BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya kemajuan IPTEK di era globalisasi
seperti sekarang ini, apalagi menghadapi pasar bebas, banyak competitor
yang bergerak dibidang telekomunkasi, kualitas jasa pelayanan terhadap
harus ditata dengan matang dan serius pada setiap perusaahaan. Dalam
bidang pemasaran pengembangan produkjasa pada dasarnya bersifat
intangible (yang tidak tertangkap oleh panca indera) dan membuat jasa
menjadi tangible. Suatu produk atau jasa harus memiliki daya saing agar
menarik pelanggan (Harry A.P Sitaniapessy, 2009:1), (Porter, 1994) sebab
bisnis tidak dapat berlangsung tanpa adanya pelanggaran. Agar dapat
bersaing kita harus mengetahui akan kebutuhan konsumen. Perusahaan
dituntut untuk dapat bertahan dan bersaing didunia bisnisnya. Salah satu
bentuk usaha yang dapat dilakukan agar mampu bersaing adalah dengan
menerapkan suatu penempatan antara produk yang paling penting dari
pelayanan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dengan melakukan
penempatan kualitas pelayanan yang bersifat jasa, suatu pelayanan yang
baik akan memebentuk citra perusahaan dibenak konsumen.
Masalah kualitas dalam era globalisasi tidak terlepas dari kepuasan
konsumen itu sendiri. Kualitas mendorong konsumen untuk menjalin
hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan
seperti itu memungkinkan perusahaan untuk memahami harapan serta
kebutuhan konsumennya kepuasan konsumen. Pengalaman menyenangkan
dari pelayanan jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan akan selalu
diiingat oleh konsumen, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
loyalitas kepada konsumen. Dalam pelayanan, dengan adanya persaingan
antar perusahaan telekomunikasi, diperlukan berbagai macam strategi
Sebaliknya sebelum menempuh untuk melayani konsumen adanya produk
itu sendiri.
Strategi yang dikeluarkan perusahaan telekomunikasi dalam rangka
menjaring konsumen berdampak pada kenyamanan yang akan dirasakan
masyarakat dari berbagai kalangan untuk menikmati teknologi WireLine
(Telepon Kabel) dan Internet (Speedy). Kenyamanan tersebut antara lain
murahnya pembayaran Wire Line (Telepon Kabel) dibandingkan dengan
produk pascabayar lainnya dan terjangkau dari berbagai kalangan
masyarakat dan penambahan fasilitas yang mengutamakan Wire Line
(telepon kabel) seperti Speedy (Jaringan internet yang menggunakan
jaringan Wire Line) yang menjadi satu alasan bahwa Wire Line (telepon
kabel) masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan menjadi nilai tambah
untuk bersaing dengan produk Non Wire Line (Handphone) dan berbagai
produk yang sangat mobile pada masa sekarang ini, bila produk kita tidak
dikenal dan menjadi kuno oleh masyarakat kemungkinan pula tak ada
pelanggan (Harry A.P Sitaniapessy, 2009:1), (Porter, 1994).
Memperhatikan dalam menambah layanan / fitur-fitur untuk
membuat konsumen puas, saling memberikan layanan dan bertujuan untuk
menciptakan kepuasan konsumen agar produknya laku. Dengan semakin
produk dirasakan, kemungkinan untuk konsumen medapatkan pelayanan
sangat diperlukan pula, dengan begitu pelayanan yang harus diperhatikan
juga.
PT. TELKOM adalah salah satu perusahaan nasional yang sudah
terjun ke masyarakat luas dan bernaung di bawah departemen
perhubungan. PT. TELKOM sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi, yang mempunyai misi “ Berorientasi pada kepuasan pelanggan, karyawan, dan lingkungan
perusahaan”. Serta mempunyai misi visi “ To Brcome a Dominant
InfoCom Player in The Region” yaitu perusahaan bertarap internasional
dalam telekomunikasi informasi serta menjadi leader di Indonesia dengan
mendapatkan kelancaran dalam melakukan hubungna komunikasi dengan
menggunakan teknologi modern.
Dalam memberikan pelayanan PT. TELKOM mengusung
Accessibility, Process, People & Complaint Handling. Sehingga untuk memudahkan para pelanggan untuk menikmati pelayanan di seluruh
pelosok khususnya Bandung. PT. TELKOM membuka kantor pelayanan
yang disebut Plasa Telkom dengan bertujuan bahwa semua konsumen
memudahkan untuk mengakses pelayanan dimanapun yang diberika
PT.TELKOM.
Plasa Telkom adalah outlet / tempat pelayanan milik TELKOM
yang sepenuhnya dikelola oleh TELKOM dan atau bekerjasama dengan
MITRA, disediakan untuk melayani pelanggan / calong pelanggan /
pengguna jasa TELKOM dan atau TELKOM group yang ingin dilayani
secara langsung (face to face) dengan berbagai kemungkinan latar belakang / penyebab, baik mengenai kebutuhan akan segala informasi
yang berkaitan dengan produk dan layanan TELKOM, maupun untuk
pemenuhan produk itu sendiri dan di dalamnya terdapat perluasan layanan
diversifikasi dengan MITRA (vendor terminal, memfasilitasi komunitas
dll). Plasa Telkom memberikan pelayanan yang dijanjikan berupa
penyelesaian / perbaikan gangguan telepon (GGN), Penyelesaian Pasa
Baru Telepon (PSB), Penyelesaian Pasang Kembali (PSK), Penyelesaian
Pidah Area (PDA), Penyelesaian Buka Isolir, Penyediaan Komplain
Biling. Sedangkan produk yang ditangani oleh Plasa Telkom adalah
Telkom Flexi, Speedy, dan Wire Line.
Dengan melihat sekarang banyaknya competitor yang bergelut
dalam bidang telekomunikasi di Indonesia, bila Telkom Wire Line tidak mengetahui atas kebutuhan khalayak ramai, bila perusahaan besar
khususnya TELKOM tidak mempunyai strategi komunikasi untuk
mendapatkan kepuasan konsumen, bisa-bisa perusahaan ini kalah perang
dengan dalam persaingan yang ada di Indonesia, maka dari itu harus
mendapatkan pelanggan baru. Sebenarnya dalam hal ini, TELKOM untuk
meyakinkan konsumen sangatlah mudah, atas Citra TELKOM yang
menjadi leader di Indonesia, akan memberikan produk yang berkualitas
dan ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
pula. Dari sini saya tertarik untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh PT.
TELKOM. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui kualitas pelayanan jasa
telekomunikasi atau kualitas pelayanan atau service quality.
Berdasarkan latar belakang tersebut kami tertarik untuk
mengangkat judul tentang :
“MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT
WILAYAH BANDUNG BARAT”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Seiring dengan kemajuan IPTEK di bidang informasi
pelayanan yang begitu pesat sehingga menutup setiap individu dan
organisasi untuk terus menggalu lagi keahlian yang lebih maksimal ,
sehingga bisa terus bersaing pada dunia yang global .
Berdasarkan Latar belakang yang telah diuraikan, dan
pengamatan dan analisa mengenai system yang sedang berjalan di DI
PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT
WILAYAH BANDUNG BARAT maka kami dapat merumuskan
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Belum tertatanya pembukuan / arsip data pelanggan wire line dan speedy dengan baik.
2. Sistem pencarian data yang masih tergolong lambat dalam
pencariannya.
1.2.2. Rumusan Masalah
Ada beberapa permasalahan yang ada, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pembukuan / arsip dapat tertata dengan baik.
2. Bagaimana pencarian dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
3. Bagaimana mempercepat waktu dalam validasi data pelanggan
wire line dan speedy.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud yang dicapai dalam pembuatan laporan ini adalah untuk
memberikan laporan kepada universitas atas yang telah dilakukan Mahasiswa
selama melaksanakan tugas Kerja Praktek dan untuk membuat sistem
informasi pengarsipan data pelanggan ditempat Kerja Praktek jauh lebih baik.
Adapun tujuannya, yaitu :
1. Dengan Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Data Pelanggan
pada bagian Data Management di PT . Telkom Wilayah Bandung
Barat diharapkan penelusuran dan pencarian data bisa dilakukan
secara cepat dan tepat .
2. Untuk mempercepat waktu dalam validasi data pelanggan Wire Line
dan Speedy .
3. Mengatasi permasalahan perusahaan seperti dalam hal pencocokan
data sehingga jumlah data yang ada pada sebuah database dan Billing
Kabinet tidak terjadi duplikasi.
1.4. Batasan Masalah
Untuk mengkaji suatu permasalahan yang di hadapi, dalam hal ini kami
membatasi permasalahan yang akan di bahas. Agar pembahasan dan
penyusunan dapat di lakukan secara terarah dan tercapai dengan tujuan yang
di hadapkan serta untuk menghindari luasnya permasalahan yang terjadi.
pelanggan pasang baru wire line dan speedy yang meliputi semua kalangan pemasang baik pribadi maupun bisnis dan mencakup wilayah Buah Batu dan
Ciwaruga.
1.5. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek
Kerja praktek dilaksanakan dalam waktu ± 1 bulan, terhitung tanggal 5
Juli sampai dengan 5 Agustus 2010. Dan kerja praktek kami bertempat di PT.
TELKOM cabang Buah Batu Unit Management Data jalan Terusan Buah
Batu No 33 Bandung.
Table 1. Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
No Aktivitas
Tahun 2010
Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengenalan kondisi kerja
2 Pengenalan sistem
3 Pengumpulan data
4 Analisis sistem
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Pengertian sistem terbagi menjadi dua yaitu :
Dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur dan
dilihat dari pendekatan yang menekankan pada elemen / komponen.
Pengertian sistem yang menekankan pada prosedur didefinisikan oleh Jerry Fitzgerald (1981) dalam bukunya “Fundamental Of Sistem”. New York: John Willy & Sons. )adalah :
“ Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sana untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu ”.
Pengertian sistem lain yang menekankan pada prosedur didefinisikan oleh L.ACKOF, yaitu ;
“ Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya ”.
Sedangkan sistem yang menekankan pada elemen / komponen
adalah :
2.1.1 Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :
tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan
umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai
elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak
terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain
berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan
dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang
tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah,
sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3.Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih
bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa
hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.
Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah
sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4.Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan,
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan
konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh,
tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan
kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari
bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi
sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan
menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi
keterbasatan dana.
6.Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran.
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan
maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan
sesuai dengan tujuan.
7.Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.
Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa
merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang
merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak
mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap
2.1.2 Karateristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu. Karakteristik sistem tersebut adalah sebagai berikut :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan.
2. Batas Sistem
Batas Sistem (boundary) merupakan daerah yang
membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau
dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar Sistem
Lingkungan luar (environment) adalah apapun diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi dari operasi sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung (Interface) merupakan media penghubung
antara subsistem dengan subsistem lainnya yang memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang
lainnya.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energy yang dimasukan kedalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Masukan perawatan yaitu energy yang dimasukan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal yaitu
energy yang diproses untuk mendapatkan keluar.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energy yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang
akan mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyaisasaran maka operasi sistem tidak aka nada manfaatnya. Sasaran dari sistem
sangat menentukan sekali masukan yang akan dihasilkan oleh
sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran
atau tujuannya.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Karena sistem bersifat umum, maka ada baiknya untuk memahami
berbagai konsep kategori sistem melalui identifikasi terhadap sistem yang
dimaksud untuk menyajikan perilaku dan karakteristiknya.
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem fisik (Physical sistem).
Sistem abstrak adalah suatu susunan yang teratur dari gagasan atau
konsep yang saling bergantung satu sama lain. Sedangkan sistem fisik
adalah kumpulan eleme-elemen yang beroperasi secara bersama-sama
untuk mencapai tujuannya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang telah terbentuk dengan
sendirinya yang dapat ditemui di alam bebas. Sistem buatan adalah
sistem yang diciptakan dan dilandaskan dengan tujuan tertentu.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem terbuka dan tertutup
Sistem terbuka adalah sistem yang mampu berinteraksi dengan
lingkungan dimana dimungkinkan adanya pertukaran materi, energy,
didefinisikan sebagai sistem yang tidak mempunyai relasi atau
interaksi terhadap lingkungannya.
4. Sistem permanen dan sementara
Semua sistem yang berlaku untuk rentang waktu yang cukup
panjang dibandingakan dengan kegiatan manusia dalam sistem
tersebut dapat digolongkan sebagai sistem permanen. Sedangkan
sistem yang bersifat sementara diadakan untuk jangka waktu tertentu
saja dan sesudahnya bisa dihapuskan/dimodifikasi.
2.2. Pengertian informasi
Informasi adalah factor yang terpenting dalam sistem untuk
pengambilan suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai
berikut :
“ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang akan lebih berarti bagi yang menerimanya ”.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian
(Event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
2.2.1. Kualitas informasi
Kualitas suatu informasi terdiri dari tiga hal yaitu :
1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bisa atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena
dari sumber informasi sampai penerima informasi sampai
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan
2. Tepat waktu
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai
nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam
mengambil keputusan. Bila pengambila keputusan terlambat,
maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
3. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu
dengan yang lainnya berbeda.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
“Sistem Informasi adalah suatu system didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.” (Jogiyanto.HM, 1993 : 11) .
2.4. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem 2.4.1. Metode Pendekatan Sistem
1. Pemecahan Masalah
Masalah merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi
untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan
keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti
tindakan memberikan respon terhadap masalah untuk menekan
akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
Oleh karena itu masalah penting untuk dipecahkan. Keputusan
adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan
keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang
manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah
2. Pendekatan Sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari
John Dewey, seorang professor filosofi di Columbia University
pada awal abad ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada 3
seri penilaian dalam memecahkan suatu kontroversi yang
memadai :
1) Mengenali kontroversi.
2) Menimbang klaim alternatif.
3) Membentuk penilaian.
2.4.2. Alat Bantu Analisis 2.4.2.1. Flow Map
Diagram alir dokumen (Flowmap) merupakan diagram
yang memberikan gambaran luar keseluruhan operasi tanpa
penguraian semua langkah input spesifik, pengolahan dan
output yang akan dilaksanakan. Hal yang penting adalah
untuk menampilkan gambaran total tanpa khawatir akan
tiap detail yang kecil. Setiap alir dokumen memasukkan
dari beberapa program yang terpisah.
2.4.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks disebut juga model konteks, merupakan
tingkat tertinggi dari diagram aliran data, dalam diagram
konteks menggambarkan batasan sistemsebagai suatu
lingkaran dengan dikelilingi oleh entitasentitas luar/external
Context Diagram merupakan tingkatan tertinggi dalam
diagram aliran data dan hanya memuat satu proses,
menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut
diberi nomor nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan
pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data utama
menuju dan dari sistem.
Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan
tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas
eksternal serta aliran data-aliran daa menuju dan dari sistem
diketahui penganalisis dari wawancara dengan user dan
sebagai hasil analisis dokumen. Context diagram menggaris
bawahi sejumlah karakteristik penting dari suatu sistem:
1. Kelompok pemakai, organisasi, atau sistem lain dimana
sistem kita melakukan komunikasi yang disebut juga
sebagai terminator.
2. Data dimana sistem kita menerima dari lingkungan dan
harus diproses dengan cara tertentu.
3. Data yang dihasilkan sistem kita dan diberikan ke dunia
luar.
4. Penyimpanan data yang digunakan secara bersama antara
sistem kita dengan terminator. Data ini dibuat oleh
sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya
dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem kita.
5. Batasan antara sistem kita dan lingkungan.
Context Diagram dimulai dengan penggambaran
terminator, aliran data, aliran control penyimpanan, dasn
proses tunggal yang menunjukkan keseluruhan sistem.
Bagian termudah adalah menetapkan proses (yang hanya
terdiri dari satu lingkaran) dan diberi nama yang mewakili
pekerjaan atau dalam kasus ekstrim berupa nama
perusahaan yang dalam hal ini mewakili proses yang
dilakukan keseluruhan organisasi.
Terminator ditunjukkan dalam bentuk persegi panjang
dan berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran
data atau penyimpanan eksternal Antar terminator tidak
diperbolehkan komunikasi langsung. Pada kenyataannya
hubungan antar terminator dilakukan, tetapi secara definitif
karena terminator adalah bagian dari lingkungan, maka
tidak relevan jika dibahas dalam context diagram.
2.4.2.3. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan
pada metodologi pengembangan system yang terstruktur
(structured analysis and design). DFD sering digunakan
untuk menggambarkan suatu system yang telah ada/system
baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut
akan disimpan. Untuk mewakili arus data dalam suatu
system digunakan notasi atau symbol sehingga membantu
dalam komunikasi dengan pemakai system untuk
memahami system secara logika. Beberapa symbol yang
digunakan dalam DFD :
a. External Entity (kesatuan luar) atau Boundary (Batas Sistem)
Setiap system mempunyai batas system (Boundary)
yang memisahkan suatu system lingkungan luarnya.
Sistem akan menerima input-input dan menghasilkan
output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar
system yang dapat berupa orang, organisasi atau system
lainnya yang akan memberikan input atau menerima
output dari system.
b. Data Flow (arus data)
Arus data menunjukan arus data yang berupa
masukan untuk system atau hasil dari proses system.
Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data
dan kesatuan luar. Arus data di DFD diberi symbol
suatu panah.
c. Process (proses)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang
dilakukan oleh orang, mesin atau computer dari hasil
dari suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk
dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu
proses data dianjurkan dengan symbol lingkaran.
d. Data Store (simpanan data)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang
dapat berupa suatu file atau database di system
computer. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan
dengan sepasang garis Horizontal parallel.
2.5. Pengertian Data
Ada banyak pengertian tentang data, secara sederhana data adalah keterangan tentang sesuatu.
2.5.1. Syarat Data
1. Obyektif, data sesuai dengan keadaan sebenarnya atau
kenyataan.
2. Relevan, sesuai dengan kepentingan atau tujuan yang
diinginkan.
2.5.2. Macam-macam data
1. Berdasarkan sifatnya
a. Data kwantitatif, data dalam bentuk angka atau
bilangan, Contohnya; 6,4,3,4,7
b. Data kwalitatif, data bukan dalam bentuk angka, tetapi
dalam bentuk pernyataan dan atau kategori, Contohnya: Baik, buruk .
2. Berdasarkan sumbernya
a. Data internal, data yang berasal dari dalam organisasi.
b. Data eksternal, data yang berasal dari luar organisasi.
3. Berdasarkan cara memperoleh
a. Data primer, data yang diperoleh dari sumber
pertama/sumber data, data ini biasanya belum diolah.
b. Data sekunder, data yang diperoleh dari pihak
kedua,data ini biasanya sudah dalam keadaan diolah
4. Berdasarkan cakupannya
a. Data Sensus, diperoleh dari populasi.
b. Data Sampel, siperoleh dari sampel.
5. Berdasarkan skala pengukurannya
a. Nominal
b. Ordinal
c. Interval
d. Rasio
2.6. Pengertian Manajemen
Dalam mengartikan dan mendefinisikan menajemen ada berbagai
ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen
pengurusan dan lain sebagainya. Bisa dilihat dari literature – literature
yang ada, pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian :
1. Manajemen sebagai suatu proses.
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia.
3. Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).
Pengertian manajemen yang kami ambil hanya sebatas manajemen
sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses
“ cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu melalui kegiatan orang lain ”.
Sedangkan menurut Haiman,
“ manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha – usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan ”.
2.7. Pengertian Manajemen Data
Pengertian manajemen data menurut DAMA (Demand Assigned
Multiple Access) adalah pengembangan dan penerapan arsitektur,
kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup
lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Sedangkan tujuan
dari menejemen data sendiri adalah :
1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu.
2. Mengembangkan dan mempertahankan satu sistem yang efisien
untuk membuat, menyimpan, memanfaatkan, memelihara dan
menempatkan informasifirma.
3. Melindungi kepentingan informasi firma, dan mendesain dan
mengontrol standar yang efektif dan metode evaluasi periodik
berkaitan dengan manajemen data, peralatan dan prosedur.
4. Membantu mendidik pegawai perusahaan dengan metode yang
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
Sejarah singkat perusahaan PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
PT . Telekomunikasi Indonesia , Tbk ( Telkom) merupakan
perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (infoComm) serta
penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang tersebar di Indonesia . TELKOM (yang selanjutnya disebut juga perseroan atau perusahaan ) menyediakan jasa
telepon tidak bergerak kabel (fixed Wireline) ,jasa telepon tidak bergerak nirkabel(fixed wireless), jasa telepon bergerak (Cellular), data dan internet dan network dan interkoneksi baik langsung maupun melalui perusahaan
asosiasi .
Keberadaannya pertama kali pada tahun 1882 di masa
pemerintahan kolonial Belanda, dengan nama Post en telegraph Dienst
sebuah perusahaan public penyedia layanan pos telegraph . Pada tahun
1906, statusnya di ubah menjadi jawatan yang mengatur layanan pos dan
telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos , Telegraph dan Telepon
(Post Telegraph en Telephone Dienst/PTT) yang berpusat di Bandung dengan alamat Jl.Japati No. 1.
Pada tahun 1961 , jasa pos dan telekomunikasi tersebut setatusnya
berubah menjadi perusahaan pemerintah pertama denagn tujuan menjaga
jasa pos dan telekomunikasi di wilayah Sumatera , dimana mulai terbentuk
pada tahun 1970 secara nasional . Berdasarkan Peraturan Pemerintah tahun
No.29 dan No.30 tahun 1965 , pemerintah memisahkan jasa pos dengan
telekomunikasi pada tahun 1965 ke dalam 2 (dua) perusahaan milik
Negara, yaitu Perusahaan Negara Pos dan Giro , dan Perusahaan Negara
Perluasan gerak Perusahaan Negara Telekomunikasi ditambah
dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No.44 tahun 1969 dan No. 45
tahun 1969 tentang bentuk – bentuk Perusahaan Negara yang mengubah
Perusahaan Negara Telkomunikasi menjadi bentuk Perusahaan Umum
(Perum). Perubahan satus ini ditetapkan pada tanggal 28 april 1970 dengan
ditetapkannya Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1974. Status Perusahaan
Negara Telekomunikasi diubah menjadi (Perumtel) yang disempurnakan
lagi dengan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1984 .
Pada akhirnya tahun 1980, pemerintah mengambil kebijakan
dengan membeli seluruh saham PT. Indosat, sebuah perusahaan swasta
yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing yang kemudian
diubah statusnya menjadi suatu Badan Hukum Milik Negara (BUMN)
berbentuk Persero. Penyertaan modal Negara Republik Indonesia dalam
PT.Indosat tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 52 tahun
1980 . Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa
Telekomunikasi untuk umum , maka dengan Peraturan Pemerintah No.53
tahun 1980 diadakan perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 36 tahun
1974 yakni dengan menetapkan Perumtel sebagai badan usaha yang diberi
wewenang untuk menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri dan
PT.Indosat sebagai badah usaha yang diberi wewenang menyelenggarakan
telekomunikasi luar negeri .
Pada tanggal 24 September 1991, pemerintah mengubah Perumtel
yang semula merupakan perusahaan umum menjadi perusahaan Negara
yaitu Perusahaan Perseorangan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. Disingkat PT.Telkom yang didirikan berdasarkan Akte Notaris Imas
Fatimah, SH No. 128 dengan tujuan utama perusahaan yaitu memberikan
layanan untuk masyarakat umum . Perubahan status ini berdasarkan
peraturan pemerintah No. 25 tahun 1991 .
Penawaran umum perdana saham PT. Telkom (Initial Public
Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995 , sejak saat itu
(BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE), saham PT. Telkom juga
diperdagangkan di Tokyo Stock Exchange tanpa pencatatan Public
Offering Without Listing (POWL) .
Kerja sama Operasional (KSO)mulai diimplementasikan pada
January 1996 di wilayah :
- Divisi Regional I Sumatera dengan mitra PT. Pramindo Ikat
Nusantara (Pramindo) .
- Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten dengan mitra PT. Asia
West International (Aria West) .
- Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan PT .
Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI) .
- Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT. Dayamitra
Telekomunikasi (Daya Mitra) .
- Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia dengan mitra PT.
Bukaka Singtel.
Berdasarkan undang – undang No. 36/1999, yang mengatur tentang
jasa layanan telekomunikasi , dimana terjadi perubahan pasar, dari semula
pasar monopoli (dahulu PT.Telkom) kini menjadi non monopoli /pasar
bebas (pasar persaingan sempurna). Hal tersebut membuat PT. Telkom
sebagai Incumbent (Operator dominan/operator penyelenggara jaringan
telekomunikasi pertama kali) tidak lagi menguasai pasar sepenuhnya,
melainkan harus mmpu bersaing dengan operator penyelenggara jasa
telekomunikasi lainnya di Indonesia , dan mempersiapkan diri menghadapi
operator asing yang akan masuk. Selain adanya perubahan sifat pasar ,
setiap penyelenggara jaringan telekomunikasi juga dituntut untuk dapat
memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen jasa telekomunikasi
( berdarakan Undang –Undang No. 8/1999 tentang perlindungan
Pada tahun 2001 PT. Telkom membeli 35% saham PT . Telkomsel
dari PT. Indosat sebagai bagian dai implementasi retrukturisasi industry
jasa telekomunikasi di Indonesia , yang di tandai dengan pengahpusan
kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara PT. Telkom dengan
PT . Indosat. Dengan Transaksi ini. PT .Telkom menguasai 72,72% saham
PT. Telkomsel . PT Telkom membeli 90.32 saham PT. Dayamitra dan
mengkonsolidasikan laporan keuangan PT . Dayamitra ke dalam laporan
keuangan PT . Telkom .
Pada tahun 2002 PT. Telkom membeli seluruh saham PT.
Pramindo melalui 3 tahap , yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya
perjanjian jual beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30
September 2003 dan sisanya 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004.
PT . Telkom menjual 12,72% saham PT. Telkomsel kepada PT.Singapore
Telecom, dan dengan demikian PT. Telkom memilik 60% saham
PT.Telkomsel . sejak Agustus 2002 terjadi duapoli penyelenggaraan
telekomunikasi local .
Memasuki tahun 2003, PT . Telkom menjadi FNSP (Full Network
and Service Provider), dan juga mulai digelar kompetisi dengan format duopoly (PT. Telkom versus PT. Indosat) . Semula layanan yang disajikan
hanya POTS (Plain Ordinary Telephone Service) , dan sekarang lebih dititik beratkan pada pengembangan PMM (Phone, Mobile, and
Multimedia).
Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah
Indonesia (51,19%) dan pemegang saham politik (48,81%), yang terdiri
dari investor asing (45,54%) dan Investor local (3,27%). Sementara itu
harga saham TELKOM di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2006 telah
menigkat sebesar 71,2% dari Rp. 5.900,- menjadi Rp. 10.000,-
Kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir 2006 sebesar USD 22,6
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM,
penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja
keuangan , serta potensi pertumbuhan dimasa mendatang, saat ini
TELKOM menjadi Korporasi terbaik Indonesia .
Dalam Era baru ini PT. Telkom harus menyusun sendiri strategi
baru yang akan dijalankan oleh manajemen PT. Telkom bersama seluruh
jajarannya .
3.1.1. Visi dan Misi Visi :
“To Become a leading InfoCom player in the region”
Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai
perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan
berlanjut ke kawasan Asia Pasifik .
Misi :
Telkom mempunyai misi memberikan layanan “One Stop
InfoCom” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas,
dengan harga kompetitif .
Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek – praktek
terbaik dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang
unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun
kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung
3.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam menjalankan fungsi organisasi PT. Telkom Kandatel
Bandung memiliki struktur organisasi yang dapat digambarkan dalam
garis staff secara vertical . Struktur organisasi PT. Telkom Kandatel
Bandung pada gambar III 1.
STRUKTUR ORGANISASI
PT . TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT WILAYAH BANDUNG BARAT
CUSTOMER DATA MANAGEMENT
OFFICER 3 DATA STAFF OFFICER 3
SUPORT OFFICER 2 DATA
OFFICER 2 SUPORT
Gambar 1. Struktur Organisasi di PT . TELKOM INDONESIA UNIT DATA
MANAGEMENT WILAYAH BANDUNG BARAT
3.3. Deskripsi Kerja
1. Officer 2 Support dan Officer 3 Support A. Mission Statement
Memastikan kelengkapan data administrasi (fisik) dan
kemudian pencarian berkas data pelanggan untuk dipergunakan
sebagai data / informasi dalam system pengelolaan data
management (customer data management) melalui pemberkasan ,
B. Main Responsibility
1. Memastikan adanya perbaikan proses bisnis yang berkaitan
dengan function support CRM .
2. Memastikan penyimpanan data pelanggan dengan jaminan
keamanan data yang memadai ( pada BISPRO SOA di
Customer Data ) .
3. Memastikan tempat dan sarana penyimpanan berkas data
pelanggan .
4. Memastikan tersedianya data, informasi , dokumen yang
diperlukan untuk functional support CRM .
5. Memastikan tersedianya evaluasi efektivitas functional
support CRM sebagai pelaporan hasil kerja .
C. Job Performance Standard
1. Keamanan dokumen.
2. Pelaporan hasil kerja tepat waktu dan informatif untuk
pengambilan keputusan manajemen (atasan) lebih lanjut.
3. Proses bisnis yang diusulkan lebih inovatif dan produktif.
4. Tepat sarana.
5. Tingkat akurasi dan validasi data, informasi, dan dokumen.
D. Main Authority
1. Aksesibilitas terhadap data, informasi, dan dokumen yang
terkait secara penuh.
2. Memilih data, informasi, dan dokumen yang diperlukan.
3. Memilih metode evaluasi yang sesuai dengan penyusunan
pelaporan.
4. Menentukan indexing system penyimpanan.
5. Mengusulkan tempat dan sarana penyimpanan berkas data
pelanggan.
6. Merekomendasi perbaikan proses bisnis untuk peningkatan
2. Officer 2 Data dan Officer 3 Data A. Mission Statement
Memastikan pembentukan dan pemeliharaan data
pelanggan yang akurat untuk dipergunakan sebagai data /
informasi dalam system pengelolaan data pelanggan (customer
data management) melalui updating dan validasi terhadap
anomaly dan data errors.
B. Main Responsibility
1. Memastikan adanya perbaikan proses bisnis yang berkaitan
dengan Customer Data.
2. Memastikan dilakukannya koreksi dan validasi terhadap
anomali data (atribut), data error prabilling (kesalahan
abodemen), nama pelanggan, alamat pelanggan, cabutan,
pengetasan (nomor tes), SLG, segmentasi, dan layanan
mutasi.
3. Memastikan pemeriksaan berkas dan membandingkan
kesesuaian berkas data pelanggan dengan SISKA.
4. Memastikan tersedianya data, informasi, dokumen, yang
diperlukan untuk Customer Data.
5. Memastikan tersedianya evaluasi efektivitas Customer Data
sebagai pelaporan hasil kerja.
C. Job Performance Standard
1. Lengkap dan data sama / akurat.
2. Pelaporan hasil kerja tepat waktu dan informatif untuk
pengambilan keputusan manajemen (atasan) lebih lanjut.
3. Proses bisnis yang diusulkan lebih inovatif dan produktif.
4. Tingkat akurasi dan validasi data, informasi, dan dokumen.
5. Tingkat akurasi data tertagih dengan data yang benar
D. Main Authority
1. Akses SISKA & COC.
2. Mengembalikan berkas yang tidak lengkap ke Plasa (KTP,
TTD).
3. Memilih data, informasi, dan dokumen yang diperlukan.
4. Memilih metode evaluasi yang sesuai dan penyusunan
pelaporan.
5. Menerima berkas dari CS / Plasa.
6. Merekomendasi perbaikan proses bisnis untuk peningkatan
mutu.
7. Menandatangani berita acara penghapusan pulsa nomor test
(pengetesan).
8. Aksesibilitas terhadap data, informasi, dan dokumen yang
BAB IV
ANALISIS KERJA PRAKTEK
4.1 Analisis Sistem
4.1.1. Analisi Dokumen
Dalam sistem pengajuan pasang baru wire line dan speedy
harus ada dokumen-dokumen yang dipergunakan untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan. Adapun dokumen-dokumen yang ada dalam
prosedur pengajuan pasang baru wire line dan speedy adalah sebagai berikut :
1. Form (formulir) pasang baru wire line dan speedy adalah form
yang harus diisi oleh pelanggan untuk memenuhi syarat-syarat
yang telah ditentukan oleh PT. TELKOM Indonesia.
2. Surat survey adalah surat persetujuan untuk teknisi yang
diberikan oleh superviser untuk melakukan survey lapangan.
3. Laporan survey adalah sebuah laporan yang merupakan hasil
survey teknisi dan merupakan validasi untuk Customer Service
(CS) agar pemohonan pasang baru pelanggan disetujui.
4. Surat panggilan adalah sebuah surat yang diberikan CS kepada
pelanggan sebagai tanda bukti pemohonannya divalidasi.
5. Surat Kuasa (SK) merupakan tanda bukti kuasa yang diberikan
kepada orang ke-2 dari pelanggan, apabila dikarenakan
pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi panggilan.
4.1.2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur memberikan gambaran tentang sistem
jaringan dari prosedur-prosedur yang saat ini sedang berjalan di
PT. TELKOM Indonesia Unit Data Management secara fungsional
yang dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh aliran data yang
4.1.2.1. Flow Map
Pada sub bab ini kami akan menguraikan tentang
sisten informasi pengarsipan PSB wire line dan speedy yang
sedang berjalan. Penulias akan menjelaskan melalui
mapping chart.
MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA
MANAGEMENT WILAYAH BANDUNG BARAT
Teknisi
Gambar 2. Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan
MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT
WILAYAH BANDUNG BARAT Surat Panggilan +
Form Pelanggan isi
tidak Surat Panggilan +
Form Pelanggan Surat Panggilan +
Form Pelanggan isi
PSB valid + No telp
Surat Panggilan + Form Pelanggan isi + Surat Kuasa Form
Surat Panggilan + Form Pelanggan isi + Surat Kuasa
Menunda
Gambar 3. Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan
MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA
MANAGEMENT WILAYAH BANDUNG BARAT
Teknisi
Gambar 4 . Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan
MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT WILAYAH
BANDUNG BARAT
Customer Service
Customer Supervisor Teknisi
1 Laporan
Pemasangan Speedy + No Speedy 2 Laporan
Pemasangan Speedy + No Speedy 3
Gambar 5 . Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan
pasang baru Speedy yang sedang berjalan.
4.1.2.2. Diagram Kontek
Pada sub bab ini kami akan menguraikan gambaran
dan penjelasan dalam uraian tekstual tentang perbedaan
system berjalan dengan system baru dari isi proses, data,
dan lain-lain yang diusulkan yang sebagai rancangan solusi.
Penyajian berupa Context Diagram dan Diagram Aliran
CONTEXT DIAGRAM
SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PSB WIRELINE & SPEEDY PT. TELKOM BUAHBATU
SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PSB WIRELINE & SPEEDY Customer
Form Pelanggan isi, Surat Panggilan, Surat Kuasa
Form Pelanggan, Form Pelanggan isi, Surat Panggilan,
PSB Valid, No Telp, Laporan pemasangan Speedy
Customer
Gambar 6 . Diagram Konteks Sistem Informasi Pengarsipan Pasang Baru Wire
Line dan Speedy Bagian Customer Service.
4.1.2.3. Data Flow Diagram
DFD yang digambarkan merupakan suatu alur yang
menjelaskan Analisis Sistem Informasi Manajemen Data
Pengarsipan Pelanggan Pasang Baru Wire Line dan Speedy
Data Pelanggan 1.0
Melayani Pengajuan PSB Wireline &
Speedy
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT
WILAYAH BANDUNG BARAT Pengajuan PSB, Form
Pelanggan isi, Form Speedy isi
Arsip & Data Base
Data
Surat Panggilan, Laporan Pemasangan Speedy
Laporan Survey, Laporan Pemasangan Speedy Surat Panggilan, Form
Pelanggan isi, Surat Kuasa
Surat Panggilan, Form Pelanggan isi, Surat Kuasa PSB valid, No
Telp,
Gambar 7 . Diagram Konteks Sistem Informasi Pengarsipan Pasang Baru Wire
Line dan Speedy Bagian Customer Service
4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan
Seperti yang dibahas pada bab I (identifikasi masalah)
mengenai permasalahan yang terjadi di Bagian Customer Data
Management. Kami mengevaluasi system yang akan mengatasi
permasalahan yang terjadi sesuai dengan tujuan kami di awal,
yaitu :
1. Dengan Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Data
Pelanggan pada bagian Data Management di PT . Telkom
Wilayah Bandung Barat diharapkan penelusuran dan pencarian
2. Untuk mempercepat waktu dalam validasi data pelanggan Wire Line dan Speedy .
3. Mengatasi permasalahan perusahaan seperti dalam hal
pencocokan data sehingga jumlah data yang ada pada sebuah
database dan Billing Kabinet tidak terjadi duplikasi.
4.2 Usulan Perancangan Sisrem Baru 4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan pembuatan system baru adalah dalam upaya
mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi sebelumnya,
seperti pada identifikasi masalah mengenai permasalahan yang
terjadi. Pada kesempatan ini kami akan merancang suatu system
4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan 4.2.2.1 Flow Map
MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA
MANAGEMENT WILAYAH BANDUNG BARAT
Customer Customer Service Supervisor Teknisi
Pribadi
Membuat Laporan PSB Melayani
Gambar 8. Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan
MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT
WILAYAH BANDUNG BARAT Surat Panggilan +
Form Pelanggan isi
tidak Surat Panggilan +
Form Pelanggan Surat Panggilan +
Form Pelanggan isi
PSB valid + No telp
Surat Panggilan + Form Pelanggan isi + Surat Kuasa Form
Surat Panggilan + Form Pelanggan isi + Surat Kuasa
Menunda
Gambar 9. Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan
MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA
MANAGEMENT WILAYAH BANDUNG BARAT
Teknisi
Gambar 10 . Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan
MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT WILAYAH
BANDUNG BARAT
Customer Service
Customer Supervisor Teknisi
1 Laporan
Pemasangan Speedy + No Speedy 2 Laporan
Pemasangan Speedy + No Speedy 3
Gambar 11 . Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan
4.2.2.2 Diagram Konteks
CONTEXT DIAGRAM
SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PSB WIRELINE & SPEEDY PT. TELKOM BUAHBATU
SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PSB WIRELINE & SPEEDY Customer
Form Pelanggan isi, Surat Panggilan, Surat Kuasa
Form Pelanggan, Form Pelanggan isi, Surat Panggilan,
PSB Valid, No Telp, Laporan pemasangan Speedy
Customer
Gambar 12 . Diagram Konteks Sistem Informasi Pengarsipan Pasang Baru Wire
4.2.2.3 Data Flow Diagram (DFD)
Data Pelanggan 1.0
Melayani Pengajuan PSB Wireline &
Speedy
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT
WILAYAH BANDUNG BARAT Pengajuan PSB, Form
Pelanggan isi, Form Speedy isi
Arsip & Data Base
Data
Surat Panggilan, Laporan Pemasangan Speedy
Laporan Survey, Laporan Pemasangan Speedy Surat Panggilan, Form
Pelanggan isi, Surat Kuasa
Surat Panggilan, Form Pelanggan isi, Surat Kuasa PSB valid, No
Gambar 13. DFD Level 0 Perancangan Sistem Baru Menyeluruh
4.2.3. Evaluasi terhadap sistem yang di Usulkan / dirancang
Sistem yang diusulkan semata-mata untuk mengurangi
permasalahan yang terjadi. Sistem yang diusulkan ini tidak
sempurna, masih banyak kekurangan yang akan terjadi. Kekurangan
terjadi bukan dikarenakan sistem melainkan pengguna sistem.
Kelebihan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :
1. Dengan perancangan Sistem yang diusulkan ini diharapkan
penelusuran dan pencarian data bisa dilakukan dengan cepat dan
2. Penataan data lebih teratur.
3. Mempercepat waktu dalam validasi data pelanggan wire line.
4. Mempercepat pencarian data yang masih menumpuk di dalam
Arsip maupun Billing Kabinet.
5. Adanya pengecekan ulang data yang masuk ke dalam bagian
Customer Data Management.
6. Adanya pencatatan tanggal dimasukannya data pada data store.
i
WILAYAH BANDUNG BARAT
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika
Oleh :
Neza Mahesa Perdata NIM. 10507038 Rd Fahmi Iskandar Z NIM. 10507019
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
iv
LEMBAR JUDUL ...i
LEMBAR PENGESAHAN...ii
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR TABEL ...vii
DAFTAR GAMBAR ...viii
DAFTAR SIMBOL ...x
DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ...1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...4
1.2.1. Identifikasi Masalah ...4
1.2.2. Rumusan Masalah ...5
1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ...5
1.4. Batasan masalah ...5
1.5.Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan...6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Sistem ...8
2.1.1.Elemen Sistem ...9
2.1.2.Karakterisitik Sistem ...11
2.1.3.Klasifikasi Sistem ...12
2.2.Pengertian Informasi ...13
2.2.1.Kualitas Informasi ...13
2.3.Pengertian Sistem Informasi ...14
2.4.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ...14
v
2.4.2.3. Data Flow Diagram ...17
2.5.Pengertian Data ...18
2.5.1.Syarat data ...18
2.5.2.Macam – macam Data ...19
2.6.Pengertian Manajemen ...19
2.7.Pengertian Manajemen Data ...20
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1.Tinjauan Umum Perusahaan ...21
3.1.1. Visi dan Misi ...25
3.2.Struktur Organisasi Perusahaan ...26
3.3.Deskripsi Kerja...26
BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1.Analisis Sistem ...31
4.1.1.Analisis Dokumen...31
4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ...31
4.1.2.1. Flow Map ...32
4.1.2.2. Diagram Kontek ...35
4.1.2.3. Data Flow Diagram ...46
4.1.3.Evaluasi Sistem yang berjalan ...37
4.2.Usulan Perancangan Sistem ...38
4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem ...38
4.2.2.Perancangan Prosedur yang Diusulkan...39
4.2.2.1. Flow Map ...39
4.2.2.2. Diagram Kontek ...43
4.2.2.3. Data Flow Diagram ...44
vi
Sumber Jurnal :
Fitzgeral erry, Fitzgeral Ardra f. Stallings Wellran D. Jr. 1981. Fundamentals of Sistem Analist. New York.
M.Manullang. 1983. Dasar-dasar Manajemen. Ghalia Indonesia. Jakarta
Sumber Internet :
http://www.ketut.web.id/2009/09/pengertian-data.html.
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pelaksanaan Kerja Praktek ini .
Kerja Praktek ini merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh
di Manajemen Informatika Fakultas teknik Universitas Unikom . laporan Kerja
Praktek ini disusun sebagai pelengkap kerja praktek yang telah dilaksanakan lebih
kurang 1 bulan di PT TELKOM Indonesia Khususnya unit Management Data .
Dengan selesainya laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang telah memberikan masukan – masukan kepada penulis . Untuk
itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dosen
2. Pimpinan PT Telkom Indonesia Unit Management data Buah Batu
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis . Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan .
Terimakasih
Bandung, Oktober 2010
Nama : Neza Mahesa Perdata
Tempat tangal lahir : Bandung 05 Agustus 1990
Jenis kelamin : Laki – laki
Alamat : Jl Maleer Timur VII No.93/113 Bandung
Email :nezamahesa@yahoo.com, angelsoulinme@gmail.com
PENDIDIKAN
1995 – 2001 : SDN Kridhawinaya 2 Bandung
2001 - 2004 : SMP Pasundan 1 Bandung
2004 – 2007 : SMAN 7 Bandung
Nama : Rd. Fahmi.Iskandar.Zulkarnaen
Tempat tangal lahir : Cirebon 04 Juli 1989
Jenis kelamin : Laki – laki
Alamat : Jl Perumnas Bondol 1 No 60 Cirebon
Alamat Bandung : Jl.Simpang Dago Belakang 210 A
Email :fiskandarz@yahoo.co.id
PENDIDIKAN
1994 – 1995 : TK Pertiwi
1995 – 2001 : SDN Perkutut
2001 - 2004 : SMPN 10 Cirebon
2004 – 2007 : SMAN 7 Cirebon