• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Data Pengarsipan Pelanggan Wireline & Speedy Bagian Customer Service Di PT. Telkom Indonesia Unit Data Managent Wilayah Bandung Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen Data Pengarsipan Pelanggan Wireline & Speedy Bagian Customer Service Di PT. Telkom Indonesia Unit Data Managent Wilayah Bandung Barat"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya kemajuan IPTEK di era globalisasi

seperti sekarang ini, apalagi menghadapi pasar bebas, banyak competitor

yang bergerak dibidang telekomunkasi, kualitas jasa pelayanan terhadap

harus ditata dengan matang dan serius pada setiap perusaahaan. Dalam

bidang pemasaran pengembangan produkjasa pada dasarnya bersifat

intangible (yang tidak tertangkap oleh panca indera) dan membuat jasa

menjadi tangible. Suatu produk atau jasa harus memiliki daya saing agar

menarik pelanggan (Harry A.P Sitaniapessy, 2009:1), (Porter, 1994) sebab

bisnis tidak dapat berlangsung tanpa adanya pelanggaran. Agar dapat

bersaing kita harus mengetahui akan kebutuhan konsumen. Perusahaan

dituntut untuk dapat bertahan dan bersaing didunia bisnisnya. Salah satu

bentuk usaha yang dapat dilakukan agar mampu bersaing adalah dengan

menerapkan suatu penempatan antara produk yang paling penting dari

pelayanan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dengan melakukan

penempatan kualitas pelayanan yang bersifat jasa, suatu pelayanan yang

baik akan memebentuk citra perusahaan dibenak konsumen.

Masalah kualitas dalam era globalisasi tidak terlepas dari kepuasan

konsumen itu sendiri. Kualitas mendorong konsumen untuk menjalin

hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan

seperti itu memungkinkan perusahaan untuk memahami harapan serta

kebutuhan konsumennya kepuasan konsumen. Pengalaman menyenangkan

dari pelayanan jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan akan selalu

diiingat oleh konsumen, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan

loyalitas kepada konsumen. Dalam pelayanan, dengan adanya persaingan

antar perusahaan telekomunikasi, diperlukan berbagai macam strategi

(2)

Sebaliknya sebelum menempuh untuk melayani konsumen adanya produk

itu sendiri.

Strategi yang dikeluarkan perusahaan telekomunikasi dalam rangka

menjaring konsumen berdampak pada kenyamanan yang akan dirasakan

masyarakat dari berbagai kalangan untuk menikmati teknologi WireLine

(Telepon Kabel) dan Internet (Speedy). Kenyamanan tersebut antara lain

murahnya pembayaran Wire Line (Telepon Kabel) dibandingkan dengan

produk pascabayar lainnya dan terjangkau dari berbagai kalangan

masyarakat dan penambahan fasilitas yang mengutamakan Wire Line

(telepon kabel) seperti Speedy (Jaringan internet yang menggunakan

jaringan Wire Line) yang menjadi satu alasan bahwa Wire Line (telepon

kabel) masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan menjadi nilai tambah

untuk bersaing dengan produk Non Wire Line (Handphone) dan berbagai

produk yang sangat mobile pada masa sekarang ini, bila produk kita tidak

dikenal dan menjadi kuno oleh masyarakat kemungkinan pula tak ada

pelanggan (Harry A.P Sitaniapessy, 2009:1), (Porter, 1994).

Memperhatikan dalam menambah layanan / fitur-fitur untuk

membuat konsumen puas, saling memberikan layanan dan bertujuan untuk

menciptakan kepuasan konsumen agar produknya laku. Dengan semakin

produk dirasakan, kemungkinan untuk konsumen medapatkan pelayanan

sangat diperlukan pula, dengan begitu pelayanan yang harus diperhatikan

juga.

PT. TELKOM adalah salah satu perusahaan nasional yang sudah

terjun ke masyarakat luas dan bernaung di bawah departemen

perhubungan. PT. TELKOM sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi, yang mempunyai misi “ Berorientasi pada kepuasan pelanggan, karyawan, dan lingkungan

perusahaan”. Serta mempunyai misi visi “ To Brcome a Dominant

InfoCom Player in The Region” yaitu perusahaan bertarap internasional

dalam telekomunikasi informasi serta menjadi leader di Indonesia dengan

(3)

mendapatkan kelancaran dalam melakukan hubungna komunikasi dengan

menggunakan teknologi modern.

Dalam memberikan pelayanan PT. TELKOM mengusung

Accessibility, Process, People & Complaint Handling. Sehingga untuk memudahkan para pelanggan untuk menikmati pelayanan di seluruh

pelosok khususnya Bandung. PT. TELKOM membuka kantor pelayanan

yang disebut Plasa Telkom dengan bertujuan bahwa semua konsumen

memudahkan untuk mengakses pelayanan dimanapun yang diberika

PT.TELKOM.

Plasa Telkom adalah outlet / tempat pelayanan milik TELKOM

yang sepenuhnya dikelola oleh TELKOM dan atau bekerjasama dengan

MITRA, disediakan untuk melayani pelanggan / calong pelanggan /

pengguna jasa TELKOM dan atau TELKOM group yang ingin dilayani

secara langsung (face to face) dengan berbagai kemungkinan latar belakang / penyebab, baik mengenai kebutuhan akan segala informasi

yang berkaitan dengan produk dan layanan TELKOM, maupun untuk

pemenuhan produk itu sendiri dan di dalamnya terdapat perluasan layanan

diversifikasi dengan MITRA (vendor terminal, memfasilitasi komunitas

dll). Plasa Telkom memberikan pelayanan yang dijanjikan berupa

penyelesaian / perbaikan gangguan telepon (GGN), Penyelesaian Pasa

Baru Telepon (PSB), Penyelesaian Pasang Kembali (PSK), Penyelesaian

Pidah Area (PDA), Penyelesaian Buka Isolir, Penyediaan Komplain

Biling. Sedangkan produk yang ditangani oleh Plasa Telkom adalah

Telkom Flexi, Speedy, dan Wire Line.

Dengan melihat sekarang banyaknya competitor yang bergelut

dalam bidang telekomunikasi di Indonesia, bila Telkom Wire Line tidak mengetahui atas kebutuhan khalayak ramai, bila perusahaan besar

khususnya TELKOM tidak mempunyai strategi komunikasi untuk

mendapatkan kepuasan konsumen, bisa-bisa perusahaan ini kalah perang

dengan dalam persaingan yang ada di Indonesia, maka dari itu harus

(4)

mendapatkan pelanggan baru. Sebenarnya dalam hal ini, TELKOM untuk

meyakinkan konsumen sangatlah mudah, atas Citra TELKOM yang

menjadi leader di Indonesia, akan memberikan produk yang berkualitas

dan ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas

pula. Dari sini saya tertarik untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh PT.

TELKOM. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui kualitas pelayanan jasa

telekomunikasi atau kualitas pelayanan atau service quality.

Berdasarkan latar belakang tersebut kami tertarik untuk

mengangkat judul tentang :

MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT

WILAYAH BANDUNG BARAT”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Seiring dengan kemajuan IPTEK di bidang informasi

pelayanan yang begitu pesat sehingga menutup setiap individu dan

organisasi untuk terus menggalu lagi keahlian yang lebih maksimal ,

sehingga bisa terus bersaing pada dunia yang global .

Berdasarkan Latar belakang yang telah diuraikan, dan

pengamatan dan analisa mengenai system yang sedang berjalan di DI

PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT

WILAYAH BANDUNG BARAT maka kami dapat merumuskan

identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Belum tertatanya pembukuan / arsip data pelanggan wire line dan speedy dengan baik.

2. Sistem pencarian data yang masih tergolong lambat dalam

pencariannya.

(5)

1.2.2. Rumusan Masalah

Ada beberapa permasalahan yang ada, maka dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pembukuan / arsip dapat tertata dengan baik.

2. Bagaimana pencarian dapat dilakukan secara cepat dan tepat.

3. Bagaimana mempercepat waktu dalam validasi data pelanggan

wire line dan speedy.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud yang dicapai dalam pembuatan laporan ini adalah untuk

memberikan laporan kepada universitas atas yang telah dilakukan Mahasiswa

selama melaksanakan tugas Kerja Praktek dan untuk membuat sistem

informasi pengarsipan data pelanggan ditempat Kerja Praktek jauh lebih baik.

Adapun tujuannya, yaitu :

1. Dengan Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Data Pelanggan

pada bagian Data Management di PT . Telkom Wilayah Bandung

Barat diharapkan penelusuran dan pencarian data bisa dilakukan

secara cepat dan tepat .

2. Untuk mempercepat waktu dalam validasi data pelanggan Wire Line

dan Speedy .

3. Mengatasi permasalahan perusahaan seperti dalam hal pencocokan

data sehingga jumlah data yang ada pada sebuah database dan Billing

Kabinet tidak terjadi duplikasi.

1.4. Batasan Masalah

Untuk mengkaji suatu permasalahan yang di hadapi, dalam hal ini kami

membatasi permasalahan yang akan di bahas. Agar pembahasan dan

penyusunan dapat di lakukan secara terarah dan tercapai dengan tujuan yang

di hadapkan serta untuk menghindari luasnya permasalahan yang terjadi.

(6)

pelanggan pasang baru wire line dan speedy yang meliputi semua kalangan pemasang baik pribadi maupun bisnis dan mencakup wilayah Buah Batu dan

Ciwaruga.

1.5. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan dalam waktu ± 1 bulan, terhitung tanggal 5

Juli sampai dengan 5 Agustus 2010. Dan kerja praktek kami bertempat di PT.

TELKOM cabang Buah Batu Unit Management Data jalan Terusan Buah

Batu No 33 Bandung.

Table 1. Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktivitas

Tahun 2010

Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengenalan kondisi kerja

2 Pengenalan sistem

3 Pengumpulan data

4 Analisis sistem

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem terbagi menjadi dua yaitu :

Dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur dan

dilihat dari pendekatan yang menekankan pada elemen / komponen.

Pengertian sistem yang menekankan pada prosedur didefinisikan oleh Jerry Fitzgerald (1981) dalam bukunyaFundamental Of Sistem”. New York: John Willy & Sons. )adalah :

“ Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sana untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu ”.

Pengertian sistem lain yang menekankan pada prosedur didefinisikan oleh L.ACKOF, yaitu ;

“ Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya ”.

Sedangkan sistem yang menekankan pada elemen / komponen

adalah :

(8)

2.1.1 Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :

tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan

umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai

elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang

mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak

terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain

berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan

dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang

tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah,

sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya

permintaan jasa pelanggan).

3.Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau

transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih

bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa

hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.

Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah

sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4.Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan,

(9)

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan

konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh,

tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan

kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi

oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari

bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi

sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan

menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi

keterbasatan dana.

6.Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran.

Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan

maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan

sesuai dengan tujuan.

7.Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.

Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa

merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang

merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak

mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang

menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap

(10)

2.1.2 Karateristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat

tertentu. Karakteristik sistem tersebut adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk satu

kesatuan.

2. Batas Sistem

Batas Sistem (boundary) merupakan daerah yang

membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau

dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar Sistem

Lingkungan luar (environment) adalah apapun diluar batas

dari sistem yang mempengaruhi dari operasi sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (Interface) merupakan media penghubung

antara subsistem dengan subsistem lainnya yang memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang

lainnya.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energy yang dimasukan kedalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan

(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Masukan perawatan yaitu energy yang dimasukan supaya sistem

tersebut dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal yaitu

energy yang diproses untuk mendapatkan keluar.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energy yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa

(11)

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang

akan mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran

(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyaisasaran maka operasi sistem tidak aka nada manfaatnya. Sasaran dari sistem

sangat menentukan sekali masukan yang akan dihasilkan oleh

sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran

atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Karena sistem bersifat umum, maka ada baiknya untuk memahami

berbagai konsep kategori sistem melalui identifikasi terhadap sistem yang

dimaksud untuk menyajikan perilaku dan karakteristiknya.

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem fisik (Physical sistem).

Sistem abstrak adalah suatu susunan yang teratur dari gagasan atau

konsep yang saling bergantung satu sama lain. Sedangkan sistem fisik

adalah kumpulan eleme-elemen yang beroperasi secara bersama-sama

untuk mencapai tujuannya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan buatan

Sistem alamiah adalah sistem yang telah terbentuk dengan

sendirinya yang dapat ditemui di alam bebas. Sistem buatan adalah

sistem yang diciptakan dan dilandaskan dengan tujuan tertentu.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem terbuka dan tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang mampu berinteraksi dengan

lingkungan dimana dimungkinkan adanya pertukaran materi, energy,

(12)

didefinisikan sebagai sistem yang tidak mempunyai relasi atau

interaksi terhadap lingkungannya.

4. Sistem permanen dan sementara

Semua sistem yang berlaku untuk rentang waktu yang cukup

panjang dibandingakan dengan kegiatan manusia dalam sistem

tersebut dapat digolongkan sebagai sistem permanen. Sedangkan

sistem yang bersifat sementara diadakan untuk jangka waktu tertentu

saja dan sesudahnya bisa dihapuskan/dimodifikasi.

2.2. Pengertian informasi

Informasi adalah factor yang terpenting dalam sistem untuk

pengambilan suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai

berikut :

“ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang akan lebih berarti bagi yang menerimanya ”.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari

bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian

(Event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

2.2.1. Kualitas informasi

Kualitas suatu informasi terdiri dari tiga hal yaitu :

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak bisa atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena

dari sumber informasi sampai penerima informasi sampai

penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan

(13)

2. Tepat waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh

terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai

nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam

mengambil keputusan. Bila pengambila keputusan terlambat,

maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu

dengan yang lainnya berbeda.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

“Sistem Informasi adalah suatu system didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan.” (Jogiyanto.HM, 1993 : 11) .

2.4. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem 2.4.1. Metode Pendekatan Sistem

1. Pemecahan Masalah

Masalah merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi

untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan

keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti

tindakan memberikan respon terhadap masalah untuk menekan

akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.

Oleh karena itu masalah penting untuk dipecahkan. Keputusan

adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan

keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang

manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah

(14)

2. Pendekatan Sistem

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari

John Dewey, seorang professor filosofi di Columbia University

pada awal abad ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada 3

seri penilaian dalam memecahkan suatu kontroversi yang

memadai :

1) Mengenali kontroversi.

2) Menimbang klaim alternatif.

3) Membentuk penilaian.

2.4.2. Alat Bantu Analisis 2.4.2.1. Flow Map

Diagram alir dokumen (Flowmap) merupakan diagram

yang memberikan gambaran luar keseluruhan operasi tanpa

penguraian semua langkah input spesifik, pengolahan dan

output yang akan dilaksanakan. Hal yang penting adalah

untuk menampilkan gambaran total tanpa khawatir akan

tiap detail yang kecil. Setiap alir dokumen memasukkan

dari beberapa program yang terpisah.

2.4.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks disebut juga model konteks, merupakan

tingkat tertinggi dari diagram aliran data, dalam diagram

konteks menggambarkan batasan sistemsebagai suatu

lingkaran dengan dikelilingi oleh entitasentitas luar/external

(15)

Context Diagram merupakan tingkatan tertinggi dalam

diagram aliran data dan hanya memuat satu proses,

menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut

diberi nomor nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan

pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data utama

menuju dan dari sistem.

Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan

tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas

eksternal serta aliran data-aliran daa menuju dan dari sistem

diketahui penganalisis dari wawancara dengan user dan

sebagai hasil analisis dokumen. Context diagram menggaris

bawahi sejumlah karakteristik penting dari suatu sistem:

1. Kelompok pemakai, organisasi, atau sistem lain dimana

sistem kita melakukan komunikasi yang disebut juga

sebagai terminator.

2. Data dimana sistem kita menerima dari lingkungan dan

harus diproses dengan cara tertentu.

3. Data yang dihasilkan sistem kita dan diberikan ke dunia

luar.

4. Penyimpanan data yang digunakan secara bersama antara

sistem kita dengan terminator. Data ini dibuat oleh

sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya

dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem kita.

5. Batasan antara sistem kita dan lingkungan.

Context Diagram dimulai dengan penggambaran

terminator, aliran data, aliran control penyimpanan, dasn

proses tunggal yang menunjukkan keseluruhan sistem.

Bagian termudah adalah menetapkan proses (yang hanya

terdiri dari satu lingkaran) dan diberi nama yang mewakili

(16)

pekerjaan atau dalam kasus ekstrim berupa nama

perusahaan yang dalam hal ini mewakili proses yang

dilakukan keseluruhan organisasi.

Terminator ditunjukkan dalam bentuk persegi panjang

dan berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran

data atau penyimpanan eksternal Antar terminator tidak

diperbolehkan komunikasi langsung. Pada kenyataannya

hubungan antar terminator dilakukan, tetapi secara definitif

karena terminator adalah bagian dari lingkungan, maka

tidak relevan jika dibahas dalam context diagram.

2.4.2.3. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan

pada metodologi pengembangan system yang terstruktur

(structured analysis and design). DFD sering digunakan

untuk menggambarkan suatu system yang telah ada/system

baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut

akan disimpan. Untuk mewakili arus data dalam suatu

system digunakan notasi atau symbol sehingga membantu

dalam komunikasi dengan pemakai system untuk

memahami system secara logika. Beberapa symbol yang

digunakan dalam DFD :

a. External Entity (kesatuan luar) atau Boundary (Batas Sistem)

Setiap system mempunyai batas system (Boundary)

yang memisahkan suatu system lingkungan luarnya.

Sistem akan menerima input-input dan menghasilkan

output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar

(17)

system yang dapat berupa orang, organisasi atau system

lainnya yang akan memberikan input atau menerima

output dari system.

b. Data Flow (arus data)

Arus data menunjukan arus data yang berupa

masukan untuk system atau hasil dari proses system.

Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data

dan kesatuan luar. Arus data di DFD diberi symbol

suatu panah.

c. Process (proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang

dilakukan oleh orang, mesin atau computer dari hasil

dari suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk

dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu

proses data dianjurkan dengan symbol lingkaran.

d. Data Store (simpanan data)

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang

dapat berupa suatu file atau database di system

computer. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan

dengan sepasang garis Horizontal parallel.

2.5. Pengertian Data

Ada banyak pengertian tentang data, secara sederhana data adalah keterangan tentang sesuatu.

2.5.1. Syarat Data

1. Obyektif, data sesuai dengan keadaan sebenarnya atau

kenyataan.

2. Relevan, sesuai dengan kepentingan atau tujuan yang

diinginkan.

(18)

2.5.2. Macam-macam data

1. Berdasarkan sifatnya

a. Data kwantitatif, data dalam bentuk angka atau

bilangan, Contohnya; 6,4,3,4,7

b. Data kwalitatif, data bukan dalam bentuk angka, tetapi

dalam bentuk pernyataan dan atau kategori, Contohnya: Baik, buruk .

2. Berdasarkan sumbernya

a. Data internal, data yang berasal dari dalam organisasi.

b. Data eksternal, data yang berasal dari luar organisasi.

3. Berdasarkan cara memperoleh

a. Data primer, data yang diperoleh dari sumber

pertama/sumber data, data ini biasanya belum diolah.

b. Data sekunder, data yang diperoleh dari pihak

kedua,data ini biasanya sudah dalam keadaan diolah

4. Berdasarkan cakupannya

a. Data Sensus, diperoleh dari populasi.

b. Data Sampel, siperoleh dari sampel.

5. Berdasarkan skala pengukurannya

a. Nominal

b. Ordinal

c. Interval

d. Rasio

2.6. Pengertian Manajemen

Dalam mengartikan dan mendefinisikan menajemen ada berbagai

ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen

pengurusan dan lain sebagainya. Bisa dilihat dari literature – literature

yang ada, pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian :

1. Manajemen sebagai suatu proses.

2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia.

3. Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).

Pengertian manajemen yang kami ambil hanya sebatas manajemen

sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses

(19)

“ cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu melalui kegiatan orang lain ”.

Sedangkan menurut Haiman,

“ manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha – usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan ”.

2.7. Pengertian Manajemen Data

Pengertian manajemen data menurut DAMA (Demand Assigned

Multiple Access) adalah pengembangan dan penerapan arsitektur,

kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup

lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Sedangkan tujuan

dari menejemen data sendiri adalah :

1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu.

2. Mengembangkan dan mempertahankan satu sistem yang efisien

untuk membuat, menyimpan, memanfaatkan, memelihara dan

menempatkan informasifirma.

3. Melindungi kepentingan informasi firma, dan mendesain dan

mengontrol standar yang efektif dan metode evaluasi periodik

berkaitan dengan manajemen data, peralatan dan prosedur.

4. Membantu mendidik pegawai perusahaan dengan metode yang

(20)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

Sejarah singkat perusahaan PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

PT . Telekomunikasi Indonesia , Tbk ( Telkom) merupakan

perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (infoComm) serta

penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang tersebar di Indonesia . TELKOM (yang selanjutnya disebut juga perseroan atau perusahaan ) menyediakan jasa

telepon tidak bergerak kabel (fixed Wireline) ,jasa telepon tidak bergerak nirkabel(fixed wireless), jasa telepon bergerak (Cellular), data dan internet dan network dan interkoneksi baik langsung maupun melalui perusahaan

asosiasi .

Keberadaannya pertama kali pada tahun 1882 di masa

pemerintahan kolonial Belanda, dengan nama Post en telegraph Dienst

sebuah perusahaan public penyedia layanan pos telegraph . Pada tahun

1906, statusnya di ubah menjadi jawatan yang mengatur layanan pos dan

telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos , Telegraph dan Telepon

(Post Telegraph en Telephone Dienst/PTT) yang berpusat di Bandung dengan alamat Jl.Japati No. 1.

Pada tahun 1961 , jasa pos dan telekomunikasi tersebut setatusnya

berubah menjadi perusahaan pemerintah pertama denagn tujuan menjaga

jasa pos dan telekomunikasi di wilayah Sumatera , dimana mulai terbentuk

pada tahun 1970 secara nasional . Berdasarkan Peraturan Pemerintah tahun

No.29 dan No.30 tahun 1965 , pemerintah memisahkan jasa pos dengan

telekomunikasi pada tahun 1965 ke dalam 2 (dua) perusahaan milik

Negara, yaitu Perusahaan Negara Pos dan Giro , dan Perusahaan Negara

(21)

Perluasan gerak Perusahaan Negara Telekomunikasi ditambah

dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No.44 tahun 1969 dan No. 45

tahun 1969 tentang bentuk – bentuk Perusahaan Negara yang mengubah

Perusahaan Negara Telkomunikasi menjadi bentuk Perusahaan Umum

(Perum). Perubahan satus ini ditetapkan pada tanggal 28 april 1970 dengan

ditetapkannya Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1974. Status Perusahaan

Negara Telekomunikasi diubah menjadi (Perumtel) yang disempurnakan

lagi dengan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1984 .

Pada akhirnya tahun 1980, pemerintah mengambil kebijakan

dengan membeli seluruh saham PT. Indosat, sebuah perusahaan swasta

yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing yang kemudian

diubah statusnya menjadi suatu Badan Hukum Milik Negara (BUMN)

berbentuk Persero. Penyertaan modal Negara Republik Indonesia dalam

PT.Indosat tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 52 tahun

1980 . Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa

Telekomunikasi untuk umum , maka dengan Peraturan Pemerintah No.53

tahun 1980 diadakan perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 36 tahun

1974 yakni dengan menetapkan Perumtel sebagai badan usaha yang diberi

wewenang untuk menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri dan

PT.Indosat sebagai badah usaha yang diberi wewenang menyelenggarakan

telekomunikasi luar negeri .

Pada tanggal 24 September 1991, pemerintah mengubah Perumtel

yang semula merupakan perusahaan umum menjadi perusahaan Negara

yaitu Perusahaan Perseorangan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia,

Tbk. Disingkat PT.Telkom yang didirikan berdasarkan Akte Notaris Imas

Fatimah, SH No. 128 dengan tujuan utama perusahaan yaitu memberikan

layanan untuk masyarakat umum . Perubahan status ini berdasarkan

peraturan pemerintah No. 25 tahun 1991 .

Penawaran umum perdana saham PT. Telkom (Initial Public

Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995 , sejak saat itu

(22)

(BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE), saham PT. Telkom juga

diperdagangkan di Tokyo Stock Exchange tanpa pencatatan Public

Offering Without Listing (POWL) .

Kerja sama Operasional (KSO)mulai diimplementasikan pada

January 1996 di wilayah :

- Divisi Regional I Sumatera dengan mitra PT. Pramindo Ikat

Nusantara (Pramindo) .

- Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten dengan mitra PT. Asia

West International (Aria West) .

- Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan PT .

Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI) .

- Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT. Dayamitra

Telekomunikasi (Daya Mitra) .

- Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia dengan mitra PT.

Bukaka Singtel.

Berdasarkan undang – undang No. 36/1999, yang mengatur tentang

jasa layanan telekomunikasi , dimana terjadi perubahan pasar, dari semula

pasar monopoli (dahulu PT.Telkom) kini menjadi non monopoli /pasar

bebas (pasar persaingan sempurna). Hal tersebut membuat PT. Telkom

sebagai Incumbent (Operator dominan/operator penyelenggara jaringan

telekomunikasi pertama kali) tidak lagi menguasai pasar sepenuhnya,

melainkan harus mmpu bersaing dengan operator penyelenggara jasa

telekomunikasi lainnya di Indonesia , dan mempersiapkan diri menghadapi

operator asing yang akan masuk. Selain adanya perubahan sifat pasar ,

setiap penyelenggara jaringan telekomunikasi juga dituntut untuk dapat

memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen jasa telekomunikasi

( berdarakan Undang –Undang No. 8/1999 tentang perlindungan

(23)

Pada tahun 2001 PT. Telkom membeli 35% saham PT . Telkomsel

dari PT. Indosat sebagai bagian dai implementasi retrukturisasi industry

jasa telekomunikasi di Indonesia , yang di tandai dengan pengahpusan

kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara PT. Telkom dengan

PT . Indosat. Dengan Transaksi ini. PT .Telkom menguasai 72,72% saham

PT. Telkomsel . PT Telkom membeli 90.32 saham PT. Dayamitra dan

mengkonsolidasikan laporan keuangan PT . Dayamitra ke dalam laporan

keuangan PT . Telkom .

Pada tahun 2002 PT. Telkom membeli seluruh saham PT.

Pramindo melalui 3 tahap , yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya

perjanjian jual beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30

September 2003 dan sisanya 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004.

PT . Telkom menjual 12,72% saham PT. Telkomsel kepada PT.Singapore

Telecom, dan dengan demikian PT. Telkom memilik 60% saham

PT.Telkomsel . sejak Agustus 2002 terjadi duapoli penyelenggaraan

telekomunikasi local .

Memasuki tahun 2003, PT . Telkom menjadi FNSP (Full Network

and Service Provider), dan juga mulai digelar kompetisi dengan format duopoly (PT. Telkom versus PT. Indosat) . Semula layanan yang disajikan

hanya POTS (Plain Ordinary Telephone Service) , dan sekarang lebih dititik beratkan pada pengembangan PMM (Phone, Mobile, and

Multimedia).

Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah

Indonesia (51,19%) dan pemegang saham politik (48,81%), yang terdiri

dari investor asing (45,54%) dan Investor local (3,27%). Sementara itu

harga saham TELKOM di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2006 telah

menigkat sebesar 71,2% dari Rp. 5.900,- menjadi Rp. 10.000,-

Kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir 2006 sebesar USD 22,6

(24)

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM,

penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja

keuangan , serta potensi pertumbuhan dimasa mendatang, saat ini

TELKOM menjadi Korporasi terbaik Indonesia .

Dalam Era baru ini PT. Telkom harus menyusun sendiri strategi

baru yang akan dijalankan oleh manajemen PT. Telkom bersama seluruh

jajarannya .

3.1.1. Visi dan Misi Visi :

“To Become a leading InfoCom player in the region”

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai

perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan

berlanjut ke kawasan Asia Pasifik .

Misi :

Telkom mempunyai misi memberikan layanan “One Stop

InfoCom” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas,

dengan harga kompetitif .

Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek – praktek

terbaik dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang

unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun

kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung

(25)

3.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam menjalankan fungsi organisasi PT. Telkom Kandatel

Bandung memiliki struktur organisasi yang dapat digambarkan dalam

garis staff secara vertical . Struktur organisasi PT. Telkom Kandatel

Bandung pada gambar III 1.

STRUKTUR ORGANISASI

PT . TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT WILAYAH BANDUNG BARAT

CUSTOMER DATA MANAGEMENT

OFFICER 3 DATA STAFF OFFICER 3

SUPORT OFFICER 2 DATA

OFFICER 2 SUPORT

Gambar 1. Struktur Organisasi di PT . TELKOM INDONESIA UNIT DATA

MANAGEMENT WILAYAH BANDUNG BARAT

3.3. Deskripsi Kerja

1. Officer 2 Support dan Officer 3 Support A. Mission Statement

Memastikan kelengkapan data administrasi (fisik) dan

kemudian pencarian berkas data pelanggan untuk dipergunakan

sebagai data / informasi dalam system pengelolaan data

management (customer data management) melalui pemberkasan ,

(26)

B. Main Responsibility

1. Memastikan adanya perbaikan proses bisnis yang berkaitan

dengan function support CRM .

2. Memastikan penyimpanan data pelanggan dengan jaminan

keamanan data yang memadai ( pada BISPRO SOA di

Customer Data ) .

3. Memastikan tempat dan sarana penyimpanan berkas data

pelanggan .

4. Memastikan tersedianya data, informasi , dokumen yang

diperlukan untuk functional support CRM .

5. Memastikan tersedianya evaluasi efektivitas functional

support CRM sebagai pelaporan hasil kerja .

C. Job Performance Standard

1. Keamanan dokumen.

2. Pelaporan hasil kerja tepat waktu dan informatif untuk

pengambilan keputusan manajemen (atasan) lebih lanjut.

3. Proses bisnis yang diusulkan lebih inovatif dan produktif.

4. Tepat sarana.

5. Tingkat akurasi dan validasi data, informasi, dan dokumen.

D. Main Authority

1. Aksesibilitas terhadap data, informasi, dan dokumen yang

terkait secara penuh.

2. Memilih data, informasi, dan dokumen yang diperlukan.

3. Memilih metode evaluasi yang sesuai dengan penyusunan

pelaporan.

4. Menentukan indexing system penyimpanan.

5. Mengusulkan tempat dan sarana penyimpanan berkas data

pelanggan.

6. Merekomendasi perbaikan proses bisnis untuk peningkatan

(27)

2. Officer 2 Data dan Officer 3 Data A. Mission Statement

Memastikan pembentukan dan pemeliharaan data

pelanggan yang akurat untuk dipergunakan sebagai data /

informasi dalam system pengelolaan data pelanggan (customer

data management) melalui updating dan validasi terhadap

anomaly dan data errors.

B. Main Responsibility

1. Memastikan adanya perbaikan proses bisnis yang berkaitan

dengan Customer Data.

2. Memastikan dilakukannya koreksi dan validasi terhadap

anomali data (atribut), data error prabilling (kesalahan

abodemen), nama pelanggan, alamat pelanggan, cabutan,

pengetasan (nomor tes), SLG, segmentasi, dan layanan

mutasi.

3. Memastikan pemeriksaan berkas dan membandingkan

kesesuaian berkas data pelanggan dengan SISKA.

4. Memastikan tersedianya data, informasi, dokumen, yang

diperlukan untuk Customer Data.

5. Memastikan tersedianya evaluasi efektivitas Customer Data

sebagai pelaporan hasil kerja.

C. Job Performance Standard

1. Lengkap dan data sama / akurat.

2. Pelaporan hasil kerja tepat waktu dan informatif untuk

pengambilan keputusan manajemen (atasan) lebih lanjut.

3. Proses bisnis yang diusulkan lebih inovatif dan produktif.

4. Tingkat akurasi dan validasi data, informasi, dan dokumen.

5. Tingkat akurasi data tertagih dengan data yang benar

(28)

D. Main Authority

1. Akses SISKA & COC.

2. Mengembalikan berkas yang tidak lengkap ke Plasa (KTP,

TTD).

3. Memilih data, informasi, dan dokumen yang diperlukan.

4. Memilih metode evaluasi yang sesuai dan penyusunan

pelaporan.

5. Menerima berkas dari CS / Plasa.

6. Merekomendasi perbaikan proses bisnis untuk peningkatan

mutu.

7. Menandatangani berita acara penghapusan pulsa nomor test

(pengetesan).

8. Aksesibilitas terhadap data, informasi, dan dokumen yang

(29)

BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1 Analisis Sistem

4.1.1. Analisi Dokumen

Dalam sistem pengajuan pasang baru wire line dan speedy

harus ada dokumen-dokumen yang dipergunakan untuk menunjang

pelaksanaan kegiatan. Adapun dokumen-dokumen yang ada dalam

prosedur pengajuan pasang baru wire line dan speedy adalah sebagai berikut :

1. Form (formulir) pasang baru wire line dan speedy adalah form

yang harus diisi oleh pelanggan untuk memenuhi syarat-syarat

yang telah ditentukan oleh PT. TELKOM Indonesia.

2. Surat survey adalah surat persetujuan untuk teknisi yang

diberikan oleh superviser untuk melakukan survey lapangan.

3. Laporan survey adalah sebuah laporan yang merupakan hasil

survey teknisi dan merupakan validasi untuk Customer Service

(CS) agar pemohonan pasang baru pelanggan disetujui.

4. Surat panggilan adalah sebuah surat yang diberikan CS kepada

pelanggan sebagai tanda bukti pemohonannya divalidasi.

5. Surat Kuasa (SK) merupakan tanda bukti kuasa yang diberikan

kepada orang ke-2 dari pelanggan, apabila dikarenakan

pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi panggilan.

4.1.2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur memberikan gambaran tentang sistem

jaringan dari prosedur-prosedur yang saat ini sedang berjalan di

PT. TELKOM Indonesia Unit Data Management secara fungsional

yang dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh aliran data yang

(30)

4.1.2.1. Flow Map

Pada sub bab ini kami akan menguraikan tentang

sisten informasi pengarsipan PSB wire line dan speedy yang

sedang berjalan. Penulias akan menjelaskan melalui

mapping chart.

MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA

MANAGEMENT WILAYAH BANDUNG BARAT

Teknisi

Gambar 2. Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan

(31)

MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT

WILAYAH BANDUNG BARAT Surat Panggilan +

Form Pelanggan isi

tidak Surat Panggilan +

Form Pelanggan Surat Panggilan +

Form Pelanggan isi

PSB valid + No telp

Surat Panggilan + Form Pelanggan isi + Surat Kuasa Form

Surat Panggilan + Form Pelanggan isi + Surat Kuasa

Menunda

Gambar 3. Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan

(32)

MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA

MANAGEMENT WILAYAH BANDUNG BARAT

Teknisi

Gambar 4 . Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan

(33)

MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT WILAYAH

BANDUNG BARAT

Customer Service

Customer Supervisor Teknisi

1 Laporan

Pemasangan Speedy + No Speedy 2 Laporan

Pemasangan Speedy + No Speedy 3

Gambar 5 . Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan

pasang baru Speedy yang sedang berjalan.

4.1.2.2. Diagram Kontek

Pada sub bab ini kami akan menguraikan gambaran

dan penjelasan dalam uraian tekstual tentang perbedaan

system berjalan dengan system baru dari isi proses, data,

dan lain-lain yang diusulkan yang sebagai rancangan solusi.

Penyajian berupa Context Diagram dan Diagram Aliran

(34)

CONTEXT DIAGRAM

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PSB WIRELINE & SPEEDY PT. TELKOM BUAHBATU

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PSB WIRELINE & SPEEDY Customer

Form Pelanggan isi, Surat Panggilan, Surat Kuasa

Form Pelanggan, Form Pelanggan isi, Surat Panggilan,

PSB Valid, No Telp, Laporan pemasangan Speedy

Customer

Gambar 6 . Diagram Konteks Sistem Informasi Pengarsipan Pasang Baru Wire

Line dan Speedy Bagian Customer Service.

4.1.2.3. Data Flow Diagram

DFD yang digambarkan merupakan suatu alur yang

menjelaskan Analisis Sistem Informasi Manajemen Data

Pengarsipan Pelanggan Pasang Baru Wire Line dan Speedy

(35)

Data Pelanggan 1.0

Melayani Pengajuan PSB Wireline &

Speedy

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT

WILAYAH BANDUNG BARAT Pengajuan PSB, Form

Pelanggan isi, Form Speedy isi

Arsip & Data Base

Data

Surat Panggilan, Laporan Pemasangan Speedy

Laporan Survey, Laporan Pemasangan Speedy Surat Panggilan, Form

Pelanggan isi, Surat Kuasa

Surat Panggilan, Form Pelanggan isi, Surat Kuasa PSB valid, No

Telp,

Gambar 7 . Diagram Konteks Sistem Informasi Pengarsipan Pasang Baru Wire

Line dan Speedy Bagian Customer Service

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan

Seperti yang dibahas pada bab I (identifikasi masalah)

mengenai permasalahan yang terjadi di Bagian Customer Data

Management. Kami mengevaluasi system yang akan mengatasi

permasalahan yang terjadi sesuai dengan tujuan kami di awal,

yaitu :

1. Dengan Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Data

Pelanggan pada bagian Data Management di PT . Telkom

Wilayah Bandung Barat diharapkan penelusuran dan pencarian

(36)

2. Untuk mempercepat waktu dalam validasi data pelanggan Wire Line dan Speedy .

3. Mengatasi permasalahan perusahaan seperti dalam hal

pencocokan data sehingga jumlah data yang ada pada sebuah

database dan Billing Kabinet tidak terjadi duplikasi.

4.2 Usulan Perancangan Sisrem Baru 4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan pembuatan system baru adalah dalam upaya

mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi sebelumnya,

seperti pada identifikasi masalah mengenai permasalahan yang

terjadi. Pada kesempatan ini kami akan merancang suatu system

(37)

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan 4.2.2.1 Flow Map

MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA

MANAGEMENT WILAYAH BANDUNG BARAT

Customer Customer Service Supervisor Teknisi

Pribadi

Membuat Laporan PSB Melayani

Gambar 8. Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan

(38)

MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT

WILAYAH BANDUNG BARAT Surat Panggilan +

Form Pelanggan isi

tidak Surat Panggilan +

Form Pelanggan Surat Panggilan +

Form Pelanggan isi

PSB valid + No telp

Surat Panggilan + Form Pelanggan isi + Surat Kuasa Form

Surat Panggilan + Form Pelanggan isi + Surat Kuasa

Menunda

Gambar 9. Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan

(39)

MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA

MANAGEMENT WILAYAH BANDUNG BARAT

Teknisi

Gambar 10 . Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan

(40)

MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT WILAYAH

BANDUNG BARAT

Customer Service

Customer Supervisor Teknisi

1 Laporan

Pemasangan Speedy + No Speedy 2 Laporan

Pemasangan Speedy + No Speedy 3

Gambar 11 . Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan

(41)

4.2.2.2 Diagram Konteks

CONTEXT DIAGRAM

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PSB WIRELINE & SPEEDY PT. TELKOM BUAHBATU

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PSB WIRELINE & SPEEDY Customer

Form Pelanggan isi, Surat Panggilan, Surat Kuasa

Form Pelanggan, Form Pelanggan isi, Surat Panggilan,

PSB Valid, No Telp, Laporan pemasangan Speedy

Customer

Gambar 12 . Diagram Konteks Sistem Informasi Pengarsipan Pasang Baru Wire

(42)

4.2.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Pelanggan 1.0

Melayani Pengajuan PSB Wireline &

Speedy

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA PENGARSIPAN PELANGGAN PASANG BARU WIRE LINE & SPEEDY BAGIAN CUSTOMER SERVICE DI PT TELKOM INDONESIA UNIT DATA MANAGEMENT

WILAYAH BANDUNG BARAT Pengajuan PSB, Form

Pelanggan isi, Form Speedy isi

Arsip & Data Base

Data

Surat Panggilan, Laporan Pemasangan Speedy

Laporan Survey, Laporan Pemasangan Speedy Surat Panggilan, Form

Pelanggan isi, Surat Kuasa

Surat Panggilan, Form Pelanggan isi, Surat Kuasa PSB valid, No

Gambar 13. DFD Level 0 Perancangan Sistem Baru Menyeluruh

4.2.3. Evaluasi terhadap sistem yang di Usulkan / dirancang

Sistem yang diusulkan semata-mata untuk mengurangi

permasalahan yang terjadi. Sistem yang diusulkan ini tidak

sempurna, masih banyak kekurangan yang akan terjadi. Kekurangan

terjadi bukan dikarenakan sistem melainkan pengguna sistem.

Kelebihan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Dengan perancangan Sistem yang diusulkan ini diharapkan

penelusuran dan pencarian data bisa dilakukan dengan cepat dan

(43)

2. Penataan data lebih teratur.

3. Mempercepat waktu dalam validasi data pelanggan wire line.

4. Mempercepat pencarian data yang masih menumpuk di dalam

Arsip maupun Billing Kabinet.

5. Adanya pengecekan ulang data yang masuk ke dalam bagian

Customer Data Management.

6. Adanya pencatatan tanggal dimasukannya data pada data store.

(44)

i

WILAYAH BANDUNG BARAT

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Neza Mahesa Perdata NIM. 10507038 Rd Fahmi Iskandar Z NIM. 10507019

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(45)

iv

LEMBAR JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR SIMBOL ...x

DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ...1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...4

1.2.1. Identifikasi Masalah ...4

1.2.2. Rumusan Masalah ...5

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ...5

1.4. Batasan masalah ...5

1.5.Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan...6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Sistem ...8

2.1.1.Elemen Sistem ...9

2.1.2.Karakterisitik Sistem ...11

2.1.3.Klasifikasi Sistem ...12

2.2.Pengertian Informasi ...13

2.2.1.Kualitas Informasi ...13

2.3.Pengertian Sistem Informasi ...14

2.4.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ...14

(46)

v

2.4.2.3. Data Flow Diagram ...17

2.5.Pengertian Data ...18

2.5.1.Syarat data ...18

2.5.2.Macam – macam Data ...19

2.6.Pengertian Manajemen ...19

2.7.Pengertian Manajemen Data ...20

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1.Tinjauan Umum Perusahaan ...21

3.1.1. Visi dan Misi ...25

3.2.Struktur Organisasi Perusahaan ...26

3.3.Deskripsi Kerja...26

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1.Analisis Sistem ...31

4.1.1.Analisis Dokumen...31

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ...31

4.1.2.1. Flow Map ...32

4.1.2.2. Diagram Kontek ...35

4.1.2.3. Data Flow Diagram ...46

4.1.3.Evaluasi Sistem yang berjalan ...37

4.2.Usulan Perancangan Sistem ...38

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem ...38

4.2.2.Perancangan Prosedur yang Diusulkan...39

4.2.2.1. Flow Map ...39

4.2.2.2. Diagram Kontek ...43

4.2.2.3. Data Flow Diagram ...44

(47)

vi

(48)

Sumber Jurnal :

Fitzgeral erry, Fitzgeral Ardra f. Stallings Wellran D. Jr. 1981. Fundamentals of Sistem Analist. New York.

M.Manullang. 1983. Dasar-dasar Manajemen. Ghalia Indonesia. Jakarta

Sumber Internet :

http://www.ketut.web.id/2009/09/pengertian-data.html.

(49)

memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Pelaksanaan Kerja Praktek ini .

Kerja Praktek ini merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh

di Manajemen Informatika Fakultas teknik Universitas Unikom . laporan Kerja

Praktek ini disusun sebagai pelengkap kerja praktek yang telah dilaksanakan lebih

kurang 1 bulan di PT TELKOM Indonesia Khususnya unit Management Data .

Dengan selesainya laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan

banyak pihak yang telah memberikan masukan – masukan kepada penulis . Untuk

itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Dosen

2. Pimpinan PT Telkom Indonesia Unit Management data Buah Batu

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik

dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan

pengalaman penulis . Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan .

Terimakasih

Bandung, Oktober 2010

(50)

Nama : Neza Mahesa Perdata

Tempat tangal lahir : Bandung 05 Agustus 1990

Jenis kelamin : Laki – laki

Alamat : Jl Maleer Timur VII No.93/113 Bandung

Email :nezamahesa@yahoo.com, angelsoulinme@gmail.com

PENDIDIKAN

1995 – 2001 : SDN Kridhawinaya 2 Bandung

2001 - 2004 : SMP Pasundan 1 Bandung

2004 – 2007 : SMAN 7 Bandung

(51)

Nama : Rd. Fahmi.Iskandar.Zulkarnaen

Tempat tangal lahir : Cirebon 04 Juli 1989

Jenis kelamin : Laki – laki

Alamat : Jl Perumnas Bondol 1 No 60 Cirebon

Alamat Bandung : Jl.Simpang Dago Belakang 210 A

Email :fiskandarz@yahoo.co.id

PENDIDIKAN

1994 – 1995 : TK Pertiwi

1995 – 2001 : SDN Perkutut

2001 - 2004 : SMPN 10 Cirebon

2004 – 2007 : SMAN 7 Cirebon

(52)

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi di PT . TELKOM INDONESIA UNIT DATA
Gambar 2. Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan
Gambar 3. Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan pelanggan
Gambar 4 . Flow map Sistem Informasi Manajemen Data Pengarsipan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru terhadap kinerja

berpengaruh nyata Hasil analisis ragam dapat dilihat bahwa Fhitung > F0,05 sehingga hasil yang didapatkan dari pemeliharaan pada salinitas berbeda memberikan pengaruh

mempengaruhi teknik yang dilakukan, begitu juga dengan metode elementer, dalam melakukan latihan kata jion melalui metode elementer akan mempengaruhi penguasaan dari

[r]

[r]

Berdasarkan observasi, didapatkan bahwa sumur gali pada sampel tersebut memiliki tutup sumur yang dibuat permanen dari batu dan semen, pembuangan air atau drainase

5. Anak kandung Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta pengawas pendidikan yang bertugas di sekolah tersebut dapat diterima secara langsung pada satuan pendidikan tempat

Penerimaan Aplikasi Kamus Istilah Akuntansi pada … …(Qoriani Widayati & Febriyanti Panjaitan) 213 signifikansi (α) 5%. Model regresi yang baik adalah memiliki