• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Promosi Dudik Batik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Promosi Dudik Batik"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN PROMOSI DUDIK BATIK

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh :

Nadya Dwiramma Permatasari 51910147

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nadya Dwiramma Permatasari

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 20 Maret 1993

Jenis Kelamin : Wanita

Alamat : Jl. Riung Mukti Raya No. 1, Bandung

Agama : Islam

E-Mail : nadya.dwiramma@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :

1996-1998 : TK Dewi Sartika Bandung

1998-2004 : SD Negeri Nilem 1 Bandung

2004-2007 : SMP Vijaya Kusuma Bandung

2007-2010 : SMK Negeri 10 Bandung

(5)
(6)

II.3.1. Kerajinan Bahan Baku ... 10

II.3.2. Pakaian Jadi ... 13

II.3.3. Kain Batik ... 16

II.4. Pembahasan Masalah Dudik Batik ... 21

II.5. Target Audiens ... 22

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan ... 27

III.1.1. Pendekatan Komunikasi ... 27

III.1.2. Strategi Kreatif ... 29

III.1.3. Strategi Media ... 30

III.1.3.1. Media Utama ... 30

III.1.3.2. Media Pendukung ... 30

III.1.4. Strategi Distribusi ... 32

III.2. Konsep Visual ... 33

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1. Teknis Media ... 40

IV.1.1. Media Utama ... 40

IV.1.2. Media Pendukung ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Hurlock,E.B.1993. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga

Kasali. Rhenald. 1992. MANAJEMEN PERIKLANAN Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti

Kartajaya, Hermawan. 2004. Seri 9 Elemen Marketing on Brand. Bandung: Mizan Pustaka

Morissan, 2010. Periklanan – Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP

Rangkuti, Freddy. 2009. STRATEGI PROMOSI YANG KREATIF. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Rose. Sue. 2003. 100 Ide Kreatif Warna. Bandung: Erlangga

Sanggar, Tim Batik Barcode. 2012. BATIK – Mengenal batik dan cara mudah membuat batik. Yogyakarta: Navila

Santrock.2002. Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Santrock.2007. Perkembangan Anak.Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Sihombing, Danton. 2001. TIPOGRAFI dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Suardi. Dedy. 2000. KOMPOSISI WARNA. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

(8)

Suyanto. M. 2006. Strategi Perancangan Iklan Outdoor Kelas Dunia. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ilmiah mengenai rumah usaha Dudik Batik ini. Adapun maksud dan tujuan pembuatan laporan ilmiah ini adalah untuk menambah pengetahuan penulis, adapun penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Pemilik rumah usaha Dudik Batik yaitu M. Imadudin Makarimi, yang telah bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan kepada penulis. 2. Dosen Pembimbing M.Syahril Iskandar, M.Ds yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.

Penulis berharap laporan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca. Namun sebagai penulis menyadari masih banyak kekurangan yang harus dibenahi dalam penyelesaian laporan ini. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki kekurangan dari laporan ini. Singkat kata penulis ingin mengucapkan terimakasih dan semoga laporan ilmiah ini dapat bermanfaat dan

menjadi sumber referensi dikemudian hari.

Bandung, Agustus 2014

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu hasil karya masyarakat Indonesia adalah batik. Batik merupakan produk Indonesia yang menjadi ciri khas untuk bangsa yang harus dilestarikan dan dibudidayakan. Seni batik mempunyai nilai seni yang sangat tinggi. Batik adalah seni melukis diatas kain. Pada dasarnya setiap kota di Indonesia memiliki daerah “wisata batik”. Salah satunya adalah kota Pekalongan. Salah satu kota di pulau Jawa yang memiliki sejarah yang berkaitan dengan batik.

Salah satu potensi besar yang dimiliki masyarakat kota Pekalongan, Jawa Tengah adalah hasil karya seni kerajinan batik. Batik Pekalongan adalah batik yang dibuat oleh masyarakat Pekalongan yang sangat berciri khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil. Pada dasarnya setiap batik mempunyai corak dan ciri khas yang berbeda, misalnya kota Cirebon motif batik khas Cirebon adalah Megamendung, motif batik khas Solo adalah Sidomukti, motif batik khas Yogyakarta adalah Parang kusumo dan begitu juga dengan kota

Pekalongan, motif batik khas Pekalongan adalah Jlamprang. Motif Jlamprang adalah motif batik yang berkembang di daerah pesisir, sehingga warnanya pun bermacam-macam sesuai selera konsumennya.

(11)

biasanya disesuaikan dengan permintaan konsumen. Produk-produk Dudik Batik sudah tersebar ke beberapa wilayah di Indonesia seperti Banjarmasin, Riau, Medan, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung dan yang lainnya.

Dudik Batik menjual berbagai macam kerajinan bahan baku membatik, seperti : kain mori, canting dan lilin (malam). Tidak hanya berbahan dasar kain mori saja yang diproduksi, namun juga memproduksi berbagai macam batik dengan bahan dasar seperti : kain katun, kain shantung, kain dobi, kain paris, kain sutera, kain serat nanas dan kain akrilit. . Motif batik yang sangat berciri khas dari Dudik Batik adalah motif batik Jlamprang dan Parang Kusuma, namun tidak hanya motif batik dari Jawa saja yang diproduksi, Dudik Batik juga mampu memproduksi motif batik dari berbagai daerah di Indonesia dan warna yang diproduksi juga disesuaikan dengan permintaan konsumen. Harga yang ditawarkan juga disesuaikan dengan bagaimana kesulitan membuat motif, warna dan kain dasar yang digunakan. Hal yang terpenting bagi Dudik Batik adalah kenyamanan dan kepuasan konsumen terhadap produk-produk Dudik Batik. Dudik Batik mampu memenuhi permintaan konsumen dengan baik.

I.2. Identifikasi Masalah

Dari uraian di latar belakang di atas, maka didapatkan beberapa poin permasalahan sebagai berikut:

1) Banyaknya rumah usaha yang terdapat di kampung wisata batik Pesindon, dan Dudik Batik harus mampu bersaing dengan rumah usaha lain.

2) Berbagai macam barang yang diproduksi oleh Dudik Batik, seperti : bahan baku batik, pakaian jadi dan kain batik. Pilihan motif, warna dan kain dasar yang diproduksi oleh Dudik Batik disesuaikan dengan permintaan konsumen.

3) Dudik Batik mampu memproduksi motif batik dari berbagai daerah di Indonesia.

(12)

I.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang sudah dijabarkan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Bagaimana cara meningkatkan minat masyarakat terhadap produk Dudik Batik?

2) Bagaimana cara menginformasikan keunggulan produk yang dimiliki oleh Dudik Batik?

I.4. Batasan Masalah

Batasan masalah akan difokuskan pada cara menarik minat masyarakat terhadap produk-produk Dudik Batik, memberikan informasi tentang Dudik Batik kepada masyarakat Indonesia, karena Dudik Batik telah tersebar ke beberapa daerah di Indonesia.

I.5. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan yang akan dicapai adalah :

1) Memberikan informasi keunggulan produk-produk yang dimiliki

Dudik Batik.

2) Menarik minat masyarakat pada produk Dudik Batik dengan jangkauan yang lebih luas.

(13)

BAB II didirikan, Dudik Batik belum pernah melakukan strategi promosi untuk memasarkan produknya. Maka dari itu Dudik Batik memerlukan strategi promosi untuk dapat menginformasikan keunggulan produk yang dimiliki kepada masyarakat dan diharapkan mampu menraik minat masyarakat terhadap produk-produk yang dimiliki.

Promosi itu sendiri adalah suatu usaha untuk menyebarkan informasi dan mempengaruhi pihak lain atas produknya agar bersedia untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk yang ditawarkannya. Strategi komunikasi memainkan peran penting pada program pemasaran perusahaan karena strategi promosi merupakan upaya perusahaan untuk berkomunikasi dan menjual produk mereka

kepada konsumen. Michael Ray (seperti dikutip Morissan, 2010) mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai sluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan.

Instrumen dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan disebut dengan bauran promosi atau promotional mix, yang peranan utamanya adalah mengadakan komunikasi yang bersifat membujuk.

II.1.1. Bauran Promosi

(14)

gabungan dari berbagai jenis promosi yang ada, seorang pemasar harus mengembangkan program komunikasi yang efektif yang ditujukan kepada konsumen untuk mengkomunikasikan informasi yang ada dan di rancang untuk menghasilkan tindakan konsumen yang mengarah kepada hasil yang maksimal. Bauran promosi mencakup empat elemen, yaitu : iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/humas, dan personal selling.

II.1.2. Jenis-jenis Promosi

Promosi bertujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Promosi memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut.

II.1.2.1. Publisitas

(15)

II.1.2.2. Penjualan Personal

Penjualan personal atau personal selling, yaitu suatu bentuk komunikasi langsung antara seseorang penjual dengan calon pembelinya. Bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Tidak seperti iklan, penjualan personal melibatkan kontak langsung antara penjual dan pembeli, baik secara tatap muka ataupun melalui alat telekomunikasi seperti telepon.

II.1.2.3. Promosi Penjualan

Promosi penjualan atau sales promotion, promosi merupakan elemen atau bagian dari pemasaran yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumennya. Promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau intensif kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu

(16)

II.1.2.4. Iklan

Iklan atau advertising menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukkan kepada masyarakat luas. Iklan di media massa dapat digunakan untuk menciptakan citra merek dan daya tarik simbolis bagi suatu perusahaan atau merek. Hal ini menjadi sangat penting khususnya bagi produk yang sulit dibedakan dari segi kualitas maupun fungsinya dengan produk saingannya. Suatu perusahaan beriklan dengan tujuan untuk mendapatkan respons, mengembangkan kesadaran dan membentuk suatu citra yang positif dalam jangka panjang.

Sifat dan tujuan iklan berbeda, konsumen yang menjadi target suatu iklan juga berbeda antara satu jenis produk dengan produk lainnya. Iklan ada 3 jenis, yaitu iklan pengingat yang bertujuan untuk mengingatkan pembeli tentang produk yang sudah mapan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan, mengingatkan pembeli dimana dapat membelinya, membuat

pembeli tetap mengingat produk itu walau tidak dalam sedang musimnya dan mempertahankan kesadaran puncak. Iklan persuasif bertujuan membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu, yang dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk dan membujuk pembeli untuk menerima produk. Iklan informatif bertujuan membentuk permintaan pertama dengan memberitahukan pasar tentang adanya produk baru, menjelaskan pelayanan yang tersedia dan membangun citra perusahaan.

(17)

II.1.3. Manajemen Promosi

Dalam merancang strategi promosi, perusahaan harus mengombinasikan berbagai elemen yang terdapat dalam bauran promosi dengan memperhitungkan kekuatan dan kelemahan dari masing-masing elemen tersebut. Praktisi pemasaran harus mempertimbangkan instrumen promosi mana yang akan digunakan dan bagaimana mengombinasikan berbagai instrumen promosi tersebut sehingga dapat mencapai tujuan pemasaran dan promosi yang sudah ditetapkan. Perusahaan harus mempertimbangkan banyak factor sebelum melaksanakan bauran promosi termasuk di antaranya : jenis produk yang dihasilkan, pasar yang dituju, tahapan atau siklus produk, saluran distribusi yang tersedia, serta bagaimana konsumen memutuskan pembelian.

II.1.4. Tujuan Promosi

Tujuan promosi ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemui dari riset yang telah dilakukan. Ada dua cara melakukan riset, yang pertama adalah dengan cara melakukan riset khusus atau riset formal guna mengidentifikasi masalah yang sekiranya memerlukan penyelesaian

humas. Cara kedua adalah dengan melakukan riset informal misalnya dengan mengadakan serangkaian diskusi atau konsultasi secara mendalam dengan berbagai pihak guna mengungkapkan berbagai kebutuhan komunikasi paling mendasar yang dirasakan.

Morissan (2010) berpendapat bahwa :

Dari sekian banyak masalah yang bisa dijadikan tujuan kegiatan promosi, berdasarkan riset antara lain :

(18)

2) Tujuan promosi untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan jika hasil riset menunjukkan sebagian besar khalayak pengguna atau konsumen belum memahami manfaat produk yang dihasilkan perusahaan.

3) Tujuan promosi untuk mengubah citra perusahaan di mata khalayak karena adanya produk atau kegiatan baru jika hasil riset menunjukkan khalayak belum mengetahui bahwa perusahaan telah menghasilkan produk baru atau kegiatan baru (h.39).

II.2. Sejarah Dudik Batik

Dudik Batik adalah salah satu rumah usaha yang berada di kampung wisata batik Pesindon tepatnya berada di jalan Hayam Wuruk, kampung wisata batik Pesindon, Gg. 1 No. 4, Pekalongan. Dudik Batik berdiri sejak tahun 2010. Dudik Batik sendiri adalah usaha turun temurun. Dudik Batik merupakan anak usaha dari rumah usaha Makarimi yang berdiri pada tahun 2005. Dudik Batik

memproduksi berbagai macam batik, seperti : kerajinan bahan baku, berbagai macam kain dan pakaian jadi. Dudik Batik memiliki 25 pengrajin batik. Produk-produk Dudik Batik sudah tersebar ke beberapa wilayah di Indonesia seperti :

Banjarmasin, Riau, Medan, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung dan yang lainnya. Dudik batik merupakan salah satu penghasil batik pesisiran.

Gambar II. 1 Logo Dudik Batik

(19)

Misi rumah usaha Dudik Batik adalah untuk memperkenalkan seni batik di dalam dan luar negeri.

Visi rumah usaha Dudik Batik adalah melestarikan batik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

II.3. Analisa Produk Dudik Batik

Berdasarkan hasil data studi literatur yang diperoleh dari narasumber pemilik rumah usaha Dudik Batik yang dilakukan oleh peneliti diperolehlah data sebagai berikut : Dudik Batik memproduksi berbagai macam batik, seperti : kerajinan bahan baku, kain batik dan pakaian jadi. Kebanyakan barang yang diproduksi, pilihan motif, warna dan kain dasar batik yang digunakan disesuaikan dengan permintaan konsumen. Pada dasarnya setiap motif yang diproduksi oleh Dudik Batik memiliki makna filosofi seperti motif batik pada umumnya. Motif batik yang sangat berciri khas dari Dudik Batik adalah motif batik Jlamprang dan motif batik Parang Kusuma, namun Dudik Batik juga mampu memproduksi motif batik lain dari seluruh Indonesia, tidak hanya motif batik ciri khas Jawa saja. Dudik Batik dapat memproduksi batik tulis, cap, printing dan kontemporer.

II.3.1. Kerajinan Bahan Baku

(20)

1. Kain mori

Gambar II. 2 kain mori

Sumber: dokumentasi pribadi

Kain mori adalah kain tenun berwarna putih yang terbuat dari kapas. Ada dua jenis kain mori yang sering dijadikan kain batik, yaitu kain mori yang telah mengalami proses pemutihan dan kain mori yang belum diputihkan yang biasa disebut kain blacu.

2. Canting

Gambar II. 3 canting

Sumber: dokumentasi pribadi

(21)

3. Lilin (malam)

Gambar II. 4 lilin (malam) batik

Sumber: dokumentasi pribadi

Lilin batik adalah bahan yang dipakai untuk menutup permukaan kain menurut gambar motif batik, sehingga permukaan yang tertutup tersebut menolak atau resist terhadap warna yang

diberikan pada kain tersebut. Lilin batik ini bukan merupakan terdiri dari satu macam bahan, tetapi campuran dari berbagai bahan

(22)

II.3.2. Pakaian Jadi

Dudik Batik juga memproduksi beraneka ragam pakaian jadi, antara lain :

1. Kemeja pria

Gambar II. 5 kemeja pria motif Jumputan

(23)

2. Pakaian wanita

Gambar II. 6 pakaian wanita atasan dan rok

Sumber: dokumentasi pribadi

3. Pakaian anak

Gambar II. 7 gamis anak

(24)

4. Mukena

Gambar II. 8 mukena motif Jumputan

Sumber: dokumentasi pribadi

5. Pashmina

Gambar II. 9 Pashmina motif Jumputan

(25)

Macam-macam pakaian jadi yang diproduksi Dudik Batik saat ini adalah motif batik Jumputan, motif batik ini merupakan salah satu motif batik yang sedang populer di masyarakat, khususnya di kampung wisata batik Pesindon. Motif batik Jumputan sendiri adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, batik ini tidak menggunakan malam, tetapi kainnya diikat dan dikerut dengan menggunakan tali lalu dicelupkan kedalam warna.

II.3.3. Kain Batik

Pada dasarnya Dudik Batik memproduksi berbagai macam motif-motif batik sesuai dengan permintaan konsumen. Tidak hanya motif-motif batik khas Pekalongan saja yang di produksi, karena pelanggan dudik batik terdiri dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Banjarmasin, Riau, Medan, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung dan yang lainnya. Berikut adalah contoh-contoh kain batik dengan motif yang disesuaikan permintaan konsumen :

1. Motif batik Jlamprang

Gambar II. 10 motif batik Jlamprang

(26)

Salah satu motif batik yang populer di Pekalongan adalah motif Jlamprang. Motif ini mengedepankan prinsip-prinsip grafis-geometris. Motif batik jlamprang merupakan pengembangan dari motif kain potola dari India. Kain batik jlamprang berkembang di daerah pesisir, sehingga warnanya pun bermacam-macam, sesuai selera konsumen. Keindahan batik motif Jlamprang terletak pada ragam hiasnya yang menggambarkan konsistensi dan keajengan.

2. Motif batik Parang Kusuma

Gambar II. 11 motif batik parang kusuma

Sumber: dokumentasi pribadi

Motif batik parang bermakna hidup harus dilandasi dengan perjuangan untuk mencari kebahagiaan lahir dan batin, ibarat

(27)

memberi kekuatan magis pada batik bercorak parang. Susunan motif leter S jalin-menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan. Batik parang memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi berupa petuah agar tidak pernah menyerah sebagaimana ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak.

3. Motif batik cap kontemporer

Gambar II. 12 cap kontemporer

Sumber: dokumentasi pribadi

Batik kontemporer cenderung berpola bebas. Biasanya motif yang dipilihnya mengambil dari bentuk-bentuk seni primitif seperti bentuk-bentuk patung manusia, hewan, alam tumbuh-tumbuhan, rokh, dan bentuk-bentuk abstrak. Selain itu ada juga yang mengambil dari bentuk-bentuk instrumen musik, tarian-tarian

(28)

4. Motif batik buketan

Gambar II. 13 motif batik buketan

Sumber: dokumentasi pribadi

Motif batik buketan adalah motif yang berbentuk rangkaian bunga. Kata buketan sendiri berasal dari bahasa belanda dan perancis yaitu "bouquet" yang mempunyai arti rangkaian bunga. Selain gambar bunga, motif batik ini dapat juga berupa tumbuhan

yag bersulur sulur atau burung. Motif batik buketan termasuk pada batik pesisiran sebab batik ini berkembang di daerah pesisir

(29)

5. Motif batik encim

Gambar II. 14 motif batik encim

Sumber: dokumentasi pribadi

Batik encim memiliki ciri khusus dengan motif khas seperti

(30)

6. Motif batik cap Kalimantan

Gambar II. 15 cap Kalimantan

Sumber: dokumentasi pribadi

Corak atau motif batik Kalimantan diperoleh dari teknik penjahitan dan ikatan, yang ditentukan oleh beberapa faktor. Selain dari komposisi warna dan efek yang timbul, juga dari jenis benang atau jenis bahan pengikat. Dengan mengkombinasikan motif dan corak asli yang satu dengan yang lainnya, maka semakin menarik dan kelihatan modern. Selain itu, motif-motif tersebut dimodifikasi oleh para pengrajin, sehingga dapat menciptakan motif yang sangat indah dan modern namun tidak meninggalkan ciri khasnya.

II.4. Pembahasan masalah Dudik Batik

(31)

hanya motif batik Jawa saja yang Dudik Batik mampu produksi, namun juga motif batik dari seluruh Indonesia. Dudik Batik mempunyai berbagai macam pilihan kain dasar batik, seperti : kain katun, kain shantung, kain dobi, kain paris, kain sutera, kain serat nanas dan kain akrilit. Sama seperti rumah usaha lainnya, Dudik Batik juga memiliki kelemahan. Kelemahan yang dimiliki Dudik Batik adalah Dudik Batik termasuk rumah usaha yang baru didirikan dari sekian banyak rumah usaha batik yang ada di kampung wisata batik Pesindon, Dudik Batik belum melakukan promosi untuk lebih memperkenalkan produknya, konsumen Dudik Batik masih sangat terbatas.

Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kampung wisata batik Pesindon, membuat peluang besar bagi Dudik Batik. Jangkauan konsumen Dudik Batik dapat diperluas dengan melakukan promosi yang dapat dilakukan di seluruh Indonesia, karena pada dasarnya produk Dudik Batik sudah tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Namun, Dudik Batik juga tidak terlepas dari ancaman-ancaman yang ada, karena persaingan sangat ketat dengan rumah usaha lain yang sudah lama berdiri di kampung wisata batik Pesindon, dengan hanya

mengandalkan konsumen setia yang memesan kain batik saja, tidak cukup untuk meningkatkan penjualan dan persaingan yang semakin berkembang.

Dari analisa permasalahan pada Dudik Batik, dapat disimpulkan bahwa

rumah usaha Dudik Batik harus melakukan strategi promosi dengan mengedepankan keunggulan produk Dudik Batik itu sendiri yang dapat disampaikan pada target market. Diharapkan strategi ini dapat meningkatkan penjualan produk Dudik Batik.

II.5. Target Audiens

Menetapkan berdasarkan demografis, geografis, dan psikografis.

1) Demografis :

 Jenis kelamin : Pria dan Wanita  Umur : 24-30 tahun

(32)

 Wilayah : Indonesia

2) Geografis :

Mencakup sebagian wilayah Indonesia yang bertujuan untuk memperkenalkan rumah usaha Dudik Batik ke pasar dan masyarakat. Dipilih karena Dudik Batik telah tersebar ke beberapa daerah di Indonesia.

3) Psikografis :

Menurut Turner & Helms (dalam Santrock, 2002) Perkembangan kognitif dewasa berada pada post penalaran dan post kemampuan ini ditandai dengan pemikiran yang bersifat dialektikal (dialectical thought), yaitu kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mencari titik temu dari ide-ide, gagasan-gagasan, teori-teori, pendapat-pendapat dan

pemikiran-pemikiran yang bersifat kontraktif, sehingga individu mampu mensintesiskannya dalam pemikiran baru dan kreatif, mereka menggunakan pengetahuan yang mereka ketahui untuk mengejar tujuan.

Dewasa merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan yang baru, dan harapan-harapan sosial yang baru. Masa dewasa adalah kelanjutan dari masa remaja. Sebagai kelanjutan masa remaja, sehingga ciri-ciri masa dewasa tidak jauh berbeda dengan perkembangan remaja. Ciri-ciri perkembangan dewasa adalah:

1) Usia reproduktif (Reproductive Age)

(33)

2) Usia memantapkan letak kedudukan (Setting down age)

Dengan pemantapan kedudukan (settle down), seseorang berkembang pola hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat. Situasi yang lain membutuhkan perubahan-perubahan dalam pola hidup tersebut, dalam masa setengah baya atau masa tua, yang dapat menimbulkan kesukaran dan gangguan-gangguan emosi bagi orang-orang yang bersangkutan. Ini adalah masa dimana seseorang mengatur hidup dan bertanggung jawab dengan kehidupannya. Pria mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai karirnya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggung jawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.

3) Usia Banyak Masalah (Problem age)

Masa ini adalah masa yang penuh dengan masalah. Jika seseorang tidak siap memasuki tahap ini, dia akan kesulitan dalam menyelesaikan tahap perkembangannya. Persoalan yang dihadapi

seperti persoalan pekerjaan/jabatan, persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya memerlukan penyesuaian di dalamnya.

4) Usia tegang dalam hal emosi (emotional tension)

(34)

5) Masa keterasingan sosial

Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya semakin menjadi renggang, dan berbarengan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok diluar rumah akan terus berkurang. Sebai akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi semua orang muda, bahkan yang populerpun, akan mengalami keterpencilan sosial atau apa yang disebut krisis ketersingan (Erikson:34).

6) Masa komitmen

Mengenai komitmen, Bardwick (dalam Hurlock:250) mengatakan: “Nampak tidak mungkin orang mengadakan komitmen untuk selama-lamanya. Hal ini akan menjadi suatu tanggungajwab yang trrlalu berat untuk dipikul. Namun banyak komitmen yang mempunyai sifat demikian: Jika anda menjadi

orangtua menjadi orang tua untuk selamanya; jika anda menjadi dokter gigi, dapat dipastikan bahwa pekerjaan anda akan terkait dengan mulut orang untuk selamanya; jika anda mencapai gelar

doctor, karena ada prestasi baik disekolah sewaktu anda masih muda, besar kemungkinan anda sampai akhir hidup anda akan berkarier sebagai guru besar”.

7) Masa Ketergantungan

(35)

8) Masa perubahan nilai

Beberapa alasan terjadinya perubahan nilai pada orang dewasa adalah karena ingin diterima pada kelompok orang dewasa, kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang dewasa.

9) Masa Kreatif

(36)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1. Strategi Perancangan

Morissan (2010) menjelaskan “setiap organisasi atau perusahaan yang

ingin berhasil dalam pemasaran harus terlebih dahulu memiliki suatu rencana pemasaran strategis (strategic marketing plan) yang berfungsi sebagai panduan

dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki” (h.51).

Dalam mendukung penyampaian pesan yang komunikatif agar tepat pada target market yang dituju, diperlukan adanya strategi perancangan. Setelah diketahui fokus masalahnya dapat disimpulkan bahwa rumah usaha Dudik Batik membutuhkan suatu media yang dapat menginformasikan keberadaan Dudik Batik yang diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat terhadap produk-produk Dudik Batik. Sebelum melakukan strategi perancangan, yang harus diperhatikan adalah analisis situasi yang harus memahami kondisi pasar yang mencakup segmentasi konsumen dan tingkat persaingan didalamnya. Harus diketahui apa saja kebutuhan masyarakat terhadap batik.

Strategi utama yang akan digunakan adalah dengan memperlihatkan keunggulan produk yang dimiliki oleh Dudik Batik untuk dapat di informasikan

kepada masyarakat. Keunggulan produk Dudik Batik yang akan dimunculkan dalam strategi perancangan suatu media yang dapat memberikan informasi tentang Dudik Batik ini adalah Dudik Batik mampu memproduksi motif batik dari seluruh Indonesia, pilihan motif dan warna dapat di sesuaikan dengan permintaan konsumen.

III.1.1. Pendekatan Komunikasi

(37)

disampaikan dapat diterima dan dimengerti dengan mudah oleh masyarakat. Sehingga informasi tersebut dapat mempengaruhi serta membujuk sasaran untuk dapat membeli produk yang ditawarkan.

Pendekatan komunikasinya berupa tampilan yang bersifat ajakan, dapat menginformasikan keberadaan dan keunggulan produk Dudik Batik. Sedangkan komunikasi verbal menggunakan strategi bahasa yang memperkuat pesan visual serta bersifat membujuk target market agar tertarik untuk dapat membeli produk Dudik Batik, bahsa verbal yang

digunakan yaitu yaitu “sesulit apapun motif yang anda inginkan, Dudik

Batik bisa!”. Perancangan komunikasi visual kali ini menyampaikan suatu

informasi tentang keunggulan dari rumah usaha Dudik Batik dengan menggambarkan sebuah labirin yang dibentuk dari motif batik, menggunakan makna konotatif yaitu makna bukan sebenarnya. Cara penyampaiannya dengan daya tarik rasional, yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan konsumen terhadap aspek praktis, fungsional, dan kegunaan suatu produk dan juga menekankan pada atribut yang dimiliki suatu produk.

(38)

yang bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan jelas oleh target audiens.

III.1.2. Strategi Kreatif

Strategi kreatif direpresentasikan melalui ide atau gagasan yang akan digunakan untuk menunjang perancangan sesuai yang telah direncanakan, kemudian dijadikan sebagai konsep kreatif dan diaplikasikan ke media-media promosi yang dipilih. Strategi kreatif tentunya harus sesuai dengan analisa yang telah dilakukan. Konsistensi strategi kreatif merupakan suatu hal yang sangat positif untuk tujuan periklanan secara jangka panjang, ini dapat menjadi salah satu faktor pendukung eksisnya sebuah produk ditengah-tengah maraknya persaingan antar produk sejenis.

Setelah menganalisa permasalahan yang ada pada Dudik Batik, dan mengambil kesimpulan dari permasalahan yang ada bahwa Dudik Batik memerlukan suatu media yang dapat menginformasikan tentang Dudik Batik yang diharapkan dapat menarik minat masyarakat luas terhadap produk-produk Dudik Batik. Untuk dapat mewujudkan keinginan pada

(39)

III.1.3. Strategi Media

Perancangan media ini bertujuan untuk menyampaikan pesan dan strategi kreatif yang telah dirancang agar tepat sasaran sesuai dengan target market yang dituju, serta dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi. Untuk menyampaikan isi pesan yang informatif dan tepat kepada khalayak sasaran promosi yang dituju dan mencapai tujuan yang diharapkan, serta mempertimbangkan sistem strategi komunikasi yang dibuat, maka harus dipilih media utama dan media pendukungnya.

III.1.3.1. Media Utama 1) Poster Digital

Poster adalah selembar publikasi yang menggabungkan antara gambar dan teks. Poster digital adalah poster yang menggunakan LCD dan LED dengan menggunakan memori stick atau USB. Konsep poster digital adalah untuk menggantikan poster cetak agar lebih efisien. Poster digital lebih fleksibel karena dapat menggunakan gambar diam, video, audio, file flash dan sebagainya. Poster digital dapat

dikontrol secara terpusat pada satu PC dengan kualitas yang mendukung system operasi stabil. Poster digital disini diposisikan sebagai media utama dalam promosi karena merupakan salah satu media yang sering dilihat oleh masyarakat umum dan diharapkan akan lebih menarik perhatian masyarakat untuk melihatnya.

III.1.3.2. Media Pendukung 1) Brosur

(40)

brosur ini memiliki nilai strategis, yaitu dapat lebih bersifat personal atau tertuju langsung pada konsumen, sehingga akan lebih efektif untuk memuat konten informasi mengenai rumah usaha Dudik Batik.

2) Flyer

Flyer merupakan media promosi yang praktis,dan juga menghemat biaya produksi, dalam penyebarannya pun sangat mudah untuk dilakukan.

3) Iklan Majalah

Iklan majalah bacaan keseharian dari target audiens pada umumnya, pemilihan iklan majalah pun disesuaikan dengan target audience yang berasal dari kelas menengah ke atas, dengan kata lain majalah yang menjadi media haruslah majalah yang pada umumnya dibeli oleh kalangan menengah atas.

4) X-Banner

X-banner dibuat untuk keperluan promosi khusus nya ketika pemerintah mengadakan sebuah event, media pendukung promosi ini juga dapat diletakkan di depan pintu

masuk rumah usaha Dudik Batik. 5) Billboard

Billboard merupakan periklanan luar ruangan, dibuat untuk memperkenalkan merek.

(41)

produk Dudik Batik akan diberikan papper bag ini, sehingga masyarakat luar akan melihatnya.

III.1.4. Strategi Distribusi 1) Poster Digital

Media ini nantinya akan diletakkan di stasiun kereta api, di Bandar udara, dan tempat-tempat lain yang strategis yang sering dikunjungi oleh masyarakat.

2) Brosur

Media ini nantinya akan diletakkan disaat ada event pameran batik dan dirumah usaha Dudik Batik sendiri.

3) Flyer

Media ini nantinya akan diletakkan disaat ada event pameran batik dan dirumah usaha Dudik Batik sendiri.

4) Iklan Majalah

Media ini nantinya akan ada disalah satu halaman suatu majalah keluarga.

5) X-Banner

Media ini akan diletakkan pada saat ada event pameran batik di setiap daerah, juga diletakkan didepan rumah usaha Dudik Batik. 6) Billboard

Media ini nantinya akan diberikan pada saat ada event. 9) Papper Bag

(42)

Penyebaran promosi tahun 2015

Table III.1 Strategi Distribusi 1

MEDIA JAN FEB MAR APR MEI JUN

Table III.2 Strategi Distribusi 2

MEDIA JUL AGS SEP OKT NOV DES

(43)

menyerupai labirin, labirin itu sendiri merupakan teka-teki paling menakjubkan, sekaligus menantang untuk bisa dipecahkan. Dalam mitos Yunani, labirin diciptakan oleh Daedalus (dewa kerajinan) untuk memenjarakan Minotaur. Namun, labirin yang kita kenal sekarang hanyalah tempat bermain yang intinya mencari jalan keluar dengan begitu banyak tujuan menyesatkan. Ilustrasi labirin

dipilih karena menyesuaikan tema yaitu “sesulit apapun motif yang anda inginkan,

Dudik Batik bisa!”, hal ini dimaksudkan untuk menarik minat target audiens

melalui pendekatan visual yang sesuai dengan tujuan yang dimaksud.

III.2.1. Format Desain

Format terdiri dari ukuran dan ilustrasi. Iklan untuk ukuran besar menarik lebih banyak perhatian dari pada iklan yang berukuran kecil. Format desain yang dipakai dalam media utama di promosi ini adalah bentuk portrait untuk poster digital dengan ukuran 68x120cm, disajikan dengan bentuk ilustrasi. Penataan elemen-elemen desain grafis yang muncul dalam visual promosi ini akan dikomposisikan dan akan menjadi kesatuan, sehingga kesan sulit yang diciptakan akan terasa dari gambar

ilustrasi labirin dan warna pastel yang digunakan pada background. Dan untuk media pendukung lainnya : brosur dengan ukutan 11x11cm, flyer dengan ukuran A5, x-banner 60x160cm, iklan majalah A5, stiker 13,5x14,5cm, memo 8,5x11cm, billboard 20x10m dan papper bag 26x32x10cm.

III.2.2. Tata Letak

(44)

diinformasikan. Gambar ilustrasi labirin terdapat ditengah, ciri-ciri modern layout didalam gaya desain modern adalah minimalis atau simple, rasionalitas, dominan bentuk-bentuk geometris yaitu bentuk yang memiliki kedua sisi yang sama persis, atau presisi dan tidak ada unsur ornamen atau hiasan yang tidak penting. Sedangkan identitas perusahaan ditempatkan di bawah, tagline dan headline ditempatkan diatas, tujuannya adalah untuk memudahkan khalayak sasaran untuk menangkap informasi yang disampaikan. Komposisinya pun disesuaikan dengan lokasi penempatan media itu sendiri.

III.2.3. Tipografi

Jenis tipografi yang digunakan adalah jenis huruf yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kesukaan jenis tipografi target audiens yang dipilih. Huruf-huruf yang digunakan baik pada tagline, headline text maupun bodytext tetap mengutamakan unsur keterbacaan, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan jelas. Alternatif huruf yang

digunakan adalah sebagai berikut :

(45)

Bodytext :

Helvetica57-Condensed

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h I j k l m n o p g r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

III.2.4. Illustrasi

Ilustrasi yang digunakan dalam promosi ini menggunakan teknik illustrasi. Menampilkan gambar ilustrasi yang diambil dari motif batik yang diporoduksi oleh Dudik Batik yang menyerupai labirin. Illustrasi

menggunakan makna konotatif, yaitu makna bukan sebenarnya, dengan tujuan untuk menginformasikan kepada target audiens bahwa Dudik Batik

mampu memproduksi motif batik apa saja dan sesulit apapun motifnya, yang disesuaikan dengan tagline yang diambil yaitu “sesulit apapun motif

yang anda inginkan, Dudik Batik bisa!”. Background yang digunakan juga

memakai salah satu motif batik dari Dudik Batik yang diilustrasikan dan dirubah warnanya menjadi warna pastel.

(46)

Gambar III. 16 Motif Batik Yang Dipakai Untuk Ilustrasi Labirin

Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar III. 17 Motif Batik Yang Dipakai Untuk Background

(47)

III.2.5. Warna

Warna juga menjadi bentuk komunikasi non verbal yang bisa mengungkapkan pesan secara instan dan lebih bermakna yang sering digunakan. Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provokatif. Multimedia yang dirancang sesuai dengan warna yang disukai pasar akan memberikan keunggulan bersaing dalam periklanan. Pada background memakai warna yang pastel, bertujuan untuk menginformasikan bahwa Dudik Batik dapat memproduksi warna apa saja, karena pada dasarnya, biasanya batik menggunakan warna-warna yang cerah dan sangat jarang sekali batik dengan warna yang pastel, maka disinilah keunggulan dari Dudik Batik yang dapat memproduksi warna batik apa saja ditonjolkan.

Hitam :

(48)

Alasan : Warna ini mewakilkan kekuatan, dan elegan, yang mewakilkan golongan kelas atas.

Merah :

R 255 G 0 B 0 | C 0% M 99% Y 100% K 0%

(49)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1. Teknis Media

Teknis pembuatan media utama dan media pendukung pada perangcangan promosi Dudik Batik melalui beberapa tahap proses, seperti berikut :

1. Tahap sketsa awal

Sketsa awal adalah proses pencarian bentuk awal dari visual ilustrasi pada promosi ini. Memilih bentuk gambar dari beberapa referensi, dan memasukkan kata-kata untuk memperjelas penyampaian pesan juga pemilihan tata letak.

2. Tahap pengerjaan

Setelah mendapatkan sketsa awal, tahap selanjutnya adalah pengolahan

secara digital. Disini penggambaran ilustrasi dengan menggunakan software Adobe Illustrator CS5 DAN Adobe Photoshop CS5.

3. Finishing

Setelah mendapatkan tampilan media yang diharapkan, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah proses mencetak sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.

IV.1.1. Media Utama

(50)

yaitu makna bukan sebenarnya, poster digital diam dipilih karena warna lebih tajam dan tulisan lebih terlihat jelas.

Gambar IV. 18 Poster Digital

Sumber: dokumentasi pribadi

Ukuran : 68 cm x 120 cm

(51)

Gambar IV. 19 Pengaplikasian Poster Digital di Stasiun Kereta Api

Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar IV. 20 Pengaplikasian Poster Digital di Bandar Udara

Sumber: dokumentasi pribadi

IV.1.2. Media Pendukung

(52)

1. Brosur

Fungsi media ini lebih kearah agar target audiens mengenal lebih jauh tentang rumah usaha Dudik Batik yang dipromosikan, juga bersifat informatif atau memberikan informasi yang perlu diketahui oleh target audiens seperti, denah lokasi, dan info tentang Dudik Batik.

Gambar IV. 21 Brosur

Sumber: dokumentasi pribadi

Ukuran : 11 cm x 11 cm

Teknis : Cetak Offset

(53)

2. Flyer

Flyer merupakan media promosi yang praktis,dan juga menghemat biaya produksi, dalam penyebarannya pun sangat mudah untuk dilakukan.

Gambar IV. 22 Flyer

Sumber: dokumentasi pribadi

Ukuran : 14,8 cm x 21 cm

Teknis : Cetak Offset

(54)

3. Iklan Majalah

Media ini sebagai media penyedia informasi tentang rumah usaha Dudik Batik yang dapat menjangkau target audiens yang memiliki kebiasaan untuk membaca majalah.

Gambar IV. 23 Iklan Majalah

Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar IV. 24 Pengaplikasian Iklan Majalah

Sumber: dokumentasi pribadi

Ukuran : 14,8 cm x 21 cm

Teknis : Cetak Offset

(55)

4. X-Banner

Penggunaan media lebih bertujuan sebagai media promosi yang berfungsi menanamkan brand awareness (kesadaran akan sebuah merek dagang atau produk) serta informasi berupa alamat dan nomor telepon kepada setiap orang yang melihat.

Gambar IV. 25 X-Banner

Sumber: dokumentasi pribadi

Ukuran : 60 cm x 160 cm

Teknis : Cetak Outdoor

(56)

5. Billboard

Billboard merupakan periklanan luar ruangan, dibuat untuk memperkenalkan merek.

Gambar IV. 26 Billboard

Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar IV. 27 Pengaplikasian Billboard

Sumber: dokumentasi pribadi

Ukuran : 20 cm x 10 m

Teknis : Cetak Outdoor

(57)

6. Stiker

Stiker ini dibuat untuk promosi yang dapat dipakai oleh konsumen.

Gambar IV. 28 Stiker

Sumber: dokumentasi pribadi

Ukuran : 13,5 cm x 14,5 cm

Teknis : Cetak Offset

(58)

7. Memo

Memo dibuat untuk promosi yang dapat dipakai oleh konsumen.

Gambar IV. 29 Memo

Sumber: dokumentasi pribadi

Ukuran : 8,5 cm x 11 cm

Teknis : Cetak Offset

(59)

8. Papper Bag

Papper bag dibuat untuk mendukung promosi kepada masyarakat luar, karena nantinya konsumen yang membeli produk Dudik Batik akan diberikan papper bag ini, sehingga masyarakat luar akan melihatnya.

Gambar IV. 30 Papper Bag

Sumber: dokumentasi pribadi

Ukuran : 26 cm x 32 cm x 10 cm

Teknis : Cetak Offset

Gambar

Gambar II. 1 Logo Dudik Batik
Gambar II. 2 kain mori
Gambar II. 4 lilin (malam) batik
Gambar II. 5 kemeja pria motif Jumputan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian balok pada temperatur tinggi menunjukan bahwa: semakin besar beban P cr yang bekerja maka kecepatan runtuh balok beton bertulang semakin

Biržiška stabteli prie to, kad būtent lietuvių literatūros isto - rija (kuria užsiima tiek patys lietuviai, tiek vokiečių, lenkų, rusų autoriai, t. lietuvių literatūros

[r]

Terkait dengan kewajaran penyajian Laporan keuangan yang disusun terdiri dari Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan arus kas, Laporan Pembagian Hasil Usaha di

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta, Pasal 15

Pertamina (Persero) dengan Pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) dalam Penyaluran dan Pemasaran Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Nomor 14 201 1110 Medan”

Untuk mencapai tujuan penelitian ini metode yang dipakai adalah wawancara, observasi dan dokumentasi, sehingga didapatkan hasil permasalahan penurunan kinerja sistem irigasi

• Siswa berdiskusi di kelas bersama teman dan guru mengenai berbagai masalah dalam bentuk pertanyaan yang telah dirangkumnya saat melakukan pembelajaran mandiri di