• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPA SDN 1 PENIANGAN KEC. MARGA SEKAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPA SDN 1 PENIANGAN KEC. MARGA SEKAMPUNG"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI PADA

MATA PELAJARAN IPA SDN 1 PENIANGAN KEC. MARGA SEKAMPUNG

OLEH :

NINING SUGIARSIH

PENELITIAN TINDAKAN KELAS Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM S1-PGSD GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI PADA

MATA PELAJARAN IPA SDN 1 PENIANGAN KEC. MARGA SEKAMPUNG

OLEH :

NINING SUGIARSIH

Penelitian ini berawal dari hasil IPA siswa yang masih sangat rendah, dengan rata-rata 70 masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sebesar 75, dan kurang nya variasi dalam menggunakan beberapa model pembelajaran yang aktiv. Pada awal pembelajaran guru belum memunculkan masalah agar siswa berfikir tetapi langsung menerangkan materi pembelajaran dengan metode ceramah, dan mengandalkan dari satu sumber buku sebagai bahan ajar, yang mengakibatkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Peniangan pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model inkuiri.

Penelitian ini menggunakan pendekatan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) prosedur penelitian berbentuk siklus, setiap siklus terdiri dari 4 kegiatan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan non tes, alat pengumpulan data berupa lembar observasi dan instrument soal, analisis data dilakukan dengan kualitatif dan kuantitatif, subjek penelitian yang diamati adalah guru dan siswa yang berjumlah 13 orang sedangkan objek yang diamati adalah aktifitas dan hasil belajar serta kinerja guru dalam menerapkan model inkuiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Presentasi rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 59,22%, siklus II sebesar 73,23% dan siklus III 86,91%, rata-rata hasil belajar siklus I 72 %, siklus II 76,76% siklus III 82,15% dengan peningkatan siklus I ke siklus II mencapai 4,70% dan siklus II ke siklus III 5,39%.

(3)
(4)
(5)
(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vii

MOTTO ... viii

PERSEMBAHAN ... xi

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR ISI ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Hipotesis Tindakan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Aktivitas Belajar ... 7

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas ... 9

2. Hasil Belajar ... 9

(7)

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 11

b. Manfaat Media Pembelajaran ... 13

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 14

4. Model Inkuiri ... 16

5. Pembelajaran IPA di SD ... 20

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 21

B. Setting Penelitian ... 24

C. Sumber Data ... 24

D. Alat Pengumpulan Data ... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

F. Teknik Analisis Data ... 26

1. Analisis Kualitatif ... 26

2. Analisis Kuantitatif ... 27

G. Tahap Tindakan Penelitian ... 28

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Gambar Umum Lokasi Penelitian ... 35

1. Sejarah bedirinya SDN 1 Peniangan ... 35

2. Letak Geografis SDN 1 Peniangan ... 36

3. Struktur Kepengurusan SDN 1 Peniangan ... 37

4. Keadaan guru SDN 1 Peniangan ... 38

5. Keadaan Siswa SDN 1 Peniangan ... 38

B. Deskripsi Awal ... 39

C. Persiapan Pembelajaran ... 39

D. Hasil Penelitian ... 40

1. Siklus I ... 41

a. Perencanaan Tindakan ... 41

b. Pelaksanaan Tindakkan ... 41

1. Pertemuan 1 ... 41

(8)

2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 46

3. Hasil Belajar Siswa ... 47

d. Refleksi ... 48

2. Siklus II ... 49

a. Perencanaan Tindakan ... 49

b. Pelaksanaan Tindakkan ... 49

1. Pertemuan 1 ... 51

2. Pertemuan 2 ... 52

c. Pengamatan (Observasi) ... 53

1. Hasil Observasi Kinerja Guru ... 53

2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 53

3. Hasil Belajar Siswa ... 55

d. Refleksi ... 56

3. Siklus III ... 56

a. Perencanaan Tindakan ... 56

b. Pelaksanaan Tindakkan ... 57

1. Pertemuan 1 ... 57

2. Pertemuan 2 ... 58

c. Pengamatan (Observasi) ... 60

1. Hasil Observasi Kinerja Guru ... 60

2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 60

3. Hasil Belajar Siswa ... 62

d. Refleksi ... 63

E. Pembahasan ... 64

1. Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran ... 64

2. Aktivitas Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran ... 66

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa kelas V 2

2. Data aktifitas belajar siswa kelas V 2

3. Daftar nama kepala SDN 1 Peniangan 35

4. Keadaan guru SDN 1 Peniangan 38

5. Keadaan siswa SDN 1 Peniangan 38

6. Kinerja guru dalam pembelajaran siklus I 45

7. Rekapitulasi aktivitas blajar siswa siklus I 46

8. Data hasil belajar siswa siklus I 47

9. Kinerja guru dalam pembelajaran siklus II 53 10.Rekapitulasi aktivitas belajar siswa siklus II 54

11.Data hasil belajar siswa siklus II 55

12.Kinerja guru dalam pembelajaran siklus III 60 13.Rekapitulasi aktivitas belajar siswa siklus III 61

14.Data hasil belajar siswa siklus III 63

15.Rekapitulasi kinerja guru dalam pembelajaran 65

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Denah lokasi SDN 1 Peniangan 36

2. Struktur organisasi SDN 1 Peniangan 37

3. Diagram rekapitulasi kinerja guru tiap siklus 66

4. Diagram aktivitas belajar siswa 69

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar hadir siklus I 78

2. Silabus pembelajaran 79

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 81

4. Soal kegiatan 1 86

5. Soal kegiatan 2 87

6. Lembar observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan 1 88 7. Lembar observasi aktivitas siswa sikus I pertemuan 2 89

8. Daftar nilai siswa siklus I 90

9. Instrumen penilain kinerja guru 91

10.Daftar hadir siswa siklus II 92

11.Instrumen penilaian kinerja guru 93

12.Lembar observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan 1 98 13.Lembar observasi aktivitas siswa sikus II pertemuan 2 99

14.Daftar nilai siswa siklus II 100

15.Daftar hadir siswa siklus II 102

16.Instrumen penilaian kinerja guru 103

17.Lembar observasi aktivitas siswa siklus III pertemuan 1 107 18.Lembar observasi aktivitas siswa siklus III pertemuan 2 108

19.Daftar nilai siswa siklus III 109

20.Jadwal penelitian tindakan kelas 110

21.Surat izin penelitian dari uiversitas 111

22.Surat izin penelitian dari SD 112

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting bagi manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi dirinya, mewujudkan pelaksanaan hidup yang baik dengan mencapai kesejahteraan hidup. Karena pentingnya peranan pendidikan, maka pemerintah terus mengadakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara maksimal.

UU No. 20 tahun 2003 dirumuskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan itu pemerintah telah mengadakan pembaharuan kurikulum, mengadakan buku pelajaran, penataran guru-guru bidang studi serta melengkapi sarana dan prasarana sekolah.

Sekolah merupakan suatu lembaga perpanjangan tangan pemerintah yang bersifat formal untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional dibidang

(14)

pendidikan. Adapun berbagai upaya yang dilakukan SD N 1 Peniangan untuk meningkatkan mutu pendidikan antara lain memilih guru yang profesional dalam bidangnya, melengkapi sarana dan prasarana sekolah seperti kelengkapan perpustakaan dan kelengkapan ruang belajar mengajar, mengaktifkan kegiatan belajar mengajar, meningkatkan kedisiplinan serta menggunakan metode belajar yang bervariasi. Untuk mengoptimalkan pencapaian hasil belajar, saat ini sistem pengajaran harus mengarahkan siswa agar mampu berfikir secara kritis, aktif, dan tidak bersifat pasif dalam menerima pelajaran. Dengan demikian diharapkan lebih mudah untuk mengerti dan dapat memahami materi yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan pengamatan lapangan yang dilakukan di kelas V SDN 1 Peniangan didapat informasi, yaitu hasil belajar dan aktivitas belajar siswa yang disajikan pada tabel 1 dan 2 berikut.

Tabel 1. Data Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas V SDN 1 Peniangan Tahun Pelajaran 2012 / 2013

No Nilai Kategori Jumlah Siswa

1 ≥ 5,5 Tuntas 3

2 < 5,5 Tidak Tuntas 10

Jumlah 13

(15)

3

Tabel 2. Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Peniangan Tahun Pelajaran 2012 / 2013

No Indikator Frekuensi

1 Memperhatikan guru menjelaskan 13

2 Bertanya 2

3 Menjawab pertanyaan guru atau teman 2

4 Mengerjakan latihan 7

5 Mengeluarkan pendapat 1

6 Mengkomunikasikan hasil 10

Sumber : Observasi siswa kelas V Semester Genap2012 / 2013

Tabel di atas memperlihatkan bahwa hasil belajar siswa pada ulangan harian kelas V SD Negeri 1 Peniangan Tahun Pelajaran 2012/2013 masih rendah. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam diperoleh informasi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan guru bidang studi yaitu 75. Aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran dapat dikatakan rendah, hal itu dapat dilihat dari proses pembelajaran yang langsung. Ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan pelajaran, apabila guru memberikan kesempatan bertanya, hanya sebagian siswa yang bertanya, dan apabila guru memberikan pertanyaan hanya sebagian siswa yang menjawab.

(16)

keterlibatan siswa untuk mengikuti pelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Rendahnya aktivitas dan untuk hasil belajar siswa dalam pembelajaran ini, maka perlu dilakukan pemilihan model pembelajaran yang memungkinkan siswa berpartisipasi lebih baik dan aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu pendekatan diantaranya adalah inkuiri. Pendekatan inkuiri dapat digunakan dan dikembangkan untuk melatih siswa menggunakan prosedur ilmiah. Proses belajar mengajar menggunakan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, karena menuntut siswa aktif dan terlibat langsung dalam proses belajar.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi bahwa hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa yang rendah disebabkan oleh :

1. Kegiatan pembelajaran yang selama ini dilakukan kurang menarik bagi siswa.di dalam pembelajaran siswa kurang aktif dan hanya pasif,karena hanya mendengarkan dan mencatat sehingga siswa mengalami kejenuhan dalam belajar dengan demikian siswa mengalami kesulitan dalam belajar. 2. Guru di dalam proses belajar mengajar kurang menggunakan metode

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan siswa.

(17)

5

metode yang digunakan adalah model inkuiri,karena model ini dianggap sesuai bagi siswa dalam mata pelajaran IPA.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penggunaan model inkuiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SDN 1 Peniangan Kec. Marga Sekampung

2. Bagaimanakah penggunaan model inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Peniangan Kec. Marga Sekampung

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui :

1. Peningkatan aktivitas belajar siswa Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan model inkuiri pada siswa kelas V SDN 1 Peniangan Kec. Marga Sekampung.

2. Peningkatan hasil belajar siswa Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan model inkuiri pada siswa kelas V SDN 1 Peniangan Kec. Marga Sekampung.

E. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

(18)

2. Bagi sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Bagi guru sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelas dan dapat menentukan metode pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa.

F. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis tindakan penelitian ini adalah :

1. Jika Penggunaan model inkuiri, maka dapat meningkatkan aktivitas belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V semester ganjil SDN 1 Peniangan Kec. Marga Sekampung.

(19)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas adalah kegiatan atau keaktifan jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik merupakan sebuah aktivitas (Anton. M. Mulyo. 2001 : 26). Menurut Poerwardaminta (2003 : 23) aktivitas adalah kegiatan menurut Winkel (1997 : 193) belajar adalah proses mental yang mengarah pada penguasaan pengetahuan, kecakapan skil kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan, dan dilakukan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progesif dan adaptif.

(20)

aktivitas siswa dalam proses belajar melalui dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar, aktivitas di sini ditekankan pada siswa sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar yang aktif.

Adapun jenis-jenis aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut : a. Kegiatan-kegiatan visual : membaca, melihat gambar-gambar,

mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain.

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : mendengarkan penyajian

bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrument musik, mendengarkan siaran radio.

d. Kegiatan-kegiatan menulis : menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.

e. Kegiatan-kegiatan menggambar : menggambar, membuat grafik, diagram, peta, pola.

f. Kegiatan-kegiatan metric : melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari, berkebun.

g. Kegiatan-kegiatan mental : merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan.

h. Kegiatan-kegiatan emosional : minat, membedakan, berani, tenang,

dan sebagainya”. (menurut Hamalik, Oemar di dalam buku Metode

Pelajaran dan Kesulitan-kesulitan Belajar).

(21)

9

perhatian yang intensif terdapat aktifitas siswa tersebut untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas

Dalam suatu kegiatan yang dilakukan siswa, selalu dihadapkan pada berbagai macam hambatan, baik yang bersifat ringan maupun yang berat. Hambatan yang bersifat ringan artinya hambatan tersebut dapat dilalui oleh siswa itu sendiri, sedangkan hambatan berat merupakan hambatan yang tidak dapat dipecahkan siswa itu sendiri, dan harus memerlukan bantuan pihak lain. Hal ini menunjukkan bahwa dalam aktivitas pembelajaran terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Aktivitas siswa yang akan diamati dalam penelitian ini adalah : a. Memperhatikan saat guru menjelaskan

b. Bertanya saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya c. Kerjasama kelompok

d. Mengerjakan latihan

e. Menyampaikan kesimpulan f. Mengkomunikasikan hasil

2. Hasil Belajar

(22)

Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2006 : 30).

Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas seperti terlihat dalam perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan kemampuan. (Anni, 2004 : 10).

Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang dalam belajar dan hasil belajar yang telah dikuasai siswa dari yang belum mengerti menjadi mengerti dan Seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku yang baru pada dirinya berkat pengalaman dan latihan. Pengertian hasil belajar itu sendiri yaitu merupakan suatu hasil atau prestasi siswa baik berupa pengetahuan dan perubahan dalam bentuk sikap atau aktivitas pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pada dasarnya proses pembelajaran bertujuan untuk perkembangan individu secara optimal yang berarti bahwa siswa dapat berkembang sesuai dengan kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya.

(23)

11

Berdasarkan pernyataan hasil belajar di atas dapat disimpulkan hasil belajar bagi siswa merupakan puncak dari proses belajar dan yang dipengaruhi oleh pengalaman dan percobaan siswa dan dinyatakan dalam angka atau tingkah laku misalnya : kognitif, afektif dan psikomotor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar : a. Faktor Internal

1. Faktor Fisiologis

Faktor ini dibedakan menjadi dua macam : a. Keadaan tonus jasmani

b. Keadaan fungsi jasmani/fisiologis 2. Faktor Psikologis

a. Kecerdasan / inteligensi siswa b. Motivasi

c. Minat d. Sikap e. Bakat

b. Faktor Eksternal / Eksogen a. Lingkungan sosial

b. Lingkungan sosial sekolah c. LIngkungan sosial masyarakat d. Lingkungan sosial keluarga e. Lingkungan nasional f. Lingkungan alamiah g. Faktor instrumental

h. Faktor materi pelajaran (Hamalik 172-173)

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000 : 727), media adalah alat. Media pendidikan merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa Latin

medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar.

(24)

Pengertian media juga diungkapkan oleh Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2009 : 3) bahwa media apabila dipelajari secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Selanjutnya Djamarah dan Zain (2006 : 120) mengatakan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.

Definisi yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh Sudjana (dalam Djamarah dan Zain, 1982 : 2) bahwa media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa. Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang diciptanya. Selanjutnya, Tabrani (1993 : 189-190) mengemukakan pengertian media sebagai berikut :

a. Media adalah alat yang dapat membantu proses pembelajaran yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan dan proses pembelajaran dapat tercapai dengan sempurna.

b. Media berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga peserta didik tidak bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.

c. Apa pun yang disampaikan oleh guru harus menggunakan media, paling tidak yang digunakannya adalah media verbal, yaitu kata-kata yang diucapkannya di hadapan peserta didik. d. Segala sesuatu yang terdapat di lingkungan sekolah, baik

(25)

13

permulaannya tidak dilibatkan dalam proses belajar mengajar, setelah dirancang dan dipakai dalam kegiatan tersebut, lingkungan itu berstatus sebagai media sebagai alat perangsang belajar. Dengan kata lain, alat itu baru disebut media jika dirancang dan dipakai dalam proses pembelajaran.

Jadi, media merupakan suatu alat penyampai pesan yang dapat mengubah sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan media, anak akan melihat apa yang seharusnya diketahui, dan bukan hanya sekedar membayangkan.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Media dalam pembelajaran memiliki berbagai manfaat, seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2009 : 24-25) yaitu :

1. Pembelajaran akan menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru. 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab

tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain sebagainya.

Manfaat media juga dijelaskan oleh Hamalik (dalam Arsyad, 2009 : 25) yaitu sebagai berikut :

a. Meletakan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.

b. Memperbesar perhatian siswa.

c. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

(26)

e. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisien dan keragamaan yang lebih banyak dalam belajar.

Selain itu, Techonly (dalam http: // techonly13.wordpress.com / 220113 / 09:30) mengungkapkan manfaat dari penggunaan media sebagai berikut :

a. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku. b. Pembelajaran bisa lebih menarik.

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif. d. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.

e. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

f. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dalam proses pembelajaran.

Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh Arsyad (2009 : 25-26) bahwa media memiliki beberapa fungsi praktis dalam proses pembelajaran, antara lain :

a. Meida pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang dan

waktu.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

(27)

15

pengalaman langsung yang sangat berharga bagi siswa serta mengurangi verbalisme, sehingga pembelajaran menjadi lebih terarah pada tujuan yang hendak dicapai.

c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diperoduksi oleh pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat dimanfaatkan, ada pula yang secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut, Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2002 : 37) mengelompokkan media ke dalam tujuh jenis, yaitu :

1. Media cetakan, meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pembelajaran dan informasi.

2. Media pajang, umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil.

3. Overhead transparancies. Transparansi yang diproyeksikan

adalah visual baik berupa huruf, lambang, gambar, grafik atau gabungannya pada lembaran bahan tembus pandang atau plastik yang dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding melalui sebuah proyektor.

4. Rekaman audiotape. Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik sehingga hasil rekaman itu dapat diputar kembali pada saat diinginkan. Pesan dan isi pelajaran dimaksudkan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sebagai upaya mendukung terjadinya proses belajar.

5. Seri Slide dan film strips. Slide (film bingkai) adalah suatu film

transparansi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2 x 2 inci. Bingkai tersebut terbua dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui slide projector.

(28)

bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.

7. Komputer. Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa banyak jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Ada yang berbentuk cetakan (visual), audio visual, media elektronil dan lain-lain. Semua media tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Dari sekian banyak jenis media yang telah dijelaskan di atas, media cetakan (visual) berbentuk gambar adalah media yang paling umum digunakan. Karena selain harganya yang murah dan mudah didapat, gambar juga dapat memperjelas hal-hal yang tidak mudah untuk diamati, dapat menarik perhatian dan mampu mengilustrasikan suatu proses.

4. Model Inkuiri

Model inkuiri yaitu “Merupakan suatu teknik atau cara yang dipergunakan

(29)

17

Siklus inkuiri terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menyelidiki, menganalisa dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya. Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berfikir kritis.

Inkuiri pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau penelaahan sesuatu dengan cara mencari kesimpulan, keyakinan tertentu melalui proses berfikir dan penalaran secara teratur, runtut dan bisa diterima oleh akal. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan pendekatan inkuiri melibatkan siswa dalam kegiatan intelektual yang menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata.

Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berfikir itu sendiri biasanya dilakukan Tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering dinamakan strategi

heuristik, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti

saya menemukan.

(30)

meneliti, dan membahas tugas yang dikerjakan secara kelompok yang disimpulkan dalam rangkuman bentuk rumusan kemudian mengkomunikasikan hasilnya secara tertulis maupun secara lisan (Sanjaya, 2010 : 196).

Kegiatan pembelajaran selama menggunakan metode inkuiri ditentukan oleh keseluruhan aspek pengajaran di kelas, proses keterbukaan dan peran siswa aktif. Pada prinsipnya, keseluruhan proses pembelajaran membantu siswa menjadi mandiri, percaya diri dan yakin pada kemampuan intelektualnya sendiri untuk terlibat secara aktif. Peran guru bukan hanya membagikan pengetahuan dan kebenaran, namun juga berperan sebagai penuntun dan pemandu.

Peran guru adalah menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran. Bukan memberikan informasi atau ceramah kepada siswa. Guru juga harus memfokuskan pada tujuan pembelajaran, yaitu mengembangkan tingkat berfikir yang lebih baik dan keterampilan berfikir kritis siswa.

Setiap pertanyaan yang diajukan siswa sebaiknya tidak langsung dijawab oleh guru, namun siswa diarahkan untuk berfikir tentang jawaban dari pertanyaan tersebut.

(31)

19

dan sebagainya. Dalam model inkuiri ini lebih banyak melibatkan siswa, siswa dituntut aktif untuk mengolah sendiri informasi yang diperolehnya. Model inkuiri yang digunakan siswa dalam pembelajarannya mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri. Proses pembelajaran ini berlangsung secara ilmiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami bukan transfer dari guru ke siswa. Guru hanya berperan sebagai pembimbing atau fasilitator.

Kebiasaan kegiatan ini dapat merangsang dan meningkatkan berfikir kritis pada siswa. Siswa dapat menemukan jawaban atas permasalahan yang dirumuskan. Melalui model inkuiri siswa terkondisi berfikir secara kritis untuk menemukan kesimpulan atas dasar observasi pencarian jawaban yang dilakukan. Inkuiri yang dilakukan secara kelompok dapat meningkatkan aktivitas belajar dan berfikir kritis. Model inkuiri bertujuan untuk memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperoleh pengalaman menyelidiki masalah-masalah dengan menggunakan keterampilan-keterampilan yang sesuai dengan metode ilmiah.

Model inkuiri dianjurkan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memiliki beberapa kelebihan yaitu :

(32)

 Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

 Inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologis belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

 Strategi inkuiri dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar (Sanjaya, 2010 : 208-209).

Disamping memiliki kelebihan model inkuiri juga memiliki kelemahan, diantaranya :

 Jika inkuiri digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

 Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

 Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.

(33)

21

5. Pembelajaran IPA di SD

Alat pernafasan pada manusia merupakan alat khusus yang digunakan untuk pernafasan pada tubuh manusia. Pernafasan adalah proses menghirup dan mengeluarkan udara, alat pernafasan yang digunakan oleh manusia adalah paru-paru. Paru-paru terletak dalam rongga dada di atas diafragma, diafragma adalah sekat antara rongga dada dan rongga perut (Hariyanto, 2007 : 10)

(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Wardani, dkk. (2008 : 14) mengungkapkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Sesuai dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari empat tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

(1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan

(observing), dan (4) refleksi (reflecting). Selanjutnya menurut Kusumah, dkk.

(35)

23

SIKLUS I

SIKLUS II

SIKLUS III

(Adaptasi dari Kusumah, dkk. 2009 : 44) Pelaksanaan

Pengamatan Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan Pelaksanaan

Pengamatan Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan Pelaksanaan

Pengamatan Perencanaan

Refleksi

Dan Seterusnya

(36)

Penjelasan alur diatas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti

sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pengajaran berbasis tugas proyek.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil kelompok atau dampak dari tindakan dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang di isi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamatan membuat rancangan yang direfisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2, dan 3, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasa yang di akhiri dengn tes formatif diakhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pngajaran yang telah dilaksanakan.

(37)

25

mengobservasi nilai siswa yang berasal dari pre test dan post test. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 siklus dimana masing-masing siklusnya sebanyak dua jam pelajaran (2 x 35 menit).

B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian kelas ini, yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 1 Peniangan Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 13 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki 3 siswa perempuan.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN 1 Peniangan Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap selama kurang lebih tiga bulan. Kegiatan penelitian dimulai dari tahap persiapan (penyusunan proposal PTK, diskusi, penyusunan RPP dan lembar kerja siswa) sampai tahap pelaksanaan (pembelajaran di kelas) dan tahap pelaporan.

C. Sumber Data

(38)

D. Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu berupa lembar observasi, tes tertulis dan juga dokumentasi.

1. Lembar observasi, digunakan untuk mengamati aktivitas kinerja guru maupun aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dilaksanakan oleh pengamat (observer).

2. Tes yang digunakan adalah tes subjektif tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengarang cerita pengalaman pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Dokumentasi disini dipakai untuk menyediakan data-data atau bantuan rujukan-rujukan. Adapun dokumentasi yang diperlukan adalah data-data tertulis tentang hasil belajar siswa, sejarah berdirinya sekolah SDN 1 Peniangan, keadaan guru dan karyawan dan keadaan siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan seluruh data-data berdasarkan instrumen penelitian yaitu dengan observasi dan juga tes tertulis. Pengumpulan data diulakukan selama proses pembelajaran.

- Metode Observasi

(39)

27

yang meliputi : memperhatikan saat guru menjelaskan, bertanya pada saat guru memberi kesempatan bertanya, kerjasama kelompok, mengerjakan latihan, menyampaikan kesimpulan, dan mengkomunikasikan hasil.

- Metode Tes

Tes, digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa nilai-nilai siswa, guna mengetahui hasil belajar siswa dalam bentuk soal post tes dan pre test pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

- Metode Dokumentasi

Dokumentasi disini dipakai untuk menyediakan data-data atau bantuan rujukan-rujukan. Adapun dokumentasi yang diperlukan adalah data-data tertulis tentang hasil belajar siswa, sejarah berdirinya sekolah SDN 1 Peniangan, keadaan guru dan karyawan dan keadaan siswa.

Dalam menganalisis hasil belajar siswa diukur adalah ketuntasan belajar dimana datanya diperoleh dari hasil belajar siswa selama 3 siklus menggunakan metode inkuiri dengan presentase ketuntasan belajar, yang mana hal ini mencerminkan suatu konsep yang dikuasai individu itu sendiri.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif.

(40)

Digunakan untuk menganalisis aktivitas belajar siswa, serta untuk menganalisis kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.

a. Rumus analisis aktivitas belajar siswa.

Keterangan :

N = Nilai yang dicari atau diharapkan. R = Skor mentah yang diperoleh siswa. SM = Skor maksimum.

100 = Bilangan tetap. (sumber = Purwanto, 2008 : 102)

b. Rumus analisis kinerja guru selama proses pembelajaran

Dengan keterangan sebagai berikut : 86 – 100% = Baik sekali

71 – 85% = Baik 56 – 70% = Cukup 41 – 55% = Kurang 0 – 40% = Sangat kurang

Adaptasi dari Departemen Pendidikan Nasional 2. Analisis kuantitatif

N =

SM R

x 100

Jumlah skor yang diperoleh

Skor akhir = x 100%

(41)

29

Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa dengan menghitung ketuntasan individu, nilai rata-rata, dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut :

a. Nilai individual = Jumlah skor x 100 Skor maksimur

b. Nilai rata-rata = Jumlah seluruh nilai siswa x 100 Jumlah siswa

c. Ketuntasan klasikal = Jumlah siswa yang belum tuntas x 100% Jumlah seluruh siswa

(Adaptasi dari Aqip, dkk. 2009 : 41)

G. Tahap Tindakan Penelitian Siklus I

1. Perencanaan

Tahap perencanaan ini sebagai berikut :

a. Membuat rancangan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kelas. b. Mempersiapkan sarana atau fasilitas pendukung antara lain membuat

alat pengumpul data berupa lembar observasi.

c. Menyusun perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.

d. Mempersiapkan perangkat tes awal dan tes akhir hasil tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus pertama materi pembelajarannya adalah “Alat Pernapasan

Pada Manusia”. Kegiatan ini diawali dengan pembuatan rencana perbaikan

(42)

Dalam rencana perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri meliputi tahap-tahap sebagai berkut :

a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

b. Guru menyampaikan apersepsi dan menginformasikan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

c. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pokok bahasan “Alat

Pernapasan Pada Manusia” yang akan diajarkan, lalu siswa diminta

untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, misalnya alat tulis dan buku.

d. Guru menjelaskan pokok bahasan dengan menggunakan model inkuiri yang telah disiapkan sekaligus diselingi dengan taggapan dan pernyataan dari siswa.

e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

f. Guru memperlihatkan alat-alat yang akan digunakan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kemudian siswa diminta untuk memperhatikannya.

g. Guru memberikan soal kemudian siswa diminta untuk mengerjakannya.

h. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil (terdiri dari 4 sampai 5 orang).

(43)

31

j. Siswa mendiskusikan hasil kerja kelompoknya tersebut yang keudian dialnjutkan dengan perwakilan dari kelompok untuk membacakan hasil diskusinya.

k. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya di meja guru.

l. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pokok bahasa yang telah diajarkan sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tes formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada pokok bahasan Alat Pernapasan Pada Manusia.

3. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan adalah mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan. Dalam penelitian ini observasi dilakukan bersama guru mitra untuk melihat proses belajar mengajar dan untuk mengetahui aktivitas selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

(44)

Siklus II

1. Perencanaan

Tahap perencanaan ini sebagai berikut :

b. Membuat rancangan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kelas. c. Mempersiapkan sarana atau fasilitas pendukung antara lain membuat

alat pengumpul data berupa lembar observasi.

c. Menyusun perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.

d. Mempersiapkan perangkat tes awal dan tes akhir hasil tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus kedua materi pembelajarannya adalah “Alat Pernapasan Pada

Manusia”. Kegiatan ini diawali dengan pembuatan rencana perbaikan

pembelajaran secara kolaboratif, partisipatif, anatara guru dan siswa. Dalam rencana perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri meliputi tahap-tahap sebagai berkut :

a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

b. Guru menyampaikan apersepsi dan menginformasikan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

c. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pokok bahasan “Alat

(45)

33

d. Guru menjelaskan pokok bahasan dengan menggunakan model inkuiri yang telah disiapkan sekaligus diselingi dengan taggapan dan pernyataan dari siswa.

e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

f. Guru memperlihatkan alat-alat yang akan digunakan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kemudian siswa diminta untuk memperhatikannya.

g. Guru memberikan soal kemudian siswa diminta untuk mengerjakannya.

h. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil (terdiri dari 4 sampai 5 orang).

i. Guru memberikan penjelasan instruksi atau suatu pertanyaan yang dipecahkan secara kelompok dan mendiskusikannya.

j. Siswa mendiskusikan hasil kerja kelompoknya tersebut yang keudian dialnjutkan dengan perwakilan dari kelompok untuk membacakan hasil diskusinya.

k. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya di meja guru.

l. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pokok bahasa yang telah diajarkan sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tes formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada pokok bahasan Alat Pernapasan Pada Manusia.

(46)

Pengamatan adalah mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan. Dalam penelitian ini observasi dilakukan bersama guru mitra untuk melihat proses belajar mengajar dan untuk mengetahui aktivitas selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Refleksi meliputi kegiatan menganalisis, memahami dan membuat perbaikan berdasarkan pengamatan dan catatan lapangan. Refleksi berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan. Jika telah tercapai target yang diinginkan, makna siklus tindakan dipertahankan untuk pokok bahasan selanjutnya, tetapi jika belum maka tindakan diulangi dengan memperbaiki perencanaan. Kecenderungan yang terjadi dianalisis sebagai bahan untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

Siklus III

1. Perencanaan

Tahap perencanaan ini sebagai berikut :

a. Membuat rancangan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kelas. d. Mempersiapkan sarana atau fasilitas pendukung antara lain membuat

alat pengumpul data berupa lembar observasi.

c. Menyusun perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.

(47)

35

Pada siklus ketiga materi pembelajarannya adalah “Alat Pernapasan Pada

Manusia”. Kegiatan ini diawali dengan pembuatan rencana perbaikan

pembelajaran secara kolaboratif, partisipatif, anatara guru dan siswa. Dalam rencana perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri meliputi tahap-tahap sebagai berkut :

a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

b. Guru menyampaikan apersepsi dan menginformasikan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

c. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pokok bahasan “Alat

Pernapasan Pada Manusia” yang akan diajarkan, lalu siswa diminta

untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, misalnya alat tulis dan buku.

d. Guru menjelaskan pokok bahasan dengan menggunakan model inkuiri yang telah disiapkan sekaligus diselingi dengan taggapan dan pernyataan dari siswa.

e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

f. Guru memperlihatkan alat-alat yang akan digunakan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kemudian siswa diminta untuk memperhatikannya.

(48)

h. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil (terdiri dari 4 sampai 5 orang).

i. Guru memberikan penjelasan instruksi atau suatu pertanyaan yang dipecahkan secara kelompok dan mendiskusikannya.

j. Siswa mendiskusikan hasil kerja kelompoknya tersebut yang keudian dialnjutkan dengan perwakilan dari kelompok untuk membacakan hasil diskusinya.

k. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya di meja guru.

l. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pokok bahasa yang telah diajarkan sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tes formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada pokok bahasan Alat Pernapasan Pada Manusia.

3. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan adalah mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan. Dalam penelitian ini observasi dilakukan bersama guru mitra untuk melihat proses belajar mengajar dan untuk mengetahui aktivitas selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

(49)

37

memperbaiki perencanaan. Kecenderungan yang terjadi dianalisis sebagai bahan untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

[image:49.595.113.529.223.484.2]

H. Waktu Penelitian

Tabel. 3 Waktu Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan Waktu (Minggu Ke)

1 2 3 4 5 6

1

Persiapan

Menyusun konsep pelaksanaan √

Menyepakati jadual dan tugas √

Menyusun instrument √

2

Pelaksanaan

Menyiapkan kelas dan alat √

Melakukan tindakan siklus 1 √

Melakukan tindakan siklus 2 √

Melakukan tindakan siklus 3 √

3

Penyusunan Laporan

Pengolahan data √

Penyusunan Laporan √

Perbaikan laporan √

Kegiatan akhir √

(50)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Peniangan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam khususnya dalam pokok bahasan alat pernapasan pada manusia, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penggunaan model inkuiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SDN 1 Peniangan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini sesuai dengan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada siswa mulai dari siklus I sampai dengan siklus III. Pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata sebesar 30,76%, siklus II sebesar 61,53%, dan siklus III sebesar 84,61%.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, azar, 2002.Media pemplajaran . PT. Raja GrafrindoPersada. Jakarta.

Baharudindanwahyuni, EsaNur. 2007.TeoriBelajardanPembelajaran.Yogyakarta :Ar-Ruzz Media. H. 19.

DepartemenPenddidikandanKebudayaan , 1990, KamusBesarBahasa Indonesia, Jakarta : BalaiPustaka, cet, hal 950.

Hamalik, Oemar. 2007 .MetodePengajarandanKesulitan-KwsulitanBelajar, Bandung :Tarsito. H 90.

Haryanto SD, 2004, SAINS 5 :untuk SD Kelas V, DepartemenPendidikanNasional, Jakarta.H.4.

Kusumah.Wijaya. Dkk.2009.

MengenalPenelitianTindakanKelas.MaltaPrintindo.Jakarta.

Poerwanto, Ngalim. 2002.Prinsip-Prinsip Dan TeknikEvaluasiPengajaran. PT.RemajaRosdakarya Bandung.

Roestiyah. 2001.StrategiMengajar. Jakarta :Bumi Aksara.h.75.

(52)

SuharsimiArikunto. 2011. PeneitianTindakanKelas.BumiAksara. Jakarta.

Tabrani, Ruayan. 1993.ProsesDasar. ERESCOOFF

SET.Bandung.BelajarMengajar Yang Efektif Tingkat Pendidikan.

Gambar

Tabel 1. Data Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas V SDN 1         Peniangan Tahun Pelajaran 2012 / 2013
Tabel 2. Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Peniangan
Tabel. 3 Waktu Kegiatan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Inter dapat diartikan sebagai: (1) ruang yang berbeda, dasar yang berbeda yang melandasi permasalahan, isu, atau pertanyaan tertentu yang menjadi fokus dua

Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen jasa pengiriman paket PT.. (2) kualitas pelayanan berpengaruh positif

Tujuan dari PTK ini adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan menggunakan media visual dalam proses pembelajaran pada kelas VIIA mata pelajaran IPS

Argumen yang mendukung adanya ketentuan peraturan rotasi mandatory karena adanya sikap independensi auditor dapat dirusak oleh masa perikatan yang panjang dengan manajer

Dalam penerapannya, produksi atau output Q ini dinyatakan sebagai fungsi dari dua buah input, yaitu tenaga kerja (H) dan kapital (K)... Sedangkan AP(K) menyatakan

Mereka miskin karena suatu hal yang disebabkan terjadi musibah, sedangkan fisik dan mentalnya masih berpotensi untuk bekerja dan berusaha, tetapi tidak memiliki modal, maka

Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifkan antara rasa syukur dengan kecenderungan prososial pada

[r]