• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL SURVEY-QUESTION-READ-RECITE-REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN SISWA MENYIMPULKAN MATERI PELAJARAN SEJARAH TENTANG KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA KELAS X SMA YP UNILA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL SURVEY-QUESTION-READ-RECITE-REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN SISWA MENYIMPULKAN MATERI PELAJARAN SEJARAH TENTANG KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA KELAS X SMA YP UNILA TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL SURVEY-QUESTION-READ-RECITE-REVIEW (SQ3R) TERHADAP KETERAMPILAN SISWA MENYIMPULKAN

MATERI PELAJARAN SEJARAH TENTANG KERAJAAN- KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA KELAS X

SMA YP UNILA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MEGGI TRIHANDINI 1013033013

ABSTRAK

Dalam proses belajar mengajar saat ini, guru masih mendominasi dalam pembelajaran dikelas membuat kebebasan siswa berkurang untuk mengembangkan potensi dirinya, membatasi dan menekan aktivitas siswa. Oleh karena itu, guru perlu menerapkan model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) yang berpusat kepada siswa yang memfasilitasi siswa aktif dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan potensi dirinya, menempatkan siswa sebagai subjek yang bertanggungjawab atas proses pembelajaran. Siswa sebagai pelaku proses pembelajaran mengamati isi bacaan, membuat pertanyaan, membaca, mengutarakan isi bacaan dan mengevaluasi isi bacaan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh yang signifikan dan sejauhmana signifikan pengaruh model Survey, Question, Read, Recite, Review SQ3R terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014?”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra-eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dan sejauhmana pengaruh yang signifikan pada model Survey, Question, Read, Recite, Review SQ3R terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014?.

(2)

Setelah siswa diberikan pembelajaran model Survey, Question, Read, Recite, Review SQ3R yang diakhiri posttest dalam pembelajaran, didapatkan hasil posttest

kedua lebih tinggi yaitu 2670 dari pada posttest pertama yaitu 2610. Setelah dilakukan analisis data berdasarkan hasil uji t menggunakan SPSS 16 diperoleh thitung sebesar 13,023 > ttabel sebesar 2,024 dan probabilitas (sig.) ternyata 0,000 < 0,05 hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan siswa menyimpulkan mata pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014.

Berdasarkan hasil uji regresi menggunakan SPSS 16 diperoleh taraf signifikan dalam kolom R yaitu 0,908 dengan kadar determinasi atau seberapa besar pengaruhnya dalam kolom Adjusted Square adalah 0,820 sehingga dapat disimpulkan bahwa dari tabel taraf signifikasi termasuk kategori sangat kuat, hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang menyatakan taraf signifikan dari pengaruh penggunaan model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R)

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 04 Mei 1992, anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Mascik dan Ibu Lili Kartini. Pendidikan penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Al-Azhar 1 Kedaton Bandar Lampung.

Kemudian penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Kedaton Bandar Lampung tahun 2004, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 10 Bandar Lampung tahun 2007 dan pendidikan menengah atas di SMA YP Unila tahun 2010. Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung pada tahun 2010 melalui jalur Penerimaan Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB), penulis terdaftar sebagai mahasiswi FKIP Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan IPS.

(8)

PERSEMBAHAN

Segala puji syukur kepada ALLAH SWT atas segala karunia

Nya.

Sholawat seiring salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda besar Nabi

Muhamad SAW.

Kupersembahkan karya kecil-ku ini kepada :

Pertama teruntuk

Orang Tua Ku yaitu bapak Mascik dan Ibu Lili Kartini.

Terima kasih untuk Kakakku Melni Novita & M. Yogi Andriyas, S.Kel.

Adikku Putra Muslimin. Kita akan terus berjuang untuk mencapai cita-cita

demi kebahagiaan keluarga di dunia dan akhirat.

Para Pendidik FKIP SEJARAH Unila

(9)

MOTO

“Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi

jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah”

(10)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat, hidayah dan kemudahan yang telah diberikan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Survey-Question-Read-Recite-Review (SQ3R)

Terhadap Keterampilan Siswa Menyimpulkan Materi Pelajaran Sejarah Tentang Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia Kelas X SMA Yayasan Pembina Unila Tahun Pelajaran 2013/2014” penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk

meraih gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Praktikan menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan, serta motivasi dari berbagai pihak, Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. H. M. Thoha B.S. jaya, M.S. Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

(11)

4. Bapak Drs. H. Iskandar Syah, M.H. Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan pembahas seminar serta penguji yang telah memberikan saran dan nasehat yang bermanfaat bagi penulis demi terselesaikannya skripsi in;.

5. Bapak Drs. H. Buchori Asyik, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

6. Bapak Drs. H. Maskun, M.H. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Pembimbing akademik sekaligus pembimbing I yang dengan ikhlas dan sabar memberikan arahan, masukan, motivasi dan bimbingannya kepada penulis dengan baik dalam menyelesaikan skripsi ini;

7. Bapak Suparman Arif, S.Pd, M.Pd Pembimbing kedua yang telah sabar membimbing dan memberi masukan serta saran yang sangat bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik;

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Drs. Wakidi, M.Hum, Bapak Drs. Ali Imron M. Hum, Bapak M. Basri, S.Pd, M.Pd, Bapak Drs. Syaiful, M.Msi dan Bapak Hendry Susanto, S.S, Ibu Dra. Risma M. Sinaga, M.Hum, Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum, serta para pendidik di Unila pada umumnya yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tak terhingga kepada penulis;

(12)

10.Teristimewa kepada bapak Mascik dan ibu Lili Kartini yang sangat tercinta dan selalu memberikan doanya agar aku menjadi seseorang yang berhasil dunia dan akhirat;

11.Kakak ku Melni Novita, M.Yogi Andri Yas S.Kel dan adik ku Putra Muslimin yang menjadi inspirasiku. Ketahuilah aku selalu bersyukur dan bahagia memiliki saudara seperti kalian;

12.Azhari Wijaya yang telah membantuku dan sabar menemaniku dalam menyelesaikan skripsi;

13.Buat KC Dany Lapeba S.Pd, Selly Anggraini S.Pd, Siti Sopiah Arafah S.Pd, Dwi Oktavia S.Pd, Ari Aulia S.Pd, Indah Hakim P.S dan Edi Makmur.

14.Keluarga Azima Tour terutama Bang Ahmad dan Mb Revi, Alumni basket YP Unila terutama Hety Novita Sari, M.H dan Mustika Septiyas, S.E., guru SMA YP Mutiara, NBC team, KRAF, SMILE BE, semoga persahabatan kita akan tetap terjalin sampai kapan pun;

15.Seluruh teman-teman pendidikan sejarah Angkatan 2010, terima kasih telah memberikan warna di program studi sejarah.

Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 04 Desember 2014 Penulis,

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

HALAMAN MOTO ... ix

1.3. Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2 Kegunaan Penelitian ... 6

1.3.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 7

II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis ... 8

2.1.1 Konsep Model Pembelajaran ... 8

2.1.2. Konsep Mata Pelajaran Sejarah ... 9

2.1.3 Pengertian Fakta, Konsep dan Generalisasi ... 9

(14)

2.1.5 Konsep Keterampilan Menyimpulkan ... 15

3.7 Langkah-langkah Penelitian ... 30

3.8 Uji Instrumen Penelitian ... 31

4.1.4 Kegiatan Ekstrakulikuler SMA YP Unila ... 40

(15)
(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Anggota Populasi Kelas X di SMA YP Unila ... 22

3.2 Anggota Sampel Penelitian Kelas X ISOS 1 ... 23

3.3 Pedoman Penskoran Keterampilan Menyimpulkan ... 27

3.4 Taraf Signifikansi ... 34

4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah SMA YP Unila ... 36

4.2 Daftar Ketua Yayasan SMA YP Unila... 36

4.3 Daftar nama guru SMA YP Unila ... 37

4.4 Fasilitas SMA YP Unila ... 39

4.5 Struktur Organisasi SMA YP Unila ... 41

4.6 Data Hasil Postes 1 ... 44

4.7 Data Hasil Postes 2 ... 46

4.8 Rekapitulasi Hasil Postes 1 dan Postes 2 ... 48

4.9 Uji t... .. 52

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Uji Validitas Postes 1 ... 58

2. Uji Validitas Postes 2 ... 60

3. Uji Realibilitas Postes 1 ... 62

4. Uji Realibilitas Postes 2 ... 64

5. Uji Normalitas Data Postes 1 ... 66

6. Uji Normalitas Data Postes 2 ... 68

7. Tabel Harga Kritis distribusi t ... 70

8. Silabus Pembelajaran ... 71

9. Perangkat Pembelajaran RPP ... 74

10.Lembar Pengambilan Data 1 ... 88

11.Kunci Jawaban Lembar Pengambilan Data 1 ... 90

12.Lembar Pengambilan Data 2 ... 94

13.Kunci Jawaban Lembar Pengambilan Data 2 ... 96

14.Lembar Rencana Judul Kaji Tindakan/Skripsi Makalah ... 100

15.Lembar Penelitian Pendahuluan ... 101

16.Lembar Izin Penelitian ... 102

(18)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008: 85).

Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar-mengajar (Soekamto, dkk dalam buku Ngalimun, 2013: 8).

Peserta didik merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk mengembangkan potensi kemampuan menjadi nyata untuk mencapai tujuan belajar. Komponen peserta ini dapat dimodifikasi oleh guru (Ngalimun, 2013: 13).

Membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan, sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dan kesimpulan dari bacaan (Sandajaja, 2005).

(19)

2

dan menekan aktivitas siswa. Teknologi yang semakin canggih juga membuat para siswa tidak rajin membaca buku. Hal ini membuat siswa tidak bisa mengembangkan potensi dalam dirinya dan membuat para siswa menjadi tidak tertarik dalam proses pembelajaran. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa para guru harus menguasai berbagai model pembelajaran yang bisa membuat murid mengembangkan potensi dalam dirinya dan menimbulkan kemandirian murid tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya dan berperan aktif pada proses pembelajaran yaitu model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R). Suasana yang membebaskan dan menyenangkan dapat menyuburkan pertumbuhan dan watak siswa. Sasaran pembelajaran aktif adalah pengembangan potensi fisik dan psikis, bukan menerima pemindahan informasi dari guru. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas No. 20/2003 Bab 1 pasal 1 yang berbunyi :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya sendiri”. Inilah secara teoritis disebut pembelajaran berpusat kepada siswa dan

pengajaran berubah menjadi pembelajaran (Utomo Dananjaya, 2013: 25).

(20)

3

aktif. Siswa lebih cenderung mengandalkan teman sebaya yang mengerjakan tugas-tugas dari guru. Setelah itu guru memberikan pertanyaan dan menugaskan siswa untuk memberi kesimpulan yang berkaitan dengan materi yang mereka baca, ternyata sebagian siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dan memberi kesimpulan dengan baik, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kurang memahami tentang isi bacaan dan daya ingat siswa untuk menulis kesimpulan kurang baik. Sehingga diperlukan model pembelajaran yang menekankan pada tahapan-tahapan membaca untuk memperkuat daya ingat siswa membuat kesimpulan dari isi bacaan.

Masalah tersebut harus segera diatasi dan dicari jalan keluarnya, oleh karena itu guru perlu menerapkan suatu model pembelajaran yang mampu memperkuat daya ingat siswa untuk membuat kesimpulan dari isi bacaan. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R).

Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) adalah model pembelajaran yang menekankan pada tahapan-tahapan membaca dengan kemandirian siswa. Survey

membuat siswa harus melihat bahan belajar dari bagian permulaan dan akhir.

Question membuat siswa menulis pertanyaan tentang materi bahan bacaan. Read

membaca teks. Recite membuat siswa melakukan kegiatan menceritakan atau mengutarakan kembali tentang apa yang didapat dari proses membaca. Review

proses peninjauan ulang antara kesimpulan dengan wacana isi bacaan. Jadi

(21)

4

untuk melihat pengaruh model SQ3R terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

Berdasarkan latar belakang diatas dan hasil wawancara tersebut, maka penulis melihat betapa pentingnya kompetensi guru dalam melaksanakan model pembelajaran, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R)

terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan–kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014”.

1.2 Analisis Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dilihat identifikasi masalahnya sebagai berikut :

1. Pengaruh model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan– kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014 bersifat fakta.

(22)

5

3. Pengaruh model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan– kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014 bersifat generalisasi.

1.2.2 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan–kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014 bersifat konsep.

1.2.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan pada model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan–kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014?

(23)

6

1.3 Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan pada model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan–kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014. 2. Mengetahui sejauhmana pengaruh yang signifikan pada model Survey,

Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan–kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada peneliti maupun pada pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai referensi disiplin ilmu, berupa penyajian informasi ilmiah untuk penelitian berikutnya.

2. Sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pembelajaran di SMA Yayasan Pembina Unila.

(24)

7

1.3.3 Ruang Lingkup Penelitian

Objek Penelitian : Pengaruh model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan siswa menyimpulkan

materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

Subjek Penelitian : Siswa kelas X SMA Yayasan Pembina Unila.

Tempat Penelitian : SMA Yayasan Pembina Unila.

Waktu Penelitian : Tahun pelajaran 2013/2014.

(25)

8

REFERENSI

Ngalimun. 2013. Strategi Dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Awaja Pressindo. Halaman 08

Ibid. Halaman 13

Tersedia di http://seputarpengertian. Blogspot.com/2014/03/seputar-pengertian- membaca.html?m=1 (diunduh tanggal 14 februari 2014, pukul 15.40 WIB). Tersedia di http://rizukifarevi.blogspot.com/2013/01/tujuan-pendidikan-

sejarah.html (diunduh tanggal 08 November 2014, pukul 10.00 WIB).

(26)

8

II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DAN HIPOTESIS

2.1Tinjauan Teoritis

2.1.1 Konsep Model Pembelajaran

Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce dalam buku Ngalimun, 2013: 7).

Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar-mengajar (Soekamto, dkk dalam buku Ngalimun, 2013: 8).

(27)

9

2.1.2 Konsep Mata Pelajaran Sejarah

Sejarah adalah studi tentang perkembangan manusia atau kehidupan masyarakat manusia atau sejarah adalah kisah tentang perbuatan dan hasil usaha manusia yang hidup dalam masyarakat (Menurut Henry Pirenne dalam buku Maskun, 2010: 19).

Sejarah adalah mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia pada masa lampau hinnga kini (Isjoni, 2007: 71).

Orientasi pembelajaran sejarah di tingkat SMA bertujuan untuk agar siswa memperoleh pemahaman ilmu dan memupuk pemikiran historis dan pemahaman sejarah. Pemahaman ilmu membawa perolehan fakta dan penguasaan ide-ide dan kaedah sejarah (Isjoni, 2007: 71).

Dari pendapat diatas yang dimaksud mata pelajaran sejarah dalam penelitian ini adalah pelajaran yang membahas tentang masa lampau manusia dan peristiwa yang ada disekitarnya, yang digunakan sebagai pengalaman pada masa sekarang dan masa depan.

2.1.3 Pengertian Fakta, Konsep dan Generalisasi 2.1.3.1 Fakta

(28)

10

1. Kemampuan kita untuk mengingat sangat terbatas.

2. Fakta itu bisa berubah pada suatu waktu, misalnya tentang perubahan iklim suatu kota, perubahan bentuk pemerintahan, dan sebagainya.

3. Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus.

2.1.3.2Konsep

Konsep merupakan abstraksi atau pengertian abstrak, karena merupakan ide tentang benda, peristiwa, hal-hal yang ada dalam pikiran. Konsep mengandung pengertian dan penafsiran ( bukan berwujud fakta konkrit ), konsep membantu kita dalam mengadakan pembedaan, penggolongan atau penggabungan fakta disekeliling kita, misalnya kita mengenal banyak data perang, seperti perang diponegoro, perang paregreg, perang aceh, dan sebagainya. Pengajaran konsep disekolah harus sebagai berikut :

1. Diberikan dalam sesuatu konteks bukan diterangkan tanpa ada kaitan dengan sesuatu, seperti kita menjelaskan arti dari suatu istilah atau kata.

2. Siswa harus diberi kesempatan untuk sampai kepada pengertiannya sendiri tentang sesuatu konsep, tentunya dengan bimbingan guru misalnya, guru memerintahkan mereka mendeskripsikan sendiri.

(29)

11

2.1.3.3Generalisasi

Generalisasi merupakan abstraksi dan sangat terikat konsep (Schuneke, 1988 : 16). Generalisasi menunjukkan adanya hubungan diantara konsep dan berisi pernyataan yang bersifat umum, tidak terikat pada situasi khusus. Generalisasi dalam sejarah merupakan contradiction in terminis karena sifatnya yang unik yang menunjukkan bahwa peristiwa sejarah itu tidak terulang lagi. Namun di dalam sejarah ada juga kemungkinan perulangan, dalam arti bahwa yang berulang itu adalah hal-hal yang berkaitan dengan pola perilaku manusia yang berorientasi nilai, sistem sosial, kebutuhan ekonomi dan kecenderungan psikologis. Generalisasi sejarah bukan untuk dihafalkan melainkan untuk dipahami dan diaplikasikan kepada situasi baru yang dihadapi.

2.1.4 Konsep Model SQ3R

Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) adalah suatu lima tahap membaca, yakni : Survey, Question, Read, Recite dan Review atau dapat kita artikan sebagai tahap-tahap mensurvei, mengajukan pertanyaan, membaca, menceritakan kembali dan meninjau ulang (Prof. Francis P. Robinson dalam buku Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, 2008: 55). Langkah kegiatan membaca dengan menggunakan model Survey, Question, Read, Recite dan Review (SQ3R) mencakup lima langkah, yaitu :

1. Survey (Penelaahan pendahuluan)

(30)

12

mensurvei terlebih dahulu judul bacaan, subjudul-subjudul bab utama, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, daftar isi, kata pengantar, huruf bercetak tebal ataupun huruf bercetak miring, rangkuman dan daftar pustaka.

2. Question (Membuat pertanyaan)

Setelah mensurvei buku timbul rasa ingin tahu yang kita rumuskan dalam beberapa pertanyaan untuk diri sendiri tentang bacaan tersebut. Hal itu akan membantu dan menuntun kita memahami isi bacaan.

3. Read (Baca)

Dengan bekal rumusan pertanyaan-pertanyaan tadi, barulah kita membaca dengan teliti dan seksama. Pertanyaan itu merupakan penentuan yang dapat membantu pembaca menemukan informasi yang diinginkan dengan cepat. Karena setiap paragraf mengembangkan satu pokok pikiran yang akan kita gabungkan. Hal tersebut akan mencerminkan ide-ide utama yang ingin disampaikan oleh pengarang.

4. Recite (Mengutarakan kembali)

Membuat catatan-catatan kecil untuk menulis suatu kesimpulan dengan kata-kata sendiri.

5. Review (Mengulang kembali)

Kegiatan membaca menggunakan Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R)

(31)

13

judul, subjudul, gambar-gambar, diagram, grafik dan meninjau kembali pertanyaan-pertanyaan.

2.1.4.1 Tujuan model SQ3R yaitu :

1. Survey

Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan bacaan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum dengan maksud untuk :

1. Mempercepat menangkap arti, 2. Mendapatkan abstrak,

3. Melihat susunan (organisasi) bahan bacaan tersebut,

4. Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah. 2. Question

Mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi buku berfungsi untuk memudahkan kita membaca menjadi lebih aktif dan lebih mudah menangkap gagasan yang ada.

3. Read

Membaca pada tahap ini untuk konsentrasi pada penguasaan ide pokok serta detail yang penting pada ide pokok.

4. Recite

(32)

14

5. Review

Setelah selesai membaca, telusuri kembali judul, subjudul, dan bagian-bagian penting lainnya. Tahap ini selain membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga mendapatkan hal-hal penting dari bacaan tersebut.

2.1.4.2 Kelebihan model SQ3R yaitu :

1. Melibatkan siswa secara langsung dan aktif dalam pembelajaran,

2. Memperkuat daya ingat,

3. Siswa cenderung lebih mudah memahami isi bacaan dalam waktu relatif cepat.

2.1.4.3 Kelemahan model SQ3R yaitu:

1. Materi yang disajikan hanya berupa materi bacaan,

2. Membutuhkan banyak waktu.

Berdasarkan pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa pembelajaran

survey, question, read, recite dan review (SQ3R) dalam penelitian ini merupakan salah satu model pembelajaran yang menekankan kepada membaca secara bertahap dan kemandirian siswa tentang mengamati, membuat pertanyaan, membaca, mengutarakan isi bacaan dan mengevaluasi isi bacaan.

2.1.5 Konsep Keterampilan Menyimpulkan

(33)

15

diketahui. Kegiatan-kegiatan yang menampakkan keterampilan menyimpulkan berdasarkan pengamatan (Funk dalam buku Trianto, 2008: 73).

Keterampilan menyimpulkan adalah suatu keterampilan dalam menarik kesimpulan akhir dari seluruh proses yang telah dilakukan (Darmojo dan Kaligis, 1992: 51).

Keterampilan menyimpulkan ialah kegiatan akal pikiran manusia berdasarkan pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang dimilikinya, dapat beranjak mencapai pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang baru yang lain (Salam, 1988: 68).

Berdasarkan pendapat diatas, yang dimaksud dengan keterampilan menyimpulkan dalam penelitian ini adalah keterampilan yang menuntut pembaca untuk mampu menguraikan sebuah kesimpulan dari isi wacana bacaan.

2.2 Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain :

(34)

16

kelas XI SMA YATPI Grobogan. Hasil Penelitian adalah Hasil belajar biologi siswa melalui penerapan metode pembelajaran SQ3R mengalami peningkatan, khususnya pada materi pokok sistem pencernaan makanan.

2. Judul skripsi “Penggunaan Metode Belajar SQ3R Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Pernapasan Kelas VIII SMP Negeri 2 Masohi”. Peneliti adalah Ratna dari Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unidar Ambon. Tahun penelitian adalah 2012. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Masohi yang berjumlah 33 orang siswa. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode belajar SQ3R

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar biologi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Masohi.

2.3Kerangka Pikir

(35)

17

kesimpulan dan mengevaluasi isi bacaan. Guru hanya menjadi fasilitator yang merancang skenario proses pembelajaran. Guru harus menahan diri tidak memberi informasi dan mendikte para siswa, karena itu bisa membatasi prakarsa siswa.

Dari tahapan proses model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Pelaksanaan model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) akan dapat berhasil apabila ada kerjasama antara siswa yang dituntut untuk selalu aktif dan guru sebagai fasilitator yang memberi petunjuk kemudahan dalam belajar.

(36)

18

Hipotesis adalah jawaban sementara yang dianggap benar dalam suatu penelitian yang perlu dibuktikan kebenarannya melalui fakta-fakta pendukungnya (Sutrisno Hadi, 2001: 73). Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

Pelaksanaan pembelajaran model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) sebagai berikut :

1. Survey

Siswa melihat bagian permulaan dan akhir isi bacaan. 2. Question

Siswa membuat pertanyaan dari hasil survei. 3. Read

Siswa membaca teliti dan seksama isi bacaan. 4. Recite

Siswa membuat catatan-catatan kecil untuk memberi kesimpulan pada isi bacaan.

5. Review

Siswa meninjau kembali isi kesimpulan dengan melihat bagian permulaan dan akhir isi bacaan.

Perencanaan Pembelajaran Model SQ3R

(37)

19

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2012: 96). Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian seperti terbukti melalui data yang terkumpul (Shuarsini Arikunto, 2002: 62).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian yang harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis akan terbukti kebenarannya melalui sebuah penelitian dengan cara pengumpulan data-data baik berupa fakta maupun data-data pendukung.

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :

H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model Survey,

Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan–kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014. H1 : Ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model Survey, Question,

Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan–kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014.

Sedangkan hipotesis kedua sebagai berikut :

H0 : Taraf signifikan dari pengaruh penggunaan model Survey, Question, Read,

(38)

20

menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014.

H1 : Taraf signifikan dari pengaruh penggunaan model Survey, Question, Read,

(39)

21

REFERENSI

Henry Guntur Tarigan. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Halaman 55

Ibid. Halaman 10.

Maskun. 2010. Manusia dan Sejarah. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Halaman 19

Ngalimun. 2013. Strategi Dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Awaja Pressindo. Halaman 07.

Ibid. Halaman 08.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Halaman 96

Tersedia di htpp://seputarpengertian.blogspot.com/2014/03/seputar-pengertian- membaca.html?m=1(diunduh tanggal 14 februari 2014, pukul 15.40 WIB). Tersedia di http://www.scribd.com/mobile/doc/136639452?width=360 (diunduh

tanggal 14 febuari 2014, pukul 16.00 WIB).

Tersedia di http://zigaumarov.blogspot.com/2012/01/v-behaviourldefailtvmlo.

htm?m=1 (diunduh tanggal 14 mei 2014, pukul 16.10 WIB).

Tersedia di http://shaoran.1401.blogspot.com/2014/03/metode-membaca-sq3r. html?m=1 (diunduh tanggal 24 mei 2014, pukul 14.00 WIB).

(40)

21

III. METODELOGI PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah. Metodologi penelitian tersebut meliputi penentuan populasi dan sampel, variabel penelitian, metode dan desain penelitian, data dan teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis instrumen penelitian, data dan teknik analisis data, dan pengujian hipotesis (Jamal Ma’ruf Asmani, 2011: 40).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra-eksperimen. Metode pra-eksperimen adalah eksperimen yang dilakukan tanpa pengendalian terhadap variabel-variabel yang berpengaruh, penelitian ini yang diutamakan perlakuan saja, tanpa ada kelompok kontrol (Bambang Setiyadi, 2006: 130).

3.2Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

(41)

22

sumber data yang diteliti memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Nawawi, 2004: 141). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Yayasan Pembina Unila pada tahun pelajaran 2013/2014, seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1 Anggota Populasi kelas X di SMA YP Unila

Sumber : Waka Kesiswaan SMA Yayasan Pembina Unila

Dari tabel di atas, diketahui yang menjadi populasi adalah siswa kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014 yang terdistribusi dalam 4 kelas (X ISOS 1 – X ISOS 4) dengan jumlah siswa sebanyak 157 orang siswa. Populasi dalam penelitian ini yang terdiri dari 85 orang siswa laki-laki dan 72 orang siswa perempuan.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang bisa disebut dengan teknik sampling (Ridwan, 2005: 11). Sampel merupakan sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian (Mardalis, 2009: 55). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012: 118).

(42)

23

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Sampling Purposive. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012: 124).

Pemilihan kelas sebagai sampel dilakukan dengan pertimbangan berdasarkan rata-rata nilai ujian mid semester mata pelajaran sejarah, dengan mengambil satu kelas yang memiliki rata-rata nilai yang relative sama. Sampel yang dipilih adalah kelas X ISOS 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 38 orang seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Anggota sampel penelitian kelas X ISOS 1

No. Kelas

Jumlah Siswa

Jumlah Laki-laki Perempuan

1. X ISOS 1 21 17 38

Sumber : Waka Kesiswaan SMA Yayasan Pembina Unila

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenis maupun dalam tingkatnya (Sutrisno Hadi, 2001: 224). Variabel merupakan objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2011: 118). Variabel merupakan atribut seseorang atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu

(43)

24

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :

1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau disebut X dalam penelitian ini variabel bebas adalah “pengaruh model SQ3R”.

2. Variabel terikat yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang disebut variabel Y dalam hal ini variabel terikat adalah “keterampilan siswa menyimpulkan

materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia”.

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah definisi yang menggambarkan dan mendiskripsikan variabel sedemikian rupa sehingga variabel tersebut bersifat spesifik dan terukur. Tujuannya untuk memudahkan pengukurannya, agar setiap variabel dalam penelitian ini dapat diukur dan diamati. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) adalah model pembelajaran yang menekankan kepada membaca secara bertahap dengan kemandirian siswa dalam proses pembelajaran dikelas. Survey membuat siswa harus melihat bahan belajar dari bagian permulaan dan akhir. Question membuat siswa menulis pertanyaan tentang bahan bacaan yang sudah disurvey oleh siswa untuk menemukan ide pokok dari isi bacaan tersebut. Read membuat siswa membaca teks secara teliti untuk mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang dibuat siswa setelah survey. Recite membuat siswa melakukan kegiatan menceritakan atau mengutarakan kembali tentang apa yang didapat dari proses membaca. Review

(44)

25

Question, Read, Recite, Review (SQ3R) tentang tahapan membaca untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai dengan membuat kesimpulan untuk melihat pengaruh model SQ3R terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

Keterampilan menyimpulkan dalam penelitian ini adalah keterampilan yang menuntut pembaca untuk mampu menguraikan sebuah kesimpulan dari isi wacana.

Mata pelajaran sejarah dalam penelitian ini adalah pelajaran yang membahas tentang masa lampau manusia dan peristiwa yang ada disekitarnya, yang digunakan sebagai pengalaman pada masa sekarang dan masa depan.

3.4 Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012: 148). Instrumen penelitian adalah suatu yang penting dan strategis kedudukannya didalam pelaksanaan penelitian (Suharsimi Arikunto, 1995: 177). Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa wacana yang diberikan kepada siswa pada diakhir materi untuk mengukur keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

Penilaian instrumennya dapat ditempuh dalam lima teknik sebagai berikut :

(45)

26

tabel muncul - tidak muncul yang harus diberi centang oleh guru sebagai pengamat.

2. Catatan anekdot / rekaman narasi (anecdotal/narative records) berisikan narasi dari keterampilan siswa selama bekerja. Dari catatan tersebut guru akan mengetahui seberapa terampil siswanya melakukan tindakan.

3. Skala penilaian (rating scale) merupakan penilain kinerja yang berusaha merekam keterampilan siswa dalam bekerja ke bentuk angka-angka (numerik). Misalnya: 4 = baik sekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang.

4. Memori atau ingatan (memory approach) dilakukan dengan cara mengingat-ingat kinerja siswa selama bekerja. Guru tidak merekamnya dalam bentuk tulisan. Meskipun teknik ini sangat tidak akurat, namun tetap saja mampu memberikan informasi mengenai keterampilan siswa.

5. Rubrik merupakan alat pengukuran kinerja yang mempunyai skala atau point. Skala atau poin tersebut memiliki indikator yang tetap dan jelas sebagai kriteria penilaian. Rubrik biasanya menggunakan skor 1 – 4.

(46)

27

Tabel 3.3 Pedoman penskoran keterampilan menyimpulkan

No Aspek yang dinilai Skor

1. Kesesuaian antara isi kesimpulan dengan isi wacana

 Kesimpulan sesuai isi wacana secara keseluruhan 3  Kesimpulan sesuai isi wacana tetapi tidak keseluruhan 2  Kesimpulan mendekati sesuai isi wacana 1 2. Ketepatan penulisan sesuai dengan kaidah EYD

 Semua penulisan sesuai dengan kaidah EYD 2  Tidak semua penulisan sesuai dengan kaidah EYD 1 3. Urutan kronologi peristiwa

 Kronologi peristiwa semua sistematis 3

 Kronologi peristiwa hanya setengah yang sistematis 2  Kronologi peristiwa tidak semua sistematis 1 4. Kepaduan antar kalimat

 Semua kalimat padu 2

 Tidak semua kalimat padu 1

SKOR MAKSIMAL 10

Sumber : (Depdiknas, 2003: 51)

Penentuan nilai peserta didik dirumuskansebagai berikut : NA = Perolehan Skor X 100

Skor Maksimal

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Tes

(47)

28

Tes didefinisikan sebagai suatu pertanyaan, tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban dan ketentuan yang dianggap benar (Muhamad Basri, 2011: 2).

Tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes berupa wacana untuk melihat keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia yang diperoleh setelah mengikuti proses kegiatan pembelajaran di kelas dengan treatment atau perlakuan yaitu penerapan model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R).

3.5.2 Observasi

(48)

29

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data melalui peninggalan tertulis berupa arsip termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil dan lain-lain (Margono, 2000: 18). Dokumentasi adalah suatu teknik untuk mendapatkan data dengan cara mencatat data yang sudah ada. Dokumentasi dilakukan dengan cara pengambilan data yang sudah ada, seperti : data siswa kelas X SMA Yayasan Pembina Unila.

3.5.4 Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 1988: 111). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan penulisan dalam penelitian ini, antara lain : teori yang mendukung, konsep-konsep dalam penelitian, serta data-data yang diambil dari berbagai referensi.

3.6 Desain Penelitian

(49)

30

X T

Jadi pengaruh meodel SQ3R (X) terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia (T).

3.7 Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi awal untuk melihat kondisi lapangan atau tempat penelitian seperti banyak kelas, jumlah siswa dan cara guru mengajar.

2. Menentukan populasi dan sampel.

3. Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.

4. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 5. Membuat instrumen tes penelitian.

6. Melakukan validasi instrumen.

7. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. 8. Mengadakan tes akhir di kelas.

(50)

31

3.8 Uji Instrumen Penelitian

3.8.1 Validitas

Validitas adalah ukuran sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang telah diinginkan secara mantap atau sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur (Suharsimi Arikunto, 2011: 65). Validitas merupakan alat penilaian yang harus benar-benar mengukur apa yang hendak diukur (Oemar Hamalik, 2005: 157).

Rumus mencari atau mengetahui validitas alat ukur:

rXY = n∑XY-(∑X)( ∑Y)

√{(n∑X2)-(∑X)2 } {n∑Y2- ( ∑Y)2

Keterangan :

rXY : Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable yang dikorelasikan

X : Variable X Y : Variable Y X2 : Kuadrat dari X Y2 : Kuadrat dari Y

∑XY : Jumlah perkalian X dengan Y

(51)

32

Dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. α = 0,05 maka koefisien korelasi tersebut signifikan. Bahwa item yang

mempunyai korelasi positif dengan kriteria (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. (Masrun dalam buku Sugiyono, 2011: 188).

3.8.2 Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu kata yang berhubungan dengan arti kepercayaan, suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes dapat diteskan pada objek yang sama untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya melihat kesejajaran hasil (Suharsimi Arikunto, 2011: 86).

Jadi suatu alat ukur itu mempunyai realibilitas, jika hasil pengukuran dilakukan tidak berbeda walaupun diukur pada situasi lain, untuk melakukan alat ukur maka sebelumnya dilakukan uji coba. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 dengan metode alpha cronbach’s 0 sampai 1 sebagai berikut :

1. Nilai Alpha Cronbach’s 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang reliabel.

2. Nilai Alpha Cronbach’s 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel. 3. Nilai Alpha Cronbach’s 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup

reliabel.

4. Nilai Alpha Cronbach’s 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel. 5. Nilai Alpha Cronbach’s 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat

(52)

33

3.9 Teknik Analisis Data

Setelah data penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2003: 14). Berdasarkan teori tersebut, maka penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif yang menggunakan rumus sebagai berikut :

3.9.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dengan ketentuan jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Jika signifikansi lebih kecil dari 0,05 disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal.

3.9.2 Uji Hipotesis

Setelah data penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data untuk mengetahui hasil keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Peneliti melakukan uji t dan uji

regresi yang menggunakan “uji signifikan”. Dalam perkembangannya uji t dan uji

regresi sering digunakan dalam rancangan penelitian yang menggunakan percobaan atau eksperimen. Peneliti menggunakan uji t untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan model Survey-Question-Read-Recite-Review (SQ3R)

(53)

34

Thitung = r√n-2 √1-(r)2 Keterangan : r = Nilai korelasi n = Jumlah responden

(Syofian Siregar, M.M, 2013: 387)

Kriteria pengujian hipotesis uji t sebagai berikut :

1. Apabila thitung> ttabel dengan dk = n-2 dan α 0,05 maka H0 ditolak. Sebaliknya H1 diterima.

2. Apabila probabilitas (Sig.) < 0,05 maka H0 ditolak. Sebaliknya H1diterima. (Rusman, 2011: 80).

Taraf signifikan pengaruh dari model Survey-Question-Read-Recite-Review (SQ3R) akan dilihat menggunakantabel taraf signifikansi sebagai berikut :

Tabel 3.4 Taraf Signifikansi

No Nilai Korelasi ( r) Taraf Signifikansi 1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah 2 0,20 – 0,399 Lemah

3 0,40 – 0,599 Cukup 4 0,60 – 0,799 Kuat

(54)

35

REFERENSI

Jamal Ma’ruf Asmani. 2011. Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Jogjakarta: DIVA Press. Halaman 40

Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman. 118

Muhamad Basri. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandar Lampung: Unila Halaman.2

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Halaman 118

Ibid. Halaman 124

Suharsimi Arikunto. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 118

Sugiyono, Op.Cit. Halaman 60

Ibid. Sugiyono. Halaman 148

Suharsimi Arikunto. Op.Cit. Halaman 52 Margono. Op. Cit. Halaman 159

Ibid. Margono. Halaman 18

Suharsimi Arikunto. Op.Cit. Halaman 65

Oemar Hamalik. 2005. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.Halaman 157

Suharsimi Arikunto. Op.Cit. Halaman 86

Syofian Siregar. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta. PT. Bumi Aksara. Halaman 387

(55)

56

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan yaitu :

1. Ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014 dengan perolehan thitung sebesar 13,023 > ttabel sebesar 2,024 dan probabilitas (sig.) ternyata 0,000 < 0,05 hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima.

2. Taraf signifikan dari pengaruh penggunaan model Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) sangat kuat terhadap keterampilan siswa menyimpulkan materi pelajaran sejarah tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia kelas X SMA Yayasan Pembina Unila tahun pelajaran 2013/2014 dengan taraf signifikan dalam kolom R diperoleh 0,908 dan kadar determinasi

(56)

57

5.2Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran menggunakan model

Survey-Question-Read-Recite-Review (SQ3R) berlangsung maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi guru, dalam penggunaan model SQ3R terhadap mata pelajaran sejarah disarankan untuk memiliki waktu yang maksimal dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat efektif.

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Asmani Ma’ruf Jamal. 2011. Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Jogjakarta: DIVA Press.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Basri Muhammad. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandar Lampung: Unila. Basri, Syaiuful., Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Dananjaya, Utomo.2013. Media Pembelajaran Aktif. Bandung : Nuansa Cendekia. FKIP. 2010. Panduan Umum. Bandar Lampung : Universitas Lampung.

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Matematika Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara

Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Maskun. 2010. Manusia dan Sejarah. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Ngalimun. 2013. Strategi Dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Awaja Pressindo.

Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta. PT. Bumi Aksara.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. PT.Tarsito: Bandung.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

(58)

Tersedia di http://seputarpengertian. blogspot.com/2014/03/seputar-pengertian- membaca.html?m=1 (diunduh tanggal 14 februari 2014, pukul 15.40 WIB). Tersedia di http://www.scribd.com/mobile/doc/136639452?width=360 (diunduh

tanggal 14 febuari 2014, pukul 16.00 WIB).

Tersedia di http://zigaumarov.blogspot.com/2012/01/v-behaviourldefailtvmlo. htm?m=1 (diunduh tanggal 14 mei 2014, pukul 16.10 WIB).

Tersedia di http://shaoran.1401.blogspot.com/2014/03/metode-membaca-sq3r. html?m=1 (diunduh tanggal 24 mei 2014, pukul 14.00 WIB).

Gambar

Tabel
Tabel 3.1 Anggota Populasi kelas X di SMA YP Unila
Tabel 3.2 Anggota sampel penelitian kelas X ISOS 1
Tabel 3.3 Pedoman penskoran keterampilan menyimpulkan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tema : Bimbingan Orang tua terhadap Perkembangan iman anak dalam keluarga katolik di Paroki St.Yusup Bintaran Tujuan : Membantu orang tua Kristiani meningkatkan kesadaran

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa (1) Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya organisasi dan

Rencana Kerja (RENJA SKPD) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Bapermades) Kabupaten Batang adalah bagian dari suatu sistem perencanaan pembangunan yang

Kebersamaan/ pencampuran/ peleburan saling pengaruh akan menjadi sah- sah saja// Ini menjadi sangat penting bagi kebersamaan sebuah bangsa/ yang bernama Indonesia//

Selanjutnya perolehan hasil analisis visual antar kondisi adalah perubahan kecenderungan arah fase baseline (A) ke fase intervensi (B) berupa perubahan menurun

– Amennyiben diétás próbálkozást követôen a nagy kockázatú hypertoniás beteg koleszterinszintje megha- ladja a 4,5 mmol/l-t vagy közepes kockázatú beteg ese- tén az

Dari permasalahan tersebut perlunya penerapan metode pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa dan mempermudah dalam memahami materi

merah, bengkak dan terasa sakit akibat panas pada organ hati, pandangan kabur/penglihatan kurang, perangsang nafsu seks, rematik, sakit kuning, sukar kencing (buang air