• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMUPUKAN ORGANIK LIMBAH BAGLOG JAMUR DAN PEMUPUKANTAKARAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAKCHOY (Brassica chinensis L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMUPUKAN ORGANIK LIMBAH BAGLOG JAMUR DAN PEMUPUKANTAKARAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAKCHOY (Brassica chinensis L.)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

EFFECT OF ORGANIC WASTE MUSHROOMS BAGLOG FERTILIZATION AND DOSAGES NPK FERTILIZATION ON THE GROWTH AND PRODUCTION PAKCHOY (Brassica chinensisL. )

By

INTAN ANDYA BELLAPAMA

Pakchoy (Brassica sinensisL.) is a short-lived vegetable crops (± 45 days), included in the family Brassicaceae. This study aims to determine the effect of organic matter in the form of waste baglog mushrooms and NPK dose

administration and its interaction on the growth and yield of pakchoy. This study was conducted from April to June 2014. The study was conducted at the

experimental farm of Lampung University. This study was prepared using a randomized design Perfect (RTS) which are arranged in a factorial design with three replications. The first factor is the dose baglog sewage fungus and the second factor is the dose of NPK 16-16-16 pearls. The first factor: P0= 0 kg.m-2, P1= 10 kg.m-2 and the second factor: L0= 0 g.m-2NPK, L1= 50 g.m-2NPK, L2= 100 g.m-2NPK, L3= 150 g.m-2NPK, and L4= 200 g.m-2NPK. Any combination treatment was repeated three times, and each experimental unit consisted of 25 plants to obtain 30 units of trial and total plant 750 plants. Treatment which shows the real effect followed by separation of the middle value using Least

(2)

organic matter in the form of waste baglog fungus significantly affect plant dry weight variable. NPK fertilizer application dose also significantly affected all variables and the observations contained in the best dose of 200 g / m2. While the interaction between the two treatments did not provide significant effect on all variables observation.

(3)

ABSTRAK

PENGARUH PEMUPUKAN ORGANIK LIMBAH BAGLOG JAMUR DAN PEMUPUKANTAKARAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN PRODUKSI PAKCHOY (Brassica chinensisL.)

Oleh

INTAN ANDYA BELLAPAMA

Pakchoy(Brassica sinensisL.)merupakan tanaman sayuran berumur pendek (± 45 hari), termasuk dalam familiBrassicaceae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan organik berupa limbahbaglogjamur dan pemberian takaran NPK serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2014. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Universitas Lampung. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Teracak Sempurna (RTS) yang disusun secara faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis limbahbaglogjamur dan faktor kedua adalah takaran NPK mutiara 16-16-16. Faktor pertama: P0= 0 kg.m-2, P1= 10 kg.m-2, dan faktor kedua: L0= 0 g.m-2NPK, L1= 50 g.m-2NPK, L2= 100 g.m-2NPK, L3= 150 g.m-2 NPK, dan L4= 200 g.m-2NPK. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali dan setiap satuan percobaan terdiri dari 25 tanaman sehingga didapatkan 30 satuan percobaan dan total tanaman sebanyak 750 tanaman. Perlakuan yang

(4)

Intan Andya Bellapama

menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik berupa limbahbaglogjamur berpengaruh nyata terhadap variabel bobot kering tanaman. Pemberian pupuk takaran NPK juga berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan dan dosis terbaik terdapat pada 200 g.m-2. Interaksi antara dua perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua variabel pengamatan.

(5)

PENGARUH PEMUPUKAN ORGANIK LIMBAH BAGLOG

JAMUR DAN TAKARAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCHOY

(Brassica chinensis

L

)

Oleh

Intan Andya Bellapama

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(6)

PENGARUH PEMUPUKAN ORGANIK LIMBAH BAGLOG JAMUR DAN PEMUPUKAN TAKARAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

PRODUKSI PAKCHOY(Brassica chinensisL.) (Skripsi)

Oleh

Intan Andya Bellapama

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(7)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tata letak lahan penelitian ... 42 2. Tanaman pakchoy pada lahan penelitian ... 43 3. Tanaman pakchoy pada perlakuan tanpa baglog dan tanpa takaran

NPK... 43 4. Tanaman pakchoy pada perlakuan tanpa baglog dan takaran NPK

50 g m-2... 44 5. Tanaman pakchoy pada perlakuan tanpa baglog dan takaran NPK

100 g m-2... 44 6. Tanaman pakchoy pada perlakuan tanpa baglog dan takaran NPK

150 g m-2... 45 7. Tanaman pakchoy pada perlakuan tanpa baglog dan takaran NPK

200 g m-2... 45 8. Tanaman pakchoy pada perlakuan dengan baglog jamur dan

tanpa takaran NPK ... 46 9. Tanaman pakchoy pada perlakuan dengan baglog jamur dan

takaran NPK 50 g m-2... 46 10. Tanaman pakchoy pada perlakuan dengan baglog jamur dan

takaran NPK 100 g m-2... 47 11. Tanaman pakchoy pada perlakuan dengan baglog jamur dan

takaran NPK 150 g m-2... 47 12. Tanaman pakchoy pada perlakuan dengan baglog jamur dan

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penelitian... 3

1.3 Landasan Teori ... 3

1.4 Kerangka Pemikiran ... 5

1.5 Hipotetsis... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Pakchoy dan Syarat Tumbuh ... 7

2.2 Pemupukan ... 9

2.3 Pupuk Organik dan Limbah Baglog Jamur ... 10

III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 12

3.2 Alat dan Bahan ... 12

3.3 Metode Penelitian... 12

3.4 Pelaksanaan Penelitian ... 13

3.4.1 Persiapan Lahan ... 13

3.4.2 Pemeliharaan ... 13

(9)

v IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan ... 16

4.1.1 Tinggi Tanaman ... 18

4.1.2 Jumlah Daun ... 19

4.1.3 Bobot Segar... 20

4.1.4 Bobot Kering... 21

4.2 Pembahasan ... 22

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 25

5.2 Saran ... 25

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rekapitulasi hasil analisis ragam pengaruh pemberian limbah Baglog jamur dan pemupukan takaran NPK terhadap pertumbuhan Dan produksi pakchoy ... 16

2. Hasil analisis kimia tanah ... 16 3. Pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan takaran pupuk NPK

pada tinggi tanaman (cm)... 18 4. Pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan takaran pupuk NPK

pada jumlah daun ... 19 5. Pengaruhpemberian limbah baglog jamur dan takaran pupuk NPK

pada bobot segar (g) ... 20 6. Pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan takaran pupuk NPK

pada bobot kering (g) ... 21 7. Hasil pengamatan pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan

Takaran pupuk NPK pada tinggi tanaman ... 29

8. Uji homogenitas pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan

takaran pupuk NPK pada tinggi tanaman (cm) ... 30 9. Analisis ragam pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan

Takaran pupuk NPK pada tinggi tanaman (cm)... 30

10. Hasil pengamatan pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan

takaran pupuk NPK pada jumlah daun ... 31

11. Uji homogenitas pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan

(11)

vii 12. Analisis ragam pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan

takaran pupuk NOK pada jumlah daun... 32

13. Hasil pengamatan pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan takaran pupuk NPK pada bobot segar (g) ... 33

14. Data transformasi (√x+ 0.5) pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan takaran pupuk NPK pada bobot segar (g) ... 34

15. Uji homogenitas pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan takaran pupuk NPK pada bobot segar (g) ... 35

16. Analisis ragam pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan takaran pupuk NPK pada bobot segar (g) ... 35

17. Hasil pengamatan pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan takaran pupuk NPK pada bobot kering (g) ... 36

18. Uji homogenitas pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan takaran pupuk NPK pada bobot kering (g) ... 37

19. Analisis ragam pengaruh pemberian limbah baglog jamur dan takaran pupuk NPK pada bobot kering (g) ... 37

20. Analisis usaha tani untuk pemberian pupuk 100 g/m2... 38

21. Analisis usaha tani untuk pemberian pupuk 150 g/m2 ... 39

22. Analisis usaha tani untuk pemberian pupuk 200 g/m2 ... 40

(12)
(13)
(14)
(15)

Alhamdulillahirabbil alamin

Ku persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tuaku yang selalu mendo’akan dan memberikan kasih sayang serta pengorbanan yang tidak ternilai,

untuk adikku Ruby Kai Andya yang selalu memberikan motivasi dan semangat yang tak henti

(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 25 May 1992. Penulis merupakan anak sulung dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Andy Oktoruddin dan Ibu

Indriyati.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Husni Thamrin Jakarta Selatan pada tahun 1998, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SDN Gunung 03 Pagi di Jakarta Selatan pada tahun 2004, pada tahun 2007 penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMPN 11 Jakarta Selatan, dan menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas di SMAN 29 Jakarta Selatan pada tahun 2010.

Tahun 2010 penulis diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Agroteknologi, FakultasPertanian, Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Pada tahun 2013, penulis menjalani PU (Praktik Umum) di Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi, Bogor yang berjudul “Budidaya Tanaman Nangkadak”.

(17)

SANWACANA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

2. Dr. Ir. Kuswanta F. Hidayat, M.P., selaku Ketua Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Ir. Kus Hendarto, M.S., selaku Dosen pembimbing I, yang selalu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, nasehat, dan motivasi kepada Penulis.

4. R.A. Diana Widyastuti, S.P.,M.Si., selaku Dosen pembimbing II, yang selalu memberikan saran, nasehat, dan motivasi yang telah diberikan kepada

Penulis.

5. Ir. Yohannes Cahya Ginting, M.S., selaku Dosen Penguji atas kritik dan saran serta nasehat yang telah diberikan kepada Penulis.

6. Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo, M.Sc., selaku Pembimbing Akademik atas bimbingan, saran, dan motivasinya kepada Penulis.

(18)

iii 8. Ayahanda Andy Oktoruddin dan Ibunda Indriyati, yang telah memberikan

do’a, kasih sayang, semangat dan motivasi kepada Penulis.

9. Adikku Ruby Kai Andya, yang telah memberikan do’a, semangat, dan motivasi kepada Penulis.

10. Teman Seperjuangan Agung Ade, Rocky Sugama, Ardi (Alm), Nidya Wanda, Tety Maryenti, Mesa Suberta, Ruby Priaegar, Andini Negara, Noviaz

Adriani, Aulia Meydina, Cuta, Debby Agsari, Eka Purnama, Maya Azhari, Dewi Mentari, Azhari, Ari Wibowo, Dian Saputra, Sandi Aji, Novri, Harris , Mustika Adzania, R Catur, Gorendva, yang telah memberikan do’a, motivasi,

semangat, dan keceriaan kepada Penulis;

11.Teman penelitian Intan Desmania atas do’a dan semangat serta kebersamaan selama penelitian;

12. Keluarga besar Agroteknologi Universitas Lampung atas persahabatan dan persaudaraan selama ini;

13. Alamamater tercinta, Universitas Lampung.

Bandar Lampung, Agustus 2015 Penulis,

(19)
(20)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pakchoy(Brassica sinensisL.)merupakan tanaman sayuran berumur pendek (± 45 hari), termasuk dalam familiBrassicaceae. Umumnya, pakchoy jarang dimakan mentah, melainkan digunakan untuk bahan sup atau sebagai hiasan. Pakchoy dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi, asalkan cukup sinar matahari, aerasi sempurna (tidak tergenang air), dan pH tanah 5,5 -- 6.

Pakchoy atau lebih sering dikenal dengan sebutan sawi sendok memiliki beberapa manfaat yang bisa berguna bagi kesehatan tubuh. Sayur pakchoy memiliki kandungan vitamin A yang cukup banyak. Vitamin ini dapat berguna untuk menjaga kesehatan mata khususnya pada bagian kornea mata. Sayuran yang memiliki nama latinBrassica sinensisL ini memiliki kandungan vitaman K yang berguna untuk membantu proses pembekuan darah jika terjadi luka. Sayuran yang memiliki daun berwarna hijau pekat ini dapat membantu mencegah penyakit kanker meskipun dalam dosis yang kecil, karena pakchoy memiliki senyawa glukosinolat yang dapat membantu mengurangi resiko penyakit kanker serta menjinakkan sel-sel kanker abnormal.

(21)

2

untuk bertanam pakchoy. Sayur pakchoy memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, apabila dilakukan proses pasca panen dengan baik dan benar, maka harga jual yang dapat melambung tinggi. Produksi pakchoi yang maksimal salah satunya ditentukan oleh teknik pemupukan yang baik. Pupuk harus diberikan dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman.

Bahan organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan organik merupakan kerusakan tanah yang umum terjadi, sehingga penambahan bahan organik dari serasah tanaman akan sangat membantu dalam proses budidaya tanaman. Penambahan bahan organik akan meningkatkan kemampuan menahan air, sehingga kemampuan menyediakan air tanah untuk pertumbuhan tanaman meningkat.

Baglog (media tanam) jamur merupakan salah satu bahan organik yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Limbah dari jamur tersebut dapat dicampur dengan tanah kebun atau arang sekam menjadi media tanam yang berdrainase baik dan memiliki kelembaban yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Bahan organik merupakan sumber unsur hara bagi pertumbuhan

(22)

3

Penelitian ini ditujukan untuk menjawab beberapa permasalah sebagai berikut : 1) Apakah terdapat pengaruh pemberian bahan organik berupa limbah baglog

jamur terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy? 2) Apakah terdapat pengaruh pemberian takaran pupuk NPK terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy?

3) Apakah terdapat interaksi antara bahan organik berupa limbah baglog jamur dan takaran NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy?

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1) Mengetahui pengaruh pemberian bahan organik berupa limbah baglog jamur terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy.

2) Mengetahui pengaruh pemberian takaran NPK dan konsentrasi terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy.

3) Mengetahui interaksi antara pemberian bahan organik berupa limbah baglog jamur dan takaran NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy.

1.3 Landasan Teori

(23)

4

(dataran rendah). Pemupukan dengan baik dan benar merupakan salah satu cara agar pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy meningkat.

Bahan organik memiliki peran penting dalam memperbaiki sifat fisik tanah. Sifat fisik tanah yang baik mampu menjamin pertumbuhan akar tanaman melalui aerasi dan drainase baik. Penambahan bahan organik yang cukup dapat memperbaiki struktur tanah agar lebih gembur. Bahan organik dapat memperbaiki kondisi tanah agar tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan sehingga dapat

mempermudah pengolahan tanah, selain itu bahan organik dapat meningkatkan tanah dalam menahan air (Novizan, 2007)

Menurut Santi (2006), kompos merupakan pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa buangan. Penggunaan kompos sebagai sumber nutrisi tanaman merupakan salah satu program bebas bahan kimia, walaupun kompos tergolong miskin unsur hara jika dibandingkan dengan pupuk kimia, namun bahan-bahan penyusun kompos cukup melimpah, maka potensi kompos sebagai penyedia unsur hara kemungkinan dapat menggantikan posisi pupuk kimia. Baglog jamur merupakan kompos media tanam berupa serbuk kayu, kapur, dan bekatul (sisa penggilingan padi) yang digunakan dalam budidaya jamur, khusunya jamur tiram. Limbah tersebut dapat dimanfaatkan untuk

(24)

5

dikonsumsi jamur tiram. Zat yang terkandung pada limbah yaitu selulosa, hemiselulosa, lignin, protein, vitamin, mineral, mikroba dan zat-zat lainnya.

1.4 Kerangka Pemikiran

Pakchoy merupakan tanaman yang dapat dibudidayakan di dataran rendah

maupun dataran tinggi. Jenis tanah yang cocok untuk ditanami tanaman pakchoy yaitu mengandung bahan organik yang cukup dan memiliki pH 5,5 -- 6.

Pemupukaan merupakan hal penting dalam budidaya tanaman sayur. Pemberian pupuk yang optimal, dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Pupuk anorganik merupakan pupuk yang bahan pembentuknya berupa senyawa anorganik yang dihasilkan dari proses rekayasa kimia dari industri. Pemupukan dengan pupuk anorganik lebih praktis, karena hara yang diberikan dalam bentuk yang cepat tersedia, dan lebih mudah menentukan jumlah pupuk yang dipadukan dengan kebutuhan tanaman, tetapi jika penggunaannya tidak dengan perhitungan yang akurat, maka dapat merusak lingkungan. Pupuk organik adalah pupuk yang bahan pembentuknya berupa senyawa organik yang berasal dari sisa jaringan tanaman/tumbuhan dan hewan. Pupuk organik memiliki kemampuan untuk menambah kemampuan tanah dalam menahan air, menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara, dan merupakan sumber energi bagi mikro organisme.

(25)

6

mengandung nutrisi atau zat padat potensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Pengolahan limbah baglog jamur tiram yang baik dan benar dapat dijadikan sebagai pupuk organik yang mempunyai banyak manfaat, yaitu meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan kapasitas penyerapan air, mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari kotoran akibat bakteri metanogen. Kombinasi pemberian pupuk organik limbah baglog jamur dan takaran pupuk NPK yang tepat menghasilkan respons yang baik bagi tanaman pakchoi, sehingga pertumbuhan dan produksi menjadi lebih maksimal.

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang dapat di susun adalah sebagai berikut :

1) Pemberian limbah baglog jamur dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy.

2) Pemberian pupuk takaran NPK dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy.

(26)

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh

Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi. Pakchoy dan sawi dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Pakchoy memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan dengan jenis tanaman sayur lainnya, apalagi jika dilakukan proses pasca panen dengan baik dan benar. Daun pakchoy bertangkai berbentuk oval, berwarna hujau tua dan mengkilat tumbuh agak tegak dan terusun berimpitan secara spiral. Tangkai daunnya berwarna berwarna putih atau hijau muda, gemuk dan berdaging. Tanaman ini memiliki tinggi 15 -- 30 cm (Vincent, 1998).

Tanah yang cocok untuk ditanami pakchoy adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, dan memiliki sistem drainase yang baik, pH tanah yang cocok untuk ditanami pakchoi berkisar antara 5,5 -- 6. Pakchoy kurang peka terhadap suhu dibandingkan dengan sawi putih (Vincent, 1998).

(27)

8

air yang cukup, pakchoi akan tetap bisa tumbuh. Pakchoy dapat dipanen dari usia 45 hari hingga usia 2,5 bulan setelah tanam (Hadi, 1995).

Klasifikasi tanaman pakchoy:

Spesies :Brassica chinensisL

Pakchoy dapat dipanen pada umur ± 45 setelah tanam. Pakchoy jenis kecil produksinya mencapai 10 -- 20 ton/ha dan pakchoy jenis besar 20 -- 30 ton/ha. Sayuran ini tidak tahan jika penyimpanan lama dan pengangkutan jarak jauh. Pakchoy yang disimpan pada suhu 0oC dan dengan kelembaban 95 %, mempunyai umur simpan sekitar 10 hari (Hadi, 1995).

(28)

9

2.2 Pemupukan

Pupuk adalah sumber hara tanaman yang ditambahkan ke dalam tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah. Pupuk merupakan salah satu kegiatan penting dalam membudidayakan tanaman. Tanaman akan tumbuh dengan baik dan optimal jika dilakukan pemupukan yang baik dan benar. Pupuk dibedakan menjadi pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik, sedangkan pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa

anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik (Dwi, 2010).

Pupuk organik dan pupuk anorganik tentunya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Keuntungan dari menggunakan pupuk organik adalah memperbaiki sifat fisik tanah, dapat meningkatkan kapasitas tukar kation, dapat menambah kemampuan tanah dalam menahan air, pada keadaan pH tanah masam dengan menggunakan pupuk organik maka dapat meningkatkan pH, serta penggunaannya tidak menimbulkan polusi. Kekurangan dari penggunaan pupuk organik adalah kandungan unsur hara rendah jadi kurang ekonomis, perhitungan dosis tidak bisa tepat, respon tanaman lebih lambat, dan dapat menjadi inang hama dan penyakit (Dwi, 2010).

(29)

10

anorganik yaitu pupuk ini sedikit mengandung unsur hara mikro serta penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dapat merusak sifat fisik, kimia, dan

biologi tanah, dan berdampak buruk bagi usaha pertanian berkelanjutan (Dwi, 2010)

Rekomendasi pemupukan seharusnya dapat menghasilkan produk dan kualitas tanaman yang diinginkan, untuk menghindari kesalahan manajemen aplikasi pupuk yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Tahap pertama adalah menyimpan pupuk di zona perakaran dan tersedia bagi tanaman melalui manajemen pengairan. Terdapat beberapa pihak berargumentasi, bahwa

pemupukan telah menyebabkan kerusakan lingkungan, akan tetapi beberapa pihak lain berpendapat bahwa penggunaan pupuk dapat meningkatkan hasil dan kualitas tanaman. Kedua pendapat tersebut ada benarnya. Pendekatan ilmiah merupakan salah satu cara untuk mengatasi kedua perbedaan pendapat tersebut (Anas, 2013)

2.3 Pupuk Organik Limbah Baglog Jamur

(30)

11

adalah cacing tanah. Proses pembuatan pupuk kompos yaitu proses aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara) (Anas, 2013)

Baglog merupakan istilah lain dari media tanam jamur. Terdapat dua macam baglog yang berpotensi menjadi limbah bagi lingkungan, yaitu baglog tua dan baglog terkontaminasi. Baglog tua berasal dari baglog yang sudah tidak produktif lagi atau sudah tidak menghasilkan jamur. Baglog tua biasanya baglog yang telah berumur lebih dari tiga bulan. Baglog terkontaminasi disebablan karena sebelum baglog ditumbuhi jamur, baglog mengalami masa inkubasi, yaitu masa

pertumbuhan mcellium hingga baglog full grow. Baglog yang terkontaminasi dikeluarkan dari bedeng dan menjadi limbah (Maonah, 2010).

Limbah baglog jamur tiram memiliki kandungan seperti selulosa, hemiselulosa, lignin, protein, vitamin, mikroba, dan zat-zat lainnya. Serbuk kayu yang

(31)

12

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan bulan Juni 2014. Penanaman dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, meteran, timbangan, selang air, gembor, alat tulis, kamera, dan alat-alat lain yang diperlukan selama penelitian. Bahan yang digunakan adalah benih pakchoy wong pass, limbah baglog jamur (baglog tua dan baglog terkontaminasi), dan pupuk NPK mutiara 16-16-16.

3.3 Metode Penelitian

(32)

13

terdiri dari 25 tanaman sehingga didapatkan 30 satuan percobaan dan total tanaman sebanyak 750 tanaman.

Perlakuan yang menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan pemisahan nilai tengah menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf α 5%.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Persiapan Lahan

a. Persemaian

Penyemaian benih dilakukan secara larikan dan ditutup dengan tanah tipis-tipis dibagian atasnya, kemudian dilakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari. b. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dilakukan dengan cangkul kemudian tanah dibiarkan selama beberapa hari agar mendapatkan sinar matahari sehingga penyakit dan biji gulma mati, kemudian dibuat petak percobaan dengan ukuran 1 m x 1 m.

c. Penanaman Bibit

Pemindahan bibit dari rak persemaian dilakukan setelah 15 hari setelah semai dilakukan atau bibit telah memiliki 3 -- 5 helai daun. Bibit ditanam pada lubang tugal. Pada saat penanaman pupuk organik diberikan secara merata. Jarak tanam 15-20 cm.

3.4.2 Pemeliharaan

a Penjarangan dan penyulaman

(33)

14

Penyulaman hendaknya menggunakan benih yang sama. Waktu penyulaman paling lambat dua minggu setelah tanam.

b. Penyiangan

Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman yang masih muda dengan menggunakan tangan atau cangkul kecil, dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.

3.5 Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap variabel sebagai berikut : a. Tinggi tanaman

Tinggi tanaman diukur mulai dari permukaan media tumbuh sampai ujung daun atau bagian daun tertinggi. Pengamatan dilakukan seminggu sekali sejak umur tanaman 1 MST sampai panen. Tinggi tanaman diukur dengan menggunakan satuan cm (senti meter).

b. Jumlah daun

Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka sempurna, dilakukan seminggu sekali sejak umur tanaman 1 MST sampai panen. Jumlah daun dihitung dengan menggunakan satuan helai.

c. Bobot Segar Per Petak

(34)

15

d. Bobot kering

Bobot kering tanaman ditimbang setelah tanaman di oven selama 24 jam. Penimbangan menggunakan timbangan elektrik.

e. Analisis tanah awal

(35)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan berdasarkan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pemberian bahan organik berupa limbahbaglogjamur tidak berpengaruh terhadap variabel bobot segar, tetapi berpengaruh terhadap variabel bobot kering tanaman. Perbedaan peningkatan bobot kering sebesar 14,43 %. 2. Pemberian pupuk takaran NPK sampai dengan 200 g m-2ada

kecenderungan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy, tetapi dengan takaran 100 g m-2, 150 g m-2, dan 200 g m-2tidak berbeda.

3. Pengaruh pupuk takaran NPK tidak dipengaruhi oleh pemberian limbah baglog jamur dan sebaliknya.

5.2 Saran

(36)

26

PUSTAKA ACUAN

Atmojo, Suntoro W. 2003. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah Dan Upaya Pengelolaannya. 5 hlm.

Ariyanto, Dwi Priyo. 2010. Kesuburan Tanah: Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Agroteknologi Universitas Sebelas Maret.

Cahyono, B. 2003. Teknik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau (Pai-Tsai). Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta. 12-16 hlm.

Edi, S., Bobihoe, J. 2010. Budidaya Tanaman Sayuran. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Jambi.

Erawan, Dedi. 2013. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Urea. Jurnal Agroteknos 3(1) : 19-25. Nazaruddin. 1999. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Penebar Swadaya. Jakarta Prasetyo BH, Suriadikarta DA. 2006. Karakteristik, Potensi, dan Teknologi

Pengelolaan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 25(2) : 39-47.

Rubatzky, Vincent E. 1998. Sayuran Dunia 2. ITB Bogor.

Santi, Triana K. 2006. Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan Tomat. Jurnal Ilmiah PROGRESSIF 3(9) : 42.

Sinaga, Meity S. 2000. Jamur Merang dan Budidayanya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Subyakto, Hermiati, E., Yanto, D., Fitria, Budiman, I., Ismadi, Masruchin, N., Subiyanto, B. 2009. Proses Pembuatan Serat Selulosa Berukuran Nano dari Sisal dan Bambu Betung. Berita Selulosa 44(1) : 57-65.

(37)

27

Sulaeman, Dede. 2011. Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus Jacquin) Terhadap Sifat Fisik Tanah Serta Pertumbuhan Bibit Markisa Kuning (Passiflora edulis var. Flavicarpa Degner)[skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Sunaryono, H. 1994. Kunci Bercocok Tanam Sayuran Penting di Indonesia.

Sinar Baru. Bandung.

Sutarno, Hadi. 1995. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Redah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

1) Masih banyak peminat yang ingin belajar tari topeng Cirebon pada sangar, sanggar juga memberi latihan ke setiap sekolah-sekolah. 2) Memperkenalkan topeng Cirebon dengan cara

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemakaian zat besi (Fe) selama kehamilan di Klinik Marelan tahun 2015

Dilanjutkan dengan Evaluasi teknis ter hadap 3 (tiga) peser ta lelang, ber dasar kan evaluasi penaw ar an teknis tidak ada peser ta yang lulus evaluasi teknis

Substitusi terigu dengan tepung labu kuning pada muffin memberikan pengaruh nyata terhadap karakteristik sifat fisik meliputi kadar air, aw, volume pengembangan,

Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui padat tebar terbaik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup dalam pemeliharaan Ikan Bawal Air Tawar adalah perlakuan

Salah satu keberhasilan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang terutama seorang siswa adalah munculnya sikap disiplin pada dirinya. Disiplin merupakan

Dalam penelitian ini studi literatur ialah mengumpulkan informasi tentang komposisi dari geopolimer, superplasitcizer yang tepat untuk geopolymer, dan metode

Selain itu, jumlah CMC- Na yang tidak terlalu besar dalam formula dengan perbandingan 30:70 menjadikan formula dengan perbandingan ini tidak mempunyai viskositas yang