• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI ANALISIS LOGAM Cd MENGGUNAKAN ASAM TANAT DARI HASIL EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAUNGU-TAMPAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI ANALISIS LOGAM Cd MENGGUNAKAN ASAM TANAT DARI HASIL EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAUNGU-TAMPAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

STUDI ANALISIS LOGAM Cd MENGGUNAKAN ASAM

TANAT DARI HASIL EKSTRAK GAMBIR (

Uncaria gambir)

SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAUNGU-TAMPAK

Oleh

Lindawati

Telah dilakukan penelitian analisis logam Cd(II) menggunakan asam tanat hasil dari ekstrak gambir secara Spektrofotometri Ultraungu-Tampak. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan kondisi optimum kompleks ion logam kadmium-asam tanat terhadap pH, panjang gelombang, perbandingan konsentrasi, waktu kestabilan dan pengaruh ion-ion pengganggu.

Hasil penelitian diperoleh panjang gelombang optimum kompleks ion logam Cd(II)-asam tanat adalah 545,5 nm pada pH 10, perbandingan konsentrasi terbaik adalah Cd(II) : asam tanat (1 : 2), waktu yang diperlukan untuk mencapai kestabilan adalah setelah menit ke 60 dengan nilai absorbansi yang stabil sebesar 0,174. Untuk ion Ag(I) dan ion Zn(II)

dalam metode analisis kompleks Cd(II)-asam tanat.

Metode analisis kompleks ini memiliki koefisien korelasi (r) sebesar 0,9998. Dengan persamaan regresi linearnya y = a + bx = (-5,0 x 10-5) + (3,0 x 10-3)x

untuk analisis senyawa kompleks ion logam Cd(II)-asam tanat dengan hasil pengukuran kadar Cd(II) dalam sampel sebesar 5,350 ± 0,0006 ppm.

(2)

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa

simpulan sebagai berikut :

1. Asam tanat murni hasil isolasi dari ekstrak gambir menggunakan pelarut

metanol diperoleh pada fraksi 4 dengan konsentrasi 192,025 mM.

2. Pembentukan senyawa kompleks ion logam Cd(II)-asam tanat terbentuk pada

pH optimum 10 dan panjang gelombang optimum 545,5 nm.

3. Perbandingan konsentrasi stoikiometri terbaik untuk senyawa kompleks ion

logam Cd(II)-asam tanat adalah 1:2.

4. Reaksi pembentukkan senyawa kompleks ion logam Cd(II)-asam tanat

mencapai kestabilan setelah menit ke 60 menit.

5. Terjadi interferensi (gangguan) pada analisis senyawa kompleks ion logam

Cd(II)-asam tanat dengan konsentrasi ion Ag(I) dan ion Zn(II)≥0,25 ppm.

6. Metode analisis ini memiliki koefisien korelasi (r) sebesar 99,98 % dengan

(3)

54

analisis senyawa kompleks ion logam Cd(II)-asam tanat dengan hasil

pengukuran kadar Cd(II) dalam sampel sebesar 5,350 ± 0,0006 ppm.

B. Saran

1. Penulis menyarankan untuk melakukan studi lanjutan untuk melihat struktur

kompleks yang terbentuk antara ion logam Cd(II)-asam tanat seperti analisis

menggunakan Spektrofotometer IR. Sehingga dapat dibuktikan bahwa

kompleks ion logam kadmium dengan asam tanat telah terbentuk dengan

waktu kestabilan yang lebih lama.

2. Penulis menyarankan untuk melakukan penentuan lebih lanjut untuk melihat

pengaruh penambahan katalis dalam penentuan waktu kestabilan

pembentukkan kompleks ion logam kadmium-asam tanat, terutama untuk

pembentukkan kompleks ion logam Cd(II)-asam tanat, agar waktu kestabilan

(4)

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan pada bidang industri di Indonesia saat ini mengalami kemajuan

yang sangat pesat. Hal ini dapat menimbulkan dampak bagi manusia dan

lingkungan sekitarnya. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa dampak positif

maupun dampak negatif. Dampak positifnya adalah dapat meningkatkan kualitas

hidup manusia, sedangkan dampak negatifnya adalah berupa limbah industri.

Akibat dari dampak negatif ini menimbulkan pencemaran lingkungan. Salah satu

pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh logam-logam berat seperti

logam kadmium yang berasal dari limbah industri sudah lama diketahui dan

limbah pertambangan. Contohnya yaitu limbah udang yang berupa kulit, kepala

dan ekor dengan mudah didapatkan mengandung senyawa kimia berupa kitin dan

kitosan.

Manusia banyak menggunakan mineral logam untuk menunjang kebutuhan hidup

yang semakin meningkat. Ion-ion logam berat bersifat toksik meskipun pada

konsentrasi yang rendah (dalam ppm) dan umumnya sebagai polutan utama bagi

lingkungan (Kotaz, 2000). Salah satu contoh logam berat adalah kadmium (Cd).

(5)

2

ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh terhadap

manusia dalam jangka waktu panjang yang terakumulasi pada tubuh khususnya

hati dan ginjal (Rivai, 1988).

Logam Cd sebenarnya merupakan logam asing yang sangat beracun bagi manusia

dan dapat diabsorpsi tubuh dalam jumlah yang tidak terbatas, karena tidak adanya

mekanisme tubuh yang dapat membatasinya. Jumlah normal kadmium di tanah

berada di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi (1.700 ppm) dijumpai pada

permukaan sampel tanah yang diambil di dekat pertambangan biji seng (Zn).

Kadmium lebih mudah diakumulasi oleh tanaman dibandingkan dengan ion

logam berat lainnya seperti timbal. Logam berat ini bergabung bersama timbal

dan merkuri sebagaithe big three heavy metalyang memiliki tingkat bahaya

tertinggi pada kesehatan manusia. Menurut badan dunia FAO/WHO, konsumsi

per-minggu yang ditoleransikan bagi manusia adalah 400-500 g per orang atau 7

g per kg berat badan (Pallar, 1994).

Untuk mengukur kadar pencemaran kadmium diperlukan metode analisis

kadmium yang akurat. Metode pengkompleksan menggunakan asam tanat

merupakan suatu metode alternatif dalam analisis ion logam yang perlu

dikembangkan. Umumnya metode yang digunakan saat ini adalah metode

analisis secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), namun metode analisis ini

memerlukan peralatan dan biaya yang relatif mahal. Karena instrumen ini

menggunakan lampu katoda berongga (Hallow Cathode Lamp/HCL)

(Jakubowski, 1997) yang spesifik dan hanya mampu menganalisis logam secara

(6)

spesifik, ramah lingkungan, dan relatif murah. Selain itu perlu metode

spektofotometri ultraungu-tampak dengan ligan lain seperti asam tanat.

Dalam analisis kualitatif, yang menjadi tujuan ialah menentukan apa yang

terdapat dalam suatu cuplikan. Untuk ini diusahakan mencari reaksi yang

spesifik, yang dapat dipakai sebagai reaksi identifikasi. Dengan jalan mengubah

kondisi-kondisi reaksi, maka reaksi yang tadinya tidak spesifik, dapat dijadikan

spesifik. Sejumlah ion-ion logam berat seperti kadmium, kobalt, nikel, timbal dan

seng memberikan reaksi yang sensitif dengan ditizon yaitu dengan membentuk

kompleks logam ditizonat yang berwarna intensif. Pembentukan kompleks ini

sangat dipengaruhi oleh pH dan zat pengkompleks tertentu, sehingga dengan

mengatur pH larutan atau dengan penambahan zat pengkompleks sebagai

penopang, maka reaksinya yang sensitif itu dapat dijadikan spesifik.

Salah satu metode analisis kadmium yang dapat dilakukan adalah dengan

pembentukan kompleks kadmium dengan menggunakan ekstrak gambir. Gambir

merupakan sejenis getah yang dikeringkan yang berasal dari ekstrak remasan daun

dan ranting tumbuhan bernama sama (Uncaria gambir). India mengimpor 68%

gambir dari Indonesia, dan menggunakannya sebagai bahan campuran menyirih.

Umumnya, gambir dikenal berasal dari Sumatera Barat. Terutama dari Kabupaten

50 Kota, Pesisir selatan. Sebagai sentral penghasil gambir, kabupaten 50 Kota

merupakan lokasi yang strategis dan cocok untuk investor perkebunan

(Hagerman, Ann E., 2002).

Asam tanat adalah komponen senyawa kimia penyusun terbesar dalam gambir,

dan juga merupakan golongan tanin terhidrolisis. Kandungan asam tanat dalam

(7)

4

dengan persentase yang lebih kecil. Asam tanat bila ditinjau dari strukturnya

merupakan senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas, baik pada gugus

keton (pada keadaan polimer) dan gugus hidroksil (ketika ditambahkan basa atau

asam pada saat pengaturan pH). Pasangan elektron bebas ini dapat didonorkan

kepada ion logam kadmium yang memiliki orbital kosong, sehingga dapat

dikatakan asam tanat merupakan suatu ligan.

Analisis kadmium yang dapat dilakukan adalah dengan pembentukan kompleks

kadmium dengan ligan secara Spektrofotometri Ultraungu-Tampak. Hal ini

dikarenakan Spektrofotometri Ultraungu-Tampak merupakan instrumen yang

mampu menganalisis kestabilan senyawa kompleks yang terbentuk pada panjang

gelombang maksimum. Metode ini juga dapat bekerja secara selektif, akurat dan

cepat bila dibandingkan dengan metode konvensional lain, seperti titrimetri atau

gravimetri (Rama, 1990).

Senyawa kompleks yang terbentuk antara ion logam Cd dengan ligan akan

memberikan warna kompleks yang berbeda ketika berikatan dengan ligan dan

juga akan menghasilkan kestabilan pada panjang gelombang maksimum yang

berbeda (Andrie and Broekaert, 1993). Pembentukan kompleks logam dengan

ligan sangat dipengaruhi oleh pH optimum, sehingga kondisi pH optimum untuk

setiap kompleks perlu ditentukan. Dengan mengatur pH optimum larutan, maka

reaksi yang awalnya tidak spesifik dapat menjadi spesifik dengan melihat warna

yang terbentuk (Sembiring, 2004). Selain kondisi pH reaksi juga dilakukan

optimasi terhadap perbandingan ion Cd dengan asam tanat, kestabilan kompleks

(8)

Dalam penelitian ini, masalah yang akan diteliti adalah penggunaan asam tanat

sebagai ligan dalam metode analisis logam kadmium, sehingga dapat membentuk

kompleks yang stabil pada panjang gelombang maksimum dan dapat digunakan

untuk analisis ion logam kadmium.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengisolasi dan mengkarakterisasi asam tanat dari ekstrak gambir.

2. Pembentukkan senyawa kompleks antara logam kadmium dengan asam tanat.

3. Mendapatkan kondisi reaksi pengkompleksan yang optimum.

4. Mendapatkan karakteristik kompleks antara ion logam kadmium dengan

asam tanat.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi

baik kepada kalangan ilmiah maupun masyarakat tentang metode analisis logam

Referensi

Dokumen terkait

Min daripada soalan kajian persepsi pelajar terhadap penilaian latihan industry dikategorikan sebagai tinggi dan ini membuktikan kualiti penilaian yang dilaksanakan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah selama sistem ini berjalan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna serta dapat memberikan kemudahan

menunjukkan angka -72 dBm. Namun demikian, nilai tersebut adalah batas sensitivitas notebook yang digunakan. Hasil pengukuran yang dilakukan pada ruang bersekat,

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar cemaran logam tembaga Cu dan timbal Pb dalam sampel jahe, kunyit, kencur, lengkuas dan temukunci dengan mengunakan metode

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi supervisi akademik, iklim kerja, dan kompetensi professional terhadap kinerja guru dalam mengelola proses

Beri jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dibawah ini mengenai Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Motivasi, dan Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan cara memberikan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Program Kelompok Usaha Bersama (KUBe) terhadap kemampuan

Skripsi dengan judul “Studi Komparasi Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam Pembelajaran Biologi