ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME
AKUNTANSI
Oleh
AGUS ABDUR ROHIM
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRACT
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE COMPANIES TO CHOOSE
ACCOUNTING CONSERVATISM.
Oleh
Agus Abdur Rohim
This research aimed to test empirically: (1) the effect of managerial ownership structure of the accounting conservatism, (2) the effect of debt covenants on accounting consevatism, (3) the effect of growth opportunities on accounting consevatism, and (4) the effect of litigation risk on accounting conservatism.
The data used in this researchis the data of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during 2008-2011. The method of sample selection in this research is purposive sampling method. The sample used was 140 company sample data. This research used multiple regression to analyze the data.
The result of this research prove that: (1) managerial ownership structure does not affect positively the accounting conservatism, (2) debt covenants do not negatively affect the accounting conservatism, (3) growth opportunities positively affect the accounting conservatism, and (4) litigation risk positively affects accounting conservatism.
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
Oleh
AGUS ABDUR ROHIM
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris: (1) pengaruh struktur kepemilikan manajerial terhadap konservatisme akuntansi, (2) pengaruh debt covenant terhadap konservatisme akuntansi, (3) pengaruh growth opportunities terhadap konservatisme akuntansi, (4) pengaruh risiko litigasi terhadap konservatisme akuntansi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2011. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Adapun sampel yang digunakan adalah 140 data sampel perusahaan. Penelitian ini menggunakan regresi berganda untuk analisis data.
Hasil dari penelitian membuktikan bahwa: (1) struktur kepemilikan manajerial tidak berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi, (2) debt covenant tidak berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi, (3) growth opportunities berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi, (4) risiko litigasi berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
DAFTAR ISI
2.1.2 Konservatisme Akuntansi ... 7
2.1.3 Struktur Kepemilikan Manajerial ... 8
2.1.4 Debt Covenant ... 8
2.1.5 Growth Opportunities ... 9
2.1.6 Risiko Litigasi ... 10
2.2Penelitian Terdahulu ... 11
2.3Pengembangan Hipotesis ... 14
2.3.1 Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Akuntansi ... 14
2.3.2 Pengaruh Debt Covenant Terhadap Konservatisme Akuntansi ... 15
2.3.3 Pengaruh Growth Opportunities Terhadap Konservatisme Akuntansi ... 15
ii
III. METODE PENELITIAN
3.1Variabel Penelitian ... 18
3.1.1 Variabel Dependen ... 18
3.1.1.1 Konservatisme Akuntansi ... 18
3.1.2 Variabel Independen ... 19
3.1.2.1Struktur Kepemilikan Manajerial ... 19
3.1.2.2Debt Covenant ... 19
3.1.2.3Growth Opportunities ... 20
3.1.2.4Risiko Litigasi ... 20
3.2Populasi dan Penentuan Sampel... 21
3.3Jenis dan Sumber Data ... 24
3.4Metode Pengumpulan Data ... 24
3.5Teknik Analisis Data ... 24
3.5.1 Statistik Deskriptif ... 24
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 24
3.5.2.1Uji Normalitas ... 25
3.5.2.2Uji Multikolinearitas ... 25
3.5.2.3Uji Heteroskedastisitas ... 25
3.5.2.4Uji Autokorelasi ... 26
3.5.3 Pengujian Hipotesis ... 27
3.5.3.1Analisis Regresi Linear Berganda ... 27
IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 28
4.1.1 Statistik Deskriptif ... 28
4.2Uji Asumsi Klasik ... 30
4.2.1 Uji Normalitas ... 30
4.2.2 Uji Multikolinearitas ... 32
4.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 32
4.2.4 Uji Autokorelasi ... 33
4.3Signifikansi Model Regresi ... 33
4.4Hasil Uji Hipotesis ... 34
4.4.1 Hasil Uji Goodness of Fit Test ... 34
4.4.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 35
4.5Pengujian Hipotesis ... 36
4.5.1 Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Akuntansi ... 36
4.5.2 Pengaruh Debt Covenant Terhadap Konservatisme Akuntansi ... 36
4.5.3 Pengaruh Growth Opportunities Terhadap Konservatisme Akuntansi ... 37
V. PENUTUP
5.1Simpulan ... 40 5.2Keterbatasan ... 40 5.3Saran ... 41 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan adalah laporan yang dibuat oleh perusahaan yang
menggambarkan kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan. Laporan keuangan tersebut harus memenuhi tujuan, aturan serta prinsip akuntansi yang berlaku secara umum agar menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi penggunanya, yaitu pihak internal maupun pihak eksternal.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan kepada perusahaan dalam memilih metode akuntansi yang akan digunakan dalam menyusun laporan keuangan, kebebasan tersebut salah satunya yaitu konservatisme. Konsep ini mengakui biaya dan rugi lebih cepat, mengakui pendapatan dan untung lebih lambat, menilaiassetdengan nilai terendah, dan menilai kewajiban dengan nilai tertinggi (Almilia, 2005).
Konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang menghasilkan laba danasset cenderung rendah, serta menghasilkan biaya dan utang cenderung tinggi, karena pada dasarnya konservatisme memperlambat pengakuan pendapatan serta
Di kalangan beberapa peneliti, prinsip konservatisme akuntansi masih dianggap sebagai prinsip yang kontroversial. Di satu sisi, konservatisme akuntansi dianggap sebagai kendala yang akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan, misalnya laba yang dihasilkan dari prinsip ini cenderung bias dan tidak mencerminkan kejadian sebenarnya. Di sisi lain, konservatisme akuntansi bermanfaat untuk menghindari perilaku oportunistik manajer berkaitan dengan kontrak-kontrak yang menggunakan laporan keuangan sebagai media kontrak (Fitriyah, 2007).
Ada banyak faktor yang mempengaruhi manajemen dalam melakukan tindakan konservatisme, diantaranya adalah struktur kepemilikan manajerial. Menurut Ross et al., (1999) dalam Tarjo (2002), semakin besar kepemilikan saham manajer dalam perusahaan maka manajer cenderung berusaha lebih giat untuk kepentingan pemegang saham dalam meningkatkan nilai perusahaan salah satunya dengan cara menerapkan konservatisme akuntansi.
Debt covenantmerupakan perjanjian untuk melindungi pemberi pinjaman dari tindakan yang dilakukan manajer terhadap kepentingan kreditor, seperti
pembagian dividen yang berlebihan, atau membiarkan ekuitas di bawah tingkat yang telah ditentukan. Leverage merupakan proksi daridebt covenant. Rasio ini membandingkan antara total utang dan totalassetperusahaan (Sunarto, 2004).
Lasdi (2008) menyatakan bahwaleveragemerupakan proksi kecenderungan perusahaan untuk melanggar perjanjian utang. Semakin tinggileverage
3
Perusahaan yang selalu meningkatkan jumlah investasi merupakan perusahaan growth.Perusahaan tersebut akan memilih prinsip konservatisme yang akan menghasilkan laba yang rendah, alasannya karena perusahaan menggunakan dana cadangan untuk meningkatkan investasi dan mengurai laba. Saputro dan Setiawati (2004) menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi memiliki motivasi untuk meminimalkan laba.
Risiko litigasi sebagai faktor ekternal yang dapat mendorong manajer untuk melaporkan keuangan perusahaan secara konservatif. Dorongan manajer untuk menerapkan akuntansi konservatif semakin kuat apabila ancaman risiko litigasi pada perusahaan tinggi (Cao dan Narayanamoorthy, 2005; dalam Juanda (2007).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan Fitriyah (2007) yang berjudul“Pengaruh Ukuran Perusahaan,Leverage, Market to Book Value of Equity,dan Struktur Kepemilikan terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Perbedaannya terlihat dari variabel independen yang digunakan peneliti yaitu, sktuktur kepemilikan manajerial,debt covenant,growth opportunitiesdan risiko litigasi serta periode penelitian. Peneliti merasa perlu menguji kembali variabel tersebut karena adanya perbedaan hasil penelitian-penelitian sebelumnya, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Widya (2005), Fitriyah (2007), Lasdi (2008), Sari dan Adhariani (2009), Widayati (2011).
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini:
1. Apakah struktur kepemilikan manajerial mempengaruhi pilihan perusahaan terhadap konservatisme akuntansi?
2. Apakahdebt covenantmempengaruhi pilihan perusahaan terhadap konservatisme akuntansi?
3. Apakahgrowth opportunitiesmempengaruhi pilihan perusahaan terhadap konservatisme akuntansi?
4. Apakah risiko litigasi mempengaruhi pilihan perusahaan terhadap konservatisme akuntansi?
1.2.2 Batasan Masalah
Dalam memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah yaitu:
1. Penelitian ini menggunakan konservatisme akuntansi sebagai variabel dependen dan variabel independen yaitu sktuktur kepemilikan manajerial, debt covenant,growth opportunitiesdan risiko litigasi.
5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan bukti empiris bahwa: 1. Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap pilihan
perusahaan menggunakan konservatisme akuntansi.
2. Debt covenantberpengaruh negatif terhadap pilihan perusahaan menggunakan konservatisme akuntansi.
3. Growth opportunitiesberpengaruh positif terhadap pilihan perusahaan menggunakan konservatisme akuntansi.
4. Risiko litigasi berpengaruh positif terhadap pilihan perusahaan menggunakan konservatisme akuntansi.
3.1.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
• Manfaat teoretis, diharapkan dapat memberikan pengetahuan di bidang akuntansi, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi pilihan perusahaan terhadap konservatisme akuntansi. • Manfaat praktis, dapat memberikan informasi yang bertujuan untuk bahan
2.1. Landasan Teori
2.1.1 Teori Agensi
Jensen dan Meckling (1976) dalam Widayati (2011) teori agensi pada dasarnya merupakan teori yang muncul karena adanya konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, yang mana prinsipal mengontrak agen untuk melakukan pengelolaan sumber daya dalam perusahaan dan berkewajiban untuk memberikan imbalan kepada agen sedangkan agen berkewajiban melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan bertanggungjawab atas tugas yang dibebankan kepadanya.
Hubungan antara prinsipal dan agen dapat mengarah pada kurang lengkapnya informasi (asymmetrical information) karena agen memiliki informasi yang lebih banyak tentang perusahaan daripada prinsipal (Elqorni, 2009). Dengan informasi yang banyak tersebut agen dapat melakukan tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingannya sendiri. Sedangkan bagi prinsipal, akan sulit untuk
7
2.1.2 Konservatisme Akuntansi
Menurut FASBStatement of ConceptNo.2 dalam Sari (2004):“Konservatisme adalah reaksi hati-hati untuk menghadapi ketidakpastian dalam mencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko pada situasi bisnis telah dipertimbangkan.”
Menurut Wibowo (2002) dalam Widya (2005):“Konservatisme merupakan
prinsip yang penting dalam pelaporan keuangan agar pengakuan dan pengukuran assetserta laba dilakukan dengan penuh kehati-hatian, karena aktivitas ekonomi dan bisnis dilingkupi oleh ketidakpastian.”
Givoly dan Hayn (2000) dalam Lasdi (2008) konservatisme akuntansi sebagai pengakuan awal untuk biaya dan rugi serta menunda pengakuan untuk pendapatan dan untung yang menyebabkan rendahnya laba pada periode berjalan.
Beberapa metode dalam Penyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) terhadap penerapan prinsip konservatisme:
1. PSAK No. 16 mengenaiassettetap dan penyusutan.
2. PSAK No. 19 mengenaiassettidak berwujud berkaitan dengan amortisasi. 3. PSAK No. 20 mengatur biaya riset dan pengembangan.
Biaya riset dan pengembangan bila diakui sebagai beban daripada sebagaiasset maka akuntansi yang diterapkan cenderung konservatif, karena menghasilkan laba yang lebih kecil. Sebaliknya, bila biaya yang terjadi diakui sebagaiasset, maka menghasilkan laba yang besar dan tidak konservatif (Dewi, 2004).
2.1.3 Struktur kepemilikan manajerial
Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham perusahaan oleh manajer atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan. Dalam teori keagenan, hubungan antara manajer dan pemegang saham dapat digambarkan sebagai hubungan antaraagentdanprincipal(Rachmawati dan Triatmoko, 2007)
Dalam hal pengambilan keputusan dan kebijakan dalam perusahaan dengan adanya kepemilikan manajerial, yang manajernya sekaligus pemegang saham tentun akan menyelaraskan kepentingannya sebagai manajer dan pemegang saham. Hal ini berbeda jika manajernya tidak sekaligus sebagai pemegang saham, kemungkinan manajer tersebut akan mementingkan kepentingannya sebagai manajer saja (Christiawan dan Tarigan, 2007).
2.1.4 Debt Covenant
9
prosedur akuntansi yang dapat memindahkan laba periode mendatang ke periode berjalan (Sari dan Adhariani, 2009).
Debt covenantdalam penelitian ini diproksikan denganleveragesesuai yang dilakukan oleh Qiang (2003) dalam Lasdi (2008) memprediksikan bahwa manajer ingin meningkatkan laba danassetuntuk mengurangi biaya kontrak utang ketika perusahaan memutuskan perjanjian utangnya.
2.1.5 Growth Opportunities
Pertumbuhan merupakan elemen yang terjadi dalam siklus perusahaan. Ukuran pertumbuhan dalam perusahaan tergantung dari kegiatan perusahaan. Pengertian pertumbuhan pada umumnya menunjukkan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan sizenya (Kaliapur dan Trombley, 200; dalam Widya, 2005).
Perusahaan dengangrowth opportunitiesyang tinggi memerlukan dana yang besar untuk membiayai pertumbuhan. Oleh karena itu, perusahaan akan selalu mempertahankanearninguntuk diinvestasikan kembali pada perusahaan dan mengandalkan pendanaan melalui utang yang lebih besar (Rachmatika, 2006).
Perusahaan yang menganut prinsip konservatisme terdapat suatu cadangan tersembunyi yang digunakan untuk investasi, sehingga perusahaan konservatif identik dengan perusahaan yang tumbuh (Mayangsari dan Wilopo, 2002).
diharapkan perusahaan akan mendapatkan kenaikan arus kas dimasa depan (Fitriyah, 2007)
2.1.6 Risiko Litigasi
Risiko litigasi dapat diartikan sebagai risiko yang melekat pada perusahaan yang mengakibatkan terjadinya ancaman litigasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang merasa dirugikan. Pihak-pihak tersebut meliputi kreditor, investor, dan regulator.
11
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang konservatisme telah banyak dilakukan dengan berbagai faktor yang berbeda-beda diantaranya sebagai berikut:
1. Widya (2005) menguji pengaruh struktur kepemilikan,debt covenant hypothesis, political cost hypothesis,dangrowthterhadap konservatisme akuntansi. Model analisis data yang digunakan adalah regresi logistik. Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa struktur kepemilikan, political cost hypothesis,dangrowthberpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.Sedangkandebt covenanttidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
2. Fitriyah (2007) menguji tentang pengaruh ukuran perusahaan,leverage, market to book value of equity,dan struktur kepemilikan terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi logistik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan leverage, market to book value of equity,dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
disimpulkan bahwa kontrak utang berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi, litigasi berpengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi, sedangkan kontrak kompensasi dan pajak dan biaya politik tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
4. Widayati (2011), menguji pengaruh struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan publik, biaya litigasi, pajak dan biaya politik,growth, debt covenent.Model analisi data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan publik, biaya litigasi,growth,dandebt covenenttidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan pajak dan biaya politik berpengaruh positif terhadap konservatisme
13
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, kajian teoretis, dan tinjauan penelitian terdahulu digambarkan rerangka pemikiran yang menunjukkan
hubungan antara variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran
Struktur Kepemilikan
Manajerial H1 (+)
Debt Covenant
H2 (-)
Growth Opportunities
Konservatisme Akuntansi
H3 (+)
Risiko Litigasi
2.3 Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Pengaruh struktur kepemilikan manajerial terhadap konservatisme akuntansi
Jensen dan Meckling (1976) dalam Wardhani (2008) menyatakan apabila
kepemilikan saham manajerial semakain banyak akan menurunkan permasalahan agensi maka akan semakin kuat motivasi mereka untuk bekerja dalam
meningkatkan nilai saham perusahaan.
Perusahaan menerapkan prinsip akuntansi konservatif apabila kepemilikan manajerial yang semakin tinggi atas saham yang ada dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak hanya mementingkan laba ditonjolkan besar tetapi lebih mementingkan kontinuitas perusahaan jangka panjang sehingga manajer tertarik untuk mengembangkan perusahaan Sebaliknya, jika kepemilikan manajerial rendah, maka manajer cenderung melaporkan laba yang optimis agar kinerja yang telah mereka capai dinilai baik oleh pemegang saham eksternal dan manajer akan mendapat bonus yang lebih banyak (Suaryana, 2008).
Penelitian Wu (2006), Suaryana (2008) dan Safiq (2010) menyatakan perusahaan yang memiliki persentase kepemilikan manajerial yang tinggi menunjukkan pola yang lebih konservatif dalam pelaporan keuangan.
Oleh karena itu, di dalam penelitian ini dibentuklah hipotesis sebagai berikut: H1: Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap pilihan
15
2.3.2 Pengaruhdebt covenantterhadap konservatisme akuntansi
Dalam teori akuntansi positif Watts dan Zimmerman (1986) dalam Widya (2005) menyatakan tiga hipotesis yaitu,bonus plan hypothesis,debt covenant hypothesis, danpolitical cost hypothesis.Debt covenant hypothesismenyatakan bahwa ketika suatu perusahaan mulai mendekati terjadinya pelanggaran perjanjian hutang, maka manajer akan berusaha untuk menghindari terjadinya perjanjian hutang dengan cara memilih metode akuntansi yang dapat meningkatkan laba. Dengan adanya pelanggaran terhadap perjanjian hutang tersebut mengakibatkan timbulnya suatu biaya yang dapat menghambat kerja manajemen, sehingga manajemen berusaha untuk mencegah atau menunda hal tersebut untuk meningkatkan laba.
Debt covenantmenjelaskan semakin tinggi jumlah utang yang diperoleh perusahaan, maka semakin besar kemungkinan perusahaan akan menggunakan prosedur yang meningkatkan laba yang dilaporkan (Sari dan Adhariani, 2009). Sehingga penelitian ini memprediksidebt covenantberpengaruh negatif terhadap akuntansi konservatif.
H2: Debt Covenantberpengaruh negatif terhadap pilihan perusahaan menggunakan konservatisme akuntansi.
2.3.3 Pengaruhgrowth opportunitiesterhadap konservatisme akuntansi
dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi juga memiliki motivasi untuk meminimalkan laba.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widya (2005) menunjukkan bahwa growth opportunitiesberpengaruh postif terhadap konservatisme akuntansi. Oleh karena itu, penelitian ini memprediksi perusahaan yang tumbuh berpengaruh positif terhadap akuntansi konservatif.
H3: Growth opportunitiesberpengaruh positif terhadap pilihan perusahaan menggunakan konservatisme akuntansi.
2.3.4 Pengaruh risiko litigasi terhadap konservatisme akuntansiBerbagai peraturan dan penegakan hukum yang berlaku dalam lingkungan akuntansi, menuntut manajer untuk lebih mencermati praktik-praktik akuntansi yang akan digunakan agar terhindar dari ancaman ketentuan hukum. Tuntutan tersebut berpotensi menimbulkan litigasi bila perusahaan melakukan pelanggaran sehingga akan semakin mendorong manajer untuk bersikap hati-hati dalam menerapkan akuntansinya (Juanda, 2007).
17
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lasdi (2008) menunjukkan bahwa risiko litigasi berpengaruh postif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Dengan demikian risiko litigasi yang semakin besar berpengaruh positif terhadap pilihan perusahaan menggunakan akuntansi konservatif.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan manajerial, debt covenant, growth opportunities, dan risiko litigasiterhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2008-2011. Berikut adalah simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini:
1. Hasil penelitian membuktikan bahwa struktur kepemilikan manajerial tidak berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
2. Hasil penelitian membuktikan bahwa debt covenant tidak berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi.
3. Hasil penelitian membuktikan bahwa growth opportunities berpengaruh positif konservatisme akuntansi.
4. Hasil penelitian membuktikan bahwa secara statistis risiko litigasi berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi litigasi.
5.2 Keterbatasan
1. Periode waktu penelitian yang hanya berkisar antara tahun 2008-2011. 2. Pengukuran untuk variabel konservatisme hanya menggunakan satu ukuran
saja yaitu earning accrual.
41
5.3 Saran
1. Berdasarkan hasil regresi, besarnya nilai Adjusted R Square sebesar 0.119. Hal ini berarti bahwa 11.9% konservatisme akuntansi dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen struktur kepemilikan manajerial, debt covenant, growth opportunities, dan risiko litigasiterhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan sisanya sebesar 88.1% merupakan pengaruh dari variabel bebas lainnya yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Penelitian
selanjutnya disarankan untuk menambah atau mengganti dengan variabel bebas lainnya yang lebih spesifik dan memiliki kombinasi yang lebih tepat yang diduga berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi, misalnya ukuran perusahaan, tingkat kesulitan keuangan, political cost, dan pertumbuhan penjualan.
2. Penelitian ini hanya menggunakan earning accrual untukmengukur
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, L. Spica. 2005. Pengujian Size Hyphothesis dan Debt/Equity Hyphotesis yang Mempengaruhi Tingkat Konservatisma Laporan Keuangan dengan Tehnik Analisis Multinominal Logit. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 7, No.1:1-9.
Christiawan, Jogi Julius dan Tarigan, Josua. 2007. Kepemilikan Manajerial, Kebijakan. Hutang, Kinerja Dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Keuangan.Vol. 9, No.1:1-8.
Dewi, A. A. A. Ratna. 2004. Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan Terhadap Earnings Response Coefficient. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7 No. 2, Mei: 207-223.
Elqorni, Ahmad. 2009. Mengenal Teori Keagenan. Artikel di akses tanggal 26 Februari 2009.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro (BPUD). Semarang Givoly, and Carla Hyan. 2000. The Changing Time Series Properties of Earnings,
Cash Flows and Accruals: Has Financial Accounting Become More Conservative?. Journal of Accounting and Economic Vol.29: 287-320. Juanda, Ahmad. 2007. Pengaruh Risisko Litigasi dan Tipe Strategi terhadap
Hubungan Antara Konflik Kepentingan dan Konservatisme Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi X Makasar.
Lasdi, Lodovicus. 2008. Pengujian Determinan Konservatisme Akuntansi. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Januari 2009, 1-20.
Mayangsari, Sekar dan Wilopo. 2002. Konservatisme Akuntansi, Value Relevance dan Discretionary Accruals: Implikasi Empiris Model Feltham Ohlson (1996). Simposium Nasional Akuntansi IV: 685-708.
Rachmatika, Dian. 2006. Analisis Pengaruh Beta Saham, Growth Opportunities, Return On Asset dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return Saham. Tesis, Fakultas Ekonomi. Universitas diponegoro. Semarang.
Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”. Simposium
Nasional Akuntansi X, Makasar.
Safiq, Muhamad. 2010. Kepemilikan Manajerial, Konservatisme Akuntansi, dan Cost of Debt. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.
Saputro, J. A. dan L. Setiawati. 2004. Kesempatan Bertumbuh dan Manajemen Laba: Uji Hipotesis Political Cost. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7, No. 2, p. 251-263.
Sari, Cynthia dan Desi Adhariani. 2009. Konservatisme Akuntansi dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang.
Sari, Dahlia. 2004. Hubungan antara Konservatisme Akuntansi dengan Konflik Bondholders-Shareholders Seputar Kebijakan Dividen dan Peringkat Obligasi Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar: 1043-1058.
Suaryana, Agung. 2008. Pengaruh Konservatisme Laba terhadap Koefisien Respon Laba. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 3 No. 1.
Sunarto. 2004. Pengaruh rasio profitabilitas dan leverage terhadap return saham perusahaan manufaktur di BEJ. Jurnal Stie Stikubank Semarang, hal. 63-81.
Tarjo. 2002. Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Mempublik di Indonesia. Tesis S2 Program Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta.
Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepimilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory Agency. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.5 No.1, hlm. 1-16.
Wardhani, Ratna. 2007. Tingkat Konservatisme Akuntansi Di Indonesia dan Hubungannya Dengan Karakteristik Dewan Sebagai Salah Satu
Mekanisme Corporate Governance.Hibah Penelitian Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia.
Watts, Rose L. 2003. Conservatism in Accounting Part II: Evidence and Research Opportunities. Accounting Horizon. Vol.17, No. 4: 287-301.
Widayati, Endah. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Konservatisma Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.
Widya. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Akuntansi Konservatif. Simposium Nasional Akuntansi VII Denpasar: 709-724.