• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS

BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI

OLEH SISWA PADA MATERI

POKOK EKOSISTEM

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA

Negeri 1 Tulang Bawang Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

IMATUL KHOIRIYAH

Hasil observasi dan wawancara dengan biologi yang mengajar di kelas X SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah, diketahui bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini dikarenakan guru masih sering menggunakan metode ceramah dan media yang digunakan hanya berupa gambar, akibatnya kurang merangsang aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa melalui penggunaan media maket.

(2)

taraf kepercayaan 5%. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa dan tanggapan siswa terhadap penggunaan media maket yang di analisis secara deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media maket dapat meningkatkan penguasaan materi siswa dengan rata- rata N-gain indikator C2 sebesar 0,69, indikator C4 sebesar 0,75. Selain itu aktivitas belajar siswa dalam semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada aspek bertanya sebesar 63,44 %, aspek memberikan ide/ pendapat sebesar 93,55 %, aspek berkomunikasi dalam kelompok 82,80 %, dan aspek menjawab pertanyaan sebesar 88, 50 %. Disamping itu, sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media maket ketika proses belajar mengajar. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan media maket berpengaruh terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa.

(3)

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS

BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI

OLEH SISWA PADA MATERI

POKOK EKOSISTEM

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

IMATUL KHOIRIYAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cilacap, Jawa Tengah pada 15 September 1989, yang merupakan anak ke empat dari lima bersaudara pasangan Bapak Samingun dan Ibu Siti Zaenah, bertempat tinggal di Panaragan Jaya Indah Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat 34594. Dengan nomor telepon 085758512747.

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah TK Dahlia Panaragan Jaya (1995-1996), SD Negeri 4 Panaragan Jaya (1996-2002), SMP Negeri 2 Tulang Bawang Tengah (2002-2005), dan SMA Negeri 1 Tumijajar (2005-2008). Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UNILA melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SMPTN).

Selama menjadi mahasiswa penulis memiliki pengalaman berorganisasi yaitu sebagai esksekutif muda (EKSMUD) himpunan mahasiswa eksakta

(HIMASAKTA), staf sekretaris umum Himasakta, Anggota bidang dana dan usaha UKMF FPPI, Anggota bidang dana dan usaha UKMU BIROHMAH.

(8)
(9)

MOTO

Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya

kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri

(Al Ankabut [29] : 6)

sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

.

(Asy Syarah [94];6 )

Do’a dan Ikhtiar

(10)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji untuk Mu ya Rabb atas segala kemudahan, limpahan rahmad dan karunia yang Engkau berikan selama ini. Teriring doa, rasa syukur dan

segala kerendahan hati.

Dengan segala cinta dan kasih sayang penulis persembahkan karya sederhana ini untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidup penulis:

Bapak (Samingun) dan Ibu (Siti Zaenah)

Sosok Bapak yang Pendiam dan sosok ibu yang kuat, dan penuh kesabaran Dan doanya menjadi sebuah motivasi bagi penulis untuk terus maju.

Terimakasih untuk cinta dan kasih sayang yang tiada terhingga.

Mbak (Khusnul Khotimah, S. Pdi.), kakak (Muhammad Irhas dan Ahmad

Maftuf) dan adik laki-laki (Miftakhur Rozaq)

Terimakasih untuk segala cinta, sumber inspirasi, motivasi dan segalabentuk dukungan yang kalian berikan bagi penulis

Sahabat-sahabat penulis tercinta seperjuangan Pendidikan Biologi 2008

Terimakasih untuk persahabatan selama ini semoga persahabatan ini kelak Akan abadi sepanjang masa

Para Pendidik penulis (Guru-gurudandosen)

Terimakasih atas bimbingan yang diberikan pada penulis hingga dapat melihat dunia dengan ilmu.

(11)

iii

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas

segalalimpahan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PengaruhMedia Maket Terhadap aktivitas Belajar dan Penguasaan

Materi oleh Siswa pada Materi Pokok Ekosistem(Kuasi Eksperimen

terhadapSiswaKelas X Semester GenapSMA N 1Tulang Bawang TengahT.P 2013/2014)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi; 4. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini; 5. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku PembimbingII dan

(12)

iv

6. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Pembahas yang telah memberikan saran-saran dan motivasi yang sangat berharga;

7. Sirdin Efendi, S.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1Tulang Bawang Tengah dan Yuliani Purwaningsih, S.Pd., selaku guru mitra, yang telah memberikan izin danbantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga;

8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas X1 dan X2 SMA Negeri 1Tulang Bawang Tengah atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung;

9. Sahabat-sahabat seperjuangan biologi reguler 2008 Wina Halimah S.Pd., Dewi Oktaria S.Pd., Denny Rinawati, S.Pd., Nur Hidayah Apriyani, S.Pd., Ririn Widia Ningsih, S.Pd., Rina Sailifa, S.Pd., Kurnia Mayang Sari, S.Pd., Wahyu Sri Sukarsih, S. Pd., dan Harry Haryono atas dukungan dan doa yang sangat berharga;

10.Sahabat- sahabat seperjuangan biologi Mandiri 2008Rohmaniar, Ihda, Dini, MbakPeby, MbakAyu, MbakYulia. AdikBiologi 2010 SilvidanIkaatas dukungan dan doa yang sangat berharga;

11.KeluargaEdelweistercintaMbakIik, Mb Ulfah, Mbak PsahabattersayangWina, Zahra, Annisa, Ratna, April, Ani, Hanif, Adik yang lucu - lucu Martini,Ayu, Nisa, Rita, Ida,Fida, Ari, Fina, Makrifat, Partiyah, Hadera, Sifa,

danRantiatasdukungan yang sangatberharga;

12.Pembina danSantri TPA KAWULA Masjid Al- Wasi’i UNILA

(13)

v

Akhir kata, sedikit harapan penulissemoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua, amin.

Bandar Lampung, April 2015 Penulis

(14)

vi

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

F. Kerangka Pikir ... 6

G. Hipotesis ... . 8

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran ... 9

B. Media maket ... 13

C. Aktivitas Belajar Siswa ... 15

D. Penguasaan Materi ... 18

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel ... 22

C. Desain Penelitian ... 22

D. Prosedur penelitian ... 23

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 29

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

(15)

Vii V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN 1. Silabus ... 55

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 59

3. Soal Pretes dan postes ... 69

4. Rubik Soal Prets dan Postes ... 73

5. Lembar Kerja Kelompok ... 76

6. Rubrik Lembar Kerja Kelompok ... 107

7. Data Hasil Penelitian ... 111

8. Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian ... 117

(16)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

1. Lembar observasi aktivitas siswa... ... 29

2. KriteriaAktivitasBelajarSiswa... ... 30

3. Data angkettanggapansiswaterhadapmedia maket... ... 31

4. Skor per jawabanangket ... 32

5. Anggkettanggapansiswa ... 32

6. Kriteriapersentaseangkettanggapansiswa ... 32

7. Lembarpenilaian hasil belajar ... 36

8. Aktivitasbelajarsiswakelaseksperimendankontrol……… ... 38

9. Hasil uji statistik hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol ... 40

10. Hasil uji statistik setiapindikator kognitif ( C2, C4) pada siswa pada kelas eksperimen dankontrol... ... 41

11. Nilai pretest, posttest dan N-gain kelas eksperimen... ... 111

12. Nilai pretest, posttest dan N-gain kelas kelas kontrol ... 112

13. Analisis data aktivitasbelajarsiswapadakelaseksperimen ... 113

14. Analisis data aktivitasbelajarsiswapada kelas kontrol ... 113

15. Analisis butirsoalpretesdanposteskelaseksperimen ... 114

(17)

ix

17. Analisis data angkettanggapansiswaterhadap media maket... ... 116

18. Hasilujinormalitaspreteskelaseksperimendankontrol ... 117

19. Hasil uji dua varian dan kesamaan dua rata-rata nilai pretes... 117

20. Hasilujiperbedaan dua rata-rata nilai pretes ... 118

21. Hasilujinormalitas nilai postes kelas eksperimen dan kontrol ... 119

22. HasilujiMann-Whitney U nilai postes kelas ekperimen dan kontrol . 119 23. Hasil uji normalitas N-gain kelas eksperimen dan kontrol ... 120

24. Hasilujikesamaanduavariansdankesamaandua rata-rata N-gainkelas eksperimen dan kontrol... 121

25. Hasilujiperbedaandua rata-rata N-gain ... 122

26. Hasil uji NormalitasN-gain aspek kognitif C2kelas eksperimen dan kontrol ... 123

27. Hasil uji Mann- Whitney U N-gain aspek kognitif C2kelas eksperimen dan kontrol... 124

28. Hasil uji Normalitas N-gainaspek kognitif C4kelas eksperimen dan kontrol ... 125

29. Hasilujikesamaanduavariansdankesamaandua rata-rata N-gainaspek kognitif C4 kelas eksperimen dan kontrol ... 125

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 7

2. Desain penelitian pretes-postes kelas tak ekivalen. ... 23

3. Aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. ... 39

4. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media maket.... 42

5. Gambar siswa kelas eksperimen mengerjakan soal pretes ... 127

6. Gambar siswa kelas eksperimen berdiskusi ... 127

7. Gambar siswa kelas eksperimen presentasi ... 127

8. Gambar siswa kelas eksperimen mendapat penghargaan ... 127

9. Gambar siswa kelas eksperimen mengerjakan postes ... 128

10.Gambar siswa kelas kontrol mengerjakan pretes ... 128

11.Gambar siswa kelas kontrol berdiskusi ... 128

12.Gambar siswa kelas kontrol presentasi ... 128

13.Gambar siswa kelas kontrol mendapat penghargaan ... 129

14.Gambar siswa kelas kontrol mengerjakan soal postes ... 129

(19)

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi perkembangan peradaban manusia dalam suatu bangsa. Bangsa yang mempunyai peradaban maju adalah bangsa yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena itu harus dilakukan usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan (Azizah, 2010: 1). Upaya peningkatan kualitas pendidikan salah satunya adalah peningkatan kualitas dalam segi proses pendidikan. Proses pendidikan dan terciptanya sumber daya manusia merupakan hubungan yang tidak dapat dipisahkan karena dengan proses belajar yang baik maka aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa juga akan baikdan meningkat.

(20)

2

menarik perhatian sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa, materi pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa serta mengurangi kebosanan siswa. Media pembelajaran juga berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa, seperti menulis, mendengarkan,bertanya , mengajukan

pertanyaan, mengamati dan lain sebagainya (Rinawati, 2014: 46). Hal ini karena media dapat meningkatkan motivasi belajar seperti yang diutarakan Hamalik (dalam Arsyad, 2007: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.

Kenyataan yang sering dijumpai saat ini adalah selama proses pembelajaran di sekolah, guru kurang memfasilitasi siswa untuk mengembangkan dirinya. Metode spoon feeding masih banyak digunakan yaitu guru aktif memberikan materi pelajaran sedangkan siswa hanya pasif. Selama proses pembelajaran guru sibuk menjelaskan materi dengan media seadanya sedangkan siswa hanya duduk, diam, dan mendengarkan bahkan ada siswa yang sibuk sendiri dengan kegiatannya masing- masing (Fauqy, 2013: 2),sehingga banyak siswa yang tidak memahami materi yang disampaikan guru oleh karena itu aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa kurang sehingga menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2010:5) yang

(21)

3

memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi siswa untuk berkembang secara mandiri.

Sama halnya ditemui pada SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah yang diperoleh melalui wawancara guru biologi dan observasi yang telah dilakukan pada bulan Oktober 2013, diketahui bahwa selama proses pembelajaran guru kurang mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran, media yang

digunakan pada materi ekosistem hanya berupa gambar. Terdapat 60% siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 73, dan 65% siswa hanya asik dengan kegiatan seperti mengobrol dan mengerjakan tugas

lain.Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan media yang dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa dan cocok dengan materi ekosistem yang mempresentasikan materi ekosistem agar lebih mudah dipahami, dan salah satu media yang dapat digunakan ketika mengajarkan materi ekosistem adalah media maket.

(22)

4

bahwa media maket berpengaruh terhadap berpikir kritis siswa SMP Negeri 23 Bandar Lampung.

Berdasarkan uraian di atas, penggunaan media maket diharapkan dapat meningkatkan penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok ekosistem. Untuk itu peniliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMA N 1Tulang Bawang Tengah dengan judul “Pengaruh Media

MaketTerhadap Aktivitas Belajar dan Penguasaan Materioleh Siswa pada Materi Ekosistem”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Apakah media maket berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswapada materi ekosistem?

2. Apakah media maket berpengaruh signifikan terhadap penguasaan materi siswa pada materi ekosistem?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui:

1. Aktivitas belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media maket pada materi ekosistem

(23)

5

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Peneliti yaitu dapat mengetahui pengaruh media maket terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa pada materi pokok ekosistem

2. Siswa yaitu mempunyai pengalaman baru belajar dengan menggunakan media maket pada materi ekosistem

3. Sekolah yaitu memberikan masukan untuk menggunakan media maket sebagai salah salah satu media yang dapat digunakan untuk

menyampaikan materi pelajaran, sumbangan informasi dan pemikiran dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan kualitas pembelajaran

E. Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan

dikemukakan, maka perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian yaitu: 1. Media maket adalah media tiga dimensi yang meniru sebuah benda

(24)

6

2. Aktivitas belajar siswa yang diamati yaitu : (a)Mengajukan pertanyaan, (b) memberikan ide atau pendapat, (c) berkomunikasi dalam kelompok, dan (d) menjawab pertanyaan

3. Pengusaan materi diperoleh dari hasil pretes – postes aspek kognitif 4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI (kelas eksperimen) dan kelas X2(kelas kontrol) semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMA N 1 Tulang Bawang Tengah

5. Materi pokok pada penelitian ini adalah ekosistem kelas X dengan kompetensi dasar „Mendeskripsikan Peran Komponen Ekosistem

Dalam Aliran Energi dan Daur Biogeokimia Serta Pemanfaatan Komponen Ekosistem bagi Kehidupan”

F. Kerangka Pikir

Media maket merupakan media tiruan dari media aslinya dalam bentuk yang lebih kecil. Dengan media maket ini siswa akan melihat bentuk – bentuk ekosistem dalam bentuk miniatur. Dengan menggunakan media maket ini ada keuntungan – keuntungan yang diperoleh diantaranya belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja, dapat

(25)

7

Keunggulan lain belajar menggunakan media maket atau tiruan adalah dapat mengatasi kesulitan yang muncul ketika mempelajari obyek yang terlalu besar, sebagai contoh ekosistem. Media tiga dimensi memiliki kelebihan- kelebihan diantaranya memberikan pengalaman langsung, menghindari verbalisme, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas, serta dapat menunjukkan alur suatu proses yang jelas.Dengan

menggunakan media maket ini diharapkan penguasaan materi dan aktivitas siswa diharapkan dapat meningkat.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah mediamaketdan yang menjadi variabel terikat adalah aktivitas belajar siswa dan

penguasaan materi siswa .

Hubungan variabel bebas dan variabel terikat ditunjukkan pada tabel dibawah ini :

Keterangan : X : Pembelajaran menggunakan media maket berbahan dasar barang bekas

Y1: Aktivitas belajar siswa Y2 : Penguasaan materi

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

X

Y2

(26)

8

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Penggunaan media Maket berpengaruh terhadapaktivitas belajar siswa pada materi ekosistem.

2. H0 = Penggunaan media maket tidak berpengaruh signifikan terhadappenguasaanmateri siswa pada materi ekosistem.

H1 = Penggunaan media maket berpengaruh signifikan

(27)

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Tiowiby, 2013: 2) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium.Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima.Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.Sementara itu Djamarah dan Zain (2006:124) menjelaskan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.Dalam proses belajar mengajar media mempunyai arti yang cukup penting, kerena dalam kegiatan tersebut

ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media.

(28)

10

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Hamalik (dalam Indarti 2012: 1) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.

1. Fungsi Media Pembelajaran

Secara umum manfaat media pembelajaran adalah mempelancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara optimal. Sedangkan menurut Levie dan Lentz (dalam Achmad 2013: 3) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu:

a) Fungsi atensi

Fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

b) Fungsi afektif

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa.

c) Fungsi kognitif

(29)

11

memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

d) Fungsi kompensatoris

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Berdasarkan uraian diatas fungsi media pembelajaran adalah segala bentuk atau alat untuk mempengaruhi emosi siswa (minat, keinginan, tekad, perbuatan, sikap) yang dapat menjadikan pengalaman belajar ketika berada pada proses belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan

pembelajaran.

2. Manfaat Media Pembelajaran

Berbagai manfaat pembelajaran telah dibahas oleh beberapa ahli. Menurut Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2008:21)

mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut: 1) Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku

2) Pembelajaran bisa lebih menarik 3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif

(30)

12

6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dimana diinginkan atau diperlukan

7) Sikap positif siswa terhadap apa yang dipelajari 8) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif.

Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik(1994:15) merinci manfaat media pengajaran sebagai berikut:

1) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karenaitu mengurangi verbalisme.

2) Memperbesar perhatian siswa.

3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga memuat pelajaran lebih mantap.

4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu terutama melalui gambar hidup.

6) Membantu timbulnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan bahasa.

7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar.

Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad 2008:24)mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajarmengajar siswa yaitu: 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.

(31)

13

menarik, memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.

B.Media Maket

Secara bahasa maquette sebuah demontrasi yang bertujuan untuk

meningkatkan tampilan umum atau sesuatu dari yang kita rencanakan. Kata

“maquette” (maket) dari bahasa prancis yang paling mendekati dapat

menjelaskan apa itu model arsitektural. Model arsitektural yang menjadi topik disini adalah model fisik tiga dimensional yang dibuat secara analog yang digunakan dalam dunia arsitektur, lazimnya disebut maket. Maket umumnya adalah benda kecil, biasanya memeiliki skala, yang

memepresentasikan objek lain yang lebih besar.

Rohani (1997: 20) menyatakan bahwa bentuk tiruan dari suatu benda asli yang oleh suatu hal tidak bisa ditunjukkan aslinya adalah model. Misalnya terlalu besar atau terlalu kecil dan sebagainya. Salah satu bentuk model adalah media maket. Berdasarkan pendapat Daryanto (2010: 31) ada

beberapa tujuan belajar dengan menggunakan media tiruan, yaitu: mengatasi kesulitan yang muncul ketika mempelajari obyek yang terlalu besar, untuk mempelajari obyek yang telah menyejarah di masa lampau, untuk

mempelajari obyek-obyek yang tak terjangkau secara fisik, untuk mempelajari obyek yang mudah dijangkau tetapi tidak memberikan

(32)

14

Keuntungan-keuntungan menggunakan media tiruan adalah: belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja, dapat mempertunjukkan struktur dalam suatu obyek, siswa memperoleh pengalaman yang konkrit. Maket sebuah bangunan menurut Sadiman (2008: 76) adalah model dari bangunan yang sebenarnya tetapi bukan simulasi karena tidak untuk menggambarkan proses. Menurut Sofyan (2010: 1) dengan melihat maket tersebut, kita menjadi lebih mudah untuk memahami bentuk keseluruhannya (di dalam maket bentuk keseluruhan disebut sistem), komponen-komponen pembentuk sistem (misalnya pintu, jendela), susunan komponen, dan

hubungan antar komponen. Maket juga berarti penyederhanaan, karena tidak semua komponen penyusun sistem mampu tergambarkan oleh maket.

Berdasarkan pendapat Moedjiono (dalam Daryanto 2010: 29) media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar. Media tiga dimensi memiliki kelebihan-kelebihan: memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik

(33)

15

C. Aktivitas belajar siswa

Aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Djamarah (2008: 38) aktivitas artinya kegiatan atau

keaktifan. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik,merupakan suatu aktivitas. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

Menurut Sardiman (2011: 22) belajar adalah merupakan suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dapat dijelaskan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

(34)

16

Aktivitas belajar juga memiliki berbagai macam jenis. menurut

Sardiman (2011: 101) jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah antara lain sebagai berikut:

1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2) Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, musik, pidato.

3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan; uraian, percakapan, diskusi, angket, menyalin.

4) Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

5) Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6) Motor activities, yang termasuk didalam antara lain : melakukan

percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak.

7) Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8) Emotional ectivities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Dalam belajar sangat diperlukannya aktivitas. Tanpa aktivitas, kegiatan belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Gie ( 1985:6)

mengatakan bahwa “keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada

aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang

dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan.”

(35)

17

berlangsung tersebut tidak akan berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang

dilakukan dapat menunjang prestasi belajar.

Belajar bukanlah hanya sekedar menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, pengalaman belajar siswa harus dapat mendorong agar siswa beraktivitas melakukan sesuatu. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat spikis seperti aktivitas mental (Sanjaya, 2009: 170). Aktivitas fisik ialah peserta didik giat – aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau bekerja, tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Peserta didik yang memiliki aktivitas spikis ( kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak- banyak atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran (Rohani, 2004:6)

Seseorang dikatakan aktif belajar jika di dalam belajarnya mengerjakan suatu yang sesuai dengan tujuan belajarnya, memberi tanggapan terhadap suatu peristiwa yang terjadi dan mengalami atau turut merasakan sesuatu dalam proses belajarnya. Dengan melakukan banyak aktivitas yang sesuai dengan pembelajaran, maka siswa mampu mengalami, memahami,

(36)

18

peningkatan aktivitas belajar maka akan meningkatkan hasil belajar (Hamalik, 2004: 12 ).

Dalam proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk berbeda atau siswa akan bertanya, mengajukan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru. Dalam berbuat siswa dapat menjalankan perintah, melaksanakan tugas, membuat grafik, diagram, intisari dari pelajaran yang disajikan oleh guru. Bila siswa menjadi partisipasi yang aktif, maka ia memiliki ilmu/ pengetahuan itu dengan baik (Slameto, 2003: 36).

Berdasarkan kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan serangkaian dari proses kegiatan pembelajaran untuk menunjang prestasi belajar. Adapun aktivitas siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa yang terjadi selama proses

pembelajaran berlangsung, yang terdiri atas kemampuan mengemukakan pendapat atau ide di dalam kelompok, kekompakan atau kerja tim, mempresentasikan hasil kelompok.

D. Penguasaan Materi

(37)

19

pembelajaran merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelahan implementasi pembelajaran. Penguasaan merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang

dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga bersifat dinamis

(Arikunto, 2003: 115).

Pengusaan materi merupakan kemampuan menyerap arti dari suatu bahan yang dipelajari. Menurut Piaget (dalam Oktarina 2008: 18) pertumbuhan intelektual manusia terjadi karena proses kontinyu yang menunjukkan equilibrium, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud penguasaan materi adalah kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia menerima bahan pelajaran. Penguasaan materi siswa merupakan hasil belajar dalam kecakapan kognitif.

Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Ada beberapa teori yang berpendapat bahwa proses belajar itu pada prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif, yakni penataan fakta, konsep serta

prinsip- prinsip, sehingga membentuk suatu kesatuan yang memilki makna bagi subjek didik. Secara umum, belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep maupun teori. Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi adalah :

(38)

20

b. Dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan(Sadiman, 2008 : 22)

Sedangkan menurut Anderson (2000 : 67 -68) ada enam ranah kognitif yang teridiri atas :

1. Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori , prinsip dan metode.

2. Understand mencakup kemampuan memahami arti dan makna hal yang dipelajari.

3. Apply mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

4. Analyze mencakup merinci suatu kesatuan ke dalam bagian- bagian yang telah kecil.

5. Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu

6. Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

Penguasaan materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Thoha (1994: 1) menyatakan bahwa evaluasi merupakan bagian kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Instrument atau alat ukur yang biasa dalam

evaluasi adalah tes. Menurut Arikunto (2008: 53) tes merupakan atau

prosedur yang digunakan atau mengukur untuk mengetahui mengukur sesuatu dengan cara dan aturan- aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan.

(39)

21

pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan penguasaan materi sehingga meningkatkan mutu pembelajaran (Daryanto : 195-196).

Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data yang menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Melalui evaluasi siswa akan mendapatkan informasi tentang efektivitas pembelajaran yang

(40)

III.METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan Mei 2014 tahun pelajaran 2013/2014, di SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah tahun pelajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas dari 5 kelas yang ada. Sampel dipilih dari populasi dengan teknikPurposive Sampling, selanjutnya siswa-siswi kelas X1dengan jumlah 31 orang siswaterpilih sebagai kelompok eksperimen dan siswa-siswi kelas X2dengan jumlah 31 siswa terpilih sebagai kelompok kontrol

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest non equivalen. Kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menggunakan2 kelas dari 5 kelas yang ada.Sampel dipilih dari populasi dengan

teknikPurposive Sampling. Selanjutnya terpilih kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan media maket, sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan media gambar.

(41)

23

Struktur desainnya adalah sebagai berikut :

Keterangan : I = Kelompok eksperimen I (Kelas X1 ), II = kelompok

eksperimen II (kelas X2) ,O1 = tes awal, O2 = tes akhir , X1= Pembelajaran menggunakan media maket, X2 =

Pembelajaran dengan menggunakan media gambar

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah:

a. Membuat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya penelitian b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,

untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang telah diteliti, untuk mengetahui kondisi awal nilai siswa serta mendiskusikan

masalah-masalah yang dihadapi guru saat ini.

c. Menetapkan sampel penelitian sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

d. Membuat media pembelajaran maket dan media gambar untuk setiap submateri pokok yang diteliti.

e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Kelompok (LKK).

I

O

1

X

1

O

2

II

O

1

X

2

O

2

(42)

24

f. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal tes awal dan tes akhir berupa soal uraian yang disesuaikan dengan penguasaan materi siswa, lembar observasi untuk pengamatan aktivitas belajar siswa, kemudian

dilakukan uji ahli.

g. Membentuk kelompok diskusi pada kedua kelas yang bersifat heterogen berdasarkan nilai akademik siswa, 2 siswa dengan nilai tinggi, 1 siswa dengan nilai sedang, dan 2 siswa dengan nilai yang rendah. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa (Lie, 2004 : 42). Nilai diperoleh dari dokumentasi pada guru kelas.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media maket untuk kelas eksperimen dan menggunakan media gambar untuk kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu model pembelajaran STAD. Penelitian ini telah dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang submateri pokok jaring – jaring makanan, rantai makanan dan piramida ekologi ekosistem dan

pertemuan kedua membahas tentang submateri pokok daur biogeokimia.

Kelas eksperimen (Pembelajaran menggunakan media maket dengan model pembelajaran STAD)

a. Pendahuluan

1) Guru mengadakan pretes (pertemuan 1)

(43)

25

3) Guru memberikan apersepsi :

Pada pelajaran ekosistem yang telah kalian dapatkan ketika kelas VIII SMP yang lalu sebutkan satu komponen ekosistem biotik dan abiotik yang berada di ekosistem sawah !

4) Guru memberikan motivasi :

Contoh komponen biotik pada ekosistem sawah adalah padi sedangkan komponen abiotik pada ekosistem sawah adalah tanah 5) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan

Pertemuan I: “coba kalian buat dan tuliskan rantai makanan yang mungkin terjadi pada ekosistem danau!”

Pertemuan II: ” sebutkan unsur- unsur yang terdapat di alam yang keberadaanya sangat dibutuhkan bumi!

b. Inti

1) Guru menjelaskan materi ekosistem

2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, 5-6 kelompok secara heterogen

3) Setiap kelompok diberi LKK dan media maket dan setiap kelompok mengerjakan soal- soal yang terdapat dalam LKK 4) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan

kelas c. Penutup

(44)

26

2) Kelompok yang dapat nilai tertinggi mendapat penghargaan dari guru

3) Guru memberikan postes

4) Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi berikutnya

Kelas kontrol (Pembelajaran menggunakan media gambar dengan model pembelajaran STAD)

a. Pendahuluan

1. Guru mengadakan pretes (pertemuan 1)

2. Guru menyampaikan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, dan TujuanPembelajaran.

3. Guru memberikan apersepsi :

Pada pelajaran ekosistem yang telah kalian dapatkan ketika kelas VIII SMP yang lalu sebutkan satu komponen ekosistem biotik dan abiotik yang berada di ekosistem sawah !

4. Guru memberikan motivasi :

Contoh komponen biotik pada ekosistem sawah adalah padi sedangkan komponen abiotik pada ekosistem sawah adalah tanah 5. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan

Pertemuan I: “coba kalian buat dan tuliskan rantai makanan yang mungkin terjadi pada ekosistem danau?”

Pertemuan II: ” sebutkan unsur- unsur yang terdapat di alam yang keberadaanya sangat dibutuhkan bumi!

b. Inti

(45)

27

2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, 5-6 kelompok secara heterogen

3. Setiap kelompok diberi LKK dan media gambar dan setiap kelompok mengerjakan soal- soal yang terdapat dalam LKK 4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan

kelas c. Penutup

1. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah didiskusikan dan kemudian guru bersama siswa menyimpulkan seluruh materi yang telah dipelajari

2. Kelompok yang dapat nilai tertinggi mendapat penghargaan dari guru

3. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi berikutnya

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah : 1. Jenis Data

(46)

28

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah:

a. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lembar observasi aktivitas belajar siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati poin kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi skor pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Aspek yang diamati yaitu: mengajukan pertanyaan, mengungkapkan ide atau pendapat, berkomunikasi dalam kelompok, dan menjawab pertanyaan b. Pretes dan Postes

Data hasil belajarberupa nilai pretes dan postes. Nilai pretes diambil pada pertemuan pertama setiap kelas, baik eksperimen maupun kon-trol, sedangkan nilai postesdiambil di akhir pembelajaran pada per-temuan kedua setiap kelas, baik eksperimen maupun kontroldengan bentuk dan jumlah soal yang sama. Soal tes berbentuk uraian.

c. Angket Tanggapan Siswa

Angket ini berisi pendapat siswa tentangpembelajaran menggunakan media maket yang telah dilaksanakan.Angket ini berupa 10

pernyataan, terdiri dari 6 pernyataan positif dan 4 pernyataan negatif.Setiap siswa memilih jawaban yang menurut mereka sesuai dengan pendapat mereka pada lembar angket yang telah

(47)

29

F. Teknik Analisis Data a) Data Kualitatif

1. Pengolahan data aktivitas belajar siswa

Data aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakandata yang diambil melalui observasi. Data tersebut diana-lisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa.

Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1) Menghitung persentase aktivitas menggunakan rumus:

Xi = Jumlah skor aktivitas yang diperoleh n = Jumlah skor aktivitas maksimum

(Sudjana, 2002 : 67). Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

(48)

30

Keterangan :

a. Mengajukan Pertanyaan:

b. Memberikan ide/ Pendapat

Skor Indikator

1 Tidak memberikan ide/ pendapat

2 Mengemukakan ide/pendapat namun tidak sesuai dengan pembahasan pada materi ekosistem 3 Mengemukakan ide/ pendapat sesuai dengan

pembahasan pada ekosistem

c. Berkomunikasi dalam kelompok

Skor Indikator

1 Tidak menjawab pertanyaan

2 Menjawab pertanyaan, tetapi tidak sesuai dengan permasalahan materi ekosistem

3 Berkomunikasi secara lisan dalam memecahkan permasalahan pada LKK sesuai dengan materi ekosistem

d. Menjawab Pertanyaan

Skor Indikator

1 Tidak menjawab pertanyaan

2 Menjawab pertanyaan, tetapi tidak sesuai dengan permasalahan materi ekosistem

3 Menjawab pertanyaan sesuai dengan permasalahan materi ekosistem

Memberi memberi skor pada setiap item yang sesuai (dimodifikasi dari Arikunto, 2009 : 183)

Cara mengukurnya : Guru dan observer mengukur aktivitas belajar siswa dalam lembar observasi aktivitas belajar siswa sesuai indikator

Skor Indikator

1 Tidak mengajukan pertanyaan

2 Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak sesuai dengan permasalahan materi ekosistem

(49)

31

2) Menafsirkan atau menentukan kategori Persentase Aktivitas Siswa sesuai kriteria pada tabel 2.

Tabel 2. Kriteria aktivitas siswa

Persentase (%) Kriteria

Sumber: Dimodifikasi dari Kasih (2013: 17)

2. Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan pembelajaran menggunakan media maket

Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran dikumpulkan melalui penyebaran angket. Angket tanggapan berisi 10 pernyataan yang terdiri dari 6 pernyataan positif dan 4 pernyataan negatif.

Item pernyataan

Tabel 3. Pernyataan angket tanggapan siswa

No Pernyataan Pilihan

S TS

1 Saya senang mempelajari materi pokok ekosistem dengan menggunakan media maket

2 Saya lebih mudah memahami materi yang dipelajari dengan menggunakan media maket

3 Saya bingung dalam menyelesaikan masalah melalui media yang digunakan oleh guru

4 Saya lebih mudah mengerjakan soal-soal setelah belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang digunakan oleh guru. 5 Saya merasa bosan dalam proses belajar melalui

mediapembelajaran yang digunakanoleh guru.

6 Media pembelajaran yang diberikan kepada saya dapat meningkatkan semangat/motivasi belajar saya . 7 Media yang digunakan guru meningkatkan pemahaman 8 Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman dalam proses

pembelajaran yang berlangsung.

9 Saya merasa sulit mengerjakan soal-soal di LKK melalui media yang digunakan oleh guru

10 Saya dapat berinteraksi dengan teman dalam proses pembelajaran dengan media yang digunakan oleh guru

(50)

32

2. Skor angket

Tabel 4. Skor tiap pernyataan tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan media maket

3. Menghitung persentase skor angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut: jawaban; Smaks= Skor maksimum yang diharapkan (Sudjana, 2002 : 67).

Tabel 5. Kriteria persentase angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media maket

(51)

33

4. Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.

Tabel 6. Tanggapan siswa terhadap media pembelajaran maket

No.

Data penelitian kuantitatif berupa nilai pretes, postes, dan skor N-gain. Teknik penskoran nilai pretes dan postesyaitu :

Keterangan : S = nilai yang diharapkan (dicari); R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar; N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008 : 112).

Untuk mendapatkan skor N-gain menggunakan rumus Hake (1999 : 1)

yaitu:

(52)

34

Nilai pretes, postes, dan skor N-gain pada kelompok kontrol

daneksperimen dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSSversi 17, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa:

1. Uji normalitas data

Uji normalitas data dihitung menggunakan uji Lilliefors dengan menggunakan softwere SPSS versi 17.

a. Rumusan hipotesis

H0 = data berdistribusi normal H1 = data tidak berdistribusi normal b. Kriteria pengujian

Terima H0 jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak H0 untuk harga yang lainnya (Pratisto, 2004:5).

2. Uji Kesamaan Dua Varians

Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varian dengan dengan menggunakan program SPSS versi 17.

a. Hipotesis

Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama H1 : Kedua sampel mempunyai varians berbeda b. Kriteria Uji

(53)

35

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan programSPSS versi 17, namun untuk data yang tidak berdistribusi normal pengujian hipotesis di lakukan dengan uji Mann-Whitney U.

1) Uji Kesamaan Dua Rata-rata a. Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain kedua sampel sama H1 = Rata-rata N-gain kedua sampel tidak sama b. Kriteria Uji

- Jika –t tabel< t hitung< t tabel, maka Ho diterima

- Jika t hitung< -t tabel atau t hitung> t tabel maka Ho ditolak (Pratisto, 2004:13).

2) Uji Perbedaan Dua Rata-rata a. Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen sama dengan kelompok kontrol.

H1 = Rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol.

b. Kriteria Uji :

- Jika –t tabel < t hitung< t tabel, maka Ho diterima

(54)

36

3) Uji Mann-Whitney U 1) Hipotesis

Ho = Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol

H1 = Terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelaseksperimen dengan kelas kontrol

2) Kriteria Uji :

Ho ditolak jika sig < 0,05 Dalam hal lainnya Ho diterima

Hasil belajar merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan materi bukan hanya sekedar mengingat

mengenai apa yang dipelajari tetapi menguasai lebih lebih dari itu, yakni melibatkan bebagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2003: 131). Hasil belajar siswa dapat digambarkan melalui indikator C2 dan C4 dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Memberi skor sesuai rubrik pada lembar penilaian hasil belajar kemudian dimasukkan pada tabel berikut.

Tabel 7. Lembar penilaian hasil belajar

No Nama

Skor pada aspek hasil belajar

(55)

37

2. Menjumlahkan skor (R) setiap siswa.

3. Menentukan nilai (S) pada setiap indikator hasil belajar (penguasaan materi) dengan menggunakan rumus:

S = x 100

Keterangan:

S = Nilai penguasaan materi yang diharapkan (dicari); R = Jumlah skor penguasaan materi yang diperoleh; N = Jumlah skor penguasaan materi maksimum (dimodifikasi dari Purwanto, 2008 : 112).

R

(56)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Media maket berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa pada materi

ekosistem.

2. Media maket berpengaruh signifikan terhadap penguasaan materi oleh siswa pada materi ekosistem

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, penulis menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah yang memiliki lingkungan sekitar yang terbatas, media maket merupakan suatu solusi yang dapat digunakan dalam pembelajaran pada materi pokok ekosistem. Sehingga dapat membantu meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. 2013. Manfaat Media Pembelajaran.

http://achmadzuhrihs.wordpress.com/2013/05/11/fungsi-dan-manfaat-nedia-pembelajaran.html (22April 2014)

Anderson, L. W., D. R. Krathwohl, K. A. Cruikshank, P. R. Pintrich, J. Raths, dan M. C. Wittrock. 2000. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing, (A Revision of Bloom Taxonomy of Educational Objectives, Abridged Edition). Longman.Newyork.

Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Arsyad, A. 2008. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Aulia. U. M. 2011. Pengaruh Media Maket Dengan Pembelajaran PBL terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siwa. Universitas Lampung. Lampung

Awaludin. 2008. Materi Pembeajaran.

http://awaludinblogspots.wordpress.com/2008/05/11/materi- pembelajaran.html (22April 2014)

Azizah. 2010. Peranan Pendidikan Dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. http://azizahcute13rocketmailcom.blogspot.com/2010/09/ Peranan Pendidikan Dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.html. (Desember 2014)

BNSP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah.Depdiknas. Jakarta

Depdiknas. 2003. Pendidikan Menurut Undang- Undang. Jakarta pada http. www.depdiknas.co.id. (10 Desember 2013)

Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta

(58)

Daryanto. H. 2010. Media Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta

Djamarah, S. B dan A. Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta

Djamarah, S. B. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta Fauqy, A. 2013. Sistem Pendidikan di Indonesia Teburuk di dunia, apa yang

salah (oline). (http://m.kompasiana.com/post/read/5297351/Sistem –

Pendidikan- di Indonesia- Teburuk -di dunia,- apa yang salah. Html. Diakses pada 5 maret 2015 pukl 15.5 WIB)

Gie. 1985. Aktivitas Belajar. Pada http ://www.google.co.id/search?site= Gie+aktivitas+belajar. (April 2014)

Hake, R.R. 1999. Analizing Change/Gain Score.

http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdfpada hari Senin, 14 Januari 2013.

Hamalik. O. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara. Jakarta

Hamalik. O. 1994. Media Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta

Hastriani, A. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep Dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Indarti, Suci. 2012. Fungsi Media Pembelajaran Menurut Para Ahli. Pada http: //suci Indrati.blogspot //Media Pembelajaran.html. (31 oktober 2014)

Kasih, F. C. 2013. Penggunaan Model Pembelajaran KooperatifTipe Think Pair Share (Tps) Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan. Universitas Lampung. Lampung

Lie. A. 2002. Mempraktikkan Coorperatif Learning di Ruang – ruang Kelas.

Gramedia. Jakarta

Oktarina. 2008. Penguasaan Materi. http// Nina

Oktarina.blogspot/2008/Penguasaan materi.html. ( Mei 2013)

(59)

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.

Pratiwi, D.A. 2005. Buku Penuntun SMA Kelas X. Erlangga. Jakarta

Purwanto, N. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Rinawati, D. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual pada Materi Pokok Keanekaragaman Ciri Mahluk Hidup Terhadap Penguasaan Konsep dan Aktivitas Belajar Siswa. Universitas Lampung. Lampung

Rohani. A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta

Sadiman, A.S. 2008. Media Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sanjaya. W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Kencana. Jakarta

Sardiman, A. M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Sardiman, A. M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Slameto.2003. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka cipta. Jakarta

Sijanggut. 2010.Media Maket.

http://library.um.ac.id/free- contents/index.php/pub/detail/pengembangan-maket-tiga-dimensi-sebagai- media-pembelajaran-berbicara-bahasa-arab-siwa-kelas-x-ma-mudzakkir-hidayattullah-53308.html.( 08 Desember 2013)

Sofyan. 2010. Jurnal Pendidikan MIPA. Universitas Lampung. Lampung

Sudjana. 2002. Metode Statistika Edisi Keenam. PT. Tarsito. Bandung. Sudjana, N. dan A., Rivai. 1992. Media Pengajaran. Sinar Baru Algensindo.

Bandung.

Sudijono, A. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

(60)

Sunaryo.2009. Pengaruh Penggunaan Media Maket terhadap Prestasi Belajar Siswa Tunagrahita Ringan pada Mata Pelajaran IPA. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.

Tiowiby. 2013. Media Pembelajaran Menurut Para Ahli. Pada http://blogspot.com/2013.html. (31 Oktober 2014)

Thoha. 1994. Evaluasi Pembelajaran.

http//www.google.co.id/search?site=&source=hp&ei=jSN1VmjtLuATm34g oCw&q=thoha1994

+evaluasi+pembelajaran&btn/Html (maret 2014)

Gambar

Tabel
Gambar 2.  Desain  pretest-posttest non equivalen
Tabel 1.  Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 2. Kriteria aktivitas siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tinjauan pustaka meliputi hal-hal yang berkaitan dengan penilaian responsivitas yaitu terdapat tidaknya keluhan selama satu tahun terakhir, sikap Ombudsman

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk dan kandungan nilai karakter yang terdapat dalam buku materi ajar Bahasa Indonesiaku Bahasa

(Studi Kasus di Dukuh Wonorejo, Desa Bulusan, Karangdowo, Kabupaten Klaten Tahun 2015). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Majalah Tempo menyusun fakta ( struktur sintaksis), mengisahkan fakta ( struktur skrip), menulis fakta ( struktur

5.1.1 Penggunaan media realia dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini sesuai dengan pengamatan observer

Melakukan asuhan keperawatan pada pasien post sectio caesarea dengan. komplikasi

Diantara harga, kualitas, jenis dan kemasan, manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian deterjen Rinso dan Soklin