• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EKSPLORASI PELUANG BISNIS PADA MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA PADA MAHASISWA TATA BUSANA ANGKATAN TAHUN 2006 DAN 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI EKSPLORASI PELUANG BISNIS PADA MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA PADA MAHASISWA TATA BUSANA ANGKATAN TAHUN 2006 DAN 2007"

Copied!
185
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EKSPLORASI PELUANG BISNIS

PADA MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA

PADA MAHASISWA TATA BUSANA

ANGKATAN TAHUN 2006 DAN 2007

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Konsentrasi Tata Busana

oleh

Agitha Damayanti 5401406018

JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI

FAKULTAS TEKNIK

(2)

ii

Telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada : Hari : Selasa

Tanggal : 14 Juni 2011

Panitia Ujian :

Ketua Sekretaris

Ir. Siti Fathonah, M. Kes Dra. Sri Endah W, M.Pd

NIP. 1964 0213 198803 2002 NIP. 1968 0528 199303 2001

Penguji

Dra. Erna Setyowati, M.Si NIP. 1961 04231 98601 2001

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Uchiyah Achmad, M.Pd Dra. Musdalifah, M.Si

NIP. 1953 0717 197612 2001 NIP. 1962 1111 198702 2001

Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik

(3)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

ilmiah yang pernah diajukan untuk gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini

dan disebutkan dalam daftar pustaka. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Juni 2011

Peneliti

(4)

iv

1. Pemenang bukanlah mereka yang tidak pernah gagal, melainkan mereka yang

tidak pernah berhenti mencoba (Peneliti)

2. Orang yang berhenti mengembangkan diri berarti berhenti menjadi orang yang

ingin lebih maju (Peneliti)

PERSEMBAHAN

Tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT,

skripsi ini peneliti persembahkan kepada :

1. Papa dan mama tercinta yang selalu memberikan

doa, dukungan dan motivasi

2. Mas Toni yang selalu memberikan semangat

3. Semua teman-teman dan sahabat-sahabat yang

telah banyak membantu dan memberi dukungan &

semangat

(5)

v

PRAKATA

Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah serta petunjuk-Nya sehingga terselesaikannya skripsi

dengan judul “Studi Eksplorasi Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah Pelengkap

Busana” dengan baik.

Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan pendidikan S1

di Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi (TJP) pada Fakultas Teknik Universitas

Negeri Semarang.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, oleh karena itu mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Teknik UNNES, yang telah memberikan kesempatan dalam

penulisan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi (TJP) yang telah memberikan ijin

dan kesempatan dalam penulisan skripsi ini.

3. Dra. Hj. Uchiyah Achmad, M.Pd, dosen Pembimbing I yang dengan penuh

ketulusan, kesabaran dan penuh perhatian dalam memberikan bimbingan,

pengarahan, dan petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.

4. Dra. Musdalifah, M.Si, dosen Pembimbing II yang dengan penuh ketulusan,

kesabaran dan penuh perhatian dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan

(6)

vi

6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi PKK Konsentrasi Tata Busana S1

angkatan 2006 yang telah memberikan semangat dan menjadi teman

seperjuangan dalam melaksanakan studi di Universitas Negeri Semarang.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Skripsi ini telah

diusahakan semaksimal mungkin, kritik dan saran yang membangun dari pembaca

akan menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Semarang, Juni 2011

(7)

vii

ABSTRAK

Agitha Damayanti, 2011. Studi Eksplorasi Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah

Pelengkap Busana Pada Mahasiswa Tata Busana Angkatan Tahun 2006 dan 2007. skripsi, Teknologi Jasa dan Produksi PKK Konsentrasi Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Pembimbing I : Dra. Hj. Uchiyah Achmad, M.Pd , Pembimbing II : Dra. Musdalifah, M.Si

Kata kunci : Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah Pelengkap Busana

Bisnis adalah suatu organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk menghasilkan keuntungan. Di era globalisasi dan perdagangan bebas masyarakat dituntut harus memiliki kreatifitas dan inovasi agar usaha yang dijalankannya tidak hanya menjadi pengikut (follower), melainkan dapat dijadikan contoh oleh para pesaingnya serta dijadikan produk unggulan dari usahanya. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang dengan Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana terdapat mata kuliah Pelengkap Busana. Mata kuliah tersebut harus ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana pada semester 6. Mata kuliah Pelengkap Busana dapat menghantarkan mahasiswa untuk menerobos celah-celah peluang bisnis pada bidang pelengkap busana. Masalah pada penelitian ini adalah bagaimana peluang bisnis mata kuliah pelengkap busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana angkatan 2006 dan 2007 serta mengetahui seberapa besar peluang bisnis pada mahasiswa dalam menemukan peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana. Tujuan dari penelitian ini (1) mengetahui bagaimana peluang bisnis mata kuliah pelengkap busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana angkatan 2006 dan 2007 (2) mengetahui seberapa besar peluang mata kuliah Pelengkap Busana dalam menambah pendapatan pribadi pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan Tahun 2007.

Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskripsi persentase. Variabel dalam penelitian ini yaitu peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi PKK Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentresi Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan Tahun 2007 sejumlah 73 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket (quesioner), metode dokumentasi, dan metode observasi.

(8)

viii

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PRAKATA ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.3 Perumusan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

1.6 Penegasan Istilah ... 6

(10)

x

2.3 Pengidentifikasian Peluang Bisnis ... 21

2.4 Indikator Peluang Bisnis ... 26

2.5 Hal-hal Yang Dilakukan Dalam Perencanaan Bisnis Pelengkap Busana... 28

2.6 Kerangka Berpikir ... 29

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Variabel Penelitian ... 33

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.4 Instrumen Penelitian ... 36

3.5 Uji Instrumen Data ... 38

3.6 Metode Analisis Data ... 40

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.2 Pembahasan ... 45

BAB 5 PENUTUP ... 55

5.1 Simpulan ... 55

(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(12)

xii

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah

Pelengkap Busana ... 36

Tabel 3.2 Interval Skor ... 42

Tabel 4.1 Hasil Penelitian Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Instrument Penelitian ... 59

2. Daftar Mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi

S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Angkatan 2006

sebagai Responden Penelitian ... 82

3. Daftar Mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi

S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Angkatan 2007

sebagai Responden Penelitian ... 83

4. Daftar Mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi

D3 Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2007

sebagai Ujicoba (Try Out) ... 85

5. Angket Ujicoba (Try Out) ... 86

6. Angket Penelitian. ... 103

7. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas

Angket Penelitian ... 119

8. Analisis Hasil Ujicoba Angket Penelitian

Validitas dan Reliabilitas... 120

9. Hasil Data Penelitian ... 121

10. Daftar Tabel dan Grafik Sub Variabel Peluang Bisnis

Pada Mata Kuliah Pelengkap Busana ... 145

11. Daftar Tabel dan Grafik Indikator Peluang Bisnis

(14)

xiv

14. Surat Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa ... 186

15. Surat Ijin Penelitian ... 187

16. Pernyataan Selesai Bimbingan ... 188

(15)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Bangsa Indonesia harus belajar dari pengalaman, bahwa terpuruknya

perekonomian Indonesia sejak bulan Juni 1997, bukan semata-mata karena imbas

krisis ekonomi regional yang dimulai dari Negara Thailand. Imbas krisis ekonomi

tersebut hanya merupakan pemicu rontoknya perekonomian Indonesia. Krisis

perekonomian Indonesia lebih disebabkan oleh perilaku buruk dari pelaku-pelaku

organisasi di berbagai sektor (baik pemerintah, swasta, BUMN, akuntan, kuartet

hakim, jaksa, maupun para legislatif dan elite politik), menurut Suyadi

Prawirosentono (2007 :1).

Sejak bulan Januari 2010 Indonesia memasuki perdagangan bebas. Dalam

perdagangan bebas dunia, seluruh tenaga professional boleh datang dan pergi ke

Negara mana saja, seolah-olah borderless (tanpa batas). Sehubungan dengan itu perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dan mandiri, dengan

kata lain sumber daya manusia yang ada harus selalu ditingkatkan kualitasnya.

Di era globalisasi dan perdagangan bebas masyarakat dituntut harus

memiliki kreativitas dan inovasi agar usaha yang dijalankannya tidak hanya

menjadi pengikut (follower), melainkan dapat dijadikan contoh oleh para pesaingnya serta dijadikan produk unggulan dari usahanya. Sumber daya manusia

(16)

perdagangan bebas dunia sebagai peluang untuk mencapai keuntungan, aktualisasi

diri, serta tujuan usaha yang dikehendaki.

Sesuai kondisi Indonesia sekarang ini yang telah memasuki era globalisasi

dan perdagangan bebas, persaingan dalam sebuah usaha semakin ketat untuk

mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Kondisi demikian menuntut seseorang

untuk selalu produktif dan profesional dibidangnya. Sumber daya manusia yang

berkualitas, profesional dan mandiri pasti mampu bersaing dan bertahan dalam

persaingan tersebut, sehingga peluang untuk mencapai keuntungan yang besar

dapat tercapai dalam sebuah usaha atau bisnis yang dijalankan. Tenaga yang

profesional dibidangnya serta mandiri ini didapatkan dari lulusan perguruan tinggi

di Indonesia termasuk Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Fakultas Teknik dengan Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1

Konsentrasi Pendidikan Tata Busana diberikan mata kuliah Pelengkap Busana.

Mata kuliah Pelengkap Busana merupakan salah satu mata kuliah yang harus

ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1

Konsentrasi Tata Busana Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi pada semester 6

sebanyak 2 sks. Mata kuliah Pelengkap Busana meliputi 20% teori dan 80%

praktek, yang diwujudkan dalam praktek ini adalah melatih mahasiswa untuk

membuat suatu produk pelengkap busana yang dinilai baik dan berkualitas

sebagai sarana menciptakan suatu peluang bisnis sesuai bidang yang ditekuni,

misalnya beberapa mahasiswa pada Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi

Konsentrasi Tata Busana angkatan 2006 dan 2007 telah ada yang telah merintis

(17)

3

busana seperti kalung, gelang, bros, gantungan kunci, jepit rambut, bando, tempat

pensil, softcase laptop, tas. Dengan adanya mata kuliah Pelengkap Busana ini

dapat menghantarkan mahasiswa untuk menjadikan mata kuliah ini sebagai sarana

untuk menciptakan suatu peluang bisnis yang menjanjikan, disamping

kemampuan dalam menciptakan suatu karya busana, karena pelengkap busana

memiliki pangsa pasar yang tidak akan mati, melihat suatu busana yang dikenakan

tidak lepas dari pelengkap busana yang dapat menjadikan suatu busana tersebut

terkesan lebih indah dan menarik apabila dikenakan.

Peluang bisnis yang diciptakan dari mata kuliah Pelengkap Busana dapat

membantu mahasiswa untuk menciptakan suatu lapangan kerja baik untuk dirinya

sendiri, maupun untuk orang lain yang ingin bergabung dalam usaha tersebut.

Pengembangan mata kuliah pelengkap busana sebagai lahan dan peluang bisnis

juga berfungsi untuk eksplorasi ilmu yang didapatkan dalam perkuliahan.

Mahasiswa dapat bereksplorasi terhadap ilmu yang telah didapatkannya dalam

mata kuliah pelengkap busana untuk menciptakan suatu produk yang layak jual

dalam sektor pasar pelengkap busana, seperti pembuatan kalung, gelang, bros, ikat

pinggang, gantungan kunci, jepit rambut, bando rambut, tempat pensil, softcase

laptop, tas. Laba yang didapatkan dari penjualan produk pelengkap busana selain

dapat digunakan untuk pengembangan usaha juga dapat digunakan untuk

membiyai keberlangsungan aktivitas perkuliahan.

Keinginan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ini menjadi fitrah

manusia. Begitu pula mahasiswa, yang mayoritas biaya hidupnya masih

(18)

selamanya bertumpu pada orang tua. Mahasiswa juga seharusnya dapat

mencukupi biaya hidup selama proses berlangsungnya aktivitas perkuliahan yaitu

dengan membuat suatu usaha atau bisnis dengan bermodal keahlian yang telah

didapatkan selama mereka mendapatkan ilmu dalam perkuliahan.

Mata kuliah Pelengkap Busana dapat dijadikan alternatif sebagai peluang

bisnis untuk membuka usaha yang dapat dilakukan mahasiswa selain menjalankan

proses perkuliahan, misalnya membuat kalung, gelang, cincin, bros, jepit rambut,

ikat pinggang, gantungan kunci, bando rambut, tempat pensil, softcase laptop, tas.

Dengan adanya mata kuliah Pelengkap Busana ini diharapkan dapat menjadikan

peluang bisnis mahasiswa untuk menciptakan suatu produk pelengkap busana

yang berkualitas dan memenuhi permintaan pasar.

Berdasarkan dari latar belakang diatas, serta untuk mengetahui bagaimana

peluang bisnis mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi

Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana angkatan

tahun 2006 dan 2007 serta untuk mengetahui seberapa besar peluang bisnis pada

mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi

Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan

tahun 2006 dan 2007 dalam menemukan peluang bisnis pada mata kuliah

pelengkap busana maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang

“Studi Eksplorasi Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah Pelengkap Busana” yang

akan dilakukan penelitian pada mahasiswa jurusan Teknologi Jasa dan Produksi

Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2006 dan mahasiswa

(19)

5

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimana peluang bisnis mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa

Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan

Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan

Tahun 2006 dan Angkatan 2007 ?

1.2.2 Seberapa besar peluang bisnis pada mahasiswa Program Studi Teknologi

Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Fakultas

Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan

2007 dalam menemukan peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap

busana?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1.3.1 Mengetahui bagaimana peluang bisnis mata kuliah Pelengkap Busana pada

mahasiswa Program Sudi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi

Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan 2007

1.3.2 Mengetahui seberapa besar peluang mata kuliah Pelengkap Busana dalam

(20)

Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Angkatan Tahun 2006 dan

Angkatan Tahun 2007

1.4

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut :

1.4.1 Hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi jurusan Teknologi Jasa

dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang untuk bisa

melakukan sebuah inovasi baru pada mata kuliah Pelengkap Busana.

1.4.2 Hasil penelitian ini diharap dapat memberikan masukan pada mahasiswa

Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana

Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan 2006 dan

Angkatan 2007 tentang bagaimana mata kuliah Pelengkap Busana

berpeluang untuk menambah pendapatan pribadi.

1.4.3 Hasil ini berguna menambah wawasan serta pengetahuan bagi peneliti.

1.5

Penegasan Istilah

Penegasan istilah dalam skripsi ini bertujuan untuk memberi batasan

pengertian dan gambaran tentang judul skripsi. Beberapa penegasan istilah

(21)

7

1.5.1 Studi Eksplorasi

Studi menurut Kamus Bahasa Indonesia (2006 : 1146) berarti kajian

atau telaah ilmiah.

Studi yang di maksud adalah kajian ilmiah untuk mengetahui peluang

bisnis pada mata kuliah Pelengkap busana.

Eksplorasi menurut Kamus Bahasa Indonesia (2006 : 313) berarti

penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak.

Jadi studi eksplorasi menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah kajian atau

telaah ilmiah dengan cara melakukan penjelajahan atau observasi lapangan

untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak.

Eksplorasi yang dimaksud adalah kegiatan dari suatu observasi dan

penjelajahan lapangan untuk mencari tujuan tertentu. Studi eksplorasi yaitu

kajian tentang penjelajahan lapangan yang ditujukan untuk mengetahui

seberapa peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana.

Studi Eksplorasi disini berarti penelitian dan penjelajahan lapangan

yang ditujukan untuk mengetahui peluang bisnis pada mata kuliah Pelengkap

Busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1

Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2006 dan Angkatan 2007, yang telah

menempuh mata kuliah Pelengkap Busana.

1.5.2 Peluang Bisnis

Peluang Bisnis terdiri dari kata peluang dan bisnis. Bila ditinjau dari

(22)

diartikan kesempatan. Kesempatan dalam hal ini adalah adanya waktu untuk

mengambil sebuah keuntungan atau laba.

Peluang yang di maksud adalah suatu kesempatan yang ada untuk

mendapatkan tujuan tertentu yang dikehendaki, yaitu untuk mendirikan suatu

bisnis atau usaha.

Peluang adalah kesempatan ; ruang gerak, baik yang konkret maupun

yang abstrak, yang memberikan kemungkinan bagi suatu kegiatan untuk

memanfaatkannya pada suatu usaha untuk mencapai tujuan

(http://www.artikata.com/peluang/2010).

Peluang yang di maksud adalah ruang gerak dan kesempatan yang dapat

memberikan suatu tujuan tertentu dalam suatu usaha yang kita jalankan.

Bisnis/Usaha adalah suatu kegiatan dengan menggerakan tenaga, pikiran,

badan untuk mencapai suatu maksud (Poerwodarminto, 2006 : 165).

Bisnis adalah kegiatan yang terdiri dari ide, perencanaan, organisasi,

penggerakan, kontrolisasi serta tindak lanjut yang saling berkaitan untuk

mencapai tujuan bisnis tersebut.

Bisnis (business) adalah suatu kegiatan dagang, industri, atau keuangan.

Semua kegiatan itu berhubungan dengan produksi dan pertukaran barang/jasa, dan

urusan-urusan keuangannya yang bertalian dengan kegiatan-kegiatan ini. Bisnis

adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari kegiatan produksi, distribusi serta

konsumsi dalam hal perdangangan suatu barang atau memperoleh suatu jasa

(23)

9

komersial dalam dunia perdagangan;bidang usaha

(http://www.artikata.com/bisnis/2010).

Bisnis adalah suatu kegiatan dagang atau usaha komersial yang

mempunyai suatu tujuan tertentu,serta untuk memperoleh keuntungan atau laba.

Peluang bisnis dalam penelitian ini adalah kesempatan untuk membuat suatu

usaha dengan tujuan untuk memperoleh laba pada mahasiswa Program Studi

Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2006 dan

Angkatan 2007.

1.5.3 Mata Kuliah Pelengkap Busana

Pelengkap adalah segala sesuatu yang sifatnya melengkapi, sebagai hiasan

yang bertujuan untuk memperindah (hand out mata kuliah pelengkap busana). Pelengkap adalah yang dipakai untuk melengkapi apa yang kurang atau

untuk melengkapkan (http://www.artikata.com/pelengkap/2010).

Pelengkap adalah sesuatu yang memperindah serta melengkapi yang

bertujuan untuk memperindah penampilan seseorang dalam mengenakan suatu

busana.

Busana dalam arti umum adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang

sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau disampirkan untuk menutup

tubuh seseorang (Rianto Arifah, 2003 : 2).

Busana adalah bahan tekstil yang digunakan untuk bahan baku membuat

suatu pakaian atau busana yaitu yang telah dijahit maupun belum dijahit dengan

tujuan untuk menutup tubuh seseorang, memenuhi faktor kesehatan, kesusilaan

(24)

Pelengkap Busana disini adalah segala sesuatu yang dapat melengkapi

suatu busana dengan tujuan untuk memperindah dan menjadikan busana tersebut

terlihat lebih indah dan menarik. Sedangkan Mata kuliah Pelengkap Busana

adalah mata kuliah yang diwujudkan dalam kegiatan praktek yang ditempuh oleh

mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata

Busana yang diberikan pada semester 6 sebanyak 2 sks.

1.6

Sistematika Skripsi

Penyusunan skripsi ini terbagi dalam tiga bagian sebagai berikut :

1.6.1 Bagian Pendahuluan

Terdiri dari : Halaman Judul, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan

Kelulusan, Motto dan Persembahan, Prakata, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel,

Daftar Gambar, Daftar Lampiran, Daftar Singkatan dan Akronim.

1.6.2 Bagian Isi

Bagian isi meliputi :

Bab 1 Pendahuluan

Bertujuan mengantarkan pembaca untuk mengetahui dan memahami

gambaran latar belakang permasalahan yang dibahas.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bertujuan untuk membahas permasalahan penelitian berdasarkan teori yang

(25)

11

2.1 Bisnis

2.1.1 Pengertian Peluang Bisnis

2.1.2 Sumber Potensial Peluang Bisnis

2.2 Tinjauan Mata Kuliah Pelengkap Busana

2.2.1 Tujuan Pengajaran Mata Kuliah Pelengkap Busana

2.2.2 Manfaat Mata Kuliah Pelengkap Busana

2.2.3 Deskripsi Perkuliahan Pelengkap Busana

2.2.4 Organisasi Materi Mata Kuliah Pelengkap Busana

2.2.5 Strategi Perkuliahan Mata Kuliah Pelengkap Busana

2.3 Pengidentifikasian Peluang Bisnis

2.3.1 Fase untuk Menemukan Gagasan

2.3.1.1 Diri Sendiri

2.3.1.2 Pelanggan

2.3.1.3 Pasar

2.3.1.4 Produk yang Gagal

2.3.2 Fase untuk Mengidentifikasi Peluang Bisnis

2.3.2.1 Analisis Persoalan

2.3.2.2 Analisis Situasi

2.3.2.3 Merumuskan Wilayah yang Tidak Diketahui

2.3.2.4 Mensurvei Pelanggan Sasaran

2.4 Indikator Peluang Bisnis

2.4.1 Kesempatan

(26)

2.4.3. Keuntungan/Profit

2.4.4 Permintaan

2.5 Hal-hal yang Dilakukan Dalam Perencanaan Bisnis Pelengkap Busana

2.5.1 Usaha yang Harus Dilakukan Dalam Perencanaan Suatu Usaha Bisnis

2.7 Kerangka Berfikir

Bab 3 Metode Penelitian

Berisi metode-metode yang digunakan penyusun dalam melakukan

penelitian antara lain :

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Variabel Penelitian

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4 Instrumen Penelitian

3.5 Uji Coba Penelitian

3.6 Metode Pengumpulan Data

3.7 Analisis Data

Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi data-data hasil penelitian yang dianalisis dengan metode yang telah

ditentukan beserta pembahasannya.

Bab 5 Penutup

Berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran-saran peneliti berhubungan

(27)

13

1.6.3 Bagian Akhir

Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang

(28)

14

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Bisnis

Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling

menguntungkan atau memberikan manfaat (Skinner 1992, dalam Pandji Anoraga

2007 : 6), sedangkan menurut arti dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai the buying and selling of goods and services yang artinya adalah pembelian dan

penjualan terhadap barang dan jasa. Sedangkan perusahaan bisnis adalah suatu

organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk

menghasilkan keuntungan.

Menurut J.S. Nimpoena, dalam Pandji Anoraga (2007 : 4), pengertian

bisnis dapat dibedakan dalam arti sempit dan pengertian yang luas. Jika kita

berorientasi pada pengertian sempit maka bisnis tidak lain dari fiksi. Ssedangkan

dalam arti yang lebih luas, bisnis merupakan usaha yang terkait erat dengan dunia

ekonomi dan juga politik. Hal ini disebabkan dunia ekonomi dan dunia politik

pada dasarnya merupakan suatu hubungan yang saling tergantung, dan yang turut

mencerminkan efektivitas suatu masyarakat dalam gerak usahanya.

Bisnis adalah usaha yang menyediakan produk atau jasa yang diinginkan

oleh pelanggan. Jika bisnis tersebut dapat melakukan operasinya secara efektif,

maka pemilik bisnis itu akan memperoleh tingkat pengembalian yang wajar atas

(29)

15

pekerjaan. Dengan demikian bisnis dapat memberikan keuntungan bagi

masyarakat dalam berbagai cara (Jeff Madura, 2007 : i).

Bisnis didirikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pebisnis

(entepreneur) didorong untuk memulai suatu bisnis karena mereka dapat memperoleh laba jika bisnis mereka berhasil. Mereka termotivasi untuk membuat

keputusan yang akan dapat meningkatkan pendapatan bisnis dan menjaga agar

bebannya tetap rendah sehingga mereka dapat memperoleh laba yang tinggi.

Penciptaan bisnis yang berhasil dapat bermanfaat bagi wiraswasta dan pemilik

lainnya yang memperoleh laba, karyawan yang menerima penghasilan, dan

pelanggan yang kebutuhannya terpuaskan (Jeff Madura, 2007 : 43).

Bisnis menggunakan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam

(tanah), sumber daya manausia, modal (termasuk teknologi), dan kewiraswastaan.

Bisnis yang menggunakan faktor produksi tanah yaitu untuk mendirikan lokasi

produksi atau menjual produk, sumber daya manusia untuk melakukan proses

produksi dan membuat keputusan bisnis lainnya. Bisnis mengandalkan modal

untuk menghasilkan produknya, sedangkan kewirasastaan sebagai pedoman pada

saat bisnis diciptakan dan ketika bisnis berevolusi (Jeff Madura, 2007 : 43).

Bisnis adalah suatu sistem yang menghasilakan atau memproduksi barang

atau jasa untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan pelanggan. Bisnis dapat

dianggap sebagai suatu sistem total yang terdiri dari sub-sub sistem yang lebih

kecil yang disebut industri (Rohmad Dwi Jatmiko, 2004 : 3).

Bisnis yang dimaksud adalah kegiatan dagang atau komersial yang

(30)

modal dan kewiraswastaan yang akan menghasilkan suatu produk barang atau

jasa, guna memenuhi kebutuhan konsumen serta pelanggan.

2.1.1 Pengertian Peluang Bisnis

Peluang bisnis diartikan kesempatan untuk menjalankan seluruh kegiatan

yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang

perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industri dimana perusahaan

berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka (Husein

Umar, 2003 : 4).

Peluang bisnis (business opportunities) adalah berbagai kecenderungan positif/menguntungkan yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan yang

dapat dieksploitasi oleh pengusaha untuk menciptakan usaha yang menghasilkan

laba (Ismail Solihin, 2007 : 5).

Peluang bisnis menurut Poerwodarminto (2006 : 165) adalah suatu

kesempatan untuk menjalankan suatu usaha dengan mengerahkan tenaga, badan,

serta pikiran untuk mencapai suatu maksud.

Peluang bisnis dalam mata kuliah pelengkap busana adalah suatu kesempatan

bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah pelengkap busana untuk

membuka suatu bisnis usaha dengan tujuan tertentu dengan mengaplikasikan ilmu

yang telah diperoleh setelah menempuh mata kuliah pelengkap busana.

Peluang bisnis dalam penelitian ini adalah pemanfaatan mata kuliah Pelengkap

Busana yang dapat dijadikan peluang bisnis dan usaha bagi mahasiswa untuk

(31)

17

Bagi seorang pebisnis, mulainya suatu usaha dilakukan karena adanya peluang

(opportunity) dan tertarik oleh keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut.

Mewujudkan suatu peluang menjadi suatu kenyataan adalah suatu proses yang

memerlukan waktu yang cukup lama, selambat-lambatnya satu tahun.

Mengidentifikasi peluang-peluang bisnis baru, dapat merupakan pengalaman yang

sulit bagi para pengusaha. Tidak seperti halnya permasalahan bisnis biasa,

pengidentifikasian ini menuntut pengerjaan sesuatu yang baru, seperti produk

baru, jasa baru dan pasar atau pelanggan baru.

2.1.2 Sumber Potensial Peluang Bisnis

Sumber potensial Peluang bisnis dapat digali dengan cara :

2.1.2.1 Menciptakan Produk Baru yang Berbeda

Dalam menciptakan produk baru yang berbeda pebisnis sering mengalami

hambatan baik hambatan pasar maupun hambatan ide.

Hambatan pasar yang dimaksud adalah pro-kontra antara penilaian

masyarakat tentang ide suatu produk yang akan diluncurkan. Sedangkan hambatan

ide yang dimaksud dalam hal ini adalah penciptaan ide atau inovasi yang akan

dibuat menjadi ide suatu produk.

2.1.2.2 Mencari Peluang Bisnis

Peluang bisnis bisa lahir dimana saja misalnya dari pengalaman seseorang

atau hobi. Dalam mencari peluang bisnis yang terpenting adalah ide-ide yang

telah kita realisir akan menciptakan peluang bisnis karena peluang bisnis itu

sebenarnya ada disekitar kita dan banyak sekali macam bisnis yang bisa diraih.

(32)

kreativitas bisnis, serta kita harus betul-betul memahami kebutuhan masyarakat

konsumen. (Syafrizal Helmi Situmorang, 2009 : 14).

Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil.

Langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening), dapat dilakukan dengan cara

menciptakan produk baru yang berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk

dan produksi secara mendalam, menafsir biaya awal, dan memperhitungkan resiko

yang mungkin terjadi (http://www.artikelkewirausahaan.com/sumberpotensial

peluang/syarif240291/2011).

Peluang bisnis adalah menangkap setiap peluang yang ada dan

memungkinkan untuk dijadikan suatu bentuk bisnis, misalnya adalah dari

pengalaman atau hobi seseorang, serta dari keadaan-keadaan yang ada disekitar

kita. Beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu : produk baru

harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat, kerugian teknik

harus rendah, bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi

produknya, pesaing tidak memiliki teknologi canggih, pesaing sejak awal tidak

memiliki strategi dalam memperhatikan posisi pasarnya sedangkan perusahaan

baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk

barunya.

2.2 Tinjauan Mata Kuliah Pelengkap Busana

Mata kuliah Pelengkap Busana merupakan salah satu mata kuliah yang

(33)

19

Konsentrasi Tata Busana Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi pada semester 6

sebanyak 2 sks.Mata kuliah Pelengkap Busana meliputi 20% teori dan 80%

praktek. Disamping fungsinya sebagai pendukung mata kuliah lain, juga

memberikan pengetahuan praktis untuk mengelola suatu usaha serta memberikan

wawasan mengenai cara menciptakan sebuah produk. Pelaksanaan perkuliahan

Pelengkap Busana diampu oleh dua orang dosen, mahasiswa membuat suatu

produk pelengkap busana sesuai materi ajar mata kuliah Pelengkap Busana. Mata

kuliah Pelengkap Busana merupakan mata kuliah yang banyak menuntut keaktifan

serta kreatifitas dari mahasiswa, sedangkan dosen lebih banyak berperan sebagai

fasilitator.

2.2.1 Tujuan Pengajaran Mata Kuliah Pelengkap Busana

Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal dengan tujuan pembelajaran atau

Tujuan Instruksional Khusus. Tujuan Pembelajaran harus menunjang dalam

rangka mencapai tujuan belajar. Tujuan Pembelajaran ini merupakan hasil belajar

bagi mahasiswa setelah melaksanakan proses belajar dibawah bimbingan dosen.

Tujuan sebagai arah dari proses belajar mengajar pada hakekatnya setelah

menerima atau menempuh pengalaman belajarnya (Nana Sujana, 1992 : 21).

Tujuan instruksional mata kuliah pelengkap busana adalah setelah

menyelesaikan mata kuliah pelengkap busana, diharapkan mahasiswa memiliki

pengetahuan, keterampilan dasar tentang pembuatan pelengkap busana

(34)

2.2.2 Manfaat Mata Kuliah Pelengkap Busana

Mata kuliah Pelengkap Busana memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan

membuat berbagai macam pelengkap busana disesuaikan dengan kesempatan dan

jenis bahan dasarnya.

2.2.3 Deskripsi Perkuliahan Pelengkap Busana

Mata kuliah Pelengkap Busana ini menyajikan pengetahuan dan keterampilan

pembuatan pelengkap busana, jenis-jenis bahan pelengkap busana, pembuatan

pelengkap busana berdasarkan asal bahan dan model sesuai kesempatan.

2.2.4 Organisasi Materi Mata Kuliah Pelengkap Busana

Rangkaian Manik- Manik dan Bebatuan

1. Bros 2. Kalung 3. Giwang

Bahan Dasar Kain 1. Topi

2. Tas 3. Selendang

Bahan Dasar Tali

Perpaduan dari bahan dasar manik-manik, payet, kain, kayu, kertas, tali

1. Tas 2. Penjepit

rambut 3. Sabuk, dll

(35)

21

2.2.5 Strategi Perkuliahan Mata Kuliah Pelengkap Busana

Perkuliahan dirancang menggunakan metode ceramah, tanya jawab,

demonstrasi, mengkaji buku dan gambar, praktek dan tugas. Mahasiswa

diwajibkan selalu mengikuti perkembangan model-model pelengkap busana yang

sedang berkembang, melalui masyarakat dan di masyarakat langsung

(http://www.google.com/mata kuliah pelengkap busana/uchiyah achmad/2009).

2.3

Pengidentifikasian Peluang Bisnis

Peluang bisnis dapat di identifikasikan sebagai berikut :

2.3.1 Fase Untuk Menemukan Gagasan

Ada empat hal didalam kita menemukan gagasan-gagasan peluang bisnis

baru, yaitu:

2.3.1.1Diri Sendiri

Sumber gagasan yang paling dekat dan mudah adalah pada diri

sendiri. Hanya saja dalam hal ini membutuhkan kepekaan. Pebisnis dituntut

memiliki kepekaan dalam lingkungan pasar, yaitu dapat membidik apa

kebutuhan para konsumen.

2.3.1.2Pelanggan

Sumber kedua untuk memperoleh gagasan ide baru adalah melalui

pelanggan dan pesaing. Sumber gagasan dari pesaing ini lebih sulit karena

mereka tidak begitu saja secara jujur mengatakan segala hal yang ingin kita

(36)

kelebihan produk yang mereka beli melalui keluhan atau kepuasan yang

mereka sampaikan.

Dalam hal ini yang dimaksud adalah dalam memperoleh gagasan

dapat bersumber dari para pesaing dan pelanggan kita. Dari pelanggan kita

dapat mengetahui seberapa besar kualitas produk kita dari saran, keluhan

serta kepuasan pelanggan yang telah membeli produk kita. Berbeda halnya

dengan mendapatkan gagasan dari para pelanggan, untuk mendapatkan

suatu gagasan yang bersumber dari pesaing sangatlah sulit karena pesaing

tidak begitu saja secara jujur untuk mengatakan segala hal yang ingin kita

ketahui tentang kualitas produk kita.

2.3.1.3Pasar

Sumber gagasan bisnis baru adalah pasar. Keberhasilan suatu produk

di suatu pasar kerapkali dapat melahirkan gagasan tentang sukses-sukses

potensial di pasar lainnya. Pasar dapat menjadikan suatu gagasan dalam

berbisnis. Pebisnis (entrepreneur) tidak hanya dituntut memahami

kebutuhan-kebutuhan konsumen, tetapi juga mempertahankan bisnis yang

sehat dalam pasar dan lingkungan yang terus berubah. Dalam membangun

sebuah bisnis, pebisnis harus mengetahui pasar apa yang akan menjadi

pelanggan bisnisnya, karena dengan mengenal pasar berarti pebisnis

mengenali barang apa yang akan dijual dalam bisnisnya.

2.3.1.4Produk yang Gagal

Sumber keempat lahirnya gagasan bisnis adalah produk-produk yang

(37)

23

mengisyaratkan masih adanya permintaan yang cukup besar atas produk itu,

dengan menghilangkan ciri-ciri negatifnya.

Selain ”keempat sumber” gagasan bisnis baru, ada entrepreneur yang

berpandangan bahwa setiap masalah yang muncul atau yang dihadapi

manusia bisa merupakan sumber gagasan bisnis.

Produk yang gagal masih bisa digunakan sebagai sumber gagasan

dalam berbisnis. Yaitu dengan melakukan suatu evaluasi yang mendalam

atas produk tersebut dengan menghilangkan ciri-ciri negatifnya.

2.3.2 Fase Mengidentifikasi Peluang Bisnis

Empat hal untuk mengidentifikasi peluang bisnis yaitu:

2.3.2.1 Analisis Persoalan

Langkah penting pertama adalah analisis persoalan mengapa orang

yakin bahwa setiap gagasan produk akan berhasil dan memberi keuntungan.

Sebelum pebisnis (entrepreneur) yakin atas setiap gagasan produknya akan berhasil dan memberi keuntungan, pebisnis harus terlebih dahulu

menganalisis persoalan yang mungkin akan muncul dalam kegiatan

menjalankan bisnisya.

2.3.2.2 Analisis Situasi

Langkah kedua yang tidak kalah pentingnya adalah analisis situasi.

Analisis situasi ini tujuannya adalah untuk menghasilkan sekumpulan

pengetahuan yang perlu untuk menilai gagasan dan menentukan secara tepat

apa yang dituntut dalam mengembangkan gagasan tadi agar sukses,

(38)

Selain menganalisis persoalan, pebisnis juga harus melakukan

langkah kedua yaitu menganalisis situasi. Dengan melakukan analisis

situasi secara tepat yaitu melakukan analisis dari situasi yang akan

digunakan untuk melakukan suatu kegiatan bisnis, maka pebisnis

(entrepreneur) dapat mengembangkan gagasan-gagasan serta ide-idenya

berdasarkan kenyataan dilapangan.

2.3.2.3 Merumuskan Wilayah yang Tidak Diketahui

Kalau bisnis pengetahuan ini sudah mencukupi, mulailah dengan

langkah ketiga, yakni mengidentifikasi, merumuskan, dan memeriksa

hal-hal yang tidak atau belum diketahui yang dapat melahirkan atau

memporakporandakan gagasan tadi. Apabila wilayah-wilayah yang tidak

diketahui sudah dirumuskan dan diperiksa maka pebisnis harus melakukan

identifikasi, merumuskan, dan memeriksa hal-hal yang belum teridentifikasi

dan belum diketahui yang akan melemahkan gagasan bisnis yang akan

dibuatnya.

2.3.2.4 Mensurvei Pelanggan Sasaran

Kalau wilayah-wilayah ini sudah dirumuskan dan diperiksa, teruslah

maju kelangkah keempat, yakni riset kualitatif mengenai pelanggan sasaran.

Disini sasarannya adalah menemukan jawaban atas hal-hal penting yang

tidak diketahui dan memeriksa kembali pengendalian-pengendalian

terpenting (Pandji Anoraga, 2007:15).

Survei pelanggan dan uji pasar merupakan cara yang mudah untuk

(39)

25

(entrepreneur) dapat bertanya langsung kepada pelanggan tentang daya tarik suatu produk atau jasa yang tidak ada di pasar. Langkah ini memang

dibutuhkan kecerdikan. Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang berakhir

terbuka cermati jawaban-jawaban para pelanggan atas produk.

Riset ini ditentukan dari kompleksitas dari suatu keputusan pelanggan

yang perlu untuk diklarifikasi apakah terdapat peluang atau tidak.

Kekuatan pikiran menjadi daya dorong untuk menggerakkan

kreatifitas bisnis untuk memahami proses integrasi kedalam usaha

merespon identifikasi yang telah menjadi komitmen. Hal tersebut dapat

berupa melihat situasi menjadi masalah itu secara jelas dan hubungannya

yang menunjukkan gambaran sesuatu yang mungkin salah, menafsirkan

hubungan tersebut secara efektif dan memikirkan penilaian secara realistik

dalam kaitan berpikir proses integrasi, menggerakkan perhatian dan energi

dalam melibatkan orang-orang yang diajak bekerjasama, membuat

keputusan dari hasil identifikasi bisnis atas peluang-peluang yang akan

diraih secara lebih terfokuskan (http://www.WordPress.com

weblog/identifikasi bisnis/2007).

Pengidentifikasian peluang bisnis tergantung pada langkah awal

pebisnis dalam usaha yang akan ditekuni dan akan dijadikan peluang dalam

berbisnis. Proses integrasi dalam merumuskan kembali komitmen menjadi

(40)

entrepreneur harus memiliki kemampuan dalam menuangkan kedalam rencana bisnis.

2.4

Indikator Peluang Bisnis

Indikator Peluang Bisnis diantaranya adalah :

2.4.1 Kesempatan

Kesempatan dalam hal ini adalah adanya waktu untuk mengambil sebuah

celah peluang usaha, serta keuntungan atau laba (Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2006 : 1026). Kesempatan adalah adanya suatu peluang yaitu suatu

peluang untuk berbisnis dan memulai kegiatan usaha tertentu untuk memperoleh

suatu manfaat memperoleh memperoleh keuntungan.

2.4.2 Keterampilan (skill) dan Kreativitas yang Tinggi

Bagi seorang wirausaha, keterampilan (skill) dan tingkat kreativitas merupakan faktor penting yang sangat menunjang kemajuan bisnisnya.

Keterampilan adalah suatu keahlian yang dimiliki seseorang untuk menciptakan

sesuatu. Sedangkan kreativitas merupakan tindakan untuk selalu menciptakan

sesuatu yang baru/produk baru (dapat berupa gagasan atau produk secara fisik,

atau teknologinya) (Pandji Anoraga, 2007 : 33).

Pebisnis (entrepreneur) dituntut harus memiliki keterampilan dan kreativitas yang tinggi yaitu suatu kemampuan dalam menciptakan kombinasi

serta inovasi-inovasi baru dari hal-hal yang sudah ada, menjadi sesuatu yang

belum pernah ada dan belum terpikirkan sehingga menjadi sesuatu yang baru.

(41)

27

menjadi lebih berarti. Pebisnis juga dapat menerapkan konsep Kaizen (dalam Pandji Anoraga 2007:33), yang berarti unending improvement, konsep ini

mendorong mereka untuk selalu bekerja keras membuat perbaikan-perbaikan dari

waktu ke waktu.

2.4.3 Keuntungan/Profit

Keuntungan/profit memegang peranan penting dalam bisnis. Keuntungan

dapat dipandang menjadi dua sisi, yaitu keuntungan bisnis dan keuntungan

ekonomis. Keuntungan bisnis merupakan selisih antara pendapatan (penghasilan)

dengan pengeluaran (biaya-biaya). Sedangkan keuntungan ekonomis adalah sisa

hasil usaha setelah pengeluaran nyata dan biaya opportunitas diperhitungkan dari

pendapatan yang diterima. Biaya opportunitas adalah biaya dari pemilihan

alternatif terbaik penggunaan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan

dengan mengorbankan alternatif terbaik lainnya bagi penggunaan sumber daya

tersebut (Pandji Anoraga, 2007 : 12).

Bisnis dapat menghasilkan suatu keuntungan jika ia mengambil resiko

memasuki pasar baru atau dengan menghadapi persaingan dengan bisnis lain itu

karena untuk menghasilkan keuntungan dalam bisnis terkandung faktor resiko.

Semakin tinggi keuntungan yang diharapkan maka semakin besar pula resiko

yang dihadapi bisnis tersebut.

2.4.4 Permintaan

Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang

(42)

akan menjadi permintaan, jika didukung oleh kekuatan membeli (Pandji Anoraga,

2007 : 182).

Produsen atau pebisnis diharapkan dapat menciptakan suatu produk

tidak hanya bersumber dari banyaknya keinginan konsumen, tetapi juga

berdasarkan atas permintaan, kekuatan dan daya beli konsumen.

2.5

Hal-hal

yang

Dilakukan

Dalam

Perencanaan

Bisnis

Pelengkap Busana

Penentuan suatu usaha/bisnis layak operasi perlu dikaji terlebih dahulu

apakah suatu usaha/bisnis tersebut layak didirikan atau tidak. Dalam rangka

perencanaan pendiriian suatu usaha bisnis, sebelumnya harus dilakukan usaha

berikut :

2.5.1 Usaha yang Harus Dilakukan Dalam Perencanaan Suatu Usaha Bisnis :

2.5.1.1 Bisnis harus direncanakan secara seksama dan diteliti dengan

memperhitungkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hidupnya.

Kegiatan ini disebut studi kelayakan bisnis. Yang dimaksud dalam hal ini

adalah sebelum membuat suatu bentuk bisnis, kita harus melakukan studi

kelayakan bisnis yaitu kegitan merencanakan, meneliti serta

memperhitungkan berbagai faktor yang akan mempengaruhi

berlangsungnya suatu bisnis tersebut.

2.5.1.2. Bila suatu bisnis telah direncanakan dan dianggap layak maka

tahap berikutnya adalah merealisasikan pendiriannya sekaligus

mengawasinya (Suryadi Prawirosentono, 2007 : 43). Yang dimaksud

(43)

29

selanjutnya adalah merealisasikan pendirian bisnis yang telah

direncanakan dan telah diteliti, serta mengawasi berlangsungnya kegiatan

bisnis tersebut

Merencanakan suatu peluang bisnis/usaha harus didasarkan minat/bakat,

keterampilan (skill) yang tinggi dan semangat juang yang pantang mundur.

Maksudnya agar segala usaha yang akan direncanakan akhirnya tidak

menimbulkan kebosanan, sehingga usahanya dapat berlangsung dan berkelanjutan

2.6 Kerangka Berfikir

Menciptakan peluang bisnis tidaklah mudah bagi para calon pebisnis

(entrepreneur) karena dibutuhkan perencanaan yang matang, ide-ide yang kreatif, keterampilan penguasaan teknologi yang tinggi, modal yang kuat, serta

kemampuan bertahan dan optimistis yang tinggi untuk bersaing dengan para calon

pesaing usahanya.

Peluang bisnis merupakan suatu kesempatan yang dapat kita ambil atau

tekuni sebagai wujud kita dalam berusaha dan mendapatkan keuntungan. Peluang

bisnis (business opportunities) adalah berbagai kecenderungan positif/menguntungkan yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan yang

dapat dieksploitasi oleh pengusaha untuk menciptakan usaha yang menghasilkan

laba.

Peluang bisnis diartikan sebagai peluang dalam menjalankan keseluruhaan

kegiatan yang dijalankan orang atau badan usaha secara teratur dan terus menerus

(44)

untuk dijual, dipertukarkan atau disewagunakan dengan tujuan memperoleh

keuntungan yang optimal. Peluang bisnis juga diartikan sebagai peluang usaha

dalam hal pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau

memberikan manfaat.

Peluang bisnis dalam mata kuliah pelengkap busana merupakan suatu

kesempatan bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah pelengkap busana

untuk membuka suatu bisnis usaha dengan tujuan tertentu dengan

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh setelah menempuh mata kuliah

tersebut.

Pelengkap Busana adalah segala sesuatu yang dapat melengkapi suatu

busana dengan tujuan untuk memperindah dan menjadikan busana tersebut terlihat

lebih indah dan menarik. Sedangkan Mata kuliah Pelengkap Busana adalah mata

kuliah yang diwujudkan dalam kegiatan praktek yang ditempuh oleh mahasiswa

Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana yang

diberikan pada semester 6 sebanyak 2 sks, meliputi 20% teori dan 80% praktek

dengan organisasi materi membuat accesories pelengkap busana dari rangkaian

bebatuan dan manik-manik (bros, kalung, gelang, cincin, giwang), membuat

pelengkap busana dari bahan kain (topi, tas, selendang), membuat pelengkap

busana dari perpaduan manik, payet, kain, kertas, tali (payung, kipas, kerudung,

tas).

Mata kuliah pelengkap busana, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu

yang telah didapatkannya setelah menempuh mata kuliah pelengkap busana pada

(45)

31

busana. Bisnis pelengkap busana tersebut dapat diwujudkan dalam pembuatan

berbagai macam bentuk pelengkap busana yang dapat digunakan sebagai

pelengkap saat mengenakan suatu busana yang dapat menjadikan busana tersebut

terlihat lebih indah dan menarik apabila dikenakan. Bisnis pelengkap busana dapat

diwujudkan dalam penciptaan berbagai hasil kreatif pelengkap busana, misalnya

membuat berbagai macam jenis accecories yang dapat menjadi suatu daya tarik dalam mengenakan suatu busana seperti bisnis pembuatan accecories pelengkap

busana dari rangkaian manik-manik dan bebatuan yang dapat berupa giwang,

kalung, gelang, bros, jepit rambut, membuat pelengkap busana dari bahan dasar

tali yang dapat berupa selendang, syal, topi, tas, ikat pinggang, membuat

pelengkap busana dari perpaduan bahan dasar manik-manik, payet, kain, kayu,

kertas, tali misalnya dalam bentuk payung, kerudung, kipas, tas, membuat

pelengkap busana berbahan dasar kain berupa selendang, tas, topi.

Bisnis pelengakap busana dengan menciptakan berbagai macam produk

pelengkap busana dapat dijadikan sebagai suatu bentuk bisnis yang dapat

diperjual belikan serta mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang didapatkan

dalam bisnis pelengkap busana tersebut dapat digunakan mahasiswa untuk

mencukupi kebutuhannya yaitu dapat digunakan untuk membiayai

keberlangsungan aktivitas perkuliahan.

Peluang bisnis dalam penelitian ini adalah pemanfaatan mata kuliah Pelengkap

Busana yang dapat dijadikan peluang bisnis dan usaha bagi mahasiswa untuk

(46)

Bagi seorang pebisnis (entrepreneur), mulainya suatu usaha dilakukan karena adanya peluang (opportunity) dan tertarik oleh keuntungan yang diharapkan dari

usaha tersebut. Mewujudkan suatu peluang menjadi suatu kenyataan adalah suatu

proses yang memerlukan waktu yang cukup lama, selambat-lambatnya satu tahun.

Mengidentifikasi peluang-peluang bisnis baru, dapat merupakan

pengalaman yang sulit bagi para calon pengusaha (entrepreneur). Tidak seperti halnya permasalahan bisnis biasa, pengidentifikasian ini menuntut pengerjaan

sesuatu yang baru, seperti produk baru, jasa baru dan pasar atau pelanggan baru.

Peluang mencari penghasilan atau pendapatan tambahan bagi seorang

mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata

Busana Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi terbuka lebar, salah satu dengan

mencari keuntungan atau laba ketika memasarkan produknya melalui

keterampilan yang telah didapatkannya dalam mata kuliah Pelengkap Busana.

Namun pada kenyataannya peluang tersebut terkadang tidak dimanfaatkan oleh

mahasiswa. Dengan ini maka diharapkan mahasiswa dapat menciptakan suatu

bisnis dalam bidang pelengkap busana yang hasilnya dapat digunakan sebagai

(47)

33

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan ilmu yang membicarakan mengenai cara-cara

yang ditempuh oleh seseorang yang akan mengadakan penelitian untuk suatu

tujuan tertentu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan metode

penelitian adalah :

3.1

Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, (2002 : 94) variabel adalah obyek

penelitian atau apa yang menjadi titik suatu penelitian.

Variabel dalam penelitian ini adalah peluang bisnis pada mata kuliah

Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi

S1 Konsentrasi Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Angkatan 2006 dan Angkatan 2007.

3.2

Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 108) berpendapat bahwa populasi

adalah keseluruhan subyek.

Populasi adalah totalitas semua hasil yang berupa nilai, pengukuran,

kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota

kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana,

(48)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi

PKK Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentresi Tata Busana Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan Tahun 2007

sejumlah 73 orang.

3.2.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.2.1 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto, (2002 : 112). Sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila subyeknya kurang

dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya dapat diambil

antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.

Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Teknologi

Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang Angkatan 2006 dan 2007.

3.3

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mendapatkan atau untuk mengumpulkan data dari responden. Dalam

penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

3.3.1 Metode Angket atau Quesioner

Suharsimi Arikunto (2002 : 128), berpendapat bahwa angket atau

(49)

35

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau tentang

hal-hal yang diketahui.

Angket sebagai metode utama untuk mengetahui pendapat dari mahasiswa

Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Fakultas

Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan 2006 dan Angkatan 2007 tentang

peluang bisnis pada mata kuliah Pelengkap Busana dalam menambah pendapatan

pribadi yang meliputi pemahaman bisnis, pemahaman tentang mata kuliah

pelengkap busana, kemampuan pengidentifikasian peluang bisnis, indikator

peluang bisnis pelengkap busana, hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan

bisnis pelengkap busana.

3.3.2 Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Yaitu seluruh kegiatan yang bersifat mendokumentasikan atau

mengabadikan dalam bentuk barang-barang tertulis maupun dalam bentuk gambar

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 135). Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan

daftar mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Tata busana

angkatan 2006 dan 2007 sebagai responden penelitian.

3.3.3 Metode Observasi

Observasi disebut pula dengan pengamatan, yang meliputi kegiatan

pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat

indera. Mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, dan pengecap yang dapat disebut dengan pengamatan

(50)

untuk mengamati mahasiswa yang telah melakukan usaha dibidang pelengkap

busana (jenis, asal bahan, pemasaran).

3.4

Instrumen Penelitian

Sesuai dengan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,

maka instrumen yang digunakan adalah angket atau quesioner. Angket atau

[image:50.595.108.520.286.754.2]

quesioner ini dikembangkan dari kisi-kisi instrumen berikut :

Tabel 3.1 Kisi – kisi instrumen Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah

Pelengkap Busana

Variabel Sub Variabel Indikator

Peluang bisnis pada mata

kuliah pelengkap

busana

1.Pemahaman bisnis

2.Pemahaman tentang

mata kuliah pelengkap

busana

3.Kemampuan

pengidentifikasian

peluang bisnis

- Peluang bisnis

- Deskripsi mata kuliah

pelengkap busana

- Tujuan mata kuliah pelengkap busana

- Manfaat mata kuliah

pelengkap busana

- Menemukan gagasan

dari diri sendiri

- Menemukan gagasan

dari pelanggan

- Menemukan gagasan

(51)

37

4.Peluang bisnis

pelengkap busana

5. Hal-hal yang dilakukan

dalam perencanaan

bisnis pelengkap busana

- Menemukan gagasan dari produk yang

gagal

- Menganalisis persoalan

- Menganalisis situasi

- Merumuskan wilayah

yang tidak diketahui

- Mensurvei pelanggan sasaran

- Kesempatan - Keterampilan - Kreativitas

- Keuntungan/profit - Permintaan

- Merencanakan dan

meneliti berbagai

faktor dalam

perencanaan bisnis

(52)

- Merealisasikan

pendirian serta

mengawasi proses

berlangsungnya bisnis

3.5

Uji Instrumen Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (quesioner).

Untuk mengetahui instrumen penelitian dapat digunakan maka perlu dilakukan uji

coba instrumen. Uji coba instrumen digunakan untuk mengetahui valid tidaknya

instrumen sebelum penelitian dilakukan. Instrumen yang baik harus memiliki

kedua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

Uji coba instrumen ini dilaksanakan pada mahasiswa Program Studi

Teknologi Jasa dan Produksi D3 Tata Busana angkatan 2007 sejumlah 17 orang,

ujicoba instrumen ini dilakukan di luar sampel tetapi memiliki karakteristik dan

ciri yang sama dengan populasi yaitu telah menempuh mata kuliah Pelengkap

Busana dengan bobot sks yang sama.

3.5.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat atau

kesahihan suatu instrumen ( Arikunto, 2002 : 144 ). Suatu instrument dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan

(53)

39

Rumus validitas rxy =

) Y) ( -Y (N ) X) ( X (N Y) ( X) ( XY N 2 2 2

2   

     Keterangan:

rxy = koefisien korelasi X terhadap Y

N = jumlah responden

∑X = jumlah skor butir

∑Y = jumlah skor total

∑X2

= jumlah kuadrat skor butir

∑Y2

= jumlah kuadrat skor total

∑XY = jumlah perkalian skor butir dengan skor total

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen dengan N = 15 diperoleh = 0,90194

lebih besar dari = 0,514 pada taraf signifikasi 5% karena > maka

dikatakan valid dan instrumen dapat digunakan sebagai penelitian. (Perhitungan

hasil uji instrumen terdapat pada lampiran)

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik ( Arikunto, 2002 : 154 ).

Reabilitas adalah konsistensi atau keajengan. Suatu instrumen peneliti

dikatakan mempunyai nilai reabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat

(54)

penelitian ini untuk mencari reabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus

alpha, yaitu:

r11 =

                 2 1 2 b 1 ) 1 (k k Keterangan :

r11 = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2 = jumlah varian butir

12 = varian total

Berdasarkan hasil uji instrumen dengan N = 15 diperoleh = 0,991 lebih besar

daripada = 0,514 pada taraf signifikasi 5% karena > maka

dikatakan reliabel dan instrumen tersebut dapat digunakan sebagai penelitian.

(Perhitungan hasil uji instrumen terdapat pada lampiran).

3.6

Metode Analisis Data

Setelah pengumpulan data diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah

peneliti dapat memulai untuk menganalisa data. Dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

(%) = x

N n

(55)

41

Keterangan:

n = Jumlah nilai (skor) yang diperoleh

N = Jumlah seluruh nilai ideal

Interval Skor

Skor tertinggi = x

100%

= x 100%

= 100

Skor terendah =

x 100%

= x 100%

= 25

Interval skor =

= = 18,75

Hal tersebut selanjutnya disusun klasifikasi tentang besarnya peluang

dari mata kuliah pelengkap busana untuk mendapat pendapatan pribadi.

(56)
[image:56.595.125.500.132.640.2]

Tabel 3.2 Interval Skor

Interval Klasifikasi

81,25% < % ≤ 100,00%

62,50% < % ≤ 81,25%

43,75% < % ≤ 62,50%

25,00% ≤ % ≤ 43,75%

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

(57)

43

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.

Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah mata kuliah Pelengkap

Busana mampu memberi peluang dalam menambah pendapatan pribadi pada

mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata

Busana Angkatan 2006 dan Angkatan 2007 dan mengetahui seberapa besar

peluang mata kuliah Pelengkap Busana dalam menambah pendapatan pribadi pada

mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata

Busana Angkatan 2006 dan Angkatan 2007. Dalam bab 4 ini akan dipaparkan

tentang hasil uji coba instrumen, hasil penelitian, yang telah dilaksanakan, analisis

data beserta pembahasannya. Uji instrumen penelitian digunakan untuk

menganalisis butir-butir instrumen mana yang layak digunakan untuk

pengambilan data. Untuk menganalisis data ujicoba instrumen tersebut digunakan

uji validitas dan reliabilitas. Setelah diperoleh intrumen yang baik atau valid maka

langkah selanjutnya adalah pengambilan data angket tentang Peluang bisnis pada

mata kuliah Pelengkap busana.

4.1.1. Deskriptif Persentase

Adapun hasil deskripsi persentase dari 73 mahasiswa Program Studi

(58)

Angkatan 2007 Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, dapat dilihat pada

[image:58.595.115.571.197.751.2]

lampiran dan terangkum dalam tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Hasil Penelitian Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah Pelengkap Busana

No Sub Variabel Indikator Hasil Kategori

Jumlah (%) Rata-rata skor (%) 1. 2. 3. Pemahaman Bisnis Pemahaman tentang Mata Kuliah Pelengkap Busana Kemampuan Pengidentifikasian Peluang Bisnis

- Peluang bisnis

- Deskripsi mata kuliah pelengkap busana

- Tujuan mata kuliah pelengkap busana

- Manfaat mata

kuliah pelengkap busana

- Menemukan

gagasan diri sendiri

- Menemukan

gagasan dari pelanggan

- Menemukan gagasan dari pasar

- Menemukan

gagasan dari produk yang gagal

- Menganalisis

persoalan

- Menganalisis

(59)

45

4.

5.

Peluang Bisnis Pelengkap Busana

Hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan bisnis pelengkap busana

- Merumuskan

wilayah yang tidak diketahui

- Mensurvei

pelanggan sasaran

- Kesempatan - Keterampilan

- Kreativitas

- Keuntungan/profit - Permintaan

- Merencanakan dan

meneliti berbagai faktor

- Merealisasikan

pendirian serta mengawasi proses berlangsungnya bisnis 56,16% 80,82% 41,10% 72,60% 46,58% 63,01% 56,16% 47,95% 54,79% 82,40% 88,80% 69,20% 85,00% 79,30% 80,08% 79,70% 79,10% 81,50% Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Berdasarkan hasil penelitian (tabel 4.1) menunjukkan bahwa peluang bisnis pada

mata kuliah pelengkap busana termasuk dalam kategori sangat tinggi, yaitu pada

aspek keterampilan (85,00%) termasuk dalam kategori sangat tinggi dan aspek

kesempatan (69,20%) termasuk dalam kategori tinggi.

4.2.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang bisnis pada mata kuliah

pelengkap busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1

(60)

kategori sangat tinggi pada aspek keterampilan dikategorikan sangat tinggi,

karena mahasiswa telah menempuh mata kuliah pelengkap busana sehingga

mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam menciptakan suatu

produk pelengkap busana.

Bagi seorang wirausaha, keterampilan (skill

Gambar

Tabel 3.2 Interval Skor  ...........................................................................
gambaran latar belakang permasalahan yang dibahas.
Tabel 3.1 Kisi – kisi instrumen Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah
Tabel  3.2 Interval Skor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain pengertian tersebut, menurut Shrode dan Voich yang dikutip oleh Satjipto Raharjo mengatakan bahwa suatu sistem merupakan suatu kesatuan yang

Hasil penghitungan analisis skor tes Cloze dapat diketahui bahwa lesapan yang dapat diisi dengan tepat oleh siswa berbahasa ibu bahasa Indonesia lebih

Bahan ajar penunjang yang disusun inipun dapat dipergunakan untuk siswa SMp khususnya terkait dengan Standar Kompetensi untuk kelas VII semester gasal yang

Bally and Pardoux have studied in [ 1 ] the regularity of the law of the solution of Equation (1) with Neumann boundary con- ditions on [0, 1], assuming that the coefficients b ( u

Using a certain renewal structure, Sznitman and Zerner (see [2] and [3, Theorem 3.2.2]) proved the following law of large numbers..

Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.. dengan ini diumumkan Hasil

Department of Mathematics, Faculty and Science and Technology, Keio University, 3-14-1, Hiyoshi, Kohoku-ku, Yokohama 223-8522, Japan..

[r]