• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendistribusian Barang Pada Gudang PT Ajinomoto Cabang Cirebon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pendistribusian Barang Pada Gudang PT Ajinomoto Cabang Cirebon"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berjalannya waktu saat ini banyak perusahaan-perusahaan saling bersaing

dengan produk-produk berkualitas yang mereka ciptakan untuk mendapatkan tempat di hati

masyarakat, mereka menciptakan berbagai macam produk seperti makanan, minuman, bumbu

penyedap dan lain sebagainya, mereka sangat gencar mempromosikan produk mereka melalui

iklan-iklan di televisi, internet, pamplet, dan sebagainya untuk menjadi yang terbaik dan dapat

diterima oleh masyarakat.

Agar dapat bersaing suatu perusahaan harus pandai mancari taktik untuk menarik

konsumen dan mengetahui akan kebutuhan konsumen. Perusahaan dituntut untuk dapat bertahan

dan bersaing didunia bisnisnya. Salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan agar mampu

bersaing adalah dengan menerapkan suatu penempatan antara produk yang paling penting dari

pelayanan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dengan melakukan penempatan kualitas

pelayanan yang bersifat jasa, suatu pelayanan yang baik akan memebentuk citra perusahaan

dibenak konsumen.

Tingkat kualitas produk dalam era globalisas inii tidak terlepas dari kepuasan konsumen

itu sendiri. Kualitas mendorong konsumen untuk menjalin hubungan yang kuat dengan

perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti itu memungkinkan perusahaan untuk

memahami harapan serta kebutuhan konsumennya kepuasan konsumen. Pengalaman

(2)

oleh konsumen, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan loyalitas kepada konsumen. Dalam

pelayanan, dengan adanya persaingan antar perusahaan, diperlukan berbagai macam strategi

untuk tetap bertahan dalam pasar dan menjaring minat konsumen. Sebaliknya sebelum

menempuh untuk melayani konsumen adanya produk itu sendiri.

PT AJINOMOTO adalah salah satu perusahaan yang menciptakan berbagai macam produk bumbu dapur dan minuman ringan yang berpusat di Jepang, dan kemudian pada tahun 1969 perusahaan tersebut membuka pabrik besar di Indonesia yang berlokasi di kota Mojokerto Jawa tengah, yang mempunyai filosofi “Menciptakan kehidupan yang lebih baik secara global melalui kontribusi untuk kemajuan yang lebih berarti dalam bidang makanan dan kesehatan dan bermanfaatuntuk kehidupan” serta mempunyai visi misi “Menjadi perusahaan yang memberikan kontribusi kepada kesehatan manusia secara global dengan menciptakan nilai-nilai yang unik secara terus menerus yang bermanfaat bagi pelanggan”.

Hingga sampai saat ini perusahaan tersebut telah berkembang luas dan mendirikan lagi

banyak cabang dibeberapa kota di Indonesia untuk memudahkan penjualan yang salah satunya

adalah di kota Cirebon.

Cabang PT AJINOMOTO yang di Cirebon ini bukan pabrik pembuatan produk

Ajinomoto melainkan sebuah gudang utama tempat penyimpanan berbagai macam

produk-produk perusahaan yang dikirim dari Mojokerto untuk kembali didistribusikan ke pasar-pasar

dan toko-toko di daerah Cirebon untuk dijual, akan tetapi produk-produk tersebut tidak hanya

didistribusikan ke pasar dan toko sekitar melainkan untuk dikirim juga ke cabang-cabang kota

terdekat. Dan proses pengiriman tersebut cukup rumit karena banyaknya produk-produk yang

(3)

Dari sini penulis tertarik untuk lebih mengetahui bagaimana sistem pengiriman produk

yang berjalan disana dan menganalisa apakah ada permasalahan dalam sistem tersebut untuk

kemudian mencari solusi-solusi bagaimana mengatasi permasalahan tersebut, untuk itu penulis

melaksanakan penelitian melalui Praktek Kerja Lapangan yang hasilnya dituangkan dalam

bentuk laporan tugas PKL dengan judul: “ SISTEM PENDISTRIBUSIAN PRODUK PADA GUDANG PT AJINOMOTO CIREBON”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Permasalahan-permasalahan yang saya lihat diperusahaan tersebut tidak terlalu

signifikan, karena di perusahaan tersebut dalam pendistribusian barangnya sudah mengunakan

SAP (System Application and Product in data processing) adalah suatu software yang

dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya

secara lebih efisien dan efektif. SAP merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP),

yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan

berbagai aktivitas sehari-hari. Sistem ini adalah long term sistem yang harus dikembangkan

secara terus menerus sesuai dengan bisnis rule dari setiap perusahaan.

Walaupun perusahaan tersebut sudah menggunakan SAP sebagai sistem untuk membuat

laporan pendistribusian barang tetapi masih ada beberapa masalah yang penulis lihat di

perusahaan tersebut, antara lain:

A. Identifikasi Masalah

1. Perusahaan tersebut harus menyediakan dana yang cukup besar untuk system SAP

tersebut.

(4)

3. Banyaknya kode-kode barang yang sulit untuk di ingat oleh karyawan sehingga masih

sering tejadi kesalahan saat menginput data.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana sistem yang berjalan pada perusahaan PT AJINOMOTO.

2. Apakah sudah cukup efektif system yang berjalan pada perusahaan PT AJINOMOTO.

3. Bagaimana alur yang terjadi dalam pendistribusian barang di gudang.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dilakukannya studi ini adalah untuk mengumpulkan data, mengolah dan

menganalisis data yang ada kaitannya dengan system pendistribusian barang atau produk PT

AJINOMOTO.

Adapun tujuan dilakukannya studi ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana system yang berjalan di PT AJINOMOTO cabang Cirebon.

2. Mengetahui alur pendistribusian barang atau produk dari gudang besar PT

AJINOMOTO cabang Cirebon.

3. Menganalisa permasalahan yang ada di perusahaan tersebut yang kemudian dicarikan

solusinya.

1.4 Lokasi dan Tempat Studi

Sehubunga dengan tugas laporan ini penulis telah melaksanakan Prktek Kerja Lapangan

(5)

AJINOMOTO cabang Cirebon. Praktek Kerja Lapangan tersebut telah penulis laksanakan sejak

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

Seperti yang penulis uraikan permasalahan yang ada pada BAB I yaitu perusahaan PT AJINOMOTO menggunakan system SAP sebagai system laporan pendistribusian produknya, akan tetapi masih ada beberapa permasalahan yang ada pada perusahaan tersebut. Untuk memecahkan permasalah tersebut, teori-teori yang digunakan sebagai landasan untuk menganalisis masalah yang akan dibahas oleh penulis pada laporan ini.

2.1Pengertian Sistem

SAP adalah suatu nama mungkin sudah tidak asing lagi untuk praktisi-praktisi IT dunia, maupun di Indonesia. SAP ini adalah singkatan dari System Analysis and Program Development yang ditemukan oleh Wellenreuther, Hopp, Hector, Plattner, dan Tschira pada tahun 1972. Yang kemudian berganti menjadi Systems Application and Products in Data Processing pada tahun 1977. SAP yang dikenal pada saat ini adalah sistem R/3-nya yang sudah teruji oleh perusahaan-perusahaan dunia dalam menjalankan bisnisnya, yang lebih dikenal dengan SAP R/3. Sebelum sampai ke generasi R/3, SAP sudah melewati tahap R/1 dan R/2. Selain sistem R/3 yang terkenal banyak juga solusi-solusi bisnis lainnya antara lain SAP BI (Business Intelligence) yang digunakan untuk Data Warehousing, SEM (Strategic Enterprise Management), SCM (Supply Chain Management), CRM dan masih banyak solusi-solusi bisnis lain yang ditawarkan oleh SAP untuk berbagai jenis bidang usaha di dunia.

SAP adalah merupakan salah satu software ERP (Enterprise Structure) terkemuka dunia yang sekarang ini sedang banyak diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan di Asia. Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar dan menengah yang sudah berhasil mengimplementasikan SAP untuk mendukung proses bisnisnya. Memang harga untuk mendapatkan suatu ERP dunia juga harus dibayar mahal baik dari segi licensenya, konsultan IT, dan juga SDM yang masih langka.

(7)

proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.

Pada prinsipnya, dengan sistem ERP sebuah industri dapat dijalankan secara optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien seperti biaya inventory (slow moving part, dan lain-lain), biaya kerugian akibat ‘machine fault’ dan lain-lain. Di negara-negara maju yang sudah didukung oleh infrastruktur yang memadaipun, mereka sudah dapat menerapkan konsep JIT (Just-In-Time). Di sini, segala sumberdaya untuk produksi benar-benar disediakan hanya pada saat diperlukan (fast moving). Termasuk juga penyedian suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan (service) untuk mencegah terjadinya machine fault, inventory.

2.1.1 Karakterristik sistem

SAP adalah software ERP yang sangat terintegrasi antara modulenya, yaitu antara lain seperti:

1. Sales distribution module. 2. Material management module. 3. Financial and controlling module. 4. Human resource module.

5. Production and planing module. 6. Quality management module.

7. Customer Satisfaction Management module. 8. Busines warehouse module.

9. Project System module .

Karena keintegrasiannya dan sifatnya yang sangat generic membuat software ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia dan menjadikan segala sesuatu yang berhubungan dengan SAP software menjadi sangat mahal, mulai dari licence, training,

human resource, dan hardware.

(8)

Dengan menerapkan SAP, maka semua bidang bisnis suatu perusahaan secara generic telah tercover secara baik. Bagian purchasing bisa melakukan pemesanan barang dan datanya bisa dilakukan oleh bagian finance untuk melakukan pembayaran atas pembelian tersebut. Setelah barang datang, bagian warehouse dapat menyimpan data penerimaan barang dan stok barang akan bertambah dengan adanya transaksi tersebut.

Umumnya perusahaan akan menerapkan module Financial dan Controlling, yang kemudian bisa dilanjutkan dengan module yang lain sesuai dengan kebutuhan. Module Financial dan Controlling (FICO) akan menangani segala transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran dan pemasukan uang, dan akan membantu dalam pencatatan dan pembuatan laporan keuangan. Untuk pembayaran pajak, biasanya perlu dilakukan pengembangan aplikasi sendiri, terutama di Indonesia karena SAP belum men-support transaksi pajak di Indonesia. Hal ini disebabkan karena hukum perpajakan di Indonesia masih belum stabil.

Bagi perusahaan yang ingin mengintegrasikan penyimpanan dan pergerakan material dengan FICO dapat mengimplementasikan Material Management. Bagi perusahaan yang ingin menerapkan penjualan ke customer, dapat mengimplementasikan Sales & Distribution Module.

Sedangkan perusahaan yang ingin mengimplementasikan urusan yang berhubungan dengan tenaga kerja alias karyawan, bisa menerapkan Human Resource Module. Human Resource Module bisa dilihat dari Human Resource Administration atau Human Resource Development. Human Resource Administration termasuk pencatatan data karyawan dari masuk hingga retire, payroll, absensi, benefits. Sedangkan Human Resource Development mencakup training, penilaian karyawan.

Bagi beberapa perusahaan yang akan memperhatikan customernya, dapat menerapkan module CSM (Customer Satisfaction Management) Module. Bagi perusahaan yang ingin penampilan reportnya menjadi dinamik, dapat menerapkan module Bussiness Warehouse. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak sekali project dan bernilai sangat tinggi, dapat menggunakan Project System module .

(9)

Implementasi SAP R/3 mengikuti standard implementasi yang ditetapkan oleh SAP, yaitu dengan menggunakan methodology ASAP (Accelerate SAP). Dalam mengimplementasikan ASAP ini dikenal dalam 5 phase yang tergambarkan dalam ASAP Roadmap.

1. Projek Preparation

Yang dilakukan dan dihasilkan dalam project preparation adalah :

 Mempersiapkan struktur organisasi project yang merupakan gabungan dari

anggota tim dari perusahaan dan anggota tim konsultan. Struktur ini harus terbentuk diawal-awal dimulai project dan sudah harus disahkan atau

ditandatangani paling tidak dari pihak perusahaan.

Dalam struktur organisasi ini harus sudah tercakup :

Steering comminte Project manager Integration manager

Businse process owner (BPO)

Tim leader yang mendampingi konsultan fungsional Tim IT yang mendampingi konsultan technical atau basis

Serta Abaper untuk customisasi SAP

 Mempersiapkan ruangan tempat project dilaksanakan termasuk furniture,

komputer, LCD projector, kelistrikan, LAN, tempat filing dokumen.

 Mempersiapkan infrastructure dan landscape layout.

(10)

Dan untuk tahap awal paling tidak untuk Server Development harus sudah ada pada phase ini.

 Project Charter juga sudah didefinisikan dan di sahkan oleh keduabelah pihak

(pihak perusahaan dan konsultan). Isi dari project charter ini adalah scope implementasi pada project ini. Mislanya pada modul SD scopenya apa saja, modul MM scopenya apa saja, modul PP scopenya apa saja, modul FICO scopenya apa saja dan lain-lainnya.

 Membuat master schedule implementasi.

 Dan yang terakhir adalah project kick off meeting

Pada project kick off meeting diundang seluruh jajaran managemen, dari level Supervisor hingga BOD, dan pada kick off meeting ada baiknya juga ditandatanganinya komitmen bersama untuk menjalankan project ini.

2. Business Blueprint

Yang dilakukan pada phase ini adalah membuat dan menyusun blueprint. Phase ini adalah phase yang paling menentukan dan merupakan pondasi dari implementasi SAP.

Pada phase ini konsultan akan melakukan interview kembali pada user yang mungkin diwakili oleh team leade dari masing-masing function. Hasil interview ini akan menghasilkan dokumen As-is atau kondisi sekarang, Selanjutnya konsultan akan membuat flowchart To-be, yang merupakan flow yang akan dilakukan setelah implementasi dinyatakan go-live.

(11)

direktur. Selain itu juga ditentukan RICEF (Reports, Interfaces, Conversions, Enhancements and Forms) yang akan dikerjakan oleh ABAPER.

Kemudian Blue print yang sudah jadi, akan diveryfikasi oleh konsultan QA dari setiap modul. Konsultan QA ini biasanya dilakukan oleh konsultan senior yang hanya didatangkan untuk melakukan Quality Assurance terhadap Blue Print. Dari hasil QA ini konsultan QA akan memberikan rekomendasi jika perlu dilakukan perubahan pada konsultan fungsional terhadap blueprint.

3. Realization

Konsultan ABAP, akan melakukan kustomisasi program, sesuai petunjuk dari konsultan masing-masing modul. Kustomisasi program dituangkan dalam dokumen RICEF.

Konsultan Basis akan menyiapkan SAP Router untuk pengecekan secara remote oleh SAP pusat, selain itu Konsultan Basis akan menyiapkan landscape Production Server setelah mendapatkan masukan dari konsultan fungsional. antara lain data-data mengenai banyaknya transaksi yang akan terjadi dan lain sebagainya. Konsultan fungsional akan menentukan User Authorization and Role, yang akan dikonfigurasi oleh konsultan Basis.

Dan pada phase ini juga konsultan SAP akan melakukan konfigurasi berdasarkan blueprint yang sudah disahkan, Selain itu konsultan mempersiapkan template file excel sebagai sarana untuk meng-upload master data, master data disiapkan oleh user dari perusahaan dan dikoordinasi oleh team leader dari masing-masing fungsi, master data yang harus disiapkan untuk pengkodeaanya harus mengacu pada business blueprint. Master data yang harus disiapkan antara lain, adalah sebagai berikut :

(12)

2. SD - Master customer

- Purchasing Infor Record, dll. 4. PP - Bill of material

- Routing - Work Center - Dll

Master data ini dikumpulkan dan disusun sesuai template dari konsultan. Selanjutnya data ini akan di cek oleh konsultan dan di naikkan (Upload) ke system pada client testing.

Kemudian dilakukan 3 macam testing, yaitu :

a. Unit test

Dilakukan konsultan melakukan unit test. Dan jika hasilnya belum benar dari kacamata konsultan, maka dilakukan perbaikan konfigurasi.

Setelah selesai, maka konsultan akan mengajak team leader untuk melakukan UAT (Unit Test Acceptance).

b. Unit Test Acceptance (UAT)

Tetapi sebelumnya, konsultan akan membuat scrip dari UAT.

Dalam script UAT ini akan ditulis langkah, langkah dalam melakukan test, termasuk contoh-contoh transaksi yang akan dilakukan.

(13)

Setiap script kalau hasilnya benar, maka di beri flag ok dan di paraf oleh user team leader. Kalau hasilnya tidak sesuai, maka akan jadi catatan pada konsultan untuk diperbaiki konfigurasinya, UAT ini terus dilakukan sampai semuanya bisa.

c. Integration Test (IT)

Selanjutnya dilakukan integration. Integration test ini akan dipimpin oleh konsultan yang menjabat sebagai integration manager, seluruh konsultan dari masing-masing modul akan meeting untuk menentukan script integration, termasuk contoh-contoh transaksi, user dari masing-masing modul akan akan melakukan testing sesuai modulnya dan hasilnya akan dilihat efeknya pada modul lainnya. Setelah itu dilakukan first trial test terhadap master data, dengan melakukan input data sesuai data yang sebenarnya, tetapi sebelumnya di upload data awal dari masing-masing modul. GL, AP, AR, FA, Inventory dll.

Kemudian ditentukan rencana migration, Sebelum melangkah ke phase berikutnya, Quality Assurance dilakukan. Konsultan QA didatangkan kembali untuk melakukan pengecekan terhadap persiapan Go-live, serta diberikan rekomendasi untuk Go-Live.

4. Final Preparation

Setelah rangkaian test selesai dilakukan dan di approved, maka pada phase ini dikaukan, maka production server disiapkan. Data awal untuk Stok, GL, FA serta outstanding transaction disiapkan. Kemudian dilakukan Going Live Check secara remote oleh SAP pusat. Selain itu Konsultan menyiapkan Script End User Training. Sedangkan Team leader dari masing-masing modul akan mempersiapkan Standard Operating Manual.

(14)

Go atau No Go terhadap project ini. Jika semuanya lancar BOD akan memutuskan terus maju ke Go-live jika tidak maka phase realisasi diulang kembali.

Dan sebelum go-live sebaiknya dilakukan stock opname terlebih dahulu untuk mendapatkan posisi stock yang sesuai. Setelah itu (sebaiknya di pergantian bulan) maka system lama diperusahaan di hentikan dan diganti dengan sistem baru. Kemudian setelah didapat data-data akhir bulan dari masing-masing modul, maka data akhir bulan tersebut diupload sebagai data awal bulan yang akan dipakai oleh sistem baru. Selain persiapan diatas, perlu juga sosialisasi baik internal maupun eksternal antara lain vendor dan customer, untuk itu perlu dibuatkan SOP atau petunjuk pengoperasian, dan jangan lupa perlu disiapkan tim support.

5. Go-Live and Support

Pada Phase ini implementasi SAP di nyatakan live. Ddengan dinyatakan go-live maka sistem baru digunakian dan sistem lama di berhentikan. Saat sistem baru digunakan, pasti akan muncul masalah, baik itu masalah cara pengoperasian, masalah data ataupun juga masalah konfigurasi. Untuk itu tim support harus selalu siap dan selalu memonitor issue-issue yang ada dalam issue log. Dan jangan lupa membuat FAQ (Frequently Asked Question).

Dalam implementasinya, kita harus mengingat bahwa yang ada di SAP adalah semua proses generic, sehingga bila suatu perusahaan mempunyai bisnis proses yang unik, maka mereka perlu melakukan sedikit modifikasi, mereka dapat melakukan enhancement dengan mengembangkan beberapa aplikasi dengan menggunakan ABAP. ABAP adalah bahasa

programming yang digunakan di SAP software.

ABAP yang digunakan biasanya mempunyai sedikit perbedaan di beberapa module, seperti ABAP untuk HR Module dan FI module akan sedikit berbeda, karena di HR module kita mengenail istilah infotype dimana tidak kita temukan di FI module.

(15)
(16)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

1.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Sejarah singkat perusahaan PT AJINOMOTO.

Berawal dari sebuah penemuan besar di Jepang, Dr. Kikunae Ikeda pada tahun 1908

menemukan sumber rasa gurih dari kaldu rumput laut (Kombu). Rasa gurih tersebut dinamakan

Umami. Setahun kemudian, diproduksi bumbu masakan yang menjadi sumber rasa Umami

dengan merek AJI-NO-MOTO. Sampai saat ini, AJI-NO-MOTO telah digunakan luas di hampir

100 wilayah dan negara selama 100 tahun.

Di Indonesia, AJI-NO-MOTO telah dijual selama 40 tahun dan telah menjadi bumbu masak andalan di dapur Ibu-Ibu Indonesia. Dari tahun ke tahun perkembangan dan inovasi

produk terus dilakukan, terbukti dengan munculnya beragam produk bumbu mulai dari bumbu

kaldu penyedap "MASAKO", bumbu praktis siap saji "SAJIKU", dan bumbu masakan Asia

"SAORI". Selain itu, produk minumannya yaitu minuman susu fermentasi "CALPICO" dan

minuman kopi susu "BIRDY".

Perusahaan Ajinomoto di Indonesia terus berusaha untuk memenuhi komitmen dalam

memberikan kontribusi yang berarti dalam bidang makanan dan kesehatan secara global guna

mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi kita semua. Hal itu dibuktikan dengan produk yang

berkualitas tinggi dan memenuhi standar internasional sehingga konsumen Indonesia tetap setia

menggunakan produk-produk Ajinomoto.

Kepercayaan dan kesetiaan konsumen dalam menggunakan produk-produk Ajinomoto

sangat penting untuk terus dibangun dan hal itu merupakan sebuah upaya panjang yang

berkelanjutan. Eksistensi AJI-NO-MOTO selama 100 tahun di dunia dan 40 tahun di Indonesia telah membuktikan bahwa Ajinomoto adalah perusahaan yang pantas dipercaya.

(17)

berkembang ke negara lainnya, dengan Ajinomoto U.S.A., Inc. diresmikan pada 1956. Sejak itu, Ajinomoto telah menjadi perusahaan konglomerat yang bergerak ke bidang lainnya, meskipun kebanyakan dalam industri makanan.

Dan kemudian pada tahun 1969 perusahaan tersebut membuka pabrik besar di Indonesia yang berlokasi di kota Mojokerto Jawa tengah, hingga sampai saat ini perusahaan tersebut telah berkembang luas dan mendirikan lagi banyak cabang dibeberapa kota di Indonesia.

Berdirinya Ajinomoto Grup Indonesia

1969 : PT AJINOMOTO INDONESIA didirikan

1970 : Pabrik Mojokerto mulai beroperasi

1970 : Mulai menjual AJI-NO-MOTO

1982 : Mulai mensual L-LYSINE

1986 : Mulai menjual AJI-PLUS

1987 : PT AJINEX INTERNATIONAL didirikan

1989 : PT AJINEX INTERNATIONAL mulai beroperasi

1989 : Mulai menjual MASAKO untuk eceran

1989 : Mulai menjual TENCHOdan Aspartame

1993 : PT Ajinomoto Sales Indonesia (ASI) mulai beroperasi

1994 : PT Ajinomoto Calpis Beverage Indonesia (ACBI) didirikan

1996 : Mulai menjual CALPICO Soda

(18)

1999 : Mulai menjual SAJIKU

2005 : Mulai menjual SAORI

2006 : Mulai menjual CALPICO Mini

1.1.1. Filosofi, Visi dan Misi Perusahaan

FILOSOFI

Menciptakan kehidupan yang lebih baik secara global melalui kontribusi untuk kemajuan yang lebih berarti dalam bidang makanan dan kesehatan dan bermanfaat untuk kehidupan”.

VISI DAN MISI

“Menjadi perusahaan yang memberikan kontribusi kepada kesehatan manusia secara global dengan menciptakan nilai-nilai yang unik secara terus menerus yang bermanfaat bagi pelanggan”.

Dalam bentuk target yang lebih spesifik :

Menjadi perusahaan bumbu No.1 di Indonesia

Menjadi grup perusahaan yang mempromosikan kesehatan dengan pendekatan ilmiah untuk rasa dan kesehatan yang lebih baik

3.1.2. Nilai-Nilai Perusahaan dan Nilai-Nilai SDM

NILAI-NILAI PERUSAHAAN

Mematuhi peraturan pemerintah dan memperhatikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat

(19)

Komunikasi dua arah yang terbuka dan jujur Disiplin dan bertanggung jawab

Perbaikan dan kemajuan dimulai dari kegiatan sehari-hari, sehingga setiap individu serta organisasi perusahaan dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama

NILAI-NILAI SDM Komitmen yang kuat

kerjasama tim dan komunikasi yang baik "GENBA-SHUGI"

Saling menghargai

Tantangan dan keinginan untuk maju

1.2Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi Pada Perusahaan PT AJINOMOTO

Manager

 Manager : Mengontrol dan memeriksa laporan-laporan pemasukan, penjualan,

pengiriman, dan pengembalian barang-barang di gudang.

 Bagian Administrasi : Menginput data laporan pemasukan, pengeluaran, dan

(20)

 Bagian Kasir : Mencatat hasil transaksi pengiriman barang kepada distributor untuk

dimasukan kedalam record dan kemudian dibuat laporannya.

 Bagian Gudang : Memeriksa dan mencatat data pengeluaran, penerimaan dan

pengembalian barang di gudang, dan kemudian di laporkan ke bagian administrasi.  Bagian Penjualan : Mengirim barang dari gudang ke distributor untuk di pasarkan.  Sales Gudang : Membantu pendistribusian di gudang.

(21)

BAB IV

HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan rumsan masalah yang ada pada BAB I penulis dapat mengetahui bahawa system yang berjalan pada perusahaan PT AJINOMOTO cabang Cirebon sudah mengunakan system komputerisasi dan bahakan sudah mengunakan SAP pada proses pendistribusian barang produksinya, dan dari hasil studi itu juga penulis dapat mengetahui alur pendistribusian barang produksi.

Alur keluar masuk barang, secara garis besar yaitu:

Mengajukan permohonan estimasi permintaan barang ke bagian distribusi setiap awal bulan

barang dikirim dari pabrik langsung ke gudang depo Cirebon (dengan DO dari Mojokerto/pabrik).

Barang diterima oleh gudang depo Cirebon

Dari gudang depo didistribusikan ke sales group sesuai dengan permintaan group (buat DO penambahan barang / vousher DO berwarna hijau)

Jika ada pengembalian barang bs ataupun baik dari group ke gudang DO menggunakan voucher merah.

secara administrasi:

Do setelah diterima dari pabrik di input sebagai penerimaan barang dari mojokerto

DO pengeluaran/penerimaan barang dibuat 4 lembar (2 untuk group sisanya untuk admin gudang)

Gudang membuat rekapan baik itu penerimaan atau pengeluaran barang, agar bisa diketahui sisa stock setiap harinya.

(22)

Mapping Chart Prosedur

Pada sub bab ini penulis akan menguraikan tentang sistem alur pendistribusian barang yang sedang berjalan. Penulis akan menjelaskan melalui mapping chart.

Alur Pendistribusian Barang Dari Pabrik Ke Gudang dan Sales Group

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi yang penulis lakukan dengan uraian sebagaimana yang tertuang dalam rumusan masalah, maka penulis berkesimpulan bahwa:

1. System yang berjalan di perusahaan tersebut sudah cukup baik karena dibantu dengan adanya SAP (System Analysis and Program) sehingga distribusi barang bisa terprogram dengan baik.

2. Alur pendistribusian barang dari pabrik ke gudang besar terprogram dengan cukup baik sehingga tingkat kesalahan sangat minim terjadi.

5.2 Saran

Dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan pada PT AJINOMOTO dapat disampaikan beberapa saran dari penulis :

1. System SAP memang sangat membantu di perusahaan tersebut dalam menjalankan pendistribusian barang, akan tetapi sistem SAP sangat membutuhkan biaya yang sangat besar, namun biaya tersebut bisa di tekan apabila perusahaan tersebut tidak harus menggunakan semua module yang ada dalam system tersebut.

(24)

SISTEM PENDISTRIBUSIAN PRODUK PADA GUDANG PT

AJINOMOTO CIREBON

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan

Program Strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Disusun Oleh : Yulyana NIM.10507214

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(25)
(26)

DAFTAR ISI

Lembar judul ... xi

Lembar Pengesahan ………. xii

Kata Pengantar ………. ix

Daftar isi ………. iii

Daftar Tabel ……….vi

Daftar gambar ………. vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ……… 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ……….... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ……… 4

1.4 Lokasi dan Tempat Studi ……… 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem ……….. 6

2.1.1. Karakterristik system ……… 8

2.1.2. Implementasi Sistem ………. 10

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1Tinjauan Umum Perusahaan ……… 19

3.1.1. Filosofi, Visi dan Misi Perusahaan ………... 22

3.1.2. Nilai-Nilai Perusahaan dan Nilai-Nilai SDM ……….. 22

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ……….. 23

(27)

BAB IV HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ……….. 25 4.2 Prosedur Sistem Berjalan ……….. 26 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ……… 27

5.2 Saran ………... 27

(28)

DAFTAR PUSTAKA

wirasasro.com

http://help.sap.com

www.sap.img.com

www.sap.com

(29)

Daftar Riwayat Hidup

Data Pribadi

Nama : Yulyana

Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Purwakarta, 27 juli 1989

Kewarganegaraan : Indonesia

Status perkawinan : Belum menikah

Tinggi, berat badan : 178cm, 65kg

Kesehatan : Sangat Baik

Agama : Islam

Alamat lengkap : Jalan jend a yani cipaisan, Purwakarta

Telepon, HP : (0264) 207102

E-mail : oxy_finger@yahoo.co.id

Pendidikan

» Formal

1995 – 2001 : SDN A YANI 04 Purwakarta

2001 – 2004 : SMPN 2 Purwakarta

2004 – 2007 : SMUN 3 Purwakarta

2007 – sekarang : Program Sarjana (S-1) Sistem Informatika, UNIKOM, Bandung

(30)

Kemampuan

Kemampuan berbahasa Inggris dengan tingkat conversation yang lumayan

Kemampuan Komputer Office (MS Word, MS Excel, MS Power Point, MS Access, MS Outlook).

Kemampuan Komputer pemrograman GUI dengan Visual Basic & PHP

Kemampuan merakit komputer & pemasangan kabel jaringan

Pengalaman Kerja

Bekerja di PT AJINOMOTO, Cirebon

Periode : Juli 2010 – September 2010

Status : Magang

Posisi : Bag kasir

(31)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Dengan memanjatkan puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini tepat pada waktunya. Laporan tugas akhir yang berjudul “SISTEM

PENDISTRIBUSIAN PRODUK PADA GUDANG PT AJINOMOTO CIREBON”

(32)

Referensi

Dokumen terkait

Saran sebaiknya PT JNE lebih meningkatkan dan mempertahankan berbagai macam variabel bauran pemasaran jasa untuk masa yang akan datang, dengan cara menambah lokasi pengiriman

Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Palembang pada prosedur bongkar muat barang agar dapat mempersiapkan peralatan

Evaiuasi Atas Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menciptakan Pengendalian Intern yang Efektif Atas Mutasi Persediaan Barang (Studi Kasus Pada PT. Sistem Informasi

Brodo Footwear didirkan bulan Februari 2010 adalah merek dagang di bawah payung PT. Harlanda Putra Indonesia oleh 2 orang mahasiswa dari ITB yaitu Muhammad Yukka Harlanda dan

1. Bank Riau Kepri Syariah memiliki berbagai macam pembiayaan. Salah satunya pembiayaan modal usaha dengan akad murabahah, PT. Bank Riau Kepri Syariah dalam memberikan

Catatan akuntansi yang digunakan pada PT. Pegadaian Cabang Girian yaitu jurnal umum dan jurnal pengeluaran kas untuk mencatat pengeluaran biaya gaji karyawan,

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi atas pendapatan jasa titipan barang yang diterapkan pada PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kerangka pikir dalam penelitian diawali dengan adanya permasalahan pada sistem pendataan Gudang PT Jaya Etika Beton, kemudian dilakukan perancangan untuk program sistem informasi