• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN (Studipada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra KerajinanTas Kain Kabupaten Kendal)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN (Studipada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra KerajinanTas Kain Kabupaten Kendal)"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN

(Studipada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra KerajinanTas Kain Kabupaten Kendal)

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

YAYUK WIDIYANTI NIM 7250406597

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Bestari Dwi Handayani, SE,M.Si Akt Linda Agustina, SE, M.Si NIP.197905022006042001 NIP.197708152000122001

Mengetahui, Ketua Jurusan Akuntansi

(3)

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi

Drs. Fachrurrozie, M.Si NIP.196206231986011001

Anggota I Anggota II

Bestari Dwi Handayani, SE,M.Si.Akt Linda Agustina, SE, M.Si NIP.197905022006042001 NIP. 197708152000122001

Mengetahui : DekanFakultasEkonomi

(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat temuan atau orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Juli 2013

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Life is adventure (Anonim)

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Bapak Rusyanto

Ibu Siti

Suamiku Abu Khumaidi dan Ananda Adli Raisa A

Almamaterku

Sahabat-sahabatku Ipah, Nadia, Nanik, Diah,Astri,Susi, Nofia, dan Niken

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”AnalisisFaktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil Dan

Menengah Atas Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal)”.

Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini karena adanya bimbingan, bantuan, saran dan kerjasama dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Fathur Rokhma, M.Hum, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang,

2. Dekan Fakultas Ekonomi Dr. S. Martono, M.Si, yang telah memberikan pelayanan dan kesempatan mengikuti program SI di Fakultas Ekonomi,

3. Ketua Jurusan Akuntansi Drs. Fachurrozie, M.Si, yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan selama masa studi di JurusanAkuntansi,

4. Dosen Pembimbing I, Bestari Dwi Handayani, SE,M.Si.Akt yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik,

(7)

vii

6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, yang telah membimbing, mengarahkan, dan membagikan ilmu pengetahuannya. 7. Seluruh pengusaha kecil dan menengah di Sentra KerajinanTas Kain

Kabupaten Kendal yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini,

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

(8)

viii

SARI

Yayuk Widiyanti. 2013. ”AnalisisFaktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil Dan Menengah Atas Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra KerajinanTas Kain Kabupaten Kendal)”.Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.PembimbingI.BestariDwi Handayani, SE,M.Si.Akt. Pembimbing II. Linda Agustina, SE, M.Si.

Kata kunci :Persepsi,Usaha Kecil dan Menengah, Informasi Akuntansi, Skala Usaha, Umur Perusahaan, Pengetahuan Akuntansi, Pengalaman dalam Informasi Akuntansi.

Informasi akuntansi diharapkan dapat dilaksanakan dalam berbagai organisasi karena semakin rumitnya variabel-variabel yang dihadapi termasuk dalam perusahaan kecil sekalipun.Namun diperkirakan dari seluruh UMKM di Indonesia hanya 5% yang menyelenggarkan dan menggunakan informas iakuntansi dalam pengelolaan usahanya. Tidak adanya penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi dalam pengelolaan UKM, pada dasarnya ditentukan oleh persepsi atas informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah yang bertindak sebagai pembuat keputusan. Berdasar hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis secara simultan dan parsial pengaruh skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas Informasi di Sentra KerajinanTas Kain Kabupaten Kendal.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha kecil dan menengah diSentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal yang terdaftar sebagai anggota paguyuban yang berjumlah 31 pengusaha. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survey lapangan menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda dengan α 0.05.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal memiliki persepsi yang netralatasi nformasi akuntansi. Berdasarkan hasil uji regresi berganda, secara simultan diperoleh nilai sig.0.051<α 0.05 dan secara parsial di peroleh nilai sig. skala usaha 0.398 > α 0.05, nilai sig. umur perusahaan 0.562 > α 0.05, nilai sig. pengetahuan akuntansi 0.265 > α 0.05, dan nilai sig. pengalaman dalam informasi akuntansi 0.503 >α 0,05.

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGSAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

SARI ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian... 8

1.4 ManfaatPenelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Persepsi ... 10

2.1.1 Pengertian Persepsi ... 10

2.1.2 Proses Pembentukan Persepsi ... 10

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11

(10)

x

2.1.3.2 Umur Perusahaan ... 11

2.1.3.3 Pengetahuan Akuntansi ... 12

2.1.3.4 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi ... 12

2.2 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ... 13

2.2.1 Pengertian Usaha Kecil danMenengah ... 13

2.2.2 Karakteristik Usaha Kecil danMenengah ... 14

2.2.3 Pengusaha Kecil danMenengah ... 15

2.3 Informasi Akuntansi ... 15

2.3.1 Pengertian Informasi Akuntansi ... 15

2.3.2 Tujuan Informasi Akuntansi ... 16

2.3.3 Jenis Informasi Akuntansi ... 17

2.4 KerangkaBerfikir ... 22

2.5 Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Populasi Penelitian ... 26

3.2Variabel Penelitian dan Operasional Variabel ... 26

3.2.1 Skala Usaha ... 27

3.2.2 Umur Perusahaan... 27

3.2.3 Pengetahuan Akuntansi ... 27

3.2.4 Pengalaman dalam Informasi akuntansi ... 28

3.2.5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi ... 28

3.3 Sumber Data ... 29

(11)

xi

3.5 Validitas dan Reliabilitas ... 30

3.5.1 Validitas ... 30

3.5.2 Reliabilitas ... 31

3.6 Metode Analisis Data ... 32

3.6.1 Analisis Deskriptif Responden ... 32

3.6.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian... 32

3.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 34

3.6.3.1 Uji Normalitas ... 34

3.6.3.2 Uji Multikolini eritas ... 34

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 35

3.6.4 Analisis Regresi Berganda ... 35

3.6.5 Uji Hipotesis ... 36

3.6.5.1 Uji Simultan dengan F-test ... 37

3.6.5.2 Koefisien Determinasi... 37

3.6.5.3 Uji Parsial dengan t-test ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Hasil Penelitian ... 38

4.1.1 Deskripsi Data ... 38

4.1.2 Analisis Deskriptif Responden ... 38

4.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 41

4.1.3.1 Skala Usaha ... 41

4.1.3.2 Umur Perusahaan ... 41

4.1.3.3 Pengetahuan Akuntansi ... 42

(12)

xii

4.1.3.5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengahatas

Informasi Akuntansi ... 46

4.1.4 Uji Asumsi Klasik ... 50

4.1.4.1 UjiNormalitas ... 50

4.1.4.2 UjiMultikolinieritas ... 51

4.1.4.3 UjiHeteroskedastisitas ... 53

4.1.4 Analisis Regresi Berganda ... 54

4.1.5 Uji Hipotesis ... 56

4.1.5.1 Uji Simultan dengan F-test ... 56

4.1.5.2 Koefisien Determinasi... 57

4.1.5.3 Uji Parsial dengan t-test ... 58

4.2Pembahasan ... 59

4.2.1 PengaruhSkala Usaha Umur Perusahaan Pengetahuan Akuntansi dan Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi ... 59

4.2.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi ... 61

4.2.3 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi ... 62 4.2.4 Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Terhadap Persepsi

(13)

xiii

Akuntansi ...64

4.2.5 Pengaruh Pengalaman dalam Informas Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi ... 65

BAB V PENUTUP ... 68

5.1 Simpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden ... 40

Tabel 4.2 Deskripsi Skala Usaha ... 41

Tabel 4.3 Deskripsi Umur Perusahaan ... 42

Tabel 4.4 Deskripsi Pengetahuan Akuntansi ... 42

Tabel 4.5 Deskripsi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi ... 43

Tabel 4.6 Deskripsi Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi 44 Tabel 4.7 Deskripsi Pengalaman Menggunakaan Informasi Akuntansi .... 45

Tabel 4.8 Deskripsi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi ... 46

Tabel 4.9 Deskripsi Persepsi Terhadap Manfaa tInformasi Akuntansi ... 47

Tabel 4.10 Deskripsi Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi ... 48

Tabel 4.11 Deskripsi Persepsi Terhadap kesediaan menyelenggarakan Informasi Akuntansi ... 49

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov ... 50

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas ... 52

Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ... 54

Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 55

Tabel 4.16 Hasil Uji F-test ... 56

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 Uji Kualitas Data (Validitas dan Reliabilitas) ... 73

Lampiran 2 Instrumen Penelitian ... 79

Lampiran 3 Tabulasi Data ... 89

Lampiran 4 Analisis Deskriptif ... 94

(17)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini semakin disadari bahwa pengembangan dan pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam perekonomian suatu bangsa. Sektor UKM secara umum berperan dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pemerataan pendapatan melalui kesempatan berusaha. Pengembangan UKM menjadi relevan dilakukan di Indonesia mengingat struktur usaha yang berkembang di Indonesia selama ini bertumpu pada keberadaan industri kecil dan menengah. Hal ini dibuktikan dengan adanya fakta bahwa dari 51 juta usaha di Indonesia pelaku UMKM mencapai 99%-nya (Kompas, 27 Agustus 2009).

Perhatian terhadap UKM semakin besar manakala sektor ini mampu melewati krisis ekonomi yang terjadi di tahun 1997/1998. Krisis ekonomi yang ditandai dengan kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar tidak membuat UKM untuk ikut gulung tikar. Keadaan ini membuktikan bahwa sektor UKM sangat tangguh dan fleksibel dalam menghadapi berbagai kondisi perekonomian termasuk kondisi yang kurang menguntungkan.

(18)

terhadap jalannya perusahaan, sehingga semua keputusan yang bersangkutan dengan perusahaan sepenuhnya berada ditangan mereka. Tentu saja hal ini menjadi tugas yang berat bagi seseorang yang tidak memiliki keahlian yang bermacam-macam untuk menyelesaikan sendiri masalah yang timbul dalam perusahaannya. Dengan demikian, besar kemungkinan dalam membuat suatu keputusan seorang pengusaha kecil dan menengah akan melakukan banyak kesalahan.

Kurangnya kualifikasi pengusaha kecil dan menengah sebagai seorang manajer tidak berarti pengusaha kecil dan menengah merupakan pimpinan yang tidak baik. Mereka merupakan orang-orang yang kreatif dan inovatif yang berani mengambil resiko untuk berusaha sendiri. Keberanian mereka dalam mengambil resiko inilah yang pada akhirnya mengantarkan mereka pada kesuksesan.Namun, tidak sedikit pula pengusaha kecil dan menengah yang mengalami kegagalan di tengah karir mereka. Salah satu penyebab kegagalan tersebut adalah kelemahan dalam mengelola keuangannya. Menurut Wibowo (2008)“ pengendalian keuangan yang lemah dan administrasi yang kacau menjadi salah satu sebab utama gagalnya suatu perusahaan.

(19)

melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan (Jusup, 2003:3).Itulah sebabnya akuntansi harus dipelajari oleh para usahawan sekarang ini.

Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen terutama yang berhubungan dengan data keuangan suatu perusahaan (Baridwan, 2000:1). Tujuan informasi akuntansi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi (Ikhsan dan Ishak, 2005:1). Dalam berbagai aktivitas usaha, informasi akuntansi dipandang potensial karena mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai tindakan yang bisa dijadikan pertimbangan dalam perencanaan, pengawasan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu para pengusaha kecil dan menengah dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis dan menggunakan data akuntansi.

(20)

Indonesia sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dan dalam Undang-undang perpajakan (Pinasti, 2007: 322).

Kesenjangan terjadi pada pemanfaatan informasi akuntansi antara harapan dengan kondisi yang sebenarnya. Diharapkan akuntansi dapat dilaksanakan dalam berbagai organisasi karena semakin rumitnya variabel-variabel yang dihadapi termasuk dalam perusahaan kecil sekalipun (Jusup, 2003: 6). Dalam setiap organisasi (perusahaan) akuntansi digunakan untuk pangambilan keputusan manajemen. Dengan demikian akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan modern sekarang ini termasuk UKM. Namun kenyataanya pemanfaatan informasi akuntansi oleh UKM masih sangat lemah. Diperkirakan dari seluruh UMKM di Indonesia hanya 5% yang menyelenggarkan dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya (Kompas, 27Agustus 2009).

Tidak adanya penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi dalam pengelolaan UKM, pada dasarnya ditentukan oleh persepsi atas informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah yang bertindak sebagai pembuat keputusan. Pemilihan dan penetepan keputusan bisnis pada dasarnya melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para pengambil keputusan, oleh karena itu akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi (Ikhsan dan Ishak, 2008: 1).

(21)

intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan, dan hal-hal baru berikut ketidakasingan, sedangkan faktor-faktor dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi proses seleksi persepsi antara lain proses belajar, motivasi, dan kepribadian (Kiryanto dkk. 2001: 203).

Penelitian ini akan menggunakan skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi sebagai variabel yang diduga mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Skala usaha dan umur perusahaaan merupakan faktor yang berasal dari luar diri pengusaha kecil dan menengah yang diduga mempengaruhi persepsi mereka atas informasi akuntansi. Sedangkan pengetahuan akuntansi dan pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan faktor yang berasal dari dalam diri pengusaha kecil dan menengah yang diduga akan mempengaruhi persepsi mereka atas informasi akuntansi.

Skala usaha merupakan ukuran perusahaan yang dapat diukur dengan jumlah modal kerja, jumlah tenaga kerja, jumlah produksi, besarnya investasi, dan lain-lain. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan bahwa jumlah informasi akuntansi yang digunakan tergantung pada ukuran usaha yang dikategorikan menurut jumlah karyawan. Hal ini berarti bahwa persepsi pengusaha (manajer) berubah sejalan dengan perubahan skala perusahaan yang diukur dengan jumlah karyawan.

(22)

menyatakan informasi akuntansi secara ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua umurnya. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Solovida (2003: 59) yang menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Berbeda dengan hasil penelitian Astuti (2007: 40) yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh umur perusahaan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi, yang berarti bahwa persepsi pengusaha (manajer) tidak terpengaruh dengan umur perusahaan.

Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang dimiliki oleh pengusaha kecil dan menengah. Hasil penelitian Fitriyah (2006: 62) menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi. Selanjutnya Fitriyah (2006: 78) menjelaskan bahwa pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh pemilik perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan.Senada dengan Fitriyah (2006), hasil penelitian Ismail dan King (2007: 10) menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi pemilik/manajer berpengaruh terhadap penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan manufaktur kecil dan menengah di Malaysia.

(23)

informasi akuntansi yang diukur dengan penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi secara empiris melalui riset eksperimennya mempunyai pengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi.

Penelitian ini dilakukan pada pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal. Lokasi ini dipilih karena Kabupaten Kendal mempunyai potensi sebagai sentra UKM dibidang kerajinan yang produknya telah beredar di wilayah kabupaten Kendal dan sekitarnya. Hal ini berarti produk tas kain tidak hanya dipasarkan di pasar wilyah kabupaten Kendal saja melainkan meerambah ke daerah lain, dan untuk dapat bertahan dalam ketatnya persaingan di pasar, suatu perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk mengelola keuanganannya dengan baik yaitu dengan memanfaatkan informasi akuntansi dalam usahanya. Namun berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan sangat sedikit pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal yang telah memanfaatkan informasi akuntansi dalam usahanya.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dilakukan penelitian mengenai “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil Dan Menengah Atas Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal)”.

1.2 Rumusan Masalah

(24)

1) Apakah skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi secara simultan berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas penggunaan informasi akuntansi?

2) Apakah skala usaha berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas penggunaan informasi akuntansi?

3) Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas penggunaan informasi akuntansi?

4) Apakah pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas penggunaan informasi akuntansi?

5) Apakah pengalaman dalam informasi akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas penggunaan informasi akuntansi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diajukan, maka penelitian ini bertujuan:

1. Menganalisis secara simultan pengaruh skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas penggunaan informasi akuntansi.

2. Menganalisis pengaruh skala usaha terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas penggunaan informasi akuntansi.

(25)

4. Menganalisis pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas penggunaan informasi akuntansi.

5. Menganalisis pengaruh pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah ataspenggunaan informasi akuntansi.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Manfaat Praktis

Hasil penelitian inidiharapkan dapat berguna bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kendal, dan Dinas Koperasi, UKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kendal dalam pemberdayaan dan pengembangan UKM. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam penyusunan standar akuntansi untuk UKM.

2) Manfaat Teoritis

(26)

10 2.1 Persepsi

2.1.1 Pengertian Persepsi

Persepsimenurut Sudarmo dan Sudita (2008: 16) adalah suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan. Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena setiap saat panca indera kita dihadapkan kepada berbagai stimulus lingkungan.

2.1.2 Proses Pembentukan Persepsi

Berbagai model pembentukan persepsi telah dikembangkan untuk kepentingan analisis persepsi. Menurut Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti (2007: 324), terdapat empat tahap pemrosesan dalam pembentukan persepsi. Tahap-tahap tersebut adalah:

1) Tahap perhatian selektif (selective attention), yang merupakan proses timbulnya kesadaran akan sesuatu atau seseorang.

2) Tahap interprestasi dan penyederhanaan (encoding and simplification), yaitu proses interprestasi dan translasi informasi menjadi representasi mental.

3) Tahap penyimpanan dan pengulangan (storage and retention), yaitu tahap penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang.

(27)

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Setiap individu pada dasarnya memiliki persepsinya masing-masing terhadap suatu kejadian. Persepsi seseorang terhadap suatu obyek tergantung pada suatu kerangka, ruang, dan waktu (Hilgard, 1985 dalam Kasidi 2007: 36). Dengan demikian persepsi setiap individu sangat tergantung dengan keadaan atau kondisi.

1) Skala Usaha

Skala usaha merupakan ukuran dari perusahaan yang dapat diukur melaluijumlah modal kerja , jumlah tenaga kerja, jumlah produksi, besarnya investasi, dan lain-lain. Dalam penelitian ini skala usaha diukur berdasarkan jumlah karyawan. Seiring dengan perkembangan perusahaan selalu diharapkan oleh pemiliknya yang berakibat pada skala perusahaan. Semakin besar skala usaha maka aktivitas perusahaan semakin banyak, hal ini ditandai dengan jumlah karyawan yang semakin banyak pula. Sehingga semakin besar skala usaha maka akan dibutuhkan semakin banyak informasi untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil perusahaan dimasa yang akan datang. Salah satu informasi yang dibutuhkan perusahaan tersebut adalah informasi akuntansi.

2) Umur Perusahaan

(28)

telah lama berdiri seharusnya memiliki informasi akuntansi lebih banyak dibandingkan perusahaan yang baru berdiri. Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan, yaitu semakin muda umur perusahaan terdapat kecenderungan menyatakan informasi akuntansi secara ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua umurnya.

3) Pengetahuan Akuntansi

Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang dimiliki pengusaha kecil dan menengah. Menurut Jusup (2003: 5) akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Proses belajar mengenai akuntansi akan meningkatkan pengetahuan akuntansi pengusaha (manajer), sehingga pemahaman pengusaha (manajer) untuk menerapkan informasi akuntansi juga akan semakin meningkat. Hasil penelitian Kiryanto dkk. (2001: 206) menunjukkan bahwa proses belajar berpengaruh terhadap persepsi manajer perusahan kecil atas informasi keuangan.

4) Pengalaman Dalam Informasi Akuntansi

(29)

informasi-informasi akuntansi yang berasal dari catatan-catatan akuntansi untuk pengambilan keputusan bisnis.

2.2 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2.2.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah

Batasan definisi usaha kecil dan menengah (UKM) masih berbeda-beda sampai saat ini tergantung pada fokus permasalahanya masing-masing. Dun Steinhoff dan John F. Burgess (1993) dalam Suryana (2006: 118) mengemukakan bahwa definisi usaha kecil telah didefinisikan secara berbeda tergantung pada kepentingan organisasi.

Undang-undang No.9 tahun 1995 pasal 1 memberikan pengertian usaha kecil, menengah, dan besar sebagai berikut:

1) Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.

2) Usaha menengah dan besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari pada kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan usaha kecil.

Selanjutnya Undang-undang tersebut dalam pasal 5 mengemukakan kriteria usaha kecil yaitu sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

(30)

c) Milik Warga Negara Indonesia

d) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar

e) Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi

2.2.2 Karakteristik Usaha Kecil dan Menengah

Suryana (2006:120) menjelaskan pada umumnya UKM memiliki ciri-ciri khusus yaitu manajemen, modal, dan operasinya bersifat lokal.Pada UKM manajer yang mengoperasikan perusahaan adalah pemilik yang mengambil berbagai keputusan secara mandiri. Modal yang diperlukan juga biasanya relatif kecil dan hanya dari beberapa sumber. Karena modalnya relatif kecil dan dikelola secara mandiri maka daerah operasinya adalah lokal.Akan tetapi, secara keseluruhan merupakan sektor yang mampu menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar dan tersebar.

Prawirokusumo (2001: 78) menyatakan bahwa UKM secara umum memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Fleksibel, dalam arti jika menghadapi hambatan dalam menjalankan usahanya akan mudah berpindah ke usaha lain.

2) Dalam permodalannya tidak selalu tergantung pada modal dari luar, UKM dapat berkembang dengan kekuatan modal sendiri.

(31)

2.2.3 Pengusaha Kecil dan Menengah

Pembahaasan mengenai UKM tidak terlepas dari pengusaha atau wirausahanya yang sangat mendominasi perilaku bisnis dan sangat menentukan arah masa depan suatu UKM. Pengusaha kecil dan menengah pada umumnya merupakan seseorang yang merencanakan namun terlibat dalam pengawasan bahkan sebagai pelaksana. Dengan kata lain pengusaha kecil dan menengah melakukan berbagai fungsi dan peran dalam usaha yang dimilikinya.

2.3 Informasi Akuntansi

2.3.1 Pengertian Informasi Akuntansi

Definisi akuntansi menurut Jusup (2003: 4) dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses kegiatannya. Dari sudut pemakainya akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Sedangkan ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 bahwa menyatakan laporan keuangan terdiri atas :

(32)

2) Laporan laba rugi yang merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu.

3) Laporan arus kas yang merupakan laporan yang menggambarkan perputaran kas pada periode tertentu

4) Laporan perubahan ekuitas (modal) yang merupakan laporan yang menjelaskan perubahan modal, laba ditahan, agio/disagio.

5) Catatan atas laporan keuangan yang merupakan penjelasan umum tentang perusahaan, kebijakan akuntansi yang dianut, dan penjelasan tiap-tiap akun neraca dan laba rugi.

2.3.2 Tujuan Informasi Akuntansi

Ikhsan dan Ishak (2008: 3) menyatakan bahwa sistem informasi dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang kompleks. Selanjutnya Ikhsan dan Ishak (2008: 6) menyatakan bahwa informasi akuntansi melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari sistem informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa diantaranya adalah:

1) Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambialan keputusan dan pemberian kredit.

2) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukkan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal dari kekayaan tersebut.

(33)

4) Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya.

5) Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pendanaan perusahaan.

6) Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk ke dalam perusahaan.

2.3.3 Jenis Informasi Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Untuk memberikan informasi yang dibutuhkan pemakainya, akuntansi dapat dibedakan berdasarkan jenis informasi yang dihasilkannya. Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang memiliki dua kriteria entitas yang tergolong entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) yaitu:

1. Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan

(34)

larangan penggunaan SAK ETAP bagi lembaga pasar modal, termasuk emiten, perusahaan publik, manajer investasi, sekuritas, asuransi, reksa dana, dan kontrak investasi kolektif.

Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebaga fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana, dan bank investasi.

2. Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal.

Contoh pengguna eksternal adalah: Pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha misalnya kreditur, lembaga pemeringkat kredit. Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifkan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi yang mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contohnya Bank Perkreditan Rakyat yang telah diijinkan oleh Bank Indonesia menggunakan SAK ETAP mulai 1 Januari 2010 sesuai dengan SE No. 11/37/DKBU tanggal 31 Desember 2009. SAK-ETAP ini akan berlaku efektif per 1 January 2011 namun penerapan dini per 1 Januari 2010 diperbolehkan. Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai SAK-ETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu kepada SAK-ETAP.

(35)

menerapkan SAK ETAP dapat menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK-ETAP, tetapi berdasarkan PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan laporan keuangan berikutnya. Per 1 Januari 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menyusun laporan keuangan menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP.

Entitas yang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP kemudian tidak memenuhi persyaratan entitas yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut tidak diperkenankan untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK-ETAP. Hal ini misalnya ada perusahaan menengah yang memutuskan menggunakan SAK-ETAP pada tahun 2011, namun kemudian mendaftar menjadi perusahaan public di tahun berikutnya. Entitas tersebut wajib menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK non-ETAP dan tidak diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP ini kembali.

Entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun laporan keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETAP ini dalam menyusun laporan keuangan.

Menurut Mulyadi (1999: 1 - 6) akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu:

(36)

Akuntansi keuangan terutama ditujukan untuk menyajikan informasi bagi pemakai luar perusahaan. Untuk suatu perusahaan yang besar, pemakai luar ini meliputi pemegang saham, kreditur, langganan, para analis keuangan, karyawan, dan berbagai instansi pemerintah. Akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan periodik yang umumnya terdiri dari neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan laba, dan laporan perubahan posisi keuangan. Informasi akuntansi yang disajikan untuk pihak luar perusahaan ini memerlukan ketepatan yang tinggi karena umumnya menyangkut masa yang telah lalu.

b) Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi keperluan manajemen.Akuntansi manajemen berhubungan dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi mereka yang ada dalam perusahaan.Akuntansi manajemen ini menghasilkan laporan keuangan rinci dari berbagi jenjang organisaai yang menyajikan informasi rinci.Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen digunakan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer.

Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi akuntansidalam tigajenis yangberbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai, yaitu:

a. Statutory Accounting Information

(37)

karena itu, pembukuan ini sekurang-kurangnya berisi tentang keadan kas perusahaan, daftar hutang piutang, dan daftar persediaan barang, serta pada akhir tahun membuat neraca dan perhitungan laba-rugi.

b. Budgetary Information

Budgetary Information yaitu informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian, dan pengambilan keputusan. Informasi anggaran ini misalnya anggaran biaya produksi yang berkaitan dengan informasi mengenai biaya yang digunakan untuk berproduksi di masa yang akan datang.

c. Additional Accounting Information

Additional accounting information yaitu informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer. Informasi akuntansi lain ini seperti laporan produksi yang dikaitkan dengan informasi mengenai produksi.

2.4 Kerangka Berfikir

(38)

besar skala usaha maka akan dibutuhkan semakin banyak informasi untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil perusahaan di masa yang akan dating. Salah satu informasi yang dibutuhkan perusahaan tersebut adalah informasi akuntansi. Hubungan skala usaha berpengaruh positif terhadap pesepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

Umur perusahaan merupakan lamanya suatu perusahaan telah berdiri dan menjalankan usahanya yang dapat dinyatakan dalam tahun. Perusahaan yang telah lama berdiri mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan perusahaan maka aktivitas perusahaan akan semakin dibutuhkan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan yang telah lama berdiri seharusnya memiliki informasi akuntansi yang lebih banyak dibanndingkan perusaah yang baru berdiri. Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

(39)

Pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan suatu pembelajaran yang diperoleh pengusaha dalam menyelenggarakan dan mengguakan informasi akuntansi pada saat menjalankan usahanya. penyelenggaraan informasi akuntansi adalah pencatatan kegiatan-kegiatan usaha/transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi. Sedangkan penggunaan informasi akuntansi adalah pemanfaatan informasi-informasi akuntansi yang berasal dari catatan-catatan akuntansin untuk pengambilan keputusan bisnis. Pengalaman dalam informs akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

Skala usaha, umur perusahaan, pengetahuann akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi sebagai variable independen mempengaruhi persepsi pengsaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

(40)

Gambar 1 diatas menunjukkan bahwa skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntasi sebagai variabel independen yang mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansisebagai variabel dependen. Secara simultan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digambarkan dengan garis putus-putus. Sedangkan secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digambarkan dengan tanda panah garis lurus tanpa putus-putus.

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir yang telah digambarkan diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha1: Skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

Ha2: Skala usaha berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

Ha3: Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

Ha4: Pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

(41)

25 3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian populasi karena objek yang akan diteliti berjumlah kurang dari 100 yaitu 31 pengusahakecil dan menengah ( Paguyuban Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal, 2012 ). Menurut Arikunto (2006: 134) jika populasinya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

3.2 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel

(42)

1) Skala Usaha (X1)

Skala usaha merupakan ukuran dari suatu perusahaan.Skala usaha dalam penelitian ini diukur berdasarkan jumlah karyawan yang dimiliki oleh perusahaan kecil dan menengah. Jumlah karyawan ini dapat menunjukkan kompleksitas aktivitas operasional yang dilakukan dalam suatu perusahaan. Karena objek penelitian pada pengusaha kecil dan menengah maka jumlah karyawan yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi yaitu berkisar dari 1 sampai 99 karyawan.

2) Umur Perusahaan (X2)

Umur perusahaan merupakan lamanya perusahaan menjalankan operasional usahanya. Dalam penelitian ini umur perusahaan diukur berdasarkan waktu (dalam tahun) dari pendirian perusahaan sampai dengan penelitian ini dilakukan. Jika perusahaan yang menjadi responden berdiri pada tahun 2000 maka, umur perusahaan itu di tahun 2012 adalah 12 tahun dengan asumsi selama kurun waktu tersebut tidak terjadi pergantian manajemen (pemilik).

3) Pengetahuan Akuntansi (X3)

Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang dimiliki oleh pengusaha (manajer). Pengetahuan akuntansi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengetahuan deklaratif mengenai akuntansi dasar. Hal ini didasarkan pada karakteristik dari responden

(43)

bagian dari harta lancar. Pengukuran setiap dimensi variabel pengetahuan akuntansi menggunakan skala Likert 5.

4) Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4)

Pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan pengalaman pengusaha (manajer) dalam menerapkan informasi akuntansi pada usahanya. Dalam penelitian ini pengalaman dalam informasi akuntansi diukur dengan 2 (dua) indikator yaitu

a) pengalaman dalam menyelenggarakan informasi akuntansi, b) pengalamandalam menggunakan informasi akuntansi.

Jawaban pernyataan dari setiap dimensi variabel pengalaman dalam informasi akuntansi diukur dengan skala Likert 5.

5) Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Y). Pesepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi merupakan gambaran yang dimiliki pengusaha kecil dan menengah atas nilai informasi akuntansi untuk kelangsungan usahanya. Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) indikator yang diukur, yaitu:

a) Persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi,

b) Persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi, c) Persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi.

(44)

3.3 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti. Data ini merupakan data mentah yang selanjutnya akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Data primer dari penelitian ini berasal dari responden seperti jawaban atas daftar kuesioner yang peneliti berikan pada pimpinan atau pemilik perusahaan kecil dan menengah yang bersangkutan. Data primer dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenaiskala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y).

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei lapangan menggunakan kuesioner. Data dikumpulkan dengan cara melakukan penyebaran kuesioner secara langsung pada para responden yang menjadi objek penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data dari jawaban responden. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data mengenaiskala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4),dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y).

(45)

menjadi responden berdiri pada tahun 2000 maka, umur perusahaan itu di tahun 2012 adalah 12 tahun.

Pengukuran untuk pengetahuan akuntansi, pengalaman dalam informasi akuntansi, dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi menggunakan skala Likert 5 dengan alternatif jawaban sebagai berikut:

1. Skor 1 untuk jawaban “Sangat tidak setuju (STS)” 2. Skor 2 untuk jawaban “Tidak setuju (TS)”

3. Skor 3 untuk jawaban “Netral (N)” 4. Skor 4 untuk jawaban “Setuju (S)”

5. Skor 5 untuk jawaban “Sangat Setuju (ST)”

3.5 Validitas dan Reliabilitas 3.5.1 Validitas

Validitas merupakan suatu pengukur yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Nugroho (2005: 68), validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistics. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir pertanyaan.

Penelitian ini menggunakan 28responden, maka nilai r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-2 (Ghozali, 2005: 45). Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation> dari r-tabel.

(46)

r-hitunglebih kecil dari r-tabel, yaitu pertanyaan nomor 1. Selanjutnya item pernyataan yang tidak valid ini tidak akan digunakan dalam penelitian karena pengukuran instrumen sudah terwakili oleh item pertanyaan yang valid.

Jika dari 10 item pernyataan mengenai pengalaman dalam informasi akuntansi keseluruhannya dapat dikatakan valid jika nilai r-hitunglebih besar dari r-tabel. Sehingga seluruh item pernyataan mengenai pengalaman dalam informasi akuntansi dapat digunakan dalam penelitian ini.

Jika dari 9 item pernyataan mengenai persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi keseluruhannya dapat dikatakan valid jika nilai r-hitunglebih besar dari r-tabel.Sehingga seluruh item pernyataan mengenai persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi dapat digunakan dalam penelitian ini.

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas menunjukkan tingkat keterandalan suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Pengujian reliabilitas di sini menggunakan nilai Croanbach’s Alpha. Reliabilitas suatu variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha> dari 0,60(Nugroho, 2005: 72).

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Derskriptif Responden

(47)

belakang responden yang akan dideskripsikan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, umur responden, dan tingkat pendidikan responden. Deskripsi jenis kelamin akan menggambarkan jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Deskripsi umur responden akan menggambarkan keadaan umur responden. Dan deskripsi tingkat pendidikan responden akan menggambarkan tingkat pendidikan formal yang telah ditempuh reponden.

3.6.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Analisis deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan data pada penelitian ini yang terdiri dari skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, dan range (Ghozali, 2005). Namun untuk variabel yang memiliki skor antara 1 - 5 yaitu variabel pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y) selain menggunaan statistik deskriptif juga akan menggunakan persentase deskriptif. Untuk menghitung persentase pensekoran maka digunakan rumus berikut:

Keterangan:

(48)

N = Jumlah nilai ideal

(Muh. Ali 1992, dalam Nataline 2007: 59)

Persentase skor yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan kriteria yang ada untuk ditarik kesimpulan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Menentukan persentase maksimal

2) Menentukan persentase minimal,

3) Menentukan rentang persentase,

Rentang presentase = 100% – 20% = 80%

4) Menentukan panjang kelas,

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

(49)

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variable yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan normal apabila nilai signifikansi dari kolmogorov-smirnov>α = 0,05. Selain melihat nilai kolmogorov-smirnov untuk mendeteksi normalitas data juga dapat dilihat dengan menggunakan kurva normal P-Plot. Data pada variabel yang digunakan akan dinyatakan terdistribusi normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal (Nugroho, 2005: 24).

2) Uji Multikolinieritas

(50)

3) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang homokedastisitas artinya variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut.Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2005: 105)

Deteksi terhadap terjadinya heteroskedastisitas juga dapat dilihat melalui uji Glejser. Apabila nilai signifikansi variabel independen dari hasil uji Glejser lebih dari signifikansi α = 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi terbebas

dari heteroskedastisitas. Dan sebaliknya apabila signifikansi variabel independen dari hasil uji Glejser kurang dari α = 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 109).

3.6.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda merupakan regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen, model persamaan regresi berganda dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:

(51)

Keterangan :

Y = Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi a = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi Skala Usaha b2 = Koefisien Regresi Umur Perusahaan b3 = Koefisien Regresi Pengetahuan Akuntansi

b4 = Koefisien Regresi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi X1 = Skala Usaha

X2 = Umur Perusahaan X3 = Pengetahuan Akuntansi

X4 = Pengalaman dalam Informasi Akuntansi

3.6.5 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan atau memperjelas tujuan semula apakah ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis dibagi menjadi dua yaitu uji simultan dengan F-test dan uji parsial dengan t-test.

1) Uji Simultan dengan F-test

(52)

akuntansi (X4) terhadap variabel dependen persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y).

Menurut Nugroho hasil F-test pada output SPSS dapat dilihat pada table ANOVA (2005: 53). Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai signifikasi hitung degan nilai signifikasi α = 5%. Apabila perhitungan

signifikasi hitung < α (5%) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variable dependen.

2) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen yang terdiri dari skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4)dalam menjelaskan variabel dependen persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Jika koefisien determinasi (R2) = 0 maka variabel independen tidak mempunyai pengaruh sama sekali (0%) terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika koefisien determinasi (R2) = 1 maka variabel independen berpengaruh (100%) terhadap variabel dependen. Karena letak R2 berada dalam selang antara 0 dan 1 maka secara aljabar dapat dinyatakan 0 ≤ R2 ≤1.

(53)

R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square karena disesuaikan dengan variabel independen yang digunakan dalam penelitian .

3) Uji Parsial dengan t-test

Uji parsial dengan t-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji parsial dengan t-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yang terdiri dari skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) terhadap variabel dependen persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Hasil uji parsial ini memberikan makna bahwa apabila setiap variabel independen bertambah satu satuan maka variabel dependennya akan bertambah sebesar koefisien regresi dari masing-masing variabel independennya.

(54)

38 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dalam pengumpulan data. Penyebaran kuesioner dilakukan secara personal survey atau peneliti mendatangi secara langsung pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal. Keseluruhan kuesioner yang disebar kepada responden berjumlah 31 kuesioner. Dari penyebaran 31 kuesioner tersebut, keseluruhannya dapat diterima kembali.

4.1.2 Analisis Deskriptif Responden

(55)

Kain Kabupaten Kendal menempuh pendidikan hingga jenjang SMA/setara SMA, yang berarti pengetahuan mengenai akuntansinya belum cukup banyak.

Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Keterangan Jumlah Persentase

Jenis Kelamin:

Sumber: Data primer yang diolah (2013)

4.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

(56)

akuntansi (Y). Deskripsi atas variabel-variabel tersebut akan dijelaskan berikut ini

4.1.3.1 Skala Usaha(X1)

Deskripsi mengenai skala usaha dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2Deskripsi Skala Usaha

Ukuran Statistik Skala Usaha

Mean 9,87

Median 10

Std.Deviation 5,726

Minimum 3

Maximum 35

Sumber: Data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan tabel 4.2 di atasmaka dapat diketahui bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal memiliki skala usaha kecil, karena rata-rata jumlah karyawannya kurang dari 20 orang.

4.1.3.2 Umur Perusahaan(X2)

Deskripsi mengenai umur perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Deskripsi Umur Perusahaan Ukuran Statistik Umur Perusahaan

Mean 7,55

Median 7

Std.Deviation 1,968

Minimum 5

Maximum 12

(57)

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal cukup memiliki pengalaman dalam mengelola usahanya.Karena suatu perusahaan yang dapat bertahan pada usaha yang sama dalam kurun waktu 7,55 tahun menggambarkan bahwa para pengusahanya semakin memperoleh pembelajaran dalam mengelola perusahaan dan menggambarkan bahwa usahanyapun semakin berkembang.

4.1.3.3 Pengetahuan Akuntansi (X3)

Variabel pengetahuan akuntansi terdiri dari 9 item pertanyaan yang mengungkap tentang pengetahuan akuntansi dari para pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal. Deskripsi mengenai pengetahuan akuntansi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Deskripsi Pengetahuan Akuntansi

No Pengetahuan Akuntansi

Interval Kriteria f %

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dan lampiran 4 yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pertanyaan mengenai pengetahuan akuntansi adalah 36,61 (81,36%) dengan standar deviasi 1,80, nilai minimum 34 dan nilai maximum 42, maka dapat disimpulkan bahwa

(58)

rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal memiliki pengetahuan akuntansi yang tinggi.

4.1.3.4 Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4)

Variabel pengalaman dalam informasi akuntansi ini terdiri dari 10 item pernyataan yang mengungkapkan pengalaman dalam informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal. Deskripsi mengenai pengalaman dalam informasi akuntansi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Deskripsi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi No Pengalaman dalam Informasi Akuntansi

Interval Kriteria f %

Sumber : Data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dan lampiran 4 yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai pengalaman dalam informasi akuntansi adalah 37,65 (75,29%) dengan standar deviasi 4,11, nilai minimum 22 dan nilai maximum 46, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal memiliki pengalaman yang tinggidalam informasi akuntansi.

(59)

informasi akuntansi dan pengalaman menggunakan informasi akuntansi. Hasil analisis deskriptif dari tiap indikator pengalaman dalam informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

Indikator pengalaman menyelenggarakan informasi akuntansi terdiri dari 5 item pernyataan. Deskripsi mengenai pengalaman menyelenggarakan informasi akuntansi disajikan pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Deskripsi Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

No Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

Interval Kriteria f %

1 84% - 100% Sangat Tinggi 6 19,35 2 68% - 83,99% Tinggi 19 61,29

3 52% - 67,99% Sedang 5 16,13

4 36% - 51,99% Rendah 1 3,23

5 20% - 35,99% Sangat Rendah 0 0,00

TOTAL 31 100%

Sumber : Data primer diolah (2013)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dan lampiran 4 yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai pengalaman menyelenggarakan Informasi akuntansi adalah 18,16(72,65%) dengan standar deviasi 2,92, nilai minimum 10 dan nilai maximum 25, maka dapat disimpulkan bahwa pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal memiliki pengalaman yang tinggi dalam menyelenggarakan informasi akuntansi.

(60)

Indikator pengalaman menggunakan informasi akuntansi terdiri dari 5 item pernyataan. Deskripsi mengenai pengalaman menggunakan informasi akuntansi disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Deskripsi Pengalaman Menggunakan Informasi Akuntansi No Pengalaman Menggunakan Informasi Akuntansi

Interval Kriteria f %

Sumber : Data primer diolah (2013)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dan lampiran 4 yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai pengalaman menggunakan informasi adalah 19,48 (77,94%) dengan standar deviasi 2,51, nilai minimum 12 dan nilai maximum 24, maka dapat disimpulkan bahwa pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal rata-rata memiliki pengalaman yang tinggi dalam menggunakan informasi akuntansi.

4.1.3.5 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Y)

(61)

Tabel 4.8 Deskripsi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

No Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi

Interval Kriteria f %

1 84% - 100% Sangat Positif 12 38,71 2 68% - 83,99% Positif 18 58,06

3 52% - 67,99% Sedang 1 3,23

4 36% - 51,99% Negatif 0 0,00 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 0 0,00

TOTAL 31 100%

Sumber : Data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dan lampiran 4 yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi adalah 36,48 (81,08%) dengan standar deviasi 2,54, nilai minimum 30 dan nilai maximum 42, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal memiliki persepsi positif terhadap informasi akuntansi.

(62)

1. Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi

Indikator persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi terdiri dari 5 item pernyataan. Deskripsi mengenai persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi disajikan dalam tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Deskripsi Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi No Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi

Interval Kriteria f %

1 84% - 100% Sangat Positif 21 67,74 2 68% - 83,99% Positif 10 32,26

3 52% - 67,99% Sedang 0 0,00

4 36% - 51,99% Negatif 0 0,00

5 20% - 35,99% Sangat Negatif 0 0,00

TOTAL 31 100%

Sumber: Data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dan lampiran 4 yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi adalah 21,55 (86,19%) dengan standar deviasi 1,79, nilai minimum 19 dan nilai maximum 25, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal memiliki persepsi sangat tinggi terhadap manfaat informasi akuntansi.

(63)

Tabel 4.10 Deskripsi Persepsi Terhadap Perbandinagan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi

No Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi

Interval Kriteria f %

1 84% - 100% Sangat Positif 5 16,13 2 68% - 83,99% Positif 11 35,48 3 52% - 67,99% Sedang 15 48,39

4 36% - 51,99% Negatif 0 0,00

5 20% - 35,99% Sangat Negatif 0 0,00

TOTAL 31 100%

Sumber : Data primer diolah (2013)

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dan lampiran 4 yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi adalah 3,68 (73,55%) dengan standar deviasi 0,75, nilai minimum 3 dan nilai maximum 5, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal memiliki persepsi tinggi terhadapperbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi.

(64)

Tabel 4.11 Deskripsi Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

No Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi

Interval Kriteria f %

1 84% - 100% Sangat Positif 2 6,45 2 68% - 83,99% Positif 25 80,65

3 52% - 67,99% Sedang 3 9,68

4 36% - 51,99% Negatif 1 3,23

5 20% - 35,99% Sangat Negatif 0 0,00

TOTAL 36 100%

Sumber: Data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dan lampiran 4 yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi adalah11,26 (75,05%) dengan standar deviasi 1,29, nilai minimum 6 dan nilai maximum 13, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Tas Kain Kabupaten Kendal memiliki persepsi positif terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi.

4.1.4 Uji Asumsi Klasik

(65)

4.1.4.1Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu dengan melihat kurva normal P-Plotdan dengan melihat nilai dari kolmogorov-smirnov. Uji normalitas melalui kurva normal P-Plot menggunakan program SPSS ver.16 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2 Kurva P-Plot

Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

(66)

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Persepsi

N 31

Normal Parametersa Mean 36.48

Std. Deviation 2.541

Most Extreme Differences

Absolute .129

Positive .114

Negative -.129

Kolmogorov-Smirnov Z .717

Asymp. Sig. (2-tailed) .682

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Data primer yang diolah (2013)

Tabel 4.12 di atas menunjukkan nilai kolmogorov-smirnov sebesar 0,717 dengan signifikansi 0,682. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal karena nilai signifikansi 0,682 lebih besar dari 0,05.

4.1.4.2Uji Multikolinieritas

Gambar

Gambar 1 Kerangka Konseptual
Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden
Tabel 4.3 Deskripsi Umur Perusahaan
Tabel 4.4 Deskripsi Pengetahuan Akuntansi
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Kekuatan otot, yaitu kemampuan untuk memindahkan bagian tubuh dengan cepat bersamaan dengan melakukan kerja otot secara maksimal. 2) Daya tahan otot, yaitu kemampuan

Di Indonesia, berdasarkan data yang didapatkan dari Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, mengenai berita tentang kekerasan pada anak yang terjadi di tahun 1992-2002 di 7 kota

Pada penelitian selanjutnya, untuk mendapatkan produksi biogas yang lebih cepat dalam jumlah besar dapat dikaji campuran dengan bahan dasar limbah cair tahu dengan

Sesuai dokumen penawaran Saudara untuk pekerjaan : Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Bagelen , bersama ini kami mengundang Saudara pada :. Keterangan : - Membawa dokumen

Namun, berbagai tulisan yang membahas pemertahanan dan revitali­ sasi bahasa etnik di Indonesia sangat jarang yang membahas atau memperhati­ kan dengan rinci aspek sumber daya

(1) Untuk menjamin keselamatan lalu lintas dan angkutan di jalan, perusahaan angkutan umum wajib mematuhi ketentuan mengenai waktu kerja dan waktu istirahat bagi pengemudi

Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara dengan Ibu Maya Rohmi S.Ag selaku guru Aqidah Akhlak di MAN Demak di rumah beliau di gang mbeguron Demak pada

Gaya Batang Rangka Utama Akibat Beban Garis Daya Layan Pada Titik Simpul 15 .... Kombinasi Pembebanan di Titik Simpul