• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN UJI DAYA BUNUH EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG (Nicolaia speciosa (Blume) Horan.) TERHADAP LARVA NYAMUK Culex quinquefasciatus Say.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "I. PENDAHULUAN UJI DAYA BUNUH EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG (Nicolaia speciosa (Blume) Horan.) TERHADAP LARVA NYAMUK Culex quinquefasciatus Say."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi. Air yang

relatif bersih sangat didambakan setiap mahluk hidup, terutama manusia, baik

untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi

kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya (Sumarwoto, 1991).

Manusia sebagai mahluk hidup selain mendayagunakan unsur-unsur alam,

ia juga membuang segala sesuatu yang tidak diperlukan lagi kembali ke alam.

Tindakan ini akan berakibat buruk terhadap limbah apanila jumlah buangan

terlalu banyak, sehingga alam tidak dapat lagi membersihkan diri (self

purification) (Sumarwoto, 1991).

Limbah rumah tangga merupakan salah satu pencemar air terbesar selain

limbah-limbah industri, pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah

tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya.

Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi pula tingkat pencemarannya

(Anonim, 2005).

Air limbah rumah tangga dapat menyebabkan penyakit yang berpengaruh

langsung pada kesehatan, karena air limbah rumah tangga dapat dijadikan sebagai

tempat perindukan vektor penyakit. Salah satu vektor tersebut adalah Culex

quinquefasciatus Say., yang banyak didapat terutama di daerah perkotaan, karena

relung ekologi nyamuk tersebut dapat menempati habitat perairan tercemar sedang

(2)

2

Nyamuk Culex merupakan nyamuk pembawa penyakit filaria

(Brotowidjoyo, 1987). Nyamuk ini juga menyebarkan penyakit radang otak (West

Nile Virus) dan Japanese Encephalitis (Anonim, 2006). Umur Culex di alam

bebas kurang lebih 10 hari, dan waktu tersebut cukup untuk berkembang biak

bibit penyakit di dalam tubuh nyamuk.

Menurut Rina (2007), WHO mencatat penyakit kaki gajah di Indonesia

tersebar luas di hampir di seluruh propinsi. Berdasarkan laaporan dari hasil survei

pada tahun 2000, tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231

Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis

623.

Tindakan pengontrolan terhadap nyamuk ditujukan pada larva dan nyamuk

dewasa. Tindakan yang ditujukan pada larva mencakup menyingkirkan atau

memodifikasi habitat-habitat larva (misalnya, drainase) atau dapat mencakup

pemberantasan habitat larva dengan insektisida. Tindakan yang ditujukan pada

nyamuk dewasa dapat beerupa sifat pencegahan (penggunaan pakaian pelindung,

kelambu, dan pemakaian zat-zat penolak) atau insektisida (semprotan-semprotan

atau aerosol) (Borror dkk., 1996).

Beragam produk insektisida digunakan sebagai penumpas kedua jenis

nyamuk tersebut. Namun insektisida ditenggarai berdampak negatif terhadap

lingkungan, selain itu juga dapat menumpas predator dan membuat serangga

resisten (Anonim, 2005a)

Jenis insektisida kimia dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia,

(3)

3

pada kulit. Dampak yang paling merugikan manusia adalah munculnya resistensi

atau kekebalan pada nyamuk terhadap insektisida sintetis sehingga akan

mengakibatkan penggunaan insekitisida dengan dosis atau konsentrasi yang

semakin tinggi dan akhirnya akan berdampak buruk bagi lingkungan (Irmansyah,

2002).

Alternatif insektisida dari alam sudah sering digunakan. Hasilnya memang

kalah bagus dibandingkan dengan insektisida kimia. Tumbuhan yang digunakan

umumnya mengandung zat-zat macam minyak atsiri, flavonoid, alkaloid,

polifenol dan saponin. Insektisida ini akan terurai dengan senyawa-senyawa yang

tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan setelah digunakan (Anonim,

2005a).

Salah satu tanaman yang mengandung insektisida botani adalah bunga

kecombrang (Nicolaia speciosa Horan). Bunga kecombrang ini mengandung

insektisida berupa flavonoid, alkaloid dan saponin. Adanya beberapa senyawa

tersebut telah dibuktikan oleh Tampubolon dkk., (1983) yang menyatakan bahwa

kandungan kimia bunga kecombrang adalah senyawa pahit berupa flavonoid,

saponin dan alkaloid.

Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan menggunakan

ekstrak bunga kecombrang yang bertujuan untuk mengetahui daya bunuh bunga

kecombrang terhadap larva nyamuk Culex quinquefasciatus dan mengetahui

konsentrasi yang paling efektif dan efisien untuk membunuh larva nyamuk Culex

(4)

4

B.Rumusan Masalah

Apakah bunga kecombrang (Nicolaia spesiosa Horan) mempunyai daya

bunuh terhadap larva nyamuk Culex quinquefasciatus dan berapakah konsentrasi

yang efektif sebagai larvasida?

C.Tujuan Penelitian

Mengetahui kemampuan ekstrak bunga kecombrang dalam membunuh

larva nyamuk Culex quinquefasciatus dan mengetahui konsentrasi yang efektif

sebagai larvasida.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah pengembangan dan pemanfaatan ekstrak

bunga kecombrang sebagai bahan insektisida nabati agar mudah diaplikasikan

kepada masyarakat dalam mengendalikan serangga vektor penyakit pada

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada pembahasan, dapat diambil simpulan yaitu kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang

untuk mengetahui apakah terdapat paling tidak satu variabel prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap variabel respon, kemudian melakukan uji signifikansi parameter

(3) Apabila ditinjau dari kemampuan spasial tinggi, sedang, dan rendah, model pembelajaran kooperatif TGT dengan strategi peta konsep menghasilkan prestasi belajar

Dalam penelitian ini digunakan regresi linier berganda untuk tujuan menghitung dan menganalisis seberapa besar pengaruh investasi, nilai produksi jumlah unit usaha dan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran, pemahaman mengenai penerapan, wujud dan kesatuan tema secara kontekstual dan inferensi dalam percakapan dan

Aisyiyah Kota Cirebon.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pelayanan pengasuh anak usia 3-5 tahun dengan fokus pada kegiatan makan, bermain dan

Urgensi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui selektivitas, struktur kimia dan mekanisme molekuler dari isolat aktif rumput mutiara sebagai

Walau apa pun ciri-ciri sekolah berkesan yang dihasilkan oleh pengkaji-pengkaji, namun begitu, hampir kesemuanya memperkatakan tentang ciri-ciri sekolah