Lampiran 1 KUESIONER
KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth.
Karyawan PT. Asa Karya Perkasa Di tempat.
Dengan Hormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir program sarjana (S1) Ilmu
Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara, Saya melaksanakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Asa Karya Perkasa Medan”.
Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti mohon kesediaan dari
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan mengisi daftar pernyataan yang telah
tersedia.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner ini, peneliti mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya
A. IDENTITAS RESPONDEN
Isilah dengan tanda (√) tepat pada kolom yang sesuai dengan anda
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : …….... Tahun
Pendidikan Terakhir : SMA Sarjana
Diploma Pasca Sarjana
Status Perkawinan : Kawin Belum Kawin
B. Berilah tanda (√) Pada kolom yang sesuai menurut anda Keterangan: SS = Sangat Setuju
S = Setuju
CS = Cukup Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
A.Motivasi Kerja (X)
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Perusahaan memberikan pelatihan bagi
setiap
karyawan untuk bertindak dengan aman
2. Saya merasa puas dengan mendapat
pelatihan di tempat saya bekerja
baik dan layak pakai
4. Perusahaan memberikan petunjuk kerja
yang
dapat mempermudah pekerjaan saya
5. Saya merasa senang bila pekerjaan saya
selama bekerja di akui oleh atasan
6. Perusahaan memberikan jaminan
kesehatan kepada setiap karyawan
7. Perusahaan menyediakan obat-obatan
untuk
pertolongan pertama apabila terjadi
kecelakaan
8 Saya dipromosikan oleh atasan untuk
menjabat posisi lebih tinggi, jika bekerja
rajin
9 Atasan saya selalu memberikan saya
pujian apabila saya menjalankan tugas
pekerjaan dengan baik dan memuaskan
10 Saya merasa senang bisa mendaptkan
partner kerja yang baik dalam bekerja
11 Saya mampu berkomunikasi dengan baik
pada waktu melaksanakan tugas
12 Saya mampu membagi tugas dengan
13 Karyawan memiliki sikap kerjasama
yang cukup baik
B. Kinerja karyawan (Y)
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Saya selalu berusaha untuk
menyelesaikan tugas dengan penuh rasa
tanggung jawab untuk mencapai hasil
yang maksimal
2 Saya selalu berusaha menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan
target waktu kerja yang telah ditentukan
3 Saya selalu hadir tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang sudah ditetapkan di
tempat kerja
4 Saya selalu terbuka untuk menerima
kritik atau saran atas hasil kerja yang
saya peroleh
5 Pekerjaan yang saya tekuni dapat
meningkatkan kinerja kerja saya
6 Saya mampu menggunakan peralatan
kerja dengan baik
7 Saya mampu untuk memanajemen waktu
saya agar selalu masuk kerja dengan
79 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 55
80 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 50
81 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 54
82 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 60
83 4 4 4 4 3 4 3 3 5 5 5 5 5 54
84 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 56
85 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
86 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 55
87 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 57
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53
89 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50
90 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 57
91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 55
92 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 52
93 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 5 5 4 53
94 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 43
95 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 60
96 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 53
97 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 50
98 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 58
99 5 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 55
Lampiran 3
Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja
Correlations
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan
Correlations
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 Kinerja
item1 Pearson Correlation 1 .883** .689** .590** .546** .030 .093 .785**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .763 .355 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
item2 Pearson Correlation .883** 1 .738** .643** .499** .068 .062 .794**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .500 .539 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
item3 Pearson Correlation .689** .738** 1 .830** .594** .191 .041 .845**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .057 .682 .000
item4 Pearson Correlation .590** .643** .830** 1 .655** .239* -.035 .816**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .017 .727 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
item5 Pearson Correlation .546** .499** .594** .655** 1 .102 .042 .745**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .314 .677 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
item6 Pearson Correlation .030 .068 .191 .239* .102 1 .226* .413**
Sig. (2-tailed) .763 .500 .057 .017 .314 .024 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
item7 Pearson Correlation .093 .062 .041 -.035 .042 .226* 1 .331**
Sig. (2-tailed) .355 .539 .682 .727 .677 .024 .001
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Kinerja Pearson Correlation .785** .794** .845** .816** .745** .413** .331** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001
N 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 4
Hasil Uji Reabilitas
1. Uji Reabilitas Motivasi Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.768 14
2. Uji Reabilitas Kinerja Karyawan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Lampiran 5
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Correlations
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), x
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 542.480 1 542.480 147.873 .000a
Residual 359.520 98 3.669
Total 902.000 99
a. Predictors: (Constant), x
b. Dependent Variable: y
Coefficientsa
Interval for B Correlations
Collinearity
DAFTAR PUSTAKA
Ishak dan Hendri Tanjung, 2003.Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Grasindo
Hasibuan.Malayu.SP, 2007.Organisasi dan Motivasi.Jakarta: Bumi Aksara
Juliandi,Azuar dan Irfan, 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk ilmu-ilmu
bisnis. Bandung: Citapustaka
Mangkunegar Anwar Prabu, 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Cetakan Kedua, Bandung: PT. Refika Aditama
Mangkunegara Anwar Prabu, 2002. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Moekijat, 2002. Dasar-dasar Motivasi. Bandung: CV. Pionir Jaya
Ruky. Agustin.S, 2001. Sistem Manajemen Kinerja. Cetakan Pertama, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum
Winardi.J, 2001.Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. CetakanPertama, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Sumber Skripsi, jurnal:
Eko Yuliawan, 2011. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai pada Balai Ksehatan dan Keselamatan Kerja Bandung.
STIE MIKROSKIL
Indra Jaya, 2012. Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Universitas
Jambi
Noviansyah, Zunaidah, 2011.Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja. Universitas
Batu Raja
Nurul Astuty Yensy, 2010.Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja
Guru di SMA Negeri Argamakmur Bengkulu Utara. Universitas Bengkulu
Nenny Anggraeni. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Sekolah
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian bersifat Pendekatan
Kuantitatif, yang artinya pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel
diukur dengan angka dan analisis dengan prosedur statistik dengan tujuan untuk
menghasilkan data sesuai dengan survei yang akan diperoleh di lapangan yang
dilakukan oleh peneliti dan dari kuisioner yang akan dibagikan untuk
mendapatkan hasil yang akurat.
3.2 Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
pada PT. Asa Karya Perkasa Medan.
3.3 Definisi Konsep
Konsep merupakan suatu gagasan yang dinyatakan dalam sebuah simbol
atau kata. Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep
yang diteliti maka dalam hal ini penulis mengemukakan definisi dari konsep yang
dipergunakan, yaitu :
1) Motivasi Kerja
Motivasi adalah keinginan untuk melakukan kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan dan tujuan tertentu. Motivasi karyawan dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik faktor internal maupun eksternal.
2) Kinerja
Kinerja adalah mampu mencapai tujuan seperti yang diharapkan dan kinerja
karyawan merupakan karakteristik terpenting yang menentukan keberhasilan
sebuah organisasi.
3.4 Definisi Operasional
1. Variabel motivasi. Motivasi adalah dorongan seseorang untuk bekerja yang
diindikasikan dari kemampuan orang yang bersangkutan dan pengalaman
kerja sebelumnya.
a. Pelatihan merupakan proses pengembangan kemampuan yang spesifik dan
pada akhirnya tidak memperoleh ijhazah (non degree).
b. Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima dapat berupa fisik maupun
non fisik dan diberikan dengan tujuan memberikan rangsangan dan
motivasi kepada tenaga kerja.
c. Prestasi adalah hasil kerja yang diperoleh oleh seseorang atas
pencapaiannya terhadap suatu hal yang telah direncanakannya
sebelumnya.
2. Variabel Kinerja. Kinerja merupakan hasil kerja dari seseorang karyawan
yang diindikasikan dari kuantitas kerja dan kualitas kerja.
a. Kuantitas kerja merupakan jumlah jam bekerja di luar jam kantor/lembur.
b. Kualitas kerja merupakan hal yang berkaitan dengan masalah ketelitian
bekerja, kerapian hasil bekerja, ketekunan bekerja.
3.5 Teknik sampling (Populasi dan sampel)
Langkah selanjutnya adalahmenentukan target yang akan disurvei yakni
populasi target. Populasi targetadalah sekelompok orang yang mempunyai
pengetahuan dan pandangan sertamampu memberikan tanggapan terhadap isi
1) Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono; 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang ditarik menjadi 40 orang
responden.
2) Sampel adalah wakil dari populasi. Menurut Sugiyono sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada
penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total
sampling, teknik ini menetukan sampel yang digunakan dengan mengambil
seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel. Berdasarkan
penjelasan di atas maka peneliti mengambil jumlah sampel adalah 100 orang
responden.
3.6 Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data
a. Data primer
Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara), data primer yang dihasilkan
dalam penelitian ini merupakan hasil dari kuisioner yang disebarkan kepada
responden, dalam hal ini karyawan PT. Asa Karya Perkasa.
b.Data sekunder
Data sekunder yang berada di penelitian ini berasal dari studi pustaka yang
mendukung penulisan penelitian serta diperoleh dari literatur yang relevan
dengan penelitian, sebagai dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan
tambahan yaitu sumber data yang diperoleh dari sumber lain dengan cara
bertanya guna mencari tambahan data. Data ini meliputi data tentang kondisi
perusahaan mengenai masalah struktur organisasi dan jumlah karyawan.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam hal ini teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah :
a. Studi kepustakaan
Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu yang dilakukan dengan
membaca buku-buku dan majalah yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti, skripsi maupun thesis sebagai acuan penelitian terdahulu dan
dengan cara browsing di internet untuk mencari artikel-artikel serta
jurnal-jurnal atau data-data yang dapat membantu dalam hasil penelitian.
b. Studi Lapangan
Merupakan suatu metode pengumpulan data secara langsung oleh peneliti
dengan cara sebagai berikut :
a) Angket/Kuisioner
Kuisioner adalah pertanyaan/pernyataan yang disusun untuk
mengetahui pendapat/persepsi responden penelitian tentang suatu
variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini kuesioner yang
digunakan bersifat tertutup artinya responden diharapkan
menjawab semua pertanyaan yang ada dan tidak diberi kesempatan
untuk menjawab di luar jawaban yang disediakan. Kuisioner ini
dilaksanakan untuk memperoleh tanggapan tentang
fenomena-fenomena yang diteliti mengenai “Pengaruh Motivasi Kerja
Skala yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah skala
likert, dimana skala ini dirancang oleh Likert untuk mengukur
sikap, pendapat, persepsi seseorang/sekelompok orang tentang
fenomena sosial; opsi jawaban dari skala ini adalah sebagai
berikut:
Keterangan :
No. Kategori Notasi Skor
1. Sangat Setuju SS 5
2. Setuju S 4
3. Ragu-ragu R 3
4. Tidak Setuju TS 2
5. Sangat Tidak
Setuju
STS 1
Berikut ini contoh skala Likert :
No Pernyataan SS S R TS STS
1 -
2 dst..
Dalam penelitian ini dibutuhkan pengembangan instrumen penelitian,
Intrumen Variabel
Indikator Nomor Item Instrumen/ Angket
Motivasi Kemampuan
Kinerja Kuantitas
Kualitas
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
kuantitatif karena menganalis data yang berupa angka-angka/numerik. Data yang
diperolehdari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahapan analisis,
yaitu :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen angket yang telah dirancang perlu diketahui kebenaran dan
keterpercayaannya. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuisioner yang
disebarkan tersebut perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan tujuan
untuk menguji apakah kuisioner yang disebarkan mendapatkan data yang
valid dan reliabel. Maka dari itu peneliti melakukan pengujian instrumen
penelitian dengan pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS statistic.
Bentuk pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini adalah
dengan pengujian sekali jalan (single trial administration), bentuk pengujian
sekali jalan adalah pengujian yang hanya diuji sekali saja yakni dengan cara
menyebarkan angket kepada responden yang sudah ditentukan sebelumnya
lalu diuji validitas dan reliabilitasnya, jika hasilnya valid dan reliabel maka
1. Validitas
Menurut Widayat (2004:87) validitas adalah suatu pengukuran yang
mengacu pada proses dimana pengukuran benar-benar bebas dari
kesalahan sistematis dan kesalahan random. Pengukuran yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Validitas memiliki nama lain seperti sahih,tepat dengan tujuan untuk
mengetahui apakah angket memiliki validitas yang tinggi. Dalam
penelitian ini cara untuk menguji validitasnya adalah dengan korelasi item
total, yakni :
nΣxy – (Σx) (Σ) r =
√ { nΣx² - (Σx) ²} { nΣy² - (Σy)²
Kriteria menarik kesimpulan untuk menetukan valid tidaknya suatu
instrumen adalah dengan melihat probabilitas kesalahan dari korelasi
(disimbolkan dengan Sig); nilai kesalahan (Sig) hasil dari perhitungan
SPSS tersebut dibandingkan dengan probabilitas kesalahan yang
ditetapkan oleh peneliti yang disimbolkan dengan alpha (a). Umumnya
dalam penelitian sosial nilai (a) yang dipilih adalah 0,05, jika nilai
Sig<α0,05 maka suatu item yang diuji korelasinya adalah valid.
b) Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.
dipercaya pula. Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang
handal dan dapat dipercaya maka hail penelitian juga dapat memiliki
tingkat keterpercayaan yang tinggi.
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik Cronbach Alpha (Arikunto 2000) dengan rumus sebagai berikut :
k Σ౮ b² r = { } { 1 - } (k – 1 ) ౮1²
Dimana :
r = Reliabilitas Instrumen
k = banyaknya butir pernyataan
Σ౮ b² = jumlah varians butir
౮1² = Varians total
Kriteria penarikan kesimpulannya adalah jika nilai koefisien
reliabilitas (Cronbach Alpha) > 0,06 maka instrumen memiliki reliabilitas
yang baik atau dengan kata lain instrumen adalah reliabel atau terpercaya.
3.7.1 Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara
satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini bertujuan
untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif
Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y = a + bX + e
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
X = Motivasi Kerja
b = Koefisien regresi
e = Error
3.7.2 Uji Simultan ( Uji F )
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
atau terikat. Cara melakukan uji f adalah dengan membandingkan antar f tabel
dengan f hitung. Jika f hitung ≥ f tabel maka H o ditolak dan Ha diterima, namun
jika f hitung ≤ f tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima , adapun hipotesisnya
adalah sebagai berikut :
a. Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen
(Motivasi Kerja ) terhadap variabel dependen ( Kinerja Karyawan )
b. Ha : ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen ( Motivasi
Kerja) terhadap variabel dependen ( Kinerja Karyawan).
Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut :
a. Tidak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitras yang
ditetapkan sebesar 0,05 (Sig. 2-tailed ≤α0,05)
b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang
3.7.3 Uji Parsial ( Uji t )
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi dependen; uji t
digunakan untuk melihat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di
PT. Asa Karya Perkasa secara parsial ( individu ). Caranya adalah dengan
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung ≥ tabel maka Ho
ditolak dan Ha diterima, namun jika t hitung ≤ tabel maka Ha ditolak dan Ho
diterima, adapun hipotesisnya adalah :
Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen ( Motivasi
Kerja ) terhadap variabel dependen ( Kinerja Karyawan )
Ha : ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen ( Motivasi Kerja)
terhadap variabel dependen ( Kinerja Karyawan )
Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut :
a. Tidak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitras yang
ditetapkan sebesar 0,05 (Sig. 2-tailed ≤α0,05)
b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Asa Karya Perkasa ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang
ketenagakerjaan. Yang lebih tepatnya Perusahaan ini banyak mengeluarkan
security-security yang handal dan yang siap ditempatkan di beberapa tempat di
kota medan misalnya saja di palladium dan berbagai tenpat lainnya. Perusahaan
ini dipimpin oleh seseorang yang memiliki jiwa bisnis dan memiliki sikap
kepemimpinan yang baik.
Kemampuan bisnis yang dimiliki pemimpin tersebut membawa perusahaan
ini menjadi perusahaan yang cukup bertumbuh dalam menyalurkan
security-security handal untuk ditempatkan di berbagai tempat, Perusahaan ini memiliki
banyak karyawanyang siap dipakai di berbagai tempat-tempat yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan. bermula pada tahun 1995-an perusahaan ini berdiri
dengan nama PT. Laskar Merah Putih dan pada tahun 2005 yang lalu perusahaan
tersebut berganti nama dengan nama PT. AKP dan sampai sekarang perusahaan
tersebut masih eksis dalam penyaluran tenaga kerja “security” .
Keyakinan pemilikpada perusahaan inidigabung dengan kemampuan
manajemennya membawa perusahaan tumbuh menjadi perusahaan yang baik
dibidangnya.AKP menjadi perusahaan ketenagakerjaan yang berkompeten di
4.1.1 Lokasi Perusahaan
Letak suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting karena
dapatmempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan perkembangan
selanjutnya, sehingga harus dipikirkan sebelumnya oleh pendiri perusahaan.
Berbicara mengenai lokasi, setiap orang yang hendak mendirikan suatu
perusahaan tentunya ingin mendapatkan lokasi perusahaan yang strategis. Oleh
karena itu, lokasi ditetapkan atas pertimbangan yang cermat terhadap semua
faktor yang mempunyai peranan penting dalam perusahaan. Guna menunjang
kelancaran jalannya aktivitas dan kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang
akan datang, PT.Asa Karya Perkasa melakukan pertimbangandan penentuan
lokasi perusahaan yang strategis dimana akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
Adapun faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalammemilih
lokasi perusahaan antara lain adalah:
1. Kemudahan dalam mendapatkan tenaga kerja
2. Kemudahan dalam akses transportasi
Kantor pusat PT. Asa Karya Perkasa berada di Jalan Gatot Subroto dekat
dengan petisah Medan; perusahaan ini memiliki beberapa penempatan tenaga
kerja, antar lain: JW Marriot dan Palladium. Dari beberapa tempat tersebut,
Penempatan karyawan yang paling banyak terdapat di palladium yang terletak di
jalan Raden Salehdekat dengan kantor walikota Medan. Dalam usahanya
memperoleh tenaga kerja, perusahaan tidak mengalami kesulitan karena
perusahaan ini tidak banyak menuntut persyaratan untuk menerima tenaga kerja
tercukupi, tenaga kerja ini tidak hanya berasal dari lingkungan lokasi perusahaan
saja melainkan juga dari lingkungan maupun daerah lainnya.
Sikap dari seorang pimpinan juga menjadi salah satu faktor yang penting
untuk melaksanakan pekerjaanini dengan baik karena ini sangat mempengaruhi
kualitas pekerjaan dari bawahannya. Bawahan akan semakin berkualitas jika di
dukung juga oleh sikap dari pemimpin yang terbuka ataupun transparan, sikap
yang transparan itu juga bisa ditunjukkan dengan pemberian motivasi kepada
setiap karyawan-karyawannya, tanpa adanya motivasi bisa saja pekerjaan terus
berjalan tetapi akan kurang efektif nantinyan jika karyawan-karyawan tersebut
diabaikan tanpa adanya pemberian motivasi maka dari itu perusahaan ini penting
untuk mengadakan baris-berbaris setiap paginya dalam pemberian motivasi
kepada karyawan.
Sasaran yang hendak dicapai perusahaan dalam jangka panjang
adalahsemakin memperbanyak tenaga-tenaga kerja baru untuk ditempatkan di
berbagai tempat dan itu adalah sebuah pencapaian yang akan diraih oleh
perusahaan dengan cara merekrut karyawan dengan tidak banyaknya persyaratan
yang diminta oleh perusahaan.Untuk jangka pendek perusahaan berusaha
mempertahankanprestasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada
cuctomer ataupun pengunjung yang datang ke palladium karena dengan
memberikan pelayanan yang prima maka akan sangat berpengaruh positif untuk
peningkatan kualitas pekerjaan dan untuk perusahaan .
4.1.2 Struktur Organisasi
Suatu struktur organisasi merupakan langkah yang sangat penting sebelum
Dengan adanya struktur organisasi akan kelihatan lebih jelas dalam hal pembagian
tugas dan tanggung jawab. Sehingga memudahkan untuk mengarahkan dan
mengawasi dalam hal pelaksanaan kegiatan yang telah di rencanakan terlebih
dahulu. Berikut ini struktur organisasi PT. Asa Karya Perkasa
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Asa Karya Perkasa Medan
Dewan Komisaris
Dewan Pengawas
General Manajer
Dept. claim Dept. Pelatihan Karyawan
Dept. Personalia
Staff Personalia Pimpinan
Lapangan
4.1.3 Personalia
1. Jumlah Karyawan
Agar kebutuhan tenaga kerja tersebut dapat terpenuhi maka ditentukan
berdasarkanperencanaan yang diteliti dan dianalisis dari suatu organisasi
perusahaan internalnya makaselanjutnya dapat pula diketahui berbagai macam
pekerjaan yang terdapat di dalamperusahaan tersebut. Oleh karena itulah
perencanaan harus cermat untuk suatu kebutuhantenaga kerja yang memerlukan
usaha bersama dari seluruh bagian di dalam suatu perusahaanyang bersangkutan.
Bagian personalia mempunyai tanggung jawab sepenuhnya di dalam
menyusunkebutuhan akan tenaga kerja serta mengisi jabatan-jabatan yang kurang.
Untuk maksud diatas harus ada seorang petugas dan juga harus ada kerjasama dari
berbagai bagian di dalamuatu perusahaan, di dalam usaha pemenuhan tenaga
kerja.Jumlah tenaga kerja yang dimiliki berbeda diantara satu perusahaan dengan
perusahaanyang lain. Jumlah tenaga kerja di suatu perusahaan tersebut,tergantung
besar kecilnyaperusahaan yang bersangkutan. Semakin besar perusahaan, maka
semakin besar pula jumlahtenaga kerja yang dibutuhkan, khusus untuk PT. Asa
Karya Perkasa memperkerjakan karyawan sebanyak 151 orang.
2. Jam Kerja Karyawan
Untuk pengaturan jam karyawan pada perusahaan, ditentukan pada pekerjaan
No Karyawan Hari Kerja Jam Kerja Jam/Hari
Jam kerja di atas untuk non shift berlaku untuk karyawan sebagai
pimpinan perusahaanatau kepala bagian yang bekerja di kantor termasuk juga
karyawan administrasi kantor, Sedangkan untuk karyawan kantor yang
menggunakan shift berlaku untuk karyawan yang bekerja di lapangan sebagai
satpam.
4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Menjadi perusahaan besar yang terbaik, menguntungkan dan memiliki peran
dominan dalam bidang ketenagakerjaan
2. Misi
Menyediakan tenaga-tenaga kerja yang handal, berkualitas dan mampu
4.2 Penyajian Data
4.2.1 Deskriptif Data Responden
Responden dalam penelitian ini adalah sebahagian dari karyawan yang
bekerja di PT. Asa Karya Perkasa selama penelitian berlangsung yang berjumlah
40 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan terlebih dahulu memastikan bahwa
responden adalah karyawan yang bekerja di PT.Asa Karya Perkasa. Penyajian
data mengenai identitas responden di sini untuk memberikan gambaran tentang
keadaan diri pada responden. Adapun gambaran tentang responden yang menjadi
sampel dalam penelitian ini di klasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, umur,
pekerjaan pelanggan, dan frekuensi belanja. Dibawah ini akan dibahas mengenai
kondisi dari masing-masing klasifikasi demografis responden tersebut.
1. Jenis kelamin
Berdasarkan identifikasi menurut jenis kelamin akan dilihat jumlah distribusi
jenis kelamin laki-laki dan perempuan, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden No Kategori Jumlah Presentase
1 Laki-Laki 75 Orang 75% ‚ Perempuan 25 Orang 25% Jumlah 100 Orang 100%
(Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2015)
Data di atas terlihat bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak (75%) jika
dibandingkan dengan jumlah responden perempuan (25%). Hal ini
menggambarkan bahwa sebagian besar karyawan PT. Asa Karya Perkasa, Medan
2. Umur responden
Umur responden menggambarkan tingkat pengalaman dan kedewasaan pola
pikir responden, sehingga dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menurut
tingkat responden yakni usia responden :
Tabel 4.2 Umur Responden
No Kategori Jumlah Presentase
1 <20 Tahun 10 10 %
2 21-29 Tahun 63 63 %
3 30-39 Tahun 27 27%
Jumlah 100 100 %
(Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2015 )
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa persentase terbesar berdasarkan usia
adalah berada pada responden yang memiliki umur dibawah 21-29tahun sebanyak
63%, kemudian diikuti oleh dengan responden yang berusia 30-39 tahun sebanyak
27%, dan yang terakhir yaitu usia dibawah 20 tahun sebanyak 10%.
3. Pendidikan Terakhir
Berdasarkan identifikasi menurut pendidikan terakhir responden akan dilihat
jumlah distribusi responden menurut jenjang pendidikannya, yang hasilnya dapat
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir
No Pendidikan
Terakhir Jumlah Presentase
1 SLTA 79Orang 79 %
2 D3 15 Orang 15 %
3 Sarjana 6 Orang 6 %
Jumlah 100 Orang 100 % (Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2015 )
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan di PT.Asa Karya
Perkasa memiliki pendidikan terakhir SLTA sebanyak 79 orang atau 79%, diikuti
oleh responden yang berpendidikan D3 yaitu
sebanyak 15 orang atau 15%, dan yang terakhir berpendidikan Sarjana sebanyak 6
orang atau 6%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan memiliki
pendidikan terakhir SLTA.
4. Status Perkawinan
Status perkawinan responden menjelaskan tentang hubungan yang dijalin oleh
responden, sehingga dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menurut status
perkawinan responden yakni :
Tabel 4.4 Status Perkawinan
No Status
Perkawinan Jumlah Presentase
1 Kawin 45Orang 45 %
2 Belum kawin 55 Orang 55 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa karyawan di PT. Asa Karya Perkasa
yang memiliki status belum kawin atau belum menikah lebih banyak daripada
yang sudah menikah, dapat kita lihat jumlah yang belum menikah sebanyak 55
orang sedangkan jumlah yang sudah menikah sebanyak 45 orang
4.2.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian 1. Deskripsi Data variabel Motivasi Kerja(X)
Variabel penelitian X merupakan variabel yang menjelaskan mengenai
Motivasi Kerja. Variabel ini memuat tiga belas pertanyaan dan telah dibagikan
pada responden terlebih dahulu, lalu kemudian dianalisis sesuai dengan jawaban
responden. Dalam penelitian ini, kuesioner yang dibagikan menggunakan skala
Likert. Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan variabel
penelitian X₁(Motivasi Kerja) diantaranya sebagai berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Kerja (X) N
Berdasarkan tabel 4.5 tanggapan responden mengenai Motivasi Kerja di atas
dapat dijelaskan bahwa: 5. Saya merasa senang
bila pekerjaan saya selama bekerja di akui oleh atasan
10 Saya merasa senang bisa mendaptkan partner kerja yang baik dalam bekerja
12 Saya mampu membagi tugas dengan baik dengan teman sekerja saya
32 32 58 58 10 10 0 0 0 0 100 100
13 Karyawan meiliki sikap kerjasama yang cukup baik
a. Pada pernyataan pertama “Perusahaan memberikan Pelatihan bagi setiap
karyawan untuk bertindak dengan aman”, dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat 24 orang responden atau24%,
66 orang responden atau 66% menyatakan setuju, 10 orang responden atau
10% menyatakan cukup setuju,Dari hasil perhitungan tersebut diketahui
bahwa responden paling banyak menjawab setuju.
b. Pada pernyataan kedua “Saya merasa puas dengan mendapat pelatihan di
tempat saya bekerja”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab
pilihan sangat setuju terdapat 23 orang responden atau 23%, 68 orang
responden atau 68% menyatakan setuju, 9 orang responden atau 9%
menyatakan cukup setuju, Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa
responden paling banyak menjawab setuju.
c. Pada pernyataan ketiga “Semua peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak
pakai”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat setuju
terdapat terdapat 18 orang responden atau 18%, 68 orang responden atau 68%
menyatakan setuju, 13orang responden atau 13% menyatakan cukup setuju
dan 1 orang atau 1% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.
d. Pada pernyataan keempat “Perusahaan memberikan petunjuk kerja yang dapat
mempermudah pekerjaan saya”, dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 20 orang responden atau
20%, 72 orang responden atau 72% menyatakan setuju, 6 orang responden
setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
banyak menjawab setuju.
e. Pada pernyataan kelima “Saya merasa senang bila pekerjaan saya selama
bekerja di akui oleh atasan”, dapat digambarkan bahwa responden yang
menjawab sangat setuju terdapat terdapat 20 orang responden atau 20%,
71orang responden atau 71% menyatakan setuju, 7 orang responden atau 7%
menyatakan cukup setuju dan 2 orang atau 2% menyatakan tidak setuju . Dari
hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak
menjawab setuju.
f. Pada pernyataan keenam “Perusahaan memberikan jaminan kesehatan kepada
setiap karyawan”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan
sangat setuju terdapat terdapat 7 orang responden atau 7%, 74 orang
responden atau 74% menyatakan setuju, 16 orang responden atau 16%
menyatakan cukup setuju dan 3 orang atau 3% menyatakan tidak setuju. Dari
hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak
menjawab setuju.
g. Pada pernyataan ketujuh “Perusahaan menyediakan obat-obatan untuk
pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan”, dapat diketahui bahwa
responden yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 7 orang
responden atau 7%, 56 orang responden atau 56% menyatakan setuju, 34
orang responden atau 34% menyatakan cukup setuju dan 3 orang atau 3%
menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa
h. Pada pernyataan kedelapan “Saya dipromosikan oleh atasan untuk menjabat
posisi lebih tinggi, jika bekerja rajin”, dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 5 orang responden atau 5%,
66 orang responden atau 66% menyatakan setuju, 26 orang responden atau
26% menyatakan cukup setuju dan 3 orang atau 3% menyatakan tidak setuju.
Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak
menjawab setuju.
i. Pada pernyataan kesembilan “Atasan saya selalu memberikan saya pujian
apabila saya menjalankan tugas pekerjaan dengan baik dan memuaskan”,
dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat setuju
terdapat terdapat 27orang responden atau 27%, 64 orang responden atau 64%
menyatakan setuju, 8 orang responden atau 8% menyatakan cukup setuju dan
1 orang atau 1% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju
j. Pada pernyataan kesepuluh “Saya merasa senang bisa mendaptkan partner
kerja yang baik dalam bekerja”, Saya mampu berkomunikasi dengan baik
pada waktu melaksanakan tugas”, dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 30 orang responden atau
30%, dan 63 orang responden atau 63% menyatakan setuju, 6 orang atau 6%
menyatakan cukup setuju dan 1 orang atau 1% menjawab tidak setuju. Dari
hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak
menjawab setuju.
k. Pada pernyataan kesebelas “Saya mampu berkomunikasi dengan baik pada
menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 36 orang responden atau
36%, 55 orang responden atau 55% menyatakan setuju, 9 orang responden
atau 9% menyatakan cukup setuju, Dari hasil perhitungan tersebut diketahui
bahwa responden paling banyak menjawab setuju.
l. Pada pernyataan keduabelas “Saya mampu membagi tugas dengan baik
dengan teman sekerja saya”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab
pilihan sangat setuju terdapat 32 orang responden atau 32%, 58 orang
responden atau 58% menyatakan setuju, 10 orang responden atau 10%
menyatakan cukup setuju , Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa
responden paling banyak menjawab setuju.
m. Pada pernyataan ketigabelas “Karyawan memiliki sikap kerjasama yang
cukup baik”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat
setuju terdapat 38orang responden atau 38%, 48 orang responden atau 48%
menyatakan setuju, 8 orang responden atau 8% menyatakan cukup setuju dan
6 orang responden atau 6% menjawab tidak setuju. Dari hasil perhitungan
tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.
2. Deskripsi Data Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Variabel penelitian Y merupakan variabel yang menjelaskan mengenai Kinerja
Karyawan. Variabel ini memuat tujuh pernyataan yang telah dibagikan pada
responden terlebih dahulu, lalu kemudian dianalisis sesuai dengan jawaban
responden.
Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan variabel penelitian
Tabel 4.6
Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan tabel 4.6 tanggapan responden mengenai Kinerja Karyawan di
atas dapat dijelaskan bahwa: No
1. Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab untuk mencapai hasil yang maksimal
24 24 68 68 7 7 1 1 0 0 100 100
2. Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan target waktu kerja yang telah ditentukan
28 28 66 66 15 15 1 1 0 0 100 100
3. Saya selalu hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan di tempat kerja
32 32 59 59 9 9 0 0 0 0 100 100
4. Saya selalu terbuka untuk menerima kritik atau saran atas hasil kerja yang saya peroleh
30 30 61 61 9 9 0 0 0 0 100 100
5. Pekerjaan yang saya
tekuni dapat saya agar selalu masuk kerja dengan tepat waktu
a. Pada pernyataan pertama “Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas
dengan penuh rasa tanggung jawab untuk mencapai hasil yang
maksimal”,dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat
setuju terdapat 24 orang responden atau 24%, 68 orang responden atau 68%
menyatakan setuju, dan 7 orang responden atau 7% menyatakan cukup setuju
dan 1orang atau 1% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.
b. Pada pernyataan kedua “Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan sesuai dengan target waktu kerja yang telah ditentukan”, dapat
diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat 28
orang responden atau 28%, 66 orang responden atau 66% menyatakan setuju,
dan 15 orang responden atau 15% menyatakan cukup setuju dan 1 orang atau
1% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa
responden paling banyak menjawab setuju.
c. Pada pernyataan ketiga “Saya selalu hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal
yang sudah ditetapkan di tempat kerja”, dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 32 orang responden
atau 32%, 59 orang responden atau 59% menyatakan setuju, 9 orang
responden atau 9 % menyatakan cukup setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa responden paling banyak menjawab cukupn setuju.
d. Pada pernyataan keempat “Saya selalu terbuka untuk menerima kritik atau
saran atas hasil kerja yang saya peroleh”, dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 30 orang responden
responden atau 9% menyatakan cukup setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.
e. Pada pernyataan kelima “Pekerjaan yang saya tekuni dapat meningkatkan
kinerja kerja saya”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat
setuju terdapat terdapat 38 orang responden atau 38%, 50 orang responden
atau 50% menyatakan setuju, 6 orang responden atau 6% menyatakan cukup
setuju dan 6 orang atau 6% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan
tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.
f. Pada pernyataan keenam “Saya mampu menggunakan peralatan kerja dengan
baik”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat setuju
terdapat 19 orang responden atau 19%, 55 orang responden atau 55%
menyatakan setuju, 25 orang responden atau 25% menyatakan cukup setuju
dan 1 orang atau 1% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.
g. Pada pernyataan ketujuh “Saya mampu untuk memanajemen waktu saya agar
selalu masuk kerja dengan tepat waktu”, dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat 18 orang responden atau 18%,
54 orang responden atau 54% menyatakan setuju, 26 orang responden atau
26% menyatakan cukup setuju dan 2 orang atau 2% menyatakan tidak setuju.
Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak
4.3 Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas Instrumen 1. Uji Validitas
Uji Validitas yaitu dengan cara menguji sejauh mana ketepatan dan
kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variabel penelitian. Dengan uji
validitas dapt diketahui item-item peryataan yang tersaji dalam kuesioner
benar-benar mampu mengungkap dengan pasti tentang masalah yang diteliti. Pengujian
validitas dilakukan dengan menggunakan metode analisis korelasi. Umumnya
nilai α yang dipilih adalah 0,05.Jika nilai sig > α 0.05 maka suatu item instrument
yang diuji korelasinya dinyatakan valid. Berikut ini disajikan hasil perhitungan
validitas dengan menggunakan IBM for SPSS Statisctic 21.
Tabel 4.7
Tabel Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X)
Indikator Nilai Korelasi Nilai Probabilitas Keterangan
Pelatihan
Pernyataan 1 0.442(Positif) 0.00 0< 0,05 Valid Pernyataan 2 0.589(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan 3 0.750(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan 4 0.610(Positif) 0.00 0< 0,05 Valid
Kompensasi
Pernyataan 5 0.589(Positif) 0.000< 0,05 Valid Pernyataan 6 0.603(Positif) 0.000< 0,05 Valid Pernyataan 7 0.543(Positif) 0.000 < 0,05 Valid
Prestasi
Pernyataan 8 0.483(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan 9 0.540(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan10 0.438(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan11 0.595(Positif) 0.000< 0,05 Valid Pernyataan12 0.615(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan13 0.434(Positif) 0.000 < 0,05 Valid
Hasil uji validitas tabel 4.7 tentang Motivasi Kerja menunjukkan bahwa
semua pernyataan untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini
mempunyai nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti valid atau
nilai korelasi positif. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada
pengujian realibilitas instrument.
Tabel 4.8
Tabel Uji Validitas VariabelKinerja Karyawan (Y)
Pernyataan Nilai Korelasi Nilai Probabilitas Keterangan
Pernyataan 1 0.313(Positif) 0.002 < 0,05 Valid Pernyataan 2 0.447(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan 3 0.551(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan 4 Pernyataan 7 0.564(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Valid Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2015)
Hasil uji validitas tabel 4.8 tentang kinerja karyawan menunjukkan bahwa
semua pernyataan untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini
mempunyai nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti valid atau
nilai korelasi positif. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada
pengujian reliabilitas instrument.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana konsistensi dari suatu
instrumen penelitian. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan
nilai Cronbach’s Alpha >0,6 maka instrument memiliki reliabilitas yang baik atau
terpercaya. Berikut disajikan hasil pengujian reliabilitas.
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Kerja (X) Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.768 14
Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2015).
Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.9 tersebut menunjukkan bahwa variabel
Motivasi Kerja mempunyai koefisien Alpha diatas 0,6. Dengan demikian
kesimpulannya statistik Motivasi Kerja adalah reliabel yang berarti bahwa
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan (Y) Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.763 8
Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2015).
Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.10 tersebut menunjukkan bahwa variabel
Kinerja Karyawan mempunyai koefisien Alpha diatas 0,6. Dengan demikian
kesimpulannya statistik kepuasan pelanggan adalah reliabel yang berarti bahwa
4.4Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis persamaan regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana perubahan pada variabel kinerja jika terjadi perubahan pada variabel
Motivasi. Hasil penghitungannya sebagai berikut :
Tabel 4.11
Sumber: Olahan SPSS, 2015
Berdasarkan data diatas, maka model persamaan regresinya adalah :
Y= β+ β1X
Y= 7.328+0.407
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Nilai konstatnta ( α ) sebesar 7,328 menunjukan bahwa jika nilai variabel
bebas (Motivasi) bernilai 0,000 maka berbanding lurus dengan nilai variabel
terikat(Kinerja) yaitu: 7,328 .
2. Nilai Koefisien X (b) sebesar 0,407 ini berarti variabel Kinerja berpengaruh
positif terhadap variabel Motivasi Kerja, atau dengan kata lain jika variabel
Motivasi Kerja ditingkatkan sebesar satu satuan, maka variabel Kinerja
4.5 Pengujian Hipotesis
1. Analisis Uji Parsial (Uji-t)
Juliandi (2013:176), uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh
pengaruh variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat.
Apabila peneliti bermaksud menganalisis regresi parsial (sebuah variabel bebas
dengan sebuah variabel terikat).Maka y digunakan untuk menguji hipotesisnya
nilai t.
Sumber: Olahan SPSS, 2015
Pengaruh dari variabel Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dapat
dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi (probabilitas).Variabel Motivasi
Kerja mempunyai arah yang positif.Variabel Motivasi Kerja signifikan
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan karena nilai signifikan < 0.05.
Berdasarkan pengujian parsial (Uji – t) diperoleh hasil bahwa nilai t hitung
sebesar (+)12,160 dimana nilainya lebih besar dari T tabel yaitu 1,995 dengan
nilai koefisien regresi sebesar 0,776 dan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
parsial variabel independen Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel dependen Kinerja Karyawan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha diterima berarti,
Motivasi Kerja secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Asa Karya Perkasa.
2. Analisis Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependennya. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 542.480 1 542.480 147.873 .000a
Residual 359.520 98 3.669
Total 902.000 99
a. Predictors: (Constant), x
b. Dependent Variable: y
Sumber: Olahan SPSS, 2015
Dari hasil statistik diatas diperoleh nilai F hitung = 147,873 dengan
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai signifikansi di bawah 0,05
menunjukkan bahwa secara bersama-sama Motivasi Kerja mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadapKinerja Karyawan.
Analisis Koefisien Determinasi merupakan teknik analisis yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut
ini disajikan tabel pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat:
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R
R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .776a .601 .597 1.91535
a. Predictors: (Constant), x
b. Dependent Variable: y
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)
Pada tabel 4.15 diperoleh nilai Adjusted R Square = 0,597 = 59,7% ini berarti
variabel bebas Motivasi Kerja secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen Kinerja Karyawan 59,7%.
4. Koefisien Korelasi
Koefesien korelasi digunakan untuk mengetahui korelasi variabel X terhadap
variabel Y. Dalam pembahasan ini akan di jelaskan pengaruh motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan, dengan menggunakan bantuan program SPSS
Sumber: Olahan SPSS, 2015
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas terlihat bahwa nilai koefisien
korelasi (r) adalah 0,776. Maka dengan demikian hubungan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan PT.Asa Karya Perkasa adalah baik.
4.6 Pembahasan
Dalam penelitian ini difokuskan kepada aspek kinerja karyawan sedangkan
hal-hal lain yang dianggap sebagai faktor pentingnya suatu motivasi kerja antara
lain adalah pelatihan. Pemberian motivasi kerja yang diberikan oleh perusahaan
bertujuan untuk memberikan pengalaman, pengetahuan dan dorongan karirnya.
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa Motivasi Kerja yang diberikan
oleh PT. Asa Karya Perkasa cukup baik yaitu 59,7%. Dari hasil penelitian ini
diperoleh bahwa variabel motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Motivasi kerja merupakan bagaimana tindakan atau sikap yang ditunjukkan
oleh perusahaan lewat arahan ataupun dorongan yang diberikan kepada karyawan
demi terciptanya lingkungan kerja yang baik. Hasil pengujian hipotesis (H₁)
secara parsial (uji-t) diperoleh Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan Correlations
Y X
Pearson Correlation
Y 1.000 .776
X .776 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X .000 .
N Y 100 100
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Asa Karya Perkasa Medan. Melalui hasil
pengolahan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 4,125 dengan
taraf signifikan sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, dengan demikian Ha
diterima dan H₀ditolak dan dari hasil penelitian secara simultan (uji F), diperoleh
bahwa angka probabilitas signifikansi motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
pada PT. Asa Karya Perkasa sebesar 0,000 yang jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan 0,05. Dari hasil perhitungan ini dapat dikatakan bahwa
motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan.
Besarnya pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan adalah
147,873 dengan taraf signifikan hasil sebesar 0,000, dengan demikian Ha diterima
dan H₀ ditolak. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin baik motivasi
kerja yang diberikan suatu perusahaan akan semakin berpengaruh pada
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka
peneliti menarik beberapa kesimpulan atas analisis tersebut yaitu :
1. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (uji-t), diketahui bahwa t hitung
motivasi kerja sebesar 4,125 dengan tingkat signifikan 0,000. Dengan
demikian hasil penelitian membuktikan bahwa variabel bebas yaitu motivasi
kerja (X) secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel terikat yaitu kinerja karyawan.
2. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan (uji-F), diketahui bahwa
diketahui F hitung sebesar 147,873 dengan signifikansi sebesar 0,000. Dengan
demikian hasil penelitian membuktikan bahwa variabel bebas yaitu motivasi
kerja secara simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel terikat yaitu kinerja karyawan.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian, pembahasan, dan merumuskan kesimpulan dari
hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan
penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan bahan pertimbangan
yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain sebagai berikut:
1. Motivasi kerja yang diberikan oleh perusahaan cukup baik namun perusahaan
harus terus meningkatkan motivasi tersebut agar pekerjaan yang dilakukan
para karyawan lebih optimal. Dengan motivasi yang diberikan maka akan
2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Motivasi kerja PT. Asa Karya Perkasa
menyatakan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan adalah signifikan dan
Diharapkan dengan kinerja yang ditingkatkan oleh para karyawan maka
perusahaan dapat memberikan penghargaan atau hal yang lainnnya sebagai
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi
2.1.1 Pengertian Motivasi
Secara etimologis, istilah motivasi berasal dari bahasa latin yakni Movere,
yang berarti “menggerakkan”. (To Move). Ada banyak definisi para ahli mengenai
motivasi diantaranya adalah menurut James L. Gibson, dimana motivasi
merupakan sebuah konsep yang kita gunakan apabila kita menerangkan
kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi seseorang individu atau yang ada dalam diri
individu tersebut yang menginisiasi dan mengarahkan perilaku. Menurut
Hasibuan (2005) motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong
gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua
kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Definisi
lain dikatakan motivasi merupakan sebuah ciri psikologikal manusia yang
memberikan kontribusi kepada tingkat komitmen seseorang. Demikian juga
menurut American Encyclopedia; motivation: That predisposition (it self the
subject of much controvency) within the individual which arouses sustain and
direct his behaviour. Motivation in volve such factor as biological and emotional
needs that can only be inferred from observation behaviour. Motivasi adalah
kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri
seseorang yang membangkit topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya.
Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat
diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.Dari berbagai definisi di atas,dapat
menjadi dorongan seseorang untuk bekerja ataupun dorongan terhadap
serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan.
2.1.2 Aspek-aspek motivasi
Aspek motivasi terbagi menjadi 2 bagian :
a. Aspek aktif (dinamis)
Motivasi tampak sebagai suatu usahapositif dalam menggerakkan sumber
daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang
diinginkan.
b. Aspek pasif (statis)
Motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai
perangsang untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan potensi sumber
daya manusia itu ke arah tujuan yang diinginkan.
2.1.3 Tantangan Motivasi
a) Motivasi Intrinsik, adalah motivasi yang berasal dari perasaan puas dalam
melaksanakan pekerjaan itu sendiri. Motivasi intrinsik menyangkut dengan
kebutuhan tingkat yang lebih tinggi dengan imbalan-imbalan intrinsik
misalnya suatu perasaan keberhasilan dalam hal melaksanakan tugas
tertentu yang sangat menarik dan menantang.
b) Motivasi Ekstrinsik, adalah motivasi yang ada kaitannya dengan imbalan
yang diterima seseorang sesudah melakukan pekerjaan. Imbalan-imbalan
ekstrinsik misalnya upah/gaji, promosi-promosi, pujian-pujian dan
2.1.4 Pola Motivasi
Pola motivasi yang dikemukakan oleh DR. David Mc. Clelland ialah sebagai
berikut :
a) Achievement Motivation: Adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau
mengalahkan suatu tantangan untuk kemajuan dan pertumbuhan.
b) Affiliation Motivation: Adalah dorongan untuk melakukan
hubungan-hubungan dengan orang lain.
c) Competence Motivation: dorongan untuk berprestasi baik dengan
melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi.
d) Power Motivation: dorongan untuk dapat mengendalikansuatu keadaan
dan adanya kecenderungan mengambil resiko dalam mengahancurkan
rintangan-rintangan yang terjadi.
2.1.5Jenis-jenis Motivasi
a) Motivasi Positf (Insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan
motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena
manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
b) Motivasi Negatif (Insentif negatif), manajer memotivasi bawahannya
dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang
baik (prestasi rendah). Dengan motivasi negatif ini semangat kerja
bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut
Dari praktek kedua jenis motivasi di atas sering digunakan oleh manajer suatu
perusahaan. penggunaannya harus tepat dan seimbang supaya dapat meningkatkan
kinerja karyawan.
2.1.6 Proses Motivasi
Proses motivasi haruslah diperhatikan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan
dalam hal memotivasi karyawan, berikut ini adalah rangkaian proses motivasi :
a) Tujuan, dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan
organisasi baru kemudian para bawahan dimotivasi ke arah tujuan
tersebut.
b) Mengetahui Kepentingan, dalam proses motivasi penting mengetahui
kebutuhan/keinginan karyawan dan tidak hanya melihatnya dari sudut
kepentingan pimpinan dan perusahaan saja.
c) Komunikasi Efektif, dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi
yang baik dan efektif dengan bawahan, bawahan harus mengetahui apa
yang akan diperolehnya dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhinya
supaya insentif itu diperolehnya.
d) Integrasi Tujuan, dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan
perusahaan dan tujuan kepentingan karyawan.
e) Fasilitas, manajer dalam memotivasi harus memberikan fasilitas kepada
perusahaan dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran
pelaksanaan pekerjaan, misalnya memberikan bantuan kendaraan kepada
f) Kerjasama , manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi
baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan; ini penting karena dalam
suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.
2.1.7 Kendala-kendala Motivasi
Dalam memberikan motivasi terdapat pula di dalamnya kendala yang akan di
temui oleh pemberi motivasi,diantaranya :
a) Untuk menentukan motivasi yang paling tepat,sulit karena keinginan
setiap individu karyawan tidak sama.
b) Kemampuan perusahaan terbatas dalam menyediakan fasilitas dan insentif.
c) Manajer sulit mengetahui motivasi kerja setiap individu karyawan.
d) Manajer sulit memberikan insentif yang adil dan layak.
2.2 Kinerja
2.2.1 PengertianKinerja
Kinerja menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2000: 67) adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja merupakan jawaban dari berhasil tidaknya tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan dan untuk tetap menjaga kelangsungan hidup perusahaan maka
dibutuhkan kinerja yang baik pula dari setiap karyawannya: kinerja karyawan
berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau
prestasi yang sesungguhnya yang dicapai seseorang). Berdasarkan definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja
waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Menurut Wikipedia, Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa indonesia
dari kata dasar “kerja” yang menerjemahkan kata dari bahasa asing “prestasi” dan
bisa pula berarti hasil kerja.
Kinerja mengandung komponen penting, yaitu:
1. Kompetensi berarti individu atau organisasi memiliki kemampuan
untuk mengidentifikasikan tingkat kinerjanya.
2. Produktivitas kompetensi tersebut di atas dapat diterjemahkan ke
dalam tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tepat untuk mencapai
hasil kinerja (outcome)
2.2.2 Faktor-faktor Kinerja
Faktor-faktor kinerja yang dikemukakan A. Dale Timple (1992; 31) terdiri dari
faktor internal dan eksternal :
a) Faktor Internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan
sifat-sifat seseorang. Misalnya kinerja seseorang bik disebabkan karena
mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras,
sedangkan seseorang mempunyai kinerja buruk disebabkan orang tersebut
mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki
upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.
b) Faktor Eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
seseorrang yang berasal dari lingkungan, seperti perilaku,sikap dan
tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja
Dalam suatu kinerja terdapat pula pencapaian kinerja,ada beberapa faktor
yang mempengaruhi pencapaian kinerja mnurut Keith Davis dalam A.A Anwar
Prabu Mangkunegara (2000; 67) ialah sebagai berikut :
i. Faktor Kemampuan (Ability)
Secara psikologis,kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ)
dan kemampuan reality (knowledge + skill) yang artinya, pimpinan dan
karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan yang
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari maka akan lebih mudah mencapai kinerja yang maksimal.
ii. Faktor Motivasi (Motivation)
Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap
situasi kerja (situation) di lingkungan kerjanya. Mereka yang bersikapa
positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja
tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif (kontra) terhadap situasi
kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah.
2.2.4 Aspek – Aspek standar pekerjaan
Adapun aspek-aspek standar pekerjaan terdiri dari aspek kuantitatif dan
aspek kualitatif. Aspek kuantitatif, meliputi :
1) Proses kerja dan kondisi pekerjaan
2) Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan
3) Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan
Sedangkan aspek kualitatif meliputi :
1) Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan
2) Tingkat kemampuan dalam bekerja
3) Kemampuan menganalisis data/informasi, kemampuan/kegagalan
menggunakan mesin/peralatan, dan
4) Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen).
2.2.5 Manajemen Kinerja SDM
Manajemen kinerja menurut Ahmad S. Ruky (2002: 6) adalah suatu
bentuk usaha kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh
pimpinan organisasi atau perusahaan untuk mengarahkan dan mengendalikan
prestasi karyawan. Kinerja merupakan suatu proses perencanaan terhadap
pencapaian kinerja yang dikomunikasikan antara karyawan dengan atasannya.
Dengan asumsi membangun harapan :
a) Fungsi kerja esensial yang diharapkan dari para pegawai
b) Seberapa besar melakukan pekerjaan pegawai bagi pencapaian tujuan
organisasi
c) Apa arti konkret melakukan pekerjaan dengan baik
d) Bagaimana karyawan dan atasannya langsung bekerja sama untuk
mempertahankan, memperbaiki, maupun mengembangkan kinerja
karyawan yang sudah ada sekarang.
e) Bagaimana prestasi kerja akan diukur