• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Asa Karya Perkasa Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Asa Karya Perkasa Medan"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 KUESIONER

KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth.

Karyawan PT. Asa Karya Perkasa Di tempat.

Dengan Hormat,

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir program sarjana (S1) Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara, Saya melaksanakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT. Asa Karya Perkasa Medan”.

Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti mohon kesediaan dari

Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan mengisi daftar pernyataan yang telah

tersedia.

Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi

kuesioner ini, peneliti mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya

(2)

A. IDENTITAS RESPONDEN

Isilah dengan tanda (√) tepat pada kolom yang sesuai dengan anda

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Umur : …….... Tahun

Pendidikan Terakhir : SMA Sarjana

Diploma Pasca Sarjana

Status Perkawinan : Kawin Belum Kawin

B. Berilah tanda () Pada kolom yang sesuai menurut anda Keterangan: SS = Sangat Setuju

S = Setuju

CS = Cukup Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

A.Motivasi Kerja (X)

No Pernyataan SS S R TS STS

1. Perusahaan memberikan pelatihan bagi

setiap

karyawan untuk bertindak dengan aman

2. Saya merasa puas dengan mendapat

pelatihan di tempat saya bekerja

(3)

baik dan layak pakai

4. Perusahaan memberikan petunjuk kerja

yang

dapat mempermudah pekerjaan saya

5. Saya merasa senang bila pekerjaan saya

selama bekerja di akui oleh atasan

6. Perusahaan memberikan jaminan

kesehatan kepada setiap karyawan

7. Perusahaan menyediakan obat-obatan

untuk

pertolongan pertama apabila terjadi

kecelakaan

8 Saya dipromosikan oleh atasan untuk

menjabat posisi lebih tinggi, jika bekerja

rajin

9 Atasan saya selalu memberikan saya

pujian apabila saya menjalankan tugas

pekerjaan dengan baik dan memuaskan

10 Saya merasa senang bisa mendaptkan

partner kerja yang baik dalam bekerja

11 Saya mampu berkomunikasi dengan baik

pada waktu melaksanakan tugas

12 Saya mampu membagi tugas dengan

(4)

13 Karyawan memiliki sikap kerjasama

yang cukup baik

B. Kinerja karyawan (Y)

No Pernyataan SS S R TS STS

1. Saya selalu berusaha untuk

menyelesaikan tugas dengan penuh rasa

tanggung jawab untuk mencapai hasil

yang maksimal

2 Saya selalu berusaha menyelesaikan

tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan

target waktu kerja yang telah ditentukan

3 Saya selalu hadir tepat waktu sesuai

dengan jadwal yang sudah ditetapkan di

tempat kerja

4 Saya selalu terbuka untuk menerima

kritik atau saran atas hasil kerja yang

saya peroleh

5 Pekerjaan yang saya tekuni dapat

meningkatkan kinerja kerja saya

6 Saya mampu menggunakan peralatan

kerja dengan baik

7 Saya mampu untuk memanajemen waktu

saya agar selalu masuk kerja dengan

(5)
(6)
(7)

79 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 55

80 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 50

81 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 54

82 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 60

83 4 4 4 4 3 4 3 3 5 5 5 5 5 54

84 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 56

85 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

86 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 55

87 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 57

88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53

89 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50

90 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 57

91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 55

92 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 52

93 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 5 5 4 53

94 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 43

95 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 60

96 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 53

97 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 50

98 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 58

99 5 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 55

(8)
(9)
(10)

Lampiran 3

Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja

Correlations

(11)
(12)
(13)

**. Correlation is significant at the 0.01 level

(2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan

Correlations

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 Kinerja

item1 Pearson Correlation 1 .883** .689** .590** .546** .030 .093 .785**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .763 .355 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

item2 Pearson Correlation .883** 1 .738** .643** .499** .068 .062 .794**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .500 .539 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

item3 Pearson Correlation .689** .738** 1 .830** .594** .191 .041 .845**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .057 .682 .000

(14)

item4 Pearson Correlation .590** .643** .830** 1 .655** .239* -.035 .816**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .017 .727 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

item5 Pearson Correlation .546** .499** .594** .655** 1 .102 .042 .745**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .314 .677 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

item6 Pearson Correlation .030 .068 .191 .239* .102 1 .226* .413**

Sig. (2-tailed) .763 .500 .057 .017 .314 .024 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

item7 Pearson Correlation .093 .062 .041 -.035 .042 .226* 1 .331**

Sig. (2-tailed) .355 .539 .682 .727 .677 .024 .001

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Kinerja Pearson Correlation .785** .794** .845** .816** .745** .413** .331** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001

N 100 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(15)

Lampiran 4

Hasil Uji Reabilitas

1. Uji Reabilitas Motivasi Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.768 14

2. Uji Reabilitas Kinerja Karyawan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(16)

Lampiran 5

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Correlations

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: y

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), x

(17)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 542.480 1 542.480 147.873 .000a

Residual 359.520 98 3.669

Total 902.000 99

a. Predictors: (Constant), x

b. Dependent Variable: y

Coefficientsa

Interval for B Correlations

Collinearity

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ishak dan Hendri Tanjung, 2003.Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Grasindo

Hasibuan.Malayu.SP, 2007.Organisasi dan Motivasi.Jakarta: Bumi Aksara

Juliandi,Azuar dan Irfan, 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk ilmu-ilmu

bisnis. Bandung: Citapustaka

Mangkunegar Anwar Prabu, 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Cetakan Kedua, Bandung: PT. Refika Aditama

Mangkunegara Anwar Prabu, 2002. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Moekijat, 2002. Dasar-dasar Motivasi. Bandung: CV. Pionir Jaya

Ruky. Agustin.S, 2001. Sistem Manajemen Kinerja. Cetakan Pertama, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum

Winardi.J, 2001.Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. CetakanPertama, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Sumber Skripsi, jurnal:

Eko Yuliawan, 2011. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai pada Balai Ksehatan dan Keselamatan Kerja Bandung.

STIE MIKROSKIL

Indra Jaya, 2012. Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Universitas

Jambi

Noviansyah, Zunaidah, 2011.Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja. Universitas

Batu Raja

Nurul Astuty Yensy, 2010.Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja

Guru di SMA Negeri Argamakmur Bengkulu Utara. Universitas Bengkulu

Nenny Anggraeni. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Sekolah

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian bersifat Pendekatan

Kuantitatif, yang artinya pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel

diukur dengan angka dan analisis dengan prosedur statistik dengan tujuan untuk

menghasilkan data sesuai dengan survei yang akan diperoleh di lapangan yang

dilakukan oleh peneliti dan dari kuisioner yang akan dibagikan untuk

mendapatkan hasil yang akurat.

3.2 Tempat Penelitian

Adapun tempat penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

pada PT. Asa Karya Perkasa Medan.

3.3 Definisi Konsep

Konsep merupakan suatu gagasan yang dinyatakan dalam sebuah simbol

atau kata. Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep

yang diteliti maka dalam hal ini penulis mengemukakan definisi dari konsep yang

dipergunakan, yaitu :

1) Motivasi Kerja

Motivasi adalah keinginan untuk melakukan kegiatan untuk memenuhi

kebutuhan dan tujuan tertentu. Motivasi karyawan dipengaruhi oleh berbagai

faktor baik faktor internal maupun eksternal.

2) Kinerja

Kinerja adalah mampu mencapai tujuan seperti yang diharapkan dan kinerja

(20)

karyawan merupakan karakteristik terpenting yang menentukan keberhasilan

sebuah organisasi.

3.4 Definisi Operasional

1. Variabel motivasi. Motivasi adalah dorongan seseorang untuk bekerja yang

diindikasikan dari kemampuan orang yang bersangkutan dan pengalaman

kerja sebelumnya.

a. Pelatihan merupakan proses pengembangan kemampuan yang spesifik dan

pada akhirnya tidak memperoleh ijhazah (non degree).

b. Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima dapat berupa fisik maupun

non fisik dan diberikan dengan tujuan memberikan rangsangan dan

motivasi kepada tenaga kerja.

c. Prestasi adalah hasil kerja yang diperoleh oleh seseorang atas

pencapaiannya terhadap suatu hal yang telah direncanakannya

sebelumnya.

2. Variabel Kinerja. Kinerja merupakan hasil kerja dari seseorang karyawan

yang diindikasikan dari kuantitas kerja dan kualitas kerja.

a. Kuantitas kerja merupakan jumlah jam bekerja di luar jam kantor/lembur.

b. Kualitas kerja merupakan hal yang berkaitan dengan masalah ketelitian

bekerja, kerapian hasil bekerja, ketekunan bekerja.

3.5 Teknik sampling (Populasi dan sampel)

Langkah selanjutnya adalahmenentukan target yang akan disurvei yakni

populasi target. Populasi targetadalah sekelompok orang yang mempunyai

pengetahuan dan pandangan sertamampu memberikan tanggapan terhadap isi

(21)

1) Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono; 2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang ditarik menjadi 40 orang

responden.

2) Sampel adalah wakil dari populasi. Menurut Sugiyono sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada

penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total

sampling, teknik ini menetukan sampel yang digunakan dengan mengambil

seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel. Berdasarkan

penjelasan di atas maka peneliti mengambil jumlah sampel adalah 100 orang

responden.

3.6 Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data

a. Data primer

Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui media perantara), data primer yang dihasilkan

dalam penelitian ini merupakan hasil dari kuisioner yang disebarkan kepada

responden, dalam hal ini karyawan PT. Asa Karya Perkasa.

b.Data sekunder

Data sekunder yang berada di penelitian ini berasal dari studi pustaka yang

mendukung penulisan penelitian serta diperoleh dari literatur yang relevan

dengan penelitian, sebagai dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan

(22)

tambahan yaitu sumber data yang diperoleh dari sumber lain dengan cara

bertanya guna mencari tambahan data. Data ini meliputi data tentang kondisi

perusahaan mengenai masalah struktur organisasi dan jumlah karyawan.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah :

a. Studi kepustakaan

Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu yang dilakukan dengan

membaca buku-buku dan majalah yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti, skripsi maupun thesis sebagai acuan penelitian terdahulu dan

dengan cara browsing di internet untuk mencari artikel-artikel serta

jurnal-jurnal atau data-data yang dapat membantu dalam hasil penelitian.

b. Studi Lapangan

Merupakan suatu metode pengumpulan data secara langsung oleh peneliti

dengan cara sebagai berikut :

a) Angket/Kuisioner

Kuisioner adalah pertanyaan/pernyataan yang disusun untuk

mengetahui pendapat/persepsi responden penelitian tentang suatu

variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini kuesioner yang

digunakan bersifat tertutup artinya responden diharapkan

menjawab semua pertanyaan yang ada dan tidak diberi kesempatan

untuk menjawab di luar jawaban yang disediakan. Kuisioner ini

dilaksanakan untuk memperoleh tanggapan tentang

fenomena-fenomena yang diteliti mengenai “Pengaruh Motivasi Kerja

(23)

Skala yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah skala

likert, dimana skala ini dirancang oleh Likert untuk mengukur

sikap, pendapat, persepsi seseorang/sekelompok orang tentang

fenomena sosial; opsi jawaban dari skala ini adalah sebagai

berikut:

Keterangan :

No. Kategori Notasi Skor

1. Sangat Setuju SS 5

2. Setuju S 4

3. Ragu-ragu R 3

4. Tidak Setuju TS 2

5. Sangat Tidak

Setuju

STS 1

Berikut ini contoh skala Likert :

No Pernyataan SS S R TS STS

1 -

2 dst..

Dalam penelitian ini dibutuhkan pengembangan instrumen penelitian,

(24)

Intrumen Variabel

Indikator Nomor Item Instrumen/ Angket

Motivasi Kemampuan

Kinerja Kuantitas

Kualitas

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

kuantitatif karena menganalis data yang berupa angka-angka/numerik. Data yang

diperolehdari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahapan analisis,

yaitu :

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen angket yang telah dirancang perlu diketahui kebenaran dan

keterpercayaannya. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuisioner yang

disebarkan tersebut perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan tujuan

untuk menguji apakah kuisioner yang disebarkan mendapatkan data yang

valid dan reliabel. Maka dari itu peneliti melakukan pengujian instrumen

penelitian dengan pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS statistic.

Bentuk pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini adalah

dengan pengujian sekali jalan (single trial administration), bentuk pengujian

sekali jalan adalah pengujian yang hanya diuji sekali saja yakni dengan cara

menyebarkan angket kepada responden yang sudah ditentukan sebelumnya

lalu diuji validitas dan reliabilitasnya, jika hasilnya valid dan reliabel maka

(25)

1. Validitas

Menurut Widayat (2004:87) validitas adalah suatu pengukuran yang

mengacu pada proses dimana pengukuran benar-benar bebas dari

kesalahan sistematis dan kesalahan random. Pengukuran yang valid berarti

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Validitas memiliki nama lain seperti sahih,tepat dengan tujuan untuk

mengetahui apakah angket memiliki validitas yang tinggi. Dalam

penelitian ini cara untuk menguji validitasnya adalah dengan korelasi item

total, yakni :

nΣxy – (Σx) (Σ) r =

√ { nΣx² - (Σx) ²} { nΣy² - (Σy)²

Kriteria menarik kesimpulan untuk menetukan valid tidaknya suatu

instrumen adalah dengan melihat probabilitas kesalahan dari korelasi

(disimbolkan dengan Sig); nilai kesalahan (Sig) hasil dari perhitungan

SPSS tersebut dibandingkan dengan probabilitas kesalahan yang

ditetapkan oleh peneliti yang disimbolkan dengan alpha (a). Umumnya

dalam penelitian sosial nilai (a) yang dipilih adalah 0,05, jika nilai

Sig<α0,05 maka suatu item yang diuji korelasinya adalah valid.

b) Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

(26)

dipercaya pula. Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang

handal dan dapat dipercaya maka hail penelitian juga dapat memiliki

tingkat keterpercayaan yang tinggi.

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik Cronbach Alpha (Arikunto 2000) dengan rumus sebagai berikut :

k Σ౮ b² r = { } { 1 - } (k – 1 ) ౮1²

Dimana :

r = Reliabilitas Instrumen

k = banyaknya butir pernyataan

Σ౮ b² = jumlah varians butir

౮1² = Varians total

Kriteria penarikan kesimpulannya adalah jika nilai koefisien

reliabilitas (Cronbach Alpha) > 0,06 maka instrumen memiliki reliabilitas

yang baik atau dengan kata lain instrumen adalah reliabel atau terpercaya.

3.7.1 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara

satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini bertujuan

untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif

(27)

Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX + e

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan

a = Konstanta

X = Motivasi Kerja

b = Koefisien regresi

e = Error

3.7.2 Uji Simultan ( Uji F )

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

atau terikat. Cara melakukan uji f adalah dengan membandingkan antar f tabel

dengan f hitung. Jika f hitung ≥ f tabel maka H o ditolak dan Ha diterima, namun

jika f hitung ≤ f tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima , adapun hipotesisnya

adalah sebagai berikut :

a. Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen

(Motivasi Kerja ) terhadap variabel dependen ( Kinerja Karyawan )

b. Ha : ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen ( Motivasi

Kerja) terhadap variabel dependen ( Kinerja Karyawan).

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

a. Tidak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitras yang

ditetapkan sebesar 0,05 (Sig. 2-tailed ≤α0,05)

b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang

(28)

3.7.3 Uji Parsial ( Uji t )

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi dependen; uji t

digunakan untuk melihat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di

PT. Asa Karya Perkasa secara parsial ( individu ). Caranya adalah dengan

membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung ≥ tabel maka Ho

ditolak dan Ha diterima, namun jika t hitung ≤ tabel maka Ha ditolak dan Ho

diterima, adapun hipotesisnya adalah :

Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen ( Motivasi

Kerja ) terhadap variabel dependen ( Kinerja Karyawan )

Ha : ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen ( Motivasi Kerja)

terhadap variabel dependen ( Kinerja Karyawan )

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

a. Tidak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitras yang

ditetapkan sebesar 0,05 (Sig. 2-tailed ≤α0,05)

b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang

(29)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Asa Karya Perkasa ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang

ketenagakerjaan. Yang lebih tepatnya Perusahaan ini banyak mengeluarkan

security-security yang handal dan yang siap ditempatkan di beberapa tempat di

kota medan misalnya saja di palladium dan berbagai tenpat lainnya. Perusahaan

ini dipimpin oleh seseorang yang memiliki jiwa bisnis dan memiliki sikap

kepemimpinan yang baik.

Kemampuan bisnis yang dimiliki pemimpin tersebut membawa perusahaan

ini menjadi perusahaan yang cukup bertumbuh dalam menyalurkan

security-security handal untuk ditempatkan di berbagai tempat, Perusahaan ini memiliki

banyak karyawanyang siap dipakai di berbagai tempat-tempat yang sudah

ditetapkan oleh perusahaan. bermula pada tahun 1995-an perusahaan ini berdiri

dengan nama PT. Laskar Merah Putih dan pada tahun 2005 yang lalu perusahaan

tersebut berganti nama dengan nama PT. AKP dan sampai sekarang perusahaan

tersebut masih eksis dalam penyaluran tenaga kerja “security” .

Keyakinan pemilikpada perusahaan inidigabung dengan kemampuan

manajemennya membawa perusahaan tumbuh menjadi perusahaan yang baik

dibidangnya.AKP menjadi perusahaan ketenagakerjaan yang berkompeten di

(30)

4.1.1 Lokasi Perusahaan

Letak suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting karena

dapatmempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan perkembangan

selanjutnya, sehingga harus dipikirkan sebelumnya oleh pendiri perusahaan.

Berbicara mengenai lokasi, setiap orang yang hendak mendirikan suatu

perusahaan tentunya ingin mendapatkan lokasi perusahaan yang strategis. Oleh

karena itu, lokasi ditetapkan atas pertimbangan yang cermat terhadap semua

faktor yang mempunyai peranan penting dalam perusahaan. Guna menunjang

kelancaran jalannya aktivitas dan kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang

akan datang, PT.Asa Karya Perkasa melakukan pertimbangandan penentuan

lokasi perusahaan yang strategis dimana akan memberikan keuntungan bagi

perusahaan.

Adapun faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalammemilih

lokasi perusahaan antara lain adalah:

1. Kemudahan dalam mendapatkan tenaga kerja

2. Kemudahan dalam akses transportasi

Kantor pusat PT. Asa Karya Perkasa berada di Jalan Gatot Subroto dekat

dengan petisah Medan; perusahaan ini memiliki beberapa penempatan tenaga

kerja, antar lain: JW Marriot dan Palladium. Dari beberapa tempat tersebut,

Penempatan karyawan yang paling banyak terdapat di palladium yang terletak di

jalan Raden Salehdekat dengan kantor walikota Medan. Dalam usahanya

memperoleh tenaga kerja, perusahaan tidak mengalami kesulitan karena

perusahaan ini tidak banyak menuntut persyaratan untuk menerima tenaga kerja

(31)

tercukupi, tenaga kerja ini tidak hanya berasal dari lingkungan lokasi perusahaan

saja melainkan juga dari lingkungan maupun daerah lainnya.

Sikap dari seorang pimpinan juga menjadi salah satu faktor yang penting

untuk melaksanakan pekerjaanini dengan baik karena ini sangat mempengaruhi

kualitas pekerjaan dari bawahannya. Bawahan akan semakin berkualitas jika di

dukung juga oleh sikap dari pemimpin yang terbuka ataupun transparan, sikap

yang transparan itu juga bisa ditunjukkan dengan pemberian motivasi kepada

setiap karyawan-karyawannya, tanpa adanya motivasi bisa saja pekerjaan terus

berjalan tetapi akan kurang efektif nantinyan jika karyawan-karyawan tersebut

diabaikan tanpa adanya pemberian motivasi maka dari itu perusahaan ini penting

untuk mengadakan baris-berbaris setiap paginya dalam pemberian motivasi

kepada karyawan.

Sasaran yang hendak dicapai perusahaan dalam jangka panjang

adalahsemakin memperbanyak tenaga-tenaga kerja baru untuk ditempatkan di

berbagai tempat dan itu adalah sebuah pencapaian yang akan diraih oleh

perusahaan dengan cara merekrut karyawan dengan tidak banyaknya persyaratan

yang diminta oleh perusahaan.Untuk jangka pendek perusahaan berusaha

mempertahankanprestasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada

cuctomer ataupun pengunjung yang datang ke palladium karena dengan

memberikan pelayanan yang prima maka akan sangat berpengaruh positif untuk

peningkatan kualitas pekerjaan dan untuk perusahaan .

4.1.2 Struktur Organisasi

Suatu struktur organisasi merupakan langkah yang sangat penting sebelum

(32)

Dengan adanya struktur organisasi akan kelihatan lebih jelas dalam hal pembagian

tugas dan tanggung jawab. Sehingga memudahkan untuk mengarahkan dan

mengawasi dalam hal pelaksanaan kegiatan yang telah di rencanakan terlebih

dahulu. Berikut ini struktur organisasi PT. Asa Karya Perkasa

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Asa Karya Perkasa Medan

Dewan Komisaris

Dewan Pengawas

General Manajer

Dept. claim Dept. Pelatihan Karyawan

Dept. Personalia

Staff Personalia Pimpinan

Lapangan

(33)

4.1.3 Personalia

1. Jumlah Karyawan

Agar kebutuhan tenaga kerja tersebut dapat terpenuhi maka ditentukan

berdasarkanperencanaan yang diteliti dan dianalisis dari suatu organisasi

perusahaan internalnya makaselanjutnya dapat pula diketahui berbagai macam

pekerjaan yang terdapat di dalamperusahaan tersebut. Oleh karena itulah

perencanaan harus cermat untuk suatu kebutuhantenaga kerja yang memerlukan

usaha bersama dari seluruh bagian di dalam suatu perusahaanyang bersangkutan.

Bagian personalia mempunyai tanggung jawab sepenuhnya di dalam

menyusunkebutuhan akan tenaga kerja serta mengisi jabatan-jabatan yang kurang.

Untuk maksud diatas harus ada seorang petugas dan juga harus ada kerjasama dari

berbagai bagian di dalamuatu perusahaan, di dalam usaha pemenuhan tenaga

kerja.Jumlah tenaga kerja yang dimiliki berbeda diantara satu perusahaan dengan

perusahaanyang lain. Jumlah tenaga kerja di suatu perusahaan tersebut,tergantung

besar kecilnyaperusahaan yang bersangkutan. Semakin besar perusahaan, maka

semakin besar pula jumlahtenaga kerja yang dibutuhkan, khusus untuk PT. Asa

Karya Perkasa memperkerjakan karyawan sebanyak 151 orang.

2. Jam Kerja Karyawan

Untuk pengaturan jam karyawan pada perusahaan, ditentukan pada pekerjaan

(34)

No Karyawan Hari Kerja Jam Kerja Jam/Hari

Jam kerja di atas untuk non shift berlaku untuk karyawan sebagai

pimpinan perusahaanatau kepala bagian yang bekerja di kantor termasuk juga

karyawan administrasi kantor, Sedangkan untuk karyawan kantor yang

menggunakan shift berlaku untuk karyawan yang bekerja di lapangan sebagai

satpam.

4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi

Menjadi perusahaan besar yang terbaik, menguntungkan dan memiliki peran

dominan dalam bidang ketenagakerjaan

2. Misi

Menyediakan tenaga-tenaga kerja yang handal, berkualitas dan mampu

(35)

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Deskriptif Data Responden

Responden dalam penelitian ini adalah sebahagian dari karyawan yang

bekerja di PT. Asa Karya Perkasa selama penelitian berlangsung yang berjumlah

40 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan terlebih dahulu memastikan bahwa

responden adalah karyawan yang bekerja di PT.Asa Karya Perkasa. Penyajian

data mengenai identitas responden di sini untuk memberikan gambaran tentang

keadaan diri pada responden. Adapun gambaran tentang responden yang menjadi

sampel dalam penelitian ini di klasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, umur,

pekerjaan pelanggan, dan frekuensi belanja. Dibawah ini akan dibahas mengenai

kondisi dari masing-masing klasifikasi demografis responden tersebut.

1. Jenis kelamin

Berdasarkan identifikasi menurut jenis kelamin akan dilihat jumlah distribusi

jenis kelamin laki-laki dan perempuan, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden No Kategori Jumlah Presentase

1 Laki-Laki 75 Orang 75% ‚ Perempuan 25 Orang 25% Jumlah 100 Orang 100%

(Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2015)

Data di atas terlihat bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak (75%) jika

dibandingkan dengan jumlah responden perempuan (25%). Hal ini

menggambarkan bahwa sebagian besar karyawan PT. Asa Karya Perkasa, Medan

(36)

2. Umur responden

Umur responden menggambarkan tingkat pengalaman dan kedewasaan pola

pikir responden, sehingga dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menurut

tingkat responden yakni usia responden :

Tabel 4.2 Umur Responden

No Kategori Jumlah Presentase

1 <20 Tahun 10 10 %

2 21-29 Tahun 63 63 %

3 30-39 Tahun 27 27%

Jumlah 100 100 %

(Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2015 )

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa persentase terbesar berdasarkan usia

adalah berada pada responden yang memiliki umur dibawah 21-29tahun sebanyak

63%, kemudian diikuti oleh dengan responden yang berusia 30-39 tahun sebanyak

27%, dan yang terakhir yaitu usia dibawah 20 tahun sebanyak 10%.

3. Pendidikan Terakhir

Berdasarkan identifikasi menurut pendidikan terakhir responden akan dilihat

jumlah distribusi responden menurut jenjang pendidikannya, yang hasilnya dapat

(37)

Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir

No Pendidikan

Terakhir Jumlah Presentase

1 SLTA 79Orang 79 %

2 D3 15 Orang 15 %

3 Sarjana 6 Orang 6 %

Jumlah 100 Orang 100 % (Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2015 )

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan di PT.Asa Karya

Perkasa memiliki pendidikan terakhir SLTA sebanyak 79 orang atau 79%, diikuti

oleh responden yang berpendidikan D3 yaitu

sebanyak 15 orang atau 15%, dan yang terakhir berpendidikan Sarjana sebanyak 6

orang atau 6%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan memiliki

pendidikan terakhir SLTA.

4. Status Perkawinan

Status perkawinan responden menjelaskan tentang hubungan yang dijalin oleh

responden, sehingga dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menurut status

perkawinan responden yakni :

Tabel 4.4 Status Perkawinan

No Status

Perkawinan Jumlah Presentase

1 Kawin 45Orang 45 %

2 Belum kawin 55 Orang 55 %

(38)

Tabel di atas menunjukkan bahwa karyawan di PT. Asa Karya Perkasa

yang memiliki status belum kawin atau belum menikah lebih banyak daripada

yang sudah menikah, dapat kita lihat jumlah yang belum menikah sebanyak 55

orang sedangkan jumlah yang sudah menikah sebanyak 45 orang

4.2.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian 1. Deskripsi Data variabel Motivasi Kerja(X)

Variabel penelitian X merupakan variabel yang menjelaskan mengenai

Motivasi Kerja. Variabel ini memuat tiga belas pertanyaan dan telah dibagikan

pada responden terlebih dahulu, lalu kemudian dianalisis sesuai dengan jawaban

responden. Dalam penelitian ini, kuesioner yang dibagikan menggunakan skala

Likert. Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan variabel

penelitian X(Motivasi Kerja) diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Kerja (X) N

(39)

Berdasarkan tabel 4.5 tanggapan responden mengenai Motivasi Kerja di atas

dapat dijelaskan bahwa: 5. Saya merasa senang

bila pekerjaan saya selama bekerja di akui oleh atasan

10 Saya merasa senang bisa mendaptkan partner kerja yang baik dalam bekerja

12 Saya mampu membagi tugas dengan baik dengan teman sekerja saya

32 32 58 58 10 10 0 0 0 0 100 100

13 Karyawan meiliki sikap kerjasama yang cukup baik

(40)

a. Pada pernyataan pertama “Perusahaan memberikan Pelatihan bagi setiap

karyawan untuk bertindak dengan aman”, dapat diketahui bahwa responden

yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat 24 orang responden atau24%,

66 orang responden atau 66% menyatakan setuju, 10 orang responden atau

10% menyatakan cukup setuju,Dari hasil perhitungan tersebut diketahui

bahwa responden paling banyak menjawab setuju.

b. Pada pernyataan kedua “Saya merasa puas dengan mendapat pelatihan di

tempat saya bekerja”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab

pilihan sangat setuju terdapat 23 orang responden atau 23%, 68 orang

responden atau 68% menyatakan setuju, 9 orang responden atau 9%

menyatakan cukup setuju, Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa

responden paling banyak menjawab setuju.

c. Pada pernyataan ketiga “Semua peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak

pakai”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat setuju

terdapat terdapat 18 orang responden atau 18%, 68 orang responden atau 68%

menyatakan setuju, 13orang responden atau 13% menyatakan cukup setuju

dan 1 orang atau 1% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut

diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.

d. Pada pernyataan keempat “Perusahaan memberikan petunjuk kerja yang dapat

mempermudah pekerjaan saya”, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 20 orang responden atau

20%, 72 orang responden atau 72% menyatakan setuju, 6 orang responden

(41)

setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling

banyak menjawab setuju.

e. Pada pernyataan kelima “Saya merasa senang bila pekerjaan saya selama

bekerja di akui oleh atasan”, dapat digambarkan bahwa responden yang

menjawab sangat setuju terdapat terdapat 20 orang responden atau 20%,

71orang responden atau 71% menyatakan setuju, 7 orang responden atau 7%

menyatakan cukup setuju dan 2 orang atau 2% menyatakan tidak setuju . Dari

hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak

menjawab setuju.

f. Pada pernyataan keenam “Perusahaan memberikan jaminan kesehatan kepada

setiap karyawan”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan

sangat setuju terdapat terdapat 7 orang responden atau 7%, 74 orang

responden atau 74% menyatakan setuju, 16 orang responden atau 16%

menyatakan cukup setuju dan 3 orang atau 3% menyatakan tidak setuju. Dari

hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak

menjawab setuju.

g. Pada pernyataan ketujuh “Perusahaan menyediakan obat-obatan untuk

pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan”, dapat diketahui bahwa

responden yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 7 orang

responden atau 7%, 56 orang responden atau 56% menyatakan setuju, 34

orang responden atau 34% menyatakan cukup setuju dan 3 orang atau 3%

menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa

(42)

h. Pada pernyataan kedelapan “Saya dipromosikan oleh atasan untuk menjabat

posisi lebih tinggi, jika bekerja rajin”, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 5 orang responden atau 5%,

66 orang responden atau 66% menyatakan setuju, 26 orang responden atau

26% menyatakan cukup setuju dan 3 orang atau 3% menyatakan tidak setuju.

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak

menjawab setuju.

i. Pada pernyataan kesembilan “Atasan saya selalu memberikan saya pujian

apabila saya menjalankan tugas pekerjaan dengan baik dan memuaskan”,

dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat setuju

terdapat terdapat 27orang responden atau 27%, 64 orang responden atau 64%

menyatakan setuju, 8 orang responden atau 8% menyatakan cukup setuju dan

1 orang atau 1% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut

diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju

j. Pada pernyataan kesepuluh “Saya merasa senang bisa mendaptkan partner

kerja yang baik dalam bekerja”, Saya mampu berkomunikasi dengan baik

pada waktu melaksanakan tugas”, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 30 orang responden atau

30%, dan 63 orang responden atau 63% menyatakan setuju, 6 orang atau 6%

menyatakan cukup setuju dan 1 orang atau 1% menjawab tidak setuju. Dari

hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak

menjawab setuju.

k. Pada pernyataan kesebelas “Saya mampu berkomunikasi dengan baik pada

(43)

menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 36 orang responden atau

36%, 55 orang responden atau 55% menyatakan setuju, 9 orang responden

atau 9% menyatakan cukup setuju, Dari hasil perhitungan tersebut diketahui

bahwa responden paling banyak menjawab setuju.

l. Pada pernyataan keduabelas “Saya mampu membagi tugas dengan baik

dengan teman sekerja saya”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab

pilihan sangat setuju terdapat 32 orang responden atau 32%, 58 orang

responden atau 58% menyatakan setuju, 10 orang responden atau 10%

menyatakan cukup setuju , Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa

responden paling banyak menjawab setuju.

m. Pada pernyataan ketigabelas “Karyawan memiliki sikap kerjasama yang

cukup baik”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat

setuju terdapat 38orang responden atau 38%, 48 orang responden atau 48%

menyatakan setuju, 8 orang responden atau 8% menyatakan cukup setuju dan

6 orang responden atau 6% menjawab tidak setuju. Dari hasil perhitungan

tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.

2. Deskripsi Data Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Variabel penelitian Y merupakan variabel yang menjelaskan mengenai Kinerja

Karyawan. Variabel ini memuat tujuh pernyataan yang telah dibagikan pada

responden terlebih dahulu, lalu kemudian dianalisis sesuai dengan jawaban

responden.

Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan variabel penelitian

(44)

Tabel 4.6

Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan (Y)

Berdasarkan tabel 4.6 tanggapan responden mengenai Kinerja Karyawan di

atas dapat dijelaskan bahwa: No

1. Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab untuk mencapai hasil yang maksimal

24 24 68 68 7 7 1 1 0 0 100 100

2. Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan target waktu kerja yang telah ditentukan

28 28 66 66 15 15 1 1 0 0 100 100

3. Saya selalu hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan di tempat kerja

32 32 59 59 9 9 0 0 0 0 100 100

4. Saya selalu terbuka untuk menerima kritik atau saran atas hasil kerja yang saya peroleh

30 30 61 61 9 9 0 0 0 0 100 100

5. Pekerjaan yang saya

tekuni dapat saya agar selalu masuk kerja dengan tepat waktu

(45)

a. Pada pernyataan pertama “Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas

dengan penuh rasa tanggung jawab untuk mencapai hasil yang

maksimal”,dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat

setuju terdapat 24 orang responden atau 24%, 68 orang responden atau 68%

menyatakan setuju, dan 7 orang responden atau 7% menyatakan cukup setuju

dan 1orang atau 1% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut

diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.

b. Pada pernyataan kedua “Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang

diberikan sesuai dengan target waktu kerja yang telah ditentukan”, dapat

diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat 28

orang responden atau 28%, 66 orang responden atau 66% menyatakan setuju,

dan 15 orang responden atau 15% menyatakan cukup setuju dan 1 orang atau

1% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa

responden paling banyak menjawab setuju.

c. Pada pernyataan ketiga “Saya selalu hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal

yang sudah ditetapkan di tempat kerja”, dapat diketahui bahwa responden

yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 32 orang responden

atau 32%, 59 orang responden atau 59% menyatakan setuju, 9 orang

responden atau 9 % menyatakan cukup setuju. Dari hasil perhitungan tersebut

diketahui bahwa responden paling banyak menjawab cukupn setuju.

d. Pada pernyataan keempat “Saya selalu terbuka untuk menerima kritik atau

saran atas hasil kerja yang saya peroleh”, dapat diketahui bahwa responden

yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 30 orang responden

(46)

responden atau 9% menyatakan cukup setuju. Dari hasil perhitungan tersebut

diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.

e. Pada pernyataan kelima “Pekerjaan yang saya tekuni dapat meningkatkan

kinerja kerja saya”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat

setuju terdapat terdapat 38 orang responden atau 38%, 50 orang responden

atau 50% menyatakan setuju, 6 orang responden atau 6% menyatakan cukup

setuju dan 6 orang atau 6% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan

tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.

f. Pada pernyataan keenam “Saya mampu menggunakan peralatan kerja dengan

baik”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat setuju

terdapat 19 orang responden atau 19%, 55 orang responden atau 55%

menyatakan setuju, 25 orang responden atau 25% menyatakan cukup setuju

dan 1 orang atau 1% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut

diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.

g. Pada pernyataan ketujuh “Saya mampu untuk memanajemen waktu saya agar

selalu masuk kerja dengan tepat waktu”, dapat diketahui bahwa responden

yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat 18 orang responden atau 18%,

54 orang responden atau 54% menyatakan setuju, 26 orang responden atau

26% menyatakan cukup setuju dan 2 orang atau 2% menyatakan tidak setuju.

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak

(47)

4.3 Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas Instrumen 1. Uji Validitas

Uji Validitas yaitu dengan cara menguji sejauh mana ketepatan dan

kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variabel penelitian. Dengan uji

validitas dapt diketahui item-item peryataan yang tersaji dalam kuesioner

benar-benar mampu mengungkap dengan pasti tentang masalah yang diteliti. Pengujian

validitas dilakukan dengan menggunakan metode analisis korelasi. Umumnya

nilai α yang dipilih adalah 0,05.Jika nilai sig > α 0.05 maka suatu item instrument

yang diuji korelasinya dinyatakan valid. Berikut ini disajikan hasil perhitungan

validitas dengan menggunakan IBM for SPSS Statisctic 21.

Tabel 4.7

Tabel Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X)

Indikator Nilai Korelasi Nilai Probabilitas Keterangan

Pelatihan

Pernyataan 1 0.442(Positif) 0.00 0< 0,05 Valid Pernyataan 2 0.589(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan 3 0.750(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan 4 0.610(Positif) 0.00 0< 0,05 Valid

Kompensasi

Pernyataan 5 0.589(Positif) 0.000< 0,05 Valid Pernyataan 6 0.603(Positif) 0.000< 0,05 Valid Pernyataan 7 0.543(Positif) 0.000 < 0,05 Valid

Prestasi

Pernyataan 8 0.483(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan 9 0.540(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan10 0.438(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan11 0.595(Positif) 0.000< 0,05 Valid Pernyataan12 0.615(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan13 0.434(Positif) 0.000 < 0,05 Valid

(48)

Hasil uji validitas tabel 4.7 tentang Motivasi Kerja menunjukkan bahwa

semua pernyataan untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini

mempunyai nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti valid atau

nilai korelasi positif. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada

pengujian realibilitas instrument.

Tabel 4.8

Tabel Uji Validitas VariabelKinerja Karyawan (Y)

Pernyataan Nilai Korelasi Nilai Probabilitas Keterangan

Pernyataan 1 0.313(Positif) 0.002 < 0,05 Valid Pernyataan 2 0.447(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan 3 0.551(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Pernyataan 4 Pernyataan 7 0.564(Positif) 0.000 < 0,05 Valid Valid Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2015)

Hasil uji validitas tabel 4.8 tentang kinerja karyawan menunjukkan bahwa

semua pernyataan untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini

mempunyai nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti valid atau

nilai korelasi positif. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada

pengujian reliabilitas instrument.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana konsistensi dari suatu

instrumen penelitian. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan

(49)

nilai Cronbach’s Alpha >0,6 maka instrument memiliki reliabilitas yang baik atau

terpercaya. Berikut disajikan hasil pengujian reliabilitas.

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Kerja (X) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.768 14

Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2015).

Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.9 tersebut menunjukkan bahwa variabel

Motivasi Kerja mempunyai koefisien Alpha diatas 0,6. Dengan demikian

kesimpulannya statistik Motivasi Kerja adalah reliabel yang berarti bahwa

kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.

Tabel 4.10

Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan (Y) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.763 8

Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2015).

Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.10 tersebut menunjukkan bahwa variabel

Kinerja Karyawan mempunyai koefisien Alpha diatas 0,6. Dengan demikian

kesimpulannya statistik kepuasan pelanggan adalah reliabel yang berarti bahwa

(50)

4.4Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis persamaan regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana perubahan pada variabel kinerja jika terjadi perubahan pada variabel

Motivasi. Hasil penghitungannya sebagai berikut :

Tabel 4.11

Sumber: Olahan SPSS, 2015

Berdasarkan data diatas, maka model persamaan regresinya adalah :

Y= β+ β1X

Y= 7.328+0.407

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Nilai konstatnta ( α ) sebesar 7,328 menunjukan bahwa jika nilai variabel

bebas (Motivasi) bernilai 0,000 maka berbanding lurus dengan nilai variabel

terikat(Kinerja) yaitu: 7,328 .

2. Nilai Koefisien X (b) sebesar 0,407 ini berarti variabel Kinerja berpengaruh

positif terhadap variabel Motivasi Kerja, atau dengan kata lain jika variabel

Motivasi Kerja ditingkatkan sebesar satu satuan, maka variabel Kinerja

(51)

4.5 Pengujian Hipotesis

1. Analisis Uji Parsial (Uji-t)

Juliandi (2013:176), uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh

pengaruh variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat.

Apabila peneliti bermaksud menganalisis regresi parsial (sebuah variabel bebas

dengan sebuah variabel terikat).Maka y digunakan untuk menguji hipotesisnya

nilai t.

Sumber: Olahan SPSS, 2015

Pengaruh dari variabel Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dapat

dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi (probabilitas).Variabel Motivasi

Kerja mempunyai arah yang positif.Variabel Motivasi Kerja signifikan

berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan karena nilai signifikan < 0.05.

Berdasarkan pengujian parsial (Uji – t) diperoleh hasil bahwa nilai t hitung

sebesar (+)12,160 dimana nilainya lebih besar dari T tabel yaitu 1,995 dengan

nilai koefisien regresi sebesar 0,776 dan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat

(52)

parsial variabel independen Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel dependen Kinerja Karyawan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha diterima berarti,

Motivasi Kerja secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja Karyawan pada PT. Asa Karya Perkasa.

2. Analisis Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependennya. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 542.480 1 542.480 147.873 .000a

Residual 359.520 98 3.669

Total 902.000 99

a. Predictors: (Constant), x

b. Dependent Variable: y

Sumber: Olahan SPSS, 2015

Dari hasil statistik diatas diperoleh nilai F hitung = 147,873 dengan

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai signifikansi di bawah 0,05

menunjukkan bahwa secara bersama-sama Motivasi Kerja mempunyai pengaruh

yang positif dan signifikan terhadapKinerja Karyawan.

(53)

Analisis Koefisien Determinasi merupakan teknik analisis yang digunakan

untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut

ini disajikan tabel pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat:

Tabel 4.14 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R

R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .776a .601 .597 1.91535

a. Predictors: (Constant), x

b. Dependent Variable: y

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Pada tabel 4.15 diperoleh nilai Adjusted R Square = 0,597 = 59,7% ini berarti

variabel bebas Motivasi Kerja secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen Kinerja Karyawan 59,7%.

4. Koefisien Korelasi

Koefesien korelasi digunakan untuk mengetahui korelasi variabel X terhadap

variabel Y. Dalam pembahasan ini akan di jelaskan pengaruh motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan, dengan menggunakan bantuan program SPSS

(54)

Sumber: Olahan SPSS, 2015

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas terlihat bahwa nilai koefisien

korelasi (r) adalah 0,776. Maka dengan demikian hubungan Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Karyawan PT.Asa Karya Perkasa adalah baik.

4.6 Pembahasan

Dalam penelitian ini difokuskan kepada aspek kinerja karyawan sedangkan

hal-hal lain yang dianggap sebagai faktor pentingnya suatu motivasi kerja antara

lain adalah pelatihan. Pemberian motivasi kerja yang diberikan oleh perusahaan

bertujuan untuk memberikan pengalaman, pengetahuan dan dorongan karirnya.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa Motivasi Kerja yang diberikan

oleh PT. Asa Karya Perkasa cukup baik yaitu 59,7%. Dari hasil penelitian ini

diperoleh bahwa variabel motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan.

1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Motivasi kerja merupakan bagaimana tindakan atau sikap yang ditunjukkan

oleh perusahaan lewat arahan ataupun dorongan yang diberikan kepada karyawan

demi terciptanya lingkungan kerja yang baik. Hasil pengujian hipotesis (H₁)

secara parsial (uji-t) diperoleh Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan Correlations

Y X

Pearson Correlation

Y 1.000 .776

X .776 1.000

Sig. (1-tailed) Y . .000

X .000 .

N Y 100 100

(55)

terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Asa Karya Perkasa Medan. Melalui hasil

pengolahan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 4,125 dengan

taraf signifikan sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, dengan demikian Ha

diterima dan H₀ditolak dan dari hasil penelitian secara simultan (uji F), diperoleh

bahwa angka probabilitas signifikansi motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

pada PT. Asa Karya Perkasa sebesar 0,000 yang jauh lebih kecil jika

dibandingkan dengan 0,05. Dari hasil perhitungan ini dapat dikatakan bahwa

motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan.

Besarnya pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan adalah

147,873 dengan taraf signifikan hasil sebesar 0,000, dengan demikian Ha diterima

dan H₀ ditolak. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin baik motivasi

kerja yang diberikan suatu perusahaan akan semakin berpengaruh pada

(56)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

peneliti menarik beberapa kesimpulan atas analisis tersebut yaitu :

1. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (uji-t), diketahui bahwa t hitung

motivasi kerja sebesar 4,125 dengan tingkat signifikan 0,000. Dengan

demikian hasil penelitian membuktikan bahwa variabel bebas yaitu motivasi

kerja (X) secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel terikat yaitu kinerja karyawan.

2. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan (uji-F), diketahui bahwa

diketahui F hitung sebesar 147,873 dengan signifikansi sebesar 0,000. Dengan

demikian hasil penelitian membuktikan bahwa variabel bebas yaitu motivasi

kerja secara simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel terikat yaitu kinerja karyawan.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian, pembahasan, dan merumuskan kesimpulan dari

hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan

penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan bahan pertimbangan

yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain sebagai berikut:

1. Motivasi kerja yang diberikan oleh perusahaan cukup baik namun perusahaan

harus terus meningkatkan motivasi tersebut agar pekerjaan yang dilakukan

para karyawan lebih optimal. Dengan motivasi yang diberikan maka akan

(57)

2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Motivasi kerja PT. Asa Karya Perkasa

menyatakan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan adalah signifikan dan

Diharapkan dengan kinerja yang ditingkatkan oleh para karyawan maka

perusahaan dapat memberikan penghargaan atau hal yang lainnnya sebagai

(58)

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi

2.1.1 Pengertian Motivasi

Secara etimologis, istilah motivasi berasal dari bahasa latin yakni Movere,

yang berarti “menggerakkan”. (To Move). Ada banyak definisi para ahli mengenai

motivasi diantaranya adalah menurut James L. Gibson, dimana motivasi

merupakan sebuah konsep yang kita gunakan apabila kita menerangkan

kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi seseorang individu atau yang ada dalam diri

individu tersebut yang menginisiasi dan mengarahkan perilaku. Menurut

Hasibuan (2005) motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong

gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua

kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Definisi

lain dikatakan motivasi merupakan sebuah ciri psikologikal manusia yang

memberikan kontribusi kepada tingkat komitmen seseorang. Demikian juga

menurut American Encyclopedia; motivation: That predisposition (it self the

subject of much controvency) within the individual which arouses sustain and

direct his behaviour. Motivation in volve such factor as biological and emotional

needs that can only be inferred from observation behaviour. Motivasi adalah

kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri

seseorang yang membangkit topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya.

Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat

diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.Dari berbagai definisi di atas,dapat

(59)

menjadi dorongan seseorang untuk bekerja ataupun dorongan terhadap

serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan.

2.1.2 Aspek-aspek motivasi

Aspek motivasi terbagi menjadi 2 bagian :

a. Aspek aktif (dinamis)

Motivasi tampak sebagai suatu usahapositif dalam menggerakkan sumber

daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang

diinginkan.

b. Aspek pasif (statis)

Motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai

perangsang untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan potensi sumber

daya manusia itu ke arah tujuan yang diinginkan.

2.1.3 Tantangan Motivasi

a) Motivasi Intrinsik, adalah motivasi yang berasal dari perasaan puas dalam

melaksanakan pekerjaan itu sendiri. Motivasi intrinsik menyangkut dengan

kebutuhan tingkat yang lebih tinggi dengan imbalan-imbalan intrinsik

misalnya suatu perasaan keberhasilan dalam hal melaksanakan tugas

tertentu yang sangat menarik dan menantang.

b) Motivasi Ekstrinsik, adalah motivasi yang ada kaitannya dengan imbalan

yang diterima seseorang sesudah melakukan pekerjaan. Imbalan-imbalan

ekstrinsik misalnya upah/gaji, promosi-promosi, pujian-pujian dan

(60)

2.1.4 Pola Motivasi

Pola motivasi yang dikemukakan oleh DR. David Mc. Clelland ialah sebagai

berikut :

a) Achievement Motivation: Adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau

mengalahkan suatu tantangan untuk kemajuan dan pertumbuhan.

b) Affiliation Motivation: Adalah dorongan untuk melakukan

hubungan-hubungan dengan orang lain.

c) Competence Motivation: dorongan untuk berprestasi baik dengan

melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi.

d) Power Motivation: dorongan untuk dapat mengendalikansuatu keadaan

dan adanya kecenderungan mengambil resiko dalam mengahancurkan

rintangan-rintangan yang terjadi.

2.1.5Jenis-jenis Motivasi

a) Motivasi Positf (Insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan

memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan

motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena

manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.

b) Motivasi Negatif (Insentif negatif), manajer memotivasi bawahannya

dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang

baik (prestasi rendah). Dengan motivasi negatif ini semangat kerja

bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut

(61)

Dari praktek kedua jenis motivasi di atas sering digunakan oleh manajer suatu

perusahaan. penggunaannya harus tepat dan seimbang supaya dapat meningkatkan

kinerja karyawan.

2.1.6 Proses Motivasi

Proses motivasi haruslah diperhatikan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan

dalam hal memotivasi karyawan, berikut ini adalah rangkaian proses motivasi :

a) Tujuan, dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan

organisasi baru kemudian para bawahan dimotivasi ke arah tujuan

tersebut.

b) Mengetahui Kepentingan, dalam proses motivasi penting mengetahui

kebutuhan/keinginan karyawan dan tidak hanya melihatnya dari sudut

kepentingan pimpinan dan perusahaan saja.

c) Komunikasi Efektif, dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi

yang baik dan efektif dengan bawahan, bawahan harus mengetahui apa

yang akan diperolehnya dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhinya

supaya insentif itu diperolehnya.

d) Integrasi Tujuan, dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan

perusahaan dan tujuan kepentingan karyawan.

e) Fasilitas, manajer dalam memotivasi harus memberikan fasilitas kepada

perusahaan dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran

pelaksanaan pekerjaan, misalnya memberikan bantuan kendaraan kepada

(62)

f) Kerjasama , manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi

baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan; ini penting karena dalam

suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.

2.1.7 Kendala-kendala Motivasi

Dalam memberikan motivasi terdapat pula di dalamnya kendala yang akan di

temui oleh pemberi motivasi,diantaranya :

a) Untuk menentukan motivasi yang paling tepat,sulit karena keinginan

setiap individu karyawan tidak sama.

b) Kemampuan perusahaan terbatas dalam menyediakan fasilitas dan insentif.

c) Manajer sulit mengetahui motivasi kerja setiap individu karyawan.

d) Manajer sulit memberikan insentif yang adil dan layak.

2.2 Kinerja

2.2.1 PengertianKinerja

Kinerja menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2000: 67) adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja merupakan jawaban dari berhasil tidaknya tujuan perusahaan yang telah

ditetapkan dan untuk tetap menjaga kelangsungan hidup perusahaan maka

dibutuhkan kinerja yang baik pula dari setiap karyawannya: kinerja karyawan

berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau

prestasi yang sesungguhnya yang dicapai seseorang). Berdasarkan definisi di atas

dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja

(63)

waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

Menurut Wikipedia, Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa indonesia

dari kata dasar “kerja” yang menerjemahkan kata dari bahasa asing “prestasi” dan

bisa pula berarti hasil kerja.

Kinerja mengandung komponen penting, yaitu:

1. Kompetensi berarti individu atau organisasi memiliki kemampuan

untuk mengidentifikasikan tingkat kinerjanya.

2. Produktivitas kompetensi tersebut di atas dapat diterjemahkan ke

dalam tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tepat untuk mencapai

hasil kinerja (outcome)

2.2.2 Faktor-faktor Kinerja

Faktor-faktor kinerja yang dikemukakan A. Dale Timple (1992; 31) terdiri dari

faktor internal dan eksternal :

a) Faktor Internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan

sifat-sifat seseorang. Misalnya kinerja seseorang bik disebabkan karena

mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras,

sedangkan seseorang mempunyai kinerja buruk disebabkan orang tersebut

mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki

upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.

b) Faktor Eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

seseorrang yang berasal dari lingkungan, seperti perilaku,sikap dan

tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan

(64)

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

Dalam suatu kinerja terdapat pula pencapaian kinerja,ada beberapa faktor

yang mempengaruhi pencapaian kinerja mnurut Keith Davis dalam A.A Anwar

Prabu Mangkunegara (2000; 67) ialah sebagai berikut :

i. Faktor Kemampuan (Ability)

Secara psikologis,kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ)

dan kemampuan reality (knowledge + skill) yang artinya, pimpinan dan

karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan

sehari-hari maka akan lebih mudah mencapai kinerja yang maksimal.

ii. Faktor Motivasi (Motivation)

Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap

situasi kerja (situation) di lingkungan kerjanya. Mereka yang bersikapa

positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja

tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif (kontra) terhadap situasi

kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah.

2.2.4 Aspek – Aspek standar pekerjaan

Adapun aspek-aspek standar pekerjaan terdiri dari aspek kuantitatif dan

aspek kualitatif. Aspek kuantitatif, meliputi :

1) Proses kerja dan kondisi pekerjaan

2) Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan

3) Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan

(65)

Sedangkan aspek kualitatif meliputi :

1) Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan

2) Tingkat kemampuan dalam bekerja

3) Kemampuan menganalisis data/informasi, kemampuan/kegagalan

menggunakan mesin/peralatan, dan

4) Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen).

2.2.5 Manajemen Kinerja SDM

Manajemen kinerja menurut Ahmad S. Ruky (2002: 6) adalah suatu

bentuk usaha kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh

pimpinan organisasi atau perusahaan untuk mengarahkan dan mengendalikan

prestasi karyawan. Kinerja merupakan suatu proses perencanaan terhadap

pencapaian kinerja yang dikomunikasikan antara karyawan dengan atasannya.

Dengan asumsi membangun harapan :

a) Fungsi kerja esensial yang diharapkan dari para pegawai

b) Seberapa besar melakukan pekerjaan pegawai bagi pencapaian tujuan

organisasi

c) Apa arti konkret melakukan pekerjaan dengan baik

d) Bagaimana karyawan dan atasannya langsung bekerja sama untuk

mempertahankan, memperbaiki, maupun mengembangkan kinerja

karyawan yang sudah ada sekarang.

e) Bagaimana prestasi kerja akan diukur

Gambar

Gambar 4.1  Struktur Organisasi
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.2   Umur Responden
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir
+7

Referensi

Dokumen terkait

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir. RKA SKPD 2.2 PEMERINTAH

Web geoservices is the obvious graduation of Geographic Information System in a distributed environment through a simple browser. It enables organizations to share

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir. RKA SKPD 2.2 PEMERINTAH

The output of this function is the data and accordingly data rate (at generation stage) is taken as indication of performance of the imaging system as data

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir. RKA SKPD 2.2 PEMERINTAH

46 6759761662300012 QONI'ATUL HUSNIYAH S.Si P Non PNS UPT SMPN 4 Rejoso, RT/RW: 03/02 Guru Kelas.. NUPTK

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik berbantuan media puzzle untuk meningkatkan pemahaman konsep, aktivitas belajar, dan

kepada Penyelenggara UN Kabupaten/Kota dan pihak terkait – untuk memperhatikan beberapa penekanan UN tahun 2013 yaitu antara lain : Jumlah paket soal, ketiadaan ujian