• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI CARD SORT DI KELAS IV SDN 1 SUKADADI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2012-2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI CARD SORT DI KELAS IV SDN 1 SUKADADI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2012-2013"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep belajar dan Pembelajaran

Menurut Arthur (dalam Herpratiwi, 2009: 45) belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Menurut Gagne (dalam Dimyat, 1999: 10) belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulus yang berasal dari lingkungan dan proses kognitivisme yang dilakukan oleh pebelajar.

Teori Gestalt (dalam Daryanto, 2010: 8), membagi prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:

1. Belajar berdasarkan keseluruhan

2. Belajar adalah suatu proses perkembangan 3. Siswa sebagai organism keseluruhan 4. Terjadi transfer

5. Belajar adalah reorganisasi pengalaman 6. Belajar harus dengan insinght

7. Belajar lebih berhasil bila sesuai dengan minat siswa 8. Belajar berlangsung terus-menerus

Dari pendapat teori Gestalt dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses pemindahan pengetahuan dan pengalaman dalam rangka mengembangkan potensi yang dimiliki siswa sesuai dengan masa perkembangannya dan dilakukan secara terus-menerus.

(2)

8

yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan individu tersebut.

Arikunto (2007: 295) menggambarkan faktor–faktor yang memengaruhi proses transformasi sebagai berikut:

Gambar 2.1 Proses transformasi Pembelajaran

Gambar 2.1 di atas menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar merupakan hasil dari berbagai faktor yang memengaruhinya, dan faktor–faktor tersebut merupakan komponen sistem yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Dari pendapat di atas jelas terdapat perbedaan pengertian antara belajar dengan pembelajaran, belajar lebih di titikberatkan pada proses yang dilakukan oleh seseorang untuk dapat mempunyai kompetensi tertentu yang dilakukan secara sepihak. Sedangkan pembelajaran adalah proses belajar yang dilakukan melalui interaksi antara peserta didik dengan pendidik atau lingkungannya, untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik dan meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru.

Input Proses Transformasi Output

(3)

9

Disimpulkan bahwa belajar adalah proses untuk memperoleh perubahan pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan di dalam proses belajar terdapat interaksi antara guru dan siswa, siswa dan siswa, siswa dan lingkungan, baik lingkungan manusia maupun non manusia. Hasil yang dicapai melalui proses belajar dipengaruhi berbagai faktor diantaranya faktor dari siswa itu sendiri baik dari dalam maupun dari luar diri siswa, dari guru, kurikulum/materi, metode dan media, semua komponen ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

B. Teori Belajar dan Pembelajaran

Teori belajar yang dijadikan sandaran dalam menyusun penelitian ini adalah:

1. Teori behaviorisme

Teoti behaviorisme merupakan teori yang menerapkan prinsip penguatan stimulus respon. Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Menurut Skinner unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan (reinforcement), maksudnya pengetahuan yang terbentuk melalui stimulus respon akan semakin kuat jika diberi penguatan (Herpratiwi, 2009: 10).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan teori behavioristik adalah: 1. Mementingkan bagian-bagian.

2. Mementingkan peranan reaksi.

3. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus respon.

4. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya. 5. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan

pengulangan.

(4)

10

2. Teori Belajar Kognitivisme

Teori Belajar Kognitivisme menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman, perubahan tersebut tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang diamati. Asumsi dasar teori ini adalah bahwa setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan di dalam dirinya. Pengetahuan dan pengalaman ini tertata dalam bentuk kognitif. Teori ini mengungkapkan bahwa proses belajar akan lebih baik bila materi pelajaran yang baru dapat beradaptasi secara tepat dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki siswa (Herpratiwi, 2009: 20).

Implikasi teori kognitivisme terhadap proses belajar (Herpratiwi, 2009: 20) adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan membantu siswa menjadi pembelajar yang sukses, maka guru yang menganut paham kognitivisme banyak melibatkan siswa dalam kegiatan dimana faktor motivasi, kemampuan problem solving, strategi belajar, memory retention skill sering ditekankan.

3. Teori belajar humanisme

Teori belajar humanisme berfokus pada sikap dari kondisi manusia yang mencakup kesanggupan untuk menyadari diri, bebas memilih untuk menentukan nasib sendiri, kebebasan dan bertanggung jawab, kecemasan sebagai suatu unsur dasar pencarian (Herpratiwi, 2009: 38).

Pembelajaran dengan teori ini sangat cocok diterapkan untuk materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap dan analisis terhadap fenomena sosial (2009: 56).

(5)

11

menyusun/mengelompokkannya. Dalam mengelompokkan kartu siswa akan terbantu dengan pengetahuan yang telah dimilikinya.

C. Karakteristik Pembelajaran IPA

Direktorat Tenaga Kependidikan, Dirjen PMPTK (dalam Kompetensi Supervisi Akademik, 2008: 21) menerangkan:

IPA adalah studi mengenai alam sekitar, dalam hal ini berkaitan dengan

cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Cain & Evans (1990) menyatakan bahwa IPA mengandung empat hal yaitu: konten atau produk, proses atau metode, sikap, dan teknologi.

IPA sebagai konten dan produk mengandung arti bahwa di dalam IPA terdapat fakta-fakta, hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan teori-teori yang sudah diterima kebenarannya. IPA sebagai proses atau metode berarti bahwa IPA merupakan suatu proses atau metode untuk mendapatkan pengetahuan. IPA sebagai sikap berarti bahwa IPA dapat berkembang karena adanya sikap tekun, teliti, terbuka, dan jujur. IPA sebagai teknologi mengandung pengertian bahwa IPA terkait dengan peningkatan kualitas kehidupan. Jika IPA mengandung keempat hal tersebut, maka dalam pendidikan IPA di sekolah seyogyanya siswa dapat mengalami keempat hal tersebut, sehingga pemahaman siswa terhadap IPA menjadi utuh dan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan hidupnya. Fungsi Mata Pelajaran IPA dalam Depdiknas (2004) adalah:

a) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa. b) Mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah.

c) Mempersiapkan siswa menjadi warganegara yang melek IPA dan teknologi. d) Menguasai konsep IPA untuk bekal hidup di masyarakat dan melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Tujuan pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:

a) Menanamkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b) Memberikan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, prinsip dan konsep IPA, serta keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

c) Memberikan pengalaman kepada siswa dalam merencanakan dan melakukan kerja ilmiah untuk membentuk sikap ilmiah.

d) Meningkatkan kesadaran untuk memelihara dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.

(6)

12

Lebih jauh diungkapkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA berorientasi pada siswa. Peran guru bergeser dari menentukan “apa yang akan dipelajari” ke “bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa”. Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain.

Dirjen PMPTK (2008: 23) menjelaskan ada enam pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran IPA, yaitu:

a) Empat pilar pendidikan (belajar untuk mengetahui, belajar untuk berbuat, belajar untuk hidup dalam kebersamaan, dan belajar untuk menjadi dirinya sendiri).

b) Inkuiri IPA. c) Konstruktivisme.

d) Sains (IPA), lingkungan, teknologi, dan masyarakat (Salingtemas). e) Penyelesaian Masalah.

f) Pembelajaran IPA yang bermuatan nilai.

Guru IPA seharusnya terbiasa memberikan peluang seluas-luasnya agar siswa dapat belajar lebih bermakna dengan memberi respon yang mengaktifkan semua siswa secara positif dan edukatif. Seiring dengan pendekatan yang seharusnya dilakukan, maka penilaian tentang kemajuan belajar siswa seharusnya dilakukan selama proses pembelajaran. Penilaian tidak hanya dilakukan pada akhir periode tetapi dilakukan secara terintegrasi (tidak terpisahkan) dari kegiatan pembelajaran dalam arti kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan hanya hasil (produk). Penilaian IPA didasarkan pada penilaian otentik yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti: tes perbuatan, tes tertulis, pengamatan, kuesioner, skala sikap, portofolio, hasil proyek. Dengan demikian, lingkup penilaian IPA dapat dilakukan baik pada hasil belajar (akhir kegiatan) maupun pada proses perolehan hasil belajar (selama kegiatan belajar) (Dirjen PMPTK, 2008: 23).

(7)

13

D. Aktivitas Belajar

Belajar adalah berbuat, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Menurut Sardiman, (2009: 100) aktivitas belajar itu adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Peaget (Sardiman, 2009: 100) menerangkan bahwa seseorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berpikir.

Menurut pandangan ilmu jiwa modern (Sardiman, 2009: 99), menerjemahkan jiwa manusia sebagai sesuatu yang dinamis, memiliki potensi dan energi sendiri, oleh karena itu secara alami anak didik juga bisa menjadi aktif, karena adanya motivasi dan didorong oleh bermacam-macam kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang. Oleh sebab itu tugas pendidik adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Dalam hal ini anaklah yang beraktivitas, berbuat dan harus aktif sendiri. Aktivitas belajar yang dimaksud adalah aktivitas fisik maupun mental.

(8)

14

Dalam penelitian ini aktivitas yang dilakukan guru melalui penerapan strategi card sorting, dan aktivitas siswa yang akan diamati adalah aktivitas siswa pada saat mendengarkan penjelasan guru, aktivitas membaca kartu yang dibagikan dan perintah yang ada di papan tulis, aktivitas menuliskan hasil kerja/kesimpulan ke dalam buku catatan, aktivitas lisan (bertanya dan menjawab) serta aktivitas gerak (menempelkan kartu).

E. Prestasi Belajar

Menurut Nasution (Sujana, 2006:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir, merasa dan berbuat”. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Proses belajar dan penilaian prestasi belajar memiliki keterkaitan yang sangat erat, baik tidaknya proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperoleh. Sebaliknya tinggi rendahnya prestasi belajar merupakan cerminan dari kualitas belajar dan usaha pembelajaran yang dilakukan.

Menurut Pramono Ahmadi (Syarifudin, 2010: 22), prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran.

(9)

15

Winkel (1996: 162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku baik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang merupakan hasil dari aktivitas belajar yang ditetapkan dalam bentuk angka dan nilai yang diperoleh secara sadar, bertujuan. Perubahan yang positif, secara terus menerus dan bersifat permanen/menetap.

Benyamin Bloom (Syafrudin, 2010: 34) membagi tujuan belajar menjadi tiga yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik.

1. Type hasil belajar kognitif meliputi:

a. Hasil belajar pengetahuan akan terlihat dari kemampuan: (mengetahui tentang hal-hal khusus, peristilahan, fakta-fakta khusus, prinsip-prinsip, kaidah-kaidah)

b. Hasil belajar pemahaman akan terlihat dari kemampuan: (mampu menerjemahkan, menafsirkan, menentukan, memperkirakan, mengartikan).

c. Hasil belajar penerapan akan terlihat dari kemampuan: (mampu memecahkan masalah, membuat bagan/grafik, menggunakan istilah atau konsep-konsep)

d. Hasil belajar analisis akan nampak pada siswa dalam bentuk kemampuan: (mampu mengenali kesalahan, membedakan, menganalisis unsur-unsur, hubungan-hubungan dan prinsip-prinsip organisasi)

e. Hasil belajar sintesis akan terlihat pada diri siswa berupa kemampuan: (mampu menghasilkan, menyusun kembali, merumuskan)

f. Hasil belajar evaluasi dapat dilihat pada diri siswa sejumlah kemampuan: (mampu menilai berdasarkan norma tertentu, mempertimbangkan, memilih alternatif)

2. Type hasil belajar afektif meliputi:

a. Hasil belajar penerimaan akan terlihat dari sikap dan prilaku: (mmampu menunjukkan, mengakui, mendengarkan dengan sungguh-sungguh)

(10)

16

c. Hasil belajar penilaian/sikap akan terlihat dari sikap: (mampu menerima sesuatu nilai, menyukai, menyepakati, menghargai, bersikap positif/negatif, mengakui)

d. Hasil belajar mengorganisasikan akan terlihat dalam bentuk: (mampu membentuk sistem nilai, menangkap relasi antar nilai, bertanggung jawab, menyatukan nilai)

e. Hasil belajar membentuk pola hidup akan terlihat dalam bentuk sikap dan prilaku: (mampu menunjukkan, mempertimbangkan, melibatkan diri)

3. Type hasil belajar psikomotorik meliputi:

a. Hasil belajar persepsi akan terlihat dalam perbuatan: (mampu menafsirkan rangsangan, peka terhadap rangsangan, mendeskriminasikan)

b. Hasil belajar kesiapan akan terlihat dalam perbuatan: (mampu berkonsentrasi, menyiapkan diri (fisik dan mental))

c. Hasil belajar gerakan terbimbing akan terlihat dalam perbuatan: (mampu meniru contoh.

d. Hasil belajar gerakan terbiasa akan terlihat dalam perbuatan: (mampu berketerampilan, berpegang pada pola)

e. Hasil belajar gerakan kompleks akan terlihat dalam perbuatan: (berketerampilan secara lancar, lues, supel, gesit dan lincah)

f. Hasil belajar penyesuaian pola gerakan akan terlihat dalam perbuatan: (mampu menyesuaikan diri, bervariasi)

g. Hasil belajar kreativitas akan terlihat dar:i aktivitas-aktivitas: (mampu menciptakan yang baru, berinisiatif)

Prestasi atau hasil belajar yang dicapai siswa merupakan hasil dari proses pembelajaran, prestasi dan proses pembelajaran saling berkaitan satu sama lain, diasumsikan bila proses pembelajarannya baik maka prestasi belajarnya akan tinggi, bila prestasi rendah menunjukkan proses pembelajarannya kurang baik. Prestasi atau hasil belajar ditunjukkan dari perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap.

F. Strategi Card Sort.

(11)

17

dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan.

Sanjaya (2007: 133), menjelaskan bahwa pada standar proses pendidikan pembelajaran didesain untuk membelajarkan peserta didik. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktivitas peserta didik.

Dari beberapa pernyataan di atas yang dimaksud strategi pembelajaran aktif adalah rencana kegiatan pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam setiap tahap kegiatan sehingga terjadi interaksi antara peserta didik dengan peserta didik, antara peserta didik dengan guru, antara peserta didik dangan sumber belajar, dan untuk merealisasikan strategi/rencana kegiatan pembelajaran digunakan satu atau lebih strategi pembelajaran. Pembelajaran aktif (interaksi aktif) sangat dipengaruhi oleh peranan guru sebagai fasilitator, guru harus mampu menciptakan inovasi pembelajaran, menciptakan suasana belajar yang interaktif, menantang dan menyenangkan karena dengan suasana kelas yang menyenangkan akan memicu kreatifitas peserta didik dan akan bermuara pada tercapai pembelajaran yang efektif.

Langkah-langkah strategi card sort

1. Guru mempersiapkan potongan kartu yang berisi informasi yang harus dikuasai siswa sesuai dengan kompetensi dasar.

(12)

18

3. Meminta siswa untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama atau kategori utama telah di tempelkan di papan tulis dan siswa diminta menempelkan kartunya sesuai dengan kategori.

4. Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing di depan kelas atau perwakilan dari masing-masing kategori membacakan kartu yang telah terpasang di papan tulis.

(Zaini, 2002: 50)

Langkah-langkah pembelajaran ini dapat dimodivikasi disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan. Mengalami dan mengeksplorasi berarti melibatkan berbagai indera: lihat, cium, dengar, raba, dan rasa. Hal ini akan meningkatkan pemahaman peserta didik tentang suatu konsep dan meningkatkan daya bertahan pemahaman itu (informasi) dalam pikiran peserta didik.

(13)

19

Dari beberapa hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal bila strategi dan media yang akan digunakan direncanakan dengan matang, kegiatan pembelajaran memanfaatkan semua indra siswa sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa akan terekam lebih lama dalam ingatan siswa.

G. Kerangka pikir penelitian

(14)

20

H. Hipotesis Tindakan

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya, sehingga berfokus pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Tujuan PTK adalah meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik (Suhardjono, 2010: 12).

B. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 1 Sukadadi

kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran dengan jumlah siswa 30 orang, karena peneliti adalah guru di sekolah tersebut. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November dan Januari tahun pelajaran 2012/2013.

C. Rancangan Penelitian Tindakan

(16)

22 pada setiap siklua adalah (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Siklus 1

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (adopsi dari Suharsimi, 2010: 17)

Penelitian ini dilaksanakan dua siklus dan setiap siklus terdiri dari: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan

Sebelum PTK dilaksanakan yang akan dipersiapkan adalah: (1) Silabus, (2)

menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), (2) membuat lembar pengamatan, (3) menyiapkan kartu

b. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan 1 dilaksanakan pada Kamis, tanggal 3 Januari 2013 pukul 07.30-08.40 wib, mata pelajaran IPA, peneliti dibantu teman sejawat (Sohariah) untuk mengamati proses pembelajaran baik aktivitas siswa maupun guru.

(17)

23

Kegiatan Pendahuluan

Pembelajarann diawali dengan membuka pelajaran dengan salam dan mengajak siswa berdoa bersama.

Guru mengecek kehadiran siswa, dengan menanyakan siswa yang tidak hadir. Semua siswa hadir yang berjumlah 30 orang.

Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi bersama, judul lagu ‘Potong Bebek Angsa siswa dengan riang gembira bernyanyi sambil melenggokkan badan ke kiri dan ke kanan, Setelah selesai bernyanyi guru meminta siswa memperagakan kegiatan sorong ke kiri dan sorong ke kanan. Pembelajaran dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapain pada hari ini: secara mandiri siswa dapat menyebutkan defenisi gaya, macam-macam gaya, menunjukkan contoh gaya tarik memberikan contoh gaya dorong mengelompokkan contoh kegiatan yang menunjukkan gaya tarik atau gaya dorong

.

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini, yaitu menyortir kartu, guru membagikan kartu kepada semua siswa, guru meminta siswa untuk menempelkan kartu yang dimilikinya pada kategori yang tepat di papan tulis.

Siswa menempelkan kartu sesuai dengan indikator yang dimaksud. Pada sesi ini masih banyak siswa yang tampak kurang serius, dan kurang bersemangat.

(18)

24 Setelah semua kartu tertempel, perwakilan siswa diminta untuk membacakan hasil kerja siswa yang lain mengomentari apakah ada kartu yang salah tempat. Pada sesi ini ada 8 kartu yang salah tempat, lalu guru menanyakan siapa pemilik kartu tersebut, 6 orang siswa tunjuk tangan, ada 2 orang yang agak takut-takut. Bagi siswa yang salah mentempelkan kartu diberi hukuman menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya.

Setelah selesai bernyanyi guru memberikan pujian kepada 6 siswa yang dengan berani mengakui kesalahannya, lalu guru memberikan nasehat bahwa kita harus menjadi manusia yang jujur dan bertanggung jawab, dan agar tidak melakukan kesalahan maka harus konsentrasi dan serius dalam belajar..

Siswa menuliskan hasil kerja di buku catatan.

Kegiatan Penutup

Siswa melakukan tes formatif

Sebelum pembelajaran diakhiri guru memberikan penguatan dan motivasi serta pekerjaan rumah.

Siklus 2

a. Perencanaan Tindakan

(19)

25

b. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan dilaksanakan pada Sabtu, tanggal 5 Januari 2013 pukul 09.30-10.40 wib, peneliti dibantu teman sejawat (Sohariah) untuk mengamati proses pembelajaran baik aktivitas siswa maupun guru.

Kegiatan Pendahuluan

Pembelajarann diawali dengan membuka pelajaran dengan salam dan mengajak siswa berdoa bersama.

Guru mengecek kehadiran siswa, dengan menanyakan siswa yang tidak hadir. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi bersama, judul lagu “Balonku ada lima”, siswa dengan riang gembira bernyanyi sambil bertepuk tangan. Kemudian guru menanyakan ”bagaimana posisi balon bila di letakkn di dalam bak yang berisi air?, apakah ia akan tenggelam?” anak-anak serentak menjawab mengapung.

(20)

26 Kegiatan Inti

Guru membagikan kartu yang berisi gambar aktivitas manusia yang menggambarkan pengaruh gaya terhadap benda dan bentuk suatu benda kepada semua siswa, lalu guru menempelkan indikator utama di papan tulis siswa diminta membaca kartu yang dimiliki dan menempelkan sesuai dengan indikator utama. Pada sesi ini guru memberi batasan waktu dengan menghitung 1-10, anak-anak dengan cepat menempelkan kartunya.

Setelah semua kartu tertempel perwakilan siswa diminta untuk membacakan hasil kerja siswa, guru dan siswa yang lain mengoreksi bersama. Pada sesi ini ada 4 orang yang salah menempel, maka diberi hukuman ringan yaitu setiap pertanyaan yang dilontarkan cukup dijawab dengan hobbynya..

Guru melakukan tanya jawab dengan siswa, pada sesi ini tampak siswa aktif dan berebut untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru.

Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran bersama-sama, kemudian siswa diminta menulis hasil kerja di buku catatan.

Kegiatan Penutup

Guru membagikan soal tes formatif, siswa mengerjakan tes.

(21)

27 c. Observasi

Observasi dilakukan terhadap: proses pembelajaran dengan mengamati aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru dalam mengajar, tes digunakan untuk menilai kemampuan siswa. Observasi dan evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, data yang terkumpul akan didiskusikan dengan teman sejawat, hasil observasi dibahas pada bab IV.

d. Refleksi

Dari hasil observasi dan evaluasi, data-data yang terkumpul dianalisis, faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, kemudian direfleksi, didiskusikan bersama tim, solusinya dijadikan rekomendasi untuk siklus berikutnya. Hasil analisis dan refleksi pada siklus pertama menjadi bahan dalam merencanakan tindakan pada siklus kedua (menjadi rekomendasi), sampai indikator keberhasilan tercapai.

D. Kisi–kisi Instrumen

Kisi–kisi instrumen diturunkan berdasarkan defenisi operasional.

Tujuan penyusunan kisi–kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis butir instrumen.

(22)

28 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Belajar Siswa

Variabel Indikator No Butir

Kemampuan membaca 1.Membaca sesuai dengan kaidah 2.Membaca dengan suara jelas dan

Kemampuan mendengar 1. Mendengarkan penjelasan guru dengan serius

Kemampuan menulis 1.Cara memegang pensil/pena 2.Posisi duduk waktu menulis

Kemampuan lisan 1.Cara bertanya atau menjawab pertanyaan

2.Bahasa yang digunakan jelas

12 13

Kemampuan gerak 1.Kecepatan dalam mencari teman yang memiliki kartu yang sama

2.Kecepatan dan ketepatan menempelkan kartu

14

15

(23)

29 Tabel 3.2 Kisi-kisi Prestasi Belajar siswa

Variabel Indikator Butir Siklus No

1. Menyebutkan macam-macam gaya 2. Memberikan contoh gaya tarik 3. Memberikan contoh gaya dorong 4. Mengelompokkan contoh kegiatan yang

menunjukkan gaya tarik atau gaya dorong

1, 2

1. Menyebutkan pengaruh gaya terhadap benda 2. Memberikan contoh gaya mempengaruhi benda

diam

3. Memberikan contoh gaya mempengaruhi benda bergerak

4. Memberikan contoh gaya mempengaruhi bentuk benda

5. Mengelompokkan benda di dalam air sesuai posisinya

6. Menjelaskan pengaruh bentuk benda terhadap gaya yang ditimbulkan

7. Menyebutkan manfaat gaya bagi kehidupan manusia

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar observasi digunakan untuk menilai kemampuan aktivitas siswa dan pelaksanaan pembelajaran guru

(24)

30 F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari aktivitas siswa, dengan memberikan tanda ceklis (√) pada kolom aktivitas yang tersedia bila siswa melakukan aktivitas tersebut. Kemudian aktivitas yang dilakukan siswa dijumlahkan. Dalam penelitian ini ada 5 aklivitas yang diamati, dan aktivitas belajar setiap siswa dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar Secara Individual

No Rentang Nilai Keterangan Kriteria

1 >70 Tuntas Sangat Baik

2 60 Tuntas Baik

3 50 tuntas Cukup Baik

4 < 50 Tidak tuntas Kurang Baik

Tabel 3.4 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar Secara Klasikal

No Presentase Kriteria

1 Bila >70 % siswa mendapat nilai tuntas Sangat Baik 2 Bila 60 – 69 % siswa mendapat nilai tuntas Baik

3 Bila 50 – 59 % siswa mendapat nilai tuntas Cukup Baik 4 Bila < 50 % siswa mendapat nilai tuntas Kurang Baik

G. Kriteria Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila:

(25)

31 2. 70% siswa mendapat hasil belajar dengan kriteria baik.

Presentase hasil belajar menggunakan rumus sebagai berikut: Nilai rerata = Σ nilai siswa

(26)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut:

1. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa diantaranya aktivitas mendengar,

membaca, menulis, bertanya/menjawab dan aktivitas menempel kartu. Pada

siklus 1 54% dan pada siklus meningkat menjadi 78%. Peningkatan aktivitas ini

menunjukkan bahwa strategi card sort sangat efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Terjadi peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus 1 siswa yang tuntas

80% tetapi yang mendapat kriteria tuntas dengan kriteria baik dan sangat

baik baru 63%. Pada siklus 2 mencapai 100% dan yang mendapat kriteria

tuntas dengan baik dan sangat baik mencapai 83%. Ini membuktikan

bahwa dengan meningkatnya aktivitas belajar maka meningkat pula

prestasi belajar siswa. Dengan demikian penelitian dihentikan karena

semua indikator yang telah ditetapkan dapat tercapai.

B. Saran

Untuk Guru

(27)

41 2. menerapkan harus berdasarkan langkah-langkah

yang terdapat dalam RPP agar proses pembelajaran menjadi aktif,

interaktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan, diantaranya, guru harus:

a. memberikan penjelasan tentang tugas siswa terkait dengan penerapan

strategi Card Sort.

b. harus diberi batasan waktu misalnya pada hitungan kesepuluh semua

kartu sudah harus terpasang hal ini dimaksudkan agar tidak ada waktu

yang terbuang sia-sia, siswa akan termotivasi untuk cepat menempelkan

kartunya.

c. untuk memotivasi siswa perlu diadakan kompetisi dan diberi

penghargaan/hadiah/pujian. Pada siklus kedua yang paling cepat

menempelkan kartu dan tepat menempelkan pada tempatnya maka

diberikan pujian dan yang salah diberikan hukuman.

d. untuk memperkaya pengetahuan siswa harus diberi ulasan

3. melakukan penilaian proses untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari

proses pembelajaran yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam menyusun RPP.

4. melakukan penilaian hasil belajar untuk mengetahui pemahaman siswa

terhadap materi yang telah diajarkan.

Untuk Pihak sekolah

1. menyiapkan sarana proses pembelajaran untuk menunjang penerapan

(28)

42 2. memberikan motivasi kepada guru dalam menggunakan startegi

(29)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan secara historis maupun filosofis telah ikut mewarnai dan menjadi

landasan moral, dan etika dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan

merupakan variabel yang tidak dapat diabaikan dalam mentransformasikan ilmu

pengetahuan, keahlian dan nilai–nilai akhlak. Fungsi pendidikan nasional yang

terdapat dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasiona (UUSPN) Tahun

2003 No. 20 Bab II pasal 3 berbunyi:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab (Diknas, 2003: 4).

Lembaga satuan pendidikan mempunyai tanggungjawab dalam mewujudkan

tujuan yang telah ditetapkan yaitu mengembangkan potensi siswa agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

(30)

2

SDN 1 Sukadadi adalah salah satu SD yang berada di wilayah kabupaten

Pesawaran, peneliti adalah guru di SD tersebut yang diberi tugas mengajar di

kelas IV. Jumlah siswa di kelas IV ada 30 siswa, 70% lebih siswa tidak memiliki

buku paket dan sebagian besar siswa tidak memiliki catatan yang lengkap, secara

otomatis siswa tidak bisa belajar di rumah. Hal ini menyebabkan pembelajaran

kurang aktif, hanya beberapa siswa yang aktif bertanya atau menjawab pertanyaan

guru, siswa tidak kreatif, tidak terjadi interaktif dalam pembelajaran, sehingga

pembelajaran menjadi membosankan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tebel

berikut ini:

Tabel 1.1 Data Aktivitas Siswa Pada Mata pelajaran IPA Kelas IV SDN 1 Sukadadi Tahun Pelajaran 2011-2012.

No Aktivitas Frekuensi Persentase (%) Kriteria

1 Mendengarkan penjelasan

memperhatikan gambar 15 50 Kurang Aktif

3 Lisan (bertanya, menjawab,

memberi pendapat) 5 17 Kurang Aktif

4 Menulis, menyalin,

mengerjakan tugas 9 30 Kurang Aktif

5 Gerak: melakukan

(31)

3

Tabel 1.1 menjelaskan bahwa dari 30 siswa baru 18 orang yang serius

mendengarkan penjelasan guru, selebihnya tidak konsentrasi banyak siswa yang

terlihat mengantuk atau berjalan-jalan atau ijin keluar kelas, bila diperintahkan

untuk membaca baru 15 orang yang fokus pada bacaannya, yang aktif bertanya

maupun menjawab pertanyaan baru 5 siswa, yang telah memiliki kesadaran untuk

merangkum/menulis materi yang disampaikan guru baru 9 orang yang lainnya

tidak menulis kalu tidak diawasi, siswa yang memiliki rasa ingin tahu baru 8

orang, hal ini dapat dilihat dari gerakan untuk bertanya kepada teman atau guru

termasuk melakukan percobaan-percobaan. Berdasarkan catatan hasil mid

semester 1 yang mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM = 50)

pada mata pelajaran IPA baru 12 siswa (40%) dari 30 siswa, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.2 Data Hasil Semester 1 Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 1 Sukadadi Tahun Pelajaran 2011-2012.

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan Kriteria

1 90 - 100 0 0 - -

Sumber: Rekapitulasi Dokumen Hasil Mid Semester 1 Mata Pelajaran IPA

Untuk mengatasi masalah ini maka peneliti akan mencoba menggunakan strategi

Card sort, inovasi ini dimaksudkan untuk mengatasi proses pembelajaran yang

(32)

4

siswa tidak menyadari bahwa mereka diminta untuk membaca, dan menulis,

pengetahuan yang mereka peroleh secara mandiri akan terekam dengan baik

diingatan siswa.

Hamalik (2001: 78), menjelaskan bahwa ”Proses pembelajaran dapat

terselenggara dengan lancar, efisien, dan efektif bila adanya interaksi yang

positif, konstruktf, dan produktif antara berbagai komponen yang terkandung

dalam sistem pembelajaran tersebut”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai

berikut :

1. Aktivitas siswa masih kurang khususnya aktivitas membaca dan menulis.

2. Prestasi belajar siswa masih rendah, baru 12 siswa (40%) yang tuntas.

3. Metode yang digunakan guru lebih banyak menggunakan metode ceramah,

tanya jawab atau penugasan

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai

berikut:

1. “Apakah strategi card sort dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa

pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 1 Sukadadi Kecamatan

(33)

5

2. “Apakah strategi card sort dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 1 Sukadadi Kecamatan

Gedongtataan Kabupaten Pesawaran?”

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui efektivitas strategi card sort dalam meningkatkan aktivitas

belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN 1 Sukadadi

Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

2. Mengetahui efektivitas strategi card sort dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN 1 Sukadadi

Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

Bagi Siswa:

Peningkatan aktivitasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Bagi guru:

1. Peningkatan kemampuan guru merencanakan pembelajaran

2. Peningkatan kemampuan guru dalam mengelola dan melaksanakan

pembelajaran

(34)

6

Bagi pihak sekolah:

Sebagai masukan bagi kepala sekolah dalam mengambil kebijakan sekolah terkait

(35)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI

STRATEGI

CARD SORT

DI KELAS IV SDN 1 SUKADADI

KECAMATAN GEDONGTATAAN

KABUPATEN PESAWARAN

TAHUN PELAJARAN 2012-2013

SKRIPSI

Oleh

MASNONA

NIM 1113109025

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PGSD

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

(36)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI CARD SORT DI KELAS IV SDN 1 SUKADADI KECAMATAN GEDONGTATAAN

KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2012-2013

Oleh MASNONA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas strategi card sort dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN 1 Sukadadi Kabupaten Pesawaran.

Penelitian yang dilakukan berupa penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus masing-masing siklus dua kali pertemuan, adapun strategi yang digunakan adalah card sort, untuk pengumpulan data penelitian ini adalah metode test dan non test, sedangkan hasil penelitian dianalisa secara deskriptif kuantitatif dengan presentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa diantaranya aktivitas mendengar, membaca, menulis, bertanya/menjawab dan aktivitas menempel kartu. Pada siklus 1 pertemuan 1 baru 57% pada pertemuan 2 menjadi 73% dan pada siklus 2 pertemuan 1 meningkat menjadi 81% dan pada pertemuan 2 94%.

Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus 1 mencapai 54% dan pada siklus 2 telah mencapai 78% terjadi peningkatan 24%. Prestasi belajar siswa pada siklus 1 siswa yang tuntas 80% dan pada siklus 2 telah mencapai 100%. Strategi

card sort efektif dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN 1 Sukadadi.

(37)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI

STRATEGI CARD SORT DI KELAS IV SDN 1 SUKADADI

KECAMATAN GEDONGTATAAN

KABUPATEN PESAWARAN

TAHUN 2012-2013

Oleh

MASNONA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PGSD

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

(38)

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI CARD SORT DI KELAS IV SDN 1

SUKADADI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

TAHUN PELAJARAN 2012-2013

Nama Mahasiswa : MASNONA

Nomor Pokok Mahasiswa : 1113109025

Program Studi : Strata 1 Dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd Dr. Riswandi, M.Pd

(39)

MENGESAHKAN

1.Tim Penguji

Penguji : Dr. Riswandi, M.Pd ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Sunyono, M. SI ...

2.Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP 196003151985031003

(40)

PRAKATA

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi PTK ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Peningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Pada mata Pelajaran IPA Melalui Strategi card sort Di Kelas IV SDN 1 Sukadadi Kabupaten Pesawaran Tahun 2013” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S1 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1.Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto M.S sebagai Rektor Universitas Lampung. 2.Dr. Bujang Rahman, M.Si. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

3.Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung.

4.Dr. Riswandi, M.Pd selaku pembimbing yang telah membantu dan memotivasi saya dalam menyelesaikan PTK ini.

5.Drs. Sunyono, M. SI selaku pembahas dalam PTK ini yang memberikan masukan-masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

6.Kepala SDN 1 Sukadadi beserta rekan-rekan yang selalu memberikan motivasi.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna, akan tetapi sedikit harapan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Gedong tataan, November 2012 Penulis

Masnona

(41)

MOTTO

“Pembelajaran efektif terjadi jika dengan pembelajaran tersebut siswa

menjadi senang dan mudah memahami apa yang dipelajarinya”.

(42)

DAFTAR ISI A.Latar Belakang Masalah... 1

B.Identifikasi Masalah... 4

C.RumusanMasalah... ... 4

D.Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

BAB II KAJIAN TIORI A. Konsep Belajar dan Pembelajaran... 7

B. Teori Belajar dan Pembelajaran... 9

C. Karakteristik Pembelajaran IPA... 11

D. Aktivitas Belajar... 13

E. Prestasi Belajar... 14

F. Strategi Card sort... 16

G. Kerangka Pikir Penelitian... 19

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian……….. 21

B. Tempat, waktu dan Subjek Penelitian………... 21

C. Rancangan Penelitian ………... 21

Siklus 1 ... 22

a. Perencanaan Tindakan………... 22

b.Pelaksanaan Tindakan………... 22

Siklus 2 ... 24

a. Perencanaan Tindakan………... 24

b.Pelaksanaan Tindakan………... 25

c. Observasi ... 27

(43)

D. Kisi-kisi Penelitian……… 27

E. Instrumen Penelitian……….. 29

F. Teknik Analisis Data………... 30

G. Kriteria Keberhasilan... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian... B. Jadwal Penelitian... C. Hasil Penelitian... 1. Siklus 1... 2. Siklus 2... D. Pembahasan... BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... B. Saran... 32 32 32 32 35 38 40 40 DAFTAR PUSTAKA……… 42

(44)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Aktivitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPA... 2 1.2 Data Hasil Semester 1 Mata Pelajaran IPA... 3 3.1 Kisi-kisi instrumen aktivitas belajar siswa ... 28 3.2 Kisi-kisi instrumen prestasi belajar siswa ...

3.3 Kriteria peningkatan hasil belajar secara individual... 3.4 Kriteria peningkatan hasil belajar secara Klasikal... 4.1 Presentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1... 4.2 Presentase Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 1...

29 30 30 33 33 4.3 Presentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2...

4.4 Presentase Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 2... 35 36 4.5 Rekapitulasi Presentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 dan 2...

(45)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(46)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.Silabus Siklus 1... 44

2.RPP Siklus 1... 45

3.Tes Formatif Siklus 1 ... 48

4.Kunci jawaban tes formatif siklus 1... 50

5.Kartu/ media pembelajaran... 51

6.Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus 1... 56

7.Lembar Observasi Aktivitas siswa Siklus 1... 57

8.Blanko nilai siklus 1... 61

9.Silabus Siklus 2... 62

10.RPP Siklus 2... 63

11.Tes Formatif Siklus 2 ... 66

12.Kunci jawaban tes formatif siklus 2 ... 67

13.Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus 2... 68

14.Lembar Observasi Aktivitas siswa Siklus 2... 69

15.Blanko nilai... 72

16.Hasil Kerja siswa (tes Formatif 1 dan 2)... 73

17. Foto Kegiatan... 79

18. Surat ijin Penelitian... 89

(47)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Proposal : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI CARD SORT DI KELAS IV SDN 1

SUKADADI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

TAHUN PELAJARAN 2012-2013

Nama Mahasiswa : MASNONA

Nomor Pokok Mahasiswa : 1113109025

Program Studi : Strata 1 Dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Dosen Pembahas Dosen Pembimbing

Drs. Sunyono, M. SI Dr. Riswandi, M.Pd

(48)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kurungan Nyawa kecamatan Gedongtataan kabupaten Pesawaran, pada tanggal 15 Maret 1967, buah hati dari bapak M. Rais dan ibu Nura’ini anak ketiga dari sembilan bersaudara.

Riwayat Pendidikan

1. SDN 2 Kurungan Nyawa kecamatan Gedongtataan, tamat tahun 1979. 2. SMPN Budaya kecamatan Tanjung karang barat, tamat tahun 1982 3. SPG PGRI 2 Tanjung karang, tamat tahun 1985.

4. D2 FKIP UNILA tamat tahun2005

5. pada tahun 2011 terdaftar sebagai mahasiswa program studi S1 PGSD Guru Dalam jabatan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNILA.

Riwayat Pekerjaan

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi

Aksara. Jakarta. 308 hlm.

Daryanto. 2010. Belajar Mengajar. CV. Yrama Widya. Bandung. 234 hlm..

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003). Diknas. Jakarta.

Dimyati dkk. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

244 hlm

Direktorat Tenaga Kependidikan, Dirjen PMPTK, 2008. Kompetensi Supervisi

Akademik 03-B6a

Hamalik, O. 2001. Metode Mengajar dan Kesulitan Belajar. Transito. Bandung.

Herpratiwi, 2009, Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas lampung. Bandar

Lampung.120 hlm.

Usman, Uzer. 1998. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya. Bandung.

153 hlm

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Sardiman, 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo

Persada. Jakarta. 236 hlm.

Silberman, L. Melvin. 2006. Active Learning101 Cara Belajar Siswa Aktif,

Nusamedia. Bandung. 301 hlm

Sudjana, Nana 2006. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Tarsito. Bandung.

260 hlm

Syarifuddin, dkk, 2010. Strategi BelajarMengajar, Diadit Media. Jakarta. 247 hal

Suhardjono, 2010. Pertanyaan dan Jawaban DisekitarPenelitian Tindakan Kelas

(50)

Malang. 167 hlm.

Universitas Lampung. 2011. Format Penulisan Karya Ilmiah.Universitas

lampung. Bandar Lampung. 60 hlm.

Wahyono, Budi. 2004. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional. Diperbanyak Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. 132 hlm.

Zaini, Hisyam. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi,

(51)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Masnona

Nomor Pokok Mahasiswa : 1113109025

Program Studi : Strata 1 Dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lokasi Penelitian : SDN 1 Sukadadi Kabupaten Pesawaran

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada mata Pelajaran IPA melalui Strategi Card Sort di Kelas IV SDN 1 Sukadadi Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012-2013”, tersebut adalah asli hasil penelitian saya, kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Dengan pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan seperlunya dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia dituntut berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Gedongtataan, 20 Januari 2013 Yang membuat pernyataan

Gambar

Gambar 2.1  Proses transformasi Pembelajaran
Gambar 2.3 Kerangka pikir
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (adopsi dari Suharsimi, 2010: 17)
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Belajar Siswa
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui profil keterlaksanaan Teknik Penilaian Kelas dalam pembelajaran Fisika kelas XI dan kepemilikan

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karuniaNya yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian

Dari beberapa metoda yang digunakan tersebut, korelasi yang paling baik untuk sumur PRB-21, PRB-26 dan PRB-29 adalah hasil ekstraksi wavelet menggunakan metoda statistical

Sedangkan kausalitas Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap Hutang Luar Negeri (HLN) nilai Error Correction Term (ECT) model 2 sebesar 0.434919, sehingga model ECM02 yang dipakai dalam

Kerugian dari cara ini adalah kadar air benih tidak merata, penjemuran tergantung pada cuaca, waktu yang diperlukan lebih lama dan banyak membutuhkan tenaga kerja

mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah diketahui orang itu Karena untuk mempelajari suatu materi matematika yang baru,?. pengalaman belajar yang lalu

Berdasarkan hasil analisis pada Kecamatan Mauk terdapat bangunan breakwater yang secara tegak lurus mengarah ke laut sebanyak ±16 buah dengan panjang yang

[r]