• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PERCAYA DIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PERCAYA DIRI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PERCAYA DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS V SDN DI KELURAHAN SELAT DALAM

Sari Narulita

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh minat belajar dan percaya diri terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SDN di Kelurahan Selat Dalam. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan Teknik Korelasional. Sampel penelitian merupakan peserta didik kelas V SDN di Kelurahan Selat Dalam sebanyak 73 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa angket dan tes. Instrumen dikalibrasi menggunakan validitas butir dan koefisien reliabilitas. Validitas butir diuji dengan menggunakan korelasi Product Moment, sedangkan koefisien reliabilitas instrumen diuji dengan menggunakan Split- Half. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel penelitian dilakukan dengan menggunakan aplikasi program SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap hasil belajar matematika dengan sumbangan pengaruh sebesar 70,5% , (2) terdapat pengaruh yang signifikan percaya diri terhadap hasil belajar matematika dengan sumbangan pengaruh sebesar 74,3%, (3) terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar dan percaya diri terhadap hasil belajar matematika dengan sumbangan pengaruh adalah 76,9% dan sisanya 24,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci : minat belajar, percaya diri dan hasil belajar matematika.

Pendahuluan

Pada dasarnya pendidikan adalah proses transformasi atau proses perubahan tingkah laku (change of behavior) peserta didik. Perubahan tingkah laku yang dimaksud bukan sekedar perubahan dalam penambahan jenis tingkah lakunya, tetapi diharapkan terjadi perubahan struktural yang berkenaan dengan perubahan tingkah laku menuju kepada derajat kemapanan tertentu. Hal ini didukung pula oleh tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa :

Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas dan banyak variabel yang mempengaruhinya. Sebagai suatu proses psikologis, pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar. Dari perspektif mengajar pelakunya adalah guru atau pendidik. Sedangkan dari perspektif belajar pelakunya adalah peserta didik yang

melakukan aktivitas belajar. Dengan

(2)

guru disekolah dan bagaimana guru menumbuhkan minat dan percaya diri disekolah. Untuk itu diperlukan usaha yang optimal dalam mencapai tujuan tersebut.

Menurut Purwanto (2011:46) hasil belajar : Merupakan perubahan prilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena ia mencapai penguasaan atau sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Untuk meningkatkan hasil belajar yang baik maka Secara umum ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Didalam Faktor internal atau dari dalam diri peserta didik, faktor psikologis merupakan salah satu prioritas yang mempengaruhi proses pembelajaran. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi proses belajar salah satunya adalah minat dan percaya diri.

Menurut Sobur ( 2003:246) : Keinginan atau minat dan kemauan atau kehendak sangat mempengaruhi corak perbuatan yang akan diperlihatkan seseorang. Sekalipun seseorang itu mampu mempelajari sesuatu, tetapi bila tidak mempunyai minat, tidak mau, atau tidak ada kehendak untuk mempelajari, ia tidak akan bias mengikuti proses belajar. Minat atau keinginan ini erat pula hubungannya dengan perhatian yang dimiliki, karena perhatian mengarahkan timbulnya kehendak pada seseorang. Kehendak atau kemauan ini juga erat hubungannya dengan kondisi fisik seseorang, misalnya dalam keadaan sakit, capai, lesu, atau mungkin sebaliknya, yakni sehat dan bugar. Erat juga hubungannya dengan kondisi psikis, seperti senang, tegang, bergairah dan seterusnya.

Bagi peserta didik, mempelajari suatu hal yang menarik perhatian akan lebih mudah diterima daripada mempelajari hal yang tidak menarik perhatian. Jadi peserta didik akan terdorong untuk belajar manakala memiliki minat untuk belajar. Minat merupakan bentuk dari perhatian peserta didik terhadap kemampuan memiliki pendirian pribadi. Hal yang harus mendapat perhatian dari minat adalah memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berkembang menurut kemampuannya masing-masing.

Minat terhambat berkembang karena lingkungan yang merugikan, hambatan intelektual dan hambatan keadaan ekonomi. Minat memerlukan bimbingan yang bijaksana. Ciri-ciri yang tampak pada kurangnya minat peserta didik adalah kurang menunjukkan keuletan mencapai tujuan belajar.

(3)

Menurut Thantaway (2005:87), “percaya diri merupakan kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan”. Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak danberhasil. Memiliki rasa percaya diri merupakan hal yang sangat bermanfaat hasil perkembangan kepribadian peserta didik. Adanya rasa percaya diri membuat peserta didik merasa optimis, dan dari rasa optimis ini akan berpengaruh besar terhadap hasil belajarnya.

Menurut Hakim (2002:8), “percaya diri adalah suatu keyakinan positif seseorang untuk mengelola kekurangan dan kelebihan yang ada diberbagai aspek kepribadiannya untuk mencapai tujuan didalam hidupnya”. Percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang. Percaya diri timbul dalam diri pribadi seseorang melalui proses belajar, memahami diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Jadi, percaya diri merupakan hasil dari proses pembelajaran dan lingkungan. Kurangnya percaya diri menyebabkan peserta didik merasa rendah diri dan gagal mencapai tujuan didalam hidupnya. Berdasarkan pengertiannya, minat dan percaya diri berhubungan erat dan saling menguatkan. Keduanya sama-sama terbentuk dari proses pemikiran, emosi, pembelajaran dan lingkungan yang seiring berjalan dengan proses perkembangan peserta didik.

Keyakinan positif dari percaya diri untuk bertindak dan berhasil membuat peserta didik optimis terhadap tujuan belajarnya, sedangkan pendirian pribadi yang kuat dari minat membuat peserta didik terdorong untuk mencapai tujuan tersebut dengan kemauannya sendiri. Secara bertahap, minat dan percaya diri dapat menumbuhkan kemandirian peserta didik untuk melakukan tugas-tugasnya dan segala sesuatu yang baik dengan kemauan sendiri dan penuh kesadaran.

Berdasarkan observasi awal di Sekolah Dasar Negeri di Kelurahan Selat Dalam diperoleh fenomena peserta didik yang tampil didepan kelas kurang cerdas, mudah gugup, cemas dan takut terutama apabila diperintah oleh guru mengerjakan tugas didepan kelas disaksikan teman-temannya. Sebelum berada didepan kelas peserta didik sudah mulai gelisah, konsentrasi yang dipersiapkan sebelumnya hilang, situasi berubah, ketegangan menyelimuti perasaan para peserta didik. Hal ini membuktikan bahwa kondisi percaya diri peserta didik sangat kurang. Gejala kurang percaya diri tampak jelas seperti bicara tergagap-gagap, gugup, wajah tampak pucat, berkeringat dan gemetar. Pola pikir dan inisiatif peserta didik tampak kurang berkembang, ketidakmandirian tampak membuat peserta didik tidak memiliki kekuatan mental untuk melawan kelemahan dan kekurangannya.

(4)

Hasil belajar yang didapat rata-rata untuk Operasi hitung pembagian adalah 5. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal pada pelajaran matematika adalah 6. Dari jumlah peserta didik 73 orang yang mencapai ketuntasan hanya sekitar 40% yang informasinya diperoleh dari guru wali kelas V di Sekolah Dasar Negeri di Kelurahan Selat Dalam.

Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul pengaruh minat belajar dan percaya diri terhadap hasil belajar peserta didik kelas v sdn di kelurahan selat dalam tahun pelajaran 2013/2014”

Metode

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi yang menjadi subjek penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SDN di Kelurahan Selat Dalam sebanyak 73 siswa, dikarenakan subjek yang digunakan kurang dari 100 responden maka sampel penelitian yang diambil 73 siswa. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah minat belajar (X1) dengan indikator perasaan senang. ketertarikan peserta didik, perhatian peserta didik dan keterlibatan peserta didik. Variabel percaya diri (X2) dengan indikator menghargai diri sendiri, keberanian peserta didik, mandiri dan pantang menyerah. Variabel hasil belajar (Y) hasil tes.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan tes. Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan 2 alternatif jawaban Ya dan tidak untuk mengukur variabel minat belajar dan percaya diri. Metode tes digunakan peneliti untuk mengumpulkan atau memperoleh data hasil belajar matematika peserta didik. Analisis data soal uji coba dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Metode analisis data

dalam penelitian ini yaitu analisis

regresi linier berganda. Uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, analisis selanjutnya didukung dengan analisis deskriptif presentase menggunakan skala pengukuran yang sudah ditentukan. Hasil dan Pembahasan

Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Uji K-S atau Uji Kolmogorov-Smirnov. Sementara untuk penentuan normalitas data, maka digunakan perbandingan nilai Asymp. Sig.2-tailed pada tingkat alpha 0,05. Sebuah populasi dikatakan berdistribusi normal apabila nilai Asymp. Sig.2-tailed > 0,05. Namun sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi populasi data tidak normal.

Dari uji normalitas data hasil penelitian diperoleh bahwa untuk perhitungan Kolmogorov-Smirnov Test untuk masing-masing variabel memiliki nilai Asymp. 2 tailed masing-masing untuk setiap variabel yaitu 0,174 untuk variabel minat belajar, 0,061 untuk variabel percaya diri, dan 0,041 untuk hasil belajar matematika. Ketiga nilai Asymp. 2 tailed untuk masing-masing variabel tersebut nilainya yang lebih besar dari tingkat alpha 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi berdistribusi normal.

(5)

pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan Ha diterima dan menolak Ho. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar. Nilai adjusted R square yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 0,705 atau 70,5 sedangkan sisanya 29,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

Hasil pengujian hipotesis pengaruh percaya diri terhadap hasil belajar. Tabulasi data diperoleh nilai Sig. 0,00 < 0,05, sehingga ketika dimasukkan ke dalam kriteria untuk pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan Ha diterima dan menolak Ho. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh percaya diri terhadap hasil belajar. Nilai adjusted R square yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 0,743 atau 74,3% sedangkan sisanya 25,7% dipengaruhi oleh faktor lain.

Hasil pengujian hipotesis pengaruh minat belajar dan percaya diri terhadap hasil belajar. Tabulasi data diperoleh nilai Sig. 0,00 < 0,05, sehingga ketika dimasukkan ke dalam kriteria untuk pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan Ha diterima dan menolak Ho. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh minat belajar dan percaya diri terhadap hasil belajar. Nilai adjusted R square yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 0,769 atau 76,9% sedangkan sisanya 24,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SDN di Kelurahan Selat Dalam dengan persamaan regresi linear sederhana = 2,387 + 0,316. Pengaruh yang signifikan minat terlihat pada perbandingan nilai thitung > t tabel yaitu 14,341 >1,666. Nilai Y = 2,387 merupakan nilai konstanta (a) yang menunjukan bahwa jika tidak ada kenaikan minat, maka hasil belajar matematika akan mencapai 2,387. Sedangkan, harga 0,316 X merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada penambahan 1 nilai/angka untuk minat, maka akan ada kenaikan hasil belajar sebesar 0,316.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, terdapat pengaruh yang signifikan antara percaya diri belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SDN di Kelurahan Selat Dalam dengan persamaan regresi linear sederhana = 2,047 + 0,317. Pengaruh signifikan percaya diri terlihat dengan membandingkan thitung > ttabel (14,341 > 1,666), = 2,047 merupakan nilai konstanta (a) yang menunjukan bahwa jika tidak ada kenaikan percaya diri, maka hasil belajar matematika akan mencapai 2,047. Sedangkan, harga 0,317 X merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada penambahan 1 nilai/angka untuk percaya diri, maka akan ada kenaikan hasil belajar sebesar 0,317.

(6)

Minat yang tinggi dapat menjadi potensi atau kemampuan : (1) bekerjasama dengan orang lain, (2) berkomunikasi, (3) belajar menyelesaikan masalah sosial, (4) mengatur diri sendiri, (5) memiliki kepercayaan dan harga diri. Dinar Barokah (2011) indikator atau ciri-ciri minat yang tinggi pada peserta didik adalah sebagai berikut : (1) perasaan senang, (2) ketertarikan peserta didik, (3) perhatian dalam belajar, (4) keterlibatan peserta didik dan, (5) manfaat dan fungsi pelajaran. Kemampuan peserta didik memanifestasikan indikator-indikator minat ini melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan akan membuat suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri bagi peserta didik.

Minat yang tinggi pada suatu objek akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan. Sebaliknya, minat yang rendah pada suatu objek tidak akan menghasilkan sesuatu yang membanggakan. Demikian pula mengenai minat belajar matematika peserta didik, semakin tinggi keinginan peserta didik untuk belajar matematika, maka semakin baik hasil belajar yang diperoleh. Sebaliknya, semakin rendah keinginan peserta didik untuk belajar matematika, maka semakin rendah pula hasil belajar yang diperoleh.

Berdasarkan tabel uji regresi terbukti bahwa percaya diri berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar matematika. percaya diri secara psikologis merupakan kemampuan reality peserta didik yang ditampilkan dalam penelitian ini sebagai perwujudan diri yang bertindak menentukan suatu keberhasilan atau kegagalan dalam proses pembelajaran. Wujud kemampuan yang memungkinkan dapat dilakukan peserta didik adalah (1) memiliki kecerdasan yang cukup, (2) mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi diberbagai situasi, (3) mampu bersosialisasi, (4) selalu bereaksi positif dalam menghadapi berbagai masalah, (5) mandiri, dan (6) pantang menyerah. Kemampuan peserta didik mewujudkan indikator-indikator percaya diri ini sangat penting agar tugas-tugas sekolah dan kegiatan-kegiatan lainnya dapat dituntaskan sendiri tanpa harus dituntut atau menunggu diperintah.

Percaya diri sangat penting bagi seseorang, termasuk untuk peserta didik tingkat sekolah dasar. Hakim (2002:5), “peserta didik yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi memiliki sifat mandiri, bersemangat, yakin akan potensi yang dimiliki, bersikap tenang dan tidak mudah gugup, pemberani dan mampu bangkit dari kegagalan”. Dengan demikian percaya diri yang tinggi mampu menunjukkan tindakan positif terhadap berbagai kondisi yang mempengaruhi kegiatan belajar maupun hasil belajar. Sebaliknya, percaya diri yang rendah menimbulkan kecenderungan negative, baik tindakan yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar yang merugikan dan menghambat tujuan belajar peserta didik secara keseluruhan.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan, terdapat pengaruh positif secara bersama-sama antara minat belajar dan percaya diri terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SDN di Kelurahan Selat Dalam dengan persamaan regresi linear Y=1,852 + 0,131X1 + 0,203X2 . Pengaruh signifikan minat terlihat pada koefisien X1 dan X2 yaitu 0,131 dan 0,203. Untuk melihat pengaruh yang signifikan antara minat dan percaya diri terhadap hasil belajar matematika terlihat pada nilai Fhitung > Ftabel = 116,459 >3,12.

(7)

perasaan seseorang yang dilandasi kesadaran diri, artinya seseorang dapat merasakan sesuatu hal yang menyenangkan dan memberikan kepuasan sesuai dengan keadaan emosi seseorang terhadap kondisi kegiatan yang ada. Percaya diri atau proses mental yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu merupakan kemampuan reality (knowledge & skill) seseorang yang diwujudkan melalui tindakan. Percaya diri didasari oleh kreativitas dan keterampilan untuk mencapai suatu tujuan.

Dengan demikian minat dan percaya diri saling mendukung untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Minat yang dilandasi keinginan yang kuat membuat seseorang merasa senang atau puas dengan kegiatan yang dilaksanakannya. Sedangkan, percaya diri yang didasari kreativitas dan keterampilan akan mewujudkan suatu tindakan yang berdampak positif terhdap tujuan kegiatan-kegiatan tersebut. Jadi, minat belajar dan percaya diri secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SDN di Kelurahan Selat Dalam.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

a. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara minat dalam belajar matematika terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SDN di Kelurahan Selat Dalam dengan persamaan regresi linear = 2,387 + 0,316. Sumbangan pengaruh minat terhadap hasil belajar matematika

adalah sebesar 70,5% dan sisanya 29,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

b.Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara percaya diri dalam belajar matematika terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SDN di Kelurahan Selat Dalam dengan persamaan regresi linear = 2,047 + 0,317. Sumbangan pengaruh percaya diri terhadap hasil belajar matematika adalah sebesar 74,3% dan sisanya 25,7% dipengaruhi oleh

faktor lain.

c. Terdapat pengaruh positif yang signifikan secara bersama-sama antara minat dan percaya diri dalam belajar matematika terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V SDN di Kelurahan Selat Dalam dengan persamaan regresi linear ganda Y=1,852 + 0,131X1 + 0,203X2. Sumbangan pengaruh minat dan percaya diri terhadap hasil belajar matematika adalah sebesar 76,9% dan sisanya 23,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

Daftar Pustaka

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.

Hakim, Thursan. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara

(8)

Khairani, Makmun. (2013). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Mikarsa, dkk. (2007). Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Margono, S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Muhidin & Abdurrahman, (2007). Analisis Korelasi Regresi Dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Purwanto, M. Ngalim. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara sifat percaya diri, lingkungan sekolah dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa baik secara

hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang positif dan berarti secara bersama-sama antara minat berwirausaha dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar

Berdasarkan uji hipotesis tersebut dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara self efficacy dan minat belajar secara bersama-sama dengan hasil

Ketiga, Terdapat pengaruh positif yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dan minat belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS

Pengujian hipotesis kedua yang menyatakan ada pengaruh percaya diri terhadap kemampuan apresiasi puisi siswa, atau terdapat perbedaan kemampuan apresiasi puisi antara kelompok siswa

Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin, tanggung jawab, minat belajar secara bersama-sama dengan pemerolehan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bahwa motivasi, sikap, minat, dan gaya belajar statistik matematika mahasiswa secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap

Pada pengujian kecerdasan matematis-logis dan rasa percaya diri siswa terhadap hasil belajar matematika hasil yang diperoleh adalah ada pengaruh yang signifikan antara kecerdasan