• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERCAYA DIRI, FASILITAS BELAJAR DAN PENGELOLAAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PERCAYA DIRI, FASILITAS BELAJAR DAN PENGELOLAAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERCAYA DIRI, FASILITAS BELAJAR DAN PENGELOLAAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR

EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

Oleh :

LENI SAFITRI

NPM: 11090011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL

PENGARUH PERCAYA DIRI, FASILITAS BELAJAR DAN PENGELOLAAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR

EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT

Nama : LENI SAFITRI

NPM : 11090011

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Padang, Februari 2016

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(Vivina Eprillison, S.Pd, M.Pd) (Lovelly Dwinda Dahen, S.Pd, ME) Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

(Dr. Ansofino, M.Si)

(3)

PENGARUH PERCAYA DIRI, FASILITAS BELAJAR DAN PENGELOLAAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR

EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh:

Leni Safitri, Vivina Eprillison, Lovelly Dwinda Dahen

Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No.1 Padang. Telp. (0751)7053731-Fax (0751)7053826

Email:[email protected],[email protected],[email protected] ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Confidence, Facilities Management Learning and Learning Outcomes Economy Class Against Class X SMAN 1 Gunung Tuleh. The method used is descriptive and associative, with a total population of 179 people and a sample of 125 people. The sampling technique Proportional Random Sampling, dercaya self, learning, and classroom management obtained from the results of the questionnaire. The analysis used in this research is descriptive analysis and inductive consisting of classic assumption test, multiple linear regression analysis and hypothesis testing. The results of this study indicate that (1) confidence positive and significant impact on learning outcomes of economic class X SMA N 1 Mount Tuleh. Because tcount ttabel≥ 6.035 1.97960, with a coefficient of 1.102. (2) learning facilities and a significant positive impact on learning outcomes of economic class X SMA N 1 Mount Tuleh. Because tcount ttable≥ 2.241 1.97960, with a coefficient of 1.302. (3) management classes positive and significant impact on learning outcomes of economic class X SMA N 1 Mount Tuleh. Because tcount,≥ 2,888 ttabel 1.97960, with a coefficient of 0.783. and (4) self-confidence, learning and class management jointly significant effect on the results of the economic study class X SMA N 1 Mount Tuleh.

Because the value of F 219.331 Ftable≥ 2.68 with a significant level of 0.000 ≤ α = 0.05. This means Ha accepted and H0 is rejected.

Keywords: Confidence, amenities Learning, Classroom Management and Learning Outcomes ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Percaya Diri, Fasilitas Belajar dan Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh.

Metode yang digunakan adalah deskriptif dan asosiatif, dengan jumlah populasi sebanyak 179 orang dan sampel 125 orang. Teknik pengambilan sampel dengan Proporsional Random Sampling, dercaya diri, fasilitas belajar, dan pengelolaan kelas diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) percaya diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh. Karena nilai thitung6,035≥ ttabel sebesar 1,97960, dengan nilai koefisien sebesar 1,102. (2) fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh. Karena nilai thitung 2,241 ≥ ttabel 1,97960, dengan nilai koefisien sebesar 1,302. (3) pengelolaan kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh. Karena nilai thitung, 2,888≥ ttabelsebesar 1,97960, dengan nilai koefisien sebesar 0,783. dan (4) percaya diri, fasilitas belajar dan pengelolaan kelas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh. Karena nilai Fhitung219,331≥ Ftabel2,68 dengan taraf signifikan sebesar 0,000≤ = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0ditolak.

Kata Kunci: Percaya Diri, Fasilitas Belajar, Pengelolaan Kelas dan Hasil Belajar

(4)

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi sekarang ini negara mengalami persaingan yang luar biasa dalam berbagai bidang, antara lain dalam bidang perniagaan, industri, ilmu pendidikan dan berbagai proses pembangunan lainnya, baik pembangunan fisik maupun pembangunan spritual. Dalam upaya menjawab tantangan ini perkembangan sumber daya manusia diutamakan, salah satu dapat melalui pendidikan, karena pendidikan umunya memiliki peran penting dalam meningkatkan daya pikir manusia. Khusnya dalam menghasillkan peserta didik yang berkualitas yang mampu berpikir kritis, logis, dan berinisiatif dalam menghadapi pekembangan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang di zaman moderen ini.

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun diri sendiri dan bersama- sama membangun bangsa. Disamping itu pendidikan merupakan masalah yang penting bagi manusia, karena pendidikan menyangkut kelangsungan hidup manusia tidak hanya cukup tumbuh dan berkembang dengan dorongan insting saja, melainkan perlu bimbingan dan dorongan dari luar dirinya (pendidikan) agar ia menjadi manusia sempurna.

Hasil belajar merupakan perubahan prilaku yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran ataupun berintekrasi dengan lingkungan. Hasil belajar merupakan tolak ukur tingkat keberhasilan dalam belajar. Sudjana (2005:22) mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan - kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sudjana (2005:22-23) menyatakan bahwa Hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga ranah yakni: ranah kognitif berkanaan denngan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisai, dan internalisasi. Ranah psikimotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dalam bertindak.

Hamalik (2011:30) menyatakan hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, dari tidak tau menjadi mengerti. Sementara Slameto (2003:2) menyatakan belajar diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Hasil belajar merupakan patokan utama untuk melihat keberhasilan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah, untuk itu hasil belajar yang didapatkan siswa di sekolah harus mencapai KKM yang ditetapkan sekolah tersebut, begitu juga di SMA N 1 Gunung Tuleh. Namun kenyataannya setelah dilakukan penelitian pada bulan Oktober 2015, hasil belajar ekonomi siswa kelas X pada semester I masih rendah, rata-rata nilai ekonomi tiap kelas masih banyak yang belum mencapai KKM yang sudah ditetapkan SMA N 1 Gunung Tuleh yaitu 75. Hal itu dapat dilihat dalam Tabel sebagai berikut :

Tabel 1. Nilai Mid Semester I Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1

Gunung Tuleh Ke Nilai KKM Jumlah las Rata2 Siswa

Tuntas Tidak Tuntas Jumlah % Jumlah %

X1 35,50 75 30 4 13,33 26 86,67

X2 54,50 75 30 13 43,33 17 56,67

X3 48,17 75 30 7 23,33 13 43,33

X4 60,37 75 30 15 50,00 15 50,00

X5 50,90 75 29 13 44,82 16 55,17 X6 56,30 75 30 12 40,00 18 60,00

Sumber: Guru Ekonomi Kelas X SMAN Gunung Tuleh Tahun 2015-2016 Dari Tabel 1 di atas menerangkan bahwa nilai ekonomi siswa kelas X tergolong rendah, dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang tidak tuntas atau nilainya masih belum mencapai KKM.

KKM yang ditetapkan di SMA N 1 Gunung Tuleh adalah sebesar 75. Hal ini merupakan suatu permasalahan yang harus diselesaikan di sekolah tersebut, permasalahan ini timbul karna siswa tidak memiliki kepercayaan diri.

Suryabrata (2006:9) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar diantaranya adalah kondisi individual si pelajar. Kondisi tersebut

2

(5)

diantaranya adalah kondisi psikologis yang terdiri dari faktor minat, kecerdasan, bakat, dan motivasi. Sedangkan Menurut Syah (2008:132), dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dikelompokkan kedalam faktor internal siswa dan faktor eksternal siswa. Secara lebih terperinci faktor-faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri siswa yang terdiri dari:

1) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmani), seperti: tingkat kesehatan indera pendengaran, penglihatan, kelelahan dsb.

2) Faktor psikologis, yang termasuk kedalam faktor psikologis antara lain: suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar, tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan disiplin.

b. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang bersumber dari luar diri siswa, yang terdiri dari:

1) Lingkungan sosial, antara lain:

guru, staf administrasi dan teman sekelas yang dapat mempengaruhi semangat belajar siswa, serta keluarga dan masyarakat.

2) Lingkungan non sosial, yang termasuk kedalam ligkungan non sosial baik fisik maupun non fisik antara lain: gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

Salah satu faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah adalah tidak memiliki kepercayaan diri. Menurut Lauster (2012:4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berintekrasi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan dirinya.

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap

kemampuan pada dirinya sendiri dengan menerima apa adanya baik positif maupun negatif yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk dapat merubah tingkah laku. Kepercayaan diri adalah modal dasar seseorang manusia dalam memenuhi kebutuhan sendiri, seseorang mempunyai kebutuhan untuk kebebasan berfikir dan berperasaan sehingga seseorang akan tumbuh berkembang menjadi manusia dengan rasa percaya diri. Kepercayaan diri merupakan milik pribadi yang sangat penting dan ikut menentukan kebahagiaan hidup seseorang. Seseorang yang tidak memiliki kepercayaan diri akan tumbuh menjadi individu yang tidak kreatif.

Menurut Fatimah (2006:149) kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilai positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu sorang diri. Rasa kepercayaan diri sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek diri kehidupan individu tersebut bahwa ia merasa memiliki kompetensi, yakin mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensial aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.

Menurut Hakim (2002:10) kepercayaan diri adalah suatu keyakinan negatif seseorang terhadap kekurangan yang ada pada berbagai aspek kepribadiannya sehingga ia merasa tidak mampu untuk mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya.

Kurangnya rasa kepercayaan diri menyebabkan seseorang kesulitan untuk mengembangkan potensi diri karena selalu dibayangi oleh kegagalan dalam melaksanakan sesuatu. Selanjutnya menurut Slameto ( 1995:182) yang menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah suatu kepercayaan mengenai keadaan dirinya yang tumbuh dari intekrasi seseorang dengan orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya.

Selain percaya diri, fasilitas belajar juga menunjang keberlangsungan proses belajar mengajar. Fasilitas belajar yang dimiliki siswa baik yang ada dirumah maupun disekolah akan dapat mempengaruhi hasil belajar yang akan diperoleh siswa tersebut, dalam belajar siswa harus memiliki

18

(6)

fasilitas belajar untuk mendukung terciptanya hasil belajar yang baik. Menurut Juniladri (2011:18) fasilitas belajar yang lengkap dan tepat akan memudahkan siswa dalam menerima dan menguasai pelajaran, siswa yang memiliki fasilitas belajar yang memadai, akan mendukung hasil belajar dan termotivasi serta berminat untuk belajar, hasil belajar yang diharapkan akan tercapai dengan baik.

Menurut Djamarah (2002:150) mengemukakan bahwa, fasilitas belajar merupakan kelengkapan belajar yang harus dimiliki oleh sekolah. Menurut Dimyati &

Mudjiono (2006:249) menyatakan bahwa lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Kelengkapan fasilitas belajar dirumah sangat diperlukan oleh siswa untuk belajar, misalnya : sarana belajar yang meliputi meja, kursi, lemari/rak buku, ruangan alat-alat tulis dan gambar serta penerangan. Jadi pasilitas merupakan segala sesuatu yang dapat menunjang dan memperlancar proses belajar mengajar baik itu yang ada disekolah maupun yang ada dirumah.

Menurut Nasution (dalam Gusnawati 2009:25) mengemukakan kurang lengkapnya buku-buku yang diperlukan akan menyebabkan anak untuk malas belajar serta menghalanginya untuk belajr lebih baik. Jadi, apabila sumber belajar yang tidak lengkap dapat menimbulkan sesuatu yang tidak menguntungkan. Siswa menjadi malas dan kurang bersemangat dalam belajar, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri.

Selain percaya diri dan fasilitas belajar yang telah disebutkan di atas pengelolaan kelas juga mempengaruhi hasil belajar siswa, pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar, Seperti siswa suka meribut dalam kelas tidak mendengarkan penjelasan guru, dan keluar masuk saat guru menjelaskan pelajaran.

Menurut Usman (2013:97) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.

Menurut Djamarah (2010:177) pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki dan memelihara sistem atau organisasi kelas, sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya dan energinya pada tugas-tugas individu.

Menurut Djamarah (2010:176) menjelaskan ada empat macam aspek yang dikelola dalam kegiatan manajemen kelas yaitu:

1) Pengelolaan Fisik

Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, siswa merasa nyaman berada di dalam kelas, maka fisik kelas perlu dibenahi diantaranya pengaturan pengajaran, menata ruang kelas dari segi kebersihan, keindahan dan keseshatan, kelas yang rapi dan indah menimbulkan rasa senang kepada siswa untuk belajar lebih baik.

2) Pengelolaan Waktu

Pengelolaan waktu adalah pengaturan pemakaian jam pelajaran yang telah dialokasikan bagi masing-masing mata pelajaran. Guru hendaknya mengalokasikan waktu yang ada seoptimal mungkin dalam proses belajar mengajar, pemanfaatan waktu yang optimal akan mempengaruhi pencapaian tujuan pengajaran dari siswa.

3) Pengelolaan Siswa

Pengelolaan siswa merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pengelolaan kelas, karena siswa yang menjadi objek belajar. Bila objek tidak dikelola dengan baik maka akan mempengaruhi kegiatan intruksional.

Pembimbingan siswa yang mengalami masalah belajar serta membangkitkan minat belajar siswa perlu dilakukan.

Pengelolaan siswa meliputi memotivasi siswa agar belajar dengan sungguh- sungguh, berbagai kegiatan pengelolaan yang biasa dilakukan oleh guru seperti:

mengusahakan agar siswa tersebut belajar dalam kelas. Membina disiplin dalam memanfaatkan waktu belajar, memelihara siswa agar mematuhi peraturan sekolah, pemberian penguatan berupa hadiah,

35

(7)

hukuman, dan kritikan secara tepat guna, serta mendidik siswa agar cinta sekolah.

4) Pengelolaan Suasana Kelas atau Iklim Kelas

Supaya siswa betah belajar di dalam kelas, suasana kelas atau iklim di dalam kelas harus nyaman. Banyak faktor yang mempengaruhi iklim di kelas namun guru harus mengupayakan seoptimal mungkin agar iklim kelas efektif, seperti guru mengupayakan terciptanya suasana yang demokratis, adanya rasa akrab dan kerja sama antara siswa, saling adanya keterbukaan dan terjadinya hubungan antara pribadai yang baik di dalam kelas.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul “Pengaruh Percaya Diri, Fasilitas Belajar, dan Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat ’’.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif dan asosiatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA 1 Gunung Tuleh yaitu pada kelas X. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2015. Adapun yang menjadi populasi yang akan diteliti adalah seluruh siswa SMA 1 Gunung Tuleh kelas X yang berjumlah 179 orang.

Mengingat jumlah populasi yang cukup besar, maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportional random sampling maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 125 orang siswa.

Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara umum masing- masing variabel yang diteliti yaitu:

Percaya Diri (X1), Fasilitasn Belajar (X2), Pengelolaan Kelas (X3) dan Hasil Belajar Siswa (Y) dengan menyajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dilakukan analisis persentase, mean, standar deviasi dan koefisien variabel serta memberikan interpretasi analisis tersebut.

2. Analisis Induktif a. Uji Kelayakan Model

1) Uji Likelihood Ratio 2) Uji Ramsey

b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas 2) Uji Heteroskedastisitas 3) Uji Multikolinaritas 4) Uji Autokorelasi

c. Analisis Regresi Linear Berganda d. Koefisien Determinasi (R2) e. Uji Hipotesis

1) Uji t 2) Uji F

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Data mengenai hasil belajar diperoleh dari nilai semester ke-1 pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA 1 Gunung Tuleh. Setelah melakukan penelitian terhadap 125 orang siswa mengenai hasil belajar dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan

program SPSS, maka dapat

dideskripsikan variabel hasil belajar (Y).

Rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 50,43. Nilai tengah dari jajaran nilai siswa adalah 50, dan nilai yang sering muncul adalah 60. Adapun rata-rata pada variabel percaya diri tergolong baik, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata skor 4,06 dan Tingkat Capain Responden (TCR) sebesar 81,24%. Rata-rata pada variabel fasilitas belajar tergolong baik, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata skor 4,036 dan Tingkat Capain Responden (TCR) sebesar 80,72%. Pada variabel pengelolaan kelas tergolong baik, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata skor 4,14 dan Tingkat Capain Responden (TCR) 82,86%.

Hasil analisis dapat digambarkan kesimpulan untuk pengujian hipotesis penilaian sebagai berikut:

a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara percaya diri (X1) terhadap hasil belajar (Y)

Untuk variabel percaya diri diperoleh nilai thitungsebesar 6,035≥ ttabel sebesar 1,97960 dengan nilai positif dan signifikan 0,000 ≤ = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dinyatakan bahwa terdapat

36

(8)

pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara percaya diri terhadap hasil belajar Ekonomi siswa SMA N1 Gunung Tuleh. Hal ini berarti semakin baik percaya diri, maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa.

b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara fasilitas belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y)

Untuk variabel fasilitas belajar diperoleh nilai thitung sebesar 2,241 ≥ ttabel sebesar 1,97960 dengan nilai positif dan signifikan 0,027≤ = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dinyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa SMA N1 Gunung Tuleh. Hal ini berarti semakin tinggi fasilitas belajar siswa maka akan semakin meningkat hasil belajar siswa.

c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pengelolaan kelas (X3) terhadap hasil belajar (Y)

Untuk variabel pengelolaan kelas diperoleh nilai thitung sebesar 2,888 ≥ ttabelsebesar 1,97960 dengan nilai positif dan signifikan 0,005≤ = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara pengelolaan kelas terhadap hasil belajar siswa SMA N1 Gunung Tuleh.

Hal ini berarti semakin baik pengelolaan kelas maka akan semakin meningkat hasil belajar siswa.

2. Pembahasan

a. Pengaruh Percaya Diri Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh.

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil, bahwa percaya diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa SMA N 1 Gunung Tuleh. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 1,102. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung6,035 ≥ ttabel 1,97960 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 ≤ = 0,05. Selain itu, berdasarkan analisis koefisien

determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,845, yang artinya 84,50%

perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen, termasuk didalamnya variabel percaya diri (X1).

Hal ini berarti bahwa semakin baik percaya diri maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya apabila percaya diri tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga tidak akan baik.

Secara keseluruhan percaya diri berada pada kategori baik yakni memiliki rata-rata sebesar 80,14. Hal ini membuktikan bahwa percaya diri sudah baik dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara simultan.

percaya diri mempengaruhi hasil belajar sebesar 80,14 sedangkan sisanya 19,86 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hal ini sesuai dengan pendapat Fatimah (2006:149) kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilai positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya.

Menurut Hakim (2002:10) kepercayaan diri adalah suatu keyakinan negatif seseorang terhadap kekurangan yang ada pada berbagai aspek kepribadiannya sehingga ia merasa tidak mampu untuk mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitrawati (2010) dengan judul

“Pengaruh kemempuan komunikasi pembelajaran dan percaya diri terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Sungai Aur Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kemempuan komunikasi pembelajaran dan percaya diri berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas VIII SMP N 1 Sungai Aur.

b. Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi siswa Kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh.

(9)

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa SMA N 1 Gunung Tuleh. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 1,302 Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 2,241 ≥ ttabel sebesar 1,97960 dengan taraf signifikan sebesar 0,027 ≤ = 0,05. Selain itu, berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,845 yang artinya 84,50%

perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen, termasuk didalamnya variabel fasilitas belajar (X2). Hal ini berarti bahwa semakin baik fasilitas belajar siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya apabila fasilitas belajar siswa tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga tidak akan baik.

Secara keseluruhan fasilitas belajar berada pada kategori baik yakni memiliki rata-rata sebesar 82,66. Hal ini membuktikan bahwa fasilitas belajar siswa sudah baik dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara simultan. Fasilitas belajar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar 82,66 sedangkan sisanya 17,34 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Menurut Djamarah (2002:150) mengemukakan bahwa, fasilitas belajar merupakan kelengkapan belajar yang harus dimiliki oleh sekolah. Menurut Gie (2002:33) fasilitas adalah persyaratan meliputi keadaan sekeliling tempat belajar dan keadaan jasmani siswa atau anak yang meliputi ruang tempat belajar, penerangan cukup buku - buku pegangan dan peralatan lain. Dengan tersedianya fasilitas yang memadai diharapkan siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Angraini Lidian (2010) dengan judul Pengaruh fasilitas

belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa kelas 10 pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 5 Padang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa fasilitas belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa SMA N 5 Padang.

c. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA N I Gunung Tuleh.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar Ekonomi siswa Kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa pengelolaan kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien sebesar 0,783. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,888 ≥ ttabel sebesar 1,97960 dengan taraf signifikan sebesar 0,005 ≤ = 0,05.

Selain itu, berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,845, yang artinya 84,50% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen, termasuk didalamnya variabel pengelolaan kelas (X3). Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan kelas berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa Kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh.

Semakin baik pengelolaan kelas maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut, begitu juga sebaliknya jika pengelolaan kelas kurang baik, maka hasil belajar yang diperoleh siswa juga kurang baik atau kurang memuaskan.

Secara keseluruhan

pengelolaan kelas berada pada kategori baik yakni memiliki rata-rata sebesar 82,21. Hal ini membuktikan bahwa pengelolaan kelas sudah baik dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara simultan. Pengelolaan

100

(10)

kelas mempengaruhi hasil belajar sebesar 82,21, sedangkan sisanya 17,79 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam dalam penelitian ini.

Menurut Ahmad Rohani (2010:143) “pengelolaan kelas menunjuk kepada kegiatan-kegiatan

yang menciptakan dan

mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar. Jadi jelaslah bahwa pengelolaan kelas merupakan faktor yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar siswa.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Satria Wati (2010) dengan judul

“Pengaruh persepsi siswa tentang pengelolaan kelas, aktivitas belajar siswa dan pemanfaatan waktu luang siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu SMP Muhammadiyah Padang”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengelolaan kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar SMP Muhammadiyah Padang.

d. Pengaruh Percaya Diri, Fasilitas Belajar dan Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa percaya diri, fasilitas belajar dan pengelolaan kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh. Hal ini dapat dilihat pada Tabel F yang menyatakan bahwa Fhitung 219,331 ≥ Ftabel 2,68 dengan taraf signifikan 0,000 ≤ = 0,05. Selain itu, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,845 yang artinya 84,50%

perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (percaya diri, fasilitas belajar dan pengelolaan kelas) sedangkan sisanya sebesar 15,50%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hal ini berarti bahwa semakin baik percaya diri, fasilitas belajar dan pengelolaan kelas maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya apabila percaya diri, fasilitas belajar dan pengelolaan kelas tidak baik, maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga tidak akan baik.

Dari hasil penelitian percaya diri, fasilitas belajar dan pengelolaan kelas berada pada kategori baik, dilihat dari frekuensi percaya diri, fasilitas belajar dan pengelolaan kelas pada hasil belajar siswa SMA N 1 Gunung Tuleh yaitu rata rata variabel percaya diri sebesar 80,14%, rata-rata variabel fasilitas belajar siswa sebesar 82,66% dan rata-rata variabel pengelolaan kelas sebesar 82,21%.

Hal ini berarti menunjukkan bahwa percaya diri berada dalam kategori baik, fasilitas belajar berada dalam kategori baik, dan pengelolaan kelas berada dalam kategori baik. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa percaya diri, fasilitas belajar dan pengelolaan kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat diupayakan dengan percaya diri, fasilitas belajar dan pengelolaan kelas.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Percaya diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh.

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 1,102. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung6,035 ≥ ttabel sebesar 1,97960. Artinya apabila percaya diri meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan menigkat sebesar 1,102 dalam setiap satuannya.

2. Fasilitas Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 1,302. Nilai koefisien ini

102

(11)

signifikan karena nilai thitung2,241≥ ttabel 1,97960. Artinya, apabila fasilitas belajar meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 1,302 dalam setiap satuannya.

3. Pengelolaan kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh.

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,783. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 2,888≥ ttabel sebesar 1,97960. Artinya, apabila fasilitas belajar meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,783 dalam setiap satuannya

4. Percaya Diri, Fasilitas Belajar dan Pengelolaan Kelas secara bersama-sama berpengaruh signifika terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Gunung Tuleh. Dimana diperoleh nilai Fhitung219,331 ≥ Ftabel 2,68 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 ≤ α = 0,05.

Hal ini berarti Haditerima dan H0ditolak.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan:

1. Bagi guru, dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kelancaran proses belajar mengajar seorang guru hendaknya membina hubungan yang lebih baik lagi, guru dan siswa harus bersikap tenang baik ketika terjadi proses belajar mengajar maupun ketika diluar jam pelajaran dan saling berintekrasi antara satu dengan yang lainnya. Percaya diri siswa akan berkembang jika guru lebih banyak mengarahkan dengan cara membangun kemampuan siswa. Bagi siswa di SMA N I Gunung Tuleh untuk meningkatkan percaya diri, terutama dalam bersikap tenang sehingga hasil belajar yag diperoleh dapat meningkat, misalnya dengan memberikan tanggapan pada setiap komunikasi yang diterapkan guru dalam pembelajaran dan berani mengemukakan pendapat dalam kelas pada saat pembelajaran ekonomi.

2. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu fasilitas. Semakin lengkap fasilitas belajar siswa, maka hasil belajarnya pun ikut meningkat. Tugas guru disini yaitu menyediakan sarana prasarana yang mencukupi untuk mendapatkan hasil belajar yang abik. Bagi siswa pemahaman mengenai fasilitas belajar, yaitu dengan cara merawat dan menjaga serta memampaatkam pasilitas yang ada, terutama menjaga meja belajar dalam kondisi baik, karena disini dapat kita lihat masih berada dalam kategori sedang.

3. Pengelolaan kelas agar lebih ditingkatkan lagi, terutama dalam pengelolaan fisik yaitu guru kurang memperhatikan keindahan kelas pada saat proses pembelajaran, karena dapat dilihat bahwa masih berada dalam kategori sedang.

Selanjutnya pada pengelolaan siswanya yaitu kerapian siswa masih kurang, pengelolaan siswa dan pengelolaan suasana kelas juga harus ditingkatkan menjadi baik agar mencapai hasil yang lebih baik pula.

4. Percaya diri, fasilitas belajar dan pengelolaan kelas harus ditingkatkan di SMA N 1 Gunung Tuleh agar hasil belajar yang di peroleh oleh siswa SMA N 1 Gunung Tuleh menjadi lebih baik.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Bumi Aksar). Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran (Rineka Cip). Jakarta.

Djamarah, S. B. (2010). Psikologi Belajar (Rineka Cip). Jakarta.

Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Universita). Semarang.

Irianti, A. (2010). Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya (Kencana). Jakarta.

Slameto. (2003). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Rineka Cip).

Jakarta.

Sudjana, N. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Algensindo).

bandung.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Alfabeta). bandung.

Suryabrata, S. (2006). Psikologi Pendidikan (Persada). Jakarta.

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Rosdakarya). bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Maka hasil temuan yang dapat diambil punishment semakin adil, yaitu dengan memberikan usaha meminimalisir kesalahan yang akan terjadi, hukuman berat, hukuman diberikan dengan adanya