• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAKE HOME UAS AKP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TAKE HOME UAS AKP"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG NOMOR 1 TAHUN 2016

TENTANG

TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG PANJANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengembangkan potensi Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari kebijaksanaan manajemen Pegawai Negeri Sipil dan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. maka diperlukan sumber daya aparatur yang profesional dan berkualitas melalui program tugas belajar dan izin belajar secara selektif;

b. bahwa demi tertibnya administrasi pemberian izin belajar dan tugas belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerinrah Kota Padang Panjang, perlu diterbitkan Peraturan Daerahnya;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

(2)

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;

6. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PADANG PANJANG

dan

WALIKOTA PADANG PANJANG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM 1. Daerah adalah Kota Padang Panjang;

(3)

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Padang Panjang;

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Padang Panjang;

6. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Kota Padang Panjang;

7. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah Kota Padang Panjang;

8. Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan oleh Walikota kepada PNS untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau setara pada Perguruan Tinggi Negeri dan/atau Swasta yang terkakreditasi , baik di dalam maupun di luar negeri, bukan atas biaya sendiri dan meninggalkan tugas sehari-hari sebagai PNS;

9. Pegawai Pelajar adalah PNS di Lingkungan Pemerintah Kota yang diberi tugas belajar;

10. Izin Belajar adalah izin yang diberikan oleh Walikota kepada seorang PNS atas permintaan sendiri dengan tidak meninggalkan tugas kedinasan dan/atau tugas pekerjaan sehari-hari untuk belajar pada perguruan tinggi negeri, satuan pendidikan kedinasan, dan perguruan timggi swasta yang memiliki izin operasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang beroperasi dalam daerah;

11. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disingkat SKHUN adalah penamaan terhadap dokumen daftar hasil ujian akhir siswa dan/atau penamaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

12. Pihak Ketiga adalah badan/yayasan/lembaga/perusahaan/organisasi swasta nasional berbadan hukum dan pihak asing yang tidak mengikat;

13. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkup Pemerintah Kota Padang Panjang; 14. Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana dan/atau pasca

sarjana yang diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi;

15. Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan;

16. Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus;

17. Kenaikan Pangkat bagi Pegawai Pelajar adalah kenaikan pangkat pilihan apabila sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional atau kenaikan pangkat reguler apabila sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional;

(4)

19. Pemberhentian dari Jabatan Struktural adalah pemberhentian PNS dari jabatan strukturalnya karena melaksanakan Tugas Belajar lebih dari 6 (Enam) bulan; 20. Pembebasan Sementara dari Tugas-Tugas Jabatan Fungsional adalah

pembebasan sementara PNS dari tugas-tugas jabatan fungsionalnya karena melaksanakan tugas belajar lebih dari 6 (Enam) bulan;

21. Masa Wajib Kerja adalah masa wajib kerja pada unit kerja asal bagi PNS yang telah berakhir masa tugas belajarnya dan pada SKPD;

22. Penilaian Prestasi Kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh Pejabat Penilai terhadap sasaran kerja Pegawai dan perilaku kerja PNS.

BAB II

PRINSIP, MAKSUD DAN TUJUAN Bagian Kesatu

Prinsip Pasal 2

Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar berdasarkan prinsip : a. Relevansi

b. Efektifitas dan Efisiensi c. Keadilan

d. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan e. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan; dan f. Keterbukaan

Bagian Kedua Maksud

Pasal 3

(5)

Bagian Ketiga Tujuan

Pasal 4

Tujuan pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar adalah yakni untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga, yang memiliki kompetensi tertentu dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi serta pengembangan organisasi dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan serta sikap dan kepribadian.

BAB III RUANG LINGKUP

Pasal 5

Tugas Belajar dan Izin Belajar dapat dilaksanakan di dalam dan di luar negeri yang meliputi :

a. Pendidikan Akademi b. Pendidikan Vokasi c. Pendidikan Profesi

BAB IV

JENIS PENDIDIKAN Pasal 6

1) Pendidikan Akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, terdiri atas program sarjana (S1) dan program magister (S2).

2) Pendidikan Vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, terdiri atas program pendidikan Diploma I. Diploma II, Diploma III dan Diploma IV.

3) Pendidikan Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c, merupakan program pendidikan spesialis.

Pasal 7

Tugas Belajar dan Izin Belajar diberikan untuk masa tertentu sesuai dengan jenjang pendidikan yang diikuti yakni :

a. Program Pendidikan Diploma I, selama 2 (Dua) Semester; b. Program Pendidikan Diploma II, selama 4 (Empat) Semester; c. Program Pendidikan Diploma III, selama 6 (Enam) Semester;

(6)

f. Program Pendidikan Spesialis, selama 10 (Sepuluh) Semester.

BAB V

PERENCANAAN TUGAS BELAJAR Pasal 8

1) Penyusunan rencana kebutuhan Tugas Belajar dan Izin Belajar dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan akan PNS, ketersediaan calon aparatir yang memiliki pengetahuan, kemampuan, keterampilan serta sikap dan kepribadian profesional sebagai salah satu persyaratan dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan.

2) Rencana kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan masing-masing Kepala SKPD yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah.

Pasal 9

1) Rencana kebutuhan Tugas Belajar dan Izin Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 disusun dalam Rencana Strategis (Renstra SKPD)

2) Rencana Strategis (Renstra) SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD.

3) Rencana kebutuhan Tugas Belajar dan Izin Belajar disusun dengan menggunakan format yang berisi informasi mengenai :

a. Bidang pekerjaan yang membutuhkan tugas belajar; b. Program pendidikan yang direncanakan;

c. Kualifikasi akademik calon pegawai pelajar; d. Lembaga pendidikan penyelenggara Tugas Belajar; e. Jangka waktu; dan

f. Sumber biaya.

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai rencana kebutuhan Tugas Belajar dan Izin Belajar yang menggunakan format sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB VI

PENYELENGGARA DAN SUMBER PEMBIAYAAN TUGAS BELAJAR Bagian Kesatu

(7)

Penyelenggaraan Tugas Belajar dilakukan oleh :

a. Perguruan Tinggi yang didirikan oleh Pemerintah, baik berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum milik negara maupun berbentuk badan hukum pendidikan;

b. Perguruan Tinggi Kedinasan;

c. Perguruan Tinggi yang didirikan oleh masyarakat minimal terakreditasi B dengan program studi minimal terakreditasi B; dan

d. Perguruan Tinggi Negara Asing atau Negara Sahabat yang diakui oleh Negara yang bersangkutan dan Pemerintah Indonesia.

Bagian Kedua Sumber Pembiayaan

Pasal 11 1) Pembiayaan Tugas Belajar bersumber dari :

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi (APBN Prop) c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota (APBN Kota)

d. Bantuan badan/yayasan/lembaga/perusahaan/organisasi swasta nasional berbadan hukum;

e. Bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan f. Sumber lain yang sah.

2) Komponen Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk : a. Program D I, D II dan D III :

1) Biaya perjalanan pergi pulang ke dan dari tempat tugas belajar;

2) Biaya kuliah, literatur, Praktek Kerja Lapangan, ujian akhir dan wisuda; dan 3) Biaya Hidup

b. Program D IV, S1, S2 dan Spesialis Kedokteran

1) Biaya perjalanan pergi pulang ke dan dari tempat tugas belajar;

2) Biaya kuliah, literatur, Kuliah Kerja Nyata, penelitian, seminar, ujian akhir dan wisuda;

3) Biaya Hidup; dan

4) Biaya matrikulasi (khusus S2 dan spesialis kedokteran)

(8)

BAB VII

BATAS USIA DAN KEPANGKATAN Bagian Kesatu

Batas Usia Pasal 12 1) Batas usia paling tinggi untuk

a. Program D I, D II dan D III : 25 Tahun b. Program D IV / S1 : 25 Tahun

c. Program S2 : 37 Tahun

d. Spesialis Kedokteran : 40 Tahun

2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dikecualikan untuk tenaga kesehatan non spesialis dari program D I, D II dan D III dengan batas usia paling tinggi 45 (empat puluh lima) tahun.

Bagian Kedua Batas Kepangkatan

Pasal 13 Batas kepangkatan/golongan paling rendah untuk :

a. Program D I, D II dan D III : Pengatur / II c b. Program D IV / S1 : Pengatur Tk. I / II d

c. Program S2 : Penata Muda Tk. I / III b

d. Spesialis Kedokteran : Penata Muda Tk. I / III b

BAB VIII PERSYARATAN

(9)

Persyaratan calon Pegawai Pelajar meliputi : a. Administrasi; dan

b. Akademik

Bagian Kedua Persyaratan Administrasi

Pasal 15

1) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a, meliputi :

a. Telah mengabdi di lingkungan Pemerintah Daerah paling singkat 6 (enam) tahun secara terus menerus terhitung sejak diangkat menjadi calon PNS yang dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala BKD, kecuali bagi dokter umum yang akan mengambil spesialis dan telah bekerja secara terus menerus paling singkat 2 (dua) tahun;

b. Penilian Prestasi Kerja PNS selama 2 (dua) tahun terkahir yang semua unsur penilaninnya bernilai baik;

c. Memiliki integritas PNS dalam dimensi intelektual, spiritual, mental dan fizik yang dibuktikan dengan surat rekomendasi Kepala SKPD;

d. Berbadan sehat, tidak cacat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan sehat dari dokter pemerintah;

e. Menandatangani perjanjian Tugas Belajar di atas kertas bermaterai; f. Adanya jaminan pembiayaan Tugas Belajar dari Pihak Ketiga;

g. Lulus seleksi yang diwajibkan untuk program Tugas Belajar dari perguruan tinggi tempat tugas belajar dilaksanakan;

h. Mendapat rekomendasi/persetujuan dari Kementerian/Lembaga Pemerintah untuk tugas belajar ke luar negeri;

i. Mendapat rekomendasi/persetujuan dari Walikota untuk Tugas Belajar dalam negeri dan luar negeri;

j. Tidak Sedang

1) Menjalani cuti di luar tanggungan negara;

2) Menjalani hukuman penjara karena melakukan tindak pidana;

3) Dalam proses penjatuhan hukuman tingkat sedang atau tingkat berat; 4) Mengajukan keberatan kepada atasan langsung dan banding administrasi

kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian (Bapek);

5) Menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat; 6) Dalam proses perkara pidana;

7) Melaksanakan masa wajib kerja setelah tugas belajar; dan

8) Melaksanakan tugas belajar pada jenjang pendidikan yang sedang berlangsung.

k. Tidak Pernah

(10)

3) Gagal dalam tugas belajar yang disebabkan kelalaiannya; 4) Dibatalkan mengikuti tugas belajar karena kesalahannya.

9) Persyaratan adminitrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didukung dengan alat bukti yang disahkan oleh Kepala SKPD.

Bagian Ketiga Persyaratan Akademik

Pasal 16

1) Persyaratan akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b, meliputi : a. Lulus ujian seleksi pada lembaga pendidikan tinggi yang terkareditasi; b. SKHUN dan transkrip nilai yang memuat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

paling rendah untuk :

1) Program D I, D II dan D III Murni : 7,00

2) Program D IV / S1 Murni : 7,00

3) Program Diploma Transfer : 2,50

4) Program DIV/S1 Transfer : 2,75

5) Program S2 semua jurusan : 2,75; dan

6) Spesialis Kedokteran : 2,75

7) Persyaratan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi PNS Tugas Belajar yang dibiayai pendidikannya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Pihak Ketiga.

8) Persyaratan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi PNS Tugas Belajar pada program khusus kesehatan atau program pendidikan kedinasan lainnya.

BAB IX PROSEDUR

Pasal 17 Prosedur pemberian Tugas Belajar sebagai berikut :

a. Kepala SKPD mengusulkan calon Pegawai Pelajar dengan melampirkan : 1. Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani dari Dokter Pemerintah; 2. Kartu PNS Elektronik;

3. Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Calon PNS; 4. Surat Keputusan Pengangkatan sebagai PNS; 5. Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Terakhir;

(11)

7. Penilaian Prestasi Kerja PNS 2 (dua) tahun terkahir yang setiap unsur penilainannya bernilai baik;

8. Akta Nikah bagi yang telah menikah dan akta kelahiran; 9. Surat Rekomendasi dari Kepala SKPD;

10. Surat Perjanjian Tugas Belajar di atas kertas bermaterai;

11. Surat Rekomendasi/persetujuan dari Kementerian/Lembaga Pemerintah untuk tugas belajar ke luar negeri;

12. Surat Keterangan dari Kepala SKPD mengenai bidang studi yang akan ditempuh mempunyai hubungan atau sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan organisasi;

13. Surat Rekomendasi kelulusan dari lembaga pendidikan tempat pelaksanaan tugas belajar

14. Surat pernyataan tidak sedang :

a. Menjalani cuti di luar tanggungan negara;

b. Menjalani hukuman penjara karena melakukan tindak pidana;

c. Dalam proses penjatuhan hukuman tingkat sedang atau tingkat berat; d. Mengajukan keberatan kepada atasan langsung dan banding administrasi

kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian (Bapek);

e. Menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat; f. Dalam proses perkara pidana;

g. Melaksanakan masa wajib kerja setelah tugas belajar; dan

h. Melaksanakan tugas belajar pada jenjang pendidikan yang sedang berlangsung.

15. Surat Pernyataan tidak pernah :

a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat; b. Dijatuhi hukuman pidana;

c. Gagal dalam tugas belajar yang disebabkan kelalaiannya; d. Dibatalkan mengikuti tugas belajar karena kesalahannya. a. Kepala SKPD mengajukan usul calon Pegawai Pelajar kepada Walikota;

b. Ketentuan lebih lanjut mengenai usul calon Pegawai Pelajar sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB X

HAK DAN KEWAJIBAN PEGAWAI PELAJAR Bagian Kesatu

Hak Pasal 18 Pegawai Pelajar mempunyai hak :

(12)

b. Mendapat Kenaikan Pangkat c. Mendapat Kenaikan Gaji Berkala d. Mendapat Penilaian Prestasi Kerja

e. Mendapat perhitungan masa kerja selama masa menjalani Tugas Belajar Bagian Kedua

Kewajiban Pasal 19 1) Pegawai Pelajar mempunyai kewajiban :

a. Menyerahkan tugas dan tanggung jawab sehari-hari kepada atasan langsung atau pejabat lain yang ditunjuk;

b. Melaporkan alamat pendidikan dan tempat tinggal kepada Walikota dan Kepala SKPD asal;

c. Melaporkan perubahan alamat tempat tinggal kepada Walikota dan Kepala SKPD asal;

d. Melaporkan perkembangan pelaksanaan Tugas Belajar setiap semester kepada Walikota dan Kepala SKPD asal;

e. Kembali ke SKPD asal pada kesempatan pertama setelah berakhirnya masa tugas belajar;

f. Melaporkan secara tertulis kepada Walikota dan SPKD asal paling lambat 1 (satu) bulan setelah yang bersangkutan menyelesaikan tugas belajar atau berakhir masa melaksanakan tugas belajar bagi pegawai pelajar dalam negeri sedangkan bagi pegawai pelajar di luar negeri dilaporkan pula kepada Kementerian atau Lembaga yang merekomendasikan untuk Tugas Belajar ke luar negeri;

g. Melaksanakan masa wajib kerja pasca pendidikan selama 8n+1 bagi Pegawai Pelajar yang melaksanakan pendidikan di dalam negeri dan 9n+1 bagi Pegawai Pelajar yang melaksanakan pendidikan di luar negeri;

h. Menaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku baik bagi PNS maupun Pegawai Pelajar;

i. Melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas belajar kepada Perwakilan Negara Republik Indonesia di Negara tempat tugas belajar;

j. Melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas belajar kepada perwakilan negara Republik Indonesia di Negara tempat tugas belajar bagi Pegawai Pelajar di luar negeri sebagai bahan pertimbangan bagi pejabat dalam pemberian Penilaian Prestasi Kerja;

k. Membayar sejumlah ganti rugi atas biaya pendidikan yang telah diterima dari Daerah/Negara apabila Pegawai Pelajar :

1) Membatalkan secara sepihak tugas belajar yang harus dilaksanakan; 2) Membatalkan perjalanannya ke tempat tugas belajar;

(13)

4) Tidak melaksanakan masa wajib kerja, baik untuk seluruhnya maupun untuk sebagian masa wajib kerja yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Kewajiban melaksanakan masa wajib kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g juga berlaku bagi yang tidak berhasil dalam melaksanakan Tugas Belajar karena kelalaiannya.

BAB XI

PERJANJIAN TUGAS BELAJAR Pasal 20

1) Perjanjian tugas belajar berisi : a. Program pendidikan yang diikuti b. Batas waktu

c. Lamanya masa wajib kerja yang harus dilaksanakan oleh Pegawai Pelajar d. Penerapan pertauran disiplin PNS kepada Pegawai Pelajar

e. Besarnya ganti rugi yang harus dibayar Pegawai Pelajar

f. Diikut sertakannya keluarga Pegawai Pelajar untuk mengganti rugi 2) Perjanjian tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) ditanda tangani oleh para pihak sebelum diterbitkan keputusan tugas belajar oleh Walikota.

3) Ketentuan lebih lanjut mengenai perjanjian tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB XII

PEMBERIAN, PERPANJANGAN DAN PEMBATALAN TUGAS BELAJAR Bagian Kesatu

Pemberian Tugas Belajar Pasal 21

1) Pemberian tugas belajar ditetapkan dengan Keputusan Walikota

(14)

Bagian Kedua

Perpanjang Masa Tugas Belajar Pasal 22

1) Pegawai Pelajar yang tidak dapat menyelesaikan tugas belajar dalam waktu yang telah ditentukan dapat diberikan perpanjangan masa tugas belajar

2) Pegawai Pelajar sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) mengajukan permohonan perpanjangan masa tugas belajar kepada Walikota, 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa tugas belajar

3) Perpanjangan masa tugas belajar dapat diberkan apabila Pegawai Pelajar : a. Terlambat melaksanakan tugas belajar bukan atas kelalaiannya

b. Mendapat rekomendasi dari lembaga pendidikan tempat Pegawai Pelajar melaksanakan tugas belajar di dalam negeri dan dari Perwakilan Negara Republik Indonesia bagi Pegawai Pelajar di luar negeri karena terlambat melaksanakan tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam huruf a.

c. Mendapat rekomendasi dari Kepala SKPD; dan

d. Mendapat rekomendasi jaminan perpanjangan pembiayaan dari Walikota. 4) Kepala SKPD mengusulkan perpanjangan masa tugas belajar kepada Walikota,

dengan melampirkan data pendukung sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) huruf b dan huruf c

5) Perpanjangan masa tugas belajar diberikan paling lama 1 (satu) tahun 6) Perpanjangan masa tugas belajar ditetapkan dengan Keputusan Walikota

7) Asli Keputusan Walikota sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) diserahkan kepada Pegawai Pelajar dan tembusan disampaikan kepada Instansi terkait tempat belajar Pegawai Pelajar

8) Ketentuan lebih lanjut mengenai perpanjangan masa tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Walikota.

Bagian Ketiga Pembatalan Tugas Belajar

Pasal 23

1) Keputusan pemberian tugas belajar dapat dibatalkan oleh Walikota, baik sebelum keberangkatan ke tempat tugas belajar maupun selama dalam mengikuti tugas belajar

2) Alasan-alasan keputusan pembatalan tugas belajar dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut :

a. Dikemudian hari terdapat bukti Pegawai Pelajar tidak memenuhi syarat pemberian tugas belajar;

(15)

c. Tidak berangkat ke tempat pelaksanaan tugas belajar sesuai jadwal yang telah ditentukan;

d. Pegawai Pelajar mengajukan permohonan pengunduran diri;

e. Tidak melaporkan perkembangan tugas belajarnya meskipun telah diberikan peringatan;

f. Pegawai Pelajar bekerja diluar kegiatan tugas belajar;

g. Setelah dievaluasi, Pegawai Pelajar tidak mampu menyelesaikan program tugas belajar yang diikuti;

h. Tidak dapat melaksanakan tugas belajar karena hal-hal peristiwa di luar kemampuannya;

i. Tidak sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan oleh tim penguji kesehatan tersendiri yang mengakibatkan Pegawai Pelajar tidak mungkin menyelesaikan program tugas belajar sesuai dengan waktu yang ditentukan; j. Pegawai Pelajar diangkat dalam jabatan struktural/fungsional; dan

k. Ada kepentingan dinas yang mengharuskan Pegawai Pelajar tetap melaksanakan tugas di Lingkungan Pemerintah Daerah.

3) Akibat pembatalan keputusan pemberian tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sampai dengan huruf g, Pegawai Pelajar yang bersangkutan wajib mengembalikan ke kas Daerah semua biaya yang telah dikeluarkan selama melaksanakan tugas belajar

4) Kepala SKPD mengusulkan pembatalan tugas belajar kepada Walikota dengan melampirkan bukti atau kelengkapan data pendukung sesuai dengan alasan pembatalannya

5) Pembatalan tugas belajar ditetapkan dengan Keputusan Walikota

6) Asli Keputusan Walikota sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) diserahkan kepada Pegawai Pelajar dan tembusan disampaikan kepada Instansi terkait tempat belajar Pegawai Pelajar

7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembatalan tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Walikota

BAB XIII

PENGAKTIFAN KEMBALI PEGAWAI PELAJAR Pasal 24

1) Pegawai Pelajar yang telah selesai atau tidak lagi melaksanakan tugas belajar diaktifkan kembali dalam tugas-tugasnya dengan Keputusan Walikota

(16)

BAB XIV IZIN BELAJAR

Pasal 25

1) PNS dapat diberikan izin belajar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau pendidikan yang setara

2) PNS yang akan mengikuti izin belajar, harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Biaya pendidikan dan fasilitas penunjang lainnya ditanggung oleh yang

bersangkutan;

b. Tidak meninggalkan tugas kedinasan dan/atau pekerjaan sehari-hari

c. Memiliki Penilaian Prestasi Kerja PNS 2 (dua) tahun terakhir yang setiap unsur penilaiannya bernilai baik

d. Mendapatkan rekomendasi dari Kepala SKPD mengenai bidang studi yang akan ditempuh sesuai dengan tugas pekerjaannya.

BAB XV

PROSEDUR PEMBERIAN IZIN BELAJAR Pasal 26

Prosedur pemberian izin belajar sebagai berikut :

a. PNS yang bersnagkutan mengajukan permohonan kepada Walikota dengan melampirkan :

1. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter pemerintah 2. Surat keputusan calon PNS

3. Surat keputusan pangkat terakhir

4. Surat keputusan jabatan terakhir bagi yang menduduki jabatan

e. Penilaian Prestasi Kerja PNS 2 (dua) tahun terakhir yang setiap unsur penilaiannya bernilai baik

f. Surat keterangan dari Kepaka SKPD mengenai bidang studi yang akan ditempuh sesuai dengan tugas pekerjaannya.

b. Usul pemberian izin belajar atas biaya sendiri, sebagaimana dimaksud dalam huruf a, diajukan oleh Kepala SKPD kepada Walikota.

c. Bupati menetapkan keputusan tentang pemberian izin belajar atas biaya sendiri d. Asli Keputusan Walikota sebagaimana yang dimaksud dalam huruf c diserahkan

(17)

BAB XVI

HAK DAN KEWAJIBAN PNS IZIN BELAJAR Bagian Kesatu

Hak Pasal 27 PNS yang diberikan izin belajar mempunyai hak :

a. Mendapat hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

b. Mendapat kenaikan pangkat penyesuaian ijazah dan/atau pengakuan ijazah.

Bagian Kedua Kewajiban

Pasal 28

PNS yang diberikan izin belajar mempunyai kewajiban :

a. Melaporkan secara tertulis perkembangan pelaksanaan izin belajar setiap semester kepada Walikota; dan

b. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi PNS.

BAB XVII SANKSI

Pasal 29

1) Pegawai Pelajar yang melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dikenakan sanksi :

a. Hukuman disiplin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan

b. Mengembalikan/menyetor ke kas Daerah semua biaya yang telah dikeluarkan selama tugas belajar dan ditambah 10% (sepuluh persen).

(18)

Pasal 30

1) Kewajiban mengembalikan/menyetor ke kas Daerah semua biaya yang telah dikeluarkan selama tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf k wajib dilaporkan kepala BKD kepada Walikota.

2) Pegawai Pelajar dan PNS izin belajar yang tidak mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf h dan Pasal 29 huruf b yang dikenakan hukuman disiplin, wajib dilaporkan kepala SKPD kepada Walikota.

BAB XVIII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 31

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Mahasiswa Tugas Belajar dan Ikatan Dinas yang sedang mengikuti pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Walikota tentang Tugas Belajar dan Izin Belajar wajib menyesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah ini.

BAB XIX

KETENTUAN PENUTUP

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Padang Panjang.

Ditetapkan di Padang Panjang Pada tanggal 2 Januari 2016

WALIKOTA PADANG PANJANG

HENDRI ARNIS Diundangkan di Padang Panjang

Pada tanggal 2 Januari 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA PADANG PANJANG

(19)

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2016 NOMOR 1

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG NOMOR 1 TAHUN 2016

TENTANG

TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

I. UMUM

Bahwa tujuan dari Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian adalah untuk menjamin penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna.

Untuk mewujudkan tujuan dimaksud, maka diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kemampuan sumber daya yang handal agar dapat melaksanakan tugas secara profesional, bertanggung jawab dan kompetitif, jujur serta memiliki integritas diri yang tinggi. Hal ini karena Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur utama sumber daya manusia aparatur Negara yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam mengemban tugas pemerintahan dan pembangunan.

Sejalan dengan berubahnya regulasi bidang kepegawaian dimana sumber daya aparatur menjadi titik pijak dalam euforia reformasi birokrasi, dalam mengikut sertakan Pegawai Negeri Sipil untuk melanjutkan pendidikan formal dan mahasiswa bebas yang memiliki kemampuan dan kecakapan pada bidang ilmu tertentu merupakan upaya pembinaan sekaligus penyiapan sumber daya aparatur yang akan melaksanakan tugas secara profesional.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup Jelas Pasal 2

(20)

Yang dimaksud dengan “ relevansi : adalah pemberian tugas belajar dan izin belajar harus ada kesesuaian antara disiplin ilmu yang hendak dipelajari dengan kebutuhan Daerah.

Huruf b

Yang dimaksud dengan “ Efektiftas dan Efisiensi “ adalah pemberian tugas belajar dan izin belajar harus memberikan manfaat yang besar bagi Daerah dengan biaya pendidikan yang sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah

Huruf c

Yang dimaksud dengan “ keadilan “ adalah pemberian tugas belajar dan izin belajar harus berdasarkan pertimbangan yang obyektif dan tidak diskriminatif

Huruf d

Yang dimaksud dengan “ kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan “ adalah setiap PNS mempunyai hak yang sama untuk disertakan dalam program tugas belajar

Huruf e

Yang dimaksud dengan “ Keseimbangan, keserasian dan keselarasan “ adalah pemberian tugas belajar dan izin belajar berdasarkan keseimbangan wilayah, keserasian dengan tuntutan dunia pendidikan dan selaras dengan program Pemerintah Daerah.

Huruf f

Yang dimaksud dengan “keterbukaan” adalah penerimaan siswa dilakukan secara terbuka dengan mengumumkan kepada Masyarakat Pasal 3

Cukup jelas Pasal 4

Huruf a

Cukup jelas Huruf b

Cukup jelas Pasal 5

Cukup jelas Pasal 6

(21)

Pasal 7

Cukup jelas Pasal 8

Cukup jelas Pasal 9

Cukup jelas Pasal 10

Cukup jelas Pasal 11

Cukup jelas Pasal 12

Cukup jelas Pasal 13

Cukup jelas Pasal 14

Cukup jelas Pasal 15

Ayat (1) Huruf a

Cukup jelas Huruf b

Cukup jelas Huruf c

Cukup jelas Huruf d

Cukup jelas Huruf e

Cukup jelas Huruf f

Cukup jelas Huruf g

Cukup jelas Huruf h

Cukup jelas Huruf i

(22)

Cukup jelas Huruf k

Angka 1)

Cukup jelas Angka 2)

Cukup jelas Angka 3)

Yang dimaksud dengan “disebabkan karena kelalaiannya” adalah hal atau peristiwa yang terjadi karena perbuatan pribadi yang menyebabkan PNS yang bersangkutan tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Angka 4)

Cukup jelas Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “alat bukti” adalah seluruh kelengkapan dokumen adminsitrasu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) wajib disahkan oleh Kepala SKPD.

Pasal 16 Cukup jelas Pasal 17

Cukup jelas Pasal 18

Cukup jelas Pasal 19

Ayat (1) Huruf a

Cukup jelas Huruf b

Cukup jelas Huruf c

Cukup jelas Huruf d

Cukup jelas Huruf e

Cukup jelas Huruf f

Cukup jelas Huruf g

(23)

Huruf h

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengaruh keuntungan peternak kambing PE, populasi penelitian adalah semua anggota kelompok ternak yang berasal dari 2 desa peternakan kambing PE dari

Jenis ternak ruminansia kecil mempengaruhi bobot hidup, bobot dan persentase karkas; bobot dari daging total, paha, dan tetelan; bobot lemak, derajat kemerahan dan

Pada struktur vektor ini data disimpan dalam bentuk titik (point), garis (lines) atau segmen, data poligon (area) secara matematis-geometris Contoh tipe data titik adalah

Untuk menciptakan proses belajar seni dan desain yang berkualitas baik maka Fakultas Seni dan Desain Universitas Potensi Utama agar merancang ulang desain interior

Ini dilakukan dalam rangka menuju hari mangrove se-dunia serta di harapkan dengan program ini akan te- rahabilitasinya lahan-lahan kritis yang ada di Provinsi kepulauan

Dengan bisnis e-commerce yang dibuat melalui website ini, pemasaran produk lebih efektif, pelanggan mudah bertransaksi secara online, data pesanan tersimpan baik,

Dalam penelitian ini dilakukan proses biosorpsi dan adsorpsi limbah sisik ikan kakap merah yang akan diaktivasi dan dimanfaatkan sebagai biosorben dan adsorben