x ABSTRAK
UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA
SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG
Oleh YULIANINGSIH
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa melalui penyuluhan kesehatan dengan metode demonstrasi dan menggunakan alat peraga pada siswa kelas II di SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara yang berjumlah 26 siswa, dengan perincian 13 laki-laki dan 13 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dengan menggunakan instrumen penilaian pengetahuan dalam penerapan perilaku hidup sehat.
Hasil penelitian menunjukkan: setiap siklus adanya peningkatan kesadaran hidup sehat di kalangan siswa kelas II melalui pembelajaran penyuluhan hidup sehat dan bila dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada tes awal 42,31% akhir siklus pertama diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan kesadaran hidup sehat siswa sebesar 65,38 % dan pada siklus kedua diperoleh prosentase
keberhasilan ketuntasan kesadaran hidup sehat sebesar 96.15%. Berdasarkan nilai rerata untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat setiap siklus tentu saja telah diberi perlakuan yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang mengacu pada model pembelajarean demonstrasi dan peragaan alat bantu. Hasil
peningkatan ≥ 50% itu artinya hasil pembelajaran dengan pendekatan tersebut yang diterapkan dalam pembelajaran kesehatan menunjukan telah terjadi
x
UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA
BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
YULIANINGSIH
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PERNYATAAN………... v
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian... ... 23 B. Pembahasan... 24 V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan... 27 B. Saran... 27 DAFTAR PUSTAKA... 29
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pening-
katan Kesadaran Hidup Sehat... 23 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kesadaran Hidup Sehat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “ Upaya Meningkatkan Kesehatan Pribadi melalui metode pembelajaran demosntrasi dan Menggunakan alat Peraga pada Siswa Kelas II SDNegeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung”.
Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan
profesionalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas
Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para guru pada umumnya. Sebagai hasil untuk
meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.
Penulis
vi
MOTTO
x
PENGESAHAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. …………
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
vi
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Yulianingsih
NPM : 1013068057
Tempat tanggal lahir : Metro, 15 Juni 1959
Alamat : Jln. Teluk Lampung No. 40 Panjang Bandar Lampung
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya Meningkatan Kesehatan Pribadi dengan Metode Demonstrasi dan Menggunakan Alat Peraga pada Siswa Kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 September 2011 – 30 November 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya
ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, Oktober 2012
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya tulis ini kepada :
1.
Suamiku dan anak-anaku tersayang yang senantiasa memotivasi dan
mendukung setia menanti dan selalu mendampingi serta mendo’akan atas
keberhasilanku.
2.
Kepala sekolah dan rekan guru di SDN 2 Pahoman yang selalu memberi
dukungan.
3.
Sahabat-sahabatku yang selalu menemani perjuanganku bersama-sama dari
awal sampai akhir masa kuliahku di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung
4.
Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
x
Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG
.
Nama Mahasiswa : YULIANINGSIH
Nomor Pokok Mahasiswa : 10131068057
Program Studi : Penjaskes
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes NIP 19580127 198503 1 003
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
vi
MOTTO
Disiplin adalah mengingatkan apa yang kita inginkan
vi
SANWACANA
Asalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.
Skripsi dengan judul ”Peranan Penyuluhan Kesehatan Terhadap Kesehatan Siswa Kelas II SDN 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung”.
adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
3. Bapak Drs. Usman Adam, M.Pd selaku Mantan Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes selaku pembimbing dan sekaligus sebagai Penguji utama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.
6. Segenap Staf dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.
7. Kepala SDN 2 Pahoman yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas %.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, 7 Oktober 2012 Penulis
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “ Upaya Meningkatkan Kesehatan Pribadi melalui metode pembelajaran demosntrasi dan Menggunakan alat Peraga pada Siswa Kelas II SDNegeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung”.
Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan
profesionalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas
Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para guru pada umumnya. Sebagai hasil untuk
meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian... 16
B. Subyek Penelitian... 17
C. Tempat dan Pelaksanaan PTK ……... ... 18
D. Teknik Pengumpulan Data... ... 18
E. Proses Penyuluhan Kesehatan... 19
F. Teknik Analisis Data... 21
G. Validnya Penelitian Tindakan Kelas... 22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... ... 23
B. Pembahasan... 24
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 27
B. Saran... 27
DAFTAR PUSTAKA... 29
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pening-
katan Kesadaran Hidup Sehat... 23
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kesadaran Hidup Sehat
1
untuk meningkatkan perilaku hidup sehat. Adalah upaya agar masyarakat
berperilaku atau mengadopsikan perilaku kesehatan dengan cara persuasi,
bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi kesadaran dan
sebagainya. Upaya agara perilaku individu, kelompok dan masyarakat mempunyai
pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Secara
konsep: penkes merupakan upaya mempengaruhi/mengajak orang lain (individu,
keompok, masyarakat) agar berperilaku hidup sehat. Secara operasional: penkes
adalah semua kegiatan untuk memberikan/ meningkatkan pengetahuan, sikap dan
praktek masyarakat dalam memelihara dan meingkatkan kesehatannya.
Setelah munculnya SK Mendikbud RI No. 0413/U/1987 yang menyatakan
bahwa pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) pada kurikulum yang telah
disempurnakan, berubah namanya menjadi Pendidikan Jasmani yang berlaku
mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah pertama
(SMP). Kemudian menyusul lahirnya Undang-undang Sistem Pendidikan
2
suatu tindakan atau prosedur. Diberikan beberapa penerangan secara lisan,
gambar-gambar, dan ilustrasi. Tujuan metode demonstrasi yaitu untuk mengajar
seseorang atau siswa bagaimana melakukan suatu tindakan atau memakai suatu
produksi baru. Keuntungannya dapat menjelaskan suatu prosedur secara visual,
sehingga mudah dimengerti dan siswa dapat mencoba pengetahuan yang
diterimanya. Kerugian pada metode ini diperlukan alat-alat dan biaya yang besar
serta perencanaannya memakan waktu yang lama. Pemakaian alat bantu dalam
merubah perilaku anak merupakan hal yang sangat penting. Alat bantu pendidikan
adalah alat-alat yang dipakai oleh pendidik di dalam menyampaikan bahan
pendidikan. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga, karena berfungsi untuk
membantu memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan. Alat peraga ini
disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap siswa
dapaat diterima atau ditangkap melalui panca indera. Alat bantu dalam pendidikan
mempunyai peran dalam mempertinggi kemampuan belajar, memperkuat daya
ingat, mempe rbesar minat, dan mempermudah penghayatan. Alat peraga yang
bisa dipergunakan adalah alatperaga visual. Alat peraga didengar (audio), alat
peraga proyeksi, dan alat peraga langsung atau alamiah. Alat peraga yang paling
3
kemungkinan untuk belajar
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pada umumnya siswa masih rendah tentang pentingnya kesehatan pribadi, hal
ini ditunjukan dengan prilaku sehari-hari .
2. Siswa kurang memiliki kesadaran hidup sehat dengan ditunjukan dengan
lingkungan yang kotor dan kurang bersih.
3. Siswa kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang hidup sehat.
C. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan fokus masalah penelitian
sebagai berikut :”Apakah melalui model pembelajaran dengan metode
demonstrasi dan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan kesehatan pribadi
4
2. Untuk memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan siswa.
3. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kesadaran hidup sehat melalui metode
demonstrasi dan alat peraga.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan
bagi:
1. Bagi siswa
Sebagai perbandingan untuk meningkatkan kesehatan pribadi melalui metode
demonstrasi dan alat peraga.
2. Bagi guru penjas
Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kesehatan pribadi melalui
Penyuluh Kesehatan secara benar di sekolah juga untuk memperbaiki metode
pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan khususnya SDN 2
5
6
memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sekali dalam upaya
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam segi fisik
dan mental. Pengertian pendidikan kesehatan dalam pedoman khusus yang
diterbitkan oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat,
mengemukakan definisi Pendidikan kesehatan sebagai berikut :
Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonisi”.
Pendidikan kesehatan pada dasarnya berkaitan dengan pendidikan jasmani,
sehingga menjadi pendidikan jasmani dan kesehatan yang juga merupakan bagian
integral dari pendidikan keseluruhan. , pendidikan kesehatan di lingkungan
sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melaui pengalaman
7
Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi adalah:
1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di
Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya
alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.
2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di mana
siswa sendiridapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai
pengalaman yang berharga.
3. Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yang
terlalu besar atauyang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas
4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis
1. Kelebihan metode demonstran adalah :
a. Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang di anggap penting
oleh guru dapatdi amati
b. Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di Demonstrasikan,
jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak
8 karna ikut serta berperan secara langsung.
2. Kelemahan metode demonstran adalah :
a. Memerlukan waktu yang cukup banyak
b. Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang
efesien
c. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli
bahan-bahannya
d. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit
e. Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstran menjadi tidak efektif.
Adapun langkah-langkah dalam penerapan metode demonstrasi adalah :
Perencanaan dalam perencanaan hal-hal yang dilakukan ialah
1. Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang di
harapkan dapat tercapai setelah metode demontrasi berakhir
2. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan di
9
siswa dapat melihat semuanya dengan jelas Siswa di sarankan membuat catatan
yang dianggap perlu
5. Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik
Pelaksanaannya:Hal-hal yang mesti di lakukan adalah:
1. Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya
2. Melakukan demonstrasi dengan menarik perhatian siswa
3. Mengingat pokok-pokok materi yang akan di demonstrasikan agar mencapai
sasaran
4. Memperhatikan kedaan siswa, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan
baik
5. Memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif
6. Menghindari ketegangan
7. EvaluasiDalam kegiatan evaluasi ini dapat berupa pemberian tugas, seperti
membuat laporan,menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut, baik
10
dengan kebutuhan kesehatan dari siswa, sehingga materi yang disampaikan dapat
dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk dimengerti
oleh sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan
media untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran
(Effendy, 2003).
D. Metode
Metode demonstrasi menurut MuhibbinSyah (1995) adalah“Metode
mengajar dengan cara memperagakan barang,kejadian, aturan dan urutan
melakukan kegiatan, baik secara langsungmaupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan denganpokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan”Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan
peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkanbagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Dengan
11 E. Alat Bantu dan Media Penyuluhan
1. Alat Bantu Penyuluhan (Peraga)
Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh penyuluh dalam
menyampaikan informasi. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena
berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses penyuluhan
(Notoatmodjo, 2007). Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa
pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui
panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu
maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang
diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan
indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi.
Secara terperinci, fungsi alat peraga adalah untuk menimbulkan minat sasaran,
mencapai sasaran yang lebih banyak, membantu mengatasi hambatan bahasa,
merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan kesehatan, membantu sasaran
untuk belajar lebih banyak dan tepat, merangsang sasaran untuk meneruskan
12 1.Alat bantu lihat
Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada waktu
ternyadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang diproyeksikan
misalnya slide, film dan alat yang tidak diproyeksikan misalnya dua dimensi, tiga
dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia, boneka dan lain-lain.
2.Alat bantu dengar
Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar, pada waktu
proses penyampaian bahan penyuluhan misalnya piringan hitam, radio, pita suara
dan lain-lain.
3.Alat bantu lihat-dengar
Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran pada
waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan lain-lain. Sebelum
membuat alat-alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat peraga yang
paling tepat untuk digunakan dalam penyuluhan. Untuk itu perlu diperhatikan
13
masalah, mengingatkan sesuatu pesan/informasi dan menjelqskan fakta-fakta,
prosedur dan tindakin.
2. Persiapan penggunaan alat peraga
Semua alat peraga yang dibuat0berguna sebagai alat rantu belajar dan tetap harus
diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Kita harus
mengemfangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara
tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal.
F. Pembinaan Kesehatan pribadi
a. Definisi Sehat
Apa arti sehat? Sehat adalah pribadi seseorang seutuhnya meliputi sehat fisik,
sehat mental, dan sehat sosial, yang ketiganya tidak dipisahkan. Menurut batasan
WHO yang dimaksud kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan fisik,
mental, dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan. Jadi, sehat secara menyeluruh melibatkan faktor fisik, mental dan
sosial. Selaras dengan rumusan tersebut , Undang-undang kesehatan No. 23
14
peserta didik perlu diajarkan bagaimana hidup bermasyarakat. Kita dihadapan
dengan biaya kesehatan yang mahal. Jadi, pendidikan kesehatan itu mengandung
tanggung jawab social dan ekonomi.
b. Kebiasaan (penerapan) Hidup Sehat
Kebiasaan terbentuk melalui praktik yang berulang-ulang sehingga melekat. Bila
suda terbentuk kebiasaan, maka kebiasaan itu dilakukan tanpa sadar semuanya
berlangsung secara otomatis tanpa pertimbangan. Pendidikan kesehatan di sekolah
menitikberatkan pada upaya untuk memajukan pengetahuan, sikap, nilai, norma,
dan tindakan nyata. Jadi, pembentukan pola kebiasaan hidup sehat akan dapat
dicapai melalui praktik nyata yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.
G. Kesehatan Pribadi
Pada dasarnya kesehatan pribadi membicarakan dan mempelajari mengenai ;
a. Bekerja (aktivitas tubuh); tidur, istirahat dan bersantai (rekreasi).
b. Penampilan pribadi
c. Keadaan kesehatan perorangan
d. Pemeliharaan Kesehatan panca indera
15 H. Hipotesis
Hipotesis merupakan petunjuk arah proses penelitian untuk menjelaskan
permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah : “Jika proses pembelajaran pendidikan kesehatan melalui
metode demonstrasi dan alat peraga diberikan kepada siswa, maka dapat
meningkatkan kesadaran serta kesehatan pribadi pada siswa kelas II SDN 2
16
Karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari
suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti
ingin menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan
dilaksanakan pada siswa kelas II SDN 2 Pahomandengan alasan siswa kelas II
SDN 2 Pahoman memilki kesadaran kesehatan pribadi yang kurang.
Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah
dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.
Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :
1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan
perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.
2. Bersifat kolaboratif
3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang
efektif dan efesien.
17 tindakan yang berbeda
Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas
(PTK) adalah kajian tentang situasi soasial dengan maksud untuk meningkatkan
kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya telaah, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan
yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan professional. Dalam
penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap
siklus memiliki tindakan yang berbeda.
Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari
siklus sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap
siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi.
B. Subyek Penelitian
Populasi adalah subjek penelitian yang berfungsi sebagi sumber data atau
subjek dimana itu diperbaiki (Darsono Sujoso ;179). Yang dimaksud subyek
penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 2 Pahoman, dengan pertimbangan bahwa
18 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di siswa kelas II SDN 2 Pahoman. pada
siswa kelas II.
2. Pelaksanaan Penelitian
Lama waktu yang akan dilakukan dalam penel;itian ini adalah satu bulan.
D. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, yang
meliputi beberapa aspek dan berpedoman pada kesehatan pribadi dari Rusli Lutan
dalam Rahmat Hermawan (1998), yaitu meliputi:
1. Makan dan minum yang kuantitas & kualitasnya seimbang (termasuk sarapan)
2. Aktivitas jasmani/fisik
3. Cukup santapan rohani
4. Istirahat yang cukup
5. Lingkungan bekerja/belajar yang cukup bersih dan nyaman
19
Siklus I
Rencana :
1. Menyiapkan RPP tentang pembelajaran kesehatan pribadi
2. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan pribadi, tentang
kesehatan nadan mulai ujung rambut sampai ujung kaki
3. Menyiapkan instrumen yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.
4. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses penyuluhan kesehatan.
Tindakan :
1. Memberikan penjelasan tentang pentingnya hidup sehat kepada siswa
2. Memperagakan tentang cara kebersihan mulai dari ujung rambut sampai
ujung kaki.
3. Melihat alat peraga yang berupa gambar tentang sikat gigi, memotong kuku,
dan membersihkan kulit atau badan.
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperagakan dan menjelaskan
cara membersihkan bagian tubuh tadi.
20
1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan tindakan
siklus pertama dengan penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh terhadap
proses peningkatan kesehatan pribadi, namun masih terdapat kekurangan.
2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yang mana penulis berencana
memberikan penyuluhan kesehatan pribadi dengan banhyak memberikan
gambar-gambar tentang pemeliharaan anggota tubuh.
Siklus II
Rencana :
1. Menyiapkan RPP tentang kesehatan pribadi
2. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan pribadi
3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.
4. Menyiapkan alat atau media berupa poster tentang berbagai cara
pemeliharaan anggota tubuh
Tindakan :
1. Menunjukan gambar tentang berbagai cara memelihara anggota tubuh
21 Refleksi
Karena sudah mmemenuhi KKM sebesar 65% maka pembelajarn pada
siklus berikutnya diberhentikan
F. Teknik Analisis Data
Untuk melihat seberapa besar peningkatan atau efektivitas kemampuan
siswa dalam setiap siklus, maka menggunakan rumus :
∈ = 100% (dalam Mardiyanto, 2006: 28)
Keterangan :
E = Efektivitas pembelajaran = Rerata nilai akhir dari putaran 1 = Rerata nilai sebelum tindakan
Sedangkan sebelum menghitung efektif dan tidaknya pembelajaran
kesehatan pribadi , masing-masing siswa dihitung rata-rata skor setiap tes
dengan rumus:
∑ = ---- ṇ
Keterangan:
X = rerata nilai atau skor setiap siswa
22
untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.
Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah
memberikan dampak terhadap dalam upaya peningkatan kesehatan pribadi
27
berikut:
1. Melalui pembelajaran pendidikan kesehatan pribadi dengan menggunakan
model pembelajaran demosntrasi dan peragaan dapat meningkatkan kesadaran
hidup sehat pada siswa kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk
Betung Utara Bandar Lampung
2. Dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat maka pembelajaran pendidikan
kesehatan pribadi pada siswa kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk
Betung Utara bisa dikatakan efektif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan
beberapa saran sebagai berikut:,
1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan
28
3. Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar
diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah pembelajaran
dengan menggunakan model PAIKEM akan selalu efektif
4. Perlu dilakukan penelitian dengan populasi yang lebih besar agar manfaat
29 Bina Aksara, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara,
Jakarta.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta.
Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan
Metode Teknik, PT. Tarsito, Bandung.
Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers
Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.
Kartono, Kartini, 1980, Metodologi Penelitian Sosial, Alumni Bandung.
Konsep Pengajaran Pendidikan Kesehatan
Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Sekolah Dasar, 1993, Mata pelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.
Kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Prajabatan, 1995, Dirjendikti-Depdikbud, Jakarta.
Lutan, Rusli, 1995, Hakikat dan Karakteristik Penjaskes, Makalah yang
disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm
Muhibbin Syah, 1995, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,
30
di Sekolah Dasar. Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm.
Syarfudin, A dan Munaji, 1991/1992, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.
Toho Cholik, M. dan Rusli, L. 1996.1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud Dirjendikti BP3GSD, Jakarta
Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press,
Bandar Lampung.