• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

x ABSTRAK

UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA

SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

Oleh YULIANINGSIH

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa melalui penyuluhan kesehatan dengan metode demonstrasi dan menggunakan alat peraga pada siswa kelas II di SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara yang berjumlah 26 siswa, dengan perincian 13 laki-laki dan 13 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dengan menggunakan instrumen penilaian pengetahuan dalam penerapan perilaku hidup sehat.

Hasil penelitian menunjukkan: setiap siklus adanya peningkatan kesadaran hidup sehat di kalangan siswa kelas II melalui pembelajaran penyuluhan hidup sehat dan bila dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada tes awal 42,31% akhir siklus pertama diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan kesadaran hidup sehat siswa sebesar 65,38 % dan pada siklus kedua diperoleh prosentase

keberhasilan ketuntasan kesadaran hidup sehat sebesar 96.15%. Berdasarkan nilai rerata untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat setiap siklus tentu saja telah diberi perlakuan yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang mengacu pada model pembelajarean demonstrasi dan peragaan alat bantu. Hasil

peningkatan ≥ 50% itu artinya hasil pembelajaran dengan pendekatan tersebut yang diterapkan dalam pembelajaran kesehatan menunjukan telah terjadi

(2)

x

UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA

BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

YULIANINGSIH

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

PERNYATAAN………... v

(4)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... ... 23 B. Pembahasan... 24 V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan... 27 B. Saran... 27 DAFTAR PUSTAKA... 29

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pening-

katan Kesadaran Hidup Sehat... 23 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kesadaran Hidup Sehat

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “ Upaya Meningkatkan Kesehatan Pribadi melalui metode pembelajaran demosntrasi dan Menggunakan alat Peraga pada Siswa Kelas II SDNegeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung”.

Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan

profesionalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas

Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para guru pada umumnya. Sebagai hasil untuk

meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.

Penulis

(7)

vi

MOTTO

(8)

x

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(9)

vi

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Yulianingsih

NPM : 1013068057

Tempat tanggal lahir : Metro, 15 Juni 1959

Alamat : Jln. Teluk Lampung No. 40 Panjang Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya Meningkatan Kesehatan Pribadi dengan Metode Demonstrasi dan Menggunakan Alat Peraga pada Siswa Kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 September 2011 – 30 November 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya

ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Oktober 2012

(10)

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis ini kepada :

1.

Suamiku dan anak-anaku tersayang yang senantiasa memotivasi dan

mendukung setia menanti dan selalu mendampingi serta mendo’akan atas

keberhasilanku.

2.

Kepala sekolah dan rekan guru di SDN 2 Pahoman yang selalu memberi

dukungan.

3.

Sahabat-sahabatku yang selalu menemani perjuanganku bersama-sama dari

awal sampai akhir masa kuliahku di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung

4.

Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

(11)

x

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

.

Nama Mahasiswa : YULIANINGSIH

Nomor Pokok Mahasiswa : 10131068057

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes NIP 19580127 198503 1 003

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(12)

vi

MOTTO

Disiplin adalah mengingatkan apa yang kita inginkan

(13)

vi

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul Peranan Penyuluhan Kesehatan Terhadap Kesehatan Siswa Kelas II SDN 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung”.

adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

3. Bapak Drs. Usman Adam, M.Pd selaku Mantan Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes selaku pembimbing dan sekaligus sebagai Penguji utama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap Staf dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SDN 2 Pahoman yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas %.

(14)

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 7 Oktober 2012 Penulis

(15)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “ Upaya Meningkatkan Kesehatan Pribadi melalui metode pembelajaran demosntrasi dan Menggunakan alat Peraga pada Siswa Kelas II SDNegeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung”.

Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan

profesionalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas

Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para guru pada umumnya. Sebagai hasil untuk

meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.

Penulis

(16)

DAFTAR ISI

(17)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian... 16

B. Subyek Penelitian... 17

C. Tempat dan Pelaksanaan PTK ……... ... 18

D. Teknik Pengumpulan Data... ... 18

E. Proses Penyuluhan Kesehatan... 19

F. Teknik Analisis Data... 21

G. Validnya Penelitian Tindakan Kelas... 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... ... 23

B. Pembahasan... 24

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 27

B. Saran... 27

DAFTAR PUSTAKA... 29

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pening-

katan Kesadaran Hidup Sehat... 23

2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kesadaran Hidup Sehat

(19)
(20)
(21)
(22)

1

untuk meningkatkan perilaku hidup sehat. Adalah upaya agar masyarakat

berperilaku atau mengadopsikan perilaku kesehatan dengan cara persuasi,

bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi kesadaran dan

sebagainya. Upaya agara perilaku individu, kelompok dan masyarakat mempunyai

pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Secara

konsep: penkes merupakan upaya mempengaruhi/mengajak orang lain (individu,

keompok, masyarakat) agar berperilaku hidup sehat. Secara operasional: penkes

adalah semua kegiatan untuk memberikan/ meningkatkan pengetahuan, sikap dan

praktek masyarakat dalam memelihara dan meingkatkan kesehatannya.

Setelah munculnya SK Mendikbud RI No. 0413/U/1987 yang menyatakan

bahwa pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) pada kurikulum yang telah

disempurnakan, berubah namanya menjadi Pendidikan Jasmani yang berlaku

mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah pertama

(SMP). Kemudian menyusul lahirnya Undang-undang Sistem Pendidikan

(23)

2

suatu tindakan atau prosedur. Diberikan beberapa penerangan secara lisan,

gambar-gambar, dan ilustrasi. Tujuan metode demonstrasi yaitu untuk mengajar

seseorang atau siswa bagaimana melakukan suatu tindakan atau memakai suatu

produksi baru. Keuntungannya dapat menjelaskan suatu prosedur secara visual,

sehingga mudah dimengerti dan siswa dapat mencoba pengetahuan yang

diterimanya. Kerugian pada metode ini diperlukan alat-alat dan biaya yang besar

serta perencanaannya memakan waktu yang lama. Pemakaian alat bantu dalam

merubah perilaku anak merupakan hal yang sangat penting. Alat bantu pendidikan

adalah alat-alat yang dipakai oleh pendidik di dalam menyampaikan bahan

pendidikan. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga, karena berfungsi untuk

membantu memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan. Alat peraga ini

disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap siswa

dapaat diterima atau ditangkap melalui panca indera. Alat bantu dalam pendidikan

mempunyai peran dalam mempertinggi kemampuan belajar, memperkuat daya

ingat, mempe rbesar minat, dan mempermudah penghayatan. Alat peraga yang

bisa dipergunakan adalah alatperaga visual. Alat peraga didengar (audio), alat

peraga proyeksi, dan alat peraga langsung atau alamiah. Alat peraga yang paling

(24)

3

kemungkinan untuk belajar

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pada umumnya siswa masih rendah tentang pentingnya kesehatan pribadi, hal

ini ditunjukan dengan prilaku sehari-hari .

2. Siswa kurang memiliki kesadaran hidup sehat dengan ditunjukan dengan

lingkungan yang kotor dan kurang bersih.

3. Siswa kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang hidup sehat.

C. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan fokus masalah penelitian

sebagai berikut :”Apakah melalui model pembelajaran dengan metode

demonstrasi dan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan kesehatan pribadi

(25)

4

2. Untuk memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan siswa.

3. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kesadaran hidup sehat melalui metode

demonstrasi dan alat peraga.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan

bagi:

1. Bagi siswa

Sebagai perbandingan untuk meningkatkan kesehatan pribadi melalui metode

demonstrasi dan alat peraga.

2. Bagi guru penjas

Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kesehatan pribadi melalui

Penyuluh Kesehatan secara benar di sekolah juga untuk memperbaiki metode

pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan khususnya SDN 2

(26)

5

(27)

6

memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sekali dalam upaya

meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam segi fisik

dan mental. Pengertian pendidikan kesehatan dalam pedoman khusus yang

diterbitkan oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat,

mengemukakan definisi Pendidikan kesehatan sebagai berikut :

Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonisi”.

Pendidikan kesehatan pada dasarnya berkaitan dengan pendidikan jasmani,

sehingga menjadi pendidikan jasmani dan kesehatan yang juga merupakan bagian

integral dari pendidikan keseluruhan. , pendidikan kesehatan di lingkungan

sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melaui pengalaman

(28)

7

Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi adalah:

1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di

Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya

alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.

2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di mana

siswa sendiridapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai

pengalaman yang berharga.

3. Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yang

terlalu besar atauyang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas

4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis

1. Kelebihan metode demonstran adalah :

a. Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang di anggap penting

oleh guru dapatdi amati

b. Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di Demonstrasikan,

jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak

(29)

8 karna ikut serta berperan secara langsung.

2. Kelemahan metode demonstran adalah :

a. Memerlukan waktu yang cukup banyak

b. Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang

efesien

c. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli

bahan-bahannya

d. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit

e. Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstran menjadi tidak efektif.

Adapun langkah-langkah dalam penerapan metode demonstrasi adalah :

Perencanaan dalam perencanaan hal-hal yang dilakukan ialah

1. Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang di

harapkan dapat tercapai setelah metode demontrasi berakhir

2. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan di

(30)

9

siswa dapat melihat semuanya dengan jelas Siswa di sarankan membuat catatan

yang dianggap perlu

5. Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik

Pelaksanaannya:Hal-hal yang mesti di lakukan adalah:

1. Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya

2. Melakukan demonstrasi dengan menarik perhatian siswa

3. Mengingat pokok-pokok materi yang akan di demonstrasikan agar mencapai

sasaran

4. Memperhatikan kedaan siswa, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan

baik

5. Memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif

6. Menghindari ketegangan

7. EvaluasiDalam kegiatan evaluasi ini dapat berupa pemberian tugas, seperti

membuat laporan,menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut, baik

(31)

10

dengan kebutuhan kesehatan dari siswa, sehingga materi yang disampaikan dapat

dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk dimengerti

oleh sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan

media untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran

(Effendy, 2003).

D. Metode

Metode demonstrasi menurut MuhibbinSyah (1995) adalah“Metode

mengajar dengan cara memperagakan barang,kejadian, aturan dan urutan

melakukan kegiatan, baik secara langsungmaupun melalui penggunaan media

pengajaran yang relevan denganpokok bahasan atau materi yang sedang

disajikan”Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan

peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk

memperlihatkanbagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Dengan

(32)

11 E. Alat Bantu dan Media Penyuluhan

1. Alat Bantu Penyuluhan (Peraga)

Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh penyuluh dalam

menyampaikan informasi. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena

berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses penyuluhan

(Notoatmodjo, 2007). Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa

pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui

panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu

maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang

diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan

indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi.

Secara terperinci, fungsi alat peraga adalah untuk menimbulkan minat sasaran,

mencapai sasaran yang lebih banyak, membantu mengatasi hambatan bahasa,

merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan kesehatan, membantu sasaran

untuk belajar lebih banyak dan tepat, merangsang sasaran untuk meneruskan

(33)

12 1.Alat bantu lihat

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada waktu

ternyadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang diproyeksikan

misalnya slide, film dan alat yang tidak diproyeksikan misalnya dua dimensi, tiga

dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia, boneka dan lain-lain.

2.Alat bantu dengar

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar, pada waktu

proses penyampaian bahan penyuluhan misalnya piringan hitam, radio, pita suara

dan lain-lain.

3.Alat bantu lihat-dengar

Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran pada

waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan lain-lain. Sebelum

membuat alat-alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat peraga yang

paling tepat untuk digunakan dalam penyuluhan. Untuk itu perlu diperhatikan

(34)

13

masalah, mengingatkan sesuatu pesan/informasi dan menjelqskan fakta-fakta,

prosedur dan tindakin.

2. Persiapan penggunaan alat peraga

Semua alat peraga yang dibuat0berguna sebagai alat rantu belajar dan tetap harus

diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Kita harus

mengemfangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara

tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal.

F. Pembinaan Kesehatan pribadi

a. Definisi Sehat

Apa arti sehat? Sehat adalah pribadi seseorang seutuhnya meliputi sehat fisik,

sehat mental, dan sehat sosial, yang ketiganya tidak dipisahkan. Menurut batasan

WHO yang dimaksud kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan fisik,

mental, dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan

kelemahan. Jadi, sehat secara menyeluruh melibatkan faktor fisik, mental dan

sosial. Selaras dengan rumusan tersebut , Undang-undang kesehatan No. 23

(35)

14

peserta didik perlu diajarkan bagaimana hidup bermasyarakat. Kita dihadapan

dengan biaya kesehatan yang mahal. Jadi, pendidikan kesehatan itu mengandung

tanggung jawab social dan ekonomi.

b. Kebiasaan (penerapan) Hidup Sehat

Kebiasaan terbentuk melalui praktik yang berulang-ulang sehingga melekat. Bila

suda terbentuk kebiasaan, maka kebiasaan itu dilakukan tanpa sadar semuanya

berlangsung secara otomatis tanpa pertimbangan. Pendidikan kesehatan di sekolah

menitikberatkan pada upaya untuk memajukan pengetahuan, sikap, nilai, norma,

dan tindakan nyata. Jadi, pembentukan pola kebiasaan hidup sehat akan dapat

dicapai melalui praktik nyata yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.

G. Kesehatan Pribadi

Pada dasarnya kesehatan pribadi membicarakan dan mempelajari mengenai ;

a. Bekerja (aktivitas tubuh); tidur, istirahat dan bersantai (rekreasi).

b. Penampilan pribadi

c. Keadaan kesehatan perorangan

d. Pemeliharaan Kesehatan panca indera

(36)

15 H. Hipotesis

Hipotesis merupakan petunjuk arah proses penelitian untuk menjelaskan

permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah : “Jika proses pembelajaran pendidikan kesehatan melalui

metode demonstrasi dan alat peraga diberikan kepada siswa, maka dapat

meningkatkan kesadaran serta kesehatan pribadi pada siswa kelas II SDN 2

(37)

16

Karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari

suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti

ingin menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan

dilaksanakan pada siswa kelas II SDN 2 Pahomandengan alasan siswa kelas II

SDN 2 Pahoman memilki kesadaran kesehatan pribadi yang kurang.

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan

ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah

dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :

1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan

perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.

2. Bersifat kolaboratif

3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang

efektif dan efesien.

(38)

17 tindakan yang berbeda

Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas

(PTK) adalah kajian tentang situasi soasial dengan maksud untuk meningkatkan

kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya telaah, diagnosis,

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan

yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan professional. Dalam

penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap

siklus memiliki tindakan yang berbeda.

Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari

siklus sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap

siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

B. Subyek Penelitian

Populasi adalah subjek penelitian yang berfungsi sebagi sumber data atau

subjek dimana itu diperbaiki (Darsono Sujoso ;179). Yang dimaksud subyek

penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 2 Pahoman, dengan pertimbangan bahwa

(39)

18 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di siswa kelas II SDN 2 Pahoman. pada

siswa kelas II.

2. Pelaksanaan Penelitian

Lama waktu yang akan dilakukan dalam penel;itian ini adalah satu bulan.

D. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, yang

meliputi beberapa aspek dan berpedoman pada kesehatan pribadi dari Rusli Lutan

dalam Rahmat Hermawan (1998), yaitu meliputi:

1. Makan dan minum yang kuantitas & kualitasnya seimbang (termasuk sarapan)

2. Aktivitas jasmani/fisik

3. Cukup santapan rohani

4. Istirahat yang cukup

5. Lingkungan bekerja/belajar yang cukup bersih dan nyaman

(40)

19

Siklus I

Rencana :

1. Menyiapkan RPP tentang pembelajaran kesehatan pribadi

2. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan pribadi, tentang

kesehatan nadan mulai ujung rambut sampai ujung kaki

3. Menyiapkan instrumen yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

4. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses penyuluhan kesehatan.

Tindakan :

1. Memberikan penjelasan tentang pentingnya hidup sehat kepada siswa

2. Memperagakan tentang cara kebersihan mulai dari ujung rambut sampai

ujung kaki.

3. Melihat alat peraga yang berupa gambar tentang sikat gigi, memotong kuku,

dan membersihkan kulit atau badan.

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperagakan dan menjelaskan

cara membersihkan bagian tubuh tadi.

(41)

20

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan tindakan

siklus pertama dengan penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh terhadap

proses peningkatan kesehatan pribadi, namun masih terdapat kekurangan.

2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yang mana penulis berencana

memberikan penyuluhan kesehatan pribadi dengan banhyak memberikan

gambar-gambar tentang pemeliharaan anggota tubuh.

Siklus II

Rencana :

1. Menyiapkan RPP tentang kesehatan pribadi

2. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan pribadi

3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

4. Menyiapkan alat atau media berupa poster tentang berbagai cara

pemeliharaan anggota tubuh

Tindakan :

1. Menunjukan gambar tentang berbagai cara memelihara anggota tubuh

(42)

21 Refleksi

Karena sudah mmemenuhi KKM sebesar 65% maka pembelajarn pada

siklus berikutnya diberhentikan

F. Teknik Analisis Data

Untuk melihat seberapa besar peningkatan atau efektivitas kemampuan

siswa dalam setiap siklus, maka menggunakan rumus :

∈ = 100% (dalam Mardiyanto, 2006: 28)

Keterangan :

E = Efektivitas pembelajaran = Rerata nilai akhir dari putaran 1 = Rerata nilai sebelum tindakan

Sedangkan sebelum menghitung efektif dan tidaknya pembelajaran

kesehatan pribadi , masing-masing siswa dihitung rata-rata skor setiap tes

dengan rumus:

∑ = ---- ṇ

Keterangan:

X = rerata nilai atau skor setiap siswa

(43)

22

untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.

Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah

memberikan dampak terhadap dalam upaya peningkatan kesehatan pribadi

(44)

27

berikut:

1. Melalui pembelajaran pendidikan kesehatan pribadi dengan menggunakan

model pembelajaran demosntrasi dan peragaan dapat meningkatkan kesadaran

hidup sehat pada siswa kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk

Betung Utara Bandar Lampung

2. Dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat maka pembelajaran pendidikan

kesehatan pribadi pada siswa kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk

Betung Utara bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan

beberapa saran sebagai berikut:,

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan

(45)

28

3. Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar

diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah pembelajaran

dengan menggunakan model PAIKEM akan selalu efektif

4. Perlu dilakukan penelitian dengan populasi yang lebih besar agar manfaat

(46)

29 Bina Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara,

Jakarta.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta.

Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan

Metode Teknik, PT. Tarsito, Bandung.

Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers

Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.

Kartono, Kartini, 1980, Metodologi Penelitian Sosial, Alumni Bandung.

Konsep Pengajaran Pendidikan Kesehatan

Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Sekolah Dasar, 1993, Mata pelajaran

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Prajabatan, 1995, Dirjendikti-Depdikbud, Jakarta.

Lutan, Rusli, 1995, Hakikat dan Karakteristik Penjaskes, Makalah yang

disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm

Muhibbin Syah, 1995, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

(47)

30

di Sekolah Dasar. Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm.

Syarfudin, A dan Munaji, 1991/1992, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Toho Cholik, M. dan Rusli, L. 1996.1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud Dirjendikti BP3GSD, Jakarta

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press,

Bandar Lampung.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanjatkan puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kekuatan untuk menyelesaikan skripsi

Electrodeposition is a process involving a reduction reaction of a dissolved metal in an electrolyte solution which occurs at an electrode surface.. It is usually carried out in

ATIKAN KARAKTER DINA NASKAH GENDING KARESMÉN SI KABAYAN JEUNG RAJA JIMBUL KARYA WAHYU WIBISANA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penyimpanan, Power Supply, Kotak Pendingin Video & Sound Card. Motherboard, CPU

44 Policy On Resuscitation Traning For Ministry Of Health Hospitals BASIC LIFE SUPPORT

[r]

Pasal 1 angka 31 UU LLAJ menentukan bahwa “Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari resiko kecelakaan

Prosentase Attach Success Rate dapat dikatakan bagus jika lebih besar dari 90 % (prosentase KPI yang disetujui oleh operator khususnya Indosat adalah 95 %) dari seluruh atttach