• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan dan Perguruan Tinggi Bagi Siswa Sma Negeri 2 Purwakarta Dengan Metode AHP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan dan Perguruan Tinggi Bagi Siswa Sma Negeri 2 Purwakarta Dengan Metode AHP"

Copied!
210
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

EKO FEBRIYANTO

10110209

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

F-1

BIODATA PENULIS

A. Data Pribadi

Nama : Eko Febriyanto

Tempat, Tanggal Lahir : Kebumen, 29 Februari 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kota asal : Purwakarta, Provinsi Jawa Barat

Alamat di bandung : Jalan Gang Loa 1 no. 28 RT 01 RW 02, Bandung

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Telepon/HP : 085624123400

Email : hitachi.akatsuki@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

1998-2004 : SD Negeri Sudirman 7 Purwakarta

2004-2007 : SMP Negeri 1 Purwakarta

2007-2010 : SMA Negeri 1 Purwakarta

2010-2014 : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

(5)

v

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 ProfilUmumSmaNegeri 2 Purwakarta ... 9

2.1.1VisidanMisi ... 9

2.1.2 Tujuan SMA Negeri 2 Purwakarta ... 9

2.1.3 Logo SMA Negeri 2 Purwakarta... 10

2.1.4 StrukturOrganisasi SMA Negeri 2 Purwakarta ... 10

2.2 Landasan Teori ... 11

2.2.1 Bentuk Umum Sistem ... 11

2.2.2 Karakteristik Sistem ... 11

2.2.3 Sistem Informasi ... 12

2.2.4 Sistem Pendukung Keputusan ... 15

(6)

vi

2.2.10 Kamus Data ... 27

2.2.11 Perangkat Lunak Pendukung... 28

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 33

3.1 Analisis Sistem ... 33

3.1.1 Analisis Masalah ... 33

3.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 33

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 39

3.1.4 Anilisis Kode ... 40

3.1.5 Analisis Metode AHP Terhadap Kasus ... 42

3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 96

3.1.7 Analisis Basis Data ... 99

3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 102

3.1.9 Spesifikasi Proses ... 114

3.1.10 Kamus Data ... 124

3.2 Perancangan Sistem ... 126

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 127

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 132

3.2.3 Perancangan Antar Muka ... 134

3.2.4 Jaringan Semantik ... 160

3.2.5 Perancangan Prosedural ... 162

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 167

4.1 Implemetasi Sistem ... 167

4.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan ... 167

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 167

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 168

4.1.4 Implementais Antarmuka ... 175

(7)

vii

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 199

5.1 Kesimpulan ... 199

5.2 Saran ... 199

(8)

201

PHP.Yogyakarta: Gava Media

[2[ Ketut, Sukardi., dkk. 2005. Analisis Tes Bakat Dalam Pemilihan Jurusan & Karir. Bogor : Ghalia Indonesia

[3] Saaty, Thomas. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para

Pemimpin.Jakarta Pusat: Pustaka Binaman

[4] Sommerville, Ian. 2007. Software Engineering, 8th edition. Addison-Wesley Longman, Incorporated

[5] Turban, E., dkk. 2008. Decision Support Systems and Intelligent Systems

Jilid 1 Ed. 7. Yogyakarta: Andi

[6] Waljiyanto. 2003. Sistem Basis Data(analisis dan pemodelan data).

Yogyakarta: Graha Ilmu.

[7] wikipedia. (2013, Agustus 31). Wikipedia. Retrieved Februari 1, 2012,

from wikipedia:

(9)

iii

Asalammu alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, segala Puji dan syukur penulis panjatkan bagi Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Dan Perguruan Tinggi Bagi Siswa SMA Negeri 2 Purwakarta Dengan Metode AHP”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Ibu dan Ayah serta seluruh keluarga besar, terima kasih yang tak terhingga atas segala kasih sayang, segala dukungan dan doa restu yang tidak henti-hentinya bagi penulis.

3. Bapak Irawan Afrianto S.T, M.T. selaku ketua program studi teknik informatika.

4. Ibu Utami Dewi W, S.Kom., M.Kom. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

(10)

iv

8. Rekan seperjuangan Program Studi Teknik Informatika khususnya IF-5 yang telah menjadi partner yang sangat baik selama masa perkuliahan.

9. Ibu Dra. Tien Martini selaku perwakilan guru BK SMA Negeri 2 Purwakarta yang telah membantu penelitian penulis.

10.Seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi dan bantuannya bagi penulis, namun tidak sempat dicantumkan namanya satu per satu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Tak lupa penulis memohon maaf apabila dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis telah menyinggung perasaan atau telah menyakiti hati semua orang baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan dan juga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi bagi peneliti selanjutnya yang berminat meneliti hal yang sama.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Bandung, Juli 2014

(11)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

SMA NEGERI 2 Purwakarta adalah salah satu sekolah Menengah Negeri yang ada di Kabupaten purwakarta. SMA NEGERI 2 Purwakarta merupakan salah satu sekolah favorit di kabupaten Purwakarta. Banyak siswa-siswa unggul di bidang akademik maupun non-akademik yang bersekolah di SMA NEGERI 2 Purwakarta. Banyak lulusan dari SMA NEGERI 2 Purwakarta yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta.

Jalur masuk perguruan tinggi terdiri dari 3 cara yaitu : SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan UM (Ujian Masuk). Untuk jalur masuk SNMPTN seleksi melalui nilai rapot dilakukan serentak dan pendaftaran di kolektif melalui guru BPBK, sedangkan untuk SBMPTN dan UM pendaftaran dilakukan oleh individu di seleksi berdasarkan tes tertulis serta praktek keahlian, hanya saja pada UM tempat tes di masing-masing perguruan tinggi yang diminati siswa. [7]

(12)

Untuk menyatukan kemampuan dan keinginan tersebut siswa harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan guru BK (Bimbingan Konseling) supaya tidak salah dalam memilih jurusan dan perguruan tinggi. Jumlah guru BK yang terbatas, membuat tidak semua siswa dapat berkonsultasi dengan guru BK, serta guru BK sulit memberikan rekomendasi yang akurat. Sehingga siswa merasa tidak puas dengan pelayanan konsultasi guru BK.

Berdasarkan informasi masalah yang telah diuraikan tersebut maka perlu adanya sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan dan perguruan tinggi bagi siswa SMA Negeri 2 Purwakarta.

1.2 Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang yang ada, sehingga perumusan masalah dapat dirumuskan dalam pertanyaan bagaimana membangun sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan dan perguruan tinggi bagi siswa SMA Negeri 2 Purwakarta.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Pengambil Keputusan masuk perguruan tinggi di SMA NEGERI 2 PURWAKARTA.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mempermudah siswa dalam mendapat rekomendasi jurusan dan perguruan tinggi yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan.

2. Dapat mempermudah guru BK dalam memberikan saran dalam pemilihan jurusan dan perguruan tinggi.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini yaitu :

(13)

Purwakarta berdasarkan data-data tahun sebelumnya yang terdapat di guru BK.

2. Jurusan yang ada dalam sistem ini maksimal 10 jurusan IPA dan 10 Jurusan IPS tiap-tiap universitas berdasarkan jurusan favorit siswa SMA Negeri 2 Purwakarta dan jurusan yang sering direkomendasikan oleh guru BK.

3. Inputan yang terdapat pada sistem ini adalah : a.Data nilai psikotes berupa nilai IQ

b.Data jumlah nilai rapot siswa selama di SMA dari semester 3 sampai semester 5.

c.Data akreditasi jurusan yang diambil dari situs http://ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori.php

d.Data Jarak dari purwakarta ke perguruan tinggi yang diambil dari situs jaraktempuh.com

e.Data Kriteria dan subkriteria untuk pemilihan jurusan dan perguruan tinggi. f.Data jurusan dan perguruan tinggi yang akan direkomendasikan kepada

siswa.

4. Keluaran yang dihasilkan oleh sistem ini adalah :

a.3 Jurusan dan perguruan tinggi sesuai perhitungan SPK. b.Informasi tentang perguruan tinggi.

5. Jalur masuk pergururan tinggi yang digunakan dalam sistem hanya untuk jalur SNMPTN yaitu seleksi melalui nilai rapot.

6. Metode yang digunakan AHP.

7. Kriteria yang digunakan yaitu nilai rapot, nilai psikotes, peminat, akreditasi, daya tampung, jarak.

8. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat yang digunakan adalah flowmap dan Entity Relationship

Diagram (ERD), dan untuk menggambarkan proses yang digunakan adalah

DFD (Data Flow Diagram).

9. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah

Macromedia Dreamweaver untuk membangun sistem yang berbasis web dan

(14)

1.5 Metodologi Penelitian

Penelusuran terhadap teknik dari proses penilaian yang diterapkan pada aplikasi yang akan dibangun untuk mengatasi masalah ini dilakukan dengan melakukan riset deskriptif, yaitu digunakan untuk menentukan suatu model dalam aplikasi yang ingin dihasilkan dan untuk memperjelas hasil riset ini dilakukan simulasi dengan membuat program.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Observasi.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke SMA NEGERI 2 Purwakarta.

b. Interview.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan guru BK serta beberapa siswa di SMA NEGERI 2 Purwakarta.

c. Quisioner.

Teknik pengumpulan data dengan cara memberi selembaran pertanyaan kepada siswa SMA NEGERI 2 Purwakarta, kemudian mengolahnya menjadi bentuk informasi.

2.Studi Literatur

(15)

3.Studi pustaka

Penulis melakukan studi pustaka dengan membaca modul-modul kuliah atau dari buku-buku yang ada hubunganya dengan tema skripsi yang akan dibangun. Modul-modul kuliah bisa di dapat secara online atau pun dari dosen pembimbing.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:

A. Requirements analysis and definition

Merupakan layanan, batasan dan tujuan dari sistem yang dibuat dengan mengkonsultasikannya bersama para pengguna sistem. Hal tersebut didefinisikan secara detail dan ditampilkan sebagai spesifikasi dari sistem.

B. System and software design

Proses desain sistem membagi kebutuhan sistem akan software dan hardware. Hal tersebut membangun arsitektur sistem keseluruhan. Desain software meliputi identifikasi dan penjabaran abstrasi sistem software dasar dan keterhubungannya.

C. Implementation and unit testing

Selama tahapan ini, desain software direalisasikan sebagai sekumpulan program atau unit program. Unit testing meliputi verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

D. Integration and system testing

Unit-unit program individual digabungkan (integrated) dan diujicoba (tested) sebagai sebuah sistem lengkap untuk memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan software telah terpenuh. Setelah pengujian, sistem software disampaikan pada pelanggan.

E. Operation and maintenance

Biasanya tahapan ini merupakan tahapan terpanjang dalam lifecycle. Sistem

(16)

yang tidak diketahui pada tahapan sebelumnya, memperbaiki implementasi unit sistem dan meningkatkan layanan sistem ketika terdapat kebutuhan baru.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu tinjauan sekolah Sma Negeri 2 Purwakarta, berisi penjelasan tentang sejarah singkat, visi, misi dan struktur organisasi Sma Negeri 2 Purwakarta. Bagian kedua berupa landasan teori, berisi teori sistem pendukung keputusan, karakteristik sistem pendukung keputusan, tujuan sistem pendukung keputusan, alur/proses tindakan keputusan, serta alat bantu atau tools yang digunakan dalam pembangunan sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan dan perguruan tinggi bagi siswa Sma Negeri 2 Purwakarta.

(17)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini membahas tentang analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak, analisis sistem yang akan berjalan sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Terdapat pula perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat. Model dalam perancangan yang akan digunakan adalah pemodelan terstruktur.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi tentang tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menerapkan sistem yang telah dirancang. Implementasi sistem terdiri dari implementasi perangkat keras, implementasi perangkat lunak, implementasi basis data, implementasi antarmuka. Serta pengujian sistem yang terdiri dari pengujian alpha dan pengujian betha.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(18)
(19)

9

2.1 Porfil Umum SMA Negeri 2 Purwakarta

SMA Negeri 2 Purwakarta berdiri pada tanggal 3 September 1979 berdasarkan SK pendirian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no Statistik Sekolah (NISS) 3010220001002 dalam kurun waktu 34 tahun SMA Negeri 2 Purwakarta telah dipimpin oleh 12 orang kepala sekolah, yaitu:

1.Bpk. M. Masri (Alm) (1979-1980) 2.Bpk .Drs. Akhmad Subarkah (1980-1985) 3.Bpk. Drs. H. Machmud Radi (1985-1988) 4.Bpk. H. Waryo Sukanda, BA (1988-1990) 5.Ibu Dra. Hj. R. Atty Ruchayati (1990-1993) 6.Bpk. Drs. Iri Setiadi (1993-1996) 7.Bpk. Drs. Jumdiat Marzuki, MM (1996-2000) 8.Ibu Dra. Iis Sri Sugiharti (2000-2005) 9.Bpk. Drs Asep Saepudin (2005-2008) 10.Plt. Kepala Bpk. Drs. Rudiana MM (2008-2009) 11.Bpk. Drs. Marseno (2009-2011) 12.Bpk. Drs. Gaos Suherman, M.Pd (2011-2013) 13.Ibu Dra. Hj. NINA HERLINA M. (2013-sekarang)

Jumlah guru tetap di SMA Negeri 2 Purwakarta sebanyak 48 orang sedangkan jumlah guru tidak tetap SMA Negeri 2 Purwakarta sebanyak 13 orang.

2.1.1 Visi dan Misi SMA Negeri 2 Purwakarta

Adapun visi dan misi dari SMA Negeri 2 Purwakarta yaitu:

a.Visi : “Profesionalisme dalam pelayanan, unggul dalam prestasi, kreatif, inovatif yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

(20)

b.Misi

1.Meningkatkan kepribadian dan kemandirian yang dilandasi iman dan takwa. 2.Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik agar tercapai mutu

lulusan yang berkualitas.

3.Meningkatkan Profesionalisme guru dan TU , membina semangat kerjasama dilandasi kekeluargaan.

4.Menciptakan suasana yang kondusif bagi terwujudnya harmonisasi citivas akademika.

5.Meningkatkan wawasan wiyata mandala untuk mendukung kegitaan belajar mengajar.

2.1.2 Tujuan SMA Negeri 2 Purwakarta

Tujuan SMA Negeri 2 Purwakarta adalah sebagai berikut: 1.Menciptakan kondisi sekolah yang religius.

2.Menciptakan SMA Negeri 2 Purwakarta sebagai salah satu SMA yang memiliki kemandirian dalam pengembangan dan pengelolaan dengan berpola pada Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).

3.Mewujudkan SMA Negeri 2 Purwakarta sebagai SMA yang menjadi prioritas utama bagi lulusan SMP di lingkungan Kabupaten Purwakarta.

4.Mewujudkan jumlah lulusan yang berkualitas sehingga prosentase yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri semakin meningkat.

5.Menciptakan lulusan yang memiliki keterampilan khusus dan kewirausahaan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

6.Menciptakan peserta didik yang menghargai dan mampu mengembangkan daya nalar melalui penelitian dan menulis.

7.Mengembangkan SMA Negeri 2 Purwakarta sebagai Green School sehingga menjadi Arbiratul Alam yang bermanfaat bagi lingkungan .

(21)

2.1.3 Logo SMA Negeri 2 Purwakarta

Logo merupakan identitas dari sebuah instansi sebagai komunikasi arti dan makna terhadap jati diri. Berikut adalah logo dari SMA Negeri 2 Purwakarta:

Gambar 2.1Logo SMA Negeri 2 Purwakarta

2.1.4 Struktur Organisasi

Organasasi yang baik pasti memiliki struktur organisasi. SMA Negeri 2 Purwakarta memiliki struktur organisasi yang cukup baik sehingga dapat menunjang dalam melaksanakan fungsinya secara efektif dan efisien. Struktur oraganisasi yang ada pada SMA Negeri 2 Purwakarta dapat dilihat pada:

(22)

2.2 Landasan Teori

Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan, serta membantu dalam penyusunan penelitian. Teori-teori yang digunakan tersebut, bukan sekedar pendapat dari pengajaran saja, melainkan teori yang sudah teruji kebenarannya.

2.2.1 Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini dapat melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Bentuk umum sistem dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Input Proses Output

Gambar 2.3Bentuk Umum Sistem

2.2.2 Karakteristik Sistem

Adapun karakteristik dari suatu sistem, yaitu : 1.Komponen-komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2.Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem yang lain atau dengan linkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3.Lingkungan Luar Sistem(Environment)

(23)

4.Perhubungan (Interface)

Perhubungan merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem lain.

5.Masukan (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. 6.Keluaran (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7.Pengolahan

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran

8.Sasaran (Object)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran-sasaran dari sistem sangat membutuhkan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.2.3 Sistem Informasi

2.2.3.1 Definisi dan Konsep Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu fungsi yang dapat diindentifikasi atau untuk melayani suatu tujuan. Sistem dibagi menjadi tiga bagian berbeda: input, proses dan output. Bagian-bagian tersebut dikelilingi oleh sebuah lingkungan dan sering melibatkan sebuah mekanisme umpan balik. Selain itu, pengambil keputusan juga dianggap sebagai bagian dari sistem.

1. Input

Input adalah elemen yang masuk ke dalam sistem. Contoh input adalah bahan

mentah yang dimasukan, seperti input data ke dalam halaman web untuk query database.

2. Proses

(24)

komputer berbasis-Web, sebuah proses dapat meliputi perintah-perintah pengaktifan, eksekusi komputasi dan penyimpanan informasi.

3. Output

Output adalah produk akhir atau konsekuensi yang ada pada sistem. Misalnya,

server web dapat menghasilkan sebuah halaman web dinamis berdasarkan input dan prosesnya.

Gambar 2.4Sistem dan lingkungannya. [6]

Sedangkan informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Jadi, sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

Sistem Informasi tidak harus melibatkan komputer. Sistem yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer

(Computer Based Information Systems atau CBIS). Definisi lain dari sistem

(25)

2.2.3.2 Kriteria Umum Sistem Informasi

Kriteria umum sistem informasi merupakan variabel keluaran sistem yang dianggap sebagai ukuran unjuk-kerja. Kriteria umum tersebut mencakup:

1.Debit, yaitu jumlah data dan informasi yang mengalir (bits) per-satuan waktu.

2.Response time, yaitu waktu antara event, reaksi terhadap event sampai dengan proses terhadap event selesai dilakukan (makin cepat makin baik).

3.Cost, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi dari data (makin rendah makin baik).

4.Pemenuhan fungsi, maksudnya fungsi-fungsi yang didefinisikan (requirements) harus dapat dijalankan sebagaimana direncanakan.

2.2.3.3 Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem informasi berbasis komputer atau disingkat CBIS (Computer-Based

System Information) bukan merupakan hal yang baru sekarang. Teknologi ini

selalu mengalami kemajuan dan perubahan yang sangat cepat sejak pertama kali diperkenalkan. Adapun ciri-ciri umum dari CBIS adalah sebagai berikut:

1.Data tersimpan di dalam media yang dapat dibaca oleh mesin dan bersifat padat

(compact) hingga lebih mudah dan cepat untuk ditelusuri.

2.Sekumpulan data yang berukuran besar dapat disimpan di dalam satu lokasi saja. Sementara analisis dari berbagai himpunan data untuk memperoleh gambaran yang lengkap akan lebih mudah untuk dilakukan.

3.Kecepatan pengolahan data sangat tinggi dan sudah menjadi prioritas.

4.Transmisi data dapat dilakukan melalui sarana telekomunikasi (kabel,

microwave).

5.Secara keseluruhan, delay atau keterlambatan yang terdapat di dalam aliran data dan informasi relatif kecil karena proses-proses penelusuran, pengolahan, dan transmisi data dapat dilakukan dengan cepat.

(26)

2.2.4 Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Keen dan Scott Morton “Sistem Pendukung Keputusan (DSS) memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer

untuk meningkatkan kualitas keputusan. DSS adalah sistem pendukung berbasis

komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani

masalah-masalah tidak terstruktur“ [6]

2.2.4.1 Konsep Dasar Pengambilan Keputusan

Dalam menghadapi proses pemilihan seorang harus menentukan keputusan kemudian menjalaninya sesuai dengan pilihanya. Menurut James A.F Stoner, keputusan adalah pemilihan diantara alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian yaitu: ada pilihan atas dasar logika, ada beberapa alternative yang harus dan dipilih satu yang terbaik dan ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan tersebut makin mendekatkan pada tujuan tersebut. [6].

Dalam proses pengambilan keputusan terdapat model pengambilan yang diajukan Simon (1960) yang terdiri dari empat fase yaitu :

1. Penelusuran (Intellegence)

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.

2. Perancangan (Design)

Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk menganalisa masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.

3. Pemilihan (Choice)

Dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternative tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

4. Implementasi (Implementation)

(27)

2.2.4.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Suatu SPK memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis SPK tersebut, yaitu [2]:

Gambar 2.5Skematik Sistem Pendukung Keputusan [6]

1. Subsistem Data (data base)

Subsistem data merupakan komponen SPK penyedia data bagi sistem. Data ini disimpan dalam data base yang diorganisasikan oleh DBMS. Data base dalam SPK berasal dari sumber internal dan eksternal.

Kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen data base dapat diringkas sebagai berikut :

a. Kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai variasi data melalui pengambilan dan ekstraksi data.

b. Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara cepat dan mudah. c. Kemampuan untuk menggambarkan struktur data logika sesuai dengan

pengertian pemakai sehingga pemakai mengetahui apa yang tersedia dan dapat menentukan kebutuhan penambahan dan pengurangan.

d. Kemampuan untuk mengelola berbagai variasi data. 2. Subsistem Basis Model (model base)

(28)

model-model. Karakteristik ini menyatukan kekuatan pencarian dan pelaporan data dari pengembangan disiplin manajemen.

Model adalah abstraksi dari alam nyata. Model ini dikelola oleh model base. Kemampuan yang dibutuhkan model base adalah:

a.Kemampuan menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah

b.Kemampuan untuk mengakses dan mengintegrasikan model-model keputusan yang telah dibuat.

c.Kemampuan untuk mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dan manajemen basis data.

3. Subsistem Dialog (user system interface)

Fleksibilitas dan kekuatan karakteristik SPK timbul dari kemampuan interaksi antara sistem dan pemakai, yang dinamakan subsistem dialog. Benner mendefinisikan pemakai, terminal, dan sistem perangkat lunak sebagai komponen-komponen dari sistem dialog. Ia membagi subsistem menjadi tiga bagian yaitu :

a. Bahasa aksi, meliputi apa yang dilakukan oleh pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem. Hal ini meliputi pemilihan-pemilihan seperti papan ketik (key board), panel-panel sentuh, joystick, perintah suara dan sebagainya.

b. Bahasa tampilan, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Bahasa tampilan meliputi pilihan-pilihan seperti printer, layar tampilan, grafik, warna, plotter, keluaran suara dan sebagainya.

c. Basis pengetahuan, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai agar pemakaian sistem bisa efektif. Basis pengetahuan bisa berada dalam pikiran pemakai, pada kartu referensi atau petunjuk, dalam buku manual, dan sebagainya.

4. Manajemen Berbasis Pengetahuan

Subsistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen. Kelebihan subsistem ini adalah:

(29)

b.Dapat diinterkoneksikan repository pengetahuan perusahaan yang kadang disebut basis pengetahuan organisasional.

2.2.4.3 Metode-Metode Pengambilan Keputusan

1.Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

Metode AHP ini mulai dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika Unversity Of Pittsburgh di Amerika Serikat, pada awal tahun 1980-an. AHP yang dikembangkan oleh saaty ini memecahkan yang kompleks dimana aspek atau kriteria yang diambil cukup banyak kompleksitas ini desebabkan oleh banyak hal diantaranya struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian persepsi pengambilan keputusan serta ketidakpastian tersedia dan statistik yang akurat atau bahkan tidak ada sama sekali. [4]

2.Metode SAW (Simple Additive Weighting)

Metode ini sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Metode ini merupakan metode yang paling dikenal dan paling banyak digunakan orang dalam menghadapi situasi MADM (multiple attribute decision making). 3.Metode Fuzzy Logic

Sistem Fuzzy pertama kali ditemukan oleh Prof. Lotfi A. Zaedah pada pertengahan tahun 1960 di Universitas California, Berkeley. Sistem ini diciptakan karena Boolean logik tidak mempunyai ketelitian yang tinggi, hanya mempunyai logika 0 dan 1 saja.

4.Metode Promethee

(30)

Dimana semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian atau survey.

2.2.5 Pengertian AHP

AHP adalah suatu metode yang memecah-mecah suatu situasi yang kompleks, tak terstruktur, ke dalam bagian-bagian komponennya, menata bagian atau variabel ini dalam susunan hierarkhi, memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang relative pentingnya setiap variabel, dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. [4]

AHP yang dikembangkan oleh saaty ini memecahkan yang kompleks dimana aspek atau kriteria yang diambil cukup banyak kompleksitas ini desebabkan oleh banyak hal diantaranya struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian persepsi pengambilan keputusan serta ketidakpastian tersedia dan statistik yang akurat atau bahkan tidak ada sama sekali.

Gambar 2.6Struktur Hirarki AHP[4]

(31)

perbedaan yang mencolok model AHP dengan model lainnya terletak pada jenis inputnya.

2.2.5.1 Kelebihan dan Kekurangan AHP

Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan kelemahan dalam system analisisnya. Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah : a.Kesatuan (Unity)

AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.

b.Kompleksitas (Complexity)

AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.

c.Saling ketergantungan (Inter Dependence)

AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.

d.Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)

AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.

e.Pengukuran (Measurement)

AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas. f.Konsistensi (Consistency)

AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.

g.Sintesis (Synthesis)

AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.

h.Trade Off

(32)

i.Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)

AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.

j.Pengulangan Proses (Process Repetition)

AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan. Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut:

a.Ketergantungan model AHP pada input utamanya.

Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

b.Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

2.2.5.2 Elemen-Elemen Pendukung AHP

1.Definisi masalah dan pencarian solusi

2.Penggolongan hierarki, menyusun sistem yang kompleks kedalam komponen-komponen pokok menurut sifat structural dan fungsionalnya.

3.Perbadingan perpasangan

Untuk menetapkan prioritas elemen-elemen dalam suatu persoalan keputusan adalah dengan perbandingan berpasangan antara elemen-elemen. Dalam membandingkan elemen-elemen digunakan pertanyaan; seberapa kuat suatu

factor/ subfaktor memiliki atau berkontribusi, mendominasi, mempengaruhi,

memenuhi atau menguntungkan terhadap sifat tersebut, dibandingkan dengan mana ia sedang dibandingkan.

2.2.5.3 Prosedur Kegiatan AHP

(33)

1.Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Kemudian menyusun sub-kriteria jika diperlukan.

TUJUAN

Kriteria Kriteria

Sub-Kriteria Sub-Kriteria Sub-Kriteria Sub-Kriteria Sub-Kriteria Sub-Kriteria

Kriteria

Sub-Kriteria Sub-Kriteria Sub-Kriteria

Gambar 2.7Hirarki AHP[4]

2.Menentukan prioritas elemen

a) Langkah pertama dalam penentuan prioritas elemen adalah membuat perbandingan berpasangan yaitu membandingan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.

b) Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mempresentasikan kepentingan relative dari suatu elemen terhadap elemen yang lain. Menggunakan skala rasio, dimana jika nilai matriks berada simetris dengan diagonalnya maka akan bernilai kebalikannya, atau dapat dirumuskan:

(2.1) 3.Sintesis

Petimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan di sintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah:

a)Menjumlahkan nilai setiap kolom pada matriks.

b)Membagi nilai setiap kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks.

(34)

4.Mengukur Konsistensi

Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang harus dilakukan adalah:

a)Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relative elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relative elemen kedua dan seterusnya.

b)Jumlahkan setiap baris

c)Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relative yang bersangkutan.

d)Jumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya

disebut λ matriks

e)Hitung consistency index (CI) dengan rumus (2.2):

CI = (λ maks-n) / (n-1) Dimana n banyaknya elemen.

f)Hitung rasio konsitensi/ consitency ratio ( CR) dengan rumus (2.3): CR = CI/IR

Dimana :

CR = consistency ratio

CI = consistency index

IR = index random consistency

g) Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilai lebih dari 10% maka penilaian data judgemenet harus diperbaiki namun jika nilai CR kurang atau sama dengan 0.1 maka hasil perhitungan bisa dianggap benar. Daftar IR bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1Nilai IR [4]

Ukuran Matriks Nilai IR

1,2 0,00

3 0,58

4 0,90

(35)

6 1,24

7 1,32

8 1,41

9 1,45

10 1,49

11 1,51

12 1,48

13 1,56

14 1,57

15 1,59

2.2.5.4 Perbandingan Pasangan

Pada model AHP pengambilan keputusan menentukan nilai atau skor tiap alternatif untuk suatu kriteria menggunakan perbandingan pasangan. Pada perbandingan pasangan, pembuatan keputusan membandingkan dua alternatif berdasarkan suatu kriteria.

Standar skala preferensi yang digunakan AHP (untuk memasuki nilai perbandingan berpasangan) diperlihatkan pada tabel dibawah ini. Tiap tingkat pada skala preferensi dibuat berdasarkan perbandingan dua item .

Tabel 2.2Tingkat Preferensi [4]

Tingkat preferensi Angka

Sama disukai 1

Sama hingga cukup disukai 2

Cukup disukai 3

Cukup hingga sangat disukai 4

Sangat disukai 5

Sangat disukai hingga amat disukai

6

Amat disukai 7

Amat sangat disukai hingga luar biasa disukai

8

Luar biasa disukai 9

2.1.6 Basis Data

(36)

manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti : 1.Kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian

rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2.Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan

.

3.Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

2.1.7Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan model yang

mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan dalam DFD. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Terdapat tiga simbol yang digunakan yaitu : [7]

1.Entitas, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

2.Atribut, entitas mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entitas.

3.Hubungan, entitas dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini dinamakan

relationship. Sebagaimana halnya entity maka dalam hubungan juga harus

dibedakan antara hubungan dan isi hubungan.

Pada suatu hubungan antar entitas terdapat tiga jenis hubungan yaitu: [7] 1.Hubungan satu ke satu (One to one relationship)

(37)

2.Hubungan satu ke banyak (One to many relationship)

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua, tetapi setiap entitas pada himpunan entitas kedua hanya dapat berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas pertama.

3.Hubungan banyak ke banyak (many to many relationship)

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua, dan demikian juga sebaliknya.

2.1.8 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah suatu alat atau metode penggambaran suatu sistem informasi secara global, baik sistem informasi yang berbasis komputer atau tidak berbasis komputer. Diagram konteks terdiri dari sebuah simbol proses yang mewakili keseluruhan proses dalam sistem dan minimal sebuah external entity

(entitas luar) yang merupakan sumber atau tujuan data dari sistem tersebut dan aliran data yang menggambarkan aliran suatu masukan ataupun keluaran dari sistem tersebut. Berdasarkan notasi Yourdon proses digambarkan dengan lingkaran, entitas luar dengan persegi panjang, dan aliran data digambarkan dengan garis yang diberi mata panah.

2.1.9 Diagram Arus Data

(38)

1.External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

2.Data flow (arus data)

Arus data menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data di DAD diberi simbol suatu panah. Arus data sebaiknya diberi nama

yang

jelas dan mempunyai arti.

3.Process (proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses data ditunjukkan dengan simbol lingkaran. Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi identifikasi proses, nama proses dan pemroses.

4.Data Store (Simpanan data)

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database di sistem komputer.

2.1.10 Kamus Data

(39)

Kamus data harus memuat hal-hal berikut ini: 1.Nama arus data

2.Panjang karakter

3.Tipe data

4.Deskripsi field

2.1.11Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang mendukung pembangunan sistem pengaturan dan pengawasan ini adalah sebagai berikut:

2.1.11.1PHP

PHP adalah suatu bahasa server-side yang di desain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara HTML, dan karena bahasa server-side, maka

bahasa PHP akan dieksekusi di server, yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat.[1]

PHP dahulu merupakan proyek pribadi dari Rasmus Lerdorf pada tahun 1994 (dengan dikeluarkannya PHP versi 1 yang digunakan untuk membuat home page pribadi yang dipublikasikan 8 Juni 1995). Versi pertama ini berupa kumpulan script PERL. Untuk versi kedua Ramus menulis ulang script-script PERL tersebut menggunakan bahasa C, kemudian menambahkan fasilitas untuk form HTML dan koneksi MYSQL. Adapun PHP didapat dari singkatan PHP Hypertex Prepocessor.

(40)

Sintak yang digunakan berasal dari bahasa C, Java maupun PERL. Sampai tulisan ini dibuat versi PHP yang terbaru adalah versi 5.4.7 yang dirilis pada tanggal 13 September 2012.

PHP merupakan bahasa script yang digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana sciprt tersebut dijalankan. Oleh karena itu, spesifikasi server lebih berpengaruh pada eksekusi dari script php daripada spesifikasi client. Namun tetap diperhatikan bahwa web yang dihasilkan tentunya harus dapat dibuka oleh browser pada client. Dalam hal ini versi dari html yang digunakan harus didukung oleh browser client. PHP termasuk dalam Open Source Product. Jadi dapat menambah source code da dapat mendistribusikannya secara bebas. [1]

2.1.11.2CSS

Cascading Style Sheet atau yang lebih dikenal dengan CSS merupakan salah

satu bahasa pemrograman web bertujuan untuk membuat web menjadi lebih menarik dan terstruktur, dalam CSS bisa merubah warna tabel, besar font, atau tata letak menu yang terkendali dari CSS sehingga semua jendela yang berkatitan dengan perubahan tersebut secara otomatis dapat berubah, dengan CSS tidak perlu membuat style dalam setiap file PHP, karen cukup dengan satu file CSS telah bisa mengontrol semua style yang diinginkan dalam setiap file PHP yang akan ditampilkan pada web browser.

2.1.11.3XAMPP

XAMPP adalah salah satu paket instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk tersebut. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost). [1]

(41)

2.1.11.4 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah salah satu web-desain program yang paling populer di industri. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengembangkan website profesional dan user-friendly interface-nya, perangkat dan fitur telah membuat harus-memiliki paket untuk desainer web.

Dreamweaver menggunakan kedua Cascading Style Sheets (CSS) dan Hyper Text Markup Language (HTML) dan memiliki fitur dukungan baik kode-editing yang akan membantu Anda untuk menulis CSS dan HTML. Di samping menulis kode, Anda dapat menggunakan alat tata letak visual untuk membangun situs Anda dan membuat mereka terlihat luar biasa .

2.1.11.5 WEB Browser

Dalam dunia web, perangkat lunak client, yaitu browser web mempunyai tugas yang sama yaitu menterjemahkan informasi yang diterima oleh server web

dan menampilkannya pada layar komputer pengguna. Teks ditampilkan sebagai

teks dan gambar ditampilkan sebagai gambar. Umumnya browser web menerima data dalam bentuk HTML.

File HTML sebenarnya adalah file teks biasa yang selain berisi informasi yang hendak ditampilkan kepada pengguna, juga mempunyai perintah- perintah untuk mengatur tampilan data tersebut. Browserlah yang memiliki kuasa penuh dalam menterjemahkan perintah-perintah tadi. Banyak web browser yang bisa digunakan untuk mengakses web, diantaranya internet explorer, mozilla firefox, opera, maupun safari.

2.1.11.6 MySQL

MySQL adalah sebuah aplikasi Relational Database Management Server

(42)

MySQL dipublikasikan sejak tahun 1996, akan tetapi sebenarnya sudah dikembangkan sejak tahun 1979. MySQL telah memenangakan penghargaan Linux Journal Reader’s Choice Award selama tiga tahun. MySQL sekarang tersedia di bawah lisensi open source, tapi ada juga lisensi utuk menggunakan MySQL yang bersifat komersial.

Keunggulan dari MySQL adalah : 1.Bersifat open source.

2.Sistem perangkat lunaknya tidak memberatkan kerja server atau komputer karena dapat bekerja di background.

(43)

33

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1Analisis Sistem

Sebelum memasuki tahapan perancangan program, dilakukan tahapan analisis sistem yang bertujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan dari pengguna aplikasi. Dalam analisis sistem, dilakukan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh menjadi bagian-bagian yang lebih terperinci dengan maksud agar proses evaluasi dan identifikasi masalah dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

3.1.1Analisis Masalah

Analisis Masalah merupakan sebuah asumsi dari masalah yang akan diuraikan dalam pendukung pengambilan keputusan pemilihan jurusan dan perguruan tinggi bagi siswa SMA Negeri 2 Purwakarta. Analisis masalah dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah :

1. Siswa mengalami kebingungan memilih jurusan dan perguruan tinggi yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan.

2. Keterbatasan jumlah Guru BK sehingga sulit memberi saran memilih jurusan dan perguruan tinggi yang sesuai untuk siswa-siswa SMA Negeri 2 Purwakarta.

3.1.2Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

(44)

3.1.2.1Prosedur Pembagian Hasil Psikotes

Berikut adalah proses siswa dan orang tua mendapatkan hasil tes psikotes yang telah diikuti oleh siswa di SMA Negeri 2 Purwakarta:

a.Siswa mengikuti tes psikotes di SMA Negeri 2 Purwakarta. Kemudian hasil tes

dibawa ke lembaga untuk di periksa.

b.Guru BK mendapat hasil psikotes dari suatu lembaga tes psikologi yang telah di

ikuti siswa SMA Negeri 2 Purwakarta.

c.Guru BK membagikan hasil tes psikologi kepada masing-masing siswa dan

menyimpan berkas salinanya serta nilai-nilai psikotes di ruang BK.

(45)

Prosedur Hasil Tes Psikotes

Guru BK Orangtua Lembaga tes psikotes

A1 Laporan hasil

tes

Gambar 3.1 Prosedur Hasil Tes Psikotes

Keterangan: A1 = Arsip Nilai Psikotes

(46)

3.1.2.2Prosedur Guru BK Mendapatkan Rangking Paralel

Berikut adalah proses guru BK mendapatkan rangking Paralel yang telah di olah oleh bagian kurikulum:

a.Guru pelajaran menyerahkan nilai akhir kepada wali kelas.

b.Kemudian wali kelas mengolahnya dan memasukan kedalam rapot. c.Kemudian Wali kelas membagi rapot tiap semester kepada siswa.

d.Kemudian wali kelas menyalin nilai rapot dan rangking tiap siswa kedalam buku Lager, kemudian menyerahkan ke bagian kurikulum.

e.Bagian kurikulum mengolah rangking tiap siswa dengan Microsoft excel supaya mendapatkan rangking paralel tiap semesternya.

f.Pada awal semester 6 jika mendekati pendaftaran SMNPTN kurikulum menyerahkan rangking paralel siswa kepada guru BK untuk membantu guru BK menyarankan siswa memilih jurusan dan perguruan tinggi.

(47)

Rangking paralel

Siswa Kurikulum

Wali kelas Guru BK

Guru pelajaran

Nilai siswa

Mengolah nilai rapot

Rapot siswa

Leger isi nilai siswa

Mengolah rangking siswa menggunakan excel 2010

Rangking paralel siswa Nilai siswa

A7 A6

A5 Nilai siswa Leger Isi nilai siswa

Rapot Siswa

Leger isi nilai siswa Rangking paralel siswa

Gambar 3.2 Prosedur Memperoleh Rangking Paralel

Keterangan : A5 = Arsip nilai siswa

(48)

3.1.2.3Prosedur Siswa Konsultasi Dengan Guru BK

Berikut adalah proses yang dilakukan oleh siswa untuk berkonsultasi dengan guru BK untuk mendapatkan saran jurusan dan perguruan tinggi :

a.Siswa berkonsultasi ke guru BK tiap jam istirahat baik secara individu maupun kelompok.

b.Guru BK memberikan saran jurusan dan Perguruan tinggi berdasarkan nilai rapot dan rangking paralel siswa.

(49)

Mulai

Siswa memasuki

ruang BK

Guru BK memberi saran kepada siswaberdasarkan nilai rapot dan nilai

psikotes

Saran diterima? Tidak

Iya

selesai Siswa meminta

saran kepada guru BK

(50)

3.1.3Analisis Aturan Bisnis

Analisis aturan bisnis berisikan analisis aturan-aturan yang berlaku pada sistem yang sedang berjalan. Sebagai berikut :

3.1.3.1Analisis Aturan Bisnis Yang Sedang Berjalan

1.Prosedur pengolahan nilai rangking paralel

a.Rangking paralel dipisahkan berdasarkan IPA dan IPS

b.Jumlah nilai akhir pada rangking paralel di dapat dari jumlah nilai rapot dari semester 3 sampai semester 5.

2.Prosedur pelaksanaan tes psikotes

Siswa melaksanakan tes psikotes yang dikolektif melalui SMA Negeri 2 Purwakarta. Hasil tes diberikan kepada guru BK , kemudian guru BK membagikan hasil kepada siswa dalam bentuk laporan, apabila siswa ingin mengetahui nilainya maka siswa harus bertanya kepada guru BK.

3.Prosedur siswa konsultasi dengan guru BK

Siswa berkunjung ke ruang BK, kemudian siswa bertanya kepada guru BK, kemudian siswa mendapat saran jurusan dan perguruan tinggi yang sesuai. Jika siswa masih belum yakin dengan saran guru BK,siswa dapat bertanya kembali dengan guru BK di hari lain.

3.1.3.2Analisis Aturan Bisnis Yang Diusulkan

Berdasarkan aturan bisnis yang sedang berjalan, maka diusulkan aturan bisnis yang baru antara lain sebagai berikut:

a.Guru BK memasukan data siswa kedalam sistem.

b.Guru BK memasukan data rangking paralel siswa kedalam sistem. c.Guru BK memasukan data nilai psikotes siswa kedalam sistem.

d.Guru BK dapat mengelola perhitungan nilai atau angka untuk proses AHP. e.Siswa dapat menggunakan username dan password berupa NIS kemudian siswa

(51)

3.1.4Anilisis Kode

Cek kode merupakan suatu kode tertentu berupa angka yang digunakan sebagai identitas suatu instansi resmi.

3.1.4.1Anilisis Kode Yang Sedang Berjalan

Penggunaan kode digunakan sebagai field kunci agar tidak terjadi duplikasi data pada pengolahan data sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan dan Perguruan Tinggi di SMA Negeri 2 Purwakarta dapat dilihat sebagai berikut: 1.Nomor Induk Siswa

Gambar 3.4Nomor Induk Siswa

(52)

2.Nomor Induk Pegawai

Gambar 3.6 Nomor Induk Pegawai

Gambar 3.7 Contoh Nomor Induk Pegawai

3.1.4.2Analisi Kode Yang Diusulkan

(53)

1.Nomor Induk Siswa

Gambar 3.8 Kode Login untuk siswa

Contoh : 11120001 2.Kode Guru BK

Untuk dapat Login Guru BK cukup mengetikan username dan password. Untuk username berupa nama mereka masing-masing sedangkan password default diberikan oleh admin.

Contoh : Eko

3.1.5Analisis Metode AHP Terhadap Kasus

Siswa SMA Negeri 2 Purwakarta harus memilih jurusan dan perguruan tinggi. Guru BK juga telah mengidentifikasi 5 (lima) kriteria utama sebagai parameter pembanding pemilihan jurusan dan perguruan tinggi :

1.Psikotes

Dalam proses AHP, nilai psikotes siswa harus dikelompokan, berdasarkan ketentuan lembaga psikotes untuk hasil pengelompokan psikotes dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 3.1 Pengelompokan Nilai Psikotes

Psikotes Rata-Rata Diatas Rata2 Cerdas Sangat Cerdas

Nilai 100-110 110-120 120-130 130++

Peringkat 4 3 2 1

Berikut adalah keterangan dari tabel 3.1:

(54)

kolom rata-rata baris peringkat merupakan urutan rangking, semakin kecil angkanya semakin baik.

2.Jumlah Nilai Rapot

Dalam proses AHP, Jumlah Nilai rapot siswa harus dikelompokan, berdasarkan wawancara dengan guru BK untuk hasil pengelompokan jumlah nilai rapot dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 3.2 Pengelompokan Nilai Rapot

Nilai raport Kecil Sedang Besar Sangat

Besar

Nilai <2900 2901-3000 3001-3100 3100++

Peringkat 4 3 2 1

Berikut adalah keterangan dari tabel 3.2:

Angka < 2900 pada kolom kecil baris Nilai merupakan Range nilai rapot yang ditentukan oleh guru BK sehingga masuk katagori kecil, begitu juga penjelasan pada angka-angka selanjutnya. Sedangkan angka 4 pada kolom kecil baris peringkat merupakan urutan rangking, semakin kecil angkanya semakin baik.

3.Peminat

Dalam proses AHP, data peminat harus dikelompokan, berdasarkan wawancara dengan guru BK untuk hasil pengelompokan peminat dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 3.3 Pengelompokan Banyaknya Peminat

Peminat Sedikit Sedang Banyak Sangat

Banyak

Nilai 0-500 500-1000 1001-1500 1500++

Peringkat 4 3 2 1

Berikut adalah keterangan dari tabel 3.3:

(55)

selanjutnya. Sedangkan angka 4 pada kolom sedikit baris peringkat merupakan urutan rangking, semakin kecil angkanya semakin baik.

4.Akreditasi

Dalam proses AHP, data akreditasi jurusan di perguruan tinggi tertentu harus dikelompokan, berdasarkan wawancara dengan guru BK untuk hasil pengelompokan akreditasi dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 3.4 Pengelompokan Akreditasi

Akreditasi Sangat baik Baik Cukup

Nilai A B C

Peringkat 1 2 3

Berikut adalah keterangan dari tabel 3.4:

Huruf A pada kolom A baris Nilai merupakan katagori akreditasi disuatu jurusan di perguruan tinggi tertentu yang ditentukan oleh BAN-PT sehingga masuk katagori sangat baik, begitu juga penjelasan pada angka-angka selanjutnya. Sedangkan angka 1 pada kolom sangat baik baris peringkat merupakan urutan rangking, semakin kecil angkanya semakin baik.

5.Daya Tampung

Dalam proses AHP, data daya tampung jurusan di perguruan tinggi tertentu harus dikelompokan, berdasarkan wawancara dengan guru BK untuk hasil pengelompokan daya tampung dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 3.5 Pengelompokan Daya Tampung

Daya

Tampung Sedikit Sedang Banyak Sangat Banyak

Nilai <30 31-60 61-100 100++

Peringkat 4 3 2 1

Berikut adalah keterangan dari tabel 3.5:

(56)

selanjutnya. Sedangkan angka 4 pada kolom sedikit baris peringkat merupakan urutan rangking, semakin kecil angkanya semakin baik.

Tujuan utama siswa adalah memilih 3 jurusan dari beberapa jurusan yang tersedia di perguruan tinggi.

Berdasarkan asumsi kasus diatas, langkah-langkah perhitungan AHP dalam pemilihan jurusan dan perguruan tinggi adalah sebagai berikut:

1.Mendefinisikan masalah 2.Membuat struktur hierarki

3.Membuat matriks perbandingan berpasangan

4.Menjumlahkan setiap kolom (∑kolom) pada matriks perbandingan.

5.Normalisasi matriks, dengan membagi setiap kolom matriks dengan jumlah

kolom (∑kolom), kemudian dijumlahkan setiap barisnya (∑baris).

6.Menghitung total priority value (TPV) untuk mendapatkan bobot kriteria dan subkriteria.

7.Menghitung uji konsistensi.

8.Mengalikan data nilai dengan TPV kriteria dan TPV subkriteria.

9.Menghitung Priorty Global dengan cara menjumlahkan semua hasil perkalian TPV kriteria dan TPV subkriteria dengan data nilai.

10.Mengurutkan Priorty Global dari yang paling besar nilainya.

3.1.5.1Mendefinisakan Masalah

Masalah yang ada bagi siswa SMA Negeri 2 Purwakarta adalah memilih 3 jurusan dan perguruan tinggi pada jalur masuk SMNPTN. Untuk itu guru BK memberikan saran berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:

1.Nilai Psikotes

Nilai Psikotes merupakan penilaian terhadap kepribadian siswa yang diperoleh dari tes psikotes yang diselengarakan dari suatu instansi.

2.Jumlah nilai Rapot

(57)

3.Peminat

Peminat merupakan banyaknya calon mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah di jurusan tersebut dan di perguruan tinggi tersebut

4.Daya Tampung

Daya Tampung merupakan kuota suatu jurusan di perguruan tinggi untuk menerima mahasiswa.

5.Akreditasi

Akreditasi merupakan penilaian terhadap suatu jurusan di perguruan tinggi berdasarkan prestasi yang telah diperoleh.

3.1.5.2Membuat Struktur Hirarki

Tujuan utama dari permasalahan yang dialami siswa adalah memilih jurusan dan perguruan tinggi. Jurusan yang diinginkan memiliki 5 kriteria utama yaitu nilai psikotes, jumlah nilai rapot, peminat, daya tampung, dan akreditasi. Masing-masing kriteria memiliki subkriteria tertentu sebagai berikut:

1.Psikotes

A1 = Sangat Cerdas A2 = Cerdas

A3 = Diatas Rata-rata A4 = Rata-rata 2.Nilai Rapot

B1 = Sangat Besar B2 = Besar

B3 = Sedang B4 = Kecil 3.Daya Tampung

C1 = Sangat Banyak C2 = Banyak

(58)

4.Akreditasi

A = Sangat Baik B = Baik

C = Cukup 5.Peminat

D1 = Sangat Banyak D2 = Banyak

D3 = Sedang D4 = Sedikit

Berdasarkan asumsi tersebut struktur hierarki pemilihan jurusan dapat dilihat pada gambar 3.9 berikut ini.

JURUSAN DAN PERGURUAN

TINGGI

NILAI PSIKOTES

NILAI RAPOT

DAYA

TAMPUNG AKREDITASI PEMINAT

A4 B4 C1 D3 E3

A2

A1 A3 B1 B2 B3 C2 C3 C4 D1 D2 E1 E2 E4

Gambar 3.9Hirarki Permasalahan yang dihadapi

3.1.5.3Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan

(59)

Tabel 3.6 Matriks perbandingan kriteria

Kriteria Nilai

Psikotes

Nilai Rapot

Daya Tampung

Akreditasi Peminat

Nilai Psikotes

1

Nilai Rapot 1

Daya Tampung

1

Akreditasi 1

Peminat 1

Diasumsikan perbandingan nilai terhadap masing-masing kriteria adalah sebagai berikut :

a.Nilai Psikotes dibandingkan Nilai Rapot bernilai 3: nilai psikotes sedikit lebih penting dari Nilai Rapot

b.Nilai Psikotes dibandingkan DT bernilai 4 : Nilai psikotes agak lebih penting dari DT

c.Nilai psikotes dibandingkan Akreditasi bernilai 4 : Nilai psikotes agak lebih penting dari Akreditasi

d.Nilai psikotes dibandingkan Peminat bernilai 3 : Nilai psikotes sedikit lebih penting dari Peminat

e.Nilai Rapot dibandingkan DT bernilai 2 : Nilai Rapot agak sedikit lebih penting dari DT

f.Nilai Rapot dibandingkan Akreditasi bernilai 3 : Nilai Rapot sedikit lebih penting dari DT

g.Nilai Rapot dibandingkan Peminat bernilai 2 : Nilai Rapot agak sedikit lebih penting dari Peminat

h.DT dibandingkan Akreditasi bernilai 2 : DT agak sedikit lebih penting dari Akreditasi

i.DT dibandingkan Peminat bernilai 2 : DT agak sedikit lebih penting dari Peminat

j.Akreditasi dibandingkan Peminat bernilai 2 :Akreditasi agak sedikit lebih penting dari Peminat

(60)

Tabel 3.7 Matriks perbandingan kriteria

Kriteria Nilai

Psikotes

Nilai Rapot

Daya Tampung

Akreditasi Peminat

Nilai

3.1.5.4Menjumlahkan Setiap Kolom Pada Matriks Perbandingan

Nilai masing-masing kriteria pada tabel matriks perbandingan kriteria

kemudian dijumlahkan secara vertikal menjadi jumlah (∑kolom), seperti pada

tabel dibawah:

Tabel 3.8Matriks perbandingan berpasangan dengan jumlah kolom

Kriteria Nilai

Psikotes

Nilai Rapot

Daya Tampung

Akreditasi Peminat

Nilai

Berikut adalah keterangan dari tabel 3.8 matriks perbandingan berpasangan dengan jumlah kolom diatas yaitu :

a)Angka 0,33 pada kolom nilai psikotes baris nilai rapot (lihat tabel 3.8) merupakan hasil perhitungan dari ketentuan rumus 2.1, contoh pada perhitungan kolom nilai psikotes baris nilai rapot: .

b)Angka 2,16 pada kolom nilai psikotes (lihat tabel 3.8) diperoleh dari penjumlahan pada setiap kolom elemen yang bersangkutan, contoh pada kolom

nilai psikotes Begitupun dengan

(61)

3.1.5.5Normalisasi Matriks

Langkah selanjutnya adalah melakukan pembagian nilai kriteria dengan hasil jumlah kolom (nilai masing-masing kriteria / ∑ masing-masing kolom), hasil pembagian tersebut kemudian dijumlahkan per baris seperti tabel berikut:

Tabel 3.9Matriks perbandingan berpasangan dengan jumlah baris

Kriteria Nilai

Psikotes

Nilai Rapot

Daya Tampung

Akreditasi Peminat ∑ Baris

Nilai

Nilai Rapot 0,33/2,16

= 0,15

Akreditasi 0,25/2,16

= 0,12

0,33/5,33

= 0,06 0,5/8 = 0,06

1/10,5 =

0,10 2/10 = 0,2 0,54

Peminat 0,33/2,16=

0,15 diperoleh dari nilai kolom nilai psikotes baris nilai psikotes terakhir yaitu 1 (lihat tabel 3.6) dibagi dengan jumlah kolom nilai psikotes yaitu 2,16 (lihat tabel 3.8), contoh pada kolom nilai psikotes baris nilai psikotes : Begitupun

dengan angka –angka yang lain, diperoleh dengan cara yang sama.

b)Nilai ∑ Baris pada tabel 3.9, diperoleh dari penjumlahan pada setiap barisnya. Untuk baris pertama, nilai 2,21 merupakan hasil dari

penjumlahan . Begitupun dengan

angka-angka penjumlahan setiap baris yang lain pada tabel 3.9 matriks nilai untuk kriteria, diperoleh dengan cara yang sama.

3.1.5.6Menghitung TPV (Total Priority Value)

(62)

∑baris dengan jumlah kriteria yaitu ada 6 kriteria, hasil penilaian dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.10Bobot kriteria

Kriteria TPV (∑

baris/5)

Nilai Psikotes 0,44

Nilai Rapot 0,22

Daya

Tampung 0,15

Akreditasi 0,11

Peminat 0,09

Berikut adalah keterangan dari tabel 3.10 menghitung prioritas untuk kriteria diatas yaitu :

Nilai 0,44 pada kolom prioritas baris nilai psikotes (lihat tabel 3.10), diperoleh dari nilai jumlah perbaris (lihat tabel 3.9) dibagi dengan banyaknya kriteria dalam

hal ini 5 kriteria. Contoh pada baris nilai psikotes : Begitupun

dengan angka-angka pada kolom prioritas yang lain pada tabel 3.10 menghitung prioritas untuk kriteria, diperoleh dengan cara yang sama.

3.1.5.7Menghitung Uji Konsistensi

Setelah nilai TPV didapat langkah selanjutnya adalah menghitung tingkat konsistensi matriks perbandingan kriteria, apakah nilai konsistensi dapat ditoleransi konsistensinya atau perhitungan harus diulang kembali agar mendapatkan perhitungan dengan konsistensi kurang dari 0,1. Untuk perhitungan konsistensi (CI) dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a.Menghitung Nilai eigen (max)

Tabel 3.11Nilai Eigen

Kriteria TPV ∑Kolom Max

Nilai Psikotes 0,44 2,16 0,95

Nilai Rapot 0,22 5,33 1,15

Daya

Tampung 0,15 8 1,16

Akreditasi 0,11 10,5 1,12

Peminat 0,09 10 0,91

Gambar

Gambar 2.6 Struktur Hirarki AHP[4]
Gambar 2.7 Hirarki AHP[4]
Gambar 3.1 Prosedur Hasil Tes Psikotes
Gambar 3.2 Prosedur Memperoleh Rangking Paralel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan

Pengguna PHP dalam aplikasi ini memungkinkan data diolah oleh server sehingga keamanan data lebih terjamin dan dapat langsung disimpan dalam suatu database. Toko Perangkat Komputer

Panduan bimbingan tersebut dapat digunakan oleh guru bimbingan dan konseling untuk keperluan bimbingan bagi peserta didik yang kesulitan dalam menjalin interaksi

Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen adalah untuk menangani penyelesaian sengketa antara konsumen dan pelaku usaha/ produsen yang pada umumnya meliputi jumlah nilai

Keberadaan seni hias keramik dari berbagai asal dan jenis di wilayah Kesultanan Cirebon, dapat dikaitkan pula sebagai dampak perkawinan antara Sunan Gunung Jati dengan

1 Aspek Penggunaan Lahan Lahan di Kabupaten Paser, khususnya di wilayah pengembangan baru merupakan lahan yang masih mentah, dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit

Dalam rangka pelaksanaan kebijakan Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 72 ayat (1) huruf b

Maka dari itu, dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa hal yang harus diketahui sebelum melakukan kegiatan penyuntingan yakni bagaimana proses pemilihan