• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan website Dinas Pemuda dan Olah Raga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan website Dinas Pemuda dan Olah Raga"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh ketika telah melalui tahap pembangunan website Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bandung, adalah sebagai berikut:

1. Website Dispora Bandung sebagai media penyampaian informasi akan membantu admin maupun masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan mudah.

2. Website ini menampilkan berbagai informasi penting dari Dispora Bandung, seperti profil dinas dan artikel, kegiatan dinas yang dimiliki Dispora Bandung secara detil.

4.2 Saran

Saran dari penulis untuk pengembangan dari website Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bandung, adalah sebagai berikut:

1. Penambahan fasilitas kritik dan saran yang dapat membantu kinerja dari Dispora Bandung.

2. Diperlukan analisis yang lebih mendalam dan mengacu pada aplikasi yang telah dibuat ini untuk pengembangan sistem selanjutnya.

(2)
(3)
(4)

LAMPIRAN F

(5)
(6)
(7)
(8)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR SIMBOL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 1

1.3 Maksud dan Tujuan ... 1

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metode Penelitian ... 2

1.5.1 Pengumpulan Data ... 2

1.5.2 Pengembangan Perangkat Lunak ... 2

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Profil Dispora ... 5

2.1.1 Sejarah Singkat Dispora Bandung ... 5

2.1.2 Visi Dispora Bandung ... 5

2.1.3 Misi Dispora Bandung ... 5

2.1.4 Logo Dispora ... 6

2.1.5 Dasar Hukum Dispora ... 6

2.1.6 Struktur Organisasi ... 7

2.1.7 Deskripsi Tugas ... 8

2.2 Landasan Teori ... 14

2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... 14

2.2.2 Pengertian Sistem ... 15

2.2.3 Bentuk Umum Sistem ... 16

(9)

2.2.5.1 Diagram Konteks ... 18

2.2.5.2 DFD (Data Flow Diagram) ... 18

2.2.5.3 Kamus Data (Data Dictionary) ... 19

2.2.6 Sistem Informasi ... 19

2.2.7 Database ... 19

2.2.7.1 Operasi Database ... 20

2.2.7.2 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 20

2.2.7.3 Pengolahan Data ... 21

2.2.8 Jaringan Komputer ... 22

2.2.8.1 Klasifikasi Jaringan Komputer ... 22

2.2.8.2 Topologi Jaringan Komputer ... 23

2.2.9 Internet ... 25

3.1.3.1 Sejarah Internet ... 26

2.2.10 Website ... 27

2.2.11 Perangkat Lunak yang digunakan ... 28

2.2.11.1 Wamp Server ... 28

2.2.11.2 Windows ... 28

2.2.11.3 Apache ... 29

2.2.11.4 MySQL ... 30

2.2.11.5 PHP ... 30

2.2.11.6 Coffecup HTML ... 31

BAB III PEMBAHASAN ... 33

3.1 Analisis ... 33

3.1.1 Analisis Masalah ... 33

3.1.2 Analisis Sistem yang sedang berjalan ... 33

3.1.2.1 Proses Penyampaian Informasi ... 34

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 36

3.1.3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 36

3.1.3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 37

3.1.3.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir ... 37

3.1.4 Analisis Data ... 40

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 42

(10)

3.1.5.2.1 DFD 1 : Level 1_Sistem Informasi Kegiatan Dispora Bandung .. 43

3.1.5.2.2 DFD 2 : Level 2_Proses Pengolahan Data ... 43

3.1.5.2.3 DFD 3 : Level 3_Proses Pengolahan Data Agenda ... 44

3.1.5.2.4 DFD 4 : Level 3_Proses Pengolahan Data Artikel ... 45

3.1.5.2.5 DFD 5 : Level 3_Proses Pengolahan Data Foto ... 45

3.1.5.2.6 DFD 6 : Level 3_Proses Pengolahan Data Album ... 46

3.1.5.3 Spesifikasi Proses ... 46

3.1.5.4 Kamus Data ... 54

3.2 Perancangan Sistem ... 55

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 55

3.2.1.1 Skema Relasi ... 55

3.2.1.2 Diagram Relasi ... 56

3.2.1.3 Struktur Tabel ... 57

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 58

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 59

3.2.4 Perancangan Pesan ... 72

3.2.5 Jaringan Semantik ... 74

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 75

3.2.6.1 Prosedur Login ... 76

3.2.6.2 Prosedur Tambah Data ... 76

3.2.6.3 Prosedur Ubah Data ... 77

3.2.6.4 Prosedur Hapus Data ... 78

3.2.6.5 Prosedur Cari Data ... 79

3.3 Implementasi ... 80

3.3.1 Perangkat Keras yang Digunakan ... 81

3.3.2 Perangkat Lunak ynag Digunakan ... 81

3.3.3 Implementasi Database ... 81

3.3.4 Implementasi Antarmuka ... 83

3.3.4.1 Implementasi Antarmuka Untuk Pengunjung ... 83

3.3.4.2 Implementasi Antarmuka Untuk Admin ... 84

3.4 Pengujian ... 85

3.4.1 Rencana Pengujian ... 85

(11)

3.4.4 Kasus dan Hasil Pengujian Betha ... 86

3.4.5 Kesimpulan Pengujian Betha ... 89

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 90

4.1 Kesimpulan ... 90

4.2 Saran ... 90

(12)

Gambar 1.1 Alur Metode Waterfall ... 3

Gambar 2.1 Logo Dispora ... 6

Gambar 2.2 Struktur Organisasi ... 8

Gambar 2.3 Bentuk Umum Sistem ... 17

Gambar 3.1 Flowmap Proses Penyampaian Informasi ... 35

Gmabar 3.2 Diagram E-R ... 41

Gambar 3.3 Diagram Konteks ... 42

Gambar 3.4 DFD Level 1 Sistem Informasi Kegiatan Dispora Bandung ... 43

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data ... 44

Gambar 3.6 DFD Level 3 Proses Pengolahan Data Agenda ... 44

Gambar 3.7 DFD Level 3 Proses Pengolahan Data Artikel ... 45

Gambar 3.8 DFD Level 3 Proses Pengolahan Data Foto ... 45

Gambar 3.9 DFD Level 3 Proses Pengolahan Data Album ... 46

Gambar 3.10 Diagram Relasi ... 56

Gambar 3.11 Struktur Menu Admin ... 59

Gambar 3.12 Form Home ... 59

Gambar 3.13 Form Agenda ... 60

Gambar 3.14 Form Artikel ... 61

Gambar 3.15 Form Album ... 62

Gambar 3.16 Form Login Admin ... 63

Gambar 3.17 Form Edit Data Admin ... 63

Gambar 3.18 Form Home Admin ... 64

Gambar 3.19 Form Tambah Agenda ... 65

Gambar 3.20 Form Tambah Artikel ... 66

Gambar 3.21 Form Tambah Album ... 67

Gambar 3.22 Form Edit Agenda ... 68

Gambar 3.23 Form Edit Album ... 69

Gambar 3.24 Form Agenda Admin ... 70

Gambar 3.25 Form Artikel Admin ... 71

Gambar 3.26 Form Album Admin ... 72

(13)

Gambar 3.29 Pesan Simpan ... 74

Gambar 3.30 Pesan Hapus ... 74

Gambar 3.31 Jaringan Semantik Admin ... 75

Gambar 3.32 Fungsi Login ... 76

Gambar 3.33 Fungsi Tambah Data ... 77

Gambar 3.34 Fungsi Ubah Data ... 78

Gambar 3.35 Fungsi Hapus Data ... 79

(14)

Tabel 3.1 Fakta Perangkat Keras ... 36

Tabel 3.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 36

Tabel 3.3 Fakta Perangkat Pikir ... 37

Tabel 3.4 Kebutuhan Perangkat Pikir ... 39

Tabel 3.5 Kamus Data Diagram E-R ... 41

Tabel 3.6 Spesifikasi Proses ... 46

Tabel 3.7 Kamus Data ... 54

Tabel 3.8 Tabel User ... 57

Tabel 3.9 Tabel Agenda ... 57

Tabel 3.10 Tabel Artikel ... 57

Tabel 3.11 Tabel Foto ... 58

Tabel 3.12 Tabel Album ... 58

Tabel 3.13 Tabel Pesan ... 75

Tabel 3.14 Nama dan Spesifikasi Perangkat Keras ... 81

Tabel 3.15 Name dan Spesifikasi Perangkat Lunak ... 81

Tabel 3.16 Tabel Database User ... 82

Tabel 3.17 Tabel Database Agenda ... 82

Tabel 3.18 Tabel Database Artikel ... 82

Tabel 3.19 Tabel Database Foto ... 83

Tabel 3.20 Tabel Database Album ... 83

Tabel 3.21 Tabel Implementasi Pengunjung ... 84

Tabel 3.22 Tabel Implementasi Admin ... 84

Tabel 3.23 Rencana Pengujian ... 85

Tabel 3.24 Pengujian Oleh User ... 85

Tabel 3.25 Hasil Pengujian oleh User ... 86

Tabel 3.26 Hasil Pengujian 1 ... 88

Tabel 3.27 Hasil Pengujian 2 ... 88

Tabel 3.28 Hasil Pengujian 3 ... 88

Tabel 3.29 Hasil Pengujian 4 ... 89

(15)

1. Daftar Simbol Flowmap

Simbol Nama Simbol Keterangan

Dokumen Manual

Menunjukan dokumen sebagai masukan dan keluaran dalam proses

manual

Kondisi

Menunjukan ada suatu kondisi yang harus diperiksa untuk melihat hasil

keluaran

Arsip

Menggambarkan kumpulan dokumen-doukumen sejenis yang

disimpan

Aliran Dokumen Menunjukan aliran dokumen

(16)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Entitas Menggambarkan keberadaan sebuah entitas (entitas kuat)

Relasi Menggambarkan keterhubungan antar relasi

Garis Relasi Menggambarkan hubungan entitas dan relasi atau entitas dengan atribut

(17)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Entitas Luar Menggambarkan entitas eksternal yang berhubungan dengan sistem

Proses Menggambarkan proses yang ada dalam suatu sistem

Data Store Menggambarkan tempat penyimpanan data di dalam sistem

Aliran Data/Informasi

(18)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Terminator Pemulaan / Akhir Program

Input/Output Data Proses input / output data, paraneter, informasi

Proses Proses perhitungan / Proses pengolahan data

Decision

Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk tingkat

selanjutnya Garir/Alir

(19)
(20)

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga pelaksanaan kerja praktek di Dinas Pemuda dan Olahraga Bandung yang berlangsung pada tanggal sekian sampai dengan sekian dapat berjalan dengan lancer.

Selama proses kerja praktek, kami telah mendapatkan banyak sekali pengetahuan, baik mengenai bagaimana lingkungan kerja yang sesungguhnya yang terdiri dari bermacam-macam individu dengan segala karakteristiknya, maupun pengetahuan dari penelitian dan kerja praktek yang telah dilakukan oleh kami.

Selama masa tersebut, kami telah mendapatkan banyak sekali bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orangtua tercinta dan keluarga yang telah memberi dukungan baik moril maupun materil sehingga pelaksanaan dan pembuatan laporan kerja praktek ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T, MT. selaku dosen wali IF-4 sekaligus dosen pembimbing kerja praktek.

3. Kepala Dinas, Drs. H. Ebet Hidayat, M. Si.

4. Seluruh pegawai di Dinas Pemuda dan Olah Raga.

5. Teman-teman program studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung, khususnya kelas IF-4 angkatan 2009 UNIKOM.

6. Seganap dosen, staff dan karyawan Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Kami sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Demikian laporan kerja praktek ini kami buat, semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sendiri dan umumnya bagi yang membacanya.

Bandung, Januari 2013

(21)

DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Bahra. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

2. Dagun, S. M. (1997). Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan.

3. Kadir, A. (2010). Membuat Aplikasi Laporan menggunakan PHP. Yogyakarta: Penerbit Andi.

4. Nugroho, B. (2005). Database Relasional Dengan MySQL. Yogyakarta: Penerbit Andi.

5. Rasiman. (2005). Internet: Pengertian, Sejarah, dan Fasilitas-Fasilitasnya. Internet, pengertian, sejarah, dan jenis-jenis layanan internet , 2.

6. Sopandi, D. (2004). Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Bandung: Informatika Bandung.

7. Wahana Komputer. (2004). Kamus Lengkap Jaringan Komputer. Jakarta: Salemba Infotek.

(22)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bandung merupakan unsur pelaksanaan otonomi daerah yang bergerak dalam bidang Kepemudaan dan Keolahragaan. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bandung memiliki tugas untuk melaksanakan berbagai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan daerah dalam bidang kepemudaan dan keolahragaan yang diberikan oleh Bupati.

Berdasarkan observasi yang kami lakukan di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bandung, Selama ini masyarakat hanya mengenal Dispora Bandung dari media seperti koran, radio, spanduk, atau dari obrolan orang, sehingga masyarakat terkadang kesulitan untuk mendapatkan informasi profil, kegiatan dan informasi lainnya secara detail. Selain itu media informasi yang digunakan untuk memberikan pengumuman saat ini hanya berupa selembaran kertas, radio, spanduk atau program yang diselenggarakan oleh Dispora.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka Dispora berupaya untuk merancang dan membangun web Dispora.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka dirumuskan permasalahannya yaitu bagaimana membangun website untuk membantu Dispora dalam menyampaikan informasi kegiatan kepada masyarakat.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka kami bermaksud merancang dan membangun website di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bandung.

Adapun tujuan dari pembangunan website tersebut adalah :

(23)

2. Dapat menjadi sarana media informasi yang efektif dalam memberitahukan kegiatan yang akan diselenggarakan oleh Dispora Bandung.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Website digunakan untuk mengolah data informasi profil, agenda kegiatan yang ada di Dispora Bandung.

2. Penambahan Artikel dan Informasi lainnya hanya dapat dilakukan oleh administrator. 3. Pendekatan metode analisis yang digunakan adalah metode terstruktur atau prosedural. 4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP. Perangkat lunak pengolahan data

menggunakan DBMS MySQL.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dibagi menjadi dua, yaitu Metoda Pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.

1.5.1 Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka

Studi Pustaka dilakukan untuk mengumpulkan materi yang berhubungan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

2. Wawancara dan Pengamatan

Wawancara dilakukan terhadap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, dilengkapi dengan pengamatan terhadap mekanisme proses yang terjadi pada dinas tersebut.

1.5.2 Pengembangan Perangkat Lunak

(24)

Gambar 1.1 Alur Metode Waterfall

Perangkat lunak yang dibangun.Penjelasan dari alur metode waterfall ini adalah sebagai berikut :

1. Rekayasa dan Pemodelan

Rekayasa dan pemodelan sistem menekankan pada pengumpulan kebutuhan pada level sistem dengan sedikit perancangan dan analisis.

2. Analisis

Pada tahap analisis, dilakukan proses pengumpulan kebutuhan yang lebih diintensifkan ke perangkat lunak.

3. Desain

Perancangan perangkat lunak dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan perangkat lunak, yang mencakup perancangan arsitektur, perancangan modul aplikasi, dan perancangan antarmuka. Proses desain ini mengubah hasil analisis menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum penulisan program.

4. Pengkodean (Coding)

Dalam proses ini, hasil analisis dan desain sistem pada proses sebelumnya diterjemahkan ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin.

5. Pengujian

(25)

6. Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi pada perangkat lunak yang dibangun.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas landasan teori yang berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam membangun aplikasi ini.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan dan juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis.

Bab ini juga meliputi hasil implementasi dari analisis dan perancangan yang telah dilakukan beserta hasil pengujian sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi dan dapat memenuhi tujuannya dengan baik.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Dispora

2.1.1 Sejarah Singkat Dispora Bandung

Perencanaan Program Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung disesuaikan dengan arah kebijakan pembangunan yang tertuang dalam Rencana Strategis Kota Bandung tahun 2009-2013 pada misi ke 3 (tiga) yaitu : “Mengembangkan sosial budaya kota yang ramah dan berkesadaran tinggi serta berhati nurani” mengacu pada hal tersebut, salah satu agenda prioritas Kota Bandung adalah meningkatkan prestasi olahraga dan kepemudaan.

Dimana program dan kegiatan yang direncanakan dilaksanakan pada tahun 2010, diharapkan akan dapat mendukung pencapaian tujuan bersama, yaitu :

1. Peningkatan kualitas dan produktivitas SDM yang religius. 2. Peningkatan IPM Kota Bandung.

3. Pengembangan ekonomi kreatif.

4. Percepatanan pengembangan wilayah Bandung. 5. Pelaksanaan reformasi birokrasi.

6. Pengembangan kehidupan sosial budaya. 7. Peningkatan pelayanan infrastruktur dasar. 8. Pengembangan daya saing kota.

2.1.2 Visi Dispora Bandung

Adapun visi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bandung yaitu “Menjadikan Kota Bandung sebagai kota yang berprestasi dalam bidang Pemuda dan Olahraga”.

2.1.3 Misi Dispora Bandung

(27)

1. Meningkatkan prestasi serta peran masyarakat dalam bidang Olahraga. 2. Meningkatkan prestasi dan peran serta kepemudaan.

3. Mengembangkan sarana/prasarana dalam bidang pemuda dan keolahragaan. 4. Meningkatkan pendapatan asli daerah Kota Bandung melalui bidang pemuda

dan keolahragaan.

2.1.4 Logo Dispora

Logo Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) umum menggunakan logo yang sama dengan logo Kemenpora Indonesia dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.1 Logo Dispora

2.1.5 Dasar Hukum Dispora

Sebagai dasar hukum penyusunan Rencana Kerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung tahun 2010-2015 adalah :

(28)

2. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pendanaan Keolahragaan.

6. Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Bandung Tahun 2008 Nomor 08).

7. Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Kota Bandung Tahun 2009 Nomor 09).

8. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.

2.1.6 Struktur Organisasi

(29)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

2.1.7 Deskripsi Tugas a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas:

1. Memimpin Dinas Pemuda dan Olah Raga dalam perumusan perencanaan kebijakan, pelaksanaan pembangunan bidang

kepemudaan dan olah raga penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, pengendalian teknis bidang kepemudaan dan keolahragaan serta pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana bidang kepemudaan dan keolahragaan.

(30)

b. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas:

1. Melaksanakan koordinasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan program pemuda dan olah raga, pengelolaan urusan kepegawaian, urusan umum yang meliputi kegiatan surat menyurat, penggandaan, perlengkapan, rumah tangga, hubungan masyarakat, urusan keuangan. 2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya. c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 2. Menyelenggarakan, melaksanakan dan mengelola administrasi

kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan pendidikan pelatihan pegawai.

3. Melaksanakan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan, urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, perjalanan dinas, keprotokolan, penyusunan rencana kebutuhan barang, peralatan, mendistribusikan. 4. Melaksanakan tata usaha barang, perawatan/penyimpanan peralatan

kantor dan pendataan inventaris kantor; 5. Menyelenggarakan administrasi perkantoran; 6. Melaksanakan kebersihan dan keamanan kantor;

7. Menghimpun, mengolah data, menyusun program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

d. Sub Bagian Keuangan dan Program

Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas: 1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan.

(31)

3. Menyelenggarakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan anggaran satuan kerja.

4. Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis Dinas Pemuda dan Olah Raga.

5. Menghimpun, mengolah data dan menyusun program kerja Sub Bagian Keuangan.

6. Melaksanakan pengurusan biaya perpindahan pegawai dan ganti rugi gaji pegawai serta pembayaran hak-hak keuangan lainnya.

7. Melaksanakan evaluasi keuangan terhadap hasil pelaksanaan program dan rencana strategis Dinas Pemuda dan Olah Raga.

8. Mengkompilasikan dan penyusunan laporan hasil laporan perencanaan dan laporan akuntabilitas Dinas Pemuda dan Olah Raga.

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

e. Bidang Kepemudaan

Bidang Kepemudaan mempunyai tugas:

1. Melaksanakan pemberdayaan anak, remaja, pendidikan dan pelatihan kepemudaan serta pengembangan Kelembagaan kepemudaan.

2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

f. Seksi Bina Prestasi dan Pemberdayaan Pemuda

Seksi Bina Prestasi dan Pemberdayaan Pemuda mempunyai tugas:

1. Menyusun kegiatan Seksi Pendidikan dan Pelatihan Kepemudaan. 2. Melakukan pendataan dan penyusunan program pendidikan dan

pelatihan serta kewirausahaan pemuda.

3. Menyusun rencana pendidikan dan pelatihan kepemudaan. 4. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kepemudaan.

(32)

g. Seksi Bina Organisasi Kepemudaan dan Kemitraan

Seksi Kelembagaan Kepemudaan mempunyai tugas:

1. Menyusun kegiatan Seksi Kelembagaan Kepemudaan.

2. Menyusun dan mengkoordinasikan/fasilitasi dan pengembangan lembaga kepemudaan.

3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan lembaga kepemudaan. 4. Menyusun kriteria dan standarisasi lembaga kepemudaan.

5. Melaksanakan pembangunan kapasitas dan kompetensi lembaga kepemudaan.

6. Melaksanakan pengembangan jaringan dan sistem informasi.

7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kepemudaan sesuai dengan bidang tugasnya.

h. Bidang Keolahragaan

Bidang Keolahragaan mempunyai tugas:

1. Melaksanakan pekan dan kejuaraan olah raga, pemberdayaan dan pemasyarakatan olah raga serta peningkatan kelembagaan

keolahragaan.

2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

i. Seksi Bina Olahraga Masyarakat

Seksi Bina Olahraga Masyarakat mempunyai tugas:

1. Menyusun kegiatan Seksi Pemberdayaan dan Pemasyarakatan Olah Raga.

2. Menyusun rencana kegiatan pemberdayaan olah raga masyarakat. 3. Melaksanakan kegiatan usaha peningkatan pengetahuan teknis dan

ketrampilan bidang olah raga.

(33)

6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Keolahragaan sesuai dengan bidang tugasnya.

j. Seksi Bina Prestasi Organisasi dan Kemitraan

Seksi Bina Prestasi Organisasi dan Kemitraan mempunyai tugas: 1. Menyusun rencana kegiatan Seksi Kelembagaan Keolahragaan; 2. Melakukan pendataan dan penyusunan program.

3. Memfasilitasi peningkatan manajemen kelembagaan keolahragaan. 4. Mengembangkan kemitraan pemerintah dengan masyarakat dalam

pembangunan olah raga.

5. Melaksanakan standarisasi, akreditasi dan sertifikasi keolahragaan.

6. Menyiapkan pengaturan sistem penganugerahan, penghargaan dan kesejahteraan pelaku olah raga.

7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keolahragaan sesuai dengan bidang tugasnya.

k. Bidang Sarana dan Prasarana

Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas:

1. Melaksanakan dan memberikan rekomendasi pembangunan, pengadaan, pengelolaan prasarana dan sarana kepemudaan dan keolahragaan serta pendanaan keolahragaan.

2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

l. Seksi Sarana dan Prasarana Kepemudaan

Seksi Sarana dan Prasarana Kepemudaan mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana kegiatan Seksi Prasarana dan Sarana Pemuda. 2. Menyiapkan bahan dalam rangka menyusun rencana pembangunan

prasarana dan sarana kepemudaan.

(34)

4. Menyiapkan bahan dalam rangka pemberian rekomendasi pembangunan prasarana dan sarana kepemudaan.

5. Menyusun rencana kebutuhan sarana kepemudaan.

6. Melakukan pengadaan dan pendistribusian sarana kepemudaan. 7. Menyusun pedoman penggunaan prasarana dan sarana kepemudaan. 8. Melaksanakan perawatan prasarana dan sarana kepemudaan.

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Dana, Prasarana dan Sarana sesuai dengan bidang tugasnya. m. Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga

Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana kegiatan Seksi Prasarana dan Sarana Olah Raga. 2. Menyiapkan bahan dalam rangka menyusun rencana pembangunan

prasarana dan sarana olah raga.

3. Menyusun petunjuk teknis standarisasi pembangunan prasarana dan sarana olah raga.

4. Menyiapkan bahan dalam rangka pemberian rekomendasi pembangunan prasarana dan sarana olah raga.

5. Menyusun rencana kebutuhan sarana keolahragaan.

6. Melakukan pengadaan dan pendistribusian sarana olah raga.

7. Menyusun pedoman penggunaan prasarana dan sarana keolahragaan. 8. Melaksanakan perawatan prasarana dan sarana keolahragaan.

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Dana, Prasarana dan Sarana sesuai dengan bidang tugasnya. n. Unit Pelaksana Teknis Dinas

(35)

2. UPTD dibentuk dengan Peraturan Bupati berdasarkan kebutuhan Daerah serta telah memenuhi kriteria dan ketentuan yang telah

ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. o. Kelompok Jabatan Fungsional

1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

2. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenis dan jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang

keahliannya, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 3. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori mendasari suatu penelitian sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem dinyatakan sebagai perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sistem dapat didefinisikan juga sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem adalah kumpulan dari bagian apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

(36)

2.2.2 Pengertian Sistem

Suatu sistem pada dasarnya merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lain dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan mempermudah pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi. Sistem itu sendiri mempunyai tujuan yang sama untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat ada yang menyebut mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai sasaran (object). Jadi dapat disimpulkan pengertian sistem adalah kumpulan dari berbagai macam elemen yang berbeda namun mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai sasaran atau objek.

Beberapa elemen dari sistem sebagai berikut : 1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

(37)

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem. (Al-Bahra, 2005)

2.2.3 Bentuk Umum Sistem

(38)

Proses

Input Output

Gambar 2.3 Bentuk Umum Sistem

2.2.4 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Analisis Sistem (System analysis) merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh sistem analisis sebagai berikut :

a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

b. Umderstand, yaitu memahami kerja system yang ada. c. Analyze, yaitu menganalisis system.

d. Report, yaitu membuat laporan analisis.

Tahapan system analisis dilakukan setelah perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahapan selanjutnya.(Jogianto,1999)

2.2.5 Pemodelan Sistem

(39)

memperbaiki sistem yang sudah ada.

Alat-alat yang digunakan dalam pemodelan sistem antara lain adalah: 1. Diagram Konteks.

2. Data Flow Diagram (DFD). 3. Kamus Data (Data Dictionary).

2.2.5.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.

Diagram Konteks memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. (Al-Bahra, 2005)

2.2.5.2 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram adalah diagram sistem yang menggambarkan cara kerja aplikasi secara logic. Mulai dari tingkat paling tinggi sampai dengan tingkat paling rendah. Pada perancangan ini terdiri dari perancangan awal (preliminary design) dan perancangan rinci (detailed design) sesuai dengan tahap-tahap rekayasa perangkat lunak. Adapun penjelasan dari perancangan awal adalah perancangan sistem yang menggambarkan tentang hubungan antara sistem dengan lingkungan luar sistem.

(40)

2.2.5.3 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat mendefinisikan data yang mengalir pada sistem dengan lengkap. Kamus data dapat digunakan pada tahap analisa dan perancangan sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang masukan, merancang laporan-laporan dan database.

Dengan adanya kamus data, didapat definisi-definisi dari bentuk-bentuk yang tidak dimengerti dalam DFD yaitu aliran data, file, proses dan elemen-elemen data. Arus data pada DFD bersifat global, hanyaditujukan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari arus data, secara lebih lengkap dapat dilihat di kamus data. (Al-Bahra, 2005)

2.2.6 Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu juga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan alat untuk mengendalikan organisasi. (Al-Bahra, 2005)

2.2.7 Database

Database dapat diartikan sebagai kumpulan data store yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk atau media penyimpanan sekunder lainnya, yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, di mana setiap pemakai (user) diberi wewenang (otorisasi) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus, menganalisis, menambah, memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut. (Al-Bahra, 2005)

(41)

2.2.7.1 Operasi Database

Operasi dasar database diantaranya adalah pembuatan, penghapusan, pembuatan tabel, pengisian tabel yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Pembuatan database baru (create database) yaitu menciptakan database baru.

2. Penghapusan database (drop database) yaitu penghapusan suatu database.

3. Pembuatan file/tabel baru ke dalam suatu databse yaitu penambahan file/tabel ke dalam database.

4. Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/tabel disebuah database (insert).

2.2.7.2 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram adalah salah satu model atau teknik pendekatan yang dapat menyatakan atau mengambarkan hubungan antara entity di dalam sebuah sistem di mana sebuah hubungan tersebut dinyatakan sebagai one to one, one to many, many to one dan many to many.

Entity Relationship Diagram memiliki komponen-komponen utama, yaitu :

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah sebuah barang atau objek yang dapat dibedakan dari objek lain. Entitas direpresentasikan dengan empat persegi panjang. 2. Atribut (Attribute)

Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Atribut direpresentasikan dengan bentuk elips.

3. Relasi (Relationship)

(42)

4. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas adalah angka yang menunjukkan banyaknya kemunculan suatu objek terkait dengan kemunculan objek lainnya pada suatu relasi. Jenis-jenis kardinalitas yaitu sebagai berikut :

a. One to One

Hubungan one to one adalah antara file pertama dengan file keduaadalah satu banding satu.

b. One to Many

Hubungan one to many adalah sebuah relasi merupakan tahap dimana hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding banyak.

c. Many to One

Hubungan many to one adalah sebuah relasi merupakan tahap dimana hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak banding satu.

d. Many to Many

Hubungan many to many adalah sebuah relasi antara suatu file satu dengan file yang kedua memepunyai relasi banyak ke banyak. (Al-Bahra, 2005)

2.2.7.3 Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dari tiga tahapan dasar yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle) yaitu input, processing dan output.

1. Input, tahap ini merupakan proses memasukkan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

(43)

mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di storage.

3. Output, tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device), yaitu berupa informasi.

2.2.8 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah kumpulan antara teknologi komputer, dan teknologi komunikasi. Gabungan teknlogi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software dan hardware. (Sopandi, 2004).

Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

2.2.8.1 Klasifikasi Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat diklasifikasikan menurut skala sebagai berikut :

1. Local Area Network (LAN) :

Suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas.

2. Metropolitant Area Network (MAN) :

Prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km.

3. Wide Area Network (WAN) :

Jaraknya antar kota, negara, dan benua. ini sama dengan internet. Berdasarkan fungsi: Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer :

1. Client-server

(44)

sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.

2. Peer-to-peer

Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan, atau dengan kata lain dapat dikatakan dima satu komputer terhubung ke komputer lainnya secara langsung.

Berdasarkan media transmisi datanya, jaringan komputer dapat dibedakan atas beberapa kategori, diantaranya :

1. Jaringan Berkabel (Wired Network)

Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

2. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

2.2.8.2 Topologi Jaringan Komputer

Pada jaringan komputer dikenal beberapa topologi sebagai berikut : 1. Topologi Bus

(45)

kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum.

Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka computer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel Coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel Coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node).

2. Topologi Bintang (Star)

(46)

konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

3. Topologi Cincin (Ring)

Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

4. Topologi Mesh

Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network).

5. Topologi Pohon (Tree)

Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer. (Sopandi, 2004)

2.2.9 Internet

(47)

Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking, yang berarti hubungan dari banyak jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, salelit, dan lainnya. Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini menggunakan protokol yaitu TCP/IP.

TCP (Transmission Control Protocol) bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data. Untuk dapat ikut serta menggunakan fasilitas Internet, Anda harus berlangganan ke salah satu ISP (Internet Service Provider) yang ada dan melayani daerah Anda. ISP ini biasanya disebut penyelenggara jasa internet. Anda bisa menggunakan fasilitas dari Telkom seperti Telkomnet Instan, speedy dan juga layanan ISP lain seperti first media, netzip dan sebagainya. Internet memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa memberikan manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran informasi dan buruk bila digunakan untuk hal yang berbau pornografi, informasi kekerasan, dan lain-lainnya yang negatif. Internet ini memungkinkan pengguna komputer di seluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi dengan cara saling mengirimkan email, menghubungkan komputer satu ke ke komputer yang lain, mengirim dan menerima file dalam bentuk text, audio, video, membahas topik tertentu pada newsgroup, website social networking dan lain-lain. (Wahana Komputer, 2004)

2.2.9.1 Sejarah Internet

Internet dan sejarahnya tidak terlepas dari terbentuknya sebuah jaringan komputer yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), yaitu dengan mendomonstrasikan perpaduan antara Hardware dan Software dengan komputer berbasis UNIX, Komunikasi jarak jauh dapat dilakukan tanpa ada batasan yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

(48)

Control Protocol/Internet Protocol) dan disinilah awal dari segala sejarah internet yang dikenal luas sampai saat ini. Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di Negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet. (Rasiman, 2005)

2.2.10 Website

Secara terminologi, website adalah sebuah tempat dalam World Wide Web dimana homepage sebuah organisasi atau individual berada. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

(49)

2.2.11 Perangkat Lunak yang digunakan

Perangkatlunak yang digunakan untuk membangun Sistem Infomasi Dispora Bandung diantaranya adalah, Wamp Server, Coffecup HTML.

2.2.11.1 Wamp Server

Wamp adalah sebuah aplikasi yang dapat menjadikan komputer kita menjadi sebuah server. Wamp singkatan dari Windows, Apache, MySQL, dan PHP. Wamp server merupakan suatau kemudahan alternatif dalam penginstalan dan sederhana dalam melakukan konfigurasi di banding dengan pilihan yang lain.Kegunaan wamp server ini untuk membuat jaringan local sendiri dalam artian kita dapat membuat website secara offline untuk masa coba-coba di komputer sendiri. Jadi fungsi dari wamp server itu sendiri merupakan server website kita untuk cara memakainya. Mengapa harus menjadi server ? Karena dalam hal ini komputer yang akan kita pakai harus memberikan pelayanan untuk pengaksesan web, untuk itu komputer kita harus menjadi server.

Biasanya para perancang web atau web master jika akan merencanakan (planing), kemudian membangun (buliding) dilakukan di komputer local atau bisa juga di jaringan local, tidak langsung di host internet. Oleh karena itu perlu dikomputer kita di jadikan server sehingga kita seolah olah sedang meng update di hostnya ( tempat penyimpanan file2 yang diperlukan website ) internet.

Dengan di tempatkannya file file pendukung website di komputer kita kita tidak perlu buka masuk internet, sehingga hal ini mengurangi presentasi waktu dan biaya, yang kalo di lakukan langsung di jaringan internet akan memakan waktu yang lama juga untuk uploadnya (edit file file websitenya seperti html, php atau asp).(Siti, 2008)

2.2.11.2 Windows

(50)

windows sebelumnya. Beberapa sistem operasi windows yang dikeluarkan oleh perusahaan Microsoft antara lain:

1. Microsoft Windows 3.1 2. Microsoft Windows 95 3. Microsoft Windows 98 4. Microsoft Windows 2000 5. Microsoft Windows Me 6. Microsoft Windows Xp 7. Microsoft Windows Vista 8. Microsoft Windows 7 9. Microsoft Windows 8

Dari pemaparanmengenaiwindows diatas dapat dilihat bahwa setiap perkembangan windows maka tampilan desktopnya sudah lebih baik dan juga fasilitas-fasilitas yang lain jika di bandingkan dengan sistem operasi windows sebelumnya. (Wahid, 2005)

Sedangkan dalam pemakaiannya system operasi windows memerlukan perangkat Hardware (perangkat keras) yang lebih tinggi kepastiannya. Misalnya : Memory, Harddisk dan sebagainya.

2.2.11.3 Apache

Apache adalah web server yang dapat dijalankan di banyak system operasi (Linux, Microsoft Windows, serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini mengunakan HTTP. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) merupakan aturan pengiriman informasi yang berupa hypertext (teks pada computer yang memungkinkan user saling mengirimkan informasi ( request-respon).

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.

(51)

2.2.11.4 MySQL

MySQL adalah suatu perangkat lunak database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanyadengan sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language). MySQL jugamerupakan database relasi (Relational Database Management System atau RDBMS), seperti halnya ORACLE, Postgresql, MS SQL, dan sebagainya. MySQL AB menyebut produknya sebagai database open source terpopuler di dunia. Berdasarkan riset dinyatakan bahwa bahwa di platform Web, dan baik untuk kategori open source maupun umum, MySQL adalah database yang paling banyak dipakai. (Nugroho, 2005)

Menurut perusahaan pengembangnya, MySQL telah terpasang di sekitar 3 juta komputer. Puluhan hingga ratusan ribu situs mengandalkan MySQL bekerja siang malam memompa data bagi para pengunjungnya.

2.2.11.5 PHP

PHP adalah suatu bahasa pemrograman berupa skrip yang sangat popular dalam membuat aplikasi web. PHP berawal dari skrip Perl/CGI yang dibuat oleh seorang pengembang perangkat lunak bernama Rasmus Lerdorf untuk menghitung jumlah pengunjung homepage-nya. Karena banyaknya pengunjung yang meminta skrip tersebut, Lerdorf akhirnya membagi-bagikan skrip buatannya yang diberi nama Personal Home Page (PHP).

Banyaknya permintaan membuat Lerdorf terus mengembangkan skripnya. Beberapa orang akhirnya bergabung membentuk tim untuk mengembangkan PHP. Sejak itu PHP berkembang pesat dengan banyak fungsi baru yang ditamba hkan. Kepanjangan dari PHP kini berubah menjadi PHP: Hypertext Preprocessor. (Kadir, 2010)

Ada tiga macam penggunaan PHP : 1. Server-side scripting

Ini merupakan jenis penggunaan yang paling banyak dilakukan pengguna PHP. Untuk menggunakannya, dibutuhkan tiga hal: PHP parser, aplikasi web server yang terkoneksi dengan instalasi PhP, dan aplikasi web browser.

2. Command line scripting

(52)

3. Pembuatan aplikasi berbasis desktop

Pada penggunaan PHP jenis ini, dibutuhkan ekstensi tambahan PHP-GTK. PHP memiliki empat kelebihan utama yang menarik minat banyak pengguna.

Kelebihan utama PHP tersebut diringkas sebagai berikut : 1. Practicality

PHP dibuat dengan menitikberatkan pada kepraktisan. Hasilnya, PHP adalah bahasa pemrograman minimalis, dilihat dari segi kebutuhan pengguna dan kebutuhan sintaks.

2. Power

PHP memiliki banyak kemampuan, mulai dari kemampuan untuk terhubung dengan basis data, membuat halaman web dinamis, membuat dan memanipulasi berkas gambar, Flash dan PDF, berkomunikasi dengan bermacam protokol seperti IMAP dan POP3, dan masih banyak lagi.

3. Possibility

PHP dapat menyediakan lebih dari satu solusi untuk suatu masalah.

4. Price

PHP selalu dirilis kepada publik tanpa ada batasan untuk penggunaan, modifikasi, atau redistribusi.

2.2.11.6 CoffeCup HTML

CoffeeCup Free HTML Editor adalah Software yang di kembangkan oleh CoffeeCup Inc. Software ini terdiri dari dua versi, yaitu versi gratis (free) dan berbayar (pro). Perbedaan yang terletak antara versi gratis dan berbayar antara lain adalah fitur CSS Menu Designer, Image Mapper, Website Color Schemer, dan FTP Upload yang hanya bisa sobat dapatkan melalui versi berbayar.

(53)

mendukung WYSIWYG (what you see is what you get) Software editor ini juga sudah mendukung HTML5.0 dan CSS 3.0 yang tentunya akan membuat Website jadi lebih hidup dan menarik.

(54)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Analisis

3.1.1 Analisis Masalah

Analisis perlu diakukan pada sistem yang sedang berjalan sebelum melakukan perancangan sistem, dengan tujuan untuk mengevaluasi sistem yang telah ada, merumuskan tujuan yang ingin dicapai dengan sistem yang baru serta menyususun rencana pembangunan sistem. Hasil dari analisis yang dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan memudahkan dalam melakukan perancangan sistem yang akan dibangun.

Berdasarkan hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan di Dispora Bandung, Selama ini masyarakat hanya mengenal Dispora Bandung dari media seperti koran, radio, spanduk, atau dari obrolan orang, sehingga masyarakat terkadang kesulitan untuk mendapatkan informasi profil, kegiatan dan informasi lainnya secara detail. Selain itu media informasi yang digunakan untuk memberikan pengumuman saat ini hanya berupa selembaran kertas, radio, spanduk atau program yang diselenggarakan oleh Dispora.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis berupaya untuk merancang dan membangun web Dispora.

3.1.2 Analisis Sistem yang sedang berjalan

(55)

3.1.2.1 Proses Penyampaian Informasi

Alur Penyampaian Informasi yang berjalan saat ini yaitu :

1. Petugas membuat surat untuk menginformasikan acara kegiatan yang akan dilaksanakan.

2. Surat kemudian diberikan ke bagian TU untuk ditandatangani oleh Kepala Dinas.

3. Kepala Dinas melakukan pengecekan surat, jika surat sudah lengkap dan benar, maka akan ditandatangani oleh Kepala Dinas, jika surat belum lengkap akan di kembalikan lagi ke TU, kemudian TU mengembalikan ke petugas yang bersangkutan.

4. Setelah ditandatangani, TU melakukan penomoran surat dan mengarsipkannya.

(56)
[image:56.595.119.534.111.747.2]

Gambar flowmap proses penyampaian informasi kegaiatan acara adalah sebagai berikut :

(57)

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Ditujukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi non fungsional melibatkan beberapa kebutuhan diantaranya kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak dan user.

3.1.3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang diperlukan adalah perangkat keras yang mampu mendukung perangkat lunak yang dibutuhkan agar dapat berjalan dengan baik. Dinas Pemuda dan Olahraga Bandung memiliki perangkat keras dengan spesifikasi sebagai berikut :

Tabel 3.1 Fakta Perangkat Keras

No Nama Perangkat Spesifikasi

1 Processor Intel Core 2 Duo @ 2,8 Ghz

2 Harddisk 160 GB

3 Memori 1 GB

4 VGA 128 MB

5 Monitor 15,6”

6 Kartu Jaringan 7 Modem

8 Mouse dan Keyboard

Sedangkan kebutuhan perangkat keras untuk menerapkan sistem ini adalah :

Tabel 3.2 Kebutuhan Perangkat Keras

No Nama Perangkat Spesifikasi

1 Processor Intel Pentium 4 @ 2,0 Ghz

2 Harddisk 20 GB

3 Memori 256 MB

4 VGA 128 MB

5 Monitor 14”

6 Kartu Jaringan 7 Modem

8 Mouse dan Keyboard

(58)

3.1.3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Untuk mendukung dalam penyampaian informasi, dibutuhkan suatu fasilitas yang memadai. Yaitu berupa perangkat lunak (Software) yang dirancang untuk memudahkan dalam pencarian informasi. Dinas Pemuda dan Olahraga Bandung memiliki perangkat lunak sebagai berikut :

a. Sistem Operasi : Windows XP Professional SP2

b. Aplikasi lain : Web Browser (Modzila Firefox, Google Chrome).

Adapun perangkat lunak (Software) yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem ini adalah :

c. Sistem Operasi : Windows XP Professional SP2 d. Tool : 1. Wamp Server 2.0

2. CoffeCup Free HTML Editor e. DBMS : MySQL

f. Aplikasi lain : Web Browser (Modzila Firefox, Google Chrome, Opera).

Berdasarkan analisis perangkat lunak yang dilakukan perangkat lunak yang dimiliki saat ini oleh Dispora Bandung membutuhkan beberapa penambahan perangkat lunak untuk menjalankan aplikasi website sehingga aplikasi yang dibangun dapat berjalan dengan optimal.

3.1.3.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir

Fakta SDM yang ada di Dispora Bandung saat ini dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 3.3 Fakta Perangkat Pikir

No Jenis SDM Tanggung Jawab Tingkat Pendidikan

Tingkat Keterampilan

Pelatihan yang pernah diikuti

1 Kepala Dinas

(59)

No Jenis SDM Tanggung Jawab Tingkat Pendidikan Tingkat Keterampilan Pelatihan yang pernah diikuti Membina, Mengendalikan, Mengkoordinasik an dan mempertanggung jawabkan kesimpulan atau pertimbangan. Pencapaian hasil yang tepat. Kesekretariatan di lingkungan Sekretariat Dewan 2 Kepala Bidang Kepemudaan Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan dan pelayanan umum di bidang pemuda

dan olah raga lingkup kepemudaan .

S1/S2 ilmu kedokteran dan atau Magister Kesehatan Dapat memimpin dengan baik. Dapat membuat kesimpulan atau pertimbangan. Pencapaian hasil yang tepat.

Pejabat Eselon III unsur staf atau

lini 3 Pengadminist rasi Bidang Kepemudaan Mengelola administrasi data dan dokumen serta menganalisis data hasil kegiatan. D3/S1 - Jurusan berbagai disiplin ilmu Dapat membuat kesimpulan atau pertimbangan berdasarkan analisis data atau

kriteria tertentu terkait dengan lingkup umum Dapat berhubungan

dengan orang lain secara timbal balik

Pernah melaksanakan administrasi surat menyurat di lingkup UPT Puskesmas/perna h mengikuti diklat

administrasi ketatausahaan 4 Kepala Bidang Keolahragaan Penyusanan rencana dan program lingkup

bina olah raga masyarakat

S1 – jurusan Sarjana Kesehatan Masyarakat Dapat memimpin dengan baik. Dapat membuat kesimpulan atau pertimbangan. Pencapaian hasil yang tepat. Dapat berhubungan

dengan orang lain secara timbal balik.

Dapat menafsirkan perasaan, gagasan

atau fakta dari sudut pangdang

pribadi.

Pejabat Eselon IV unsur staf atau lini lain terkait

Kesehatan Masyarakat/Prom kes 5 Pengadminist rasi Bidang Keolahragaan Mengelola administrasi data dan dokumen serta menganalisis data hasil kegiatan pelayanan. D3/S1 - Jurusan berbagai disiplin ilmu Dapat membuat kesimpulan atau pertimbangan berdasarkan analisis data atau

(60)

No Jenis SDM Tanggung Jawab Tingkat Pendidikan Tingkat Keterampilan Pelatihan yang pernah diikuti lingkup Pelayanan Kesehatan khusus Dapat berhubungan

dengan orang lain secara timbal balik

6 Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Penyusunan rencana dan program lingkup sarana dan prasarana kepemudaan serta sarana dan prasarana keolahragaan

S1 – Jurusan bidang ADM Dapat memimpin dengan baik. Dapat membuat kesimpulan atau pertimbangan. Pencapaian hasil yang tepat. Dapat berhubungan

dengan orang lain secara timbal balik.

Pernah mengikuti Diklat teknis ADM. 7 Pengadminist rasi Bidang Sarana dan Prasarana Melaksanakan proses administrasi kegiatan dan surat

di lingkungan pelayanan. D3/S1 - Jurusan berbagai disiplin ilmu Dapat membuat kesimpulan atau pertimbangan berdasarkan analisis data atau

kriteria tertentu terkait dengan lingkup Pelayanan Kesehatan Rujukan Dapat berhubungan dengan orang lain secara timbal balik

Pernah mengikuti Diklat teknis

administrasi ketatausahaan/ teknis komputer

[image:60.595.66.556.67.479.2]

Kebutuhan pengguna untuk menjalankan sistem yang dibangun dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 3.4 Kebutuhan Perangkat Pikir

No Jenis

Pengguna Jenis SDM

Tanggung Jawab Tingkat Pendidikan Tingkat Keterampilan Pelatihan yang pernah diikuti

1 Admin

(61)

No Jenis

Pengguna Jenis SDM

Tanggung Jawab Tingkat Pendidikan Tingkat Keterampilan Pelatihan yang pernah diikuti 1 Orang Pengadministr asi Bidang Sarana dan Prasarana

Berdasarkan analisis karakteristik kebutuhan perangkat pikir yang ada di Dispora Bandung sudah memenuhi standar untuk mengelola dan menjalankan sistem yang dibangun.

3.1.4 Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami. Entitas yang terdapat pada database website Dispora Bandung diantaranya adalah berikut :

1. User

Entitas user dimaksudkan untuk administrator login kedalam website.

2. Agenda

Entitas agenda dimaksudkan untuk agenda kegiatan Dispora Bandung.

3. Artikel

Entitas artikel dimaksudkan untuk kumpulan artikel-artikel yang terdapat pada website.

4. Foto

Entitas foto dimaksudkan untuk menyimpan informasi foto-foto aset Dispora Bandung.

5. Album

Entitas album dimaksudkan untuk informasi yang digunakan untuk mengelompokkan foto.

(62)

Gambar 3.2 Diagram E-R

[image:62.595.187.477.330.754.2]

Kamus data pada diagram E-R diatas dijelaskan dalam tabel berikut : Tabel 3.5 Kamus Data Diagram E-R

No Entitas Atribut

1 User

iduser username password nama email ket

2 Agenda

idagenda judulagenda tanggal waktu lokasi isi iduser

3 Artikel

idartikel namaartikel tanggal isi gambar iduser idagenda

4 Foto

idfoto namafoto idalbum iduser idartikel

5 Album

(63)

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja sistem yang dibangun. Analisis kebutuhan fungsional juga dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan fungsional. Spesifikasi kebutuhan fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan pada saat implementasi sistem.

1. Diagram Konteks

2. DFD (Data Flow Diagram) 3. Spesifikasi Proses

4. Kamus Data

3.1.5.1 Diagram Konteks

Diagram konteks atau disebut juga dengan model sistem fundamental merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah balon tunggal dengan data input output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan.

Gambar 3.3 Diagram Konteks

3.1.5.2 Data Flow Diagram (DFD)

(64)

dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

3.1.5.2.1 DFD 1 : Level 1_Sistem Informasi Kegiatan Dispora Bandung

DFD level 1 sistem i

Gambar

Gambar 3.1 Flowmap Proses Penyampaian Informasi
Tabel 3.4 Kebutuhan Perangkat Pikir
Tabel 3.5 Kamus Data Diagram E-R
Gambar 3.4 DFD Level 1 Sistem Informasi Kegiatan Dispora Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian blackbox yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem sudah berjalan sesuai yang diharapkan, tetapi tidak menutup

Berdasarkan hasil pengujian alpha (fungsional) dengan kasus uji diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pembangunan aplikasi game edukasi IPA dan Matematika

Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda SELAKU PENGGUNA

Adapun hasil pengujian Alpha yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi peramalan persediaan barang dan bahan baku yang dibangun sudah berjalan

Berdasarkan hasil pengujian alpha yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi yang dibangun sudah berjalan sesuai dengan perancangan awal dan

[r]

[r]

Adapun hasil pengujian Alpha yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi peramalan persediaan barang dan bahan baku yang dibangun sudah berjalan