i PERAN KEPALA SEKOLAH SMPN 18 MALANG
DALAM MENYUKSESKAN IMPLEMNTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SKRIPSI
Oleh: AUFA ROSYIDI NIM. 201110010311074
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
ii Peran KepalaSekolah SMPN 18 Malang
Dalam Menyukseskan Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)
Oleh: AUFA ROSYIDI NIM. 201110010311074
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
iv KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmatnya kepada kita semua, semoga kita tetap bertaqwa dan dapat menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Sehingga kita menjadi orang yang beruntung dan tetap memegang syariat islam atas kehendak dan ridho-Nya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada uswatun suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukan kita jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yakni addinul islam assyirotol mustaqim. Maka dengan itu skripsi ini dengan judul “PERAN KEPALA SEKOLAH SMPN 18 MALANG DALAM MENYUKSESKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PAI” dapat dilaksanakan dengan baik.
Skripsi ini dibuat dan disajikan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program sarjana Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang. Tak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada beberapa pihak antara lain:
1. Kepada Bapak, ibu, kakak dan adik-adikku yang selalu mendoakan dan memberi dukungan terhadap penulis, untuk menyelesaikan skripsi ini. 2. Drs. Faridi, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas
v A. Peran Kepala Sekolah dalam Menyukseskan Implementasi
Kurikulum 2013………...51
B. Pendidikan Agama Islam……….54
BAB III .METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian………...57
B. Lokasi Penelitian………57
C. Informan Penelitian………...58
D. Teknik Pengumpulan Data……….58
E. Analisis Data………..61
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Latar Belakang Objek Penelitian..……….63
B. Penyajian dan Analisis data………...73
1. Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI…………...75
2. Peran Kepala Sekolah dalam Menykseskan Implementasi Kuriklum 2013 Mata Peajaran PAI………..81
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan………87
vi DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah
Lampiran 2. Lampiran Struktur Kurikulum pada Tingkat Daerah di SMP Negeri 18Malang
Lampiran 3. Kompetensi dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Lampiran 4. Beban belajar peserta didik kurikulum 2013 kelas VII dan VIII Lampiran 5. RPP kelas VII PAI
Lampiran 6. Foto-foto
vii DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul dan Adayani, Dian. (2006). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep dan Implementasi Kurikulum, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Ali, Muhammad. (1992). Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung: Sinar Baru
Al-Hafidz, Muhammad, (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran PAI. Skripsi Pendidikan Agama Islam Universitas MuhammadiyahMalang.
Andang. (2015). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Darmaningtyas. Problematika Kurikulum 2013, Tempo.co, RABU, 10 Juli 2013, 11:27WIB,http://www.tempo.co/read/kolom/2013/07/10/762/Problematika -Implementasi-Kurikulum-2013, diakses tanggal 15-04-2015, pukul 09.46 WIBAndang, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015
Ferdinandus. Rabu, 19 Oktober 2014. 11:38,
http://news.metronews.com/read/2014/10/09/19/307023/ini-delapan-masalah dalam-implementasi-kurikulum-2013. diakses tanggal 15-04-2015, pukul 08.45
Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru.Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Kneller, George F. (1996). Logic and Leanguage of Education, London,Sydney: Joh Willey and Sons Inc. New York.
Kementrian Agama Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013, Peduli terhadap Makhluk Hidup Buku Guru SD/MI Kelas IV, Jakarta: Lazurdi GIS dan Politeknik Negeri Media Kreatif.
viii Langgulung. (1995). Manusia dan Pendidikan suatu analisa psikologi dan
pendidikan, Jakarta: Al Husna Zikra,
Materi Diklat Budaya Sekolah Manajemen Perubahan Kepemimpinan Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Peneliian Kualitatif. Bandung: PT Rosda Karya.
Mulyasa. (2012). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Edisi.1 Cetakan ke-2, Jakarta. Bumi Aksara.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Cetakan ke-4. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Mulyasa. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: 2007
Murni, Djamal. (1984). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana PerguruanTinggi Agama/ IAIN
Mukhtar. (2003). Desain Pembelajaran PAI. Jakarta: Misaka Galiza.
Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran Scripta Cendekia.
Banjramasin.
Syaifudin, Nurdin dan Basyirudin, Usman. (1999). Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat.
Puspitasari, Yekti. (2014). Pola Kepemiminan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidkan Agama Islam di Sekolah SD Muhammadiyah 8 Malang. Malang, Skripsi Fakultas Agama Islam Umm. Rahmat, et.all. (2006). Peran Stategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Jatinagor: Alqorprint.
Samsudin, S. (2006). Manajemen: a Guide t exective Comman, Bandung: CV. Pustaka Setia.
Tafsir, Ahmad. (1995) Epistimologi untuk Pendidikan Agama Islam. Bandung: Fak.Tar. IAIN Suna Gunung jati.
Tafsir, Ahmad. (2006). Filsafat Pendidikan Islami Integrasi Jasmani, Rohani, dan Kalbu Memanusikan Manusia, Bandung: Remaja Rosda Karya.
ix Sariono, Kurikulum Generasi Emas, Jurnal Pendidikan kota Surabaya, Volume 3 Sugiono. (2008). Metode Peneltian Pendiikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
dan R&D. Bnadung: Alfa Beta.
Tobroni. (2008). Pendidikan Islam Paradigma teologis, Flosofis dan Spiritualitas.(Malang: UMM Press.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 35 ayat 1.
Undang-undang SISDIKNAS, Antara Peluang danTanangan, Majalah Rindang,
Jakarta: September 2003.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan tingkat satuan pendidikan yang harus bertanggung jawab terhadap maju mundurnya pendidikan dan sekolah yang dipimpinnya. Tidak jarang kepala sekolah menerima ancaman, jika dia tidak dapat memajukan sekolahnya maka akan dimutasikan atau diberhentikan dari jabatanya. Oleh karena itu kepala sekolah dituntut untuk memiliki berbagai kemampuan, baik berkaitan dengan masalah manajemen maupun kepemimpinan, agar dapat mengembangkan dan memajukan sekolahnya secara efektif, efisien, mandiri, produktif, dan akuntabel.
2 berkaitan dengan manajemen sekolah, tetapi juga berbagai hal yang berkaitan dengan kepemimpinan.1
Kepala sekolah harus mempunyai jiwa kepemimpinan dan dasar kepemimpinan yang kuat. Untuk itu setiap kepala sekolah harus memahami kunci sukses kepemimpinannya. Harapan guru terhadap kepala sekolah, masa depan kepemimpinan kepala sekolah, etika kepemimpinan kepala sekolah. Dimensi-dimensi tersebut harus dimiliki dan menyatu pada setiap pribadi kepala sekolah, agar mampu melaksanakan manajemen dan kepemimpinan secara efektif, efisien, mandiri, produktif dan akuntabel.2
Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.3
Dalam hal ini ada salah satu tugas kepala sekolah yang berperan dalam menyukseskan pendidikan di Indonesia melalui satuan pendidikan yang dikelolanya yaitu kurikulum. Pemerintah sering melakukan perbaikan dan pembenahan kurikulum, tetapi dalam pelaksanaanya seringkali tersesat atau salah jalan, sehingga sulit untuk sampai pada tujuan; mudah-mudahan bukan pada saat kurikulum saat ini Kurikulum 2013; meskipun wacana perubahan digulirkan ketika pendidikan sedang mengalami berbagai kesemrawutan
1Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah.Ed.1 Cetakan ke-2, ( Jakarta:
Bumi Aksara, 2012). hal. v
2 Ibid. hal. l16
3 Wahsumidjo.Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan teoritik dan permasalahanya.
3 (chaos) dan ketimpangan, baik secara kuantitas, kualitas, maupun dalam kaitanya dengan efektifitas dan relevansi pendidikan, bahkan ada yang menyatakan bahwa pendidikan kita sangat kacau, tidak jelas arah dan tujuannya. Hal tersebut lebih diperparah lagi oleh kegagalan Ujian Nasional (UN) tahun 2013, terutama untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).4
Fakta yang terjadi di masyarakat sekarang ini, masih terdapat siswa yang tidak lulus Ujian Nasional (UN), sehingga diperlukan perubahan yang cukup mendasar dalam sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional sendiri dipandang tidak efektif oleh berbagai pihak, bahkan dari segi mata pelajaran yang diberikan dianggap kelebihan muatan (overload) tetapi tidak mampu memberikan bekal, serta tidak dapat mempersiapkan peserta didik untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.. Oleh karena itu merupakan langkah positif, ketika pemerintah (Mendikbud) merevitalisasi pendidikan karakter dalam seluruh jenis dan jenjang pendidikan, termasuk dalam pengembangan kurikulum 2013.5
Tantangan kurikulum 2013 dinilai mulai diragukan efektivitasnya. Terd beberapa hal penting yang patut diperhatikan daam proses pelaksanaannya. Pertama, guru tidak siap meng-ajarkan kurikulum 2013.Kedua, infrastrukpat beberapa halur belum tersedia sepenuhnya. Hal lain yang berpotensi akan memengaruhi penerapan kurikulum ini adalah rezim
4Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.Cetakan ke- 4, (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2013), hal. 1-2.
4 kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) pasca pemilihan presiden 2014. Kurikulum yang secara serentak diberlakukan mulai tahun 2014/2015 di semua jenjang sekolah mulai dasar hingga menengah ini dinilai terlalu dipaksakan untuk diterapkan. Berbagai masalah muncul ketika banyak sekolah mengeluh karena belum tersedianya buku paket untuk murid maupun guru. Masalah lainya adalah minimnya kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum ini karena banyak guru yang belum mendapat pelatihan.6
Penentu keberhasilan penerapan kurikulum ialah efektifitas kepala sekolah dalam memenuhi standar pengelolaan. Tantangan utama bidang ini yaitu kepala sekolah dan guru PAI memahmi ruang lingkup tugasnya untuk mendukung penyelenggaraan kurikulum 2013. Di samping itu perlunya menyikapi perubahan dengan tindakan manajemen yang berbeda dari pelaksanaan tugas dalam menerapkan kurikulum sebelumnya.7
Kunci sukses pertama yang menentukan keberhasilan implementasi kurikulum 2013 adalah kepemimpinan kepala sekolah, terutama dalam mengordinasikan, menggerakkan, dan menyeleraskan semua sumberdaya pendidikan yang tersedia. Kepimimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor penentu yang dapat menggerakkan semua sumberdaya sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh karena itu, dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI
6 Rachmad Faisal dalam Okezone, (Kamis 28 Agustus 2014)
7 Materi Diklat Budaya Sekolah Manajemen Perubahan Kepemimpinan Dalam Implementasi
5 diperlukan kepala sekolah dan guru pengajar yang mandiri dan profesional dengan kemampuan manajemen serta kepemimpinan yang tangguh, agar mampu mengambil keputusan dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah.8
Kurikulum 2013 menuntut kepala sekolah yang demokratis profesional, sehingga mampu menumbuhkan iklim demokratis di sekolah yang akan mendorong terciptanya iklim yang kondusif bagi terciptanya kualitas pendidikan dan pembelajaran yang optimal untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik. Mandiri, demokratis, dan profesional harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitnya empat macam nilai, yakni pembinaan mental, moral, fisik dan artistik.9
1. Pembinaan mental; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak. Dalam hal-hal ini, kepala sekolah harus mampu menciptakan iklim yang kondusif agar setiap tenaga kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik, secara proporsional dan profesional.
2. Pembinaan moral; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai suatu perbuatan, sikap dan kewajiban sesuai tugas masing-masing tenaga kependidikan.
6 3. Pembinaan fisik; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan penampilan mereka secara lahiriah.
4. Pembinaan artistik; yang membina tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.
Mencoba untuk menggali lebih dalam mengenai peran kepala sekolah dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di SMPN 18 Malang termasuk salah satu sekolah favorit yang menggunakan kurikulum 2013. SMPN 18 Malang adalah Sekolah Menegah Pertama Negeri, yang terletak di jalan Soekarno Hatta No. 394 Malang Jawa timur. Dengan beberapa latar belakang permasalahan di atas peneliti berharap bisa menggali informasi ini lebih banyak dan akurat serta nantinya bisa dikembangkan menjadi lebih baik. Penelitian ini untuk memenuhi tugas akhir dari perkuliahan atau skripsi. Dalam hal ini peneliti menuangkan karya ilmiah yang
berjudul “ Peran Kepala sekolah SMPN 18 Malang dalam Menyukseskan
Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
A. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di SMPN 18 Malang ?
7 B. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di SMPN 18 Malang.
2. Mendeskripsikan peran kepala sekolah dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 di SMPN 18 Malang.
C. Manfaat Penelitian
Dengan diadakan penelitian ini, ada dua manfaat yang diharapkan yaitu manfaat secara teoritis dan praktis :
1. Secara teorits
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut:
a. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang kurikulum 2013, baik yang bersifat dengan aspek kesiapan manajemennya, pelaksanaan, keunggulan, dan kemungkinan problema-problema pelaksanaanya. b. Memberikan informasi berkaitan dengan peran kepala sekolah dalam
menyukseskan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI. 2. Secara praktis
a. Mahasiswa
8 mahasiswa benar-benar telah terjun ke dalam dunia pendidikan khususnya kepala sekolah.
b. Sekolah/kepala sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh sekolah sebagai pertimbangan dalamm meningkatkan lagi kualitas kepemimpinan yang ada di sekolah itu khususnya dalam kepemimpinan, kebijakan, penerapan kurikulum 2013 di SMPN 18 Malang, dan dapat dijadikan bahan masukan dalam melakukan pembenahan sehingga tercipta suasana baru yang lebih kondusif.
c. Fakultas
Penelitian ini sebagai pertanggungjawaban dari mahasiswa yang telah melaksanakan penelitian di SMPN 18 Malang sesuai dengan tugas akhir mahasiswa. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana dan referensi untuk mahasiswa ditahun-tahun berikutnya sehingga penelitian yang diadakan lebih baik, bermanfaat dan berkulaitas.
d. Guru mata pelajaran PAI
Untuk mengetahui usaha-usaha yang perlu dilakukan dalam penerapan konsep kurikulum 2013 mata pelajaran pendidikan agama islam. e. Penulis dan Pembaca
9 D. Batasan Istilah
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah menurut Black dalam Samsudin, dapat diartikan sebagai pemimpin sekolah atau lembaga yang menjadi tempat proses pembelaaran berlangsug.10 Sedangkan menurut Rahmat dkk mengunkapkan bahwa
kepala sekolah adala guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan strukural (kepala sekolah) di sekolah.11
Kepala sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah SMPN 18 Malang yang memiliki peranan dalam mensukseskan implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PAI.
2. Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi merupakan suatu proses penerapan, ide, konsep, kebijakan yang diwujudkan dalam suatu tindakan praktis, sehingga memberikan dampak.12
Implementasi kurikulum dalam penelitian ini, dimaksudkan sebagai tahap-tahap implementasi kurikulum 2013 yang diuraikan sebagai berikut:13 a. Merancang pembelajaran efektif dan bermakna
10 Samsudin. S, Manajemen: a Guide t exective Comman, (Bandung: CV. Pustaka Setia,
2006), hal. 287
11Rahmat, et.all, Peran Stategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,
.(Jatinagor: Alqorprint, 2006), hal. 166
12 Mu.lyasa, Kurikulum Berbasisi Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi
(Bandung: 2008), hal. 93
10 Pembelajaran menyenangkan, efektif dan bermakna dapat dirancang oleh setiap guru dengan prosedur sebagai berikut.
1. Pemanasan dan apresiasi 2. Eksplorasi
3. Konsolidasi pembelajaran.
4. Pembentukan sikap, kompetensi dan karakter 5. Penilaian formatif .
b. Mengordinasikan pembelajaran 1. Pelaksanaan pembelajaran.
2. Pengadaan dan pembinaan tenaga ahli.
3. Pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. 4. Pengembangan kebijakan sekolah.
c. Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran
1. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) 2. Bermain peran (role playing)
3. Belajar tuntas (Mastery learning)
d. Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter 1. Kegiatan awal atau pembukaan.
2. Kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter 3. Kegiatan akhir atau penutup.
11 3. Kriteria jangka panjang
3. Peran Kepala Sekolah dalam menyukseskan implementasi kurkulm 2013 a. Memperkuat Visi dan Misi Sekolah
b. Memberdayakan Gur c. Mendongkrak Prestasi
d. MenumbuhkanSemangat dan Motivasi e. Mengoranisasikan Pembelajaran 4. Pendidikan Agama Islam
Pedidikan agama Islam menurut Zakiyah Darjat, pendidikan melalui ajaran agama islam yang dilakukan secara sadar untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa memahami ajaran islam secara menyeluruh serta menghayati tujuannya. Sehingga akhirnya dapat mengamalkan islam sebagai pandangan hidup.14
Pendidikan Agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini, adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di SMP Negeri 18 Malang, yang diberikan kepada semua siswa di semua kelas pada semua jenjang, dengan durasi waktu dua jam setiap minggu.
E. Sistematika Penulisan BAB I: Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan istilah dan sistematika penulisan
14 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep
12 BAB II: Kajian Pustaka
Bab dua ini membahas tentang istilah-istilah yang berhubungan dengan penelitian ini, adapun istilah-istilah yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah:
1. Peran kepala sekolah yang meliputi sebagai manajer, leader, motivator, pendidik, innovator dan supervisor
2. Kurikulum 2013, membahas pengertian kurikulum, kurikulum 2013 dan bagaimana proses perubahan kurikulum.
3. Implementasi kurikulum 2013 yang meliputi merancang pembelajaran yang efektif dan bermakna, mengordinasikan pembelajaran, memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menetapkan criteria keberhasilan.
4. Problematika-problematika dalam implementasi kurikulum 2013
5. Peran kepala sekolah dalam menyukseskan kurikulum 2013 yang meliputi memperkuat visi dan misi sekolah, memberdayakan kreativitas guru, mendongkrak prestasi, menumbuhkan semangat dan motivasi berprestasi, mengordinasikan pembelajaran, dukungan orang tua dan masayarakat.
13 BAB III: Metode Penelitian
Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi Jenis penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengambilan data, analisa data
BAB IV: Hasil Penelitian
Bab ini menyediakan hasil penelitian yang didapat selama proses penelitian berlangsung mulai dari awal sampai selesai yang meliputi latar belakang objek penelitian dan penyajian data yang meliputi implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI dan peran sekolah dalam menyukseskan kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di SMPN 18 Malang.