• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN GAYA HIDUP REMAJA PENGGUNA BLACKBERRY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN GAYA HIDUP REMAJA PENGGUNA BLACKBERRY"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Dewasa ini kemajuan teknologi yang disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan akan arus informasi membuat semakin banyak digunakannya teknologi komunikasi. Handphone merupakan salah satu dari teknologi komunikasi yang membantu

manusia untuk mendapatkan informasi secara cepat. Disamping untuk membantu mencari informasi, handphone juga berfungsi menyebarkan informasi. Sehingga dengan berkembangnya kemajuan teknologi komunikasi, berkembang pula penggunaan handphone. Teknologi berkembang sangat pesat seiring dengan berjalannya waktu. Semakin lama, manusia pun semakin dimanjakan dengan adanya penemuan-penemuan baru dalam teknologi. Fenomena yang belakangan ini mulai menarik terkait dengan penggunaan handphone adalah dengan inovasi dari beberapa perusahaan-perusahaan besar untuk melahirkan sebuah handphone yang smart dan lebih mengerti kebutuhan-kebutuhan manusia saat ini seperti Blackberry.

Blackberry merupakan salah satu smartphone yang dewasa ini mulai mencuat di

kalangan pengguna handphone. Fitur-fitur yang menarik seperti push e-mail (mengirimkan pesan elektronik dengan jaringan internet), browsing (penjelajahan dunia maya dengan jaringan internet), hiburan seperti pemutaran musik maupun video, kamera dan juga kemampuan penyimpanan data yang hampir mirip seperti

yang terdapat pada komputer disertai dengan kemudahan untuk mengakses informasi yang cepat serta fitur lain seperti BBM dimana pengguna dapat mengirim pesan singkat, mengirim gambar, melakukan percakapan secara berkelompok atau conference, mengirimkan pesan suara maupun mengirimkan lokasi dimana kita

berada, sehingga membedakannya dengan handphone lain yang juga menyebabkan masyarakat mulai tertarik untuk menggunakannya, tidak terkecuali remaja (VIVAnews, 2009).

(2)

2

informasi yang cepat serta fitur-fitur tertentu yang ditawarkan oleh Blackberry kepada penggunanya yang kemudian menarik para remaja untuk menggunakan

handphone yang tergolong smartphone ini. Menurut catatan Departemen

Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), pengguna Blackberry di Indonesia saat ini sudah mencapai 400.000 pengguna dan termasuk yang terbesar di Asia Tenggara dan menduduki posisi keempat di Dunia.

Berbagai kebutuhan dalam hidup manusia pun kini menjadi lebih mudah dan praktis. Apalagi dalam hal berkomunikasi jarak jauh dengan hadirnya produk telepon genggam yang bervariasi. Blackberry atau yang sering dikenal dengan sebutan BB kini telah menjadi primadona untuk alat berkomunikasi bagi setiap orang. Tidak bisa dipungkiri demam penggunaan BB pun mulai merebak di setiap kalangan. Jika awalnya kebanyakan pengguna BB adalah karyawan perusahaan swasta atau para eksekutif muda dan wanita karir hingga pejabat, saat ini sudah jauh meluas sampai ke kalangan remaja sebab harganya pun kini relatif terjangkau untuk ukuran remaja karena tidak jauh berbeda dengan harga laptop (Sriwijaya Post, 2009).

Penggunaan Blackberry yang semakin berkembang di kalangan remaja ini menimbulkan berbagai macam perubahan sikap dan perilaku di kalangan remaja itu sendiri. Remaja tersebut lebih memilih untuk berkomunikasi dengan teman - teman yang berada di dalam satu Blackberry dengannya dari pada berkomunikasi dengan teman yang ada disebelahnya. Beberapa kalangan berpendapat bahwa Blackberry ini menjadikan teman yang jauh menjadi dekat dan teman yang dekat menjadi jauh.

Selaian itu ada hal yang lebih mengejutkankan lagi terkait dengan fenomena Blackberry, ditemukan tujuh siswi SMP melacur di Facebok lantaran mereka ingin

(3)

Kasus lain terkait munculnya Blackberry yaitu seorang remaja berusia 16 tahun yang rela mencopet karena tergiur memiliki handphone canggih seperti Blackberry. "Saya nyopet cuma kalo lagi kepingin saja. Kemarin pas lagi kepengen handphone Blackberry aja, makanya ngambil” ujarnya di Polsek Cileungsi (bataviase, 2010).

Hal ini membuktikan bahwa begitu besar pengaruh munculnya smartphone Blackberry ini pada hidup remaja saat ini, sehingga para remaja yang ada pada saat

ini rela melakukan apa saja demi memiliki Blackberry.

Masa remaja merupakan masa dimana terjadi perubahan fisiologis, psikologis serta sosiologis yang sangat berperan sekali dalam perkembangan kehidupan seseorang. Menurut Hurlock (1980) bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari dunia anak-anak yang beranjak ke masa dewasa. Dimana masa remaja mempunyai tempat yang belum jelas dalam ramgkaian perkembangan seseorang. Status remaja yang berada pada transisi, mengakibatkan timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru sebagai bentuk penyesuaian terhadap perubahan tersebut, baik kebutuhan psikologis maupun materil, disisi lain remaja mendapatkan kesempatan untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai serta sifat yang paling sesuai bagi dirinya,

Berkaitan dengan remaja hasil-hasil penelitian psikologi menunjukan bahwa masa yang paling penting untuk menentukan perkembangan harga diri seseorang adalah pada remaja. Remaja umumnya memperhatikan penerimaan sosial oleh kelompok sebayanya, maka dari itu remaja sering kali meniru apa yang sedang menjadi trend di kalangan teman-temannya, baik itu cara berpakaian, gaya bicara, cara bergaul dan sebagai bentuk tolak ukur untuk diterima dan dihargai.

(4)

4

pola hidup baru bagi remaja di kota-kota besar. Penelitian pada tahun 1987 menunjukan bahwa perilaku remaja dalam menghabiskan uang sedikitnya $234 milyar selama setahun dengan tingkat percepatan $7, milyar tiap tahunnya (Enggel & Blackwell, 1995).

Kalangan remaja usia antara 15 sampai 19 tahun disebut mendominasi pengguna internet di Indonesia. Demikian hasil riset Yahoo yang dilakukan di Indonesia. Dari seluruh pengakses internet di Indonesia disebutkan didominasi oleh pengguna remaja. Remaja usia 15-19 tahun disebut mencakup 64 persen dari pengguna internet di Indonesia. Survey itu mengatakan dominasi penggunaan layanan online adalah pada e-mail (59%), instant messaging (59%) dan (58%) social networking (detikNet, 2009).

Dalam pembagian rentang usia menurut Mappiare (1982), menjelaskan bahwa dari segi psikologis, rentang usia remaja berada dalam usia 12 tahun hingga 21 tahun bagi wanita, dan 13 tahun hingga 22 tahun bagi pria. Bila dibagi atas remaja awal dan akhir, maka remaja awal berada dalam usia 12 sampai 13 tahun hingga 17 sampai dengan 18 tahun, dan remaja akhir dalam rentang usia 17 sampai dengan 18 tahun sampai 21 sampai denga 22 tahun. Sedangkan periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai “ambang pintu remaja” atau sering disebut “periode pubertas” diamana secara jelas berbeda dengan masa remaja, meskipun bertumpang tindih dengan masa remaja awal. Masa remaja merupakan masa penuh gejolak emosi dan ketidakseimbangan sehingga mereka mudah terkena pengaruh lingkungan.

Kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial. Alasannya antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Disamping itu, remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja (Tambunan, 2001).

(5)

untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh kelompok. Sehingga terkadang remaja sealalu mengikuti trend yang ada dilingkungannya dan tidak segan untuk mengeluarkan atau membelanjakan uangnya untuk keperluan seperti membeli handphone yang tergolong smart yaitu Blackberry, keadaan yang demikian membuat

remaja mempunyai pola konsumsi yang menunjukan sifat ekslusif dengan citra yang mahal dan lebih mewah.

Pendapat ini didukung oleh hasil penelitian Loundon dan Bitta (dalam sumartono, 2002) yang menyatakan bahwa remaja adalah kelompok yang berorientasi konsumtif, karena kelompok ini suka mencoba hal-hal yang dianggap baru. Dan hasil penelitian Reynold (dalam sumartono, 2002) yang menyatakan bahwa remaja usia 16 s/d 19 tahun membelanjakan uangnya lebih banyak untuk keperluan menunjang penampilan diri. Selain itu berdasarkan penelitian Lina & Rosyid di yogyakarta yang juga mengungkapkan bahwa remaja usia 16 s/d 18 tahun memiliki perilaku konsumtif dalam berpakaian, kosmetik dan perhiasan (dalam sumartono, 2002).

Kebanyakan remaja menganggap bahwa penampilan dan gaya hidup mewah merupakan simbol status yang lebih tinggi dalam kelompoknya. Hal ini mengakibatkan adanya sikap untuk bersaing dalam penampilan (Sutisna, 2002).

Tidak jarang remaja membeli karena untuk nilai gengsi dari pada nilai manfaatnya. Gengsi telah membuat para remaja rela mengeluarkan uangnya hanya untuk menjaga gengsi dalam pergaulan. Baik itu masalah makanan, minuman, pakaian, ataupun masalah hiburan (Solihin, 2007). Hasil penelitina yang dilakukan Putra (2005) tentang hubungan harga diri dengan gaya hidup konsumtif remaja SMA MUH 1 Klaten, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara harga diri dengan gaya hidup konsumtif dengan nilai r = 0,364 : sig (2-tailed) =

0,001 : Rsquare = 0,132 atau 13,2 %. Artinya semakin tinggi harga diri maka semakin

(6)

6

Pada umumnya seorang remaja dalam memutuskan sesuatu mereka lebih mengandalkan emosi dari pada rasionya. Mereka cenderung menelan mentah-mentah informasi yang diterima, asal menyenangkan. Hidup dalam gaya hidup konsumtif membuat remaja merasa tidak puas jika produk atau barang yang diinginkannya belum dimiliki (Tinarbuko, 2005).

Sebagian besar remaja belum punya pengahasilan sendiri, namun mereka berusaha untuk mengikutin trend yang selalu berubah-ubah agar dapat selalu tampil keren dengan memakai barang-barang bermerk supaya bisa dianggap tidak kuper dan dapat masuk dalam komunitas tertentu, dengan jalan satu-satunya terpaksa meminta orangtua. Sehingga banyak orang tua yang mengeluh karena kadang apa yang anaknya tuntut diluar kemampuan meraka.

Hasil penelitian yang dilakukan Yuliastuti (2006) tentang terpaan isu pesan majalah gadis terhadap gaya hidup remaja menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara terpaan isi pesan majalah gadis terhadap gaya hidup remaja. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari besarnya thitung setelah dibandingkan dengan ttabel

yaitu (32,543 > 2,000) dengan signifikan dibawah 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa variabel terpaan isi pesan majalah gadis mempunyai pengaruh terhadap variabel gaya hidup sudah terbukti.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2005), adanya suatu korelasi positif yang signifikan antara gaya hidup hedonis dengan loyalitas pengunjung remaja terhadap mall (r=0.290, p=0.015). Dimana hal ini berarti semakin tinggi gaya hidup hedonis pada remaja maka semakin tinggi pula loyalitas remaja untuk mengunjungi toko (mall). Diketahui gaya hidup hedonis menyumbangkan 8,41% terhadap loyalitas pengunjung, sedangkan sisanya sebayak 91,59% dipengaruhi oleh variabel lain.

(7)

seseorang dapat menaikkan status sosial orang yang bersangkutan. Biasanya barang-barang yang dianggap sebagai simbol status adalah barang-barang-barang-barang mewah, mencakup seperti kendaraan pribadi, jam tangan, personal gadget (termasuk BB) dan lain sebagainya.

Demam Blackberry yang terjadi pada remaja saat ini memang merupakan kelanjutan dari perubahan gaya hidup yang didorong oleh munculnya kebutuhan manusia (Kompas, 2008). Gaya hidup semacam ini memang sudah sering dijumpai di Indonesia. Walaupun karakter orang Indonesia konsumtif, di luar dugaan mereka melakukan hal ini karena mereka memang membutuhkannya. Tidak heran jika cara remaja memanfaatkan teknologi Blackberry sama dengan remaja “mengunyah” fashion.

Dengan maraknya Blackberry di Malang, karena itu Malang kini sedang dilanda fenomena baru. Anak-anak muda, terutama para siswa SMA kini sedang kecanduan Blackberry. Setiap hari mereka berkomunikasi intens melalui aplikasi internet yang

ada pada Blackberry dan itu merupakan gaya hidup pilihan remaja untuk mengaktualisasikan diri.

Dalam pandangan psikolog asal Amerika Maslow (dalam Alwisol 2004), bahwa kebutuhan akan aktualisasi diri merupakan tingkatan yang paling tinggi. Dimana manusia ditandai dengan hasrat untuk menyempurnakan dirinya melalui pengungkapan segenap potensi yang dimilikinya. Bentuk pengungkapan potensi tersebut bermacam-macam salah satunya adalah dengan menyalurkan potensi melalui gaya hidup seseorang dimana remaja menggambarkan keseluruhan dirinya dalam berinteraksi dengan lingkungan.

(8)

8

Remaja di Malang seharusnya bisa memanfaatkan teknologi, termasuk Blackberry dengan kesadaran kritis bukan hanya sekedar trend. Banyak sekali manfaat positif yang dapat diambil bagi remaja pengguna Blackberry tersebut, misalnya saja mereka bisa lebih banyak mendapatkan informasi terbaru seputar dunia pendidikan dan memiliki wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan remaja lain yang tidak menggunakan Blackberry karena remaja pengguna Blackberry ini akan sangat mudah untuk mengakses apa saja yang dibutuhkan dengan menggunakan Blackberry (tribunjogja, 2011).

Dahulu para remaja yang biasanya berkonsentrasi menghadapi buku–buku pelajaran, sekarang kebanyakan dari mereka tekun menghadapi atau menatap layar Blackberry yang ada di hadapan mereka. Bisa dipastikan mereka sedang menikmati

aplikasi yang ada dengan menjelajah internet lewat gadget canggih itu, apakah sedang mencari informasi bahan sekolah atau sekedar 'bertamu' ke rumah teman-teman di facebook atau twitter. Para remaja tersebut pun tak kenal waktu ketika sedang menggunakan produk tersebut seakan–akan mereka sibuk dengan dunianya sendiri dan itu dianggap telah memberi nilai kepuasan bagi mereka, yaitu mendapat penilaian bahwa mereka adalah anak muda yang tidak ketinggalan zaman dan mengikuti trend pergaulan.

Berdasarkan survey awal dengan memberikan kuesioner kepada 100 siswa SMU di Malang penulis menemukan 72% menggunakan Blackberry, dengan alasan 33% hanya sekedar mengikuti trend yang ada dikalangan remaja, 24% mengatakan bahwa Blackberry memiliki fitur-fitur yang menarik, 15% Sekedar ikut-ikutan dengan

teman yang menggunakan Blackberry, disamping itu dari 72% yang menggunakan Blackberry 64% mendapatkannya karena kemauan sendiri dan 8% karena kemauan

dari orang tuanya. Dari 100 responden ditemukan juga 28% responden yang tidak menggunakan Blackberry dengan alasan 24% mengatakan masih memiliki handphone yang masih bisa dipergunakan dan Blackberry bukan merupakan sesuatu hal yang harus

dimiliki, 4% mengatakan malas menggunakan Blackberry karena terlalu berlebihan.

(9)

sekedar untuk mendukung gaya hidup. Pasalnya, Blackberry di area publik pun memang baru di sejumlah wilayah tertentu yang kental dengan suasana kesenangan (pleasure). Dengan adanya Blackberry seperti saat ini, yang muncul adalah komunitas-komunitas yang mengedepankan gaya hidup serba high-tech dan menjadi gaya kehidupan anak muda sekarang, selain itu juga mengapa penggunaan Blackberry saat ini menjadi suatu fenomena karena jika dilihat dari perkembangan

teknologi sebelumnya, hanya Blackberry yang mampu merubah gaya hidup masyarakat sehari-hari terutama pada kalangan remaja.

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk menggali lebih dalam, bagaimana gambaran gaya hidup remaja pengguna Blackberry.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu, bagaimanakah gambaran gaya hidup remaja pengguna Blackberry?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran gaya hidup remaja yang menggunakan Blackberry.

D. Manfaat Penelitian a. Kegunaan Teoritik

Manfaat secara teoritik dari penelitian ini yaitu memberikan masukan atau informasi baru tehadap perkembangan teori di bidang psikologi khususnya psikologi konsumen, psikologi perkembangan dan psikologi sosial.

b. Kegunaan Praktis

(10)

GAMBARAN GAYA HIDUP REMAJA PENGGUNA BLACKBERRY

SKRIPSI

Oleh : Sriliana 07810015

FAKULTAS PSIKOLOGI

(11)
(12)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Gambaran Gaya Hidup Remaja Pengguna Blackberry” ini dapat diselesaikan setelah melalui proses usaha keras yang memerlukan segenap tenaga dan pikiran. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu , dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya ini bisa selesai. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Drs. Tulus Winarsunu, M. Si selaku dekan fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Tri Dayakisni, M. Si dan Tri Muji Ingarianti, M.Psi selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang sangat sabar dalam membimbing penulis dan banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M. Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini. 4. Kepada seluruh siswa siswi SMA di Malang yang sudah bersedia meluangkan

waktunya untuk mengisi angket penulis, sehingga penulis mendapatkan data sesuai dengan yang diharapkan.

(13)

7. Terimakasih buat bieku Hedi suhendra, yang selalu menyemangatiku dan memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Makasih juga karna selalu bisa menenangkan aku disaat aku galau akan skripsi.

8. Buat sahabat-sahabatku Nyax, Ria dan Dani yang selalu menciptakan kegilaan dimana pun kita berada, ya dirumah, dijalan, maupun dikampus selalu saja ada hal-hal yang bisa membuat kita tertawa. Tidak lupa juga buat sahabatku Ayu a.k.a Esteban makasih atas motivasinya dan kebawelannya yang tidak henti-hentinya mengingatkanku agar segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh teman-teman kelas A angkatan 2007 terimakasih atas bantuan dan infonya. Buat Adik Anggie juga terimakasih atas bantuannya selama masa penelitian.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas segala amal dan kebaikannya. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan segala keterbatasan yang ada, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa barakatuh.

Malang, 20 Agustus 2011 Penulis

(14)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

INTISARI ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya hidup ... 10

1. Pengertian gaya hidup ... 10

2. Aspek-aspek gaya hidup ... 11

3. Faktor-faktor gaya hidup ... 12

4. Tipe-tipe gaya hidup ... 14

B. Remaja ... 15

1. Pengertian remaja ... 15

2. Karakteristik masa remaja ... 16

3. Tugas perkembangan remaja ... 17

4. Kebutuhan-kebutuhan khas remaja ... 18

5. Minat masa remaja ... 18

6. Gaya hidup remaja ... 19

C. Blackberry ... 20

1. Pengertian blackberry ... 20

2. Sejarah blackberry ... 21

3. Kelebihan blackberry ... 22

(15)

C. Populasi dan Sampel ... 27

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ... 28

E. Validitas dan reliabilitas ... 32

F. Prosedur Penelitian ... 33

G. Teknik Analisa Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Data Penelitian ... 36

1. Deskripsi subjek penelitian ... 36

2. Deskripsi penggunaan blackberry ... 37

3. Deskripsi data ... 41

a. Aktivitas ... 41

b. Minat ... 48

c. Opini ... 54

d. Rangkuman keseluruhan hasil deskripsi data... 63

B. Analisis Data ... 65

C. Pembahasan ... 67

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(16)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel 1 : Dimensi gaya hidup ... 12

Tabel 2 : Indikator gaya hidup ... 32

Tabel 3 : Gambaran usia, jenis kelamin, dan status pendidikan ... 36

Tabel 3.1 : Gambaran pendapatan orang tua ... 36

Tabel 3.2 : Gambaran lama menggunakan blackberry ... 37

Tabel 3.3 : Gambaran alasan menggunakan blackberry ... 38

Tabel 3.4 : Gambaran pentingnya menggunakan blackberry ... 38

Tabel 3.5 : Gambaran fungsional blackberry ... 39

Tabel 3.6 : Gambaran penggunaan blackberry pada saat seperti apa ... 39

Tabel 3.7 : Gambaran manfaat menggunakan blackberry ... 40

Tabel 3.8 : Gambaran aktivitas belajar remaja ... 41

Tabel 3.9 : Gambaran hobi remaja ... 42

Tabel 4 : Gambaran hiburan remaja ... 43

Tabel 4.1 : Gambaran Aktivitas belanja remaja ... 44

Tabel 4.2 : Gambaran peristiwa sosial bagi remaja ... 44

Tabel 4.3 : Gambaran liburan bagi remaja ... 45

Tabel 4.4 : Gambaran Anggota club bagi remaja ... 46

Tabel 4.5 : Gambaran komunitas bagi remaja ... 47

Tabel 4.6 : Gambaran olahraga bagi remaja ... 47

Tabel 4.7 : Gambaran minat terhadap keluarga bagi remaja ... 48

Tabel 4.8 : Gambaran minat terhadap rumah bagi remaja ... 49

Tabel 4.9 : Gambaran minat terhadap pekerjaan bagi remaja ... 50

Tabel 5 : Gambaran minat terhadap komunitas bagi remaja ... 50

Tabel 5.1 : Gambaran minat terhadap rekreasi bagi remaja ... 51

Tabel 5.2 : Gambaran minat terhadap mode atau fashion bagi remaja ... 52

Tabel 5.3 : Gambaran minat terhadap makanan bagi remaja ... 52

Tabel 5.4 : Gambaran minat terhadap media bagi remaja ... 53

Tabel 5.5 : Gambaran minat terhadap prestasi bagi remaja ... 54

(17)

Tabel 6 : Gambaran opini remaja terhadap bisnis ... 59

Tabel 6.1 : Gambaran opini remaja terhadap pendidikan ... 60

Tabel 6.2 : Gambaran opini remaja terhadap produk ... 61

Tabel 6.3 : Gambaran opini remaja terhadap masa depan ... 62

Tabel 6.4 : Gambaran opini remaja terhadap politik ... 63

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket atau kuesioner gaya hidup ... 78

Lampiran 2. Data kasar hasil penelitian ... 86

Lampiran 2. Angket survei awal ... 89

(19)

Amirullah. 2002. Perilaku konsumen. Malang: UMM Press. Arikunto, S. 1998. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. 2001. Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bataviase. 2010. Blackberry picu remaja mencopet. Diakses tanggal 08-05-2011. (http://bataviase.co.id/node/123980).

Bungin, B. M. H. 2009. Metodologi penelitian kuantitatif (komunikasi, ekonomi, dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya). Jakarta: Kencana

Cherrington, D. J. 1994. Organizational behavior (dalam blackberry antara kebutuhan dan status sosial). Diakses tanggal 05-05-2011. (http://venomaxus.wordpress.com).

Detikinet. 2009. Remaja dominasi pengguna internet indonesia. Diakses tanggal 09-052011.(http://us.detikinet.com/read/2009/03/20/104823/1102372/398/rema ja-dominasi-pengguna-internet-indonesia).

Engel, J. F., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W. 1994. Perilaku konsumen (edisi keenam). Jakarta: Binarupa Aksara.

Firman, M., & Astuti, L. D. P. 2010. Efek buruk blackBerry. Diakses tanggal 12-04-2011. (http://ineznaricco.blogspot.com/2010/04/efek-buruk-blackberry_20.html).

Hawkins, J., & Coney, A. 1997. Consumer behavior: building marketing strategy. USA: McGraw-Hill Company.

Hery. 2009. Pengertian blackberry. Diakses tanggal 12-04-2011. (http://id.wordpress.com/tag/pengertian-blackberry/).

(20)

Kasali, R. 1998. Membidik pasar indonesia: segmentasi targeting positioning. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kerlinger, F. N. 2006. Asas-asas penelitian behavioral (edisi ketiga). Yogyakarta: UGM Press.

Kotler, P,. & Armstrong, G. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran. Jakarta: Erlangga. Lestari. S. 2005. Hubungan antara gaya hidup hedonis dengan loyalitas pengunjung

pada remaja terhadap mall plaza dieng Malang. Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi: Tidak diterbitkan. Mappiare, A. 1982. Psikologi remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Monks, J. F., Knoers, A. M. P., & Haditono, R. S. 2002. Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: UGM Press.

Mowen, J. C., & Minor, M. 2002. Perilaku konsumen. Bandung: Erlangga. Nasution, S. 2002. Metode research. Jakarta: Bumi Aksara.

Nofiewulandari. 2009. Kelebihan blackberry vs ponsel biasa. Diakses tanggal 12-04-2011. (http://nofiewulandari.wordpress.com/2009/06/02/kelebihan-blackberry-vs-ponsel-biasa-antara-lain-2/).

Papalia, E. D., Olds, W. S., & Feldman, D. R. 2009. Human development (perkembangan manusia). Jakarta: Salemba Humanika.

Poerwanti, E. 1998. Dimensi-dimensi riset ilmiah. Malang: UMM Press.

Priyatno. 2009. Blackberry, pengenalan & sejarah. Diakses tanggal 12-04-211. (http://infoblackberry.wordpress.com/2009/02/25/blackberry/).

Putra, Y. E. 2005. Hubungan antara harga diri dengan gaya hidup konsumptif pada remaja SMU Muhammadiyah 1 Klaten. Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang. Skripsi: Tidak diterbitkan.

(21)

Soesilowindradini. 1987. Psikologi perkembangan (masa remaja). Surabaya: Usaha Nasional.

Solihin, O. 2007. Katakan kebenaran itu meskipun terasa pahit. Diakses tanggal 07-05-2011. (www.google.com).

Sriwijaya post. 2009. Blackberry antara gaya hidup dan kebutuhan. Diakses tanggal 05-05-2011. (www.sripoku.com).

Sugiyono. 2002. Metode penelitian bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sulaeman, D. 1995. Psikologi remaja: Dimensi-dimensi perkembangan. Bandung: Mandar Maju.

Sumartono. 2002. Terangkap dalam iklan. Bandung: Alfabeta.

Sutisna. 2002. Perilaku konsumen & komunikasi pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Tambunan, R. 2001. Remaja dan perilaku konsumtif. Diakses tanggal 06-05-2011. (http://www.e-psikologi.com/remaja/191101.html).

Tinarbuko, S. 2005. Pola hidup konsumtif. Diakses tanggal 06-05-2011. (http://www.kompas.com/kompas-cetak/0602/07/jateng/31112.html).

Tribunjogja. 2011. Jadilah user blackberry yang kreatif. Diakses tanggal 08-05-2011. (http://www.tribunjogja.com/BB%20baru/arie-sujito-jadilah-user-blackberry-yang-kreatif.htm).

Vivanews. 2009. Blackberry makin digandrungi remaja. Diakses tanggal 05-05-2011.(http://teknologi.vivanews.com/news/read/116910blackberry__makin_ digandrungi_ remaja 29 Desember 2009).

(22)

Widiastuti, R. 2005. Pola hidup konsumtif masyarakat Yogya. Kompas. Diakses tanggal 08-05-2011. (http://www.kompas.com/kompas-cetak/080511/swara/179355).

Winarsunu, T. 2004. Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press.

Yuliastutik, C. 2006. Pengaruh terpaan isi pesan majalah gadis terhadap gaya hidup remaja (Studi pada remaja putri di SMA Taman Siswa Malang). Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi: Tidak diterbitkan. Zuriah, N. 2003. Teori - Aplikasi penelitian sosial dan pendidikan. Malang:

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis terbukti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara body image dan gaya hidup konsumtif dengan harga diri remaja perempuan pengguna skin care

Keberadaan tempat-tempat hiburan malam yang mulai banyak di kota Malang cukup di senangi oleh subyek, karena dengan demikian remaja ini memiliki alternatif hiburan yang

lakukan apa saja yang diinginkan remaja, salah satunya yakni dengan menato tubuh. Remaja pengguna tato tersebut me- nato tubuhnya dengan alasan yang ada di dalam

1.Sebelum adanya wisata Hill Park, para remaja di desa ini gaya hidup yang. masih dipengaruhi nilai agama dan budaya setempat, misalnya saja dalam

Penggunaan behel gigi yang semakin banyak digunakan oleh remaja dilingkungan sosialnya membuat remaja tidak bisa diidentitaskan dengan behelnya. Demikian pula dengan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak terdapat pengaruh antara keterampilan sosial dengan cyberbullying pada remaja pengguna

Oleh sebab itu remaja mencoba melakukan berbagai aktivitas yang menjadi gaya hidup remaja untuk mendapatkan apa yang paling sesuai bagi kebutuhannya saat itu.. Hal ini sesuai

Sedangkan untuk gaya hidup hedonis rendah, remaja keturunan India ter-sebut mengatakan bahwa walaupun lingkungan per-temanan menganut gaya hidup hedonis yang cenderung tinggi,