• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PT. SERBA MULIA MOTOR BULULAWANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PT. SERBA MULIA MOTOR BULULAWANG"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PT. SERBA MULIA MOTOR BULULAWANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:

NAMA : DEKY ZAKARIA NIM : 07.610.166

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

ii

SKRIPSI

Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pt.

Serba Mulia Motor Bululawang

Oleh:

NAMA : DEKY ZAKARIA NIM : 07610166

Diterima dan disahkan

Pada tanggal ……….

Pembimbing I Pembimbing II

(Dra. Aniek Rumijati, MM) (Dra. Hj.Triningsih Sri Supriati, M.P)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Manajemen

(3)

iii

Fakultas ; Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhamadiyah Malang Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa;

1.Tugas akhir dengan judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawa PT Serba MulIA Motor Bululawang” Adalah hasil hasil karya saya,dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah di ajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi,dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan orang lain,baik sebagian ataupun keseluruhan,kecualidikutip dalam naskah inidisebutkan dalam sumber kutpan atau atar pustaka .

2.Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dilakukan unsur unsur PLAGIASI saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan gelar GELAR AKEDEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3.Tugas akhir inii dapat di jadikan pustakayang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernytaan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang ,23 Maret 2015 Yang Menyertakan,

(4)

iv

ABSTRAK

Judul : Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT.Serba Mulia Motor Bululawang

Nama : Deky Zakariya Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Email : dekyzakariya@gmail.com

Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mendeskripsikan motivasi kerja karyawan, semangat kerja karyawan, motivasi kerja yang meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan terhadap semangat kerja karyawan dan untuk mengetahui diantara prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan, manakah yang dominan pengaruhnya terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis rentang skala dan regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Motivasi kerja karyawan yang meliputi yang meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan dan semaangat kerja masuk dalam kategori tinggi. Motivasi kerja yang meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang. Pengembangan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang.

Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu selalu memberikan dukungan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuan kerja yang dimiliki, harus memberikan suatu bentuk penghargaan kepada karyawan apabila mampu menyelesiakan tugas sesuai target yang telah ditetapkan, Perusahaan memberikan bonus atau uang tunai apabila karyawan mampu mencapai target yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang telah ditetapkan.

(5)

v

The purpose of this study is, to describe employee motivation, employee

morale, employee motivation which include achievement, recognition, work itself,

responsibility and development on employee morale and to determine among

achievement, recognition, work itself , responsibility and development, which one

is the dominant influence on employee morale Majesty Multipurpose Motor

Bululawang. Analysis tool used in this research is by using the scale analysis and

multiple linear regression.

Based on the results of research and discussion that has been done, it

can be concluded as follows: employee motivation which include which include

achievement, recognition, work itself, responsibility and development and morale

in the high category. Work motivation which include achievement, recognition,

work it self, responsibility and influence the development of employee morale

Multipurpose Motor Bululawang Honor. The development has a greater influence

on employee morale Multipurpose Motor Bululawang Honor.

Suggestions can be submitted in this research that always gives support to

employees to improve work ability owned, must provide a form of appreciation to

their employees if able finished appropriate task set targets, the Company

provides a cash bonus or if the employee is able to achieve the targets that have

been determined in accordance with the provisions or regulations that have been

set.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT.Serba Mulia Motor Bululawang” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Manajemen pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha memberi sebaik mungkin namun demikian, penulis menyadari akan kemampuan dan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. H. Marsudi, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

(7)

vii

4. Dra. Hj.Triningsih Sri Supriati, M.P, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini baik materiil maupun spirituil.

Akhirnya segala amal baik yang telah mereka berikan kepada penulis semoga mendapat balasan dari Allah SWT. dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, Agustus 2014

(8)

viii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Batasan Masalah... 5

E. Kegunaan Penelitian... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 6

B.Landasan Teori ... 8

1. Pengertian Motivasi ... 8

2. Tujuan Motivasi ... 8

3. Teori-Teori Motivasi ... 9

4. Jenis-jenis Motivasi ... 12

5. Faktor –Faktor Motivasi ... 12

6. Pengertian Semangat Kerja ... 16

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja ... 17

8. Hubungan Motivasi Dengan Semangat Kerja Karyawan ... 18

C. Kerangka berpikir... 20

D. Hipotesis ... 20

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 22

B. Jenis Penelitian ... 22

C. Data Dan Sumber Data... 22

D. Populasi dan Sampel ... 22

E. Teknik Pengumpulan Data ... 23

F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 24

G. Uji Instrumen ... 38

(9)

ix

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 34

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 34

2. Lokasi Perusahaan ... 35

3. Tujuan Perusahaan ... 36

4. Struktur Organisasi Perusahaan ... 38

5. Jam Kerja Karyawan ... 39

6. Sistem Penggajian... 40

7. Aktivitas PT. Sinar Mulia Motor Bululawang... 41

8. Daerah Pemasaran ... 41

9. Kebijakan Harga ... 42

10. Penjualan ... 42

B. Gambaran Karakteristik Responden ... 42

1. Jenis Kelamin Responden ... 42

2. Lama Bekerja Responden ... 43

3. Tingkat Usia Responden ... 44

4. Tingkat Pendidikan Responden` ... 45

5. Jumlah Tanggungan Keluarga... 46

C. Uji Instrumen ... 46

1. Uji Validitas ... 46

2. Uji Reliabilitas ... 51

D. Hasil Analisis Data ... 51

1. Hasil Analisis Rentang Skala ... 51

2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 58

3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68

(10)

x

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Model Hipotesis Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja ... 20

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Sinar Mulia Motor Bululawang... 38

Gambar 4.2 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji F (Simultan) ... 63

(11)

xi

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Tingkat Turn Over Karyawan Pada PT.Serba Mulia Motor Bululawang ... 4

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 7

Tabel 3.1 Penilaian Variabel Berdasarkan Hasil dari Rentang Skala ... 31

Tabel 4.1 Jam Kerja Karyawan ... 39

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 43

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 44

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 45

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga ... 46

Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Prestasi (X1) ... 47

Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Pengakuan (X2) ... 48

Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Pekerjaan itu sendiri (X3) ... 48

Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel Tanggung Jawab (X4) ... 49

Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel Pengembangan (X5) ... 49

Tabel 4.12 Uji Validitas Variabel Semangat Kerja Karyawan (Y) ... 50

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas ... 51

Tabel 4.14 Prestasi (X1) ... 52

Tabel 4.15 Pengakuan (X2) ... 53

Tabel 4.16 Pengakuan (X3) ... 54

Tabel 4.17 Pengakuan (X4) ... 55

(12)

xii

Tabel 4.19 Variabel Kinerja Karyawan (Y) ... 57

Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 58

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Angket Penelitian 2. Skor Hasil Penelitian 3. Hasil Distribusi Frekuensi 4. Hasil Uji Validitas

5. Hasil Reability

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi II, Rineka Cipta.

Hendra, 2006, Pengaruh Faktor Motivator dan Faktor Hygiene Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Call Centre Pada PT. Telkom Surabaya, Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang.

Hasibuan, Malayu, SP. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta.

Martoyo, Susilo, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Manullang, M . 2002. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Nitisemito, Alex. S. 2005. Manajemen Personalia.Ghalia Indonesia. Jakarta

Sugiono, 2002, Metodologi Penelitian Administrasi, Edisi Ketiga, Penerbit Alfabeta, Bandung. Suhartini, 2008, Pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan pada Koperasi

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi sangat di pengaruhi oleh tingkat kemampuan dan pengetahuan dari anggota organisasi serta sarana yang tersedia. Demikian juga pada suatu organisasi perusahaan, walaupun telah ditetapkan berbagai peraturan yang mengatur tentang sistem, metode dan prosedur kerja serta dilengkapi dengan sarana yang memadai namun tanpa dukungan karyawan yang berkualitas tingi semua akan menjadi sia-sia. Karyawan perusahaan hendaknya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan memusatkan segala perhatian dan pikiran serta mengarahkan segala daya dan tenaganya untuk menyelenggarakan kegiataan perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, hendaknya setiap karyawan mempunyai kemauan, kemampuan dan pengetahuan yang memadai serta loyalitas yang tinggi kepada organisasi.

(16)

2

menumbuhkan dorongan bagi karyawan untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki organisasi dan memberikan jaminan dalam upaya untuk meningkatkan semangat para karyawan dalam bekerja di perusahaan.

Pentingnya pemberian atas motivasi kepada karyawan akan mempengaruhi tingkat semangat kerja dalam bekerja di perusahaan dan pada akhirnya dapat memiliki keinginan untuk bekerja dengan baik di perusahaan. Kondisi tersebut dapat membuktikan bahwa terdapat keterkaitan antara pemenuhan motivasi kerja karyawan dengan semangat para karyawan dalam bekerja di perusahaan. Bentuk keterkaitan tersebut yaitu apabila motivasi diberikan secara benar maka karyawan akan lebih bersemangat dalam bekerja untuk mencapai sasaran perusahaan yang baik, namun apabila karyawan memandang motivasi yang diberikan perusahaan tidak sesuai maka motivasi akan menurun sehingga menyebabkan rendahnya semangat kerja karyawan.

(17)

3

pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan untuk meningkatkan semangat karyawan.

Bentuk-bentuk motivasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan yaitu dengan memenuhi hak-hak para karyawan dengan baik sehingga para karyawan memiliki keinginan yang kuat untuk tetap bekerja diperusahaan. Bentuk motivasi yang diberikan oleh perusahaan yaitu dengan memberikan imbalan yang berupa upah atau gaji yang berpatokan pada upah minimum regional sehingga dapat memberikan dorongan terkait dengan upaya untuk meningkatkan semangat kerja karyawan. Selain itu para karyawan juga selalu bekerja sesuai dengan standrt kerja yang ditetapkan oleh perusahaan karena adanya upaya pengembangan yang dilakukan pimpinan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan sehingga dapat memberikan jaminan untuk bekerja dengan baik diperusahaan.

(18)

4

Tabel 1.1

Tingkat Turn Over Karyawan Pada PT.Serba Mulia Motor Bululawang Triwulan Jumlah

Sumber: PT.Serba Mulia Motor Bululawang

Berdasarkan tingkat turnover karyawan menunjukkan bahwa pada tahun 2013 tingkat karyawan yang keluar lebih rendah dibandingkan dengan karyawan yang masuk. Kondisi ini mengindikasikan bahwa karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi dalam bekerja diperusahaan. Berdasarkan kenyataan tersebut maka jelaslah bahwa pemberian motivasi terhadap karyawan sangat penting karena kemajuan perusahaan sangat tergantung dari semangat kerja para karyawan dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Berdasarkan pertimbangan diatas maka penulis mengambil judul skripsi: Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT.Serba Mulia Motor Bululawang”

B. Perumusan Masalah

Dari permasalahan tersebut di atas maka disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah motivasi kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang?

2. Bagaimanakah semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang?

(19)

5

4. Diantara prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan, manakah yang dominan pengaruhnya terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang.

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian,yaitu:

1. Untuk mendeskripsikan motivasi kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang. 2. Untuk mengetahui semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang.

3. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja yang meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang.

4. Untuk mengetahui diantara prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan, manakah yang dominan pengaruhnya terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang.

D. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu teori yang digunakan yaitu motivasi menggunakan Fredeick Herzberg’s khususnya untuk variabel motivator.

E. Kegunaan Penelitian

1. Digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Serba Mulia Motor Bululawanguntuk menentukan rencana di masa yang akan datang untuk meningkatkan semangat kerja karyawan.

(20)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian Hendra (2006) dengan judul yang diteliti adalah: Pengaruh Faktor Motivator dan Faktor Hygiene Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Call Centre Pada PT. Telkom Surabaya. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji t. Hasil analisis dapat diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,740, dengan demikian berarti bahwa kepuasan kerja karyawan bagian call centre pada PT. Telkom Surabaya dipengaruhi sekitar 74% oleh faktor motivator dan faktor hygiene sedangkan sisanya sekitar 26% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Dari hasil koefisien regresi terbukti bahwa faktor hygiene mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kepuasan kerja karyawan bagian call centre pada PT. Telkom Surabaya apabila dibandingkan dengan faktor motivator.

(21)

7

Hasil analisis dapat diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,740, dengan demikian berarti bahwa kepuasan kerja karyawan bagian call centre pada PT. Telkom Surabaya dipengaruhi sekitar 74% oleh faktor motivator dan faktor hygiene sedangkan sisanya sekitar 26% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Dari hasil koefisien regresi terbukti bahwa faktor hygiene mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kepuasan kerja karyawan bagian call centre pada PT. Telkom Surabaya apabila dibandingkan dengan faktor motivator

Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa motivator dan hygiene secara

bersama-sama mempunyai

(22)

8

B. Landasan Teori 1. Pengertian Motivasi

Sudarmono dan Sudita (2000) mengemukakan bahwa motivasi merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang mengerakkan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu, Menurut Martoyo (2001) motivasi adalah kondisi mental yang mendorong dilakukan sesuatu tindakan (action atau activies ) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberikan kepuasan atau mengurangi ketidak keseimbangan. Sedangkan menurut reksohadiprojo (1992) Motivasi adalaah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Motivasi adalah unsur yang dapat menggerakkan seorang karyawan untuk berubah tingkah lakunya agar lebih baik bsesuai dengan tuntutan perusahaan.

2. Tujuan Motivasi

Berdasarkan pendapat Hasibuan (2002), terdapat beberapa tujuan motivasi,yaitu a. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan

b. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan c. Meningkatkan produktivas kerja karyawan

d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan

e. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan f. Mengidentifikasikan pengadaan karyawan

(23)

9

i. Meningkatkan tingkat kesejahteran karyawan

j. Mempertinggi efisiensi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya k. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

Dari salah satu tujuan motivasi tersebut adalah untuk mendorong gairah dan semangat kerja karyawan. Jadi apabila ada peningkatan motivasi bagi karyawan, maka akan mendorong semangat karyawan.

3.Teori-Teori Motivasi a. Teori Maslow

Teori dapat digambarkan sebagaimana dan dikutip oleh Manullang (2003), yaitu: 1) Physiological needs, kebutuhan badainah, meliputi sandangdan pangan.

2) Safety needs, kebutuhaan dan keamanan, meliputi baik kebutuhan akan keamanan jiwa maupun kebutuhan akan keaman harta.

3) Sosial needs, kebutuhan sosial meliputi kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain, kebutuhan akan perasaan yang di hormati, kebutuhan akan perasaan maju atau preseptasi akan kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation).

4) Esteem needs,kebutuhan akan penghargaan berupa kebutuhan akan harga diri dan pandangan baik dari orang lain terhadap kita.

(24)

10

b. Teori David Mc Celland

Mc Celland dalam Manullang (2003) menyebutkan ada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan prestasi (need for achiement), kebutuhan untuk bekerja sama (needs for affiliation) dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power).

Teori ini mempunyai ciri-ciri sebagi berikut:

1. Mereka menentukan tujuan tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah,tetapi tujuan itu cukup untuk merupakan tantangan untuk dapat dikerjakan dengan lebih baik.

2. Mereka menentukan tujuan seperti itu, karena mereka secara pribadi dapat mengetahui bahwa hasilnya dapat dikuasai bila mereka kerjakan sendiri.

3. Mereka senang pada pekerjaanya itu dan merasa sangat perkepentingan dengan dengan keberhasilannya sendiri .

4. Mereka lebih suka bekerja di dalam pekerjan yang dapat memberikan gambaran bagaimana keadaan pekerjanya.

c. Teori dua faktor Frederick Herzberg’s

Teori Fredeick Herzberg’s yang dikutip Susilo Martoyo teori ini mengemukakan bahwa ada dua faktor yang dapat memberikan kepuasaan dalam bekerja. Kedua faktor tersebut adalah;

(25)

11

2. Faktor Hygiene ,meliputi: a. Gaji

b. Kondisi kerja

c. Kebijaksaan perusahaan d. Hubungan antar pekerja e. Kualitas supervisi d. Teori Mc Gregor

Teori ini berdasarkan pada asumsi mengenai sifat manusia yang dinamakan teori X dan teori Y (Manullang 2002).

1. Asumsi teori X mengenai manusia:

a) Pada umumnya manusia tidak senang bekerja.

b) Pada umumnya manusia tidak berambisi, tidak ingin tangung jawab dan lebih suka diarahkan.

c) Pada umumnya manusia harus diawasi dengan ketat dan sering harus dipaksa untuk memperoleh tujuan-tujuan organisasi

d) Motivasi hanya berlaku sampai tingkat lower order needs (physiological and safety level).

2. Asumsi teori Y mengenai manusia:

a) Bekerja adalah kodrat manusia, jika kondisi menyenangkan.

b) Pengawasan diri sendiri tidak terpisahkan untuk mencapai tujuan organisasi.

(26)

12

e. Teori harapan menurut Victor Vroom

Teori ini mengatakan bahwa kekuatan (dorongan) motivasi untuk melaksanakan kegaiataan tertentu akan tergantung pada penjumlahaan aljabar hasil kali antara nilai – nilai untuk berbagai hasil antar nilai-nilai untuk berbagai hasil dengan harapan-harapan. 4. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Nawawi (2001) terdapat dua jenis motivasi yaitu: a. Motivasi Instrinsik

Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam pekerja sebagai individu berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat/ makna pekerjaan yang dilaksanakan.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskanya melaksanakan pekerjaan secara maksimal.

5. Faktor –Faktor Motivasi

Menurut Nawawi (2001) berdasarkan teori Frederick Herzberg tentang teori dua faktor:teori ini mengemukakan bahwa ada dua faktor yang dapat memberikan kepuasan dalam bekerja, kedua faktor tersebut adalah:

a.Motivator,meliputi: 1.Prestasi

2.Pengakuan

(27)

13

5.Pengembangan

b. Faktor hygiene ,meliputi: 1.Gaji /insetif

2.Kondisi kerja

3.Kebijaksanan perusahaan 4.Hubungan antara pekerja 5.Hualitas supervisi

Faktor-faktor yang berperan sebagai motivator bagi karyawan yaitu yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja lebih baik, yang terdiri dari

1. Achievement (prestasi /prestasi)

Keberhasilan melaksanakan pekerjaan identik dengan prestasi,agar seorang bawahan dapat berprestasi maka pimpinan harus mempelajari bawahnya dan pekerjaanya dengan memberikan kesempatan agar bawahan dapat berusaha dan berhasil. Pimpinan hendaknya memperhatikan hasil pekerjaan karywan ,memahami kemampuan karywan sehingga dapat di tempatkan sesuai dengan kemampuan serta mengetahui kemauan atau keinginan karywan dalam bekerja

2. Pengakuan

Pimpinan harus memberikan pernyataan pengakuan akan keberhasilan bawahannya.pengakuan keberhasilan bawahan dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

a) Langsung menyatakan keberhasilan di tempat kerjanya,dan akan lebih baik kalau pada saat ada orang lain

(28)

14

d) Memberikan kenaikan pangkat /jabatan atau promosi 3. Pekerjaan itu sendiri

Pimpinan mengusahakan agar bawahan mengerti pentingnya pekerjaan sehingga hasil yang memuaskan agar tidak terjadi kejenuhan terhadap pekerjaan sehingga hasil memuaskan bisa terwujud. Pimpinan dapat membuat usaha yang riil dan menyakinkan sehingga bawahan mngerti akan pentingnya pekerjaan yang di lakukan dan berusaha menghindari kebosanan dalam bekerja serta mengusahakan agar dapat bekerja dengan tepat waktu.

4. Tanggung jawab

Pimpinan harus menghindari supervisi yang ketat dengan membiarkan bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip yang ada. Dengan cara ini perasaan tanggung jawab bawahan akan bertambah besar dan bawahan merasa bahwa keberadanya dalam perusahaan,sehingga bawahan secara sepenuhnya melaksanakan pekerjaan yang dapat di pertanggung jawabkan , baik dari sisi ketepataan waktu kerja,cepat tanggap terhadap masalah pekerjaan dan memiliki kesungguhan bekerja yang tinggi.

5. Pengembangan

(29)

15

Rangkaian motivasi diatas, melukiskan hubungan seseorang dengan apa yang dikerjakannya. Faktor kedua yaitu faktor hygiene yang dapat menimbulkan rasa puas bagi karyawan:

1. Kebijaksanaan dan adminitrasi perusahaan

Kebijaksanaan ini sangat penting bagi perusahan untuk mengatur sebagian besar aktivitas perusahaan dan sangat berperan demi tercapainya tujuan,pada hakekatnya peranan bijaksanaan organisasi adalah memastikan bahwa organisasinya menarik manfaat dari keputusan dan tindakan yang lampau dan menekan sampai seminimal mungkin jumlah pemborosan berbagai bagian organisasi.

2. Supervisi

Supervisi atau pengawasan merupakan suatu kegiatan mengawasi dan membandingkan antara pelaksanaan dan realita, kemudian mengkorelasikan apabila terjadi penyimpangan dan perlu menyesuaikan kembali rencanaa yang dibuat. Dengan demikian pengawasan adalah fungsi manajemen yang menyangkut masalah pengaturan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana personalia yang telah dirumuskan sebagai dasar analisa dari tujuan organisasi yang fundamental.

3. Hubungan antar pekerja

Interpersonal supervision menunjukkan hubungan perorangan antara bawahan dengan bawahan dan bawahan merasa tidak tepat bergaul dengan pimpinan. Agar terjadi hubungan antar pribadi yang baik, maka timbul tiga kecakapan yang harus dimiliki setiap atasan yaitu:

(30)

16

b. Human skill (kecakapan kemanusiaan) merupakan kemampuan untuk berkerja didalam atau diluar kelompok, sehingga dapat membangun kerjasama dan mengkordinasi berbagai kegiatan.

c. Conceptual skill (kecakapan koseptual) merupakan kemampuan memahami kerumitan seluruh organisasi sehingga dalam berbagai tindakan yang diambil selalu menekankan dalam usaha merealisasi tujuan organisasi secara keseluruhan.

4. Gaji

Gaji merupakan jumlah keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh tenaga kerja, cara pemberian imbalan merupakan faktor penting untuk dapat menarik dan memelihara maupun mempertahankan tenaga kerja.

5. Kondisi kerja

Kondisi fisik tempat kerja yang baik mampu menjadi sarana yang kuat untuk membuat bertahaan di tempat kerja . Faktor kondisi ini meliputi: penerangan, tata ruangan, keadaan udara, kebersihan dan sebagainya. Faktor hygiene melukiskan hubungan kerja dengan lingkungan dimana karyawan melaksanakan pekerjaannya.

6. Pengertian Semangat Kerja

Nitisemito (2005) Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian perkerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Hasibuan (2002) memberi pengertian tentang semangat kerja adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan giat dan antusias sehingga penyelesaian pekerjaan cepat dan baik.

(31)

17

menimbulkan suasana senang dimana akan merangsang setiap individu untuk melakukan pekerjaaannya dengan lebih baik, serta lebih antusias di dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja

Secara umum dikatakan oleh Lateiner yang dikutip oleh Tohardi (2002) Bahwa ada beberapa faktor pokok yang mempengaruhi semangat kerja para karyawan di antaranya:

a. Kebanggaan pekerja akan pekerjaannya dan kepuasannya dalam menjalankan pekerjaan yang baik.

b. Sikap terhadap pimpinan. c. Hasrat untuk maju.

d. Perasaan telah diperlakukan secara baik.

e. Kemampuan untuk bergaul dengan kawan pekerjaannya f. Kesadaran akan tanggung jawabnya terhadap pekerjaannya Faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Kebanggaan pekerja akan pekerjaannya dan kepuasannya dalam menjalankan pekerja yang baik.

Pada dasarnya karyawan akan merasa senang apabila pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dapat selesai dengan baik. Kesenangan ini akan menimbulkan kepuasan tersendiri bagi karyawan.

b. Sikap terhadap pimpinan

(32)

18

kerjasama yang baik, terjalin komunikasi yang harmonis akan meningkatkan semngat kerja tersendiri bagi karyawan.

c. Hasrat untuk maju

Operasional perusahaan sangat beruntung pada ketrampilan dan kemampuan karyawan dalam berkerja. Apabila dalam perusahaan banyak karyawan yang berhasrat mengikuti pelatihan dan maupun menerima pelatihan sebagai suatu kebutuhan maka karyawan tersebut memiliki semangat kerja yang tinggi.

d. Perasaan telah diperlakukan secara baik

Perlakuan secara baik dari pemimpin kepada karyawan menimbulkan perasaan tersendiri bagi karyawan. Hal itu dapat menimbulkan semangat kerja karyawan.

e. Kemampuan untuk bergaul dengan rekan kerjanya

Apabila dapat terjalin kerjasama diantara karyawan dalam berkerja maka dalam kelompok kerja tersebut tercermin semangat kerja yang tinggi, demikian sebaliknya. f. Kesadaran akan tanggung jawabnya terhadap pekerjaan

Apabila seorang karyawan memahami dan menyadari betul apa yang menjadi tanggung jawabnya dalam perusahaan maka secara tidak langsung karyawan tersebut telah menunjukkan semangat kerja yang tinggi.

Dari uraian tentang semangat kerja diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semngat kerja adalah merupakan sikap mental kerja karyawan untuk berkerja sama lebih giat dan bersemangat sehingga dapat tercapai hasil secara optimal.

8. Hubungan Motivasi Dengan Semangat Kerja Karyawan

(33)

19

terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. (Mangkunegara, 2000:68). Seorang pimpinan hendaknya didalam memberikan motivasi yang sesuai harus dapat melihat perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan dan memilih cara apa yang bisa digunakan agar mereka termotivasi dalam bekerja. Pemberian motivasi yang sesuai dan tepat dengan kebutuhan karyawan harus dipertahankan agar karyawan dapat mengasilkan prestasi kerja yang sesuai dengan kehendak perusahaan. Dalam melaksanakan manajemen seorang manajer harus dapat memotivasi orang-orang yang bekerja padanya agar tercapai prestasi kerja yang tinggi. Orang-orang tersebut merupakan sumber yang penting dalam setiap organisasi.

(34)

20

C. Kerangka berpikir

Setelah semua teori dikemukakan, maka langkah berikutnya adalah menyajikan teori-teori tersebut ke dalam suatu model teori sebagai berikut:

Gambar 2.1

Model Hipotesis Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja

Berdasarkan gambar 2.1 menunjukkan bahwa semangat kerja karyawan ditinjau dari faktor motivator bagi karyawan yaitu faktor yang mampu memuaskan dan mendorongkaryawan untuk bekerja dengan lebih baik.

D. Hipotesis

Berdasarkan pada penelitian terdahulu, landasan teori dan kenyataan dilapangan, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga terdapat pengaruh antara prestasi, pengakuan, perkerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan terhadap semangat kerja karyawan PT. Serba Mulia Motor Bululawang.

Prestasi (X1)

Pengakuan (X2)

Pekerjaan itu Sendiri (X3) Semangat Kerja Karyawan

Tanggung Jawab (X4)

(35)

21

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Model Hipotesis Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Dari paparan di atas yang terdiri dari beberapa hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa memang terdapat korelasi positif diantara status sosial ekonomi

Penggunaan sumber daya yang efektif, efisien, dan optimal dalam pengambilan keputusan berbasis EMIS di Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Surabaya

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk Untuk mengetahui strategi

Faktor-faktor tersebut antar lain yaitu: cara penyetelan mesin perkakas yang tidak mungkin diperoleh proses penyayatan logam dengan sangat teliti, metode pengukuran

Pembimbing skripsi bertugas memberikan bimbingan tentang relevansi materi, teknik dan prosedur penelitian, serta teknik penulisan karya ilmiah sesuai dengan judul

Berangkat dari penjelasan dan latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam terkait dengan kompensaso, lingkungan kerja serta

Ini adalah kerana DFTZ ini merupakan zon perdagangan pertama di dunia yang menyediakan pelbagai fasiliti berbentuk fizikal dan maya bagi membantu perniagaan untuk

Hasil persamaan model struktural/ inner model untuk pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas diperoleh nilai 0,377 yang menggambarkan bahwa semakin