• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH JOB INSECURITY TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN ORGANIZATIONAL CHANGES SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Karyawan PT. Arta Boga Cemerlang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH JOB INSECURITY TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN ORGANIZATIONAL CHANGES SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Karyawan PT. Arta Boga Cemerlang)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH JOB INSECURITY TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN ORGANIZATIONAL CHANGES

SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Pada Karyawan PT. Arta Boga Cemerlang)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

M Faizal Akbar NIM : 201210160311067

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

PENGARUH JOB INSECURITY TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN ORGANIZATIONAL CHANGES

SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Pada Karyawan PT. Arta Boga Cemerlang)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

M Faizal Akbar NIM : 201210160311067

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

SURAT PERNYATAN Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : M Faizal Akbar

NIM : 201210160311067

Jurusan : Manajemen

Fakultas/Universitas : Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Skripsi dengan judul PENGARUH JOB INSECURITY TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN ORGANIZATIONAL CHANGES SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Karyawan PT. Arta Boga Cemerlang) adalah hasil karyawa saya dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat hasil karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI saya bersedia SKRIPSI INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN. Serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSLUSIF.

Demikian pernyatan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 10 Januari 2016

(11)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya pada kita semua. Merupakan suatu anugrah yang tak ternilai bagi

penulis bisa memperoleh ilmu dan berkesempatan menerapkannya dalam sebuah karya tulis ilmiah berbentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Job Insecurity

Terhadap Turnover Intention Dengan Organizational Changes Sebagai Variabel Moderasi (Studi Pada Karyawan PT. Arta Boga

Cemerlang)”. Skripsi ini bukan semata-mata prasyarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang, akan tetapi juga merupakan sebuah tanggung jawab moral dan intelektual bagi setiap orang yang

berkecimpung dalam ilmu pengetahuan.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis dengan segala kerendahan hati

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Fauzan, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

3. Dr. H. Marsudi, M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

4. Dra. Titiek Ambarwati, M.M. selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar

(12)

5. Dra. Sandra Irawati, M.M. selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar

membimbing, mengarahkan, serta memberikan motivasi penyusunan skripsi. 6. Seluruh Dosen Universitas Muhammadiyah Malang yang telah bersedia

mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis.

7. Seluruh Staff dan Part Time yang telah membantu pengurusan administrasi selama skripsi ini dibuat hingga selesai.

8. Kepada PT. Arta Boga Cemerlang Depo Malang yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan.

9. Keluarga tercinta, terutama pada Ayah dan Ibu atas segala pengorbanan dan

doa restu yang senantiasa tercurah.

10. Seluruh teman-teman yang telah membantu, memberi masukan, dan

mensuport penulis dalam penyusunan skripsi ini.

11. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari akan adanya keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima semua kritik maupun saran yang berasal dari berbagai pihak. Akhirnya, semoga penyusunan skripsi ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 10 Januari 2016

(13)

DAFTAR ISI

B. Perumusan Masalah ... 9

C. Batasan Masalah ... 10

D. TujuanPenelitian... .. 10

E. Manfaat Penelitian... 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 12

B. Landasan Teori ... 13

1. Turnover Intention ... 13

a. Pengertian Turnover Intention ... 13

b. Faktor Penyebab Turnover Intention ... 15

c. Pengaruh Turnover Intention ... 17

d. Indikasi Terjadinya Turnover Intention ... 18

2. Job Insecurity ... 20

a. Pengertian Job Insecurity ... 20

b. Faktor Penyebab Job Insecurity ... 21

c. Pengaruh Job Insecurity ... 22

d. Indikator Job Insecurity ... 23

3. Organizational Changes ... 24

a. Pengertian Organizational Changes ... 24

b. Faktor Penyebab Organizational Changes ... 25

c. Konsep Organizational Changes ... 25

d. Jenis Organizational Changes ... 26

e. Pilihan Organizational Changes ... 27

4. Hubungan Antar Variabel ... 28

a. Hubungan Job Insecurity dengan Organizational Changes ... 28

b. Hubungan Job Insecurity dengan Turnover Intention ... 29

(14)

d. Hubungan Job Insecurity, Organizational Changes dan

Turnover Intention ... 31

C. Kerangka Pemikiran ... 33

D. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 36

B. Jenis Penelitian ... 36

C. Variabel Penelitian ... 36

D. Definisi Oprasional Variabel ... 37

E. Populasi dan Sampel ... 39

F. Jenis dan Sumber Data ... 40

G. Teknik Pengumpulan Data ... 41

H. Teknik Pengukuran Variabel ... 42

I. Uji Instrumen ... 44

J. Teknik Analisis Data ... 46

K. Uji Hipotesis ... 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 52

1. Sejarah Instansi ... 52

2. Visi dan Misi ... 53

3. Struktur Organisasi ... 53

4. Divisi Oprasional dan Non Staff ... 54

5. Lokasi Perusahaan ... 55

B. Karakteristik Responden ... 55

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

2. Karakteristik Responden berdasarkan Status Perkawinan ... 56

3. Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 58

4. Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 59

5. Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja ... 60

C. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... 62

1. Hasil Uji Validitas ... 62

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 64

D. Hasil Analisis Rentang Skala ... 65

1. Hasil Analisis Rentang Skala Variabel Job Insecurity ... 65

2. Hasil Analisis Rentang Skala Variabel Turnover Intention... 68

3. Hasil Analisis Rentang Skala Variabel Organizational Changes 71 E. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana... 73

1. Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 73

2. Koefesien Determinasi (R2) ... 74

F. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 75

1. Persamaan Regresi Linier Berganda ... 75

2. Koefesien Determinasi (R2) ... 77

(15)

1. Persamaan Moderated Regression Analysis (MRA) ... 78

2. Koefesien Determinasi (R2) ... 81

3. Perbandingan Koefesien Determinasi ... 81

H. Hasil Pengujian Hipotesis ... 82

1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 82

a. Uji F ... 82

2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 84

a. Uji F ... 84

b. Uji t ... 85

3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 86

a. Uji F ... 86

b. Uji t ... 87

I. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89

1. Pembahasan Analisis Rentang Skala Variabel ... 91

a. Job Insecurity ... 91

b. Turnover Intention ... 92

c. Organizational Changes ... 93

2. Pembahasan Analisis Regresi Linier Sederhana, Berganda dan MRA ... 95

a. Pembahasan Analisis Regresi Linier Sederhana ... 95

b. Pembahasan Analisis Regresi Linier Berganda ... 96

c. Pembahasan MRA ... 98

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 105

(16)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Gambar 1.1 Absensi Karyawan Bulan April-Agustus 2015 ... 8

2. Gambar 2.1 Hubungan Job Insecurity, Organizational Changes dan

Turnover Intention ... 34 a. Gambar 2.1.1 Pengaruh Job Insecurity Terhadap Turnover

Intention ... 34 b. Gambar 2.1.2 Pengaruh Job Insecurity dan Organizational

Changes Terhadap Turnover Intention ... 34 c. Gambar 2.1.3 Organizational Changes Memoderasi Pengaruh

(17)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Tabel 2.1 Tabulasi Penelitinan Terdahulu ... 12

2. Tabel 3.1 Rentang Skala Variabel Job Insecurity, Organizational Changes, dan Turnover Intention ... 47

3. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

4. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... 57

5. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 58

6. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 59

7. Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 61

8. Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas ... 63

9. Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... 64

10. Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Skala Variabel Job Insecurity ... 65

11. Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Skala Variabel Turnover Intention .... 68

12. Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Skala Variabel Organizational Changes ... 71

13. Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Sederhana ... 73

14. Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Berganda ... 76

15. Tabel 4.13 Hasil MRA Organizational Changes Memoderasi Signifikansi Pengaruh Job Insecurity Terhadap Turnover Intention .... 79

16. Tabel 4.14 Perbandingan Koefesien Determinasi ... 81

17. Tabel 4.15 Hasil Uji F ... 83

18. Tabel 4.16 Hasil Uji F ... 84

(18)

20. Tabel 4.18 Hasil Uji F ... 87

(19)

Daftar Pustaka

Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ashford, S.J., C. Lee, dan P. Bobko. 1989. ”Content, Causes, and Consequences of Job insecurity: A Theory Based Measure and Substantive Test”, Academy of Management Journal, Vol. 32, No. 4, P. 803-829.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

GrantKent, David W, Cravens, GeorgeS, LowandWilliamC, dan Moncrief. 2001. “The Role of Satisfaction With Territory Design on the Motivation, Attitudes, and Work Out come sof Sales people”, Journal of the Academy of Marketing Science,Vol. 29, No. 2, P. 165-178.

Greenglass, E.R., Burke, R. dan Fiksenbaum, L. 2002. “Impact Of Restructuring, Job Insecurity and Job Satisfaction in Hospital Nurses”. Stress News, Vol. 14, No. 1, P. 1-7.

Greenhalgh, L. dan Z. Rosenblatt. 1984. ”Job Insecurity: Towards Conseptual Clarity”, Academy of Management Review, Vol. 9, No. 3, P. 438-448.

Handoko, Hani T. 2003. Manajemen.Yogyakarta: BPFE.

Harnoto. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kedua. Jakarta: PT. Prehallindo.

Irwandi. 2002. ”Analisis Pengaruh Job Insecurity Terhadap Turnover Intention”, Tesis S2 Dipublikasikan Universitas Diponegoro Semarang.

Wanous, (1980). Organizational Entry, Recruitment, Selection, and Socialization of Newcomers. Philippines : Addison Wesley Publ.Co

(20)

Lee, et al. 1996. “Cognitive Variables in Problem Solving in Chemistry”, A Revisited Study. Scientes Education, Vol. 80, No. 6, P. 691-710.

Liana, Lie. 2009. “Penggunaan MRA dengan SPSS untuk menguji pengaruh variabel moderating terhadap hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen”. Jurnal Teknologi informasi DINAMIK, Vol. XIV, No. 2, P. 90-99.

Low. George. S., 2001. “Antecedents and Consequences of Salesperson Burnout” European Journal of Marketing, Vol. 35, No. 5/6, P. 587-611.

Maryono. 2009. “Tenaga Kontrak: Manfaat dan Permasalahannya”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Vol. 16, No. 1, P. 26-31.

Mobley, W. H. 1986. Pergantian Karyawan: Sebab, Akibat dan Pengendaliannya. Terjemahan. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Nugraha. 2010. “Analisis Pengaruh Ketidakamanan Kerja dan Kepuasan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan”. Skripsi Dipublikasikan Universitas Diponegoro Semarang.

Partina, A. 2002. ”Dukungan Sosial Sebagai Variabel Pemoderasi Hubungan Antara Job insecurity dan Konsekuensinya”, Tesis S2 Dipublikasikan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

PwC Indonesia. 2012 “Indonesian banking survey report 2012”. 27 Oktober 2015. http://www.pwc.com/id.

Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

(21)

Sekaran, U. 2003. Reaserch Methodhs for Buisness. USA: John Willey and Sons Inc.

Singarimbun. 2001. Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3S.

Smithson, Janet., dan Suzan Lewis. 2000. “Is Job Insecurity Changing The Psychological Contract?”. Personnel Review, Vol. 29, No. 6, P. 1-15.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Umar H. 2001. Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Keempat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wanberg, C. R. dan Banas, J. T. 2000. “Predictors and Outcomes of Oppenes to Change in”. Reorganiz ing Workplace. Journal of Applied Psychology, Vol. 85, No. 1, P. 132-142.

Wardani, et al. “Pengaruh Job Insecurity Terhdap Turnover Intention Karyawan CV Putra Makmur Abadi Temanggung Jawa Tengah”, Artikel Ilmiah Penelitian, Vol.1.

Widaharthana, 2012. “pengaruh komitmen terhadap perubahan pada intensi keluar” jurnal organisasi dan manajemen, Vol. l8, No. 1, P. 50-66.

Winardi. 2005. Manajemen Perubahan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wyatt 2008. “Survei Global Strategic Rewards 2007/2008”. 27 Oktober 2015.

(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan

jalannya roda usaha suatu perusahaan, karena manusia adalah faktor

pendukung yang utama dalam berlangsungnya proses atau kegiatan produksi

guna mencapai tujuan sebuah perusahaan. Pencapaian sebuah tujuan

perusahaan tidak akan lepas dari suatu masalah, baik masalah yang

berhubungan dengan pihak di luar perusahaan, maupun masalah-masalah yang

berhubungan di dalam perusahaan. Salah satu masalah yang ada dalam

perusahaan yaitu permasalahan yang berhubungan dengan karyawan.

Fenomena yang sering terjadi didalam perusahaan yaitu, ketika kinerja

perusahaan telah baik, maka dapat rusak secara langsung ataupun tidak

langsung oleh berbagai prilaku karyawan. Salah satu bentuk prilaku karyawan

tersebut adalah sebuah intensi melakukan suatu pekerjaan. Seseorang akan

melakukan pekerjaannya sebagai usaha yang disadari untuk mencapai suatu

tujuan dari hasil kerja yang dilakukan, yaitu memperoleh penghasilan. Fakta

dilapangan menunjukan, intensi yang dilakukan karyawan tidak selamanya

berjalan dengan baik.

Saat bekerja disebuah perusahaan, seorang karyawan merasakan

ketidaknyamanan dalam melakukan pekerjaan, maka dalam diri karyawan

tersebut akan muncul keinginan atau niat yang disadari untuk keluar dari

(23)

2

karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya (turnover). Turnover intention

telah menjadi persoalan yang serius bagi banyak perusahaan. Menurut Harnoto

(2002) turnover intention adalah kadar atau intensitas dari keinginan untuk

keluar dari perusahaan.

Banyak alasan yang menyebabkan timbulnya turnover intention

diantarnya, keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Keadaan

ini didukung dengan Survey Global Strategy Rewards 2007/2008 yang

dilakukan oleh Wyatt (2008) menemukan, umumnya karyawan dan individu

berani memutuskan untuk berpindah kerja dikarenakan alternatif pekerjaan

yang tersedia dalam jumlah yang melimpah, sehingga tidak ada kesulitan bagi

karyawan yang mengundurkan diri untuk mendapatkan pekerjaan kembali.

Kondisi yang ada di Indonesia tidaklah demikian, jumlah pengangguran

berbanding terbalik dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.

Walaupun lapangan pekerjaan yang tersedia sangat terbatas jumlahnya,

fakta yang ada justru menunjukan tingkat turnover yang tinggi di Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan survey yang dilakukan oleh Price Waterhouse

Coopers melalui PwC Indonesia (2012) menunjukan bahwa tingkat turnover

pada karyawan mencapai 10% - 20%. Turnover intention menunjukan tingkat

kecendrungan sikap yang dimiliki oleh karyawan untuk mencari pekerjaan baru

di tempat lain atau adanya rencana untuk meninggalkan perusahaan dalam

masa tiga bulan yang akan datang, enam bulan yang akan datang, satu tahun

(24)

3

Apabila kesempatan untuk berpindah kerja tersebut tidak tersedia atau

yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki, maka secara

langsung atau tidak langsung karyawan akan melakukan tindakan-tindakan

yang dapat merugikan perusahaan yaitu, absensi yang meningkat, mulai malas

bekerja, peningkatan terhadap pelanggaran tata tertib kerja, peningkatan protes

terhadap atasan dan prilaku positif yang berbeda dari biasanya (Harnoto, 2002).

Dengan demikian jelas bahwa turnover intention akan berdampak negatif bagi

organisasi.

Fenomena yang mengindikasikan turnover intention terjadi pada

perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang pendistribusian makan,

minuman dan personal care produk Orang Tua Group di Jawa Timur. PT. Arta

Boga Cemerlang Depo Malang adalah perusahaan yang cukup besar dalam

pandangan masyarakat dan termasuk anak cabang perusahaan dari Orang Tua

Group. Tidak bisa dipungkiri, masyarakat menganggap apabila seseorang

bekerja di perusahan tersebut, maka dia akan memiliki jaminan masa depan

yang cerah selama dia masih bekerja di perusahaan itu.

Pandangan masyarakat ini bertolak belakang dengan pendapat yang

diutarakan oleh empat orang karyawan kontrak di PT. Arta Boga Cemerlang

Depo Malang. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, dengan bekerja di

sebuah organisasi yang besar dan dirasa cukup mapan dalam mengelola sumber

daya manusianya, karyawan masih merasakan rasa ketidaknyamanan dalam

bekerja di PT. Arta Boga Cemerlang Depo Malang. Keadaan ini ditunjukan

(25)

4

pekerjaan serta ketidak seriusan dalam melakukan pekerjaan atau tugas yang

diberikan, karena karyawan merasa malas dalam bekerja.

Berdasarkan informasi yang di dapatkan, karyawan banyak melakukan

pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan atau tata tertib perusahaan berupa

instirahat sebelum waktunya, datang terlambat dan tidak masuk bekerja tanpa

ada keterangan (alpha). Hal-hal tersebut dilakukan karyawan atas dasar rasa

ketidakamanan kerja di perusahaan, karena mereka mempermasalahkan status

kepegawaian yang hanya sebagai karyawan kontrak. Mereka beranggapan

dengan status kepegawaian yang hanya sebagai karyawan sementara, masa

depan yang akan mereka hadapi berkaitan dengan pekerjaan masih belum pasti,

oleh karena itu mereka menganggap pekerjaan diluar perusahaan lebih

menjanjikan.

Keadaan inilah yang mendorong terjadinya turnover intention yang

disebabkan oleh rasa ketidakamanan kerja (job insecurity). Smithson dan

Lewis (2000) mengartikan job insecurity sebagai kondisi psikologis seseorang

(karyawan) yang menunjukkan rasa bingung atau merasa tidak aman

dikarenakan kondisi lingkungan yang berubah-ubah (perceived

impermanance). Kondisi ini muncul karena banyaknya jenis pekerjaan yang

sifatnya sesaat atau pekerjaan kontrak. Makin banyaknya jenis pekerjaan

dengan durasi waktu yang sementara atau tidak permanen, menyebabkan

semakin banyaknya karyawan yang mengalami job insecurity.

Berkaitan dengan job insecurity, Nugraha (2010) menyebutkan

(26)

5

arti pekerjaan itu bagi individu, tingkat ancaman yang dirasakan karyawan

mengenai aspek-aspek pekerjaan, tingkat ancaman yang kemungkinan terjadi

dan mempengaruhi keseluruhan kerja individu, tingkat

kepentingan-kepentingan yang dirasakan individu mengenai potensi setiap peristiwa

tersebut serta tingkat ancaman terhadap pekerjaan pada tahun berikutnya.

Indikasi-indikasi yang diutarakan oleh Nugraha terlihat jelas pada

karyawan kontrak PT. Arta Boga Cemerlang Depo Malang. Banyak karyawan

merasa kontrak yang mereka miliki tidak akan diperpanjang serta sedikitnya

peluang akan pengangkatan karyawan tetap, karena masih banyak karyawan

kontrak yang lebih senior menunggu untuk diangkat menjadi karyawan tetap.

Semua ancaman ini tidak terlepas dengan status kepegawaian mereka yang

hanya sebagai karyawan kontrak atau dengan kata lain karyawan

sementara/sesaat yang memiliki tingkat ketidak pastian yang cukup tinggi akan

kelangsungan pekerjaannya di perusahaan yang ditempati sekarang.

Keadaan inilah yang menyebabkan karyawan melakukan turnover

intention karena merasa belum ada pekerjaan yang dirasa lebih baik diluar

sana. Dengan adanya indikasi yang dirasakan karyawan akan job insecurity,

maka akan memperkuat timbulnya turnover intention karyawan kontrak di PT.

Arta Boga Cemerlang Depo Malang. Dengan demikian jelas bahwa turnover

intention akan berdampak negatif bagi organisasi karena menciptakan

ketidakstabilan terhadap kondisi tenaga kerja, menurunnya produktivitas

karyawan, suasana kerja yang tidak kondusif dan juga berdampak pada

(27)

6

Sehubungan dengan sumber daya manusia merupakan faktor dominan

dalam penentuan jalannya roda usaha suatu perusahaan, karena manusia adalah

faktor pendukung yang utama dalam berlangsungnya proses atau kegiatan

produksi guna mencapai tujuan sebuah perusahaan, perusahaan pasti

memikirkan jalan keluar agar kondisi pekerjaan kembali normal dan dapat

mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu cara untuk memperbaiki keadaan

perusahaan yaitu dengan melakukan perubahan secara terencana.

Perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan

diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari

peristiwa di masa mendatang (Kusdi, 2009). Dengan adanya perubahan

organisasi yang terencana, diharapkan memperbaiki kondisi sekarang dan

mengantisipasi peristiwa yang dirasa dapat merugikan perusahaan dimasa yang

akan datang. Selain itu, Winardi (2005) menyatakan perubahan organisasi

(organizational changes) senantiasa mengandung makna beralihnya keadaan

sebelumnya (the before condition) menjadi keadaan setelahnya (the after

condition).

Keadaan ini dapat dilihat melalui perubahan dalam organisasi seperti

menambah karyawan baru, memodifikasi suatu program, merubah misi,

susunan dan sistem dalam sebuah organisasi. Dengan adanya perubahan

organisasi (organizational changes) diharapkan dapat memperlemah tingkat

turnover intention yang disebabkan oleh job insecurity di perusahaan. Akan

tetapi, ada pendapat lain yang menyatakan ketika suatu organisasi berubah,

(28)

7

depannya, dan mungkin mengalami ketakutan akan kegagalan bila dihadapkan

pada tugas baru (Wanberg & Banas, 2000).

Pernyataan ini lebih mendukung terjadinya turnover intention yang

diperkuat oleh organizational changes. Untuk melihat lebih jauh keefektifan

organizational changes, dapat kita ukur dengan pilihan organizational

changes. Perubahan terencana yang mencakup struktur, strategi, sumber daya

manusia, dan teknologi sebagai wujud respon organisasi untuk mengupayakan

perbaikan kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan

lingkungan dan mengupayakan perubahan perilaku karyawan (Robbins, 2003).

Menurut hasil observasi dan wawancara kepada karyawan PT. Arta

Boga Cemerlang Depo Malang yang bersangkutan dibidangnya, PT. Arta Boga

Cemerlang sudah melakukan perubahan organisasi (organizational changes),

baik teknologi ataupun sumber daya manusia untuk meningkatkan efektivitas

organisasi dan mengurangi jumlah turnover intention. Perusahaan sudah

beberapakali mengganti supervisor guna meningkatkan kinerja karyawan.

Karena supervisor terdahulu dirasa tidak dapat mendisiplinkan dan

mengarahkan karyawan dalam menjalankan pekerjaannya.

Perusahaan juga menggunakan fingerprint dalam proses absensi guna

mempermudah pekerjaan dan meningkatkan kedisiplinan karyawan. Sebelum

penggunaan teknologi fingerprint dalam proses absensi, banyak karyawan yang

berbuat curang dalam absensi manual (tulis tangan) karena absensi manual

lebih mudah untuk dimanipulasi. Berdasarkan data absensi PT. Arta Boga

(29)

8

entah naik ataupun turun. Berikut grafik tingkat absensi dengan kriteria

terlambat dan Alpha:

Gambar 1.1

Absensi Karyawan Bulan April-Agustus 2015

Sumber: Absensi karyawan PT. Arta Boga Cemerlang Depo Malang 2015

Tingkat absensi adalah indikasi terjadinya turnover intention, dengan

tingkat absensi yang tinggi, secara otomatis akan merugikan perusahaan karena

banyak peluang-peluang yang tidak bisa diolah atau dimanfaatkan secara

maksimal oleh perusahaan. Hal ini disebabkan karena karyawan tidak masuk

bekerja atau datang terlambat. Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat absensi

pada bulan April sangat tinggi yaitu, 293 keterlambatan dan 41 alpha. Pada

bulan selanjutnya, tingkat absensi mengalami penurunan yang sangat drastis

yaitu, 223 keterlambatan dan 20 alpha. Akan tetapi pada bulan Juni, kembali

terjadi kenaikan sebesar, 250 keterlambatan dan 24 alpha.

Pada bulan Juli dan Agustus tingkat absensi mengalami penurunan

secara perlahan. Keadaan ini menjadi pertanyaan besar bagi peneliti akan

kebijakan-kebijakan PT. Arta Boga Cemerlang dalam mengatasi permasalahan

April Mei Juni Juli Agustus

Alpha 41 20 24 18 6

(30)

9

absensi yang mengalami fluktuasi setiap bulannya. Apakah organizational

changes dapat memoderasi pengaruh job insecurity terhadap turnover intention

karyawan kontrak di PT. Arta Boga Cemerlang Depo Malang sebagaimana

yang disampaikan Irwandi (2002) yang menyatakan, organizational changes

memiliki pengaruh positif terhadap job insecurity, yang mana job insecurity

memiliki pengaruh langsung terhadap turnover intention.

Dari hasil pemikiran diatas, penulis tertarik untuk menguji seberapa

besar pengaruh job insecurity dan organizational changes pada turnover

intention karyawan dan menulisnya dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh

Job Insecurity terhadap Turnover Intention Dengan Organizational Changes Sebagai Variabel Moderasi (Studi Pada Karyawan PT. Arta Boga Cemerlang)”.

B.Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana job insecurity, organizational changes dan turnover intention

karyawan kontrak di PT. Arta Boga Cemerlang Depo Malang?

2. Apakah job insecurity berpengaruh signifikan terhadap turnover intention

karyawan kontrak di PT. Arta Boga Cemerlang Depo Malang?

3. Apakah job insecurity dan organizational changes berpengaruh signifikan

terhadap turnover intention karyawan kontrak di PT. Arta Boga Cemerlang

(31)

10

4. Apakah organizational changes memoderasi signifikansi pengaruh job

insecurity terhadap turnover intention karyawan kontrak di PT. Arta Boga

Cemerlang Depo Malang?

C.Batasan Masalah

Pembatasan masalah ini dilakukan untuk membatasi seberapa luas

jangkauan penelitian yang akan dilakukan sehingga objek yang diteliti menjadi

lebih fokus dan jelas. Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah

diantaranya, objek yang diteliti adalah karyawan kontrak PT. Arta Boga

Cemerlang Depo Malang yang ada di bagian non staff dan operasional, karena

dua divisi tersebut memilik ketidakpastian yang tinggi akan status kepegawaian

dan perpanjangan masa kontrak. Selanjutnya, kriteria masa kerja minimal satu

tahun.

D.Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan

tujuan:

1. Untuk mendeskripsikan job insecurity, organizational changes dan turnover

intention karyawan kontrak di PT. Arta Boga Cemerlang Depo Malang.

2. Untuk menguji dan menganalisis signifikansi pengaruh job insecurity

terhadap turnover intention karyawan kontrak di PT. Arta Boga Cemerlang

(32)

11

3. Untuk menguji dan menganalisis signifikansi pengaruh job insecurity dan

organizational changes terhadap turnover intention karyawan kontrak di

PT. Arta Boga Cemerlang Depo Malang.

4. Untuk menguji dan menganalisis organizational chanes dalam memoderasi

signifikansi pengaruh job insecurity terhadap turnover intention karyawan

kontrak di PT. Arta Boga Cemerlang Depo Malang.

E.Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan memperoleh informasi

yang bermanfaat antara lain:

1. Bagi Perusahaan

Kontribusi penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran yang bermanfaat bagi PT. Arta Boga Cemerlang Depo Malang

dalam mengelola sumber daya manusianya untuk bahan pertimbangan baik

secara langsung maupun tidak langsung dalam mengevaluasi sistem

manajemen yang ada sehingga kinerja karyawan semakin meningkat guna

mencapai tujuan organisasi di masa sekarang maupun yang akan datang.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan

yang dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian berikutnya dalam bidang

sumber daya manusia terutama berkaitan dengan job insecurity,

Gambar

Gambar 1.1 Absensi Karyawan Bulan April-Agustus 2015

Referensi

Dokumen terkait

Sementara perubahan tradisi peresean yang yang terjadi sekarang ini, bahwa tradisi peresean dilakukan tidak untuk mencari petarung yang kuat dan perkasa, melainkan

Hasil ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Kanita pada perusahaan makanan dan minuman di BEI 2007-2009 pada tahun 2014 yang menyatakan profitabilitas

Edible coating pati singkong dengan penambahan perasan jeruk nipis mampu meningkatkan umur simpan dan mencegah reaksi pencoklatan pada buah potong apel

Aspek yang lebih ditekankan pada pengembangan desain kemasan adalah menciptakan citra yang berbeda dengan produk dari kompetitor, agar konsumen tertarik terhadap

Demikian juga halnya dengan prevalensi hipertensi, lebih tinggi pada perokok aktif (22.1% pada laki- laki dan 38.3% pada perempuan) dibandingkan pada populasi yang tidak merokok

Jika Penawar yang Berjaya ingkar dalam mematuhi mana-mana syarat di atas atau membayar apa-apa wang yang harus dibayar, maka Pihak Pemegang Serahhak/Pemberi Pinjaman boleh (tanpa

Hal ini menunjukan bahwa persentase respon variabel independen (variabel x) terhadap variabel dependen yaitu Dakwah Abu Takeru sebesar 61,2% dengan tingkat signifikansi

Hasil durian menunjukkan nilai yang berbeda signifikan pada tipe lahan pekarangan (10,00) dan tegalan (7,00), namun tidak dijumpai perbedaan signifikan antara produksi durian