• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN, FAKTOR PSIKOLOGI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN MENGUNJUNGI OBJEK WISATA GOA JLAMPRONG YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BAURAN PEMASARAN, FAKTOR PSIKOLOGI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN MENGUNJUNGI OBJEK WISATA GOA JLAMPRONG YOGYAKARTA"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

THE INFLUENCE OF MARKETING MIX, PSYCHOLOGY FACTOR, AND SOCIAL ENVIRONMENTAL ON THE DECISION OF TOURISTS VISIT

THE CAVE JLAMPRONG YOGYAKARTA

Oleh NURUL AZIZAH

20110410130

FAKULTAS EKONOMI

(2)

THE INFLUENCE OF MARKETING MIX, PSYCHOLOGY FACTOR, AND SOCIAL ENVIRONMENTAL ON THE DECISION OF TOURISTS VISIT

THE CAVE JLAMPRONG YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh NURUL AZIZAH

2011 0410 130

FAKULTAS EKONOMI

(3)
(4)
(5)

iv

Dengan ini saya,

Nama

: Nurul Azizah

Nomor Mahasiswa

: 20110410130

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “

PENGARUH BAURAN

PEMASARAN, FAKTOR PSIKOLOGI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL

TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN MENGUNJUNGI OBJEK

WISATA GOA JLAMPRONG YOGYAKARTA

tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut

dibatalkan

Yogyakarta, 4 Juni 2016

(6)

v

Dari Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Rosulullah SAW bersabda; sebaik-baik

dunia dan akhirat dengan ilmu dan sejelek-jeleknya dunia dan akhirat

tanpa ilmu

(HR.Dailami)

Barang siapa yang melakukan perbuatan baik, ia akan mendapatkan

pahala (dalam perbuatan itu) dan pahala orang yang menirunya tidak di

kurangi pahalanya sedikitpun. Dan barang siapa yang melakukan

perbuatan yang jelek, ia akan menanggung dosa dan orang-orang yang

menirunya dengan tidak di kurangi dosanya sedikitpun.

(HR.Imam Muslim)

Be what you want to be not what other want to see

Jadi diri sendiri, cari jati diri, dan jalani hidup dengan mandiri, optimis, karena

hidup terus mengalir dan kehidupan terus berputar. Sesekali melihat kebelakang

(7)

vi

Persembahan

Skripsi ini

kupersembahkan untuk …

Untuk Ibunda Dan Ayahanda tercinta

Untuk Sahabat

Sahabat tercinta

(8)

vii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

INTISARI ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A.Landasan Teori ... 7

1.Perilaku Konsumen ... 7

2.Bauran Pemasaran ... 19

3.Faktor psikologi ... 21

4.Lingkungan Sosial ... 25

5.Keputusan pembelian ... 28

6.Hasil Penelitian Terdahulu ... 30

(9)

viii

A.Obyek / Subyek Penelitian ... 38

B.Jenis Data ... 38

C.Teknik Pengambilan Sampel ... 38

D.Teknik Pengumpulan Data ... 39

E.Definisi Operasional variabel Penelitian ... 39

F.Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 41

G.Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A.Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 46

B.Uji Kualitas ... 49

C.Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 52

D.Pembahasan (Interprestasi) ... 59

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 61

A.Simpulan ... 61

B.Keterbatasan Penelitian ... 62

C.Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA

(10)

ix

Tabel 3.1 ... 40

Tabel 4.1 ... 46

Tabel 4.2 ... 47

Tabel 4.3 ... 47

Tabel 4.4 ... 48

Tabel 4.5 ... 49

Tabel 4.6 ... 50

Tabel 4.7 ... 50

Tabel 4.8 ... 51

Tabel 4.9 ... 51

Tabel 4.10 ... 52

Tabel 4.11 ... 52

Tabel 4.12 ... 54

Tabel 4.13 ... 56

Tabel 4.14 ... 56

Tabel 4.15 ... 58

(11)

x

Gambar 2.1 ... 8

(12)

vii

Psikologi dan Lingkungan Sosial terhadap Keputusan wisatawan mengunjungi obyek wisata

Goa Jlamprong Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah wisatawan yang pernah melakukan

kegiatan susur goa di Goa Jlamprong. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 42 responden

yang dipilih dengan metode non probably sampling yaitu dengan teknik purposive sampling,

alat analisis yang digunakan adalah Analisis deskriptif dan Uji hipotesis yang digunakan

adalah Uji F dan Uji t..

Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh hasil Bauran Pemasaran secara

signifikan terhadap Keputusan Pembelian, Faktor Psikologi secara signifikan terhadap

Keputusan Pembelian, dan Lingkungan Sosial secara signifikan terhadap Keputusan

Pembelian.

(13)

viii

and Social Environmental on the Decision of tourist visit the cave Jlamprong Yogyakarta. The subject in this study was tourist who was explore at cave Jlamprong Yogyakarta. In this study, sample of 42 respondents were selected using non probably sampling metode with purposive sampling technique. Analysis tool used in this study is descriptive analysis and hypothesis testing used is F test and t test.

Based on the analysis that have been made the results are the Marketing Mix significantly influence Purchase Decision , Psychology Factor significantly influence Purchase Decision, and Social Environmental significantly influence Purchase Decision.

Keywords : Marketing Mix Strategy, Psychology Factor, Social Environmental, Purchase

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Seiring pertumbuhan dan perkembangan di era globalisasi ini, perkembangan

tradisi dan budaya mulai ditinggalkan dan dilupakan secara perlahan. Budaya

yang selama ini menjadi sebuah ciri khas dan warisan pun terkalahkan dengan

kemajuan teknologi.

Saat ini diperlukan generasi penerus yang tetap menghidupkan budaya pada

setiap daerah agar tetap hidup dan tak lekang oleh waktu.

Banyak munculnya usaha - usaha baru dengan bidang yang sama menjadikan

warna baru bagi dunia Industri. Ini mencerminkan bahwa dunia usaha semakin

bergerak dinamis. Berbagai cara serta strategi telah dilakukan guna menghadapi

tantangan dan persaingan yang muncul dari perusahaan yang memiliki usaha

dibidang yang sama. Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri

mempunyai strategi pemasaran masing – masing. Strategi ini mungkin

dikembangkan melalui proses perencanaan atau mungkin juga telah berkembang

melalui kegiatan-kegiatan dari berbagai departeman fungsional perusahaan.

Berbagai cara dilakukan untuk menarik konsumen untuk mengunjungi produk

wisata, bauran pemasaran dilakukan agar konsumen mau untuk mengunjungi

tempat wisata tersebut, adapun bauran pemasaran yaitu meliputi Harga (price),

(15)

Untuk memahami produk pariwisata diperlukan pemahaman mengenai konsep

produk sebagai elemen kunci dalam bauran pemasaran. Setiap perusahaan atau

produsen berlomba-lomba untuk menarik perhatian konsumen terhadap produk

yang ditawarkan.

Menurut Nugroho (2010) Konsumen adalah entitas yang mudah berubah.

Keinginan mereka tak selalu lurus, kadang berbelok dengan amat cepat. Untuk itu

diperlukanlah suatu studi tentang perilaku konsumen agar segala gerak mereka

mudah diantisipasi.

Memperkenalkan suatu produk baru memang tidak mudah, produsen harus

mempunyai strategi khusus untuk melakukannya, karena banyak hal yang menjadi

pertimbangan salah satunya adanya produk baru yang sejenis yang ada disekitar

lokasi tersebut.

Memanfaatkan media komunikasi yang semakin maju membuat para pelaku

industri lebih mudah untuk menjangkau pelanggan, dengan adanya media iklan

melalui internet dapat membantu konsumen lebih mudah untuk mencari dan

memilih produk apa yang sedang mereka minati.

Yogyakarta merupakan kota yang dikenal dengaan memiliki banyak lokasi

wisata, berbagai macam bentuk wisata yang ada di Yogyakata salah satunya

wisata Goa.

Dusun Mojo atau yang lebih dikenal dengan sebutan desa wisata Mojo

berlokasi di desa Ngeposari Kecamatan Semanu, Gunungkidul, merupakan dusun

(16)

untuk mengembangkan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang memiliki potensi yang tinggi yang mampu bersaing dengan

masyarakat pedesaan lainnya.

Banyaknya pilihan tempat wisata membuat konsumen cenderung menjatuhkan

pilihan sesuai dengan pilihan prinsip mereka, terkadang mereka memilih

mengunjungi lokasi wisata berdasarkan dari informasi yang mereka dapakan

sebelumnya, untuk lokasi wisata yang baru mereka terkadang masih ragu untuk

memilih berkunjung ke lokasi tersebut.

Dusun Mojo terletak pada garis lintang dan bujur 7° 59' 55.84" S, 110° 40'

30.22" E, merupakan salah satu dari4 dusun yang berada di Desa Ngeposari,

Kecamatan Semanu Kabupaten Gunung Kidul. Berbatasan wilayah dengan empat

dusun yaitu sebelah utara berbatasan dengan Dusun Gunungsari, sebelah timur

berbatasan dengan Dusun Trenggono, sebelah selatan berbatasan dengan dusun

Semuluh Lor, dan sebelah barat berbatasan dengan Dusun Keblak. Letak

geografis Dusun Mojo yaitu 5 KM dari Kecamatan Semanu, 12 KM dari ibu kota

Kabupaten, dan 52 KM dari ibu kota Provinsi. Pembagian wilayah di Dusun Mojo

memiliki 1 RW yaitu RW 13 dan memiliki 6 RT. Jumlah Kepala Keluarga (KK)

di Dusun Mojo yaitu sebanyak 313 dan jumlah penduduk di Dusun Mojo jumlah

laki-laki sebanyak 603 dan jumlah perempuan sebanyak 598.

Dusun Mojo merupakan salah satu dusun yang memiliki upaya peningkatan

infrastruktur yang ada dan sudah berkembang untuk memajukan dusun

berdasarkan potensi wisata yang ada. Terbukti dari dusun ini telah memiliki

(17)

Jlamprong. Ada beberapa goa yang sudah ada sejak lama berdiri antara lain Goa

Gesing, Goa Jlamprong dan Goa Sinden. Selain wisata goa, dusun ini juga

memiliki tempat wisata yang bernama “Sumber Air Kecumut” yang mempunyai

cerita tersendiri. Selain itu juga, Dusun Mojo akan memiliki sebuah Embung yang

sekarang dalam proses pembuatan, yang diperkirakan akan selesai pada bulan

November nanti. Dilihat dari segi wisata, Dusun Mojo memiliki potensi yang

sangat baik dan dapat membantu masyarakat dalam hal perekonomian.

Meskipun dusun Mojo ini telah resmi dibuka sebagai desa wisata sejak tahun

2009 lalu namun wisatawan yang datang masih sangat Jarang. Desa wisata Mojo

lebih menonjolkan wisatanya pada tiga goa yakni Goa Gesing, Goa Jlamprong

dan Goa Sinden. Keistimewaannya, mulut ketiga goa tersebut menyambung

sehingga menarik untuk dijadikan arena susur goa dengan panjang lorong

mencapai 500 meter. Diantaranya Goa Gesing, Goa Jlamprong dan Goa Sinden.

Masing-masing punya keunikan berbeda.Yang sama dari ketiga goa ini

merupakan goa bawah tanah. Dan ketiga Goa ini lebih disebut dengan nama Goa

Jlamprong.

Penulis memilih wisata Goa Jlamprong di Desa wisata Mojo ini karena

merupakan wisata goa baru yang mempunyai ciri khas yang sangat berbeda dan

menarik dari wisata goa lain yang ada di Gunung kidul.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penyusunan penelitian ini perlu

diteliti “Pengaruh Bauran Pemasaran, Faktor Psikologi, Dan

Lingkungan Sosial Terhadap Keputusan Mengunjungi Objek Wisata Goa

(18)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diasumsikan rumusan

masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah Strategi Bauran Pemasaran, Psikologi konsumen, dan Lingkungan

sosial memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen mengunjungi

tempat wisata?

2. Apakah Bauran Pemasaran memiliki pengaruh terhadap keputusan

konsumen mengunjungi tempat wisata?

3. Apakah Psikologi memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen

mengunjungi tempat wisata?

4. Apakah Lingkungan sosial berpengaruh terhadap keputusan konsumen

mengunjungi tempat wisata?

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis Bauran Pemasaran, Psikologi konsumen, dan Lingkungan

sosial memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen mengunjungi

tempat wisata

2. Menganalisis Strategi Bauran Pemasaran memiliki pengaruh terhadap

keputusan konsumen mengunjungi tempat wisata

3. Menganalisis Psikologi memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen

(19)

4. Menganalisis Lingkungan sosial memiliki pengaruh terhadap keputusan

konsumen mengunjungi tempat wisata

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi pemasar sebagai acuan dalam memasarkan dan mengetahui perilaku

pembelian konsumen.

2. Bagi peneliti menambah wawasan baru serta dapat dijadikan pembelajaran

dan dapat mempraktekan dari konsep teori baru yang diperoleh.

3. Bagi pembaca menambah pengetahuan berupa strategi promosi dalam

pengembangan pariwisata desa wisata , serta sebagai bahan perbandingan

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Perilaku Konsumen

Menurut Peter dan Olson (2013) American Marketing Association

mendefinisikan perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh

dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran

aspek – aspek kehidupan, dalam kata lain perilaku konsumen melibatkan

pemikirana dan perasaan yang mereka alami serta tidakan yang mereka lakukan

dalam proses konsumsi.

Menurut Peter dan Olson (2013) Perilaku konsumen adalah proses yang

dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk

memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa

tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada

tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang

terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan

pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan

konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang

(21)

terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di

dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan

kegiatan-kegiatan tersebut.

Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka

memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan

sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.

Stimulus

Pemasaran Stimulus Lain Karakteristik Pembeli Keputusan Proses Pembelian

Keputusan Pembelian

Produk Ekonomi Budaya Pengenalan

masalah Pilihan produk

Harga Teknologi Sosial Pilihan merek

Tempat Politik Pribadi Perncarian

Informasi Pilihan toko Promosi Budaya Psikologi Pilihan

waktu

Evaluasi Pilihan jumlah

Keputusan

Perilaku Pembelian

Gambar 2.1 Model perilaku konsumen sumber kotler dan keller (2011)

(22)

Menurut Kotler dan Keller (2011) produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan,

termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti,

organisasi, informasi, dan ide.

Para pemasar perlu berfikir melalui lima tingkatan produk sebagai berikut :

1. Manfaat inti (Core Benefit), yaitu jasa atau manfaat fundamental uang

benar-benar dibeli oleh pelanggan.

2. Produk generik (Generic Product), yaitu versi dasar dari produk tersebut.

3. Produk yang dilengkapi (Augmented Product), yaitu dengan layanan dan

manfaat tambahan yang membedakan penawaran perusahaan dari

penawaran pesaing.

4. Produk potensial (Potential Product), yaitu semua tambahan

transformasimyang kemungkinan akan dilakukan pada produk di

kemudian hari.

5. Produk yang diharapkan (Expected Product), yaitu sekumpulan atribut

dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui oleh pembeli saat

mereka membeli produk tersebut.

Menurut Kotler dan Keller (2011) Produk dapat dikelompokkan menjadi

tiga kelompok berdasarkan daya tahan dan kewujudannya yaitu:

1. Barang tidak tahan lama, yaitu barang berwujud yang biasanya habis

dikonsumsi dalam suatu atau beberapa penggunaan.

2. Barang tahan lama, yaitu barang berwujud yang umumnya dapat

(23)

3. Jasa, yaitu serangkaian aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang

ditawarkan untuk dijual.

b. Harga

Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghsilkan

pendapatan dan merupakan satu dari elemen bauran pemasaran yang paling

fleksibel dimana dapat diubah dengan cepat.

Menurut Kotler dan Keller (2011) perusahaan biasanya tidak menetapkan satu

harga, tetapi mengembangkan struktur penetapan harga yang merefleksikan

variasi dalam permintaan dan biaya secara geografis, kebutuhan segmen pasar,

waktu pembelian, tingkat pemesanan, frekuensi pengiriman, garansi, kontrak

layanan, dan faktor lainnya.

Dari definisi tersebut kita dapat mengetahui bahwa harga yang dibayar oleh

pembeli itu sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual.

c. Tempat

Menurut Swastha (2002) Lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau

aktivitas usaha dilakukan. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha

adalah letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh

lokasi ke tujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha

yang berbeda.

Lokasi menurut Lupiyoadi (2009), berhubungan dengan di mana perusahaan

harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga

(24)

1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya

seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya

memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau,

dengan kata lain harus strategis.

2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu

penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus

tetap berkualitas.

3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti

penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti

telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak

penting selama komunikasi antara kedua pihak terlaksana dengan baik.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) Salah satu kunci menuju sukses adalah

lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas. Keputusan ini sangat

bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim

politik, dan sebagainya.

d. Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi

perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta

meningkatkaan kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam

(25)

Menurut Simamora (2001) ada beberapa alasan para pemasar melakukan promosi,

yaitu:

1. Menyediakan informasi, Pembeli dan penjual mendapat manfaat dari

fungsi informasional yang sanggup dilakukan oleh promosi. Para pembeli

menemukan program baru yang dapat membantunya dan para penjual

dapat menginformasikan kepada calon pelanggan tentang barang dan jasa.

2. Merangsang permintaan, Para pemasar menginginkan konsumen membeli

produknya dan mereka menggunakan promosi untuk membuat konsumen

melakukan permintaan.

3. Membedakan produk , Organisasi-organisasi mencoba membedakan

mereka dan produknya melalui penggunaan promosi, khususnya produk

yang tidak banyak berbeda dari para pesaingnya.

4. Mengingatkan para pelanggan saat ini Mengingatkan para pelanggan akan

manfaat dari produk perusahaan bisa mencegah mereka berpaling kepada

pesaing pada saat mereka memutuskan untuk mengganti atau

memutakhirkan produknya.

5. Menghadang pesaing Promosi dapat digunakan untuk menghadapi upaya

pemasaran dari pesaing untuk melawan kampanye periklanannya.

6. Menjawab berita negatif kadang kala kompetisi bukanlah penjualan

produk serupa dan perusahaan lainnya. Seringkali perusahaan menjadi

korban publisitas dan pemalsuan

7. Memuluskan fluktuasi-fluktuasi permintaan Perusahaan banyak

(26)

pelanggan membeli lebih banyak selama beberapa bulan tertentu dan

berkurang pada bulan-bulan lainnya. Promosi membantu mengisi

kesenjangan yang ada diantara kepincangan-kepincangan permintaan

musiman tersebut.

Stimulus Lain

a. Ekonomi

Kotler dan Keller (2011) menyatakan keadaan atau situasi ekonomi

merupakan pendapatan rata-rata yang dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas,

dan pola waktunya), tabungan dan kekayaan. Jika indikator keadaan ekonomi

menunjukkan suatu resesi, para pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk

merancang ulang , melakukan penempatan ulang dan menetapkan kembali harga

produk sehingga dapat menawarkan secara terus menerus nilai kepada pelanggan

sasaran

Karakteristik Pembeli

Menurut Kotler dan Keller (2011) perilaku pembelian konsumen

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut:

a. Faktor budaya

Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku

pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar.

Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi,

(27)

Contonhya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat

terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi,

kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan

berjiwa muda.

Masing-masing subbudaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih

menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti

kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.

b. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh

faktor sosial diantarannya sebagai berikut:

1. Kelompok acuan

Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan sebagai

kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak

langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya

disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat

memberikan pengaruh secara langsung terhadap seseorang. Adapun anggota

kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok primer seperti

keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara

langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok

(28)

profesi dan asosiasi perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok

keanggotaan.

2. Keluarga

Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan menjadi

dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarg orientas.

Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang

dapat memberikan orientasi agam, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga

diri dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang

dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.

Menurut Kotler dan Keller (2011) keluarga adalah organisasi pembelian

konsumen yang paling penting dalam masyarakat, anggota keluarga

merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh.

3. Peran dan status

Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi

perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di dalam

masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka

akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara

langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya. Contoh seorang direktur

di sebuah perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan

(29)

seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek

yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.

c. Pribadi

Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi

diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,

serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.

1. Usia dan siklus hidup keluarga

Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang

dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga

2. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola

konsumsinya. Cotohnya, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal,

perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan membeli

mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan

oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki,

jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau menabung.

(30)

Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang

terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah

kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak

menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal ini sebagai

sebuah peluang dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasar yang mengarahkan

merek mereka kepada gaya hidup seseorang. Contohnya, perusahaan telepon

seluler berbagai merek berlomba-lomba menjadikan produknya sesuai dengan

berbagai gaya hidup remaja yang modern dan dinamis seperti munculnya telepon

selular dengan fitur multimedia yang ditujukan untuk kalangan muda yang

kegiatan tidak dapat lepas dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar

suara, video, kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang menginginkan

telepon selular yang dapat menujang berbagai kegiatan bisnis mereka.

4. Kepribadian

Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian yang

bebeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya. Kepribadian

merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang menghasilkan

sebuah tanggapan relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan

lingkungannya. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam

menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebakan karena beberapa

kalangan konsumen akan memilih merek yang cocok dengan kepribadiannya.

(31)

Psikologi konsumen adalah hubungan antara penciptaan suatu produk dan

peluang penggunaannya oleh individu dengan proses-proses mental (psikologi)

yaitu meliputi pemahaman tentang proses psikologi dalam diri konsumen sebagai

individu maupun kelompok, aspek-aspek psikologi yang dipertimbangkan dalam

strategi pemasaran/distribusi produk, riset pemasaran dalam konteks psikologi

Menurut Kotler dan Keller (2011) proses psikologi dasar memainkan peranan

penting dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan

pembelian mereka.

Keputusan Pembelian

Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seorang konsumen harus memilih

produk dan/atau jasa yang akan dikonsumsinya. Banyaknya pilihan yang tersedia,

kondisi yang dihadapi, serta pertimbangan-pertimbangan yang mendasari akan

membuat pengambilan keputusan satu individu berbeda dari individu lainnya.

Pada saat seorang konsumen baru akan melakukan pembelian yang pertama kali

akan suatu produk, pertimbangan yang akan mendasarinya akan berbeda dari

pembelian yang telah berulang kali dilakukan. Pertimbangan-pertimbangan ini

dapat diolah oleh konsumen dari sudut pandang ekonomi, hubungannya dengan

orang lain sebagai dampak dari hubungan sosial, hasil analisis kognitif yang

rasional ataupun lebih kepada ketidakpastian emosi (unsur emosional).

Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler dan Amstrong (2008) adalah

(32)

benar-benar membeli. Konsumen bebas memilih produk yang diinginkan sesuai dengan

kebutuhannya, memutuskan tempat pembelian, bagaimana caranya, banyak

pembelian, kapan membeli, dan mengapa harus membeli. Konsumen membeli dan

mengonsumsi produk bukan sekedar karena nilai fungsi awalnya, namun juga

karena nilai sosial dan emosionalnya.

2. Bauran Pemasaran

Menurut Effendi (2006) Bauran pemasaran adalah suatu kumpulan

alat-alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan.

Ada empat faktor dalam bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan

tempat

1. Produk

Menurut Effendi (2006) produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada

masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri

dari Product Variety, Quality, Design, Feature, Brand Name, Packaging, Sizes,

Services, Warranties, and Returns.

Menurut Kotler dan Keller (2011) bauran produk adalah kumpulan semua

produk dan barang yang ditawarkan untuk dijual oleh penjual tertentu. Bauran

produk terdiri dari lini produk. Dalam menawarkan lini produk, perusahaan

biasanya mengembangkan kerangka dasar dan modul yang dapat ditambahkan

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda. Pemasar mengklasifikasikan

produk berdasarkan ketahanan / durabilitas, keberwujudan, dan keunaan

(33)

desain baru untuk menciptakan diferensiasi dan membangun hubungan yang lebih

lenngkap dengan konsumen.

2. harga

Menurut Effendi (2006) harga adalah sejumlah uang yang konsumen bayar

untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last

price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price.

Menurut Kotler dan Keller (2011) penetapan harga bauran produk perusahan

mencari sekumpulan harga yang memaksimalkan laba keseluruhan bauran.

Banyak ekonom mengasumsikan bahwa konsumen adalah penerima harga dan

menerima harga pada nilai muka atau sesuai yang diberikan. Pemasar menyadari

bahwa konsumen sering memproses informasi harga secara aktif, menerjemahkan

harga didasarkan pengetahuan dari pengalaman pembelian sebelumnya,

komunikasi formal, komunikasi informal, titik pembelian atau sumber daya

online, dan faktor lainnya.

3. Tempat

Menurut Effendi (2006) adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat

produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat

meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and

transport.

(34)

Menurut Effendi (2006) adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk

mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel

promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public

relation, and direct marketing.

3. Faktor Psikologi

Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata,

dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental.

Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang

abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari

jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya,

sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang

mempelajari tingkah laku dan proses mental.

Karena seringkali perilaku dari konsumen dipengaruhi dari faktor psikologi

yang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perilaku

konsumen dalam hal pengambilan keputusan pembelian. Kemampuan dalam

menganalisa sikap keputusan pembelian konsumen berarti keberhasilan di dalam

menyelami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.

Faktor psikologi adalah salah satu faktor yang timbul dari dalam diri

konsumen yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor

(35)

motivasi, persepsi, pengetahuan serta sikap dan keyakinan dalam kaitannya

dengan pembelian suatu produk.

Faktor psikologi menentukan bagaimana individu menerima dan berinteraksi

dengan lingkungannya dan pengaruh pada keputusan yang diambil konsumen,

semakin tinggi faktor psikologi yang diambil oleh konsumen maka semakin tinggi

pula keputusan pembelian.

Kotler dan Amstrong (2008) mengatakan bahwa: “pilihan atau keputusan

pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama: yaitu

motivasi, persepsi, pembelajaran, serta kepercayaan dan sikap”.

1. Motivasi

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) mengemukakan motif adalah

kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas

kebutuhan tersebut”. Psikolgis telah mengembangkan beberapa teori motivasi.

2. Persepsi

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) mengartikan bahwa: “persepsi

adalah proses meyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna

membentuk gambaran yang berarti tentang dunia”. Sedangkan menurut Robbins

dan Judge (2008) mengemukakan bahwa: “persepsi adalah sebuah proses dimana

individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna

memberikan arti bagi lingkungan mereka.”

Orang yang memperoleh rangsangan yang sama dapat membentuk

(36)

1. Perhatian selektif, merupakan kecenderungan orang untuk menyaring

informasi yang mereka dapatkan.

2. Distorsi selektif, mendeskripsikan kecenderungan orang untuk

menginterprestasikan informasi yang sesuai dengan cara yang mendukung

apa yang telah mereka percaya.

3. Retensi selektif, merupakan kecenderungan orang untuk berusaha

mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan

mereka.

3. Pembelajaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) pembelajaran terjadi melalui saling

pengaruh antara dorongan, stimulan, tanggapan dan penguatan. Dorongan adalah

stimulan internal kuat untuk yang membangkitkan keinginan untuk bertindak.

Dorongan berubah menjadi motif bila diarahkan ke objek stimulan yang khusus.

cues atau petunjuk adalah stimulan kecil yang menentukan kapan, dimana, dan

bagaimana seseorang memberikan tanggapan. Penguatanakan timbul karena dari

tanggapan-tanggapan yang telah muncul.

4. Keyakinan dan Sikap

Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapat keyakinan dan sikap,

yang kemudian akan mempengaruhi perilaku pembelian. Menurut Kotler dan

Amstrong (2008) mendefinisikan keyakinan sebagai pemikiran deskriptif yang

dipertahankan seseorang mengenai sesuatu”. Keyakinan itu didasarkan atas

pengetahuan, opini, dan keyakinan yang mungkin dipengaruhi atau tidak

(37)

dipengaruhi oleh keyakinan sebelumnya. Menurut Kotler dan Amstrong (2008)

mengemukakan sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan yang

konsisten atas suka atau tidak sukanya seseorang terhadap objek atau ide.

Menurut Robbins dan Judge (2008) mengemukan bahwa: “sikap adalah

pernyataan-pernyataan evaluatif terhadap objek, orang, atau peristiwa.

Menurutnya sikap mempunya tiga komponen penting, yaitu:

1. Komponen Kognitif (Cognitive Component), merupakan segmen opini

atau keyakinan dari sikap.

2. Komponen Afektif (Affective Component), merupakan segmen emosional

atau perasaan dari sikap.

3. Komponen Perilaku (Behavioral Component), merupakan niat untuk

berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.

Sikap menempatkan seseorang kedalam kerangka pikiran menyukai atau tidak

menyukai sesuatu yang kemudian dapat mendekatkan atau menjauhkannya

terhadap hal tersebut. Sikap itu sukar diubah. Sikap seseorang itu mempunyai

pola, dan mengubah satu sikap akan membutuhkan penyesuaian yang sulit sikap

yang lain.

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang mengatakan sesuatu

mengenai objek sikap yang hendak diungkap. Pernyataan sikap mungkin berisi

atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya

bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap. Pernyataan ini disebut

(38)

berisi hal-hal negatif mengenai objek sikap yang bersifat tidak mendukung

maupun kontra terhadap objek sikap. Pernyataan seperti ini disebut dengan

pernyataan yang tidak favorable.

4. Lingkungan Sosial

Menurut Blackwel, Best dan Motherbaugh (2007) Perilaku seseorang

dipengaruhi oleh faktor – faktor sosial, meliputi kelompok referensi, pembuat

keputusan keluarga, peran dan status.

Morrisan (2010) menjelaskan kedudukan seseorang dalam kelompok dapat

ditentukan berdasarkan peranan dan status. Setiap peran pembawa status yang

mencerminkanpengakuan umum masyarakat sesuai dengan status itu. Orang

seringkali memilih produk-produk atau jasa yang mencerminkan dan

mengkomunikasikan peran mereka serta status aktual atau status yang diinginkand

alam masyarakat.

Keputusan untuk mengunjungi tempat wisata pada dasarnya adalah keputusan

pembelian.

Faktor-faktor lingkungan Ekstern yang mempengaruhi perilaku konsumen

yaitu : kebudayaan dan kebudayaan khusus, kelas sosial, kelompok-kelompok

(39)

a. Kebudayaan dan kebudayaan khusus

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,

kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan – kemampuan

serta kebiasaan- kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota

masyarakat.

Definisi lain dari kebudayaan adalah simbul dan fakta yang komplek, yang

diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu

dan pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang ada. Simbol tersebut

adalah bersifat tidak terlihat seperti sikap, pendapat, kepercayaan, nilai, bahasa

dan agama.

Dalam suatu masyarakat yang memiliki anggota yang besar serta

menempati daerah yang luas, biasanya terdapat perbedaan – perbedaan

kebudayaan dalam berbagai bidang. Kebudayaan yang khusus ada pada suatu

golongan masyarakat yang berbeda dari golongan masyarakat yang lain

maupun kebudayaan seluruh masyarakat.

b. Kelas Sosial

Adanya lapisan lapisan sosial pada masyarakat dapat terjadi

dengansendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu tetapi adapula

(40)

Pengertian kelas sosial dalam hal ini sama dengan istilah pelapisan sosial,

tanpa membedakan apakah dasar pembagian kelas itu uang, tanah, kekuasaan

atau dasar lainnya.

Masyarakat pada pokoknya dapat digolongkan dalam 3 golongan, yaitu :

1. Golongan Atas

Yang termasuk dalam golongan atas antara lain : pengusaha –

pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi.

2. Golongan Menengah

Yang termasuk dalam golongan menengah antara lain : karyawan

instansi, pemerintah, pengusaha menengah

3. Golongan Rendah

Yang termasuk dalam goolongan ini antara lain : buruh – buruh

pabrik, pegawai rendah, tukang becak, dan pedagang kecil.

c. Keluarga

Istilah keluarga digunakan untuk menggambarkan berbagai macam

bentuk rumah tangga, macam- macam keluarga yaitu : keluarga Inti dan

(41)

Dalam pasar konsumen, maka keluargalah yang banyak melakukan

pembelian. Peran setiap anggota dalam membeli berbeda-beda menurut macam

barang tertentu yang dibelinya.

5. Keputusan Pembelian

Menurut Lamb, Hair, McDaniel (2001) proses pengambilan keputusan

pembelian konsumen tidak bisa terjadi dengan sendirinya, sebaliknya masalah

kebudayaan, sosial, individu dan psikologi secara kuat mempengaruhi keputusan

tersebut.

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau sekelompok

orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, Pengembangan

pribadi, atau mempelajari keunikan daya wisata yang dikunjungi dalam jangka

waktu tertentu. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung

berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,

pemerintah, dan pemerintah daerah. Kepariwisataan adalah keseluruahan

kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta

multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta

interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan,

pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha. Sementara itu industri pariwisata

adalah kumpulan atau serangkaian perusahaan yang menghasilkan produk baik itu

berupa jasa atau barang yang dibutuhkan para wisatawan selama melakukan

(42)

serangkaian perusahaan yang dimaksud tidak lain adalah hotel, penginapan, biro

perjalanan, restoran, dan tempat hiburan.

Menurut Undang Undang Nomor 90 Tahun 1990 Pasal 1 tentang pariwisata

dalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusaha objek

dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibiang tersebut. Dengan

demikian pariwisata meliputi :

a. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.

b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata seperti kawasan wisata, taman

rekreasi, kawasan peninggalan sejarah (candi, makam), museum, waduk,

pergelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat, dan yang bersifat

alamiah seperti keindahan alam, gunung merapi, danau, pantai indah, dan

sebagainya.

c. Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata yaitu usaha jasa pariwisata, usaha

sarana pariwisata (akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata,

kerajinan daerah), dan usaha-usaha yang berkaitan dengan

penyelenggaraan pariwisata.

Strategi perubahan sikap dapat dilakukan baik terhadap produk dengan

keterlibatan tinggi, maupun untuk produk dengan tingkat keterlibatan rendah.

Usaha mengarahkan audiens untuk produk dengan keterlibatan rendah ditempuh

dengan mentransformasi situasi ke arah keterlibatan konsumen yang tinggi.

Adapun strategi perubahan sikap konsumen terhadap produk atau jasa tertentu

(43)

alur proses komunikasi yang efektif. Pemasar harus mampu mengidentifikasi,

menganalisis, dan mengoptimalkan penggunaan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi dan dapat menyebabkan perubahan sikap dari penerima pesan atau

konsumen.

Faktor sumber, pesan, dan penerima pesan dapat digunakan secara optimal

untuk menghasilkan perubahan sikap dan tentunya perubahan perilaku positif dari

konsumen yang diharapkan oleh pemasar. Kredibilitas dari sumber pesan menjadi

fokus dari komunikasi persuasif. Dalam mengelola pesan, yang harus diperhatikan

adalah struktur, urutan, dan makna yang terkandung dalam pesan. Karakteristik

dari penerima pesan, yang meliputi kepribadian, mood, dan jenis kepercayaan

yang dimiliki juga menjadi faktor penentu keberhasilan komunikasi persuasif.

6. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan telaah pustaka yang berasal dari

penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan.

Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dari penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan Harsanti, Farida, dan Saryadi (2013) mengenai

“Pengaruh Bauran Pemasaran, Psikologi, Dan Faktor Lingkungan Terhadap

Keputusan Wisatawan Mengunjungi Obyek Wisata Masjid Agung Jawa Tengah”

hasil penelitian menunjukan bahwa semua Variabel memiliki pengaruh terhadap

keputusan wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata Masjid Agung Jawa

(44)

Penelitian Henditasari, Yulianto, dan Fanani (2010) “Pengaruh Bauran

Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian” hasil penelitian ini menunjukan

bahwa Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical evidence dan

Customer Service secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian. Sedangkan pengaruh signifikan pada bauran pemasaran jasa

Price, Place, People, Process, Physical evidence dan Customer Service secara

Parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan Product

dan Promotion tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Variable people

mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian.

Penelitian Fredereca dan Chairi (2010) “Pengaruh Psikologi Konsumen

terhadap Keputusan Pembelian kembali Smartphone Blackberry” menunjukan

bahwa Psikologi konsumen berpengaruh terhadap pembelian kembali smartphone

Blackberry.

Penelitian Yuninta (2012) “Analisis Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi dam

Psikologi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada PT. Caladi Lima

Sembilan “ Menunjukan bahwa untuk penelitian dalam dunia fashion, faktor

sosial, pribadi dan psikologis hanya memberikan pengaruh yang sangat kecil bagi

keputusan pembelian.

B. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono,

(45)

Hipotesis dari penelitian ini adalah :

1. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran, Faktor Psikologi, dan Faktor Lingkungan

terhadap Keputusan Konsumen

Menurut Lamb, Hair, McDaniel (2001) proses pengambilan keputusan

pembelian konsumen tidak bisa terjadi dengan sendirinya, sebaliknya masalah

kebudayaan, sosial, individu dan psikologis secara kuat mempengaruhi keputusan

tersebut.

Perilaku pembelian konsumen dapat dipengaruhi menggunakan strategi

bauran pemasaran Strategi bauran pemasaran diteliti dapat mempengaruhi

perilaku pembelian konsumen. Salah satu penelitian menyelidiki pengaruh

kom-ponen bauran pemasaran pada resiko sebelum pembelian yang dapat diterima dari

produk inovatif. Pengaruh harga, garansi dan peningkatan kualitas merek juga

diperkirakan pada resiko sebelum pembelian yangdapat diterima pada 2 kelompok

berbeda dari konsumen terakhir. Penelitian lain menunjukkan bahwa evaluasi

pasca pembelian konsumen adalah hasil dari proses kompleks yang digerakkan

pengaruh kombinasi kinerja fungsional produk dan kemampuan produk untuk

mening-katkan penggunaan.

Hasil penelitian yang dilakukan Harsanti, Farida, dan Saryadi (2013) mengenai

Pengaruh Bauran Pemasaran, Psikologis, Dan Faktor Lingkungan Terhadap

Keputusan Wisatawan Mengunjungi Obyek Wisata Masjid Agung Jawa Tengah.

hasil penelitian menunjukan bahwa semua Variabel memiliki pengaruh terhadap

keputusan wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata Masjid Agung Jawa

(46)

Maka pada penelitian ini didapat :

H1 : Ada pengaruh yang positif antara Bauran Pemasaran, Faktor Psikologi,

dan Faktor Lingkungan terhadap keputusan wisatawan.

2. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap keputusan konsumen

Menurut Kotler & Keller (2011) bauran produk adalah kumpulan semua

produk dan barang yang ditawarkan untuk dijual oleh penjual tertentu. Bauran

produk terdiri dari lini produk. Dalam menawarkan lini produk, perusahaan

biasanya mengembangkan kerangka dasar dan modul yang dapat ditambahkan

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda.

Pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ketahanan /durabilitas,

keberwujudan, dan keunaan (konsumen atau industri). Produsen, penyedia layanan,

dan pengecer mencari desain baru untuk menciptakan diferensiasi dan membangun

hubungan yang lebih lenngkap dengan konsumen.

Penelitian Henditasari, Yulianto, dan Fanani (2010) “Pengaruh Bauran

Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian” hasil penelitian ini menunjukan

bahwa semua variabel secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Maka pada penelitian ini didapat :

H2 : Ada pengaruh yang positif antara Strategi Bauran Pemasaran terhadap

keputusan wisatawan.

(47)

Faktor psikologi menentukan bagaimana individu menerima dan berinteraksi

dengan lingkungannya dan pengaruh pada keputusan yang diambil konsumen,

semakin tinggi faktor psikologi yang diambil oleh konsumen maka semakin tinggi

pula keputusan pembelian.

Motivasi sebagai tenaga dorong dalam diri individu yang memaksa mereka

untuk bertindak, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan. Kebutuhan sendiri

muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara

yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan.

Sikap juga dapat digambarkan dalam bentuk model. Model tradisional

menggambarkan pengaruh informasi dari lingkungan luar pribadi seseorang, di

mana informasi tersebut akan diolah dengan menggunakan elemen internal dari

seseorang, untuk menghasilkan sikap terhadap objek. Model analisis konsumen

menyebutkan bahwa sikap terdiri dari komponen perasaan (affect) dan kognitif,

perilaku, serta lingkungan. Model tiga komponen dan model ABC menyatakan

bahwa sikap konsumen dibentuk oleh faktor kognitif, afektif, dan konatif

(perilaku atau kecenderungan untuk berperilaku).

Pada penelitian Penelitian Fredereca dan Chairi (2010) menunjukan bahwa

Psikologi konsumen berpengaruh terhadap pembelian kembali smartphone

Blackberry.

Maka pada penelitian ini didapat :

H3. Ada pengaruh yang positif antara Faktor Psikologi wisatawan terhadap

(48)

4. Lingkungan Sosial terhadap keputusan konsumen

Lingkungan Sosial juga menjadi pertimbangan konsumen dalammemutuskan

pembelian. Kelompok referensi/acuan adalah individu/kelompok nyata atau

khayalan yang memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi, bahkan perilaku terhadap

orang lain. Kelompok acuan (yang paling berpengaruh terhadap konsumen)

mempengaruhi orang lain melalui norma, informasi, dan melalui kebutuhan nilai

ekspresif konsumen.

Pemasar harus dapat mengidentifikasi peran seseorang di dalam kelompoknya

dalam pengambilan keputusan, dan harus menekankan pada si pengambil

keputusan. Penyesuaian dilakukan hanya untuk sekadar menyesuaikan diri agar

diterima oleh kelompok atau penyesuaian yang mengubah kepercayaan. Orang

butuh untuk menilai opini dan kemampuan mereka dengan membandingkannya

dengan opini dan kemampuan orang lain. Dalam polarisasi kelompok, perbedaan

pandangan antara kelompok dengan individu, dan kelompok dapat berubah

pandangannya dikarenakan informasi dan budaya yang ada.

Kelompok acuan dapat berbentuk organisasi formal yang besar, terstruktur

dengan baik, memiliki jadwal pertemuan rutin, dan karyawan-karyawan yang

tetap. Di lain pihak, kelompok acuan juga dapat berbentuk kelompok kecil dan

informal. Kelompok acuan terdiri dari orang-orang yang dikenal secara mendalam

(seperti keluarga atau sahabat) atau orang-orang yang dikenal tanpa ada hubungan

yang mendalam (klien) atau orang-orang yang dikagumi (tokoh atau artis). Karena

(49)

kemiripan, mereka sering kali terpengaruh dengan mengetahui bagaimana orang

lain menginginkan mereka menjalani hidup.

Kecenderungan orang untuk menjadi bagian dari kelompok acuan dipengaruhi

oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keakraban, ekspos terhadap seseorang

,dan kepaduan kelompok.

Terdapat beberapa bentuk kelompok acuan yang dapat mempengaruhi

konsumen dalam perilaku konsumsi, yaitu kelompok pertemanan, kelompok

belanja, kelompok kerja, komunitas maya dan kelompok aksi konsumen.

Seorang pemberi opini ini adalah orang yang sering kali mampu mempengaruhi

sikap atau perilaku orang lain. Opinion leader memiliki sumber informasi yang

berharga. Yang biasanya menjadi opinion leader adalah artis, ahli atau pakar di

bidang tertentu, orang awam (biasa), pimpinan perusahaan, dan karakter.

Pada penelitian Penelitian Yuninta (2012) menunjukan bahwa untuk

penelitian dalam dunia fashion, faktor sosial, pribadi dan psikologis memberikan

pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT. Caladi Lima

Sembilan.

H4. Ada pengaruh yang positif antara pengaruh lingkungan terhadap keputusan

(50)

C. Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan model

H1

H2

H3

[image:50.595.117.534.168.426.2]

H4

Gambar 2.2 Penurunan Hipotesis Bauran Pemasaran

(X1)

Keputusan Pembelian (Y)

Faktor Psikologi (X2)

(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Obyek / Subyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah Goa Jlamprong yang berada di Desa Mojo,

Gunung Kidul Yogyakarta dan Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan yang pernah berkunjung ke Goa Jlamprong.

B. Jenis Data

Jenis data yang akan diperoleh dari data ini adalah data Primer. Dalam

penelitian ini data Primer diperoleh langsung dari jawaban responden di lapangan

mengenai pertanyaan (kuesioner) yang dibagikan.

C.

Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

1. Sampel

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode non probably sampling yaitu dengan teknik purposive sampling, pengertian purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu dan cocok digunakan dalam penelitian kualitatif.

Menurut Margono (2004), pemilihan sekelompok subjek dalam purposive

sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut

(52)

Dengan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria

tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian.

Kriteria dalam pengambilan sampel yaitu : Responden yang dipilih yaitu

seluruh Wisatawan dari Yogyakarta yang pernah melakukan kunjungan atau

melakukan kegiatan Caving (susur goa)di Goa Jlamprong.

2. Populasi

Menurut Arikunto (2010) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Penelitian ini menggunakan seluruh Wisatawan yang berasal dari Yogyakarta,

baik itu mahasiswa maupun masyarakat umum, data responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penyebaran kuisioner dilakukan dengan cara bertemu langsung dengan

responden, Kuisioner ini berisi item-item pertanyaan sebagai penjabaran dari

indikator-indikator variabel. Kuisioner berisi tentang pertanyaan yang mengenai

variabel penelitian.

E. Difinisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2010).

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau

(53)

(terikat). Sugiyono (2010). Dalam penelitian ini variabel independen

adalah Bauran Pemasaran (X1), Psikologi Konsumen (X2), Lingkungan

Sosial (X3)

2. Sugiyono (2010) menyatakan bahwa Variabel Dependen adalah variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

[image:53.595.126.513.294.677.2]

Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 3.1 Definisi operasional

Variabel Definisi Operasional Indikator

Bauran Pemasaran

(X1) (Menurut Effendi 2006) Bauran pemasaran adalah suatu kumpulan alat-alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan.

- Produk - Harga - Tempat - Promosi Faktor Psikologi

(X2) (Kotler & Amstrong (2008) mengatakan bahwa pilihan atau keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama: yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta kepercayaan dan sikap.

- Motivasi - Persepsi - Pembelajaran - Keyakinan & sikap

Lingkungan Sosial

(X3) (Menurut Blackwel, Best dan Motherbaugh 2007) Perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor – faktor sosial, meliputi kelompok referensi, pembuat keputusan keluarga, peran dan status.

- Keluarga - Kelompok - Situasional - Budaya Keputusan Pembelian (Y)

(Menurut Lamb, Hair, McDaniel, 2001) proses pengambilan keputusan pembelian konsumen yidak bias terjadi dengan sendirinya, sebalikna masalah kebudayaan, sosial, individu dan psikologis secara kuat mempengaruhi keputusan tersebut.

(54)

Dalam hal ini penulis akan memberikan pertanyaan dengan 5 alternatif

jawaban yang harus dipilih salah satu jawaban saja. Untuk mempermudah

penilaian jawaban, penulis akan memberikan nilai dari setiap pilihan jawaban

pertanyaan yaitu nilai 5 untuk jawaban yang positif dan nilai 1 untuk jawaban

yang sangat negatif. Maka bentuk penilaiannya sebagai berikut. Penilaian untuk

masing-masing variabel adalah sebagai berikut.

1. Jawaban SS (Sangat setuju) diberi nilai 5

2. Jawaban S (Setuju) diberi nilai 4 3. Jawaban N (Netral) diberi nilai 3

4. Jawaban TS (Tidak Setuju) diberi nilai 2

5. Jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) diberi nilai 1

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data

1. Uji Validitas

Menurut Supardi (2005) Validitas dinyatakan sejauh mana data yang

ditampung untuk mengukur apa yang diukur ke tingkat validannya dalam

penelitian. Dalam pengujiannya melakukan uji skala pengukur pada sejumlah

responden, minimal 30 orang maka distribusi skor akan lebih mendekati kurve

normal. Lalu mempersiapkan tabulasi jawaban. Dalam menghitungnya antara

(55)

N (XY) – (XY)

rxy =

 [N X2 – (X)2] [ NY2 – (Y) 2]

rxy = koefisien korelasi sederhana antara skor x dengan skor y

N = Jumlah responden

X = Skor tiap item

Y = Skor total

XY = Skor item x skor total

Sugiyono (2010) Mengemukakan bahwa untuk mengetahui suatu

instrumen penelitian, bila harga korelasi setiap item instrumen <0.3, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen itu tidak valid, namun jika nilai korelasi > 0.3

makan disimpulkan bahwa butiran instrumen itu valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Supardi (2005) Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan

sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang

dua kali atau lebih. Pengukuran reliabilias didasarkan pada indeks numerik yang

disebut koefisien. Dalam penelitian pengujian kualitas data yang sering dilakukan

adalah uji reliabilitas untuk reliabilitas konsistensi internal.

Menurut Ghozali (2005) Dikatakan reliabilitas jika Cronbach Alpha > 0,7.

Indikator pertanyaan dikatakan reliabel dengan melihat korelasi brivariate pada

(56)

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah transformasi data lengkap yang mudah dipahami atau diintrepetasi. Analisis dalam penelitian ini berguna untuk menganalisis data

yang didapatkan dari responden.

2. Analisis Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Berganda untuk

memecahkan permasalahan dalam penelitian, Menurut Ghozali (2006) analisis

regresi linear berganda ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel.

Sugiyono (2010) mengemukakan analisis regresi linier berganda

digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel

dependen bila nilai variabel independen dinaikan atau diturunkan nilainya.

Analisis ini digunakan dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X1, X2, dan X3),

cara ini digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan antara beberapa

variabel bebas secara serentak terhadap variabel terkait dan dinyatakan

dengan rumus. Sugiyono (2010) merumuskan analisis regresi linier berganda

sebagai berikut:

(57)

Keterangan:

Y = Cash dividend.

β1 = Koefisien regresi berganda variabel independen X1 terhadap variabel

Y, bila variabel X2 dan X3 dianggap konstan.

β2 = Koefisien regresi berganda variabel independen X2 terhadap variabel

Y, bilavariabel X1 dan X3 dianggap konstan.

β3 = Koefisien regresi berganda variabel independen X3 terhadap variabel

Y, bila variabel X1 dan X2 dianggap konstan.

X1 = Bauran Pemasaran yang merupakan variabel independen ke-1.

X2 = Faktor psikologi yang merupakan variabel independen ke-2.

X3 = Faktor Lingkungan yan merupakan variabel independen ke-3.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Simultan (Uji statistik F)

Menurut Ghozali (2006) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan uji statistik F: a. Taraf signifikan α = 0,05

(58)

b. Uji Signifikansi (Uji statistik t)

Menurut Ghozali (2006) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan

variabel dependen.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%).

Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria:

a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak

signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai

pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi

signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dalam regresi linier berganda digunakan untuk

mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak

terhadap variabel dependen. Apabila nilai koefisien determinasi dalam model regresi semakin kecil (mendekati nol) menandakan kemampuan variabel-variabel

independen terbatas dalam menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya jika nilai

yang mendekati satu (100%), maka variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen

(59)

BAB I

V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

Jumlah kuisioner yang disebar yaitu sebanyak 100 kuesioner, dan disebar

dibeberapa tempat. Untuk meminimalisir kuesioner yang tidak kembali, maka

[image:59.595.128.508.366.507.2]

penyebaran dilakukan dengan cara bertemu satu per saru dengan responden.

Tabel 4.1

Analisis Pengembalian Kuesioner

Data Klasifikasi Jumlah Presentase (%)

Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%

Kuesioner yang tidak memenuhi

kriteria 3 3%

Kuesioner yang tidak dapat diolah 6 6%

Total kuesioner yang dapat diolah 91 91%

Karakteristik Responden

Dari 91 orang yang dijadikan responden dapat diketahui karakteristik

masing-masing responden yang terdiri dari Jenis Kelamin, Usia, Pekerjaan,dan

(60)
[image:60.595.165.502.546.667.2]

Tabel 4.2

Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah Presentase (%)

Laki-Laki 53 58,2%

Perempuan 38 41,8%

Total 91 100%

Berdasarkan Tabel 4.2 karakteristik responden diatas dapat diketahui bahwa

berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki dengan

banyak 53 orang (58,2%) karena pada umumnya lebih banyak laki – laki yang

menyukai tantangan dan sisanya responden perempuan sebanyak 38 orang (41,8%).

Seluruh pengunjung Goa Jlamprong yang terpilih sebagai responden

memiliki usia yang beragam, dari usia minimal 19 tahun hingga usia diatas 35

tahun. Berikut deskripsi responden berdasarkan usianya

Tabel 4.3

Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase (%)

19 – 27 tahun 64 70,32%

28 – 35 tahun 22 24,28%

Diatas 35 tahun 5 5,4%

(61)

Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden diatas dapat diketahui bahwa

berdasarkan usia mayoritas responden berumur 19 – 27 tahun dengan banyak 64

orang (70,32%), sisanya responden usia 28 – 35 tahun sebanyak 22 orang (19,18%),

dan responden berusia diatas 35 tahun sebanyak 5 orang (5,4%).

Pengunjung Goa Jlamprong yang terpilih sebagai responden memiliki jenis

pekerjaan yang beragam. Berikut responden berdasarkan jenis pekerjaannya.

[image:61.595.144.495.335.490.2]

Tabel 4.4

Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pekerjaan Jumlah Presentase (%)

Pegawai Swasta 14 15,38%

Wiraswasta 13 14,29%

Mahasiswa 40 43,96%

Tanpa keterangan 24 26,37%

Total 91 100%

Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik responden diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan pekerjaan mayoritas responden adalah mahasiswa dengan banyak 40 orang (43,96%) sisanya pegawai swasta sebanyak 14 orang (15,38%), wiraswasta sebanyak 13 orang (14,29%), tanpa keterangan 24 orang (26,37%).

Pengunjung Goa Jlamprong yang terpilih sebagai responden yang

melakukan kunjungan atau kegiatan susur Goa yang beragam. Berikut deskripsi

(62)

Gambar

Gambar 2.1 Model perilaku konsumen sumber kotler dan keller (2011)
Gambar 2.2 Penurunan Hipotesis
Tabel  3.1 Definisi operasional
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa yang dilatih memaafkan akan memiliki social yang baik seperti bisa mengendalikan emosi marah, tidak mudah merasa tersinggung, dan juga dapat membina hubungan yang lebih

(1) Penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah yang

Sebaliknya saat probe serat optik dikeluarkan dari wadah uap etanol (OFF), intensitas cahaya yang ditansmisikan melalui sistem sensor serat optik menurun dengan

Pembelajaran berbasis praktikum merupakan metode yang dapat membantu mahasiswa menemukan fakta dari teori yang dipelajarinya pada perkuliahan anatomi tumbuhan, sehingga

 Laboratorium Tingkat keamanan Biologis II : Menyelenggarakan kegiatan dengan kelompok mikroorganisme resiko II..  Laboratorium Tingkat Keamanan Biologis III :

“Laju pertumbuhan kambing anak hasil persilangan antara kambing Boer dengan Peranakan Etawah pada priode prasapih”... “Komponen ragam bobot badan kambing Peranakan Etawa di

Dalam rangka membangun budaya mutu di perguruan tinggi melalui implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Oleh karena itu pada penelitian ini akan dikembangkan sebuah sistem pakar yang dapat mendeteksi secara dini resiko penyakit stroke dengan menggabungkan antara metode