• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Debit Air berbasis Arduino UNO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Debit Air berbasis Arduino UNO"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DEBIT AIR

BERBASIS ARDUINO UNO

1. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan 2. pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

3. Sub Konsentrasi Teknik Komputer

Oleh:

ARIF AZHARI

NIM : 090402099

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)

iii

ABSTRAK

Seiring meningkatnya penggunaan sumber daya air oleh masyarakat, maka

tingkat pemborosan sumber daya airpun juga meningkat. Melihat dari kurangnya

kesadaran dan informasi akan penggunaan air oleh masyarakat, Maka penulis

berinisiatif merancang sebuah prototipe sistem berbasis teknologi yang mampu

memonitor tingkat penggunaan air oleh konsumen.

Dalam prototipe sistem yang dirancang adalah sebuah web server berbasis Arduino UNO yang terintegrasi dengan flow sensor. Flow Sensor dan Arduino UNO dikonfigurasikan menjadi sebuah meter air digital yang dapat mencatat debit

air perdetik yang melalui pipa , data debit air perdetik tersebut akan dikonversikan

menjadi data volume air terpakai. Setelah data volume tersebut didapat maka data

akan ditampilkan pada halaman web. Halaman web tersebut disediakan oleh

Arduino UNO dan Ethernet Shield yang mana kedua perangkat ini dikonfigurasikan menjadi sebuah web server yang juga menyimpan data volume

kedalam sebuah kartu memori dalam rentang waktu yang telah ditentukan.setelah

data tersimpan , maka data – data yang telah disimpan sebelumnya dapat dilihat

kembali pada halaman web yang dapat diakses melalui web browser pada perangkat yang terhubung dalam jaringan prototipe sistem.

Berdasarkan hasil pengujian sistem, nilai error rata-rata dari pembacaan

sensor berkisar antara 4 % hingga 11 %. Tingkat error dapat dikurangi dengan

mengkalibrasi sensor secara berkala atau menggunakan sensor yang lebih akurat.

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan puji syukur kepada

Allah SWT yang telah memberikan anugerah dan rahmat-Nya yang berlimpah

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul:

“Perancangan Sistem Informasi Debit Air berbasis Arduino UNO”

Tugas akhir ini dibuat sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Sarjana (S-1) di Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara. Penulis berharap ke depannya Tugas Akhir ini dapat menjadi

inspirasi bagi mahasiswa dalam mengembangkan penelitian.

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada keluarga dan khususnya

kedua orang tua tersayang dan tercinta Ibunda Cut Faurita dan Ayahanda M Edi R

yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, nasehat, semangat serta doa kepada

penulis. Beliau seorang Ayah yang sangat penulis kagumi dan sayangi yang telah

banyak memberikan ilmu serta banyak mengambil pelajaran hidup yang sangat

berguna bagi penulis untuk menjalani kehidupan di dunia ini, hingga pada saat

awal penulis menentukan pilihan untuk kuliah dan terakhir berbincang setelah

pengumuman masuk kuliah, tanpa do’a, cinta dan semangatnya penulis tidak akan

berdiri sampai di sini. Ibunda tercinta Cut Faurita yang dengan cinta, kasih sayang

dan perhatiannya sudah menjaga, membimbing dan mendidik hingga penulis

menjadi seperti sekarang ininamun do’a dan semangatnya yang tak pernah

(5)

v

menjadi orang tua yang terbaik dan tangguh buat kami, Bunda dan Ayah. Untuk

saudara-saudara penulis Alfian Alwi dan Andika Aldi penulis ucapkan terima

kasih karena telah selalu mendo’akan, membantu dan men-support penulis dalam

setiap kesempatan dan selalu berharap kelak penulis nantinya mampu menjadi

manusia yang berguna.

Selama masa kuliah sampai penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis juga

banyak mendapat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk

itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Soeharwinto, S.T, M.T, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang

telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan

penulis baik semasa kuliah maupun saat proses penulisan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Dosen penguji, Bapak Ir. Kasmir Tanjung M.T. dan Bapak F.Rizal

Batu Bara, S.T, M.TI yang telah megevaluasi serta mengarahkan penulis

baik semasa kuliah maupun saat proses penulisan Tugas Akhir ini.

3. Seluruh Dosen Teknik Elektro sub jurusan komputer tercinta yang menjadi

inspirasi dan sudah penulis anggap sebagai sahabat sekaligus orang tua

sendiri.

6. Sahabat-sahabat terbaikku dari angkatan 2009 : Dwi Budi Prasetyo, Teguh

(6)

Dewanto, sahabat-sahabat Lab Pengukuran Besaran Listrik (tetangga) (Rijal,

Agung Khairi, Rizki, Adly wkwk, Haditia Pramuda, Faya Efdika, Dimas

Harind, Tondy Zulfadly, Asri Akbar), sahabat-sahabat Lab Pengukuran T3

(Wangto, Kentrick), sahabat-sahabat Lab Pengukuran AST (Ahmad

Mustashir, Doni Rivi, Fahrul Hadi, Nanda Eka), Eko, Rizi, Oloni, Nuzul,

Samuel, dan semua teman-teman angkatan 2009 lainnya.

7. Senior – seniorku yang baik hatinya : Bang Prindi, Bang Muhfi, Bang

Teguh, Bang Roji, Bang Salman, Bang Yu, Bang Reki, Bang Indra, Bang

Antonius, Bang Robin, Bang Jhonson. yang telah bersedia berbagi

pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. Adik – adik junior (Hardi, Robi, Mian, Frans, Fadlan, Habib, Oyen, Iqbal,

Gading, Ivan, Irwan, Stiff, dan lain-lain) yang selalu siap sedia menolong

penulis ketika dibutuhkan.

9. Seluruh Abang-abang dan Adik-adikku di UKM Robotik Sikonek (dari

periode awal hingga periode sekarang) yang sangat penulis cintai dan

banggakan.

10.Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung selama

(7)

vii

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

penyemepurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas

Akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis pribadi dan juga semua pihak

yang membutuhkannya.

Medan, Desember 2014

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metode Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II ... 6

2.1 Meter Air ... 6

2.2 Arduino ... 7

2.2.1 Arduino UNO ... 8

2.2.1.1 Pin Masukan dan Keluaran Arduino... 10

2.2.1.2 Sumber Catu Daya dan pin Tegangan Arduino UNO ... 11

2.2.1.3 Peta Memori Arduino UNO ... 12

(9)

ix

2.2.1.3.2 Memori Program ... 13

2.3 Flow Sensor... 14

2.3.1 Prinsip Hall-Effect ... 16

2.3.2 Prinsip Kerja Sensor ... 17

2.4 Ethernet Shield ... 18

2.5 Kartu memori mikro SD ... 19

BAB III ... 21

3.1 Gambaran Umum Sistem ... 21

3.2 Fungsi Tiap Blok ... 22

3.3 Spesifikasi Sistem ... 23

3.4 Perancangan Perangkat Keras ... 24

3.4.1 Arduino Web Server... 24

3.4.2 Rangkaian Skematik Water Flow Sensor... 25

3.5 Perancangan Perangkat Lunak ... 26

3.5.1 Rutin Tampilan halaman web ... 26

3.5.2 Rutin Pembacaan sensor ... 29

3.5.3 Rutin Penulisan data ke kartu mikro SD ... 31

BAB IV ... 33

4.1 Pengujian Pembacaan Water Flow Sensor ... 33

4.2 Pengujian Arduino Webserver ... 37

(10)

4.4 Analisa Prototipe Water Debit Monitor ... 41

BAB V... 43

5.1 Kesimpulan ... 43

5.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 45

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Meter air konvensional ... 6

Gambar 2.2 Arduino UNO... 9

Gambar 2.3 Peta Memori Data ... 13

Gambar 2.4 Peta Memori Program ... 14

Gambar 2.5Flow Sensor... 15

Gambar 2.6 Prinsip Kerja dari Flow Sensor ... 17

Gambar 2.7 Bentuk dari Pulse wave ... 17

Gambar 2.8Ethernet Shield ... 19

Gambar 2.9 Dimensi Mikro SD... 20

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem ... 21

Gambar 3.2 Arduino Web Server ... 24

Gambar 3.3 Rangkaian Skematik Arduino UNO dengan Flow Sensor ... 25

Gambar 3.4 Flowchart menampilkan Halaman Web ... 28

Gambar 3.5 Flowchart Pengambilan data dari Flow Sensor ... 29

Gambar 3.6 Flowchart penulisan data ke kartu memori ... 32

Gambar 4.1 Pengujian flow sensor ... 36

Gambar 4.2 Tampilan serial monitor dari IDE arduino ... 36

Gambar 4.3 Konfigurasi IP pada pc user ... 37

Gambar 4.4 Pengujian koneksi dengan PING mengunakan command prompt .... 38

Gambar 4.5 (a,b,c) Tampilan halaman web sistem ... 39

Gambar 4.6 Halaman web dengan data real-time ... 40

Gambar 4.7 Halaman web dengan data pada kartu memori ... 40

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Spesifikasi Arduino Uno ... 9

Tabel 2.2 Tabel spesifikasi Flow sensor ... 15

Tabel 3.1 Spesifikasi Sistem ... 23

Tabel 4.1 Tabel hasil pengujian flow sensor ... 34

(13)

iii

ABSTRAK

Seiring meningkatnya penggunaan sumber daya air oleh masyarakat, maka

tingkat pemborosan sumber daya airpun juga meningkat. Melihat dari kurangnya

kesadaran dan informasi akan penggunaan air oleh masyarakat, Maka penulis

berinisiatif merancang sebuah prototipe sistem berbasis teknologi yang mampu

memonitor tingkat penggunaan air oleh konsumen.

Dalam prototipe sistem yang dirancang adalah sebuah web server berbasis Arduino UNO yang terintegrasi dengan flow sensor. Flow Sensor dan Arduino UNO dikonfigurasikan menjadi sebuah meter air digital yang dapat mencatat debit

air perdetik yang melalui pipa , data debit air perdetik tersebut akan dikonversikan

menjadi data volume air terpakai. Setelah data volume tersebut didapat maka data

akan ditampilkan pada halaman web. Halaman web tersebut disediakan oleh

Arduino UNO dan Ethernet Shield yang mana kedua perangkat ini dikonfigurasikan menjadi sebuah web server yang juga menyimpan data volume

kedalam sebuah kartu memori dalam rentang waktu yang telah ditentukan.setelah

data tersimpan , maka data – data yang telah disimpan sebelumnya dapat dilihat

kembali pada halaman web yang dapat diakses melalui web browser pada perangkat yang terhubung dalam jaringan prototipe sistem.

Berdasarkan hasil pengujian sistem, nilai error rata-rata dari pembacaan

sensor berkisar antara 4 % hingga 11 %. Tingkat error dapat dikurangi dengan

mengkalibrasi sensor secara berkala atau menggunakan sensor yang lebih akurat.

(14)

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring bertambahnya jumlah polulasi penduduk maka kebutuhan air dalam

memenuhi keperluan sehari – hari seperti mandi, mencuci, memasak dan lain

sebagainya juga pasti meningkat. Meningkatnya kebutuhan air penduduk kota

tidak tidak diimbangi oleh kesadaran masyarakat untuk melakukan penghematan

air. Masyarakat kurang menyadari pentingnya sumber daya air dan tidak

mengetahui sudah berapa banyak air yang sudah mereka konsumsi atau terbuang

sia – sia.

Dalam memantau penggunaan air oleh pelanggan, PDAM menggunakan

meter air yang terpasang pada masing - masing rumah pelanggan. Sebagai

pengukur penggunaan air, alat ini dilengkapi beberapa karakteristik metrologis

salah satunya alat penunjuk yang berfungsi untuk mengukur volume air yang

digunakan dengan satuan meter kubik. Bentuk fisik dari alat penunjuk salah

satunya adalah digit angka. Digit angka dari penunjuk ini nantinya akan dicatat

oleh petugas pencatat meter air setiap bulannya yang datang ke rumah pelanggan

secara manual dengan menggunakan alat tulis dan kartu pencatatan. Angka yang

dicatat oleh petugas tersebut dimasukkan ke dalam program komputer secara

manual diseluruh cabang terkait diproses menjadi tagihan yang harus dibayar oleh

pelanggan.

Pada Sistem seperti ini terdapat beberapa kelemahan diantaranya data hasil

pencatatan dapat bersifat tidak valid karena bukti petugas mendatangi rumah

(15)

2

tidak efisien, hal ini dikarekan petugas mencatat data dari rumah pelanggan satu

per satu dan sistem seperti membutuhkan waktu yang lama dalam mengumpulkan

data.

Oleh sebab itu penulis akan mencoba untuk merancang suatu prototipe

alat yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DEBIT AIR

BERBASIS ARDUINO UNO ”

Sistem ini dirancang menggunakan Arduino UNO sebagai embedded web server . Dimana sistem ini dapat menghitung volume penggunaan air dan menampilkan datanya pada sebuah halaman web sederhana. Data hasil

perhitungan tersebut juga disimpan kedalam kartu memori untuk menghindari

kehilangan data disaat sistem kehilangan catu daya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat diambil

suatu rumusan masaalah sebagai berikut : “Bagaimana mengimpementasikan

Sistem Informasi Debit Air berbasis Arduino UNO”.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini untuk merancang sebuah prototipe

sistem informasi Debit Air berbasis Arduino UNO. Hasil dari pembacaan alat

tersebut dapat dilihat melalui web browser pada PC ataupun perangkat mobile.

1.4 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan masalah yang berada diluar dari tugas

akhir ini , maka ditetapkan batasan-batasan masalah sebagai berikut:

(16)

2. Tidak membahas material yang mungkin mengganggu Flow Sensor 3. Tidak Membahas perhitungan rekening air

4. Prototipe dijalankan dalam jaringan intranet

1.5 Metode Penelitian

Agar dapat menyelesaikan tugas akhir ini maka penulis menerapkan

beberapa metode penelitian berikut diantaranya :

1. Pembelajaran menggunakan literatur

Metode ini dijalankan dengan membaca teori – teori yang memiliki

kaitan dengan topik tugas akhir ini, dari buku referensi yang digunakan

oleh penulis dan artikel maupun E-Book dan internet.

2. Diskusi

Diskusi berupa konsultasi dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk

oleh pihak departemen Teknik Elektro dan teman-teman sesama

mahasiswa.

3. Perancangan dan Pembuatan Sistem

Melakukan perancangan prototipe sistem dalam bagian perangkat lunak

dan perangkat keras sesuai dengan literatur yang dipelajari dan dari hasil

diskusi.

4. Pengujian dan Analisa

Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi terhadap algoritma

pencitraannya lalu pengujian aplikasinya terhadap beberapa sampel meter

air yang jumlahnya telah disepakati dan menganalisa hasil pengujian,

hingga hasil yang sesuai atau tidak menyimpang terlalu jauh dari defenisi

(17)

4

5. Penyusunan Naskah Tugas Akhir

Pada tahap ini dilakukan penulisan naskah, dimana didalamnya

menjelaskan teori yang dipergunakan serta penyusunan laporan penelitian

yang telah dilakukan.

1.6 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I :PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar

belakang masalah, tujuan, dan manfaat penulisan, batasan

masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II :DASAR TEORI

Bab ini berisi tentang spesifikasi dan fitur dari perangkat

keras dan lunak yang digunakan untuk merancang tugas

akhir ini.

BAB III :PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang pembahasan perancangan sistem

perangkat keras dan perangkat lunak yang akan

diintegrasikan dengan Arduino UNO

BAB IV. :PENGUJIAN DAN ANALISA

Bab ini membahas tentang pengujian dan analisa dari

(18)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengujian sistem yang

sudah dirancang secara keseluruhan dan saran – saran yang

(19)

Gambar 5.1 Meter air konvensional [13]

5. BAB II

DASAR TEORI

2.1 Meter Air

Alat meter air merupakan alat yang digunakan oleh pihak PDAM untuk

mencatat total pemakaian debit air oleh konsumen dalam rentang waktu

pencatatan angka yang tertera pada meteran air yang terpasang. Satuan

pengukuran alat penunjuk volume air dinyatakan dalam meter kubik. Satuan

meter kubik harus berdampingan dengan angka yang ditampilkan. Alat penunjuk

dilengkapi warna sebagai pengenal kelipatannya, warna hitam digunakan untuk

menunjukan meter kubik dan kelipatannya. Warna merah digunakan untuk

menunjukan sub-kelipatan dari meter kubik, warna-warna ini harus digunakan

pada jarum penunjuk, indeks, angka, roda, cakram, jarum, atau angka

(20)

Volume ditunjukkan dengan gerakan kontinu dari satu atau lebih jarum

penunjuk yang bergerak relatif terhadap skala berjenjang atau skala melingkar

melalui suatu indeks. Nilai dinyatakan dalam meter kubik, untuk setiap skala

divisi harus dalam bentuk 10n dimana n adalah angka positif atau negatif nol, dengan demikian ditetapkan sistem dekade berurutan. Setiap skala harus

berjenjang, nilai dinyatakan dalam meter kubik atau disertai dengan suatu faktor

pengali (x 0,001; x 0,01; x 0,1; x 1; x 10; x 100; x 1000) dan seterusnya.

Gerakan linier jarum penunjuk atau skala-skala harus dari kiri ke kanan,

dan searah jarum jam. Gerakan indikator-indikator roda di angka (drums) harus

bergerak ke atas. Meter air analog ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya

:

 Untuk mendapatkan nilai yang sebenarnya kita harus memiliki

catatan dari pengukuran sebelumnya

 Posisi peletakannya membuatnya agak sulit diakses

2.2 Arduino

Arduino merupakan platform prototipe elektronik yang bersifat open-source, dimana perangkat keras dan perangkat lunaknya fleksibel dan bebas untuk dimodifikasi. Arduino ditujukan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang

tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

Arduino pada awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia. Nama Arduino

adalah sebuah nama maskulin yang berarti teman yang kuat. Platform arduino

(21)

8

board yang sudah disederhanakan dapat dilihat pada Gambar 2.2 . Shield adalah

sebuah papan yang dapat dipasang diatas arduino board untuk menambah

kemampuan dari arduino board.

Bahasa pemrograman arduino adalah bahasa pemrograman yang umum

digunakan untuk membuat perangkat lunak yang ditanamkan pada arduino board.

Bahasa pemrograman arduino mirip dengan bahasa pemrograman C++.

Arduino Development Environment adalah perangkat lunak yang

digunakan untuk menulis dan meng-compile program untuk arduino. Arduino

Development Environment juga digunakan untuk meng-upload program yang

sudah dikompilasi ke memori program arduino board.

2.2.1 Arduino UNO

Arduino UNO adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler ATmega328. Arduino UNO memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan

sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilator kristal, sebuah

koneksi USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset.

Arduino UNO memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung

sebuah mikrokontroler. Hanya dengan menghubungkannya ke sebuah komputer

melalui USB atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC

sudah dapat membuanya bekerja. Arduino UNO menggunakan ATmega16U2

yang diprogram sebagai USB-to-serial converter untuk komunikasi serial ke computer melalui port USB. Tampak atas dari arduino UNO dapat dilihat pada

(22)

Gambar 5.2 Arduino UNO [3]

Adapun data teknis board Arduino UNO R3 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1 Tabel Spesifikasi Arduino Uno

Spesifikasi Keterangan

Mikrokntroller Atmega 328

Tegangan Operasi 5 V

Tegangan Input (Rekomendasi) 7 – 12 V

Tegangan Input (Batas) 5 – 20 V

Pin Digital I/O 14

Pin Analog Input 6

Arus DC per pin I/O 40 mA

Arus DC untuk pin 3.3 V 150 mA

Memori Flash 32 KB (0,5 KB untuk bootloader)

SRAM 2 KB

EEPROM 1 KB

(23)

10

2.2.1.1 Pin Masukan dan Keluaran Arduino

Masing-masing dari 14 pin digital arduino UNO dapat digunakan sebagai

masukan atau keluaran menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite() dan digitalRead(). Setiap pin beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin mampu menerima atau menghasilkan arus maksimum sebasar 40 mA dan memiliki

resistor pull-up internal (diputus secara default) sebesar 20-30 KOhm. Sebagai tambahan, beberapa pin masukan digital memiliki kegunaan khusus

yaitu(Arduino):

 Komunikasi serial: pin 0 (RX) dan pin 1 (TX), digunakan untuk

menerima(RX) dan mengirim(TX) data secara serial.

 Interupsi Eksternal: pin 2 dan pin 3, pin ini dapat dikonfigurasi untuk

memicu sebuah interupsi pada nilai rendah, sisi naik atau turun, atau pada

saat terjadi perubahan nilai.

Pulse-width modulation (PWM): pin 3,5,6,9,10 dan 11, menyediakan

keluaran PWM 8-bit dangan menggunakan fungsi analogWrite().

Serial Peripheral Interface (SPI): pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO) dan

13 (SCK), pin ini mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI

library.

 LED: pin 13, terdapat built-in LED yang terhubung ke pin digital 13.

Ketika pin bernilai HIGH maka LED menyala, sebaliknya ketika pin

(24)

Arduino UNO memiliki 6 masukan analog yang diberi label A0 sampai A5,

setiap pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai yang berbeda). Secara

default pin mengukur nilai tegangan dari ground (0V) hingga 5V, walaupun begitu dimungkinkan untuk mengganti nilai batas atas dengan menggunakan pin

AREF dan fungsi analogReference(). Sebagai tambahan beberapa pin masukan analog memiliki fungsi khusus yaitu pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang

digunakan untuk komunikasi Two Wire Interface (TWI) atau Inter Integrated Circuit (I2C) dengan menggunakan Wire library(Arduino).

2.2.1.2 Sumber Catu Daya dan pin Tegangan Arduino UNO

Arduino UNO dapat diberi daya dengan catu daya eksternal dengan

melalui koneksi USB (Universal Serial Bus) atau konektor catu dayanya. Jika Arduino UNO dihubungkan ke sumber daya melalui kedua konektor tersebut

secara bersamaan maka arduino UNO akan memilih sumber daya secara otomatis

dari salah satu konektor untuk digunakan. Power supply eksternal yang bukan

melalui USB dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau baterai. Adaptor dapat

dihubungkan ke soket power pada arduino UNO. Jika menggunakan baterai,

ujung kabel yang dihubungkan ke baterai dimasukkan kedalam pin GND dan Vin

yang berada pada konektor POWER.

Arduino UNO dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika

arduino UNO diberi tegangan di bawah 7 volt, maka pin 5V akan menyediakan

tegangan di bawah 5 volt dan arduino UNO mungkin bekerja tidak stabil. Jika

(25)

12

menjadi terlalu panas dan merusak arduino UNO. Tegangan rekomendasi yang

diberikan ke arduino UNO berkisar antara 7 sampai 12 volt.

Pin-pin tegangan pada arduino UNO adalah sebagai berikut:

 Vin adalah pin untuk mengalirkan sumber tegangan ke Arduino UNO

ketika menggunakan sumber daya eksternal selain dari koneksi USB atau

sumber daya yang teregulasi lainnya. Sumber tegangan juga dapat

disediakan melalui pin ini jika sumber daya yang digunakan untuk

Arduino UNO dialirkan melalui soket power.

 5V adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 5 volt

berasal dari regulator tegangan pada arduino UNO.

 3V3 adalah pin yang meyediakan tegangan teregulasi sebesar 3,3 volt

berasal dari regulator tegangan pada arduino UNO.

 GND adalah pin ground.

2.2.1.3 Peta Memori Arduino UNO

Arduino UNO adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler ATmega328. Maka peta memori arduino UNO sama dengan peta memori pada

mikrokontroler ATmega328.

2.2.1.3.1 Memori Data

Memori data ATMega328 terbagi menjadi 4 bagian, yaitu 32 lokasi

untuk register umum, 64 lokasi untuk register I/O, 160 lokasi untuk register I/O

tambahan dan sisanya 2048 lokasi untuk data SRAM internal. Register umum

menempati alamat data terbawah, yaitu 0x0000 sampai 0x001F. Register I/O

menempati 64 alamat berikutnya mulai dari 0x0020 hingga 0x005F. Register I/O

(26)

Gambar 5.3 Peta Memori Data [5]

Sisa alamat berikutnya mulai dari 0x0100 hingga 0x08FF digunakan

untuk SRAM internal. Peta memori data dari ATMega 328 dapat dilihat pada

Gambar 2.3 .

2.2.1.3.2 Memori Program

ATMega328 memiliki 32K byte On-chip In-System Reprogrammable Flash Memory untuk menyimpan program. Memori flash dibagi kedalam dua bagian, yaitu bagian program bootloader dan aplikasi seperti terlihat pada Gambar 2.3. Bootloader adalah program kecil yang bekerja pada saat sistem dimulai yang

(27)

14

Gambar 5.4 Peta Memori Program [5]

2.3 Flow Sensor

Flow Sensor merupakan sebuah perangkat sensor yang digunakan untuk mengukur debit fluida. Biasanya flow sensor adalah elemen (bagian) yang digunakan pada flow meter. Sebagaimana pada semua sensor, keakuratan absolut dari pengukuran membutuhkan pengkalibrasian sensor.

Pada perancangan tugas akhir ini tipe flow sensor yang digunakan

merupakan mechanical flow sensor. Sensor tipe ini memiliki rotor dan transducer hall-effect didalamnya untuk mendeteksi putaran rotor ketika fluida melewatinya. Putaran tersebut akan menghasilkan pulsa digital yang banyaknya sebanding

(28)

Gambar 5.5 Flow Sensor

Alasan penulis memilih sensor ini dikarenakan sensor ini tersedia

dipasaran dengan harga yang relatif murah dan memiliki spesifikasi yang cukup

untuk merancang prototipe sistem ini.

Spesifikasi dari Flow Sensor yang digunakan:

Tabel 5.2 Tabel spesifikasi Flow sensor

Spesifikasi Keterangan

Debit air yang dapat terukur 1 – 30 Liter

Tekanan air Maksimal 2 Mpa

Material PVC

Catu daya 4,5 V – 18 V DC

Konsumsi arus 15 mA (pada Vcc = 5 V)

Tipe sensor Rotor mekanik

Suhu air maksimum 80 C

Rentang kelembaban 35 % - 90 %

Duty cycle 50 % + 10%

Diameter sambungan 0,5 inchi

(29)

16

2.3.1 Prinsip Hall-Effect

Hall-Effect Sensor merupakan transduser yang output tegangannya berubah terhadap respon medan magnetik. Hall effect sensor biasanya digunakan untuk switching proximity, posisi, deteksi kecepatan dan aplikasi pengukuran arus listrik.

Efek hall ini berdasarkan pada efek medan magnetik terhadap partikel

bermuatan yang bergerak. Ketika ada arus listrik yang mengalir pada perangkat,

efek hall yang ditempatkan dalam medan magnet yang arahnya tegak lurus

terhadap arus listrik, pergerakan pembawa muatan akan berbelok ke salah satu

sisi dan menghasilkan medan listrik. Medan listrik terus membesar hingga gaya

lorentz yang bekerja pada partikel menjadi nol. Perbedaan potensial antara kedua

sisi perangkat tersebut potensial hall. Potensial hall ini berbanding lurus dengan

medan magnet dan arus listrik yang melalui perangkat.

Potensial hall inilah yang dibaca oleh perangkat sensor. Dalam prakteknya

ada dua tipe sensor hall-effect yaitu tipe digital dan tipe analog. dibawah ini adalah keuntungan Hall effect sensor .

1. Dapat dioperasikan sebagai saklar

2. Dapat beroperasi sampai 100kHz

3. Tidak mengalami bouncing karena memiliki sejumlah titik

kontak tidak seperi pada saklar

4. Tidak terpengaruh oleh kontaminan lingkungan .

(30)

Gambar 5.6 Prinsip Kerja dari Flow Sensor

Gambar 5.7 Bentuk dari Pulse wave 2.3.2 Prinsip Kerja Sensor

Pada gambar 2.6 dibawah ini dapat dilihat prinsip kerja dari water flow

sensor yang digunakan.

Pada gambar tersebut ketika fluida mengalir melewati rotor, fluida tersebut

mengakibatkan rotor tersebut bergerak dengan kecepatan yang proporsional

dengan kecepatan linier fluida. Putaran rotor ini menyebabkan ujung blade rotor

yang memiliki magnet menghasilkan pulsa digital on dan off yang dibaca oleh

transduser hall effect yang ada pada rangkaian pendeteksinya. Pada gambar 2.7

(31)

18

2.4 Ethernet Shield

Ethernet Shield menambah kemampuan Arduino board agar terhubung ke jaringan komputer. Ethernet shield berbasiskan chipethernet Wiznet W5100. Ethernet library digunakan dalam menulis program agar arduino board dapat terhubung ke jaringan dengan menggunakan arduino ethernet shield.

Pada ethernet shield terdapat sebuah slot micro-SD, yang dapat digunakan untuk menyimpan file yang dapat diakses melalui jaringan. Onboard micro-SD card reader diakses dengan menggunakan SD library.

Arduino board berkomunikasi dengan W5100 dan SD card mengunakan

bus SPI (Serial Peripheral Interface). Komunikasi ini diatur oleh library SPI.h dan Ethernet.h. Bus SPI menggunakan pin digital 11, 12 dan 13 pada Arduino UNO. Pin digital 10 digunakan untuk memilih W5100 dan pin digital 4 digunakan

untuk memilih SD card. Pin-pin yang sudah disebutkan sebelumnya tidak dapat

digunakan untuk input/output umum ketika kita menggunakan ethernet shield. Karena W5100 dan SD card berbagi bus SPI, hanya salah satu yang dapat

aktif pada satu waktu. Jika kita menggunakan kedua perangkat dalam program

kita,hal ini akan diatasi oleh library. Jika kita tidak menggunakan salah satu perangkat dalam program kita, kiranya kita perlu secara eksplisit mendeselect -nya. Untuk melakukan hal ini pada SD card, set pin 4 sebagai output dan

menuliskan logika tinggi padanya, sedangkan untuk W5100 yang digunakan

adalah pin 10. Pada saat penggunaanya jika kita tidak menselect atau deselectnya secara detail maka ethernet shield tidak dapat bekerja secara optimal. Gambar 2.8

(32)

Gambar 5.8 Ethernet Shield

2.5 Kartu memori mikro SD

Kartu memori tipe mikro SD merupakan media penyimpanan data yang

bersifat nonvolatile (data didalamnya tidak hilang ketika catu daya dihilangkan).

Kartu memori mikro SD merupakan pengembangan dari MMC tidak banyak

perbedaan antara kartu memori mikro SD. Pada penggunaan umum kartu tipe ini

memiliki format File allocation Table (FAT) . FAT merupakan standar alokasi file yang dikembangakan oleh microsoft. Salah satu format FAT adalah FAT 16 , 16 menunjukan bahwa alokasi data dibuat dengan menggunakan format 16 bit,

sehingga jumlah unit alokasi yang dapat dibentuk adalah 216 atau 65.536 unit

alokasi. Dalam penggunaannya pada sistem ini , kartu memori diisi data dari

hasil pembacaan sensor debit air. Hal ini dilakukan untuk menghindari kehilangan

data yang telah dicatat oleh mikrokontroller. Gambar 2.9 adalah perbandingan

(33)

20

Gambar 5.9 Dimensi Mikro SD [9]

Kartu memori SD mendukung beberapa tipe bus dan mode transfer.

Berikut dibawah ini adalah beberapa mode bus yang didukung oleh Kartu

memori SD :

1. Mode Bus SPI : Bus serial peripheral interface biasanya digunakan

oleh mikrokontroller. Bus ini hanya mendukung interface 3.3 volt.

2. Mode bus satu bit : Bus ini memisahkan channel command dan data.

3. Mode bus empat bit : Bus ini menggunakan beberapa pin tambahan dan

beberapa pin lain dialihkan. UHS –I dan UHS-II membutuhkan bus tipe

(34)

Gambar 6.1 Blok Diagram Sistem 3.1 Gambaran Umum Sistem

Pada Tugas akhir ini penulis akan merancang sebuah prototipe informasi

perhitungan aliran air berbasis Arduino UNO. Debit dan volume air yang melalui sensor dapat dipantau dari jarak jauh melalui web browser. Prototipe yang akan dirancang dan perangkat monitor akan terhubung melalui jaringan komputer. Blok

(35)

22

3.2 Fungsi Tiap Blok

Berikut adalah penjelasan singkat masing –masing blok pada gambar

3.1.

1. Blok Sensor

Sebagai input data dalam bentuk pulsa digital, pulsa digital ini yang

diterima oleh arduino dan dikonversikan menjadi data debit air.

2. Blok Arduino

Mengolah input data dari sensor, menyimpan hasil konversinya

pada kartu memori dan mengirimnya ke perangkat user.

3. Blok Modul Ethernet

Mengantarmukakan arduino dengan jaringan intranet untuk

menampilkan data pada perangkat user dalam format halaman web

dan mengantarmukakan arduino dengan kartu memori .

4. Blok SD card

Sebagai Media peyimpanan data hasil pengukuran.

5. Blok Jaringan

Sebagai sarana koneksi sistem dengan perangkat user.

6. Blok Perangkat User

Merupakan perangkat user yang digunakan untuk mengakses sistem

(36)

3.3 Spesifikasi Sistem

Berikut ini adalah spesifikasi lengkap dari sistem yang dirancang :

Tabel 6.1 Spesifikasi Sistem

Spesifikasi Keterangan

Mikrokontroller Arduino UNO

Modul Komunikasi Ethernet Shield

Tipe Koneksi Kabel UTP

Jaringan Intranet

Tegangan kerja sistem 5 V

Konsumsi Arus sistem + 100mA

Kecepatan mikrokontroller 16 Mhz

Tipe sensor Rotor Mekanik

Diameter sambungan pipa 0.5 inchi

Material PVC

Tingkat error 3 % (pada debit 1L/menit – 10L/menit)

Suhu Air maksimum (sensor) 80 C

Tekanan Air (Maksimal) 2 Mpa

Jangkauan debit air permenit 1 - 30 liter

(37)

24

Gambar 6.2 Arduino Web Server 3.4 Perancangan Perangkat Keras

3.4.1 Arduino Web Server

Arduino Web Server adalah gabungan antara Arduino UNO dan ethernet shield. Ethernet shield dipasang di atas Arduino UNO. Gambar Arduino web server dapat dilihat pada Gambar 3.2 .

(38)

Gambar 6.3 Rangkaian Skematik Arduino UNO dengan Flow Sensor

Arduino Web Server bertindak sebagai sebuah embedded web server,

yang menyimpan halaman web sederhana yang menampilkan status pembacaan

debit air dan total volume air pada saat diakses dan halaman web yang berisi data

volume air dari kartu memori . Pada beberapa menit sekali Arduino web server

akan menyimpan data yang telah didapat pada memori card yang terpasang pada

modul ethernet shield.

Proses penyimpanan data hasil pembacaan ke kartu memori dilakukan

dengan menggunakan fungsi dari library SD.h . Penyimpanan data ini dilakukan dalam interval beberapa menit sekali, hal ini dilakukan untuk menghindari

banyaknya waktu yang terbuang pada saat penulisan data ke kartu memori. Data

tersebut dapat disimpan kedalam file berekstensi .TXT ataupun .CSV.

(39)

26

Pada gambar 3.3 diatas adalah skematik koneksi flow sensor ke Arduino. Pin sinyal dari sensor dihubungkan dengan pin 2 Arduino yang dikonfigurasi

sebagai input yang mana pin 2 tersebut akan memberikan cacahan naik ketika

terjadi perubahan nilai . Pin sinyal dari sensor tersebut juga diberikan resistor

pull-up dari Pin 5 volt Arduino sendiri. Tujuan dari pemasangan resistor pull-up ini agar data yang diterima dari sensor memiliki nilai yang valid. Nilai pulsa yang

dibaca dari sensor didapat dengan menggunakan interupsi, hal ini memungkinkan

pengambilan data dari sensor secara real-time sekalipun sistem sedang melakukan operasi yang lain.

3.5 Perancangan Perangkat Lunak

Perangkat lunak dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman

Arduino. Pada sistem kerja dari prototipe yang dirancang terdapat tiga rutin yang

merupakan bagian penting pada sistem.

Berikut dibawah ini adalah rutin tersebut :

 Rutin Menampilkan Halaman Web

 Rutin Pembacaan Sensor

 Rutin penulisan data ke kartu memori

3.5.1 Rutin Tampilan halaman web

Berikut pada gambar 3.4 adalah flowchart untuk menampilkan halaman

web. Pada saat klien terhubung dengan sistem melalui web browser, maka sistem akan mengecek apakah ada string yang diinputkan pada address barweb browser setelah alamat IP sistem. Jika tidak ada maka klien akan diarahkan halaman web

(40)

debit air tetap berjalan.untuk dapat melihat halaman yang berisi data real-time dan data yang sudah tercatat, maka klien harus memasukan kata kunci tambahan pada

address bar web browser. Contoh http://10.4.11.177/tampil/ untuk mengakses halaman web yang berisi data real-time dari sistem dan http://10.4.11.177/data/ untuk mengakses halaman web yang meyimpan informasi pencatatan sebelumnya

Halaman web yang diakses dari web browser tidak dapat merefresh secara

automatis. Untuk mendapakan data terbaru dari sistem pada halaman web, klien

(41)

28

(42)

Gambar 6.5 Flowchart Pengambilan data dari Flow Sensor 3.5.2 Rutin Pembacaan sensor

Pada Gambar 3.5 dapat dilihat alur kerja dari rutin pembacaan sensor.

Rutin pembacaan sensor ini tetap berjalan sekalipun sistem sedang menampilkan

halaman web. Pada rutin pembacaan ini terdapat dua buah interupsi yang

digunakan yaitu interupsi eksternal pada pin 2 arduino untuk menerima data dari

(43)

30

Rutin ini akan berhenti sesaat mengambil data dari sensor setelah interval

waktu satu detik terpenuhi, interval satu detik ini didapat dengan menggunakan

interupsi timer millis(). Rutin ini berhenti untuk mengkonversikan data cacahan

pulsa digital yang didapat dari sensor menjadi data debit air perdetik. Sebelum

konversi data ini dapat dilakukan interupsi pada pin 2 arduino harus dimatikan.

Berikut dibawah ini adalah rumus yang digunakan untuk mendapatkan debit liter

air permenit :

� � � =( � ��−� �� × )

(3.1)

Pada rumus 3.1 milis() adalah jumlah milidetik yang sudah berjalan sejak

mikrokontroller dinyalakan. oldTime adalah variabel yang menyimpan waktu

millis() sebelumnya. Rumus 3.1 diatas mengkonversikan jumlah pulsa high yang

terbaca dari sensor dari waktu millidetik yang sudah berlalu selama interupsi

dijalankan. Rumus 3.1 dikerjakan saat interupsi dimatikan.

� �� = � � (3.2)

Setelah rumus 3.2 dijalankan maka nilai variabel oldTime disamakan

dengan nilai millis() untuk mendapatkan nilai waktu terakhir sejak perhitungan.

� � � = � 6 � ×

(44)

Pada rumus 3.3 , rumus ini mengkonversikan debit liter permenit pada

rumus pertama menjadi debit mililiter air per detik untuk mendapatkan data yang

bisa dijumlahkan setiap detiknya. Debit liter permenit dibagi dengan 60 untuk

mendapatkan banyaknya liter air dalam satu menit lalu dikali dengan 1000 untuk

mengkonversikannya ke satuan mililiter.

� = � + � � (3.4)

� = � + � � (3.5)

Pada rumus (3.4) ini kita menjumlahkan debit perdetik sebelumnya

untuk mendapatkan total akumulasi liter air yang sudah terbaca oleh sensor.

Variabel volume menyimpan pemakaian air bulanan dan akan dinolkan saat

terdeteksi pergantian bulan, sementara variabel total tetap akan mencatat selama

sistem berjalan dan tidak akan dinolkan nilainya.

Setelah proses kalkulasi data – data tersebut telah selesai makan rutin ini

akan mengaktifkan kembali layanan interupsi pin 2 pada sensor. Hal ini dilakukan

agar sistem dapat kembali menerima data cacahan pulsa dari sensor.

3.5.3 Rutin Penulisan data ke kartu mikro SD

Data yang telah didapat oleh sensor akan ditampilkan pada halaman web.

Tetapi data ini akan hilang jika mikrokontroller kehilangan catu dayanya.

Kekurangan ini dapat diatasi dengan menuliskan data hasil pembacaan ke kartu

memori mikro SD. Data ditulis kedalam kartu memori dalam interval satu menit.

Rutin penulisan ini hanya dilakukan dalam interval waktu yang ditentukan hal ini

(45)

32

Gambar 6.6 Flowchart penulisan data ke kartu memori

mikrokontroller memerlukan waktu dan memori yang besar. Data yang telah

disimpan didalam kartu memori dapat ditampilkan kembali pada halaman web

(46)

4.1 Pengujian Pembacaan Water Flow Sensor

Untuk memastikan bahwa sensor yang digunakan memenuhi kriteria maka

sensor harus diuji dan dikalibrasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa

sistem dapat mengukur debit air dengan persen error yang cukup kecil.

Sebelum sensor diuji, sensor harus dikalibrasi terlebih dahulu. Hal ini untuk

memastikan apakah nilai faktor kalibrasi yang diberikan oleh website dapat

menghasilkan nilai pengukuran yang cukup baik. Untuk mendapatkan nilai faktor

kalibrasi yang sesuai, maka penulis menguji beberapa nilai faktor kalibrasi secara

random.

Sensor di uji dengan membandingkan pengukuran volume air yang

dibacanya terhadap volume air yang sudah diukur sebelumnya. Hal ini dilakukan

untuk mendapatkan seberapa besar persen error dari perbandingan hasil

pengukuran dan volume yang sudah terukur.

Kecepatan debit air rumah juga turut diuji. Hal ini ditujukan untuk

memastikan bahwa sensor yang digunakan masih memenuhi kriteria untuk

mengukur debit air pada perumahan. Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan volume air yang sudah melewati meteran dengan waktu yang

sudah berjalan. Dengan demikian didapatlah debit air per satuan waktu. Nilai

debit air yang sudah didapat ini kemudian dibandingkan dengan kemampuan

(47)

34

Berikut dibawah ini adalah tabel hasil pengujian pembacaan water flow

sensor.

Tabel 7.1 Tabel hasil pengujian flow sensor

Berikut adalah tabel rata – rata debit air pada rumah penduduk :

(48)

Dari hasil pembacaan sensor dapat dilihat bahwa semakin besar volume air

yang diukur maka semakin kecil persen error data yang didapat. Hal ini

dikarenakan gesekan yang terjadi pada bearing rotor sensor dan momen inersia

setelah air melewati sensor . pada pengukuran volume kecil error semakin besar

dikarenakan momen inersia tersebut, sedangkan pada volume yang lebih besar

momen tersebut dapat dikompensasi oleh lamanya waktu yang dibutuhkan oleh

air untuk sepenuhnya melewati sensor.

Pada saat pengujian nilai faktor kalibrasi, penulis menguji beberapa nilai

secara random, nilai faktor kalibrasi yang direkomendasikan oleh website adalah

5,5 dan 4,5. Tetapi tingkat error yang dihasilkan dari kedua nilai ini sangat besar

pada saat pengujian. Setelah menguji beberapa nilai faktor kalibrasi secara

random, penulis akhirnya mendapatkan nilai 8,5.

Hasil pengujian flow sensor pada tabel 4.1 menggunakan nilai faktor

kalibrasi yang sama. Nilai faktor kalibrasi ini didapat dengan melakukan beberapa

kali pengujian nilai secara random. Hal ini dilakukan karena nilai faktor kalibrasi

yang direkomendasikan oleh beberapa website memberikan tingkat error yang

cukup tinggi.

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rata – rata debit air rumah penduduk

masih berada didalam jangkauan pengukuran flow sensor yang digunakan. Meskipun sensor yang digunakan masih memberikan error yang cukup besar

(49)

36

Pada Gambar 4.1 diatas merupakan konfigurasi pengujian flow sensor .

Pengujian dilakukan dengan menggunakan volume air yang sudah terukur dan

menuangkannya kedalam pipa yang terpasang flow sensor. Data yang didapat

dari flow sensor dilihat melalui serial monitor , serial monitor merupakan fitur

yang terdapat pada Arduino Development Environtment. Gambar 4.2 merupakan

tampilan dari serial monitor.

Gambar 7.1 Pengujian flow sensor

(50)

4.2 Pengujian Arduino Webserver

Pengujian arduino web server dilakukan dengan cara menghubungkan

arduino web server ke sebuah komputer pribadi dengan menggunakan kabel UTP.

Kemudian alamat IP dari komputer dikonfigurasi agar dapat terhubung dengan

arduino web server. Konfigurasi alamat IP dari komputer dapat dilihat pada

Gambar

Setelah itu catu daya diberikan kepada arduino web server agar alat dapat

bekerja. Setelah arduino web server bekerja, koneksi antara komputer dan arduino

web server diperiksa dengan melakukan perintah ping ke alamat ip dari arduino

web server dari program command prompt pada komputer. Jika koneksi tidak ada

(51)

38

Setelah itu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah arduino

webserver dapat menampilkan halaman web sistem dengan baik. Pengujian

dilakukan dengan cara membuka aplikasi web browser pada komputer kemudian

mengisi url dengan alamat IP dari arduino web server. Tampilan halaman web

sistem pada aplikasi web browser komputer dapat dilihat pada Gambar 4.5 dibawah ini.

Gambar 7.4 Pengujian koneksi dengan PING mengunakan command prompt

(52)

b.

c.

Gambar 7.5 (a,b,c) Tampilan halaman web sistem

a. Halaman default sistem

b. Halaman data real-time sistem

(53)

40

4.3 Pengujian Keseluruhan

Pengujian keseluruhan sistem dilakukan dengan menggabungkan semua

bagian - bagian yang diperlukan sesuai dengan rancangan sistem dan juga sesuai

dengan program yang terdapat dalam arduino UNO. Setelah semua bagian telah

terhubung dan diberi catu daya, arduino UNO akan menunggu klien yang

meminta untuk dilayani. Kemudian pengujian dilakukan dengan membuka

membuka halaman web sistem melalui aplikasi web browser pada komputer yang

terhubung dengan arduino web server. Tampilan halaman web dapat dilihat pada Gambar 4.6 dan 4.7.

(54)

Pada Gambar diatas dapat dilihat konfigurasi pengujian keseluruhan

sistem . Pengujian dillakukan dengan menghubungkan semua bagian sistem . Hal

ini dilakukan untuk menguji apakah sistem bekerja secara normal ketika seluruh

bagiannya disatukan

4.4 Analisa Prototipe Water Debit Monitor

Prototipe sistem ini menggunakan jaringan komputer untuk terhubung ke

perangkat yang memantaunya. Jika sistem berada pada jaringan yang sama

dengan perangkat yang memantaunya maka prototipe sistem ini dapat diakses

oleh perangkat tersebut. Jika sistem tehubung ke jaringan internet maka informasi

dan datanya dapat diakses dari mana saja selama perangkat yang digunakan untuk

mengendalikannya juga terhubung ke jaringan internet.

(55)

42

Dari hasil percobaan dan pengujian sistem dapat menampilkan data hasil

pengukuran secara ke halaman web dan menyimpan data pembacaanya kedalam

kartu memori tanpa mengalami kendala besar. Masalah terdapat pada penyajian

data yang tersimpan didalam kartu memori, data yang ditampilkan tidak tersusun

(56)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Prototipe yang dirancang dapat memantau penggunaan bulanan air d

melalui jaringan intranet menggunakan aplikasi web browser.

2. Flow Sensor yang digunakan memiliki persentase error yang cukup kecil.

3. Pemantauan pemakaian air sangat bermanfaat bagi banyak pihak yang

ingin mengutamakan penghematan penggunaan air misalnya industri,

perkantoran dan kehidupan sehari – hari pada perumahan penduduk dan

sebagainya.

5.2 Saran

Untuk meningkatkan kinerja dari prototipe sistem monitoring debit air

berbasis arduino UNO ini dapat dilakukan beberapa peningkatan antara lain :

1. Ditambahkan sebuah solenoid valve yang dapat dikendalikan untuk dapat menutup aliran air dari web browser.

2. Karena siapa saja dapat mengakses halaman web prototipe, jika

mengetahui alamat IP-nya maka perlu ditambahkan sebuah halaman login

agar akses ke sistem dapat dibatasi.

3. Disarankan untuk mengoptimalkan Flow sensor dengan kalibrasi yang

lebih baik. Hal ini perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil pembacaan

(57)

44

4. Dapat dikembangkan untuk mendeteksi kebocoran pipa dengan

mengimplementasikan dua buah flow sensor atau lebih pada saluran air

yang panjang,

5. Data hasil pembacaan yang diterima dapat disimpan ke website

datalogging atau database terpisah dibandingkan dengan kartu memori.

6. Halaman web masih sederhana dan data yang ditampilkan dari kartu

(58)

[1] T. Triantoro, Perancangan Sistem Pengenal Digit Angka Meter Air Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Kohonen, Medan: Teknik Elektro Universitas Sumaetra Utara, 2014.

[2] “Wikipedia,” [Online]. Available: http://en.wikipedia.org/wiki/Arduino. [Diakses Oktober 2014].

[3] “Arduino,” [Online]. Available: http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno. [Diakses Oktober 2014].

[4] “Wikipedia,” [Online]. Available: http://id.wikipedia.org/wiki/Hall_effect_sensor. [Diakses Oktober 2014].

[5] M. G. simanjuntak, Perancangan Prototipe Smart Building berbasis Arduino UNO, Medan: Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara, 2013.

[6] J. Oxer dan H. Blemings, Arduino Practical, New York: Apress, 2009.

[7] M. Margolis, Arduino Cookbook, 2nd Edition penyunt., S. S. Laurent, Penyunt., Sebastopol: O'Reilly Media, 2011.

[8] “Wikipedia,” [Online]. Available: http://en.wikipedia.org/wiki/Flow_sensor. [Diakses Oktober 2014].

[9] “Wikipedia,” [Online]. Available: http://en.wikipedia.org/wiki/Secure_Digital. [Diakses Oktober 2014].

[10] “Seeed Studio,” [Online]. Available:

http://www.seeedstudio.com/wiki/G1/2_Water_Flow_sensor. [Diakses Oktober 2014].

[11] “Arduino,” [Online]. Available: http://arduino.cc/en/Reference/SDCardNotes. [Diakses Oktober 2014].

[12] “Arduino,” [Online]. Available: http://arduino.cc/en/Main/ArduinoEthernetShield. [Diakses Agustus 2014].

[13] “PT Metro teknik perkasa ,”[Online].Available:

http://www.indonetwork.co.id/metro_teknik/2417596/kalibrasi-meter-air. [Diakses april

(59)

46

// konstanta untuk faktor kalibrasi flow sensor float calibrationFactor = 8.5;

volatile byte pulseCount; int volbulan[6] ;

const int chipSelect = 4; File dataFile;

char buffer[MAX_PAGE_NAME_LEN+1]; // page name + terminating null

EthernetServer server(80); EthernetClient client;

(60)

setTime(12,0,0,6,30,14);

Serial.println("Card failed, or not present");

// don't do anything more: return;

if( client.find("GET ") ) { // look for the page name

memset(buffer,0, sizeof(buffer)); // clear the buffer

(61)

48

// Rutin Halaman Data real-time sistem void showAnalog()

client.println(F("NOMOR PELANGGAN : 11691")); client.println("<br />");

client.println(F("ALAMAT PELANGGAN : Jl Ayahanda Gg tabib NO : 6")); client.print(monthStr(month())); client.print(F(" Tahun : ")); client.print(year());

(62)

client.print(F("Pemakaian air Bulan ini (dalam m3) : "));

client.print(volume); client.println("<br />");

for (int bulan = 0; bulan < 5; bulan++)

(63)

50

Sistem</h1>");

client.print(page);

client.println("<br />");

client.println("Halaman yang tersedia :<br />"); memproses pulsa counter dalam rentang satu detik

{

// disable interupsi untuk memulai perhitungan pulsa dan proses lainnya

detachInterrupt(sensorInterrupt);

(64)

debit dalam liter per menit

debitmenit = ((1000.0 / (millis() - oldTime)) * pulseCount) / calibrationFactor;

// waktu setelah interupsi berlalu. oldTime = millis();

// konversikan kedalam mililiter

debitdetik = (debitmenit / 60) * 1000;

// jumlahkan milliliter yang telah lewat dengan yang sekarang untuk mendapatkan total volume

dataString += " Volume";

dataString += String(volbulan[0]);

(65)

52

File dataFile =

SD.open("datalog.txt", FILE_WRITE);

dataFile.println(dataString); dataFile.close();

}

// nyalakan kembali interpsi attachInterrupt(sensorInterrupt, pulseCounter, RISING);

}

}

void sendHeader() {

// send a standard http response header client.println("HTTP/1.1 200 OK");

client.println("Content-Type: text/html"); client.println();

client.println("<html><head><title>Web server multi-page </title>");

Gambar

Gambar 5.1 Meter air konvensional
Gambar 5.2 Arduino UNO [3]
Gambar 2.3  .
Gambar 5.4 Peta Memori Program
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini telah dibuat alat ukur tingkat kekeruhan air untuk analisis kualitas air yang berbasis arduino UNO dengan menggunakan sistem sensor yang

Telah dirancang dan dibuat Termometer digital pasien menggunakan sensor LM35 Berbasis Arduino Uno R3.Termometer digital ini terdiri LM35 sensor suhu,ArduinoUno R3

Dalam proyek akhir ini diusulkan suatu keran otomatis menggunakan solenoid valve yang dikontrol menggunakan Arduino Uno serta sensor PIR (Passive Infrared Receiver) sebagai

Sistem notifikasi estimasi kedatangan merupakan perangkat prototipe berbasis mikrokontroler Arduino Uno yang berguna untuk memberikan informasi mengenai estimasi

Dari hasil pengujian ini yang didapatkan dari alat Sistem Pengisian Air Otomatis Berbasis Arduino Uno yaitu Sensor Ultrasonik mendeteksi jarak air terhadap Sensor

Perancangan alat yang dilakukan adalah merancang Sistem Keamanan Perumahan berbasis Mikrokontroler Arduino Uno menggunakan sensor PIR dan modem GSM sebagai acuan

Sistem notifikasi estimasi kedatangan merupakan perangkat prototipe berbasis mikrokontroler Arduino Uno yang berguna untuk memberikan informasi mengenai estimasi

Helm dengan sistem buka-tutup kaca otomatis berbasis Arduino Uno adalah sebuah helm yang dirancang untuk melindungi pengendara sepeda motor dari udara di Jakarta