Gambar 5.1 Meter air konvensional [13]
2.1 Meter Air
Alat meter air merupakan alat yang digunakan oleh pihak PDAM untuk
mencatat total pemakaian debit air oleh konsumen dalam rentang waktu
pencatatan angka yang tertera pada meteran air yang terpasang. Satuan
pengukuran alat penunjuk volume air dinyatakan dalam meter kubik. Satuan
meter kubik harus berdampingan dengan angka yang ditampilkan. Alat penunjuk
dilengkapi warna sebagai pengenal kelipatannya, warna hitam digunakan untuk
menunjukan meter kubik dan kelipatannya. Warna merah digunakan untuk
menunjukan sub-kelipatan dari meter kubik, warna-warna ini harus digunakan
pada jarum penunjuk, indeks, angka, roda, cakram, jarum, atau angka
Volume ditunjukkan dengan gerakan kontinu dari satu atau lebih jarum
penunjuk yang bergerak relatif terhadap skala berjenjang atau skala melingkar
melalui suatu indeks. Nilai dinyatakan dalam meter kubik, untuk setiap skala
divisi harus dalam bentuk 10n dimana n adalah angka positif atau negatif nol,
dengan demikian ditetapkan sistem dekade berurutan. Setiap skala harus
berjenjang, nilai dinyatakan dalam meter kubik atau disertai dengan suatu faktor
pengali (x 0,001; x 0,01; x 0,1; x 1; x 10; x 100; x 1000) dan seterusnya.
Gerakan linier jarum penunjuk atau skala-skala harus dari kiri ke kanan,
dan searah jarum jam. Gerakan indikator-indikator roda di angka (drums) harus
bergerak ke atas. Meter air analog ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya
:
Untuk mendapatkan nilai yang sebenarnya kita harus memiliki
catatan dari pengukuran sebelumnya
Posisi peletakannya membuatnya agak sulit diakses
2.2 Arduino
Arduino merupakan platform prototipe elektronik yang bersifat
open-source, dimana perangkat keras dan perangkat lunaknya fleksibel dan bebas untuk
dimodifikasi. Arduino ditujukan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang
tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.
Arduino pada awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia. Nama Arduino
adalah sebuah nama maskulin yang berarti teman yang kuat. Platform arduino
terdiri dari arduino board, shield, bahasa pemrograman arduino, dan arduino
development environment. Arduino board biasanya memiliki sebuah chip dasar
board yang sudah disederhanakan dapat dilihat pada Gambar 2.2 . Shield adalah
sebuah papan yang dapat dipasang diatas arduino board untuk menambah
kemampuan dari arduino board.
Bahasa pemrograman arduino adalah bahasa pemrograman yang umum
digunakan untuk membuat perangkat lunak yang ditanamkan pada arduino board.
Bahasa pemrograman arduino mirip dengan bahasa pemrograman C++.
Arduino Development Environment adalah perangkat lunak yang
digunakan untuk menulis dan meng-compile program untuk arduino. Arduino
Development Environment juga digunakan untuk meng-upload program yang
sudah dikompilasi ke memori program arduino board.
2.2.1 Arduino UNO
Arduino UNO adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler
ATmega328. Arduino UNO memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan
sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilator kristal, sebuah
koneksi USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan
sebuah tombol reset.
Arduino UNO memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung
sebuah mikrokontroler. Hanya dengan menghubungkannya ke sebuah komputer
melalui USB atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC
sudah dapat membuanya bekerja. Arduino UNO menggunakan ATmega16U2
yang diprogram sebagai USB-to-serial converter untuk komunikasi ser ial ke
computer melalui port USB. Tampak atas dari arduino UNO dapat dilihat pada
Gambar 5.2 Arduino UNO [3]
Adapun data teknis board Arduino UNO R3 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1 Tabel Spesifikasi Arduino Uno
Spesifikasi Keterangan
Mikrokntroller Atmega 328
Tegangan Operasi 5 V
Tegangan Input (Rekomendasi) 7 – 12 V
Tegangan Input (Batas) 5 – 20 V
Pin Digital I/O 14
Pin Analog Input 6
Arus DC per pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3 V 150 mA
Memori Flash 32 KB (0,5 KB untuk bootloader)
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
2.2.1.1 Pin Masukan dan Keluaran Arduino
Masing-masing dari 14 pin digital arduino UNO dapat digunakan sebagai
masukan atau keluaran menggunakan fungsi pinMode(), digitalWr ite() dan
digita lRea d(). Setiap pin beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin mampu
menerima atau menghasilkan arus maksimum sebasar 40 mA dan memiliki
resistor pull-up internal (diputus secara default) sebesar 20-30 KOhm. Sebagai
tambahan, beberapa pin masukan digital memiliki kegunaan khusus
yaitu(Arduino):
Komunikasi serial: pin 0 (RX) dan pin 1 (TX), digunakan untuk
menerima(RX) dan mengirim(TX) data secara serial.
Interupsi Eksternal: pin 2 dan pin 3, pin ini dapat dikonfigurasi untuk
memicu sebuah interupsi pada nilai rendah, sisi naik atau turun, atau pada
saat terjadi perubahan nilai.
Pulse-width modula tion (PWM): pin 3,5,6,9,10 dan 11, menyediakan
keluaran PWM 8-bit dangan menggunakan fungsi analogWrite().
Seria l Periphera l Interfa ce (SPI): pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO) dan
13 (SCK), pin ini mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI
library.
LED: pin 13, terdapat built-in LED yang terhubung ke pin digital 13.
Ketika pin bernilai HIGH maka LED menyala, sebaliknya ketika pin
Arduino UNO memiliki 6 masukan analog yang diberi label A0 sampai A5,
setiap pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai yang berbeda). Secara
default pin mengukur nilai tegangan dari ground (0V) hingga 5V, walaupun
begitu dimungkinkan untuk mengganti nilai batas atas dengan menggunakan pin
AREF dan fungsi analogReference(). Sebagai tambahan beberapa pin masukan
analog memiliki fungsi khusus yaitu pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang
digunakan untuk komunikasi Two Wire Interface (TWI) atau Inter Integrated
Circuit (I2C) dengan menggunakan Wire library(Arduino).
2.2.1.2 Sumber Catu Daya dan pin Tegangan Arduino UNO
Arduino UNO dapat diberi daya dengan catu daya eksternal dengan
melalui koneksi USB (Universal Serial Bus) atau konektor catu dayanya. Jika
Arduino UNO dihubungkan ke sumber daya melalui kedua konektor tersebut
secara bersamaan maka arduino UNO akan memilih sumber daya secara otomatis
dari salah satu konektor untuk digunakan. Power supply eksternal yang bukan
melalui USB dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau baterai. Adaptor dapat
dihubungkan ke soket power pada arduino UNO. Jika menggunakan baterai,
ujung kabel yang dihubungkan ke baterai dimasukkan kedalam pin GND dan Vin
yang berada pada konektor POWER.
Arduino UNO dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika
arduino UNO diberi tegangan di bawah 7 volt, maka pin 5V akan menyediakan
tegangan di bawah 5 volt dan arduino UNO mungkin bekerja tidak stabil. Jika
menjadi terlalu panas dan merusak arduino UNO. Tegangan rekomendasi yang
diberikan ke arduino UNO berkisar antara 7 sampai 12 volt.
Pin-pin tegangan pada arduino UNO adalah sebagai berikut:
Vin adalah pin untuk mengalirkan sumber tegangan ke Arduino UNO
ketika menggunakan sumber daya eksternal selain dari koneksi USB atau
sumber daya yang teregulasi lainnya. Sumber tegangan juga dapat
disediakan melalui pin ini jika sumber daya yang digunakan untuk
Arduino UNO dialirkan melalui soket power.
5V adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 5 volt
berasal dari regulator tegangan pada arduino UNO.
3V3 adalah pin yang meyediakan tegangan teregulasi sebesar 3,3 volt
berasal dari regulator tegangan pada arduino UNO. GND adalah pin ground.
2.2.1.3 Peta Memori Arduino UNO
Arduino UNO adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler
ATmega328. Maka peta memori arduino UNO sama dengan peta memori pada
mikrokontroler ATmega328.
2.2.1.3.1 Memori Data
Memori data ATMega328 terbagi menjadi 4 bagian, yaitu 32 lokasi
untuk register umum, 64 lokasi untuk register I/O, 160 lokasi untuk register I/O
tambahan dan sisanya 2048 lokasi untuk data SRAM internal. Register umum
menempati alamat data terbawah, yaitu 0x0000 sampai 0x001F. Register I/O
menempati 64 alamat berikutnya mulai dari 0x0020 hingga 0x005F. Register I/O
Gambar 5.3 Peta Memori Data [5]
Sisa alamat berikutnya mulai dari 0x0100 hingga 0x08FF digunakan
untuk SRAM internal. Peta memori data dari ATMega 328 dapat dilihat pada
Gambar 2.3 .
2.2.1.3.2 Memori Program
ATMega328 memiliki 32K byte On-chip In-System Reprogrammable
Fla sh Memory untuk menyimpan program. Memori flash dibagi kedalam dua
bagian, yaitu bagian program bootloader dan aplikasi seperti terlihat pada Gambar
2.3. Bootloader adalah program kecil yang bekerja pada saat sistem dimulai yang
Gambar 5.4 Peta Memori Program [5]
2.3 Flow Sensor
Flow Sensor merupakan sebuah perangkat sensor yang digunakan untuk
mengukur debit fluida. Biasanya flow sensor adalah elemen (bagian) yang
digunakan pada flow meter. Sebagaimana pada semua sensor, keakuratan absolut
dari pengukuran membutuhkan pengkalibrasian sensor.
Pada perancangan tugas akhir ini tipe flow sensor yang digunakan
merupakan mechanical flow sensor . Sensor tipe ini memiliki rotor dan transducer
ha ll-effect didalamnya untuk mendeteksi putaran rotor ketika fluida melewatinya.
Putaran tersebut akan menghasilkan pulsa digital yang banyaknya sebanding
Gambar 5.5 Flow Sensor
Alasan penulis memilih sensor ini dikarenakan sensor ini tersedia
dipasaran dengan harga yang relatif murah dan memiliki spesifikasi yang cukup
untuk merancang prototipe sistem ini.
Spesifikasi dari Flow Sensor yang digunakan:
Tabel 5.2 Tabel spesifikasi Flow sensor
Spesifikasi Keterangan
Debit air yang dapat terukur 1 – 30 Liter
Tekanan air Maksimal 2 Mpa
Material PVC
Catu daya 4,5 V – 18 V DC
Konsumsi arus 15 mA (pada Vcc = 5 V)
Tipe sensor Rotor mekanik
Suhu air maksimum 80 C
Rentang kelembaban 35 % - 90 %
Duty cycle 50 % + 10%
Diameter sambungan 0,5 inchi
2.3.1 Prinsip Hall-Effect
Ha ll-Effect Sensor merupakan transduser yang output tegangannya
berubah terhadap respon medan magnetik. Hall effect sensor biasanya digunakan
untuk switching proximity, posisi, deteksi kecepatan dan aplikasi pengukuran arus
listrik.
Efek hall ini berdasarkan pada efek medan magnetik terhadap partikel
bermuatan yang bergerak. Ketika ada arus listrik yang mengalir pada perangkat,
efek hall yang ditempatkan dalam medan magnet yang arahnya tegak lurus
terhadap arus listrik, pergerakan pembawa muatan akan berbelok ke salah satu
sisi dan menghasilkan medan listrik. Medan listrik terus membesar hingga gaya
lorentz yang bekerja pada partikel menjadi nol. Perbedaan potensial antara kedua
sisi perangkat tersebut potensial hall. Potensial hall ini berbanding lurus dengan
medan magnet dan arus listrik yang melalui perangkat.
Potensial hall inilah yang dibaca oleh perangkat sensor. Dalam prakteknya
ada dua tipe sensor hall-effect yaitu tipe digital dan tipe analog.
dibawah ini adalah keuntungan Hall effect sensor .
1. Dapat dioperasikan sebagai saklar
2. Dapat beroperasi sampai 100kHz
3. Tidak mengalami bouncing karena memiliki sejumlah titik
kontak tidak seperi pada saklar
4. Tidak terpengaruh oleh kontaminan lingkungan .
Gambar 5.6 Prinsip Kerja dari Flow Sensor 2.3.2 Prinsip Kerja Sensor
Pada gambar 2.6 dibawah ini dapat dilihat prinsip kerja dari water flow
sensor yang digunakan.
Pada gambar tersebut ketika fluida mengalir melewati rotor, fluida tersebut
mengakibatkan rotor tersebut bergerak dengan kecepatan yang proporsional
dengan kecepatan linier fluida. Putaran rotor ini menyebabkan ujung blade rotor
yang memiliki magnet menghasilkan pulsa digital on dan off yang dibaca oleh
transduser hall effect yang ada pada rangkaian pendeteksinya. Pada gambar 2.7
2.4 Ethernet Shield
Ethernet Shield menambah kemampuan Arduino board agar terhubung ke
jaringan komputer. Ethernet shield berbasiskan chipethernet Wiznet W5100.
Ethernet libra ry digunakan dalam menulis program agar arduino board dapat
terhubung ke jaringan dengan menggunakan arduino ethernet shield.
Pada ethernet shield terdapat sebuah slot micro-SD, yang dapat digunakan
untuk menyimpan file yang dapat diakses melalui jaringan. Onboard micro-SD
ca rd rea der diakses dengan menggunakan SD library.
Arduino board berkomunikasi dengan W5100 dan SD card mengunakan
bus SPI (Serial Peripheral Interface). Komunikasi ini diatur oleh library SPI.h
dan Ethernet.h. Bus SPI menggunakan pin digital 11, 12 dan 13 pada Arduino
UNO. Pin digital 10 digunakan untuk memilih W5100 dan pin digital 4 digunakan
untuk memilih SD card. Pin-pin yang sudah disebutkan sebelumnya tidak dapat
digunakan untuk input/output umum ketika kita menggunakan ethernet shield.
Karena W5100 dan SD card berbagi bus SPI, hanya salah satu yang dapat
aktif pada satu waktu. Jika kita menggunakan kedua perangkat dalam program
kita,hal ini akan diatasi oleh library. Jika kita tidak menggunakan salah satu
perangkat dalam program kita, kiranya kita perlu secara eksplisit
mendeselect-nya. Untuk melakukan hal ini pada SD card, set pin 4 sebagai output dan
menuliskan logika tinggi padanya, sedangkan untuk W5100 yang digunakan
adalah pin 10. Pada saat penggunaanya jika kita tidak menselect atau deselectnya
secara detail maka ethernet shield tidak dapat bekerja secara optimal. Gambar 2.8
Gambar 5.8 Ethernet Shield
2.5 Kartu memori mikro SD
Kartu memori tipe mikro SD merupakan media penyimpanan data yang
bersifat nonvolatile (data didalamnya tidak hilang ketika catu daya dihilangkan).
Kartu memori mikro SD merupakan pengembangan dari MMC tidak banyak
perbedaan antara kartu memori mikro SD. Pada penggunaan umum kartu tipe ini
memiliki format File allocation Table (FAT) . FAT merupakan standar alokasi
file yang dikembangakan oleh microsoft. Salah satu format FAT adalah FAT 16 ,
16 menunjukan bahwa alokasi data dibuat dengan menggunakan format 16 bit,
sehingga jumlah unit alokasi yang dapat dibentuk adalah 216 atau 65.536 unit
alokasi. Dalam penggunaannya pada sistem ini , kartu memori diisi data dari
hasil pembacaan sensor debit air. Hal ini dilakukan untuk menghindari kehilangan
data yang telah dicatat oleh mikrokontroller. Gambar 2.9 adalah perbandingan
Gambar 5.9 Dimensi Mikro SD [9]
Kartu memori SD mendukung beberapa tipe bus dan mode transfer.
Berikut dibawah ini adalah beberapa mode bus yang didukung oleh Kartu
memori SD :
1. Mode Bus SPI : Bus serial peripheral interface biasanya digunakan
oleh mikrokontroller. Bus ini hanya mendukung interface 3.3 volt.
2. Mode bus satu bit : Bus ini memisahkan channel command dan data.
3. Mode bus empat bit : Bus ini menggunakan beberapa pin tambahan dan
beberapa pin lain dialihkan. UHS –I dan UHS-II membutuhkan bus tipe