STRATEGI PROMOSI SMP PGRI 12 JAKARTA
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SISWA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
UJANG SYARIF HIDAYATULLAH
105018200739
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
STRATEGI PROMOSI SMP PGRI 12 JAKARTA
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SISWA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
UJANG SYARIF HIDAYATULLAH
105018200739
Pembimbing
Dra. Yefnelty Z., M.Pd
NIP: 19531101 198203 2 001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ujang Syarif Hidayatullah
Tempat/Tgl Lahir : Sukabumi, 18 Oktober 1987
NIM : 105018200739
Jurusan/Prodi : Kependidikan Islam/Manajemen
Pendidikan
Judul Skripsi : “Strategi Promosi SMP PGRI 12 Jakarta
dalam Meningkatkan Jumlah Siswa”
Dosen Pembimbing : Dra. Yefnelty Z., M.Pd
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya dan diajukan untuk memperoleh
gelar strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan karya asli saya atau merupakan
jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
berdasarkan undang-undang yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 04 Juni 2010
Ujang Syarif Hidayatullah
ABSTRAK
Ujang Syarif Hidayatullah
Strategi Promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam Meningkatkan Jumlah Siswa
Strategi promosi merupakan bagian dari strategi pemasaran. Kaitannya dengan dunia pendidikan, promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk-produk dari lembaga pendidikan atau bahkan lembaga pendidikan itu sendiri kepada masyarakat luas agar mereka mengetahui manfaat, kelebihan/kualitas pendidikan (sekolah), visi dan misi sekolah, program-program pendidikan yang dilaksanakannya dan banyak lagi yang lainnya. Untuk itu, sekolah dituntut untuk melakukan strategi jitu dalam menghadapi persaingan dengan sekolah lainnya, dengan tujuan agar calon konsumen (masyarakat) yakin dan berminat untuk memilih lembaga pendidikan yang ditawarkan.
Untuk membangun dan mengembangkan promosi/komunikasi efektif, ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu dimulai dari mengidentifikasi audiens sasaran, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, menyeleksi saluran komunikasi, menetapkan jumlah anggaran promosi, menentukan bauran promosi, mengevaluasi hasil, serta mengelola proses komunikasi. Dalam pelaksanaannya, diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak agar promosi berjalan sesuai dengan tujuan dan dapat mencapai hasil yang maksimal atau sesuai harapan.
Penelitian ini dilakukan dengan maksud ingin mengetahui bagaimana strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis menyebarkan angket yang ditujukan kepada siswa/i kelas IX. Disamping itu, penulis juga melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan bagian humas.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sosok penyempurna akhlak yang
menjadi rahmatan lil alamin, kepada keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya
sampai akhir zaman.
Selanjutnya, dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak luput dari hambatan
dan kendala yang penulis hadapi baik tenaga, pikiran maupun biaya. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak
langsung akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
2. Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil, Ketua Jurusan Kependidikan
Islam-Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Dra. Yefnelty Z, M.Pd, dosen pembimbing skripsi yang senantiasa
memberikan arahan, meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya kepada
penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, khususnya jurusan KI-Manajemen Pendidikan yang
telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis di bangku kuliah.
6. Dra. Hj. Sartini, MM (Kepala SMP PGRI 12 Jakarta), Hj. Hajarillah, S.Pd
(Wakil Kepala Sekolah), dan Suyudi (Ketua TU SMP PGRI 12 Jakarta)
beserta seluruh guru dan staf yang telah memperkenankan dan membantu
penulis dalam melaksanakan penelitian di SMP PGRI 12 Jakarta.
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Bapak Amir Kurniawan dan Ibu Yayah
dengan penuh kasih sayang, dan tiada henti memberikan doa restu serta
dukungan baik moril maupun materil, motivasi, dan pendidikan cinta kasih
sehingga penulis mampu memaknai arti hidup dan kehidupan. Karya dan
dedikasi penulis persembahkan untuk ayah dan ibu.
8. Adik-adik tersayang, Azis Solehudin, Ai Nur’aeni, Fitri Lestari, dan M.
Irhas Kurniawan terima kasih atas doa, dukungan dan kasih sayang yang
kalian berikan selama ini. Kalian selalu menjadi inspirasi dan motivasi
bagi penulis. Semoga Allah selalu merahmati kita.
9. Organisasi sebagai tempat berkarya dan mengabdi, HMI, BEM, IRMAFA,
dan LAPENMI. Semoga tetap istiqomah dalam cita demi terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
10.Teman-teman angkatan 2005 di Manajemen Pendidikan (Siti Eva Shafiah,
Q-ung, Arul, dan Rahmat), teman organisasi (Ridwan, Wahyudin, Riyan,
dan Munir), Motivator penulis (Yunda Amelya Hidayat) yang memberikan
warna dinamika kehidupan kepada penulis sehingga penulis mampu
bertahan hingga saat ini dan nanti. Serta ucapan terima kasih kepada
seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis memohon, semoga skripsi ini
bermanfaat dan semoga jasa baik yang telah turut membantu menjadi amal
shaleh dan mendapat balasan yang tak terhingga dari-Nya. Amin Ya Rabbal
‘Alamin....
Jakarta, 04 Juni 2010
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
ABSTRAK
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... . vi
BAB I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah... 5
D. Perumusan Masalah ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II. KAJIAN TEORI ... 7
A. Kajian Teori ... 7
1. Pengertian Strategi, Promosi, dan Strategi Promosi ... 7
2. Proses Perencanaan Strategi... 10
3. Bauran Promosi... 12
a. Periklanan... 13
b. Persoal Selling... 16
c. Promosi Penjualan... 17
d. Publisitas/Humas... 17
4. Langkah-langkah Strategi Promosi ... 19
a. Mengidentifikasi Audiens Sasaran ... 19
b. Menentukan Tujuan Promosi ... . 19
c. Merancang Pesan ... 19
d. Memilih Saluran Komunikasi ... 21
e. Menentukan Anggaran Promosi ... 21
C. Pengajuan Hipotesis ………... 23
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 24
A. Tujuan Penelitian ... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
C. Metode Penelitian ... 24
D. Sumber Data... 25
E. Teknik Pengumpulan Data... 25
F. Teknik Analisisa Data ... 28
BAB IV. HASIL PENELITIAN... 29
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 29
B. Deskripsi Data... 32
C. Analisis Data ... 43
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 53
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Variabel Strategi Promosi 26
Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Kepala SMP PGRI 12 Jakarta 27
Tabel 3 Keadaan Siswa SMP PGRI 12 Jakarta 31
Tabel 4 Perkembangan Siswa 33
Tabel 5 Prestasi Siswa 34
Tabel 6 Daftar SD Negeri/Swasta Sasaran SMP PGRI 12 Jakarta 36
Tabel 7 Daftar Distribusi Brosur 41
Tabel 8 Daftar Distribusi Spanduk 42
Tabel 9 Jumlah Siswa SMP PGRI 12 Jakarta 43
Tabel 10 Informasi tentang SMP PGRI 12 Jakarta 44
Tabel 11 Ketertarikan untuk Masuk SMP PGRI 12 Jakarta 44
Tabel 12 Yang Disukai di SMP PGRI 12 Jakarta 45
Tabel 13 Rasa Puas Belajar di SMP PGRI 12 Jakarta 46
Tabel 14 Yang Memutukan Masuk SMP PGRI 12 Jakarta 46
Tabel 15 Pertimbangan Memilih SMP PGRI 12 Jakarta 47
Tabel 16 SMP PGRI 12 Jakarta sudah Mampu Bersaing 47
Tabel 17 Saran yang Dapat Memajukan SMP PGRI 12 Jakarta 48
Tabel 18 Media Promosi yang Efektif di SMP PGRI 12 Jakarta 49
DAFTAR LAMPIRAN
1 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Jakarta 55
2 Struktur Panitia Penerimaan Siswa Baru SMP PGRI 12 Jakarta 56
3 Keadaan Guru SMP PGRI 12 Jakarta 57
4 Keadaan Karyawan SMP PGRI 12 Jakarta 59
5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 Jakarta 60
6 Pedoman Wawancara Kepala SMP PGRI 12 Jakarta 62
7 Pedoman Wawancara Bagian Humas/Ketua PPSB 63
8 Pedoman Wawancara Orang Tua Siswa/i SMP PGRI 12 Jakarta 64
9 Catatan Lapangan Hasil Wawancara Kepala Sekolah 65
10 Catatan Lapangan Hasil Wawancara Ketua PPSB 68
11 Catatan Lapangan Hasil Wawancara Orang Tua Siswa/i 69
12 Angket Siswa 71
13 Foto-foto 72
14 Daftar Referensi 74
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, sangat memperhatikan
dan terus mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang salah
satunya dilakukan melalui jalur pendidikan. Pendidikan sebagai suatu upaya untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa diharapkan mampu memberikan peran dan andil
dalam akselerasi pembangunan. Pembangunan bidang pendidikan merupakan
bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional, karena memiliki posisi yang
sangat strategis, mendasar dan potensial terutama untuk pembangunan sumber
daya manusia. Sumber daya inilah yang nanti akan sangat menentukan kelestarian
dan kejayaan bangsa di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pendidikan harus
mampu memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan.
Pendidikan sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia, sifatnya mutlak bagi kehidupan baik dalam kehidupan perseorangan
maupun kehidupan bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak
ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu. Mengingat sangat
pentingnya bagi kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya
sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagaimana dikutip
oleh Muhibbin Syah ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan.1 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan dan atau latihan bagi perannya di masa yang akan
datang. Dari pengertian tersebut bisa diambil kesimpulan tentang pentingnya
peranan pendidikan bagi pembentukkan generasi penerus bangsa di masa yang
akan datang dimana generasi penerus adalah orang yang bertanggungjawab atas
eksistensi dan kemajuan bangsa.
Pendidikan adalah fenomena fundamental atau asasi dalam kehidupan
manusia. Kita dapat mengatakan bahwa ”dimana ada kehidupan manusia, disitu
pasti ada pendidikan”2 karena pendidikan merupakan alat dari masyarakat untuk
memperbaharui dirinya, paling tidak unsur konservatifnya menyatakan bahwa
pendidikan itu adalah alat untuk melangsungkan kehidupan masyarakat, dan
tempat interaksi antara pendidik dan peserta didik yang biasanya dilakukan di
lembaga-lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal.
Saat ini, dunia pendidikan harus diperlakukan dan dikelola secara
professional, karena semakin ketatnya persaingan, lembaga pendidikan akan
ditinggalkan konsumen atau masyarakat jika dikelola seadanya. Setiap lembaga
pendidikan mengetahui bahwa proses pembelajaran disekolah tidak akan pernah
statis, akan tetapi senantiasa dinamis mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi
yang semakin hari semakin berkembang pesat. Untuk itu, sekolah dituntut lebih
meningkatkan kualitas pendidikan dari segala sisi.
Dengan persaingan yang semakin ketat, mau tidak mau setiap sekolah
harus melakukan pengelolaan yang baik agar memberikan layanan yang terbaik,
karena jika tidak demikian, maka konsumen atau masyarakat akan dengan mudah
mencari lembaga lain yang lebih menguntungkan dan menjanjikan. Disamping itu,
sekolah pun dituntut untuk dapat memposisikan diri dengan melakukan strategi
yang jitu demi mempertahankan eksistensinya, karena betapa pun bagusnya suatu
sekolah apabila tidak dipromosikan secara maksimal akan berdampak pada
minimnya jumlah siswa dan tidak dikenalnya sekolah tersebut dikalangan
masyarakat.
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), cet-11, h. 10
2
Driyarkara, Tentang Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius, 1980), h. 32
Pemasaran atau promosi menjadi sesuatu yang mutlak harus dilaksanakan
oleh sekolah, selain ditujukan untuk memperkenalkan, fungsi pemasaran di
lembaga pendidikan adalah untuk membentuk citra baik terhadap lembaga dan
menarik minat sejumlah calon siswa.3 Untuk itu, lembaga pendidikan (sekolah)
dituntut untuk melakukan strategi promosi guna mempertahankan dan
meningkatkan kuantitas siswa yang ada. Tujuan dari strategi promosi tentunya
agar masyarakat umum tertarik terhadap citra baik sekolah tersebut sehingga
tertanam nilai-nilai kepercayaan dalam benak setiap konsumen yang pada
akhirnya akan bermuara pada bertambahnya jumlah siswa di lembaga tersebut.
Strategi promosi adalah salah satu kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran. Strategi promosi yang dimaksud disini adalah setiap langkah
yang diambil oleh sekolah untuk berkomunikasi dengan masyarakat dengan tujuan
dapat mencapai target atau sasaran yang sudah ditetapkan sekolah. Dalam hal ini,
promosi akan menjelaskan mengenai kegiatan lembaga pendidikan
memperkenalkan produknya, apakah melalui iklan, penjualan pribadi, promosi
penjualan atau publikasi.
Promosi merupakan salah satu yang harus dikelola dengan baik dan kreatif
agar produk yang dipasarkan dikenal dan diketahui oleh konsumen dan
diharapkan akan menumbuhkan minat konsumen, dengan demikian promosi dapat
disebut sebagai kegiatan mengkomunikasikan informasi yang ada pada lembaga
lembaga dari penjual ke pembeli atau pihak lain untuk mempengaruhi sikap dan
perilaku masyarakat sehingga masyarakat berminat untuk membeli produknya.
Dengan promosi, sekolah dapat memperkenalkan dan menambah keyakinan
masyarakat akan informasi yang ditawarkan oleh suatu lembaga. Oleh karena itu,
sekolah harus berusaha untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas,
karena dengan adanya produk yang berkualitas, layanan yang memuaskan dan
didukung dengan promosi yang maksimal, maka hasil yang diharapkan akan
tercapai.
3
Muhaimin, dkk., Manajemen Pendidikan;Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 101
Saat ini, pendidikan sudah dipandang sebagai sebuah komoditas yang bisa
dibisniskan. Ini terbukti dengan banyaknya investor asing yang menanamkan
modalnya di lembaga-lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan yang
memiliki nama (terkenal). Keadaan ini membuat banyak pihak berpikir bahwa
pendidikan merupakan komoditas yang bisa dijual dan akan meraih keuntungan
yang besar manakala outputnya diminati oleh pasar. Dampak dari semua itu
adalah berdirinya berbagai lembaga pendidikan dari jenjang dasar hingga tinggi,
negeri maupun swasta yang ingin turut serta mewarnai pendidikan Indonesia ke
depannya.
SMP PGRI 12 Jakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta
yang banyak diminati masyarakat dan memiliki guru-guru yang professional yang
sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Sekolah ini merupakan sekolah
swasta yang tiap tahun ajaran baru menerima ± 300 siswa baru. Berlokasi di
wilayah ibu kota yang ketat akan persaingan, tepatnya di Pondok Labu-Cilandak,
Jakarta Selatan, sekolah ini tetap mampu mendapatkan minat konsumen di atas
rata-rata sekolah swasta lainnya. Bahkan yang lebih menarik adalah bahwa
peminatnya bukan hanya berasal dari wilayah dimana sekolah tersebut berdiri,
melainkan juga berasal dari wilayah diluar kota Jakarta seperti, Ciputat,
Pamulang, Cireundeu, Cinere, dan sekitarnya.
Telah diketahui bersama bahwa untuk jenjang pendidikan dasar (SD,
SMP/MTs dan sederajat) khususnya sekolah negeri mendapatkan dispensasi atau
keringanan dalam hal pembiayaan operasional pendidikan berupa dana BOS dari
pemerintah. Adanya bantuan dana operasional sekolah/pendidikan membuat
masyarakat menengah ke bawah menjatuhkan pilihan ke sekolah atau lembaga
pendidikan negeri ketimbang swasta karena biaya yang akan dikeluarkan tidak
sebesar lembaga pendidikan yang dikelola oleh swasta. Bantuan pemerintah
berupa dana operasional sekolah dan semakin banyaknya lembaga baru yang
bermunculan menuntut SMP PGRI 12 Jakarta untuk dapat melakukan strategi
promosi yang baik guna menarik minat konsumen dan menambah kuantitas yang
berkualitas.
SMP PGRI 12 Jakarta memiliki program-program yang bagus, sarana
yang cukup lengkap dan guru yang berkompeten di bidangnya. Sekolah ini
diharapkan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain terutama sekolah
negeri. Dalam hal ini, sekolah harus selalu melakukan inovasi-inovasi baru
terutama pada pelaksanaan promosi, agar masyarakat lebih mengenal dan
menjatuhkan pilihannya ke sekolah ini.
Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “STRATEGI PROMOSI SMP PGRI 12 JAKARTA
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SISWA”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep strategi promosi yang diterapkan oleh SMP PGRI 12
Jakarta.
2. Bagaimana pelaksanaan promosi yang berjalan di SMP PGRI 12 Jakarta.
3. Bagaimana dampak dari setiap bauran promosi yang dilaksanakan?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah
pada pelaksanaan strategi promosi atau langkah-langkah promosi, seperti
mengidentifikasi target audience (audiens sasaran), merancang pesan, menyeleksi
saluran komunikasi, menentukan anggaran, menetapkan bauran promosi
(promotion mix), dan proses komunikasi.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah yang akan diteliti adalah : Bagaimana strategi promosi SMP PGRI 12
Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa?
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang
hendak dicapai, yaitu:
1. Diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan penulis dan pembaca
tentang strategi promosi yang digunakan dalam meningkatkan jumlah
siswa.
2. Diharapkan mampu memberikan masukan yang berarti dalam
pelaksanakan strategi promosi di SMP PGRI 12 Jakarta serta bisa
dijadikan sebagai alat evaluasi terhadap strategi promosi yang
digunakan.
3. Untuk menambah khazanah keilmuan dan dapat memberikan informasi
kepada pihak yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut tentang
strategi promosi lembaga pendidikan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Strategi, Promosi, dan Strategi Promosi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani, “strategeia (stratos = militer;
dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang
jenderal.“1 Istilah strategi mula-mula dipakai di kalangan militer dan diartikan
sebagai seni dalam merancang (operasi) peperangan, terutama yang erat
kaitannya dengan gerakan pasukan dan navigasi ke dalam posisi perang yang
dipandang paling menguntungkan untuk memperoleh kemenangan.2
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “strategi adalah ilmu dan
seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu di waktu perang dan damai; ilmu dan seni memimpin
bala tentara untuk menghadapi musuh diperang dalam kondisi yang
menguntungkan; rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus.“3
Secara harfiah, kata strategi dapat diartikan sebagai “seni (art)
melaksanakan, stratagem yakni siasat atau rencana.“4 Menurut Chandler yang
1
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 1998), h. 3
2
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Pustaka Setia, 2003), h. 11
3
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), edisi ketiga, h. 1092.
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), edisi revisi, h. 214
dikutip oleh Mudrajad Kuncoro, “strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran
jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.“5
Strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai “garis besar haluan
bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.“6 Dalam
perkembangannya, strategi tidak lagi hanya seni, tetapi sudah merupakan ilmu
pengetahuan yang dapat dipelajari. Dengan demikian, istilah strategi yang
diterapkan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan perekrutan atau
promosi adalah suatu seni atau ilmu untuk mempengaruhi orang lain
sedemikian rupa sehingga tujuan-tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
Strategi dapat dipahami sebagai suatu rencana yang cermat tentang
cara-cara pendayagunaan dan penggunaan sumber daya yang ada untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mencapai sasaran tertentu.
Efektifitas dan efisiensi sebuah strategi tersebut berkaitan dengan usaha
kegiatan dan hasil usaha tersebut. Dalam dunia bisnis, strategi sering
digunakan untuk menunjuk pada tindakan khusus yang dipakai oleh seorang
manajer guna mengimbangi tindakan potensial para pesaingnya. Sedangkan
dalam pengertian yang umum, strategi adalah setiap langkah yang dilakukan
untuk mencapai tujuan dan sasaran utama.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi
adalah sebuah program yang meliputi tujuan yang ingin dicapai disertai
dengan tindakan atau langkah-langkah khusus untuk mencapai tujuan tersebut
sebagai usaha untuk merespon lingkungannya.
Selanjutnya untuk lebih memahami promosi, penulis mengutip
beberapa pengertian promosi dari para ahli, antara lain :
a. Menurut Basu Swastha DH, “promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
5
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 1
6
A. Tabani Rusyan, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992), h. 165
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran.“7
b. Philip Kotler menyatakan bahwa “promosi merupakan berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk
meyakinkan konsumen sasaran (target consumers) agar
membelinya.“8
“Promosi adalah aktivitas-aktivitas atau peristiwa-peristiwa yang
direncanakan untuk menjamin dukungan atau pengakuan tentang diri
seseorang, produk, lembaga atau gagasan.“9 Promosi merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun
berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan
tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka
tidak akan pernah membelinya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “promosi (dagang) adalah
kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran,
periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang bersifat persuasif.“10 Sedangkan,
promosi menurut Philip Kotler adalah “bagian dari komunikasi yang terdiri
dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya
kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan
pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau
jasa perusahaan.“11
Promosi merupakan rangkaian kegiatan pemasaran yang bertujuan
untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan oleh produsen kepada
konsumen melalui jalinan komunikasi dengan maksud mempengaruhi dan
mendorong konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Kegiatan
promosi dapat dilakukan dengan cara langsung bertatap muka dengan calon
7
Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1984), edisi 3, h. 237
8
Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Intermedia, 1983), edisi kedua, h. 59
9
H. Frazier Moore, Humas; Membangun Citra dengan Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 5
10
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus…, h, 898
11
Philip Kotler, Marketing Insight from A to Z, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 22
konsumen (personal selling) atau dengan menggunakan media yang ada
seperti media massa maupun elektronik atau dengan melakukan promosi
penjualan.
Setelah mengetahui penggertian strategi dan promosi, maka dapat
disimpulkan bahwa strategi promosi adalah program yang direncanakan secara
fundamental dalam melaksanakan promosi agar mampu mempengaruhi
pengetahuan, sikap dan perilaku audiens sasaran sehingga dapat mencapai
tujuan promosi yaitu terjadinya pembelian atas produk yang ditawarkan.
2. Proses Perencanaan Strategi
Adapun langkah-langkah proses penyusunan strategi adalah sebagai
berikut:
a. Penentuan Misi dan Tujuan
Pada tahap ini, misi dan tujuan berupa “pernyataan yang
menegaskan tujuan perusahaan dan apa yang ingin dicapai
perusahaan dalam lingkungan yang lebih luas.”12 Perumusan misi
dan tujuan merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer puncak.
Perumusan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dibawa manajer.
Nilai-nilai ini bisa mencakup masalah-masalah sosial dan etika,
atau masalah-masalah umum seperti luas perusahaan, macam
produk atau jasa yang akan diproduksi atau cara pengoperasian
perusahaan.
b. Pengembangan Profil
Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi tujuan-tujuan dan
strategi-strategi yang ada sekarang. Profil perusahaan adalah hasil
analisa internal perusahaan untuk mengidentifikasikan tujuan dan
strategi sekarang, serta memerinci kuantitas dan kualitas sumber
daya-sumber daya perusahaan yang tersedia.
12
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), jilid 1, edisi kedelapan, h. 53
c. Analisa Internal Perusahaan (kekuatan dan kelemahan)
Langkah berikutnya yaitu menganalisa kekuatan dan kelemahan
perusahaan atau lembaga. Tujuan proses analisa internal ini adalah
untuk mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan strategi yang penting bagi perumusan strategi
perusahaan. Secara konseptual tujuan ini, dapat dicapai melalui
identifikasi faktor-faktor internal strategi (misalnya, saluran
distribusi, lokasi, teknologi, dan struktur organisasi). Dengan
memahami kekuatan dan kelemahan persaingan, maka perumusan
strategi organisasi diharapkan akan lebih tepat.
d. Analisa Lingkungan Eksternal
Disamping menganalisa ke dalam, juga perlu melakukan analisa
keluar perusahaan. Analisa ini untuk mengidentifikasikan cara-cara
dalam perubahan-perubahan lingkungan ekonomi, teknologi,
sosial-budaya, dan politik dapat secara tidak langsung
mempengaruhi organisasi. Disamping itu, perusahaan perlu
mengidentifikasikan lingkungan lebih khusus, yang terdiri dari
para penyedia, pasar organisasi para pesaing, pasar tenaga kerja,
dan lembaga-lembaga keuangan, dimana kekuatan-kekuatan ini
akan mempengaruhi secara langsung operasional perusahaan.
e. Identifikasi Kesempatan dan Ancaman Strategi
Kesiapan suatu perusahaan atau lembaga untuk berkompetisi tidak
hanya di ukur dengan menganalisa ke dalam dan keluar, tapi harus
pula mengidentifikasi setiap kesempatan yang akan di dapat serta
ancaman yang siap menghadang. Berbagai kesempatan dan
ancaman ini dapat ditimbulkan oleh banyak faktor, antara lain
perkembangan teknologi, perubahan kondisi pasar, perubahan
politik, atau perilaku konsumen atau langganan.
f. Pembuatan Keputusan Strategi
Setelah mengidentifikasi lingkungan baik internal maupun
eksternal, kesempatan dan ancaman, maka langkah berikutnya
adalah membuat keputusan strategi. Dengan ditetapkannya
keputusan pembuatan strategi, maka perusahaan atau lembaga
memiliki kejelasan dalam menentukan langkah-langkah yang akan
dilakukan.
g. Pengembangan Strategi Perusahaan
Setelah tujuan jangka panjang dan strategi dipilih dan ditetapkan,
organisasi perlu menjabarkannya kedalam sasaran-sasaran jangka
pendek dan stategi operasional. Tujuan dan strategi umum
diterjemahkan dan diperinci menjadi berbagai strategi,
kebijaksanaan dan taktik operasional pada masing-masing bidang
fungsional organisasi.
h. Implementasi Strategi
Implementasi berarti peletakan strategi menjadi kegiatan.
Implementasi melibatkan penugasan tanggung jawab atas sukses
semua atau sebagian strategi kepada karyawan yang sesuai, diikuti
dengan alokasi sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan.
Adapun faktor-faktor kritis implementasi strategi yaitu, tugas,
orang, struktur, teknologi, dan sistem balas jasa. Keberhasilan
implementasi strategi perusahaan mensyaratkan bahwa
metode-metode implementasi yang dirancang dan dikelola akan menjadi
efektif bila perusahaan mampu mengintegrasikan faktor-faktor
tersebut secara efisien.
i. Peninjauan Kembali dan Evaluasi
Proses ini sering disebut “strategic control”. Setelah strategi di
implementasikan, manajer senantiasa memonitor secara periodik,
atau pada tahap-tahap kritis untuk menilai apakah organisasi
berjalan ke arah tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.
3. Bauran Promosi (Promotion Mix)
Secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama,
tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas
khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut sebagai bauran promosi
(promotion mix). Bauran promosi sebagaimana disebutkan oleh Philip Kotler
adalah ”perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan
dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan
iklan dan pemasarannya.”13
Bauran promosi meliputi berbagai macam bentuk, adapun
penjabarannya adalah sebagai berikut:
a. Periklanan
Menurut William G. Nickels, periklanan adalah “komunikasi
non-individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan
oleh peusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.”14 Sedangkan
periklanan menurut Monle Lee dan Carla Johnson adalah “komunikasi
komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan
produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media
bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail
(pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.”15
American Marketing Association (AMA) mendefinisikan iklan sebagai
semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide,
barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas.16
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa periklanan
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi atau
pengaruh kepada konsumen atau masyarakat luas tentang terjadinya suatu
barang dan manfaatnya. Berikut akan di uraikan fungsi dan macam-macam
media yang digunakan dalam periklanan, yaitu:
a) Fungsi-fungsi Periklanan
“Fungsi periklanan dibagi menjadi lima, yaitu informing (memberi
informasi), persuading (mempersuasi), reminding (mengingatkan),
adding value (memberikan nilai tambah), dan assisting (mendampingi)
13
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), edisi delapan, h. 111
14
Basu Swastha DH, Azas-azas…, h. 245
15
Monle Lee dan Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 3
16
Fandy Tjiptono, Strategi…, h. 226
upaya-upaya lain dari perusahaan.”17 Disamping itu, menurut Basu
Swastha DH dalam bukunya Azas-azas Marketing dikatakan bahwa
periklanan juga berfungsi ”menciptakan kesan (image), memuaskan
keinginan, dan alat komunikasi.”18
1. Memberikan informasi (informing)
Iklan merupakan salah satu strategi promosi yang paling
banyak digunakan. Iklan digunakan untuk memberikan
informasi kepada konsumen tentang penyediaan produk
tertentu, pada lokasi tertentu dan dengan harga tertentu pula.
Memberikan informasi dalam iklan hanya ditujukan untuk
memberi informasi saja, bukan untuk membujuk. Dengan
adanya informasi akan memudahkan pembeli untuk mencari
barang yang dibutuhkan dan juga akan lebih mudah menjual
barang dagangannya. Jadi, periklanan memberikan keuntungan
bagi kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli.
2. Membujuk dan mempengaruhi (persuading)
Disamping memberikan informasi, iklan pun dapat dijadikan
sebagai media untuk membujuk dan mempengaruhi pembeli
dengan pesan-pesan yang persuasif. Iklan yang efektif akan
mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan
jasa yang di iklankan.
3. Pengingat (reminding)
Iklan yang diputar atau ditayangkan secara berulang-ulang
dimaksudkan untuk mengingatkan konsumen tentang sebuah
produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang
diiklankan tanpa memperdulikan merk lain. Iklan menjaga agar
merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.
17
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi;Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Erlangga, 2000), edisi ke-5, h. 357
18
Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing…, h. 247-248
4. Memberikan nilai tambah (adding value)
Iklan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi
persepsi konsumen. Iklan yang efektif menyebabkan merek
dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan
bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
5. Mendampingi/upaya lain perusahaan (assisting)
Iklan hanyalah salah satu anggota dari bauran komunikasi
pemasaran. Peran utama iklan adalah pendamping yang
memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses
komunikasi pemasaran.
6. Menciptakan kesan
Iklan yang ditampilkan harus bisa menciptakan dan
memberikan kesan kepada konsumen bahwa produk yang
ditawarkan berbeda dengan produk-produk lainnya.
7. Memuaskan keinginan
Sebelum memilih dan membeli produk, konsumen biasanya
ingin diberitahu tentang manfaat produk bagi dirinya,
keluarganya atau mungkin bangsanya.
8. Alat komunikasi
Walaupun dalam prosesnya bersifat tidak langsung, iklan bisa
dijadikan sebagai media komunikasi oleh penjual kepada
pembeli begitu pula sebaliknya.
9. Menyenangkan atau menghibur (entertainment)19
Selain menginformasikan dan mempengaruhi, iklan pun
menjadi media penghibur bagi khalayak dari apa yang
ditampilkan dan disampaikan. Konsep iklan dan tokoh atau
aktor yang memerankannya pun menjadi alasan masyarakat
memilih produk yang diiklankan.
19
Fandy Tjiptono, Strategi…, h. 226
b) Media-media Periklanan
Adapun media yang digunakan untuk mendukung kegiatan
periklanan, yaitu:
1. Media cetak
Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan
pesan-pesan visual dalam melaksanakan fungsinya sebagai
penyampai informasi. Media cetak berupa surat kabar, majalah,
brosur, katalog, dan lain-lain.
2. Media elektronik
Pesatnya perkembangan teknologi yang menghapuskan
batas-batas ruang dan waktu membuat perusahaan atau lembaga
banyak media periklanan elektronik. Sifatnya yang masif dan
daya jangkau yang luas memungkinkan untuk menggapai
market yang lebih besar. Media elektronik terdiri dari televisi,
radio, internet, dan lain-lain.
Informasi yang disajikan dalam iklan harus menarik, singkat, dan jelas
serta disampaikan secara berulang-ulang. Tujuannya adalah untuk
menimbulkan minat mencoba dan mempengaruhi konsumen untuk
membeli.
b. Personal Selling
“Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada
calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.”20 Personal
selling merupakan kegiatan promosi yang berbeda dengan periklanan
karena dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia. Penjualan
tatap muka merupakan sebuah proses dimana para pelanggan diberi
informasi dan mereka dipersuasi secara personal untuk membeli produk
yang ditawarkan.
20
Fandy Tjiptono, Strategi…, h. 224
c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan
produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga akan mudah dilihat dan
terlihat menarik dalam pandangan konsumen. Menurut John F. Luick dan
William L. Ziegler sebagaimana dikutip Winardi dalam bukunya yang
berjudul Promosi dan Reklame mendefinisikan promosi penjualan sebagai
“sebuah aktifitas dan atau bahan yang bertindak sebagai perangsang
langsung yang menawarkan nilai tambah atau insentif untuk produk
tertentu kepada pihak yang menjualnya kembali.”21
Selanjutnya, Patrick Forsyth mendefinisikan promosi penjualan
sebagai “insentif yang cepat atau lambat menggerakan orang untuk
membeli atau mendapatkan, umumnya dalam jangka pendek, baik dalam
bentuk uang maupun barang (produk atau jasa).”22 Adapun tujuan utama
dilakukannya promosi penjualan adalah “untuk merangsang pembelian
produk atau jasa di atas tingkat sasaran dengan cara meningkatkan nilai
dalam pandangan pembeli atau pemakai.”23
d. Publisitas/Hubungan Masyarakat
Apabila suatu perusahaan atau lembaga ingin memperkenalkan produk
barunya, maka salah satu cara efektif untuk menjangkau masyarakat secara
luas adalah dengan publisitas. Proses yang dijalankan yaitu dengan
membina, menciptakan, dan mempertahankan hubungan baik dengan
berbagai kelompok masyarakat baik untuk mendukung, membangun citra
baik perusahaan atau lembaga, dan menyangkal isu yang dapat merugikan
perusahaan atau lembaga.
"Publisitas adalah suatu teknik untuk menjamin pengertian diantara
individu-individu."24 Sedangkan, menurut Fandy Tjiptono "publisitas
adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non
21
Winardi, Promosi dan Reklame, (Bandung: Mandar Maju, 1992), h. 115
22
personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak
membayar untuk itu."25 Tetapi, segera perlu diingatkan bahwa orang
jangan menganggap publisitas sebagai komunikasi secara cuma-cuma.26
Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung
dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.
Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih
baik, karena pembenaran baik langsung maupun tidak langsung dilakukan
oleh pihak lain selain pemilik iklan.
Selain publisitas, ada pula hubungan masyarakat. Hubungan
masyarakat menurut Philip kotler dan Gary Armstrong adalah "memupuk
hubungan baik dengan berbagai masyarakat disekitar perusahaan dengan
mendapatkan publisitas yang menguntungkan, memupuk citra perusahaan
yang baik, dan menangani atau meredam rumor, cerita, dan peristiwa yang
merugikan."27
Dalam melaksanakan tugasnya, hubungan masyarakat melaksanakan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Hubungan pers atau aktivitas pers; menciptakan dan menempatkan informasi bernilai berita dalam media untuk menarik perhatian terhadap orang, produk, atau jasa.
2. Publisitas produk; mempromosikan produk tertentu.
3. Kegiatan masyarakat; memupuk dan mempertahankan hubungan komunitas nasional atau lokal.
4. Melobi; membangun dan mempertahankan hubungan dengan anggota legislatif dan pejabat pemerintah untuk mempengaruhi peraturan dan undang-undang.
5. Hubungan investor; mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan lain-lain dalam komunitas keuangan.
6. Pengembangan; hubungan masyarakat dengan donor atau anggota anggota organisasi nirlaba untuk memperoleh dukungan keuangan atau sukarela.28
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo, 1996), h. 134
28
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar..., h. 134-135.
4. Langkah-Langkah Strategi Promosi
a. Mengidentifikasi Audiens Sasaran
Perencanaan promosi diawali dengan mengidentifikasikan audiens
sasaran terlebih dahulu. Audiens sasaran diartikan sebagai khalayak pasar
yang diinginkan perusahaan, meliputi calon pembeli. Pembeli saat ini,
penentu keputusan, serta pihak-pihak yang dapat memberikan pengaruh
dalam pengambilan keputusan pembelian termasuk orang-orang yang
dekat dengan calon pembeli atau pembeli saat ini. Audiens sasaran ini
dapat bersifat perseorangan, kelompok, masyarakat tertentu atau
masyarakat umum.
Mengidentifikasikan sasaran berarti menetapkan khalayak pasar
yang diinginkan. Hal itu dilakukan untuk memudahkan dalam
pengambilan keputusan mengenai pesan yang akan disampaikan, waktu
penyampaian, media dan cara pesan disampaikan kepada audiens tersebut.
b. Menentukan Tujuan Promosi
Setelah audiens sasaran diidentifikasikan, perusahaan harus
menetapkan tujuan promosi yang ingin dicapai. Penetapan tujuan promosi
akan memudahkan perusahaan memilih alat promosi. Adapun tujuan
promosi menurut Rossiter dan Percy, yaitu:
1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).
2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness).
3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude). 4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand puchase
intention).
5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (puchase facilitation), dan
6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).29
c. Merancang Pesan
Philip Kotler sebagaimana dikutip Noviyanti dalam skripsinya
dikatakan bahwa dalam merancang pesan, terdapat beberapa hal yang
29
Fandy Tjiptono, Strategi..., h. 222
perlu diperhatikan yaitu, “isi pesan, struktur pesan, format pesan, dan
sumber pesan”.30
1. Isi Pesan
Dalam menentukan isi pesan yang ingin disampaikan, perusahaan
perlu mencari dan membuat daya tarik, tema, dan ide yang mampu
menarik perhatian audiens sasaran. Tema yang efektif akan
menunjukan manfaat produk yang mampu memotivasi terjadinya
pembelian. Ada tiga daya tarik yang perlu dipertimbangkan dalam
merancang pesan, yaitu daya tarik rasional yang membangkitkan
kepentingan diri audiens sasaran, daya tarik emosional yang mencoba
membangkitkan emosi positif dan negatif audiens sasaran dan daya
tarik moral yang mengarahkan pada perasaan audiens sasaran tentang
apa yang benar dan tepat.
2. Struktur Pesan
Keefektifan pesan juga tergantung pada struktur pesan, yaitu
penyusunan pesan, bagaimana pesan disampaikan secara logis.
Selanjutnya harusditentukan susunan penyajiannya, apakah argumen
yang kuat akan disampaikan di awal atau akhir pesan tersebut.
3. Format Pesan
Format pesan sangat dipengaruhi oleh media yang akan digunakan
untuk menyampaikan pesan. Jika media yang digunakan adalah media
cetak, maka perusahaan perlu memperhatikan judul iklan atau pesan
yang akan disampaikan, ilustrasi gambar dan warna yang menarik
yang dapat mewakili maksud pesan tersebut. Apabila menggunakan
media elektronik, maka perusahaan perlu memperhatikan pemilihan
kata-kata, kualitas suara, dan vokalisasi pesan yang disiarkan.
30
Noviyanti, Strategi Promosi Lembaga Pendidikan Islam dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Siswa, Skripsi Sarjana, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Jakarta, 2007), h. 16, t.d.
4. Sumber Pesan
Sumber pesan yaitu orang yang akan menyampaikan pesan. Pesan
yang disampaikan oleh sumber pesan yang menarik atau terkenal akan
lebih mampu menarik perhatian audiens sasaran dan mudah diingat.
d. Memilih Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi dimaksudkan sebagai jalur komunikasi yang
dilakukan untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan.
Saluran komunikasi di bagi dua, yaitu personal dan non personal. Saluran
komunikasi personal merupakan komunikasi yang dilakukan dua orang
atau lebih secara langsung tanpa perantara pihak ketiga. Komunikator dan
komunikan dapat bertemu langsung di suatu tempat atau melalui alat
komunikasi seperti surat dan telepon. Berbeda dengan saluran komunikasi
personal, saluran komunikasi non personal menyampaikan pesan tanpa
melakukan kontak atau interaksi langsung dengan audiens sasaran, tetapi
menggunakan media, atmosfer, dan acara.
e. Menentukan Anggaran Promosi
Keputusan tersulit yang dihadapi perusahaan adalah menetapkan
berapa biaya atau anggaran yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan
promosi, karena promosi memegang peranan yang sangat penting bagi
perusahaan. “Anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis,
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit
(kesatuan) moneter dan berlaku untuk untuk jangka waktu (periode)
tertentu yang akan datang.”31 Ada 4 metode dalam menyusun dan
menetapkan anggaran promosi,yaitu:
1. Metode Sesuai Kemampuan
Metode sesuai kemampuan yaitu menetapkan anggaran promosi pada tingkat yang mereka perkirakan dapat ditanggung oleh perusahaan.
31
M. Munandar, Budgeting;Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, (Yogyakarta: BPFE, 1998), h. 1
2. Metode Presentasi Penjualan
Adalah metode penetapan anggaran promosi yang berupa persentase tertentu dari penjualan saat ini atau yang diperkirakan dalam persentase harga penjualan.
3. Metode Mengimbangi Pesaing
Yaitu menetapkan anggaran promosi seimbang dengan yang dilakukan oleh pesaing.
4. Metode Sasaran dan Tugas
Menetapkan anggaran didasarkan pada apa yang ingin dicapai. Metode ini menyiratkan penetapan sasaran promosi secara spesifik, penetapan tugas yang dilakukan untuk mencapai sasaran, dan memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. 32
B. Kerangka Konsep
Seiring dengan perkembangan zaman, sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal tidak menutup kemungkinan untuk melaksanakan promosi,
dengan menilai pentingnya siswa dan banyaknya sekolah yang didirikan
sebagai tawaran untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, bagian pemasaran
dalam lembaga pendidikan haruslah mengetahui teknik apa yang seharusnya
dilakukan guna mensiasati permintaan pasar yang sedemikian meningkat serta
strategi apa yang cocok untuk dapat menjaring jumlah siswa di era globalisasi
ini.
Sudah semestinya sekolah menerapkan strategi promosi misalnya
dengan menciptakan produk baru dalam dunia pendidikan yang tentunya tidak
menyimpang jauh dari kurikulum pendidikan nasional sebagai upaya
meningkatkan jumlah siswa. Terdapat beberapa strategi yang sudah dilakukan
kepala sekolah untuk mendapatkan jumlah siswa yang diinginkan, diantaranya
yaitu dengan meningkatkan kualitas guru yang lebih baik agar dapat
menampilkan sosok sekolah yang lebih maju dimasa yang akan datang.
Strategi promosi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan
oleh setiap lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan manapun yang
memiliki kelebihan atau kualitas apabila tidak di perkenalkan atau
dipromosikan kepada khalayak, maka tidak akan dikenal atau diketahui
banyak orang.
32
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaan, (Jakarta: Prenhallindo, 1998), jilid II, h. 85-86
C. Pengajuan Hipotesis
Sebagai acuan dalam pengumpulan data dan analisa data dalam
penyusunan laporan penelitian sangat penting, pernyataan sementara dianggap
benar. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditarik suatu konsekuensi logis untuk
kemudian diadakan pengujian tentang kebenaran dengan menggunakan data
empiris hasil penelitian.
Dalam penulisan ini penulis merumuskan hipotesis, yaitu : “Semakin
optimal strategi promosi dilakukan mulai dari penelitian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi maka jumlah siswa meningkat (dampak)”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosi
SMP PGRI 12 Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 12
Jakarta, yang berlokasi di Jl. Pondok Labu 1B/29 Cilandak, Jakarta Selatan.
Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember
2009, dengan rincian jadwal sebagai berikut:
NO JENIS KEGIATAN Juli Agust. Sept. Okt. Nov. Des.
1 Pemilihan Judul
2 Konsultasi dengan Pembimbing 3 Observasi ke sekolah
4 Izin penelitian ke sekolah
5 Pengumpulan Data 6 Pengolahan/ Analisis Data
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analisis, yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan keadaan yang
sebenarnya dari fenomena seputar strategi promosi yang digunakan di SMP
PGRI 12 Jakarta.
Dalam menggunakan metode deskriptif ini penulis melakukan
serangkaian prosedur pemecahan masalah dengan memberikan gambaran atau
uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek
yang diteliti.1
D. Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah 35 orang yang
merupakan keseluruhan subjek penelitian. Sumber data tersebut terdiri dari:
1. 1 orang kepala sekolah dan 1 orang bagian humas SMP PGRI 12
Jakarta.
2. 3 orang wali murid (orang tua) siswa SMP PGRI 12 Jakarta.
3. 30 siswa/i kelas IX SMP PGRI 12 Jakarta.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, antara lain:
1. Angket/Kuesioner
Angket ini berisi beberapa pertanyaan dengan jawaban alternatif yang
berkenaan dengan strategi promosi yang digunakan. Bentuk angket yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya responden
hanya boleh memilih jawaban yang telah disediakan oleh penulis. Angket ini
ditujukan kepada siswa/i kelas IX yang dijadikan responden untuk
mendapatkan data dan informasi tentang alasan mereka sekolah di SMP PGRI
12 dan untuk mengetahui efektifitas media promosi yang digunakan.
Responden keseluruhan diambil dari kelas IX dikarenakan mereka dianggap
bisa mewakili jawaban siswa kelas VII dan VIII, beranjak dewasa dan lebih
mengenal SMP PGRI 12 Jakarta.
2. Wawancara
1
Ronny Kountur, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PPM, 2005), h. 105
Wawancara disebut juga interview atau tanya jawab lisan antara dua
orang atau lebih secara langsung. Dalam hal ini, penulis mengadakan
wawancara dengan kepala sekolah dan bagian humas guna mendapatkan
informasi tentang strategi promosi yang digunakan. Selain mewawancarai
kepala sekolah, penulis pun mengadakan wawancara dengan 3 orang wali
murid (orang tua) guna mendapatkan data mengenai pemilihan SMP PGRI 12
Jakarta sebagai tempat putra-putrinya melanjutkan pendidikan.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa “catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya.”2 Dokumentasi digunakan
untuk mengetahui profil sekolah yang meliputi (sejarah berdirinya sekolah,
visi, misi, dan tujuan), keadaan sumber daya kependidikan yang meliputi
(guru, murid, sarana prasarana, dan struktur organisasi sekolah).
Adapun kisi-kisi instrumen angket dan pedoman wawancara dapat
dilihat di bawah ini :
Tabel 1
Kisi-kisi Instrumen Kuesioner
Variabel Strategi Promosi (variasi media)
No Dimensi Indikator Item (+) Item (-) Jumlah
1 Periklanan 1.1 Brosur
1.2 Spanduk 1, 3, 9 - 3
2 Humas 2.1 Radio 4, 10 - 2
3 Personal Selling 3.1 Presentasi ke sekolah 5, 6, 8 7 4
4 Sales Promotion 2 - 1
Tabel 2
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 109.
Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Kepala SMP PGRI 12 Jakarta
No Variabel
Penelitian Dimensi Indikator No.Item
1 Bauran
Pemasaran
Promosi Meyakinkan konsumen
Mempromosikan sekolah
Promosi yang sering dan
cocok digunakan
Peningkatan jumlah siswa
6
4
5
2
Target Audience Yang menjadi target audience
Penetapan target audience
1
1
Tujuan Tujuan diadakannya promosi 3
Merancang Merancang promosi
Langkah-langkah dalam
merancang pesan
Yang merancang pesan
7
8
7
Saluran Menyeleksi saluran
komunikasi
9
Anggaran Penetapan anggaran
Anggaran yang dibutuhkan
11
11
Bauran Format media promosi 10, 12
Hasil promosi Mengukur hasil promosi 13
2 Promosi
Proses komunikasi Mengelola proses komunikasi
Mengevaluasi promosi yang
digunakan
15
14
F. Teknik Analisa Data
1. Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah dan dianalisa
untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti sehingga mendapat
kesimpulan.
2. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan teknik analisa deskriptif
kualitatif, metode yang bertujuan menggambarkan sifat tertentu yang
tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab
dari suatu gejala tertentu. Selanjutnya penulis berusaha menemukan
hubungan antara faktor-faktor yang terkait satu sama lainnya, kemudian
data tersebut diolah dan di edit yang selanjutnya akan dianalisa dan
disimpulkan oleh penulis.
Untuk menganalisa data angket, penulis menggunakan rumus
persentase sebagai berikut :
F
P = x 100% N
Keterangan :
P : Prosentasi yang dicari
F : Frekuensi jawaban responden
N : Jumlah responden3
3
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), Cet.ke-10, h. 40- 41.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP PGRI 12 Jakarta
Berdasarkan Keputusan Preseiden no. 45 tahun 1974 yang menyatakan
bahwa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok yaitu
menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintah dalam pembangunan
dibidang Pendidikan dan Kebudayaan, namun karena serba keterbatasan
pemerintah, maka kewajiban pendidikan ini sebagian diberikan kepada
lembaga-lembaga pendidikan swasta.
Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah PGRI
(PPLP DASMEN PGRI) provinsi DKI Jakarta sebagai sebuah Perkumpulan yang
bergerak pada ranah pengembangan dan pembangunan bidang pendidikan
merespon keputusan presiden dengan membuka institusi pendidikan yang mulai
beroperasi pada tahun 1981 di wilayah Jakarta Selatan. Lembaga Perguruan PGRI
adalah perguruan swasta yang berskala nasional dan dikelola secara profesional
oleh Persatuan Guru Republik Indonesia, sebagai organisasi profesi dan
perjuangan guru Indonesia.
Adalah SMP PGRI 12 Jakarta, lembaga pendidikan yang berada dibawah
naungan Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah PGRI
(PPLP DASMEN PGRI) provinsi DKI Jakarta dengan nomor izin operasional
2673/1.851.58.2007 turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
menyelenggarakan proses belajar mengajar tingkat menengah pertama.
SMP PGRI 12 Jakarta berdiri pada tanggal 10 Desember 1981, berlokasi di
Jl. H. Sholeh No. 27 Pondok Labu, Cilandak-Jakarta Selatan. Adapun alasan
pendirian sekolah di wilayah tersebut yaitu karena terjadi kekurangan institusi
atau lembaga pendidikan setingkat SMP/MTs, sedangkan banyak orang tua yang
ingin menyekolahkan anaknya.
Pada tahun 1996, SMP PGRI 12 Jakarta menempati gedung baru di Jl.
Pondok Labu I B/29 Cilandak-Jakarta Selatan sampai sekarang. Faktor
kenyamanan dan keamanan menjadi penyebab utama kepindahan sekolah
tersebut. Dengan status akreditasi A mencitrakan bahwa lembaga ini merupakan
lembaga yang profesional dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, oleh
karena itu banyak peminat (orang tua) yang menyekolahkan anaknya ke lembaga
ini.
2. Visi dan Misi SMP PGRI 12 Jakarta
a. Visi
Melalui pendidikan formal, menghasilkan SDM yang berkualitas,
unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ.
b. Misi
1. Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti siswa
dengan pengajaran, pelatihan dan bimbingan melalui komitmen
bersama.
2. Profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan sekolah.
3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa SMP PGRI 12 Jakarta
Untuk menjalankan proses belajar mengajar dan mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan, sekolah sebagai instansi pendidikan membutuhkan
peran serta dari berbagai pihak yang bekerjasama dalam mewujudkan visi
pendidikan (sekolah), diantaranya:
a. Keadaan Guru
Salah satu komponen terpenting yang harus ada pada sebuah institusi
pendidikan adalah guru. Guru merupakan peran atau profesi yang sangat penting
dalam terselenggaranya proses pembelajaran di sekolah. Disamping itu, guru
adalah orang yang paling sering berinteraksi langsung dengan peserta didik, oleh
karena itu, berkualitas atau tidaknya peserta didik salah satunya dipengaruhi oleh
kualitas guru yang mendidiknya.
Adapun guru SMP PGRI 12 Jakarta berjumlah 44 orang dengan kualifikasi
akademik S2 1 orang dan S1 43 orang. Hal ini menunjukkan bahwa guru SMP
PGRI 12 Jakarta memiliki kemampuan sebagai tenaga pengajar yang
berkualifikasi akademik dan itu merupakan salah satu indikator tercapainya visi
misi pendidikan yang mampu melahirkan output berkualitas.
b. Keadaan Karyawan
Jumlah tenaga karyawan di SMP PGRI 12 Jakarta tahun pelajaran
2008-2009 berjumlah 12 orang, 6 orang merupakan tenaga pengadministrasi atau TU
yang bertugas membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan
administrasi sekolah. Selain 6 orang TU, terdapat pula 2 orang pegawai bidang
kesehatan (UKS) yang diharapkan mampu mencegah, melayani, dan menjaga
siswa atau komponen yang terlibat dalam terselenggaranya pendidikan sekolah
dari hal-hal yang bias menghambat berjalannya kegiatan belajar mengajar.
Adapun 4 orang penjaga sekolah merupakan karyawan yang kegiatannya
menjaga lingkungan sekolah agar tidak terjadi peristiwa yang dapat mengganggu
jalannya proses belajar mengajar.
c. Keadaan Siswa
SMP PGRI 12 Jakarta merupakan salah satu sekolah yang banyak diminati
oleh masyarakat, khususnya di wilayah Cilandak, Cinere, Depok, Ciputat,
Pamulang, dan sekitarnya. Karena meningkatnya jumlah siswa setiap tahunnya,
pihak sekolah kerepotan dalam pendistribusian siswa tiap kelasnya, saat ini, setiap
kelas diisi ± 50 siswa.
Keadaan siswa-siswi SMP PGRI 12 Jakarta pada tahun 2009 – 2010
berjumlah 941 siswa, terdiri dari 482 siswa laki-laki dan 459 siswa perempuan.
Rincian selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3
Keadaan Siswa SMP PGRI 12 Jakarta
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 VII 169 146 315
2 VIII 164 166 330
3 IX 149 147 296
Jumlah 482 459 941
Sumber data dari TU SMP PGRI 12 Jakarta
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan penunjang proses pendidikan
khususnya dalam proses belajar mengajar. Fasilitas yang disediakan dirancang
dan disusun dengan sangat rapi agar siswa/i merasa aman dan nyaman ketika
proses belajar mengajar berlangsung.
SMP PGRI 12 Jakarta sudah memiliki sarana prasarana pendidikan yang
memadai, baik berupa fisik bangunan seperti gedung dan tempat belajar maupun
non fisik seperti kurikulum, metode pendidikan dan suasana dalam belajar. Sarana
fisik bangunan yang sudah ada di SMP PGRI 12 Jakarta seperti gedung sekolah,
ruang belajar, ruang kantor, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang lab.
komputer, ruang OSIS dan ruang-ruang lain merupakan sarana belajar yang
terus-menerus mengalami perbaikan demi kemajuan sekolah.
5. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP PGRI 12 Jakarta, yaitu:
a. Drum band f. Pramuka
b. Pencak silat g. PMR
c. Bulu tangkis h. ROHIS
d. Seni tari i. Footsal
e. Seni lukis j. Marawis1
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Kondisi Lingkungan SMP PGRI 12 Jakarta
Pada tahun 1981, SMP PGRI 12 Jakarta untuk pertama kalinya menerima
siswa baru dengan jumlah 89 orang. Dalam perkembangannya, peningkatan
dan penurunan jumlah siswa menjadi hal yang wajar terjadi, apalagi pada tahun
1
Data diperoleh dari TU SMP PGRI 12 Jakarta
1996, yaitu tahun dimana SMP PGRI 12 Jakarta pindah lokasi belajar. Berikut
tabel perkembangan siswa/i SMP PGRI 12 Jakarta:
Tabel 4
Perkembangan Siswa
No Tahun Jumlah Siswa/i
1 1981 – 1982 89
2 1982 – 1983 85
3 1983 – 1984 84
4 1984 – 1985 95
5 1985 – 1986 112
6 1986 – 1987 150
7 1987 – 1988 145
8 1988 – 1989 198
9 1989 – 1990 200
10 1990 – 1991 200
11 1991 – 1992 199
12 1992 – 1993 198
13 1993 – 1994 197
14 1994 – 1995 195
15 1995 – 1996 145
16 1996 – 1997 100
17 1997 – 1998 86
18 1998 – 1999 83
19 1999 – 2000 115
20 2000 – 2001 209
21 2001 – 2002 255
22 2002 – 2003 252
23 2003 – 2004 336
24 2004 – 2005 294
25 2005 – 2006 329
26 2006 – 2007 341
27 2007 – 2008 349
28 2008 – 2009 351
29 2009 – 2010 369
Sumber data dari TU SMP PGRI 12 Jakarta
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dan
penurunan jumlah siswa setiap tahunnya di SMP PGRI 12 Jakarta, hal ini tidak
terlepas dari strategi promosi yang digunakan.
Ada beberapa hal yang menjadikan SMP PGRI 12 Jakarta mampu menarik
perhatian orang tua siswa, diantaranya yaitu:
1. Terakreditasi A.
2. Menjunjung tinggi kedisiplinan dalam kehadiran, sikap dan
penampilan guru, karyawan dan siswa/i.
3. Banyaknya kegiatan ekstrakurikuler yang memungkinkan siswa/i
mampu mengembangkan minat dan bakatnya.
4. Aktif atau turut serta dalam berbagai kegiatan berskala lokal maupun
nasional.
Siswa/i SMP PGRI 12 Jakarta merupakan peserta didik yang berprestasi,
ini terbukti dengan banyaknya prestasi yang mereka raih, diantaranya:
Tabel 5
Prestasi Siswa
No Bidang Tingkat
1 Juara II catur HUT PGRI ke-63 DKI Jakarta
2 Juara I bulu tangkis putra-putri HUT PGRI ke-63 DKI Jakarta
3 Juara III festival marawis tingkat SMP/MTs DKI Jakarta
4 Juara I lomba menggambar HUT kota Jakarta ke-476 DKI Jakarta
5 Juara I lomba sains antar SMP di TVRI Nasional
Sumber data dari TU SMP PGRI 12 Jakarta
SMP PGRI 12 Jakarta sebagai lembaga pendidikan yang bergerak
dibidang jasa pendidikan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik
kepada siswa/inya dalam proses belajar mengajar. Sebagai lembaga pendidikan