• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PROMOSI SMP PGRI 12 JAKARTA

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SISWA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

UJANG SYARIF HIDAYATULLAH

105018200739

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

STRATEGI PROMOSI SMP PGRI 12 JAKARTA

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SISWA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

UJANG SYARIF HIDAYATULLAH

105018200739

Pembimbing

Dra. Yefnelty Z., M.Pd

NIP: 19531101 198203 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ujang Syarif Hidayatullah

Tempat/Tgl Lahir : Sukabumi, 18 Oktober 1987

NIM : 105018200739

Jurusan/Prodi : Kependidikan Islam/Manajemen

Pendidikan

Judul Skripsi : “Strategi Promosi SMP PGRI 12 Jakarta

dalam Meningkatkan Jumlah Siswa”

Dosen Pembimbing : Dra. Yefnelty Z., M.Pd

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya dan diajukan untuk memperoleh

gelar strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan karya asli saya atau merupakan

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

berdasarkan undang-undang yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 04 Juni 2010

Ujang Syarif Hidayatullah

(4)

ABSTRAK

Ujang Syarif Hidayatullah

Strategi Promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam Meningkatkan Jumlah Siswa

Strategi promosi merupakan bagian dari strategi pemasaran. Kaitannya dengan dunia pendidikan, promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk-produk dari lembaga pendidikan atau bahkan lembaga pendidikan itu sendiri kepada masyarakat luas agar mereka mengetahui manfaat, kelebihan/kualitas pendidikan (sekolah), visi dan misi sekolah, program-program pendidikan yang dilaksanakannya dan banyak lagi yang lainnya. Untuk itu, sekolah dituntut untuk melakukan strategi jitu dalam menghadapi persaingan dengan sekolah lainnya, dengan tujuan agar calon konsumen (masyarakat) yakin dan berminat untuk memilih lembaga pendidikan yang ditawarkan.

Untuk membangun dan mengembangkan promosi/komunikasi efektif, ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu dimulai dari mengidentifikasi audiens sasaran, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, menyeleksi saluran komunikasi, menetapkan jumlah anggaran promosi, menentukan bauran promosi, mengevaluasi hasil, serta mengelola proses komunikasi. Dalam pelaksanaannya, diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak agar promosi berjalan sesuai dengan tujuan dan dapat mencapai hasil yang maksimal atau sesuai harapan.

Penelitian ini dilakukan dengan maksud ingin mengetahui bagaimana strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis menyebarkan angket yang ditujukan kepada siswa/i kelas IX. Disamping itu, penulis juga melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan bagian humas.

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sosok penyempurna akhlak yang

menjadi rahmatan lil alamin, kepada keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya

sampai akhir zaman.

Selanjutnya, dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak luput dari hambatan

dan kendala yang penulis hadapi baik tenaga, pikiran maupun biaya. Namun,

berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak

langsung akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,

ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.

2. Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil, Ketua Jurusan Kependidikan

Islam-Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

4. Dra. Yefnelty Z, M.Pd, dosen pembimbing skripsi yang senantiasa

memberikan arahan, meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya kepada

penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya jurusan KI-Manajemen Pendidikan yang

telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis di bangku kuliah.

6. Dra. Hj. Sartini, MM (Kepala SMP PGRI 12 Jakarta), Hj. Hajarillah, S.Pd

(Wakil Kepala Sekolah), dan Suyudi (Ketua TU SMP PGRI 12 Jakarta)

beserta seluruh guru dan staf yang telah memperkenankan dan membantu

penulis dalam melaksanakan penelitian di SMP PGRI 12 Jakarta.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Bapak Amir Kurniawan dan Ibu Yayah

(6)

dengan penuh kasih sayang, dan tiada henti memberikan doa restu serta

dukungan baik moril maupun materil, motivasi, dan pendidikan cinta kasih

sehingga penulis mampu memaknai arti hidup dan kehidupan. Karya dan

dedikasi penulis persembahkan untuk ayah dan ibu.

8. Adik-adik tersayang, Azis Solehudin, Ai Nur’aeni, Fitri Lestari, dan M.

Irhas Kurniawan terima kasih atas doa, dukungan dan kasih sayang yang

kalian berikan selama ini. Kalian selalu menjadi inspirasi dan motivasi

bagi penulis. Semoga Allah selalu merahmati kita.

9. Organisasi sebagai tempat berkarya dan mengabdi, HMI, BEM, IRMAFA,

dan LAPENMI. Semoga tetap istiqomah dalam cita demi terwujudnya

masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

10.Teman-teman angkatan 2005 di Manajemen Pendidikan (Siti Eva Shafiah,

Q-ung, Arul, dan Rahmat), teman organisasi (Ridwan, Wahyudin, Riyan,

dan Munir), Motivator penulis (Yunda Amelya Hidayat) yang memberikan

warna dinamika kehidupan kepada penulis sehingga penulis mampu

bertahan hingga saat ini dan nanti. Serta ucapan terima kasih kepada

seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis memohon, semoga skripsi ini

bermanfaat dan semoga jasa baik yang telah turut membantu menjadi amal

shaleh dan mendapat balasan yang tak terhingga dari-Nya. Amin Ya Rabbal

‘Alamin....

Jakarta, 04 Juni 2010

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

ABSTRAK

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... . vi

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah... 5

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN TEORI ... 7

A. Kajian Teori ... 7

1. Pengertian Strategi, Promosi, dan Strategi Promosi ... 7

2. Proses Perencanaan Strategi... 10

3. Bauran Promosi... 12

a. Periklanan... 13

b. Persoal Selling... 16

c. Promosi Penjualan... 17

d. Publisitas/Humas... 17

4. Langkah-langkah Strategi Promosi ... 19

a. Mengidentifikasi Audiens Sasaran ... 19

b. Menentukan Tujuan Promosi ... . 19

c. Merancang Pesan ... 19

d. Memilih Saluran Komunikasi ... 21

e. Menentukan Anggaran Promosi ... 21

(8)

C. Pengajuan Hipotesis ………... 23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 24

A. Tujuan Penelitian ... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

C. Metode Penelitian ... 24

D. Sumber Data... 25

E. Teknik Pengumpulan Data... 25

F. Teknik Analisisa Data ... 28

BAB IV. HASIL PENELITIAN... 29

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 29

B. Deskripsi Data... 32

C. Analisis Data ... 43

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Variabel Strategi Promosi 26

Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Kepala SMP PGRI 12 Jakarta 27

Tabel 3 Keadaan Siswa SMP PGRI 12 Jakarta 31

Tabel 4 Perkembangan Siswa 33

Tabel 5 Prestasi Siswa 34

Tabel 6 Daftar SD Negeri/Swasta Sasaran SMP PGRI 12 Jakarta 36

Tabel 7 Daftar Distribusi Brosur 41

Tabel 8 Daftar Distribusi Spanduk 42

Tabel 9 Jumlah Siswa SMP PGRI 12 Jakarta 43

Tabel 10 Informasi tentang SMP PGRI 12 Jakarta 44

Tabel 11 Ketertarikan untuk Masuk SMP PGRI 12 Jakarta 44

Tabel 12 Yang Disukai di SMP PGRI 12 Jakarta 45

Tabel 13 Rasa Puas Belajar di SMP PGRI 12 Jakarta 46

Tabel 14 Yang Memutukan Masuk SMP PGRI 12 Jakarta 46

Tabel 15 Pertimbangan Memilih SMP PGRI 12 Jakarta 47

Tabel 16 SMP PGRI 12 Jakarta sudah Mampu Bersaing 47

Tabel 17 Saran yang Dapat Memajukan SMP PGRI 12 Jakarta 48

Tabel 18 Media Promosi yang Efektif di SMP PGRI 12 Jakarta 49

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Jakarta 55

2 Struktur Panitia Penerimaan Siswa Baru SMP PGRI 12 Jakarta 56

3 Keadaan Guru SMP PGRI 12 Jakarta 57

4 Keadaan Karyawan SMP PGRI 12 Jakarta 59

5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 Jakarta 60

6 Pedoman Wawancara Kepala SMP PGRI 12 Jakarta 62

7 Pedoman Wawancara Bagian Humas/Ketua PPSB 63

8 Pedoman Wawancara Orang Tua Siswa/i SMP PGRI 12 Jakarta 64

9 Catatan Lapangan Hasil Wawancara Kepala Sekolah 65

10 Catatan Lapangan Hasil Wawancara Ketua PPSB 68

11 Catatan Lapangan Hasil Wawancara Orang Tua Siswa/i 69

12 Angket Siswa 71

13 Foto-foto 72

14 Daftar Referensi 74

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, sangat memperhatikan

dan terus mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang salah

satunya dilakukan melalui jalur pendidikan. Pendidikan sebagai suatu upaya untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa diharapkan mampu memberikan peran dan andil

dalam akselerasi pembangunan. Pembangunan bidang pendidikan merupakan

bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional, karena memiliki posisi yang

sangat strategis, mendasar dan potensial terutama untuk pembangunan sumber

daya manusia. Sumber daya inilah yang nanti akan sangat menentukan kelestarian

dan kejayaan bangsa di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pendidikan harus

mampu memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan.

Pendidikan sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia, sifatnya mutlak bagi kehidupan baik dalam kehidupan perseorangan

maupun kehidupan bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak

ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu. Mengingat sangat

pentingnya bagi kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya

sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagaimana dikutip

oleh Muhibbin Syah ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

(12)

dan pelatihan.1 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan dan atau latihan bagi perannya di masa yang akan

datang. Dari pengertian tersebut bisa diambil kesimpulan tentang pentingnya

peranan pendidikan bagi pembentukkan generasi penerus bangsa di masa yang

akan datang dimana generasi penerus adalah orang yang bertanggungjawab atas

eksistensi dan kemajuan bangsa.

Pendidikan adalah fenomena fundamental atau asasi dalam kehidupan

manusia. Kita dapat mengatakan bahwa ”dimana ada kehidupan manusia, disitu

pasti ada pendidikan”2 karena pendidikan merupakan alat dari masyarakat untuk

memperbaharui dirinya, paling tidak unsur konservatifnya menyatakan bahwa

pendidikan itu adalah alat untuk melangsungkan kehidupan masyarakat, dan

tempat interaksi antara pendidik dan peserta didik yang biasanya dilakukan di

lembaga-lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal.

Saat ini, dunia pendidikan harus diperlakukan dan dikelola secara

professional, karena semakin ketatnya persaingan, lembaga pendidikan akan

ditinggalkan konsumen atau masyarakat jika dikelola seadanya. Setiap lembaga

pendidikan mengetahui bahwa proses pembelajaran disekolah tidak akan pernah

statis, akan tetapi senantiasa dinamis mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi

yang semakin hari semakin berkembang pesat. Untuk itu, sekolah dituntut lebih

meningkatkan kualitas pendidikan dari segala sisi.

Dengan persaingan yang semakin ketat, mau tidak mau setiap sekolah

harus melakukan pengelolaan yang baik agar memberikan layanan yang terbaik,

karena jika tidak demikian, maka konsumen atau masyarakat akan dengan mudah

mencari lembaga lain yang lebih menguntungkan dan menjanjikan. Disamping itu,

sekolah pun dituntut untuk dapat memposisikan diri dengan melakukan strategi

yang jitu demi mempertahankan eksistensinya, karena betapa pun bagusnya suatu

sekolah apabila tidak dipromosikan secara maksimal akan berdampak pada

minimnya jumlah siswa dan tidak dikenalnya sekolah tersebut dikalangan

masyarakat.

1

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), cet-11, h. 10

2

Driyarkara, Tentang Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius, 1980), h. 32

(13)

Pemasaran atau promosi menjadi sesuatu yang mutlak harus dilaksanakan

oleh sekolah, selain ditujukan untuk memperkenalkan, fungsi pemasaran di

lembaga pendidikan adalah untuk membentuk citra baik terhadap lembaga dan

menarik minat sejumlah calon siswa.3 Untuk itu, lembaga pendidikan (sekolah)

dituntut untuk melakukan strategi promosi guna mempertahankan dan

meningkatkan kuantitas siswa yang ada. Tujuan dari strategi promosi tentunya

agar masyarakat umum tertarik terhadap citra baik sekolah tersebut sehingga

tertanam nilai-nilai kepercayaan dalam benak setiap konsumen yang pada

akhirnya akan bermuara pada bertambahnya jumlah siswa di lembaga tersebut.

Strategi promosi adalah salah satu kegiatan yang merupakan inti dari

sistem pemasaran. Strategi promosi yang dimaksud disini adalah setiap langkah

yang diambil oleh sekolah untuk berkomunikasi dengan masyarakat dengan tujuan

dapat mencapai target atau sasaran yang sudah ditetapkan sekolah. Dalam hal ini,

promosi akan menjelaskan mengenai kegiatan lembaga pendidikan

memperkenalkan produknya, apakah melalui iklan, penjualan pribadi, promosi

penjualan atau publikasi.

Promosi merupakan salah satu yang harus dikelola dengan baik dan kreatif

agar produk yang dipasarkan dikenal dan diketahui oleh konsumen dan

diharapkan akan menumbuhkan minat konsumen, dengan demikian promosi dapat

disebut sebagai kegiatan mengkomunikasikan informasi yang ada pada lembaga

lembaga dari penjual ke pembeli atau pihak lain untuk mempengaruhi sikap dan

perilaku masyarakat sehingga masyarakat berminat untuk membeli produknya.

Dengan promosi, sekolah dapat memperkenalkan dan menambah keyakinan

masyarakat akan informasi yang ditawarkan oleh suatu lembaga. Oleh karena itu,

sekolah harus berusaha untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas,

karena dengan adanya produk yang berkualitas, layanan yang memuaskan dan

didukung dengan promosi yang maksimal, maka hasil yang diharapkan akan

tercapai.

3

Muhaimin, dkk., Manajemen Pendidikan;Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 101

(14)

Saat ini, pendidikan sudah dipandang sebagai sebuah komoditas yang bisa

dibisniskan. Ini terbukti dengan banyaknya investor asing yang menanamkan

modalnya di lembaga-lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan yang

memiliki nama (terkenal). Keadaan ini membuat banyak pihak berpikir bahwa

pendidikan merupakan komoditas yang bisa dijual dan akan meraih keuntungan

yang besar manakala outputnya diminati oleh pasar. Dampak dari semua itu

adalah berdirinya berbagai lembaga pendidikan dari jenjang dasar hingga tinggi,

negeri maupun swasta yang ingin turut serta mewarnai pendidikan Indonesia ke

depannya.

SMP PGRI 12 Jakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta

yang banyak diminati masyarakat dan memiliki guru-guru yang professional yang

sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Sekolah ini merupakan sekolah

swasta yang tiap tahun ajaran baru menerima ± 300 siswa baru. Berlokasi di

wilayah ibu kota yang ketat akan persaingan, tepatnya di Pondok Labu-Cilandak,

Jakarta Selatan, sekolah ini tetap mampu mendapatkan minat konsumen di atas

rata-rata sekolah swasta lainnya. Bahkan yang lebih menarik adalah bahwa

peminatnya bukan hanya berasal dari wilayah dimana sekolah tersebut berdiri,

melainkan juga berasal dari wilayah diluar kota Jakarta seperti, Ciputat,

Pamulang, Cireundeu, Cinere, dan sekitarnya.

Telah diketahui bersama bahwa untuk jenjang pendidikan dasar (SD,

SMP/MTs dan sederajat) khususnya sekolah negeri mendapatkan dispensasi atau

keringanan dalam hal pembiayaan operasional pendidikan berupa dana BOS dari

pemerintah. Adanya bantuan dana operasional sekolah/pendidikan membuat

masyarakat menengah ke bawah menjatuhkan pilihan ke sekolah atau lembaga

pendidikan negeri ketimbang swasta karena biaya yang akan dikeluarkan tidak

sebesar lembaga pendidikan yang dikelola oleh swasta. Bantuan pemerintah

berupa dana operasional sekolah dan semakin banyaknya lembaga baru yang

bermunculan menuntut SMP PGRI 12 Jakarta untuk dapat melakukan strategi

promosi yang baik guna menarik minat konsumen dan menambah kuantitas yang

berkualitas.

(15)

SMP PGRI 12 Jakarta memiliki program-program yang bagus, sarana

yang cukup lengkap dan guru yang berkompeten di bidangnya. Sekolah ini

diharapkan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain terutama sekolah

negeri. Dalam hal ini, sekolah harus selalu melakukan inovasi-inovasi baru

terutama pada pelaksanaan promosi, agar masyarakat lebih mengenal dan

menjatuhkan pilihannya ke sekolah ini.

Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “STRATEGI PROMOSI SMP PGRI 12 JAKARTA

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SISWA”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep strategi promosi yang diterapkan oleh SMP PGRI 12

Jakarta.

2. Bagaimana pelaksanaan promosi yang berjalan di SMP PGRI 12 Jakarta.

3. Bagaimana dampak dari setiap bauran promosi yang dilaksanakan?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah

pada pelaksanaan strategi promosi atau langkah-langkah promosi, seperti

mengidentifikasi target audience (audiens sasaran), merancang pesan, menyeleksi

saluran komunikasi, menentukan anggaran, menetapkan bauran promosi

(promotion mix), dan proses komunikasi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah yang akan diteliti adalah : Bagaimana strategi promosi SMP PGRI 12

Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa?

(16)

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang

hendak dicapai, yaitu:

1. Diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan penulis dan pembaca

tentang strategi promosi yang digunakan dalam meningkatkan jumlah

siswa.

2. Diharapkan mampu memberikan masukan yang berarti dalam

pelaksanakan strategi promosi di SMP PGRI 12 Jakarta serta bisa

dijadikan sebagai alat evaluasi terhadap strategi promosi yang

digunakan.

3. Untuk menambah khazanah keilmuan dan dapat memberikan informasi

kepada pihak yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut tentang

strategi promosi lembaga pendidikan.

(17)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Strategi, Promosi, dan Strategi Promosi

Istilah strategi berasal dari kata Yunani, “strategeia (stratos = militer;

dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang

jenderal.“1 Istilah strategi mula-mula dipakai di kalangan militer dan diartikan

sebagai seni dalam merancang (operasi) peperangan, terutama yang erat

kaitannya dengan gerakan pasukan dan navigasi ke dalam posisi perang yang

dipandang paling menguntungkan untuk memperoleh kemenangan.2

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “strategi adalah ilmu dan

seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan

kebijaksanaan tertentu di waktu perang dan damai; ilmu dan seni memimpin

bala tentara untuk menghadapi musuh diperang dalam kondisi yang

menguntungkan; rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai

sasaran khusus.“3

Secara harfiah, kata strategi dapat diartikan sebagai “seni (art)

melaksanakan, stratagem yakni siasat atau rencana.“4 Menurut Chandler yang

1

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 1998), h. 3

2

Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Pustaka Setia, 2003), h. 11

3

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), edisi ketiga, h. 1092.

4

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), edisi revisi, h. 214

(18)

dikutip oleh Mudrajad Kuncoro, “strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran

jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.“5

Strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai “garis besar haluan

bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.“6 Dalam

perkembangannya, strategi tidak lagi hanya seni, tetapi sudah merupakan ilmu

pengetahuan yang dapat dipelajari. Dengan demikian, istilah strategi yang

diterapkan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan perekrutan atau

promosi adalah suatu seni atau ilmu untuk mempengaruhi orang lain

sedemikian rupa sehingga tujuan-tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara

efektif dan efisien.

Strategi dapat dipahami sebagai suatu rencana yang cermat tentang

cara-cara pendayagunaan dan penggunaan sumber daya yang ada untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mencapai sasaran tertentu.

Efektifitas dan efisiensi sebuah strategi tersebut berkaitan dengan usaha

kegiatan dan hasil usaha tersebut. Dalam dunia bisnis, strategi sering

digunakan untuk menunjuk pada tindakan khusus yang dipakai oleh seorang

manajer guna mengimbangi tindakan potensial para pesaingnya. Sedangkan

dalam pengertian yang umum, strategi adalah setiap langkah yang dilakukan

untuk mencapai tujuan dan sasaran utama.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi

adalah sebuah program yang meliputi tujuan yang ingin dicapai disertai

dengan tindakan atau langkah-langkah khusus untuk mencapai tujuan tersebut

sebagai usaha untuk merespon lingkungannya.

Selanjutnya untuk lebih memahami promosi, penulis mengutip

beberapa pengertian promosi dari para ahli, antara lain :

a. Menurut Basu Swastha DH, “promosi adalah arus informasi atau

persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau

5

Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 1

6

A. Tabani Rusyan, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992), h. 165

(19)

organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam

pemasaran.“7

b. Philip Kotler menyatakan bahwa “promosi merupakan berbagai

kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk

meyakinkan konsumen sasaran (target consumers) agar

membelinya.“8

“Promosi adalah aktivitas-aktivitas atau peristiwa-peristiwa yang

direncanakan untuk menjamin dukungan atau pengakuan tentang diri

seseorang, produk, lembaga atau gagasan.“9 Promosi merupakan salah satu

faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun

berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan

tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka

tidak akan pernah membelinya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “promosi (dagang) adalah

kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran,

periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang bersifat persuasif.“10 Sedangkan,

promosi menurut Philip Kotler adalah “bagian dari komunikasi yang terdiri

dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya

kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan

pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau

jasa perusahaan.“11

Promosi merupakan rangkaian kegiatan pemasaran yang bertujuan

untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan oleh produsen kepada

konsumen melalui jalinan komunikasi dengan maksud mempengaruhi dan

mendorong konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Kegiatan

promosi dapat dilakukan dengan cara langsung bertatap muka dengan calon

7

Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1984), edisi 3, h. 237

8

Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Intermedia, 1983), edisi kedua, h. 59

9

H. Frazier Moore, Humas; Membangun Citra dengan Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 5

10

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus…, h, 898

11

Philip Kotler, Marketing Insight from A to Z, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 22

(20)

konsumen (personal selling) atau dengan menggunakan media yang ada

seperti media massa maupun elektronik atau dengan melakukan promosi

penjualan.

Setelah mengetahui penggertian strategi dan promosi, maka dapat

disimpulkan bahwa strategi promosi adalah program yang direncanakan secara

fundamental dalam melaksanakan promosi agar mampu mempengaruhi

pengetahuan, sikap dan perilaku audiens sasaran sehingga dapat mencapai

tujuan promosi yaitu terjadinya pembelian atas produk yang ditawarkan.

2. Proses Perencanaan Strategi

Adapun langkah-langkah proses penyusunan strategi adalah sebagai

berikut:

a. Penentuan Misi dan Tujuan

Pada tahap ini, misi dan tujuan berupa “pernyataan yang

menegaskan tujuan perusahaan dan apa yang ingin dicapai

perusahaan dalam lingkungan yang lebih luas.”12 Perumusan misi

dan tujuan merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer puncak.

Perumusan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dibawa manajer.

Nilai-nilai ini bisa mencakup masalah-masalah sosial dan etika,

atau masalah-masalah umum seperti luas perusahaan, macam

produk atau jasa yang akan diproduksi atau cara pengoperasian

perusahaan.

b. Pengembangan Profil

Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi tujuan-tujuan dan

strategi-strategi yang ada sekarang. Profil perusahaan adalah hasil

analisa internal perusahaan untuk mengidentifikasikan tujuan dan

strategi sekarang, serta memerinci kuantitas dan kualitas sumber

daya-sumber daya perusahaan yang tersedia.

12

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), jilid 1, edisi kedelapan, h. 53

(21)

c. Analisa Internal Perusahaan (kekuatan dan kelemahan)

Langkah berikutnya yaitu menganalisa kekuatan dan kelemahan

perusahaan atau lembaga. Tujuan proses analisa internal ini adalah

untuk mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan strategi yang penting bagi perumusan strategi

perusahaan. Secara konseptual tujuan ini, dapat dicapai melalui

identifikasi faktor-faktor internal strategi (misalnya, saluran

distribusi, lokasi, teknologi, dan struktur organisasi). Dengan

memahami kekuatan dan kelemahan persaingan, maka perumusan

strategi organisasi diharapkan akan lebih tepat.

d. Analisa Lingkungan Eksternal

Disamping menganalisa ke dalam, juga perlu melakukan analisa

keluar perusahaan. Analisa ini untuk mengidentifikasikan cara-cara

dalam perubahan-perubahan lingkungan ekonomi, teknologi,

sosial-budaya, dan politik dapat secara tidak langsung

mempengaruhi organisasi. Disamping itu, perusahaan perlu

mengidentifikasikan lingkungan lebih khusus, yang terdiri dari

para penyedia, pasar organisasi para pesaing, pasar tenaga kerja,

dan lembaga-lembaga keuangan, dimana kekuatan-kekuatan ini

akan mempengaruhi secara langsung operasional perusahaan.

e. Identifikasi Kesempatan dan Ancaman Strategi

Kesiapan suatu perusahaan atau lembaga untuk berkompetisi tidak

hanya di ukur dengan menganalisa ke dalam dan keluar, tapi harus

pula mengidentifikasi setiap kesempatan yang akan di dapat serta

ancaman yang siap menghadang. Berbagai kesempatan dan

ancaman ini dapat ditimbulkan oleh banyak faktor, antara lain

perkembangan teknologi, perubahan kondisi pasar, perubahan

politik, atau perilaku konsumen atau langganan.

f. Pembuatan Keputusan Strategi

Setelah mengidentifikasi lingkungan baik internal maupun

eksternal, kesempatan dan ancaman, maka langkah berikutnya

(22)

adalah membuat keputusan strategi. Dengan ditetapkannya

keputusan pembuatan strategi, maka perusahaan atau lembaga

memiliki kejelasan dalam menentukan langkah-langkah yang akan

dilakukan.

g. Pengembangan Strategi Perusahaan

Setelah tujuan jangka panjang dan strategi dipilih dan ditetapkan,

organisasi perlu menjabarkannya kedalam sasaran-sasaran jangka

pendek dan stategi operasional. Tujuan dan strategi umum

diterjemahkan dan diperinci menjadi berbagai strategi,

kebijaksanaan dan taktik operasional pada masing-masing bidang

fungsional organisasi.

h. Implementasi Strategi

Implementasi berarti peletakan strategi menjadi kegiatan.

Implementasi melibatkan penugasan tanggung jawab atas sukses

semua atau sebagian strategi kepada karyawan yang sesuai, diikuti

dengan alokasi sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan.

Adapun faktor-faktor kritis implementasi strategi yaitu, tugas,

orang, struktur, teknologi, dan sistem balas jasa. Keberhasilan

implementasi strategi perusahaan mensyaratkan bahwa

metode-metode implementasi yang dirancang dan dikelola akan menjadi

efektif bila perusahaan mampu mengintegrasikan faktor-faktor

tersebut secara efisien.

i. Peninjauan Kembali dan Evaluasi

Proses ini sering disebut “strategic control”. Setelah strategi di

implementasikan, manajer senantiasa memonitor secara periodik,

atau pada tahap-tahap kritis untuk menilai apakah organisasi

berjalan ke arah tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.

3. Bauran Promosi (Promotion Mix)

Secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama,

tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas

khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut sebagai bauran promosi

(23)

(promotion mix). Bauran promosi sebagaimana disebutkan oleh Philip Kotler

adalah ”perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan

dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan

iklan dan pemasarannya.”13

Bauran promosi meliputi berbagai macam bentuk, adapun

penjabarannya adalah sebagai berikut:

a. Periklanan

Menurut William G. Nickels, periklanan adalah “komunikasi

non-individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan

oleh peusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.”14 Sedangkan

periklanan menurut Monle Lee dan Carla Johnson adalah “komunikasi

komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan

produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media

bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail

(pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.”15

American Marketing Association (AMA) mendefinisikan iklan sebagai

semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide,

barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas.16

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa periklanan

adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi atau

pengaruh kepada konsumen atau masyarakat luas tentang terjadinya suatu

barang dan manfaatnya. Berikut akan di uraikan fungsi dan macam-macam

media yang digunakan dalam periklanan, yaitu:

a) Fungsi-fungsi Periklanan

“Fungsi periklanan dibagi menjadi lima, yaitu informing (memberi

informasi), persuading (mempersuasi), reminding (mengingatkan),

adding value (memberikan nilai tambah), dan assisting (mendampingi)

13

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), edisi delapan, h. 111

14

Basu Swastha DH, Azas-azas…, h. 245

15

Monle Lee dan Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 3

16

Fandy Tjiptono, Strategi…, h. 226

(24)

upaya-upaya lain dari perusahaan.”17 Disamping itu, menurut Basu

Swastha DH dalam bukunya Azas-azas Marketing dikatakan bahwa

periklanan juga berfungsi ”menciptakan kesan (image), memuaskan

keinginan, dan alat komunikasi.”18

1. Memberikan informasi (informing)

Iklan merupakan salah satu strategi promosi yang paling

banyak digunakan. Iklan digunakan untuk memberikan

informasi kepada konsumen tentang penyediaan produk

tertentu, pada lokasi tertentu dan dengan harga tertentu pula.

Memberikan informasi dalam iklan hanya ditujukan untuk

memberi informasi saja, bukan untuk membujuk. Dengan

adanya informasi akan memudahkan pembeli untuk mencari

barang yang dibutuhkan dan juga akan lebih mudah menjual

barang dagangannya. Jadi, periklanan memberikan keuntungan

bagi kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli.

2. Membujuk dan mempengaruhi (persuading)

Disamping memberikan informasi, iklan pun dapat dijadikan

sebagai media untuk membujuk dan mempengaruhi pembeli

dengan pesan-pesan yang persuasif. Iklan yang efektif akan

mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan

jasa yang di iklankan.

3. Pengingat (reminding)

Iklan yang diputar atau ditayangkan secara berulang-ulang

dimaksudkan untuk mengingatkan konsumen tentang sebuah

produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang

diiklankan tanpa memperdulikan merk lain. Iklan menjaga agar

merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.

17

Terence A. Shimp, Periklanan Promosi;Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Erlangga, 2000), edisi ke-5, h. 357

18

Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing…, h. 247-248

(25)

4. Memberikan nilai tambah (adding value)

Iklan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi

persepsi konsumen. Iklan yang efektif menyebabkan merek

dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan

bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.

5. Mendampingi/upaya lain perusahaan (assisting)

Iklan hanyalah salah satu anggota dari bauran komunikasi

pemasaran. Peran utama iklan adalah pendamping yang

memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses

komunikasi pemasaran.

6. Menciptakan kesan

Iklan yang ditampilkan harus bisa menciptakan dan

memberikan kesan kepada konsumen bahwa produk yang

ditawarkan berbeda dengan produk-produk lainnya.

7. Memuaskan keinginan

Sebelum memilih dan membeli produk, konsumen biasanya

ingin diberitahu tentang manfaat produk bagi dirinya,

keluarganya atau mungkin bangsanya.

8. Alat komunikasi

Walaupun dalam prosesnya bersifat tidak langsung, iklan bisa

dijadikan sebagai media komunikasi oleh penjual kepada

pembeli begitu pula sebaliknya.

9. Menyenangkan atau menghibur (entertainment)19

Selain menginformasikan dan mempengaruhi, iklan pun

menjadi media penghibur bagi khalayak dari apa yang

ditampilkan dan disampaikan. Konsep iklan dan tokoh atau

aktor yang memerankannya pun menjadi alasan masyarakat

memilih produk yang diiklankan.

19

Fandy Tjiptono, Strategi, h. 226

(26)

b) Media-media Periklanan

Adapun media yang digunakan untuk mendukung kegiatan

periklanan, yaitu:

1. Media cetak

Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan

pesan-pesan visual dalam melaksanakan fungsinya sebagai

penyampai informasi. Media cetak berupa surat kabar, majalah,

brosur, katalog, dan lain-lain.

2. Media elektronik

Pesatnya perkembangan teknologi yang menghapuskan

batas-batas ruang dan waktu membuat perusahaan atau lembaga

banyak media periklanan elektronik. Sifatnya yang masif dan

daya jangkau yang luas memungkinkan untuk menggapai

market yang lebih besar. Media elektronik terdiri dari televisi,

radio, internet, dan lain-lain.

Informasi yang disajikan dalam iklan harus menarik, singkat, dan jelas

serta disampaikan secara berulang-ulang. Tujuannya adalah untuk

menimbulkan minat mencoba dan mempengaruhi konsumen untuk

membeli.

b. Personal Selling

“Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara

penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada

calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk

sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.”20 Personal

selling merupakan kegiatan promosi yang berbeda dengan periklanan

karena dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia. Penjualan

tatap muka merupakan sebuah proses dimana para pelanggan diberi

informasi dan mereka dipersuasi secara personal untuk membeli produk

yang ditawarkan.

20

Fandy Tjiptono, Strategi…, h. 224

(27)

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan

produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga akan mudah dilihat dan

terlihat menarik dalam pandangan konsumen. Menurut John F. Luick dan

William L. Ziegler sebagaimana dikutip Winardi dalam bukunya yang

berjudul Promosi dan Reklame mendefinisikan promosi penjualan sebagai

“sebuah aktifitas dan atau bahan yang bertindak sebagai perangsang

langsung yang menawarkan nilai tambah atau insentif untuk produk

tertentu kepada pihak yang menjualnya kembali.”21

Selanjutnya, Patrick Forsyth mendefinisikan promosi penjualan

sebagai “insentif yang cepat atau lambat menggerakan orang untuk

membeli atau mendapatkan, umumnya dalam jangka pendek, baik dalam

bentuk uang maupun barang (produk atau jasa).”22 Adapun tujuan utama

dilakukannya promosi penjualan adalah “untuk merangsang pembelian

produk atau jasa di atas tingkat sasaran dengan cara meningkatkan nilai

dalam pandangan pembeli atau pemakai.”23

d. Publisitas/Hubungan Masyarakat

Apabila suatu perusahaan atau lembaga ingin memperkenalkan produk

barunya, maka salah satu cara efektif untuk menjangkau masyarakat secara

luas adalah dengan publisitas. Proses yang dijalankan yaitu dengan

membina, menciptakan, dan mempertahankan hubungan baik dengan

berbagai kelompok masyarakat baik untuk mendukung, membangun citra

baik perusahaan atau lembaga, dan menyangkal isu yang dapat merugikan

perusahaan atau lembaga.

"Publisitas adalah suatu teknik untuk menjamin pengertian diantara

individu-individu."24 Sedangkan, menurut Fandy Tjiptono "publisitas

adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non

21

Winardi, Promosi dan Reklame, (Bandung: Mandar Maju, 1992), h. 115

22

(28)

personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak

membayar untuk itu."25 Tetapi, segera perlu diingatkan bahwa orang

jangan menganggap publisitas sebagai komunikasi secara cuma-cuma.26

Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung

dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.

Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih

baik, karena pembenaran baik langsung maupun tidak langsung dilakukan

oleh pihak lain selain pemilik iklan.

Selain publisitas, ada pula hubungan masyarakat. Hubungan

masyarakat menurut Philip kotler dan Gary Armstrong adalah "memupuk

hubungan baik dengan berbagai masyarakat disekitar perusahaan dengan

mendapatkan publisitas yang menguntungkan, memupuk citra perusahaan

yang baik, dan menangani atau meredam rumor, cerita, dan peristiwa yang

merugikan."27

Dalam melaksanakan tugasnya, hubungan masyarakat melaksanakan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Hubungan pers atau aktivitas pers; menciptakan dan menempatkan informasi bernilai berita dalam media untuk menarik perhatian terhadap orang, produk, atau jasa.

2. Publisitas produk; mempromosikan produk tertentu.

3. Kegiatan masyarakat; memupuk dan mempertahankan hubungan komunitas nasional atau lokal.

4. Melobi; membangun dan mempertahankan hubungan dengan anggota legislatif dan pejabat pemerintah untuk mempengaruhi peraturan dan undang-undang.

5. Hubungan investor; mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan lain-lain dalam komunitas keuangan.

6. Pengembangan; hubungan masyarakat dengan donor atau anggota anggota organisasi nirlaba untuk memperoleh dukungan keuangan atau sukarela.28

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo, 1996), h. 134

28

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar..., h. 134-135.

(29)

4. Langkah-Langkah Strategi Promosi

a. Mengidentifikasi Audiens Sasaran

Perencanaan promosi diawali dengan mengidentifikasikan audiens

sasaran terlebih dahulu. Audiens sasaran diartikan sebagai khalayak pasar

yang diinginkan perusahaan, meliputi calon pembeli. Pembeli saat ini,

penentu keputusan, serta pihak-pihak yang dapat memberikan pengaruh

dalam pengambilan keputusan pembelian termasuk orang-orang yang

dekat dengan calon pembeli atau pembeli saat ini. Audiens sasaran ini

dapat bersifat perseorangan, kelompok, masyarakat tertentu atau

masyarakat umum.

Mengidentifikasikan sasaran berarti menetapkan khalayak pasar

yang diinginkan. Hal itu dilakukan untuk memudahkan dalam

pengambilan keputusan mengenai pesan yang akan disampaikan, waktu

penyampaian, media dan cara pesan disampaikan kepada audiens tersebut.

b. Menentukan Tujuan Promosi

Setelah audiens sasaran diidentifikasikan, perusahaan harus

menetapkan tujuan promosi yang ingin dicapai. Penetapan tujuan promosi

akan memudahkan perusahaan memilih alat promosi. Adapun tujuan

promosi menurut Rossiter dan Percy, yaitu:

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness).

3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude). 4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand puchase

intention).

5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (puchase facilitation), dan

6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).29

c. Merancang Pesan

Philip Kotler sebagaimana dikutip Noviyanti dalam skripsinya

dikatakan bahwa dalam merancang pesan, terdapat beberapa hal yang

29

Fandy Tjiptono, Strategi..., h. 222

(30)

perlu diperhatikan yaitu, “isi pesan, struktur pesan, format pesan, dan

sumber pesan”.30

1. Isi Pesan

Dalam menentukan isi pesan yang ingin disampaikan, perusahaan

perlu mencari dan membuat daya tarik, tema, dan ide yang mampu

menarik perhatian audiens sasaran. Tema yang efektif akan

menunjukan manfaat produk yang mampu memotivasi terjadinya

pembelian. Ada tiga daya tarik yang perlu dipertimbangkan dalam

merancang pesan, yaitu daya tarik rasional yang membangkitkan

kepentingan diri audiens sasaran, daya tarik emosional yang mencoba

membangkitkan emosi positif dan negatif audiens sasaran dan daya

tarik moral yang mengarahkan pada perasaan audiens sasaran tentang

apa yang benar dan tepat.

2. Struktur Pesan

Keefektifan pesan juga tergantung pada struktur pesan, yaitu

penyusunan pesan, bagaimana pesan disampaikan secara logis.

Selanjutnya harusditentukan susunan penyajiannya, apakah argumen

yang kuat akan disampaikan di awal atau akhir pesan tersebut.

3. Format Pesan

Format pesan sangat dipengaruhi oleh media yang akan digunakan

untuk menyampaikan pesan. Jika media yang digunakan adalah media

cetak, maka perusahaan perlu memperhatikan judul iklan atau pesan

yang akan disampaikan, ilustrasi gambar dan warna yang menarik

yang dapat mewakili maksud pesan tersebut. Apabila menggunakan

media elektronik, maka perusahaan perlu memperhatikan pemilihan

kata-kata, kualitas suara, dan vokalisasi pesan yang disiarkan.

30

Noviyanti, Strategi Promosi Lembaga Pendidikan Islam dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Siswa, Skripsi Sarjana, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Jakarta, 2007), h. 16, t.d.

(31)

4. Sumber Pesan

Sumber pesan yaitu orang yang akan menyampaikan pesan. Pesan

yang disampaikan oleh sumber pesan yang menarik atau terkenal akan

lebih mampu menarik perhatian audiens sasaran dan mudah diingat.

d. Memilih Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi dimaksudkan sebagai jalur komunikasi yang

dilakukan untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan.

Saluran komunikasi di bagi dua, yaitu personal dan non personal. Saluran

komunikasi personal merupakan komunikasi yang dilakukan dua orang

atau lebih secara langsung tanpa perantara pihak ketiga. Komunikator dan

komunikan dapat bertemu langsung di suatu tempat atau melalui alat

komunikasi seperti surat dan telepon. Berbeda dengan saluran komunikasi

personal, saluran komunikasi non personal menyampaikan pesan tanpa

melakukan kontak atau interaksi langsung dengan audiens sasaran, tetapi

menggunakan media, atmosfer, dan acara.

e. Menentukan Anggaran Promosi

Keputusan tersulit yang dihadapi perusahaan adalah menetapkan

berapa biaya atau anggaran yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan

promosi, karena promosi memegang peranan yang sangat penting bagi

perusahaan. “Anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis,

yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit

(kesatuan) moneter dan berlaku untuk untuk jangka waktu (periode)

tertentu yang akan datang.”31 Ada 4 metode dalam menyusun dan

menetapkan anggaran promosi,yaitu:

1. Metode Sesuai Kemampuan

Metode sesuai kemampuan yaitu menetapkan anggaran promosi pada tingkat yang mereka perkirakan dapat ditanggung oleh perusahaan.

31

M. Munandar, Budgeting;Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, (Yogyakarta: BPFE, 1998), h. 1

(32)

2. Metode Presentasi Penjualan

Adalah metode penetapan anggaran promosi yang berupa persentase tertentu dari penjualan saat ini atau yang diperkirakan dalam persentase harga penjualan.

3. Metode Mengimbangi Pesaing

Yaitu menetapkan anggaran promosi seimbang dengan yang dilakukan oleh pesaing.

4. Metode Sasaran dan Tugas

Menetapkan anggaran didasarkan pada apa yang ingin dicapai. Metode ini menyiratkan penetapan sasaran promosi secara spesifik, penetapan tugas yang dilakukan untuk mencapai sasaran, dan memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. 32

B. Kerangka Konsep

Seiring dengan perkembangan zaman, sekolah sebagai lembaga

pendidikan formal tidak menutup kemungkinan untuk melaksanakan promosi,

dengan menilai pentingnya siswa dan banyaknya sekolah yang didirikan

sebagai tawaran untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, bagian pemasaran

dalam lembaga pendidikan haruslah mengetahui teknik apa yang seharusnya

dilakukan guna mensiasati permintaan pasar yang sedemikian meningkat serta

strategi apa yang cocok untuk dapat menjaring jumlah siswa di era globalisasi

ini.

Sudah semestinya sekolah menerapkan strategi promosi misalnya

dengan menciptakan produk baru dalam dunia pendidikan yang tentunya tidak

menyimpang jauh dari kurikulum pendidikan nasional sebagai upaya

meningkatkan jumlah siswa. Terdapat beberapa strategi yang sudah dilakukan

kepala sekolah untuk mendapatkan jumlah siswa yang diinginkan, diantaranya

yaitu dengan meningkatkan kualitas guru yang lebih baik agar dapat

menampilkan sosok sekolah yang lebih maju dimasa yang akan datang.

Strategi promosi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan

oleh setiap lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan manapun yang

memiliki kelebihan atau kualitas apabila tidak di perkenalkan atau

dipromosikan kepada khalayak, maka tidak akan dikenal atau diketahui

banyak orang.

32

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaan, (Jakarta: Prenhallindo, 1998), jilid II, h. 85-86

(33)

C. Pengajuan Hipotesis

Sebagai acuan dalam pengumpulan data dan analisa data dalam

penyusunan laporan penelitian sangat penting, pernyataan sementara dianggap

benar. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditarik suatu konsekuensi logis untuk

kemudian diadakan pengujian tentang kebenaran dengan menggunakan data

empiris hasil penelitian.

Dalam penulisan ini penulis merumuskan hipotesis, yaitu : “Semakin

optimal strategi promosi dilakukan mulai dari penelitian, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi maka jumlah siswa meningkat (dampak)”.

(34)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosi

SMP PGRI 12 Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 12

Jakarta, yang berlokasi di Jl. Pondok Labu 1B/29 Cilandak, Jakarta Selatan.

Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember

2009, dengan rincian jadwal sebagai berikut:

NO JENIS KEGIATAN Juli Agust. Sept. Okt. Nov. Des.

1 Pemilihan Judul

2 Konsultasi dengan Pembimbing 3 Observasi ke sekolah

4 Izin penelitian ke sekolah

5 Pengumpulan Data 6 Pengolahan/ Analisis Data

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

analisis, yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan keadaan yang

sebenarnya dari fenomena seputar strategi promosi yang digunakan di SMP

PGRI 12 Jakarta.

(35)

Dalam menggunakan metode deskriptif ini penulis melakukan

serangkaian prosedur pemecahan masalah dengan memberikan gambaran atau

uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek

yang diteliti.1

D. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah 35 orang yang

merupakan keseluruhan subjek penelitian. Sumber data tersebut terdiri dari:

1. 1 orang kepala sekolah dan 1 orang bagian humas SMP PGRI 12

Jakarta.

2. 3 orang wali murid (orang tua) siswa SMP PGRI 12 Jakarta.

3. 30 siswa/i kelas IX SMP PGRI 12 Jakarta.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, antara lain:

1. Angket/Kuesioner

Angket ini berisi beberapa pertanyaan dengan jawaban alternatif yang

berkenaan dengan strategi promosi yang digunakan. Bentuk angket yang

digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya responden

hanya boleh memilih jawaban yang telah disediakan oleh penulis. Angket ini

ditujukan kepada siswa/i kelas IX yang dijadikan responden untuk

mendapatkan data dan informasi tentang alasan mereka sekolah di SMP PGRI

12 dan untuk mengetahui efektifitas media promosi yang digunakan.

Responden keseluruhan diambil dari kelas IX dikarenakan mereka dianggap

bisa mewakili jawaban siswa kelas VII dan VIII, beranjak dewasa dan lebih

mengenal SMP PGRI 12 Jakarta.

2. Wawancara

1

Ronny Kountur, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PPM, 2005), h. 105

(36)

Wawancara disebut juga interview atau tanya jawab lisan antara dua

orang atau lebih secara langsung. Dalam hal ini, penulis mengadakan

wawancara dengan kepala sekolah dan bagian humas guna mendapatkan

informasi tentang strategi promosi yang digunakan. Selain mewawancarai

kepala sekolah, penulis pun mengadakan wawancara dengan 3 orang wali

murid (orang tua) guna mendapatkan data mengenai pemilihan SMP PGRI 12

Jakarta sebagai tempat putra-putrinya melanjutkan pendidikan.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa “catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya.”2 Dokumentasi digunakan

untuk mengetahui profil sekolah yang meliputi (sejarah berdirinya sekolah,

visi, misi, dan tujuan), keadaan sumber daya kependidikan yang meliputi

(guru, murid, sarana prasarana, dan struktur organisasi sekolah).

Adapun kisi-kisi instrumen angket dan pedoman wawancara dapat

dilihat di bawah ini :

Tabel 1

Kisi-kisi Instrumen Kuesioner

Variabel Strategi Promosi (variasi media)

No Dimensi Indikator Item (+) Item (-) Jumlah

1 Periklanan 1.1 Brosur

1.2 Spanduk 1, 3, 9 - 3

2 Humas 2.1 Radio 4, 10 - 2

3 Personal Selling 3.1 Presentasi ke sekolah 5, 6, 8 7 4

4 Sales Promotion 2 - 1

Tabel 2

2

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 109.

(37)

Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Kepala SMP PGRI 12 Jakarta

No Variabel

Penelitian Dimensi Indikator No.Item

1 Bauran

Pemasaran

Promosi ƒ Meyakinkan konsumen

ƒ Mempromosikan sekolah

ƒ Promosi yang sering dan

cocok digunakan

ƒ Peningkatan jumlah siswa

6

4

5

2

Target Audience ƒ Yang menjadi target audience

ƒ Penetapan target audience

1

1

Tujuan ƒ Tujuan diadakannya promosi 3

Merancang ƒ Merancang promosi

ƒ Langkah-langkah dalam

merancang pesan

ƒ Yang merancang pesan

7

8

7

Saluran ƒ Menyeleksi saluran

komunikasi

9

Anggaran ƒ Penetapan anggaran

ƒ Anggaran yang dibutuhkan

11

11

Bauran ƒ Format media promosi 10, 12

Hasil promosi ƒ Mengukur hasil promosi 13

2 Promosi

Proses komunikasi ƒ Mengelola proses komunikasi

ƒ Mengevaluasi promosi yang

digunakan

15

14

F. Teknik Analisa Data

(38)

1. Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah dan dianalisa

untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti sehingga mendapat

kesimpulan.

2. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan teknik analisa deskriptif

kualitatif, metode yang bertujuan menggambarkan sifat tertentu yang

tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab

dari suatu gejala tertentu. Selanjutnya penulis berusaha menemukan

hubungan antara faktor-faktor yang terkait satu sama lainnya, kemudian

data tersebut diolah dan di edit yang selanjutnya akan dianalisa dan

disimpulkan oleh penulis.

Untuk menganalisa data angket, penulis menggunakan rumus

persentase sebagai berikut :

F

P = x 100% N

Keterangan :

P : Prosentasi yang dicari

F : Frekuensi jawaban responden

N : Jumlah responden3

3

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), Cet.ke-10, h. 40- 41.

(39)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP PGRI 12 Jakarta

Berdasarkan Keputusan Preseiden no. 45 tahun 1974 yang menyatakan

bahwa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok yaitu

menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintah dalam pembangunan

dibidang Pendidikan dan Kebudayaan, namun karena serba keterbatasan

pemerintah, maka kewajiban pendidikan ini sebagian diberikan kepada

lembaga-lembaga pendidikan swasta.

Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah PGRI

(PPLP DASMEN PGRI) provinsi DKI Jakarta sebagai sebuah Perkumpulan yang

bergerak pada ranah pengembangan dan pembangunan bidang pendidikan

merespon keputusan presiden dengan membuka institusi pendidikan yang mulai

beroperasi pada tahun 1981 di wilayah Jakarta Selatan. Lembaga Perguruan PGRI

adalah perguruan swasta yang berskala nasional dan dikelola secara profesional

oleh Persatuan Guru Republik Indonesia, sebagai organisasi profesi dan

perjuangan guru Indonesia.

Adalah SMP PGRI 12 Jakarta, lembaga pendidikan yang berada dibawah

naungan Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah PGRI

(PPLP DASMEN PGRI) provinsi DKI Jakarta dengan nomor izin operasional

2673/1.851.58.2007 turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan

menyelenggarakan proses belajar mengajar tingkat menengah pertama.

(40)

SMP PGRI 12 Jakarta berdiri pada tanggal 10 Desember 1981, berlokasi di

Jl. H. Sholeh No. 27 Pondok Labu, Cilandak-Jakarta Selatan. Adapun alasan

pendirian sekolah di wilayah tersebut yaitu karena terjadi kekurangan institusi

atau lembaga pendidikan setingkat SMP/MTs, sedangkan banyak orang tua yang

ingin menyekolahkan anaknya.

Pada tahun 1996, SMP PGRI 12 Jakarta menempati gedung baru di Jl.

Pondok Labu I B/29 Cilandak-Jakarta Selatan sampai sekarang. Faktor

kenyamanan dan keamanan menjadi penyebab utama kepindahan sekolah

tersebut. Dengan status akreditasi A mencitrakan bahwa lembaga ini merupakan

lembaga yang profesional dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, oleh

karena itu banyak peminat (orang tua) yang menyekolahkan anaknya ke lembaga

ini.

2. Visi dan Misi SMP PGRI 12 Jakarta

a. Visi

Melalui pendidikan formal, menghasilkan SDM yang berkualitas,

unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ.

b. Misi

1. Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti siswa

dengan pengajaran, pelatihan dan bimbingan melalui komitmen

bersama.

2. Profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan sekolah.

3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa SMP PGRI 12 Jakarta

Untuk menjalankan proses belajar mengajar dan mencapai tujuan

pendidikan yang diharapkan, sekolah sebagai instansi pendidikan membutuhkan

peran serta dari berbagai pihak yang bekerjasama dalam mewujudkan visi

pendidikan (sekolah), diantaranya:

a. Keadaan Guru

Salah satu komponen terpenting yang harus ada pada sebuah institusi

pendidikan adalah guru. Guru merupakan peran atau profesi yang sangat penting

dalam terselenggaranya proses pembelajaran di sekolah. Disamping itu, guru

adalah orang yang paling sering berinteraksi langsung dengan peserta didik, oleh

(41)

karena itu, berkualitas atau tidaknya peserta didik salah satunya dipengaruhi oleh

kualitas guru yang mendidiknya.

Adapun guru SMP PGRI 12 Jakarta berjumlah 44 orang dengan kualifikasi

akademik S2 1 orang dan S1 43 orang. Hal ini menunjukkan bahwa guru SMP

PGRI 12 Jakarta memiliki kemampuan sebagai tenaga pengajar yang

berkualifikasi akademik dan itu merupakan salah satu indikator tercapainya visi

misi pendidikan yang mampu melahirkan output berkualitas.

b. Keadaan Karyawan

Jumlah tenaga karyawan di SMP PGRI 12 Jakarta tahun pelajaran

2008-2009 berjumlah 12 orang, 6 orang merupakan tenaga pengadministrasi atau TU

yang bertugas membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan

administrasi sekolah. Selain 6 orang TU, terdapat pula 2 orang pegawai bidang

kesehatan (UKS) yang diharapkan mampu mencegah, melayani, dan menjaga

siswa atau komponen yang terlibat dalam terselenggaranya pendidikan sekolah

dari hal-hal yang bias menghambat berjalannya kegiatan belajar mengajar.

Adapun 4 orang penjaga sekolah merupakan karyawan yang kegiatannya

menjaga lingkungan sekolah agar tidak terjadi peristiwa yang dapat mengganggu

jalannya proses belajar mengajar.

c. Keadaan Siswa

SMP PGRI 12 Jakarta merupakan salah satu sekolah yang banyak diminati

oleh masyarakat, khususnya di wilayah Cilandak, Cinere, Depok, Ciputat,

Pamulang, dan sekitarnya. Karena meningkatnya jumlah siswa setiap tahunnya,

pihak sekolah kerepotan dalam pendistribusian siswa tiap kelasnya, saat ini, setiap

kelas diisi ± 50 siswa.

Keadaan siswa-siswi SMP PGRI 12 Jakarta pada tahun 2009 – 2010

berjumlah 941 siswa, terdiri dari 482 siswa laki-laki dan 459 siswa perempuan.

Rincian selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3

Keadaan Siswa SMP PGRI 12 Jakarta

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 VII 169 146 315

(42)

2 VIII 164 166 330

3 IX 149 147 296

Jumlah 482 459 941

Sumber data dari TU SMP PGRI 12 Jakarta

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan penunjang proses pendidikan

khususnya dalam proses belajar mengajar. Fasilitas yang disediakan dirancang

dan disusun dengan sangat rapi agar siswa/i merasa aman dan nyaman ketika

proses belajar mengajar berlangsung.

SMP PGRI 12 Jakarta sudah memiliki sarana prasarana pendidikan yang

memadai, baik berupa fisik bangunan seperti gedung dan tempat belajar maupun

non fisik seperti kurikulum, metode pendidikan dan suasana dalam belajar. Sarana

fisik bangunan yang sudah ada di SMP PGRI 12 Jakarta seperti gedung sekolah,

ruang belajar, ruang kantor, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang lab.

komputer, ruang OSIS dan ruang-ruang lain merupakan sarana belajar yang

terus-menerus mengalami perbaikan demi kemajuan sekolah.

5. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP PGRI 12 Jakarta, yaitu:

a. Drum band f. Pramuka

b. Pencak silat g. PMR

c. Bulu tangkis h. ROHIS

d. Seni tari i. Footsal

e. Seni lukis j. Marawis1

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Kondisi Lingkungan SMP PGRI 12 Jakarta

Pada tahun 1981, SMP PGRI 12 Jakarta untuk pertama kalinya menerima

siswa baru dengan jumlah 89 orang. Dalam perkembangannya, peningkatan

dan penurunan jumlah siswa menjadi hal yang wajar terjadi, apalagi pada tahun

1

Data diperoleh dari TU SMP PGRI 12 Jakarta

(43)

1996, yaitu tahun dimana SMP PGRI 12 Jakarta pindah lokasi belajar. Berikut

tabel perkembangan siswa/i SMP PGRI 12 Jakarta:

Tabel 4

Perkembangan Siswa

No Tahun Jumlah Siswa/i

1 1981 – 1982 89

2 1982 – 1983 85

3 1983 – 1984 84

4 1984 – 1985 95

5 1985 – 1986 112

6 1986 – 1987 150

7 1987 – 1988 145

8 1988 – 1989 198

9 1989 – 1990 200

10 1990 – 1991 200

11 1991 – 1992 199

12 1992 – 1993 198

13 1993 – 1994 197

14 1994 – 1995 195

15 1995 – 1996 145

16 1996 – 1997 100

17 1997 – 1998 86

18 1998 – 1999 83

19 1999 – 2000 115

20 2000 – 2001 209

21 2001 – 2002 255

22 2002 – 2003 252

23 2003 – 2004 336

24 2004 – 2005 294

25 2005 – 2006 329

(44)

26 2006 – 2007 341

27 2007 – 2008 349

28 2008 – 2009 351

29 2009 – 2010 369

Sumber data dari TU SMP PGRI 12 Jakarta

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dan

penurunan jumlah siswa setiap tahunnya di SMP PGRI 12 Jakarta, hal ini tidak

terlepas dari strategi promosi yang digunakan.

Ada beberapa hal yang menjadikan SMP PGRI 12 Jakarta mampu menarik

perhatian orang tua siswa, diantaranya yaitu:

1. Terakreditasi A.

2. Menjunjung tinggi kedisiplinan dalam kehadiran, sikap dan

penampilan guru, karyawan dan siswa/i.

3. Banyaknya kegiatan ekstrakurikuler yang memungkinkan siswa/i

mampu mengembangkan minat dan bakatnya.

4. Aktif atau turut serta dalam berbagai kegiatan berskala lokal maupun

nasional.

Siswa/i SMP PGRI 12 Jakarta merupakan peserta didik yang berprestasi,

ini terbukti dengan banyaknya prestasi yang mereka raih, diantaranya:

Tabel 5

Prestasi Siswa

No Bidang Tingkat

1 Juara II catur HUT PGRI ke-63 DKI Jakarta

2 Juara I bulu tangkis putra-putri HUT PGRI ke-63 DKI Jakarta

3 Juara III festival marawis tingkat SMP/MTs DKI Jakarta

4 Juara I lomba menggambar HUT kota Jakarta ke-476 DKI Jakarta

5 Juara I lomba sains antar SMP di TVRI Nasional

Sumber data dari TU SMP PGRI 12 Jakarta

SMP PGRI 12 Jakarta sebagai lembaga pendidikan yang bergerak

dibidang jasa pendidikan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik

kepada siswa/inya dalam proses belajar mengajar. Sebagai lembaga pendidikan

Gambar

Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner
Tabel 4 Perkembangan Siswa
Tabel 5 Prestasi Siswa
Tabel 6
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berupaya mengkaji strategi promosi yang dilakukan oleh Madrasah Ibtidaiyah Roudlotuzzahidin, Kunden, Karanganom, Klaten untuk meningkatkan jumlah

8 Sebab promosi berperan sebagai sarana untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen yang perlu dirancang dengan pesan yang mampu menstimulasi motif konsumen, dengan

Strategi indriawi, yaitu dengan mengadakan kegiatan untuk anak-anak yang bisa mengasah potensi dari anak didik lembaga pendidikan Al-Fattah agar masyarakat

promosi dari ulasan atau penyampaian wali murid kepada masyarakat luas yang merasa layanan jasa pendidikan yang diberikan Sekolah Menengah Atas Swasta Islam

BMT Mandiri Sejahtera Jawa Timur Cabang Babat sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang lembaga keuangan yang berbasis syariah dalam melakukan kegiatan promosi atau

Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan kegiatan promosi Politeknik Negeri Media Kreatif Makassar melakukan 4 (empat) bauran promosi, yaitu Iklan, Personal

171250047, berjudul: Peran Strategi Pelayanan Dan Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah Siswa Di MA Darul Irfan , telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Universitas Islam Negeri Sultan

Maka dengan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peran Pelayana Dan Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah Siswa Di MA Darul Irfan yang sebagaimana strategi