. PERAN.AN BIMBINGAN & PENYULUHAN
lALAM.MENGATASI KESULITAN BELAJAR
MAHASISWA F AKUL T AS T ARBIY AH
IAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
OLEH: Ora. Hj. SUNARTI M.
NIP. 150 022 714
DOSEN FAKULTAS TARBIYAH IAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PUSAT PENELITIAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENELITIAN YANG BERJUDUL:
PERANAN BIMBINGAN & PENYULUHAN
DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR
MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH
IAIN SYARIF 1-IIDA.YATULLAH JAKARTA
TELAH DILAKSANANKAN OLEH:
NAMA NIP
PANGKAT/GOL FAKULTAS
: Dra. Hj. SUNARTI M. : 150 022 714
: LEKTOR I IV /a
: TARBIY AH, IAIN SY ARIF HIDAY A TULLAH JAKARTA
MENGESAHKAN
AN.REKTOR:
KEP ALA PUSA T PENELITIAN
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah Swt. berkat rahmat dan ridlo-Nya, sehingga penulis
da-pat menyelesaikan penelitian ini dengan lancar.
Penelitian ini dilakukan secara mandiri (individual)dan
disusun dengan menggunakan alur pikir, berangkat dari
kenya-taan yang diabstraksikan menjadi fakta, kemudian dianalisis
melalui pendt:katan kwali tatif, sehingga menghasilkan proposi
si-proposisi sebagai hakekat hubungan antara satu fenomena
dengan fenomena yang lain, kemudian statemen-statemen ini di
rangkai dalam berbagai paragraf seperti yang terlihat di
da-lam laporan hasil penelitian ini.
Pelaksanaan penelitian ini sejak persiapan sampai
de-ngan pelaporan, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Zahrotun Nihayah MP. selaku Sekretaris Unit BP
yang telah banyak memberikan informasi dan data-data
da-lam penelitian.
2. Para staf administratif Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hi
dayatullah Jakarta, yang telah membantu dalam
pengumpul-an data ke-Fakultaspengumpul-an.
3, Rekan-rekan dosen yang telah memberikan sumbangan
pikir-annya.
4,
Suami tercinta yang dengan penuh kesungguhan mendorong&
Penulis roenyada.ri dalaro penulisan penelitian ini, roasih
banyak terdapat kekurangan, akan tetapi roudah-roudahan hasil
penelitian ini dapat dijadikan bahan inforroasi bagi Fakultas
Ta.rbiyah khususnya dalaro rangka meningkatkan peran
keberada-an BP dkeberada-an pada umuronya bagi ykeberada-ang memerlukkeberada-annya.
Akhirnya, semoga kerja sama dan aroal baik kita diterima
oleh Allah Swt. dan mendapat ridlo-Nya. Amin JX ya
Rabbal'a-laroin.
Jakarta,tgl. JO Janua.ri
1999,
CATA PENGANTAR •••••••••• e . . . セ@ • • • • i )AFTAR ISI , , • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ii
3AB
3AB
I . PEND AH UL UAN ••••••••••••••••••• o • • • • • • • • • • • • • • • 1
A. Latar Belakang Masalah ••••••••••••••••••••• 1
B. Pembatasan
& Perumusan Masalah •••••••••••••
4c.
Tujuan Peneli tian . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . • . . • 4D. Metode Penelitian
.
.
.
.
. .
.
. .
.
.
. .
セ@. .
.
.
.
.
.
.
.
.
. .
II. LANDASAN TEORI
•...••...
·-·
... .
A. Bimbinga.n
& Penyuluhan Dan Kesulitan
Belajar •••••IO••••••••••••••••••••••••••••••
1. Pengertia.n Bimbingan
& Penyuluhan •••••••
2. Prinsip-Prinsip Bimbingan& Penyuluhan ••
3. Fungsi-Fungsi Bimbingan& Penyuluhan
• • • •4.
Teknik-Teknik Bimbingan&
Penyuluhan • • • •5
7
7
7
10
16
24 5. Tujuan Bimbingan
& Penyuluhan ••••••••••• 42
6. Peranan Bimbingan&
Penuluhan diSekolah • . • . • • . . • . . . . • • • • • . • • • . • . • • . . • • • • 51
7. Perana.n Bimbingan
& Penyuluhan •••••••••• 53
B. Kesulitan Belajar •••••••••••••••••••••••••• 55
1. Pengertian Belajar ••••••••••••••••••••••
55
2. Pengertian Kesulitan Belajar •••••••••••• 57 3. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar •.•.••...••.•.•...•.•• 57
AB
III. G.AMBARAN UMUM FAKULTAS TARBIYAR IAIN
BAB
IV.
BAB V.
Struktur Organisasinya •••••••••••••••••••• 66
c.
Keadaan Dosen&
Karyawan Dan Mahasiswa •••• 66D. Keadaan Sa.rana
I
Praaarana •••••••••••••••• 68E. Pelaksanaan Bimbingan
& Penyuluhan •••••••• 68
F.
Petugas-Petugas Unit Bimbingan&
Penyu-luhan • • . • . . . • • . . • • . . . . . . • 70
PROSEDUR PENELITIAN, PENGOLAHAN/ANALISA DAN
INTERPRETASI DATA•••••••••••••••••••••••••••• 71
A. Prosedur Penelitian ••••••••••••••••••••••• 71
1. Persiapan,Penentuan Populasi
& Sampel ••
712. Penyusunan Angket Dan Wawancara •••••••• 72
3. Observasi .. • • • .. • • .. .. • • • • • • • • • • • • • • • • • 73
4. Pengolahan Data•••••••••••••••••••••••• 74
B.
Analisa Dan Interpretasi Data•
•
• • • • • • • • • • •74
1, Data Pelaksanaan Bimbingan
&
Penyuluh-an • • • • . . • • • . • • . • . . . . • . . . • • . • . . • . • . • 7 4
2. Fariabel Dasar
3, Data Kesulitan
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Belaj ar •..•••...•.••••
76
77
4. Data Peranan
BP
••••••••••••••••••••••••
84KESIMPULAN DAN SARAN . . . . 90
1. Kesimpulan • • • . . . . • . . . • . . . • • . • • • • • 90 2. Saran • • . . . • . . . . . . . . . • . . . • • • • • • . • • • 92
DAFTAR PUS TAK.A • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • . • • • • • • . . • • • • • • 9 3
lam belajar untuk menuju cita-citanya.
Kita jangan beranggapan bahwa mahasiswa adalah orang a-tau anak yang sudah dewasa dan sudah berpendidikan serta ber pengalaman, sehingga sudah mampu mengatasi masalahnya sendi-ri dan tidak perlu bantuan orang lain. Anggapan yang demiki-an tersebut adalah sdemiki-angat keliru, karena sudah penulis jelas kan dari awal bahwa tidak semua mampu memecahkan atau menga-tasi masalahnya sendiri, meskipun sudah dewasa dan berpendi-dikan sebagai mahasiswa.
Bahkan status, sebagai mahasiswa pada saat ini, keadaan krisis ekonomi/krisis moneter atau biasa disingkat 'krismon' banyak permasalahan yang dihadf!,pi para mahasiswa. Apa lagi mahasiswa sekarang, terutama di lingkungan Fakultas Tarbiah, sepengetahuan penulis banyak yang belum selesai kuliah akan tetapi telah menikah.
sementa.ra berbagai macam problema belum teratasi. Disinilah letak pentingnya memperoleh pemecahan masalah yang benar-be-nar mampu menyelesaikannya secara tuntas, sehingga terlepas dari segala ancaman dan hambatan serta gangguan dalam
bela-j ar.
Fakultas Tarbiyah memiliki mahasiawa yang berjumlah
±
1000 (aeribu) orang, adalah jumlah yang cukup banyak,aehing-ga mustahil sekian banyaknya mahasiswa, tidak ada yang ber-masalah dalam belajarnya, apalagi kondisi sekarang yang da-lam keadaan krisis moneter/krisis ekonomi. Disamping hal ter sebut Fakultas Tarbiyah IAIN Sya.ri! Hidayatullah juga memi-liki dosen BP.(konselor) yang dilengkapi dengan ruang khusus(ruang BP.) untuk mengadakan konsul tasi, akan tetapi sesuai dengan pengamatan penulis keberadaan Bimbingan
&
Penyuluhan pada Fakultas Tarbiyah tersebut belum diman!aatkan seoptimal mungkin.Hal tersebut dimungkinkan ka.rena adanya budaya 'malu' sehingga para mahasiswa yang bermasalah merasa enggan mela-porkan masalah-masalah pribadinya, ka.rena malu seolah-olah membuka aib/rahasia sendiri atau kelua.rganya kepada orang la in, pada hal mereka tidak mampu mengatasi sendiri. Keadaan tersebut sebetulnya akan membahayakan dirinya, ka.rena kemung kinan sekali berakibat •stres' sehingga bisa gagal dalam be-lajarnya dan tujuan serta cita-citanyapun akan kandas juga.
Hal seperti inilah yang mendorong penulis untuk mengada kan penelitian tentang keberadaan BP. pada Fakultas Tarbiyah
malu (yang kurang pada tempatnya), apakah memang tidak ada yg bermasalah, atau karena hal yang lainnya.
Dengan melalui penelitian inilah, mudah-mudahan nanti a-kan dapat mengungkap permasalahan yang sebenarnya.
, FEMBAT.ASAN & PERUMUSAN M.ASAL.AH 1. Pembatasan Masalah
Mengingat sangat luasnya ruang lingkup Bimbingan
&
Pe-nyuluhan, dan agar jangan terjadi kerancuhs.n dalam pemba-hasan, maka penulis hanya ingin menyoroti dan membahas • •Peranan Bimbingan
&
Penyuluhan dalam mengatasi kesulitan-kesuli tan belaj ar mahasiswa pad a Fakul tas Tarbiyah jurus-an Pendidikjurus-an Agama Islam (PAI) semester VII IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah sebagaimana tersebut di atas, maka perumusan masalah sebagai berikut :
a. Sejauh mana peranan dosen Bimbingan
&
Penyuluhan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar mahasiswa juru-san PAI semester VIIb. Bagaimana pelaksanaan Bimbingan
&
Penyuluhan (BP) pada Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. c. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan BP (konselor)kurang berfungsi pada Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hi dayatullah Jakarta.
TUJUAN PENELITIAN
an di Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatul1.ah Jakarta. 2. Untuk menyelidiki apakah mahasiswa telah menfungsikan
do-sen BP (konselor) secara optimal.
3. Untuk dijadikan bahan masukan bagi Falrultas Tarbiyah da-lam mengadakan perbaikan/penyempurnaan.
• METODE PENELITIAN
Metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Library Research (Penelitian Kepustakaan) yaitu membaca
&
mempelajari serta meneliti literature buku-buku yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
2. Field Research (Penelitian lapangan), yaitu untuk memper-oleh data-data lapangan, maka menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data dengan cara : observasi, wawancara, ang-ket, study dokumentasi.
3. Dalam pengambilan data penulis menggunakan sampel popula-si mahapopula-siswa Fakultas. Tarbiyah sedangkan sampelnya adalah jurusan PAI semester VII (tuju) yang terdiri dari 5 kelas (kelas A,B,C,D,E). Responden 50
%
dari sampel. Sedangkan wawancara akan penulis laksanakan dengan dosen BP (konse-lor) Fakultas Tarbiyah.4. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis dengan menggu nakan metode diskriptif analisis.
5.
Angket untuk para mahasiswa Falrul tas Tarbiyah yang dija-dikan sampel.6.
Variabel yang akan diteliti adalah :b.
kator :
1 ). Pemeoah masalah
2). Penasehat dan pengarah
J).
Pembantu dalam menemukan potensi diri/jati diri 4). Penyalur potensi5). Pengevaluasi dalam terapy
Variabel kesulitan belajar, dengan indikator 1
1 ) • Fa.kt or tekanan ekonomi
2). Faktor tekanan batin/jiwa
J ). Faktor bakat
&
minat yang tidak sesuai 4 ). Faktor gangguan kesehatanLANDASAN TEORI
Bimbingan
& Penyuluhan dan Kesulitan belajar.
1. Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan a. Secara Etimologi
Menurut Prof HM. Arifin M Ed. dalam bukunya yang berjudul "Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama"(di sekolah dan diluar sekolah) mem-berikan pengertian Guidance dan Counseling (Bimbingan dan Penyuluhan) aebagai berikut 1'Kata Guidance ada-lah kata dalam bentuk maadar yang asalnya dari kata kerja to guide artinya mewujudkan, membimbing atau me nuntun orang lain kejalan yang benar. Sedangkan kata Counseling adalah kata yang berasal dari to cunsel yg yang artinya memberikan nasehat atau memberikan anju-ran kepada oanju-rang lain secara face to face (berhadapan muka satu aama lain)'.
b. Secara Terminologi
Beberapa ahli memberi pengertian tentang Bimbingan yang pada intinya mengandung arti dan tujuan yg sama.
hidup-nya".
2). Dewa Ketut Sukardi dalam bukunya :"Bimbingan .den
Penyuluhan Belajar di Sekolah" menjelaskan :'Bimbing-an adalah suatu proses y:'Bimbing-ang diberik:'Bimbing-an kepada seseo-rang agar memperkembangkan potensi-potensi yang dimi-liki, mengenali dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalan, sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergan-tung kepada orang lain'.
J).
Crow and Crow seperti yang dikutip oleh I.Djumhur dan Moh. Surya dalam bukunya :"Bimbingan dan Penyulu-han di Sekolah" menjelaskan bahwa Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seaeorang baik priya mau-pun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan pendi-dikan yang memadai, kepada seorang individu dari seti ap usia untuk menolongnya, mengemudikan kegiatan hi-dupnya sendiri mengembangkan arah pandangannya sendi-ri membuat pilihannya sendisendi-ri dan memikul bebannya sendiri.4 ) • Bimo W algi to dalam bukunya : "Bimbingan dan Penyu-1 uhan di Sekolah" menjelaskan arti konseling sebagai berikut :'Konseling adalah bantuan yang diberikan ke-pada individu dalam memecahkan maaalah kehidupannya dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya•.
(cunse-ling) adalah bantuan yang diberikan kepada klien (Co-unselee) dalam memecahkan mesalah kehidupan dengan wa wancara yang dilakukan secara face to face atau deng-an cara-cara ydeng-ang sesuai dengdeng-an keadadeng-an klien ydeng-ang di hadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya".
6). Menurut James Adam seperti yang dikutip oleh I. Djwnhur dan Moh. Surya menjelaskan bahwa konseling a-dalah suatu pertalian timbal balik antara dua ·-orang individu dimana seseorang (counselor) membantu yang lain (counselee) supaya ia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah-masalah hi-dup yang dihadapinya pada waktu itu, dan pada waktu yang akan datang.
Dengan memperhatikan beberapa rumusan pengertian dia-tas maka dapat disimpulakn bahwa bimbingan dan penyu-luhan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang in dividu kepada seseorang individu lainnya atau sekelom pok individu yang dilakukan dengan cara Face to face dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar terca-pai kemampuan untuk memahami, menerima, mengarahkan
&
merealisasikan diri sesuai dengan potensi/kemampuan dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan,ba-ik keluarga, sekolah maupun masyarakat.
man Allah Swt. dalam surat al-A'raf ayat 199 yang ar-tinya adalah :"Jadilah engks.u pemaaf dan suruhlah o-rang mengerjakan yang ma'ruf dan berpalinglah dari pa da orang-orang yang bod oh".
Dalam surat an-Nahl ayat 125 tersebut pula firman Allah yang artinya 111Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhan dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan ban-tahlah mereka dengan cara yang baik pula". Maksud hik mah dalam ayat tersebut adalah 1 hendaknya dalam
mem-berikan bantuan/bimbingan dengan menggunakan kata yg tegas dan benar agar dapat membedakan antara yang be-nar/hak dengan yang batil.
Perlu diperhatikan disini adalah bagaimana biinbi-ngan maupun penyuluhan yang tepat untuk siswa SLTP a-gar arahan yang diberikan dapat berhaail dengan baik dan mencapai tujuan yang semestinya.
2. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Penyuluhan
Rahayu Haditono dalam bulrunya mengemukakan 12 prinsip bim bingan sebagai berikut :
a. Bimbingan dan penyuluhan dimaksudkan untuk anak-anak o rang dewasa dan orang-orang yang sudah tua.
b. Tiap aspek dari pada kepribadian seseorang menentukan tingkah laku orang itu, sehingga usaha bimbingan yang bertujuan untuk memajukan penyesuaian individu, harus berusaha pula memajukan individu i tu dalam semua aspek aspek tadi.
c. Usaha-usaha bimbingan dalam prinsipnya harus menyelu-ruh kesemua orang, karena semua orang tentu mempunyai masalah-masalahnya yang butuh pertolongan.
d. Berhubungan dengan prinsip no.2 maka semua guru di se-kolah seharusnya menjadi seorang pembimbing, karena se mua murid saja membutuhkan bimbingan.
e. Sebaiknya semua usaha pendidikan adalah bimbingan, se-hingga alat-alat dan tehnik mengajar juga sebainya me-ngandung suatu dasar pandangan bimbingan.
f. Dalam memberikan suatu bimbingan harus diingat, bahwa semua orang meskipun sama dalam kebanyakan sifat-sif at nya namun mempunyai perbedaan-perbedaan individual dan perbedaan-perbedaan individual inilah yang harus .kita perhatikan.
luasi (penilaian) dan penyelidikan-penyelidikan indivi-dual.
Keduanya memerlukan sekali kumpulan oatatan-oatatan(oo-mulative records) mengenai kemajuan dan keadaan orang
I
anak yang dibimbing tadi.Dengan berbagai maoam test yang sudah distandardisasi-kan etau alat-alat evaluasi lain dapat diperoleh data-data misalnya mengenai kemampuan-kemampuan orang tadi, misalnya mengenai keoerdasannya, keuletannya dan seba-gainya. Juga data-data mengenai prestasinya, perhatian-nya serta sifat-sif at pribadiperhatian-nya. Data-data ini dikum-pulkan dan dioatat seoara teliti.
h. Haruslah diingat bahwa pergolakan-pergolakan sosial,eko nomi dan politik dapat menyebabkan timbulnya tingkah la ku-tingkah laku yang sukar atau penyesuaian-penyesuaian yang salah (maladjusment).
Berhubung dengan itu dibutuhkan juga kerja sama yang ba ik antara pembimbing dgn badan-badan atau yayasan-yaya-s an di mayayasan-yaya-syarakat yang mempunyai hubungan dengan uyayasan-yaya-saha bimbingan tedi.
i. Bagi anak-anak haruslah kita ingat, bahwa sikap orang tua dan suasana rumah sangat mempengaruhi tingkah laku anakJ berhubung dengan itu kadang-kadang bagi beberapa kesukaran sangat dibutuhkan pengertian, kesediaan
&
kercari jalan keluarnya.
j. Fungsi da.ri pada bimbingan ialah menolong orang supe.ya berani dan de.pat memikul tanggung jawab sendiri dalam me ngatasi kesuka.ran-kesuka.rannya, sehingga he.silnya de.pat berupa kemajuan dari pada keseluruhan pribadi orang yang bersangkutan tadi.
k. Usaha bimbingan harus bersifat lincah (fleksibel) sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masys.rakat serta kebutuhan individual.
1. Akhirnya tiada boleh dilupakan bahwa berhasil atau tidak nya sesuatu bimbingan sebagian besar tergantung kepada
orang yang minta tolong itu sendiri pada kesediaan ke-sanggupan dan proses-proses yang terjadi de.lam diri o-rangnya sendiri. Sedangkan menurut pendapat Drs HM. Ari-fin M Ed. prinsip-prinsip Bimbingan dan Penyuluhan menu-rut pandangan Filosof is de.lam pelaksanaannya adalah seba gai berikut 1
mau-J).
Setiap individu adalah organisme yang berkembang a-tau bertumbuh; dia adalah dalam keadaan yang senantiasa berobah; perkembangannya dapat dibimbing kearah pola hi dup yang menguntungkan bagi dirinya sendiri dan me.gi ma syarakat seki tar.4). Tiap individu dapat memperoleh keuntungan dengan pemberian bantuan dalam hal melakukan pilihan-pilihan, dalam hal memajukan kemampuan menyesuaikan diri serta dalam mengarahkan kepada kehidupan yang sukses.
5). Sekolah mempunyai tanggung jawab untuk mengembang-kan program bimbingan dan penyuluhan yang diperlumengembang-kan bagi setiap murid guna mencapai perkembangan yang mak-s imal baginya.
6). Masyarakat dapat memperoleh kemajuan karena adanya perkembangan serta kemampuan menyesuaikan diri dari pa-da anggota-anggotanya secara individual tersebut.
7). Setiap individu harus diberi hak sama serta kesempa tan sama dalam mengembangkan pribadinya masing-masing tanpa memandang perbedaan suku bangsa, agama dan ideo-logi dan sebagainya.
8), Setiap individu memiliki fitrah (kemampuan dasar) beragama yang dapat berkembang dengan baik bilamana di-beri kesempatan untuk itu melalui bimbingan yg baik.
atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fi trah itu. Tidak ada perobahan pada fitrah Allah. (Itulah)a-gama yang lurus, akan tetapi kebanyakan manusia ticlak menge tahuinya (Surat ar-Rum 130).
Disamping itu petunjuk lain yang memperkuat firman Allah diatas adalah sebagai berikut yang artinya :"Setiap anak di lahirkan di atas fitrahnya, maka orang tua keduanya dapat menjadikan dia pemeluk agama Yahudi atau agama Nasrani atau beragama Majusi"(Hadits riwayat Bukhari)
Perkembangan dari fitrah tersebut bergantung kepada usa-ha pendidikan, meskipun ruang lingkupnya dibatasi dengan s-gama tauhid (ber Tuhan Esa). Dalam hubungan ini maka bilama na ada orang yang ternyata mengalami perkembangan hidup be-ragama tidak sesuai dengan naluri tersebut, maka hal itu di sebabkan oleh karena ia tidak mendapatkan kesempatan sebaik baiknya untuk berkembang.
9). Perkembangan/pertumbuhan setiap individu adalah per-kembangan/pertumbuhan yang bersifat menyeluruh,tidak ha-nya dalam hal yang berhubungan dengan pengetahuan dan ke trampilan melainkan meliputi kepribadian serta perkemba-ngan menuju masa dewasa yang penuh.
10).Bimbingan dan penyuluhan berfungsi sebagai penunjang program pendidikan supaya program tersebut dapat berfung si sebaik mungkin dalam rangka mencapai tujuan.
nak, remaja ataupun dewasa, bahkan juga orang tua dapat memperoleh Bimbingan
&
Penyuluhan bila memerlukannya, ka-rena pelayanan BP. tidak membedakan antara perbedaansu-ku, agama, ras serta si kaya atau si miskin.
Sekolah selaku lembaga pendidikan, baik dari jenjang yang terendah (SD) sampai ke jenjang yang tertinggi (PT), mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan program BP. yang diperlukan bagi setiap siswa/mahasiswa, dalam rangka mencapai perkembanga:n yang maksimal. Terutama bagi lemba-ga Perguruan Tinggi yang memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan para mahasiswanya (outputnya), keberadaan BP sangat diperlukan, dalam rangka mempersiapkan tenaga-tena ga ahli, yang mampu mengemban misi nasional, misi ー・ュ「。セ@
ngunan bagi bangsa, negara dan agama, agar mereka memili-ki keuletan, ketangguhan sehingga memilimemili-ki kemandirian.
3, Fungsi-Fungsi Bimbingan
& Penyuluhan
Keberadaan Bimbingan
& Penyuluhan pada setiap lembaga
pendidikan (sekolah) haruslah berfungsi seoptimal mungkin agar peran BP. nampak jelas, sehingga mampu memberikan pe layanan-pelayanan terhadap para siswa/mahasiswa sesuai de ngan kebutuhan mereka. Agar BP. berfungsi memang diperlu-kan berbagai macam persyaratan seperti misalnya antara la in Ia. memiliki tenaga BP. yang memadai
c. memiliki program yang jelas/relevan dengan kebutuhan
siswa/mahasiswa.
Apabila BP. mampu melaksanakan fungsi-fungsinya maka
akan dapat di;r.asakan peranan BP. bagi para
siswa/mahasis-wa. Bimbingan dan penyuluhan di sekolah merupakan suatu
usaha pemberian bantuan yang dilakukan terhadap individu
anak didik yang bermasalah, pelayanan bimbingan dan penyu
luhan melaksanakan beberapa fungsi/tugas.:
Menurut Prof HM. Arifin M Ed. 、セャ。ュ@ bukunya "Pedoman
Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama"
rnengelornpok-kan fungsi bimbingan dan penyuluhan sebagai berikut :
1). Fungsi urnum birnbingan dan penyuluhan adalah:
a). Mengusahakan agar siswa (anak birnbing) dapat
terhindar dari segala gangguan dan hambatan yang
rnengancam kelancaran proses perkembangan dan ...
per-turnbuhan.
b). Membantu rnemecahkan kesulitan yang dialami
o-leh setiap siswa.
c). Mengungkapkan tentang kenyataan psikologis
da-ri siswa yang bersangkutan, yang rnengenai
kemampu-an diri sendiri, minat dkemampu-an perhatikemampu-annya terhadap
pelajaran dan bakat yang dimilikinya yang
berhubu-ngan deberhubu-ngan cita-cita yang ingin dicapai.
d). Melakukan pengarahan terhadap perturnbuhan dan
perkernbangan siswa sesuai dengan kenyataan bakat,
titik optimal yang mungkin dicapai.
e). Memberikan informasi (keterangan) tentang
·Se-gala hal yang diperlukan oleh siswa baik dalam
bi-dang jabatan/kekaryaan maupun dalam bibi-dang
akade-mis (ilmu pengetahuan).
f). Menunjang dan menjadi proses pengiring dari se
luruh proses belajar mengajar di sekolah.
2). Fungsi khusus bimbingan dan penyuluhan adalah
a). Fungsi menyalurkan, yaitu menyangkut bantuan
kepada siswa dalam rnernilih jurusan sekolah, jenis
sekolah dan jenjang selanjutnya.
b). Fungsi rnenyesuaikan pribadi siswa dengan
kema-juan dalam perkembangan secara optimal.
c). Fungsi mengadaptasikan program pengajaran di
sekolah agar sesuai dengan bakat, rninat, kemarnpuan
serta kebutuhan.
Melihat beberapa fungsi diatas jelas terlihat
tu-gas guru bimbingan dan penyuluhan itu sangat
berat,se-hingga rnemerlukan pula bantua dari f ihak lain dalam
hal staf pengajar juga kepala sekolah. Jika
fungsi-fungsi tersebut benar-benar dilaksanakan dengan baik,
maka jalannya kegiatan birnbingan dan penyuluhan dalam
pencapaian tujuan pendidikan akan lebih baik dan
ber-hasil.
Sebagai kelanjutan dari fungsi tersebut adalah
sehing-asai hal-hal tertentu seperti ketrampilan, lebih mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan sebagainya.
Fungsi seorang pembimbing di sekolah ialah
memban-tu kepala sekolah beeerta stafnya didalam
menyelengga-rakan kesejahteraan sekolah (schoolwelfare).
Sehubung-an dengSehubung-an fungsi ini maka seorSehubung-ang pembimbing mempunyai
tugas-tugas tertentu sesuai pendapat Drs. Bimo Walgito
dalam bukunya :"Bimbingan dan Penyuluhan di Seholah"
1). Mengadakan penelitian ataupun observasi terhadap
situasi atau keadaan sekolah, baik mengenai perala
tannya, tenaganya, penyelenggaraannya maupun
akti-fitas-aktifi tas yang lain.
2). Berdasarkan atas hasil penelitian atau observasi
tersebut, maka pembimbing berkewajiban memberikan
saran-saran ataupun pendapat-pendapat kepada
kepa-da kepala sekolah ataupun kepakepa-da staf pengajar yg
lain demi kelancaran dan kebaikan sekolah.
3). Menyelenggarakan bimbingan terhadap anak-anak baik
yang bersifat preventif maupun yang bersifat korek
tif atau kuratif.
a). Yang bersifat preventif yaitu dengan menjaga
jangan sampai anak-anak mengalami kesulitan-kesuli
tan, menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan,
dapat ditempuh antara lain dengan :
(1) mengadakan papan bimbingan untuk berita-be
(2) mengadakan kotak masalah atau kotak tapya
untuk menampung segala persoalan atau
perta-nyaan yang diajukan secara tertulis, sehingga
dengan demikian bila ada masalah dapat dengan
segera diatasi.
(3) menyelenggarakan kartu pribadi sehingga de
ngan demikian pembimbing ataupun staf
penga-j ar yang lain dapat mengetahui data dari anak
bila diperlukan.
(4) memberikan penjelasan-penjelasan atau
ce-ramah yang dianggap penting, diantaranya mis
alnya cara belajar yang ef ゥウゥセョN@
(5) mengadakan kelompok belajar, sebagai cara
atau tehnik belajar yang cukup baik bila
di-laksanakan dengan sebaik-baiknya.
(6) mengadakan diskusi dengan anak-anak
seca-ra kelompok atau perseoseca-rangan mengenai
cita-cita ataupun kelanjutan studi serta pemilihan
jabatan kelak.
(7) mengadakan hubungan yang harmonis dengan o
rang tua ataupun wali murid, agar kerja sama
yang baik antara sekolah dan rumah.
Masih banyak lagi langkah-langkah yang dapat
diambil dalam rangka yang preventif ini.
b). Yang bersifat preventif ialah suatu usaha
keadaan yang tidak baik.
c). Yang bersifat korektif ialah mengadakan konse
seling kepada anak yang mengalami
kesulitan-kesu-lita, yang tidak dapat dipecahkan sendiri, yg mem
butuhkan pertolongan dari f ihak lain.
4),
Kecuali hal-hal tersebut diatas pembimbingmengambil langkah lain yang dipandang perlu
untuk kesejahteraan sekolah atas persetujuan
pala sekolah.
dapat
demi
ke-Melihat uraian diatas maka akan terlihat kepada
kita bahwa betapa tidak ringannya tugas seorang pembi
mbing yang ada dalam suatu sekolah yang sering
diyangkan bahwa pembimbing di sekolah tidak begitu
ba-nyak soal-soal yang dihadapi.
Mengingat banyaknya dan beratnya tugas pembimbing
di sekolah, maka banyaklah hal-hal atau syarat-syarat
yang harus dipenuhi oleh seorang pembimbing, baik sya
rat-syarat yang bersifat intelektual maupun
syarat-syarat lai.n.
Pendapat lain tentang fungsi Bimbingan dan
Penyu-luhan menurut Drs W. Lusikooy dalam bukunya :"Bimbing
an dan Penyuluhan di Perguruan Tinggi" dijelaskan
se-bagai berikut :•Fungsi Bimbingan dan Penyuluhan
seba-gaimana telah dirumuskan menyentuh setiap segi
kepri-badian seseorang, baik fisik, mental, emosional dan
aktifitas mahasiswa, dengan menggunakan semua potensi
yang ada padanya serta memanf aatkan semua kesempatan
yang tersedia dalam lingkungannyn.
Pada umumnya bimbingan memiliki 3 fungsi utama ya
itu : fungsi penyaluran, fungsi adaptasi dan fungsi
penyesuaian.
Fungsi penyaluran : ialah fungsi bimbingan dalam
hal membantu mahasiswa memilih jurusan yang sesuai de
ngan minat, bakat, cita-cita dan ciri-ciri pribadi la
innya, kegiatan dan fungsi kegiatan kurikuler.
Kegia-tan dan fungsi bimbingan ini meliputi pula bantuan un
tuk rnernilih kegiatan-kegiatan kurikuler pada jurusan
dirnana individu yang bersangkutan berada. Dalam rnelak
sanakan fungsi ini, penyuluh perlu kerja sama dengan
petugas-petugas lainnya, baik yang bertugas di dalam
rnaupun di luar perguruan tinggi.
Fungsi pengadaptasian, ialah fungsi rnerobantu staf
akadernis untuk mengadaptasikan program pengajaran
pa-da rninat, kernarnpuan pa-dan kebutuhan rnahasiswa. Dengan
informasi rnengenai roahasiswa, penyuluh dapat mernbantu
dosen untuk mernperlakukan rnahasiswa secara tepat baik
dalam menyusun program studi maupun mernilih rnata
ku-liah yang sesuai ataupun dalam memilih metode
rnenga-j ar yang tepat.
Fungsi penyesuaian, ialah fungsi birnbingan dalam
pri-cara optimal. Fungsi ini dilaksanakan dalam mengiden
tifikasi, memahami, menghadapi dan memecahkan
maaa-lahnya.
Secara khusus, tujuan dan fungsi bimbingan di PT
berlandaskan pada dasar pengakuan bahwa :
1). Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dan oleh se
bab itu nilai pribadinya tinggi.
2). Manusia mempunyai potensi spiritual dan material
potensi yang belum berkembang dapat dikembangkan
untuk kepentingan individu yang bersangkutan.
3). Manusia adalah makhluk biososial.
4). Manusia mempunyai kecenderungan untuk
memperbai-ki dirinya dan dengan demimemperbai-kian manusia mempunyai
harga diri.
5). Manusia dapat berkomunikasi dan dalam
berkomuni-kasi ia cenderung untuk mempertahankan dirinya.
6). Manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan,
de-ngan kata lain potensi tidak selamanya sama anta
ra individu
7). Manusia mempunyai kebutuhan yang selalu
berkem-bang sesuai dengan tingkat perkemberkem-bangannya dan
kondisi dimana ia berada.
Dasar pengakuan ini mengandung landasan etika da
ri bimbingan dan penyuluhan serta mencerminkan
seba-gian sendi Pancasila, yang harus diperhatikan oleh
i-stat pengajar yang ditunjuk sebagai dosen penyuluh,
kalau mereka memiliki pengetahuan tentang
psikodina-mika tentang perkembangan mahasiswa, struktur
kepri-badiannya dan perkembangan individu dan proses
bela-serta ketrampilan dalam proses penyuluhan bela-serta
eva-luasi terhadap penyuluhan.
4. Tehnik-Tehnik Bimbingan
&
PenyuluhanMenurut pendapat I. Djumhur dan Drs. Moh. Surya
da-lam bukunya Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, bahwa
tehnik-tehnik bimbingan adalah memerlukan pendekatan-pen
dekatan : yaitu pendekatan secara kelompok dan
pendekat-an secara individual. Pendekatpendekat-an secara kelompok disebut
juga bimbingan kelompok (group guidance) dan pendekatan
secara individual disebut individuil counseling atau
pe-nyuluhan individual.
a. Bimbingan kelompok (group guidance)
Tehnik ini dipergunakan dalam membantu murid atau
sekelompok murid memecahkan masalah-masalah dengan me
lalui kegiatan kelompok. Masalah yang dihadapi
mung-kin bersifat kelompok, yaitu yang dirasakan bersama
oleh kelompok atau bersifat individual yaitu
dirasa-kan oleh individu sebagai anggota kelompok. Dengan de
mikian penyelenggaraan bimbingan kelompok mungkin
di-maksudkan untuk membantu mengatasi masalah bersama
a-tau membantu seorang individu yang menghadapi masalah
pok yaitu :
1 ) • home room program 5). organisasi murid
2). karyawisata 6). sosiodrama
3). diskusi kelompok 7). psikodrama
4). kegiatan kelompok 8). remedial teaghing
1). Home room program
Yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan deng
an tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya le
bih baik, sehingga dapat rnembantunya secara efisien.
Kegiatan ini dilakukan dalarn kelas dalam bentuk
per-temuan antara guru qengan murid di luar jam-jam
pe-lajaran untuk mernbicarakan beberapa hal yang
diang-gap perlu. Dalam program hoome room ini hendaknya di
ciptakan suatu situasi yang bebas dan menyenangkan,
sehingga murid-murid dapat mengutarakan perasaannya
seperti di rumah. Atau dengan kata lain hoome room
ini ialah membuat suasana kelas seperti dirurnah.
Da-lam kesempatan itu diadakan tanya jawab,
merencana-kan suatu kegiatan, menarnpung pendapat dan
sebagai-nya. Program hoorne room dapat diadakan secara
perio-dik (berencana) atau dapat pula dilakukan se
waktu-waktu. Dalam contoh diatas digambarkan ketika guru
merencanakan untuk mengadakan peninjauan ke proyek
jalan raya. Murid-murid diberi kebebasan untuk
bica-ra, bertanya dan mengajukan usul.
- masalah belajar
- masalah penggttnaan waktu senggang
- dan masalah-masalah lain seperti persahabatan, masalah keluarga dan sebagainya.
Dalam contoh digambarkan bagaimana diskusi
kelom-pok telah memberikan kesempatan kepada Mardi untuk me
ngembangkan harga dirinya.
4). Kegiatan kelompok
Kegiatan kelompok dapat merupakan tehnik yang
ba-ik dalam bimbingan, karena kelompok memberba-ikan
kesem-patan kepada individu untuk berpartipasi dengan
seba-ik-baiknya. Banyak kegiatan tertentu yang lebih berha
sil jika dilakukan dalam kelompok. Untuk
mengembang-kan bakat-bakat dan menyalurmengembang-kan dorongan-dorongan
da-pat dilakukan rnelalui kegiatan kelornpok. Dengan
kegi-atan ini setiap anak rnendapat kesempkegi-atan untuk menyum
bangkan pikirannya. Juga dapat mengernbangkan rasa tan
ggungjawab. Tehnik sosiometri dapat banyak menolong
dlam pembentukan kelompok. Dalam contoh diatas Mardi
berkesempatan untuk memimpin kawan-kawannya dalam mem
buat pekerjaan bersama dan dalam kesempatan itu ia me
mperoleh harga diri.
5 ). Organisasi murid
Organisasi rnurid baik dalam lingkungan sekolah ma
upun di luar sekolah, dapat merupakan salah satu
teh-nik dalam birnbingan kelompok. MelaRui organisasi ini
rid mendapat kesempatan untuk belajar mengenal
berba-gai aspek kehidupan sosial. Mengaktifkan murid dalam
organisasi murid dapat mengembangkan bakat
kepemimpi-nan di samping memupuk rasa tanggi;mgjawab dan harga
diri. Dalam contoh Mardi dijadikan sebagai ketua
ke-las.
6). Sos iodrama
Sosiodrama dipergunakan sebagai suatu tehnik
di-dalam memecahkan masalah-masalah sosial dengan
mela-lui kegiatan bermain peranan. Didalam sosiodrama ini
individu akan memerankan suatu peranan tertentu dari
suatu situasi masalah sosial.
Dalam kesempatan ini individu akan menghayati
se-cara langsung situasi masalah yang dihadapinya. Dari
pementasan itu kemudian diadakan diskusi mengenai
ca-ra-cara pemecahan masalahnya.
7). Psikodrama
Jika sosiodrama merupakan tehnik untuk memecahkan
masalah-masalah sosial, maka psikodrama adalah tehnik
untuk memecahkan masalah-masalah psychis yang dialami
oleh individu. Dengan memerankan suatu peranan terten
tu, konflik atau ketegangan yang ada dalam dirinya da
pat dikurangi atau dihindarkan. Kepada kelompok murid
dikemukakan suatu ceritera yang didalamnya
kan dimuka kelas. Bagi murid yang mengalami
ketegang-an, permainan dalam peranan itu dapat mengurangi
ke-tegangannya.
8). Remedial teaching
Remedial teaching atau pengajaran remedial yaitu
bentuk pengajaran yang diberikan kepada seorang murid
untuk membantu memecahkan kesulitan belajar yang
di-hadapinya. Remedial teaching ini mungkin berbentuk pe
nambahan pelajaran, pengulangan kembali, latihan-lati
han, penekananaspek-aspek tertentu, tergantung dari
jenis dan tingkat kesulitan belajar yang dialami
mu-rid. Remedial teaching ini merupakan salah satu
teh-nik memberikan bimbingan yang dapat diberikan secara
kelompok ataupun individual tergantung kesulitannya.
Jika kesulitan itu dirasakan oleh suatu kelompok
ma-ka diberima-kan secara kelompok, sedangma-kan jima-ka hanya di
alami oleh seorang murid saja maka diberikan secara
individual. Tehnik remedial ini dilaksanakan setelah
diadakan diagnose terhadap kesulitan yang dialami
mu-rid.
Dalam contoh digambarkan tehnik remedial sebagai
salah satu tehnik yang セゥァオョ。ォ。ョ@ untuk membimbing Mar
di dalam mengatasi kesulitan belajarnya.
b. Penyuluhan individual (individual counseling)
Counseling atau penyuluhan merupakan salah satu
an bantuan dilakukan dengan hubungan yang bersif at fa
ce to face relationship (hubungan empat mata)., yang
dilaksanakan dengan wawancara antara konselor dengan
kasus. Masalah yang dipecahkan melalui tehnik
counse-ling ini ialah rnasalah-masalah yang sifatnya pribadi.
Dalarn counseling hendaknya konselor bersikap
pe-nuh simpati dan empati. Sirnpati ertinya menunjukkan a
danya sikap turut merasakan apa yang sedang dirasakan
oleh kasus (counselee). Dan empati artinya berusaha
rnenempatkan diri dalam situasi diri cuunselee dengan
segala masalah yang dihadapinya. Dengan sikap ini
co-unselee akan rnemberikan kepercayaan yang sepenuhnya
kepada konselor. Dan ini sangat rnernbantu keberhasilan
dalarn counseling yaitu :
1). directive counseling, yaitu tehnik counseling
di-mana yang paling berperan ialah counselor; counselor
berusaha rnengarahkan counselee sesuai dengan
rnasalah-nya.
2). non-directive counseling, tehnik ini kebalikan da
ri tehnik diatas, yaitu semuanya berpusat pada counse
lee. Counselor hanya rnenampung pembicaraan, yang
ber-peranan ialah counselee. Counselee bebas bicara sedan
gkan 」ッオョウ・ャッイセュ・ョ。ューオョァ@ dan rnengarahkan.
3). g@lective counseling, yaitu carnpuran dari kedua
tehnik diatas.
bu-nyuluhan Agama" perlu adanya metode eductive. Metode
ini sebenarnya hampir sama dengan metode
client-cen-tered di atas hanya bedanya terletak pada lebih mene
kariJcan pada usaha mengkorek sumber perasaan yang
di-rasa menjadi beban tekanan batin client serta mengak
tifkan kekuatan/tenaga kejiwaan client (potensi
di-namis) dengan melalui pengertian tentang realitas si
tuasi yang dialami olehnya. Oleh karenanya maka inti
dari pada metode ini adalah pemberian 'insight' dan
klarifikasi(pencerahan) terhadap unsur-unsur
kejiwa-an ykejiwa-ang menjadi sumber konflik seseorkejiwa-ang. Jadi
disi-ni juga nampak bahwa sikap counselor ialah
memberi-kan kesempatan seluas-luasnya kepada client untuk
mengekpresikan (melahirkan) segala gangguan kejiwaan
yang disadari menjadi problema baginya. Hubungan cou
nselor dengan counselee (client) dalam hal ini menga
ndung kebebasab khusus dan bersifat konsultatif•
se-dangkan counselor selanjutnya menganalisa fakta keji
waan counselee untuk penyembuhan dan sebagainya.
Metode ini diperkenalkan oleh Dr. Seward Hiltner
dalam bukunya "Pastoral Counseling", Hiltner menggam
ba.rkan bahwa counseling Jlgama itu sebagai suatu
tur-ning the corner, yakni counseling agama perlu
membe-lokkan sudut pandangan client yang dirasakan sebagai
problem hidupnya kepada sumber kekuatan konflik
sakan konflik itu. Dengan demikian client akan meng-erti/memahami sudut pandangan baru serta posisi baru dimana ia berada dan sebagainya.
Hiltner jelas mendasarkan metodenya itu pada pri nsip-prinsip ilmu jiwa dinamik (kekuatan pendorong dalam diri manusia) seperti nafsu, motivasi.
Selanjutnya adalah metode Psychoanalistis; meto-de dimaksud juga t.erkenal di dalam counseling yang mula-mula diciptakan oleh Sigmund Freud. Metode ini berpangkal pada pandangan bahwa semua manusia i tu bi lamana f ikiran dan perasaannya tertekan oleh kesada-ran dan perasaan atau motive-motive tertekan terse-but tetap masih aktif mempengaruhi segala tingkah la kunya meskipun mengendap didalam alam ketidak sadar-an (Das-Es) ysadar-ang disebutnya "verdrongen complexen".
Sa-Ioh (lapisan atas kesadaran) atau dalam istilah
Ing-gris disebut masing-masing "the Id, Ego dan The Super
ego".
Kepribadian manusia menurut teori ini sangat
di-pengaruhi oleh faktor pengalaman masa kanak-kanak yg
kemudian melanjut sampai dewasa. Bila pada masa kanak
kanak terjadi konflik yang menyakitkan yang pada masa
itu tidak terselesaikan dengan baik, maka akibatnya
konflik semaoam itu akan melanjut terus selama hidup
meskipun tidak lagi disadari. Keadaan tersebut akan
mempengaruhi fikiran dan perasaan serta tingkah
laku-nya disertai dengan ketegangan-ketegangan emosional
yang mengakibatkan ketidak mampuan menyesuaikan diri
dengan lingkungan hidupnya. Inilah suatu problema yg
besar bagi manusia yang tidak mudah untuk disembuhkan
dan mungkin inilah yang disebut penyakit mental. Bila
mana counselor menghadapi kenyataan demikian ia harus
mengirimkan client kepada psychiater, psychologis
a-tau psychotherapist, karena hal tersebut berada
dilu-ar tugasnya.
Alat-alat yang sangat berguna bagi pelaksanaan me
tode tersebut diatas perlu juga diperoleh oleh para
penyuluh/pembimbing yang meliputi : data-data hasil
pelbagai test misalnya Test Hasil Belajar (THB), Test
Keoerdasan, Test Kepribadian, Test tentang tingkah la
de-tentang riwayat hidup seseorang). Disamping itu juga
rapor dan hasil ujian sekolah dan sebagainya adalah
merupakan data yang dapat membantu
pembimbing/penyul-uh dalam melaksanakan tugasnya. Dalam hubungan
deng-an penggunadeng-an metode tersebut para petugas BP
disam-ping harus menguasai tentang tehnik-tehnik BP dalam
manangani masalah, maka perlu juga mengetahui
terha-dap pelayanan-pelayanan pokok dalam Bimbingan dan
Pe-nyuluhan. Pelayanan-pelayanan pokok tersebut adalah
sebagai berikut :
a). Pelayanan pengumpulan data tentang murid
Sesuai dengan pengertian bahwa bimbingan adalah
bantuan bagi individu yang mengahadapi masalah, maka
sudah tehtu berhasil tidaknya suatu usaha bantuan
da-lam rangka bimbingan akan banyak bergantung dari kete
rangan-keterangan atau informasi-informasi tentang in
dividu tersebut. Informasi tentang individu akan
me-nentukan jenis masalah, jenis bimbingan,
tehnik-teh-nik dan alat-alat yang dibutuhkan. Oleh karena itu pe
ngumpulan data seperti ini merupakan langkah pertama
dalam kegiatan bimbingan secara keseluruhan.
Dalam pelaksanaan pengwupulan data ini perlu
di-tetapkan jenis data yang dikumpulkan, alat pengumpul
data, sumber data dan tempat penyimpanan data.
Jenis-jenis data yang dikumpulkan :
ketera-tanggal dan tempat kelahiran, age.ma, orang tua
&
sebagainya.2). Data tentang keluarga, yang meliputi ketera-ngan tentang latar belakang keluarga murid-murid seperti status keluarga, jumlah anggota keluarga agama, pekerjaan orang tua, jumlah saudara dan sebagainya.
3). Data tentang kesehatan dan pertumbuhan jasma ni, yaitu keterangan-keterangan tentang keadaan kesehatan, seperti : penyakit yang pernah dideri ta, gangguan kesehatan, berat badan, tinggi ba-dan, pengobatan yang pernah diperoleh, ciri-ciri jasmani dan sebagainya.
4). Data tentang proses perkembangan, yaitu yang meliputi keterangan tentang fase-fase perkembang an, keadaan perkembangan, aspek-aspek khusus,se-perti : bahasa, berpikir, emosi, kecerdasan dan sebagainya. Juga tentang gangguan-gangguan dalam perkemabngannya.
5). Data tentang lingkungan masyarakat sekitar, yang meliputi keterangan tentang kehidupan ma-syarakat sekitar murid, adat istiadat, satus so-sial, kepercayaan, norma-norma sosial dan seba-gainya.
pendidika.n,se-13).Data tentang cita, yang meliputi
cita-cita tentang pendidikan, pekerjaan, tempat ting
gal, kehidupan, teman hidup dan sebagainya.
14).Data tentang kebiasaan sehari-hari, baik di
rumah, di sekolahmaupun di masyarakat.
b). Pelayanan pemberian penerangan
Yang dimaksud dengan pelayanan ini ialah
membe-rikan penerangan-penerangan yang sejelas-jelasnya
&
selengkap-lengkapnya mengenai berbagai hal yang
di-perlukan oleh setiap murid, baik tentang pendidikan
pekerjaan, sosial maupun pribadi. Kegiatan
pelayan-nan penerangan antara lain memberikan penerangan-pe
nerangan berupa :
1). Penerangan bidang pendidikan.
Yang meliputi pemberian penerangan berbagai
as-pek tentang pendidikan seperti :
(1).0rientasi kehidupan sekolahyang akan di
masuki atau yang sedang dimasuki.
(2).Cara-cara belajar yang baik.
(3).Perencanaan pendidikan.
(4).Pemilihan kegiatan-kegiatan belajar
2). Peneranga dalam bidang pekerjaan.
Yaitu pemberian penerangan tentang berbagai hal
yang berhubungan dengan pekerjaan seperti jenis
pekerjaan, sya.rat-syarat pekerjaan, pendidikan
Yaitu pemberian keterangan tentang berbagai
in-formasi yang berhubungan dengan masalah-masalah
sosial budaya yang perlu diketahui murid dalam
proses penyesuaiannya. Misalnya penerangan menge
nai : keadaan lingkungan masyarakat, adat
istia-dat yang berlaku, nilai-nilai sosial, kesenian,
penemuan-penemuan tehnologi, toko, kantor pos
&
sebagainya.
4). Penerangan tentang perkembangail pribadi.
Yaitu pemberian penerangan tentang berbagai hal
yang berhubungan dengan berbagai perkembangan
pribadi, misalnya perkembangan emosi, cita-cita,
kehidupan seks, konflik-konflik dan penyelesaian
nya.
c).
Pelayanan penempatanHakekat dari pelayanan penempatan ini adalah mem
bantu individu memperoleh penyesuaian diri dengan ja
lan menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai.Yang
menjadi tujuan pelayanan penempatan ini ialah agar
setiap individu dapat memperoleh posisi yang sesuai
dengan keadaan dirinya, seperti minat,
kecakapan,ba-kat, cita-cita, tingkat perkembangan dan sebagainya.
Kegiatan pelayanan penempatan terutama membantu
individu dalam hal
1). Penempatan murid dalam kelompok belajar
4). Penempatan dalam jurusan yang sesuai
5 ) •
Penempatan dalam latihan khusus tertentu6). Penempatan dalam pekerjaan tertentu
7). Penempatan dalam kegiatan yang sesuai
deng-an minat, bakat, kecerdasdeng-an ddeng-an kecakapdeng-an.
__
,d). Pelayanan penyuluhan (Counseling)
Dalam uraian-uraian sebelumnya, telah dibahas
bahwa penyuluhan merupakan salah satu tehnik
bimbi-ngan dan knrenanya merupakan salah satu pelayanan
bimbingan. Penyuluhan merupakan salah satu bagian
yang tak dapat dipisahtan dari· bimbingan.
Bimbing-an tBimbing-anpa penyuluhBimbing-an adalah sama dengBimbing-an pendidikBimbing-an
tanpa pengajaran atau perawatan tanpa pengobatan.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa penyuluhan
merupakan inti kegiatan program bimbingan. Seperti
telah dikatakan di atas bahwa penyuluhan merupakan
suatu pertalian individual (pribadi), dimana yg
sa-tu (Counselor) membansa-tu yang lain (Counselee) unsa-tuk
memcahkan masalah-masalahnya.
Kegiatan penyuluhan ini disamping berfungsi
se-bagai therapi (penyembuhan), dapat pula berfungsi
sebagai cara pengumpulan data. Penyuluhan merupakan
kegiatan profesional, artinya dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki pendidikan dan keahlian, serta
pengalaman khusus dalam bidang penyuluhan.
dengan sekolah, keluarga, sosial, pribadi dan
pe-kerjan.
e). Pelayanan pengaj aran
Yang dimaksud dengan pelayanan pengajaran
ia-lah kegiatan pemberian bantuan kepada murid-murid
dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam
pengajar-an atau mengatasi kesulitpengajar-an-kesulitpengajar-an pada umumnya,
dengan melalui kegiatan pengajaran. Yang menjadi tu
juan ialah agar setiap murid memperoleh penyesuaian
diri yang baik serta mengembangkan kemampuannya
se-cara optimal dalam kegiatan pengajaran. Dengan pela
yanan pengajaran ini diharapkan setiap murid dapat
memperoleh pengajaran yang sebaik-baiknya, sesuai
dengan kemampuan dirinya.
Kegiatan pelayanan ini antara lain :
1). Menyelenggarakan pelajaran yang sebaik-baik
nya sesuai dengan minat, bakat, kemampuan
&
ci-ta murid.
2). Membantu memikirkan dan menyusun kurikulum
sekolah.
J).
Membantu murid-murid dalam menggunakan alatalat/fasilitas pelajaran, misalnya laboratorium
alat-alat peraga dan sebagainya.
4). Menyusun program kegiatan kurikuler dan
ex-tra-kurikuler.
-6). Menyelenggarakan program remedial teaching.
7). Menertibkan praktek-praktek privat les.
f).
Pelayanan penelitian dan penilaian (evaluasi)Agar program pendidikan dan khususnya program
bimbingan dapat berjalan lancar dengan
sebaik-baik-nya maka dalam program bimbingan perlu diselenggara
kan pelayanan penelitian dan evaluasi (penilaian).
Tujuan pelayanan ini ialah untuk mengadakan
peneli-tian dan penilaian mengenai berbagai masalah yg ber
hubungan dengan kegiatan program Bimbingan den
Pe-nyuluhan. Program bimbingan yang baik senantiasa me
ndasarkan diri pada hasil-hasil penelitian dan peni
laian.
Maka jelaslah bahwa kegiatan penelitian dan
pe-nilaian ini merupakan salah satu jenis pelayanan bi
mbingan.
g). Pelayanan hubungan masyarakat
Di samping memberikan pelayanan kepada murid-mu
rid dan personil sekolah lainnya, kegiatan
bimbing-an memberikbimbing-an pelaybimbing-anbimbing-an pula kepada pihak-pihak
lu-ar sekolah, yaitu masylu-arakat. Tujuan pelayanan ini
ialah untuk bekerja sama dengan berbagai pihak
di-masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang
berhubungan 、・ョァセョ@ masalah murid-murid seperti kena
kalan anak, pembolosan, kelesuan belajar, drop-out,
ni antara lain dengan kegiatan-kegiatan seperti:per
temuan (rapat) orang tua murid, seminar atau
disku-si, pameran dan pertunjukan-pertunjukan, publikadisku-si,
kunjungan rumah (home visit), pemanggilan orang tua
kesekolah, kerja sama dengan berbagai lembaga
&
kunjungan ke obyek-obyek penting.
5. Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan
Tujuan bimbingan dan penyuluhan sebenarnya sudah da
pat dilihat dari pengertian bimbingan dan penyuluhan
i-tu sendiri, yaii-tu uni-tuk membani-tu siswa memahami dirinya
sendiri, sehingga sanggup mengarahkan diri dan
berting-kah laku yang wajar, sesuai dengan tuntunan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Sebenarnya secara tersirat tujuan bimbingan dan
pe-nyuluhan itu telah terdapat didalam al-Qur'an surat
as-Syura ayat 52 yang artinya adalah sebagai berikut :" •••
Dan sesungguhnya kamu akan dapat membimbing kepada
ja-lan lurus "•
Maksud dari ayat tersebut adalah bahwa setiap
manu-sia dapat membimbing dan mengarahkan seseorang yang
da-pat menyelamatkan kaumnya baik di dunia maupun di
akhe-rat.
Menurut Drs. Juhan Wijaya dalam bukunya : "Psikologi Bimbingan" menjelaskan bahwa tujuan bimbingan dan penyu
luhan di sekolah adalah sebagai berikut :
kemampuan-ke-sikap-sikapnya.
b. Membantu individu untuk memahami, menerima
&
mempergunakan sifat-sifatnya,
c. Menolong individu menyadari aspirasi-aspirasinya
sesuai dengan sif at-sif atnya.
d. Memberi kesempatan kepada individu untuk mempela
jari bidang-bidang pekerjaan dan usaha-usaha pen
didikan.
e, Membantu individu mengembangkan kesadaran
-ten-tang nilai.
f. Membantu individu memperoleh
pengalaman-pengala-man yang akan membantu dalam menentukan
pilihan-pilihannya secara bebas.
g. Membantu individu mengembangkan
potensi-potensi-nya secara optimal sehingga dia menjadi individu
yang cakap.
h. Membantu individu sehingga menjadi semakin dapat
mengarahkan diri-sendiri.
Dengan melihat beberapa tujuan Bimbingan dan
Penyu-luhan di atas nampak semakin terlihat betapa besarnya
manfaat yang diperoleh bagi peserta didik dari adanya
kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan.
Sedangkan tujuan Bimbingan dan Penyuluhan di
Pergu-ruan Tinggi menurut Drs W. Lusikooy adalah sebagai beri
kut :"Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan di Perguruan Ting
pendi-an diri dalam kemajupendi-an di Pergurupendi-an Tinggi.
d. Membantu mahasiswa menyusun rencana studi
&
be-ban studinya.
e. Membantu mahasiswa mengadakan pilihan terhadap
mata kuliyah mayor maupun minor sesuai dengan
kemampuan dan waktu yang tersedia.
f. Mengevaluasi serta mengembangkan kehidupan
so-sial, melalui berbagai macam kegiatan didalam
&
diluar kampus.
g. Meningkatkan disiplin dan ketahanan diri dalam
belajar.
h. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan aktivi
-tas di bidang kultural.
i. Mendorong mahasiswa mengembangkan diri-sendiri.
j. Mengembangkan pengetahuan tentang dunia kerja,
kesempatan kerja serta rasa tanggung jawab
me-milih suatu kesempatan kerja tertentu.
k, Mengembangkan ketrampilan dalam penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Tujuan khusus pelayanan bimbingan dan pelayanan
dilihat dari kepentingan mahasiswa adalah agar :
a. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami diri
sen-diri, tujuan yang ingin dicapai melalui belajar
di Perguruan Tinggi.
b. Dapat mengetahui masalah dalam studi dan mengam
c. Dapat menyalurkan kemampuan sesuai dengan ..
bi-dang studi yang dipilihnya.
d. Mempunyai kemampuan untuk mengatasi berbagai ma
cam tantangan sekarang maupun yang akan datang,
dengan memiliki emosi yang stabil.
e. Membantu mereka mengetahui dan memahami
berba-gai tugas serta peraturan Perguruan Tinggi
tem-rat mereka belajar.
Selain pelayanan bimbingan dan penyuluhan
kepa-da mahasiswa, maka staf pengajar, orang tua
maha-siswa dan pimpinan Perguruan Tinggi dapat pula
di-berikan pelayanan. Pelayanan kepada staf antara la
in
a. Membantu staf pengajar dalam hubungan dengan ma
hasiswa serta kebutuhan dan masalahnya.
b. Membantu staf pengajar menemukan mahasiswa yang
berbakat dan mengembangkan kemampuan mahasiswa
itu secara maksimal.
c. Membantu memberikan pengertian akan pentingnya
keterlibatan staf pengajardalam keseluruhan pro
gram pendidikan khususnya dalam usaha menunjang
program belajar di Perguruan Tinggi.
Pelayanan kepada orang tua meliputi :
a. Membantu orang tua mengerti kemampuan dan keter
batasan serta keinginan puteranya.
peratur-Tinggi yang bersangkutan
Pelayanan kepada Perguruan Tinggi meliputi :
a. Memberikan inf ormasi mengenai mahasiswa dan ma
salahnya sebagai bahan pertimbangan dalam
pe-ngambilan: .. .kebijaksanaan bila diperlukan.
b. Melakukan berbagai test psikologi yang diminta
oleh pimpinan bagi mahasiswa, misalnya dalam
pemilihan mahasiswa teladan, pemberian bea sis
wa dan lain-lain.
c. Melakukan berbagai survey mengenai kehidupan
mahasiswa yang akan dijadikan bahan oleh Pergu
ruan Tinggi untuk memperbaiki kehidupan
maha-siswa, misalnya fasilitas perumahan,
perpusta-kaan, kesehatan, beasiswa dan fasilitas
lain-nya.
Tujuan dari penyuluhan sebagai penyelesaian
prob-lema-problema personal.
Dalam menangani problema-problema personal
da-ri seorang yang disuluh, tujuan dada-ri penyuluh dan
yang disuluh adalah pencapaian penyelesaian yg me
muaskan secepat mungkin. Dalam memberikan bantuan
penyuluh harus menggunakan prinsip-prinsip di
ba-wah ini :
a. Membantu yang disuluh mengenal apa yang merupa
kan anggapan umum tentang tingkah laku normal,
pat diterima terhadap situasi problemanya.
c. Menolong yang disuluh memberikan dasar-dasar,
dimana ia dapat membangun adaptasi yang dapat
diterma dan mengembangkannya dalam jangka
wak-tu tertenwak-tu.
d. Menolong yang disuluh untuk menanggung
resiko-resiko dan mengambil suatu keputusan.
e. Menolong yang disuluh menemukan sendiri pola,
sehingga ia dapat menganalisa situasi problema
personalnya.
Ini berarti, tujuan dari penyuluh ialah
meno-long yang disuluh mengambil keputusan yang 、ゥ。ュセ@
bil sesuai dengan konsep sendiri (self concept)da
ri yang disuluh dan bila ini sesuai dengan lingku
ngannya, maka akan tercapai kepuasan.
Sedangkan pendapat dari I. Djumhur dan Drs Moh.
Surya, tujuan Bimbingan dan Penyuluhan tidak ィ。セ@
nya diperuntukkan para siswa saja, akan tetapi ju
ga untuk para guru, orang tua murid dan untuk
se-kolah itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan yang
ingin dicapai dengan bimbingan adalah, tingkat pe
rkembangan yang optimalbagi setiap individu
sesu-ai dengan kemampuannya, agar dapat menyesusesu-aikan
dirinya terhadap lingkungan masing-masing. Tujuan
secara rinci adalah sebagai berikut :
pema-badi, hasil belajar serta kesempatan yang ada.
b, Membantu proses sosialisasi dan sensivisitas
kepada kebutuhan orang lain.
c. Membantu murid-murid untuk mengembangkan motif
motof intrinsik dalam belajar, sehingga
terca-pai kemajuan pengajaran yang berarti dan bertu
juan.
d. Memberikan dorongan didalam pengarahan diri,pe
mecahan masalah, pengambilan keputusan dan
ke-terlibatan diri daiam proses pendidikan.
e. Mengembangkan nilai dan sikap secara
menyelu-ruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan
diri (self acceptance).
f. Membantu didalam memahami tingkah laku manusia.
g. Membantu murid-murid untuk memperoleh kepuasan
pribadi dan dalam penyesuaian diri secara
mak-simum terhadap masyarakat.
h. Membantu murid-murid untuk hidup didalam
kehi-dupan yang seimbang dalam berbagai aspek f isik
mental dan sosial.
Tujuan pelayanan bimbingan bagi sekolah ialah :
a. Menyusun dan menyesuaikan data tentang murid
yang bermacam-macam.
b. Sebagai penengah antara sekolah dan masyarakat.
c. Mengadakan penelitian tentang murid dan latar
perluan seleksi maupun penempatan (placement).
e, Membantu menyelenggarakan kegiatan penataran
bagi para guru dan personil lainnya, yang
ber-hubungan dengan kagiatan bimbingan.
f, Menyelenggarakan penelitian lanjutan terhadap
murid-murid yang telah meningglakan sekolah.
Tujuan pelayanan bimbingan bagi guru ialah :
a. Membantu keseluruhan program pendidikan untuk
menemukan kebutuhan-kebutuhan seluruh murid,
b.· Membantu dalam memperoleh usaha memahami perbe
daan individual serta individualisasi
pengaja-ran, dalam mencapai penyesuaian antara
keunik-an individu dengkeunik-an pendidikkeunik-an.
c. Merangsang dan rnendorong penggunaan prosedur,&
tehnik birnbingan oleh guru-guru dan seluruh se
taf.
d. Mernbantu dalarn rnengenal pentingnya
keterlibat-an diri dalarn keseluruhketerlibat-an program pendidikketerlibat-an.
e. Membantu dalarn menyesuaikan keunikan
individu-al dengan tuntutan urnum sekolah dan masyarakat.
f. Membantu guru dalarn hubungan dengan murid - mu
rid.
Bagi orang tua murid, pelayanan bimbingan ini ber
tujuan :
a, Membantu orang tua dalam menghadapi masalah-ma
salah hubungan antar manusia dalam keluarga,te
adalah "Memberikan bantuan kepada siswa dalam mengata
si masalah atau kesulitan yang dialami agar mereka da
pat belajar dengan baik dan berhasil guna
memperlan-car usaha-usaha aekolah dalam mencapai tujuan pendidi
kan.
Sedangkan menurut Koestoer, peranan bimbingan dan
penyuluhan adalah :"Membawa murid dalam
masalah-masa-lah pribadi dan soaial yang berhubungan dengan
pendi-dikan dan pengajaran atau dengan penempatan dan juga
untuk menjadi perantara dari siawa dalam hubungannya
dengan guru, tenaga adminiatraai maupun orang tua
mu-rid.
Sejalan dengan pendapat diatas, W.S. Winkel menge
mukakan peranan bimbingan dan penyuluhan aebagai beri
kut :
a. Membantu perkembangan siswa dalam belajar di
seko-lah (perkembangan ekonomis).
b. Mengenal diri sendiri dan mengerti akan
kemungkin-an ykemungkin-ang terbuka bagi mereka, baik sekarkemungkin-ang maupun
kelak.
c. Menentukan cita-cita atau tujuan-tujuan dalam
hi-dupnya, serta menyusun rencana yang tepat untuk
mencapai tujuan-tujuan itu.
d, Mengatasi maaalah pribadi yang mengganggu belajar
di sekolah, yang terlalu mempersukar hubungan
Senada dengan pendapat diatas, Dewa Ketut Sukardi
da-bukunya "Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah"
me-nyebutkan peran guru bimbingan dan peny