• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan hasil penelitian : Peran bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan belajar mahasiswa fakultas tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan hasil penelitian : Peran bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan belajar mahasiswa fakultas tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta."

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

. PERAN.AN BIMBINGAN & PENYULUHAN

lALAM.MENGATASI KESULITAN BELAJAR

MAHASISWA F AKUL T AS T ARBIY AH

IAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

OLEH: Ora. Hj. SUNARTI M.

NIP. 150 022 714

DOSEN FAKULTAS TARBIYAH IAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PUSAT PENELITIAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

PENELITIAN YANG BERJUDUL:

PERANAN BIMBINGAN & PENYULUHAN

DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR

MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH

IAIN SYARIF 1-IIDA.YATULLAH JAKARTA

TELAH DILAKSANANKAN OLEH:

NAMA NIP

PANGKAT/GOL FAKULTAS

: Dra. Hj. SUNARTI M. : 150 022 714

: LEKTOR I IV /a

: TARBIY AH, IAIN SY ARIF HIDAY A TULLAH JAKARTA

MENGESAHKAN

AN.REKTOR:

KEP ALA PUSA T PENELITIAN

(3)

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah Swt. berkat rahmat dan ridlo-Nya, sehingga penulis

da-pat menyelesaikan penelitian ini dengan lancar.

Penelitian ini dilakukan secara mandiri (individual)dan

disusun dengan menggunakan alur pikir, berangkat dari

kenya-taan yang diabstraksikan menjadi fakta, kemudian dianalisis

melalui pendt:katan kwali tatif, sehingga menghasilkan proposi

si-proposisi sebagai hakekat hubungan antara satu fenomena

dengan fenomena yang lain, kemudian statemen-statemen ini di

rangkai dalam berbagai paragraf seperti yang terlihat di

da-lam laporan hasil penelitian ini.

Pelaksanaan penelitian ini sejak persiapan sampai

de-ngan pelaporan, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Zahrotun Nihayah MP. selaku Sekretaris Unit BP

yang telah banyak memberikan informasi dan data-data

da-lam penelitian.

2. Para staf administratif Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hi

dayatullah Jakarta, yang telah membantu dalam

pengumpul-an data ke-Fakultaspengumpul-an.

3, Rekan-rekan dosen yang telah memberikan sumbangan

pikir-annya.

4,

Suami tercinta yang dengan penuh kesungguhan mendorong

&

(4)

Penulis roenyada.ri dalaro penulisan penelitian ini, roasih

banyak terdapat kekurangan, akan tetapi roudah-roudahan hasil

penelitian ini dapat dijadikan bahan inforroasi bagi Fakultas

Ta.rbiyah khususnya dalaro rangka meningkatkan peran

keberada-an BP dkeberada-an pada umuronya bagi ykeberada-ang memerlukkeberada-annya.

Akhirnya, semoga kerja sama dan aroal baik kita diterima

oleh Allah Swt. dan mendapat ridlo-Nya. Amin JX ya

Rabbal'a-laroin.

Jakarta,tgl. JO Janua.ri

1999,

(5)

CATA PENGANTAR •••••••••• e . . . セ@ • • • • i )AFTAR ISI , , • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ii

3AB

3AB

I . PEND AH UL UAN ••••••••••••••••••• o • • • • • • • • • • • • • • • 1

A. Latar Belakang Masalah ••••••••••••••••••••• 1

B. Pembatasan

& Perumusan Masalah •••••••••••••

4

c.

Tujuan Peneli tian . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . • . . • 4

D. Metode Penelitian

.

.

.

.

. .

.

. .

.

.

. .

セ@

. .

.

.

.

.

.

.

.

.

. .

II. LANDASAN TEORI

•...••...

·-·

... .

A. Bimbinga.n

& Penyuluhan Dan Kesulitan

Belajar •••••IO••••••••••••••••••••••••••••••

1. Pengertia.n Bimbingan

& Penyuluhan •••••••

2. Prinsip-Prinsip Bimbingan

& Penyuluhan ••

3. Fungsi-Fungsi Bimbingan

& Penyuluhan

4.

Teknik-Teknik Bimbingan

&

Penyuluhan • •

5

7

7

7

10

16

24 5. Tujuan Bimbingan

& Penyuluhan ••••••••••• 42

6. Peranan Bimbingan

&

Penuluhan di

Sekolah • . • . • • . . • . . . . • • • • • . • • • . • . • • . . • • • • 51

7. Perana.n Bimbingan

& Penyuluhan •••••••••• 53

B. Kesulitan Belajar •••••••••••••••••••••••••• 55

1. Pengertian Belajar ••••••••••••••••••••••

55

2. Pengertian Kesulitan Belajar •••••••••••• 57 3. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan

Belajar •.•.••...••.•.•...•.•• 57

AB

III. G.AMBARAN UMUM FAKULTAS TARBIYAR IAIN

(6)

BAB

IV.

BAB V.

Struktur Organisasinya •••••••••••••••••••• 66

c.

Keadaan Dosen

&

Karyawan Dan Mahasiswa •••• 66

D. Keadaan Sa.rana

I

Praaarana •••••••••••••••• 68

E. Pelaksanaan Bimbingan

& Penyuluhan •••••••• 68

F.

Petugas-Petugas Unit Bimbingan

&

Penyu-luhan • • . • . . . • • . . • • . . . . . . • 70

PROSEDUR PENELITIAN, PENGOLAHAN/ANALISA DAN

INTERPRETASI DATA•••••••••••••••••••••••••••• 71

A. Prosedur Penelitian ••••••••••••••••••••••• 71

1. Persiapan,Penentuan Populasi

& Sampel ••

71

2. Penyusunan Angket Dan Wawancara •••••••• 72

3. Observasi .. • • • .. • • .. .. • • • • • • • • • • • • • • • • • 73

4. Pengolahan Data•••••••••••••••••••••••• 74

B.

Analisa Dan Interpretasi Data

• •

74

1, Data Pelaksanaan Bimbingan

&

Penyuluh-an • • • • . . • • • . • • . • . . . . • . . . • • . • . . • . • . • 7 4

2. Fariabel Dasar

3, Data Kesulitan

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Belaj ar •..•••...•.••••

76

77

4. Data Peranan

BP

••••••••••••••••••••••••

84

KESIMPULAN DAN SARAN . . . . 90

1. Kesimpulan • • • . . . . • . . . • . . . • • . • • • • • 90 2. Saran • • . . . • . . . . . . . . . • . . . • • • • • • . • • • 92

DAFTAR PUS TAK.A • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • . • • • • • • . . • • • • • • 9 3

(7)

lam belajar untuk menuju cita-citanya.

Kita jangan beranggapan bahwa mahasiswa adalah orang a-tau anak yang sudah dewasa dan sudah berpendidikan serta ber pengalaman, sehingga sudah mampu mengatasi masalahnya sendi-ri dan tidak perlu bantuan orang lain. Anggapan yang demiki-an tersebut adalah sdemiki-angat keliru, karena sudah penulis jelas kan dari awal bahwa tidak semua mampu memecahkan atau menga-tasi masalahnya sendiri, meskipun sudah dewasa dan berpendi-dikan sebagai mahasiswa.

Bahkan status, sebagai mahasiswa pada saat ini, keadaan krisis ekonomi/krisis moneter atau biasa disingkat 'krismon' banyak permasalahan yang dihadf!,pi para mahasiswa. Apa lagi mahasiswa sekarang, terutama di lingkungan Fakultas Tarbiah, sepengetahuan penulis banyak yang belum selesai kuliah akan tetapi telah menikah.

(8)

sementa.ra berbagai macam problema belum teratasi. Disinilah letak pentingnya memperoleh pemecahan masalah yang benar-be-nar mampu menyelesaikannya secara tuntas, sehingga terlepas dari segala ancaman dan hambatan serta gangguan dalam

bela-j ar.

Fakultas Tarbiyah memiliki mahasiawa yang berjumlah

±

1000 (aeribu) orang, adalah jumlah yang cukup banyak,aehing-ga mustahil sekian banyaknya mahasiswa, tidak ada yang ber-masalah dalam belajarnya, apalagi kondisi sekarang yang da-lam keadaan krisis moneter/krisis ekonomi. Disamping hal ter sebut Fakultas Tarbiyah IAIN Sya.ri! Hidayatullah juga memi-liki dosen BP.(konselor) yang dilengkapi dengan ruang khusus

(ruang BP.) untuk mengadakan konsul tasi, akan tetapi sesuai dengan pengamatan penulis keberadaan Bimbingan

&

Penyuluhan pada Fakultas Tarbiyah tersebut belum diman!aatkan seoptimal mungkin.

Hal tersebut dimungkinkan ka.rena adanya budaya 'malu' sehingga para mahasiswa yang bermasalah merasa enggan mela-porkan masalah-masalah pribadinya, ka.rena malu seolah-olah membuka aib/rahasia sendiri atau kelua.rganya kepada orang la in, pada hal mereka tidak mampu mengatasi sendiri. Keadaan tersebut sebetulnya akan membahayakan dirinya, ka.rena kemung kinan sekali berakibat •stres' sehingga bisa gagal dalam be-lajarnya dan tujuan serta cita-citanyapun akan kandas juga.

Hal seperti inilah yang mendorong penulis untuk mengada kan penelitian tentang keberadaan BP. pada Fakultas Tarbiyah

(9)

malu (yang kurang pada tempatnya), apakah memang tidak ada yg bermasalah, atau karena hal yang lainnya.

Dengan melalui penelitian inilah, mudah-mudahan nanti a-kan dapat mengungkap permasalahan yang sebenarnya.

, FEMBAT.ASAN & PERUMUSAN M.ASAL.AH 1. Pembatasan Masalah

Mengingat sangat luasnya ruang lingkup Bimbingan

&

Pe-nyuluhan, dan agar jangan terjadi kerancuhs.n dalam pemba-hasan, maka penulis hanya ingin menyoroti dan membahas •

Peranan Bimbingan

&

Penyuluhan dalam mengatasi kesulitan-kesuli tan belaj ar mahasiswa pad a Fakul tas Tarbiyah jurus-an Pendidikjurus-an Agama Islam (PAI) semester VII IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah sebagaimana tersebut di atas, maka perumusan masalah sebagai berikut :

a. Sejauh mana peranan dosen Bimbingan

&

Penyuluhan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar mahasiswa juru-san PAI semester VII

b. Bagaimana pelaksanaan Bimbingan

&

Penyuluhan (BP) pada Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. c. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan BP (konselor)

kurang berfungsi pada Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hi dayatullah Jakarta.

TUJUAN PENELITIAN

(10)

an di Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatul1.ah Jakarta. 2. Untuk menyelidiki apakah mahasiswa telah menfungsikan

do-sen BP (konselor) secara optimal.

3. Untuk dijadikan bahan masukan bagi Falrultas Tarbiyah da-lam mengadakan perbaikan/penyempurnaan.

• METODE PENELITIAN

Metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Library Research (Penelitian Kepustakaan) yaitu membaca

&

mempelajari serta meneliti literature buku-buku yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

2. Field Research (Penelitian lapangan), yaitu untuk memper-oleh data-data lapangan, maka menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data dengan cara : observasi, wawancara, ang-ket, study dokumentasi.

3. Dalam pengambilan data penulis menggunakan sampel popula-si mahapopula-siswa Fakultas. Tarbiyah sedangkan sampelnya adalah jurusan PAI semester VII (tuju) yang terdiri dari 5 kelas (kelas A,B,C,D,E). Responden 50

%

dari sampel. Sedangkan wawancara akan penulis laksanakan dengan dosen BP (konse-lor) Fakultas Tarbiyah.

4. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis dengan menggu nakan metode diskriptif analisis.

5.

Angket untuk para mahasiswa Falrul tas Tarbiyah yang dija-dikan sampel.

6.

Variabel yang akan diteliti adalah :
(11)

b.

kator :

1 ). Pemeoah masalah

2). Penasehat dan pengarah

J).

Pembantu dalam menemukan potensi diri/jati diri 4). Penyalur potensi

5). Pengevaluasi dalam terapy

Variabel kesulitan belajar, dengan indikator 1

1 ) • Fa.kt or tekanan ekonomi

2). Faktor tekanan batin/jiwa

J ). Faktor bakat

&

minat yang tidak sesuai 4 ). Faktor gangguan kesehatan
(12)

LANDASAN TEORI

Bimbingan

& Penyuluhan dan Kesulitan belajar.

1. Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan a. Secara Etimologi

Menurut Prof HM. Arifin M Ed. dalam bukunya yang berjudul "Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama"(di sekolah dan diluar sekolah) mem-berikan pengertian Guidance dan Counseling (Bimbingan dan Penyuluhan) aebagai berikut 1'Kata Guidance ada-lah kata dalam bentuk maadar yang asalnya dari kata kerja to guide artinya mewujudkan, membimbing atau me nuntun orang lain kejalan yang benar. Sedangkan kata Counseling adalah kata yang berasal dari to cunsel yg yang artinya memberikan nasehat atau memberikan anju-ran kepada oanju-rang lain secara face to face (berhadapan muka satu aama lain)'.

b. Secara Terminologi

Beberapa ahli memberi pengertian tentang Bimbingan yang pada intinya mengandung arti dan tujuan yg sama.

(13)

hidup-nya".

2). Dewa Ketut Sukardi dalam bukunya :"Bimbingan .den

Penyuluhan Belajar di Sekolah" menjelaskan :'Bimbing-an adalah suatu proses y:'Bimbing-ang diberik:'Bimbing-an kepada seseo-rang agar memperkembangkan potensi-potensi yang dimi-liki, mengenali dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalan, sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergan-tung kepada orang lain'.

J).

Crow and Crow seperti yang dikutip oleh I.Djumhur dan Moh. Surya dalam bukunya :"Bimbingan dan Penyulu-han di Sekolah" menjelaskan bahwa Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seaeorang baik priya mau-pun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan pendi-dikan yang memadai, kepada seorang individu dari seti ap usia untuk menolongnya, mengemudikan kegiatan hi-dupnya sendiri mengembangkan arah pandangannya sendi-ri membuat pilihannya sendisendi-ri dan memikul bebannya sendiri.

4 ) • Bimo W algi to dalam bukunya : "Bimbingan dan Penyu-1 uhan di Sekolah" menjelaskan arti konseling sebagai berikut :'Konseling adalah bantuan yang diberikan ke-pada individu dalam memecahkan maaalah kehidupannya dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya•.

(14)

(cunse-ling) adalah bantuan yang diberikan kepada klien (Co-unselee) dalam memecahkan mesalah kehidupan dengan wa wancara yang dilakukan secara face to face atau deng-an cara-cara ydeng-ang sesuai dengdeng-an keadadeng-an klien ydeng-ang di hadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya".

6). Menurut James Adam seperti yang dikutip oleh I. Djwnhur dan Moh. Surya menjelaskan bahwa konseling a-dalah suatu pertalian timbal balik antara dua ·-orang individu dimana seseorang (counselor) membantu yang lain (counselee) supaya ia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah-masalah hi-dup yang dihadapinya pada waktu itu, dan pada waktu yang akan datang.

Dengan memperhatikan beberapa rumusan pengertian dia-tas maka dapat disimpulakn bahwa bimbingan dan penyu-luhan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang in dividu kepada seseorang individu lainnya atau sekelom pok individu yang dilakukan dengan cara Face to face dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar terca-pai kemampuan untuk memahami, menerima, mengarahkan

&

merealisasikan diri sesuai dengan potensi/kemampuan dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan,ba-ik keluarga, sekolah maupun masyarakat.

(15)

man Allah Swt. dalam surat al-A'raf ayat 199 yang ar-tinya adalah :"Jadilah engks.u pemaaf dan suruhlah o-rang mengerjakan yang ma'ruf dan berpalinglah dari pa da orang-orang yang bod oh".

Dalam surat an-Nahl ayat 125 tersebut pula firman Allah yang artinya 111Serulah (manusia) kepada jalan

Tuhan dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan ban-tahlah mereka dengan cara yang baik pula". Maksud hik mah dalam ayat tersebut adalah 1 hendaknya dalam

mem-berikan bantuan/bimbingan dengan menggunakan kata yg tegas dan benar agar dapat membedakan antara yang be-nar/hak dengan yang batil.

Perlu diperhatikan disini adalah bagaimana biinbi-ngan maupun penyuluhan yang tepat untuk siswa SLTP a-gar arahan yang diberikan dapat berhaail dengan baik dan mencapai tujuan yang semestinya.

2. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Penyuluhan

(16)

Rahayu Haditono dalam bulrunya mengemukakan 12 prinsip bim bingan sebagai berikut :

a. Bimbingan dan penyuluhan dimaksudkan untuk anak-anak o rang dewasa dan orang-orang yang sudah tua.

b. Tiap aspek dari pada kepribadian seseorang menentukan tingkah laku orang itu, sehingga usaha bimbingan yang bertujuan untuk memajukan penyesuaian individu, harus berusaha pula memajukan individu i tu dalam semua aspek aspek tadi.

c. Usaha-usaha bimbingan dalam prinsipnya harus menyelu-ruh kesemua orang, karena semua orang tentu mempunyai masalah-masalahnya yang butuh pertolongan.

d. Berhubungan dengan prinsip no.2 maka semua guru di se-kolah seharusnya menjadi seorang pembimbing, karena se mua murid saja membutuhkan bimbingan.

e. Sebaiknya semua usaha pendidikan adalah bimbingan, se-hingga alat-alat dan tehnik mengajar juga sebainya me-ngandung suatu dasar pandangan bimbingan.

f. Dalam memberikan suatu bimbingan harus diingat, bahwa semua orang meskipun sama dalam kebanyakan sifat-sif at nya namun mempunyai perbedaan-perbedaan individual dan perbedaan-perbedaan individual inilah yang harus .kita perhatikan.

(17)

luasi (penilaian) dan penyelidikan-penyelidikan indivi-dual.

Keduanya memerlukan sekali kumpulan oatatan-oatatan(oo-mulative records) mengenai kemajuan dan keadaan orang

I

anak yang dibimbing tadi.

Dengan berbagai maoam test yang sudah distandardisasi-kan etau alat-alat evaluasi lain dapat diperoleh data-data misalnya mengenai kemampuan-kemampuan orang tadi, misalnya mengenai keoerdasannya, keuletannya dan seba-gainya. Juga data-data mengenai prestasinya, perhatian-nya serta sifat-sif at pribadiperhatian-nya. Data-data ini dikum-pulkan dan dioatat seoara teliti.

h. Haruslah diingat bahwa pergolakan-pergolakan sosial,eko nomi dan politik dapat menyebabkan timbulnya tingkah la ku-tingkah laku yang sukar atau penyesuaian-penyesuaian yang salah (maladjusment).

Berhubung dengan itu dibutuhkan juga kerja sama yang ba ik antara pembimbing dgn badan-badan atau yayasan-yaya-s an di mayayasan-yaya-syarakat yang mempunyai hubungan dengan uyayasan-yaya-saha bimbingan tedi.

i. Bagi anak-anak haruslah kita ingat, bahwa sikap orang tua dan suasana rumah sangat mempengaruhi tingkah laku anakJ berhubung dengan itu kadang-kadang bagi beberapa kesukaran sangat dibutuhkan pengertian, kesediaan

&

ker
(18)

cari jalan keluarnya.

j. Fungsi da.ri pada bimbingan ialah menolong orang supe.ya berani dan de.pat memikul tanggung jawab sendiri dalam me ngatasi kesuka.ran-kesuka.rannya, sehingga he.silnya de.pat berupa kemajuan dari pada keseluruhan pribadi orang yang bersangkutan tadi.

k. Usaha bimbingan harus bersifat lincah (fleksibel) sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masys.rakat serta kebutuhan individual.

1. Akhirnya tiada boleh dilupakan bahwa berhasil atau tidak nya sesuatu bimbingan sebagian besar tergantung kepada

orang yang minta tolong itu sendiri pada kesediaan ke-sanggupan dan proses-proses yang terjadi de.lam diri o-rangnya sendiri. Sedangkan menurut pendapat Drs HM. Ari-fin M Ed. prinsip-prinsip Bimbingan dan Penyuluhan menu-rut pandangan Filosof is de.lam pelaksanaannya adalah seba gai berikut 1

(19)

mau-J).

Setiap individu adalah organisme yang berkembang a-tau bertumbuh; dia adalah dalam keadaan yang senantiasa berobah; perkembangannya dapat dibimbing kearah pola hi dup yang menguntungkan bagi dirinya sendiri dan me.gi ma syarakat seki tar.

4). Tiap individu dapat memperoleh keuntungan dengan pemberian bantuan dalam hal melakukan pilihan-pilihan, dalam hal memajukan kemampuan menyesuaikan diri serta dalam mengarahkan kepada kehidupan yang sukses.

5). Sekolah mempunyai tanggung jawab untuk mengembang-kan program bimbingan dan penyuluhan yang diperlumengembang-kan bagi setiap murid guna mencapai perkembangan yang mak-s imal baginya.

6). Masyarakat dapat memperoleh kemajuan karena adanya perkembangan serta kemampuan menyesuaikan diri dari pa-da anggota-anggotanya secara individual tersebut.

7). Setiap individu harus diberi hak sama serta kesempa tan sama dalam mengembangkan pribadinya masing-masing tanpa memandang perbedaan suku bangsa, agama dan ideo-logi dan sebagainya.

8), Setiap individu memiliki fitrah (kemampuan dasar) beragama yang dapat berkembang dengan baik bilamana di-beri kesempatan untuk itu melalui bimbingan yg baik.

(20)

atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fi trah itu. Tidak ada perobahan pada fitrah Allah. (Itulah)a-gama yang lurus, akan tetapi kebanyakan manusia ticlak menge tahuinya (Surat ar-Rum 130).

Disamping itu petunjuk lain yang memperkuat firman Allah diatas adalah sebagai berikut yang artinya :"Setiap anak di lahirkan di atas fitrahnya, maka orang tua keduanya dapat menjadikan dia pemeluk agama Yahudi atau agama Nasrani atau beragama Majusi"(Hadits riwayat Bukhari)

Perkembangan dari fitrah tersebut bergantung kepada usa-ha pendidikan, meskipun ruang lingkupnya dibatasi dengan s-gama tauhid (ber Tuhan Esa). Dalam hubungan ini maka bilama na ada orang yang ternyata mengalami perkembangan hidup be-ragama tidak sesuai dengan naluri tersebut, maka hal itu di sebabkan oleh karena ia tidak mendapatkan kesempatan sebaik baiknya untuk berkembang.

9). Perkembangan/pertumbuhan setiap individu adalah per-kembangan/pertumbuhan yang bersifat menyeluruh,tidak ha-nya dalam hal yang berhubungan dengan pengetahuan dan ke trampilan melainkan meliputi kepribadian serta perkemba-ngan menuju masa dewasa yang penuh.

10).Bimbingan dan penyuluhan berfungsi sebagai penunjang program pendidikan supaya program tersebut dapat berfung si sebaik mungkin dalam rangka mencapai tujuan.

(21)

nak, remaja ataupun dewasa, bahkan juga orang tua dapat memperoleh Bimbingan

&

Penyuluhan bila memerlukannya, ka-rena pelayanan BP. tidak membedakan antara perbedaan

su-ku, agama, ras serta si kaya atau si miskin.

Sekolah selaku lembaga pendidikan, baik dari jenjang yang terendah (SD) sampai ke jenjang yang tertinggi (PT), mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan program BP. yang diperlukan bagi setiap siswa/mahasiswa, dalam rangka mencapai perkembanga:n yang maksimal. Terutama bagi lemba-ga Perguruan Tinggi yang memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan para mahasiswanya (outputnya), keberadaan BP sangat diperlukan, dalam rangka mempersiapkan tenaga-tena ga ahli, yang mampu mengemban misi nasional, misi ー・ュ「。セ@

ngunan bagi bangsa, negara dan agama, agar mereka memili-ki keuletan, ketangguhan sehingga memilimemili-ki kemandirian.

3, Fungsi-Fungsi Bimbingan

& Penyuluhan

Keberadaan Bimbingan

& Penyuluhan pada setiap lembaga

pendidikan (sekolah) haruslah berfungsi seoptimal mungkin agar peran BP. nampak jelas, sehingga mampu memberikan pe layanan-pelayanan terhadap para siswa/mahasiswa sesuai de ngan kebutuhan mereka. Agar BP. berfungsi memang diperlu-kan berbagai macam persyaratan seperti misalnya antara la in I

a. memiliki tenaga BP. yang memadai

(22)

c. memiliki program yang jelas/relevan dengan kebutuhan

siswa/mahasiswa.

Apabila BP. mampu melaksanakan fungsi-fungsinya maka

akan dapat di;r.asakan peranan BP. bagi para

siswa/mahasis-wa. Bimbingan dan penyuluhan di sekolah merupakan suatu

usaha pemberian bantuan yang dilakukan terhadap individu

anak didik yang bermasalah, pelayanan bimbingan dan penyu

luhan melaksanakan beberapa fungsi/tugas.:

Menurut Prof HM. Arifin M Ed. 、セャ。ュ@ bukunya "Pedoman

Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama"

rnengelornpok-kan fungsi bimbingan dan penyuluhan sebagai berikut :

1). Fungsi urnum birnbingan dan penyuluhan adalah:

a). Mengusahakan agar siswa (anak birnbing) dapat

terhindar dari segala gangguan dan hambatan yang

rnengancam kelancaran proses perkembangan dan ...

per-turnbuhan.

b). Membantu rnemecahkan kesulitan yang dialami

o-leh setiap siswa.

c). Mengungkapkan tentang kenyataan psikologis

da-ri siswa yang bersangkutan, yang rnengenai

kemampu-an diri sendiri, minat dkemampu-an perhatikemampu-annya terhadap

pelajaran dan bakat yang dimilikinya yang

berhubu-ngan deberhubu-ngan cita-cita yang ingin dicapai.

d). Melakukan pengarahan terhadap perturnbuhan dan

perkernbangan siswa sesuai dengan kenyataan bakat,

(23)

titik optimal yang mungkin dicapai.

e). Memberikan informasi (keterangan) tentang

·Se-gala hal yang diperlukan oleh siswa baik dalam

bi-dang jabatan/kekaryaan maupun dalam bibi-dang

akade-mis (ilmu pengetahuan).

f). Menunjang dan menjadi proses pengiring dari se

luruh proses belajar mengajar di sekolah.

2). Fungsi khusus bimbingan dan penyuluhan adalah

a). Fungsi menyalurkan, yaitu menyangkut bantuan

kepada siswa dalam rnernilih jurusan sekolah, jenis

sekolah dan jenjang selanjutnya.

b). Fungsi rnenyesuaikan pribadi siswa dengan

kema-juan dalam perkembangan secara optimal.

c). Fungsi mengadaptasikan program pengajaran di

sekolah agar sesuai dengan bakat, rninat, kemarnpuan

serta kebutuhan.

Melihat beberapa fungsi diatas jelas terlihat

tu-gas guru bimbingan dan penyuluhan itu sangat

berat,se-hingga rnemerlukan pula bantua dari f ihak lain dalam

hal staf pengajar juga kepala sekolah. Jika

fungsi-fungsi tersebut benar-benar dilaksanakan dengan baik,

maka jalannya kegiatan birnbingan dan penyuluhan dalam

pencapaian tujuan pendidikan akan lebih baik dan

ber-hasil.

Sebagai kelanjutan dari fungsi tersebut adalah

(24)

sehing-asai hal-hal tertentu seperti ketrampilan, lebih mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungan dan sebagainya.

Fungsi seorang pembimbing di sekolah ialah

memban-tu kepala sekolah beeerta stafnya didalam

menyelengga-rakan kesejahteraan sekolah (schoolwelfare).

Sehubung-an dengSehubung-an fungsi ini maka seorSehubung-ang pembimbing mempunyai

tugas-tugas tertentu sesuai pendapat Drs. Bimo Walgito

dalam bukunya :"Bimbingan dan Penyuluhan di Seholah"

1). Mengadakan penelitian ataupun observasi terhadap

situasi atau keadaan sekolah, baik mengenai perala

tannya, tenaganya, penyelenggaraannya maupun

akti-fitas-aktifi tas yang lain.

2). Berdasarkan atas hasil penelitian atau observasi

tersebut, maka pembimbing berkewajiban memberikan

saran-saran ataupun pendapat-pendapat kepada

kepa-da kepala sekolah ataupun kepakepa-da staf pengajar yg

lain demi kelancaran dan kebaikan sekolah.

3). Menyelenggarakan bimbingan terhadap anak-anak baik

yang bersifat preventif maupun yang bersifat korek

tif atau kuratif.

a). Yang bersifat preventif yaitu dengan menjaga

jangan sampai anak-anak mengalami kesulitan-kesuli

tan, menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan,

dapat ditempuh antara lain dengan :

(1) mengadakan papan bimbingan untuk berita-be

(25)

(2) mengadakan kotak masalah atau kotak tapya

untuk menampung segala persoalan atau

perta-nyaan yang diajukan secara tertulis, sehingga

dengan demikian bila ada masalah dapat dengan

segera diatasi.

(3) menyelenggarakan kartu pribadi sehingga de

ngan demikian pembimbing ataupun staf

penga-j ar yang lain dapat mengetahui data dari anak

bila diperlukan.

(4) memberikan penjelasan-penjelasan atau

ce-ramah yang dianggap penting, diantaranya mis

alnya cara belajar yang ef ゥウゥセョN@

(5) mengadakan kelompok belajar, sebagai cara

atau tehnik belajar yang cukup baik bila

di-laksanakan dengan sebaik-baiknya.

(6) mengadakan diskusi dengan anak-anak

seca-ra kelompok atau perseoseca-rangan mengenai

cita-cita ataupun kelanjutan studi serta pemilihan

jabatan kelak.

(7) mengadakan hubungan yang harmonis dengan o

rang tua ataupun wali murid, agar kerja sama

yang baik antara sekolah dan rumah.

Masih banyak lagi langkah-langkah yang dapat

diambil dalam rangka yang preventif ini.

b). Yang bersifat preventif ialah suatu usaha

(26)

keadaan yang tidak baik.

c). Yang bersifat korektif ialah mengadakan konse

seling kepada anak yang mengalami

kesulitan-kesu-lita, yang tidak dapat dipecahkan sendiri, yg mem

butuhkan pertolongan dari f ihak lain.

4),

Kecuali hal-hal tersebut diatas pembimbing

mengambil langkah lain yang dipandang perlu

untuk kesejahteraan sekolah atas persetujuan

pala sekolah.

dapat

demi

ke-Melihat uraian diatas maka akan terlihat kepada

kita bahwa betapa tidak ringannya tugas seorang pembi

mbing yang ada dalam suatu sekolah yang sering

diyangkan bahwa pembimbing di sekolah tidak begitu

ba-nyak soal-soal yang dihadapi.

Mengingat banyaknya dan beratnya tugas pembimbing

di sekolah, maka banyaklah hal-hal atau syarat-syarat

yang harus dipenuhi oleh seorang pembimbing, baik sya

rat-syarat yang bersifat intelektual maupun

syarat-syarat lai.n.

Pendapat lain tentang fungsi Bimbingan dan

Penyu-luhan menurut Drs W. Lusikooy dalam bukunya :"Bimbing

an dan Penyuluhan di Perguruan Tinggi" dijelaskan

se-bagai berikut :•Fungsi Bimbingan dan Penyuluhan

seba-gaimana telah dirumuskan menyentuh setiap segi

kepri-badian seseorang, baik fisik, mental, emosional dan

(27)

aktifitas mahasiswa, dengan menggunakan semua potensi

yang ada padanya serta memanf aatkan semua kesempatan

yang tersedia dalam lingkungannyn.

Pada umumnya bimbingan memiliki 3 fungsi utama ya

itu : fungsi penyaluran, fungsi adaptasi dan fungsi

penyesuaian.

Fungsi penyaluran : ialah fungsi bimbingan dalam

hal membantu mahasiswa memilih jurusan yang sesuai de

ngan minat, bakat, cita-cita dan ciri-ciri pribadi la

innya, kegiatan dan fungsi kegiatan kurikuler.

Kegia-tan dan fungsi bimbingan ini meliputi pula bantuan un

tuk rnernilih kegiatan-kegiatan kurikuler pada jurusan

dirnana individu yang bersangkutan berada. Dalam rnelak

sanakan fungsi ini, penyuluh perlu kerja sama dengan

petugas-petugas lainnya, baik yang bertugas di dalam

rnaupun di luar perguruan tinggi.

Fungsi pengadaptasian, ialah fungsi rnerobantu staf

akadernis untuk mengadaptasikan program pengajaran

pa-da rninat, kernarnpuan pa-dan kebutuhan rnahasiswa. Dengan

informasi rnengenai roahasiswa, penyuluh dapat mernbantu

dosen untuk mernperlakukan rnahasiswa secara tepat baik

dalam menyusun program studi maupun mernilih rnata

ku-liah yang sesuai ataupun dalam memilih metode

rnenga-j ar yang tepat.

Fungsi penyesuaian, ialah fungsi birnbingan dalam

(28)

pri-cara optimal. Fungsi ini dilaksanakan dalam mengiden

tifikasi, memahami, menghadapi dan memecahkan

maaa-lahnya.

Secara khusus, tujuan dan fungsi bimbingan di PT

berlandaskan pada dasar pengakuan bahwa :

1). Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dan oleh se

bab itu nilai pribadinya tinggi.

2). Manusia mempunyai potensi spiritual dan material

potensi yang belum berkembang dapat dikembangkan

untuk kepentingan individu yang bersangkutan.

3). Manusia adalah makhluk biososial.

4). Manusia mempunyai kecenderungan untuk

memperbai-ki dirinya dan dengan demimemperbai-kian manusia mempunyai

harga diri.

5). Manusia dapat berkomunikasi dan dalam

berkomuni-kasi ia cenderung untuk mempertahankan dirinya.

6). Manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan,

de-ngan kata lain potensi tidak selamanya sama anta

ra individu

7). Manusia mempunyai kebutuhan yang selalu

berkem-bang sesuai dengan tingkat perkemberkem-bangannya dan

kondisi dimana ia berada.

Dasar pengakuan ini mengandung landasan etika da

ri bimbingan dan penyuluhan serta mencerminkan

seba-gian sendi Pancasila, yang harus diperhatikan oleh

(29)

i-stat pengajar yang ditunjuk sebagai dosen penyuluh,

kalau mereka memiliki pengetahuan tentang

psikodina-mika tentang perkembangan mahasiswa, struktur

kepri-badiannya dan perkembangan individu dan proses

bela-serta ketrampilan dalam proses penyuluhan bela-serta

eva-luasi terhadap penyuluhan.

4. Tehnik-Tehnik Bimbingan

&

Penyuluhan

Menurut pendapat I. Djumhur dan Drs. Moh. Surya

da-lam bukunya Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, bahwa

tehnik-tehnik bimbingan adalah memerlukan pendekatan-pen

dekatan : yaitu pendekatan secara kelompok dan

pendekat-an secara individual. Pendekatpendekat-an secara kelompok disebut

juga bimbingan kelompok (group guidance) dan pendekatan

secara individual disebut individuil counseling atau

pe-nyuluhan individual.

a. Bimbingan kelompok (group guidance)

Tehnik ini dipergunakan dalam membantu murid atau

sekelompok murid memecahkan masalah-masalah dengan me

lalui kegiatan kelompok. Masalah yang dihadapi

mung-kin bersifat kelompok, yaitu yang dirasakan bersama

oleh kelompok atau bersifat individual yaitu

dirasa-kan oleh individu sebagai anggota kelompok. Dengan de

mikian penyelenggaraan bimbingan kelompok mungkin

di-maksudkan untuk membantu mengatasi masalah bersama

a-tau membantu seorang individu yang menghadapi masalah

(30)

pok yaitu :

1 ) • home room program 5). organisasi murid

2). karyawisata 6). sosiodrama

3). diskusi kelompok 7). psikodrama

4). kegiatan kelompok 8). remedial teaghing

1). Home room program

Yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan deng

an tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya le

bih baik, sehingga dapat rnembantunya secara efisien.

Kegiatan ini dilakukan dalarn kelas dalam bentuk

per-temuan antara guru qengan murid di luar jam-jam

pe-lajaran untuk mernbicarakan beberapa hal yang

diang-gap perlu. Dalam program hoome room ini hendaknya di

ciptakan suatu situasi yang bebas dan menyenangkan,

sehingga murid-murid dapat mengutarakan perasaannya

seperti di rumah. Atau dengan kata lain hoome room

ini ialah membuat suasana kelas seperti dirurnah.

Da-lam kesempatan itu diadakan tanya jawab,

merencana-kan suatu kegiatan, menarnpung pendapat dan

sebagai-nya. Program hoorne room dapat diadakan secara

perio-dik (berencana) atau dapat pula dilakukan se

waktu-waktu. Dalam contoh diatas digambarkan ketika guru

merencanakan untuk mengadakan peninjauan ke proyek

jalan raya. Murid-murid diberi kebebasan untuk

bica-ra, bertanya dan mengajukan usul.

(31)

- masalah belajar

- masalah penggttnaan waktu senggang

- dan masalah-masalah lain seperti persahabatan, masalah keluarga dan sebagainya.

Dalam contoh digambarkan bagaimana diskusi

kelom-pok telah memberikan kesempatan kepada Mardi untuk me

ngembangkan harga dirinya.

4). Kegiatan kelompok

Kegiatan kelompok dapat merupakan tehnik yang

ba-ik dalam bimbingan, karena kelompok memberba-ikan

kesem-patan kepada individu untuk berpartipasi dengan

seba-ik-baiknya. Banyak kegiatan tertentu yang lebih berha

sil jika dilakukan dalam kelompok. Untuk

mengembang-kan bakat-bakat dan menyalurmengembang-kan dorongan-dorongan

da-pat dilakukan rnelalui kegiatan kelornpok. Dengan

kegi-atan ini setiap anak rnendapat kesempkegi-atan untuk menyum

bangkan pikirannya. Juga dapat mengernbangkan rasa tan

ggungjawab. Tehnik sosiometri dapat banyak menolong

dlam pembentukan kelompok. Dalam contoh diatas Mardi

berkesempatan untuk memimpin kawan-kawannya dalam mem

buat pekerjaan bersama dan dalam kesempatan itu ia me

mperoleh harga diri.

5 ). Organisasi murid

Organisasi rnurid baik dalam lingkungan sekolah ma

upun di luar sekolah, dapat merupakan salah satu

teh-nik dalam birnbingan kelompok. MelaRui organisasi ini

(32)

rid mendapat kesempatan untuk belajar mengenal

berba-gai aspek kehidupan sosial. Mengaktifkan murid dalam

organisasi murid dapat mengembangkan bakat

kepemimpi-nan di samping memupuk rasa tanggi;mgjawab dan harga

diri. Dalam contoh Mardi dijadikan sebagai ketua

ke-las.

6). Sos iodrama

Sosiodrama dipergunakan sebagai suatu tehnik

di-dalam memecahkan masalah-masalah sosial dengan

mela-lui kegiatan bermain peranan. Didalam sosiodrama ini

individu akan memerankan suatu peranan tertentu dari

suatu situasi masalah sosial.

Dalam kesempatan ini individu akan menghayati

se-cara langsung situasi masalah yang dihadapinya. Dari

pementasan itu kemudian diadakan diskusi mengenai

ca-ra-cara pemecahan masalahnya.

7). Psikodrama

Jika sosiodrama merupakan tehnik untuk memecahkan

masalah-masalah sosial, maka psikodrama adalah tehnik

untuk memecahkan masalah-masalah psychis yang dialami

oleh individu. Dengan memerankan suatu peranan terten

tu, konflik atau ketegangan yang ada dalam dirinya da

pat dikurangi atau dihindarkan. Kepada kelompok murid

dikemukakan suatu ceritera yang didalamnya

(33)

kan dimuka kelas. Bagi murid yang mengalami

ketegang-an, permainan dalam peranan itu dapat mengurangi

ke-tegangannya.

8). Remedial teaching

Remedial teaching atau pengajaran remedial yaitu

bentuk pengajaran yang diberikan kepada seorang murid

untuk membantu memecahkan kesulitan belajar yang

di-hadapinya. Remedial teaching ini mungkin berbentuk pe

nambahan pelajaran, pengulangan kembali, latihan-lati

han, penekananaspek-aspek tertentu, tergantung dari

jenis dan tingkat kesulitan belajar yang dialami

mu-rid. Remedial teaching ini merupakan salah satu

teh-nik memberikan bimbingan yang dapat diberikan secara

kelompok ataupun individual tergantung kesulitannya.

Jika kesulitan itu dirasakan oleh suatu kelompok

ma-ka diberima-kan secara kelompok, sedangma-kan jima-ka hanya di

alami oleh seorang murid saja maka diberikan secara

individual. Tehnik remedial ini dilaksanakan setelah

diadakan diagnose terhadap kesulitan yang dialami

mu-rid.

Dalam contoh digambarkan tehnik remedial sebagai

salah satu tehnik yang セゥァオョ。ォ。ョ@ untuk membimbing Mar

di dalam mengatasi kesulitan belajarnya.

b. Penyuluhan individual (individual counseling)

Counseling atau penyuluhan merupakan salah satu

(34)

an bantuan dilakukan dengan hubungan yang bersif at fa

ce to face relationship (hubungan empat mata)., yang

dilaksanakan dengan wawancara antara konselor dengan

kasus. Masalah yang dipecahkan melalui tehnik

counse-ling ini ialah rnasalah-masalah yang sifatnya pribadi.

Dalarn counseling hendaknya konselor bersikap

pe-nuh simpati dan empati. Sirnpati ertinya menunjukkan a

danya sikap turut merasakan apa yang sedang dirasakan

oleh kasus (counselee). Dan empati artinya berusaha

rnenempatkan diri dalam situasi diri cuunselee dengan

segala masalah yang dihadapinya. Dengan sikap ini

co-unselee akan rnemberikan kepercayaan yang sepenuhnya

kepada konselor. Dan ini sangat rnernbantu keberhasilan

dalarn counseling yaitu :

1). directive counseling, yaitu tehnik counseling

di-mana yang paling berperan ialah counselor; counselor

berusaha rnengarahkan counselee sesuai dengan

rnasalah-nya.

2). non-directive counseling, tehnik ini kebalikan da

ri tehnik diatas, yaitu semuanya berpusat pada counse

lee. Counselor hanya rnenampung pembicaraan, yang

ber-peranan ialah counselee. Counselee bebas bicara sedan

gkan 」ッオョウ・ャッイセュ・ョ。ューオョァ@ dan rnengarahkan.

3). g@lective counseling, yaitu carnpuran dari kedua

tehnik diatas.

(35)

bu-nyuluhan Agama" perlu adanya metode eductive. Metode

ini sebenarnya hampir sama dengan metode

client-cen-tered di atas hanya bedanya terletak pada lebih mene

kariJcan pada usaha mengkorek sumber perasaan yang

di-rasa menjadi beban tekanan batin client serta mengak

tifkan kekuatan/tenaga kejiwaan client (potensi

di-namis) dengan melalui pengertian tentang realitas si

tuasi yang dialami olehnya. Oleh karenanya maka inti

dari pada metode ini adalah pemberian 'insight' dan

klarifikasi(pencerahan) terhadap unsur-unsur

kejiwa-an ykejiwa-ang menjadi sumber konflik seseorkejiwa-ang. Jadi

disi-ni juga nampak bahwa sikap counselor ialah

memberi-kan kesempatan seluas-luasnya kepada client untuk

mengekpresikan (melahirkan) segala gangguan kejiwaan

yang disadari menjadi problema baginya. Hubungan cou

nselor dengan counselee (client) dalam hal ini menga

ndung kebebasab khusus dan bersifat konsultatif•

se-dangkan counselor selanjutnya menganalisa fakta keji

waan counselee untuk penyembuhan dan sebagainya.

Metode ini diperkenalkan oleh Dr. Seward Hiltner

dalam bukunya "Pastoral Counseling", Hiltner menggam

ba.rkan bahwa counseling Jlgama itu sebagai suatu

tur-ning the corner, yakni counseling agama perlu

membe-lokkan sudut pandangan client yang dirasakan sebagai

problem hidupnya kepada sumber kekuatan konflik

(36)

sakan konflik itu. Dengan demikian client akan meng-erti/memahami sudut pandangan baru serta posisi baru dimana ia berada dan sebagainya.

Hiltner jelas mendasarkan metodenya itu pada pri nsip-prinsip ilmu jiwa dinamik (kekuatan pendorong dalam diri manusia) seperti nafsu, motivasi.

Selanjutnya adalah metode Psychoanalistis; meto-de dimaksud juga t.erkenal di dalam counseling yang mula-mula diciptakan oleh Sigmund Freud. Metode ini berpangkal pada pandangan bahwa semua manusia i tu bi lamana f ikiran dan perasaannya tertekan oleh kesada-ran dan perasaan atau motive-motive tertekan terse-but tetap masih aktif mempengaruhi segala tingkah la kunya meskipun mengendap didalam alam ketidak sadar-an (Das-Es) ysadar-ang disebutnya "verdrongen complexen".

(37)

Sa-Ioh (lapisan atas kesadaran) atau dalam istilah

Ing-gris disebut masing-masing "the Id, Ego dan The Super

ego".

Kepribadian manusia menurut teori ini sangat

di-pengaruhi oleh faktor pengalaman masa kanak-kanak yg

kemudian melanjut sampai dewasa. Bila pada masa kanak

kanak terjadi konflik yang menyakitkan yang pada masa

itu tidak terselesaikan dengan baik, maka akibatnya

konflik semaoam itu akan melanjut terus selama hidup

meskipun tidak lagi disadari. Keadaan tersebut akan

mempengaruhi fikiran dan perasaan serta tingkah

laku-nya disertai dengan ketegangan-ketegangan emosional

yang mengakibatkan ketidak mampuan menyesuaikan diri

dengan lingkungan hidupnya. Inilah suatu problema yg

besar bagi manusia yang tidak mudah untuk disembuhkan

dan mungkin inilah yang disebut penyakit mental. Bila

mana counselor menghadapi kenyataan demikian ia harus

mengirimkan client kepada psychiater, psychologis

a-tau psychotherapist, karena hal tersebut berada

dilu-ar tugasnya.

Alat-alat yang sangat berguna bagi pelaksanaan me

tode tersebut diatas perlu juga diperoleh oleh para

penyuluh/pembimbing yang meliputi : data-data hasil

pelbagai test misalnya Test Hasil Belajar (THB), Test

Keoerdasan, Test Kepribadian, Test tentang tingkah la

(38)

de-tentang riwayat hidup seseorang). Disamping itu juga

rapor dan hasil ujian sekolah dan sebagainya adalah

merupakan data yang dapat membantu

pembimbing/penyul-uh dalam melaksanakan tugasnya. Dalam hubungan

deng-an penggunadeng-an metode tersebut para petugas BP

disam-ping harus menguasai tentang tehnik-tehnik BP dalam

manangani masalah, maka perlu juga mengetahui

terha-dap pelayanan-pelayanan pokok dalam Bimbingan dan

Pe-nyuluhan. Pelayanan-pelayanan pokok tersebut adalah

sebagai berikut :

a). Pelayanan pengumpulan data tentang murid

Sesuai dengan pengertian bahwa bimbingan adalah

bantuan bagi individu yang mengahadapi masalah, maka

sudah tehtu berhasil tidaknya suatu usaha bantuan

da-lam rangka bimbingan akan banyak bergantung dari kete

rangan-keterangan atau informasi-informasi tentang in

dividu tersebut. Informasi tentang individu akan

me-nentukan jenis masalah, jenis bimbingan,

tehnik-teh-nik dan alat-alat yang dibutuhkan. Oleh karena itu pe

ngumpulan data seperti ini merupakan langkah pertama

dalam kegiatan bimbingan secara keseluruhan.

Dalam pelaksanaan pengwupulan data ini perlu

di-tetapkan jenis data yang dikumpulkan, alat pengumpul

data, sumber data dan tempat penyimpanan data.

Jenis-jenis data yang dikumpulkan :

(39)

ketera-tanggal dan tempat kelahiran, age.ma, orang tua

&

sebagainya.

2). Data tentang keluarga, yang meliputi ketera-ngan tentang latar belakang keluarga murid-murid seperti status keluarga, jumlah anggota keluarga agama, pekerjaan orang tua, jumlah saudara dan sebagainya.

3). Data tentang kesehatan dan pertumbuhan jasma ni, yaitu keterangan-keterangan tentang keadaan kesehatan, seperti : penyakit yang pernah dideri ta, gangguan kesehatan, berat badan, tinggi ba-dan, pengobatan yang pernah diperoleh, ciri-ciri jasmani dan sebagainya.

4). Data tentang proses perkembangan, yaitu yang meliputi keterangan tentang fase-fase perkembang an, keadaan perkembangan, aspek-aspek khusus,se-perti : bahasa, berpikir, emosi, kecerdasan dan sebagainya. Juga tentang gangguan-gangguan dalam perkemabngannya.

5). Data tentang lingkungan masyarakat sekitar, yang meliputi keterangan tentang kehidupan ma-syarakat sekitar murid, adat istiadat, satus so-sial, kepercayaan, norma-norma sosial dan seba-gainya.

(40)

pendidika.n,se-13).Data tentang cita, yang meliputi

cita-cita tentang pendidikan, pekerjaan, tempat ting

gal, kehidupan, teman hidup dan sebagainya.

14).Data tentang kebiasaan sehari-hari, baik di

rumah, di sekolahmaupun di masyarakat.

b). Pelayanan pemberian penerangan

Yang dimaksud dengan pelayanan ini ialah

membe-rikan penerangan-penerangan yang sejelas-jelasnya

&

selengkap-lengkapnya mengenai berbagai hal yang

di-perlukan oleh setiap murid, baik tentang pendidikan

pekerjaan, sosial maupun pribadi. Kegiatan

pelayan-nan penerangan antara lain memberikan penerangan-pe

nerangan berupa :

1). Penerangan bidang pendidikan.

Yang meliputi pemberian penerangan berbagai

as-pek tentang pendidikan seperti :

(1).0rientasi kehidupan sekolahyang akan di

masuki atau yang sedang dimasuki.

(2).Cara-cara belajar yang baik.

(3).Perencanaan pendidikan.

(4).Pemilihan kegiatan-kegiatan belajar

2). Peneranga dalam bidang pekerjaan.

Yaitu pemberian penerangan tentang berbagai hal

yang berhubungan dengan pekerjaan seperti jenis

pekerjaan, sya.rat-syarat pekerjaan, pendidikan

(41)

Yaitu pemberian keterangan tentang berbagai

in-formasi yang berhubungan dengan masalah-masalah

sosial budaya yang perlu diketahui murid dalam

proses penyesuaiannya. Misalnya penerangan menge

nai : keadaan lingkungan masyarakat, adat

istia-dat yang berlaku, nilai-nilai sosial, kesenian,

penemuan-penemuan tehnologi, toko, kantor pos

&

sebagainya.

4). Penerangan tentang perkembangail pribadi.

Yaitu pemberian penerangan tentang berbagai hal

yang berhubungan dengan berbagai perkembangan

pribadi, misalnya perkembangan emosi, cita-cita,

kehidupan seks, konflik-konflik dan penyelesaian

nya.

c).

Pelayanan penempatan

Hakekat dari pelayanan penempatan ini adalah mem

bantu individu memperoleh penyesuaian diri dengan ja

lan menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai.Yang

menjadi tujuan pelayanan penempatan ini ialah agar

setiap individu dapat memperoleh posisi yang sesuai

dengan keadaan dirinya, seperti minat,

kecakapan,ba-kat, cita-cita, tingkat perkembangan dan sebagainya.

Kegiatan pelayanan penempatan terutama membantu

individu dalam hal

1). Penempatan murid dalam kelompok belajar

(42)

4). Penempatan dalam jurusan yang sesuai

5 ) •

Penempatan dalam latihan khusus tertentu

6). Penempatan dalam pekerjaan tertentu

7). Penempatan dalam kegiatan yang sesuai

deng-an minat, bakat, kecerdasdeng-an ddeng-an kecakapdeng-an.

__

,

d). Pelayanan penyuluhan (Counseling)

Dalam uraian-uraian sebelumnya, telah dibahas

bahwa penyuluhan merupakan salah satu tehnik

bimbi-ngan dan knrenanya merupakan salah satu pelayanan

bimbingan. Penyuluhan merupakan salah satu bagian

yang tak dapat dipisahtan dari· bimbingan.

Bimbing-an tBimbing-anpa penyuluhBimbing-an adalah sama dengBimbing-an pendidikBimbing-an

tanpa pengajaran atau perawatan tanpa pengobatan.

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa penyuluhan

merupakan inti kegiatan program bimbingan. Seperti

telah dikatakan di atas bahwa penyuluhan merupakan

suatu pertalian individual (pribadi), dimana yg

sa-tu (Counselor) membansa-tu yang lain (Counselee) unsa-tuk

memcahkan masalah-masalahnya.

Kegiatan penyuluhan ini disamping berfungsi

se-bagai therapi (penyembuhan), dapat pula berfungsi

sebagai cara pengumpulan data. Penyuluhan merupakan

kegiatan profesional, artinya dilakukan oleh

orang-orang yang memiliki pendidikan dan keahlian, serta

pengalaman khusus dalam bidang penyuluhan.

(43)

dengan sekolah, keluarga, sosial, pribadi dan

pe-kerjan.

e). Pelayanan pengaj aran

Yang dimaksud dengan pelayanan pengajaran

ia-lah kegiatan pemberian bantuan kepada murid-murid

dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam

pengajar-an atau mengatasi kesulitpengajar-an-kesulitpengajar-an pada umumnya,

dengan melalui kegiatan pengajaran. Yang menjadi tu

juan ialah agar setiap murid memperoleh penyesuaian

diri yang baik serta mengembangkan kemampuannya

se-cara optimal dalam kegiatan pengajaran. Dengan pela

yanan pengajaran ini diharapkan setiap murid dapat

memperoleh pengajaran yang sebaik-baiknya, sesuai

dengan kemampuan dirinya.

Kegiatan pelayanan ini antara lain :

1). Menyelenggarakan pelajaran yang sebaik-baik

nya sesuai dengan minat, bakat, kemampuan

&

ci-ta murid.

2). Membantu memikirkan dan menyusun kurikulum

sekolah.

J).

Membantu murid-murid dalam menggunakan alat

alat/fasilitas pelajaran, misalnya laboratorium

alat-alat peraga dan sebagainya.

4). Menyusun program kegiatan kurikuler dan

ex-tra-kurikuler.

(44)

-6). Menyelenggarakan program remedial teaching.

7). Menertibkan praktek-praktek privat les.

f).

Pelayanan penelitian dan penilaian (evaluasi)

Agar program pendidikan dan khususnya program

bimbingan dapat berjalan lancar dengan

sebaik-baik-nya maka dalam program bimbingan perlu diselenggara

kan pelayanan penelitian dan evaluasi (penilaian).

Tujuan pelayanan ini ialah untuk mengadakan

peneli-tian dan penilaian mengenai berbagai masalah yg ber

hubungan dengan kegiatan program Bimbingan den

Pe-nyuluhan. Program bimbingan yang baik senantiasa me

ndasarkan diri pada hasil-hasil penelitian dan peni

laian.

Maka jelaslah bahwa kegiatan penelitian dan

pe-nilaian ini merupakan salah satu jenis pelayanan bi

mbingan.

g). Pelayanan hubungan masyarakat

Di samping memberikan pelayanan kepada murid-mu

rid dan personil sekolah lainnya, kegiatan

bimbing-an memberikbimbing-an pelaybimbing-anbimbing-an pula kepada pihak-pihak

lu-ar sekolah, yaitu masylu-arakat. Tujuan pelayanan ini

ialah untuk bekerja sama dengan berbagai pihak

di-masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang

berhubungan 、・ョァセョ@ masalah murid-murid seperti kena

kalan anak, pembolosan, kelesuan belajar, drop-out,

(45)

ni antara lain dengan kegiatan-kegiatan seperti:per

temuan (rapat) orang tua murid, seminar atau

disku-si, pameran dan pertunjukan-pertunjukan, publikadisku-si,

kunjungan rumah (home visit), pemanggilan orang tua

kesekolah, kerja sama dengan berbagai lembaga

&

kun

jungan ke obyek-obyek penting.

5. Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan

Tujuan bimbingan dan penyuluhan sebenarnya sudah da

pat dilihat dari pengertian bimbingan dan penyuluhan

i-tu sendiri, yaii-tu uni-tuk membani-tu siswa memahami dirinya

sendiri, sehingga sanggup mengarahkan diri dan

berting-kah laku yang wajar, sesuai dengan tuntunan dan keadaan

lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Sebenarnya secara tersirat tujuan bimbingan dan

pe-nyuluhan itu telah terdapat didalam al-Qur'an surat

as-Syura ayat 52 yang artinya adalah sebagai berikut :" •••

Dan sesungguhnya kamu akan dapat membimbing kepada

ja-lan lurus "•

Maksud dari ayat tersebut adalah bahwa setiap

manu-sia dapat membimbing dan mengarahkan seseorang yang

da-pat menyelamatkan kaumnya baik di dunia maupun di

akhe-rat.

Menurut Drs. Juhan Wijaya dalam bukunya : "Psikologi Bimbingan" menjelaskan bahwa tujuan bimbingan dan penyu

luhan di sekolah adalah sebagai berikut :

(46)

kemampuan-ke-sikap-sikapnya.

b. Membantu individu untuk memahami, menerima

&

mem

pergunakan sifat-sifatnya,

c. Menolong individu menyadari aspirasi-aspirasinya

sesuai dengan sif at-sif atnya.

d. Memberi kesempatan kepada individu untuk mempela

jari bidang-bidang pekerjaan dan usaha-usaha pen

didikan.

e, Membantu individu mengembangkan kesadaran

-ten-tang nilai.

f. Membantu individu memperoleh

pengalaman-pengala-man yang akan membantu dalam menentukan

pilihan-pilihannya secara bebas.

g. Membantu individu mengembangkan

potensi-potensi-nya secara optimal sehingga dia menjadi individu

yang cakap.

h. Membantu individu sehingga menjadi semakin dapat

mengarahkan diri-sendiri.

Dengan melihat beberapa tujuan Bimbingan dan

Penyu-luhan di atas nampak semakin terlihat betapa besarnya

manfaat yang diperoleh bagi peserta didik dari adanya

kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan.

Sedangkan tujuan Bimbingan dan Penyuluhan di

Pergu-ruan Tinggi menurut Drs W. Lusikooy adalah sebagai beri

kut :"Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan di Perguruan Ting

(47)

pendi-an diri dalam kemajupendi-an di Pergurupendi-an Tinggi.

d. Membantu mahasiswa menyusun rencana studi

&

be-ban studinya.

e. Membantu mahasiswa mengadakan pilihan terhadap

mata kuliyah mayor maupun minor sesuai dengan

kemampuan dan waktu yang tersedia.

f. Mengevaluasi serta mengembangkan kehidupan

so-sial, melalui berbagai macam kegiatan didalam

&

diluar kampus.

g. Meningkatkan disiplin dan ketahanan diri dalam

belajar.

h. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan aktivi

-tas di bidang kultural.

i. Mendorong mahasiswa mengembangkan diri-sendiri.

j. Mengembangkan pengetahuan tentang dunia kerja,

kesempatan kerja serta rasa tanggung jawab

me-milih suatu kesempatan kerja tertentu.

k, Mengembangkan ketrampilan dalam penelitian dan

pengabdian masyarakat.

Tujuan khusus pelayanan bimbingan dan pelayanan

dilihat dari kepentingan mahasiswa adalah agar :

a. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami diri

sen-diri, tujuan yang ingin dicapai melalui belajar

di Perguruan Tinggi.

b. Dapat mengetahui masalah dalam studi dan mengam

(48)

c. Dapat menyalurkan kemampuan sesuai dengan ..

bi-dang studi yang dipilihnya.

d. Mempunyai kemampuan untuk mengatasi berbagai ma

cam tantangan sekarang maupun yang akan datang,

dengan memiliki emosi yang stabil.

e. Membantu mereka mengetahui dan memahami

berba-gai tugas serta peraturan Perguruan Tinggi

tem-rat mereka belajar.

Selain pelayanan bimbingan dan penyuluhan

kepa-da mahasiswa, maka staf pengajar, orang tua

maha-siswa dan pimpinan Perguruan Tinggi dapat pula

di-berikan pelayanan. Pelayanan kepada staf antara la

in

a. Membantu staf pengajar dalam hubungan dengan ma

hasiswa serta kebutuhan dan masalahnya.

b. Membantu staf pengajar menemukan mahasiswa yang

berbakat dan mengembangkan kemampuan mahasiswa

itu secara maksimal.

c. Membantu memberikan pengertian akan pentingnya

keterlibatan staf pengajardalam keseluruhan pro

gram pendidikan khususnya dalam usaha menunjang

program belajar di Perguruan Tinggi.

Pelayanan kepada orang tua meliputi :

a. Membantu orang tua mengerti kemampuan dan keter

batasan serta keinginan puteranya.

(49)

peratur-Tinggi yang bersangkutan

Pelayanan kepada Perguruan Tinggi meliputi :

a. Memberikan inf ormasi mengenai mahasiswa dan ma

salahnya sebagai bahan pertimbangan dalam

pe-ngambilan: .. .kebijaksanaan bila diperlukan.

b. Melakukan berbagai test psikologi yang diminta

oleh pimpinan bagi mahasiswa, misalnya dalam

pemilihan mahasiswa teladan, pemberian bea sis

wa dan lain-lain.

c. Melakukan berbagai survey mengenai kehidupan

mahasiswa yang akan dijadikan bahan oleh Pergu

ruan Tinggi untuk memperbaiki kehidupan

maha-siswa, misalnya fasilitas perumahan,

perpusta-kaan, kesehatan, beasiswa dan fasilitas

lain-nya.

Tujuan dari penyuluhan sebagai penyelesaian

prob-lema-problema personal.

Dalam menangani problema-problema personal

da-ri seorang yang disuluh, tujuan dada-ri penyuluh dan

yang disuluh adalah pencapaian penyelesaian yg me

muaskan secepat mungkin. Dalam memberikan bantuan

penyuluh harus menggunakan prinsip-prinsip di

ba-wah ini :

a. Membantu yang disuluh mengenal apa yang merupa

kan anggapan umum tentang tingkah laku normal,

(50)

pat diterima terhadap situasi problemanya.

c. Menolong yang disuluh memberikan dasar-dasar,

dimana ia dapat membangun adaptasi yang dapat

diterma dan mengembangkannya dalam jangka

wak-tu tertenwak-tu.

d. Menolong yang disuluh untuk menanggung

resiko-resiko dan mengambil suatu keputusan.

e. Menolong yang disuluh menemukan sendiri pola,

sehingga ia dapat menganalisa situasi problema

personalnya.

Ini berarti, tujuan dari penyuluh ialah

meno-long yang disuluh mengambil keputusan yang 、ゥ。ュセ@

bil sesuai dengan konsep sendiri (self concept)da

ri yang disuluh dan bila ini sesuai dengan lingku

ngannya, maka akan tercapai kepuasan.

Sedangkan pendapat dari I. Djumhur dan Drs Moh.

Surya, tujuan Bimbingan dan Penyuluhan tidak ィ。セ@

nya diperuntukkan para siswa saja, akan tetapi ju

ga untuk para guru, orang tua murid dan untuk

se-kolah itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan yang

ingin dicapai dengan bimbingan adalah, tingkat pe

rkembangan yang optimalbagi setiap individu

sesu-ai dengan kemampuannya, agar dapat menyesusesu-aikan

dirinya terhadap lingkungan masing-masing. Tujuan

secara rinci adalah sebagai berikut :

(51)

pema-badi, hasil belajar serta kesempatan yang ada.

b, Membantu proses sosialisasi dan sensivisitas

kepada kebutuhan orang lain.

c. Membantu murid-murid untuk mengembangkan motif

motof intrinsik dalam belajar, sehingga

terca-pai kemajuan pengajaran yang berarti dan bertu

juan.

d. Memberikan dorongan didalam pengarahan diri,pe

mecahan masalah, pengambilan keputusan dan

ke-terlibatan diri daiam proses pendidikan.

e. Mengembangkan nilai dan sikap secara

menyelu-ruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan

diri (self acceptance).

f. Membantu didalam memahami tingkah laku manusia.

g. Membantu murid-murid untuk memperoleh kepuasan

pribadi dan dalam penyesuaian diri secara

mak-simum terhadap masyarakat.

h. Membantu murid-murid untuk hidup didalam

kehi-dupan yang seimbang dalam berbagai aspek f isik

mental dan sosial.

Tujuan pelayanan bimbingan bagi sekolah ialah :

a. Menyusun dan menyesuaikan data tentang murid

yang bermacam-macam.

b. Sebagai penengah antara sekolah dan masyarakat.

c. Mengadakan penelitian tentang murid dan latar

(52)

perluan seleksi maupun penempatan (placement).

e, Membantu menyelenggarakan kegiatan penataran

bagi para guru dan personil lainnya, yang

ber-hubungan dengan kagiatan bimbingan.

f, Menyelenggarakan penelitian lanjutan terhadap

murid-murid yang telah meningglakan sekolah.

Tujuan pelayanan bimbingan bagi guru ialah :

a. Membantu keseluruhan program pendidikan untuk

menemukan kebutuhan-kebutuhan seluruh murid,

b.· Membantu dalam memperoleh usaha memahami perbe

daan individual serta individualisasi

pengaja-ran, dalam mencapai penyesuaian antara

keunik-an individu dengkeunik-an pendidikkeunik-an.

c. Merangsang dan rnendorong penggunaan prosedur,&

tehnik birnbingan oleh guru-guru dan seluruh se

taf.

d. Mernbantu dalarn rnengenal pentingnya

keterlibat-an diri dalarn keseluruhketerlibat-an program pendidikketerlibat-an.

e. Membantu dalarn menyesuaikan keunikan

individu-al dengan tuntutan urnum sekolah dan masyarakat.

f. Membantu guru dalarn hubungan dengan murid - mu

rid.

Bagi orang tua murid, pelayanan bimbingan ini ber

tujuan :

a, Membantu orang tua dalam menghadapi masalah-ma

salah hubungan antar manusia dalam keluarga,te

(53)

adalah "Memberikan bantuan kepada siswa dalam mengata

si masalah atau kesulitan yang dialami agar mereka da

pat belajar dengan baik dan berhasil guna

memperlan-car usaha-usaha aekolah dalam mencapai tujuan pendidi

kan.

Sedangkan menurut Koestoer, peranan bimbingan dan

penyuluhan adalah :"Membawa murid dalam

masalah-masa-lah pribadi dan soaial yang berhubungan dengan

pendi-dikan dan pengajaran atau dengan penempatan dan juga

untuk menjadi perantara dari siawa dalam hubungannya

dengan guru, tenaga adminiatraai maupun orang tua

mu-rid.

Sejalan dengan pendapat diatas, W.S. Winkel menge

mukakan peranan bimbingan dan penyuluhan aebagai beri

kut :

a. Membantu perkembangan siswa dalam belajar di

seko-lah (perkembangan ekonomis).

b. Mengenal diri sendiri dan mengerti akan

kemungkin-an ykemungkin-ang terbuka bagi mereka, baik sekarkemungkin-ang maupun

kelak.

c. Menentukan cita-cita atau tujuan-tujuan dalam

hi-dupnya, serta menyusun rencana yang tepat untuk

mencapai tujuan-tujuan itu.

d, Mengatasi maaalah pribadi yang mengganggu belajar

di sekolah, yang terlalu mempersukar hubungan

(54)

Senada dengan pendapat diatas, Dewa Ketut Sukardi

da-bukunya "Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah"

me-nyebutkan peran guru bimbingan dan peny

Gambar

Tabel 1 No.
Tabel 2 -No. Mas al ah
Tabel 3 r·---------------------------------,-----1 -------
Tabel 3 (lanjutan)
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Single-mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar dibandingkan dengan multi-mode fiber optik, tetapi teknologi ini membutuhkan sumber cahaya dengan

Dalam kisah Mahabharata, terdapat Senjata Pusaka yang diberikan oleh para dewa kepada manusia yang disebut dengan Astra. Manusia yang telah dianugerahi Astra tersebut

Dari hasil uji coba terhadap user dapat disimpulkan bahwa sistem dapat membantu pemilik toko dalam menangani penjualan furniture dan bagi calon pembeli sistem

2) pengujian aksi objek pesawat berdasarkan kemungkinan yang dihasilkan. Prosedur pengujian pertama selengkapnya dijelaskan pada Tabel 5. Pengujian dilakukan untuk

PARAMETER PERHITUNGAN Hasil perhitungan yang akan dilakukan adalah melakukan perhitungan link budget komunikasi radio pada navigasi udara Non Direction Beacon

Skripsi dengan judul “ upaya guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran fiqh siswa mts darul hikmah tahun ajaran 2015/2016 ” yang ditulis oleh

Seiring dengan pesatnya perkembangan akuntansi pada saat ini tidak hanya perusahaan dan bisnis saja yang menggunakan akuntansi sebagai sarana untuk mengelola keuangan