• Tidak ada hasil yang ditemukan

Relevansi Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan Terhadap Dunia Kerja Alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Relevansi Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan Terhadap Dunia Kerja Alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh

IMAMUDIN

NIM: 107025101377

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh

Imamudin

NIM: 107025101377

Di Bawah Bimbingan

IDA FARIDA, MLIS

NIP. 19700407 200003 2 003

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

Nama : Imamudin

NIM : 107025101377

Judul Skripsi : Relevansi Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan terhadap Dunia Kerja Alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta

Ujian Skripsi : 21 Agustus 2014

Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Agustus 2014

(4)

Dengan ini saya nyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Agustus 2014

(5)

i

ABSTRAK

IMAMUDIN

Relevansi Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan Terhadap Dunia Kerja Alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana relevansi mata kuliah jurusan ilmu perpustakaan dalam dunia kerja serta kendala-kendala apa saja yang dihadapi para alumni dalam dunia kerja. Lokasi penelitian ini dilakukan di Fakultas Adab dan Humaniora. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang pengambilan sumber datanya melalui

interview atau wawancara dengan para informan. Untuk jumlah informan ditetapkan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Informan yang diwawancara berjumlah 11 orang yang berasal dari angkatan 2006 dan 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan mengatakan ada sembilan kompetensi yang relevan dengan dunia kerja yang mereka geluti, yaitu kompetensi manajemen informasi, kompetensi teknologi informasi, kompetensi layanan informasi, kompetensi manajemen organisasi, kompetensi komunikasi dan kompetensi kebahasaan. Hal ini dibuktikan dengan penguasaan ilmu dari semua mata kuliah yang dapat diterapkan dalam dunia kerja yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan masing-masing alumni. Kendala-kendala yang dihadapi dalam dunia kerja diantaranya yaitu keahlian atau kemampuan teknologi informasi yang terbatas, penguasaan komunikasi yang kurang, penguasaan bahasa yang terbatas dan lemahnya kesadaran akan keberadaan perpustakaan.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil„alamin, segala puji syukur penulis panjatkan

kehadirat-MU Ya Allah, atas segala nikmat rahmat dan karunia yang telah Engkau

berikan kepada semua hamba-Nya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga serta para

sahabat-sahabatnya. Penulisan skripsi ini merupakan pengalaman yang berharga bagi

penulis karena proses penulisannya yang cukup lama dan panjang disertai dengan

berbagai hambatan yang penulis anggap sebagai proses pembelajaran.

Penulisan skripsi ini sebenarnya tidak lepas dari bantuan berbagai semua

pihak yang ikut memberikan dukungan baik moril maupun materil. Pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ida Farida, MLIS., selaku dosen pembimbing skripsi yang sudah berbaik

hati mencurahkan ilmunya dan bersedia meluangkan waktunya untuk

(7)

iii

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang sudah memberikan banyak ilmu pengetahuannya kepada penulis.

6. Kepala Perpustakaan Utama beserta para staf-nya yang sudah memberikan

kesempatan untuk magang buat penulis.

7. Kepala Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora beserta staf-nya yang

telah menyediakan bahan koleksi untuk menunjang penulisan skripsi.

8. Keluarga tercinta yaitu kedua orang tuaku Emak Sulastri dan Bapak Mutahar.

Terimakasih atas segala do’a, kasih sayang, kesabaran serta nasihat-nasihat

berharga-nya selama ini. Semoga Allah SWT selalu melindungi mereka

berdua sepanjang masa.

9. Kakanda Tercinta H. Abdul Hakim beserta istri Hj. Yanik Sumartini dan

ke-tiga ponakanku Ardha, Fadhil dan Disha. Terimakasih atas segala do’a,

dukungan, kesabaran, nasihat serta topangan hidup yang selama ini telah

banyak penulis nikmati. Entah dengan apa penulis harus membalas semua

kebaikan mereka.

10.Kedua Adinda-ku tersayang, Agus dan Anisah, serta sang suami Mas Sirin

dan si kecil Zacky. Terimakasih atas semua dukungan dan semangatnya yang

sudah kalian berikan. Semoga kita selalu diberikan rahmat oleh-Nya agar kita

bisa lebih saling menyayangi lagi.

11.Keluarga Besar sanak famili dan handai taulan seperti Emak Tua, Paman, Bibi, Pak Lik, Bu Lik, Pak Dhe’,Bu Dhe’, serta ponakan maupun sepupu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu nama mereka, tanpa mengurangi rasa

(8)

iv

12.Keluarga Besar karyawan “Ardha Collection” yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu. Terimakasih, kalian sudah mengajarkan

pentingnya kerjasama dan tetap semangat dalam berwirausaha.

13.Teman-teman seperjuangan sekaligus teman terbaik, khususnya Afi, orang

pertama yang menawarkan diri untuk membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi, disusul Yuyu, Aeni dan Nisa. Terimakasih atas segala tenaga, waktu,

pikiran serta semangat dan kesabaran kalian dalam menghadapi teman seperti

aku ini. Hehehe… Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.

Karena bagaimanapun juga sebaik-baik orang adalah yang dapat bermanfaat

untuk orang lain.

14.Keluarga Besar Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2007 khususnya IPI B

seperti Sirojul, Bagus, Irni, Niken, Astuti, Erma, Ridwan, Erry, Novan,

Fadhlan, Mahdiah, Eva, Ghufron, Ridwan, Tari, Bassam dan Brina.

Terimakasih atas segala bantuan dan kerjasamanya selama ini kawan.

15.Keluarga Besar KKN HASTA seperti Ibad, Irwan, Iqbal, Ibnu, Bitcar, Dimas,

Asep, Nikmah, Afifah, Rena, Lita, Marfu, Eva, Yuyu, Tuti, Nisa, Aeni dan

Afi. Bersama kalian penulis menemukan kebahagiaan dan kehangatan kasih.

Tetap saling menjaga silaturahim ya? I miss you all…

16.Teman-teman lintas fakultas yang tidak dapat penulis sebutkan nama mereka

satu persatu.

17.PMI Cabang Jakarta Selatan. Terimakasih atas segala keilmuannya yang telah

(9)

v

18.KSR PMI Unit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terimakasih atas segala

keilmuannya selama penulis mengabdi. Karena KSR-lah yang telah

menumbuhkan jiwa kerelawanan dalam diri penulis.

19.KPBA (Kelompok Pencinta Bacaan Anak). Terimakasih atas segala ilmunya.

Bersama kalian, penulis belajar bagaimana cara mendongeng yang baik dan

belajar ber-empati kepada sesama.

20.Keluarga Besar JOC (Jakarta Osoji Club) keluarga baru dari Jepang.

Terimakasih atas kehadiran kalian di Jakarta. Dari kalian penulis belajar

pentingnya “berteman” dengan sampah.

21.Keluarga Besar IMT (Ikatan Mahasiswa Tegal) dan para sanak sedulur

seperantauan .

22.Dan terakhir penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pasukan terakhir

angkatan 2007 seperti Hadi, Brian, Umam, Samsul, Syarif, Mahmud, Bassam,

Mona, Irni, Bayu dan Ihsan. Terimakasih kawan atas segala bantuan dan

kerjasamanya selama ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna baik dalam

penulisan maupun sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan ini. Namun

besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Amin ya Robbal

A’lamin.

Ciputat, Agustus 2014

(10)

vi

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Relevansi ... 12

1. Pengertian Relevansi ... 12

B. Kurikulum ... 14

1. Pengertian Kurikulum ... 14

2. Kurikulum Pendidikan Tinggi ... 15

3. Komponen ... 16

4. Prinsip-prinsip ... 18

5. Fungsi Kurikulum ... 20

C. Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta ... 22

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ... 22

(11)

vii

B. Jurusan Ilmu Perpustakaan... 33

C. Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Ilmu Perpustakaan ... 34

1. Visi ... 34

2. Misi ... 34

3. Tujuan ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identitas Informan ... 36

B. Relevansi Kurikulum dalam Dunia Kerja ... 42

C. Kendala – kendala ... 54

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ...

(12)

viii

Tabel. 2 Kompetensi Pendukung Lulusan dan Mata Kuliah ... 26

Tabel. 3 Kompetensi Lain dari Lulusan dan Mata Kuliah ... 27

Tabel. 4 Kurikulum Inti dan Kurikulum Penunjang UIN Jakarta 2006-2007 ... 30

Tabel. 5 Profil Informan ... 37

Tabel. 6 Kelompok Kompetensi Kurikulum 2007 ... 47

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu hal yang mendukung keberhasilan dalam dunia pendidikan

adalah terselenggaranya kurikulum pendidikan. Kurikulum dapat diibaratkan

seperti urat nadi-nya pendidikan. Tanpa adanya kurikulum, maka pendidikan itu

tidak dapat berfungsi sesuai dengan perannya. Karena peran pentingnya itulah

yang akan menentukan mutu atau kualitas pendidikan itu sendiri. Menurut

Association for Supervision Curriculum Development A Departement of the national Education Association dalam bukunya: Balance in the curriculum tahun 1961 mengemukakan pengertian kurikulum: “all learning opportunities by the

school as potential contributions to the balanced development of learners”.

(Semua kesempatan belajar yang diberikan oleh sekolah sebagai bantuan demi

pengembangan pelajar yang seimbang).1

Menurut Hilda Taba yang dimaksud dengan kurikulum adalah sesuatu

yang berkenaan dengan cakupan tujuan isi dan metode yang lebih luas atau yang

lebih umum, sedangkan yang lebih sempit lebih khusus menjadi tugas

pengajaran.2

1

Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum: sebagai substansi problem administrasi pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h.13-15

2

(14)

“Sedangkan menurut Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 1

Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

mengemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu.”3

Dengan demikian kurikulum pendidikan meliputi seluruh fenomena

edukatif yang dapat dimengerti sebagai pendefinisian dan penjelasan ketentuan

mengenai pelaksanaan suatu program pengajaran, yang harus diikuti oleh para

mahasiswa agar dapat menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu.

Kurikulum pada suatu program studi akan sangat menentukan kualitas

lulusannya dalam masing-masing bidang atau spesifikasinya dan lebih lanjut akan

mempengaruhi kualitas program studi fakultas dan universitas yang bersangkutan.

Oleh karenanya proses perencanan kurikulum harus dilakukan secara cermat dan

hati-hati. Rancangannya disusun secara sistematis dan memiliki struktur serta

konten yang jelas dan tentu saja dirancang sedemikian rupa sehingga dapat

mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

Program studi Ilmu Perpustakaan merupakan salah satu jurusan yang ada

di lembaga pendidikan Indonesia. Program studi tersebut dapat kita temui di

beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Semakin banyaknya lembaga pendidikan

tinggi yang membuka program studi Ilmu Perpustakaan menunjukkan bahwa

bidang ilmu perpustakaan telah mengalami perkembangannya yang

menggembirakan. Hal ini terlihat dari terselenggaranya beberapa perguruan tinggi

3

(15)

baik negeri maupun swasta dalam berbagai jenjang mulai dari tingkat Diploma

(D-3), Sarjana (S-1) hingga Magister (S-2). Sampai dengan akhir pada tahun 2009

jumlah lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan Ilmu

Perpustakaan sebanyak 6 perguruan tinggi (PT) yang menyelenggaraan program

S2, 11 perguruan tinggi (PT) yang menyelenggarakan program S1 serta sebanyak

11 perguruan tinggi (PT) yang menyelengggarakan program diploma.4

Sebagai contoh program pendidikan S1 diselenggarakan oleh UI, UNPAD,

USU, UNAIR, YARSI, UNINUS,UIN dan lain-lain. Adapun program pendidikan

S2 diselenggarakan oleh UI, UNPAD, UGM, dan IPB. Merupakan suatu

kelebihan bahwa program pendidikan Ilmu Perpustakaan ini diselenggarakan

dibawah fakultas yang berbeda. Sebagai contoh, program pendidikan S1 & S2

Ilmu Informasi dan Perpustakaan UNPAD ada dibawah Fakultas Ilmu

Komunikasi, sedangkan program pendidikan S1 & S2 Ilmu Perpustakaan UI ada

dibawah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Adapun program pendidikan S2

Sosiologi konsentrasi Manajemen Informasi dan Perpustakaan UGM ada dibawah

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan program pendidikan S2 Teknologi

Informasi untuk Perpustakaan IPB ada dibawah Fakultas MIPA. Kemudian

program pendidikan S1 Ilmu Perpustakaan USU ada dibawah Fakultas Sastra,

sedangkan program pendidikan S1 Ilmu Informasi dan Perpustakaan UNAIR ada

dibawah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.5

4Yunus Winoto, “Kurikulum Program Studi Ilmu Perpustakaan: meninjau kurikulum inti

(core curriculum) program studi S1 Ilmu Perpustakaan di Indonesia”, Visi Pustaka Vol.13 No.1-April 2011. h.1

5

(16)

Perkembangan program studi ilmu perpustakaan di UIN Jakarta itu sendiri

dapat dilihat di Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan yang

jumlah mahasiswanya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ini terlihat

pada perbandingan angkatan 2006 dan 2007. Pada angkatan 2006 hanya mencapai

satu kelas namun pada angkatan 2007 ada peningkatan hingga mencapai dua

kelas. Walaupun pada kenyataannya, setiap tahun mahasiswa jurusan Ilmu

Perpustakaan yang telah diwisuda hanya bisa dihitung dengan jari saja. Tetapi hal

tersebut tidak lantas membuat mereka merasa rendah diri. Tentunya mereka telah

memiliki tekad dan niat yang kuat untuk menghadapi tantangan dalam dunia

kerja. Pengembangan kurikulum pada jurusan ilmu perpustakaan hadir sebagai

bekal untuk menyelaraskan keilmuan dan ketrampilan kompetensi para

mahasiswanya. Dengan adanya penyelarasan antara kurikulum dengan

ketrampilan diharapkan kedepannya mampu memberikan bekal tambahan bagi

para calon pustakawan dalam menghadapi dunia kerja yang majemuk.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba menganalisis dan

memaparkan bagaimana kurikulum itu sendiri dapat disesuaikan atau dikaitkan

dengan dunia kerja. Mengingat begitu luasnya dunia kerja, tentunya penerapan

kurikulum yang sesuai dengan dunia kerja akan menjadi sebuah kepuasan

tersendiri bagi para alumni. Dengan demikian apa yang selama ini mereka pelajari

di bangku kuliah ternyata mempunyai manfaat dalam menerapkan keilmuan

mereka. Maka dari itu, penulis memutuskan untuk mengangkat masalah tersebut

(17)

Perpustakaan Terhadap Dunia Kerja Alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan

UIN Jakarta”.

B.

Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan mudah, terarah dan

mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu

adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini

hanya membahas mengenai “Alumni angkatan 2006 dan 2007 yang

bekerja di perpustakaan"

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah

yang akan dibahas yaitu:

a. Bagaimana relevansi mata kuliah Jurusan Ilmu Perpustakaan FAH

UIN Jakarta dalam dunia kerja alumni?

b. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi para alumni JIP UIN Jakarta

dalam dunia kerja?

C. Tujuan Penelitian

(18)

1. Mengetahui relevansi mata kuliah jurusan ilmu perpustakaan dalam

dunia kerja alumni.

2. Mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi para alumni

dalam dunia kerja.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Menambah wawasan pengetahuan dan keilmuan penulis tentang

perkembangan kurikulum.

2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan

kepada jurusan ilmu perpustakaan agar dapat mengkaji lebih dalam

tentang perkembangan kurikulum.

E. Metode Penelitian

Metode adalah alat untuk melakukan penelitian.6 Maka dalam memperoleh

data yang diperlukan, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Jenis

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan

6

(19)

sesuatu hal seperti apa adanya.7 Tujuan penelitian ini adalah membuat

deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta serta fenomena yang digali mengenai “relevansi kurikulum

jurusan ilmu perpustakaan terhadap dunia kerja alumni jurusan ilmu

perpustakaan”.

2. Pendekatan

Penelitian ini akan lebih menekankan pada metode penelitian

dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah

penelitian yang berangkat dari inkuiri naturalistik yang temuan-temuannya

tidak diperoleh dari prosedur penghitungan secara statistik.8

3. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh penulis yaitu:

a. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan yang terdiri

dari literatur- literatur dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti.

b. Data primer yaitu data yang bersumber dari informan langsung tanpa

perantara. Data primer dari penelitian ini diperoleh dengan cara

wawancara (interview).

7

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60

8

(20)

4. Informan

Informan yaitu orang yang memberi informasi tentang data yang

diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang

dilaksanakannya.9 Dalam penelitian ini informan yang bersangkutan

adalah alumni jurusan ilmu perpustakaan UIN Jakarta angkatan 2006 dan

2007. Dalam hal ini penulis hanya mengambil angkatan 2006 dan 2007

dengan alasan secara personal angkatan 2006 dan 2007 lebih dekat jarak

waktu kelulusannya, jadi penulis lebih mudah untuk menjalin komunikasi.

Jumlah informan ditetapkan dengan menggunakan teknik

purposive sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan

sampelnya.10 Dalam penelitian ini penulis mengambil 11 informan dari 44

alumni yang telah bekerja. Jumlah alumni angkatan 2006 ada 20 orang.

Dari 20 orang itu hanya 4 orang yang bekerja di perpustakaan dan yang

tersisa bekerja di bidang lain namun ada pula yang tidak bekerja.

Sedangkan jumlah alumni angkatan 2007 ada 24 alumni. Dari 24 alumni

tersebut, hanya 12 yang bekerja di perpustakaan. Jadi jumlah alumni

keseluruhan angkatan 2006 dan 2007 yang bekerja di perpustakaan ada 16

alumni. Tetapi karena alasan tertentu, 5 alumni tidak bersedia untuk

diwawancara. Akhirnya penulis hanya mendapatkan 11 alumni. Sebelas

9

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: pendekatan kualitatif dan kuantitatif (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h. 91

10

(21)

(11) alumni tersebut memiliki kriteria sebagai informan. Kriteria alumni

yang dapat menjadi informan yaitu:

a. Bersedia menjadi informan

b. Bekerja di wilayah Jabodetabek

c. Mempunyai pengalaman kerja minimal 1 tahun

Jumlah 11 informan tersebut menurut asumsi penulis mampu

memberikan informasi yang cukup untuk menjawab masalah dalam

penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Untuk mendapatkan teori-teori, tinjauan literatur yang sesuai dengan

penelitian ini, maka peneliti melakukan riset perpustakaan (library research) yaitu dengan mempelajari literatur, dokumen, artikel dan lain-lain.

b. Untuk mendapatkan data-data dan fakta-fakta yang ada di lapangan

maka diperlukan penelitian dengan cara riset lapangan secara langsung

(22)

disebut interviewer, sedangkan orang yang diwawancarai disebut

interviewee.11

6. Teknik Analisis Data

Data diolah berdasarkan pada wawancara yang telah disebarkan dan

dijawab oleh pustakawan sebagai informan. Langkah dalam menganalisis

data yang dilakukan sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh penulis melalui wawancara dan kajian

pustaka dicatat dengan rinci, mengelompokkan dan memfokuskan pada

hal penting. Dengan demikian data yang didapat bisa memberikan

gambaran yang jelas.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, penulis melakukan penyajian dalam

bentuk teks bersifat naratif.

c. Penarikan Kesimpulan

Dari data-data yang terangkum dan dijabarkan dalam bentuk

naratif, penulis kemudian membuat kesimpulan. Kesimpulan

digunakan untuk menjawab tujuan penelitian.

11

(23)

7.

Sistematika Penulisan

Guna memperoleh gambaran yang jelas mengenai isi dan materi

yang tertera dalam proposal penelitian ini, maka dikemukakan dengan

adanya sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Pada bab ini membahas tentang pengertian relevansi,

pengertian kurikulum perguruan tinggi, komponen,

prinsip-prinsip dan fungsi kurikulum.

BAB III GAMBARAN UMUM KURIKULUM JIP UIN JAKARTA

Pada bab ini membahas mengenai Sejarah Fakultas Adab

dan Humaniora, Jurusan Ilmu Perpustakaan, Visi, Misi dan

Tujuan Jurusan Ilmu Perpustakaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan hasil penelitian yang berisi tentang

(24)

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yaitu kesimpulan dari

pembahasan penelitian dan penulis mencoba memberikan

saran- saran yang merupakan masukan dan sumbangan

(25)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Relevansi

1. Pengertian Relevansi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) relevansi artinya

hubungan; kaitan.1 Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, relevansi terdiri

dari relevansi internal dan relevansi eksternal. Relevansi internal adalah

adanya kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen

kurikulum seperti tujuan, isi, proses penyampaian dan evaluasi, atau

dengan kata lain relevansi internal menyangkut keterpaduan

komponen-komponen dalam kurikulum. Sedangkan relevansi eksternal adalah

kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, dan

perkembangan dalam masyarakat.2

Dalam dunia pendidikan, relevansi menurut Burhan Nurgiyantoro

diartikan sebagai

“Adanya kesatuan antara hasil pendidikan (lingkungan sekolah) dengan tuntutan kehidupan yang ada di masyarakat. Dengan kata lain sistem pendidikan dapat dikatakan relevan jika para lulusan yang dihasilkan suatu lembaga pendidikan (kompetensi para lulusan) berguna bagi kehidupan, serta sebaliknya, jika kompetensi para lulusan suatu

1

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 943

2

(26)

lembaga pendidikan kurang fungsional bagi keperluan kehidupan, berarti sistem pendidikan yang dijalankan kurang relevan dengan tuntutan kehidupan.”3

Lebih jauh tentang pengertian relevansi pendidikan dengan kebutuhan di masyarakat, menurut Nurgiyantoro:

“Relevansi pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi. Pertama, relevansi pendidikan dengan lingkungan peserta didik atau masyarakat setempat. Diharapkan sistem pendidikan yang dijalankan suatu lembaga pendidikan dapat memberikan bekal kemampuan kepada peserta didik untuk dapat bergaul dengan lingkungannya. Kedua, relevansi pendidikan kaitannya dengan tuntutan pekerjaan. Lembaga pendidikan bertugas menyiapkan lulusan yang mampu bekerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat, pihak lembaga pendidikan hendaknya melakukan kerjasama dengan masyarakat atau pemakai lulusan tersebut. Ketiga, relevansi pendidikan kaitannya dengan perkembangan kehidupan masa kini dan masa yang akan datang. Sistem pendidikan disamping menyiapkan peserta didik untuk menghadapi tuntutan kehidupan masa kini, juga harus dibekali dengan berbagai pengetahuan atau hal-hal lain untuk menghadapi kemungkinan - kemungkinan perubahan tuntutan kehidupan akibat perkembangan jaman pada masa yang akan datang.”4

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa relevansi adalah keterkaitan atau kesesuaian antara kurikulum

dalam dunia pendidikan dengan dunia luar yang telah dirancang dengan

teratur guna menghadapi perkembangan atau tuntutan hidup yang ada di

masyarakat.

B. Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum

Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin

curir” yang artinya pelari, dan “curere” yang artinya “tempat berlari”.

3

Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Jogjakarta: BPFE, 1988), h. 50

4

(27)

Pengertian awal kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh

pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Istilah kurikulum pada

awalnya berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi kuno di Yunani,

dan kemudian diadopsi ke dalam dunia pendidikan, dengan pengertian

sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang

harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga

pendidikan.5

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kurikulum yaitu

perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan;

perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus.6

Menurut Kamus Webster, Curriculum is a specific course of study or, collectively, all the course of study in a university, college or school.7 (Kurikulum yaitu program studi tertentu atau, secara kolektif, semua

program studi di universitas, akademi atau sekolah).

Berdasarkan beberapa pengertian kurikulum diatas, dapat

disimpulkan bahwa kurikulum adalah sejumlah perangkat mata pelajaran

atau mata kuliah yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh

pendidikan di suatu lembaga pendidikan seperti sekolah, akademi maupun

universitas.

5

Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011) h. 34

6

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 617

7 Webster’s New Twentieth Century Dictionary

(28)

2. Kurikulum Pendidikan Tinggi

Menurut Pasal 35 ayat 1 UU RI No.12 tahun 2012 tentang

Undang-Undang Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa kurikulum pendidikan

tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tinggi.8

3. Komponen

Kurikulum adalah suatu sistem. Menurut Winarno S. yang dikutip

Slameto, kurikulum sebagai sistem mempunyai komponen-komponen

pokok tujuan, isi, organisasi dan strategi.

a. Tujuan

Kurikulum adalah suatu program yang dimaksudkan untuk

mencapai sejumlah pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau

acuan segala kegiatan pendidikan yang dijalankan. Dalam setiap

kurikulum lembaga pendidikan, pasti dicantumkan tujuan-tujuan

pendidikan yang akan atau harus dicapai oleh lembaga pendidikan

yang bersangkutan.

8

Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Pasal 35 ayat 1 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi diakses pada 8 Desember 2013 dari

(29)

b. Isi

Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan

kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka

mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang

diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi tersebut.

Jenis-jenis bidang studi ditentukan atas dasar tujuan institusional lembaga

pendidikan yang bersangkutan.

c. Organisasi

Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang

berupa kerangka program-program pengajaran yang akan disampaikan

kepada peserta didik.

d. Strategi

Dengan komponen strategi dimaksudkan strategi pelaksanaan

kurikulum di lembaga pendidikan. Masalah strategi pelaksanaan itu

dapat dilihat dalam cara yang ditempuh dalam melaksanakan

pengajaran, penilaian, bimbingan dan konseling, pengaturan kegiatan

secara keseluruhan, pemilihan metode pengajaran, alat atau media

pengajaran.9

9

(30)

4. Prinsip-prinsip

Pengembangan kurikulum berdasarkan prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a. Prinsip Berorientasi pada Tujuan

Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan

tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan pendidikan nasional. Tujuan

kurikulum merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan

satuan dan jenjang pendidikan tertentu. Tujuan kurikulum

mengandung aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai;

yang selanjutnya menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik

yang mencakup ketiga aspek tersebut dan bertalian dengan

aspek-aspek yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional.

b. Prinsip Relevansi

Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan sistem

penyampaiannya harus relevan (sesuai) dengan kebutuhan dan

keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa,

serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Prinsip Efisiensi dan Efektivitas

Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi

efisien dalam pendayagunaan dana, waktu, tenaga dan

(31)

d. Prinsip Fleksibilitas (keluwesan)

Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi

atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan

kemampuan setempat, jadi tidak statis atau kaku.

e. Prinsip Berkesinambungan (kontinuitas)

Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya

bagian-bagian, aspek-aspek, materi dan bahan kajian disusun secara

berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memiliki

hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang

pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan

siswa.

f. Prinsip Keseimbangan

Penyusunan kurikulum supaya memperhatikan keseimbangan

secara proporsional dan fungsional antara berbagai program dan

sub-program, antara semua mata ajaran, dan antara aspek-aspek perilaku

yang ingin dikembangkan.

Keseimbangan juga perlu diadakan antara teori dan praktik,

antara unsur-unsur keilmuan sains, sosial, humaniora, dan keilmuan

perilaku. Dengan keseimbangan tersebut diharapkan terjalin

perpaduan yang lengkap dan menyeluruh, yang satu sama lainnya

(32)

g. Prinsip Keterpaduan

Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip

keterpaduan. Perencanaan terpadu bertitik tolak dari masalah atau

topik dan konsistensi antara unsur-unsurnya. Pelaksanaan terpadu

dengan melibatkan semua pihak, baik dilingkungan sekolah maupun

pada tingkat intersektoral. Dengan keterpaduan ini diharapkan

terbentuknya pribadi yang bulat dan utuh.

h. Prinsip Mutu

Pengembangan kurikulum berorientasi pada pendidikan mutu

dan mutu pendidikan. Pendidikan mutu berarti pelaksanaan

pembelajaran yang bermutu, sedang mutu pendidikan berorientasi

pada hasil pendidikan yang berkualitas. Hasil pendidikan yang

bermutu diukur berdasarkan kriteria tujuan pendidikan nasional, yang

diharapkan.10

5. Fungsi Kurikulum

Dalam proses belajar jelas kedudukan kurikulum sangat penting,

karena dengan kurikulum maka mahasiswa sebagai individu yang

berkembang akan mendapatkan manfaat. Namun di samping bagi

mahasiswa maka kurikulum juga berfungsi bagi kepentingan-kepentingan

yang lain. Diantaranya yaitu:

10

(33)

a. Fungsi Kurikulum bagi Mahasiswa

Kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun, adalah

disiapkan untuk mahasiswa sebagai salah satu konsumsi pendidikan

mereka. Dengan ini maka diharapkan mereka akan mendapat

sejumlah pengalaman baru yang kelak kemudian hari dapat

dikembangkan seirama dengan perkembangannya, guna melengkapi

bekal hidupnya.

b. Fungsi Kurikulum bagi Dosen

Bagi dosen kurikulum berfungsi sebagai:

1)Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman

belajar para mahasiswa dan

2)Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan

mahasiswa dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang

diberikan.

c. Fungsi Kurikulum bagi Rektor dan Pembantu Rektor I atau

Dekan dan Pd I

1)Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yaitu

memperbaiki situasi belajar.

2)Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam

menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar mahasiswa ke

(34)

3)Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam

memberikan bantuan kepada dosen untuk memperbaiki situasi

mengajar.

4)Sebagai pedoman untuk memperkembangkan kurikulum lebih

lanjut.

5)Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar

mengajar.

d. Fungsi Kurikulum bagi Orang Tua Mahasiswa

Bagi orang tua kurikulum juga mempunyai fungsi, yaitu agar

orang tua dapat turut serta membantu usaha perguruan tinggi dalam

memajukan putra/putrinya. Bantuan orang tua dalam memajukan

pendidikan ini dapat melalui konsultasi langsung tentang

masalah-masalah yang menyangkut anak-anaknya. Di samping itu bantuan

orang tua ini juga dapat melalui lembaga.11

C. Kurikulum Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Berdasarkan Kepmendiknas 232/U/2000 dan Kepmendiknas 045/

U/2002, dengan tegas menyebutkan bahwa kurikulum yang diterapkan

pada pendidikan tinggi menggunakan model kurikulum berbasis

kompetensi. Pengertian kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah

merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan

11

(35)

hasil belajar yang harus dicapai peserta didik (mahasiswa), prosedur

penilaian, kegiatan belajar-mengajar dan pemberdayaan sumber daya

pendidikan. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berorientasi pada

pencapaian hasil (output-oriented) yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi.12

Menurut Kepmendiknas No. 045/U/2002 kompetensi diartikan

sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki

seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam

melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.13

Menurut Slamet Margono yang dikutip Yunus Winoto dan Neneng

Komariah mengartikan kompetensi sebagai ciri-ciri pengetahuan,

keterampilan dan kepribadian yang diperlukan untuk mencapai

performansi (kinerja) yang tinggi.14

Menurut McAshan yang dikutip Mulyasa mengemukakan bahwa

kompetensi: “… is knowledge, skills, and abilities or capabilities that a

person achieves, which become part of his or her being to the exent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor behaviors”. Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang

12

Yunus Winoto, Neneng Komariah, “Meninjau Relevansi Kurikulum Pendidikan Ilmu

Perpustakaan dengan Kompetensi dan Sertifikasi Pustakawan,” Media Pustakawan, Vol.19 No.1 (Maret 2012): h. 2-4

13

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 Tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi di akses pada 14 Februari 2014 dari

http://www.dikti.go.id/files/atur/Kepmen045-U-2002KurikulumInti.pdf

14

(36)

yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan

perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan

sebaik-baiknya.15

Lulusan diharapkan memiliki kompetensi dalam hal pengetahuan

dan pemahaman (knowledge and understanding), keterampilan intelektual (intellectual skill), keterampilan praktis (practical skill), dan keterampilan

managerial dan sikap (managerial skill and attitude). Standar kompetensi umum tersebut dirumuskan untuk tiap-tiap bidang kajian yang ada di prodi

dan disebar menjadi sejumlah mata kuliah di delapan semester.16

Berikut adalah tabel tentang Kompetensi Utama dan Kompetensi

Pendukung:

Tabel. 1

Matrik Kompetensi Utama Lulusan dan Mata Kuliah

No. Kompetensi Utama Mata Kuliah SKS

1. Kompetensi Manajerial yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk mengelola lembaga informasi.

1. Pengantar Ilmu Perpustakaan 4

2. Manajemen Lembaga Informasi 4

3. Manajemen Perpustakaan Umum 2

4. Manajemen Perpustakaan PT 2

5. Manajemen Perpustakaan Sekolah 2

6. Manajemen Perpustakaan Khusus 2

15

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, Implementasi, dan Inovasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), h. 38-39

16

(37)

Jumlah SKS 16

2. Kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan

pengorganisasian/ pengolahan informasi.

1. Dasar-Dasar Organisasi Informasi 3

2. Deskripsi Bibliografi Buku & Serial 4

3. Deskripsi Bibliografi Non Buku 4

4. Klasifikasi Umum 4

5. Klasifikasi Islam 2

6. Sarana Bibliografi 2

7. Tajuk Subyek 2

8. Indeks & Abstrak 2

9. Filologi 2

10.Transliterasi 2

11.Dasar-Dasar Kearsipan 2

Jumlah SKS 29

3. Kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan pelayanan prima kepada para

pemustaka.

1. Layanan Referensi Umum 4

2. Layanan Referensi Keislaman 2

3. Pengantar Psikologi untuk Perpustakaan 2

4. Pengantar Komunikasi untuk

6. Literatur Anak dan Remaja 2

7. Pembinaan dan Pengembangan Remaja 4

8. Story Telling 2

9. Manajemen Terbitan Berkala 2

Jumlah SKS 24

(38)

Selain kompetensi utama lulusan seperti diatas, juga terdapat

kompetensi pendukung lulusan beserta mata kuliahnya seperti pada tabel

berikut ini:

Tabel. 2

Kompetensi Pendukung Lulusan dan Mata Kuliah

No. Kompetensi Pendukung Mata Kuliah SKS

1. Kompetensi Penguasaan Teknologi Informasi.

1. Otomasi Perpustakaan 3

2. Aplikasi Teknologi Informasi I & II 4

3. Sistem Jaringan Informasi 2

4. Sistem Simpan dan Temu Informasi 3

2. Kompetensi Penelitian dan Publikasi.

1. Metodologi Penelitian Perpustakaan 4

2. Pengukuran dan Evaluasi Perpustakaan 2

3. Seminar Skripsi 2

4. Skripsi 6

(39)

Promosi.

2. Promosi dan Pemasaran Informasi 2

4. Kompetensi Moral dan

6. Sejarah Peradaban Islam 4

7. Pemikiran Islam 2

Sedangkan kompetensi lainnya/ pilihan lulusan ditentukan oleh

institusi penyelenggara program studi yang bersangkutan, seperti pada

tabel berikut ini:

Tabel. 3

Kompetensi Lain dari Lulusan dan Mata Kuliah

No. Kompetensi Lainnya Mata Kuliah

1. Kompetensi Berbahasa Asing (Arab dan Inggris).

Kompetensi bahasa asing tersebut sangat dibutuhkan untuk membekali para lulusan dalam melakukan pengembangan diri seperti mengkaji

1. Bahasa Arab I & II

2. Bahasa Inggris I & II

(40)

berbagai literatur berbahasa asing (Arab & Inggris), studi lanjut dan mengikuti aktifitas ilmiah (seminar) terutama dalam event-event. Selain itu kompetensi bahasa juga dapat membekali para lulusan dalam melakukan pengolahan dan pelayanan informasi bahan pustaka berbahasa asing (Arab & Inggris) kepada para pemustaka.

4. Transliterasi

5. Layanan Informasi Islam

2. Kompetensi dalam mengangkat citra profesi pustakawan di mata masyarakat.

Kompetensi ini akan membekali lulusan agar menjadi sarjana yang bukan hanya sebagai pekerja informasi tapi juga pencipta peluang pekerjaan dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi seperti sebagai konsultan perpustakaan, web master, pembuat software aplikasi perpustakaan dan memasarkannya.

Jenis Mata Kuliah SKS Keterangan

(1) (2) (3)

Mata Kuliah Wajib 132 Mata Kuliah Wajib terdiri atas Mata Kulaih Inti PS dan Mata Kuliah Institusional yang ditawarkan secara paket tiap semester.

Mata Kuliah Pilihan 18 Mata kuliah ini juga ditawarkan secara paket tiap semester.

Jumlah Total 150

2. Kurikulum Inti (Core Curriculum)

Menurut Kepmendiknas No. 232/U/2000 kurikulum inti

(41)

dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang

berlaku secara nasional.17 Sedangkan Kepmendiknas RI No.045/U/2002

tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi pada Pasal 3 disebutkan bahwa

(1) Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama.

(2) Kurikulum inti suatu program studi bersifat:

a. dasar untuk mencapai kompetensi lulusan;

b. acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi;

c. berlaku secara nasional dan internasional;

d. lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat

cepat di masa datang;

e. kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi,

masyarakat profesi, dan pengguna lulusan.18

Sedangkan menurut Abdullah Idi, seperti yang dikutip Nasution

dari Casswell, mendefinisikan kurikulum inti sebagai berikut:

“A continous, careful planted series of experiences which are based on

significant personal and social problems and which involve learnings of common concern to all youth”.

17

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa diakses pada 4 Maret 2014 dari http://www.dikti.go.id/?page_id=509&lang=id

18

(42)

(Sebuah rentetan pengalaman yang ditanam dengan hati-hati, terus

menerus yang didasarkan pada masalah-masalah pribadi dan sosial yang

signifikan dan melibatkan pembelajaran yang menjadi perhatian bersama

bagi semua pemuda)19

Berikut adalah mata kuliah kurikulum inti dan penunjang Jurusan

Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta tahun 2006-2007:

Tabel. 4

Kurikulum Inti dan Kurikulum Penunjang UIN Jakarta 2006-2007

No. Kurikulum Inti SKS No. Kurikulum Penunjang SKS

1. Dasar-Dasar Organisasi Informasi

3 1. Akhlak Tasawuf 2

2. Deskripsi Bibliografi Buku dan Serial

4 2. Aplikasi Teknologi Informasi I & II

4

3. Deskripsi Bibliografi Non-Buku

9. Layanan Informasi untuk Anak dan Remaja

4 9. Metodologi Penelitian Perpustakaan

(43)

Remaja Perpustakaan

13. Manajemen Lembaga Informasi

4 13. Pengantar Komunikasi untuk Perpustakaan

2

14. Manajemen Perpustakaan Khusus

2 14. Pengukuran dan Evaluasi Perpustakaan

20. Pendekatan Subyek/ Tajuk Subjek

2 20. Sistem Simpan dan Temu Informasi

3

21. Pengantar Ilmu Perpustakaan 2 21. Skripsi 6

22. Pengantar Komunikasi untuk Perpustakaan

2 22. Transliterasi -

23. Pengantar Psikologi untuk Perpustakaan

2 23. Ulum Al-Hadis 2

24. Sarana Bibliografi 2 24. Ulum Al-Qur’an 2

25. Story Telling 2

26. Transliterasi dan Transkripsi 2

(44)

BAB III

GAMBARAN UMUM KURIKULUM JIP

UIN JAKARTA

A. Sejarah Fakultas Adab dan Humaniora

Fakultas Adab dan Humaniora terletak di dalam kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tepatnya di Jl. Ir. Juanda No.95 Ciputat, Tangerang

Selatan 15412. Fakultas Adab merupakan satu dari dua fakultas tertua di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Fakultas Adab resmi berdiri bersamaan dengan

berdirinya IAIN Al-Jamiah al-Islamiyah al-Hukumiyah pada tahun 1960.

Fakultas Adab dan Humaniora pada mulanya memiliki kekhususan kajian di

bidang Sastra Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam. Namun, seiring dengan

perubahan bentuk IAIN Jakarta menjadi UIN, Fakultas Adab dan Humaniora

mengembangkan diri dengan membuka jurusan/program studi baru yang

berkaitan dengan dunia sastra dan kebudayaan, yaitu Jurusan Bahasa dan

Sastra Inggris, Jurusan Tarjamah, dan Jurusan Ilmu Perpustakaan. Fakultas

Adab dan Humaniora bertujuan menyiapkan lulusan yang ahli dan profesional

di bidang kebahasaan, kesusastraan dan peradaban.1

1

Sejarah Fakultas Adab dan Humaniora, di akses pada 19 Juni 2013 jam 13.45 dari

(45)

B. Jurusan Ilmu Perpustakaan

Jurusan ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga pustakawan yang

memiliki pengetahuan dan kualifikasi akademik, serta terampil dalam

pekerjaan teknis kepustakaan. Lulusan program studi ini dapat bekerja sebagai

pustakawan di instansi pemerintah atau swasta, di perpustakaan perguruan

tinggi, perpustakaan sekolah, perpustakaan masjid, perpustakaan pesantren,

perpustakaan dan kearsipan TV, radio, museum, dan lain sebagainya.

Program Studi Ilmu Perpustakaan (IP) bertujuan menghasilkan sarjana

muslim dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang mampu

menerapkannya secara profesional dalam pengembangan masyarakat. Untuk

mencapai tujuan tersebut, seluruh aktivitas Program Studi Ilmu Perpustakaan

(IP) selalu didasari oleh visinya untuk menjadi salah satu lembaga pendidikan

tinggi berbasis riset dan agama yang terkemuka dalam bidang ilmu

perpustakaan dan informasi. Adapun misi utama yang diemban untuk

mewujudkan visi tersebut, antara lain: menyelenggarakan pendidikan dan

pengajaran ilmu perpustakaan yang berkualitas; menumbuhkan budaya riset

ilmu perpustakaan; dan melakukan pengabdian pada masyarakat terutama

dalam bidang perpustakaan informasi secara profesional.

Pada tahun 2011, Program Studi ini mendapatkan status akreditasi B

(46)

Perguruan Tinggi No. 027/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011 tanggal 29

September 2011 yang berlaku sampai dengan 29 September 2016.2

C. Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Ilmu Perpustakaan

1. Visi

Menjadi Program Studi Ilmu Perpustakaan yang terkemuka dan kompetitif

di Indonesia dan regional dalam mengembangkan dan mengintegrasikan

aspek keislaman, keilmuan dan keindonesiaan.

2. Misi

a. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan ilmu perpustakaan dan

informasi secara profesional dalam membekali lulusan dengan

kemandirian dan paradigma pembelajaran sepanjang hayat (long-life learning).

b. Melakukan berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu

kepustakawanan untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan dunia

perpustakaan, khususnya di Indonesia.

c. Menerapkan berbagai program pengabdian kepada masyarakat dalam

bentuk pelatihan dan pembinaan perpustakaan pada beberapa sekolah

Islam (madrasah), perguruan tinggi dan jenis-jenis perpustakaan

lainnya.

d. Menjalin hubungan kerjasama dengan beberapa pihak, di dalam

maupun di luar institusi UIN Jakarta agar dapat mengatasi berbagai

2

(47)

keterbatasan untuk mencapai tujuan dari proses pendidikan, penelitian

dan pengembangan serta pengabdian pada masyarakat.

3. Tujuan

Tujuan pendidikan Prodi Ilmu Perpustakaan adalah menghasilkan

sarjana ilmu perpustakaan dan informasi yang profesional dan berjiwa

(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan mengenai relevansi

kurikulum dengan dunia kerja yang dilakukan di Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN

Jakarta. Data-data yang ada di bawah ini merupakan jawaban yang dihasilkan dari

wawancara.

Hasil wawancara yang penulis lakukan pada alumni Jurusan Ilmu

Perpustakaan UIN Jakarta angkatan 2006 dan 2007 selanjutnya dianalisis dan

dibahas dalam Bab IV ini setelah melalui pemisahan dan pengelompokan yang

dilakukan terhadap data-data yang diperlukan dalam karya tulis ini.

A. Identitas Informan

1. Proses Menghubungi Alumni

Proses awal penulis menghubungi para alumni yaitu dengan

mengumpulkan data diri para alumni melalui dokumen yang penulis dapatkan

di bagian jurusan. Penulis mengambil data alumni tersebut yang hanya

angkatan 2006 dan 2007. Jumlah alumni angkatan 2006 ada 20 orang. Dari 20

orang itu hanya 4 orang yang bekerja di perpustakaan dan yang tersisa bekerja

di bidang lain. Sedangkan jumlah alumni angkatan 2007 ada 24 alumni. Dari

24 alumni tersebut, hanya 12 yang bekerja di perpustakaan. Jadi jumlah

(49)

16 alumni. Tetapi karena alasan tertentu, 5 alumni tidak bersedia untuk

diwawancara.

Dari dokumen tersebut penulis hanya sebagian memperoleh nomor

telepon pribadi, nomor telepon rumah dan juga e-mail para alumni. Setelah itu penulis menghubungi para alumni melalui nomor telepon pribadi dan grup

sosial media masing-masing alumni. Untuk alumni angkatan 2006, kendala

yang dihadapi ketika menghubungi para alumni yaitu contact person mereka yang sudah tidak aktif lagi. Salah satu cara penulis untuk menghubungi nomor

telepon mereka yang sudah tidak aktif yaitu dengan meminta nomor telepon

dan e-mail dari teman alumni tersebut yang masih aktif. Sedangkan untuk alumni 2007 terdapat kemudahan karena penulis mempunyai nomor telepon

mereka. Di samping itu juga, mereka setiap bulannya selalu mengadakan

2,5 tahun 2011 Pustakawan Perpustakaan Umum Daerah

1 tahun 2010 Pustakawan Perpustakaan PT

4. Di 2007 KB-TK Islam

Al-Azhar 1

(50)

5. Ni 2007 STIE Muhammadiyah

2 tahun 2011 Pustakawan Perpustakaan PT

6. Fi 2007 STIE Ahmad

Dahlan

1,5 tahun 2012 Pustakawan Perpustakaan PT

7. Yu 2007 STIKES

Pertamedika

1 tahun 2011 Pustakawan Perpustakaan PT

8. Wi 2007 Ponpes Daar El

Qolam 3

2,5 tahun 2011 Pustakawan Perpustakaan Pondok

2 tahun 2011 Pustakawan Perpustakaan PT

11. En 2007 STIE

Muhammadiyah

2 tahun 2011 Pustakawan Perpustakaan PT

a. Informan Fn

Saudari Fn sekarang bekerja sebagai staf pustakawan di Perpustakaan

Umum Daerah Kota Tangerang. Di perpustakaan ini, Fn selain bekerja

mengurus perpustakaan, dia juga ikut memberikan pengarahan tentang

perpustakaan bersama kepala perpustakaan kepada para guru.

b. Informan Mf

Saat ini Mf bekerja sebagai pustakawan sekaligus koordinator Media

Information Center (MIC) di Yayasan Dai Fiah Qalilah (DFQ) Jakarta.

Sebagai pustakawan, tugas yang selalu diembannya tidak jauh-jauh dari

proses pengklasifikasian.

c. Informan Va

Va bekerja sebagai pustakawan di perpustakaan STIKES Bani Saleh.

Ruang lingkup pekerjaan yaitu semua pekerjaan yang berhungan dengan

(51)

Akan tetapi Va juga bekerjasama dengan IT untuk penerapan Teknologi

Informasi.

d. Informan Di

Di saat ini bekerja sebagai pustakawan anak-anak di KB-TK Islam

Al-Azhar 1. Karena lembaga bekerjanya di sekolah, Ma lebih berperan seperti

guru. Akan tetapi tugas pustakawan tetap berjalan seperti pengolahan,

peminjaman. Namun dengan pelayanan anak-anak. Dan hanya Di yang

bekerja di perpustakaan sekolah tingkat Taman Kanak-Kanak.

e. Informan Ni

Ni bekerja di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Muhammadiyah. Ni bertanggung jawab atas segala hal di perpustakaan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah. Akan tetapi Ni tidak

hanya bekerja di perpustakaan, dia juga merangkap di bagian keuangan.

f. Informan Fi

Fi saat ini menjadi pustakawan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad

Dahlan Jakarta. Fi merupakan satu-satunya staf pustakawan di

perpustakaan. Ruang lingkup kerjanya semua yang berhubungan dengan

perpustakaan, pengadaan, pelayanan informasi, pengolahan (buku, jurnal,

skripsi). Fi juga membantu kepala perpustakaan dalam manajemen

(52)

g. Informan Yu

Yu adalah alumni angkatan 2007. Yu bekerja di Perpustakaan STIKES

Pertamedika. Pekerjaan rutin yang biasa ia lakukan adalah mengolah

koleksi. Sedangkan pekerjaan tidak rutinnya yaitu membuat laporan

bulanan, laporan tahunan dan kerjasama perpustakaan serta pelayanan

skripsi.

h. Informan Wi

Saat ini Wi bekerja sebagai pustakawan di perpustakaan Sekolah Pondok

Pesantren Daar El Qolam 3. Wi merupakan satu-satunya informan yang

bekerja di lingkungan pesantren. Di perpustakaan ini, selain mengolah

koleksi yang berbahasa Indonesia, Wi juga mengolah koleksi yang

berbahasa Arab dan Latin.

i. Informan Na

Na adalah pustakawan di Perpustakaan SMAN 66. Pekerjaan rutinnya

yaitu pengadaan, mengklasifikasi, pengatalogan, pelabelan,

penginventarisasian, membuat laporan dan meng-update mading. j. Informan Ma

Ma adalah pustakawan perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Tangerang. Ma bertanggung jawab pada hakikat tugas pustakawan,

pengadaan, pengolahan, pelayanan dan pengembangan perpustakaan.

k. Informan En

En bekerja di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

(53)

bekerja di gedung dua. Selain bekerja di perpustakaan En juga bekerja di

bagian keuangan. Di perpustakaan En bertanggung jawab atas segala hal

di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah yaitu

pengadaan, pengolahan, layanan, dan pengembangan perpustakaan.

Dari tabel 1 diatas sebagian besar informan angkatan 2007 lulus

tahun 2011, artinya mereka memerlukan masa studi selama empat tahun,

yang merupakan tepat pada masa studi Sarjana (S1) selama 4 tahun 8

semester. Namun dua informan yang lulus tahun 2012 mempunyai alasan

yaitu karena pengurusan birokrasi kampus yang agak rumit. Terutama

pada saat akan mengadakan sidang skripsi untuk mengurus persyaratannya

ia merasa dipersulit sehingga memperlambat jadwal ujian skripsinya. Dan

satu informan yang beralasan karena pekerjaan. Ia bekerja setelah masa

PKL (Praktek Kerja Lapangan). Biasanya mahasiswa Program Sarjana

(S1) bekerja sebelum lulus. Pekerjaannya berupa paruh waktu atau

pekerjaan penuh waktu. Dan satu responden angkatan 2006 lulus tahun

2010. Ia lulus tepat waktu selama 4 tahun penuh.

Profesi yang digeluti oleh informan adalah yang berhubungan

dengan perpustakaan. Dan unit lembaga tempat informan bekerja juga

bermacam-macam. Tujuh orang di perpustakaan perguruan tinggi, satu

orang di perpustakaan daerah, dua orang di perpustakaan sekolah dan satu

orang di perpustakaan yayasan. Setelah lulus dari UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta mereka langsung mendapatkan pekerjaan tersebut. Untuk

(54)

setelah lulus.

Jika dilihat dari tugas semua informan diatas, menurut penulis

selama interview dengan informan berlangsung, tugas keseharian yang dilakukan oleh mereka tidak jauh dari tugas utama seorang pustakawan

pada umumnya.

B. Relevansi Kurikulum dalam Dunia Kerja

Dalam penelitian ini, telah dilakukan wawancara dengan beberapa

informan (Alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan). Mengenai wacana ini,

hasilnya hampir semua mata kuliah yang ada di kurikulum jurusan ilmu

perpustakaan UIN Jakarta memiliki peran yang sangat penting dalam

berbagai profesi, namun semua itu tergantung juga dengan ruang lingkup

tugas dan tanggung jawab informan pada jenis profesi di lembaga tempat

kerja para informan dan posisi atau jabatan informan. Ini mengakibatkan

kompetensi dalam setiap tugas dan tanggung jawab informan berbeda.

Menurut beberapa informan yang telah diwawancarai, beberapa kompetensi

yang sering digunakan yakni:

a. Kompetensi Komunikasi

Kompetensi yang dibutuhkan oleh informan adalah kemampuan

berkomunikasi baik komunikasi interpersonal maupun komunikasi

organisasi. Padahal menjaga hubungan antar manusia yang paling sulit.

Hal ini seperti pendapat Vi:

(55)

Hubungan antar manusia tidak hanya dalam kerangka hubungan

kerja, hubungan dengan sesama rekan kerja, staf bawahan dan atasan, tapi

juga hubungan dengan pemakai perpustakaan.

b. Kompetensi Teknologi Informasi

Kompetensi Teknologi informasi merupakan kompetensi yang

paling sering disebutkan oleh informan. Informan En, Mf, Fn, Va, Yu

bekerja dilembaga yang berbeda-beda, hal ini menegaskan bahwa

kebutuhan teknologi informasi tidak memandang jenis tempat bekerja para

informan. Seperti pendapat informan Yu kompetensi yang dibutuhkan di

dunia kerja:

Mata kuliah yang memiliki kompetensi dibidang Teknologi Informasi mencakup sistem jaringan informasi dan otomasi perpustakaan…”

Hal senada juga diungkapkan oleh informan Va kompetensi yang

harus dikuasai dan dibutuhkan didunia kerja adalah di bidang Tekonologi

Informasi. Berikut pendapat Va:

Pustakawan itu harus menguasai IT. Karena teknologi sekarang ini sangat berkembang”

Sedangkan informan Mf berpendapat:

“Mata kuliah yang berkompetensi yaitu Aplikasi Teknologi Informasi (ATI) secara tidak langsung terpakai. Karena basic-nya yang kita pelajari tentang perpustakaan. Jadi apa yang dipelajari dari ATI tidak jauh dari software perpustakaan”

Perpustakaan pada dasarnya merupakan wadah fisik dari

(56)

informasi tercetak dikelola sehingga mempermudah untuk digunakan.

Untuk pengelolaan dan mempermudah penemuan kembali tersebut

dibutuhkan sarana teknologi baik jaringan maupun otomasi perpustakaan.

c. Kompetensi Kebahasaan

Kompetensi kebahahasaan termasuk kemampuan menggunakan

bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan ini dibutuhkan

informan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya seperti

berkomunikasi dengan orang lain, membuat laporan tertulis, mengolah

buku. Kemampuan kebahasaan ini sangat berhubungan dengan kompetensi

komunikasi.

Salah satu informan yaitu Wi menyatakan ia membutuhkan

kemampuan Bahasa Arab dalam menjalankan pekerjaannya. Kemampuan

Bahasa Arab ini untuk mengusai isi koleksi yang kebanyakan

menggunakan bahasa arab serta berkomunikasi dengan pemakai. Berikut

pendapat Wi:

“…..Bahasa Arab merupakan mata mata kuliah yang menjadi dasar saya dalam menguasai atau mengolah koleksi di perpustakaan..”

Kemampuan menggunakan Bahasa Inggris dibutuhkan mayoritas

informan. Kemampuan bahasa Inggris ini kebanyakan digunakan dalam

pengolahan koleksi yang berbahasa Inggris, baik koleksi jurnal maupun

buku. Seperti pendapat En sebagai berikut:

(57)

berbahasa Inggris, nah disini Pustakawan harus bisa dan mengusai bahasa Inggris…”

Hal ini dapat disimpulkan kebutuhan akan kemampuan berbahasa

akan lebih baik jika pustakawan menguasai bahasa asing lebih dari satu.

Terutama bahasa Inggris dan bahasa Arab.

d. Manajemen Perpustakaan

Kompetensi manajemen perpustakaan merupakan kemampuan jiwa

kemimpinan (leadership). Dari sebelas informan, satu orang harus mempunyai jiwa kepemimpinan untuk menjalankan tugasnya karena

mempunyai staf bawahan. Dengan demikian lulusan Program Sarjana (S1)

kemungkinan besar membawahi staf untuk mengerjakan pekerjaannya.

Seperti pendapat Na yang bekerja di Perpustakaan Sekolah:

“Kompetensi yang saya butuhkan dalam pekerjaan saya itu Manajemen Perpustakaan sekolah, karena saya satu-satunya pustakawan di perpus ini dan harus mengatur semua tugas disini dan memberi pengarahan kepada petugas yang lain”

Hal ini dapat simpulkan bahwa di perpustakaan sekolah jiwa

kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk me-manage perpustakaan tersebut. Baik untuk pengolahan koleksi maupun memberi pengarahan-pengarahan

kepada staf lain untuk menjalankan tugas sesuai dengan tugas yang harus

diselesaikan.

e. Story Telling

Story Telling merupakan kompetensi yang dibutuhkan di

(58)

kemampuan ini berhubungan langsung dengan anak-anak. Hanya satu

informan yang bekerja di Perpustakaan Taman Kanak-Kanak. Berikut

pendapat Di:

“ …Kompetensi yang sesuai di tempat kerja saya yaitu story telling dan literatur anak dan remaja”

Dari hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

kurikulum ilmu perpustakaan tidak semata-mata mempelajari buku. Dari

hasil penelitian, desain kurikulum yang ada di jurusan Ilmu Perpustakaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mampu memberikan wawasan tersendiri

sehingga mampu mengelola informasi, baik informasi cetak maupun

noncetak dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Kurikulum yang ada bertujuan untuk mempersiapkan tenaga ahli

perpustakaan dan informasi yang siap memenuhi tuntutan dunia kerja serta

mampu bertindak sebagai manajer untuk mengelola perpustakan, pusat

informasi, pusat dokumentasi dan depo arsip dengan konsep manajemen

modern. Untuk itu banyak yang dipelajari di ilmu perpustakaan baik yang

bersifat teknis maupun yang pengembangan dari ilmu perpustakaan.

Berikut merupakan data mengenai kompetensi yang direncanakan JIP UIN

melalui kurikulum JIP UIN dan kompetensi yang dibutuhkan di dunia

kerja, penulis mengelompokkan kompetensi menjadi 9 kelompok. Enam

kelompok berdasarkan pembagian Mata Kuliah Keahlian (MKK) di

kurikulum JIP UIN Program Sarjana (JIP UIN) ditambah dengan tiga

Gambar

Tabel. 1 Matrik Kompetensi Utama Lulusan dan Mata Kuliah .....................
gambaran yang jelas.
GAMBARAN UMUM KURIKULUM JIP UIN JAKARTA
Tabel. 1 Matrik Kompetensi Utama Lulusan dan Mata Kuliah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kendala yang sering terjadi dalam pelaksanaan PKL menurut Nurhaida (2012: 1) yaitu: 1) sekolah kesulitan untuk mendapat DU/DI sebagai tempat PKL yang benar-benar sesuai

(SMKTA) yang akan dinilai relevansinya dengan tuntutan.. dunia kerja terbatas pada Program Studi Listrik Instalasi. 2) Komponen 1984 SMKTA yang dimaksud adalah Garis-garis

Berdasarkan pada keahlian yang diharapkan, ditunjukkan bahwa mayoritas responden mengharapkan fokus pada mengelola teknologi informasi dan komunikasi pendidikan yakni

Penelitian ini merupakan penelitian tracer study untuk melacak keberadaan dan kesesuaian kompetensi lulusan terhadap kebutuhan dunia kerja. Penelitian ini bertujuan

Dari data yang telah dihimpun, bahwa dari 110 alumni Jurusan Pendidikan Fisika Angkatan 2006 & 2007 yang menjadi responden sebanyak 76 alumni dan dari data tersebut

Hal-hal yang dapat diukur dalam menentukan kualitas output yang disini difokuskan pada alumni diantaranya yaitu pencapaian, kompetensi, persebaran problem yang

Hasil analisis dan pembahasan diper- oleh kompetensi yang tidak dibutuhkan Industri Service Mobil namun dilaksanakan dalam kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pelajaran yang bertujuan memperkenalkan, mempersiapkan, menumbuhkan, dan membiasakan diri dalam dunia teknologi sejak dini,