• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan redaksional annida online pada kanal citizen journalism

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebijakan redaksional annida online pada kanal citizen journalism"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN REDAKSIONAL ANNIDA ONLINE PADA

KANAL CITIZEN JOURNALISM

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)

Oleh

ACHMAD YANI

NIM: 106051101912

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)

Oleh

ACHMAD YANI

NIM: 106051101912

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(3)
(4)

KEBIJAKAN REDAKSIONAL ANNIDA ONLINE PADA

KANAL CITIZEN JOURNALISM

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)

Oleh Achmad Yani

NIM: 106051101912

Di bawah bimbingan

Rulli Nasrullah, M. Si

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul KEBIJAKAN REDAKSIONAL ANNIDA ONLINE PADA KANAL CITIZEN JOURNALISM telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Selasa ,8 maret 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada program studi Komunikasi Penyiaran Islam Konsentrasi Jurnalistik.

Jakarta, 8 Maret 2011 Sidang Munaqosyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

(Drs. Wahidin Saputra, M.A) (Ade Rina Farida, M. Si) NIP: 19700903 199603 1 001 NIP: 19770513 200701 2 018

Penguji I Penguji II

(Drs. Wahidin Saputra, M.A) (Rubiyanah, M.A)

NIP: 19700903 199603 1 001 NIP:19730822 199803 2001

Pembimbing

(6)

i Achmad Yani (106051101925)

Kebijakan Redaksional Annida Online Pada Kanal Citizen Journalism

Ledakan teknologi informasi merupakan problem nyata pada era komputerisasi yang berkembang cepat ini. Keperluan akan informasi sudah dikenal bukan dari jumlah informasi yang penting tetapi nilainya, yaitu ketelitian (accuracy), ketepatan waktu (timeliness), kelengkapan (complete), keringkasan (conciseness), kesesuaian (relevancy). Lima karakteristik inilah yang harus diperhatikan para insan media online untuk memperhitungkan betapa pentingnya informasi yang dapat diakses melalui internet. Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, cybermedia memungkinkan setiap individu berperan dalam penyaluran informasi melalui internet.

Alasan penulis memilih judul Kebijakan Redaksional Annida Online Pada Kanal Citizen Journalism karena penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan kebijakan redaksi pada Annida Online, sehingga informasi dapat diakses tepat waktu demi memenuhi kebutuhan khalayak luas akan informasi yang akurat.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif yang akan mendeskripsikan bagaimana kebijakan para tim redaksi Annida Online dalam kanal Citizen Journalism. Citizen Journalism menurut versi Annida Online adalah berita yang dikirimkan oleh seseorang (warga Negara) dengan menggunakan data yang akurat baik secara langsung (wawancara ke narasumber) atau tidak langsung (buku dan berita dari media lain) yang bertujuan memberikan informasi untuk khalayak dengan cara mengkomparasikan kedua sumber tersebut,

Setelah meneliti mengenai kebijakan redaksi Annida Online pada kanal Citizen Journalism, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan yang diterapkan mencakup dua segi yakni: penulis dan berita. Dalam segi penulis, mereka (sender) diharapkan dapat mengkomparasikan kedua sumber baik langsung dan tidak langsung dan tidak hanya menghimpun fakta-fakta dari media lain lalu menuliskan berita itu secara utuh. Kemudian, penulis juga diharuskan memiliki kemampuan menulis agar berita layak dibaca. Berita yang dipilih pun diutamakan berita yang mempunyai nilai (value) dan berita itu menjadi sorotan masyarakat dalam tenggang waktu yang cukup lama. Selain itu, syarat terakhir dalam segi berita ialah berita itu belum tercover atau ditulis oleh tim Annida Online.

(7)
(8)

5. Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik yang juga merangkap sebagai

pembimbing saya, DR. Rulli Nasrullah, M.Si Terima kasih, Pak karena

telah memberikan bimbingan terbaik untuk saya.

6. Pihak Annida Online khusus kepada Mas Muhammad Yulius dan Mba Shinta Dewi Indriani, terima kasih banyak untuk waktu dan informasi

yang sungguh bermanfaat.

7. Teman-teman seperjuangan pada Konsentrasi Jurnalistik angkatan 2006

yang dengan berbagai karakter, terima kasih telah menjadi teman terbaik.

8. Sahabat tak tergantikan Shadow, Kasoy dan PB Jurnalistik, terimakasih untuk semangat yang terus kalian kobarkan kepada penulis agar tetap

semangat dalam mengerjakan sripsi ini.

9. Untuk wanita yang selalu ada saat kapanpun susah maupun senang, kasih

sayang yang tak pernah lupa ia berikan sejauh apapun ia berada,

terimakasih banyak untuk itu semua. U’re my soul..

Akhir kata, mungkin ada beberapa pihak yang belum penulis urai di sini.

Namun semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah dengan balasan yang berlipat.

Penulis merasa masih banyak terdapat kekurangan pada karya akhir ini. Kritik

yang membangun sangat penulis nanti demi perbaikan skripsi ini dan skripsi

selanjutnya di masa mendatang.

(9)

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI………...iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……… 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 4

D. Metodologi Penelitian……….... 5

E. Tinjauan Pustaka……….... 7

F. Sistematika Penulisan... 8

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Media Islam di Indonesia……….. 9

B. Media Online………. 12

1. Definisi Internet………... 13

2. Perkembangan Internet………. 14

C. Citizen Journalism………. 21

D. Karakteristik Jurnalisme Online……… 26

1. Karakteristik Berita………. 32

2. Karakteristik Redaksional……….. 33

(10)

B. Visi Misi Annida Online... 41

C. Struktur Redaksional Annida Online... 41

D. Profil Pembaca Annida Online... 42

E. Kanal-kanal Annida Online... 43

BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN A. Kebijakan Redaksional Annida Online dalam Kanal Citizen Journalism... 55

B. Karakteristik Berita... 56

C. Karakteristik Redaksional... 57

D. Karakteristik Bisnis... 58

E. Kebijakan Redakasi pada Annida Online... 58

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………... 65

B. Saran………... 66

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Majalah

Annida

pertama kali terbit pada Mei 1991. Saat itu,

Annida

muncul

dengan dominasi rubrik yang membahas seputar masalah wanita dewasa, rubrik

keislaman dan cerpen. Untuk nama

Annida,

menurut situas

Annida online

diambil dari

ayat Al-Qur'an surat Maryam ayat 3 yang artinya menyeru dengan lemah lembut.

Surat Maryam ayat 3 tersebut pun sesuai dengan visi dan misi

Annida

, yaitu

menyeru kepada yang (

haq

). Pada September tahun ketiga tepatnya tahun 1993,

Annida

bergabung dengan

Umi Group

(sekarang PT Kimus Bina Tadzkia).

Seiring berkembangnya media

Online

, Annida yang dahulunya sukses dengan

media cetak kini berpindah haluan lagi mengingat geliat laman islam makin diminati

khalayak.

Annida online

ialah media

Online

yang sebelumnya sukses dengan majalah

Annida

.

Media online ini kini tak lagi mengandalkan versi cetaknya, melainkan sudah

mentrasformasikan diri menjadi media

Online

.

Kanal-kanal

(

tools

bagian atas dan

bawah) pada media ini pun beragam. Dari cerpen, portal berita, cerbung, tebak Nida,

hingga

Citizen Journalism

.

Citizen journalism

atau yang dikenal dengan jurnalisme warga kini marak

(12)

bersamaan. Aktivitas jurnalistik pada media

Online

kini banyak melibatkan peranan

para jurnalis non profesional. jurnalisme warga adalah keterlibatan warga dalam

memberitakan sesuatu tanpa memandang latar belakang pendidikan, keahlian dalam

merencanakan, menggali, mencari, mengolah dan melaporkan informasi. Sehingga

semua warga negara dapat menjadi wartawan.

1

Peranan seorang wartawan menurut definisi Jurnalisme Warga oleh Shayne

Bowman dan Chris Willis dalam laporannya ”

We Media: How Audiences are

Shaping the Future of News and Information

.

The purpose of this participation news

that is free, reliable, accurate, comprehebsivve, and information relate to

democracy”

Ringkasnya, tujuan dari keikutsertaan wwarga dalam menuliskan idenya pada

sebuah media adalah untuk menyajikan berita yang bebas, dapat dipercaya, akurat,

meliput banyak hal dan informasi yang terkait dengan kebutuhan akan demokrasi.

Pengertian Jurnalisme Warga – yang seharusnya Jurnalisme Warganegara

sebagai terjemahan dari

Citizen Journalism

– tidak boleh dikacaukan dengan

Jurnalisme Kewarganegaraan (Civic Journalism), yang dipraktekkan oleh

wartawan-wartawan profesional. Jurnalisme warga adalah bentuk yang spesifik dari media

warga dimana warga berperan sebagai pengguna sekaligus penghasil isi.

Sedangkan Jay Rousen memberikan definisi berbeda seputar

Citizen

Journalism

. Menurutnya,

Citizen Journalism

ialah :

1

(13)

“when the people formely known as viewers have the power control the media

to share indormation with each other among the media audionce, then that Citizen

Journalism.”

Artinya, ketika orang-orang yang sebelumnya dikenal sebagai pemirsa media

pers mempunyai kekuatan kontrol untuk berbagi informasi satu sama lain sesama

pemirsa media pers, maka itulah jurnalisme warga.

Didasari oleh rasa keingintahuan penulis lebih dalam lagi mengenai penerapan

citizen journalism pada media online islam di Indonesia yakni Annida Online, maka

penelitian ini pun dilakukan karena penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi

mengenai kebijakan redaksional dan citizen journalism dan segala bahasan yang

berkaitan dengan tema tersebut. Selanjutnya, penulis juga ingin mengetahui

bagaimana para penulis (non wartawan) turut berperan serta memberikan informasi

bagi pembaca yang pada akhirnya tulisan tersebut dapat menjadi motivasi baru bagi

para pembaca untuk turut serta mengirim tulisannya.

Memahami definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

Citizen Journalism

ialah

kegiatan pencarian, peliputan dan penulisan berita oleh wartawan warga (non

professional) yang kemudian laporannya dapat disuguhkan pada beberapa media,

lebih khusus pada media

Online

yang lebih banyak melibatkan warga dalam kegiatan

Citizen Journalism

untuk kemudian dikomentari (

post a comment

) oleh pembaca

maupun berita-berita yang ditulis dalam blog mereka.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini diberi judul

“Kebijakan

(14)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar tidak terlalu luas dalam pengelolaan data, maka penelitian ini dibatasi

pada konsep

Citizen Journalism

serta kebijakan redaksi

Annida Online

dalam kanal

Citizen Journalism

” edisi September – Desember 2010.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini ialah:

a)

Bagaimana konsep

Citizen Journalism

pada

Annida Online

?

b)

Bagaimana kebijakan redaksi

Annida Online

dalam menentukan konten di

kanal

“Citizen Journalism?”

c)

Bagaimana kebijakan redaksi

Annida

dalam publikasi visual konten di kanal

“Citizen Jornalism?”

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.Tujuan Penelitian

a)

Untuk mengetahui konsep

Citizen Journalism

pada

Annida Online

b)

Untuk mengetahui kebijakan redaksi

Annida Online

dalam

kanal “Citizen

Journalism

.

c) Untuk mengetahui kebijakan redaksi

Annida

dalam publikasi visual konten di

kanal

“Citizen Jornalism?”

2. Manfaat Penelitian

(15)

a)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada disiplin ilmu

jurnalistik dalam konsep

Citizen Journalism

dalam sebuah media massa.

2.2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah:

a)

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi komunikasi,

terlebih mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN)

Jakarta Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Konsentrasi Jurnalistik agar

lebih mengetahui bagaimana konsep

Citizen Journalism

dalam sebuah media

serta kebijakan seperti apa yang harus diambil dalam pemilihan berita yang

layak dan tak layak muat.

b)

Agar para mahasiswa dapat memahami apa

Citizen Journalism

dan

penerapannya dalam media

online

.

c)

Untuk melengkapi penelusuran koleksi skripsi dalam bidang

Citizen

Journalism

media

Online

pada perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi sehubungan dengan belum adanya penelitian khusus terhadap

Citizen Journalism

pada media

Online.

D.

Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif

dengan menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data yang dalam hal ini ialah

pendeskripsian konsep

Citizen Journalism

serta kebijakan redaksi Annida

Online

(16)

Dalam

penerapannya,

pendekatan

kualitatif

menggunakan

metode

pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat nonkuantitatif, seperti misalnya

penggunaan instrument wawancara mendalam (

in depth interview

) pada Pemimpin

Redaksi dan Redaktur

Annida Online

dan pengamatan (

observation

).

2

Metode yang

digunakan dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif yang berfokus pada penelitian

nonhipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan

hipotesis.

3

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini ialah

Annida Online

sedangkan yang menjadi objek

dalam penelitian ini ialah tim redaksi

Annida Online.

3. Tahapan Penelitian Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi dalam dua kategori yaitu

data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sasaran utama dalam

penelitian ini, Data primer (

Primary Source

) dalam peneltian ini diperoleh melalui

wawancara kepada tim redaksi

Annida Online

, terlebih pemimpin redaksinya karena

ia memiliki wewenang penuh dalam penyeleksian berita. Sedangkan data sekunder

(

Secondary Source

) dalam penelitian ini diperoleh dari referensi berupa buku-buku,

ensiklopedia, artikel, jurnal, atau tulisan lain yang berkaitan dengan penelitian. Data

2

Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: Gintanyali, 2004), h. 2.

3

(17)

sekunder digunakan untuk diaplikasikan guna mempertajam analisis data primer,

yaitu sebagai pendukung dan penguat data dalam penelitian.

b. Teknik Pengolahan Data

Langkah selanjutnya ialah mengolah hasil temuan atau data, melalaui

meninjau kembali berkas-berkas yang telah terkumpul. Data yang diperoleh yaitu dari

obervasi, wawancara, serta dokumentasi seperti arsip-arsip tampilan

Annida Online

Seluruh data tersebut nantinya akan dipaparkan dengan didukung oleh beberapa hasil

temuan studi pustaka yang kemudian dianalisis.

c. Teknik Analisa Data

Jenis penelitian ini ialah analisis deskriptif, dimana hasil temuan akan

dideskripsikan kemudian ditinjau kembali untuk dianalisis dari hasil pengamatan

lapangan dan penelusuran pustaka.

e. Tinjauan Pustaka

Penelitian berjudul “Kebijakan Redaksional

Annida Online

pada Kanal

Citizen Journalism

” memiliki perbedaan signifikan terhadapa beberapa skripsi yang

membahas tentang media

online.

Namun. Karena penelitian tentang media

online

di

Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi terbatas dan mayoritas meneliti

tentang media cetak, maka dapat dicontohkan dua skripsi karya Ina Salmah Febriani

yang berjudul “Analisis Deskriptif Manajemen Redaksi

Republika Online

” dan

skripsi karya Emi yang berjudul “Analisis Framing Pemberitaan Syekh Puji dan

Luthfiana Ulfa pada

Kompas.com dan Republika.co.id”

Dari dua media yang diteliti di atas tidak ada yang membahas mengenai

(18)

penulis dengan dua skripsi di atas terletak pada konten yang akan dibahas. Dalam

skripsi ini, penulis menekankan kepada kebijakan redaksional pada Kanal

Citizen

Journalis.

F. Sistematika Penulisan

Bab I:

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, pembatasan masalah, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data,

teknik analisis data, tinjauan pustaka dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

Bab II:

Pada bab II ini berisi kajian teoritis yang berisi kebijakan redaksional,

pengertian

media Islam

di Indonesia,

media online

,

definisi internet

,

perkembangan

internet

,

citizen journalism

,

karakteristik jurnalisme online

,

karakteristik berita

,

karakteristik redaksional

diakhiri dengan

karakteristik bisnis.

Bab III:

Bab ini berisi tentang gambaran

Annida Online

meliputi, sejarah

Annida

Online,

visi misi

Annida Online,

struktur redaksional

Annida Online,

profil

pembaca

Annida Online,

kanal-kanal

Annida Online

.

Bab IV:

Bab ini berisi tentang temuan dan analisis data, kebijakan

redaksional

Annida Online

dalam kanal

Citizen Journalism,

karakteristik berita

,

karakteristik redaksional

dan

karakteristik bisnis

(19)

9 BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Media Islam Di Indonesia

Konsep penting dalam komunikasi Islam adalah tabligh, gagasan tentang

dakwah, penyebarluasan prinsip, keyakinan dan praktik Islam. Tabligh yang

berakar pada tradisi lisan dan sosial komunitas Islam yang lebih besar,

menetapkan kerangka bagi etika yang berkaitan dengan interaksi personal dan

sosial. Beberapa hal tersebut merupakan contoh betapa Islam sangat kaya dengan

praktik dan dasar bagi produksi teori-teori komunikasi, khususnya komunikasi

massa. Namun demikian, kita harus mengakui bahwa yang dilakukan dunia Islam

dalam berbagai studi komunikasi, khususnya media massa, sejauh ini belum ada

studi yang sistematis untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi media muslim.1

Media massa muslim yang banyak bermunculan saat ini terdorong dan

sejalan oleh firman Allah Ta’ala dalam Surah Al-Hujurat ayat 6.

Hai orang yang beriman! Jika dating kepadamu seorang fasik membawa berita, carilah keterangan tentang kebenarannya, supaya jangan kamu rugikan orang karena tidak tahu, hingga menyebabkan kamu penuh penyesalan atas perbuatanmu (QS. Al-Hujurat [49]: 6).

Berkaitan dengan firman Allah pada surah Al-Hujurat di atas, maka

lahirnya media Islam selain karena kebutuhan, juga karena ingin mencari

informasi serta menyebarkan berita tersebut dengan benar untuk khalayak.

Selama abad ke-19 dan awal abad ke-20, sejumlah besar berkala pamflet,

dan penerbitan pada masyarakat muslim dibuat dengan latar belakang perlawanan,

1

(20)

sehingga sulit untuk memilah media muslim sebagai satu kesatuan yang terpisah.

Tak ada definisi yang pasti tentang media muslim. Studi-studi yang dilakukan

pleh para peneliti berpusat pada fungsi media, sistem media, perilaku media,

politik media, pemilikan media, dan pola pembaca media.

Studi media dalam dunia Islam, banyak dilakukan dengan bahasa Arab

untuk pers Arab. Bahasa Persia untuk pers Persia. De Arab Press oleh William A. Rough dan Daily Journalism in the Arab States oleh Mc Fadden merupakan dua karya terkenal dalam bahasa Inggris mengenai bidang media Islam.

Perkembangan selanjutnya dari sejarah komunikasi massa di belahan

dunia Islam, menunjukkan bahwa dunia Islam tidak berhasil mengadopsi

teknologi komunikasi baru karena factor politik, ekonomi, dan social, baik

internal maupun eksternal. Penemuan mesin cetak pada pertengahan abad ke-15,

melahirkan budaya cetak dan kenaikan kuantitatif yang hebat dalam penyebaran

informasi. Akan tetapi, dalam masyarakat Islam, satu cara komunikasi tidak

menggantikan cara lain, tetapi komunikasi lisan dan tulisan melengkapi berbagai

teknologikomunikasi dalam zaman modern. Oleh karena itu, pertumbuhan

komunikasi di dunia Islam ditandai oleh kemanjuan kualitatif, bukan kenaikan

kuantitatif.

Mesin cetak masuk ke Negara Islam seperti Mesir, Iran dan Turki pada

abad ke-17. selama akhir abad ke-18 dan peruh pertama abad ke-19, mesin cetak

memudahkan terbitnya surat kabar di seluruh dunia Islam. Pada periode awal pers

(21)

penting dalam penyebaran gerakan pembaruan Islam abad 19 dan saat kampanye

melawan kolonialisme Eropa.2

Karakteristik media massa di dunia Islam kontemporer sangat dipengaruhi

oleh rekan media Barat. Karena kurangnya fasilitas produksi di beberapa Negara

Islam dan tingkat ekonomi yang umumnya rendah, media harus mengimpor

beberapa perlengkapan. Pada saat yang sama, kurangnya prasarana tlekomunikasi

dan transportasi yang memadai, menyebabkan distribusi menjadi mahal.

Kendati masih terdapat banyak media massa di dunia Islam yang

memberikan berita untuk mengimbangi berita yang mendiskreditkan Islam di

Barat, namun pada sejumlah media lainnya, pengaruh rekan mereka di Barat terus

berlangsung hingga saat ini. Contoh paling baru datang dari Amman Yordania,

editor tabloid Shihane turut menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, sejak munculnya penyiaran pada abad ke-20, pola

komunikasi di dunia Islam mengalami perubahan besar. Pada tahun 1930-an,

Mesir, Iran dan Turki termasuk Negara Islam yang pertama yang

mengembangkan penyiaran radio sendiri. Mereka memanfaatkan radio sebagai

alat interaksi nasional, penyebaran berita dan informasi pemerintah serta

propaganda Negara dan ideologi.

Televisi yang diperkenalkan kepada beberapa Negara Islam pada akhir

1950-an dan awal 1960-an, menjadi media yang ampuh untuk informasi,

pendidikan dan hiburan. Pengenalan televisi telah menambah dimensi baru dalam

sarana komunikasi tradisional di dunia Islam. Masjid menggunakan radio dan

2

(22)

televisi untuk menyiarkan khotbah dan peristiwa agama lain kepada pemirsa yang

lebih banyak.3

Pada era globalisasi saat ini, di mana informasi dari berbagai media

menjamur, tapi tetap saja media massa Islam masih kurang siap bersaing dengan

media pada umumnya. Meskipun terdapat keanekaragaman dalam dunia Islam

dan sistem penyiarannya, criteria moral dan etika Islam berpengaruh besar pada

isi, produksi, dan distribusi media komunikasi modern, khususnya radio dan

televisi. Namun, perkembangan media massa Islam masih dihambati oleh

beberapa faktor sehingga masih sulitnya berkembang meski memang tak dapat

dipungkiri banyak media massa Islam berjamur saat ini.

Faktor yang paling menghambat kemajuan penyiaran di dunia Islam

adalah kurangnya sumber daya ekonomi dan penanaman modal secara

keseluruhan faktor lainnya adalah keterbatasan jumlah lembaga pendidikan dan

latihan yang menyediakan kursus.4

B. Media Online

John M. Echols dan Hasan Shadily memberikan definisimengenai online. On berarti sedang berlangsung, dan line berarti garis, barisan, jarak dan tema.5. Singkatnya, online berarti proses pengaksesan informasi yang sedang berlangsung melalui media internet.

Menurut Harris Poll, lebih dari 137 juta orang Amerika melaksanakan

seluruh kegiatan mereka melalui dunia internet. Pada tahun 1995, hanya 9% orang

3

. Iswandi Syahputra, Komunikasi Profetik (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 19.

4

. Iswandi Syahputra, Komunikasi Profetik. h. 19.

5

(23)

yang belum memanfaatkan internet. Saat ini, diperkirakan pengguna internet lebih

dari tiga jam dalam perharinya.6

1. Definisi Internet

Pada tahun 1991, sebuah buku yang ditulis oleh kalangan terkemuka

dalam proses komputasi, Technology 2001: The Future of Computing and Communication, diterbitkan oleh MIT, belum menyebut-nyebut tentang internet. Begitu pula tidak terdapat kata ‘World Wide Web’ atau ‘cyberspace (dunia maya)’ dalam indeks. Namun di tahun yang sama David Gelenter menerbitkan sebuah

buku bagi teknolog. Mirror Worlds, sebuah paper penelitian yang dielaborasi lebih jauh dalam mengagumkan, yang mana, tanpa menyebutkan kata, ia

meramalkan tentang Web; dan di akhir 1990-an.7

Dilihat dari segi bahasa, internetberasal dari dua kata, Interconnected dan Network. Interconnected berarti jaringan sistem komunikasi data yang melibatkan satu atau lebih sistem komputer dan dihubungkan dengan jalur transmisi alat

komunikasi Internet adalah sebuah jaringan komputer yang menghubungkan

beberapa sumberdaya, berupa pendidikan, bisnis yang diakses dengan

menggunakan Internet Protocol8

Sedangkan menurut Laquey (1997), asal mula internet adalah tercipta oleh

suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya ARPAnet, suatu

proyek eksperimen Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA

(Departement of Defense Advanced Research Project Agency). Misi awalnya

sederhana, yaitu mencoba menggali teknologi jaringan yang dapat

6

Brad Schultz, Broadcast News Producing (London: Sage Publications, 2005), h.134.

7

Asa Briggs dan Peter Burke, Sejarah Sosial Media (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006), h. 375-376).

8

(24)

menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya jauh seperti sistem

komputer dan pangkalan data yang besar.9

Pada akhirnya, ARPAnet berhasil membantu membudidayakan sejumlah

jaringan lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Dua puluh lima tahun

kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu orgasme yang semakin luas

perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan jaringan.

2. Perkembangan Internet

Riwayat perkembangan komunikasi antar manusia adalah sama dengan

sejarah kehidupan manusia itu sendiri. Menurut Nordenstreng dan varis ada empat

titik penentuan yang utama dalam sejarah komunikasi manusia, yaitu:

1) Di temukanya bahasa sebagai alat interaksi tercanggih manusia.

2) Berkembangnay seni tulisan dan berkembangnya kemampuan bicara

manusia menggunakan bahasa.

3) Berkembangnya kemampuan repodruksi kata-kata tertulis (written words) dengan menggunakan alat pencetak, sehingga memungkinkan terwujudnya

komunikasi massa yang sebenarnya.

4) Lahirnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, telepon, radio,

televisi hingga satelit.

Berkembangnya keempat titik penentu dalam sejarah komunikasi

merupakan puncak prestasi peradaban umat manusia, mengungguli siapapun

makhluk tuhan di alam jagat raya ini. Dari emapaty titik ini kemudian manusia

9

(25)

berkembang bersama semua aspek kehidupan manusia yang membedakannya

dengan makhluk lainya.10

Menurut Everett M. Rogers dalam bukunya Communication Technology; The New Media In Society, mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu: era tulis, era media cetak, era

media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir

media komunikasi interaktif dikenal media komputer, videotext dan teletext, teleconfrencing, TV kabel, dan sebagainya.11

Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya

diversifikasi teknologi informasi dengan berhubungannya telepon, radio,

komputer, dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut

internet.12

Internet adalah jaringan komputer untuk sistem pertahanan yang

dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS pada tahun 1969. Proyek jaringan

ini diberi nama Defence Advanced Research Project Agency (DARPA). Jaringan

komputer yang pertama yang dibuat DARPA kemudian diberi nama ARPAnet.

Pada tahun 1981 jumlah situs yang tergabung dalam ARPAnet

berkembang menjadi 200 situs. ARPAnet berkembang sangat cepatnya dan tidak

hanya melibatkan jaringan di universitas saja, tetapi melibatkan

organisasi-organisasi lain di dunia.

10

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Prenada Media Group, 2007) h.107

11

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. h.111.

12

(26)

Pada tahun 1983, karena sistem ini telah menghubungkan banyak sekali

jaringan-jaringan di seluruh dunia, maka mulai dikenal dengan interconnected network atau internet.

World Wide Web (WWW) ialah sebuah jaringan global situs internet multimedia untuk informasi, hiburan, pendidikan dan bisnis. WWW merupakan

system hypertext yang terangkai menjadi jaringan, yang memungkinkan dokumen dibaca banyak orang melalui internet.13 WWW mulai populer digunakan sekitar

awal tahun 90-an dengan memakai berbagai web browser seperti, Internet Explorer, Opera,Mozilla Firefox dan sebagainya.

Lahirnya internet juga didasari dengan lahirnya serangkaian media massa.

Media massa pertama adalah surat kabar dari abad ke-19. Pembentukan

berikutnya radio dan kemudian televisi sebagai media massa didirikan atas

layanan berita mereka14. Dengan demikian, publik menjadi terbiasa dengan berita

yang diformat dan dikemas dengan baik dalam bentuk cetak, suara atau video

transmisi. Abad ke-20 adalah awal munculnya bentuk-bentuk baru komunikasi

yang lebih pesat dibandingkan periode sebelumnya dalam sejarah. Internet

sebagai media baru yang telah terwujud, penduduk dunia telah menikmati kualitas

jangkauan yang luas, pilihan hiburan dan konten informasi.15 Interaksi di media

online membuat berbeda dengan media lain, seperti dapat mengomentari berita,

berdiskusi sesama pembaca dan dapat berinteraksi dengan penulis langsung.

Dalam perkembangan media online tersebut, pengguna media diberi kekuasaan pribadi yang lebih besar atas penerimaan konten. Perluasan media

massa tidak hanya dimaksudkan lebih persaingan untuk para pemilik media,

13

M. Suyanto, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, h. 36.

14

Barrie Gunter, News and the Net. (London: Lawrence Erlbaum Associates, 2003), h.1

15

(27)

produsen dan distributor konten media, telah mengubah sifat khalayak media.

Menurut Barrie, dalam media online, khalayak pengguna atau audiens menjadi lebih terfragmentasi.16 Artinya, komunikasi massa telah terintegrasi menjadi

"komunikasi interpersonal", yang berarti bahwa konsumen media sekarang

berharap untuk dapat memilih apa yang ingin mereka konsumsi saat itu sesuai

dengan kehendak mereka. Perkembangan tersebut memiliki implikasi penting

bagi penyediaan dan konsumsi berita.

Selain itu, perkembangan teknologi komunikasi membuka kemungkinan

baru untuk pengiriman berita, baik oleh pengelola media online atau oleh khalayal

media online tersebut. Melalui sistem transmisi digital memfasilitasi konvergensi

penyiaran, penerbitan, telekomunikasi, dan teknologi komputerisasi peralatan

digital, seperti layar datar menandai evolusi dari televisi tradisional yang memakai

tabung dan bersifat satu arah menjadi tidak saja sebagai pusat informasi dan atau

hiburan, melainkan televisi yang dapat berinteraksi dengan audien.17 Media telah

dapat menembus realitas masyarakat dengan dapat menyiarkan sebuah peristiwa

di tempat lain ataupun di belahan bumi lain dalam waktu sesaat atau waktu saat

itu. Berbagai kejadian yang terjadi di tempatlain, telah dapat disaksikan oleh

orang lain yang sangat jauh sekalipun.

Konvergensi teknologi tersebut mengarah ke konvergensi bisnis, seperti

bahwa surat kabar, majalah, televisi, dan radio tidak akan lagi beroperasi dengan

layanan terpisah. Layanan ini diterima melalui satu jenis teknologi dan pengguna

dapat beralih. Mereka pun dapat memilih apakah akan mendengarkan berita dari

saluran televisi, stasiun radio atau membaca koran tertentu. Konsumen berita pun

16

Barrie Gunter, News and the Net. h.1

17

(28)

dapat menentukan berita-berita khusus yang mereka ingin ketahui dari banyak

sumber informasi yang ada dan juga dapat memutuskan apakah mereka

menginginkannya hanya dalam bentuk teks atau teks dan video.18 Potensial pasar

untuk layanan online telah tumbuh secara signifikan. Pada awal 1980 di Amerika Serikat, misalnya, hanya 2-3 juta rumah dilengkapi dengan komputer pribadi,

sedangkan tahun 1994, jumlahnya meningkat menjadi 35 juta komputer. Hampir

(62%) memiliki modem. Potensi pasar untuk berita online bertambah sepanjang

waktu. Amerika Serikat memperkirakan pada akhir abad ke-20 pengguna Internet

sebanyak 144,000,000. Pada September 2000, pengguna Internet di seluruh dunia

yang berusia di atas 12 tahun sebanyak 360 juta.19

Meskipun keprihatinan tentang masalah seperti privasi, hakcipta, identitas

budaya, dan pornografi, namun media internet terus berekspansi, pengelola media

melihat hal itu tidak mungkin untuk diabaikan. Bahwa industri penerbitan mulai

memiliki iniovasi baru, tenaga, jasa dan produk yang ditawarkan dalam

menanggapi kemajuan terbaru dalam informasi dan komunikasi teknologi.

Daya tarik internet sebagai media berita mungkin tidak hanya berasal dari

jumlah konsumen yang mempunyai akses, tapi juga dalam hal komposisi pasar

tersebut. Penggunaan Internet lebih banyak dikalangan orang-orang muda.

Berbeda dengan konsumsi berita tradisional, media yang digunakan juga sudah

cukup lama, khususnya surat kabar. Ahli Komunikasi di Amerika Serikat

melaporkan wanita yang online pada tahun 1999 lebih dari 46 juta. Netsmart ™

18

Barrie Gunter, News and the Net. h.2

19

(29)

meramalkan bahwa wanita akan menjadi setengah dari Pengguna internet pada

tahun 2002. Fungsi Internet secara internasional telah tersebar luas dan cepat20

Saat ini, berita dan informasi dari setiap bagian dunia dapat dibaca hanya

dengan mengklik sebuah tombol. Bibit baru dari bisnis media muncul dalam

hubungan dengan internet yang telah menjadi sumber informasi dunia (Nicholas,

Williams, Cole&Martin, 2000). Berita internet saat ini kebanyakan menggunakan

World Wide Web (WWW). Peningkatan jumlah surat kabar yang di konvergensikan ke internet selama beberapa tahun terakhir pada abad ke-20

semakin banyak. Dalam sebuah kasus, media cetak mengalami masalah pelik

tersendiri sejak lahirnya media online. Penerbit mereka telah dianggap berubah

dari cetak untuk didistribusi secara elektronik sebagai strategi dari bisnis masa

depan (Noack, 1999).21 Keluasan dalam penggunaan internet, pembuatan WWW

dan bentuk-bentuk komunikasi digital difasilitasi melalui penggabungan komputer

dan jaringan telekomunikasi telah membayangkan sebagai keenam revolusi

komunikasi utama (Fang, 1997). " The Information Superhighway" yang telah

dibangun dari konvergensi teks dan gambar berbasis sistem komunikasi elektronik

merupakan tonggak penting dalam pengembangan komunikasi dalam pembuatan

aspek sejarah.

Fang (1997) membagi sejarah komunikasi menjadi: Pertama, dimulai dengan penemuan tulisan di Yunani sekitar abad ke-8 sebelum Masehi;22 Kedua, adalah penemuan mesin cetak oleh Gutenberg di Eropa pada paruh kedua dari

abad ke-15; Ketiga, mulai (di Eropa Barat dan Amerika Serikat di timur tengah abad ke-19) dengan konvergensi kemajuan teknologi produksi kertas dan

20

Barrie Gunter, News and the Net. h.3

21

Barrie Gunter, News and the Net . h.4

22

(30)

percetakan, untuk pertama kalinya, produksi massal dan sirkulasi komunikasi,

dalam bentuk surat kabar dan majalah; Keempat, pada abad yang sama sebuah revolusi hiburan muncul pada fase menjelang akhir abad ke-19, dengan

munculnya camera film dan fotografi dengan harga terjangkau; Kelima, adalah penciptaan seperti apa yang Fang ucapkan “Communication Toolshed Home

yang berevolusi selama pertengahan abad ke-20, mengubah rumah menjadi lokasi

pusat untuk menerima informasi dan hiburan, berkat telepon, pemancar, teknologi

perekam suara dan video, perbaikan dalam teknologi cetak, layanan mail universal

dan harga yang terjangkau. Sebagai tambahan dari Fang, revolusi keenam,

mencakup penggabungan teknologi sebelumnya, seperti telekomunikasi,

penyiaran, dan komputerisasi untuk menciptakan, digital multimedia, komunikasi

interaktif persimpangan di mana divisi antara pengirim dan penerima menjadi

kabur.

Ringkasnya, media online yang berkembang saat ini lahir karena peranan media yang telah ada sebelumnya. Dari tahun ke tahun, media online lahir diawali

dengan lahirnya fotografi seperti yang dikutip buku Ricard Craig Online Journalism yaitu pada tahun 1880-1890. Saat itulah untuk pertama kalinya sebuah foto dikirimkan oleh jurnalis foto ke media harian.Perkembangan ini selanjutnya

disusul oleh radio pada tahun 1900-1930 kemudian pada tahun 1950-1990,

televisi mulai berkembang.Selanjutnya, pada tahun 2000, untuk pertama kalinya

media online lahir dalam kompetisi internasional. Tepat pada serangan 11

September 2001 penyerangan tersebut mampu mengundang khalayak untuk

memublikasikan segala pendapat khalayak sehingga pendapat tersebut

(31)

C. Citizen Journalism

Istilah "jurnalistik" masuk ke dalam penggunaan umum 1830-an.23 Pada

tahun yang sama, beberapa surat kabar menggunakan kecepatan tinggi

untuk memulai sirkulasi di seluruh Amerika timur. Sebanyak 26 media cetak

menggunakan mesin cetak.

Media tradisional surat kabar, radio, dan televisi, ada batas untuk ruang

berita dan untuk partisipasi individu. Namun, dengan internet, hambatan

banyaknya berita dan temporal tidak ada lagi. sehingga, lebih banyak orang yang

dapat menyumbangkan ide-ide dan pendapat kepada masyarakat.24 Jumlah orang

berkontribusi di Internet telah berkembang pesat. Jumlah blog (dan pembaca blog) telah melonjak secara drastis dalam beberapa tahun terakhir. Pada hitungan

terakhir, ada sekitar 34.500.000 blog dan meningkat setiap hari. Technorati.com, yang melacak tren di blogosphere melaporkan bahwa 75.000 blog baru dibuat setiap hari. Salah satu alasan utama blog telah tumbuh dan berkembang adalah tidak adanya hambatan masuk. Selain itu, website dapat dibuat dalam beberapa

menit dengan sedikit atau tanpa biaya. Blog mencakup setiap macam masalah yang bisa dibayangkan. Meskipun banyak dari jutaan blog adalah buku harian online.

Blogging adalah hanya satu segi dari jurnalisme baru yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir. Bentuk lain dari citizen jornalism atau yang lebih

23

John E. Newhagen & Mark R. Levy, The Future of Journalism in a Distributed Communication Architecture in a Electronic Gravite, Rumor, Reputation and Reporting in the New Online Environment.

24

(32)

dikenal dengan jurnalisme warga ialah salah satu usaha untuk mempublikasi,

kompilasi dan kontribusi berita yang ditulis dari orang-orang biasa.25

Praktik Citizen Journalism juga telah dipraktekkan di Amerika Serikat beberapa tahun silam. Sebagai contoh, Backfence.com, gagasan dari sebuah

mantan wartawan Washington Post, menyediakan penduduk forum publik untuk Kabupaten pinggiran Columbia dengan isu-isu seperti si tukang ledeng terbaik di

kota, perkembangan perumahan baru, dan lain sebagainya. Selain itu, warga pun

diberikan kebebasan untuk menulis tentang isu-isu sekolah yang setuju untuk

mematuhi peraturan tertentu, seperti mengatakan kebenaran, menghormati privasi

orang lain, dan membatasi bahasa tidak senonoh atau menghina, semua itu dimuat

kedalam blog tersebut tanpa diedit. Jurnalisme partisipatif nama lain Citizen journalism yang lebih terfokus kedalam lingkup politik, sosial, dan isu-isu ekonomi. Di Korea Selatan, Ohmy News website klaim atas 39.000 warga biasa sebagai kontributor dan dikreditkan dengan membantu Roh Moo Hyun

memenangkan pemilu. Misalnya, Wikimedia adalah perusahaan yang

mempelopori beberapa usaha kolaboratif, termasuk empat tahun sesudahnya

muncullah Wikipedia bahasa, yang berisi lebih dari 1,5 juta artikel ensiklopedia dan hampir tiga juta pengguna terdaftar.26

Sedangkan Wikinews adalah sebuah proyek yang lebih baru yang dimulai pada bulan Desember 2004. ini bertujuan untuk menggunakan pengabungan

pelaporan dari para penggunanya untuk merangkum berita pada semua subjek.

25

Mary Rose Papandrea, Citizen Journalism and the reporter’s previlage (boston College law school : 2007) h. 521 Mary menggunakan istilah citizen journalism dengan beberapa sebutan di antaranya citizen journalism, open source journalis”, “citizen media”, “participatory media”, dan “network journalism”

26

(33)

Pedoman Kebijakan untuk Wikinews menekankan netralitas, dan mengedit semua mekanisme yang dirancang untuk sepenuhnya secara transparan. Para pendiri

berharap bahwa para pembaca dan kontributor akan meningkatkan keakuratan

artikel. Banyak dengan cepat menyatakan bahwa blogger dan wartawan

jurnalisme warga negara tidak benar-benar terlibat dalam jurnalisme.

Elizabeth Osder, menjadi dosen tamu di Universitas Southern California

Sekolah Jurnalistik, menyatakan bahwa blog terdiri dari "pendapat tanpa keahlian,

tanpa sumber daya, tanpa pelaporan". Jurnalis lain mengatakan bahwa jurnalis

professional yang pertama mengutamakan keakuratan sedangkan citizen

journalism yang pertama mengutamakan daya tarik.27

David Shaw dari Los Angeles Times mengatakan bahwa tidak seperti

wartawan profesional, pekerjaan mereka yang harus melalui beberapa tahapan

penyeleksian sebelum dipublikasikan, blogger berkembang tanpa tahap

penyeleksian, sehingga informasi yang dipublikasikan masih mentah.28

Selain itu, bahkan arus utama publikasi jurnalisme dianggap dengan

berbagai tingkat kepercayaan. Pembaca lebih mempercayai Los Angeles Times

dibandingkan dengan National Enquirer, tetapi wartawan yang bekerja untuk

publikasi sudah lama berusaha menolak memisahkan media ke tingkatan

berdasarkan persepsi kualitas.29

Newsweek telah bekerja sama dengan blog-pelacak Technorati untuk

menyediakan link langsung ke komentar blogger yang membuat tentang cerita

27

Fred Brown, Citizen’ Journalism Is Not Professional Journalism (QUILL, Aug. 2005), hal. 42.

28

David Shaw, Media Matters: Do Bloggers Deserve Basic Journalistic Protections, (L.A. TIMES, Mar, 2005), h. 14.

29

(34)

Newsweek's (Yang muncul baik online dan cetak) 0,98 Pada bulan Januari 2006,

New York Times meluncurkan "The Opinionator," blog fitur pada versi online dari halaman opininya, yang menyediakan link ke survei dan blog serta tanggapan

harian pendapat blogs. Situs ini memberikan bobot kira-kira sama untuk

pandangan blogger besar dan orang-orang dari halaman editorial utama Amerika

newspapers.

Pada bulan Mei 2006, Associated Press (AP) bekerja sama dengan

Technorati blogger untuk membuat komentar pada berita AP yang tersedia untuk

anggota AP websites. Beberapa surat kabar dengan cepat telah merangkul konsep

jurnalisme warga dengan mendorong anggota masyarakat biasa untuk

berkontribusi. Di London, Guardian dan BBC aktif mencari foto dan video berita

dari pembaca, dan lainnya mainstream media yang siap untuk mengikuti

mereka.30 Beberapa media utama entitas menggunakan jurnalis warga untuk

memberikan rekaman tidak hanya visual tetapi juga tulisan.

Pada bulan November 2006, Gannett, yang memiliki sembilan puluh surat

kabar di seluruh negeri, mengumumkan bahwa tidak hanya secara resmi

penggabungan online tapi juga perencanaan untuk menggunakan "non-wartawan" untuk mengembangkan konten untuk publikasinya.31 Gannett mengumumkan

perubahan-perubahan radikal sebagai bagian dari sadar upaya untuk

meningkatkan jumlah sirkulasi dengan memanfaatkan pada popularitas blog dan

komunitas e-mail groups.

30

Daithi O Hanluain, Forget F-Stops: These Cameras Have Area Codes, N.Y. TIMES, July 3, 2003, at G1; Joe Light, Lessons of the Internet Age: Citizen Journalism Shows How Firms Have Learned to Quickly Embrace New Technologies, BOSTON GLOBE, July 16, 2005, at A13

31

(35)

Chris Atton memberikan definisi tentang citizen journalism. Baginya, citizen journaslism atau yang lebih dikenal dengan sebutan jurnalisme warga negara ialah warga negara yang secara profesional sebagai wartawan, mereka

menulis dan melaporkan dari posisi mereka sebagai warga negara, sebagai

anggota masyarakat atau sebagai aktivis.32

Raymond Williams (1980) menyoroti tiga aspek komunikasi yang

menyediakan material untuk fondasi ini. Untuk Williams, komunikasi publik

hanya bisa dipahami ketat dengan mempertimbangkan proses "keterampilan,

permodalan dan kontrol". Untuk menerapkan prinsip media alternatif ini, James

Hamilton berpendapat bahwa kita perlu berbicara tentang keprofesionalan.33

Dengan demikian, jaringan berita global berbasis internet, Indymedia, dapat

dipertimbangkan sebagai kelipatan dari lokal ruang publik alternatif yang

bersama-sama terdiri dari sebuah lingkup publik yang menawarkan kesempatan

kepada peserta secara terpisah geografis untuk isu-isu perdebatan dan

peristiwa untuk berkolaborasi pada inisiatif aktivis jangkauan dunia.

Menurut Rodriguez, istilah "warga negara" adalah mereka anggota

masyarakat yang "aktif berpartisipasi dalam tindakan yang membentuk identitas

mereka sendiri, identitas orang lain, dan lingkungan sosial mereka, di mana

mereka menghasilkan kekuatan”.

Dari uraian panjang di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Citizen Journalism adalah suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penulisan berita yang ditulis oleh seseorang (non-wartawan) dengan tujuan memberikan informasi

32

Kharin whal-Jorgense dan Thomas hanscitzh, The Handbook of Journalism Studies, (New Yorn an London: Routledge, 2009) h. 265

33

(36)

kepada suatu khalayak tentang suatu peristiwa yang terjadi dengan menekankan

unsur 5W+1H.

D. Karakteristik Jurnalisme Online

Jurnalisme online menjadi berbeda dengan jurnalisme tradisional yang sudah dikenal sebelumnya (cetak, radio, TV) bukan semata-mata karena dia

mengambil venue yang berbeda; melainkan karena jurnalisme ini dilangsungkan di atas sebuah media baru yang mempunyai karakteristik yang berbeda baik dalam

format, isi, maupun mekanisme dan proses hubungan penerbit dengan pengguna/

pembacanya. Lima perbedaan utama diantara jurnalisme online dan media massa tradisional yaitu34 :

1) Kemampuan internet untuk mengombinasikan sejumlah media.

2) Kurangnya tirani penulis atas pembaca.

3) Tidak seorang pun dapat mengendalikan perhatian khalayak.

4) Internet dapat membuat proses komunikasi berlangsung sinambung.

5) Interaktif web, dan karakteristik yang luar biasa dari media online adalah

kecepatannya secara keseluruhan, yang menarik sekaligus menakutkan.

Karakeristik jurnalisme online lainnya yaitu35 :

a. Sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung

dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Ini barangkali tidak

34

Weir. D, web journalism Crosses many Traditional lines, ( Nieman Reports,2000) hal.35

35

(37)

terlalu baru untuk jenis media tradisional lain seperti TV, radio, telegraf, atau

teletype.

b. Dari sisi penerbit, mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa tanpa

dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran: kapan

saja dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan Internet maka penerbit

mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga. Inilah

yang memungkinkan para pengguna/pembaca untuk mendapatkan informasi

mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan terbaru.

c. Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme

online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi

publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional.

Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan

di atas web.

d. bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web,

karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung

dengan sumber-sumber lain. Ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati

informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk

mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas -bahkan sama

sekali berbeda.

e. Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal formalnya sebagai

lembaga pers. Bahkan dalam konteks tertentu organisasi tersebut dapat

(38)

f. Tidak membutuhkan penyuting/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar

konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat

dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak.

g. Tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet

sehingga komunikan atau audience memiliki kebebasan dalam memilih

informasi yang diinginkan

h. Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam jaringan digital.

Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme

online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi

yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini,

terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web.

Selain itu, jurnalisme online dapat dengan mudah bersifat interaktif. Dengan

memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online

dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini

berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif

namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik

pandang yang lebih luas bahkan sama sekali berbeda.

Interaktivitas jurnalisme online tentu bukan hanya didukung oleh kemampuan teknologi Internet dalam menyediakan hyperlink. Teknologi Internet

juga membuka peluang kepada para jurnalis online untuk menyediakan features

yang memungkinkan sajiannya bersifat customized, tersaji sesuai dengan preferensi masing-masing pengguna/pembacanya; yang memungkinkan para

pengguna/ pembaca berinteraksi dengan lebih cepat, lebih sering, lebih intens

(39)

jurnalisnya sendiri. Ujung-ujungnya, jurnalisme online mampu membangun

hubungan yang partisipatif dengan pemirsanya.

Dari karakteristik-karakteristik tersebut di atas tersirat bahwa jurnalisme

online membutuhkan penanganan yang berbeda dalam penyelenggaraannya dan

dinikmati dengan cara yang berbeda oleh para pengguna/pemirsanya ketimbang

jurnalisme tradisional. Dalam jurnalisme tradisional, tata-tutur informasi

misalnyadisajikan secara linear kepada para pembaca/pemirsanya.

Pemirsa/pembaca jurnalisme tradisional tidak bisa tidak harus mengikuti

urut-urutan informasi yang telah ditentukan sebelumnya oleh penerbitnya: Dari kisah

satu ke kisah kedua lalu ke kisah ketiga dan seterusnya tanpa bisa melakukan

lompatan.

Tapi dalam jurnalisme online, tata-tutur informasi dapat disajikan

sedemikian rupa secara non-linear untuk mengakomodasi 'kebebasan'

pengguna/pemirsanya: Anda dapat mulai menikmati publikasi online dari kisah

terakhir lalu melompat ke kisah sebelumnya atau ke kisah yang pernah dipublikasi

sekian tahun sebelumnya bahkan ke sumber informasi yang sama sekali lain di

tengah-tengah proses penikmatan informasi.

Apa yang disebut 'kebebasan memilih' dalam media online, sebetulnya

bukanlah sebuah kebebasan pilihan yang sejati melaikan ilusi memilih; sebab

pada dasarnya jurnalis atau penerbit online telah terlebih dahulu menentukan

opsi-opsinya (dalam prakteknya dapat berupa rujukan dengan menggunakan

hyperlink). Inilah salah satu aspek yang membuat jurnalisme online dapat

(40)

Sementara itu, misal yang lain, tampilan akhir dari produk jurnalisme

tradisional lebih banyak ditentukan oleh rancangan dan bahan yang disediakan

oleh penerbitnya; sedangkan pada produk jurnalisme online, perlengkapan

(device) dan preferensi yang diset dan dimiliki oleh penggunalah yang banyak

menentukan tampilan akhir produk sehingga bisa jadi tampilan produk akhir

jurnalisme online berbeda-beda di depan masing-masing penguna/pemisanya.

Dan sampai saat ini, secara fisik, ukuran-ukuran device yang tersedia

untuk mengakses informasi secara masih cukup besar dan tidak nyaman untuk

dicangking ke berbagai tempat. Anda dapat menikmati novel atau koran sambil

tiduran, menonton berita TV sambil leyeh-leyeh di karpet, atau mendengarkan

talk show dari sebuah stasiun radio sambil jalan-jalan dengan pesawat walkman di

saku Anda. Itu semua, pada saat ini, tak dapat dilakukan ketika memirsa karya

jurnalistik online: orang harus duduk di depan komputer atau membaca teks di

layar sempit pesawat selular maupun PDA (personal Data Assistant) yang

mampu-WAP. Meski bukan tidak mungkin di masa depan akan ditemukan device

baru yang akan memberikan kenyaman yang lebih baik untuk pemirsa informasi

secara online.

Di luar device pengguna, jurnalisme online seperti halnya bentuk-bentuk

komunikasi lain yang memanfaatkan media digital online berhadapan dengan

kondisi infrastruktur yang tersedia dalam jaringan komputer. Besarnya bandwidth,

routing dan kualitas media jaringan komputer juga merupakan variable yang

menentukan kualitas komunikasi antara device pengguna dengan device penerbit.

(41)

merupakan beberapa variable yang harus diperhitungkan dalam mendesain format

tampilan maupun isi serta arsitektur informasi yang akan disajikan.

Dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web keuntungan dari jurnalisme online yaitu36:

 Audience Control :Audience untuk bisa lebih leluasa dalam

memilih berita yang ingin didapatkannya.

 Nonlienarity :Setiap berita yang disampaikan dapat berdiri

sendiri sehingga audience tidak harus membaca

secara berurutan untuk memahami.

 Storage and retrieval :Berita tersimpan dan diakses kembali dengan

mudah oleh audience.

 Unlimited Space :Jumlah berita yang disampaikan/ditayangkan

kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap

ketimbang media lainnya.

 Immediacy :Informasi dapat disampaikan secara cepat dan

langsungkepada audience.

 Multimedia Capability :Memungkinkan bagi tim redaksi untuk

menyertakan teks, suara, gambar, video dan

komponen lainnya di dalam berita yang akan

diterima oleh audience.

36

(42)

 Interactivity :Adanya peningkatan partisipasi audience

dalam setiap berita.

1. Karakteristik Berita

Aktivitas jurnalisme pada media online yang kini telah pesat dipraktekkan berkaitan erat dengan proses penulisan berita dari nencari, menggali, mengolah

hingga menuliskan suatu peristiwa.

Dalam media online, seperti pada media massa pada umumnya, berita pun dinilai juga dari kelengkapan isi yang mengacu pada 5 W+ 1H. Siapa saja yang

telah membaca berita media online tahu bahwa membaca dari media online sangat berbeda dengan membaca koran, majalah dan menonton televisi. Namun, berita

online memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh media lain. Beberapa kelebihan itu antara lain:37

a) Users can to read more about subject. Artinya, pengguna dapat membaca kembali berita atau tulisan yang telah dimuat.

b) Users can updates stories instantly and regularly. Berita pada media online juga memungkinkan pengguna untuk memperbaharui kembali berita secara cepat dan instan.

c) The lack of space limitations allows great depth in reporting. Tidak ada batasan ruang (space) untuk memberitakan laporan langsung dari lapangan.

d) We can add audio, video, and other online-spesific content to stories. Pengguna dapat melengkapi informasi dengan menambahkan suara, video

agar berita semakin hidup dan menarik.

37

(43)

e) We can keep online archives to stories. Pembaca juga dapat menyimpan berita yang diinginkan.

Namun, di samping kelebihan tersebut, berita dalam media online juga mempunyai kekurangan, yaitu:

a) Televisi menawarkan gambar yang lebih menarik dengan kualitas yang

baik, baik disiarkan secara langsung atau tidak langsung. Sedangkan

media online hanya menawarkan video dengan kualitas yang rendah. b)Penelitian telah menunjukan bahwa pengguna komputer cenderung merasa

tidak nyaman saat membaca teks panjang pada media online, terlebih pada pengguna pemula kesulitan dalam mencari berita yang ingin dibaca.

c) Pada media online ukuran teks kecil dibandingkan dengan media cetak. Apabila layar komputer terkena matahari akan menimbulkan backlight sehingga kerja mata menjadi lebih berat

2. Karakteristik Redaksional

Redaksi ialah bagian atau sekumpulan orang dalam sebuah organisasi

perusahaan media massa (cetak, elektronik, online) yang bertugas untuk menolak atau mengizinkan pemuatan sebuah tulisan atau berita melalui berbagai

pertimbangan, di antaranya ialah bentuk tulisan berupa berita atau bukan, bahasa,

akurasi, dan kebenaran tulisan.38

Dari definisi di atas, secara ringkas dapat disimpulkan bahwa

redaksi ialah sekumpulan orang tim atau tim kerja (team work) dalam sebuah organisasi media massa yang bekerja sama dan bersinergi untuk mencapai

tujuan bersama yang tugas utamanya ialah mempertimbangkan atau memilih

38

(44)

berita mana yang layak muat dan tidak layak muat baik dari segi bahasa,

akurasi maupun kebenaran tulisan. Kesemuanya itu akan dipertimbangkan

oleh redaktur pada sebuah media, ada beberapa dasar pertimbangan media

untuk menyiarkan atau tidaknya suatu peristiwa, diantaranya adalah :  Ideologis

Pertimbangan ideologis media massa biasanya ditentukan oleh latar

belakang pendiri atau pemilik media massa tersebut. Baik itu agama,

ataupun nilai-nilai yang dihayati, seperti nilai kemanusiaan,

kebangsaan, dan sebagainya.  Politik

Kehidupan pers merupakan indikator demokrasi. Oleh sebab itu, pers

tidak pernah lepas dari masalah politik. Demokrtis tidaknya suatu

Negara antara lain ditentukan oleh kehidupan pers nya, yaitu bebas

atau tidak. Adanya pemilik tau pimpinan media massa yang juga

menjadi pemimpin suatu partai politik, maka akan menyebabkan

kedekatan media massa dengan partai politik yang bersangkutan.  Bisnis

Dalam hal ini, pemilik media massa lebih melihat kepada

pertimbangan siapa sasaran yang paling besar (segmentasi pasar), agar

media tersebut banyak dikonsumsi masyarakat. Misalnya dengan

melihat ekonomi masyarakat, pendidikan, dan sebagainya.39

39

(45)

Kebijakan redaksi merupakan dasar pertimbangan suatu lembaga media

massa untuk memberitakan atau menyiarkan suatu berita.40 Kebijakan redaksi

penting untuk menyikapi suatu peristiwa. Apabila media massa tidak memiliki

kebijakan redaksi, maka dapat dipastikan beritanya tidak akan konsisten41

Berikut adalah yang menentukan kebijakan redaksi suatu media:

1. Pemimpin redaksi. Ia menjadi kepala dibagian editorial, atau ruang pemberitaan, ia bertanggung jawab atas isi redaksional media. Ia

menerima langsung hasil kerja redaksional berbagai redaktur yang

dipimpinya.

2. Redaktur pelaksana. Penanggung jawab utama seluruh pelaksanaan pencarian berita. Ia memutuskan berbagai berita utama harus ditetapkan di

halaman mana.

3. Redaktur opini. Ia adalah orang yang membidangi halaman opini. Ia biasanya mengerjakan tajuk rencana, yang mencerminkan sikap media

terhadap berbagai di masyarakat, memilah-milah kiriman artikel para

penulis lepas.

3. Karakteristik Bisnis

Bisnis online atau Bisnis Internet seperti dua sisi mata uang. Kedua sisi ini tidak bisa

dipisahkan. Bisnis Online bisa sebangun maknanya dengan Bisnis di Internet karena

model bisnis ini menggunakan fasilitas internet sebagai media pemasaran produk dan

jasanya. Jadi, dalam Bisnis Online, internet hanyalah media pelayanan pemasarannya

sehingga kemudian dikenal istilah Internet Marketing. Ketiganya kemudian populer

dengan sebutan Bisnis Online, Internet Marketing dan Make Money Blogging karena

memanfaatkan fungsi blog dalam bisnis online, yang bisa menghasilkan uang.

40

Sudirman Teba, Jurnalistik Baru, (Kalam Indonesia: Jakarta 2005) h.150

41

(46)

Bisnis Online dalam siklus Internet Marketing sebenarnya tidak jauh berbeda

dengan Bisnis yang dijalankan secara offline. Ada penjual ada pembeli, ada

produk yang dijual dan ada alat pembayarannya. Namun perbedaan yang tipis

tersebut justru menjadi ciri khas dari Bisnis Online42 .

Cara pemasaran bisnis online bisa melalui e-mail, milis, iklan, blog dan

website yang semuanya berbasis internet. Blog semakin hari semakin berpeluang

menjadi media pendulang uang yang sering disebut dengan istilah make money

blogging. Ibarat sebuah warung atau toko, Website atau Blog misalnya, bisa

dijadikan, Blogshop, toko online, warung digital atau nama sejenisnya.

Dalam Bisnis Online, produk yang dipasarkan bisa berupa produk fisik

maupun produk digital. Produk fisik dalam hal ini memerlukan pengiriman

produk melalui jasa post, sedangkan produk digital seperti ebook, software,

fasilitas internet lainnya menggunakan akses koneksi internet.

Mungkin ada definisi lain untuk bisnis online, ada istilah e-commerce. Tetapi

yang pasti, setiap kali orang berbicara tentang e-commerce mereka memahaminya

sebagai bisnis yang berhubungan dengan internet.

Dari definisi diatas, bisa diketahui karakteristik bisnis online, yaitu43:

1) Terjadinya transaksi antara dua belah pihak.

2) Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi.

42

Munawar AM, “Bisnis Online, Internet Marketing dan Make Money Blogging”, artikel, dari http://bisnis-online-internet-marketing-dan-make-money-blogging.htm diakses pada tgl 23/11/2010, jam 17.46 wib.

43

(47)

3) Internet merupakan media utama dalam proses atau mekanisme transaksi

tersebut.

Dari karakteristik di atas, bisa di lihat bahwa yang membedakan bisnis online

dengan bisnis offline yaitu proses transaksi dan media utama dalam proses

tersebut. Transksi merupakan unsur penting dalam suatu bisnis. Secara umum,

bisnis dalam Islam menjelaskan adanya transaksi yang bersifat fisik, dengan

menghadirkan benda tersebut ketika transaksi, atau tanpa menghadirkan benda

yang dipesan, tetapi dengan ketentuan harus dinyatakan sifat benda secara

konkret, baik diserahkan langsung atau diserahkan kemudian sampai batas waktu

tertentu, contohnya ada dua macam yaitu:

a) bentuk transaksi dengan sistem pembayaran secara tunai/disegerakan tetapi

penyerahan barang ditangguhkan.

b) b

Gambar

gambar selucu mungkin dan ada dialog dalam setiap tokohnya. Kanal ini dibuat

Referensi

Dokumen terkait

dinyatakan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran A4. Soal yang tidak reliabel tersebut ada yang direvisi dan ada yang d tidak digunakan pada

Ada hubungan yang signifikan antara tehnik Assessment berbasis portofolio terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi segitiga kelas VII SMPN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai aras pucuk tebu dalarn mensubstitusi rumput raja pada pakan kornplit isonutrisi (NDF, protein dan TDN)

Mata kuliah ini memberikan pemahaman dan menganalisa tentang manajemen zakat, infak, sadaqah dan wakaf dan perkembangannya dari masa ke masa termasuk praktiknya

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel akibat adalah hasil belajar matematika siswa dan disimbolkan (Y).. Populasi, Sampel

Walaupun demikian, desain penilaian kinerja masih memerlukanperbaikan dan pengembangan untuk menghasilkan desain penilaian kinerja yang dapat menciptakan

Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat memahami pentingnya manajemen Islam dan implikasinya di Bank Islam dalam manajemen SDM, manajemen dana,

Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa berkaitan dengan pelajaran matematika, siswa diberikan tugas berupa jurnal belajar diman siswa ditugaskan untuk mencatat