1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dunia usaha tidak dapat dipisahkan dengan teknologi modern. Banyak pekerjaan atau kegiatan yang menggunakan tenaga manusia juga menggunakan alat bantu seperti komputer untuk meningkatkan usaha mereka. Tenaga mesin dan komputer telah merubah tenaga manusia di dunia usaha menuju kinerja yang lebih baik. Hal ini dapat mengurangi kesalahan dan resiko kegagalan pekerjaan tersebut.
Pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi dan keuangan membutuhkan pengolahan data yang akurat dan proses yang cepat. Pekerjaan yang dulunya dilakukan dengan manual yaitu menggunakan alat hitung kalkulator sekarang bisa diganti dengan komputer yang tak hanya mengurusi perhitungan tapi juga manajemen data lainnya. Karena perhitungan manual akan memakan waktu yang sangat lama dan keakuratan data juga menjadi pertimbangan untuk mengganti sistem manual dengan pengolahan secara komputer.
Koperasi guru dan karyawan ini adalah unit yang ada di SLTPN 39 Surabaya. Di dalam kegiatan sehari-hari, koperasi ini tidak terlepas dari proses keuangan yang mengurusi masalah simpan pinjam. Perhitungan-perhitungan dalam koperasi menggunakan prinsip akuntansi Indonesia dan hal ini memerlukan pencatatan yang seksama dengan metode-metode tertentu.
guru dan karyawan SLTPN 39 Surabaya untuk membuat laporan dengan tepat, dan cepat.
1.2Perumusan Masalah
Bagaimana membuat sistem akuntansi simpan pinjam terkomputerisasi yang dapat menyajikan Laporan Keuangan koperasi secara akurat. Laporan keuangan meliputi: a) Daftar Piutang, b) Daftar Simpanan Anggota, c) Daftar Jasa Simpanan yang diterima anggota, d) Laporan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU), d) Daftar SHU yang diterima tiap anggota.
1.3Pembatasan Masalah
Ruang lingkup permasalahannya adalah meliputi: a) Proses Pendaftaran Anggota, b) Proses Simpanan dan Pinjaman, c) Proses Tutup Buku. Pada proses pendaftaran anggota, setiap calon anggota akan mengisi sebuah formulir pendaftaran yang diambil dari bagian Administrasi Koperasi. Pada proses simpanan dan pinjaman oleh Anggota, setiap anggota yang setor uang akan menerima BKM (Bukti Kas Masuk), sedangkan anggota yang mengambil uang akan menerima BKK (Bukti Kas Keluar). Sedangkan pada proses Tutup Buku, disajikan Laporan Keuangan yang akan dilaporkan pada RAT (Rapat Anggota Tahunan).
1.4Tujuan
Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah:
3
2. Meringankan bagian administrasi koperasi dalam melakukan transaksi simpan pinjam koperasi sehari-hari.
3. Membantu manajemen koperasi di dalam menentukan kebijakan berdasarkan laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem.
1.5Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah: BAB I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Berisi teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam penulisan maupun penerapan sistem yang dibuat.
BAB III Metode Penelitian/Perancangan Sistem
Berisi tentang Siklus Hidup Pengembangan Sistem, dimulai dari survey sistem sampai perawatan sistem.
BAB IV Implementasi dan Evaluasi Sistem
Bab ini berisi sistematika pengujian sistem yang telah dibuat. BAB V Penutup
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Pengertian Koperasi
Koperasi adalah perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat, sebagai pendemokrasian ekonomi nasional, dan sebagai salah satu urat nadi perekonomian Indonesia.
Di dalam kegiatannya, Koperasi harus melakukan suatu kegiatan usaha atau beroperasi sebagai perusahaan dalam unit-unit usaha. Badan atau organisasi yang mempunyai bentuk hukum apapun termasuk Koperasi, dalam menjalankan usahanya harus melakukan peramalan yang kemudian dituangkan dalam rencana untuk dilaksanakan dalam periode yang segera berjalan. Berikutnya jika periode usahanya telah berakhir, harus dibuat laporan yang benar dan sewajarnya, yang memuat informasi dalam bentuk data historis untuk dijadikan dasar pengalaman atau pedoman dalam menyusun lagi rencana periode berikutnya.
Sebagai suatu organisasi, Koperasi mempunyai tanggung jawab kepada pemiliknya. Para pemilik ini di dalam Koperasi dilembagakan sebagai Rapat Anggota, sedangkan dalam PT (Perseroan Terbatas) disebut Rapat Pemegang Saham. Alat tertulis untuk menyatakan tanggung jawabnya tersebut adalah Laporan Keuangan sebagai produk Akuntansi.
Koperasi Simpan Pinjam yaitu Koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan jasa simpanan dan pinjaman untuk anggotanya.
Koperasi diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1) yang berbunyi: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
Menurut Undang-undang No. 12 Tahun 1967, tentang Pokok-pokok Perkoperasian, yang dalam Bab III, pasal 3, memuat pengertian tentang Koperasi, yaitu: “Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial beranggotakan orang-orang atau badan hukum Koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan”.
Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Koperasi mempunyai Modal Sendiri dan Modal Pinjaman. Modal Sendiri berasal dari Simpanan Pokok, Wajib dan dari Dana Cadangan.
Simpanan Pokok adalah simpanan tiap anggota yang wajib dibayarkan kepada koperasi pada waktu masuk atau mendaftar menjadi anggota dan jumlahnya sama misalnya: Rp 40.000,00. Simpanan Pokok hanya sekali dibayarkan dan tidak bisa diambil kembali oleh anggota, selama masih menjadi anggota.
Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dengan jumlah yang sama misalnya: Rp 10.000,00. Simpanan Wajib ini dibayarkan setiap bulan.
Dana Cadangan adalah modal yang diperoleh dari penyisihan SHU sesuai dengan ketentuan ketetapan rapat anggota.
6
atau biasa disebut Simpanan Manasuka, yaitu modal yang tidak terbatas jumlahnya yang dapat diberikan kepada koperasi.
Dalam hal organisasi, Koperasi Simpan Pinjam umumnya mempunyai struktur organisasi yang bersifat sederhana, sehingga susunan organisasi kepengurusan dan sistem akuntansinya dapat disederhanakan sesuai dengan keadaan koperasi yang bersangkutan. Susunan pengurus dapat terdiri dari: 1) Seorang ketua yang bertugas sebagai manajer, 2) Seorang sekretaris yang bertugas di bidang administrasi dan pembukuan, 3) Seorang bendahara yang bertugas sebagai kasir, 4) Pembantu sekretaris bertugas membantu bidang administrasi dan pembukuan.
2.2Pengertian Akuntansi
“Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan dari peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang” (Dra. E. Sri Apsari, 1987:2).
Proses akuntansi, dilaksanakan sejak awal sampai akhir, selama suatu masa yang disebut sebagai Siklus Akuntansi atau Tahun Buku. Proses tersebut berjalan selama 12 bulan atau satu tahun.
Proses akuntansi akan nampak sebagai suatu gerakan atau mekanisme seperti dalam gambar di bawah ini.
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas-aktivitas perusahaan tersebut.
Umumnya suatu Badan Hukum atau Perusahaan, menetapkan siklus akuntansinya atau Tahun Bukunya dimulai dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember, tapi tidak sedikit pula yang menetapkan Tahun Bukunya dimulai dari tanggal 1 Juli sampai dengan 30 Juni, ataupun dimulai dari tanggal 1 April sampai 31 Maret. Pada akhir Tahun Buku tersebut, Koperasi akan menerbitkan Laporan Keuangan sebagai produk akuntansi.
Gambar 2.2. Siklus Akuntansi
2.3Pengertian Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)
8
permasalahan, maka perlu dikembangkan lagi suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap awal.
!
" #
! !
$ %
! &
! '
(
)
* +,
) ,
-+ .
Gambar 2.3. SDLC
System Development Life Cycle atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem adalah suatu metode penyusunan sistem mulai dari konsep sampai dengan operasi sistem. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahan, maka perlu dikembangkan lagi suatu sistem untuk mengatasinya
dan proses ini kembali ke tahap awal.
2.3.1 Survey sistem
Langkah 1 dan 2 dalam SDLC merupakan tahapan survey sistem. Tahap ini bertujuan untuk memperhitungkan sifat penyusunan sistem dengan memperhitungkan keberadaan masalah dan sifat masalah, memperhitungkan jangkauan masalah, dan menyusun rencana detil untuk langkah analisa sistem.
2.3.2 Analisis sistem
Langkah 3 dan 4 di dalam SDLC merupakan tahap analisis sistem. Tujuan tahap ini adalah untuk mendefinisikan kebutuhan user, mendefinisikan masalah secara tepat, menyusun alternatif penyelesaian dan memilih salah satu alternatif untuk penyelesaian.
2.3.3 Desain sistem
Tahap ini dilaksanakan dengan membuat model logika sistem. Model logika ini menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Model logika dapat digambar menggunakan Data Flow Diagram (DFD).
A. Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan jelas. Dengan menggunakan simbol-simbol grafik, DFD mampu untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem yang ada.
10
a. External Entity
Sistem mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya.
Anggota
Gambar 2.4. Kesatuan luar
b. Data Flow
Data flow atau Arus data diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan dan kesatuan luar. Aliran data ini menggambarkan pergerakan arus informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.
Gambar 2.5. Arus Data
c. Proses
Suatu proses adalah kegiatan untuk merubah atau mengolah masukan
0
Sistem Akuntansi
Gambar 2.6. Proses
d. Data Store
Data store atau simpanan data adalah tempat data ataupun informasi yang telah diproses kemudian disimpan dan selanjutnya bisa diakses.
1 Data Anggota
Gambar 2.7. Simpanan Data
B. Power Designer
Adalah suatu perangkat lunak sebagai alat bantu untuk membuat gambaran secara logika sistem yang akan dibuat nantinya. Software ini juga mampu untuk melakukan cek model (check model) mulai dari sistem level paling tinggi sampai yang terendah. Hal ini akan mempermudah dalam pembuatan DAD dan ERD.
Software ini juga mampu berintegrasi (generate) dengan bahasa pemrograman Delphi dan juga kita tidak perlu lagi membuat databasenya secara terpisah, karena di dalam proses pembuatan ERD (Entity Relationship Diagram)
akan terbentuk struktur databasenya.
2.3.3 Implementasi sistem
12
meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap penerapan sistem dapat terdiri dari langkah-langkah seperti: 1) Menerapkan rencana penerapan, 2) Melakukan kegiatan penerapan, 3) Tindak lanjut penerapan.
2.4 Bahasa Pemrograman Delphi
Delphi adalah generasi lanjutan dari Pascal. Delphi adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkungan Windows. Delphi dapat digunakan untuk membuat aplikasi database. Delphi menyediakan format database sendiri, yaitu format database Paradox.
2.5Pengertian Basis Data
Basis data adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menghasilkan suatu informasi.
Tujuan dari basis data adalah untuk mempermudah pengaksesan data, baik dalam proses penyimpanan maupun pengambilan data. Fungsi lainnya antara lain untuk mengatasi: 1) Redundansi dan inkonsistensi data, 2) Kesulitan dalam pengaksesan data, 3) Keamanan data, 4) Kebebasan data).
2.5.1 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) atau Diagram Hubungan Entitas merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menggambarkan dan menentukan kebutuhan sistem pemrosesan database.
Di dalam ERD ini terdapat beberapa komponen yaitu:
A. Entity
direkam.
Karyawan
Gambar 2.8. Entity
B. Atribute
Setiap entity mempunyai atribute. Seorang karyawan dapat dilihat dari atributnya, misalnya nama karyawan, nomor karyawan, alamat dan nomer telepon. Atribute juga disebut sebagai Data Item.
Karyawan
NIP Nama Alamat Telepon
Gambar 2.9. Atribute
C. Data Value
Data value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribute. Atribute nama karyawan menunjukkan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan, sedang data value-nya adalah Simpson yang merupakan isi data nama karyawan tersebut.
D. Record
14
E. File
15 BAB III
METODE PENELITIAN/PERANCANGAN SISTEM
3.1Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)
!
" #
! !
$ %
! &
! '
(
)
* +,
) ,
-+ .
Gambar 3.1. SDLC
Di dalam Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau SDLC (System Development Life Cycle) langkah-langkah yang dilakukan di dalam
Membangun sistem yang baru, 8). Implementasi sistem yang baru, 9). Perawatan dan pengembangan sistem.
3.2 Survey Sistem
Sebelum dilakukan analisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah survey sistem. Langkah 1 dan 2 pada gambar 3.1 SDLC di atas termasuk di dalam tahapan survey sistem. Tahap ini bertujuan untuk memperhitungkan sifat penyusunan sistem dengan memperhitungkan keberadaan masalah dan sifat masalah, memperhitungkan jangkauan masalah, dan menyusun rencana detil untuk langkah analisa sistem.
Pengumpulan fakta dalam tahap ini dilakukan dengan tujuan memperhitungkan keberadaan masalah, mendefinisikan masalah, memperhitungkan jangkauan masalah, dan menyusun rencana untuk melakukan analisis.
Pengumpulan fakta dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan pengumpulan dokumen. Setelah itu didapatlah data-data sebagai berikut.
Pihak-pihak ataupun proses yang terlibat di dalam sistem ini adalah: 1. Pihak yang terlibat:
a. Anggota. b. Ketua. c. Sekretaris. d. Bendahara.
2. Proses yang terlibat:
17
b. Proses pengunduran diri anggota. c. Proses Simpanan Wajib dan Manasuka. d. Proses pinjaman.
e. Proses mengangsur pinjaman.
3. Dokumen-dokumen yang terlibat meliputi: a. Formulir pendaftaran anggota.
b. Formulir pengajuan pinjaman c. Formulir pengunduran diri anggota.
d. Bukti Kas Masuk (BKM) dan Bukti Kas Keluar (BKK). e. Laporan SHU.
Koperasi Simpan Pinjam ini menetapkan beberapa ketentuan sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga koperasi, antara lain:
a. Simpanan Pokok sebesar Rp 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) yang bisa
diangsur sebanyak 4 (empat) kali.
b. Simpanan Wajib sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) diambil dari bendahara gaji sekolah setiap bulan.
c. Besarnya pinjaman ditentukan melalui paket pinjaman minimal Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) dan maksimal Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah).
d. Pinjaman diangsur 10 sampai 16 kali.
e. Anggota dengan status pinjam tidak boleh pinjam lagi sebelum
pinjamannya lunas.
f. Bunga pinjaman sebesar 1.5% setiap bulan dan dibayar bersama angsuran
g. Bunga simpanan sebesar 0.5% setiap bulan dan dibayar pada akhir tahun.
Untuk menunjukkan proses manual dari sistem ini digunakanlah bagan alir yang akan digunakan sebagai pedoman untuk menyusun sistem secara komputerisasi.
A. Bagan Alir Pendaftaran Anggota Baru
Pada proses ini setiap calon anggota akan mengisi suatu formulir pendaftaran yang diambil dari bagian sekretariat. Calon anggota mengisi data-data yang diperlukan. Formulir diserahkan kembali ke sekretariat yang nantinya akan diproses dengan persetujuan ketua koperasi. Setiap anggota baru akan dikenakan Simpanan Pokok sebesar Rp 40.000,- dan Simpanan Wajib sebesar Rp 10.000,-. Anggota akan menerima BKM sebagai bukti transaksi simpanan. Setiap transaksi akan dicatat di dalam Kartu Anggota. Formulir pendaftaran bisa dilihat di lampiran. Berikut adalah gambar bagan alir dokumen pendaftaran anggota.
19
B. Bagan Alir Dokumen Pengunduran Diri Anggota
Pada proses ini, setiap anggota yang akan keluar dari keanggotaan koperasi, diharuskan mengisi formulir pengunduran diri yang bisa didapatkan dari bagian sekretaris koperasi. Setelah formulir diisi maka akan diproses pada bagian bendahara koperasi. Dilakukanlah pemeriksaan tentang hak dan kewajiban anggota. Jika terdapat tanggungan, maka anggota tersebut harus melunasi angsuran pinjamannya. Jika tidak punya tanggungan maka bendahara koperasi akan memberikan simpanan anggota tersebut.
Gambar 3.3. Bagan alir Pengunduran diri anggota.
C. Bagan Alir Dokumen Simpanan Wajib
anggota koperasi untuk diberikan kepada bendahara koperasi.
Gambar 3.4. Bagan alir Simpanan Wajib.
D. Bagan Alir Dokumen Simpanan Manasuka
Simpanan diberikan langsung oleh anggota kepada bendahara koperasi
dengan jumlah yang tidak terhingga.
21
E. Bagan Alir Dokumen Pengajuan Pinjaman
Pada proses ini, setiap anggota jika ingin mengajukan pinjaman uang maka dia harus mengajukan surat pengajuan pinjaman yang diserahkan ke bagian sekretariat koperasi. Kemudian Sekretaris akan memeriksa apakah anggota tersebut dalam status pinjam atau tidak. Jika masih punya pinjaman, maka anggota tidak diperkenankan melakukan peminjaman kembali. Tapi jika tidak punya pinjaman, maka sekretaris akan memeriksa gaji anggota tersebut kepada bendahara gaji. Jika gaji anggota tersebut mencukupi, maka anggota tersebut diperbolehkan untuk melakukan peminjaman.
Setiap anggota yang meminjam uang akan diberi suatu bukti yaitu BKK. Formulir pengajuan pinjaman bisa dilihat di lampiran.
# / 0 1
F. Bagan Alir Dokumen Pengambilan Simpanan
Gambar 3.7. Bagan alir pengambilan simpanan.
Pengambilan simpanan diawali dengan mengisi formulir pengambilan simpanan di bagian bendahara.
G. Bagan Alir Proses Tutup Buku
Pada akhir tahun buku, bendahara menghitung bunga simpanan Manasuka. Kemudian menghitung jumlah bunga simpanan Manasuka yang diberikan kepada tiap anggota. Proses berikutnya adalah menghitung pendapatan jasa pinjaman, pengeluaran lain-lain.
23
Gambar 3.8. Bagan alir proses tutup buku
3.3 Analisis sistem
Langkah 3 dan 4 di dalam SDLC merupakan tahap analisis sistem. Tujuan tahap ini adalah untuk mendefinisikan kebutuhan user, mendefinisikan masalah secara tepat, menyusun alternatif penyelesaian dan memilih salah satu alternatif untuk penyelesaian.
Hasilnya, didapatlah data-data bahwa koperasi guru dan karyawan ini adalah unit yang ada di SLTPN 39 Surabaya. Dalam kegiatan sehari-hari koperasi ini tidak terlepas dari proses keuangan yang mengurusi masalah simpan pinjam.
kalkulator. Salah satu penyebab belum adanya sistem komputerisasi di koperasi ini adalah masih terbatasnya sumber daya manusia yang mampu menangani komputer.
Dengan dibuatnya sistem komputer simpan pinjam ini, diharapkan kinerja koperasi menjadi lebih baik. Pembuatan laporan keuangan tidak akan mengalami kesulitan lagi dan berusaha untuk menyajikan tepat pada waktunya.
3.4 Desain Sistem
Tahap ini berawal dari menentukan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain. Sebelum sistem digambarkan dalam Diagram Arus Data, berikut ini daftar kesatuan luar dan input/output yang terlibat di dalam sistem.
Tabel 3.1. Daftar komponen sistem
Kesatuan Luar Input Output
Anggota 1. Data anggota.
2. Data pembukaan simpanan. 3. Data transaksi simpanan. 4. Data permohonan pinjaman. 5. Data angsuran pinjaman. 6. Data permohonan keluar.
1. Kartu anggota.
Manajemen Koperasi
1. Data transaksi jurnal. 2. Data transaksi keuangan. 3. Data Transaksi Donatur. 4. Parameter bunga simpanan. 5. Parameter bunga pinjaman. 6. Parameter laporan.
25
Selanjutnya dibuatlah model logika dari sistem ini. Model logika ini bertujuan untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi-fungsi pada sistem ini akan bekerja. Model logika ini digambarkan dalam Diagram Arus Data berikut
26
27
Data Angsuran
Gambar 3.12. DFD level 1 Proses Administratif
Data Transaksi
Data Trans Bunga Simp
1
29
Data Jadwal Angsur Data Angsuran Data Jadwal Angsur
Gambar 3.14. DFD level 1 Proses Pinjaman
Data Trans Jurnal
Data Keuangan Data Kategori Data SetRekening
Proses Entri Jurnal Langsung
6
Proses SHU (Jasa Anggota)
Data Lap Simpanan
Gambar 3.16. DFD level 1 Proses Pembuatan Laporan
3.4.1 Entity Relationship Diagram dan struktur Basis Data
Basis Data atau Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Sebagai BackEnd Database dari Sistem Akuntansi Simpan Pinjam ini digunakanlah Paradox 7, dengan pertimbangan kemudahan dalam pemeliharaan.
A. Entity Relationship Diagram (ERD)
31 J as aManaS uka J as aW ajib J as aP injaman
K euangan
Gambar 3.17. Entity Relationship Diagram Sistem Simpan Pinjam
B. Struktur Basis Data B.1 Tabel Anggota
Fungsi : Tabel ini berisi data master anggota koperasi. Tabel 3.2. Anggota
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
4 Alamat ALPHA 100 Alamat Anggota
Koperasi
5 Tanggal DATE Auto Tanggal masuk
keanggotaan Koperasi
6 Status ALPHA 8 Status Keanggotaan
(MASUK / KELUAR) 7 KdOprt FK ALPHA 8 Kode Operator sistem
simpan pinjam 8 Keterangan ALPHA 50 Keterangan lain data
Anggota
B.2 Tabel Operator
Fungsi : Tabel ini berisi daftar user / operator, yaitu orang-orang yang diberi kewenangan untuk menjalankan sistem simpan pinjam.
Tabel 3.3. Operator
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
1 Kd_Oprt PK ALPHA 8 Kode User /
Operator
2 Nm_Oprt ALPHA 30 Nama User /
Operator
3 Psw_Oprt ALPHA 15 Kata Kunci Kode User / Operator
4 Lvl_Oprt ALPHA 1 Tingkatan User /
Operator
B.3 Tabel JdwlAngsur
Fungsi : Tabel ini berisi informasi jadwal pengangsuran pinjaman Anggota. Tabel 3.4. JdwlAngsur
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan 1 KdPinjam PK ALPHA 10 Kode pengenal
33 4 JmlPinjam MONEY Auto Jumlah pinjaman pada
Angsuran tertentu
B.4 Tabel Rekening
Fungsi : Tabel ini berisi data master rekening keuangan. Tabel 3.5. Rekening
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
dari Rek. Akuntansi 7 Aktif LOGICAL 1 Status Aktif dari Rek.
Akuntansi
8 SubTotal LOGICAL Auto Status Hitung SubTotal pada Rek. Akuntansi
9 Memo ALPHA 100 Keterangan data Rek.
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan 10 Debet MONEY Auto Nilai Debet dari Trans.
Jurnal Rek. Akuntansi 11 Kredit MONEY Auto Nilai Kredit dari Trans.
Jurnal Rek. Akuntansi
B.5 Tabel AnggotaKeluar
Fungsi : Tabel ini untuk menyimpan pencatatan anggota yang keluar. Tabel 3.6. AnggotaKeluar
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan 1 KdAnggota PK ALPHA 10 Kode pengenal Anggota
Koperasi
2 Tanggal DATE Auto Tanggal anggota keluar keanggotaan koperasi 3 BlnKeluar ALPHA 10 Nama Bulan anggota
keluar keanggotaan 4 ThnKeluar ALPHA 4 Tahun anggota keluar
keanggotaan
5 Alasan ALPHA 100 Alasan Anggota keluar dari keanggotaan 6 SaldoPokok MONEY Auto Total Saldo Simpanan
Pokok Anggota 7 SaldoWajib MONEY Auto Total Saldo Simpanan
Wajib Anggota 8 SaldoMSuka MONEY Auto Total Saldo Simpanan
Manasuka Anggota 9 Pinjaman MONEY Auto Total Pinjaman
Anggota
`10 KdOprt FK ALPHA 8 Kode Operator Sistem simpan pinjam
B.6 Tabel RegSimpan
35
Tabel 3.7. RegSimpan
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan 1 KdAnggota PK ALPHA 10 Kode pengenal Anggota
Koperasi
2 Tanggal DATE Auto Tanggal pencatatan data simpanan
3 SaldoPokok MONEY Auto Saldo simpanan Pokok Anggota
4 SaldoWajib MONEY Auto Saldo simpanan Wajib Anggota
5 SaldoMSuka MONEY Auto Saldo simpanan Manasuka Anggota 6 KdOprt FK ALPHA 8 Kode operator sistem
simpan pinjam
B.7 Tabel MasterJurnal
Fungsi : Tabel ini berisi informasi mengenai Master Jurnal Akuntansi. Tabel 3.8. MasterJurnal
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan 5 TotalKredit MONEY Auto Total Nilai Kredit
Transaksi Jurnal 6 Keterangan ALPHA 50 Keterangan data Transaksi Jurnal
B.8 Tabel TransSimpan
Tabel 3.9. TransSimpan
3 Tanggal TIMESTAMP Auto Tanggal transaksi simpanan Anggota
B.9 Tabel RegPinjam
Fungsi : Tabel ini berisi data pencatatan registrasi pinjaman oleh Anggota. Tabel 3.10. RegPinjam
37
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
6 Jumlah MONEY Auto Jumlah pinjaman
Anggota
7 JgkWaktu MONEY Auto Jangka waktu pinjaman Anggota 12 Keterangan ALPHA Auto Keterangan tambahan
registrasi pinjaman
13 Posting LOGICAL Posting Jurnal.
B.10 Tabel AngsurPinjam
Fungsi : Tabel ini berisi data pencatatan pengangsuran pinjaman Anggota. Tabel 3.11. AngsurPinjam
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan 4 Tanggal DATE Auto Tanggal pengangsuran
pinjaman
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan simpan pinjam
9 Memo ALPHA 50 Keterangan tambahan
angsuran pinjaman
10 Status LOGICAL Status Angsuran.
B.11 Tabel Donatur
Fungsi : Tabel ini berisi data pencatatan penerimaan Dana dari pihak ketiga. Tabel 3.12. Donatur
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan 1 NoBukti PK ALPHA 10 Nomer Bukti transaksi
Kas Masuk / Keluar 2 Donatur ALPHA 25 Nama Pihak ketiga /
Donatur
3 Alamat ALPHA 100 Alamat Pihak ketiga / Donatur
4 Tanggal DATE Auto Tanggal transaksi penerimaan Dana
5 Jenis ALPHA 8 Jenis penerimaan Dana
(PINJAMAN/DROP)
6 Jumlah MONEY Auto Jumlah Dana yang
diterima
7 KdOprt FK ALPHA 8 Kode operator sistem simpan pinjam 8 Keterangan ALPHA 50 Keterangan tambahan
penerimaan Dana
B.12 Tabel DetilJurnal
Fungsi : Tabel ini berisi data mengenai Detil Pencatatan Jurnal Akuntansi. Tabel 3.13. DetilJurnal
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan 1 KdJurnal PK ALPHA 30 Kode pengenal
39
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan 2 KdRekening PK ALPHA 15 Kode Rekening
Akuntansi 3 Debet MONEY Auto Nilai Debet Detil
Transaksi Jurnal 4 Kredit MONEY Auto Nilai Kredit Detil
Transaksi Jurnal 5 KetDetil ALPHA 25 Ket. data entri Detil JA
B.13 Tabel Counter
Fungsi : Tabel ini menyimpan counter transaksi. Tabel 3.14. Counter
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
1 Anggota NUMBER
2 Simpanan NUMBER
3 Pinjaman NUMBER
4 BKM NUMBER
5 BKK NUMBER
6 Jurnal NUMBER
B.14 Tabel JasaAnggota
Fungsi : Tabel ini menyimpan jasa anggota.
Tabel 3.15. Jasa Anggota
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
1 Kode PK ALPHA 10 Kode Anggota
2 Bulan ALPHA 15 Bulan
3 Tahun ALPHA 4 Tahun
4 JasaManasuka MONEY Jumlah Jasa Manasuka
5 JasaWajib MONEY Jumlah Jasa Wajib
B.15 Tabel Kategori
Fungsi : Tabel ini menyimpan kategori rekening. Tabel 3.16. Kategori
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan 1 Kategori PK ALPHA 30 Kategori Rekening.
B.16 Tabel Keuangan
Fungsi : Tabel ini menyimpan data-data transaksi keuangan. Tabel 3.17. Keuangan
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
1 Kode PK ALPHA 30 Kode Rekening
2 Bulan ALPHA 15 Bulan Transaksi
3 Tahun ALPHA 4 Tahun Transaksi
4 Debet MONEY Debet
5 Kredit MONEY Kredit
6 Saldo MONEY Saldo
B.17 Tabel Pengurus
Fungsi : Tabel ini menyimpan data-data pengurus koperasi. Tabel 3.18. Pengurus
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
1 PenaSht ALPHA 25 Penasehat.
2 Ketua-I ALPHA 25 Ketua satu.
3 Ketua-II ALPHA 25 Ketua dua.
4 Sek-I ALPHA 25 Sekretaris satu.
5 Sek-II ALPHA 25 Sekretaris dua.
6 Bend-I ALPHA 25 Bendahara satu.
41
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
8 Pemb. ALPHA 25 Pembantu Umum.
9 BP-I ALPHA 25 Badan Pemeriksa satu.
10 BP-II ALPHA 25 Badan Pemeriksa dua.
11 BP-III ALPHA 25 Badan Pemeriksa tiga.
B.18 Tabel Pinjaman
Fungsi : Tabel ini menyimpan parameter pinjaman. Tabel 3.19. Pinjaman
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
1 Maks_pinj NUMBER Data 10
2 MaksAngsur_ Pinj
NUMBER Data 4
3 Bunga_Pinj NUMBER Data 1.5 %
B.19 Tabel Plafon
Fungsi : Tabel ini menyimpan paket pinjaman. Tabel 3.20. Plafon
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
1 Kode PK AUTOINCR
EMENT
Kode Nomor Urut.
2 Plafon MONEY Jumlah paket pinjaman.
3 Bunga MONEY Bunga tiap Jumlah
pinjaman.
4 KaliAngsur NUMBER Jumlah Angsuran.
5 Angsuran MONEY Jumlah nominal
angsuran perangsuran.
B.20 Tabel RegPinjamDana
Tabel 3.21. RegPinjamDana
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan 1 NoBukti ALPHA 10 Nomor bukti transaksi.
2 Donatur ALPHA 25 Nama.
3 Alamat ALPHA 100 Alamat.
4 Tanggal DATE Tanggal Transaksi.
5 Jenis ALPHA 8 Jenis donatur/pinjaman.
6 Jumlah MONEY Jumlah dana.
7 KdOprt ALPHA 8 Kode Operator.
8 Status LOGICAL Status.
9 Keterangan ALPHA 100 Keterangan.
B.21 Tabel SetRekening
Fungsi : Tabel ini menyimpan nama rekening. Tabel 3.22. SetRekening
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan 1 Kategori PK ALPHA 30 Kategori rekening. 2 KodeAccount ALPHA 15 Kode rekening. 3 Mutasi ALPHA 6 Debet atau Kredit.
B.22 Tabel Simpanan
Fungsi : Tabel ini menyimpan parameter simpanan. Tabel 3.23. Simpanan
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
1 Pokok_Simp MONEY Rp 40.000,-
2 Wajib_Simp MONEY Rp 10.000,-
3 Sukarela_Sim p
MONEY Bebas
43
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
mp Simpanan Pokok 4 kali.
5 Bunga_Simp NUMBER Bunga Simpanan 0,5 %.
B.23 Tabel TempSHURpt
Fungsi : Tabel ini berisi data pembagian SHU.
Tabel 3.24. TempSHURpt.
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
1 Nama ALPHA 50 Nama Anggota.
2 BngManasuka MONEY Jumlah bunga
Manasuka.
3 BngSimpanan MONEY Jumlah bunga
Simpanan.
4 JasaPinjaman MONEY Jumlah jasa pinjaman.
B.24 Tabel Administrasi
Fungsi : Tabel ini menyimpan parameter pembagian SHU. Tabel 3.25. Administrasi
No Nama Kolom Key Tipe Data Panjang Keterangan
1 Cad_SHU NUMBER 40%
2 Pinj_SHU NUMBER 25%
3 Simp_SHU NUMBER 15%
4 Urus_SHU NUMBER 5%
5 Kary_SHU NUMBER 5%
6 Pend_SHU NUMBER 5%
7 Sos_SHU NUMBER 5%
3.4.2 Desain Input
dari data-data yang terjadi dari transaksi-transaksi. Desain input dimulai dari desain dokumen dasar sebagai penangkap input yang pertama kali. Kemudian dibuatlah desain layar terminal yang merupakan rancang bangun dari percakapan antara pemakai sistem dengan komputer.
A. Desain Dokumen Dasar
Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem informasi untuk diolah. Berikut disajikan rancangan dokumen dasar yang terdiri dari:
45
47
Gambar 3.20. Surat Pernyataan Keluar
! " "
# $
! " "
# $
Gambar 3.22. Formulir Penarikan Simpanan.
%
! " "
$ & $
' $
$
Gambar 3.23. Formulir Angsuran Pinjaman.
B. Desain Layar Dialog
49
B.1 Menu
• Sistem
o Login o Logout
o Manajemen User o Proses Bunga Simpanan
• Master
o Anggota (masuk) o Paket Pinjaman o Simpanan o Pinjaman o Administrasi o Kepengurusan
• Transaksi
o Anggota keluar o Simpanan
o Penerimaan Dana
• Pembukuan
o Pengarahan Akuntansi o Pengarahan Rekening o Entry Jurnal
o Tutup Periode
Proses harian (posting jurnal otomatis) Proses bulanan (laporan keuangan) Proses bulanan (laporan jasa anggota) • Laporan
o SHU diterima anggota o Laporan SHU
• Utilitas
B.2 Anggota (Masuk)
Gambar 3.24. Desain Layar Anggota (masuk)
B.3 Transaksi Simpanan
51
B.4 Transaksi Jurnal
Gambar 3.26. Desain Layar Transaksi Jurnal.
B.5 Parameter Laporan
Gambar 3.27. Desain Layar Parameter Laporan.
B.6 Login User
3.4.3 Desain Output
Output yang dihasilkan oleh sistem informasi berupa output seperti laporan-laporan formal maupun dokumen-dokumen hasil cetakan komputer. Sedangkan output di media lunak berupa dialog layar terminal.
53
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1 Implementasi
4.1.1 Instalasi Program
Implementasi sistem merupakan proses memasang, mempraktekkan,
maupun menerapkan sistem aplikasi yang telah dirancang serta dikembangkan
untuk membantu aliran sistem dan prosedur yang telah berlaku. Sebelum
dilakukan proses implementasi tersebut terlebih dahulu harus dipersiapkan
kebutuhan–kebutuhan / dukungan-dukungan aplikasi sistem yang meliputi aspek
instalasi perangkat keras maupun perangkat lunak.
A. Kebutuhan Perangkat Keras
Menyangkut segala persiapan yang berkaitan dengan dukungan
Perangkat Keras (Hardware) dengan spesifikasi Minimum.
1). Prosessor Pentium 200 MHz
2). RAM 32 MB
3). Hardisk 1.2 GB
B. Kebutuhan Perangkat Lunak
Menyangkut segala persiapan yang berkaitan dengan dukungan
Perangkat Lunak (Software).
1). Sistem Operasi Windows NT Workstation atau Win. 9x
54
C. Setup Program
Hasil kompilasi dari source program sistem ini berupa sebuah file EXE.
Proses pemasangan program aplikasi sistem informasi akuntansi ini dilakukan
dengan menjalankan file Setup.exe dalam folder Disk1, dari sistem installer yang
telah terbentuk. Kemudian dengan mengikuti petunjuk dalam proses setup
tersebut sistem akan terpasang dan siap dijalankan.
4.1.2 Penjelasan Menu dan Aplikasi
Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi ini dinamakan Sistem Simpan
Pinjam, dan untuk selanjutnya digunakan untuk menyebut sistem yang telah
dikembangkan atau dibuat dalam proyek Tugas Akhir ini.
Sistem Simpan Pinjam menggunakan gabungan teknologi Multiple
Document Interface (MDI) dan Single Document Interface (SDI). Dalam
teknologi MDI, Form Aplikasi dibagi menjadi 2 (dua) yaitu MDI Parent sebagai
Form Induk / Utama, dan MDI Child sebagai Form yang bergantung atau berada
pada MDI Parent. Sedangkan pada teknologi SDI, kedudukan setiap form aplikasi
adalah sama, artinya bahwa masing-masing form tidak mempunyai
ketergantungan terhadap form yang lain.
Secara umum aplikasi Sistem Simpan Pinjam ini menggunakan
teknologi MDI, sedangkan teknologi SDI digunakan hanya pada beberapa form
tertentu dengan pertimbangan khusus yang tidak memerlukan bentuk form MDI
55
Gambar 4.1. Form Utama Sistem Simpan-Pinjam (Menu Transaksi)
A. Menu dan Sekuritas Aplikasi
Sebagaimana telah digambarkan dalam Bagan Menu pada Bab III diatas,
Sistem Simpan Pinjam dibagi menjadi 6 (enam) Menu sistem sebagai dasar
pengaksesan data. Masing-masing menu memiliki beberapa sub menu lain.
Menu-menu tersebut menangani hal-hal yang berkaitan dengan ruang lingkupnya
masing-masing yang akan dijelaskan dalam uraian berikut.
Menu “Sistem” merupakan menu utama sistem yang berisi aktifitas
Login dan Logout serta form pengaksesan data master User (Manajemen User)
yang berfungsi untuk menyimpan data user sebagaimana dijelaskan diatas.
Melalui menu “Master” operator dapat melakukan pengisian data
master Anggota serta pemeliharaan parameter sistem dari aplikasi Simpan-Pinjam
ini. Parameter tersebut diperlukan untuk melakukan berbagai macam proses
Simpanan, Pinjaman, maupun proses Laporan. Mengingat data parameter tersebut
56
maka form-form data parameter tersebut hanya bisa diakses oleh user dengan
level Supervisor.
Menu “Transaksi” digunakan untuk melakukan pengentrian data
transaksi sebagai proses operasional sistem Simpan-Pinjam yang meliputi aktifitas
Simpanan, Pinjaman, Penerimaan Dana Donatur, maupun Keanggotaan (Anggota
Keluar).
Pada menu “Pembukuan” operator dapat melakukan prosedur
pengentrian data akuntansi yang meliputi pemeliharaan data Rekening Akuntansi
(Chart of Account), pengentrian Jurnal serta proses Tutup Buku.
Menu “Laporan” menyajikan berbagai laporan yang dihasilkan oleh
Sistem Simpan Pinjam sebagai bentuk keluaran (output) dari pemrosesan data
transaksi atau aktifitas operasional yang diinputkan.
Menu “Utilitas” berhubungan dengan aktifitas Login dari seorang
operator.
Sebagaimana dijelaskan di atas untuk menjalankan aplikasi Sistem
Simpan Pinjam, seorang operator harus memiliki hak akses yang digunakan dalam
proses Login User. Operator dibagi menjadi Supervisor dan User. Seorang
supervisor bertugas menangani data Operator dan parameter sistem Simpan
Pinjam dalam menu Master, serta melakukan kontrol melalui pemantauan data
laporan atau output. Operator yang berlevel User berperan dalam menginput data
transaksi simpan pinjam sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Melalui sub menu Manajemen User pada menu Sistem, pendaftaran
57
Account berisi informasi mengenai NamaUser dan PIN/Password yang berfungsi
sebagai Kunci untuk masuk ke dalam Sistem Simpan-Pinjam.
Gambar 4.2. Form Manajemen User
Sebelum masuk ke Sistem, Operator harus melakukan Login dengan
melewati Form Login sebagai bentuk keamanan dan validitas data dengan mengisi
UserName maupun Password berdasarkan jenis operator.
58
Proses Logout melalui sub menu Logout pada menu Sistem
dimaksudkan untuk mengakhiri sesi konektifitas operator ke database tanpa harus
mengakhiri atau menutup aplikasi.
B. Proses Inisialisasi Sistem Simpan Pinjam
Proses aplikasi sistem Simpan Pinjam ini dimulai dengan inisialisasi data
parameter sistem yang dilakukan oleh Supervisor, yang meliputi : Simpanan
(besar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib, besar persentase bunga Simpanan
Mana Suka), Pinjaman (maksimum nilai pinjaman berdasarkan besar simpanan,
besar maksimum angsuran pinjaman, prosentase bunga pinjaman), Administrasi
(prosentase bagian dari item-item Laporan SHU), serta pejabat / posisi
kepengurusan.
Gambar 4.4. Form Parameter Simpanan
Data-data parameter tersebut diperlukan sebagai acuan dalam
prosedur-prosedur operasional yang membutuhkan data acuan dalam melakukan
serangkaian proses kalkulasi maupun dalam rangka representasi data atau
59
C. Proses Keanggotaan
Proses sistem Simpan-Pinjam dimulai dengan mendaftar Anggota yang
masuk melalui form master anggota pada menu Master – Anggota (Masuk).
Dengan mengentrikan nama anggota maka akan dihasilkan Kode Anggota dengan
format : “XXX-99999”; XXX merupakan 3 digit karakter terdepan pada nama
Anggota sedangkan 99999 adalah angka counter / urut record data.
Gambar 4.5. Form Master Anggota
Setelah mengentri data master anggota, kemudian dilakukan transaksi
simpanan yang merupakan syarat / kewajiban setiap anggota koperasi yang masuk
untuk menyetor sejumlah Simpanan Pokok, Wajib, dan atau Manasuka yang
besarnya ditetapkan dalam data parameter simpanan.
Untuk menangani anggota yang keluar, dilakukan melalui form Anggota
Keluar pada sub menu Anggota Keluar. Prosedur ini dimulai dengan mengisi kode
anggota (form lookup / search data) sehingga akan muncul data-data simpanan
maupun kewajiban pinjaman dari anggota bersangkutan. Total simpanan akan
60
otomatis dilakukan transaksi penarikan simpanan dan transaksi pelunasan /
angsuran pinjaman “dibelakang layar” (background process).
Gambar 4.6. Form Transaksi Anggota Keluar
Apabila terdapat sisa dari pengurangan simpanan dengan pinjaman, maka
akan dikembalikan dalam bentuk transaksi penarikan. Sebaliknya apabila anggota
masih mempunyai tanggungan pinjaman, maka anggota wajib melakukan
pelunasan / angsuran pinjaman.
D. Proses Transaksi Keuangan
Prosedur Simpanan dalam aplikasi Simpan-Pinjam ini meliputi transaksi
Setoran dan transaksi Penarikan yang dapat di-entri-kan melalui sub menu
Simpanan pada menu Transaksi. Dimulai dengan mengisi kode anggota kemudian
mengisi jumlah dari transaksi simpanan tersebut sesuai dengan jenis simpanan
61
dihasilkan dengan format “BKM-999” (untuk transaksi Setoran) dan “BKK-999”
(untuk transaksi Penarikan); BKM kependekan dari Bukti Kas Masuk, BKK
kependekan dari Bukti Kas Keluar. Sedangkan 999 merupakan angka counter /
urut transaksi. Dari transaksi tersebut, secara otomatis transaksi setoran akan
menambah saldo simpanan dan transaksi penarikan akan mengurangi saldo
simpanan.
Gambar 4.7. Form Transaksi Simpanan
Prosedur Pinjaman meliputi transaksi Permohonan Pinjaman dan transaksi
Angsuran Pinjaman, yang dapat di-entri-kan melalui sub menu Pinjaman pada
menu Transaksi. Permohonan pinjaman dimulai dengan mengisi data anggota,
jangka waktu, besar dan alasan pinjaman dana pada kolom yang telah disediakan.
Kode pinjam akan dihasilkan secara otomatis dengan format : “
62
bulan dan tahun saat registrasi dilakukan, sedangkan counter No.Bukti diambil
dari angka counter / urut kolom Nomer Bukti. Dari registrasi pinjaman tersebut
akan di-generate jadwal angsuran yang harus dibayar oleh anggota berdasarkan
data Nilai Pinjaman, Jangka Waktu, dan Bunga Pinjaman yang diperoleh dari data
paramater pinjaman.
Gambar 4.8. Form Transaksi Registrasi Pinjaman
Prosedur angsuran pinjaman dilakukan melalui form Angsuran Pinjaman
yang dimulai dengan mengisi Kode Pinjam. Dari pengisian kode tersebut secara
otomatis akan diperoleh data angsuran yang meliputi nomer angsuran, jumlah
pokok, dan bunga pinjaman. Sebagaimana transaksi yang lain, pengangsuran
pinjaman ini menggunakan nomer Bukti Kas Masuk (BKM) yang dihasilkan
secara otomatis.
Untuk mencatat transaksi penerimaan dana dari Pihak Ketiga (Donatur)
dapat dilakukan melalui form Penerimaan Dana Donatur pada sub menu
63
jenis, yaitu Penerimaan Pinjaman dari Pihak lain dan Penerimaan Modal Donasi
yang dipilih pada kolom Jenis. Operator harus mengisi Jumlah dana serta
data-data yang terkait sesuai dengan kolomnya masing-masing.
Gambar 4.9. Form Transaksi Penerimaan Dana Donatur
E. Prosedur Pembukuan Keuangan
Form Pengisian Jurnal pada sub menu Entry Jurnal digunakan untuk
mencatat transaksi-transaksi Jurnal Akuntansi ke dalam pos-pos rekening
keuangan yang telah ditentukan. Pos-pos rekening atau yang biasa disebut dengan
Chart of Account dapat di-maintenance melalui form Rekening Akuntansi. Di
samping peng-entri-an data jurnal umum tersebut, transaksi-transaksi keuangan
sebagaimana dijelaskan diatas (simpanan dan pinjaman) secara otomatis
‘melakukan’ peng-entri-an datanya ke jurnal dengan pos-pos yang ditentukan
64
Sebagai akhir dari serangkaian prosedur sistem Simpan Pinjam ini
adalah proses Tutup Buku yang dapat dilakukan melalui sub menu Tutup Buku.
Proses ini meliputi pengolahan data transaksi-transaksi keuangan yang akan
di-generate kedalam bentuk laporan yang telah ditentukan.
4.2 Evaluasi
Berdasarkan hasil pengembangan sistem Akuntansi Simpan Pinjam yang
telah dikembangkan diatas, sistem dapat menangani pengentrian transaksi
operasional simpan – pinjam maupun transaksi penjurnalan atau pembukuan.
Selain hal tersebut sebagai hal pokok sistem informasi akuntansi, sistem mampu
memproses transaksi-transaksi tersebut kedalam serangkaian laporan koperasi dan
laporan keuangan melalui parameter Tutup Buku.
Beberapa hal pokok berkaitan dengan evaluasi permasalahan / rumusan
masalah dari materi tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem meliputi penanganan data-data parameter yang dibutuhkan untuk
transaksi, dan pengentrian data-data anggota.
2. Setelah data-data master dimasukkan, sistem melakukan transaksi-transaksi
semacam transaksi setoran dan penarikan simpanan, permohonan dan
angsuran pinjaman.
3. Pembukuan keuangan dilakukan setelah mendapatkan data-data transaksi
yang dilakukan sebelumnya. Pembukuan dilakukan tiap akhir bulan yang
meliputi proses perhitungan bunga. Pada proses akhir tahun dilakukan proses
tutup buku dengan data-data yang sudah tersedia pada periode tahun buku
65
yang sebagian tidak dilakukan secara otomatis. Penjurnalan otomatis
dilakukan kepada transaksi-transaksi simpanan dan pinjaman tiap akhir bulan.
4. Pembuatan laporan keuangan dilakukan pada akhir tahun buku untuk
keperluan Rapat Anggota Tahunan.
Kelemahan sistem dalam merepresentasikan output pengolahan data dan analisa
66
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan penjelasan yang telah disajikan dan diuraikan pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi yang
telah dibuat dan diimplementasikan pada Koperasi Guru dan Karyawan SLTP
Negeri 39 Surabaya ini bermanfaat untuk:
1. Mempermudah bagian keuangan dalam membuat laporan keuangan yang akan
disajikan dalam Rapat Anggota Tahunan secara cepat, baik dan benar.
2. Meringankan bagian administrasi koperasi dalam melakukan transaksi simpan
pinjam koperasi sehari-hari.
3. Membantu manajemen koperasi di dalam menentukan kebijakan berdasarkan
laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem.
5.2 Saran
Sebagai upaya pengembangan sistem informasi akuntansi ini beberapa
hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Mengingat bahwa salah satu faktor penting dalam Sistem ini adalah
pengolahan data transaksi keuangan, maka pemeliharaan data secara berkala
sangat penting untuk dilakukan sehingga keamanan data dalam Sistem dapat
terjamin.
2. Sistem informasi akuntansi ini dapat dikembangkan menuju sistem jaringan
67
Mengembangkan aplikasi ini dengan membuat koneksi jaringan komputer yang
terhubung dengan bagian tata usaha SLTP Negeri 39 Surabaya. Sehingga
data-data untuk simpanan wajib yang khusus dari guru bisa langsung diambil melalui
Alam, M. Agus J. 2000. Belajar Sendiri Borland Delphi 5.0. Jakarta : PT elex Media Komputindo.
Apsari, Sri E. 1987. Proses Penyusunan Laporan Keuangan Untuk Koperasi Kredit (Simpan Pinjam). Yogyakarta : Liberty.
Hadiwidjaya, H. 1989. Koperasi dan Akuntansi (Pendekatan Teoritis). Bandung : SATELIT Offset.
Henry C. Lucas, JR. 1992. The Analysis, Desain dan Implementation of System Fourth Edition. Singapura : McGraw Hill Brook Co.
Jogiyanto, HM. 1999. Analisis & Desain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.
Kadir, Abdul. 2001 Pemrograman Database Menggunakan Delphi Jilid 1. Jakarta : Salemba Infotek.
Matcho, Jon dan Faulker, David R. 1997. Edisi Khusus Panduan Penggunaan Delphi. Yogyakarta : Andi.
Pramono, Joko. 1999. Mudah Menguasai Delphi 4 jilid II. Jakarta : PT Elex Komputindo.
Pranata, Antony. 1997. Pemrograman Borland Delphi. Yogyakarta : Andi.