BAB 1 BAB 1
PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A. LatLatar Bear Belaklakangang Atr
Atresia esia yang yang diardiartiktikan an tidatidak k mempmempunyunyai ai lublubang ang dapdapat at terjterjadiadi pada seluruh saluran tubuh mislanya atresia ani,
pada seluruh saluran tubuh mislanya atresia ani, atresia hymenalatresia hymenalis,is, atresia saluran empedu dan atresia esophagus. Atresia ani dalam atresia saluran empedu dan atresia esophagus. Atresia ani dalam is
istitilalah h kkererdodoktktereran an jujuga ga didisesebubut t sesebabagagai i imimpeperfrfororatata a ananusus,, mal
malforformasmasi i ananororektektal, al, atatau au kkelaelaininan an ekekltoltopipik k ananal. al. AtAtreresia sia ananii te
terrmamasusuk k kkelelaiainanan n cocongngenenitital al yayang ng teterjrjadadi i kakarrenena a gagangngguguanan pe
pemismisahahan an klokloakaka a memenjanjadi di rerectuctum m dadan n sinsinus us ururogogenienitaltal. . PPadadaa k
kelaelaininan an bawbawaaaan n ananiuius s inini i umumununya ya tidtidak ak adada a kkelaelainainan n rerectuctum,m, sngter dan otot dasar panggul (Sjamsuhidajat, 1!".
sngter dan otot dasar panggul (Sjamsuhidajat, 1!".
Sebagaian besar prognosis dari atresia ani biasanya baik bila Sebagaian besar prognosis dari atresia ani biasanya baik bila didu
didukukung ng perperawatawatan an yanyang g tepatepat t dan dan juga juga tertergantgantung ung kekelainlainanananan letak anatomin saat lahir. #ila atresia ani tidak segera ditangani letak anatomin saat lahir. #ila atresia ani tidak segera ditangani maka dapat terjadi komplikasi seperti obstruksi intestinal, konstipasi maka dapat terjadi komplikasi seperti obstruksi intestinal, konstipasi dan inkontinutinensia feses.
dan inkontinutinensia feses. At
Atreresia sia ani ani memerurupakpakan an kkelaelaininan an cocongngetietinanal l yanyang g tertergogolonlongg rrenendadah h anangkgka a kkejejadadiaiannnnya ya didibabandndiningkgkan an pepenynyakakit it lalain in dadalalamm salu
saluran ran pencpencernernaan. aan. $$ejadejadian ian di di AmerAmerikika a SeriSerikat kat !%% !%% anaanak k lahilahirr de
dengngan an atratresiesia a anani. i. &a&ata ta yayang ng di di dapdapatkatkan an kkejaejadiadian n atratresiesia a ananii timbul perbandingan 1 dari '%%% kelahiran (alker, 1!".
timbul perbandingan 1 dari '%%% kelahiran (alker, 1!".
Angka kejadian kasus di indonesia sekitar % ). #erdasarkan Angka kejadian kasus di indonesia sekitar % ). #erdasarkan pengam
pengamatan yang atan yang dilakdilakukan penulis, didapatkan data ukan penulis, didapatkan data kasukasus s atresiaatresia an
ani i di di jajawa wa tentengahgah, , khkhusuususnysnya a di di SemSemaraarang ng yaiyaitu tu seksekitaitar r '% '% )) dalam kurun waktu tahun *%%+*%%, di -S &r. $ariadi Semarang dalam kurun waktu tahun *%%+*%%, di -S &r. $ariadi Semarang ter
terdadapat pat *% *% ) ) paspasien ien dendengagan n kakasus sus atatreresia sia anani, i, khukhusunsunya ya yanyangg dirawat di ruang bedah A* (bedah wanita dan anak".
dirawat di ruang bedah A* (bedah wanita dan anak".
B.
B. RumRumusausan Masaln Masalahah 1.
1. #agaimana anatomi dan siologi atresia ani#agaimana anatomi dan siologi atresia ani 2.
2. #agaimana epidemoligi atresia ani#agaimana epidemoligi atresia ani 3.
3. Apa denisi atresia aniApa denisi atresia ani 4.
4. #agaimana etiologi atresia ani#agaimana etiologi atresia ani
1 1
5.
5. #agaimana #agaimana patosiologi patosiologi atresia atresia aniani 6.
6. #agaimana klasikasi atresia ani#agaimana klasikasi atresia ani .
. #agaimana manifestasi klinis#agaimana manifestasi klinis !.
!. #agaimana penatalaksanaan atresia ani#agaimana penatalaksanaan atresia ani ".
". Apa saja pemeriksaan penunjang atresia aniApa saja pemeriksaan penunjang atresia ani 1#.
1#. #agaimana asuhan keperawatan atresia ani#agaimana asuhan keperawatan atresia ani $.
$. %%u&u&uauann 1.
1. /ntuk /ntuk mengetamengetahui ahui anatomi natomi dan dan siologi siologi atreatresia ani.sia ani. *.
*. /ntuk /ntuk mengetamengetahui hui epidemioepidemiologi logi atresia atresia ani.ani. 0.
0. /ntu/ntuk mengk mengetahetahui deui denisi anisi atretresia anisia ani.. .
. /ntu/ntuk mengek mengetahutahui etioli etiologi atogi atresresia ani.ia ani. '.
'. /ntu/ntuk mengek mengetahutahui patoi patosiolosiologi atrgi atresia ani.esia ani. !.
!. /ntu/ntuk mengek mengetahutahui klasii klasikakasi atrsi atresi ani.esi ani. +.
+. /ntu/ntuk mengek mengetahutahui manifi manifestasestasi atrei atresia ani.sia ani. 2.
2. /ntuk /ntuk mengetamengetahui hui penatalapenatalaksanaan ksanaan atresia atresia ani.ani. .
. /ntuk /ntuk mengetamengetahui phui pemeriksaaemeriksaan penn penunjang unjang atresi atresi ani.ani. 1%
1%.. /n/ntutuk mk menengegetatahuhui ai asusuhahan kn kepepererawawatatan an atatrresesia ia anani.i.
* *
BAB 2 BAB 2
%'N(AUAN %E)R' %'N(AUAN %E)R' A.
A. AnaAnat*mt*m+ D+ Dan an ,+s,+s+*l+*l*g+*g+
3ambar 4 Susunan Saluran
3ambar 4 Susunan Saluran PencerPencernaan (Syaifuddin, *%%!".naan (Syaifuddin, *%%!". Susunan saluran pencernaan 4
Susunan saluran pencernaan 4
1
1.. UUssus us hhaaluluss
Usus halus atau intestinum minor adalah bagian dari sistem pencernaan makanan Usus halus atau intestinum minor adalah bagian dari sistem pencernaan makanan yan
yang g berberpangpangkal pada kal pada pylpyloruorus s dan berakhdan berakhir ir pada sekum panjapada sekum panjangnyngnya a ± ± 6 6 m,m, merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan
pencernaan yang yang terdiri terdiri dari dari lapisan lapisan usus usus halus halus (lapisan (lapisan mukosa mukosa (sebelah (sebelah didi da
dalalam)m), , lalapipisasan n ototot ot memelilingngkar kar (M(M.s.sirirkukuleler)r), , lalapipisasan n ototot ot mememamanjnjanang g (M(M.. longitudinal), dan lapisan serosa (sebelah luar)).Absorpsi makanan yang sudah longitudinal), dan lapisan serosa (sebelah luar)).Absorpsi makanan yang sudah dic
dicernerna a selseluruuruhnyhnya a berberlanlangsugsung ng di di daladalam m usuusus s halhalus us melmelalualui i 2 2 salsalurauran n yaiyaitutu pembuluh kapiler dalam
pembuluh kapiler dalam darah dan darah dan seluruh lime di sebelah seluruh lime di sebelah dalam permukaan dalam permukaan !ili!ili usus. "ebuah !ilus berisi lakteal, pembuluh darah epitelium dan jaringan otot usus. "ebuah !ilus berisi lakteal, pembuluh darah epitelium dan jaringan otot yang diikat bersama oleh jaringan limoid seluruhnya diliputi membran dasar dan yang diikat bersama oleh jaringan limoid seluruhnya diliputi membran dasar dan ditutupi oleh epitelium. #arena !ili keluar dari dinding usus maka bersentuhan ditutupi oleh epitelium. #arena !ili keluar dari dinding usus maka bersentuhan dengan makanan cair dan lemak yang diabsorpsi ke dalam lakteal kemudian dengan makanan cair dan lemak yang diabsorpsi ke dalam lakteal kemudian
0 0
berjalan
berjalan melalui pemelalui pembuluh mbuluh lime masuk lime masuk ke ke dalam dalam pembuluh pembuluh kapiler kapiler darah darah di di !ili!ili dan oleh !ena porta diba$a ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.
dan oleh !ena porta diba$a ke hati untuk mengalami beberapa perubahan. %ungsi usus halus &
%ungsi usus halus &
a. Menerima 'at'at makanan yang
a. Menerima 'at'at makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapilersudah dicerna untuk diserap melalui kapiler kapiler darah dan saluransaluran lime.
kapiler darah dan saluransaluran lime.
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino. b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
c. #arbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida. c. #arbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.
2
2.. DDuuooddeennuumm
uodenum disebut juga usus *2 jari, panjangnya ± 2+ cm, berbentuk sepatu kuda uodenum disebut juga usus *2 jari, panjangnya ± 2+ cm, berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. ada bagian kanan melengkung ke kiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. ada bagian kanan duodenum ini terdapat selaput lendir, yang membukit disebut papilla !ateri. ada duodenum ini terdapat selaput lendir, yang membukit disebut papilla !ateri. ada papilla
papilla !ateri !ateri ini ini bermuara bermuara saluran saluran empedu empedu (duktus (duktus koledokus) koledokus) dan dan saluransaluran pankreas (duktus pankreatikus).
pankreas (duktus pankreatikus).
-mpedu dibuat di hati untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus koledokus -mpedu dibuat di hati untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus koledokus yang ungsinya mengemuls
yang ungsinya mengemulsikan lemak, ikan lemak, dengan bantuan dengan bantuan lipaslipase. e. ankreankreas as jugajuga menghasilkan amilase yang berungsi mencerna hidrat arang menjadi disakarida, menghasilkan amilase yang berungsi mencerna hidrat arang menjadi disakarida, dan tripsin yang berungsi mencerna protein menjadi asam amino atau albumin dan tripsin yang berungsi mencerna protein menjadi asam amino atau albumin dan polipeptida.
dan polipeptida. in
indinding g duodduodenum enum memmempunypunyai ai laplapisaisan n mukmukosa osa yanyang g banybanyak ak menmengangandungdung ke
kelelenjnjarar, , kelkelenjenjar ar inini i didisesebubut t kekelelenjnjararkkelelenenjajar r rrunnunnerer, , berberuungngsi si untuntuk uk memproduksi getah intestinum.
memproduksi getah intestinum.
3.
3. JeJejujununum dm dan an ilileueumm
/ejunum dan ileum mempunyai panjang sekitar 6 m. ua perlima bagian atas /ejunum dan ileum mempunyai panjang sekitar 6 m. ua perlima bagian atas adalah jejunum dengan panjang ± 20 m, dan ileum dengan panjang 1+ m. adalah jejunum dengan panjang ± 20 m, dan ileum dengan panjang 1+ m. ekukan jejunum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan ekukan jejunum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan
perantaraan lipatan lipatan peritoneum peritoneum yang yang berbentuk berbentuk kipas kipas dikenal dikenal sebagaisebagai mesenterium.
mesenterium.
"ambun
"ambungan antara gan antara jejunujejunum dan m dan ileum tidak mempunyai batas yang ileum tidak mempunyai batas yang tegastegas. . UjungUjung ba$ah
ba$ah ileum ileum berhubungan berhubungan dengan dengan sekum sekum dengan dengan perantaraan perantaraan lubang lubang yangyang bernama
bernama oriisium oriisium ileosekalis. ileosekalis. 3riisium 3riisium ini ini diperkuat diperkuat oleh oleh singter singter ileosekalisileosekalis da
dan n papada da babagigian an inini i teterdrdapaapat t katkatup up !a!al!l!ulula a sesekalkalis is !a!al!l!ulula a babaukukhihini ni yayangng berungsi
berungsi untuk untuk mencegah mencegah cairan cairan dalam dalam kolon kolon asenden asenden tidak tidak masuk masuk kembali kembali keke ileum.
ileum.
4. Usus besar
Usus besar atau intestinum mayor panjangnya ± * 4 m, lebarnya +6 cm. apisanlapisan usus besar dari dalam keluar & selaput lendir, lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang, jaringan ikat. %ungsi usus besar adalah menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri.
5. Sekum
iba$ah sekum terdapat apendiks !ermiormis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. "eluruhnya ditutupi oleh peritoneum mudah bergerak $alaupun tidak mempunyai mesenterium dan dapat
diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
6. Kolon asendens
anjangnya *0 cm, terletak diba$ah abdomen sebelah kanan, membujur ke atas dari ileum ke ba$ah hati. i ba$ah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut leksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon trans!ersum.
7. Apendiks usus bun!u"
agian dari usus besar yang muncul seperti corong dari ujung sekum, mempunyai pintu keluar yang sempit tetapi masih memungkinkan dapat dile$ati oleh beberapa isi usus. Apendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pel!is minor, terletak hori'ontal dibelakang sekum. "ebagai suatu organ pertahanan terhadap ineksi kadang apendiks bereaksi secara hebat dan hiperakti yang bisa menimbulkan perorasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
#. Kolon !rans$ersum
anjangnya ± 05 cm, membujur dari kolon desenden, berada diba$ah abdomen, sebelah kanan terdapat leksura hepatika dan sebelah kiri terdapat leksura lienalis.
%. Kolon desendens
anjangnya ± 2+ cm, terletak di ba$ah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke ba$ah dan leksura lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
1&. Kolon si'moid
#olon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens, terletak miring dalam rongga pel!is sebelah kiri, bentuknya menyerupai huru ", ujung ba$ahnya berhubungan dengan rektum.
11. (ek!um
ektum bera$al kirakira setinggi !ertebra sakrum 0, mengikuti lengkungan sacrococcygeus dengan menembus diaragma pel!is menjadi kanalis analis (saluran anus). #e arah proksimal rektum bersinambung dengan kolon sigmoid. ektum berbentuk seperti huru " dan memiliki tiga lengkungan yang tajam se$aktu mengikuti lengkungan sacrococcygeus. agian rektum yang diatas diaragma pel!is melebar, disebut ampulla recti yang berperan menopang dan menyimpan massa tinja. agian akhir rektum membelok tajam ke dorsal (lengkung anorektal) untuk beralih menjadi kanalis analis. "ebagian muskulus le!ator ani 7 muskulus puborektalis membentuk jerat pada batas rektumanus dan menarik bagian ini !entral sehingga terjadi sudut an orektal (angulus anorektalis).
a. eritoneum pembungkus rektum
eritoneum membungkus *70 bagian superior pada acies anterior dan lateralis, *70 bagian media mempunyai peritoneum hanya pada acies anteriornya, *70 bagian rektum inerior tidak dibungkus peritoneum. ada pria peritoneum melipat dari acies anterior rektum ke dinding posterior !esika
urinaria, pada tempat itu peritoneum membentuk lantai kantung rekto!esikalis. ada anak lakilaki peritoneum membentang ke inerior hingga dasar prostat. ada $anita, peritoneum melipat ke rektum menuju ke orni8 posterior !agina dan pada tempat tersebut peritoneum membentuk lantai
kantung rektouterina (ka!itas ouglasi). ada pria dan $anita, peritoneum melipat ke lateralis dari rektum membentuk ossa pararektalis pada tiap sisi rektum dibagian *70 superiornya. %ossa pararektalis memungkinkan rektum untuk menggelembung.
b. 9askularisasi rektum
ercabangan arteri iliaca comunis membentuk arteri iliaka interna dan arteri iliaka eksterna. :abang arteri iliaka interna menyuplai darah kehampir seluruh struktur pel!is. Arteri rektalis superior yang merupakan kelanjutan dari arteri mesenterika inerior memasok darah ke rektum bagian tengah dan rektum distal, dan arteri rektalis inerior mengatur perdarahan bagian distal rektum. arah dari rektum disalurkan kembali melalui !ena rektalis superior, !ena rektalis media, !ena rektalis inerior. #irakira setinggi !ertebra "0, a.rektalis superior membagi diri dalam dua cabang yang menuruni tiap sisi rektum. ua a.rektalis media merupakan cabangcabang aa. iliaka interna yang memasok rektum pars media dan inerior. ua aa. ektalis inerior, cabangcabang aa. udendi interna yang memasok pars inerior rekti dan kanalis analis. Aliran !ena rektum dialirkan melalui !!. ektalis superior, media dan inerior.
12. Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang
menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar". 5erletak didasar pel6is, dindingnya diperkuat oleh sngter 4
a. Sngter ani interus (sebelah atas", bekerja tidak menurut kehendak.
b. Sngter le6ator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak. c. Sngter ani eksternus (sebelah bawah", bekerja menurut
kehendak.
&efekasi (buang air besar" didahului oleh transport. 7eses ke dalam rektum yang mengakibatkan ketegangan dinding
rektum mengakibatkan rangsangan untuk re8e9 defekasi sedangkan otot usus lainnya berkontraksi. :. ;e6ator ani relaksasi secara 6olunter dan tekanan ditimbulkan oleh otot otot abdomen.
B. E-+em+*l*g+
Angka kejadian ratarata malormasi anorektal di seluruh dunia adalah * dalam +;;; kelahiran. "ecara umum, malormasi anorektal lebih banyak ditemukan pada lakilaki dari pada perempuan. %istula rektouretra merupakan kelainan yang paling banyak ditemui pada bayi lakilaki, diikuti oleh istula perineal. "edangkan pada bayi perempuan, jenis malormasi anorektal yang paling banyak ditemui adalah anus imperorata diikuti istula rekto!estibular dan istula perineal. <asil penelitian oocock dan onna di Manchester menunjukkan bah$a malormasi norektal letak rendah lebih banyak ditemukan dibandingkan malormasi anorektal letak tinggi.
$. De/n+s+ Atres+a An+
Atresia Ani adalah kelainan kongenital yang dikenal sebagai anus imperforate meliputi anus, rectum atau keduanya (#et<. =d 0 tahun *%%*".
Atresia ini atau anus imperforate adalah tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan bagian entoderm mengakibatkan pembentukan lubang anus yang tidak sempurna. Anus tampak rata atau sedikit cekung ke dalam atau kadang
berbentuk anus namun tidak berhubungan langsung dengan rectum. (sumber Purwanto. *%%1 -S>:".
Atresia Ani merupakan kelainan bawaan (kongenital", tidak adanya lubang atau saluran anus (&onna ;. ong, '*% 4 *%%0".
Atresia berasal dari bahasa ?unani, artinya tidak ada, trepis artinya nutrisi atau makanan. &alam istilah kedokteran atresia itu sendiri adalah keadaan tidak adanya atau tertutupnya lubang badan normal atau organ tubular secara kongenital disebut juga clausura. &engan kata lain tidak adanya lubang di tempat yang seharusnya berlubang atau buntunya saluran atau rongga tubuh, hal ini bisa terjadi karena bawaan sejak lahir atau terjadi kemudian karena proses penyakit yang mengenai saluran itu. Atresia dapat terjadi pada seluruh saluran tubuh, misalnya atresia ani. Atresia ani yaitu tidak berlubangnya dubur. Atresia ani memiliki nama lain yaitu anus imperforata. @ika atresia terjadi maka hampir selalu memerlukan tindakan operasi untuk membuat saluran seperti keadaan normalnya.
:enurut ;add dan 3ross (1!!" anus imperforata dalam golongan, yaitu4
a. Stenosis rektum yang lebih rendah atau pada anus
b. :embran anus yang menetap
c. Anus imperforata dan ujung rektum yang buntu terletak pada bermacammacam jarak dari paritoneum
d. ;ubang anus yang terpisah dengan ujung
D. Et+*l*g+
Penyebab sebenarnya dari atresia ani ini belum di ketahui pasti, namun ada sumber yang mengatakan bahwa kelainan bawaan anus di sebabkan oleh 4
1. $arena kegagalan pembentukan septum urorektal secara komplit karena gangguan pertumbuhan, fusi, atau pembentukan anus dari tonjolan embrionik.
*. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan dubur, sehingga bayi lahir tanpa lubang anus.
0. 3angguan organogenesis dalam kandungan penyebab atresia ani, karena ada kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam
kandungan berusia 1* minggu atau 0 bulan.
. $elainan bawaan, anus umumnya tidak ada kelainan rektum,
sngter, dan otot dasar panggul. amum demikian pada agenesis anus, sngter internal mungkin tidak memadai. :enurut
penelitian beberapa ahli masih jarang terjadi bahwa gen
autosomal resesif yang menjadi penyebab atresia ani. Brang tua tidak diketahui apakah mempunyai gen carier penyakit ini. @anin yang diturunkan dari kedua orang tua yang menjadi carier saat kehamilan mempunyai peluang sekitar *' ) 0% ) dari bayi yang mempunyaisindrom genetik, abnormalitas kromosom, atau kelainan kongenital lain juga beresiko untuk menderita atresia ani (Purwanto, *%%1".
7aktor Predisposisi
Atresia ani dapat terjadi disertai dengan beberapa kelainan kongenital saat lahir, seperti 4
1. $elainan sistem pencernaan terjadi kegagalan perkembangan anomali pada gastrointestinal.
*. $elainan sistem perkemihan terjadi kegagalan pada genitourinari.
E. Pat*/s+*l*g+
$elainan ini terjadi karena kegagalan pembentukan septum urorektal secara komplit karena gangguan pertumbuhan, fusi atau pembentukan anus dari tonjolan embrionik, sehingga anus dan rektum berkembang dari embrionik bagian belakang. /jung ekor dari bagian belakang berkembang menjadi kloaka yang merupakan bakal genitourinari dan struktur anorektal. 5erjadi stenosis anal
karena adanya penyempitan pada kanal anorektal. 5erjadi atresia anal karena tidak ada kelengkapan dan perkembangan struktur kolon antara +1% minggu dalam perkembangan fetal. $egagalan migrasi dapat juga karena kegagalan dalam agenesis sakral dan abnormalitas pada uretra dan 6agina. 5idak ada pembukaan usus besar yang keluar melalui anus sehingga menyebabkan fekal tidak dapat dikeluarkan sehingga intestinal mengalami obstruksi. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur, sehingga bayi baru lahir
tanpa lubang anus. Atresia ani adalah suatu kelainan bawaan, terdapat tiga letak4
1. 5inggi (suprale6ator" 4 rektum berakhir di atas :. le6ator ani (:. puborektalis" dengan jarak antara ujung buntu rektum dengan kulit perineum lebih dari 1 cm. ;etak uprale6ator biasanya disertai dengan stel ke saluran kencing atau saluran genital.
*. Cntermediate 4 rektum terletak pada :. le6ator ani tetapi tidak menembusnya.
0. -endah 4 rektum berakhir di bawah :. le6ator ani sehingga jarak antara kulit dan ujung rektum paling jauh 1 cm.
). Klasi*ikasi
#lasiikasi Malormasi Anorektal menurut e!it dan ena
ria =anita
%istula perineum %istula rektouretra ulbar
rostatik
%istula leher rektobladder Anus imperorata tanpa istula Atresia rektum eek kompleks %istula perineum %istula !estibular #loaka persisten > 0 cm saluran umum ?0cm saluran umum Anus imperorata tanpa istula Atresia rektum
eek kompleks
A. +al*ormasi Anorek!al pada laki,laki
*. erineal %istula, Adanya istula pada perineum.
Bucket handle : atau disebut gagang ember yaitu daerah lokasi anus normal tertutup kulit yang berbentuk gagang ember. -!akuasi eses tidak ada.
2. ectourethral istula a. ulbar b. rostatic 0. Blad der-neck istula 10
1. No fistula & rektum buntu. @idak ada e!akuasi eses.
-. +al*ormasi Anorek!al pada perempuan
*. erineal istula & terdapat lubang antara !ul!a dan tempat dimana lokasi anus normal.
2. ecto!estibuler istula & muara istel di !ul!a diba$ah !agina. Umumnya e!akuasi eses lancar selama penderita hanya minum susu. -!akuasi mulai terhambat saat penderita mulai makan makanan padat
0. 9agina istula & mekonium tampak keluar dari !agina. -!akuasi eses bisa tidak lancar.
a. o$ b.high
1. #loaka & pemisahan antara traktus urinarius, traktus genitalia dan traktus digesti!us tidak terjadi. -!akuasi eses umumnya tidak sempurna sehingga perlu cepat dilakukan kolostomi.
+. ectal atresia & kelainan dimana anus tampak normal, tetapi pada pemeriksaan colok dubur jari tidak dapat masuk lebih dari * 2 cm.
6. <idrocolpos & <idrocolpos
adalah distensi !agina yang
disebabkan oleh akumulasi cairan akibat obstruksi !agina ba$aan
eberapa jenis kelainan yang sering ditemukan bersamaan dengan malormasi anorektal adalah&
*. #elainan kardio!askuler
itemukan pada sepertiga pasien dengan anus imperorata. /enis kelainan yang paling banyak ditemui adalah atrial septal deect dan paten ductus arteriosus,
diikuti oleh tetralogi o allot dan !ebtrikular septal deect. 2. #elainan gastrointestinal
#elainan yang ditemui berupa kelainan trakeoesoageal (*;), obstruksi duodenum (*2)
0. #elainan tulang belakang dan medulla spinalis
#elainan tulang belakang yang sering ditemukan adalah kelainan lumbosakral seperti hemi!ertebrae, skoliosis, butterly !ertebrae, dan hemisacrum. "edangkan kelainan spinal yang sering ditemukan adalah myelomeningocele, meningocele, dan teratoma intraspinal.
1. #elainan traktus genitourinarius
#elainan traktus urogenital kongenital paling banyak ditemukan pada malormasi anorektal. eberapa penelitian menunjukkan insiden kelainan urogeital dengan
malormasi anorektal letak tinggi antara +; sampai 6;, dengan malormasi anorektal letak rendah *+ sampai 2;.
. Man+0estas+ l+n+s
1. :ekonium tidak keluar dalam * jam pertama setelah kelahiran.
2. 5idak dapat dilakukan pengukuran suhu rectal pada bayi. 3. :ekonium keluar melalui sebuah stula atau anus yang salah
letaknya.
4. &istensi bertahap dan adanya tandatanda obstruksi usus (bila tidak ada stula".
5. #ayi muntahmuntah pada umur *2 jam.
6. Pada pemeriksaan rectal touchD terdapat adanya membran anal.Perut kembung.
(#et<. =d +. *%%*"
H. Penatalaksanaan Me+s a. Pembedahan
5erapi pembedahan pada bayi baru lahir ber6ariasi sesuai dengan keparahan kelainan. Semakin tinggi gangguan, semakin rumit prosedur pengobatannya. /ntuk kelainan dilakukan kolostomi beberapa lahir, kemudian anoplasti perineal yaitu dibuat anus permanen (prosedur penarikan perineum abnormal" dilakukan pada bayi berusia 1* bulan. Pembedahan ini dilakukan pada usia 1* bulan dimaksudkan untuk memberi waktu pada pel6is untuk membesar dan pada otototot untuk berkembang. 5indakan ini juga memungkinkan bayi untuk menambah berat badan dan bertambah baik status nutrisnya. 3angguan ringan diatas
dengan menarik kantong rectal melalui angter sampai lubang pada kulit anal stula, bila ada harus tutup kelainan membranosa hanya memerlukan tindakan pembedahan yang minimal membran tersebut dilubangi degan hemostratau skapel
Anes!esi /ada Anak Den'an +al*ormasi Anorek!al
Anestesi pada bayi dan anak berbeda dengan anestesi pada orang de$asa. ermasalahan yang perlu diperhatikan pada anestesi pediatrik antara lain.
a. 0eknik Anes!esi
ilakukan anestesi umum dengan pipa endotrakea, dengan gas hangat. #amar operasi dengan suhu 2;2+B:. <angat pada meja operasi.
b. nduksi
asang jalur C9 sebelum induksi. /ika ada sindroma !ena ka!a superior, penting jika akses intra!ena pada ekstremitas ba$ah. Atropin (;,;2 mg7kg C9) diberikan untuk mengurangi sekresi kelenjar dan mencegah bradikardi dari eek induksi halotan yang dalam dari laringoskopi. Cntubasi bangun pada posisi duduk mungkin perlu. "uatu induksi memakai sungkup dengan halotan7 32 pada posisi semio$ler mungkin tepat. Cntubasi seharusnya dilakukan dengan !entilasi spontan. Dunakan pipa endotrakeal dan e!aluasi dari trakea7bronkus. <indari penggunaan pelemas otot sampai pipa endotrakeal terpasang. okter bedah segera hadir dengan persiapan bronkoskopi yang rigid saat dilakukan induksi yang berakibat obstruksi jalan naas akut. erubahan posisi sederhana (misalnya& dari posisi supine ke lateral atau duduk) mungkin mengakibatkan kolaps kardiorespirasi.
. nduksi anes!esi paren!eral
a. Cntramuskuler
Metode ini dipilih jika ada kesulitan mencari pembuluh darah !ena atau cara induksi lain tidak memungkinkan. "ebenarnya induksi anestesi cara ini lebih pasti dan praktis dibanding cara induksi per rektal, dan dapat dilakukan pada saat bayi7anak sudah ada di meja operasi. #erugian metode ini adalah suntikan, yg sangat ditakuti bayi7anak dan !olume yg diberikan cukup banyak. 3bat yg digunakan biasanya ketamin dosis 6*; mg7kg. iasanya anak7bayi akan tidur setelah 0+ menit.
b. Cntra!ena
#euntungan cara ini adalah selain cepat, juga menyenangkan karena dapat berjalan mulus dan cepat, terutama apabila telah terpasang inus. #erugiannya biasanya sangat sukar memasang inus, anak7bayi sering berontak, dan kesukaran mencari pembuluh !ena.
d. nduksi anes!esi inhalasi
ari penelitian didapatkan bah$a penangkapan (uptake) gas anestesi pada paru anak7bayi lebih cepat dibanding orang de$asa, karena proporsi jaringan pembuluh darahnya lebih banyak. #arena itu, induksi inhalasi pada anak7bayi lebih cepat dibanding orang de$asa, dan ekskresinya pun
lebih cepat.
3leh sebab itu, banyak ahli anestesi sering memakai teknik ini, tapi kerugian teknik ini adalah dapat menimbulkan trauma psikis dan pengalaman yang buruk.
Untuk mengatasi kendala tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan&
a. ersiapan pre operati harus lebih baik. b. Masker diberi rasa dan $arna yg menarik.
c. emasangan masker jangan langsung menutupi muka. d. isa memakai teknik single breath.
e. nduksi anes!esi per nasal
Merupakan cara induksi anestesi yg paling baru. ikenal dengan istilah pra induksi karena perubahan kesadaran yg timbul berbeda dengan akibat pemberian premedikasi secara oral atau intramuskuler. emberian suentanil le$at nasal dengan dosis *,+0 U gr7kg ternyata cukup eekti sebagai pra induksi pada anak yg lebih besar. :ara ini tidak begitu menimbulkan eek yg traumatis.
b. enatalaksanaan ostoperati era$atan asca 3perasi "A
a. Antibiotik intra !ena diberikan selama 0 hari ,salep antibiotik diberikan selama 5 *; hari.
b. 2 minggu pasca operasi dilakukan anal dilatasi dengan heger dilatation, 2 kali sehari dan tiap minggu dilakukan anal dilatasi dengan anal dilator yang dinaikan
sampai mencapai ukuran yang sesuai dengan umurnya. usinasi dihentikan bila busi nomor *0*1 mudah masuk.
#alibrasi anus tercapai dan orang tua mengatakan mudah mengejakan serta tidak ada rasa nyeri bila dilakukan 2 kali sehari selama 01 minggu merupakan indikasi tutup kolostomi, secara bertahap rekuensi diturunkan.
ada kasus istula rektouretral, kateter oley dipasang hingga +E hari. "edangkan pada kasus kloaka persisten, kateter oley dipasang hingga *;*1 hari. rainase suprapubik diindikasikan pada pasien persisten kloaka dengan saluran lebih dari 0 cm. Antibiotik intra!ena diberikan selama 20 hari, dan antibiotik topikal berupa salep dapat digunakan pada luka.
ilatasi anus dimulai 2 minggu setelah operasi. Untuk pertama kali dilakukan oleh ahli bedah, kemudian dilatasi dua kali sehari dilakukan oleh petugas kesehatan ataupun keluarga. "etiap minggu lebar dilator ditambah * mm tercapai ukuran yang diinginkan. ilatasi harus dilanjutkan dua kali sehari sampai dilator dapat le$at dengan mudah. #emudian dilatasi dilakukan sekali sehari selama sebulan diikuti dengan dua kali seminggu pada bulan berikutnya, sekali seminggu dalam * bulan kemudian dan terakhir sekali sebulan selama tiga bulan. "etelah ukuran yang diinginkan tercapai, dilakukan penutupan kolostomi.
"etelah dilakukan penutupan kolostomi, eritema popok sering terjadi karena kulit perineum bayi tidak pernah kontak dengan eses sebelumnya. "alep tipikal yang mengandung !itamin A, , aloe, neomycin dan desitin dapat digunakan untuk mengobati eritema popok ini.
. Pengobatan
1. Aksisi membran anal (membuat anus buatan"
*. 7iktusi yaitu dengan melakukan kolostomi sementara dan setelah 0 bulan dilakukan korksi sekaligus (pembuat anus permanen"(Staf Pengajar 7$/C. *%'"
'. Pemer+ksaan Penun&ang
a. Pemeriksaan rectal digital dan 6isual adalah pemeriksaan diagnostik yang umum dilakukan pada gangguan ini.
b. @ika ada stula, urin dapat diperiksa untuk memeriksa adanya selsel epitel mekonium.
c. Pemeriksaan sinyal E lateral infeksi (teknik wangensteen rice" dapat menunjukkan adanya kumpulan udara dalam ujung rectum yang buntu pada mekonium yang mencegah udara sampai keujung kantong rectal
d. /ltrasound dapat digunakan untuk menentukan letak rectal kantong.
e. Aspirasi jarum untuk mendeteksi kantong rectal dengan menusukan jarum tersebut sampai melakukan aspirasi, jika mekonium tidak keluar pada saat jarum sudah masuk 1,' cm &erek tersebut dianggap defek tingkat tinggi.
f. Pemeriksaan radiologis dapat ditemukan
1. /dara dalam usus berhenti tibatiba yang menandakan obstruksi di daerah tersebut.
*. 5idak ada bayangan udara dalam rongga pel6is pada bagian baru lahir dan gambaran ini harus dipikirkan kemungkinan atresia reftilFanus impoefartus, pada bayi dengan anus impoefartus. /dara berhenti tibatiba di daerah sigmoid, kolonFrectum.
0. &ibuat foto anterpisterior (AP" dan lateral. #ayi diangkat dengan kepala dibawah dan kaki diatas pada anus benda bang radioopak, sehingga pada foto daerah antara
benda radioopak dengan dengan bayangan udara tertinggi dapat diukur.
(. Asuhan ke-eraatan Pengka&+an
1. Pengkajian
$onsep teori yang digunakan penulis adalah model konseptual keperawatan dari 3ordon. :enurut 3ordon data dapat
dikelompokkan menjadi 11 konsep yang meliputi 4 a. Pola Persepsi $esehatan
kemampuan pasien dan keluarga melanjutkan perawatan di rumah.
b. Pola utrisi dan :etabolik
Anoreksia, penurunan ## dan malnutrisi umumnya terjadi pada pasien dengan atresia ani post tutup kolostomi. $einginan
pasien untuk makan mungkin terganggu oleh mual dan muntah dampak dari anastesi.
c. Pola =liminasi
&engan pengeluaran melalui saluran kencing, usus, kulit dan paru maka tubuh dibersihkan dari bahanbahan yang melebihi kebutuhan dan dari produk buangan. Bleh karena itu pada
pasien atresia ani tidak terdapatnya lubang pada anus, sehingga pasien akan mengalami kesulitan dalam defekasi.
d. Pola Akti6itas dan ;atihan
Pola latihan dan akti6itas dipertahankan untuk menghindari kelemahan otot.
e. Pola Persepsi $ognitif
:enjelaskan tentang fungsi penglihatan, pendengaran,
penciuman dan daya ingatan masa lalu dan ketanggapan dalam menjawab pertanyaan.
f. Pola 5idur dan Cstirahat
Pada pasien mungkin pola istirahat dan tidur terganggu karena nyeri pada luka insisi.
g. Pola $onsep &iri dan Persepsi &iri
:enjelaskan konsep diri dan persepsi diri misalnya body image, body comfort. 5idak terjadi perilaku distraksi, gelisah, penolakan karena dampak luka jahitan operasi.
h. Pola Peran dan Pola Gubungan
#ertujuan untuk mengetahui peran dan hubungan sebelum dan sesudah sakit. Perubahan pola biasa dalam tanggung jawab atau perubahan kapasitas sik untuk melaksanakan peran. i. Pola -eproduksi dan Seksual
Pola ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi sosial sebagai alat reproduksi.
j. Pola Pertahanan &iri, Stress dan 5oleransi
Adanya faktor stress lama, efek hospitalisasi, masalah keuangan, dan rumah.
k. Pola $eyakinan
/ntuk menerapkan sikap, keyakinan klien dalam melaksanakan agama yang dipeluk dan konsekuensinya dalam keseharian. &engan ini diharapkan perawat memberikan moti6asi dan pendekatan terhadap klien dalam upaya pelaksanaan ibadah.
*. Pemeriksaan 7isik
Gasil pemeriksaan sik yang didapatkan pada pasien atresia ani biasanya anus tampak merah, usus melebar, termometer yang dimasukkan melalui anus tertahan oleh jaringan, pada auskultasi terdengar hiperperistaltik, tanpa mekonium dalam waktu * jam setelah bayi lahir, tinja dalam urine dan 6agina.
BAB 3
APL'A' %E)R' $*nt*h asus
#ayi An. /sia 0 hari, ## *'% gr dan 5# * cm. &ibawa ke rumah sakit dengan keluhan belum #A#, muntah, dan perut kembung. Cbu Arini mengatakan, bayinya selalu memuntahkan kembali susu formula yang diberikan, bayi selalu rewel. 7rekuensi muntah H ! 9Fhari, warna kehijauan
Gasil pemeriksaan sik adi 4 1' 9Fmnt Suhu 4 0+ >
-- 4 ! 9Fmnt
#ibir tampak kering Abdomen membuncit
'. DA%A UMUM
ama 4 An. An
-uang 4 Seruni 0
o. -egistrasi 4
/mur 4 0 hari
@enis kelamin 4 Perempuan
Agama 4 Cslam
Suku bangsa 4 @awa
#ahasa 4 Cndonesia
Alamat 4
Penanggung jawab 4 5n. &imas Pendidikan terakhir 4 Sma
Pekerjaan 4 Swasta
3olongan darah 4 #
5anggal :-S 4 *1 7ebruari *%10
5anggal pengkajian 4 *1 7ebruari *%10
&iagnosa medis 4 Atresia Ani
''. DA%A DAAR
1. $eluhan /tama 4
Anak belum #A#, muntah dan perut kembung. *. Alasan masuk rumah sakit4
Sejak lahir (12 7ebruari *%10" #y. An belum #A#, perut bayi kembung. Sebelum masuk -S bayi mengalami muntah muntah, muntah sekitar !9Fhari warna kehijauan.
0. -iwayat penyakit sekarang4
$eluarga pasien mengatakan anaknya belum #A#, muntah dan perut kembung.
. -iwayat kesehatan dahulu4
$eluarga pasien mengatakan anaknya didalam kandungan '. -iwayat kesehatan keluarga4
5idak ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit ini pada masa kecilnya.
CCC. -CA?A5 A5=A5A; I PBS5 A5A;
1. -iwayat selama kehamilan
Cbu memeriksakan kehamilannya setiap minggu di puskesmas di dekat rumahnya.
-iwayat berat badan selama hamil mengalami penurunan
*. Bbatobatan yang digunakan
$eluarga pasien mengatakan tidak ada obat yang dikonsumsi pasien dan ibu pasien hanya diberi obat 6itamin untuk meningkatkan berat badan.
0. $ecelakan (jatuh"Ftindakan yang pernah dilakukan
$eluarga pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan.
. 5indakan operasi
$eluarga pasien mengatakan anaknya belum pernah melakukan tindakan operasi
'. -iwayat alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi. !. Cmunisasi
$eluarga pasien mengatakan anaknya belum
mendapatkan imunisasi yang lengkap.
CJ. P=3$A@CA P=-$=:#A3A (&&S5 A5A/ $$AF $A-5/ $=:#A3 AA$"
1. :otorik kasar
$eluarga pasien mengatakan usia pertumbuhan dan perkembangannya belum mencapai normal
*. :otorik halus
$eluarga pasien mengatakan sudah membaik
perkembangan dan pertumbuhannya masih belum berkembang dengan optimal
0. Personal sosial
$eluarga pasien mengatakan anaknya rewel, sering menangis
. #ahasa
:asih belum bisa berbicara dengan lancar dan dengan jelas
J. -CA?A5 SBSCA; 1. Pengasuh
&iasuh ibunya dan diasuh ibu mertuanya
*. Gubungan dengan anggota keluarga juga saudara
Pasien seorang pekerja swasta dan loyal terhadap semua orang.
0. Pembawaan secara umum Anaknya sering rewel
. ;ingkungan rumah
Cbu pasien mengatakan rumahnya dilingkungan kampung dan kurang menjaga kebersihan lingkungan.
JC. PB;A 7/3SC $=S=GA5A
1. Persepsi keluarga terhadap kesehatan manegemen kesehatan
:engkaji kemampuan pasien dan keluarga melanjutkan perawatan di rumah
*. Pola aktitas dan latihan $emampuan perawatan diri
Skor %4 mandiri, 14 dibantu sebagian, *4perlu bantuan orang lain 04 perlu bantuan orang laindan alat, 4 tergantung pada orang lainF ketidak mampu
Aktitas % 1 * 0 :andi #erpakaian =leminasi :obilisasi di tempat tidur Pindah Ambulasi aik tangga *!
:akan dan minum
3osok gigi
$eterangan 4 Anak belum bisa melakukan akti6itas secara mandiri karena usia pasien yang masih 0 hari.
0. Pola istirahat dan tidur
Pada pasien mungkin pola istirahat dan tidur terganggu karena nyeri pada luka inisisi
$eterangan Sebelum sakit Saat sakit
@umlah jam tidur siang * jam * jam
@umlah jam tidur malam jam 2 jam
Pengantar tidur
5otal tidur 11 jam jam
3angguan tidur
. Pola nutrisi metabolik
1. #erat badan sebelum sakit dan saat sakit 5anggal pemeriksaan ## sebelum sakit ## saat sakit *1%**%10 *'% gr **'% gr
*. 5inggi badan atau panjang badan * cm
0. $ebiasaan pemberian makanan
$eterangan Sebelum sakit Saat sakit
7rekuensi 1* porsi 19Fhari
@enis asi,lauk,sayur asi lauk air
Porsi 1 porsi K porsi
5otal konsumsi * porsi 1 K pors
$eluhan 5AA :ual, nafsu
menueru . &iit khusus
5idak ada
'. 5anda kecukupan nutrisi (>GS atau menyesuaikan -S setempat"
Gidrasi
##Fusia 4 kurus
$eterangan Cntake output 5andatanda
dehidrasi >airan 1%% ml !% ml 5otal produksi urin '.pola eliminasi =liminasi urin
$eterangan Sebelum sakit Saat sakit
7rekuensi 9 F hari 09F hari
Pancaran normal normal
@umlah !2 !2
#au khas khas
arna kuning $uning
Perasaan setelah #A$ 5otal produksi urin !2 cc !2 cc =liminasi Al6i
$eterangan Sebelum sakit Saat sakit
7rekuensi 19F hari
$onsistensi normal
#au khas
arna kuning
!. Pola kognitif dan persepsi sensori
:enjelaskan tentang fungsi penglihatan, pendengaran, penciuman, daya ingatan masa lalu dan ketanggapan dalam menjawab pertanyaan.
+. Pola konsep diri
:enjelaskan konsep diri dan persepsi diri misalnya body image, body comfort. 5erjadi perilaku distraksi, gelisah, penolakan karena dampak luka jahitan operasi (&oenges,10"
2. Pola mekanisme koping
. Pola fungsi seksualreproduksi
Pola ini bertujuan menjelaskan fungsi sosial sebagi alat reproduksi (&oenges,10".
1%. Pola hubunganperan
#ertujuan untuk mengetahui peran dan hubungan sebelum dan sesudah sakit. Perubahan pola biasa dalam tanggungjawab atau perubahan kapasitas sik untuk melaksanakan peran (&oenges,10"
11. Pola nilai dan kepercayaan
/ntuk menerangkan sikap, keyakinan klien dalam
melaksanakan agama yang dipeluk dan
konsekuensinya dalam keseharian. &engan ini diharapkan perawat dalam memberikan moti6asi dan
pendekatan terhadap klien dalam upaya
pelaksanaan ibadah (:ediana,12"
$eterangan Sebelum sakit Saat sakit
ilai khusus Praktik ibadah Pengetahuan tentang praktik ibadah selama sakit *
1*. Pola aktitas bermain
JCC. P=:=-C$SAA 7CSC$ (&A5A B#?=$5C7" 1. Status kesehatan umum
$eadaanF penampilan umum4 paien lemas $esadaran4 composmentis
## sebelum sakit4 *'% gr ## saat ini4 **'% gr
## ideal4 *,' H 0 kg
Perkembangan ##4 menurun Status gi<i4 memburuk
5andatanda 6ital4 5&4 mmGg 4 1'9Fmenit S/G/4 0+o > --4 ! 9F menit *. Pemeriksaan sik (#1#!" 1. #1 (breathing"
#entuk dada normal, tidak ditemukan bunyi nafas tambahan --L ! 9F menit. *. #* (#leeding" 1'9Fmenit 0. #0(#rain" >omposmentis . # (#ladder" !2 cc (urine" '. #' (#owel"
$embung, Abdomen distensi dan anak selalu memuntahkan ASC dan formula yang diberikan.
!. #! (#one" ormal 0. Pemeriksaan diagnostik 1. ;aboratorium *. -adiologi 0%
5erapi 1. Bral *. Parentera 0. ;ainlain Anal+sa Data N )
DA%A E%')L)' MAALAH
EPERAA%AN 1. D 7 • Cbu klien mengataka n bayi belum #A# sejak lahir , muntah, dan perut kembung. • Cbu klien mengataka n muntahan berwarna hijau,, muntah sekitar ! 9Fhari. D) 7 • #ayi rewel dan tampak kembung. • ## *'% gram • :ukosa bibir kering • 5ampak bekas 3angguan pertumbuhan, fusi, pembentukan anus dari tonjolan embriogenik Atresia ani
7eses tidak keluar
7eses menumpuk Peningkatan tekanan intraabdominal :ual, muntah $ekurangan 6olume cairan $ekurangan 6olume cairan 01
muntahan berwarna hijau 2. D 7 • Cbu klien mengataka n bayi belum #A# sejak lahir, muntah, dan perut kembung. • Cbu klien mengataka n muntahan bayi berwarna hijau, muntah sekitar ! 9Fhari.. D) 7 • #ayi rewel dan tampak kembung. • ## *'% gram • :ukosa bibir kering • 5ampak bekas muntahan berwarna hijau • Gasil 3angguan pertumbuhan, fusi, pembentukan anus dari tonjolan embriogenik Atresia ani
7eses tidak keluar
7eses menumpuk Peningkatan tekanan intraabdominal :ual, muntah $etidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
$etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
pemeriksaa n abdomen 4 C 4 cembung 3. D 7 • Cbu klien mengata kan tidak ada anggota keluarga yang pernah menderit a penyakit ini pada masa kecilnya. D) 7 3angguan pertumbuhan, fusi, pembentukan anus dari tonjolan embriogenik Atresia ani
tidak ada anggota keluarga yang pernah menderita
penyakit ini pada masa kecilnya kurang informasi kurang pengetahuan $urang pengetahuan D+agn*sa e-eraatan
1. $ekurangan 6olume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
*. $etidakseimbangan nutrisikurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis (mual muntah"
0. $urang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatanya berhubungan dengan keterbatasan kognitif.
'N%ER8EN' EPERAA%AN
D 9
%U(UAN DAN R'%ER'A HA'L
'N%ER8EN' RA')NAL
1. %u&uan7
setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 9* jam klien
akan mengalami 6olume cairan memadai. r+ter+a Has+l7 • 5idak terjadi mual dan muntah. • :ukosa lembab • 55J normal4 RR 4 − #ayi baru lahir 0' H % 9Fmnt − #ayi ! bulan 0% H '% 9Fmnt − 5oddler * tahun *' H 1. :enilai terjadinya mual dan muntah, kualitas, kuantitas dan adanya darah, empedu, makanan bau *. $aji adanya gejala terkait4 diare, demam, sakit telinga, gejala /gi, perubahan penglihatan, sakit kepala, kejang, tangisan bernada tinggi, polidipsia, poliuria, polifagia, anoreksia, dan 1.:enyediakan informasi tentang emesis dan karakteristik mendenisikan *.:enyediakan informasi untuk mengidentikasi kondisi medis yang terkaitL menunjukkan status cairanL peningkatan output dan penurunan asupan menunjukkan desit cairan dan kebutuhan penggantian 0
0* 9Fmnt − Anak H anak *% H 0% 9Fmnt − -emaja 1! H 1 9 Fmnt − &ewasa 1* H *% 9Fmnt : Na+ − #ayi 1*% H 1!% 9Fmnt − 5oddler * tahun % H 1% 9Fmnt − Prasekolah 2% H 11% 9Fmnt − /sia sekolah +' H 1%% 9Fmnt − -emaja !% H % 9 Fmnt − &ewasa !% H 1%% 9Fmnt uhu 7 0!,' 0+,' derajat celcius
• tidak ada tanda
tanda dehidrasi sebagainyaL asupan catatan dan output, termasuk semua kerugian cairan tubuh , infus dan cairan oral (menentukan frekuensi". 0. :enilai turgor kulit, membran mukosa, berat, 7ontanelles dari bayi, kekosongan terakhir, dan perubahan perilaku. 0.:emberikan informasi tentang status hidrasi, termasuk kehilangan cairan ekstraselular, tingkat akti6itas menurun, malaise, penurunan berat badan, turgor kulit buruk, urin terkonsentrasi 2. %u&uan7 &alam waktu +9* jam satus nutrisi 1. $aji riwayat asupan makanan (* 1. 1.:enyediakan informasi yang dibutuhkan untuk 0'
mengalami perbaikan. r+ter+a has+l7 • ## anak mengalami peningkatan • $lien dapat minum ASC atau formulayang dianjurkan • :enunjukkan berat badan meningkat dan mempertahan kan berat badan yang tepat dengan nilai laboratorium normal • ormalnya terjadi penambahan berat badan sekitar 1% *%% gram setiap minggunya. • Cntake nutrisi cukup (bayi4 11% 1*% kaloriFkg##Fha ri"
jam atau ASCL pengaruh keuangan dan budayaL 6itamin F suplemen mineralL alergi makanan. *. :enilai perubahan nafsu makan (kurang atau berlebihan", adanya penyakit dan diagnosis, efek nutrisi pada kulit, rambut, mata, mulut, kepala, otot, perilaku. 0. :enilai panjang dan berat badan, lingkar kepala, ketebalan lipatan kulit yang lingkar lengan ingat, jumlah makanan dan susu formula menge6aluasi pola gi<i, kebiasaan dan kecukupan (kekurangan atau kelebihan". *. *. :enunjukkan status kesehatan dan efek penyakit yang
membutuhkan peningkatan
kebutuhan nutrisi dan nafsu makan yang dipengaruhi oleh penyakit dan dapat menyebabkan kekurangan gi<i 0. 0.:enyediakan informasi antropometrik tentang lemak
tubuh dan kadar
protein dan
status gi<i umum.
%u&uan 7 Setelah
dilakukan asuhan
keperawatan 19* jam pengetahuan keluarga tentang penyakitnya menjadi lebih adekuat
r+ter+a has+l 7 • Secara 6erbal keluarga klien mengerti tentang kondisi klien. • :engidentikasi hubungan antara tanda dan gejala
pada proses penyakit dengan faktor penyebabnya. • :emulai perubahan pola hidup yang penting dan berpartisipasi dalam pengobatan klien 1. #erikan informasi berharga pada keluarga klien tentang apa yang akan terjadi *. #antu keluarga untukmengenali atau menginterpretas ikan perilaku bayi serta responnya 0. /langi informasi sesering mungkin 1. Cnformasi yang jelas mengenai kondisi klien akan memberikan pemahaman pada keluarga tentang segala kemungkina n yang akan dialami oleh anaknya. *. Perilaku bayi cenderung berubah saat dia sakit atau mengalami ketakutan. :isalnya menolak untuk makan, menangis terus dan tidak mau tidur. 0. :eningkatk an pemahaman 0+
orang tua mengenai kondisi klien. P*st )-eras+ 1. $erusakan integritas
kulit berhubungan dengan terdapatnya stoma sekunder dari kolostomi
-encana $eperawatan
1. $erusakan integritas kulit berhubungan dengan terdapatnya stoma sekunder dari kolostomi
5ujuan 4 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 0 9 * jam, diharapkan tidak terjadi kerusakan integritas kulit
$riteria hasil 4
- Cntegritas kulit dipertahankan
- :enunjukkan perilaku untuk meningkatkan penyembuhan luka
5indakan
'nter;ens+ Ras+*nal
;ihat stoma F area kulit peristomal pada tiap penggantian kantong. #ersihkan dengan air dan keringkan. >atat irigasi, kemerahan (warna gelap, kebiru biruan"
:emantau proses penyembuhan F keefektifan alat dan mengindikasi masalah pada area, kebutuhan untuk e6aluasi F inter6ensi lanjut. :empertahankan kebersihan F kekeringan area untuk membantu pencegahan kerusakan kulit. Cdentikasi dini nekrosis stoma F iskemia atau infeksi jamur (dari perubahan 8ora normal usus" memberikan inter6ensi tepat
waktu untuk mencegah
komplikasi serius. Stoma harus kemerahan dan lembab. Area ulkus pada stoma mungkin dari lubang kantung yang terlalu
sempit atau lempengan yang menekan kedalam stoma. Pada pasien dengan ileostomi, feses kaya akan en<im, meningkatkan bahan iritasi pada kulit. Pada pasien dengan kolostomi perawatan kulit bukan masalah besar, karena en<im tak ada lagi pada feses.
/kur stoma secara periodic, missal tiap perubahan kantong selama ! minggu pertama, kemudian sekali sebulan selama ! bulan.
Sesuai dengan penyembuhan edema pascaoperasi (selama ! minggu pertama" ukuran kantong yang dipakai harus tepat sehingga feses terkumpul sesuai alilran dari ostomi dan kontak dengan kulit dicegah.
?akinkan bahwa lubang pada
bagian belakang kantung
berperekat sedikitnya lebih besar 1F2 kali ukuran stoma dengan perekat adekuat menempel pada kantong.
:encegah trauma pada jaringan stoma dan melindungi kulit peristomal. Perekatan area yang
adekuat penting untuk
mempertahankan cincin kantong. >atatan L perekatan terlalu kencang menyebabkan iritasi kulit pada pengangkatan kantung.
#erikan pelindung kulit yang efektif, misalnya water
stomahesi6e, karaya gum,
reliaseal (da6ol" atau produk semacamnya.
:elindungi kulit dari perekat kantung, meningkatkan perekatan
kantong, dan memudahkan
pengangkatan kantong bila perlu. >atatan 4 kolostomi sigmoid tak perlu menggunakan pelindung kulit karena feses terbentuk dan eliminasi terjadi teratur melalui irigasi.
$osongkan irigasi, dan bersihkan kantung ostomi dengan rutin, gunakan alat yang tepat.
Penggantian kantung yang sering mengiritasi kulit dan harus dihindari. Pengosongan dan
pencucian kantung dengan cairan
yang tepat dapat
menghilangkan bakteri. Sokong kulit sekitar bila
mengangkat kantong dengan perlahan. ;akukan pengangkatan kantong sesuai indikasi, kemudian cuci dengan baik.
:encegah iritasi jaringan F kerusakan sehubungan dengan penarikan kantung.
Selidiki keluhan rasa terbakar F gatal F melepuh disekitar stoma.
Cndikasi kebocoran feses dengan iritasi periostomal, atau kemungkinan infeksi kandida yang perlu inter6ensi.
=6aluasi produk perekat dan kecocokan kantung secara terus menerus
:emberikan kesempatan untuk pemecahan masalah. :enentukan kebutuhan inter6ensi lebih lanjut. $olaborasi
$onsul dengan ahli terapi F enterostomal
:embantu pemilihan produk yang
tepat untuk kebutuhan
penyembuhan pasien, termasuk tipe ostomi, status sik F mental, dan sumber nancial.
#erikan sprei aerosol dan bedak nistatin sesuai indikasi
:embantu penyembuhan bila terjadi iritasi periostomal F infeksi jamur. >atatan 4 produk ini mempunyai efek samping yang besar dan harus digunakan dengan jumlah sedikit saja.
BAB 4 PEMBAHAAN
&iagnosis atresia ani ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan sikdan pemeriksaan penunjang. Atresia ani atau anus impeforata disebut sebagaimalformasi anorectal atau anomaly anorectal, merupakan kelainan bawaan(kongenital" yang ditandai dengan tidak terdapatnya lubang anus atau kuranglengkapnya pembukaan anus, baik lokasi maupun ukuran yang normal. Atresia berasal dari bahas a yunani, MaN artinya tidak ada, MtrepisN artinya nutrisi atau makanan. &alam istilah kedokteran atresia adalah keadaan tidak adanya atautertutupnya lubang badan normal atau organ tubular secara kongenital.
#ayi An. pada kasus diatas di diagnosa menderita penyakit Atresia Ani dimana penyakit ini merupakan penyakit kongenital atau penyakit bawaan, anus tidak memiliki lubang atau saluran anus. $elompok kami mengambil beberapa diagnosa keperawatan yaitu yang pertama kekurangan 6olume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, kedua ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis (mual muntah", ketiga kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatanya berhubungan dengan keterbatasan kognitif. $ami mengambil diagnosa tersebut setelah melakukan anamnesa, pemeriksaan sik, laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya. Adanya diagnossa keperawatan ini merupakan salah satu faktor pendukung dari diagnosa medis Atresia Ani.
Pada anamnesis didapatkan penderita 5idak memiliki lubang anus yangdialami penderita sejak lahir pada 1* Bktober *%10. Sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa :alformasi
anorektal merupakan salah satu
anomali bawaan yang paling umum terjadi pada bayi baru lahir. Seb elumnya penderita tidak memiliki riwayat keluar mekonium dari
saluran kencing dan perut
kembung pada hari setelah lahir. Anamnesis ini penting untuk mend iagnosis suatumalformasi anorektal.
Pemeriksaan sik juga mendukung untuk menegakkan diagnosis.
Pertama pemeriksa harus melakukan inspeksi menyeluruh terhadap perineum, dimana biasanya ditemukan petunjuk yang paling penting tentang jenis malformasi pada pasien. Gal ini penting untuk tidak langsung membuat keputusan untuk tindakan.
BAB 5 PENU%UP
A. es+m-ulan
Atresia Ani adalah kelainan kongenital yang dikenal sebagai anus imperforate meliputi anus, rectum atau keduanya (#et<. =d 0 tahun *%%*".
Atresia ini atau anus imperforate adalah tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan bagian entoderm mengakibatkan pembentukan lubang anus yang tidak sempurna. Anus tampak rata atau sedikit cekung ke dalam atau kadang berbentuk anus namun tidak berhubungan langsung dengan rectum. (sumber Purwanto. *%%1 -S>:"
$lasikasi Atresia ani pada pria meliputi4 stula perineum, stula rektoureta, bulbar, prostatik, stula leher rektobladder, anus imperforata tanpa stula, atresia rektum, defek kompleks. Pada
wanita meliputi4 %istula perineum, %istula !estibular , #loaka persisten, Anus imperorata tanpa istula, Atresia rektum, eek kompleks.
-. Saran
$ami berharap semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih luas lagi mengenai penyakit dalam sistem pencernaan.