• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEGO BAWAL: SENAM ERGONOMIS BERBASIS SPIRITUAL UNTUK MENGATASI MASALAH PSIKOSOSIAL DAN KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEGO BAWAL: SENAM ERGONOMIS BERBASIS SPIRITUAL UNTUK MENGATASI MASALAH PSIKOSOSIAL DAN KESEHATAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

SEGO BAWAL (SENAM ERGONOMIS BERBASIS SPIRITUAL) DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PEMULIHAN PENYAKIT FISIK DAN EMOSI

PADA LANSIA DI GODEGAN RT 10 DK VII BRAJAN, TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DIUSULKAN OLEH :

Ketua : Sri Andini Widya Ningrum NIM. 20130320116, Angkatan 2013 Anggota 1 : Aneta Putri Arlindasari NIM. 20130320126, Angkatan 2013 Anggota 2 : Gunadiah Annisa Septiningrum NIM. 20130320114, Angkatan 2013 Anggota 3 : Firdasani Desma Rosmala NIM. 20140320022, Angkatan 2014 Anggota 4 : Sutan Kumala Pontas N NIM 20130710035, Angkatan 2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA

(2)
(3)

RINGKASAN

Gambaran umum: Berdasarkan survey pendahuluan pada lansia dukuh Godegan RT 10 pada tanggal 8 Okober 2015 didapatkan 54,54% lansia merasa sakit dengan persentase keluhan tertinggi yaitu nyeri punggung 40,90%, nyeri sendi 40,90%, hipertensi 31,81%, dan kolesterol 31,81%. Dari segi psikis 31,81% lansia mengatakan mudah marah, dan 31,80% mengeluh mudah stress jika memiliki masalah. Kemudian 36,36% dari mereka juga sudah tidak bekerja dan sebagian besar lansia mengalami gangguan tidur. Hal tersebut juga memicu timbulnya stress maupun depresi karena perubahan aktifitas. Pemerintah sudah memfasilitasi penanganan masalah kesehatan lansia melalui posyandu lansia, namun program tersebut masih belum efektif sehingga penting bagi lansia untuk dapat mencegah dan mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri agar masalah kesehatan yang dikeluhkan dapat teratasi.

Tujuan : SEGO BAWAL memiliki tujuan dapat meningkatkan status kesehatan lansia dan meningkatkan pengetahuan maupun kemampuan lansia dalam mencegah dan mengatasi penyakit fisik dan emosi.

Metode pelaksanaan : pelaksanaan SEGO BAWAL dilakukan melalui beberapa tahap yaitu perizinan, persiapan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Program ini memiliki beberapa kegiatan yaitu Senam Ergonomis (senam derivasi gerakan shalat) dengan diiringi lantunan Asmaul Husna, pemeriksaan kesehatan gratis yang meliputi pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan, serta konsultasi kesehatan dan spiritual dengan fasilitator yang ahli dibidangnya.

Hasil yang dicapai : Ketercapaian kegiatan/tahapan yang telah dilaksanakan sudah mencapai 100% atau sudah tercapai secara keseluruhan dengan kriteria keberhasilan pencapaian hingga bulan juni 2016 yaitu telah terbentuknya komunitas SEGO BAWAL, terbentuknya kader pengurus, CD tutorial dan buku panduan bagi kader SEGO BAWAL.

Potensi Keberlanjutan : SEGO BAWAL adalah sebuah program berkelanjutan yang diharapkan juga dapat diadopsi oleh berbagai kalangan dan elemen masyarakat sehingga seluruh masyarakat khususnya lansia memiliki status kesehatan yang baik. Selain itu, CD tutorial SEGO BAWAL dan buku panduan yang berpeluang memperoleh hak cipta dan selanjutnya dapat berpotensi menjadi usaha kewirausahaan yang mampu memberikan profit besar bagi kemajuan komunitas SEGO BAWAL.

Kesimpulan : SEGO BAWAL mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan lansia dalam mencegah dan memulihkan penyakit fisik maupun emosi melalui aspek edukasi dengan cara pemberian materi atau pendidikan kesehatan serta memfasilitasi lansia dalam penanganan masalah kesehatan sehingga tercapai peningkatan status kesehatan.

Kata kunci : Lansia, Senam Ergonomis, Spiritual.

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

RINGKASAN ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ...1

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ...3

BAB III METODE PELAKSANAAN ...4

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN ...6

BAB V PENUTUP ...8

DAFTAR PUSTAKA ...9

Lampiran 1 Penggunaan Dana ...10

Lampiran 2 Bukti Pendukung Kegiatan ... 12

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lanjut usia (lansia) sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Berdasarkan pengelompokan usianya lansia dibagi menjadi : pralansia (usia 45-59 tahun), lansia (usia 60 tahun atau lebih), dan lansia risiko tinggi (usia 70 tahun atau lebih) (Depkes RI, 2003). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan Lanjut Usia (Lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, sedangkan menurut World Health Organisation (WHO) lanjut usia meliputi : usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45 – 59 tahun, usia lanjut (elderly), kelompok usia 60 – 70 tahun, dan usia tua (old) yaitu kelompok usia antara 75 – 90 tahun, serta usia sangat tua (very old), kelompok usia diatas 90 tahun (Sutikno, 2011).

Indonesia merupakan salah satu negara dengan struktur tua karena populasi lansia yang tinggi, walaupun jumlah penduduk <15 tahun lebih besar dari penduduk lansia (60+ tahun), tetapi pada tahun 2040 baik global/dunia, Asia dan Indonesia diprediksikan jumlah penduduk lansianya sudah lebih besar dari jumlah penduduk <15 tahun. Hal ini sejalan dengan meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan penduduk yang akan berpengaruh pada peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) di Indonesia. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2000 UHH di Indonesia adalah 64,5 tahun (dengan persentase populasi lansia 7,18%). Angka ini meningkat menjadi 69,43 tahun pada tahun 2010 (dengan persentase populasi lansia 7,56%) dan pada tahun 2011 menjadi 69,65 tahun (dengan persentase populasi lansia 7,58%). Kemudian berdasarkan Susenas tahun 2012, BPS RI, jika dilihat sebaran penduduk lansia menurut provinsi, persentase penduduk lansia paling tinggi ada di Provinsi DI Yogyakarta (13,04%). Meskipun secara umum hal tersebut terjadi karena peningkatan derajat kesehatan, namun tingginya angka lansia tetap berpengaruh terhadap tingginya angka penyakit degeneratif khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki populasi lansia tinggi.

(6)

peningkatan biaya kesehatan, serta kemunculan beragam masalah sosial kemasyarakatan.

Menanggapi berbagai permasalahan pada lansia, pemerintah telah membuat kebijakan maupun program yang mendukung untuk terciptanya lansia dengan derajat kesehatan tinggi, seperti program kartu menuju sehat lansia dan posyandu lansia. Namun hal tersebut masih belum efektif karena belum dapat menangani angka sakit lansia secara keseluruhan hingga ke desa. Laporan BPS (2012), angka kesakitan lansia tahun 2008 sampai 2012 di daerah perkotaan cenderung lebih rendah dibandingkan daerah pedesaan, hal ini diartikan bahwa derajat kesehatan lansia yang tinggal di daerah perkotaan relatif lebih baik di banding pedesaan.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas maka menurut pemikiran pelaksana perlu dibuat kegiatan yang dapat membantu lansia kususnya lansia yang tinggal di desa untuk dapat mencegah dan mengatasi penyakitnya secara mandiri. Program kegiatan tersebut kami namakan SEGO BAWAL (Senam Ergonomis Berbasis Spiritual) dalam Rangka Pencegahan dan Pemulihan Penyakit Fisik dan Emosi pada Lansia di Godegan Rt 10 DK VII Brajan, Tamantirto, Kasihan, Bantul.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas maka rumusan masalah pelaksana adalah: 1. Bagaimana upaya untuk meningkatkan pengetahuan lansia dalam

mencegah dan memulihkan penyakit fisik dan emosi melalui program SEGO BAWAL?

2. Bagaimana upaya program SEGO BAWAL memberdayakan kemampuan lansia dalam mencegah dan memulihkan penyakit fisik dan emosi?

1.3Tujuan

Tujuan diadakannya program SEGO BAWAL ini adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan lansia mengenai cara mencegah dan memulihkan penyakit fisik maupun emosi sehingga tercapai derajat kesehatan yang baik.

2. Meningkatkan kemampuan lansia dalam mencegah dan memulihkan penyakit fisik dan emosi.

1.4 Luaran yang Diharapkan

(7)

1.4Kegunaan 1. Bagi Sasaran

a. Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan yang berdasar pada nilai-nilai keislaman dan cara pencegahan serta pemulihan penyakit fisik maupun emosi.

b. Sebagai alternatif penanganan non farmakologi dengan berdasar pada nilai-nilai keislaman bagi lansia yang memiliki masalah kesehatan secara fisik maupun psikis.

2. Bagi Desa Brajan

a. Dapat membentuk komunitas lansia yang mandiri dengan derajat kesehatan yang baik dan usia harapan hidup tinggi.

b. Menjadikan desa Brajan sebagai desa pertama di Indonesia yang memiliki komunitas SEGO BAWAL.

BAB 2

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Godegan RT 10 yang terletak di timur kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan bagian dari Desa Brajan yang letaknya di daerah pedesaan atau pinggiran kota yogyakarta. Masyarakat Godegan terdiri dari 127 Kepala Keluarga dengan populasi lansia yang relatif banyak yaitu 62 orang dan semua penduduknya beragama islam. Sasaran dari program SEGO BAWAL adalah lansia muslim dari usia pertengahan hingga usia sangat tua yaitu dari usia 45 tahun hingga 90 tahun keatas karena pada kelompok usia tersebut sudah mulai mengalami gejala-gejala penuaan dan bahkan sudah memiliki penyakit degeneratif, sehingga membutuhkan pengetahuan bagaimana cara menjaga kesehatan mereka dengan berdasar pada nilai spiritual untuk membetuk pribadi lansia yang mandiri dalam menjaga kesehatan baik fisik maupun psikis.

Berdasarkan survey pendahuluan pada lansia dukuh Godegan RT 10 pada tanggal 8 Okober 2015 didapatkan 54,54% lansia merasa sakit dengan keluhan nyeri punggung 40,90%, nyeri sendi 40,90%, hipertensi 31,81%, kolesterol 31,81%, asam urat 18,18%, diabetes mellitus dan vertigo 9,09%, dan keluhan-keluhan lain sebanyak 27,27%. Dari segi psikis 31,81% lansia mengatakan mudah marah, dan 31,80% mengeluh mudah stress jika memiliki masalah. Kemudian 36,36% dari mereka juga sudah tidak bekerja. Hal tersebut juga memicu timbulnya stress maupun depresi karena perubahan aktifitas. Dari proses anamnesis atau wawancara yang dilakukan juga diketahui bahwa sebagian besar lansia mengalami gangguan tidur.

(8)

tersebut pemeriksaan yang dilakukan terbatas hanya pada pemeriksaan tekanan darah, berat badan, dan konsultasi kesehatan. Hal tersebut sejalan dengan hasil kuisioner bahwa 27,27% lansia Godegan RT 10 mengatakan posyandu lansia dan kegiatan berbasis kesehatan disana kurang efektif dan kurang memuaskan dalam membantu lansia mengatasi masalah kesehatannya baik dari segi preventif maupun kuratif.

Dalam hal ini sangatlah penting bagi para lansia untuk membentuk suatu wadah yang akan mereka gunakan untuk memperoleh informasi, saling berbagi pengalaman dan ilmu, serta mendapatkan bimbingan maupun motivasi agar dapat menerapkan budaya hidup sehat. Tak hanya itu saja, melalui SEGO BAWAL lansia akan mendapatkan bekal ilmu tentang religiusitas yang diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan psikis maupun emosi dengan mengingat Tuhan.

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Diagram Alir Kegiatan

Gambar 1. Skema Kegiatan SEGO BAWAL 3.2 Prosedur Pelaksanaan

Program SEGO BAWAL (Senam Ergonomis Berbasis Spiritual) ini melalui beberapa tahap yaiu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.

a. Perizinan

Perizinan kegiatan Senam Ergonomis Berbasis Spiritual kepada aparat desa setempat, yaitu Ketua RT 10 Godegan, Kader posyandu lansia setempat, dan pengurus masjid Al-Amin terkait perizinan tempat kegiatan. b. Persiapan Kegiatan

Persiapan kegiatan SEGO BAWAL yang dilakukan antara lain:

1. Persiapan peserta, yaitu dengan mengundang lansia di Godegan RT 10. 2. Persiapan tempat, yaitu dengan mengonfirmasi perizinan Masjid

Al-Amin sebagai tempat yang akan digunakan, dan menyiapkan lokasi sesuai dengan kebutuhan.

3. Persiapan media, dilakukan dengan menyiapkan media audio baik musik instrumental untuk gerakan pemanasan maupun musik lantunan asmaul husna sebagai music relaksan pada SEGO BAWAL.

Perizinan Pelaksanaan

kegiatan

Evaluasi Kegiatan Persiapan

(9)

4. Persiapan Fasilitator ataupun pemateri yang professional baik dalam bidang spiritual mapun dalam kesehatan khususnya Holistic Nursing Care.

c. Pelaksanaan Kegiatan 1. Kegiatan SEGO BAWAL.

Pelaksanaan program SEGO BAWAL adalah dimulai dari pembentukan “peer group”. “Peer group” yang dibentuk adalah kelompok yang dibagi berdasarkan jenis kelamin. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir ketidaknyamanan saat senam berlangsung. Kegiatan SEGO BAWAL dilaksanakan selama 3 bulan setiap 2 minggu sekali dengan durasi 2 jam per pertemuan. Rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap pertemuan adalah Senam Ergonomis (senam dengan derivasi gerakan shalat), yang merupakan salah satu metode dalam pencegahan dan pemulihan penyakit fisik dan emosi pada lansia. Senam tersebut diinovasi dengan penambahan iringan lantunan Asma’ul Husna dan peserta senam diminta mengikuti lantunan Asma’ul Husna yang memiliki manfaat menambah kedekatan dengan Tuhan, meningkatkan ketenangan dan kedamaian batin serta mampu memaknai kehidupan sebagai hal yang harus dinikmati dan disyukuri.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis berupa pemeriksaan tekanan darah post senam, berat badan, tinggi badan, gula darah, kolesterol, dan asam urat. Dalam setiap kegiatan SEGO BAWAL akan dihadirkan fasilitator yang profesional baik dibidang kesehatan (Holistic Nursing Care, Gerontik) ataupun spiritual sebagai konsultan. Dalam kegiatan SEGO BAWAL juga diselingi dengan pemberian materi tentang kesehatan dan pendidikan agama.

Secara lebih ringkas, alur pelaksanaan kegiatan SEGOBAWAL adalah sebagai berikut.

Gambar 2. Alur Pelaksanaan Kegiatan SEGO BAWAL 2. Pengkaderan

Pengkaderan dilakukan hanya sekali. Tujuannya adalah untuk menciptakan pengurus SEGO BAWAL secara mandari oleh masyarakat sehingga program dapat terus terlaksana secara keberlanjutan. Kader yang dipersiapkan terdiri atas kader posyandu lansia yang sudah ada maupun dari Departemen Sosial Kemasyarakatan Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan PSIK FKIK UMY. Agenda pengkaderan terdiri atas pemaparan program dan rencana keberlanjutan serta pelatihan SEGO BAWAL.

REGISTRASI PEMERIKSAAN

TD MATERI SENAM ISTIRAHAT

(10)

d. Evaluasi Kegiatan

Evaluasi kegiatan SEGO BAWAL dilakukan dengan mengamati perubahan pengetahuan dan kemampuan lansia dengan cara observasi dan survey serta evaluasi perubahan tingkat kesehatan dengan membandingkan hasil pemeriksaan kesehatan pada rekam medis dan wawancara singkat.

BAB 4

HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN

4.1Ketercapaian Target Luaran

Kegiatan SEGO BAWAL ini sudah dilakukan selama tiga bulan sejak bulan Maret 2016 dengan pelaksanaan kegiatan SEGO BAWAL (Senam Ergonomis Berbasis Spiritual) terdiri dari 4 tahap prosedur pelaksanaan kegiatan, dimulai dari perizinan, pesiapan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi.

Tabel 1. Ketercapaian target luaran

No Tahapan Indikator Ketercapaian Keterangan

1 Perizinan Perizinan pelaksanaan kegiatan SEGO BAWAL kepada Ketua RT10 Dusun Godegan, dan Ketua kader posyandu lansia RT 10 Dusun Godegan

100% Tercapai

2 Pesiapan 1. Persiapan Peserta, tersebarnya undangan kepada lansia Godegan RT 10 untuk kegiatan ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5.

2. Persiapan Tempat, tersedianya tempat.

3. Persiapan Media, tersedianya media pendukung seperti music asmaul husna, peralatan pemeriksaan kesehatan, soundsystem dll (Gambar 1.) 4. Persiapan Fasilitator, tersedianya

fasilitator disetiap kegiatan, antara lain :

a. Falasifah Ani Y, MAN., HNC b. Anisa Prastika, S.Kep., Ns c. Norma Anissa, S.Kep., Ns dan

Shendika T, S.Kep., Ns d. Anisa Prastika, S.Kep., Ns e. Shanti Wardaningsih, M.Kep.,

(11)

Sp.Kep.J., Ph.D 3 Pelaksanaan

Kegiatan

1. Kegiatan SEGO BAWAL Pertama (27 Mar), 19 peserta Kedua (10 April), 29 peserta Ketiga (8 Mei), 35 peserta Keempat (22 Mei), 24 peserta Kelima (4 Juni), 20 peserta (Gambar 2,3,4, 5 dan 6)

2. Pemilihan Kader SEGO BAWAL dan Pengkaderan (2 Juni)

(Gambar 7)

3. Pembuatan Video dan buku Panduan bagi Kader (Gambar 8 dan 9)

4. Kerjasama dengan HIMIKA UMY. (Gambar 10)

5. Kerjasama dengan posyandu lansia Godegan RT 10. (Gambar 11)

6. Publikasi kegiatan SEGO BAWAL (Gambar 12)

100% - Tercapai

4 Evaluasi kegiatan

1. Peserta hafal dengan gerakan SEGO BAWAL

2. Peserta memahami status kesehatnnya.

3. Peningkatan derajat kesehatan pada lansia dusun Godegan RT 10 khususnya peserta SEGO BAWAL

4. Kegiatan dilaksanakan secara rutin minimal satu bulan sekali.

100% Tercapai

5 Pembuatan Laporan

Terbuatnya laporan akhir PKM-M SEGO BAWAL

100% Tercapai Rata-rata ketercapaian 100%

(12)

Tabel.2 Rekapitulasi status kesehatan peserta kegiatan SEGO BAWAL

Pertemuan ke-

Jumlah kehadiran

Tekanan Darah Kadar Glukosa

Hipotensi Normal Hipertensi Hipoglikemi Normal Hiperglikemi

1 19 Peserta 1 11 7 1 17 1

2 29 Peserta 0 22 7 2 23 2

3 35 Peserta 1 28 6 3 27 5

4 24 Peserta 0 22 2 4 18 2

5 20 Peserta 0 18 2 1 18 1

4.2Potensi Keberlanjutan

1. Terjalinnya kerjasama dengan posyandu lansia Godegan dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan (HIMIKA) FKIK UMY sehingga kegiatan dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan bersama posyandu lansia yang bekerjasama dengan HIMIKA FKIK UMY khususnya melalui departemen sosial kemasyarakatannya.

2. Keberlanjutan hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah berupa CD tutorial SEGO BAWAL (Senam Ergonomis Berbasis Spiritual) yang berpeluang memperoleh hak cipta dan selanjutnya dapat berpotensi menjadi usaha kewirausahaan yang mampu memberikan profit besar bagi kemajuan komunitas SEGO BAWAL.

3. SEGO BAWAL (Senam Ergonomis Berbasis Spiritual) dapat berlanjut untuk diadopsi di seluruh elemen masyarakat Indonesia agar seluruh masyarakat khususnya lansia dapat secara mandiri meningkatkan derajat kesehatannya melalui SEGO BAWAL.

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan SEGO BAWAL (Senam Ergonomis Berbasis Spiritual) dalam Rangka Pencegahan dan Pemulihan Penyakit Fisik Dan Emosi pada Lansia di Godegan, dapat disimpulkan bahwa:

1. SEGO BAWAL mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan lansia dalam mencegah dan memulihkan penyakit fisik maupun emosi melalui aspek edukasi dengan cara pemberian materi atau pendidikan kesehatan.

2. SEGO BAWAL memfasilitasi lansia dalam penanganan masalah kesehatan baik penyakit fisik maupun emosi dan tercapai peningkatan status kesehatan. 5.2 Saran

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan DIY. 2012. Profil Kesehatan Penduduk Indonesia. Departemen Kesehatan Provinsi DIY

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehata n. Diakses pada 30 September 2015.

Kementerian Kesehatan RI. 2012. Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Diakses pada 30 September 2015.

Sagiran.. 2007. Mukzizat Gerakan Shalat. Jakarta : Qultum Media

Sagiran. 2014. Sehat Gaya Rasul: Warisan Nabi yang Terlupakan. Jakarta : Qultum Media

Wratsongko, Madyo. 2006.Shalat Jadi Obat. Jakarta : Elex Media Komputindo Wratsongko, Madyo. 2006. Pedoman Sehat Tanpa Obat. Jakarta : Elex Media

(14)

Lampiran 1 : Realisasi Anggaran Dana No Uraian Nominal

Harga (Rp) PPN (10%) PPh (5%)

Qty Jumlah (Rp)

Nomor Kwitansi

1 Prin kuisioner 150 106 15.900 1

2 Sound system (Speaker)

550.000 1 550.000 2

3 ET Glukocek 250.000 1 250.000 3

4 ET Stik gula darah 65.000 1 65.000 3

5 ET Stik kolesterol 135.000 2 270.000 3

6 ET Stik Asam Urat 68.000 1 68.000 3

7 Timbangan 75.000 1 75.000 3

8 Tisu 5.500 1 5.500 4

9 Kapas Alkohol 15.000 1 15.000 3

10 Bensin 20.000 - 20.000 5

11 Jarum 15.000 1 15.000 3

12 Snack Peserta 3.500 40 140.000 6

13 Air Mineral Flow 17.000 2 34.000 7

14 Bingkisan fasilitator

42.000 1 42.000 8

15 Bensin 10.000 - 10.000 9

16 Gula 15.500 1 kg 15.500 10

19 Piring kertas 2250 2 4.500 11

20 Plastik Apollo 3.500 1 3.500 11

21 Snak peserta 7000 40 280.000 12

22 Air Mineral 18.000 1 18.000 13

23 Bingkisan fasilitator

36.000 1 36.000 14

24 Snack Peserta 5.000 40 200.000 15

25 Air Mineral 17.500 1 17.500 16

26 Bingkisan fasilitator

29.000 1 29.000 17

27 Bingkisan Fasilitator

36.000 1 36.000 18

28 ET Stik Asam Urat 68.000 2 136.000 19

29 ET strip Glukosa 68.500 2 137.000 20

30 ET Strip Asam Urat

71.000 2 142.000 20

31 One Swab (Alkohol Swab)

(15)

32 Blood Lancet 16.000 1 16.000 20

33 Snack peserta 7000 40 280.000 21

34 Prin copy 150 33 lbr 5000 22

35 Jilid 3.000 4 12.000 23

36 Copy 150 52 lbr 7.500 23

37 Prin copy 150 29 5.000 23

38 Bensin 10.000 - 10.000 24

39 Bingkisan fasilitator

29.000 1 29.000 25

40 Printcopy 160 28 4.500 38

41 Snack peserta kader

31.700 - 31.700 26

42 Susu Kedelai 1000 50 50.000 36

43 ET Stik kolesterol 135.000 1 135.000 28

44 ET Stik gula darah 65.000 2 130.000 28

45 OneMed Blood Lancet

23.500 1 24.500 29

46 Tensi dan stetoskop

250.000 3 750.000 30

47 Alkohol Swab 22.000 1 22.000 26

48 Sarung tangan 60.000 1 dus 60.000 26

49 Print Copy 150 40 lbr 6.000 31

50 Fotocopy 140 80 lbr 11.200 32

52 Faster Queen (Ballpoin)

14.000 3

pack

42.000 32

52 Printcopy 215 12 lbr 2.600 33

53 Print copy 200 40 lbr 8.000 34

54 Jilid Mika 3000 3 9.000 35

55 Print Biasa 300 1 300 35

56 Fotocopy A4 150 20 3.000 35

57 Print copy 150 8 1.200 37

58 Pulsa 21.500 20 rb 21.500 39

59 Tisu 5000 1 5.000 40

60 Susu Kedelai 1000 50 50.000 41

61 Snack Peserta 5000 40 200.000 41

62 Makan kelompok 5 org 80.600 42

63 Matras Senam 80.000 25 2.000.000 43

64 Kaos seragam 60.000 12 720.000 44

65 Strip Glukosa 60.000 1 60.000 45

66 Strip Kolestrol 65.500 1 65.500 45

(16)

Lampiran 2 : Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan

Gambar 1. Persiapan peralatan penunjang kegiatan SEGO BAWAL

Gambar 2. Pertemuan Pertama kegiatan SEGO BAWAL, Peserta sedang melakukan gerakan duduk perkasa Senam Ergonomis.

Gambar 3. Pertemuan kedua kegiatan SEGO BAWAL, peserta sedang mengikuti gerakan pemanasan mengikuti instruktur.

Gambar 4. Pertemuan ketiga kegiatan SEGO BAWAL, Peserta sedang melakukan gerakan lapang dada senam ergonomis.

Gambar 5. Pertemuan keempat kegiatan SEGO BAWAL, Peserta sedang mendengarkan penyampaian materi tentang Aspek medis dan spiritual dari Senam Ergonomis.

(17)

Gambar 7. Kegiatan Pengkaderan bagi calon kader kegiatan SEGO BAWAL.

Gambar 8. Proses pembuatan lembar panduan kader kegiatan SEGO BAWAL.

Gambar 9. Proses pembuatan video panduan kader kegiatan SEGO BAWAL.

Gambar 10. Penandatanganan kerjasama dengan ketua HIMIKA UMY

Gambar 11. Penandatanganan kerjasama dengan ketua Ketua kader posyandu lansia godegan.

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

Gambar

Tabel.2 Rekapitulasi status kesehatan peserta kegiatan SEGO BAWAL Jumlah Tekanan Darah Kadar Glukosa
Gambar 1. Persiapan peralatan penunjang kegiatan SEGO BAWAL
Gambar 7. Kegiatan Pengkaderan bagi calon kader kegiatan SEGO BAWAL.

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dari ayat diatas yaitu Allah swt telah memberikan kepada manusia segala maslahat dan kebutuhannya sehingga manusia dapat menggarap tanahnya , membuat bangunan

Untuk mengetahui proses keputusan pembelian Laptop Merek Acer pada. mahasiswa UMP, UNSOED

Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV dapat dipahami bahwa pada perencanaan atau kegiatan awal yang dipersiapkan oleh guru yaitu terlebih dahulu guru-guru membuat

Kenyataannya, kreativitas penyampaian materi IPS di SMPN 2 Bukit Kemuning masih perlu ditingkatkan, belum memanfaatkan potensi peserta didik untuk belajar aktif sehingga

Penyusunan Laporan Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III (D3) Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik

Berdasarkan hasil penelitian maka tindakan menurunkan nyeri haid yang mudah dilakukan responden yang mengalami dismenore yaitu melakukan hidroterapi.hidroterapi ini

Prinsip pembelajaran tematik lebih menekankan pada konsep belajar sambil melakukan sesuatu (praktik secara langsung). Sehingga guru perlu mengemas atau merancang

Bakteri dapat berperan sebagai bioindikator untuk menentukan kualitas perairan laut yang belum tercemar atau sudah tercemar oleh limbah domestik dan industri.. Magos