('I")"'O U)
セ」@
<0-DAFTAR lSI
01
KATA PENGM HAR03
BAB I. PENDAHULUAN03 Latar Belakang 04 Falsafah 05 Isu Strategis 06 Dasar Hukum
11
BAB 2 PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT 13 Pengertian PKRS13 Tujuan PKRS 14 Sasaran PKRS
15
BAB 3 . STAN DAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT15 Standar 1.Kebijakan Manajemen
16 Standar 2.Kajian Kebutull an Masyarakat- Rumah Sakit 1G Standar·3.Pemberdayaan Masyarakat Rumah Sakit 17 Standar 4.Rumah Sakit Melaksanakan Bina Suasana Untuk
Mendukung Kegiatan Pemberdayaan. 17 Standar 5.Kemitraan
18 Standar 6.Rumah Sakit Yang Mewujudkan Tempat Kerja Sehat
19
BAB 4. PEMANTAUAN DAN EVALUASI21
BAB 5. PENUTUPKatal og Dalam Terbltan . Kementerian Kesehatan RI
6 13
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI Sekretariat JenderalInd
Standar promosi kesehatan rumah sakit,-'
s
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI 2011IS BN: 978·602·235·048-4
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2009 dinyatakan bahwa untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan pendekatan pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan . Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang termasuk dalam Subsistem SKN .
Fungsi rumah sakit adalah melakukan upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat, di mana promosi kesehatan merupakan salah satu upaya pelayanan yang harus dilaksanakan . Untuk itu, maka Keputusan Menteri k・ウセィ。エ。ョ@ Nomor 1114/ MENKES/SK/
VIII
2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah juga mencakup pedoman (umum) tentang pelaksanaan promosi' kesehatan di rumah sakit.Reformasi perumahsakitan di Indonesia sangat diperlukan untuk
meningkatkan pelayanan prima rnengingat masih banyaknya rumah sakit yang hanya menekanl<an pelayanannya kepada aspek kuratif dan rehabilitatif. Reformasi perumahsakitan harus diarahkan kepada dua hal penting,
yaitu:
Standar Promosi Kesehatan
• Perubahan orientasi rumah sakit ke arah peningkatan perhatian t erhadap upaya-upaya promotif, sehingga rumah sakit menjadi Rumah Sakit yang mempromosikan kesehatan (Health Promoting Hospital).
• Peningkatan sumber daya rumah sakit, yang meliputi peningkatan sumber daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dan peningkatan sumber daya lain (organisasi, dana, sarana, dan peralatan) menjadikan Rumah Sakit yang mengedepankan upaya pencegahan .
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS) bertujuan meningkatkan edukasi masyarakat rumah sakit termasuk pasien dan keluarga selain pengunjung rumah sakit, tentang pentingnya menjaga kesehatan. Oleh karen a itu , kegiatan Promosi Kesehatan merupakan bag ian yang tidak terpisahkan dari program pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Kementerian Kesehatan akademisi dari FKM UI, PERSI , KARS dan organisasi profesi, telah mengembangkan Standar Promosi Kesehatan Rumah Sakit yang merupakan adaptasi dari buku Standards for Health Promotion in Hospitals-WHO. Standar PKRS ini dapat menjadi acuan masing-masing rumah sakit dalam perencanaan kegiatan Promosi Kesehatan .
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Standar PKRS ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, September 2011
Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan
dr. Lily S Sulistyowati, MM
Standar Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
Latar Belakang
Di masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit, yaitu hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian yang bersangkutan diberi pengobatan. Dalam keadaan yang memerlukan, si sakit diravyat di rumah sakit. Sesudah sembuh dipulangkan , lalu kambuh dengan penyakit yang sam a sehingga yang bersangkutan dirawat kembali di rumah sakit. Demikian siklus ini berlangsung terus , kemudian disadari , bahwa untuk memelihara kesehatan masyarakat diperlukan suatu rangkaian usaha yang lebih luas, di mana perawatan dan pengobatan di rumah sakit hanyalah salah satu bag ian keeil dari rangkaian usaha tersebut.
Efektivitas suatu pengobatan , selain dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan yang ada serta sikap dan keterampilan para pelaksananya, juga
Slandar Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola hidup pasien dan keluarganya, Selain itu, tergantung juga pada kerjasama yang positif antara petugas
kesehatan dengan pasien dan keluarganya, Kalau pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan tentang cara-cara penyembuhan dan pencegahan penyakit, serta keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara positif, maka hal ini akan membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya,
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS) berusaha mengembangkan
pengertian pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya , Selain itu, Promosi kesehatan di Rumah Sakit juga berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien , keluarga, dan pengunjung rumah sakit untuk berperan secara positif dalam usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu, Promosi Kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Falsafah
Setiap tindakan manusia selalu memiliki dasar filo sofi yang sering tidak disadari. Dasar pemikiran yang muncul dari filosofi tersebut merupakan pendorong kuat terhadap semua tindakannya, Filosofi yang melandasi Promosi Kesehatan dl Rumah Sakit ialah setiap individu atau kelompok mempunyai hak dan potensi untuk menentukan pili han mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kesehatannya, karena sebagian besar masalah kesehatan muncul akibat dari perilaku individu atau kelompok itu sendiri . Ha ini ditambah dengan insting pad a individu atau kelompok untuk mempertahankan diri , merupakan dasar yang kuat untuk melibatkan individu atau kelompok dalam memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi,
Stan dar Promosl Kesehatan
RlJmah Saklt
Rumah sakit dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan setiap orang agar bisa mengendalikan dan memperbaiki kesehatan dirinya serta menjadikan rumah sakit sebagai tempat kerja yang sehat. Hal ini bertujuan untuk menjamin dan menjaga keselamatan hid up pasien, staf, pengunjung dan masyarakat.
Isu Strategis
Promosi Kesehatan di Rumah sakit telah diselenggarakan sejak tahun 1994 dengan nama Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). Seiring dengan perkembangannya, pada tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk pengembangan PKRS seperti penyusunan pedoman PKRS , advokasi dan sosialisasi PKRS kepada Direktur rumah sakit pemerintah, pelatihan PKRS , pengembangan dan distribusi media serta pengembangan model PKRS antara lain di Rumah sakit Pasar Rebo di Jakarta dan Rumah Sakit Syamsuddin, SH di Sukabumi. Namun pelaksanaan PKRS dalam kurun waktu lebih dari 15 tahun belum memberikan hasil yang maksimal dan
kesinambungannya di rumah sakit tidak terjaga dengan baik tergantung pada kuat tidakn)£3. komitmen Direktur rumah sakit
Berdasarkan hal tersebut , beberapa isu strategis yang muncul dalam Promosi Kesehatan di Rumah Sakit, yaitu:
1. Sebagian besar Rumah sakit belum menjadikan PKRS sebagai salah satu kebijakan upaya pelayanan Kesehatan di Rumah sakit.
2. Sebagian besar Rumah sakit belum memberikan hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang pencegahan dan pengobatan yang berhubungan dengan penyakitnya.
Standar Promosl Kesehatan Rumah Sakit
3. Sebagian besar Rumah sakit belum mewujudkan tempat kerja yang aman, bersih dan sehat.
4. Sebagian besar Rumah sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat preventif dan promotif.
Dasar Hukum
1. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan a. Pasal7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab.
b. Pasal8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.
C. Pasal10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial.
d. Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tinginya.
e. Pasal17
Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap
informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Standar Promosi Kesehalan Rumah Saklt
f. Pasal18
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
g. Pasal47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu , menyeluruh, dan berkesinambungan .
h. Pasal 55
1) Pemerintah wajib menetapkan standar mutu pelayanan kesehatan 2) Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan peraturan Peraturan Pemerintah.
i. Pasal62
1) Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/ atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan informasi , atau kegiatan lain untuk menunjang tercapainya hidup sehat.
2) Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh Pemerintah , pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat untuk menghindari atau mengurangi risiko, masalah dan dampak buruk akibat penyakit.
3) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin dan menyediakan fasilitas untuk kelangsungan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
4) Ketentuan lebih lanjut tentang upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit diatur dengan Peraturan Menteri.
Standar Promosi Kesehatan Rumah Sakjt
j. Pasal115
1) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan 2) Pemerintah Daerah waj ib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di
wilayahnya.
k. Pasal168
1) Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi kesehatan.
2) Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor. 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah .
2. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit a. Pasal1
Rumah sakit adalah institu si pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyed iakan pelayanan rawat inap , rawat jalan, dan gawat darurat.
b. p。ウセQT@
Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
c. Pasal 10, ayat 2
Bangunan Rumah sakit paling sedikit terdiri atas ruang, butir m) ruang penyuluhan kesehatan masyarakat Rumah sakit.
d. Pasal29
Setiap Rumah sakit mempunyai kewajiban; butir a) memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah sakit kepada masyarakat.
e. Pasal32
Setiap pasien mempunyai hak, butir d) memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/ MENKES/SKlII/ 201 0 tentang Penetapan Road Map Reformasi Kesehatan Masyarakat, dimana hal ini tidak terpisahkan dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014. Salah satu Prioritas Reformasi Kesehatan yang dimaksud adalah Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Classs Hospital).
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 659/ Menkes/ perNIII/ 2009 tentang Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia( World Class Hospital).
Standar Promosi Kesehatan
Rumah Saklt
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil' dan
merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian
khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak,
lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.
Oleh karena itu Kementerian Kesehatan menetapkan visi yaitu "Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan ". Dalam mencapai visi tersebut
Kementerian Kesehatan juga menetapkan 4 misi yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Kesehatan serta
memperhatikan pencapaian Prioritas Nasional Bidang Kesehatan (PNBK),
maka akan dilaksanakan beberapa strategi antara lain
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat
madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan
global.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu
dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya
promotif dan preventif.
Rumah sakit merupakan saran a kesehatan yang termasuk dalam Subsistem
Upaya Kesehatan . Rumah sakit tidak boleh dipandang sebagai suatu entitas
yang terpisah dan berdiri sendiri dalam sektor kesehatan. Peran rumah
Slandar Promosi Kesehatan 11
sakit adalah mendukung pelayanan kesehatan dasar melalui penyediaan
fasilitas rujukan dan mekanisme bantuan. Menurut WHO, "Rumah sakit harus
terintegrasi dalam sistem kesehatan dimana ia berada. Fungsinya adalah
sebagai pusat sumber daya bagi peningkatan kesehatan masyarakat di
wilayah yang bersangkutan." Reformasi perumahsakitan di Indonesia sangat
diperlukan mengingat masih banyaknya rumah sakit yang hanya menekankan
pelayanannya kepada aspek kuratif dan rehabilitatif saja. Padahal keadaan ini
menyebabkan rumah sakit menjadi sarana kesehatan yang 'elit' dan terlepas
dari sistem kesehatan dimana ia berada.
Penerapan paradigma di atas akan sangat berpengaruh terhadap pendekatan
yang harus dilaksanakan dalam promosi kesehatan. Untuk itu pengembangan
promosi kesehatan di rumah sakit perlu dilakukan sesegera mungkin . Untuk
mempercepat upaya PKRS menjadi bagian dari upaya pelayanan kesehatan
Rumah sakit maka PKRS dirasa penting menjadi salah satu penilaian dalam
Akreditasi Rumah sakit. Oleh karena itu, dibutuhkan standar PKRS yang
dapat dijadikan acuan dalam penyusunan instrumen akreditasi Rumah sakit di
Indonesia.
12 Slander Promosl Kesehatan
Pengertian PKRS
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah upaya Rumah Sakit untuk
meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok
masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan
dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri
dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan ,
dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya
mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan .
Tujuan PKRS
Terciptat:1ya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat melalu i perubahan pengetahuan , sikap dan perilaku pasien RS
serta pemeliharaan lingkungan RS dan termanfaatkannya dengan baik
semua pelayanan yang disediakanRS.
Standar Promosi Kesehalan 13
Sasaran PKRS
Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah masyarakat di rumah sakit, yang terdiri dari
• Petugas • Pasien
• Keluarga Pasien • Pengunjung
• Masyarakat yang tinggal/berada di sekitar rumah sakit
14 Standar Promosi Kesehatan
STANDAR 1,
KEBIJAKAN MANAJEMEN
Organisasi Rumah Sakit harus memiliki kebijakan tertulis untuk
PKRS ."Kebijakan
ini
diimplementasikan sebagai bag ian dari
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
Rumah Sakit secara keseluruhan .
Tujuan:
Adanya dukungan kebijakan untuk pelaksanaan PKRS
sebagai bagian integral peningkatan kualitas manajemen
organisasi.
Standar Promosl Kesehatan 15
Elemen:
1 . 1 Rumah Sakit memiliki kebijakan tertulis ten tang PKRS .
1.2 Rumah Sakit membentuk unit kerja PKRS. 1.3 Rumah Sakit memiliki tenaga pengelola
PKRS .
1.4 Rumah Sakit memiliki alokasi anggaran untuk pelaksanaan PKRS.
1.5 Rumah Sakit memiliki perencanaan PKRS secara berkala.
1.6 Rumah Sakit memiliki saranaiperalatan untuk pelaksanaan PKRS.
1.7 Rumah Sakit mensosialisasikan PKRS di seluruh jajaran Rumah sakit.
1.8 Rumah Sakit meningkatkan kapasitas tenaga pengelola PKRS.
1.9 Rumah Sakit melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PKRS .
STANDAR 2.
KAJIAN KEBUTUHAN
MASYARAKAT RUMAH SAKIT
Rumah Sa kit melakukan kajian kebutuharl Promosi Kesehatan untuk pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit.
Tujuan:
Diperolehnya gambaran ten tang informasi yang
16 Standar Promosl Kesehatan
Rumah Saki!
dibutuhkan pasien, keluarga pasien, pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit sebagai dasar
pelaksanaan Promosi Kesehatan.
Elemen:
1.1 Rumah sakit memiliki instrumen kajian kebutuhan informasi dari pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, serta media komunikasi yang sesuai untuk mereka.
1.2 Rumah sakit melakukan kajian kebutuhan
informasi dari pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, serta media komunikasi yang sesuai untuk mereka.
1 .3 Rumah sakit memiliki rumusan informasi yang dibutuhkan pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, serta media komunikasi yang sesuai untuk mereka .
STANDAR 3.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
RUMAH SAKIT
Tujuan:
Meningkatnya daya dan peran peran serta masyarakat rumah sakit dalam mencegah dan atau mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.
Elemen:
1.1 Rumah sakit mewajibkan para petugas rumah sakit melakukan pemberdayaan masyarakat selama bertugas dalam aspek-aspek kuratif, rehabilitatif, preventif, dan promotif.
1.2 Rumah sakit menyediakan akses di setiap unit pelayanan untuk merespon kebutuhan informasi pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit. 1.3 Rumah sakit berperan aktif dalam
memberdayakan masyarakat di sekitar rumah sakit melalui pengorganisasian masyarakat.
-STANDAR 4.
RUMAH SAKIT MELAKSANAKAN
BINA SUASANA UNTUK
MENDUKUNG KEGIATAN
PEMBERDAYAAN.
Rumah sakit menjamin tempat kerja yang aman, bersih dan sehat. Oleh karena itu Rumah sakit memastikan upaya-upaya
. yang menyangkut kebersihan dan [/ elengkapan sarana prasarana yang ada untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Tujuan:
Rumah sakit menciptakan suasana yang kondusif agar pasien, keluarga pasien, pengunjung, dan masyarakat sekitar rumah sakit untuk mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat.
Elemen:
1 .1 Rumah sa kit memanfaatkan ruangan dan halaman rumah sakit untuk memasang Imenayangkan berbagai media komunikasi . 1.2 Rumah sakit memanfaatkan individu/kelompok
di luar rumah sakit untuk bin a suasana.
1.3 Rumah sakit memanfaatkan media massa untuk bina suasana.
STANDAR 5.
KEMITRAAN
Rumah sakit menggalang kemitraan dengan sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya dalam upaya meningkatkan pelaksanaan PKRS baik di dalam maupun di luar gedung.
Tujuan:
Terjalin kerjasama dengan mitra terkait untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan PKRS.
Elemen :
1 . 1 Rumah sakit mengidentifikasi mitra potensial dalam rangka menggalang kemitraan berkaitan dengan pelaksanaan promosi kesehatan.
1.2 Rumah sakit mempunyai jejaring kemitraan dengan sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya.
1.3 Rumah sakit melaksanakan program kerjasama kemitraan dengan sektor lain, organisasi kemasyarakatan , swasta, dan dunia usaha lainnya.
STANDAR 6.
RUMAH SAKIT YANG
MEWUJUDKAN TEMPAT
KERJA SEHAT
Rumah sakit mewujudkan lingkungan tempat kerja/pelayanan yang aman, bersih dan sehat, serta menjamin kecukupan sarana dan prasarana untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
18 Standar Promosl Kesehatan Rumah Saklt
Tujuan:
Terwujudnya tempat kerja yang aman , bersih dan sehat bagi masyarakat Rumah sakit.
Elemen:
1.1 Rumah sakit menjamin terjaganya keamanan, kebersihan, dan kesehatan lingkungan rumah sakit .
1.2 Rumah sakit menyediakan saran a dan prasarana untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan secara memadai. 1 .3 Rumah sakit dinyatakan sebagai kawasan
Pemantauan dan Evaluasi dilakukan berdasarkan Standar
Promosi Kesehatan di Rumah sakit , seperti yang telah
dijelaskan pada BAB
III. Pemantauan dilakukan terhadap
perkembangan dari masukan (input) , proses, dan keluaran
(output). Evaluasi dilakukan terhadap dampak dari PKRS
yang telah diselenggarakan.
Standar Promasl Kesehalan 19
A. Indikator masukan (Input)
Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa komitmen, sumberdaya manusia, sarana/peralatan, dan dana.
B. Indikator Proses
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PKRS yang meliputi PKRS untuk pasien, PKRS untuk klien sehat, dan PKRS di luar gedung.
C. Indikator Keluaran (Output)
Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan baik secara umum maupun secara khusus.
D. Indikator dampak
Indikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya PKRS yaitu berubahnya pengetahuan, sikap dan perilaku pasien rumah sakit, serta terpeliharanya lingkungan rumah sa kit dan dimanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan rumah sakit. Oleh sebab itu kondisi ini sebaiknya dinilai setelah PKRS berjalan beberapa lama yaitu melalui upaya evaluasi.
Secara rinci, indikator masukan, proses, keluaran dan dampak dapat dilihat pada buku Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1426/Menkes/SK 1X11/2006 (terlampir).
20 Standar Promosi Kesehatan
Stan dar Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) ini disusun
agar menjadi acuan dalam pengembangan kegiatan PKRS
dan pengembangan Akreditasi Rumah Sakit yang
berhubu.ngan dengan promosi kesehatan. Standar ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Petunjuk
Teknis Promosi Kesehatan Rumah sakit (PKRS) sesuai
keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1426/ Menkes/ SKI
XII/ 2006
Standar Promosi Kesehatan 21
Tim penyusun
Penanggung Jawab: dr. Lily S.Sulistyowati, MM
Penyusun:
Ora. Ruflina Rauf, SKM, M .Si Or.lr. Bambang Setiaji, SKM, M.Kes Andi Sari Bunga Untung, SKM, MSc.PH
Kontributor:
Dr. Bambang Hartono, M .Sc Dr. Kodrat Pramudho, SKM , M.Kes
Ora. Zuraida SKM, MPH Dr. Dian Ayubi, SKM, MOIH,
dr. MGS.Johan T Saleh Dr. Sri Handono Poniwati Y, SKM Widyaningsih dr. Elzarita Arbain, M.Kes
Org.Enizar,
Ora. Hafni Rochmah, M.PH Marsuli, S.Sos, M.Kes Intan Endang, SKM, M.Kes
Yussiana Elza, SKM, M .Si drg. Yusra, M.Kes drg . Roswita Siregar Riza Afriani Margaresa, SKM Raden Oanu Ramadityo, S. Psi
or
I
セ@
g
セ@ 1 = 0 0iNiGiMセ@
fTl _ 0
ru - l l )
1 = . . ,
ru=-0 = " ,-lI
=",
iセo@
<Il = - 0
I'-
=00
a- __"
Z = m