RANCANG BANGUN APLIKASI EVALUASI DATA
PRODUKSI PADA DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO
TUGAS AKHIR
Program Studi Sistem Informasi
Oleh:
Yusron Alifi 09.41010.0092
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
x
Halaman
ABSTRAK………..vii
KATA PENGANTAR………....viii
DAFTAR ISI………....x
DAFTAR TABEL………..xiv
DAFTAR GAMBAR………...xix
DAFTAR LAMPIRAN………xxiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Gambaran Umum Instansi ... 7
2.2 Aplikasi ... 9
2.3 Informasi dan Data ... 9
2.4 Evaluasi ... 10
2.5 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 12
xi
2.5.4 Construction ... 17
2.5.5 Testing dan Implementasi ... 18
2.6 Blackbox Testing ... 19
2.7 Programming Hypertext Processor (PHP) ... 19
2.8 Hypertext Markup Language (HTML) ... 21
2.9 MySQL ... 21
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 22
3.1 Elisitasi Kebutuhan (Requirement Elicitation)... 23
3.2 Identifikasi dan Analisis Permasalahan ... 24
3.2.1 Alir Proses Mencatat Data Produksi Bulanan ... 26
3.2.2 Alir Proses Evaluasi ... 28
3.2.3 Alir Proses Persetujuan Usulan Kegiatan Evaluasi ... 30
3.3 Analisis Permasalahan ... 32
3.3.1 Analisis pada Alir Proses Mencatat Laporan Produksi Bulanan ... 32
3.3.2 Analisis pada Alir Proses Evaluasi ... 33
3.3.3 Analisis pada Alir Proses Persetujuan Usulan Kegiatan Evaluasi ... 33
3.4 Solusi Permasalahan ... 33
3.4.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirement)... 33
3.4.2 Desain Sistem (Software Design) ... 48
3.4.3 Diagram Jenjang ... 71
xii
3.4.7 Struktur Basis Data ... 86
3.4.8 Desain Interface ... 91
3.4.9 Desain Uji Coba Fungsional ... 116
3.4.10 Desain Uji Coba Non-Fungsional ... 124
3.4.11 Desain Arsitektur ... 125
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 127
4.1 Implementasi Sistem ... 127
4.2 Penjelasan Penggunaan Aplikasi ... 127
4.2.1 Pengguna Sebagai Staf Statistik Bidang Kelautan ... 128
4.2.2 Pengguna Sebagai Staf Statistik Bidang Perikanan ... 135
4.2.3 Pengguna Sebagai Staf Statistik Bidang Pengawasan ... 148
4.2.4 Pengguna Sebagai Kasubag Evaluasi dan Perencanaan ... 153
4.2.5 Pengguna Sebagai Kepala Bidang Kelautan ... 174
4.2.6 Pengguna Sebagai Kepala Bidang Perikanan ... 176
4.2.7 Pengguna Sebagai Kepala Bidang Pengawasan ... 178
4.3 Uji Coba Fungsional dan Non-Fungsional ... 180
4.3.1 Uji Fungsional dan Non-Fungsional Staf Statistik Bidang Kelautan . 180 4.3.2 Uji Fungsional dan Non-Fungsional Staf Statistik Bidang Perikanan 182 4.3.3 Uji Fungsional dan Non-Fungsional Staf Statistik Pengawasan ... 184
xiii
4.3.7 Uji Fungsional dan Non-Fungsional Kepala Bidang Pengawasan ... 192
4.4 Evaluasi ... 193
4.4.1 Proses Evaluasi Dinas Kelautan dan Perikanan Situbondo ... 194
BAB V PENUTUP ... 195
5.1 Kesimpulan ... 195
5.2 Saran ... 195
DAFTAR PUSKATA………196
BIODATA PENULIS………....197
1 1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat
dalam sebagian besar kegiatan manusia, salah satunya di dalam bidang bisnis
perusahaan maupun instansi pemerintahan. Dengan masuknya teknologi informasi
dalam kegiatan bisnis dapat membantu dalam menjalankan proses bisnisnya.
Namun masih ada beberapa perusahaan maupun instansi pemerintahan yang
masih belum memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang ada saat ini.
Seperti halnya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo yang mana
dalam menjalankan proses bisnisnya masih belum memanfaaatkan kemajuan
teknologi informasi yang ada saat ini. Instansi ini masih secara manual dalam
proses pencatatan, pelaporan dan evaluasi laporan produksi.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo adalah sebuah
instansi pemerintah yang bertugas membantu bupati dalam melaksanakan
kewenangannya di sektor kelautan dan perikanan Kabupaten Situbondo. Instansi
ini memilki tugas mengelola hasil sumber daya kelautan dan perikanan di
Kabupaten Situbondo. Setiap tahunnya instansi ini memilki target yang harus
dicapai khususnya untuk hasil produksi sumber daya kelautan dan perikanan.
Dalam melakukan evaluasi hasil produksi sumber daya kelautan dan
perikanan dimulai dengan melakukan survei data produksi setiap bulannya yang
meliputi 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo, kemudian data survei
Bidang Perikanan, dan Bidang Pengawasan. Tugas survei ini dilaksanakan oleh
petugas lapangan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Situbondo.
Kemudian setelah data survei diterima sesuai setiap bidang, staf Bagian
Statistik dari setiap bidang bertugas membuat laporan perbulan dan triwulan dari
data survei tersebut menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel, setelah itu
laporan bulanan dan triwulan dari setiap bidang akan diserahkan pertriwulan ke
Sub Bagian Evaluasi dan Perencanaan dalam bentuk cetak.
Setelah laporan produksi bulanan dan triwulan diterima oleh Sub Bagian
Evaluasi dan Perencanaan, bagian ini akan memantau laporan produksi triwulan
dengan cara membandingkan hasil capaian produksi dengan target apakah sudah
mencapai jumlah target ditentukan. Setelah itu akan dilakukan evaluasi dengan
melihat jumlah produksi perwilayah kecamatan mana saja yang potensial dan
tidak untuk hasil produksi kelautan dan perikanan. Proses evaluasi dilakukan
dengan cara membuat usulan kegiatan evaluasi setiap triwulan, yang kemudian
usulan kegiatan tersebut akan disampaikan kepada Kepala Bidang. Kepala Bidang
disini bertugas dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi yang diusulkan oleh sub
Bagian Evaluasi dan Perencanaan.
Kendala yang dialami Dinas Kelautan dan Perikanan Situbondo saat ini,
sering mengalami keterlambatan dalam pencatatan dan pelaporan laporan
produksi bulanan dari setiap staf Statistik Bidang yaitu: Bidang Kelautan, Bidang
Perikanan, dan Bidang Pengawasan kepada Sub Bagian Evaluasi dan
Perencanaan. Dikarenakan pencatatan masih manual dengan Aplikasi Microsoft
Office Excel dan sering mengalami kehilangan berkas laporan, sehingga harus
evaluasi sehingga pelaksanaan kegiatan evaluasi pun menjadi terlambat. Karena
untuk melakukan evaluasi sendiri membutuhkan waktu lebih karena harus analisa
data produksi yang cukup banyak dan masih dalam bentuk tabel data.
Berdasarkan permasalahan diatas, dibuatkan perancangan sebuah aplikasi
evaluasi data produksi pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo.
Aplikasi ini mampu membantu staf Statistik Bidang dan Kasubag Evaluasi dan
Perencanaan dalam proses pencatatan, pelaporan, dan evaluasi. Jadi pihak staf
Statistik Bidang dapat melakukan pencatatan dan pelaporan tanpa harus
kehilangan data, karena data tersimpan secara terpusat ke sebuah database.
Aplikasi ini juga membantu Kasubag Evaluasi dan Perencanaan dalam melakukan
evaluasi setiap triwulan dengan menampilkan grafik laporan jumlah produksi
pertahun, pertriwulan, perbulan, dan perkecamatan untuk setiap bidang. Dengan
adanya aplikasi tersebut diharapkan Dinas Kelautan dan Perikanan Situbondo
dapat melakukan evaluasi hasil produksi kelautan dan perikanan dengan tepat
waktu tanpa harus kehilangan berkas-berkas laporan produksi lagi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka
diperoleh suatu rumusan masalah yaitu bagaimana merancang dan membangun
Aplikasi Evaluasi Data Produksi pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Situbondo.
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan aplikasi evaluasi pada Dinas Kelautan dan Perikanan
yang dibahas tidak melebar. Adapun batasan permasalahan dalam aplikasi ini
adalah sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini hanya bersangkutan dengan staf Statistik Bidang, sub
Bagian Evaluasi dan Perencanaan, dan Kepala bidang.
2. Data yang diolah meliputi:
a. Data produksi perikanan tangkap
b. Data produksi budidaya perikanan
c. Data produksi pembenihan
d. Data produksi pengolahan hasil perikanan
e. Data tindak pelanggaran di laut
3. Pada penelitian hanya membahas pelaporan dari staf Statistik Bidang ke sub
Bagian Evaluasi dan Perencanaan.
4. Pada penelitian ini hanya membahas proses evaluasi oleh Kasubag Evaluasi
dan Perencanaan kepada Kepala Bidang dan tidak membahas proses tindak
lanjut dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yaitu, menghasilkan rancang bangun aplikasi yang
dapat membantu dalam evaluasi data produksi pada Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Situbondo.
1.5 Manfaat Penelitian
Pembuatan aplikasi evaluasi dinas kelautan dan perikanan ini diharapakan
1. Sub Bagian Evaluasi dan Perencanaan
Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Perencanaan dapat lebih mudah dalam
melakukan evaluasi laporan produksi perbulan, pertriwulan, dan pertahun
untuk setiap bidang dengan informasi yang mudah dipahami.
2. Bagian Statistik Bidang
Membantu staf Statistik Bidang dalam melakukan pencatatan dan rekap data
dari petugas lapangan dan mempercepat proses pelaporan data perbulan,
pertriwulan ke Bagian Evaluasi dan Perencanaan.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan dijabarkan dalam
setiap bab dengan pembagian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, permasalahan yang
ada, batasan masalah serta sistematika penulisan yang berisi
penjelasan singkat pada masing-masing bab.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang merupakan teori dasar
dari teori yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan.
Teori-teori tersebut antara lain: Aplikasi, Dinas kelautan dan perikanan, dan
Evaluasi.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang analisis, perancangan sistem, yaitu Context
Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Conceptual Data Model
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Pada bab ini akan dibahas tentang cara pengggunaan sistem yaitu
merupakan hasil rancangan dengan menggunakan data yang
dibutuhkan dan pengujian dari program yang telah dibuat. Pengujian
akan dilakukan untuk memastikan apakah aplikasi yang dibuat sudah
sesuai.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari penggunaan
7 2.1 Gambaran Umum Instansi
Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kabupaten yang memiliki
potensi kelautan dan perikanan yang besar. Di Situbondo terdapat 13 kecamatan
yang merupakan kecamatan berpantai total panjang adalah ± 150 Km.
Berdasarkan pada potensi sumber daya alam yang ada, maka
pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Situbondo
mengusahakan potensi kelautan dan perikanan menjadi kegiatan ekonomi yang
perlu dipacu melalui peningkatan investasi dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan
hidup agar mampu memberikan sumbangan yang lebih besar pada upaya
Pembangunan Nasional, khususnya pembangunan di Kabupaten Situbondo.
Dinas Kelautan dan Perikanan Situbondo terletak di Jl. Basuki Rachmad
No.107A, 68322 Situbondo. Dinas Kelautan dan Perikanan Situbondo sendiri
memiliki kurang lebih 60 karyawan. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Situbondo mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
kewenangannya di bidang Kelautan dan Perikanan.
Instansi ini memilki tiga bidang, yang mana tiap bidang memiliki tugas
pokok sendiri. Berikut tugas pokok yang dimiliki tiap bidang adalah:
a. Bidang perikanan, memiliki tugas pokok dalam budidaya perikanan,
b. Bidang pengawasan sumber daya perairan, bertugas dalam pengendalian
sumber daya perairan, penyediaan sarana dan prasaran pengawasan, dan
pengawasan usaha perikanan.
c. Bidang kelautan, bertugas dalam pemanfaatan sumber daya kelautan
danpengembangan pesisir, penyediaan sarana dan prasarana penangkapan,
dan konservasi.
Adapun bagan struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Situbondo, tampak dalam Gambar 2.1:
2.2 Aplikasi
Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani
kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, permainan,
pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir manusia
lakukan (Pramana 2005, 19).
2.3 Informasi dan Data
Data adalah sebuah kebenaran atau kenyataan, contoh nama pegawai,
order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006)
Informasi adalah sekumpulan kebenaran atau kenyataan yang terorganisir
sedemikian rupa yang menyebabkan mereka memiliki nilai tambah daripada
kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)
Gambar 2.2 Perubahan Data menjadi Informasi (Sumber: Stair, 2006)
Untuk menjadi bernilai bagi manager dan pembuat keputusan, informasi
seharusnya memiliki karakteristik seperti di bawah ini:
1. Akurat
informasi yang akurat adalah informasi yang bebas dari error. Dalam
beberapa kasus, informasi yang tidak akurat dihasilkan karena data yang
digunakan pada pemrosesan tidak akurat. Transformasi (menggunakan pengetahuan dengan memilih, mengorganisir, dan manipulasi data)
2. Relevan
Informasi yang relevan penting bagi pembuat keputusan. Istilahnya, informasi
bahwa harga kayu turun, tidak relevan bagi pabrik chip computer.
3. Simpel
Informasi seharusnya juga simple, tidak terlalu rumit. Informasi yang
mutakhir dan detil mungkin tidak dibutuhkan. Kenyataan, informasi yang
berlebih dapat menyebabkan overload informasi, dimana para pembuat
keputusan mempunyai informasi berlebih dan tidak bisa menentukan mana
yang penting.
4. Tepat Waktu
Informasi yang tepat waktu adalah informasi yang ada pada saat yang
dibutuhkan.
5. Aman
Informasi seharusnya aman dari jamahan pengguna yang tidak berhak.
2.4 Evaluasi
Evaluasi adalah upaya menilai kualitas program dan hasil-hasilnya secara
berkala dengan menggunakan pendekatan yang tepat. Evaluasi penelitian berarti
upaya menggali informasi terhadap proses dan hasil penelitian untuk menilai
kualitasnya dengan menggunakan pendekatan yangt tepat. (Hedwig, 2007)
Dinas Kelautan dan Perikanan Situbondo melakukan evaluasi data
produksi dengan membandingkan hasil capaian produksi dan target produksi yang
sudah ditentukan dengan periode pertahun, pertriwulan, dan perbulan. Data yang
Perikanan Situbondo diperoleh dari data survei petugas lapangan setiap bulannya
ke 13 kecamatan Kabupaten Situbondo, yang meliputi:
1. Data Bidang Kelautan:
a. Data Produksi Perikanan Tangkap
2. Data Bidang Perikanan:
a. Data Produksi Budidaya KJA
b. Data Produksi Budidaya Kolam
c. Data Produksi Budidaya Tambak
d. Data Produksi Pembenihan
e. Data Produksi Olahan Ikan
3. Data Bidang Pengawasan:
a. Data Konflik Nelayan
Adapun target produksi yang digunakan berdasarkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Situbondo adalah sebagai
berikut:
1. Data Perikanan Tangkap (2% meningkat pertahun)
2. Data Budidaya Tambak (2% meningkat pertahun)
3. Data Budidaya Keramba Jaring Apung (10% meningkat pertahun)
4. Data Budidaya Kolam (10% meningkat per tahun )
5. Data Pembenihan (10% meningkat per tahun)
6. Data Pengolahan Hasil Perikanan (2% meningkat pertahun)
Berikut adalah perhitungan target yang digunakan untuk menentukan
target produksi pertahun, pertriwulan, dan perbulan dalam satuan ton:
Target pertahun = (total produksi (ton) tahun sebelumnya x target pertahun
(%)) + total produksi (ton) tahun sebelumnya
Target pertriwulan = target pertahun (ton) / 4
Target perbulan = target pertahun (ton) / 12
2.5 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembang sistem atau software Development System Life
Cycle (SDLC) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem
perangkat lunak dengan mengguanakan model-model dan metodologi yang
digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak
sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik)
(Chandra, 2012 : 13).
2.5.1 Elisitasi
Elisitasi atau pengumpulan kebutuhan merupakan aktivitas awal dalam
proses rekayasa perangkat kebutuhan. Sebelum kebutuhan dapat dianalisis,
dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses
elisitasi. Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditujukan untuk
menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan,
pengguna sistem dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan
sistem.
Sejalan dengan proses rekayasa kebutuhan secara keseluruhan, elisitasi
a. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali
batasan-batasan sistem. Proses-proses dalam pengembangan perangkat lunak sangat
ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer tentang
permasalahan.
b. Mengenali siapa saja para stakeholder, yaitu setiap pihak yang memiliki
kepentingan terhadap sesuatu, dimana dalam konteks perangkat lunak adalah
proyek pengembangan perangkat lunak itu sendiri, beberapa yang dapat
dikatakan sebagai stakeholder antara lain adalah konsumen atau klien yang
membayar sistem, pengembang yang merancang, membangun, dan merawat
sistem, dan pengguna yang berinteraksi dengan sistem untuk mendapatkan
hasil kerja mereka.
Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai.
Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi, penggalian high level
goals di awal proses pengembangan sangatlah penting karena brtujuan lebih
terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan stakeholder dari pada solusi yang
dimungkinkan untuk masalah tersebut (Chandra, 2012 : 12-14).
2.5.2 Analisis
Analisis adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan dan sebelum
penting karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan
ditahap selanjutnya (Jogiyanto, 2005: 129- 150).
1. Langkah-langkah analisis sistem
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem.
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut ini:
a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada c. Analyze, yaitu menganalisis sistem
d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis
2. Mengidentifikasi masalah dan analisis
Merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem.
Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk
dipecahkan. Tugas-tugas yang harus dilakukannya adalah sebagai berikut ini.
a. Mengidentifikasi penyebab masalah. b. Mengidentifikasi titik keputusan.
c. Mengidentifikasi personil-personil kunci
3. Memahami kerja dari sistem yang ada
Langkah ke dua dari tahap analisis sistem adalah memahami kerja dari
sistem yang ada. Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci
bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini
4. Menganalisis Hasil Penelitian
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil
penelitian yang telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian sering sulit
dilakukan oleh analis sistem yang masih baru. Pengalaman menunjukkan bahwa
banyak analis sistem yang masih baru mencoba untuk memecahkan masalah tanpa
menganalisisnya.
5. Membuat Laporan Hasil Analisis
Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari
analis sistem dan teamnya adalah membuat laporan hasil analisis. Laporan ini
diserahkan kepada steering commitee yang nantinya akan diteruskan ke
manajemen. Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah:
a) Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan;
b) Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan
dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen;
c) Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen;
d) Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan
selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau
mengehntikan proyek bila dipandang tidak layak lagi) (Jogiyanto, 2005: 130-
149).
2.5.3 Desain
Menurut John Burch & Gary Grudnitski, desain adalah penggambaran,
perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang
Analis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang
diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem
(system flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan
physical system.
Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user
bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja.
Logical model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram arus data (data
flow diagram). (Burch & Grudnitski,1986 : 461)
1. Data Flow Diagram
DFD adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk
menggambarkan arus dari data sistem, sekarang di kenal dengan nama diagram
arus data (data flow diagram). DFD sering digunakan untuk menggambarkan
suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan di kembangkan secara
logika tanpa mempertibangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.
a. External entity
External entity merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat
berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya
yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
b. Data flow
Data flow menunjukkan arus dari data yang berupa masukan untuk
c. Process
Process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin
atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk
dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
d. Data Store
Data store adalah simpanan dari data yang berupa, suatu file database di
sistem komputer, arsip atau catatan manual, dan suatu tabel acuan manual.
2.5.4 Construction
Software construction lebih diartikan sebagai pembuatan detail dari suatu
pekerjaan, menciptakan satu software yang penting yang dikombinasikan dengan
code, proses verifikasi, testing unit, dan testing yang terintegrasi, serta proses
debuging. Software construction lebih sering dihubungkan dengan proses desain
dan proses testing. Hal ini dikarenakan proses tersebut saling ketergantungan satu
sama lain, dimana software construction merupakan keluaran dari desain software
dan juga sebagai masukan dari software testing. Software construction bertipikal
memproduksi volume konfigurasi item yang lebih tinggi dan juga dibutuhkan
dalam mengelola sebuah software proyek(file sumber, isi, test cases, dll)
(England, Wiley & Sons, 2004 : 65-67)
1. Software Contsruction Fundamentals
Pada tahap pertama, dilakukan pendefinisian dasar tetang
prinsip-prinsip yang digunakan dalam proses implementasi seperti minimalisasi
2. Managing Costruction
Bagian ini mendefeinisikan tentang model implementasi yang
digunakan, rencana implementasi, dan ukuran pencapaian dari implementasi
tersebut.
3. Practical Considerations
Bagian ini membahas tentang desain implementasi yang digunakan,
bahasa pemrograman yang digunakan, kualitas dari mplementasi yang dilakukan,
proses pengetesan dan integritas.
Dalam proses pengimplementasian ini, digunakan beberapa aplikasi
pendukung yaitu:
a. Bahasa Pemrograman PHP
b. Database MySQL
2.5.5 Testing dan Implementasi
Tahap ini mendemonstrasikan sistem perangkat lunak yang telah selesai
dibuat untuk dijalankan, apakah telah sesuai dengan kebutuhan yang telah
dispesifikasikan dan dapat diadaptasi pada lingkungan sistem yang baru. Tahapan
ini tertuang dalam suatu dokumen Test Plan, yang dimulai dari membuat Software
Testing fundamentals yang berisi tentang penjelasan penting mengenai
terminology testing, kemudian selanjutnya merancang Test Levels yang terbagi
antara target pengetesan dan objektif dari pengetesan.
Pada tahap berikutnya adalah mendefinisikan Test Techniques, yaitu
tentang bagaimana teknik yang digunakan termasuk dasar-dasar pengetesan
berdasarkan intuisi dan pengalaman serta teknik pengetesan secara teknik coding,
Tahap selanjutnya adalah mendefinisikan Test – Related Measures, yaitu
ukuran-ukuran pencapaian testing yang telah dilakukan untuk kemudian
dievaluasi kembali. Tahap terakhir adalah mendefinisikan test Process yang berisi
tentang aktivitas testing. (England, Wiley & sons, 2004 : 73-74).
2.6 Blackbox Testing
Menurut Rizky (2011), pengertian dari black box testing adalah suatu tipe
testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja
internalnya. Berdasarkan hal tersebut, para tester memandang perangkat lunak
seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tetapi
cukup dikenai proses testing bagian luarnya saja.
Black box testing hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi
dan kebutuhan yang telah ditentukan pada saat awal perancangan. Keuntungan
dari jenis testing ini antara lain:
1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan
teknis di bidang pemrograman.
2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug sering ditemukan oleh
komponen tester yang berasal dari pengguna.
3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun
kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white boxtesting.
2.7 Programming Hypertext Processor (PHP)
Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari
yang ditempatkan di dalam server dan diproses di server. Secara khusus, PHP
dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, PHP dapat
membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, pengguna
dapat menampilkan isi suatu database pada halaman web. Pada prinsipnya PHP
mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti Active Server Page
(ASP), ColdFusion, ataupun Perl. Namun perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya
dapat dipakai secara command line, artinya skrip PHP dapat dijalankan tanpa
melibatkan web server maupun webbrowser. (Kadir, 2008:2)
Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip
Perl yang dapat diamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya,
yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang
disebut “Portable Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal dari PHP.
Pada tahun 1995, Rasmus menciptkan PHP/F1 versi 2. Pada versi inilah
pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Yang
menarik, kode PHP juga dapat berkomunikasi dengan database dan melakukan
perhitungan-perhitungan yang kompleks. Pada saat ini, PHP cukup populer
sebagai peranti pemrograman web, terutama di lingkungan Linux, walaupun
demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis
UNIX, Windows, dan Macintosh. Pada mulanya PHP dirancang untuk
diintegrasikan dengan web server Apache, namun belakangan PHP juga dapat
bekerja dengan web server seperti Personal Web Server (PWS), Internet
2.8 Hypertext Markup Language (HTML)
Hypertext Markup Language (HTML) merupakan salah satu pemrograman
web yang bersifat statis. HTML ini lebih berfungsi untuk mengatur struktur
tampilan web, membuat suatu “link” atau sambungan ke lokasi di internet yang
lain dan aplikasi agar bisa berjalan di halaman web browser yang disimpan dalam
bentuk .html (bagi Sistem Operasi LINUX, UNIX, Macintosh dan Windows 95)
dan .htm (bagi Windows 3.1). (Firdaus, 2007:1)
2.9 MySQL
Database yang menghubungkan script PHP menggunakan perintah query
dan escape character yang sama dengan PHP. PHP memang mendukung banyak
database, tetapi untuk membuat sebuah web yang dinamis selalu up to date,
22 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis
permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang
Bangun Aplikasi Evaluasi pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Situbondo. Sebelum melakukan identifikasi dan analisis permasalahan, telah
dilakukan pengumpulan data yang dilakukan di dinas kelautan dan perikanan
Situbondo.
Setelah dilakukan pengumpulan data melalui proses wawancara dan
observasi, pengolahan data dari hasil observasi, dilanjutkan dengan melakukan
identifikasi dan analisis permasalahan, didapatkan suatu permasalahan yang harus
diselesaikan dengan memberikan solusi terbaik yang sesuai dengan permasalahan
yang ada. Dalam menyelesaikan permasalahan, solusi yang diberikan ialah
dengan membangun aplikasi untuk evaluasi hasil produksi kelautan dan perikanan
dengan web based agar memudahkan dinas kelautan dan perikanan Situbondo.
Dengan web based dapat mempercepat proses pelaporan oleh pihak staf Statistik
dan memudahkan Kasubag Evaluasi dan Perencanaan dalam melakukan evaluasi.
Sehingga usulan kegiatan untuk tindakan evaluasi dapat cepat dilaporkan kepada
Kepala Bidang untuk segera dilaksanakan.
Dalam membangun sebuah aplikasi atau perangkat lunak sebagai solusi
pada permasalahan yang ada di dinas kelautan dan perikanan kabupaten
Situbondo, dikerjakan melalui beberapa tahapan. Berikut tahapannya yang terdiri
3.1 Elisitasi Kebutuhan (Requirement Elicitation)
Elisitasi kebutuhan atau pengumpulan kebutuhan adalah aktivitas awal
untuk proses rekayasa kebutuhan (Requirement Enginering). Proses elisitasi
dilakukan yaitu dengan cara wawancara dan observasi awal, namun yang
dilakukan wawancara hanya kepada stakeholder yang terkait saja. Sebelum
kebuthan dapat dianalisis, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi.
Pada tahapan ini dilakukan penyeleksian data yang diperoleh sehingga dapat
diketahui data-data yang digunakan dan yang tidak digunakan terkait dengan
pengembangan perangkat lunak.
Berikut ini data yang dikumpulkan melalui proses wawancara ataupun
observasi pada dinas kelautan dan perikanan kabupaten Situbondo. Data tersebut
meliputi:
A. Data Produksi Perikanan Tangkap Bulanan
Data ini digunakan untuk pencatatan data produksi perikanan tangkap setiap
bulan yang nantinya akan dibuat rekapan laporan pertriwulan dan digunakan
dalam evaluasi hasil produksi kelautan dan perikanan. Untuk contoh data
dilampirkan pada tabel 1.
B. Data Produksi Budidaya Perikanan Bulanan
Data ini digunakan untuk pencatatan data produksi budidaya perikanan
setiap bulan yang nantinya akan dibuat rekapan laporan produksi
pertriwulan dan digunakan dalam evaluasi hasil produksi kelautan dan
budidaya keramaba jaring apung. Untuk contoh data dilampirkan pada tabel 2.
C. Data Produksi Pembenihan Bulanan
Data ini digunakan untuk pencatatan data produksi pembenihan perikanan
setiap bulan yang nantinya akan dibuat rekapan laporan pertriwulan
produksi dan digunakan dalam evaluasi hasil produksi kelautan dan
perikanan. Untuk contoh data dilampirkan pada tabel 3.
D. Data Produksi Olahan Hasil Perikanan Bulanan
Data ini digunakan untuk pencatatan data produksi olahan hasil perikanan
setiap bulan yang nantinya dibuat rekapan laporan produksi pertriwulan dan
digunakan dalam evaluasi hasil produksi kelautan dan perikanan. Untuk
contoh data dilampirkan pada tabel 4.
E. Data Konflik Nelayan Bulanan
Data ini digunakan untuk pencatatan data konflik nelayan setiap bulan yang
nantinya dibuat rekapan laporan produksi pertriwulan dan digunakan dalam
evaluasi hasil produksi kelautan dan perikanan. Untuk contoh data
dilampirkan pada tabel 5.
3.2 Identifikasi dan Analisis Permasalahan
Identifikasi permasalahan dilakukan pada saat setelah proses wawancara
dilakukan, identifikasi dilakukan sampai menemukan titik permasalahan yang
terjadi pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo. Analisis
menciptakan keefektifan dan keefisiensian bagi dinas kelautan dan perikanan
Kabupaten Situbondo.
Melalui analisis yang dilakukan mulai dari aktivitas survei petugas
lapangan sampai pelaporan dari staf bagian statistik perbidang kepada sub bagian
evaluasi dan perencanaan, diperoleh kesimpulan bahwa permasalahan utama yang
terjadi pada dinas kelautan dan perikanan Kabupaten Situbondo adalah pada staf
bagian statistik dan sub bagian evaluasi dan perencanaan. Dimana instansi ini
mengalami masalah pada pelaporan hasil produksi bulanan, seperti tidak tepatnya
pencatatan yang dilakukan staf bagian statistik perbidang, terkadang tidak tepat
waktunya staf bagian statistik dalam memberikan laporan pertriwulan, yang
menyebabkan dinas kelautan dan perikanan mengalami masalah dalam
pengambilan keputusan untuk evaluasi dan membuat usulan kegiatan evalauasi.
Tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis permasalahan, analisis
permasalahan digunakan untuk mendefinisikan suatu permasalahan dan cara
mengatasi permasalahan tersebut. Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan,
akan dijelaskan mengenai peran (role), tanggung jawab (responsibility), aturan
(rule), kebijakan (policy) serta stakeholder atau pengguna yang terlibat dengan
sistem yang sudah ada saat ini, yaitu Staf Statistik Bidang Kelautan, Staf Statistik
Bidang Perikanan, Staf Statistik Bidang Pengawasan, Kepala Bidang Kelautan,
Kepala Bidang Perikanan, Kepala Bidang Pengawasan, dan Kepala Sub Bagian
Evaluasi dan Perencanaan. Proses evaluasi pada Dinas Kelautan dan Perikanan
Situbondo secara garis besar dimulai dari pencatatan laporan bulanan untuk
evaluasi oleh Kasubbag Evaluasi dan Perencanaan, dan persetujuan usulan
kegiatan evaluasi tindak lanjut oleh Kepala Bidang.
Berikut mengenai peran (role), tanggung jawab (responsibility), aturan
(rule), kebijakan (policy) yang ada pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Situbondo, lebih lengkapnya bisa dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Rule and Policy Berdasarkan Stakeholder
Stakeholder Proses Bisnis Phase Rule Policy
Staf statistik perbidang
Pencatatan data produksi hasil
kelautan dan perikanan bulanan
1 1
Membuat laporan triwulan dari data bulanan dalam bentuk cetak rangkap dua:
1. Laporan rangkap 1 untuk arsip staf statistik perbidang. 2. Laporan rangkap 2
diberikan kepada Sub bagian Evaluasi dan Perencanaan.
-
Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Perencanaan
Evaluasi 2
2
Menerima laporan produksi dan melakukan analisis untuk evaluasi laporan produksi pertriwulan dengan membuat usulan kegiatan evaluasi
Merima usulan kegiatan tindakan evaluasi dan
melaksanakan kegiatan -
3.2.1 Alir Proses Mencatat Data Produksi Bulanan
Berikut ini merupakan proses mencatat data produksi hasil kelautan dan
Menca tat lapora n produksi bulanan
Petuga s Lapangan Staf Statistik
Bidang
Survei bul anan ke set iap kec ama tan Mulai
Data produksi kel auta n dan peri kanan bul anan
Input da ta produksi kel auta n
dan pe rikana n
Draft l aporan produksi peri kanan bul anan
Gambar 3.1Alir Proses Mencatat Data Produksi Bulanan
Adapun penjelasan dari alir proses mencatat data produksi bulanan yang
sesuai dengan Gambar 3.1 dapat dilihat Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Penjelasan Alir Proses Mencatat Data Produksi Bulanan Phase No. olahan hasil perikanan, jumlah konflik nelayan
Proses ini menjelaskan tentang memasukkan data produksi sesuai
perbidangnya setiap bulan oleh Staf Statistik perbidang.
Produksi Triwulan
tentang pembuatan laporan produksi pertriwulan berdasarkan inputan data produksi bulanan dalam bentuk file excel.
Produksi Pertriwualn dan
Bulanan
3.2.2 Alir Proses Evaluasi
Berikut ini merupakan proses evaluasi hasil produksi kelautan dan
perikanan bulanan, bisa dilihat pada Gambar 3.2.
Evaluasi
KaSubBag. Evaluasi dan Pere ncanaan
1
La poran produksi pert riwulan da n
bula nan
Meneri ma la poran produksi pert riwulan dan bul anan
La poran produksi pert riwulan da n
bula nan
Mela kukan ana lisa
Dokumen usula n kegi ata n eval uasi
pert riwulan
2
Mela kukan eva luasi pert riwulan Ta rget produksi
berda sa rkan RPJM
Memba ndingkan hasil capa ian produksi denga n
ta rget ya ng dit entukan
Menghit ung ta rget pe rtahun
dan t riwulan dal am sat aun
ton
Ta rget produksi pert ahun dan triwulan
dal am sat uan ton
3
Adapun penjelasan dari alir proses evaluasi jumlah produksi kelautan dan
perikanan bulanan yang sesuai dengan Gambar 3.2 dapat dilihat Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Penjelasan Alir Proses Evaluasi Phase No.
Proses ini menjelaskan tentang pihak KaSubBag Evaluasi dan Perencanaan menerima laporan produksi
pertriwulan yang diberikan oleh Staf Statistik perbidang
Laporan
Proses ini menjelaskan tentang menganalisis laporan
pertriwulan yang dilakukan oleh KaSubBag Evaluasi dan Perencanaan untuk mengetahui hasil produksi kelautan dan perikanan Kabupaten
Situbondo maupun perkecamatannya
-
3 Membandi
ngkan Triwulan dan Target produksi Berdasarkan RPJM
Proses ini menjelaskan tentang
menghitung target dan
membandingkan hasil capaian produksi triwulan dengan target produksi yang sudah ditentukan, yang mana target tersebut
Phase No. Proses
Nama Proses
Input Proses Output
berdasarkan RPJM Decision Laporan
Produksi Triwulan
Proses ini menjelaskan tentang pengecekan laporan produksi triwulan apakah mencapai target
-
4 Melakuka
n Evaluasi Pertriwula n
Laporan Produksi Triwulan
Proses ini menjelaskan tentang melakukan evaluasi setiap pertriwulan setelah dilakukan analisis
-
Proses ini menjelaskan tentang pembuatan dokumen usulan kegiatan evaluasi pertriwulan yang nanti akan
diserahkan kepada Kepala Bidang
Dokumen Usulan Kegiatan Evaluasi Triwulan
3.2.3 Alir Proses Persetujuan Usulan Kegiatan Evaluasi
Berikut ini merupakan proses persetujuan usulan untuk kegiatan evaluasi,
Persetujuan usulan evaluasi tindak lanjut
Kepala Bidang
2
Dokumen usulan kegiatan evaluasi
pertriwulan
tidak Merevisi
usulan kegiatan evaluasi
Gambar 3.3 Alir Proses Persetujuan Usulan Kegiatan Evaluasi
Adapun penjelasan dari alir proses persetujuan usulan untuk program
kegiatan evaluasi yang sesuai dengan Gambar 3.3 dapat dilihat Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Penjelasan Alir Proses Persetujuan Usulan Evaluasi Tindak Lanjut Phase No.
Proses
Nama Proses Input Proses Output
1 1 Menerima
Proses ini menjelaskan tentang
bagaimana pihak Kepala Bidang menerima
dokumen evaluasi tindak lanjut yang diberikan oleh KaSubBag Evaluasi dan
Phase No. Proses
Nama Proses Input Proses Output
Perencanaan 2 Persetujuan
Usulan
Proses ini menjelaskan tetang persetujuan usulan kegiatan evaluasi oleh Kepala bidang
Dokumen Usulan Kegiatan Evaluasi
3 Pelaksanaan Kegiatan
Dokumen Usulan Kegiatan Evaluasi
Proses ini menjelaskan tentang persiapan pelaksanaan usulan kegiatan evaluasi
-
3.3 Analisis Permasalahan
Setelah diketahui proses atau alir sistem yang dilakukan oleh
masing-masing pengguna, maka proses berikutnya adalah melakukan analisis kebutuhan
yang sesuai dengan proses-proses tersebut. Analisis kebutuhan ini diperlukan
untuk merancang perangkat lunak yang memiliki fungsi-fungsi yang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Analisis ini dilakukan pada setiap
pengguna yang secara langsung berinteraksi dengan sistem nantinya. Berikut ini
merupakan hasil analisis kebutuhan untuk masing-masing pengguna:
3.3.1 Analisis pada Alir Proses Mencatat Laporan Produksi Bulanan
Dari identifikasi permasalahan diatas maka dilakukan analisis
permasalahan, sehingga dapat diketahui kenapa dinas kelautan dan perikanan
Situbondo mengalami hal di atas tersebut. Hasil analisis, diperoleh bahwa staf
statistik perbidang untuk mencatat laporan produksi bulanan dan pelaporan
laporan produksi pertriwulan dilakukan secara manual, dan juga seringkali
mengalami kehilangan berkas laporan dikarenakan berkas menumpuk dan tidak
3.3.2 Analisis pada Alir Proses Evaluasi
Dari identifikasi permasalahan diatas maka dilakukan analisis
permasalahan, sehingga dapat diketahui kenapa dinas kelautan dan perikanan
Situbondo mengalami hal di atas tersebut. Hasil analisis, diperoleh bahwa pihak
KaSubBag Evaluasi dan Perencanaan dalam melakukan evaluasi selalu terlambat
dikarenakan harus menunggu pelaporan dari staf statistik setiap bidang terlebih
dahulu dan juga membutuhkan waktu tambahan untuk analisis data produksi
karena masih dalam bentuk tabel data.
3.3.3 Analisis pada Alir Proses Persetujuan Usulan Kegiatan Evaluasi
Dari identifikasi permasalahan diatas maka dilakukan analisis
permasalahan, sehingga dapat diketahui kenapa dinas kelautan dan perikanan
Situbondo mengalami hal di atas tersebut. Hasil analisis, diperoleh bahwa pihak
Kepala Bidang dalam melakukan persetujuan dan pelaksanaan tindakan evaluasi
sering terlambat dikarenakan evaluasi oleh pihak Kasubag Evaluasi dan
Perencanaan juga terlambat.
3.4 Solusi Permasalahan
3.4.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirement)
Kebutuhan perangkat lunak merupakan langkah awal dalam membangun
sebuah sistem atau aplikasi, hal ini dilakukan agar aplikasi yang dibangun sesuai
dengan kebutuhan pengguna. Dalam melakukan identifikasi kebutuhan perangkat
A Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
Sesuai dengan hasil elisitasi data-data yang dibutuhkan untuk membangun
perangkat lunak, dibutuhkan sistem yang dibangun secara terhubung antara staf
statistik perbidang, sub bagian evaluasi dan perencanaan, dan kepala bidang pada
dinas kelautan dan perikanan Situbondo.
A.1 Analisis Kebutuhan Staf Statisitik Bidang
Setelah dilakukan analisis pada tahap sebelumnya, yaitu masalah
pencatatan dan pelaporan laporan produksi maka staf statistik perbidang
membutuhkan peningkatan dalam pemanfaatan informasi dan pengolahan data
produksi. Untuk itu dibutuhkan beberapa data yaitu:
1. Data pengguna
2. Data produksi perikanan tangkap bulanan
3. Data produksi budidaya perikanan bulanan
4. Data produksi pembenihan perikanan bulanan
5. Data produksi olahan hasil perikanan bulanan
6. Data jumlah konflik nelayan bulanan
Untuk membantu peningkatan pemanfaatan informasi pengolahan data
produksi kelautan dan perikanan, proses yang akan dilakukan yaitu:
b. Pada setiap staf statistik bidang yaitu: bidang kelutan, bidang perikanan,
dan bidang pengawasan dapat melakukan penyimpanan secara terpusat
untuk pengarsipan data.
c. Pelaporan data produksi bulanan dan triwulan kepada Sub Bagian Evaluasi
d. Staf statistik dapat melakukan rekap data pertahun, perbulan, dan
perkecamtan dalam sistem jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
A.2 Analisis Kebutuhan Sub Bagian Evaluasi dan Perancanaan
Setelah dilakukan analisis pada tahap sebelumnya, yaitu masalah dalam
keterlambatan melakukan evaluasi maka Kepala Sub Bagian Evaluasi dan
Perencanaan membutuhkan peningkatan informasi. Adapun peningkatan tersebut
dibutuhkan data untuk menunjang proses ini adalah sebagai berikut:
1. Data pengguna
2. Data produksi perikanan tangkap bulanan dan triwulan
3. Data produksi budidaya perikanan bulanan dan triwulan
4. Data produksi pembenihan perikanan bulanan dan triwulan
5. Data produksi olahan hasil perikanan bulanan dan triwulan
6. Data jumlah konflik nelayan bulanan dan triwulan
7. Data usulan kegiatan evaluasi
Untuk membantu meningkatkan informasi dalam melakukan evaluasi pada
dinas kelautan dan perikanan Situbondo, maka dilakukan proses sebagai berikut:
a. Kasubag Evaluasi dan Perencanaan dapat menerima data produksi bulanan
maupun pertriwulan oleh staf statistik perbidang secara langsung
terkomputerisasi.
b. Dengan sistem yang terkomputerisasi Kasubag Evaluasi dan Perencanaan
dapat melakukan analisis data produksi setiap bidang berdasarkan target
c. Sistem dapat menampilkan laporan produksi pertahun, pertriwulan,
perbulan, dan perkecamatan dengan keterangan tercapai atau tidaknya
target produksi.
d. Kasubag Evaluasi dan Perencanaan dapat melakukan evaluasi dengan
membuat usulan kegiatan evaluasi pertriwulan secara terkomputerisasi
berdasarkan hasil laporan produksi, yang mana data usulan evaluasi ini
dapat diterima langsung oleh kepala bidang.
A.3 Analisis Kebutuhan Kepala Bidang
Setelah dilakukan analisis pada tahap sebelumnya, maka kepala bidang
perbidang membutuhkan peningkatan dalam pemanfaatan informasi dan
pengolahan data produksi. Untuk itu dibutuhkan beberapa data yaitu:
1. Data pengguna
2. Data usulan kegiatan evaluasi
Untuk membantu peningkatan pemanfaatan informasi pengolahan data
produksi kelautan dan perikanan, proses yang akan dilakukan yaitu:
a. Kepala bidang bisa langsung menerima pesan dalam sistem, bahwa ada
data usulan kegiatan evaluasi baru setiap triwulan untuk dilaksanakan.
Dengan adanya perubahan tersebut, maka proses kedepannya akan
mengalami peningkatan pemanfaatan informasi yang lebih cepat dan proses
evaluasi dapat memeberikan hasil yang lebih baik.
B Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Dalam membangun dan mengembangkan perangkat lunak, diperlukan
perancangan spesifikasi perangkat lunak yang tepat dan detil, dengan tujuan agar
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing pengguna. Kebutuhan
fungsi tersebut meliputi kebutuhan fungsional dan non-fungsional.
B.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan dasar penyusunan fungsi-fungsi yang
akan dibangun didalam perangkat lunak. Fungsi-fungsi aplikasi tersebut telah
melewati proses identifikasi kebutuhan pada setiap pengguna. Adapun kebutuhan
fungsional yang sudah disetujui oleh stakeholder tersebut adalah:
B.1.1 Staf Statistik Bidang Kelautan
Kebutuhan fungsional beserta penjelasannya untuk staf statistik bidang
kelautan dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Detil Kebutuhan Fungsi Pencatatan Data Produksi Bidang Kelautan Bulanan
Nama Fungsi Pencatatan Data Produksi Bidang Kelautan
Stakeholder Staf Statistik Kelautan
Deskripsi Fungsi ini di gunakan untuk membantu staf statistik kelautan pada proses pencatatan dan pelaporan laporan produksi
Kondisi Awal 1. Data Pengguna 2. Data Kecamatan 3. Data Alat Tangkap
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Proses Pencatatan Laporan Produksi
1. memilih menu data perikanan tangkap
1.sistem akan nampilkan form tambah data
produksi perikanan tangkap
2. Mengisi data produksi perikanan tangkap bulanan
-
3.memilih tombol submit untuk simpan data
Nama Fungsi Pencatatan Data Produksi Bidang Kelautan datanya pada tabel data
b.) jika data inputan gagal validasi maka sistem akan
menampilkan peringatan bahwa data yang
dimasukkan belum lengkap
2. Proses rekap data produksi
1. memilih menu rekap perikanan tangkap
1. sistem akan
menampilkan form rekap perikanan tangkap 2. memilih pilihan rekap
pertahun, perbulan, dan perkecamatan
2. a.) sistem akan memfilter data produksi perikanan tangkap sesuai pilihan rekap pengguna dan
b.) sistem menampilkan hasil rekap
Alur Alternatif Aksi Pengguna Respon Sistem
- -
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memasukkan
username atau password yang salah
1. Sistem akan
memunculkan warning bahwa username atau password yang di masukkan salah. Kondisi Akhir 1. Data Produksi Bidang Kelautan berhasil di simpan
2. Menampilkan hasil rekap data Bidang Kelautan Kebutuhan
Non-Fungsional
Security
Fungsi mencatat ini hanya dapat digunakan oleh yang memeliki hak akses aja.
Correctness
Sistem menampilkan peringatan jika terjadi salah input data
Interface
B.1.2 Staf Statistik Bidang Perikanan
Kebutuhan fungsional beserta penjelasannya untuk staf statistik bidang
perikanan dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Detil Kebutuhan Fungsi Pencatatan Data Produksi Bidang Perikanan Bulanan
Nama Fungsi Pencatatan Data Produksi Bidang Perikanan
Stakeholder Staf Statistik Kelautan
Deskripsi Fungsi ini di gunakan untuk membantu staf statistik kelautan pada proses pencatatan dan pelaporan laporan produksi
Kondisi Awal 1. Data Pengguna 2. Data Kecamatan 3. Data Jenis Ikan
4. Data Jenis Pembenihan 5. Data Jenis Olahan
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Proses Pencatatan Laporan Produksi
1. memilih menu data bidang perikanan yang meliputi: data budidaya tambak, budidaya kolam, budidaya KJA,
pembenihan, dan olahan ikan
1.sistem akan nampilkan form tambah data
produksi sesuai yang dipilih
2. Mengisi data produksi sesuai yang telah
dipih(data budidaya tambak, budidaya kolam, budidaya KJA,
pembenihan, dan olahan ikan)
-
3.memilih tombol submit untuk simpan data
3. a. jika data inputan berhasil divalidasi maka sistem akan menyimpan data perikanan tangkap dan menampilkan datanya pada tabel data
Nama Fungsi Pencatatan Data Produksi Bidang Perikanan
2. Proses rekap data produksi
1. memilih data produksi pada menu rekap bidang perikanan
1. sistem akan
menampilkan form rekap data produksi sesuai yang dipilih
2. memilih pilihan rekap pertahun, perbulan, dan perkecamatan
2. a.) sistem akan memfilter data produksi sesuai pilihan rekap pengguna dan
b.) sistem menampilkan hasil rekap
Alur Alternatif Aksi Pengguna Respon Sistem
- -
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem 1.Pengguna memasukkan
username atau password yang salah
1. Sistem akan
memunculkan warning bahwa username atau password yang di masukkan salah. Kondisi Akhir 1. Data Produksi Bidang Perikanan berhasil di simpan
2. Menampilkan hasil rekap data Bidang Perikanan Kebutuhan
Non-Fungsional
Security
Fungsi mencatat ini hanya dapat digunakan oleh yang memeliki hak akses aja.
Correctness
Sistem menampilkan peringatan jika terjadi salah input data
Interface
1. menu yang tersedia dalam bahasa indonesia 2. menu dan warna mudah dipaham dan tidak mencolok
B.1.3 Staf Statistik Bidang Pengawasan
Kebutuhan fungsional beserta penjelasannya untuk staf statistik bidang
pengawasan dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Detil Kebutuhan Fungsi Pencatatan Data Produksi Bidang Kelautan Pengawasan
Nama Fungsi Pencatatan Data Produksi Bidang Pengawasan
Stakeholder Staf Statistik Pengawasan
Nama Fungsi Pencatatan Data Produksi Bidang Pengawasan statistik kelautan pada proses pencatatan dan pelaporan laporan produksi
Kondisi Awal 1. Data Pengguna 2. Data Kecamatan
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Proses Pencatatan Laporan Produksi
1. memilih menu data konflik nelayan
1.sistem akan nampilkan form tambah data jumlah konflik nelayan
2. mengisi data konflik nelayan bulanan
-
3.memilih tombol submit untuk simpan data
3. a.) jika data inputan berhasil divalidasi maka sistem akan menyimpan data perikanan tangkap dan menampilkan datanya pada tabel data
b.) jika data inputan gagal validasi maka sistem akan
menampilkan peringatan bahwa data yang
dimasukkan belum lengkap
2. Proses rekap data produksi
1. memilih menu rekap konflik nelayan
1. sistem akan
menampilkan form rekap konflik nelayan
2. memilih pilihan rekap pertahun, perbulan, dan perkecamatan
2. a.) sistem akan memfilter data konflik nelayan tangkap sesuai pilihan rekap pengguna dan
b.) sistem menampilkan hasil rekap
Alur Alternatif Aksi Pengguna Respon Sistem
- -
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna
memasukkan username atau password yang salah
1. Sistem akan
Nama Fungsi Pencatatan Data Produksi Bidang Pengawasan Kondisi Akhir 1. Data Bidang Pengawasan berhasil disimpan
2. Menampilkan hasil rekap bidang pengawasan Kebutuhan
Non-Fungsional
Security
Fungsi mencatat ini hanya dapat digunakan oleh yang memeliki hak akses aja.
Correctness
Sistem menampilkan peringatan jika terjadi salah input data.
Interface
1. menu yang tersedia dalam bahasa indonesia 2. menu dan warna mudah dipaham dan tidak mencolok
B.1.4 Kasubag Evaluasi dan Perencanaan
Kebutuhan fungsional beserta penjelasannya untuk Kasubag evaluasi dan
perencanaan dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Detil Kebutuhan Fungsi Evaluasi
Nama Fungsi Evaluasi Hasil Produksi Kelautan dan Perikanan
Stakeholder Kasubag Evaluasi dan Perencanaan
Deskripsi Fungsi ini di gunakan untuk membantu Kasubag evaluasi dan perencanaan dalam melakukan evaluasi Kondisi Awal 1. Data Pengguna
2. Data Produksi Perikanan Tangkap 3. Data Produksi Budidaya
4. Data Produksi Pembenihan 5. Data Produksi Olahan Ikan 6. Data Jumlah Konflik Nelayan
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Proses Set Target
1. memilih menu set target
1.sistem akan nampilkan form set target
2. Mengisi form set target (% pertahun)
-
3.memilih tombol submit untuk simpan data
3. sistem akan meghitung persentase target :
Pertriwulan = Target % pertahun 4
Perbulan =
Nama Fungsi Evaluasi Hasil Produksi Kelautan dan Perikanan 12
2. Proses Analisis Evaluasi Laporan Produksi
1. memilih menu laporan produksi
1. sistem akan menampilkan form laporan produksi 2. pilih tahun berjalan
sekarang dan tekan submit
2. a.) sistem menghitung target produksi dalam satuan ton:
Target Pertahun = (total produksi tahun sebelum x target pertahun%) + total produksi tahun sebelum
Target Pertriwulan = (total produksi tahun sebelum x target pertiwulan%) + total produksi tahun sebelum
Target Perbulan = (total produksi tahun sebelum x target perbulan%) + total produksi tahun sebelum
b.) sistem menampilkan Hasil capaian dan target produksi pertahun, pertriwulan, perbulan, dan total produksi perkecamatan. 3. Membuat Usulan Kegiatan Evaluasi 1. pilih menu usulan
kegiatan evaluasi
1. sistem menampilkan form usulan kegiatan evaluasi
2. mengisi data usulan kegiatan evaluasi
-
3. memilih tombol submit untuk simpan data
3. sistem menyimpan data kegiatan evaluasi
Alur Alternatif Aksi Pengguna Respon Sistem
- -
Nama Fungsi Evaluasi Hasil Produksi Kelautan dan Perikanan 1. Pengguna memasukkan
username atau password yang salah
1. Sistem akan
memunculkan warning bahwa username atau password yang di masukkan salah. Kondisi Akhir 1. Menampilkan laporan produksi Kebutuhan
Non-Fungsional
Security
Fungsi evaluasi ini hanya dapat digunakan oleh yang memeliki hak akses aja.
Correctness
Sistem menampilkan peringatan jika terjadi salah input data.
Interface
1. menu yang tersedia dalam bahasa indonesia 2. menu dan warna mudah dipaham dan tidak mencolok
B.1.5 Kepala Bidang Kelautan
Kebutuhan fungsional beserta penjelasannya untuk Kepala bidang
kelautan dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Detil Kebutuhan Fungsi Persetujuan Usulan Kegiatan Evaluasi
Nama Fungsi Persetujuan Kegiatan Evaluasi
Stakeholder Kepala Bidang Kelautan
Deskripsi Fungsi ini di gunakan untuk membantu Kepala bidang kelautan untuk persetujuan usulan kegiatan evaluasi
Kondisi Awal 1. Data Pengguna
2. Data Usulan Kegiatan Evaluasi
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Proses persetujuan usualan evaluasi
1. memilih menu usulan kegiatan evaluasi
1.sistem akan nampilkan form persetujuan usulan kegiatan evaluasi 2. memilih data usulan
kegiatan evaluasi bidang kelautan untuk diterima
-
3.memilih tombol centanguntuk
menyetujui data usulan evaluasi
Nama Fungsi Persetujuan Kegiatan Evaluasi
Alur Alternatif Aksi Pengguna Respon Sistem
- -
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memasukkan
username atau password yang salah
1. Sistem akan
memunculkan warning bahwa username atau password yang di masukkan salah. Kondisi Akhir 1. Data usulan kegiatan evaluasi dikonfirmasi Kebutuhan
Non-Fungsional
Security
Fungsi persetujuan ini hanya dapat digunakan oleh yang memeliki hak akses aja.
Correctness
Sistem menampilkan peringatan jika terjadi salah input data.
Interface
1. menu yang tersedia dalam bahasa indonesia 2. menu dan warna mudah dipaham dan tidak mencolok
B.1.6 Kepala Bidang Perikanan
Kebutuhan fungsional beserta penjelasannya untuk Kepala bidang
perikanan dapat dilihat pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Detil Kebutuhan Fungsi Persetujuan Usulan Kegiatan Evaluasi
Nama Fungsi Persetujuan Kegiatan Evaluasi
Stakeholder Kepala Bidang Perikanan
Deskripsi Fungsi ini di gunakan untuk membantu Kepala bidang perikanan untuk persetujuan usulan kegiatan evaluasi
Kondisi Awal 1. Data Pengguna
2. Data Usulan Kegiatan Evaluasi
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Proses persetujuan usualan evaluasi
1. memilih menu usulan kegiatan evaluasi
1.sistem akan nampilkan form persetujuan usulan kegiatan evaluasi 2. memilih data usulan
kegiatan evaluasi bidang kelautan untuk diterima
Nama Fungsi Persetujuan Kegiatan Evaluasi 3.memilih tombol
centanguntuk
menyetujui data usulan evaluasi
3. sistem mengganti status data usulan evaluasi bahwa telah dikonfirmasi dan menyimpan data
Alur Alternatif Aksi Pengguna Respon Sistem
- -
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem 2. Pengguna memasukkan
username atau password yang salah
1. Sistem akan
memunculkan warning bahwa username atau password yang di masukkan salah. Kondisi Akhir 1. Data usulan kegiatan evaluasi dikonfirmasi Kebutuhan
Non-Fungsional
Security
Fungsi persetujuan ini hanya dapat digunakan oleh yang memeliki hak akses aja.
Correctness
Sistem menampilkan peringatan jika terjadi salah input data.
Interface
1. menu yang tersedia dalam bahasa indonesia 2. menu dan warna mudah dipaham dan tidak mencolok
B.1.7 Kepala Bidang Pengawasan
Kebutuhan fungsional beserta penjelasannya untuk Kepala bidang
pengawasan dapat dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Detil Kebutuhan Fungsi Persetujuan Usulan Kegiatan Evaluasi
Nama Fungsi Persetujuan Kegiatan Evaluasi
Stakeholder Kepala Bidang Pengawasan
Deskripsi Fungsi ini di gunakan untuk membantu Kepala bidang pengawasan untuk persetujuan usulan kegiatan evaluasi
Kondisi Awal 1. Data Pengguna
2. Data Usulan Kegiatan Evaluasi
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Proses persetujuan usualan evaluasi
Nama Fungsi Persetujuan Kegiatan Evaluasi
kegiatan evaluasi form persetujuan usulan kegiatan evaluasi 2. memilih data usulan
kegiatan evaluasi bidang kelautan untuk diterima
-
3.memilih tombol centanguntuk
menyetujui data usulan evaluasi
3. sistem mengganti status data usulan evaluasi bahwa telah dikonfirmasi dan menyimpan data
Alur Alternatif Aksi Pengguna Respon Sistem
- -
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem 3. Pengguna memasukkan
username atau password yang salah
1. Sistem akan
memunculkan warning bahwa username atau password yang di masukkan salah. Kondisi Akhir 1. Data usulan kegiatan evaluasi dikonfirmasi Kebutuhan
Non-Fungsional
Security
Fungsi persetujuan ini hanya dapat digunakan oleh yang memeliki hak akses aja.
Correctness
Sistem menampilkan peringatan jika terjadi salah input data.
Interface
1. menu yang tersedia dalam bahasa indonesia 2. menu dan warna mudah dipaham dan tidak mencolok
B.2 Kebutuhan Non-Fungsioanl
Dalam penerapan fungsi tersebut yang bertujuan untuk mendukung kinerja
fungsi utama pada sistem dan selain itu juga membutuhkan non-fungsional.
Adapun kebutuhan non-fungsional yang sudah disetujui stakeholder tersebut