• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerjasama prefektur Kyoto Jepang dengan DIY Menangani pelestarian Lingkungan Cagar Budaya DI Kawasan Kota Gede (1985-2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kerjasama prefektur Kyoto Jepang dengan DIY Menangani pelestarian Lingkungan Cagar Budaya DI Kawasan Kota Gede (1985-2014)"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

Kerjasama prefektur Kyoto Jepang dengan

DIY Menangani pelestarian Lingkungan

Cagar Budaya DI Kawasan Kota Gede

(1985-2014)

Di susun oleh :

Triadi wicaksono

20090510178

Fakultas Ilmu dan Politik

Hubungan Internasional

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PENGESAHAN………... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… iii

HALAMAN MOTO……….. iv A. Latar belakang masalah………..……1

B. Rumusan masalah………..…… 7

C. Kerangka pemikiran………...…… 7

1. Teori Hubungan Transnasional Konstelasi hubungan antar Negara……… 7

2. Konsep Kepentingan Nasional………. 9

D. Hipotesa……….……… 12

E. Jangkauan penelitian………..……… 13

F. Metodologi penelitian……… 13

a. Data yang dibutuhkan………..……… 13

b. Teknik pengumpulan data……… 13

c. Jenis penelitian……….……… 14

d. Metode penelitian……….………14

(3)

G. Tujuan penelitian………...……… 15

H. Sistematika penulisan……….………16

BAB II KERJASAMA PERFEKTUR KYOTO DI BIDANG KEBUDAYAAN DAN GAMBARAN UMUM MENGENAI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PERFEKTUR KYOTO

2. Keadaan Geografis Perfektur Kyoto……… 25

3. Sektor Industri Perfektur Kyoto………...……… 26

4. Sektor budaya Perfektur Kyoto……… 27

a. Aoi Matsuri……… 27

b. Gion Matsuri………..……… 27

c. Gidai Matsuri……….……… 27

5. Sektor pariwisata Perfektur Kyoto………...……… 28

B. Gambaran umum Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta……….……… 28

1. Sejarah provinsi daerah istimewa Yogyakarta……….……… 28

2. Kondisi geografis provinsi DIY………...……… 32

3. Kondisi perekonomian provinsi DIY………...……… 34

(4)

5. Sektor kebudayaan provinsi DIY………..……….. 38

C. Kemiripan perfektur Kyoto Jepang dengan DIY………...……… 39

a. Sebagai ibukota Negara………...……… 39

b. Sebagai Provinsi Budaya dan tujuan Pariwisata………..……… 40

c. Sebagai Kota Pendidikan dan Kota Pelajar……….……… 41

d. Kemiripan dalam pemakaian Bahasa………...……… 41

A. Kerjasama sister province………..……… 43

A. Persyaratan-persyaratan dalam kerjasama sister province……….……… 47

1. Persyaratan Umum………...……… 47

2. Persyaratan Khusus………..……… 48

3. Prinsip kerjasama sister province……….………48

1. Mekasnime prakarsa pihak Indonesia………..………… 49

2. Mekanisme atau Prakarsa dari pihak Asing……….……… 50

3. Proram-program kerjasama sister province DIY-Perfekture Kyoto……… 51

1. Bidang kesenian dan kebudayaan………..……… 51

2. Bidang pendidikan dan Iptek……….……… 51

3. Bidang Pariwisata………..……… 52

4. Bidang Industri………...………52

BAB III KONSEP DAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DAN JUGA TENTANG PROGRAM PROGRAM YANG AKAN DI LAKSANAKAN DALAM KERJASAMA ANTAR PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN PERFEKTUR KYOTO. 1. Gempa tahun 2006……….… 57

2. Lokasi dan kerusakan yang diakibatkan……… 57

3. Sebab dan peristiwa sejenis………59

(5)

BAB IV

MANFAAT DAN PROSES KERJASAMA PENANGANAN KCB KOTAGEDE PRA DAN PASCA GEMPA DIY TAHUN 2006 YANG MERUSAK CAGAR BUDAYA TERSEBUT , BAIK MEKANISMENYA DAN PROSESNYA YANG DI JALANKAN OLEH KEDUA BELAH PIHAK DALAM PROGRAM SISTER PROVINCE

1. Benda Cagar Budaya………..…………65

2. Perlindungan hukum terhadap warisan dunia atau cagar budaya………..………… 67

3. Cagar Budaya di DIY……… 73

4. Cagar Budaya Kotaede Dan Sejarahnya……… 74

5. Permasalahan dan upaya konservasi kawasan cagar budaya Kotagede……….… 78

6. Peran serta jepang dalam konservasi cagar budaya Kotagede……….. 86

7. Kepentingan Jepang dalam menangani masalah cagar budaya di Kotagede………. 101

a. Investasi di Bidang Pendidikan……… 110

b. Investasi dibidang industry……….. 112

c. Investasi di Bidang Pariwisata………. 113

d. Investasi di Bidang Pertanian dan Peternakan………. 114

BAB V KESIMPULAN……….. 117

DAFTAR PUSTAKA

(6)
(7)

DAFTAR PUSTAKA

DIKTAT

Biro Kerjasama Setda Provinsi DIY, Bunga Rampai Kerjasama Luar Negeri, Relevansi dan Keterbatasannya (Yogyakarta: Biro Kerjasama Setda Provinsi DIY, 2006)

Badan Kerjasama dan Penananman Modal Prov. DIY, Monitoring dan Evaluasi Kerjasama Luar Negeri Provinsi DIY Tahun 2011, Yogyakarta: Biro Kerjasama Setda Provinsi DIY, 2011

Lembaga Administrasi Negara, Penyelenggaraan Kerjasama Antar Daerah (Jakarta: LAN 2004). Hal 31.

Pemerintah Provinsi DIY BAPEDA (badan perencanaan daerah), Jogja Invest (Investment Potential) hal 3.

Pemerintah Povinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sekertariat Daerah dalam

Daftar Surat Masuk

WEBSITE

undang-undang republic Indonesia diakses pada(5 september 2013); dalam

http://otda.kemendagri.go.id/images/file/uu_diy.pdf

(8)

Kyoto Prefecture (diakses pada 5 september 2013); pada pada www.pref.kyoto.jp/ index_e.html

perencanaan lanskap wisata pada kawasan cagar budaya kotagede, Yogyakarta (diakses pada 07 september 2013); melalui http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle

Sister Cities (diakses pada 3 Agustus 2009); melalui www.wikipedia.org\wiki\sister_province.

Usmar Salam. 2004. Dinamika Kerjasama Internasional Provinsi di Indonesia dengan Luar Negeri. Makalah Lokakarya Cara penanganan Kerjasama Internasional.Hal 7.

Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi, LP3ES, Jakarta, 1994,

hal 232.

Richard Falk, A Study of Future World, dikutip dari Mohtar Mas’oed, Ibid, hal 231.

Hans J. Morgenthau, Politics Among Nations, dalam bukunya Mochtar Mas’oed,

.

KJ.Holsti, Politik Internasional Kerangka untuk Analisis, hal. 136.

SL. Roy, Diplomacy, hal. 31.

(9)

Kyoto (diakses pada 30 september 2013); dalam http://www.kyoto.html

History of perfektur Kyoto (diakses pada 5 oktober 2013);dalam http://www.manga-summit.jp/kyoto/sightseeing .html

Kyoto geography (diakses pada 6 oktober2013); dalam

http://www.asiarooms.com/travelguide/japan/kyoto-overview/kyoto-geography.html

Kyoto (diakses pada 5 okteber 2013); dalam http://www.kyoto.html

History of prefecture Kyoto (di akses pada 5 oktober 2013); dalam http://www.manga-summit.jp/kyoto/sightseeing.html

History of prefecture Kyoto (di akses pada 5 oktober 2013); dalam http://www.manga-summit.jp/kyoto/sightseeing.html

Kyoto (di akses pada 5 oktober 2013); dalam http://www.kyoto.html

Kyoto geography (diakses pada 6 oktober 2013); dalam

http://www.asiarooms.com/travelguide/japan/kyoto-overview/kyoto-geography.html

Fact files of kyoto, (diakses pada 10 oktober 2013);

(10)

Kyoto the heart of japan (diakses pada 6 oktober 2013); http://www.citty.kyoto.jp/koho/eng

Sejarah DIY, (diakses pada 6 oktober 2013); dalam http://www.sejarahbangsaindonesia.co.cc

Daerah istimewa Yogyakarta, (diakses pada 6 oktober 2013); http://www.wikipedia.com/daerah_istimewa_yogyakarta.html

informasi umum daerah istimewa Yogyakarta (diakses pada 6 oktober) melalui http://dppka.jogjaprov.go.id/document/infoyogyakarta.pdf

Tinjauan ekonomi & keuangan daerah provinsi daerah istimewa Yogyakarta (diakses pada 6 oktober 2013); dalam

http://www.djpk.depkeu.go.id/attachments/article/257/12.%20DI%20YOGYAKARTA.pdf

Laporan perkembangan perekonomian daerah istimewa Yogyakarta triwulan I 2013 (diakses pada 10 september 2013); melalui http://www.bi.go.id/KERProvinsiDIYogyakartaTwI2013.pdf

Peran sector pariwisata dalam perekonomian wilayah provinsi daerah istimewa Yogyakarta

(diakses pada 10 oktober 2013); melalui

(11)

Membaca perencanaan pariwisata DIY 2025 (diakses pada 10 oktober 2013); melalui http://hpijogja.wordpress.com/2012/07/17/membaca-perencanaan-pariwisata-diy-2025/

Badan kerjasama dan penanaman modal prov. DIY, development cooperation of Yogyakarta special region and kyoto prefecture in the framework of 25 years cooperation, Yogyakarta 21 oktober 2010. Dalam makalah pengembangan kerjasama provinsi DIY-kyoto prefecture pada prespektif budaya.

History of prefecture kyoto (diakses pada 11 oktober 2013); dalam http://www.manga-summit.jp/kyoto/sightseeing.html

Eman suherman, pengembangan kerjasama provinsi daerah istimewa Yogyakarta-kyoto prefecture pada perspektif budaya, Yogyakarta, 2010.

Flo frank dan anne smith, dalam penyelenggaraan kerjasama antara daerah, LAN Jakarta, 2004, hal. 13.

Koesnadi kartasasmita, administrasiinternasional, lembaga penerbitan sekolah tinggi ilmu administrasi bandung, 1997, hal.19

K.J. Holsti, politik internasional studu analisis jilid I (Jakarta: erlangga, 1998) hal. 89.

(12)

Badan kerjasama dan penanaman modal prov. DIY, development cooperation of Yogyakarta special region and Kyoto prefecture in the framework of 25 years cooperation, Yogyakarta 21 oktober 2010.

Lihat laporan monitoring evaluasi kerjasama luar negeri (2008).Biro kerjasama provinsi DI Yogyakarta, lampiran.

Agustinus supriyanto, laporan hasil akhir evaluasi kerjasama provinsi DIY-kyoto perfektur tahun 1996/1997 (Yogyakarta:)Bappeda DIY dan pusat studi jepang, fakultas hokum UGM, 1997) hal 3.

Badan kerjasama dan penanaman modal DIY, monitoring dan evaluasi kerjasama luar negeri provinsi DIY tahun 2011.Hal 17.

BKPM provinsi DIY, laporan monitoring dan evaluasi kerjasama luar negeri tahun 2009.

Flo frank dan anne smith, dalam penyelenggaraan kerjasama antara daerah, LAN Jakarta, 2004, hal. 13.

Koesnadi kartasasmita, administrasiinternasional, lembaga penerbitan sekolah tinggi ilmu administrasi bandung, 1997, hal.19

(13)

Gempa bumi Yogyakarta (diakses pada 20 July 2015) wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Yogyakarta_2006

Definisi cagar budaya (diakses pada 23 July 2015)

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1573/cagar budaya

UNESCO dalam “Convention Concerning the Protection of the World Cultural and Natural

Heritage” 1987

Soeroso MP, 2008, Pengelolaan Warisan Budaya Dunia di Indonesia, Direktorat Peninggalan Purbakala, Direktorat Jenderal Sejarah Purbakala

Francesco Francioni, Federico Lenzerini, 2008, Reviews, Oxford Commentaries In International Law, The 1972 World Heritage Convention A Commentary, Oxford Unifersity Press,

http://www.oup.com/uk, 29-03-2010.

Perlindungan Hukum Terhadap Cagar Budaya Candi (diakses pada 23 July 2015) www.unja.ac.id/online-journal/online-journal/index.php/.../1494

Sub Direktorat Konservasi-Direktorat Peninggalan Purbakala, 2009, Pemeliharaan Benda Cagar Budaya (BCB) Dan Situs, http://www.budpar.go.id, diakses 24-02-2010.

yogyakarta-akan-tetapkan-600-bangunan-cagar-budaya-baru (diakses pada 23 July 2015)

(14)

Warisan budaya kotagede (dikases pada 23 July 2015) http://kotagedeheritagecity.com

Wisata kotagede kawasan cagar budaya (diakses pada 23 July 2015)

https://hpijogja.wordpress.com/2011/12/11/wisata-kota-gede-kawasan-cagar-budaya/

Rumah tradisional di kotagede (diakses pada 23 July 2015)

http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2015/03/04/rumah-tradisional-di-kotagede/

Kotagede dan plered (diakses pada 23 July 2015)

http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2015/02/27/kotagede-dan-plered/

Kotagede heritage city (diakses pada 23 July 2015)

http://kotagedeheritagecity.blogspot.com/2015_02_01_archive.html

Potensi kotagede (diakses pada 23 July 2015)

http://www.kotagedeheritage.org/index.php/potensi-kotagede/situs-sejarah.html

Kotagede online (diakses pada 23 July 2015) http://www.geocities.ws/kotagedeonline/RTK-page6.html

Kotagede heritage city (diakses pada 23 July 2015)

http://kotagedeheritagecity.blogspot.com/2015_02_01_archive.html

Penyelamatan pusaka pasca bencana (diakses pada 23 July 2015)

https://elantowow.wordpress.com/2009/10/22/penyelamatan-pusaka-pascabencana/

(15)

Kerjasama luar negeri provinsi DIY, 2006 biro kerjasama provinsi DIY, bunga rampai.

Drs. Imam Pratanadi, MT, 2014, REVITALISASI KERJASAMA SISTER PROVINCE DIY-KYOTO, Kepala bidang kerjasama dan penanaman modal DIY

Hasil monitoring dan evaluasi kerjasama luar negeri pemerintah provinsi DIY dengan Kyoto Perfeture, Jepang, Badan kerjasama dan penanaman modal provinsi DIY

Laporan kunjungan expert Kyoto prefecture ke yogyakarta19-30 agustus 2008

Badan kerjasama dan penanaman modal DIY tahun anggaran 2010. 2010. Laporan pelaksanaan kegiatan fasilitasi kerjasama provinsi DIY – Kyoto perfecture

BKPM Provinsi DIY. 2009. Laporan pelaksanaan program kerjasama tahun 2009 kegiatan fasilitasi kerjasama provinsi DIY-Kyoto prefecture. Yogyakarta

Bantuan jepang (diakses pada 27 July 2015) http://www.id.emb-japan.go.jp/news06_38.html

Riset management informasi bencana (diakses pada 27 July 2015)

https://ugm.ac.id/id/berita/9690-ugm.dan.ristsumeikan.riset.manajemen.informasi.bencana

Bantuan bencana gempa jogja (diakses pada 27 July 2015)

(16)

pemda-diy-kyoto-peringati-30-tahun-sister-province (diakses pada 27 July 2015)

http://krjogja.com/read/262807/pemda-diy-kyoto-peringati-30-tahun-sister-province.kr

Investasi penambangan pasir besi (diakses pada 27 July 2015)

http://kanal1.spalasquintas.com/read/read/2013/03/05/19/770957/bank-jepang-lirik-investasi-penambangan-pasir-besi?=utm_source=br

Investasi industry di sleman (diakses pada 27 July 2015)

http://www.harianjogja.com/read/20150530/8/281/investasi-industri-di-sleman-berpusat-di-3-kecamatan-ini

Peluang investasi di DIY (diakses pada 27 July 2015) http://www.jogjainvest.com/peluang-investasi-diy/dinamika-investasi- diy/

Peluang investasi di DIY (diakses pada 27 July 2015)

https://tomiedpate.wordpress.com/2010/07/21/peluang-investasi-di-diy/

BUKU

Plano, C. Jack and Roy Olton. The International Dictionary, The Third Edition, England: Clio Press. 1982. Ltd, hal 7.

Kartasasmita, Koesnadi. Administrasi Internasional, Lembaga Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi: Bandung, 1977, hal. 19

Frank Flo dan Anne Smith, dalam Penyelenggaraan Kerjasama Antar Daerah, LAN Jakarta, 2004, hal. 13.

(17)
(18)

HALAMAN MOTTO

“Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras dan doa, terkadang tuhan menempatkan manusia dalam situasi yang sulit dahulu sebelum mendapatkan yang mudah”

So, Don’t give up

(19)

HALAMAN PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul………ini

sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan saya ini, saya siap menanggung resiko /sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian di temukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Yogyakarta, 27 Desember 2016 Yang Membuat Pernyataaan

(20)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk

Skripsi ini ku persembahkan untuk yang tersayang kedua orang tuaku yang aku sayangi,

untuk teman teman yang selama ini mensuport aku.

Untuk Bapak, ibu, mas ku, mas didit dan prima, dek manda dan dan dek ikha dan

spesialku untuk pacarku Mega selvia yang selalu mensupport aku. Tanpa kalian aku

tidak mungkin bisa seperti sekarang.

(21)

ABSTRAK

DIY dengan perfektur kyoto jepang telah menjalin hubungan ang dekat sejak lama pada saat gubernur Kyoto pada waktu itu, yukio hayashida yang telah banyak mengetahui kondisi DIY karena sewaktu perang dunia II ditugasakan di DIY, memiliki keinginan untuk menjalin kerjasama prodengan provinsi DIY. Keinginan tersebut disambut baik oleh gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono IX Karena adanya hubungan pribadi antara kedua belah pihak perfektur Kyoto jepang adalah untuk meningkatkan aspek aspek ungguland ari dua daerahuntuk memunculkan simbiosis mutualisme yang saling

menguntungkan di kedua belah pihak, adalah aspek aspek yang dikembangkan tersebut

adlahpengembangan pariwisata danpendidikan yang di tonjolkan oleh masing masing daerah agar memunculkan asas manfaat.

Manfaat tersebut dikenal dengan sister province, yang telah ditemukan terlebih dahulu dengan nama sister city, merupakan persetujuan kerjasama antara dua kota, daerah setingkat provinsi, Negara bagian atau prefektur yang memiliki satu atau lebih kemiripan karakteristik dimana dua daerah tersebut terdapat pada dua Negara yang berbeda.

Karta kunci: Provinsi, Prefektur, Kerja Sama, Politik

yukio hayashida who have a lot to know the condition of DIY because during world war II stationed in DIY, have a desire to establish cooperation with DIY. The desirewas welcomed by the Governor of Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX for their personal relation between the two sides prefecture of Tokyo Japan is to DIY with Kyoto Japan has a close relationship since long by the time the Kyoto governor at that time, improve aspects of seed from both areas to bring symbiotic mutually beneficial in both parties, as for various aspects is the development of tourism and education in the highlight by each region in order to bring the principle.

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Provinsi DIY merupakan provinsi yang memiliki otonomi daerah tersendiri, provinsi DIY memiliki keunikan di banding dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia, yaitu keistimewaan nya sendiri sudah di atur oleh Negara dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2012 tentang keistimewaan DIY. 1 Dengan keistimewaan nya itu sendiri dapat di manfaatkan oleh pemerintah daerah DIY untuk berbagai macam hal, salah satunya adalah

menjalin hubungan kerjasama dengan pemerintahan daerah di manca negara tanpa harus melalui pusat, aturan ini sudah jelas tercantum dalam Undang-undang nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang menyatakan bahwa pemerintah daerah adalah salah satu pelaku hubungan luar negeri.

1undang-undang republic Indonesia diakses pada(5 september 2013); dalam http://otda.kemendagri.go.id/images/file/uu_diy.pdf

2Bunga Rampai Kerjasama Luar Negeri, Relevansi dan Keterbatasannya (diakses pada 5 september 2013); pada http://bkd.jogjaprov.go.id/page/profil-bkd-provinsi-diy

(23)

Perekonomian Prefektur Kyoto sangat tergantung pada sektor pariwisata. Daerah utara Kyoto terdapat usaha perikanan yang maju, sedangkan di tengah-tengahnya terdapat usaha perkebunan dan perhutanan. Nintendo, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang hiburan juga berbasis di Kyoto 3latar belakang utama di adakan nya kerjasama antara pemerintahan DIY dengan perfektur Tokyo Jepang adalah untuk meningkatkan aspek-aspek unggulan dari kedua daerah untuk

memunculkan simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan di kedua belah pihak, adapun berbagai aspek-aspek tersebut adalah pengembangan pariwisata dan pendidikan yang di tonjolkan oleh masing-masing daerah agar memunculkan asas manfaat . selain itu DIY dengan Perfektur Kyoto Jepang telah menjalin hubungan yang dekat sejak lama pada saat Gubernur Kyoto pada waktu itu, Yukio Hayashida yang telah banyak mengetahui kondisi DIY karena sewaktu perang dunia II ditugaskan di DIY, memiliki keinginan untuk menjalin kerjasama dengan Provinsi DIY. Keinginan tersebut disambut baik oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono IX karena adanya hubungan pribadi antara kedua belah pihak.

(24)

index_e.html

Hubungan kerjasama tersebut mulai resmi dilakukan sejak 16 Juli 1985 bersamaan dengan ditandatangani persetujuan hubungan kerjasama persahabatan antara kedua pemerintah provinsi oleh Sri Paku Alam VIII selaku wakil Gubernur DIY dan Yukio Hayashida selaku Gubernur Prefektur Kyoto. Dengan dibangunnya kerjasama persahabatan bertajuk Sister Province tersebut, maka diharapkan kedua belah pihak dapat saling membantu dalam berbagai

(25)

Di sinilah sangat terlihat manfaat dari kerjasama dengan Prefektur Kyoto. Bantuan mulai

mengalir dari pemerintah Kyoto mulai dari tanggap gempa sampai masa-masa rekonstruksi. Salah satu daerah yang terkena dampak dari gempa bumi tersebut adalah Kotagede salah satu

kecamatan di KODYA Jogjakarta, Kotagede terletak sekitar 10 kilometer di sebelah tenggara jantung kota Yogyakarta. Wilayah itu sekarang terkenal dengan nama Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kotagede yang merupakan sentra kerajinan perak di Yogyakarta. Sebagai kota tua bekas Ibukota kerajaan, Kota Kotagede merupakan kota warisan (heritage) yang di dalamnya terdapat makam Raja-Raja Mataram antara lain makam Panembahan Senopati (Pendiri Mataram). Selain itu, Kotagede juga menyimpan sekitar 170 bangunan kuno yang didirikan pada tahun 1700 hingga 1930.

Berdasarkan keberadaan lanskap sejarah tersebut maka KCB Kotagede ini penting untuk dilestarikan dan dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata sejarah. Tujuan studi ini adalah menyusun lanskap wisata pada KCB Kotagede untuk mendukung interpretasi sejarah awal Kerajaan Mataram Islam, kenyamanan wisata dan kesejahteraan masyarakat setempat.4Ini betapa pentingnya Kotagede sebagai kawasan Cagar Budaya, sehingga patut adanya untuk di jaga dan di lestarikan, seiring dengan adanya perjanjian Sister Province atau kerjasama antara pemerintahan DIY dengan perfektur Kyoto Jepang maka di adakan lah kerjasama antara kedua daerah untuk melestarikan kawasan cagar budaya Kotagede, karena merasa memiliki latar belakang yang sama perfektur kyoto Jepang bersedia untuk melakukan penanganan pelestarian kawasan cagar budaya tersebut.

(26)

Sehubungan dengan itu, dalam rangka penyusunan karya tulis dengan mengambil masalah kerjasama di bidang pariwisata maka penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat pada objek-objek tersebut. Sesuai dengan topik masalah yang diambil

seperti tersebut diatas, maka judul karya tulis atau skripsi yang dipilih adalah: “Kerjasama

Perfektur Kyoto Jepang dengan DIY menangani pelestarian Lingkung Cagar Budaya di kawasan Kotagede (1985-2014)”. Kerjasama Sister Province, yang terlebih dahulu ditemukan dengan nama Sister City, merupakan persetujuan kerjasama antara dua kota, daerah setingkat Provinsi, Negara Bagian atau Prefektur yang memiliki satu atau lebih kemiripan karakteristik dimana dua daerah tersebut terdapat pada dua Negara yang berbeda.

Kemiripan tersebut misalnya ada pada kemiripan Budaya, latar belakang sejarah atau jika dilihat dari segi Geografis kedua daerah sama-sama daerah Pantai atau daerah kepulauan5 Amerika Utara, Australia dan Asia menggunakan istilah Kerjasama Sister City/Province untuk menyebutkannya, sedangkan di Eropa lebih sering menggunakan Kerjasama Kota Kembar. Kerjasama Sister City yang pertama kali dalam sejarah adalah di benua Eropa, yaitu antara Keighley, Yorkshire Barat (sekarang berada di Inggris) dengan Poix-dunord, Nord, Perancis pada tahun 1920 menyusul berakhirnya perang dunia pertama. Akan tetapi, kerjasama tersebut belum resmi karena belum mengadakan penandatanganan perjanjian hingga tahun 1986.

5Sister Cities (diakses pada 3 Agustus 2009); melalui www.japan.go.id\sister_province.

Pada perkembangannya, pada tahun 1956, Presiden Amerika Serikat pada waktu itu, Dwight

(27)

tersebut memacu daerah-daerah di AS untuk melakukan kerjasama. Kerjasama Sister Province dan Sister City di Indonesia sudah mulai muncul pada tahun 1970-an. Dengan berbagai motivasi di dalam awal munculnya kegiatan kerjasama tersebut, namun yang utama adalah karena banyak didorong oleh kesamaan, misalnya sama-sama Ibukota Negara, contohnya Jakarta banyak melakukan kerjasama dengan berbagai Ibukota Negara dikarenakan sama-sama Ibukota Negara. Pada tahun 1980-an kerjasama Internasional dalam bentuk Sister Province dan Sister City semakin marak. Pada saat ini lebih kurang 100 kerjasama Internasional yang berbentuk

Sisterhood telah tercatat di Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.

Dari catatan yang ada, mungkin tidak sampai 15% dari kerjasama tersebut yang berjalan dengan baik, dan tidak sampai 20% berjalan dengan seadanya dan sisanya lebih dari 65% hampir tidak melakukan kegiatan apapun.6Provinsi DIY sebagai salah satu Provinsi yang menyandang keistimewaan di Negara Republik Indonesia tidak dapat menghindarkan diri dari tuntutan kebutuhan untuk membina komunikasi dan interaksi serta hubungan kemitraan baik dengan provinsi lain di Indonesia maupun dengan pemerintah negara lain. Pertimbangan yang mendasari tidak semata-mata dalam upaya menjalin hubungan persahabatan yang saling pengertian di antara Provinsi tetapi juga sebagai upaya untuk menggalang kerjasama yang saling menguntungkan dalam berbagai bidang pelayanan publik7. Harus diakui bahwa setiap Provinsi di Indonesia termasuk Provinsi DIY dan Provinsi di Negara-Negara Manca pada umumnya menghadapi tantangan yang serupa dalam upaya memenuhi kebutuhan pelayanan kepada Masyarakatnya.

6Usmar Salam. 2004. Dinamika Kerjasama Internasional Provinsi di Indonesia dengan Luar Negeri. Makalah Lokakarya Cara penanganan Kerjasama Internasional.Hal 7.

(28)

Bagi Provinsi DIY tantangan tersebut adalah di satu sisi dihadapkan keterbatasan seperti luas wilayah yang relatif kecil, sumber dana yang terbatas, sumber daya manusia yang masih

membutuhkan peningkatan serta kewenangan yang terbatas. Di sisi lain tuntutan masyarakat atas pelayanan yang lebih baik dalam berbagai bidang makin meningkat sejalan dengan meningkatnya tingkat kesejahteraan rakyat, tetapi di lain sisi pemerintahan provinsi DIY mensiasati kekurangan nya dengan mengembangkan sektor-sektor yang lain, yang apabila di lihat dari spekulasi

kacamata bisnis ini cukup menguntungkan, sektor itu adalah bidang pariwisata, mengingat DIY sebagai tujuan wisata bagi wisatawan asing dan domestik menjadi pilihan kedua setelah pulau Bali dari sini DIY mencoba memulai untuk mengekspolrasi segala kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan industri pariwisata nya mulai dari pelestarian budaya yang mencakup berbagai macam pilihan seperti batik, tari-tarian, musik juga tempat-tempat pariwisata yang eksotis, karena DIY di apit oleh Gunung merapi di ujung utara dan pantai parang tritis yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Ini seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi turis Mancanegara dan turis domestik, dan bukan hanya itu, karena masih banyak lagi yang bisa di tonjolkan dan di kembangkan salah satunya adalah kawasan cagar budaya Kotagede, Kotagede adalah kecamatan di sisi timur kodya Yogyakarta yang berbatasan langsung dengan kabupaten Bantul, dahulu kala Kotagede merupakan tempat dimana berdirinya Kerajaan Mataram Islam yang menjadi cikal bakal Kerajaan Kasultanan Ngayogyokarto Hadiningrat pada saat ini, di tempat ini terdapat banyak sekali situs-situs peninggalan Kerajaan Mataram Islam, mulai dari Masjid Agung, Pemandian Raja, hingga kompleks makam para raja. Tidak hanya itu, Kotagede juga terkenal sebagai tempat sentra kerajinan perak, perak di sini diolah menjadi berbagai macam kerajinan yang sekali lagi menjadi daya tarik para wisatawan baik itu lokal maupun Mancanegara. Namun pada saat gempa

(29)

melanda DIY dan karena waktu yang berjalan cukup lama, kawasan Cagar Budaya Kotagede mulai rapuh termakan zaman dan kurang mendapatkan perhatian yang khusus, tetapi dengan adanya Siter Province kerjasama antara pemerintah DIY dengan Perfektur Kyoto Jepang, maka di mulailah kerjasama untuk melestarikan kawasan Cagar Budaya Kotagede, Yogyakarta, DIY. Dengan perfektur Kyoto Jepang dalam rangka membangun kembali sector pariwisata Hubungan kerjasama antara Pemerintah Propinsi DIY dengan Prefektur Kyoto, Jepang, telah terjalin sejak tahun 1985 tepatnya pada tanggal 16 Juli 1985 bersamaan dengan ditandatangani persetujuan untuk pembentukan Hubungan Kerjasama Persahabatan (MoU) antara kedua pemerintahan propinsi oleh Sri Paku Alam VIII selaku Wakil Gubernur dan Yukio Hayashida selaku Gubernur Kyoto Prefecture, Jepang.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka untuk memudahkan

pemecahan masalah dan sebagai pedoman dalam pembahasan lebih lanjut, dapat di tarik sebuah rumusan masalah, yaitu :

Bagaimana Dinamika Prefektur Kyoto Jepang dalam penanganan pelestarian lingkungan cagar budaya di kawasan Kotagede DIY ?”

C. Kerangka pemikiran

1. Teori Hubungan Transnasional Konstelasi hubungan antar negara

dalam percaturan internasional era sekarang telah berubah dari pandangan isu “state centric

(30)

Peran Negara dalam politik dunia tidak lagi dominan karena terlibatnya aktor non negara yang semakin eksis di dalamnya. Pandangan ini didasarkan pada pengamatan semakin meningkatnya kepekaan dan kerentanan negara-negara dan aktor-aktor non negara terhadap interdependensi ekonomi8. Kondisi demikian memacu masyarakat negara untuk mengembangkan pola politik luar negerinya supaya dapat menjalin kerjasama dengan berbagai negara. Kerjasama internasional tersebut telah meluas dan tidak hanya sebatas antara pemerintah negara saja, namun mulai melibatkan pemerintah daerah suatu negara.Apalagi dengan diterapkannya otonomi daerah oleh pemerintah pusat, hal ini makin mendesak pemerintah daerah untuk melakukan kerjasama antar daerah dengan dalam negeri umumnya dan daerah di luar negeri khususnya.

(31)

9Richard Falk, A “tudy of Future World, dikutip dari Mohtar Mas’oed, I id, hal 1.

Dengan melemahnya peranan aktor negara oleh aktor non negara, pemerintah daerah dalam hal ini, maka interaksi antar negara bukan lagi merupakan hubungan Internasional melainkan sebagai hubungan transnasional.Richard Falk mendefinisikan hubugan transnasional adalah perpindahan barang, informasi dan gagasan melintasi batas wilayah Nasional tanpa partisipasi atau

(32)

Aktor non negara dalam hubungan kerjasama internasional ini dapat berupa kelompok-kelompok suku, etnis atau separatis di dalam negara, kelompok-kelompok kepentingan, perusahaan

multinasional (MNC) serta bagian-bagian dari birokrasi pemerintah pusat. Dalam pelaksanaan hubungan tersebut, dapat diketahui bahwa pola hubungan Transnasional di atas memungkinkan aktor non negara untuk dapat melakukan interaksi hubungan internasional. Masyarakat suatu negara dapatberhubungan langsung dengan masyarakat negara lain dan organisasi pemerintah maupun non pemerintah dapat melakukan hubungan langsung dengan masyarakat dari suatu negara melalui perantara pemerintah pusat, walaupun hal tersebut tidak begitu vital. Dengan mengambil contoh kasus yang akan ditelaah, interaksi transnasional.

Yang terjadi adalah antara Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Pemerintah Daerah Prefektur Kyoto. Dalam pola hubungan transnasional diatas, pemerintah daerah atau Local Government terletak antara Government dan Society pada kedua sisi. Local Government tersebut kemudian saling melakukan hubungan transnasional secara langsung dengan sedikit campur tangan dari pemerintah pusat yang berupa pelimpahan kekuasaan. Local Government juga dapat melakukan hubungan transnasional dengan INGO.

2. Konsep Kepentingan Nasional

(33)

paling vital bagi kelestarian negara-bangsa10.Dari definisi tersebut tersirat pula bahwa di dalam kepentingan nasional terdapat pula kepentingan regional. Akan tetapi dalam kaitannya dengan hubungan internasional, maka kepentingan nasional lebih diprioritaskan dibanding kepentingan regional. Dengan kata lain, kepentingan nasional mendahului kepentingan regional11.

Kepentingan nasional merupakan konsepsi yang sangat umum tetapi amat vital bagi negara. Antara lain mencakup kepentingan kelangsungan hidup bangsa dan negara, kemerdekaan,

keutuhan wilayah, meningkatkan prestise negara, keamanan militer dan kesejahteraan ekonomi12. Di samping itu, kepentingan nasional merupakan faktor dan tujuan yang paling mendasar bagi para decision maker suatu Negara dalam merumuskan dan melakukan politik luar negeri. Politik luar Negeri merupakan sikap dan komitmen suatu negara terhadap lingkungan eksternal, strategi dasar untuk mencapai tujuan kepentingan nasional.

10 Hans J. Morgenthau, Politics Among Natio s, dala uku ya Mochtar Mas’oed, I id, hal 11Ibid, hal. 143.

(34)

14 Jack C. Plano dan Roy Olton, The International Relations Dictionary, hal.51.

Yang harus dicapai di luar batas wilayahnya. Politik luar Negeri adalah sebagai pengejawantahan kepentingan Nasional suatu negara terhadap negara lain13. Kepentingan suatu Negara sebagai dasar untuk mengukur keberhasilan politik luar negerinya dan tujuan politik luar negeri untuk mewujudkan cita-cita nasional serta memenuhi kebutuhan utama suatu negara. Politik luar negeri merupakan langkah nyata guna mencapai, mempertahankan dam melindungi kepentingan

nasional negara tersebut. Strategi dan serangkaian kegiatan yang terencana dan dikembangkan oleh para decision maker suatu negara terhadap Negara lain atau terhadap suatu entitas

internasional yang ditujukan untuk meraih tujuan spesifik yang berdefinisi intern bagi

kepentingan nasionalnya adalah dengan politik luar negeri dari negara yang bersangkutan14. 11 15Opcit.Hal. 209.

Tujuan politik luar negeri setiap negara pasti berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya berkisar antara perlindungan diri sendiri, kemerdekaan, integritas wilayah, keamanan militer dan ekonomi. Dari uraian di atas dapatlah dikemukakan bahwa kepentingan nasional menggambarkan aspirasi suatu negara secara operasional dalam penerapannya berupa tindakan dan kebijakan aktual yang terencana yang ditujukan untuk suatu negara. Jika dikaitkan dengan tujuan luar negeri suatu negara seperti dijelaskan di atas, maka kepentingan nasional negara manca dalam hal pemberian bantuan luar negeri kepada negara lain, dalam hal ini misalnya Indonesia, lebih

diprioritaskan untuk kepentingan kesejahteraan ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan promosi pariwisata dan percepatan rehabilitasi pasca bencana gempa bumi 27 Mei 2006. Lebih konkrit lagi, bantuan dari negara Jepang kepada Indonesia bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kebanyakan transaksi dan interaksi kerjasama terjadi secara langsung di antara dua negara yang menghadapi masalah atau hal tertentu yang mengandung kepentingan bersama15. Kerjasama dapat terjalin dalam berbagai bidang, yaitu bidang ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Menurut KJ. Holsti, bantuan luar negeri berupa bantuan pinjaman uang, barang atau tenaga penasehat teknis dari sebuah negara donor merupakan instrumen kebijakan yang telah digunakan dalam hubungan luar negeri selama berabad-abad. Dalam kasus ini, bantuan yang telah diterima oleh pihak DIY adalah di bidang sosial budaya.Sedangkan bentuknya adalah berupa bantuan uang, barang dan tenaga penasehat teknis. Pada masa lampau, instrumen tersebut tidak hanya digunakan untuk kemaslahatan politik jangka pendek saja, tetapi juga prinsip-prinsip

(35)

Beberapa tipe dari bantuan luar negeri dapat berupa:

a) Bantuan Militer, yaitu tipe bantuan tertua karena bantuan militer merupakan suatu teknik tradisional untuk mendapat sekutu.

b) Bantuan Teknis, yaitu tipe bantuan yang paling murah karena hanya merupakan bantuan tenaga yang menyalurkan pengetahuan dan keahlian, bukan berupa materi.

c) Bantuan Hibah, yaitu tipe bantuan ekonomi mengenai metode pengalihan

modal dan barang yang diberikan secara sukarela dan yang dimaksudkan untuk tidak dikembalikan lagi.

d) Pinjaman Pembangunan, yaitu tipe bantuan ekonomi dalam bentuk pinjaman modal keuangan, dan bukan bantuan. Negara penerima berkewajiban untuk membayar kembali pokok pinjaman atau beserta bunga dari modal awal selain dana utama yang diterima16.

16Opcit, hal. 245-250

D. Hipotesa

Hipotesa yang dapat dikemukakan oleh penulis adalah:

Realisasi kerjasama sister province Perfektur Kyoto Jepang terhadap DIY dalam penanganan kawasan cagar budaya di Kotagede, Yogyakarta, DIY.

1. Bertujuan untuk menjaga kepentingan Jepang di DIY.

2. Memberikan peluang kepada pihak Jepang melalui upaya investasi dan bisnis yang di lakukan oleh perusahaan atau pun para pengusaha Jepang di DIY, dimana nilai keuntungan tersebut dapat digunakan untuk kepentingan mencapai kesejahteraan ekonomi.

3. Meningkatkan hubungan bilateral antara DIY dengan Perfektur Kyoto.

(36)

E. Jangkauan Penelitian

Jangkauan Penelitian dari penulisan ini dititik beratkan pada bagaimana Kerjasama Sister Province dengan Prefektur Kyoto dapat memberikan manfaat bagi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam hal ini maka jangkauan penelitian yang diperlukan adalah data yang berkaitan dengan proses penawaran kerjasama, persiapan kerjasama dari kedua belah pihak, realisasi kerjasama dan pemberian bantuan serta manfaat dari kerjasama tersebut dari masa 20 tahun terjalinnya kerjasama yaitu pada tahun 2005 hingga saat ini.

F. Metodologi Penelitian

a. Data yang Dibutuhkan

Masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah masalah kerjasama dengan pokok bahasan mengenai manfaat menjalin kerjasama Sister Province dengan prefektur Kyoto terutama pada masa pemulihan pasca gempa bumi yang melanda DIY dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 yang lalu. Dengan demikian maka data yang dibutuhkan sebagai bahan analisa terutama adalah: 1. Data pembentukan kerjasama dan pelaksanaannya.

2. Data bantuan.

3. Manfaat dari bantuan tersebut. b. Teknik Pengumpulan Data

(37)

1. Dokumentasi, yaitu cara pengumpulan data dengan melihat, mengabadikan, memeriksa dan mempelajari dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

2. Wawancara (interview) yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab kepada responden. Dalam hal ini adalah kepala subbagian kerjasama dengan pemerintah dan lembaga luar negeri dari Biro Kerjasama Setda DIY, dan pihak lain yang berkepentingan dengan objek penelitian.

C. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Penelitian lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan secara langsung pada objek yang diteliti dengan maksud untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan secara lengkap dan

reliable sebagai data primer.

2. Penelitian Perpustakaan (Library Research)

Penelitian perpustakaan adalah penelitian dengan cara membaca, mempelajari berbagai literatur yang relevan untuk mendapatkan landasan teori yang akan diterapkan pada masalah yang diteliti.

D. Metode Penelitian

(38)

E. Cross Checking Analysis 20

Untuk menjaga validitas dan reliabilitas data serta hasil analisa dalam penelitian ini maka data primer, data sekunder dan foto-foto rekaman di cross check satu sama lainsehingga dapat diketahui persamaan dan perbedaan berikut alasan kenapa hal itu terjadi.

G. Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Mengetahui sejauh mana manfaat dari kerjasama Sister Province dengan Prefektur Kyoto bagi Daerah Istimewa Yogyakarta di bidang pariwisata dalam hal ini dengan penanganan kawasana cagar budaya di kotagede-Yogyakarta.

(39)

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari skripsi ini adalah:

BAB I Pendahuluan

(40)

BAB II

KERJASAMA PERFEKTUR KYOTO DI BIDANG KEBUDAYAAN DAN GAMBARAN UMUM MENGENAI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN

PERFEKTUR KYOTO

Agar mendapatkan gambaran mengenai pelaku-pelaku kerjasama, pada bab ini penulis menggambarkan tentang keadaan umum perfektur Kyoto dan Provinsi DIY.

A. GAMBARAN UMUM PERFEKTUR KYOTO

Sub bab ini akan di deskripsikan tentang keadaan umum perfektur Kyoto, mulai dari kondisi Sejarah, keadaan Geografis, Budaya, Ekonomi, Pariwisata dan juga sektor Industrinya. 1. Sejarah perfektur Kyoto

Perjalanan Kyoto dimulai sejak kaisar kammu (kaisar jepang ke-50) memindakan ibukota dari Nagaoka-kyo ke Heian-kyo, akibat Fujiwara Tanetsugu yang menjadi penanggung jawab pembangunan Nagaoka-kyo tewas dibunuh. Ada penjelasan yang mengatakan Ibukota harus di pindahkan ke Kyoto untuk menatasi pengaruh agama Budha dari nara yang kekuatannya terpusat di sejumlah kuil-kuil yang di sebut Nanto-jiin. Penjelasan lain mengatakan bahwa Ibukota harus di pindahkan dari Ibukota kekaisaran aslinya milik garis kekaisaran dari Kaisar Temmu ke Ibukota baru untuk Kaisar dari garis keturunan Kaisar Tenji. Heian-kyo dibangun dengan mematuhi prinsip-prinsip Feng shui.17 Perfektur Kyoto dilindungi oleh gunung-gunung di empat penjuru mata angin. Di sebelah timur terdapat sungai Kamo, di sebelah barat terdapat sungai

(41)

Katsura yang alirannya meliuk-liuk ke sebelah selatan. Istana di dirikan di tengah kota dan wilayah kota di bagi dengan blok-blok berbentuk persegi empat meniru model ibukota istana di Tiongkok. Di tengah-tengah kota terdapat jalan raya utara-selatan bernama Suzaku-oji yang sekarang menjadi jalan Senbon-dori. Gunung Funaoka menjulang di sebelah utara.

Kyoto adalah kota ketiga terbesar di Jepang dan juga salah satu yang tertua. Ini pada awalnya di dirikan sebagai heinan di 794, dan memiliki masa keemasan selama masa kejayaan pengadilan 794-1185.Rumah bagi banyak landmark budaya dan situs sejarah di Kyoto yang di anggap

sebagai jantung dari Jepang. Kota ini masih menyandang nama Kyoto atau “Ibukota”, meskipun

kaisar dan diet nasional terletak di Tokyo. Untuk sebagian besar dari sejarah Jepang, Heian merupakan pusat tidak hanya dari pemerintah tapi pembelajaran dan seni. Terdapat beberapa periode penting dalam mempelajari sejarah tentang Perfektur Kyoto antara lain:18

18 ibid

19History of perfektur Kyoto (diakses pada 5 oktober 2013);dalam

http://www.manga-summit.jp/kyoto/sightseeing .html

a. Periode Heian

(42)

melebihi batas asli di daerah sebelah utara yakni shirakawa dan pada era ini di sebelah barat yang merupakan daerah perairan.20

20Kyoto geography (diakses pada 6 oktober2013); dalam

(43)

21 opcit

Beberapa warisan budaya dari periode Heian-kyo diantaranya adalah Amowakeikazuchi-jinja atau lebih di kenal dengan sebutan Kamigamo-jinja, Kamomioya-jinja atau lebih dikenal dengan sebutan Shinogamo-jinja, Kyo-o-gokoki-ji yang merupakan candi peninggalan agama Budha yang di kenal dengan nama To-ji yang berarti eastern temple (candi dari timur), Kiyomizu-dera dan juga Enryaku-ji yang keduanya merupakan peninggalan agama Budha. Tiga candi tersebut terletak di Kyoto pusat sedangkan satu diantaranya yaitu Kiyomizu-dera terletak di Gunung Higashi atau orang Jepang menyebutnya dengan sebutan Higashiyama. Perputaran keuangan Heian-kyo berkembang dengan pesat karena system politik risuryo-sei yang sudah tidak di praktekkan lagi. Pusat kota berada di sekitar sungai Kamo dan Daidairi-gosho. Akhir periode Heian ini di tandai dengan mundurnya kaum bangsawan serta munculnya kelompok Samurai militer yang terbentuk sewaktu kerusuhan sipil terjadi.

Selain itu, kepercayaan terhadap agama Budha yang meramalkan bahwa setelah tahun 1052 mappo atau peringatan 2000 tahun meninggalnya Buddha, akan terjadi bencana dan peraturan Buddha pun akan mulai di laksanakan. Penduduk setempat yang percaya dengan hal ini kemudian berkumpul untuk melakukan kegiatan religious dan memohon keselamatan Buddha agar bencana tidak terjadi serta untuk membawa masyarakat dalam kehidupan yang damai. Budhisme

berkembang selama akhir periode Heian hingga awal pada periode kamakura. Akan tetapi

(44)

b. Periode Kamakura

Hasil dari perang sipil yang terjadi pada tahun 1185, mulailah terbentuk rezim militer pada periode Kamakura. Periode ini mulai dekat dengan kelahiran Tokyo, Hukum berjalan dengan baik, bhuda aristocrat, militer, dan juga masyarakat sipil serta kaum bangsawan pun hidup bersama saling menjalin hubungan satu sama lain.22 Zaman Kamakura, peran Kyoto sebagai kota pemerintahan mulai pudar karena pusat kekuasaan politik pindah ke Kamakura, namun peran Kyoto sebagai pusat perekonomian semakin kuat. Perang Jokyu yang di menangkan keshogunan Kamakura membuka kesempatan bagi pemerintah keshogunan Kamakura untuk membangun kantor pemelihara keamanan yang di sebut Rokuhara tandai di Kyoto. Kantor tersebut antara lain di gunakan untuk memata-matai kegiatan kaum bangsawan Istana.23

22 opcit 23 ibid

24Kyoto (diakses pada 5 okteber 2013); dalam http://www.kyoto.html

Pada akhir zaman Kamakura, Rokuhara tandai di hancurkan oleh Ashikaga takauji. Setelah kejatuhan pemerintahan keshogunan kamakura, kaisar go-daigo memulihkan kekuasaan ke tangan kaisar (restorasi Kemmu). System pemerintahan yang baru ternyata mengundang ketidak puasan di kalangan Samurai.Akibatnya, Ashikaga Takauji berontak melawan Kaisar dan

mendirikan pemerintahan istana utara. Peristiwa ini menandai di mulainya zaman nambokucho.24

c. Periode Muromachi

(45)

munculnya kultur kitayama atau kebudayaan dari daerah yang terletak di sebelah utara Kyoto tepatnya daerah Shogun Ashikaga Yoshimitsu yang di tandai dengan bangunan vila yang terletak di Yoshimitsu.25 Tetapi kultur Kitayama ini tidak berlangsung lama, hal ini dikarenakan adanya kultur kekaisaran dan juga kultur China (zen) yang masih berkembang di Jepang. Yang menjadi symbol pada periode ini adalah di rubahnya vila Yoshimitsu menjadi sebuah candi Buddha Rokuon-ji. Pada saat kebudayaan dari periode ini mencapai puncaknya, di Kyoto terjadi peperangan yang di sebut dengan perang Onin. Ibukota pun di serang dan sebagian besar harta purbakala di pusat kota juga ikut di serang. Shogun Ashikaga Yoshimitsu mendirikan kediaman rumah mewah yang bernama Hana-no-gosho yang menjadi tempat tinggal Ashikaga Yoshimitsu, namun habis terbakar pada masa Perang Onin (1467-1477).Shogun Ashikaga Yosimitsu tinggal di Kitakoji Muromachi, sehingga di kenal sebagai Muromachi-Dono (Tuanku Muromachi).26

25History of prefecture Kyoto (di akses pada 5 oktober 2013); dalam

http://www.manga-summit.jp/kyoto/sightseeing.html

(46)

27 ibid

Masa perang onin yang mengawali zaman Sengoku, sebagian besar kota Kyoto sudah habis terbakar, keadaan kota Kyoto menjadi lebih terpuruk setelah berulang kali dilanda peperangan. Sepanjang zaman sengoku, Kyoto di jadikan kota benteng. Wilayah kamigyo dan shimogyo di pisahkan parit pertahanan yang di sebut o-kamai.Parit yang mengelilingi masing-masing wilayah di gali untuk memisahkan wilayah kamigyo yang di pisahkan dari pasukan timur (higashi-gun) dan wilayah shimogyo yang dikuasai pasuka barat (nishi-jin).Selain itu, kamigyo dan shimogyo juga di pisahkan oleh ladang-ladang. Jalan yang menghubungkan kamigyo dan shimogyo di sebut jalan muromachi-dori.27 Setelah perang usai, rakyat Kyoto bersama dengan para bangsawan dan saudagar-saudagar kaya berupaya kembali membangun Kyoto.Mereka juga mendukung

(47)

terkenal dengan bangunan-bangunannya yang terapung di Yamaboko yang sempat terhenti ketika perang berlangsung.

Tidak hanya festival bangunan apung yang di tunjukan festival ini, gozan no okuribi yakni pertunjukan api unggun yang di maksudkan untuk mengirim roh pada lima gunung, serta festival-festival budaya lainnya. Hal ini di maksudkan sebagai tanda bangkitnya Kyoto setelah mengalami peperangan dan juga sebagai tanda kejayaan periode Muromachi. Pada malam hari di Urabon tepatnya pada tanggal 16 agustus, serangkaian api unggun yang berbentuk manusia dan

berkarakter china menyala di gunung-gunung yang mengelilingi kota Kyoto. Api unggun ini di maksudkan untuk menjemput roh-roh leluhur yang di percaya akan datang kembali. Peristiwa ini merupaka peristiwa penting bagi nilai-nilai budaya dan kerohanian bagi masyarakat Kyoto.28

28History of prefecture Kyoto (di akses pada 5 oktober 2013); dalam

http://www.manga-summit.jp/kyoto/sightseeing.html

29 ibid

Zaman muromachi, keshogunan Muromachi kembali menetapkan Kyoto sebagai Ibukota pemerintahan.Pada saat yang bersamaan, Kyoto mencatat pertumbuhan Ekonomi yang pesat. Pada zaman ini lahir pemerintahan kota oleh warga kota yang di pimpin pengusaha sukses yang berpengaruh. Para bangsawan yang melarikan diri dari Ibukota selama peperangan berlangsung menyebarkan Budaya Kyoto ke berbagai provinsi di Jepang. Seperti misalnya dalam

merencanakan tata kota, beberapa provinsi mengambil Kyoto sebagai model dan tiruan Ibukota, demikian juga dalam hal nama-nama gunung, sungai, candi serta tempat-tempat suci.29

d. Periode Momoyama

(48)

kuil Buddha, memperbaiki istana kaisar dan kawasan kediaman para bangsawan. Tata kota yang terencana rapih masih bisa di lihat hingga sekarang di Kyoto.30 Periode tahun 1603, pusat kekuasaan di geser dari Kyoto ke edo (sekarang tokyo) dengan berdasar shogunan di bawah tokugawa ieyasu. Muncullah perkembangan budaya dari abad ke-16 memasuki abad ke-17.Pada saat ini perkembangan industry dan perdagangan berkembang dengan pesat dengan pihak luar negeri.

30 opcit

(49)

32 ibid

e. Periode Edo

Dimulai pada abad ke-17, candi-candi dan tempat suci lain yang di bangun pada periode Heian direstorasi dengan gaya Tradisional. Kyoto sebagai tempat yang religius membangun

karakteristik sebagai tempat yang religius dan juga sebagai pusat pariwisata.Peran Kyoto sebagai

“Ibukota” tidak berubah walaupun di abad ke 17, Ibukota pemerintahan pindah ke Edo. Kyoto

menjadi semakin makmur sebagai kota perdagangan, menempati urutan ketiga setelah edo dan Osaka, jumlah penduduk bertambah menjadi setengah juta orang.31

f. Pasca Restorasi Meiji

Tahun 1869, pemerintahan kembali di geser dari Tokyo ke Kyoto.Di bawah rezim baru,

kebijakan modernism menjadikan dan merubah Kyoto menjadi provinsi yang modern.Kegiatan-kegiatan untuk melindungi warisan purbakala di organisir pada tahun 1897 dengan pengumuman resmi tentang undang-undang pelestarian tempat suci dan candi kuna yang membuka jalan bagi studi kesarjanaan dan kegiatan pelestarian kekayaan budaya.

Perfektur Kyoto didirikan pada saat restorasi meiji.32

(50)

kota berada di bawah yurisdiksi Perfektur Kyoto. Sekarang, Kyoto menjadi semakin luas akibat pemekaran desa-desa dan kota di sekelilingnya, kota lama Kyoto yang terkenala pada saat sebelum zaman edo bisa di katakana sebagian dari daerah dalam kota Kyoto yang sekarang. 2. Keadaan geografis perfektur Kyoto

Perfektur Kyoto adalah sebuah perfektur di Negara Jepang yang terletak hampir di tangah-tengah pulau Honsu tepatnya di bagian tengah pulau kepulauan Jepang. Perfektur Kyoto memiliki luas wilayah seluas 4.612,71 km persegi, atau 1,2% dari kepulauan Jepang. Perfektur Kyoto

merupakan perfektur terbesar ke 31 dari 47 perfektur yang ada di Jepang.33 Di utara, perfektur Kyoto ini di kelilingi oleh laut Jepang dan Fukui Perfektur. Sedangkan di bagian selatan

berbatasan dengan Perfektur Osaka dan Nara. Untuk timurnya, berbatasan dengan Perfektur Mie dan Perfektur Shiga dan di sisi barat, adalah Perfektur Hyogo. Di Perfektur Kyoto terdapat pula pegunungan Tanba yang terletak di tengah Perfektur Kyoto. Kota Kyoto adalah modal Jepang dan tempat tinggal Kaisar dari tahun 794 hingga tahun 1868. Kota kuno ini sekarang menjadi kota terbesar ketujuh dan merupakan tempat tinggal bagi 1,4 juta orang dan telah

mengembangkan pandangan modern.34 Perfektur Kyoto memanjang dari utara ke selatan, terbagi menjadi dua iklim, iklim laut Jepang dan iklim daratan. Garis pantai nya terletak di daerah Tango dan Juga Chutan .

33Kyoto geography (diakses pada 6 oktober 2013); dalam

http://www.asiarooms.com/travelguide/japan/kyoto-overview/kyoto-geography.html

34 ibid

Antara Chutan, Nantan dan Kitakuwa merupakan dataran tinggi. Di dataran ini terdapat Sungai Katsura dan Yura yang mengalir dari dataran tinggi tanba menuju muara Kameoka dan

(51)

daging sapi tanba.Minuman daerah ini yang terkenal adalah anggur tanba. Selatan Perfektur Kyoto menjadi koridor transportasi bekas ibukota dengan dermaga laut Osaka dan juga Kobe. Di daerah ini terdapat cagar budaya yang dilindungi UNESCO yaitu Candi Byodoin dan Kuil Ujigami.

3. Sektor industri Perfektur Kyoto

Di daerah perfektur kyoto terdapat banyak industry tradisional. Industry-industri tersebut meliputi industry keramik, industry tekstil dan juga industry pewarna rambut.Industri-industri itu sudah mampu merambah pasar internasional China, Indonesia dan juga Eropa. Mesin dan alat peraga untuk fisika dan kimia, mesin pengukur tingkat polusi udara dan semacam nya adalah industry tertinggi di Jepang. Tidak hanya industry-industri dalam bentuk alat, ada juga industry yang telah di kenal internasional yaitu industry hijau sayuran local dan beberapa hasil pertanian yang subur. Di banyak daerah di perfektur kyoto, terdapat 24 daerah perindustrian termasuk kansai science city dan tempat industry ilmu pengetahuan lainnya, serta teknologi di bidang otomotif yang merupakan industry yang ber skala besar. Terhitung pendapatan kotor tiap tahun dari Perfektur Kyoto mencapai 9.831 triliun yen, yang mampu menempati posisi 13 besar di seluruh Jepang.35

35Fact files of kyoto, (diakses pada 10 oktober 2013);

http://www.kepco.co.jp/english/ipark/prefecture/kyoto_guide.html

4. Sektor budaya Perfektur Kyoto

(52)

selenggarakan sepanjang tahun. 3 festival besar dan terkenal yang di laksanakan di kyoto antara lain :

a. Aoi Matsuri

Dilaksanakan setiap tanggal 15 mei. Sering di sebut juga sebagai Festival Kamo, yang di laksanakan antara Kamigamo Shrine (Candi/Tempel) dan Shimagamo Shrine.Festival ini dilaksanakan sejak jaman kaisar kinmei (sekitar 1400 tahun yang lalu).Berawal saat padi tidak bisa di panen, yang konon merupaka kutukan dari Dewa Kamo. Aoi matsuri di laksanakan dengan tradisi mempersembahkan padi kepada dewa kamo, menghias candi dan membawa pedati yang berhias daun padi berkeliling antara kamigamo dan shimogamo shrine.

b. Gion Matsuri

Dilaksanakan antara tanggal 1-13 juli, adalah salah satu di antara 3 festival besar di Jepang selain festival kanda di Tokyo dan Festival Tenjin di Osaka. Dengan upacara membersihkan Candi pada tanggal 10 sampai dengan festival kankou sebagai puncaknya pada tanggal 24, upacara ini di laksanakan di sepanjang jalan shijo, Kyoto. Festival ini kurang lebih 1100 tahun yang lalu sebagai doa agar wabah yang sedang terjadi berakhir.

c. Jidai Matsuri

Dilaksanakan pada tanggal 22 oktober. Festival di laksanakan bersamaan waktunya dengan musim gugur, yang telah dilaksanakan sejak tahun 28 pada era meiji (1895). Parade siang hari di mulai dari Kyoto imperial palace menuju Heian candi.sekitar satu jam peserta parade memakai baju-baju jaman edo.36 Pada saat Festival di laksanakan, banyak turis asing maupun domestik yang datang untuk menikmatinya.

(53)

5. Sektor pariwisata Perfektur Kyoto

Industri pariwisata merupakan sektor yang sangat krusial bagi perkembangan ekonomi di Perfektur Kyoto. Daerah ini merupakan tempat darma wisata favorit bagi anak-anak maupun orang tua yang hendak berlibur.Sehingga sangat mendukung bagi perekonomian. Sejarah yang panjang, warisan aristokratik dan juga kebudayaan tradisional lainnya masih berakar dengan kuat di Perfektur Kyoto.

B. Gambaran umum Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Bagian bab ini akan mendeskripsikan tentang keadaan umum Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai dari sejarah, Keadaan Geografis, sector ekonomi, sector industry dan juga sector pariwisata.

1. Sejarah provinsi daerah istimewa Yogyakarta

Yogyakarta memiliki status sebagai daerah istimewa atas dasar sejarah pada saat terbentuk nya republik Indonesia. DIY resmi terbentuk sejak 4 maret 1950, melalui UU No. 3 tahun

1950.Namun kehadirannya sebagai daerah istimewa sudah di tetapkan sejak 2 hari setelah proklamasi kemerdekaan.37 Yogyakarta berawal dari terbentuknya kerajaan Mataram kuno. Tahun 732, kerajaan Mataram kuno di perintah oleh Raja Sanjaya. Pada tahun 750-850, Dinasti Sailendra menjadi penguasa Mataram. Dia membangun candi Borobudur yang selesai

pembangunannya pada tahun 825, di era Raja Samaratunga. Sekitar tahun 1613-1645, Sultan Agung memerintah di kerajaan Mataram Islam. Sultan agung berhasil memperluas wilayah kerajaannya sampai ke seluruh Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Kalimantan dan sebagian

(54)

Jawa Barat.VOC (vereenigde oost-indische compagnie), yang pada waktu itu telah menguasai Batavia menjadi penghalang perluasan wilayah.Untuk menghilangkan penghalang itu, sultan

agung melakukan serangan terhadap VOC. Serangan dilakukan tahun 1628-1629.38Namun

mereka gagal mengalahkan VOC. Peperangan antara mataram dan VOC secara keseluruhan di menangkan VOC.

(55)

39 ibid

Mereka berhasil mengusahakan “perdamaian”, yaitu, dengan menggelar perjanjian giyanti.Dari

perjanjian ini, mataram pecah menjadi kasunanan Surakarta dan kasultanan Yogyakarta. tahun 1755, Mangkubuni mengubah gelar Daru Susuhunan menjadi Sultan. Selain itu, dia mengubah namanya menjadi Hamengkubuwono, sekarang di kenal dengan nama Sultan hamengkubuwono I. setelah hamengkubuwono I wafat, kesultanan Yogyakarta di pimpin oleh Hamengkubuwono II (1792-1810). Era pemerintahan HamengkubuwonoII ini di warnai penahanan Belanda atas adik Sultan, yaitu, Pangeran Notokusuman.Pada tahun 1811, Inggris yang pada waktu itu menguasai Jawa, membebaskannya.39

Pangeran Notokusumo kemudian bergelar Sri paku alam I dan mengembangkan pemerintahan di pakualaman. Jadi kesultanan Yogyakarta memiliki hubungan erat dengan pakualaman karena kadipaten pakualaman merupakan anak dari hamengkubuwono I pendiri kesultanan Yogyakarta. Menginjak abad 20 sebelum proklamasi kemerdekaan RI, Yogyakarta masih merupakan dua buah kerajaan, ketika berita proklamasi sampai ke Yogyakarta melalui sebuah pertemuan, keduanya menyambut proklamasi tersebut sebagai suatu cita-cita bersama, keduanya memberikan

(56)

Pada saat ibukota RI pindah ke Yogyakarta, selain Presiden dan Wakil Presiden, turut pindah ratusan ribu orang yang terdiri dari para pemimpin dan pegawai pemerintahan, perpindahan ke Ibukota Yogyakarta ini juga membawa serta masalah politik nasional yang puncaknya adalah aksi militer Belanda ke II. Dalam aksi militer tersebut, Belanda berhasil menangkap Presiden

Soekarno, wakil Presiden Mohammad Hatta. Rakyat melanjutkan perlawanan dengan menerapkan strategi Gerilya di bawah pimpinan panglima besar Sudirman. Dan dibawah

pimpinan Letnan Kolonel Soeharto untuk wilayah Yogyakarta.Pada tanggal 1 maret 1949, Letnan Kolonel Soeharto memimpin serangan umum 1 maret.Pasukan gerilya tersebut berhasil

menguasai Yogyakarta selama 6 jam.

(57)
(58)

40Daerah istimewa Yogyakarta, (diakses pada 6 oktober 2013);

http://www.wikipedia.com/daerah_istimewa_yogyakarta.htm

Hal tersebut di nyatakan dalam :

1. Piagam kedudukan Sri Sultan Hamengku BuwonoIX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 19 agustus 1945 dari Presiden RI.

2. Amanat Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 5 september 1945 (di buat secara terpisah)

3. Amanat Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 30 oktober 1945 (di buat dalm satu naskah)

Perjalanan sejarah DIY sebagai daerah otonom setingkat Provinsi sesuai dengan pasal 18

Undang-undang dasar 1945 (sebelum perubahan) diatur dengan Undang-undang nomor 22 tahun 1948 tentang Undang-undang pokok pemerintahan daerah. Sebagai tindak lanjutnya kemudian Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk dengan undang-undang nomor 3 tahun 1950 tentang pembentukan daerah istimewa Yogyakarta peraturan pemerintah nomor 31 tahun 1950

(59)

2. Kondisi geografis provinsi DIY

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan Provinsi terkecil kedua setelah Provinsi DKI Jakarta dan terletak di tengah Pulau Jawa, dikelilingi oleh Provinsi Jawa Tengah dan termasuk zona tengah bagian selatan dari formasi geologi Pulau Jawa. Di sebelah selatan terdapat garis pantai sepanjang 110 km berbatasan dengan Samudera Indonesia, di sebelah utara menjulang Gunung Merapi (± 2.968 m ), salah satu dari gunung yang paling aktif di dunia. Luas keseluruhan Provinsi DIY adalah 3.185,80 km2 atau kurang lebih 0,15% luas daratan Indonesia. Di sebelah barat mengalir Sungai Progo, yang berawal dari Jawa Tengah, dan Sungai Opak di sebelah timur yang berawal dari Gunung Merapi yang bermuara di laut selatan. Ibukota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Kota Yogyakarta. Kota-kota lainnya adalah Bantul, Wates, Sleman dan Wonosari. Secara 3 administratif DIY dibagi dalam satu kota dan empat kabupaten, dimana Kota Yogyakarta membentuk kesatuan administrasi sendiri.

(60)

hujan perbulan mencapai lebih dari 300 mm setiap m2. Selama musim kemarau angin Muson bertiup dari timur dan hujan turun kurang lebih 3 mm setiap m2. Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dari 33 provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di Pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian selatan dibatasi Lautan Indonesia, sedangkan di bagian timur laut, tenggara, barat, dan barat laut dibatasi oleh wilayah Provinsi Jawa Tengah yang meliputi:

1. Kabupaten Klaten di sebelah timur laut; 2. Kabupaten Wonogiri di sebelah tenggara; 3. Kabupaten Purworejo di sebelah barat; 4. Kabupaten Magelang di sebelah barat laut.

Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara 7°.33´ - 8°.12´ Lintang Selatan dan 110°.00´ - 110°.50´ Bujur Timur, tercatat memiliki luas 3.185,80 km² atau 0,17 persen dari luas Indonesia (1.890.75 km²), merupakan propinsi terkecil setelah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang terdiri dari:4

1. Kabupaten Kulonprogo, dengan luas 586,27 km² (18,40 persen); 2. Kabupaten Bantul, dengan luas 506,85 km² (15,91 persen);

(61)
(62)

41Informasi umum daerah istimewa Yogyakarta (diakses pada 6 oktober) melalui

http://dppka.jogjaprov.go.id/document/infoyogyakarta.pdf

3. Kondisi perekonomian provinsi DIY

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2. Tingkat Inflasi

(63)

8. Perhotelan

Kinerja ekonomi Provinsi DiY terus menguat setiap tahunnya, dan pada tahun 2010 pertumbuhan ekonominya mencapai 4,87% yang relatif jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan

pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,10%. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh besarnya PDrB Provinsi DiY tahun 2010 yang mencapai 45.591.853 juta rupiah. Pada dasarnya besarnya PDrB DiY didominasi oleh lima sektor usaha yaitu perdagangan, hotel dan restoran yang memberikan kontribusi terhadap PDrB sebesar 20,79%, lalu sektor pertanian sebesar 17,19%, sektor jasa-jasa sebesar 17,04%, sektor industri pengolahan sebesar 13,28%, serta sektor pengangkutan dan komunikasi 10,67%. sedangkan keempat sektor lainnya bila diakumulasikan memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu 21,04%.Tingkat inflasi kota Yogyakarta selalu lebih tinggi daripada tingkat inflasi nasional, kecuali pada tahun 2005 dan 2008.

Hal ini menunjukkan juga relatif besarnya indeks harga konsumsi masyarakat di Kota tersebut, walaupun tidak bisa mencerminkan seluruh iHK dan tingkat inflasi di seluruh wilayah

DiY.Produksi pertanian terutama tanaman pangan padi di DiY pada tahun 2010 adalah sebanyak 823.887 ton mengalami penurunan sebesar 1,68 persen dari tahun sebelumnya. Tanaman jenis palawija sangat variatif peningkatannya dimana kacang tanah, jagung dan ubi kayu produksinya secara berturut-turut mencapai 58.918 ton, 345.576 ton, dan 1.114.665 ton. Kegiatan ekonomi potensial lainnya yang terdapat di Provinsi DiY meliputi lima kegiatan ekonomi yang tertinggi adalah kegiatan ekonomi kimia dan bahan bangunan yang mencapai 980 miliar rupiah lalu diikuti kegiatan ekonomi industri pangan yaitu sebesar 928 miliar rupiah.

(64)

potensial dikembangkan di masa mendatang di Provinsi DiY adalah kegiatan ekonomi kerajian yang mempunyai potensi ekonomi sebesar 1.222 miliar rupiah. selain itu juga ada kegiatan ekonomi di bidang fashion yang berpotensi sebesar 463 miliar rupiah.Kedua potensi ekonomi ini perlu didorong oleh pemerintah daerah dengan berbagai upaya untuk menarik para investor agar datang dan menanamkan modal di sana.42 Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada triwulan I 2013 tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, namun lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya.

42Tinjauan ekonomi & keuangan daerah provinsi daerah istimewa Yogyakarta (diakses pada 6 oktober 2013);

(65)

43Laporan perkembangan perekonomian daerah istimewa Yogyakarta triwulan I 2013 (diakses pada 10

september 2013); melalui http://www.bi.go.id/KERProvinsiDIYogyakartaTwI2013.pdf

Perekonomian DIY tumbuh sebesar 5,06% yoy, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2012 (4,28%), namun lebih rendah dari triwulan yang sama tahun sebelumnya (7,07%). Di sisi permintaan, sumber pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi dan investasi. Pertumbuhan konsumsi antara lain dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan masyarakat, antara lain karena peningkatan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP). Di sisi penawaran, pertumbuhan didorong oleh peningkatan kinerja di sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR); sektor Pengangkutan dan Komunikasi; dan sektor Industri

(66)

Kondisi perindustrian provinsi DIY

Daerah Istemewa Yogyakarta merupakan daerah yang cukup menjanjikan sebagai lahan pengembangan kawasan industri.Hal ini terbukti dengan adanya delapan puluh ribuan industri yang tumbuh dan berkembang di provinsi Daerah Istemewa Yogyakarta. Pertumbuhan industri kreatif di DIY masih berkisar 0,18 persen dari 78.455 unit usaha industri kreatif.

4. Sektor pariwisata di DIY

Pariwisata merupakan sektor unggulan provinsi DIY.Penelitian ini menganalisis bagaimana peran sektor pariwisata dalam perekonomian wilayah provinsi DIY ditinjau secara geografi pariwisata dalam pengembangan wilayah provinsi DIY. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan total permintaan, peran jasa pariwisata dan sektor pendukungnya dalam perekonomian provinsi DIY menduduki posisi paling penting dibanding dengan sembilan sektor perekonomian

lainnya.Hal ini terlihat dalam kontribusinya yang besar terhadap pembentukan struktur permintaan akhir dan permintaan antara yaitu menduduki peringkat pertama; untuk konsumsi rumah tangga menduduki peringkat kedua setelah sektor industri pengolahan.Dengan demikian hipotesis bahwa sektor pariwisata cukup berperan dalam perekonomian wilayah provinsi DIY telah terbuktikan.44 Setelah disahkan RIPPPNAS 2011, lahirnya Peraturan Daerah No 1 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Propinsi DIY diharap agar pembangunan destinasi, pemasaran, industri maupun kelembagaan pariwisata meningkat lebih baik ke depan hingga tahun 2025. Insan pariwisata patut bangga namun tetap

44Peran sector pariwisata dalam perekonomian wilayah provinsi daerah istimewa Yogyakarta (diakses pada 10

(67)

kritisi memperhatikan Perda tentang Cagar Budaya, Tata Nilai Budaya dan Pendidikan Berbasis Budaya.

Kunjungan wisata 1994 sejumlah 963.995 orang naik menjadi 1.792.000 orang (2004), lalu 1.6 juta (2005), sebanyak 1,3 juta (2007) serta tahun 2010 sebanyak 152.843 wismanca dan

1.304.137 wisnus. Mereka terhubung layanan jasa 354 Biro Perjalanan Umum/Wisata, antara lain jasa pemanduan sebanyak 418 Pramuwisata dengan spesialisasi 11 Bahasa. Selain Rumah Makan dan Restoran terus bertambah, data akomodasi DIY tercatat lebih 8.500 kamar dari 40 hotel bintang (1.900 kamar) dan 389 hotel melati. Diproyeksikan kunjungan wisatawan ke Jogja akan terus meningkat melalui Stasiun Tugu, perjalanan darat dan pintu Bandara Adisucipto total sebanyak 2,5 juta wisatawan (2025) dengan portofolio 90 % wisnus. Selain pembangunan bandara baru, tak kalah perencanaan sarana transportasi darat dan pelabuhan laut yang memungkinkan kapal pesiar merapat.

Penerimaan devisa nasional sektor pariwisata asal kunjungan wisman senilai Rp 80 triliun dan sebesar Rp 123 triliun dari wisnus. Penghasilan Asli Daerah Kota Yogyakarta terealisasi 106,43% senilai Rp 391,886 M (2005).45

45Membaca perencanaan pariwisata DIY 2025 (diakses pada 10 oktober 2013); melalui

http://hpijogja.wordpress.com/2012/07/17/membaca-perencanaan-pariwisata-diy-2025/

5. Sektor kebudayaan provinsi DIY

DIY mempunyai beragam potensi budaya, baik budaya yang fisik ataupun non fisik, potensi budaya fisik antara lain kawasan cagar budaya dan benda cagar budaya sedangkan potensi budaya yang non fisik seperti gagasan, sistem, norma, nilai, karya seni atau system soSial dalam

(68)
(69)

46 ibid

C. Kemiripan perfektur kyoto Jepang dengan DIY

Di sub bab ini akan di jelaskan mengenai kemiripan-kemiripan yang terjadi antara Perfektur Kyoto dangan provinsi DIY.

Kerjasama antara Yogyakarta dengan Kyoto Perfektur merupakan salah satu bentuk kerjasama luar negeri yang usianya termasuk paling lama. Kerjasama bilateral yang terbentuk antara kedua provinsi tersebut didasarkan pada kesamaan potensi antara lain, sama-sama pernah menjadi Ibukota Negara, Provinsi budaya, tujuan wisata Nasional dan Internasional, pusat pendidikan, serta keduanya memiliki kemiripan dalam pemakaian tingkat tutur dalam berbahasa.

a. Sebagai ibukota Negara

Gambar

Tabel revitalisasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa interaksi antara kapang Penicillium chrysogenum dan bakteri Staphyllococcus aureus merupakan mekanisme antagonis

Pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh Empat bulan Mei tahun Dua Ribu Tujuh Belas, Pokja berdasarkan Surat Keputusan Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Daerah

Berdasarkan sajian data hasil wawancara dengan kepala sekolah, konselor dan guru kelas, dapat disimpulkan untuk penanganan yang telah diberikan oleh konselor untuk

Kemurnian radiokimia merupakan hal yang mutlak dan harus ditentukan agar dapat menjamin bahwa sediaan tersebut berada dalam bentuk senyawa kimia seperti yang diinginkan,

Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang

--- Sehubungan dengan berakhirnya masa transisi untuk pendaftaran atas kegiatan usaha Pengiriman Uang pada tanggal 31 Desember 2008, sesuai Peraturan Bank

sedang hendak masih belum belum boleh belum hendak akan dapat.. Kata Bantu Ragam + Kata

Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar di samping adalah bahan kimia yang bersifat mudah menguap dan mudah terbakar melalui oksidasi (oxidizing).. Penyebab terjadinya