PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA IBU POST OPERASI SECTIO
CAESARIADI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
BERTHA TRI WAHYUNI LASE
145102102
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intesitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesaria (SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan
Tahun 2015
Absrak
Bertha Tri Wahyuni Lase
Latar belakang : Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu metode penatalaksaan nyeri secara non-farmakologi. Tindakan ini dapat menurunkanintensitasnyeri dan tanpa indikasi.Ibu yang di beri teknik relaksasi 15x dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
Hal ini terjadi karena dapatmengendalikannyeridenganmeminimalkanaktifitassimpatikdalamsistemsarafotonom
.Relaksasimelibatkanototdanrespirasidantidakmembutuhkanalatlain.
Tujuan penelitian :Untuk mengetahui Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea (SC).
Metodologi : Desain penelitian adalah quasi eksperimen. Jumlah sampel adalah 21 orang. Pengambilan sampel dengan cara Accidental Samping.penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Analisa data mengunakan uji t-dependent.
Hasil : Dari hasil penelitian mean intervensi rata-rata skala nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah 8.52 denganstandardeviasi0,512.Sedangkanrata-rataskalanyerisetelah dilakukanteknikrelaksasinafas dalamadalah4.43 denganstandar deviasi0.870, BedaMean4,095, beda standar defiasi 0,768. Hasil uji statistik di peroleh nilai p= 0,000, maka H0 di tolak yang berarti ada pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap
intensitas nyeri pada ibu post operasi SC.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat di buktikan bahwa relaksasi nafas dalam dapat mengurangi intensitas nyeri post operasi. Maka disarankan relaksasi nafas dalam dapat di gunakan untuk menurunkan intensita nyeri pada ibu post operasi SC.
Effects of Relaxation Techniques Breath In On Mother's Against Pain Intensity Of Tubes Post Surgery Sectio Caesaria (SC) at Adam Malik Hospital
Medan in 2015
Abstrak
Bertha Tri Wahyuni Lase
Background : deep breathing relaxation technique is one method of containment procedures are non-pharmacological pain. This action can reduce pain intensity and without indication. Mother given relaxation techniques 15x with interspersed short breaks every 5 times. This happens because it can control the pain by minimizing sympathetic activity in the autonomic nervous system. Relaxation involves muscles and respiration, and does not require other tools
Objective : To determine the effect of Relaxation Techniques Breath In On Mother's Against Pain Intensity Post Surgery Sectio Caesarea (SC).
Methodology: The study design is quasi-experimental. The number of samples is 21 people. Sampling by way of Accidental Side. This research conducted at Adam Malik Hospital. Analysis of data using the t-dependent.
Results : From the result of intervention mean average pain scale before the breath relaxation technique is 8.52 with a standard deviation of 0.512. While the average scale of pain after the relaxation techniques in breath is a standard deviation of 0.870 4.43dengan, Mean difference 4.095, 0.768 defiasi different standards. Statistical test results obtained value of p = 0.000, then H0 is rejected, which means there is the influence of deep breathing
relaxation of the intensity of pain in postoperative SC mother.
Conclusion : The results of this study can be proved that deep breathing relaxation can reduce the intensity of postoperative pain. It is suggested deep breathing relaxation can be used to reduce maternal intensita postoperative pain in the SC.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahini yang berjudul
“Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio CaesariaDi RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2015”.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiahini, penulis banyak menerima bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Nur Asnah Sitohang S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Sumatera Utara sekaligus telah membimbing dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Dr.dr M.Fidel Ganis Siregar, Sp.OG (K), M.Ked (OG).sebagai pembimbing Karya Tulis Ilmiahini yang telah dapat menyediakan waktu, memberikan arahan dan masukan berharga dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahini.
4. dr. Ichwanul Adenin Sp.OG K dan Ibu Nur Afi Darti, S.Kep,M.Kep selaku penguji I dan II yang telah memberikan waktu untuk menjadi penguji pada penulis.
5. Seluruh Dosen dan Staf administrasi studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan serta nasehat selama menjalani penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Teristimewa dan tercinta kedua orang tua, Papa dan mama yang tak henti-hentinya mendoakan, memberikan dukungan, mendidik, dan membesarkan penulis dengan cinta dan kasih sayang, serta kakak dan adik yang tersayang. 7. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, dukungan, cinta kasih
8. Seluruh teman-temanyang sudah membantu dan memberikan masukan kepada peneliti, khususnya kepada mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumtera Utara Tahun Ajaran 2014/2015.
9. Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiahini.
Penulis menyadari atas kekurangan darikarya tulis ilmiahini, penulis memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk melakukan koreksi dan kritik untuk kesempurnaan karya tulis ilmiahini, semoga karya tulis ilmiahini, bermanfaat bagi kita semua untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Medan, Juli 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul……….……….……... i
Halaman Persetujuan Sidang Skripsi……….….……... ii
Prakata……….….…... iii
1. Teknik Relaksasi Nafas Dalam………... 7
2.1Tujuan Teknik Relaksasi Nafas Dalam……....………. ... 7
2.2PatofisiologiTeknikRelaksasiNafasDalamTerhadapNyeri 8 2.3 Penatalaksaan Teknik Relaksasi Nafas Dalam ………. 9
2.4 Prosedur Teknik Relaksasi Nafas Dalam ………... 9
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Nyeri………... 10
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respon Nyeri.……….... 19
Bab 4. Metodologi Penelitian………...……...……... 35
1.2 Skala Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sc Sebelum Dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam………...… 44
1.3 Skala Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sc Sesudah Dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam………...… 45
1.2 Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sc Sebelum Dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam………...… 46
2. Pembahasan ………... 47
2.1 Karakteristik Responden………....……... 47
2.2 Skala Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Interfensi Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Ibu Post Operasi SC Di RSUP H. Adam Malik Medan……….……...…... 51
Bab 6. Penutup………....………... 55
1. Kesimpulan………....……... 55
2. Saran………...……….... . 56
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Respon Fisiologis Tubuh...……….…. 16
Tabel 3.1Defenisi operasional pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri pada ibu post operasi sectio caesaria (SC) di RSUP H.
Adam Malik Medan ………...…... 33
Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi ibu post operasi sectio caesaria Di RSUP H. Adam Malik medan
Mei- April 2015………... 43
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Skala Nyeri Sebelum
Dilakukan Intervensi Relaksasi Nafas Dalam…….………...…. 44
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Skala Nyeri Sesudah
Dilakukan Intervensi Relaksasi Nafas Dalam... 45
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner Data Demografi
Lampiran 3 : Prosedur Pemberian Relaksasi Nafas Dalam
Lampiran 4 : Master Data penelitina
Lampiran 5 : Hasil Output Data penelitian
Lampiran 6 : Surat Izin Data Penelitian dari F.Kep USU
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intesitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesaria (SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan
Tahun 2015
Absrak
Bertha Tri Wahyuni Lase
Latar belakang : Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu metode penatalaksaan nyeri secara non-farmakologi. Tindakan ini dapat menurunkanintensitasnyeri dan tanpa indikasi.Ibu yang di beri teknik relaksasi 15x dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
Hal ini terjadi karena dapatmengendalikannyeridenganmeminimalkanaktifitassimpatikdalamsistemsarafotonom
.Relaksasimelibatkanototdanrespirasidantidakmembutuhkanalatlain.
Tujuan penelitian :Untuk mengetahui Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea (SC).
Metodologi : Desain penelitian adalah quasi eksperimen. Jumlah sampel adalah 21 orang. Pengambilan sampel dengan cara Accidental Samping.penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Analisa data mengunakan uji t-dependent.
Hasil : Dari hasil penelitian mean intervensi rata-rata skala nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah 8.52 denganstandardeviasi0,512.Sedangkanrata-rataskalanyerisetelah dilakukanteknikrelaksasinafas dalamadalah4.43 denganstandar deviasi0.870, BedaMean4,095, beda standar defiasi 0,768. Hasil uji statistik di peroleh nilai p= 0,000, maka H0 di tolak yang berarti ada pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap
intensitas nyeri pada ibu post operasi SC.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat di buktikan bahwa relaksasi nafas dalam dapat mengurangi intensitas nyeri post operasi. Maka disarankan relaksasi nafas dalam dapat di gunakan untuk menurunkan intensita nyeri pada ibu post operasi SC.
Effects of Relaxation Techniques Breath In On Mother's Against Pain Intensity Of Tubes Post Surgery Sectio Caesaria (SC) at Adam Malik Hospital
Medan in 2015
Abstrak
Bertha Tri Wahyuni Lase
Background : deep breathing relaxation technique is one method of containment procedures are non-pharmacological pain. This action can reduce pain intensity and without indication. Mother given relaxation techniques 15x with interspersed short breaks every 5 times. This happens because it can control the pain by minimizing sympathetic activity in the autonomic nervous system. Relaxation involves muscles and respiration, and does not require other tools
Objective : To determine the effect of Relaxation Techniques Breath In On Mother's Against Pain Intensity Post Surgery Sectio Caesarea (SC).
Methodology: The study design is quasi-experimental. The number of samples is 21 people. Sampling by way of Accidental Side. This research conducted at Adam Malik Hospital. Analysis of data using the t-dependent.
Results : From the result of intervention mean average pain scale before the breath relaxation technique is 8.52 with a standard deviation of 0.512. While the average scale of pain after the relaxation techniques in breath is a standard deviation of 0.870 4.43dengan, Mean difference 4.095, 0.768 defiasi different standards. Statistical test results obtained value of p = 0.000, then H0 is rejected, which means there is the influence of deep breathing
relaxation of the intensity of pain in postoperative SC mother.
Conclusion : The results of this study can be proved that deep breathing relaxation can reduce the intensity of postoperative pain. It is suggested deep breathing relaxation can be used to reduce maternal intensita postoperative pain in the SC.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses persalinan adalah proses fisiologis dari uterus untuk mengeluarkan hasil
konsepsi melalui vagina. Dalam proses persalinan terkadang janin tidak bisa lahir secara
spontan dikarenakan oleh faktor, misalnya adanya disproporsi sefalo-pelvik, partus lama,
ruptur uteri mengancam dan lain-lain. Dalam keadaan demikian tindakan medis berupa
Sectio Caesarea merupakan indikasi dari permasalahan tersebut diatas (Dewi, 2007).
Jumlah operasi Sectio Caesarea(SC) di dunia telah meningkat dalam 20 tahun
terakhir
15% dari semua proses persalinan di negara-negara berkembang dibandingkan dengan
angka kejadiannya relatif stabil yaitu antara 11-12 %, di Italia pada tahun 1980 sebesar
3,2% - 14,5%, pada tahun 1987 meningkat menjadi 17,5%(Sarmana, 2004).
Sementara itu di Indonesia terjadi peningkatan Sectio Caesarea dimana tahun 2000
sebesar 47.22%, tahun 2001 sebesar 45.19%, tahun 2002 sebesar 47.13%, tahun 2003
sebesar 46.87%, tahun 2004 sebesar 53.22%, tahun 2005 sebesar 51.59 %, tahun 2006
sebesar 53.68% (Sarmana, 2004).
Tindakan operasi menyebabkan terjadinya perubahan kontinuitas jaringan
tubuh.Untuk menjaga homeostatis, tubuh melakukan mekanisme untuk segera melakukan
terjadi reaksi kimia dalam tubuh sehingga nyeri dirasakan pasien. Pada proses operasi
digunakan anastesi agar pasien tidak merasakan nyeri pada saat dibedah. Namun setelah
operasi selesai dan pasien mulai sadar, ia akan merasakan nyeri pada bagian tubuh yang
mengalami pembedahan. Nyeri yang dirasakan ibu pasca Sectio Caesareaberasal dari luka
yang terdapat dari perut (Sjamsuhidajat, 2005).
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.Tingkat dan keparahan nyeri pasca operasi
terganggu pada fisiologis psikolgis individu dan toleransi yang ditimbulkan nyeri (Priharjo,
2003).
Pengendaliannyerisecarafarmakologiefektifuntuknyerisedangdanberat.Pemberianfar
makologiinitidakbertujuanuntukmeningkatkankemampuankliensendiriuntukmengontrolny
erinya,makadibutuhkankombinasifarmakologiuntukmengontrolnyeridengannonfarmakolo
giagarsensasinyeridapatberkurangsertamasapemulihanmemanjang.Metodenonfarmakologi
tersebutbukanmerupakanpenggantiuntukobat-obatan,tindakantersebutdiperlukanuntukmempersingkatfrekuensinyeriyangberlangsungha
nyaberapadetikataumenit,terutamasaatnyerihebatyangberlangsungselamaberjam-
jamatauberhari-hari.Mengkombinasikanmetodenonfarmakologidenganobat-obatanmungkincarayangpalingefektifuntukmengontrolnyeri.Pengendaliannyerinonfarmak
ologimenjadilebihmurah,sederhana,efektifdantanpaefekyangmerugikan(Potter&Perry200
6).
ntravenamaupunintramuskuler,misalnyadenganmeperidin75-100mgataudenganmorfinsulfat10-15mg.Penggunaananalgesiksecaraterusmenerusdapat
mengakibatkan ketagihan obat (Cuningham,2005).
Saat ini banyak dilakukan tehnik untuk menanggulangi nyeri pada post Sectio
Caesarea. Salah satu tehnik tersebut adalah manajemen nyeri dengan cara nonfarmakologi
yang dapat dilakukan dengan tehnik distraksi dan relaksasi. Teknik distraksi dan relaksasi
adalah merupakan bagian dari metode nonfarmakologi hal ini dikarenakan kedua metode
ini mengendalikan nyeri dengan melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan membuat pasien
yang mengalami nyeri dapat mengendalikan rasa nyeri yang dialaminya. Hal ini tentu
sangat berguna dalam proses penyembuhan dan perhilangan terhadap rasa nyeri, cemas dan
perilaku menyimpang yang dapat merugikan pasien itu sendiri (Tamsuri, 2007).
Teknik relaksasi adalah teknik untuk mencapai kondisi rileks.Teknik relaksasi napas
dalam adalah sebuah teknik yang telah lama diperkenalkan untuk mengatasi nyeri
terutama pada klien yang mengalami nyeri akut dan kronis. Berbagai teknik relaksasi
dapat dipakai untuk menciptakan ketenangan dan mengurangi tekanan supaya klien
merasa nyaman (Prasetyono, 2010).
Teknik relaksasi pernafasan dapat menghilangkan nyeri post operasi, karena
aktivitas-aktivitas di serat besar dirangsang oleh tindakan ini, sehingga gerbang untuk
aktifitas serat berdiameter kecil (nyeri) tertutup (Smeltzer & Bare, 2002).
PenelitianyangdilakukanolehNurdin(2013)menyebutkanbahwaadapengaruhteknikrel
aksasiterhadapperubahanintensitasnyeripadapasienpascaoperasiSectio
ang,nyerisedang8orangdannyerihebatterkontrol11orang,sementaratingatnyeripascaoperasi
setelahdiberikanteknikrelaksasimenurunmenjaditidaknyeri1orang,nyeriringan9orangdann
yerisedang10orang.
SerupadenganpenelitiandiatasPajuju(2011),menjelaskanbahwapelatihanrelaksasidap
atdilakukanuntukjangkawaktuyangterbatasdanbiasanyatidakmemilikiefeksamping.Pajuju
mencatatpenelitianyangmenunjukanbahwa60%-70%padakliendengannyerikepalayangdisertaiketegangandapatmengurangiaktivitasnyerisa
mpai50%denganmelakukanrelaksasi.
PenelitiandiatasdidukungolehpenelitianyangdilakukanolehDewi(2009)yangmenyebu
tkanbahwapengukuranrata-ratatingkatnyerisebelumdiberikanteknikrelaksasinafasdalamsetelahdiklasifikasidari10resp
onden,4orang(40%)mengalaminyeriringan,dan6orang(60%)nyerisedang.Hasilpengukuran
tingkatnyerirata-ratasetelahpemberianteknikrelaksasinafasdalamdari10responden5orang(50%)mengalamin
yeriringan,dan5oranglagimasihmengalaminyerisedang.Biladilihatdariskalanyerimasing-masingresponden,semuaresponden(100%)mengalamipenurunanpersepsinyeri.Adaperbeda
anhasilpengukuranskalanyerisebelumdansesudahpemberianteknikrelaksasinafasdalampad
alansiadenganarthritisrheumatoid.
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti di RSUP H. Adam Malik
Medan didapatkan pasien post SC sebanyak 282 orang dan pasien yang meninggal
Upayapenatalaksanaannyeriyangdiberikankepadapasienadalahdenganpenatalaksanaansecar
afarmakologis,yaitupasiendiberikanobatanalgesik.Sedangkan,penatalaksanaannyerisecarano
n-farmakologissepertiteknikrelaksasinafasdalam,
belumpernahditerapkandalampenatalaksanaannyeri.
Berdasarkan uraian masalah diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul “PengaruhTeknik Relaksasi Nafas DalamTerhadap Intensitas Nyeri Pada
ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2015”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah “Adakah
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada ibu Post
Operasi Sectio Caesarea(SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2015?”.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas
Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan
Tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden.
b. Mengidentifikasi intensitas nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC)
c. Mengidentifikasi intensitas nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC)
sesudah diberikanRelaksasi Nafas Dalam.
d. Membandingkan skala nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC) sebelum
dan setelah diberikan Relaksasi Nafas Dalam.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Pelayanan Kebidanan
Sebagai masukan dalam melakukan upaya promontif bagi pelayanan kebidanan
sehingga institusi terkait bisa lebih memperhatikan teknik pengurangan rasa nyeri pada
masa Post Operasi Sectio Caesarea(SC) .
2. Pendidikan Kebidanan
Sebagai informasi atau masukan tentang pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC).
3. Penelitian
Sebagai gambaran informasi bagi peneliti selanjutnya terutama mahasiswa D-IV bidan
pendidik khususnya yang berkaitan dengan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TeknikRelaksasiNafasDalam
Menurut
Smeltzer(2002),teknikrelaksasimerupakanintervensikeperawatansecaramandiriuntukmenu
runkanintensitasnyeri,meningkatkanventilasiparudanmeningkatkanoksigenasidarah.Relak
sasiototskeletaldipercayadapatmenurunkannyeridenganmerilekskanteganganototyangmen
unjangnyeri,adabanyakbuktiyangmenunjukkanbahwarelaksasiefektifdalammeredakannyer
i.SedangkanLatihannafasdalamadalahbernapasdenganperlahandanmenggunakandiafragm
a,sehinggamemungkinkanabdomenterangkatperlahandandadamengembangpenuh.
Teknik relaksasi nafas dalammerupakan suatu bentuk
asuhankeperawatan,yangdalamhaliniperawatmengajarkankepadaklienbagaimanacaramela
kukannapasdalam,napaslambat(menahaninspirasisecaramaksimal)danbagaimanamenghem
buskannapassecaraperlahan,Selaindapatmenurunkanintensitasnyeri,teknikrelaksasinapasd
alamjugadapatmeningkatkanventilasiparudanmeningkatkanoksigenasidarah(Smeltzer&Ba
re,2002).
2.1.1 Tujuanteknikrelaksasinafasdalam
SmeltzerdanBare(2002),menyatakanbahwatujuanrelaksasipernafasanadalahuntukme
teganganotot,meningkatkanefesiensibatuk,mengurangistressbaikstressfisikmaupunemosio
nalyaitumenurunkanintensitasnyeri(mengontrolataumenguranginyeri)danmenurunkankece
masan.Selainitumenurut Tamsuri
(2007),tujuannafasdalamadalahuntukmencapaiventilasiyanglebihterkontroldanefisienserta
untukmengurangikerjabernafas,meningkatkaninflasialveolarmaksimal,meningkatkanrelak
sasiotot,menghilangkanansietas,menyingkirkanpolaaktifitasotot-ototpernafasanyangtidak
berguna, tidak terkoordinasi, melambatkan frekuensi
pernafasan,mengurangiudarayangterperangkapsertamengurangikerjabernafas.
2.1.2 Patofisiologiteknikrelaksasinafasdalamterhadapnyeri
Teknikrelaksasinafasdalamdapatmengendalikannyeridenganmeminimalkanaktifita
ssimpatikdalamsistemsarafotonom.Relaksasimelibatkanototdanrespirasidantidakmembutu
hkanalatlainsehinggamudahdilakukankapansajaatausewaktu-waktu.Prinsipyangmendasaripenurunanolehteknikrelaksasiterletakpadafisiologisistemsara
fotonomyangmerupakanbagiandarisistemsarafperiferyangmempertahankanhomeostatislin
gkunganinternalindividu.Padasaatterjadipelepasanmediatorkimiasepertibradikinin,
prostaglandindansubstansiyangakanmerangsangsarafsimpatissehinggamenyebabkan saraf
simpatis mengalami vasokonstriksi yang
akhirnyameningkatkantonusototyangmenimbulkanberbagaiefekspasmeototyangakhirnya
menekanpembuluhdarah.Mengurangialirandarahdanmeningkatkankecepatanmetabolisme
ototyangmenimbulkanpengirimanimpulsnyeridarimedulla spinalis keotak dan
2.1.3 Penatalaksanaanteknikrelaksasinafasdalam
Adabeberapaposisirelaksasinafasdalamyangdapatdilakukanmenurut(Smeltzer&Bar
e,2002):
a. Posisirelaksasidenganterlentang
Berbaringterlentang,keduatungkaikakilurusdanterbukasedikit,keduatanganrileksdisam
pingbawahlututdankepaladiberibantal.
b. Posisirelaksasidenganberbaringmiring
Berbaringmiring,kedualututditekuk,dibawahkepaladiberibantaldandibawahperutsebai
knyadiberibantaljuga,agarperuttidakmenggantung.
c. Posisirelaksasidalamkeadaanberbaringterlentang
Kedualututditekuk,berbaringterlentang,kedualututditekuk,kedualengandisampingtelin
ga.
d. Posisirelaksasidenganduduk
Dudukmembungkuk,kedualengandiatassandarankursiataudiatastempattidur,keduakaki
tidakbolehmenggantung.
2.1.4 Prosedurteknikrelaksasinafasdalam
ProsedurteknikrelaksasinafasdalammenurutPriharjo(2003),yaknidenganbentukpern
apasanyangdigunakanpadaproseduriniadalahpernapasandiafragmayangmengacupadapend
atarankubahdiagfragmaselamainspirasiyangmengakibatkanpembesaranabdomenbagianata
Potter&Perry(2005)menjelaskanlangkahteknikrelaksasinafasdalamyaitu:
1. Ciptakanlingkunganyangtenang,
2. Usahakantetaprileksdantenang,
3. Aturpasienpadaposisiyangnyaman,
4. Mintapasienuntukmenempatkantangannyakebagiandadadanperut,
5. Mintapasienuntukmenariknafasmelaluihidungsecarapelan,dalam
danmerasakankembang-kempisnyaperut,
6. Mintapasienuntukmenahannafasselamabeberapadetikmelaluihitungan1,2,3
kemudian keluarkannafassecaraperlahanmelaluimulut,
7. Beritahukanpasienbahwapadasaatmengeluarkannafas,mulutpadaposisimecucu(puls
edlip),
8. Mintapasienuntukmengeluarkannafassampaiperutmengempis,
9. Anjurkanuntukmengulangiprosedurhingganyeriterasaberkurang,
10. Ulangi latihan nafas dalam sampai15kali,denganselingiistirahatsingkatsetiap5kali.
Supayarelaksasidapatdilakukandenganefektif,makadiperlukanpartisipasiindividuda
nkerjasama.Teknikrelaksasidiajarkanhanyasaatkliensedangtidakmerasakanrasatidaknyama
nyangakuthalinidikarenakanketidakmampuanberkonsentrasimembuatlatihan
menjaditidakefektif.
2.1.5
MenurutSmeltzerdanBare(2002),teknikrelaksasinafasdalamdipercayadapatmenuru
nkanintensitasnyerimelaluimekanismeyaitu:
a.
Denganmerelaksasikanotot-ototskeletyangmengalamispasmeyangdisebabkanolehpeningkatanprostaglandinsehing
ga
terjadivasodilatasipembuluhdarahdanakanmeningkatkanalirandarahkedaerahyangme
ngalamispasmedaniskemik.
b. Teknikrelaksasinafasdalamdipercayaimampumerangsangtubuhuntukmelepaskanopoi
odendogenyaituendorphindanenkefalin.
c. MudahdilakukandantidakmemerlukanalatRelaksasimelibatkansistemototdanrespirasi
dantidakmembutuhkanalatlainsehinggamudahdilakukankapansajaatausewaktu-waktu.
2.2 Nyeri
Nyerimerupakankondisiberupaperasaanyangtidakmenyenangkan.Sifatnyasangatsu
bjektifkarenaperasaannyeriberbedapadasetiaporangdalamhalskalaatautingkatannya,danha
nyaorangtersebutlahyangdapatmenjelaskanataumengevaluasirasanyeriyangdialaminya(Pri
harjo, 2003).
MenurutSmletzer&Bare(2002).mendefinisikannyerisebagaisuatukeadaanyangmem
pengaruhiseseorang,yangkeberadaannyeridapatdiketahuihanyajikaorangtersebutpernahme
arikerusakanjaringanaktualataupotensialsehinggamenjadikanalasanutamaseseoranguntuk
mencaribantuanperawatankesehatan.
PendapatTamsuri(2007),nyeriadalahsensasiketidaknyamananyangdimanifestasika
nsebagaipenderitaanyangdiakibatkanpersepsijiwayangnyata,ancaman,danfantasiluka.Sem
entaraPrasetyo(2010),mengungkapkanbahwa,nyeriadalahperasaanyangtidaknyamanyangb
ersifatbenar-benarsubjektifdanhanyaorangyangmenderitanyayangdapatmenceritakandanmengevaluasi,
nyerijugadapatdiartikansebagaibentukpengalamanyangdapatdipelajariolehpengaruhdarisit
uasihidupmasing-masingorang.
2.2.1 Fisiologinyeri
Nyerimerupakancampuranreaksifisik,emosi,danperilaku,
munculnyanyerisangatberkaitaneratdenganreseptordanadanyarangsangan.Reseptornyeriad
alahnociceptor,yangmerupakanujuang-ujungsarafsangatbebasyangmemilikisedikitmielinyangtersebarpadakulitdanmukosa,khusu
snyapadavisera,persendian,dindingarteri,hatidankantongempedu.Reseptornyeridapatmem
berikanresponakibatadanyastimulasiataurangsangan.Stimuluspenghasilnyerimengirimkani
mplusmelaluiserabutsarafperifer(PotterdanPerry,2005).
MenurutTamsuri
(2007),adaduatipeserabutsarafperiferyangmengonduksistimulusnyeriyaitu:
Merupakanserabutkomponencepat(kecepatantranmisi6-30m/det).memungkinkantimbulnyanyeritajam,yangakancepathilangapabilapenyebabn
yeridihilangkan.
b. SerabutC
Merupakanserabutkomponenlambat(kecepatantranmisi0,5m/det)yangterdapatpadadae
rahyanglebihdalam,nyeribiasanyabersifattumpuldansulitdilokalisasi.Serabutsarafmem
asukimedullaspinalisdanmenjalanisalahsatudaribeberaparutesarafdanakhirnyasampai
didalammassaberwarnaabu-
abudimedullaspinalis.Terdapatpesannyeridapatberinteraksidengansel-selsarafinhibitormencegahstimulusnyerisehinggatidakmencapaiotakatauditransmisita
npahambatankekorteksserebral.Sekalistimulusmencapaikortekscerebral,makaotakme
nginterpretasikankualitasnyeridanmemprosesinformasitentangpengalamandanpengeta
huanyanglalusertaasosiasikebudayaandalamupayamempersepsikannyeri.
2.2.2 Teorinyeri
Menurut Priharjo (2003),
terdapatbeberapateoritentangterjadinyarangsangannyeri,diantaranya:
1. Teoripemisahan(specificitytheory)
Menurutteoriinirangsangansakitmasukkemedulaspinalis(spinalcord) melaluikornudor
salisyangbersinapsdidaerahposterior.Kemudiannaikketractuslissurdanmenyilangdigar
eruskan.
2. TeoriPola(patterntheory)
Rangsangannyerimasukmelaluiakargangliondorsalkemedulaspinalisdanmerangsanga
ktivitasselT.Halinimengakibatkansuaturesponyangmerangsangkebagianyanglebihting
gi,yaitukortekscerebri,sertakonstraksimenimbulkanpersepsidanototberkontraksisehing
gamenimbulkannyeri.PersepsidipengaruhiolehmodalitasrespondarireaksiselT.
3. TeoriPengendalianGerbang(gatecontroltheory)
mengusulkanbahwaimpulsnyeridapatdiaturataudihambatolehmekanismepertahanandi
sepanjang
sistemsarafpusat.Teoriinimengatakanbahwaimpulsnyeridihantarkansaatsebuahpertaha
nandibukadanimpulsdihambatsaatsebuahpertahanantertutup.Upayamenutuppertahana
ntersebutmerupakandasarteorimenghilangkannyeri.MenurutTeoriininyeribergantungd
arikerjasarafbesardankecil.Keduanyaberadadalamakargangliondorsalis.Rangsanganpa
daseratbesarakanmeningkatkanaktivitassubstansiagelatinosayangmengakibatkantertu
tupnyapintumekanismesehinggaaktivitasselTterhambatdanmenyebabkanhantaranrang
sanganterhambat.Rangsanganseratbesardapatlangsungmerangsangkekortekscerebri.H
asilpersepsiiniakandikembalikankedalammedulaspinalismelaluiserateferendanreaksin
yamempengaruhiaktivitasselT.Rangsanganpadaseratkecilakanmenghambataktivitassu
bstansiagelatinosadanmembukapintumekanisme,sehinggamerangsangaktivitasselTya
ngselanjutnyaakanmengahantarkanrangsangannyeri.
SedangkanmenurutSmelzer&Bare(2002),Prinsipyangmendasaripenurunannyeriolehte
sarafperiferyangmempertahankanhomeostatislingkunganinternalindividu.Padasaatterj
adipelepasanmediatorkimiasepertibradikinin,prostaglandindansubstansip,akanmerang
sangsyarafsimpatissehinggamenyebabkanvasokostriksiyangakhirnyameningkatkanto
nusototyangmenimbulkanberbagaiefeksepertispasmeototyangakhirnyamenekanpemb
uluhdarah,mengurangialirandarahdanmeningkatkankecepatanmetabolisme
ototyangmenimbulkanpengirimanimplusnyeridarimedullaspinaliskeotakdandipreseps
ikansebagainyeri.
4. TeoriTransmisidanInhibisiAdanyastimuluspadanociceptormemulaitransmisiimpulssa
raf,sehinggatransmisiimpulsnyerimenjadiefektifolehneurotransmiteryangspesifik.Ke
mudian,inhibisiimpulsnyerimenjadiefektifolehimpuls-impulspadaserabut-
serabutbesaryangmemblokimpuls-impulspadaserabutlambandanendogenopiatesistemsupresif.
2.2.3 Respontubuhterhadapnyeri
Terdapatbeberaparespontubuhterhadapnyeri,diantaranyaresponfisiologis,responpsi
kologisdanresponperilaku.
a. ResponFisiologis
ResponfisiologisyangditunjukkanolehtubuhterhadapnyeriterdiriatasresponSimpatisda
nparasimpatis.BerikutiniperbedaanresponsimpatisdanparasimpatismenurutPrasetyo(2
010).
b. ResponPsikologis
Responpsikologissangatberkaitandenganpemahamanklienterhadapnyeriyangterjadiata
uartinyeribagiklien.Menurut Tamsuri
(2007),artinyeribagisetiapindividuberbeda-bedaantaralain:Bahayaataumerusak,komplikasisepertiinfeksi,kehilanganmobilitas,huk
c. Responperilaku
Responperilakuterhadapnyeridapatmencakuppernyataanverbal(mengaduh,menangis,s
esaknafas,mendengkur),perilakuvokal,ekspresiwajah(meringis,menggeletukkangigi,m
enggigitbibir),gerakantubuh(gelisah,imobilisasi,keteganganotot,peningkatangerakanj
ari&tangan),kontakfisikdenganoranglainatauperubahanresponterhadaplingkungan(me
ResponSimpatis ResponParasimpatis
a. Dilatasisaluran bronkhial danpeningkatanrespi rasirate
b. Peningkatanheartrate c. Vasokonstriksiperifer,penin
gkatantekanandarah d. Peningkatannilaiguladarah e. Diaphoresis
f. Peningkatankekuatanotot g. Dilatasipupil
h. PenurunanmotilitasGastroint estinal
a. Mukapucat b. Ototmengeras
c. Penurunandenyutjantungda ntekanandarah
nghindaripercakapan,menghindarikontaksosial,penurunanrentangperhatian,fokuspada
aktivitasmenghilangkannyeri)(Tamsuri, 2007).
2.2.4 Klasifikasinyeri
MenurutAzizAlimulHidayat(2011),klasifikasinyerisecaraumumdibagimenjadidua,
yakninyeriakutdannyerikronis.
a. Nyeriakutmerupakannyeriyangtimbulsecaramendadakdancepatmenghilang,tidakmele
bihienambulan,sertaditandaidenganadanyapeningkatanteganganotot.Nyeriakutdiseba
bkanoleheksternalataupenyakitdalam,dandaerahnyeritidakdiketahuidenganpasti.
b.
Nyerikronismerupakannyeriyangtimbulsecaraperlahan-lahan,biasanyaberlangsungdalamwaktucukuplama,yaitulebihdarienambulan.Nyerikro
nispenyebabnyatidakdiketahuiataukarenapengobatanyangterlalulama,dandaerahnyeris
ulitdibedakanintensitasnya,sehinggasulitdievaluasi.Yangtermasukdalamkategorinyeri
kronisadalahnyeriterminal,sindromnyerikronisdannyeripsikomatis.Selainklasifikasiny
eri
diatas,terdapatjenisnyeriyangspesifik,diantarnyanyerisomatis,nyeriviseral,nyerialih(re
ferentpain),nyeripsikogenik,nyeriphantomdanekstremitas,nyerineurologisdanlain-lain.
Klasifikasinyerimenurutlokasiserangan(Tamsuri, 2007) adalahsebagaiberikut
1. NyeriSomatik
ingankulitdannyerideepsomaticmerupakannyeriyangditimbulkankarenakerusakandida
lamligamendantulang.
2. NyeriViceral
Nyeriviceralmerupakannyeriyangtimbulakibatadanyagangguanpadaorganbagiandala
m,misalnyapadaabdomen,craniumdanthoraks.
3. NyeriAlih
Merupakannyeriyangmenjalardanterasapadalokasilaindarilokasiyangsebenarnyaterke
naserangan.
4. NyeriPsikogenik
Nyeripsikogenikmerupakannyeriyangtidakdiketahuipenyebabfisiologisnya.
5. NyeriPhantom
Nyeriphantommerupakannyeriyangdirasakanolehindividupadasalahsatuekstremitasya
ngtelahdiamputasi.
6. NyeriNeurologis
Merupakannyeridalamsistemneurologisyangtimbuldalamberbagaibentuk,sepertineural
gia.
2.2.5 Faktor-faktoryangmempengaruhiresponnyeri
a. Usia
Usiamerupakanvariabelpentingyangmempengaruhinyeri,khususnyapadaanak-anaklansia.Perbedaanperkembangan,yangditemukandiantarakelompokusiainidapatme
mpengaruhibagaimanaanak-anakdanlansia.Anakbelumbisamengungkapkannyeri,sehinggaperawatharusmengkajir
esponnyeripadaanak.Padaorangdewasakadangmelaporkannyerijikasudahpatologisdan
mengalamikerusakanfungsi.Padalansiacenderungmemendamnyeriyangdialami,karena
merekamenganggapnyeriadalahhalalamiahyangharusdijalanidanmerekatakutkalaume
ngalamipenyakitberatataumeninggaljikanyeridiperiksakan.
b. Jeniskelamin
Laki-lakidanwanitatidakberbedasecarasignifikandalammeresponnyeri,justrulebihdipengaru
hifaktorbudayadanfaktorbiokimia.Daridatadiataspenulismenyimpulkantidakpantasjik
alaki-lakimengeluhnyerisedangkanwanitabolehmengeluhnyeri.
c. Kebudayaan
Budayadanetnisitasmempunyaipengaruhpadabagaimanaseseorangberesponsterhadapn
yeri,bagaimananyeridiuraikanatauseseorangberperilakudalamberesponsterhadapnyeri.
Namunbudayadanetniktidakmempengaruhipersepsinyeri.Harapanbudayatentangnyeri
yangindividupelajarisepanjanghidupnyajarangdipengaruhiolehpemajananterhadapnila
i-nilaiyangberlawanandenganbudayalainnya.Akibatnya,individuyakinbahwapersepsida
apersepsidanreaksimerekaterhadapnyeriadalahnormaldapatditerima.Nilai-
nilaibudayaperawatdapatberbedadengannilai-
nilaibudayapasiendaribudayalain.Harapandannilai-nilaibudayaperawatdapatmencakupmenghindariekspresinyeriyangberlebihansepertim
eringis,danmenangisberlebihan.
d. Pengalamanmasalalu
Seseorangyangpernahberhasilmengatasinyeridimasalampau,dansaatininyeriyangsama
timbul,makaiaakanlebihmudahmengatasinyerinya.Mudahtidaknyaseseorangmengatas
inyeritergantungpengalamandimasalaludalammengatasinyeri(Priyanto,2009).
2.2.6. Intensitas Nyeri
Penelitian intensitas nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan skala numerik,
skala deskriptif, skala analog visual. Skala deskriptif merupakan skala penilaian nyeri yang
lebih objektif dimana skala ini terjadi dari tiga sampai lima kata pendeskripsian yang
tersusun dengan jarak yang sama disepanjang garis dimana pendeskripsian ini diranking
dari tidak ada nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan (Potter & Perry, 2006).
Tidak ada Yang tidak
tertahanka
Skala numerik (Nummerical Rating Scales) lebih digunakan sebagai pengganti alat
0 1 2 34 5 67 8 910
Skala analog visual (visual analog scale) adalah suatu garis lurus/horizontal
sepanjang 10 cm, yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi
verbal pada setiap ujungnya.
Intensitas nyeri dibedakan menjadi lima dengna menggunakan skala numerik yaitu :
0 : Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan 4-5 : Nyeri sedang 6-7 : Nyeri berat
8-10 : Nyeri yang tak tertahankan (Potter & Perry, 2005).
2.3 SectioCaesaria
Sectiocaesariaadalahtindakanyangdigunakanuntukmengakhirikehamilanataupersal
inanbilatidakmungkinmelakukanpersalinanpervaginam.Sehinggatidak
perlumencariindikasikhususuntukmelakukanoperasiini(Helmi, 2012).
MenurutPrasetyo(2010),seksiosesareaadalahpembedahanuntukmelahirkanjaninden
ganmembukadindingperutdandindinguterus.Sedangkanmenurut Cunningham (2005),
Sectiocaesaria(SC)adalahsuatutindakanuntukmelahirkanbayiperabdominaldenganmelaluii
nsisipadadindingabdomendandindinguterusinterior,biasanyayangseringdilakukaninsisiseg
sectiocaesariaadalahmelahirkanjaninmelaluiinsisipadadindingabdomen(laparatomi)dandi
ndinguterus(histeretomi).JadioperasiSeksioSesaria(sectiocaesarea)adalahsuatupembedaha
ngunamelahirkanjanin(persalinanbuatan),melaluiinsisipadadindingabdomendanuterusbagi
andepansehinggajanindilahirkanmelaluiperutdandindingperutdandindingrahimagaranakla
hirdengankeadaanutuhdansehat.
2.3.1 Indikasiseksiosesarea
Indikasiseksiosesareaantaralain:disproporsijanin-panggul,gawatjanin,plasentaprevia,pernahseksiosesarea,kelainanletak,partustakmaju,keha
milandenganresikotinggi,pre-eklampsiadanhipertensi(Smeltzer, S dan Barre, 2002)
SedangkanmenurutSjamsuhidayat (2005),indikasisectiocaesariaterbagiatas:
1. IndikasiIbu
a. Plasentapreviasentralisdanlateralis(posterior),
b. Panggulsempit,
c.
Disproporsisefalo-pelvik:yaituketidakseimbanganantaraukurankepaladenganpanggul,
d. Partuslama(prolongedlabor),
e. Rupturuterimengancam,
f. Partustakmaju(obstructedlabor),
g. Distosiaserviks,
i. Disfungsiuterus,
j. Distosiajaringanlunak.
2. Indikasijaninsectiocaesareadengan:
a. Letaklintang
b. Letakbokong
c. Presentasirangkapbilareposisitidakberhasil
d.
Presentasidahidanmuka(letakdefleksi)bilareposisidengancara-caralaintidakberhasil
e. GemellimenurutEastman,sectiocaesareadianjurkan:
1. Bilajaninpertamaletaklintangataupresentasibahu(shoulderpresentation),
2.Bilaterjadiinterlok(lockingofthetwins),
3.Distosiaolehkarenatumor,
4.Gawatjanin.
f. KelainanUterus:Terdapattumordipelvisminoryangmengganggumasukkepalajanin
kepintuataspanggul.
2.3.2 Klasifikasisectiocaesaria
MenurutSjamsuhidayat (2005),
tindakansectiocaesareadapatdibagimenjadi3(tiga)jenis.
Insisidibuatpadakorpusuteri,pembedahaniniyanglebihmudahdilakukan,hanyadiseleng
garakanapabilaadahalanganuntukmelakukansectiocaesariatransperitonialisprofunda.
SectioCaesariaKlasikdilakukandenganmembuatsayatanmemanjangpadakorpusuteriki
ra-kirasepanjang10cm.
2. SectioCaesariaiskemiarafunda
Dilakukandenganmembuatsayatanmelintangkonkafpadasegmenbawahrahim(Lowserv
ikalTransversal)kira-kira10cm.
a. Segmenbawahinsisimelintang
Padabagiansegmenbawahuterusdibuatinsisimelintangyangkecil,lukainidilebarkank
esampingdenganjari-jaritangandanberhentididekatdaerahpembuluh-pembuluhdarahuterus.Kepalajaninyangpadasebagianbesarkasusterletakdibalikinsis
idiekstraksiataudidorong,diikutiolehbagiantubuhlainnyadankemudianplasentaserta
selaputketuban.
b. SegmenBawah:Insisimembujur
Caramembukaabdomendanmenyingkapkanuterussepertipadainsisimelintang.Insisi
membujurdibutadenganskapeldandilebarkandenganguntingtumpuluntukmenghind
aricederapadabayi.
3. SectioCaesariaExtraperitoenal(SCEP)
Pembedahanekstraperitonealdikerjakanuntukmenghindariperlunyahisterektomipadak
asus-kasusyangmengalamiinfeksiluasdenganmencegahperitonitisgeneralisasiyangbersifatfa
2.3.3 Manifestasiklinis
MenurutSjamsuhidayat
(2005),manifestasiklinispadakliendenganpostsectiocaesarea,antaralain:
a)Kehilangandarahselamaprosedurpembedahan600-800ml,
b)Terasangkateter:urinejernihdanpucat,
c)Abdomenlunakdantidakadadistensi,
d)Bisingusustidakada,
e)Ketidakmampuanuntukmenghadapisituasibaru,
f)Balutanabdomentampaksedikitnoda,
g)Aliranlokhiasedangdanbebasbekuan,berlebihandanbanyak.
2.3.4 Komplikasisectiocaesaria
KomplikasisectiocaesariamenurutFarrer(2001),yakni:
a. Nyeripadainsisi
b. Perdarahanprimersebagaiakibatkegagalanmencapaihomeostatiskarenainsisirahimatau
akibatatoniauteriyangdapatterjadisetelahpemanjanganmasapersalinan.
c. Sepsissetelahpembedahan,frekuensidarikomplikasiinilebihbesarbilasectiocaesariadila
ksanakanselamapersalinanataubilaterdapatinfeksidalamrahim.
e. Infeksiakibatlukapasacaoperasi
f. Bengkakpadaekstremitasbawah
g. Gangguanlaktasi
h. Penurunanelastisitasototperutdanototdasarpanggul,dan
i. Potensiterjadinyapenurunankemampuanfungsional.
2.3.5 Penatalaksanaannyeripadapasienpostoperasisectiocaesaria
MenurutCunningham(2005)penatalaksanaannyeriuntukklienpostsectiocaesareame
liputi:
1. PentalaksanaanFarmakologi
a. Meperidine/Petidine
Terdapatberbagaimacamanalgesikopioidyangdigunakanuntukmeredakanataumeng
hilangkanrasanyeri.SalahsatunyayakniMeperidineataubiasadikenaldenganpetidine.
Meperidinmempunyaiefekfarmakodinamikpadasusunansarafpusat.Efekanalgetikm
eperidinmulaitimbul15menitsetelahpemberianoraldanmencapaipuncakdalam2jam.
EfekanalgetiktimbullebihcepatsetelahpemberiansubkutanatauIMyaitudalam10meni
t,mencapaipuncakdalamwaktu1jamdanmasakerjanya3-5jam.Padasalurannafas,meperidinedalamdosisekuianalgetikmenimbulkandepresina
fassamakuatdenganmorfindanmencapaipuncaknyadalam1jamsetelahsuntikanIM.Fa
rmakoinetikdarimeperidin,yaknijalurpemberianmeperidinsamasepertidenganmorfi
n.Padapemberiansecaraintramuskuler,meperidindiabsorbsisecaracepatdankomplit,
secaraoralmencapai45%-75%.Meperidin64%terikatpadaproteinplasma,denganlamakerja2–
4jamdanwaktuparuheliminasinyaadalah3–4jam.Rata–
ratametabolismemeperidinadalah17%perjam.Meperidin80%dimetabolisirdihatimel
aluiproseshidrolisisdandimetilasimenjadinormeperidindanasammeperidinat.Setela
hmengalamikonjugasiakandikeluarkanmelaluiginjal.Sebanyak5%-10%meperidindiekskresimelaluiginjaltanpamengalamiperubahan,sedangkankuran
gdari10%diekskresimelaluisistembilier(Sasongko,2005).
b. AsamMafenamat
MenurutPurnamasari(2012),AsamMefenamatmerupakankelompokantiinflamasino
nsteroidbekerjadengancaramenghambatsintesaprostaglandindalamjaringantubuhde
nganmenghambatenzimsiklo
oksiginasesehinggamempunyaiefekanalgesik,antiinflamasidanantipiretik.KarenaA
samMefenamattermasukkedalamgolongan(NSAIDS),makakerjautama(Farmakodin
amik)dariobatinikebanyakannonsteroidalantiinflammatorydrugs(NSAIDS)adalahs
ebagaipenghambatsintesisprostaglandin,sedangkankerjautamaobatantiradanggluko
rtikoidmenghambatpembebasanasamarakidonat.Sedangkanfarmakokinetikasamma
fenamat,yakniAsamMefenamatdiabsorbsidengancepatdarisalurangastrointestinalap
abiladiberikansecaraoral.Kadarplasmapuncakdapatdicapai1sampai2jamsetelahpem
berian2x250mgkapsulasammefenamat.Pemberiandosistunggalsecaraoralsebesar10
00mgmemberikankadarplasmapuncakselama2sampai4jamdengant½dalamplasmas
2. PentalaksanaanNonFarmakologi
MenurutCuningham(2005),pentalaksanaannonfarmakologinyeridaripasienpostsecti
oncaesaria,adalah:
a. Tanda-tandavital
Setelahdipindahkankeruangrawat,makatanda-tandavitalpasienharusdievaluasisetiap4jamsekali.Jumlahurindanjumlahdarahyanghila
ngsertakeadaanfundusuteriharus diperiksa, adanya
abnormalitasharusdilaporkan.Selainitusuhujugaperludiukur.
b. Terapicairandandiet
Untukpedomanumum,pemberian3literlarutan,termasukRingerLaktat,terbuktisudahcu
kupselamapembedahandandalam24jampertamaberikutnya.Meskipundemikian,jikaout
puturindibawah30mlperjam,pasienharusdievaluasikembali.Bilatidakadamanipulasiint
raabdomenyangekstensifatausepsis,pasienseharusnyasudahdapatmenerimacairanperor
alsatuhatisetelahpembedahan.Jikatidak,pemberianinfusbolehditeruskan.Palinglambatp
adaharikeduasetelahoperasi,sebagianbesarpasiensudahdapatmenerimamakananbiasa.
c. Vesikaurinariadanusus
Katetersudahdapatdilepasdarivesikaurinariasetelah12sampai24jampostoperasi.Kema
mpuanmengosongkanurinariaharusdipantausebelumterjadidistensi.Gejalakembungda
nnyeriakibatinkoordinasigerakususdapatmenjadigangguanpadaharike-2danke-3postoperasi.Pemberiansupositoriarectalakandiikutidengandefekasiataujikagagal,pem
d. Ambulasi
Padaharipertamapostoperasi,pasiendenganbantuanperawatdapatbangundaritempattidu
rsebentarsekurang-kurangnyasebanyak2kali.Ambulasidapatditentukanwaktunyasedemikianrupasehingga
preparatanalgesikyangbarusajadiberikanakanmengurangirasanyeri.Padaharikedua,pas
iendapatberjalankekamarmandidenganpertolongan.Denganambulasidini,trombositven
adanembolipulmonerjarangterjadi.
e. Perawatanluka
Lukainsisidiinspeksisetiaphari,sehinggapembalutlukayangrelativeringantampakbanya
kplestersangatmenguntungkan.Secaranormaljahitankulitdiangkatpadaharikeempatsete
lahpembedahan.Palinglambatpadahariketigapostpartum,pasiensudahdapatmanditanpa
membahayakanlukainsisi.
f. Laboratorium
SecararutinHtdiukurpadapagiharisetelahoperasi,Htharussegeradicekkembalibilaterda
patkehilangandarahataubilaterdapatoliguriataukeadaanlainyangmenunjukanhipovole
mia.JikaHtstabil,pasiendapatmelakukanambulasitanpakesulitanapapundankemungkin
ankeciljikaterjadikehilangandarahlebihlanjut.
2.3.6 Nyeripadaibupostoperasisectiocaesaria
PadaProsesoperasidigunakananastesiagarpasientidakmerasakannyeripadasaatdibed
ah.Namunsetelahoperasiselesaidanpasienmulaisadardanefekanastesihabisbereaksi,pasiena
riaada7lapisanperutyangharusdisayat.Sementarasaatprosespenutupanluka,7lapisantersebut
dijahitsatudemisatumenggunakanbeberapamacambenangjahit.Rasanyerididaerahsayatanya
ngmembuatterganggudanpasienmerasatidaknyaman(Walley,2008).
Nyeripostoperasiakanmeningkatkanstresspostoperasidanmemilikipengaruhnegatif
padapenyembuhannyeri.Kontrolnyerisangatpentingdilakukansesudahpembedahan.Nyeriy
angdibebaskandapatmengurangikecemasan,bernafaslebihmudahdandalam,dapatmentolera
nsimobilisasiyangcepat.Pengkajiannyeridankesesuaiananalgesikharusdigunakanuntukme
mastikanbahwanyeripasienpostoperasidapatdibebaskan.(PotterdanPerry,2006).
asuhan kebidanan pada ibu post operasi sectio caesaria (SC) yang mempunyai keluhan
nyeri dalam persalinan tanpa efek samping pada ibu dan anak.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap 21 ibu bersalin di RSUP
H. Adam Malik Medan tentang pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas
nyeri pada ibu post operasi terhadap nyeri persalinan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Karakteristik responden diperoleh bahwa mayoritas responden berumur 20-35tahun
sebanyak 16 orang (76,2%), berdasarkan jumlah paritas mayoritas responden
memiliki anak ke pertama (primipara) sebanyak 8 orang (38.1%), berdasarkan
berdasarkan pendidikan mayoritas responden SMA sebanyak 13 orang (61.9%),
berdasarkan pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 18
orang (85.7%)
2. Intensitas nyeri bahwa rata-rata skala nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi
nafas dalam adalah 8.52
denganstandardeviasi0,512.Sedangkanrata-rataskalanyerisetelahdilakukanteknikrelaksasinafas
dalamadalah4.43denganstandardeviasi0.870.
3. Ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi
dan setelah dilakukan intervensi, ini dapat dilihat dari hasil uji statistik yaitu
didapatkan nilai P adalah 0,000 (P< 0,05).
6.2.Saran
Berdasarkanpenelitiandanpembahasanmengenaipengaruhteknikrelaksasinafas dalam
terhadapskalanyeripadaibupostoperasisectioncaesariadiRSUP H. Adam Malik
Medan,penelitiinginmenyampaikansaransebagaiberikut:
1.Bagi pelayanan kebidan
Teknikrelaksasinaafas dalam merupakansalahsatuterapimodalitas
anpermasalahangangguankenyamanan,yakni nyeri.
2.Bagi institusipendidikan
Teknikrelaksasirelaksasi nafas
dalammerupakansalahsatuterapimodalitaskebidananyangdapatdigunakanuntukmenurunkang
angguankenyamanan,yakninyerisehinggadapatdimasukkankedalamtopickajiansalahsatumat
akuliahyaituskilllabuntukpencapaiankompentensi mahasiswa.
3.Bagi penelitian
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti teknik pengontrolan nyeri yang
lain seperti teknik distraksi, imajinasi terbimbing,dan teknik pengotrolan yeri yang lain pada
pasien post operasi SC.
DAFTARPUSTAKA
Arfa.(2012). Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penuruanan nyeri pada pasien post operasi appendictomy di RSUP Prof.Dr.H. Aloei saboe kota gorontalo.
Brunner. (2002). Buku ajar keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8 Volume 1.Jakarta : EGC.
Cunningham. (2005). Obstetri William, (ed.21).Jakarta :EGC
Creswell.
(2010).Researchdesignpendekatankualitatif,kuantitatif,danmixed,Edisi3,Pustaka Pelajar,Yogyakarta.
Dewi. (2007). Operasi caesar dari A sampai Z. Jakarta : EDSA Mahkota.
enganarthritisrheumatoid’,jurnalkeperawatansoedirman,Vol.4,No.2,Hal46.
Farida. (2010). Efektifitasterapimusikterhadappenurunannyeripostoperasipadaanakusiaasekolahd
iRSUPHajiAdamMalikMedan’,skripsi,UniversitasSumatrautara,Sumatrautara.
Fathoni.(2006). Metodologipenelitiandanteknikpenyusunanskripsi,AsdiMahasatya,Jakarta.
Farrer.(2011). Perawatan Maternitas, (ed.2).Jakarta : EGC
Helmi. (2012).Bukusakukedaruratandibidangbedahortopedi,SalembaMedika,Jakarta
Hidayat.(2011). Keterampilan Dasar Praktek Klinik Untuk kebidanan.Edisi 2.Jakarta : Salemba Medika.
Nurdin. (2013).
Pengaruhteknikrelaksasinafasdalamterhadapintensitasnyeripadapasienpostoperas
iSCdiruangirinaRSUPProf.DR.R.DkandouManado’,ejurnalkeperawatan(e-kp),Vol1,No.1,Hal1.
Notoadmoj.(2010). Ilmu Perilaku Kesehatan.PT. Rineka Cipta, Jakarta
Patasik. (2013). Efektifitasteknikrelaksasinafasdalamdanguidedimageryterhadappenurunannyeri padapasienpostoperasisectioncaesareadiIrinaDBLURSUPProf.Dr.RDKandouM anado’,ejurnalkeperawatan(e-Kp),Vol.1,No.1.
Pajuju.(2011). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas dalam Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Post perasi SC Di Ruang Perawatan Kebidanan RSUD.Prof.Dr.H Aloe Saboe.F.Ked dan Kesehatan.Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Pinandita.
(2012).Pengaruhteknikrelaksasigenggamjariterhadappenurunanintensitasnyeri padapasienpostoperas :jurnalilmiahkesehatankeperawatan,Vol.8,No.1.
Priharjo. (2003). Perawatan Nyeri. Jakarta : EGC
Prasetyo. (2010). Konsep dan proses keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Garaha Ilmu.
Potter.(2005).Bukuajarfundamentakeperawatankonsep,proses,praktik,Edisi4,EGC,Jakarta.
. (2006).Bukuajarfundamentakeperawatankonsep,proses,praktik,Edisi4,EGC,Jakarta.
- Untuk pertanyaan selajutnya dijawab dengan memberikan tanda checklist (√) pada tempat yang telah disediakan.
- Setiap pertanyaan dijawab hanya dengan satu jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Inisial responden : Ny.
2. Kode Responden :
3. Umur ibu : ( ) <20 ( ) 20-35 ( ) >35
4. Paritas : ( ) Primigrafida ( ) Skundigrafida ( ) Multigrafida
5. Riwayat SC : ( ) Pernah SC ( ) Tidak Pernah SC 6. Pendidikan : ( ) Tidak Sekolah ( ) SD ( ) SMP
( ) SMA ( ) Perguruan Tinggi
7. Pekerjaan : ( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Karyawan ( ) PNS
Pengkajian Intensitas nyeri berdasarkan Skala Numerik 0-10 0 : Tidak Ada Nyeri
1-3 : nyeri ringan 4-5 : nyeri sedang 6-7 : nyeri berat
8-10 : nyeri yang tidak tertahankan
silakan ibu menunjukan salah satu angka yang sesuai tingkat nyeri yang ibu rasakan.
Numerical Rating Scala (NRS)
Lampiran 3
PROSEDUR PEMBERIAN RELAKSASI NAFAS DALAM
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA IBU POST OPERASI SECTIO CAESAREA(SC)
DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015.
3. Peneliti melakukan observasi selama +15 menit untuk menilai intensitas nyeri
sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalam dengan memberikan cheklist pada skala intensitas nyeri numerik.
4. Memberikan relaksasi nafas dalam pada ibu bersalin selama +15 menit.
Prosedur Kerja
a) Ciptakanlingkunganyangtenang
b) Usahakantetaprileksdantenang
c) Aturpasienpadaposisiyangnyaman
d) Mintapasienuntukmenempatkantangannyakebagiandadadanperut
e) Mintapasienuntukmenariknafasmelaluihidungsecarapelan,dalam danmerasakankembang-kempisnyaperut
f) Mintapasienuntukmenahannafasselamabeberapadetikmelaluihitungan1,2,3 kemudian keluarkannafassecaraperlahanmelaluimulut.
g) Beritahukanpasienbahwapadasaatmengeluarkannafas,mulutpadaposisimecucu (pulsedlip)
h) Mintapasienuntukmengeluarkannafassampaiperutmengempis
i) Anjurkanuntukmengulangiprosedurhingganyeriterasaberkurang
j) Ulangilatihan nafas dalam sampai15kali,denganselingiistirahatsingkatsetiap5kali.
5. Peneliti menilai intensitas nyeri sesudah diberikan relaksasi nafas dalam dengan memberikan cheklist pada skala intensitas nyeri numerik.
6. Peneliti membandingkan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan relaksasi nafas dalam.
7. Peneliti menganalisis data yang sudah terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel.
No Umur Paritas Riwayat
MASTER DATA PENELITIAN
1. Primigrafida 2. Skundigrafida 3. Multigrafida
Riwayat SC :
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid <20 1 4.8 4.8 4.8
20-35 16 76.2 76.2 81.0
>35 4 19.0 19.0 100.0
Total 21 100.0 100.0
paritas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid primipara 8 38.1 38.1 38.1
skundipara 7 33.3 33.3 71.4
multipara 6 28.6 28.6 100.0
Total 21 100.0 100.0
Riwayat SC
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Umur paritas Riwayat SC pendidikan Pekerjaan Pre Post
N Valid 21 21 21 21 21 21 21
Valid pertama SC 14 66.7 66.7 66.7
Pernah Sc 7 33.3 33.3 100.0
Total 21 100.0 100.0
pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak sekolah 1 4.8 4.8 4.8
SMP 10 47.6 47.6 52.4
SMA 10 47.6 47.6 100.0
Total 21 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ibu rumah tangga 18 85.7 85.7 85.7
karyawan Swasta 3 14.3 14.3 100.0
Total 21 100.0 100.0
Pre
Frequency Percent Valid Percent
Valid 8 10 47.6 47.6 47.6
9 11 52.4 52.4 100.0
Total 21 100.0 100.0
Post
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 3 14.3 14.3 14.3
4 8 38.1 38.1 52.4
5 8 38.1 38.1 90.5
6 2 9.5 9.5 100.0
Total 21 100.0 100.0
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pre 8.52 21 .512 .112
Post 4.43 21 .870 .190
N Correlation Sig.
Pair 1 Pre & Post 21 .481 .027
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Si
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
A. Identitas Diri
Nama : Bertha Tri Wahyuni Lase
Tempat/Tanggal Lahir : Gunungsitoli/ 10 april 1993
Nama Orang Tua
Ayah : Baziduhu Lase
Ibu : Nurta’ati Harefa
Negeri Asal : Gunungsitoli
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Desa Lolomboli
B. Riwayat Pendidikan
1. Sekolah Dasar Negri Lolomboli, Lulusan 2005
2. Sekolah Menengah Pertama Swasta Bunga Mawar Gunungsitoli, Lulusan 2008 3. Sekolah Menengah Atas Negri 3 Gunungsitoli, Lulusan 2011
4. Akademi Kebidanan Stikes Sumatra Utara Medan, Lulusan 2014