• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR POPULASI TUMBUHAN MANGROVE DI HUTAN MANGROVE KAWASAN PANTAI JUMIANG DESA TANJUNG KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN-MADURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRUKTUR POPULASI TUMBUHAN MANGROVE DI HUTAN MANGROVE KAWASAN PANTAI JUMIANG DESA TANJUNG KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN-MADURA"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR POPULASI TUMBUHAN MANGROVE DI HUTAN MANGROVE

KAWASAN PANTAI JUMIANG DESA TANJUNG KECAMATAN

PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN - MADURA

Oleh: BADRUT TAMAM ( 00330028 )

Biology

Dibuat: 2006-07-06 , dengan 3 file(s).

Keywords: Mangrove

Kawasan pantai Jumiang Kabupaten Pamekasan merupakan pantai yang memiliki sumber daya mangrove yang sangat potensial. Sebagai sumber daya alam, sebagian hutan mangrove telah banyak didayagunakan bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Namun sampai saat ini belum banyak diketahui mengenai komposisi dan struktur yang lebih terinci tentang hutan mangrove. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang struktur populasi tumbuhan mangrove di hutan mangrove kawasan pantai jumiang desa tanjung kecamatan pademawu kabupaten pamekasan - madura

Metode yang digunakan adalah metode penelitian lapangan dengan mengadakan pengumpulan data, analisa data yang bertujuan untuk membuat deskripsi.. Populasi dalam penelitian ini adalah tumbuhan jenis mangrove yang terdapat dihutan mangrove kawasan pantai Jumiang desa

Tanjung Kecamatan Pademawu-Pamekasan. Sedangkan sampelnya adalah jenis tumbuhan hutan mangrove yang ditemukan didalam plot dalam setiap transek di setiap sub daerah pengamatan Dari hasil pengamatan, maka secara umum dapat dijelaskan bahwa komposisi mangrove di kawasan pantai Jumiang terdiri sepuluh jenis tumbuhan mangrove, yaitu Avicennia alba,

Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Sonneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Lumnitzera recemosa, Rhizophora mucronata, Xylocarpus granatum, Nypa fruticans, Sonneratia caseolaris Data mengenai struktur Populasi adalah sebagai berikut: Untuk daerah pengamatan stasiun I tingkat semai kepadatan relatif tertinggi pada Rhizophora stylosa sebesar (79,20%); frekuensi relatif tertinggi pada Rhizophora stylosa sebesar (70,18%); dominansi relatif tertinggi pada Rhizophora stylosa sebesar (176,65). Pada tingkat anakan masih di dominasi oleh Rhizophora stylosa dengan kepadatan relatif sebesar (63,23%); frekuensi relatif sebesar (59,70%); dominansi relatif sebesar (156,26). Sedangkan untuk tingkat pohon di dominasi jenis Rhizophora apiculata dengan nilai kerapatan relatif sebesar (68,63%); dan frekuensi relatif sebesar (46%); dominansi relatif sebesar (145,88).

Sedangkan untuk daerah pengamatan stasiun II untuk tingkat semai dikuasai oleh jenis

Rhizophora apiculata dengan nilai kerapatan relatif (63,16%); frekuensi relatif (62,30%); untuk dominansi relatif tertinggi adalah tetap jenis Rhizophora apiculata sebesar (203,24), Pada tingkat anakan kerapatan tertinggi pada Rhizophora apiculata sebesar (46,67%); frekuensi relatif

tertinggi pada Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata yaitu sebesar (35,19%);

dominasnsi relatif tertinggi pada Rhizophora apiculata sebesar (103,48). Untuk tingkat pohon di dominasi oleh jenis Rhizophora mucronata dengan nilai kerapatan relatif sebesar (51,26%); dan frekuensi relatif sebesar (38,38%); dominansi relatif sebesar (104,2).

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil belajar siswa siklus I dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan matematika realistik kelas II Sekolah Dasar Negeri 20 Mempawah Hilir dapat

dilihat adanya perbedaan yang signifikan antara zona hambat isolat Penicillium sp.1KMA dengan zona hambat yang dihasilkan keempat fungi endofit dan semua kontrol

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Matan Hilir Utara Ketapang, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi

Metode Simpleks merupakan salah satu metode yang tepat untuk digunakan pada linear programming yang memiliki variabel lebih dari dua dengan fungsi kendala yang

Evaluasi harga penawaran terendah sebagai kriteria dengan bobot yang paling besar ini otomatis menekan penyedia jasa pemborongan untuk lebih mengembangkan sistem

Skripsi dengan judul “Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Lintas Minat Kelas Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) melalui Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)

Menurut Praptiningsih (2012:03), “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan