UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. TELKOM
DIVRE I WITEL SUMUT BARAT
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
RIO ARDELTA BARUS 122101076
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : RIO ARDELTA BARUS
NIM : 122101076
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN JUDUL : PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. TELKOM DIVRE I WITEL SUMUT BARAT
Tanggal : ...2015 DOSEN PEMBIMBING
Inneke Qomariah, SE, M.Si NIP.19830720 200604 2 003
Tanggal...2015 KETUA PRODI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
Dr. Yeni Absah, SE, M.Si NIP. 19741123 200012 2 001
Tanggal...2015 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
i
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “PERANAN FASILITAS
KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. TELKOM DIVRE I WITEL SUMUT BARAT”. Tugas Akhir ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Manajemen Keuangan program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis mengucap terima kasih kepada pihak-pihak yang mmberikan bantuan, bimbingan, saran, kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ac, Ak, CA Selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si dan Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE,
M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Inneke Qomariah, SE, M.Si selaku Dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan saran-saran serta bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.
ii
5. Bapak Sahat Charles selaku Manajer Enterprice Service dan Nazrial, SE selaku MGR HR & CDC MEDAN di PT. TELKOM DIVRE I WITEL SUMUT BARAT.
6. Keluarga penulis: Ayah P. Barus; Ibu H. Tarigan; Abang Ricky Suranta Barus S.Pi; adik Asyer Rinaldo Barus, Geby Almina Br Barus, dan Venny Vennesia
Br Ginting yang juga turut memberi semangat selama penyelesaian tugas akhir ini.
7. Teman seperjuangan : Ihsan, Hanes, Rio, Reza, Ariza, Habibilah, dan Theresia
yang telah memberi dukungan dan saling memberi masukan dalam penyelesaian tugas akhir.
8. Semua pihak, rekan, sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu terima kasih atas dukungannya selama ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
setiap pembaca dan peneliti lainnya.Tuhan Memberkati.
Medan, Juli 2015 Penulis
Rio Ardelta Barus
iii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….. 1
E. Jaringan Usaha/Kegiatan ……….... 21
F. Kinerja Terkini Perusahan ... 26
G. Rencana Usaha/Kegiatan ... 27
BAB III. PEMBAHASAN A. Definisi Fasilitas Kerja ... ………. 29
B. Jenis-jenis Fasilitas Perusahaan... ………. 32
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Logo Telkom Tahun 1882 ... 6
Gambar 2.2 Logo Telkom Tahun 1974 ... 7
Gambar 2.3 Logo Telkom Tahun 1991 ... 8
Gambar 2.4 Logo Telkom Tahun 2009 ... 9
Gambar 2.5 Logo Terbaru Telkom ... 9
Gambar 2.6 Logo PT. Telkom Indonesia Tbk ... 13
v
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Instrument Skala Likert... 43
Tabel 3.2 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas
Perlengkapan Kantor (XA) ... 45 Tabel 3.3 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas
Mesin-mesin Kantor (XB) ... 48 Tabel 3.4 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas
Teknologi dan Informasi Kantor (XC) ... 50 Tabel 3.5 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas
Prasarana Kantor (XD) ... 52 Tabel 3.6 Distribusi Penilaian Responden Terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk
bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang, dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan fasilitas dan peralatan
dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat membutuhkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efesien dan
hasil kerja yang optimal. Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia dalam mengoperasikan fasilitas atau peralatan kerja tersebut.
Pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas karyawan sehingga dapat membentuk tenaga kerja yang produktif. Terampil dan profesional yang bekerja secara efektif dan efisien. Produktivitas sering pula
dikaitkan dengan cara sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Merupakan hal yang logis dan tepat
apabila peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran jangka panjang oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan strateginya. Disamping itu terdapat
pula berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya adalah sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana
Fasilitas adalah sarana dan prasarana untuk melancarkan dan memberikan kemudahan suatu pekerjaan. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu. Fasilitas kerja adalah segala sesuatu berupa sarana dan prasarana yang dapat membantu
memudahkan suatu kegiatan atau aktivitas. Dalam setiap segi proses perkantoran yang produktif, maka perusahaan harus menyediakan fasilitas yang lengkap.
Peningkatan produktivitas dapat ditunjang dengan adanya penyediaan fasilitas kerja yang dapat membantu dan memotivasi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor dengan baik (anonim, 2007).
Perusahaan harus membuat perencanaan fasilitas dengan baik, agar fasilitas yang dipilih sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan fasilitas merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan sesudah operasi. Secara umum perencanaan fasilitas mempunyai beberapa fungsi seperti menunjang kegiatan produksi, menggunakan tenaga kerja, peralatan dan ruang serta energi secara
efektif, meminimalkan investasi modal, mempermudah pemeliharaan, meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.
Secara umum, tujuan perencanaan fasilitas yaitu untuk menunjang tujuan
organisasi melalui peningkatan material (handling dan penyimpanan), menggunakan (tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi) secara efektif,
meminimalkan investasi modal, mempermudah pemeliharaan, meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja (Situmorang, 2007).
Penggunaan fasilitas yang efisien dan efektif akan mampu mempermudah
bagian yaitu fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor. Fasilitas sarana kantor contohnya adalah Komputer, Telepon, Faksimile, Printer, Fotocopy, Mesin Tik, dan In Focus. Fasilitas prasarana kantor contohnya adalah Fasilitas
Pendidikan, fasilitas olahraga, Rekreasi, Musholla, Kantin, dan Fasilitas Kesehatan (Moekijat, 2006).
Pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa. Dalam hal ini tentu memerlukan tenaga kerja yang cukup banyak, antara lain
tenaga administrasi, tenaga sekretaris, maupun tenaga operasional. Dalam menjalankan aktivitasnya PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom
Sumatera Utara Bagian Barat menggunakan berbagai macam fasilitas kerja untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas kerja dan ketetapan waktu pengerjaan tugas oleh karyawan. Fasilitas kerja tersebut berupa fasilitas sarana kantor dan
fasilitas prasarana kantor. Fasilitas sarana kantor terdiri dari komputer, printer, faximile, In Focus, filling cabinet, portable generating set dan lain-lain. Fasilitas prasarana terdiri dari fasilitas olah raga, kantin, dan Musholla.
Dengan adanya fasilitas kerja yang baik pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat maka diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawainya. Produktivitas yang meningkatkan dapat di lihat dari cara kerja atau prosedur yang cepat. Prosedur yang cepat karena pegawai maupun karyawan memberikan pelayanan yang baik.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis memilih judul “Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut, “Apakah fasilitas kerja dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. Telkom Divisi Regional I
Wilayah Telkom Bagian Barat ?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui apakah fasilitas kerja yang tersedia dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan
pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai peranan fasilitas kerja dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
2. Bagi Perusahaan
Bagi PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat sebagai bahan masukan untuk meningkatkan produktivitas
datang, serta sebagai pertimbangan untuk perbaikan-perbaikan fasilitas yang ada di PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk
6 BAB II
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA
A. Sejarah Ringkas
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta
penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia.Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan
jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.
Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki
oleh Pemerintah Indonesia (52,47%), dan 47,53% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham
mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
a. Era Colonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan
pos dan telegraf.Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh pemerintah Hindia Belanda kedalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).Sebelumnya,
pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari
lahir Telkom.
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos
dan Telekomunikasi (PN Postel).Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecahmenjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan
Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
b. Perumtel
Gambar 2.2 Logo Telkom Tahun 1974
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi
Indonesian Satellite Corporation Tbk (Indosat) diambil alih pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
c. PT Telekomunikasi Indonesia (persero)
Gambar 2.3 Logo Telkom Tahun 1991
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 1991. Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkandi Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (keduanya sekarang
bernama Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Saham London (LSE) dan Bursa Saham New York (NYSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan
di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas itu adalah 933 juta lembar saham.
Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus
2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. d. PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk
Gambar 2.4 Logo Telkom Tahun 2009
Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan “New Telkom” (Telkom
Baru) yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan, dan pada tahun 2009 momen pendirian sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan
telegraf dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.
Gambar 2.5
Perubahan Logo Baru Telkom
Pada tanggal 16 Agustus 2013 perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan
Indonesia, 17 Agustus 2013 memiliki arti khusus bagi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), karena bersamaan dengan hari jadi tersebut Telkom
Digital Network dan Internasional Expansion. Bertepatan dengan momen Hari Kemerdekaan RI tersebut, Telkom mendeklarasikan penampilan baru logo Telkom Indonesia tahun 2013 yang mencerminkan komitmen Telkom untuk
memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Perayaan tersebut dikemas dalam sebuah event menarik bertajuk “Mahakarya Telkom untuk Indonesia” yang
disiarkan secara langsung oleh RCTI, Jumat 16 Agustus 2013.Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan berintegrasi dengan empat aspek dasar perubahan, yaitu transformasi bisnis, infrastruktur,
sistem dan model operasi serta sumber daya manusia.
Penyelenggara Telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentuk perusahaan.Untuk itu
berdasarkan peraturan pemerintah No.25 tahun 1991, maka bentuk perusahaan umum (perum) dialihkan menjadi Perusahaan Persero (Persero). Bisnis Telkom
terbagi menjadi 12 unit operasi regional, yang dikenal dengan nama “witel” dikontrol secara terpusat oleh kantor pusat Telkom Bandung, Jawa Barat.
Tiap witel mempunyai strukutur manajemen tersendiri yang bertanggung
jawab terhadap aspek bisnis Telkom dalam wilayah mereka, dari penyediaan jasa telepon hingga kegiatan manajemen dan pengaman, meskipun bukan merupakan
perusahaan yang berorientasi kepada laba. Sebagai bagian restrukturisasi, kegiatan bisnis perusahaan terbagi dalam 3 area utama, yaitu: bisnis utama, bisnis
sampingan dan jasa pendukung bisnis perusahaan.
bergerak, saluran sewa telex, penyewaan satelit transponder, VSAT dan berbagi jasa tambahan lainnya. Bisnis sampingan tersebut tidak dioperasikan oleh Telkom secara langsung seluruhnya tetapi melalui kerja sama (Joint Venture), yaitu
Telkom mempunyai keuntungan langsung dan tidak langsung. Kemudian bisnis seluler analog dioperasikan oleh Telkom dengan perjanjian pembagian
keuntungan bersama investor. Hal ini menjadi perhatian lebih bagi perusahaan untuk mengubah penambahan bisnis sampingan kearah kerjasama.Perusahaan juga merencanakan untuk mendelegasikan perusahaan luar (out source) untuk jasa
pendukung bisnis sebagai bagian dari restrukturisasi. PT Telkom Indonesia, Tbk telah menghapus struktur wilayah usaha Telekomunikasi (WITEL) dan
diresmikan 7 (tujuh) Divisi Regional. Divisi Regional mempunyai tanggung jawab untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayahnya masing-masing, sedangkan Divisi Network berkewajiban menyelenggarakan jasa
telekomunikasi jarak jauh dalam negeri. Melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Ketujuh Divisi Regional itu adalah :
1. Divisi Regional I, Sumatera.
2. Divisi Regional II, Jakarta & sekitarnya. 3. Divisi Regional III, Jawa Barat.
4. Divisi Regional IV, Jawa Tengah & DIY. 5. Divisi Regional V, Jawa Timur.
6. Divisi Regional VI, Kalimantan.
Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah berdasarkan prinsip disentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi Regional) & pusat keuntungan (Divisi Network), serta divisi lainnya yang
mempunyai keuntungan internal secara terpisah. Divisi-divisi pendukung terdiri dari Divisi Pelatihan, Divisi Properti, Divisi Sistem Informasi. Berdasarkan
informasi divisi ini, maka kantor pusat diubah menjadi pusat biaya. Berlakunya kebijaksanaan dekonsentrasi menjadikan jumlah SDM menjadi lebih sedikit.
Telkom Divisi I sumatra membawahi 8 kantor daerah pelayanan
telekomunikasi (Kandatel) Yaitu :
1. Kandatel Aceh dengan daerah pelayanan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sebagian daerah Provinsi Sumatera Utara (Pangkalan
Susu, Pangkalan Brandan).
2. Kandatel Medan dengan daerah pelayanan Kotamadya Medan, sebagian
besar Kabupaten Langkat, dan sebagian daerah Kabupaten Deli Serdang (Tanjung Morawa, Perbaungan, Lubuk Pakam dan Galang).
3. Kandatel Sumatera Utara (Sumut) dengan area pelayanan Provinsi
Sumatera Utara selain area pelayanan Kandatel Aceh dan Kandatel Medan.
4. Kandatel Sumatera Barat (Sumbar) dengan area pelayanan Provinsi Sumatera Barat.
5. Kandatel Riau Daratan (Ridar) dengan area pelayanan Provinsi Riau
kecuali Riau Kepulauan.
7. Kandatel Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dengan area pelayanan Provinsi Sumatera Selatan Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung.
8. Kandatel Lampung dengan area pelayanan Provinsi Lampung.
Logo PT Telkom Indonesia, Tbk dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 2.6 Logo PT Telkom Indonesia, Tbk
Sumber: PT Telkom Indonesia, Tbk
Makna logo PT Telkom Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut:
Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan terintegrasi dengan 4 (empat) aspek dasar perusahaan, yaitu
Transformasi Bisnis, Infrastruktur, Sistem dan Model Operasi serta Sumber Daya Manusia.
1. Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam
portofolio bisnis baru Telkom yaitu TIMES (Telecommunication,
Information, Media & Edutainment,dan Services).
3. Jemari tangan, simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat (Assured).
4. Kombinasi tangan dan lingkaran, simbol dari matahari terbit yang
maknanya adalah perubahan awal yang baru (Progressive).
5. Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa
depan (Heart).
6. Tulisan Telkom Indonesia, sebagai pandu bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesia Telecommunication Flag Carrier).
Sedangkan warna yang digunakan dalam logo adalah:
1. Warna merah mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan
berani dalam menghadapi tantangan perusahaan.
2. Warna putih berarti suci, damai, cahaya dan bersatu, yang mencerminkan semangat Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
3. Hitam merupakan warna dasar melambangkan kemauan keras. 4. Abu-abu yang merupakan warna transisi melambangkan teknologi.
B. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi PT Telkom Indonesia, Tbk, yaitu:
“To become a leading Telecommunication, Information, Media,
Edutainment and Services (TIMES) player in the region”, (Untuk menjadi
perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telekomunikasi,
Informasi, Media, Edutainment dan Service (TIMES) di kawasan regional).
a) Menyediakan layanan “more for less” TIMES, dan
b) Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
C. Struktur Organisasi
Secara umum pengertian dari struktur organisasi adalah suatu susunan pekerjaan dari masing – masing pekerjaan yang terdapat dalam suatu perusahaan,
mulai dari tingkat yang paling atas sampai dengan tingkat yang paling bawah, yang tersusun sedemikian rupa dalam suatu perusahaan. Organisasi merupakan
hal yang paling penting dalam menentukan tujuan perusahaan, atas dasar kerja sama yang mempunyai bentuk dan susunan yang jelas dalam merumuskan tugas setiap unsur antara yang satu dengan yang lainnya dalam hubungan kerja. Selain
itu juga untuk memperlancar dan mempermudah pimpinan untuk mengadakan pengawasan terhadap tugasnya.
Agar tujuan organisasi tercapai dengan sebaik-baiknya maka dalam kerja sama harus ada koordinasi yaitu kontak dan keselarasan diantara karyawan maupun kegiatan-kegiatannya, sehingga semua berlangsung secara tertib dan
seirama dalam mencapai tujuan organisasi.
Adapun kegunaan dari pembagian tugas dalam sebuah organisasi adalah
sebagai berikut :
a) Untuk menghemat waktu, tenaga. b) Mempermudah pelaksanaan kerja.
Struktur Organisasi Finance Service PT.Telkom Divre I Witel Sumut Barat
Gambar 2.7 Struktur Organisasi Finance Service Sumber: PT Telkom Indonesia, Tbk
General Manajer Telkom Sumut Barat
MGR FS Witel Sumut Barat
Officer I Finance Service Officer I Cash &
Bank
D. Job Description
Berikut ini adalah uraian pekerjaan (job description) yang ada di PT. Telkom Divre I pada Finance Service Witel Sumut Barat.
1. General Manajer Telkom Wilayah
General Manajer Telkom Wilayah memiliki tugas pokok sebagai berikut:
a. Komando untuk memastikan terlaksananya interelasi lateral (Lateral Process) antar program eksekusi dari berbagai unit/devisi fungsional dalam rangka pelaksanaan operasi pelayanan customer.
Operasi/Infrastruktur/Network/alat produksi dan interelasi dengan stakeholder di wilayahnya.
b. Komando untuk memastikan terlaksananya operasi, namun tidak termasuk terbatasnya dalam hal pengaturan prioritas baik untuk kebutuhan di kota yang bersangkutan maupun kebutuhan operasi atas daerah yang berada
dalam lingkup wilayahnya.
c. Komando untuk pergerakan dan pedayagunaan seluruh sumber daya manusia di lingkup operasinya.
d. Koordinasi untuk penyediaan dan optimalisasi penggunaan sarana/sumber daya pendukung aktivitas eksekusi layanan customer dan
operasi/Infrastruktur/Network/alat produksi wilayahnya.
e. Komando untuk memastikan pelaksanaan operasi di wilayahnya sesuai dengan kebijakan/bisnis proses yang telah ditentukan oleh unit/divisi
f. Komando koordinasi/supervise/pembinaan operasional baik unit operasi tingkat daerah di lingkup wilayahnya.
g. Komando untuk koordinasi operasi infra daerah dalam lingkup wilayahnya
atau lintas wilayah yang khususnya untuk kantor wilayah yang ada di kota “Ex Regional” (Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya,
Balikpapan, Makassar, dan kota lain yang bisa dijadikan basis agregat “Regional”).
Tanggung jawab utama General Manager Wilayah:
a. Memastikan seluruh sumber daya (anggaran, sarana pendukung alat produksi dan SDM) yang berada atau dialokasikan di lokasi daerah terkait
dimanfaatkan secara optimal untuk melakukan eksekusi seluruh program bisnis Telkom dalam upaya pemenangan kompetisi di lokasi wilayah terkait.
b. Memastikan terkondisinya proses eksekusi seluruh program bisnis pada tingkta speed dan cost leadership yang memadai untuk merespon dinamika kompetisi di lokasi wilayah terkait.
c. Memastikan terlaksana dan terkoordinasinya eksekusi seluruh program bisnis dari berbagai divisi fungsional yang telah dialokasikan ke wilayah
yang bersangkutan.
2. Office Manager Finance Service Telkom Divre I Witel Sumut Barat Berfungsi:
a. Memastikan kebutuhan UBIS area operasinya dievaluasi secara cermat dan payment point dikelola efektif untuk tidak menyalahgunakan layanan
b. Memastikan setiap transaksi perpajakan UBIS area operasi direview atau diverifikasi dan dilengkapi dengan dokumen yang memadai untuk menjamin kelengkapan eviden-eviden dokumen perpajakan (faktur, bukti
potong, spp).
c. Memastikan daftar SPB diverifikasi kesesuaian kewenangan
pembayarannya yang jatuh tempo untuk menjamin pembayaran SPB. d. Memastikan setiap posting atas transaksi Cash In/Cash Out direview dan
dinilai untuk menjamin hasil posting telah sesuai dengan dokumen.
e. Memastikan internal control dilaksanakan dengan konsisten pada seluruh point control.
f. Memastikan pencatatan transaksi keuangan dikendalikan untuk menyajikan saldo yang akurat.
3. Officer 1 Cash & Bank Berfungsi:
a. Memastikan program kerja dan kinerja atasan dan data atau informasi lainnya yang relevan dengan pekerjaan dipetakan dan diintegrasikan untuk
menyusun program kerja dan sasaran pekerjaan OFF 1 Cash & Bank. b. Memastikan penerimaan kas dan penggunaan kas direview dan diposting.
c. Memastikan dokumen-dokumen penerimaan kas dan pengeluaran kas disimpan.
d. Melakukan verifikasi pengeluaran kas untuk mengendalikan validitas.
4. Officer I & II Cash In Operation Berfungsi:
a. Memastikan penerimaan kas dan penggunaan kas direview dan diposting.
b. Memverifikasi kesesuaian penerimaan kas dengan rekening koran. c. Memverifikasi pendapatan yang bersifat tunai maupun piutang.
d. Mereview dan memposting pendapatan yang telah diverifikasi. e. Memastikan cash in terkendali dengan baik.
f. Menginisiasi penjelasan-penjelasan pada rekonsiliasi. 5. Officer I Finance Service
Berfungsi:
a. Memastikan seluruh dokumen cash in diverifikasi untuk menyusun jurnal transaksi cash in.
b. Seluruh dokumen transaksi disimpan sesuai dengan prinsip kearsipan yang efektif.
c. Memastikan rekonsiliasi saldo account sekunder dan saldo rekening koran dilaksanakan secara periodik.
d. Memastikan kompetisi yang dipersyaratkan bagi OFF 1 FS ditingkatkan melalui pembentukan keahlian baru yang lebih efektif dan inovatif.
e. Berinteraksi secara berkesinambungan terhadap mitra kerja sehingga membangun kolaborasi yang sinergis dan mendapatkan feed back.
6. Officer II Finance Service Berfungsi:
b. Menyajikan laporan pajak akurat dan tepat waktu. c. Memastikan dokumen terkait pajak tersimpan.
d. Seluruh tagihan direview dan diverifikasi untuk menjamin dokumen
tersebut lengkap dan sesuai dengan memo jurnal dan park dokumen.
E. Jaringan Usaha/Kegiatan
PT. Telkom Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha telekomunikasi dan bisnis utama perusahaan ini yaitu menyediakan
sambungan lokal dan sambungan lokal jaraj jauh. Dalam perusahaan PT. Telkom Indonesia terdapat beberapa layanan diantaranya yaitu:
a. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Kabel 1. TELKOM Lokal
TELKOM lokal adalah layanan untuk panggilan antar pekanggan tetap,
dalam jarak kurang dari 30 km atau di dalam satu wilayah lokal. Tarif yang dikenakan adalah tarif telpon lokal, yaitu Rp 250 per pulsa
2. TELKOM SLJJ
TELKOM SLJJ (Sambungan Lokal Jarak Jauh), adalah layanan telepon jarak jauh dalam wilayah Indonesia. Nomor panggilan dan nomor yang dipanggil
berbeda wilayah kode area. Biaya penggunaan tergantung pada jarak, waktu dan tanggal panggilan ini dilakukan.
3. TELKOM SLI-007
2006, kami mengubah namanya menjadi TELKOM SLI-007. TELKOM SLI-007 adalah layanan jasa komunikasi antar Negara dengan menggunakan kode. Layanan ini melalui bantuan operator dengan memutar nomor akses 107.
4. TELKOM Speedy
Speedy Broadband Acces merupakan layanan internet pita lebar yang
memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (“ADSL”) dengan kecepatan tinggi hingga 3 Mbps. Speedy menyediakan layanan data, multimedia dan telepon/fax secara bersamaan (simultan) dengan hanya menggunakan saluran
telepon kabel yang sudah ada.
b. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Nirkabel 1. TELKOMFlexi
TELKOMFlexi adalah layanan terkomunikasi suara dan data yang berbasis nirkabel. Layanan ini terbatas pada satu area tertentu dalam arti
pelanggan hanya dapat menggunakannya dalam sebuah kode area tertentu. Biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah. TELKOMFlexi menawarkan tiga layanan dasar: suara, SMS, dan data dengan kecepatan rendah. Layanan
bernilai tambah juga tersedia seperti Ring Back Tone (RBT).
c. Data dan Internet
1. TELKOMGlobal-01017
TELKOMGlobal-01017 merupakan layanan premium panggilan VoIP internasional yang memanfaatkan jaringan internet dengan kode akses 01017
76,9% dari tarif SLI untuk semua negara dan tidak mengenal timeband (tarif flat setiap waktu).
2. TELKOMSave
TELKOMSave adalah layanan panggilan jarak jauh dan panggilan internasioan VoIP standar, sejenis dengan TELKOMGlobal-01017.
TELKOMSave merupakan layanan yang menggunakan metode dialing dua tahap. Agar dapat melakukan panggilan internasional atau panggilan jarak jauh, pelanggan terlebih dahulu harus memutar nomor akses, memasukkan nomor PIN,
selanjutnya memutar nomor tujuan.
3. TELKOMNet-Instant
TELKOMNet-Instant merupakan layanan akses internet dial-up tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang dengan konsep yang mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan aksesbilitas.
4. Plasa.com
Layanan portal web PT. Telkom Indonesia yang menyajikan layanan informasi serta komunikasi internet berbahasa Indonesia dengan fokus layanan
pada komunitas pendidikan nasional.
5. Kartu i-VAS
6. Ventus
Ventus merupakan layanan bernilai tambah konvergensi antara email dan sistem seluler (mobile) atau lebih dikenal denga istilah mobile push email yang
memungkinkan pengguna seluler melakukan relay email yang umumnya dihubungkan via dekstop dan laptop dialihkan ke smartphone (telepon seluler).
d. Jaringan dan Interkoneksi 1. TELKOMVision
TELKOMVision merupakan brand name dari PT. Indonusa Telemedia,
anak perusahaan yang bergerak di bidang TV berbayar. Layanan yang diberikan TELKOMVision terdiri dari TV kabel, akses internet cepat dan TV satelit.
2. TELKOMIntercarrier
TELKOMIntercarrier merupakan layanan interkoneksi untuk penyelenggara jasa dan jaringan lainnya (other licensed operator/OLO).
e. Seluler
1. Telkomsel
Telkomsel merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan
teknologi GSM atau 3G. Seluruh fitur layanan telkomsel didukung oleh jangkauan sinyal yang luas dan tarif yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
akan komunikasi dan multimedia.
2. kartuHALO
2 (dua) juta pelanggan kartuHalo. Dengan pangsa pasar sekitar 38,2% dari pelanggan pascabayar, kartuHalo tetap menjadi pemimpin pasar pada segmen ini.
3. simPATI
Produk ini merupakan kartu prabayar pertama dan terpopuler di Asia dan merupakan produk Telkomsel yang paling akses. Perbedaan dengan layanan
prabayar operator lainnya adalah simPATI memberikan jasa roaming internasional dan bebas roaming nasional/domestik.
4. Kartu AS
Diluncurkan pada tahun 2004 dan produk ini merupakan kartu prabayar yang murah dan terjangkau. Kartu AS dapat digunakan diseluruh Indonesia
dengan tarif percakapan yang sangat kompetitif
F. Kinerja Terkini
Kegiatan usaha PT. Telkom Indonesia Tbk yang sudah beroperasi yaitu: jasa telepon dalam negeri merupakan usaha PT. Telkom yang memberikan
pendapatan terbesar. Komposisi pendapatan jasa yang meliputi: biaya pasang, biaya abonemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk
panggilan lokal dan jarak jauh, pelayanan jasa telepon dalam negeri juga termasuk penyediaan telepon umum, baik kartu maupun koin.
Jasa interkoneksi kepada penyelenggara telekomunikasi lain merupakan
Indonesia Tbk memperoleh pendapatan yang diterima dari penyelenggara atau bagi hasil.
Jasa telepon bergerak seluler yaitu penyelenggraan sambungan telepon
bergerak seluler (STBS) ini bekerja sama dengan pihak lain atau dengan sistem patungan atau bagi hasil. Jasa satelit merupakan jasa yang disediakan oleh PT. Telkom Indonesia Tbk dari penyewaan transponden satelit dan dimulai tahun
1996 beralih pasa satelindo, namun PT. Telkom terus melanjutkan jasa stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi.
Jasa lainnya adalah meliputi jasa internet, e-mail, calling card, telex, telegram, dan lainnya. TELKOMFlexi yang merupakan layanan jasa telekomunikasi tanpa kabel (wireless) dengan teknologi berbasisi CDMA (Code
Division Multiple Access). Dan yang terbaru yaitu Indihome dimana indihome ini merupakan layanan triple play dari Telkom yang terdiri dari telepon rumah,
internet on fiber atau high speed internet, dan usee tv cable (IP TV) beserta beberapa fitur tambahan seperti Indihome View, Melon, dan Trend Micro Internet Security.
G. Rencana Usaha/Kegiatan
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
1. Usaha Utama
a. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara
jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual
dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Usaha Penunjang
a. Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.
b. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya
yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan
28 BAB III PEMBAHASAN
A. Definisi Fasilitas Kerja
Fasilitas kerja merupakan salah satu pendorong untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efesien. Pengembangan teknologi yang semakin maju
menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dalam melakukan sebuah pekerjaan, oleh sebab itu setiap fasilitas kantor yang disediakan harus dapat
dikuasai oleh karyawan. Penggunaan fasilitas yang efesien dan efektif akan mampu mempermudah pelaksanaan pekerjaan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Produktivitas yang meningkat
dapat dilihat dari cara kerja atau prosedur yang cepat. Prosedur yang cepat karena karyawan maupun maupun staf memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan yang
baik dari staf dan karyawan didukung oleh adanya fasilitas kerja (Lupiyaodi, 2006 : 150)
Secara umum, tujuan perencanaan fasilitas kerja yaitu untuk menunjang
tujuan organisasi melalui peningkatan material (handling dan penyimpanan), menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi secara efektif,
meminimalkan investasi modal, mempermudah pemeliharaan, meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja (Situmorang, 2007).
Fasilitas kerja merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan
disangka lagi, bahwa fasilitas berupa peralatan kerja sangat diperlukan dalam membina prosedur dan tata kerja Pemerintahan, mempermudah pekerjaan, menghemat waktu, tenaga dan pikiran manusia dalam melaksanakan tugas-tugas
rutin yang harus dihadapi dalam menyelesaikan berbagai macam tugas kantor (Hasibuan, 2007)
Fasilitas kerja terbagi atas dua bagian yaitu fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor. Fasilitas sarana kantor contohnya adalah Komputer, telepon, faksimile, printer, fotocopy, mesin tik, dan in focus. Fasilitas prasarana kantor
contohnya adalah fasilitas olahraga, rekreasi, musholla, kantin dan fasilitas kesehatan. Adapun fungsi dari fasilitas kerja tersebut adalah untuk menghemat
secara fisik, tenaga dan pikiran manusia dalam melakukan pekerjaannya, mengurangi kebosanan dan keletihan bekerja apabila harus mengejarkan pekerjaan yang berulang-ulang, untuk menghemat waktu, untuk menghasilkan
sesuatu yang lebih baik dan rapi, meningkatkan ketelitian yang sempurna karena jika dilakukan secara manual biasanaya terjadi kesalahan. Dengan demikian perlu ada mesin-mesin elektronik dan fasilitas lain yang mendukung produktivitas kerja.
(Moekijat, 2006).
Penggunaan perlengkapan dan mesin-mesin (fasilitas kantor) merupakan salah
satu aspek yang menarik perhatian pekerjaan kantor modern. Fasilitas-fasilitas yang cocok memberikan bantuan yang besar kepada efesiensi kantor. Dalam memilih mesin kantor perlu diperhatikan beberapa hal yaitu mesin yang akan
dipakai harus benar-benar diperlukan, jenis mesin hendaknya praktis, mesin tersebut hendaknya dapat mengurangi biaya pelaksanaan pekerjaan, mutu
digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan, pemeliharaan mesin dapat dilakukan dengan mudah, pelatihan untuk menggunakan mesin tersebut dapat dilaksanakan dengan mudah, mesin dapat digunakan dengan mutu pegawai, mesin
harus cocok dengan pekerjaan yang akan dilakukan (Moekijat, 2006).
Peralatan kantor yang baik menghemat gerak pegawai, membantu pengawasan
pegawai, dan menambah kesehatan dan efesiensi karyawan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan bila membeli peralatan kantor adalah harus menghemat ruang lantai, tinggi meja dan kursi harus sepadan, tidak begitu berat (agar mudah
dipindah-pindahkan), fungsinya harus berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan, keawetann (perlatan dari logam lebih awet dari pada peralatan yang
terbuat dari kayu), resiko kebakaran (peralatan dari logam adalah lebih baik daripada peralatan dari kayu terhadap bahaya kebakaran), harus ada ruangan yang cukup dibawah untuk dapat dibersihkan (Moekijat, 2006).
Fasilitas kantor merupakan hal yang memang harus diperhatikan dan harus ada dalam dukungan segala aktivitas yang ada didalam suatu instansi baik itu instansi pemerintah dan swasta. Biasanya fasilitas kantor digunakan oleh suatu instansi
maupun organisasi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dikerjakan secara berulang-ulang dengan jumlah banyak sarta dalam bentuk yang sama, sehingga
B. Jenis-jenis fasilitas yang ada di PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat
PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat
menyediakan berbagai fasilitas untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT.Telkom Divisi
Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat.
Beberapa fasilitas kerja karyawan yang terdapat pada PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat.
1. Fasilitas Sarana Kantor a. Komputer
Komputer merupakan salah satu alat elektronik yang berfungsi untuk mengolah data dengan menggunakan suatu program tertentu untuk menghasilkan informasi. Komputer sangat dibutuhkan dan berguna untuk
mendukung tugas-tugas kantor.
Keuntungan dari penggunaan komputer antara lain :
1. Komputer dapat menyimpan banyak data, baik itu disket, CD, maupun di
flash disk dan dapat dilihat kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan kembali sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga.
2. Komputer dapat digunakan untuk mencari informasi mengenai berita-berita yang dibutuhkan melalui internet.
3. Komputer juga dapat digunakan untuk mengirimkan informasi maupun
Kerugian dari penggunaan komputer antara lain :
1. Memerlukan tenaga yang benar-benar cakap dan ahli dalam menggunakan komputer.
2. Komputer memerlukan ketelitian dan biaya lebih dalam merekrut tenaga kerja.
3. Memerlukan biaya yang lebih untuk membeli, merawat, dan memelihara fasilitas kantor terutama komputer.
b. Laptop
Laptop adal mudah) yang terintegrasi pada sebuah casing. Laptop diberikan kepada Pegawai
PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat sesuai dengan kebutuhannya.
c. Printer
Printer merupakan fasilitas kantor yang dipergunakan untuk mencetak hasil pengetikan baik itu berbentuk data, laporan maupun surat-surat yang diketik melalui komputer. Melalui printer, hasil ketikan dapat dicetak serta diketahui
dengan jelas dan melalui printer juga data-data dapat diperbanyak selayaknya mesin photo copy.
d. Scanner
Scanner adalah suatu alat elektronik yang fungsinya mirip dengan mesin fotokopi. Mesin fotocopy hasilnya dapat langsung dilihat pada kertas sedangkan
scanner hasilnya ditampilkan pada layar monitor komputer dahulu kemudian baru dapat dirubah dan dimodifikasi sehingga tampilan dan hasilnya menjadi bagus
e. Mesin Photo Copy
Mesin photo copy merupakan mesin yang dapat digunakan untuk menggandakan warkat/surat dan data-data dengan jenis kertas seperti HVS,
duplicator, roneo, dan sebagainya. Untuk itu,mesin photo copy sangat penting dalam penggandaan suatu data.
f. Wifi
Wifi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity yaitu sebuah media penghantar komunikasi data tanpa kabel yang bisa digunakan untuk komunikasi
atau mentransfer program dan data dengan kemampuan yang sangat cepat.
Kelebihan dari menggunakan wifi yaitu lebih portable, artinya kita tidak
repot dengan memikirkan kabel penghubung ke hotspot. Dan juga, akses transfer data lebih cepat (ini bisa diperoleh jika peralatan kita masih dalam jangkauan pusat hotspot. Namun ada juga kelemahan dari wi-fi ini, yaitu sering di hack
(dibobol) oleh orang lain g. Telepon
Telepon merupakan alat yang digunakan untuk melakukan suatu komunikasi
antara satu orang dengan orang lain di tempat yang berbeda. Telepon merupakan fasilitas yang sangat penting bagi perusahaan karena dapat menghubungkan
langsung pegawai dengan orang lain yang berada di tempat yang berbeda dan jarak yang jauh.
h. Faksimile (fax)
tanpa merusak data aslinya. Faksimile sangat berperan penting bagi pegawai untuk mengerjakan aktivitas kantor yang berhubungan dengan pengiriman data.
Faksimile dapat dikatakan juga sebagai mesin photo copy jarak jauh
dikarenakan faksimile merupakan perangkat komunikasi yang digunakan untuk pengiriman/penerimaan data melalui jaringan komunikasi berdasarkan proses
scanning disisi pengirim dan printing di sisi penerima. i. Alat Tulis Kantor (ATK)
Alat Tulis Kantor (ATK) merupakan perlengkapan yang sangat
dibutuhkan pegawai/karyawan demi berlangsungnya operasional kantor. Alat Tulis Kantor (ATK) berupa pulpen, pensil, gunting, kertas, kalkulator, kalender
meja, lem, klip,dll.
j. Air Conditioner (AC)
Pada setiap ruang kerja pegawai pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah
Telkom Sumatera Utara Bagian Barat terdapat satu buah Air Conditioner (AC). k. Televisi (TV)
Pada setiap ruang kerja pegawai pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah
Telkom Sumatera Utara Bagian Barat terdapat satu buah televisi (TV). Sarana ini digunakan para pegawai ketika jam istirahat kerja atau waktu senggang selama
bekerja.
l. Lemari
m. Meja Kantor
Meja kantor adalah bentuk furnitur yang digunakan untuk membaca, menulis,menempatkan peralatan kantor seperti komputer, mesin fax dan
sebagainya di kantor. Meja Kantor juga menyediakan penyimpanan untuk beberapa perlengkapan kantor dan alat tulis.
n. Kursi Kantor
Kursi kantor adalah salah satu factor yang dapat menciptakan kenyamanan dalam
bekerja.
o. Lampu
Lampu merupakan alat penerangan yang member efek cahaya pada ruangan kerja
pegawai.
2. Fasilitas Prasarana Kantor a. Olahraga
Prasarana olahraga yang disediakan pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat yaitu tenis meja, lapangan bola volley, lapangan bulu tangkis dan senam. Prasarana olahraga yang disedikan pada
PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat digunakan para pegawai guna menunjang kebugaran jasmani dan setiap hari
Jum’at,seluruh pegawai mengikuti senam yang diadakan di halaman parkir tepatnya dibelakang gedung.
b. Mushola
Mushola merupakan prasarana yang disediakan PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat sebagai tempat beribadah bagi
c. Jaminan Sosial
Jaminan sosial memberikan perhatian dan pelayanan kepada setiap pegawai. Adapun jaminan sosial yang diberikan kepada pegawai antara lain :
1. Jasa Asuransi
Jasa asuransi diberikan bagi setiap pegawai mengganti pendapatan yang hilang
pada saat kematian atau seseorang tidak mampu bekerja secara normal. Asuransi yang diberikan kepada Pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat adalah asuransi kesehatan.
2. Taperum (Tabungan Perumahan)
Taperum (Tabungan perumahan) merupakan tabungan yang diberikan kepada
pegawai yang sudah pensiun, dipotong dari gaji setiap bulannya. d. Kantin
PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat
memiliki satu buah kantin yang menjual makanan berat, makanan ringan, berbagai jenis minuman. Dengan adanya kantin, para pegawai dapat dengan mudah memperoleh makanan dan minuman baik untuk sarapan maupun untuk makan
siang.
e. Kendaraan Dinas
Kendaraan dinas merupakan alat bantu untuk kelancaran pelaksanaan tugas agar meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan perusahaan kepada masyarakat. Kendaraan dinas berupa mobil. Pemakaian kendaraan dinas berlaku
Polsus (Poliklinik khusus) merupakan layanan kesehatan yang disediakan PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat. Setiap Pegawai yang berobat di Polsus (Poliklinik khusus) ditangani oleh dokter umum.
Layanan yang diberikan seperti check up, operasi gigi, memberikan obat yang telah diresep oleh dokter serta menangani penyakit ringan. Setiap Pegawai yang
berobat di Polsus (Poliklinik khusus) tidak dikenakan biaya (gratis).
Sumber : PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat. (2015)
C. PRODUKTIVITAS
Produktivitas merupakan salah satu hal yang paling pokok dalam pencapaian
suksesnya perusahaan, karena itu manusia sebagai salah satu faktor produksi yang merupakn penggerak faktor-faktor lainnya harus dapat dirangkum menjadi satu kesatuan di dalam melaksanakan proses produksi dalam perusahaan yang paling
efektif dan efisien. Efisien adalah usaha pada produksi untuk memberantas segala pemborosan bahan dan tenaga kerja maupun gajala yang merugikan (Ndraha,
2006).
Sedangkan produktivitas merupakan perbandingan secara ilmu hitung antar jumlah yang dihasilkan dengan jumlah setiap sumber yang digunakan selama
produksi berlangsung. Ada sebagian orang beranggapan bahwa produk sama dengan produktivitas, padahal masing-masing mempunyai pengertian yang
berbeda (Ndraha, 2006).
Melalui pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas pegawai sehingga dapat terbentuk tenaga kerja yang produktif, terampil dan
merupakan faktor yang sangat menentukan bagi peningkatan produktivitas. Selain faktor yang sangat menentukan bagi peningkatan produktivitas faktor-faktor lainnya seperti mesin, perlatan, dan sebagainya. Dengan kata lain pegawai
merupakan kunci tercapainya produksi barang dan jasa sesuai dengan yang direncanakan dan mampu bersaing dipasaran. Tingginya produktivitas kerja
berarti meningkatkan pendapatan staf dan pegawai dan dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaaan. Pendapat mengenai pengertian produktivitas secara umum adalah rasio antara hasil kegiatan (output) dengan segala pengorbanan
(biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (Anoraga, 2005).
Sikap pegawai mengoperasikan peralatan sangat berpengaruh terhadap
produktivitas kerja. Kunci keberhasilan perusahaan yang unggul dalam mencapai produktivitas yang tinggi adalah mendorong dan menuntut prestasi staf dan pegawai, menghargai staf dan pegawai sebagai suatu pribadi manusia,
mempengaruhi staf dan pegawai, memberikan pelatihan teknologi dan memperlakukan mereka sebagai orang dewasa (Anoraga, 2005) .
Jadi, dengan demikian pengertian produktivitas pada prinsipnya adalah
perbandingan yang terbaik atau rasionalitas antara hasil nyang diperoleh atau output dengan kegiatan yang dilakukan sumber-sumber dan waktu yang
dipergunakan atau input, selanjutnya pengertian produktivitas terus meningkat meliputi semua bidang ilmu pengetahuan (Anoraga, 2005).
Produktivitas kerja merupakan pelaksanaan pekerjaan dengan cara tertentu tanpa
mengurangi maksud dan tujuan yang hendak dicapai seperti dengan cara mempermudah sistem pekerjaan, menekan biaya serendah mungkin, menghemat
Konsep produktivitas menurut Piagam Oslo 1984 adalah sebagai berikut yaitu Produktivitas adalah konsep universal, yang dimaksud adalah menyediakan banyak barang dan jasa untuk kebutuhan semakin banyak orang dengan
menggunakan semakin sedikit sumber-sumber daya (Moekijat, 2006).
1. Produktivitas didasarkan pada multi disiplin yang secara efektif
merumuskan tujuan, rencana pengembangan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan sumber-sumber daya sacara efisien namun tetap menjaga kualitas.
2. Produktivitas secara terpadu melibatkan semua usaha manusia dengan menggunakan modal, keterampilan, teknologi, manajemen, informasi, energi dan
sumber daya lainnya. Tujuannya untuk perbaikan kehidupan yang bermanfaat bagi seluruh kehidupan manusia, melalui pendekatan konsep produktivitas secara menyeluruh.
3. Produktivitas berbeda pada masing-masing negara sesuai dengan kondisi, potensi dan kekurangan serta harapan-harapan yang dimiliki oleh Negara yang
bersangkutan dalam jangka pendek dan jangka panjang, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam melaksanakan pendidikan, pelayanan dan
komunikasi.
4. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu, teknologi dan teknik-teknik manajemen, akan tetapi mengandung filosofis dan sikap yang didasarkan pada
motivasi yang kuat untuk mencapai mutu kehidupan yang lebih baik.
Menurut Dewan Produktivitas Nasional 1983, pengertian produktivitas adalah
1. Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
2. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan seluruh sumber daya yang digunakan.
Melihat pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan bahwa Produktivitas adalah perbandingan antara hasil suatu pekerjaan pegawai dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan.
D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moloeng, 2004:6). Sedangkan penelitian metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2009: 14). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel Fasilitas Perlengkapan Kanto, variabel Fasilitas Mesin-mesin
Kantor, variabel Fasilitas Teknologi dan Informasi Kantor, variabel Fasilitas
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Telkom Divre Regional I Sumut Barat, Jalan Prof. H.
M. Yamin SH, No.2 Medan dan Penelitian dilakukan pada bulan April 2015.
3. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Situmorang dan Lutfi, 2012:6).
Skala likert akan menjabarkan variabel yang akan diukur menjadi indikator variabel. Kemudian indikator variabel tersebut digunakan sebagai dasar dalam menyusun instrument yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan (Sugiyono,
2006:98).
Tabel 3.1
Instrument Skala Likert
No Jawaban Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
4. Jenis Data
Penelitian menggunakan 2 (dua) jenis data di dalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah, yaitu :
1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi
penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan dalam bentuk kuesioner yang dibagikan kepada Pegawai PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat
2. Data sekunder
data-data yang diperoleh dari sumber-sumber lain atau literatur-literatur yang
berkaitan dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian. 5. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pernyataan yang diberikan secara langsung kepada responden.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca,
E. METODE ANALISIS DATA 1. Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan salah satu metode analisis dengan cara data
disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.
2. Hasil Analisis Deskriptif
Metode deskriptif responden merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan
memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah primer berupa kuesioner yang berisikan
pernyataan-pernyataan yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang relevan dan dibutuhkan untuk menganalisis masalah penelitian yang telah diisi oleh responden penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah Pegawai PT.Telkom Divisi
Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat 3. Analisis Deskriptif Variabel
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert untuk menyatakan produktivitas penggunaan fasilitas pada PT.Telkom Divisi Regional I
Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat. Jumlah seluruh pertanyaan ada 27 butir yang terdiri dari 7 pertanyaan untuk variabel Fasilitas Perlengkapan Kantor, 5 pertanyaan untuk variabel Fasilitas Mesin-mesin Kantor, 5 pertanyaan
Berikut adalah tabel- tabel yang menjelaskan secara deskriptif presentase hasil penelitian setiap variabel.
a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fasilitas Perlengkapan Kantor (XA)
Tabel 3.2
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Perlengkapan Kantor (XA)
Produktivitas Penggunaan Fasiltas Perlengkapan Kantor
Item STS TS N S SS Total
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, Microsoft Excel 2007, 2015) Berdasarkan Tabel 3.2 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari
28 orang responden terhadap variabel fasiltas perlengkapan kantor yaitu :
1. Pada butir pertanyaan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 4 responden atau sekitar 14,2 % yang sangat setuju bahwa PT. Telkom Divisi
Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menyediakan perabot dengan kuantitas sesuai dengan kebutuhan pegawai. Sekitar 17
responden atau sekitar 60,7 % menyatakan setuju, 2 responden atau sekitar 7,1% menyatakan netral, 3 responden atau sekitar 10,7 % menyatakan tidak setuju, dan 2 responden atau sekitar 7,1% menyatakan sangat tidak setuju.
2. Pada butir pertanyaan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 4 responden atau sekitar 14,2 % yang sangat setuju bahwa PT. Telkom Divisi
perabot dengan kualitas baik sehingga memberikan kenyamanan bagi pegawai dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Sekitar 12 responden atau sekitar 42,8 % menyatakan setuju, 6 responden atau sekitar 21,4% menyatakan netral, 3
responden atau sekitar 10,7 % menyatakan tidak setuju, dan 3 responden atau sekitar 10,7 % menyatakan sangat tidak setuju.
3. Pada butir pertanyaan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 6 responden atau sekitar 21,4 % yang sangat setuju bahwa Lampu yang tersedia pada setiap ruang kerja pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah
Telkom Sumatera Utara Bagian Barat memberikan penerangan yang baik sehingga menciptakan kenyamanan bagi pegawai dalam bekerja. Sekitar 14
responden atau sekitar 50 % menyatakan setuju, 6 responden atau sekitar 21,4 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan tidak setuju.
4. Pada butir pertanyaan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 3 responden atau sekitar 10,7 % yang sangat setuju bahwa PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menyediakan Alat
Tulis Kantor (ATK) yang mencukupi sehingga mampu memenuhi kebutuhan pegawai. Sekitar 17 responden atau sekitar 60,7 % menyatakan setuju, 6
responden atau sekitar 21,4 % menyatakan netral, 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan tidak setuju, dan 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan sangat tidak setuju.
5. Pada butir pertanyaan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 6 responden atau sekitar 21,4 % yang sangat setuju bahwa PT. Telkom Divisi
(Air Conditioner) pada setiap ruang kerja pegawai sehingga menciptakan suasana ruangan kerja yang sejuk. Sekitar 13 responden atau sekitar 46,4% menyatakan setuju, 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan netral, 6
responden atau sekitar 21,4 % reponden menyatakan tidak setuju, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan sangat tidak setuju.
6. Pada butir pertanyaan enam dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 5 responden atau sekitar 17,8 % yang sangat setuju bahwa televisi (TV) yang tersedia pada ruang kerja pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah
Telkom Sumatera Utara Bagian Barat hanya boleh dinyalakan ketika jam istirahat kerja atau waktu senggang selama bekerja. Sekitar 15 responden atau
sekitar 53,5 % menyatakan setuju, 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral, 4 responden atau sekitar 14,2 % menyatakan tidak setuju, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan sangat tidak setuju. Pada butir
pertanyaan tujuh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 7 responden atau sekitar 25 % yang sangat setuju bahwa ketersediaan segala fasilitas berupa perabot yang memadai pada PT. Telkom Divisi Regional I
Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat memotivasi pegawai untuk memberikan kinerja yang lebih baik lagi. Sekitar 18 responden atau sekitar
64,2 % menyatakan setuju, 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan sangat tidak setuju.
7. Pada butir pertanyaan tujuh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat
7 responden atau sekitar 25 % yang sangat setuju bahwa Ketersediaan segala fasilitas berupa perabot yang memadai pada PT. Telkom Divisi Regional I
memberikan kinerja yang lebih baik lagi. Sekitar 18 responden atau sekitar 64,2 % menyatakan setuju, 1 responden atau sekitar 3,6 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,1% menyatakan sangat tidak setuju.
b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fasilitas Mesin-mesin Kantor (XB)
Tabel 3.3
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Mesin-mesin Kantor (XB)
Produktivitas Penggunaan Failitas Mesin-mesin Kantor
Item STS TS N S SS Total
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, Microsoft Excel 2007, 2015)
Berdasarkan Tabel 3.3 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari
28 orang responden terhadap variabel fasiltas mesin-mesin kantor yaitu :
1. Pada butir pertanyaan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat
7 responden atau sekitar 25 % yang sangat setuju bahwa komputer dan laptop disediakan bagi pegawai sesuai dengan kebutuhan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Sekitar 18 responden atau sekitar 64,2 %
menyatakan setuju, 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan tidak setuju.
2. Pada butir pertanyaan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 10 responden atau sekitar 35,7 % yang sangat setuju bahwa pegawai pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat
responden atau sekitar 50 % menyatakan setuju, 1 responden atau sekitar 3,5% menyatakan netral, 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan tidak setuju, dan 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan sangat tidak setuju.
3. Pada butir pertanyaan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 12 responden atau sekitar 42,8 % yang sangat setuju bahwa penggunaan
komputer dan laptop dengan baik mampu meningkatkan produktivitas pegawai dalam bekerja. Sekitar 12 responden atau sekitar 42,8 % menyatakan setuju, dan 4 responden atau sekitar 14,2 % menyatakan netral.
4. Pada butir pertanyaan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 11 responden atau sekitar 39,2 % yang sangat setuju bahwa printer
yang tersedia mempermudah pegawai dalam mencetak hasil pengetikan berbentuk data yang diketik melalui komputer maupun laptop. Sekitar 15 responden atau sekitar 53,5 % menyatakan setuju, dan 2 responden atau
sekitar 7,1 % menyatakan netral.
5. Pada butir pertanyaan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 9 responden atau sekitar 32,1 % yang sangat setuju bahwa mesin photo copy
sangat membantu pegawai dalam hal penggandaan suatu data. Sekitar 15 responden atau sekitar 53,5 % menyatakan setuju, 2 responden atau sekitar 7,1
c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fasilitas Teknologi dan Informasi Kantor (XC)
Tabel 3.4
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Teknologi dan Informasi Kantor (XC)
Produktivitas Penggunaan Teknologi dan Informasi Kantor
Item STS TS N S SS Total
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, Microsoft Excel 2007, 2015)
Berdasarkan Tabel 3.4 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari
28 orang responden terhadap variabel fasiltas teknologi dan informasi kantor yaitu :
1. Pada butir pertanyaan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 9 responden atau sekitar 32,1 % yang sangat setuju bahwa faksimilie (fax) dan telepon digunakan pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom
Sumatera Utara Bagian Barat untuk menyampaikan informasi yang berhubungan dengan pekerjaannya. Sekitar 14 responden atau sekitar 50 %
menyatakan setuju, 3 responden atau sekitar 10,7 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan tidak setuju.
2. Pada butir pertanyaan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat
10 responden atau sekitar 35,7 % yang sangat setuju bahwa penggunaan faksimile (fax) dan telepon dapat menghemat waktu kerja pegawai. Sekitar 14
% menyatakan netral, dan 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan tidak setuju.
3. Pada butir pertanyaan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat
13 responden atau sekitar 46,4 % yang sangat setuju bahwa jaringan wifi yang disediakan PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara
Bagian Barat sangat bermanfaat bagi pegawai. Sekitar 12 responden atau sekitar 42,8 % menyatakan setuju, 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral, dan 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan tidak setuju.
4. Pada butir pertanyaan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 14 responden atau sekitar 50 % yang sangat setuju bahwa pegawai pada PT.
Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menggunakan wifi untuk memperoleh informasi yang dapat menunjang kinerja pegawai. Sekitar 11 responden atau sekitar 39,2 % menyatakan setuju, 2
responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral, dan 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan tidak setuju.
5. Pada butir pertanyaan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat
16 responden atau sekitar 57,1 % yang sangat setuju bahwa jaringan wifi mempermudah pegawai dalam menyampaikan dan memperoleh informasi dari
d. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fasilitas Prasarana Kantor (XD)
Tabel 3.5
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Prasarana Kantor (XD) Produktivitas Penggunaan Prasarana Kantor
Item STS TS N S SS Total
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, Microsoft Excel 2007, 2015
Berdasarkan Tabel 3.5 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 28 orang responden terhadap variabel fasiltas prasarana kantor yaitu :
1. Pada butir pertanyaan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 8 responden atau sekitar 28,5 % yang sangat setuju bahwa fasilitas prasarana
kantor berupa mobil merupakan alat bantu untuk kelancaran pelaksanaan tugas pegawai. Sekitar 16 responden atau sekitar 57,1 % menyatakan setuju, dan 4 responden atau sekitar 14,2 % menyatakan netral.
2. Pada butir pertanyaan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 8 responden atau sekitar 28,5 % yang sangat setuju bahwa kendaraan dinas
berupa mobil diberikan kepada pegawai sesuai dengan kebutuhan pegawai, Sekitar 13 responden atau sekitar 46,2 % menyatakan setuju, dan 7 responden atau sekitar 25 % menyatakan netral.
17 responden atau sekitar 60,7 % menyatakan setuju, dan 4 responden atau sekitar 14,2 % menyatakan netral.
4. Pada butir pertanyaan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat
7 responden atau sekitar 25 % yang sangat setuju bahwa pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menggunakan
kendaraan dinas hanya untuk keperluan kerja. Sekitar 14 responden atau sekitar 50 % menyatakan setuju, 5 responden atau sekitar 17,8 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,14 % menyatakan tidak setuju.
5. Pada butir pertanyaan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 9 responden atau sekitar 32,1 % yang sangat setuju bahwa ketersediaan
kendaraan dinas mampu meringankan kerja pegawai. Sekitar 15 responden atau sekitar 53,5 % menyatakan setuju, dan 4 responden atau sekitar 14,2 % menyatakan netral.
e. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produktivitas Karyawan (XE)
Tabel 3.6
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Produktivitas Karyawan (XE)