BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini pengolahan data elektronik telah menjadi kebutuhan yang sangat utama. Perkembangan pesat dalam teknologi informasi yang menjadikan semua informasi dapat disimpan dalam jaringan komputer telah membuat munculnya sistem basis data yang sangat besar. Dalam hitungan detik, data-data dalam berbagai basis data akan senatiasa terbarukan, baik dikarenakan adanya update maupun penambahan data baru. Permasalahan yang kemudian muncul adalah bagaimana mengetahui informasi yang terdapat dalam basis data yang sangat besar.
2
perusahaan atau produk lain. Oleh sebab itu, pengaturan mengenai persediaan bagi perusahaan sangatlah penting.
Banyak model-model persediaan yang telah dikaji dan diulas pada berbagai buku dan literatur yang ada. Namun, model-model persediaan yang dikembangkan pada dasarnya tidak memiliki atau melihat faktor masa batas waktu pakai (kadaluarsa) barang. Bagi perusahaan atau industri yang bergerak dalam menghasilkan produk perishable (penurunan nilai setelah waktu tertentu), seperti pada perusahaan atau industri makanan dan bahan kimia, masa kadaluarsa bahan baku atau barang merupakan faktor penting yang tidak dapat dilepaskan dalam perencanaan model persediaan. Bahan baku yang baik tentunya akan meningkatkan kenyamanan dan keamanan produk pada saat dikonsumsi.
Makanan kadaluarsa memang tidak layak untuk dikonsumsi, untuk itu diperlukannya pengawasan dengan ketat untuk jenis-jenis makanan yang telah lewat kadaluarsa dan langsung menariknya dari peredaran kios-kios. Namun tetapi, selama ini jarang di adakannya pemeriksaan makanan yang ada di supermarket, toko maupun di kios-kios kecil. Namun, tidak sedikit makanan yang sudah kadaluarsa juga masih dijual di toko maupun kios–kios kecil sehingga masih dikonsumsi oleh masyarakat padahal bahaya mengkonsumsi makanan kadaluarsa sangat berpengaruh pada kesehatan.
3
banyak. Judul pada Tugas Akhir ini adalah ”Penerapan Clustering Model Persediaan Barang dengan Mempertimbangkan Faktor Kadaluarsa”.
1.2 Permasalahan Penelitian
Banyaknya kejadian-kejadian yang sering muncul terhadap penjualan barang salah satunya adalah masih adanya beberapa toko yang menjual makanan yang telah habis masa kadaluarsanya.
1.2.1 Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang terdapat pada Mini Market Bunda adalah pencatatan transaksi pembelian dan penjualan dilakukan secara manual sehingga menyita waktu ketika akan dilakukan pengecekan data kembali maupun pencarian data. Selain itu, pemrosesan laporan persediaan sering mengalami keterlambatan yang menyebabkan tidak terkontrolnya batas waktu kadaluarsa barang.
1.2.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang ada pada Mini Market Bunda sebagai berikut :
1. Bagaimana Mini Market Bunda dapat mengolah data dengan mudah, tepat, dan teratur.
2. Bagaimana membangun suatu sistem informasi pembelian, penjualan, dan persediaan barang secara terkomputerisasi.
3. Bagaimana membuat suatu laporan dari transaksi yang terjadi secara komputerisasi.
4. Bagaimana membangun sistem yang dapat memberikan informasi tentang kadaluarsa suatu barang.
4
Dengan keterbatasan waktu dan agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuan, maka Penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Transaksi pembelian dan penjualan bersifat tunai.
2 Pengelompukan barang yang kadaluarsa akan menggunakan Metode clustering.
3 Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0 dengan MySql sebagai format databasenya dan Seagate Crystal Report untuk merancang laporannya.
4 Informasi yang dihasilkan berupa laporan pembelian (per tanggal, per supplier, per produk), laporan penjualan (per tanggal, per customer, per
produk) dan barang yang telah kadaluarsa (expired).
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Menghasilkan sistem informasi persediaan barang dengan mempertimbangkan faktor kadaluarsa barang.
2. Menjadi pertimbangan bagi supermarket ataupun toko yang menjual makanan dalam meningkatkan dan antisasipasi barang yang telah kadaluarsa.
3. Mengubah data dari cara konvensional ke cara terkomputerisasi.