• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Organisasi Publik (Studi Korelasi antara Keterbukaan Manajemen dengan Partisipasi Anggota dalam Pengembangan Organisasi pada Koperasi Unit Desa "Godean" Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Organisasi Publik (Studi Korelasi antara Keterbukaan Manajemen dengan Partisipasi Anggota dalam Pengembangan Organisasi pada Koperasi Unit Desa "Godean" Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan

Latar

Belakang Masalah

Agaknya

tidak

akan pernah berhenti didengungkan, bahwa koperasi adalah salah satu organisasi publik yang menjalankan fungsi sosial dan sekaligus fungsi ekonom i. Selain itu, koperasi juga drpandang sesuai dengan alam Indonesia dan mampu rneningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Penjelasan pasal 33 UUD 1945 dengan tegas menyebutkan bahwa "Perekonomian disusun sebagai usaha bersatna berdasar atas asas kekeluargaan", di rnana bentuk usaha yang cocok adalah koperasi. Pentingnya koperasi sebagai wadah untuk membina kemainpuan usaha golongan ekonomi lemah. dengan

jelas

diungkapkan pula

dalam

GBHN. Di situ

disebutkan

bahwa dalam pengembangan koperasi, prioritas utama diperuntukkan bagi pembinaan KUD dan koperasi primer lainnya.

Bagi masyarakat lndonesian yang sebagian besar berada di pedesaan, dan sebagian besar pelrdapatannya banyak bereantung pada fasilitas publik desa, maka ditentukan koperasi yang sesuai dengan kondisi tersebut. Dalam hal

ini pemerintah mengambil kebijaksanaan bahwa

koperasi yang perlu dikembangkan

di

pedesaan adalah Koperasi

Unit

Desa

(KUD)

yang perintisannya

teta[

iimulal

sejak tahun 1971

di

D.l.

Yogyakarta dan perkembangan selanjutnya dituangkan

Pengembangan

Organisasi

Publik

(Studi Korelasi

antara

Keterbukaan Manajemen

dengan

Partisipasi Anggota dalam

Pengembangan

Organisasi

pada

Koperasi

Unit

Desa

"Godean" Kabupaten

Sleman

Daerah

Istimewa Yogyakarta)

Muchamad

Zaenuri

Fakultas

llmu Sosial dan

Ilmu

Politik

This is a descriptive and verificative research on the influence ofmanagement open-ness on members'

participation

in the organizalion development

ofvillage-unit

co-operath)e

(KUD)

"Godean" in Sleman, Yogtakarla.

Through the process ofcollecting primary data dnd using descriptive stalistical analy-sis,

it

was

found

that the level of management openness in KUD "Godean" is

still

meagre and, consequenlly, the members'

participalion

in the organization develop' menl is also minimal.

In

addition,

d

we analyze the data by using

corelative

statistic technique, we

will

find

that the more open the manogement in the KUD, (including the financial, per-sonnel,

ofrce

and logistic management) the more participation

will

be foreseen in de ve I op ing t he or ganiz at ion.
(2)

dalam Inpres No. 2 tahun 1978 tentang KUD.

Pertimbangan-pertimbangan yang dipakai untuk mengutamakan KUD adalah sebagai berikut (Subyakto, dan Bambang Tri Cahyono, 1983):

1.

KUD merupakan pusat pelayanan ekonomi bagi warga desa.

2.

KUD merupakan wadah utama kegiatan ekonomi pedesaan yangdimiliki dan diaturoleh seluruh warga desa sendiri.

3.

Program KUD sejalan dengan program pembangunan khususnya pertanian.

Suatu hal yang prinsipil dalam Inpres No. 2 Tahun 1978 adalah tekad pemerintah untuk memberi kesempatan kepada KUD agar dapat berkembang benar-benar sebagai organisasi ekonomi rakyat yang demokratis, yang mereka atur s€ndiri untuk kepentingan mereka sendiri pula (Soejono,

1986).

KUD

sebagai

wadah

kegiatan

ekonomi

pedesaan

perlu

mendapat pembinaan dan pengembangan agar KUD menjadi pusat pelayanan kegiatan perekonomiar di pedesaan yang berdaya guna dan berhasil guna. Untuk memantapkan dan menumbuhkan swadaya KUD dikeluarkan lnpres No.4 tahun 1984 sebagai pedoman pelaksanaan pembinaan dan pengembangan

KUD

(Sagimun, 1985). Dengan dikeluarkannya Inpres No.2 tahun 1978 dan selanjutnya Inpres No.4 tahun 1984, terciptalah suasana yang sangat ideal dan baik sekali bagi KUD untuk maju dan berkembang serta berperan aktif, bahkan untuk menjadi soko guru dalam perekonomian Indonesia.

Harapan pemerintah yang tertuang dalam kedua Inpres tersebut ternyata belum sepenuhnya berhasil. Terbukti, banyak anggota KUD yang belum bisa membayar angsuran pinjaman kredit atau masih mempunyai tunggakan merah (TM) (Harian "Kedaulalan Ral<yat ",29/1211992), dan juga dijumpai beberapa KUD yang melakukan penyuna(an terhadap SHU hanya untuk keperluan

biaya administrasi dan umum

(Harian

" Kedaulatan

Rakyat",3l3ll993,

hal.4).

Di

samping itu banyak pula

kritik

yang dikemukakan oleh beberapa pakar yang ditujukan kepada pelaksanaan di beberapa bidang kegiatan. Sejalan dengan pengalaman dan pengamatan yang dilakukan,

kritik

tersebut antara lain mengenai tuduhan bahwa

KUD

itu merupakan organisasi yang dipaksakan dari atas, koperasi belum berakar dalam masyarakat, anggota tidak memperoleh manfaat dari koperasi, pengurus tidak mampu, manajemen lemah, kekurangan tenaga dengan skill yang baik, tidak memiliki j iwa kewiraswastaan, kurangnya keterlibatan masyarakat, dan modal yang terbatas (Nasution, 1986).

Kegagalan koperasi tersebut, menurut sejumlah kalangan disebabkan oleh rendahnya kesadaran berkoperasi para anggotanya dengan segala konsekuensiny4 yaknikurangnya partisipasi anggota dalam proses pengambilan keputusan yang mencakup bidang usaha, permodalan, pengawasan dan kegiatan-kegiatan lainnya (Swasono, 1986). Keadaan seperti inijuga terjadi pada KUD Godean. Pengalaman pra szrvey menunjukkan, dar; beberapa acara rapat banyak peserta undangan tidak hadir dengan alasan yang tidakjelas. Dan setelah dibandingkan antara undangan dengan presensi kehadiran, menunjukkan hanya 60% yang hadir.

Dalam kerangka kaj ian mengenai pengembangan organisasi publik, koperasi dapat dikatakan sebagai organisasi publik yang menyediakan berbagai macam bentuk pelayanan dan fasilitas publik kepada masyarakat desa, perlu mendapatkan perhatian lebih mendalam khususnya dalam perspektif pengembangan dan partisipasi anggota dalam kegiatan pengembangan organisasi.

Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu faktor yang turut menggerakkan partisipasi anggota adalah transparansi atau keterbukaan dalam mengelola organisasi

(Asiz,

1986), yang dalam khazanah

ilmu

Manajemen sering disebut dengan keterbukaan manajemen. Dalam keterbukaan manajemen ini meliputi bidang keuangan, pemasaran, personalia dan perkantoran.
(3)

Perumusan Masalah

Dari pemaparan tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

l.

Bagaimanakah tingkat keterbukaan manajemen pada Koperasi Unit Desa Godean, Kabupaten

Sleman?

2.

Bagairnanakah tingkat partisipasi anggota dalam pengembangan organisasi K<iperasi Unit Desa Godean, Kabupaten Sleman?

3.

Apakah

keterbukaan manajemen berpengaruh terhadap

partisipasi

anggota dalam pengembangan organisasi Koperasi Unit Desa Godean, Kabupaten SIeman?

Kerangka Dasar

Teori

Menurut Warren

G.

Bennis, pengembangan organisasi adalah suatu jawaban terhadap perubahan strategi pendidikan yang kompleks dan diharapkan merubah kepercayaan, sikap, nilai dan susunan organisasi; sehingga organisasidapat lebih baik dalam menyesuaikan dengan teknologi, pasar dan tantangan baru serta perputaran yang cepat dari perubahan itu sendiri (Sutarto, 1993).

Pengembangan organisasi dilakukan dalam rangka menghadapi berbagai tantangan perubahan dengan melakukan berbagai kegiatan, antara lain (Sutarto, 1993):

1.

Merubah struktur, yaitu menambah satuan, mengurangi satuan, merubah kedudukan satuan, menggabung beberapa satuan menjadi satuan yang lebih besar, memecah satuan besar menjadi satuan yang lebih kecil, merubah sistem sentralisasi menjadi desentralisasi atau sebaliknya, merubah luas sempitnya rentangan kontrol, merinci kembali kegiatan atau tugas, menambah pejabat dan mengurangi pejabat,

2.

Merubah tata kerja yang

meliputi

latacara, tata aliran, tata tertib, dan syarat melakukan pekerjaan,

3.

Merubah orang, dalam pengertian merubah sikap, tingkah laku, prilaku, meningkatkan pengetahuan, meningkatkan ketrampilan dari para pejabat,

4.

Merubah peralatan kerja.

Kegiatan pengembangan organisasi dapat dilakukan pada setiap organisasi yang berorientasi pada kemajuan. Dan kegiatan pengembangan kegiatan tersebut tidak akan dapat dilakukan dengan baik apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Dukungan yang paling mencolok dari sumber daya manusia bagi suatu organisasi adalah terciptanya suatu kondisi di mana antara anggota maupun pimpinan dapat dengan mudah melakukan partisipasi aktif demi kemajuan organisasi.

P eranan P artisipas i Anggola

Partisipasi adalah penyertaan mental serta emosional seseorang

di

dalam suatu situasi kelompok yang mendorong mereka untuk mengembangkan daya

pikir

dan perasaan mereka bagi terciptanya tujuan organisasi dan bersama-sama bertanggung j awab terhadap organisasi tersebut

('[okrowinoto,

1997).

Lebih lanjut Moeljarto membagi partisipasi dalam 3 (tiga) segi. yaitu:

L

Pemyataan mental dan emosi hanya dapat diartikan bahwa partisipasi merupakan suatu yang menuntut lebih dari pernyataan yang semata-mata bersifat badaniah.

2.

Partisipasi merupakan saluran melalui mana bawahan dapat menyumbangkan "pernyataan

diri"

yang

terwtjud

dalam kesempatan untuk mengembangkan daya

inisiatif

dan

kreatif

mereka nenuju tercapainya tujuan tertentu.
(4)

3.

Partisipasi akarr menumbuhkan atau memperkuat identifikasi kelompok perasaan ke-kita-an, akan lebih menonjol dari perasaan ke-aku-an.

Di samping pengertian tersebut, Amitai Etzioni ( I969) memberikan suatu pengertian bahwa partisipasi adalah suatu keterlibatan mental emosi (peranserta) seseorang

di

dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan (organisasi) yaug akan memberikan dorongan kepadanya untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran dalan mencapai tujuan bersama serta ikur bertanggungjawab atas keberhasilan atau ketidakberhasilannya.

Lebih jauh.

Amitai

Etzioni nembedakan partisipasi atas 3 .jenis, yaitu:

Partisipasi

olinatfl

seperti halnya hubungan orang asing yang bermusuhan, di rrana di satu pihak ingin menraksakan dan memanipulasi kepentinganlya dari pihak Iainnya.

Parlisipasi

kalkulalf

berorientasi pada hubungan keuntungan, seperti kontak-kontak bisnis. Parlisipasr maral, beroriertasi pada kotn itrnen-komitrnen berdasarkan internalisasi nornra-norma dan identifikasi kewibawaan atau karena tekanan kelompok-kelornpok sosial.

Selanjutnya Amitai Etzioni mengemukakan bahwa partisipasi anggota koperasi di Indone-sia adalah adukan dari ketiga jenis partisipasi tersebut di atas, yang kadarnya adalah ber;enjang dari kalkulatif, rnoral dan alinatif. lni berarti bahwa anggota koperasi dalam berpartisipasi adalah terutama partisipasi karena hubungan keuntungan, yaitu antara anggota dengan KUD-nya, kemu-dian partisipasi yang rnerupakan pelaksanaan aturan-aturan

yarg

ada dan akhimya partisipasi paksaan dari pihak lain.

Partisipasi

ini

sangat diperlukan dalam suatu organisasi, khususnya dalam kegiatan yang rnengarah pada pengembangan organisasi.

Hal ini

dikarenakan

di

dalam organisasi terdapat kegiatan-kegiatal yang tidak dapat berjalan tanpa partisipasi dari anggotanya. Pernyataan tersebut selaras dengan teori yang dikenukakan Amitai Etzioni, yang melihat organisasi sebagai hubungan antara pengurus yang rnenjalankan kekuasaan dan pengikut atau anggota yang melakukan partisipasi dalam hubungan itu.

Port is ipas i Anggota

Dalan

Koptrasi

Koperasi lndonesia adalah organisasi ekonorni rakyat (tercantum dalarn pasal 3 UU Koperasi No.

l2

tahun 1967) dan merupakan suaru organ isasi yang rnempunyai anggota yang berarti lelas memperlihatkan adanya partisipasi anggota dalam kegiatan usahanya. Demikian halnva dengan KUD sebagai salah satu bentuk koperasijuga memerlukan partisipasi anggota dalam kegiatannya. Bagi koperasi. partisipasi anggota yang tercermin pada kemauan dan kepercayaan diri sendiri dalam sebuali keterikatan untuk rnengembangkan korsep swakarva dan swasembada rnerLtpakan pendukung

aktif

bagi keberhasilan pengembangan sebuah koperasi. karena tanpa dukungan

aktif

dari auggota. sebuah koperasi tidak akan ntampu mengembangkan dirinya.

Demikian halnyajika KUD ingin mencapai perkembangan yang maksirral uraka partisipasi para anggota dalarn mengem bangkan koperasi harus rneliputi ketiga hal tersebut, sehingga nrereka benar-benar

memiliki

KUD.

Jadi partisipasi anggota KUD daiarn kegiatan pengembangan adalah keterlibatan anggota KUD dalarn setiap kegiatan yang mengarah pada pengembangan koperasi, antara iain.

nelgikuti

rapat perencanaan. pembuatatr struktur organisasi, pernbagian tugas, dan peuvusunan persoralia: menentukan tata kerja organisasi:

ikut

rrembentuk

opini

dalanr organisasi: dan rnenentukal peraiatan ker.ia
(5)

Hubungan Antara

Keterbukaan

fanajemen dengan Partisipdsi Anggota Dalam Pengembangan

Koperasi Lrnit Descr

Seseorang rnasuk dalam suatu organisasi

(KUD)

dikarenakan adanya motivasi tertentu. Anggota koperasi mempunyai kepribadian tertentu yang mendorong mereka untuk secara sukarela berorganisasi bila dipenuhi syarat-syarat tertentu. Olelr karena itu, organisasi (koperasi) harus

memiliki

persyaratan-persvaratan seperti yang dikernukakan oleh Rensis Linkert yang dikutip

oleh Sukamto Reksohadiprodjo ( 1984). yaitu, ) ) harus mempunyai suatu struktur, 2) adanya proses komunikasi,3) ada proses pengambilan keputusan, 4) ada aksi untuk pelaksanaan putusan, 5) ada

karakteristik sikap tertentu, 6) ada kekuatan motivasi, 7) ada proses mengobservasi serta menilai lingkungan, dan 8) ada usaha menghubungkan organisasi dengan lingkungannya.

Persyaratan tersebut rnemungkinkan koperasi untuk bekerja secara efektifdan efisien, karena dengan adanya persyaratan tersebut anggota akan termotivasi untuk turut serta berpartisipasi. Di

samping persyaratan yang harus dipunyai itu, untuk mentlmbuhkan partisipasi masyarakat secara

aktifdiperlukan adanya keterbukaan manajemen disetiap

lini

organisasi, hal ini memungkinkan

bagi anggota untuk mengontrol setiap kegiatan koperasi. Apabila para anggota dapat mengetahui

lebih

baik

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan proses manajemen maka mereka akan

mengetahui apabila rnanajemen

KUD

dilaksanakan secara efisien, karena dengan demikian

kepentingan mereka akan lebih ter.larnin, seh ingga anggota tentu akan selalu ingin lebih mengetahui

bagaimana pelaksanaan manajemen

KUD,

misalnya tentang penggunaan uang, pembukuan, penggunaan alat, personalia, dan sebagainya.

Informasi yang menyeluruh tentang manajemen KUD yang memang sangat penting urltuk

dimiliki

para anggota, sebab apabila mereka mengetahui tetltaug kelemalran/kekurangan dalam

proses pelaksanaan manajemen sangat mungkin bagi mereka untuk memperbaikinya. Jadi

komunikasi tirrbal balik antara KUD dengan anggota sangat diperlukan. Kerkurangan-kekurangan dalam proses fungsi-fungsi manajemen mungkin akan

dimaklumioleh

para anggota apabila hal tersebut disampaikan secara terbuka oleh

KUD,

karena penyampaian informasi dianggap oleh anggota sebagai suatu tindakan yang baik. Sebaliknya apabila anggota tidak pernah atau jarang

diberitahukan tentang proses pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, lebih-lebih biia disinyalir

adanya ketidakberesan, maka sangat mungkin bagi anggota untuk tidak menanth simpati dan merasa dikesampingkan serta dirugikan, hal ini tentu saja akan mempengaruhi partisipasi mereka di dalam kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh organisasi (koperasi) tersebut. Hal ini senada

dengan pendapat yang d ikemukakan oleli Sri Edi Slvasono ( 1986), bahwa salah satu pertimbangan

anggota untuk berperan serta

di

dalam kegiatan koperasi adalah bagaimana kepengurusan dan keadaan manajemen yang ada dalam koperasi tersebut.

Fungsi-f'ungsi rnanajemen dalam penelitian ini akan dikemukakan oleh beberapa pendapat

dari pakal manajemen sepedi George R. Terry (Syamsi, 1989), ia mengatakan bahwa tungsi rranajemen n.reliputi empat fungsi, yaitu plcnnlng (perencanaan), organizing (pengorgan isas i),

uctuating (pelaksanaan), dan

controlling

(pengawasan) Sedangkan The Liang

Gie

membagi mana.jemen atas enam

fungsi, yaitu,

perercanaan, pembinaan keputusan, pembimbingan,

pcrrgkoord inas

iar,

pengendalian dan penyempurnaan.

Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan tersebut di atas, maka selanjutnya akan diajukan hipotesis sebagai berikut:

(6)

"Semakin terbuka manajemen dalam

KUD (meliputi

bidang keuangan, kepegawaian. perkantoran. dan perbekalan) akan dapat meningkatkan partisipasi anggota dalam kegiatan

pengembangan."

Tujuan

Penelitian

Pada bagian sebelumnya telah diuraikan latar belakarg masalah, perumusan butir-butir permasalahan yang perlu diklarifikasi, landasan teori, sampaidengan hipotesis penelitian. Relevan dengan perumusan masalah serta hipotesis penelitian tersebut

di

atas, maka pada penelitian ini dikembangkan 3 tujuan utama vang secara sistematis dapat diidentifikasi sebagai berikut:

I

.

Ingin mengukur sejauh mana tinggi atau rendahnya Tingkat Keterbukaan Manajemen pada KUD Godean Kabupaten SIeman.

2.

Ingin mengukur dan mengetahui sejauhmana tinggi atau rendahnya Tingkat partisipasi

KUD

Godean Kabr.rpaten Sleman dalam kegiatan pengembangan.

3.

Ingin mengetahui secara empirik ada atau tidaknya pengaruh dari variabel Keterbukaan Manajemen terhadap partisipasi anggota KUD Godean Kabupaten Sleman dalam kegiatan pengembangan.

Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian

ini

diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rnasukan bagi

KUD

Godean

dalam menentukan kebijakannya

di

bidang penataan manajemen dan kegiatan pengembangan yang dilakukan.

Defenisi Konsepsional

Beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

L

Manajemen, yakni segenap perbuatan menggerakkan sekelompok orang dan mengarahkan

segala fasilitas dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

2.

Partisipasi anggota dalam KUD, yaitu keterlibatan mental dan emosi untuk menyr.rmbangkan pikiran dan tenaga serta bertanggung jawab dan memberi dukungan terhadap KUD.

3.

Pengembangan KUD, suatu usaha untuk membuat semakin baik kondisi yang terdapat dalam

KUD.

4.

Anggota KUD, ialah orang yang menjadi bagian atau masuk dalam suatu golongan organisasi dalam KUD.

5.

KUD, yaitu suatu organisasi (badan usaha) yang berbentuk koperasi

yang

bertujuan

mengembangkan kegiatan ekonomi di tingkat pedesaan dalam satu kesatuan wilayah kerja, yaitu kecamatan.

Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini mengandung adanya dua variabel yang dicoba untuk dikorelasikan,

untuk keperluan pengukuran dari kedua variabel tersebut digunakan defenisi operasional sebagai berikut:

1.

KeterbukaanManajemen:

Kesadaran, kerelaan dan keterbukaan KUD dalam melayani anggota yang akan mengetahui

dan dalam menyampaikan informasi kepada anggota tentang manajemen (yang menyangkut keuangan, perbekalan, kepegawaian dan perkantoran), hal ini diukur dari:

(7)

a.

Tingkat diperbolehkannya anggota untuk mengetahui manajemen.

b.

Tingkat kemudahan pelayanan KUD dalam menanggapi anggota yang akan mengetahui manajemen KUD.

c.

Tingkat penyebaran informasi manajemen oleh KUD.

2.

Partisipasi Anggota Dalam Pengembangan KUD:

Keterlibatan anggota dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh KUD, variabel ini diukur

dari:

a.

Keterlibatan mental dan emosi dalam kegiatan pengembangan.

b.

Keterlibatan menyumbangkan pikiran yang bersifat pengernbangan.

c.

Tanggungjawab dan dukungan yang diberikan pada KUD.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini memadukan antara penelitian deskriptifdengan penelitian korelatif, dikatakan

deskriptif karena mencoba untuk menggambarkan suatu fenomena apa adanya, yaitu mengenai

tingkat keterbukaan manajemen dan tingkat partisipasi, sedangkan dikatakan korelatif, karena beruasaha untuk mejelaskan hubungan antara beberapa variabel.

Di samping itu penelitian inijuga dapat disebut sebagai penelitian yang berm elode rancangan non eksperimental (non experimental design) karena di dalam penelitian ini tidak dilaksanakan

eksprimen alau triqtment terhadap obyek penelitian.

Tempat dan Wahu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di KUD Sidomulyo Godean Sleman dan waktu penelitian ini selama empat bulan terhitung sejak dari dikeluarkannya izin dari lembaga Penelitian dan Pen-gembangan Pendidikan (LP3) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota yang tercatat pada buku register

KUD

Sidomulyo, sedangkan sampel dari penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik Pzrpo-sive Proporsional Random Sanpling. Dari teknik purposive

diambil

anggota koperasi yang mempunyai kriteria

aktif

pada kegiatan KUD, sedangkan dari teknik proporsional diharapkan dapat dihasilkan sampel yang merata dari seluruh desa yang merupakan wilayah kerja dari KUD

tersebut, dan dengan teknik random berarti setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian dan ini dilakukan pada tiap-tiap desa.

Jenis Dala

Data tentang Keterbukaan Manajemen dan Partisipasi dikumpulkan langsung dari anggota

KUD yang telah dipilih menjadi sampel penelitian, dengan demikan data tentang variabel penelitian merupakan data primer yaitu, data yang diungkap langsung dari sumbemya. Sedangkan untuk

pemaparan mengenai keadaan KUD secara keseluruhan diambilkan dari data skunder yaitu, data yang diperoleh dari catatan yang telah dikumpulkan oleh pengurus KUD.

Jumal

lD4

Edisi 5, Tahun l4l9l1999
(8)

Te kn i k P e n gtt m pul an Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer untuk rnemperoleh infbrmasi tentang variabel penelitian yang dijaring dengar meng-gunakan teknik angket. sedangkan data sekunder diperoleh dengan menggunakan dokumentasi.

Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis dan menguj i hipotesis yang diajukan digunakan beberapa teknik statistik, yaitu statistik deskriptif d igu n akan untuk mengetahui tinggi atau rendahnya Tingkat Keterbukaan

Nlanajemen dan

Tingkat Partisipasi anggota

KUD,

sedangkan untuk menguji hipotesis yang

diajukan digunakan teknik statistik korelatif, yang meliputi Korelasi Product Moment. Korelasi

Parsial, Korelasi Berganda, Koet'isien Determinasi, Koefisien Regresi dan Ketepatan Predeksi.

Deskripsi

dan

Analisa

Data

Pada bagian

ini

dibahas mengenai hasil penelitian berdasarkan analisa data yang telah dilakukan di KUD "Godean", Kabupaten Slemar. Datatersebut dikumpulkan dengan menggunakan

teknik an gket/kuesioner.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala interval. Interval ur.rtuk

rnasung-masing opllorjawaban adalah I (satu). Jalvaban option (a) mendapat nilai 4, option jawaban (b) mendapat nilai 3. option jawabar (c) rnendapat

nilai2

dan option laraban (d) mendapat

nilai

1. Responden yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah semua anggota yang aktif di kegiatan

KUD yang

berjumlah

l.5l2

orang yang tersebar daiam satu wilayah kecarnatan yang

terdiri dari 6 ciesa. Derrgan pertir.lrbangan bahwa sifat popilasi adalah hornogen, rnaka pengambilan sampelnya dilakukan secara random. Yaitu sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap

unit penelitiau atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih rnenjadi sampel. Mengingat penyebaran populasi yang

meliputi

seluruh kecarratan, maka pengarrbilan sampelnya secara proporsional berdasarkan besarnya populasi- Derrgan demikian

pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan d enganpurposive proporsional random

sam-pling.

Penentuan besarnya sampel yang diambil sebagai responden dengan mengacu pada pendapat

Masri Singarimbun, bahwa pada populasi yang homogen dapat

diambiljumlah

sampel minimal

l0

persen dari

jumlali

populasi. Untuk populasi sebesar 1.512, berdasarkan pendapat tersebut

besar sampel yang harus diambil adalah 150 orang. Besarnya sampel tersebut diambil dari 6 desa

dengan melihat prosentase keanggotaan tiap-tiap desa dengan keteutuan:

Anggota

aktif KUD tiap

desa

x

I 00%o

Seluruh anggota aktif

KUD

Dengan perhitungan

di

atas maka besarnya sampel untuk tiap-tiap desa adalah sebagai

berikut:

(9)

TABEL

I.

NO DESA

ANGCOTA

KUD

PROSENTASE

JUMLAH

RESP-0l

Sidoarum

218

02 Sidomulyo

326

03 Sidoagung

427

04 Sidokerto

198

05 Sidomulyo

132

06 Sidoluhur

139

18,53 2l-73

28,1',7

r3.20

8,80

28

33

42

20 t3 14

JUMLAH

I.5OO

t00.00

150

Deskripsi Responden

Dengan melihat dari angket yang telah diisi oleh para responden maka dapat digambarkan beberapa distribusi dari responden tersebut.

Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

Dari keseluruhan responden yang berjumlah 150 orang sebagian besar atau lebih dari 90 prosen berjenis kelamin laki-laki dan sisanya adalah perempuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL

2.

NO

JENIS

K-ELAMIN ABSOLUT

PROSENTASE

0l

Laki-laki

02

Per€mpuan

136

90,67

14 q 11

t50

100,00

Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar yang menjadi responden adalah laki-laki. Hal ini dapat dimengerti karena yang didaftar sebagai anggota KUD biasanya adalah kepala keluarga.

Distribusi Responden Menurut Umur

Dari

150 responden diperoleh data bahwa kebanyakan dari anggota aktif

KUD

"Godean" berumur antara 20 tahun hingga 60 tahun ke atas. Kalau digambarkan dengan menggunakan inter-val sebesar

l0

tahun, maka dapat dilihat seperti pada tabel berikut:

Jumal

lDlA

Edisi 5, Tahun l4l9/1999

ttl

[image:9.595.50.428.64.210.2] [image:9.595.95.422.326.433.2]
(10)

TABEL

5.

NO

AC]AMA

ABSOLIJT

PROSENTASE

0l

lslam

02

Katolik

04

Hrndu

0i

Budha

D4

89.11

12

800

-

0.00

_

{).00

03

Kristen

Proteslan

I

2-6'7

150

r 00.00

S mbet: Angket isian respondeh

Dari tabel tersebut tampak bahwa mayoritas dari responden beragama lslam, sedangkan lainnya adalah Khatolik dan Protestan. Hal

ini

sejalan dengan keadaan pendudLrk

di

Indonesia pada umumnya dan di wilayah kecamatan Godean pada khususnya.

Dis trubus i Responden Menurut Tingkat P endidikan

Dalam lial ini tingkat pendidikan, sebagian besar responden menrpr.rnyai pendidikan Sekolah Dasar (SD). Seperti yang tergambar pada tabel berikut ini:

TABEL

5.

NO

TINGKAT

PENDIDIKAN ABSOLUT

PROSENTASE

'IJMLAH

0l

Tidak Sekolah

02

SD - Tamat SD

03

SLTP - Tamat SLTP

04

SLTA - Tamat SLTA

05

Perguruan Tinggi

1 96 24 l8

5

4,67 64.00 16.00 t2,00

3,3 3

JUMLAH t00,00

Sumber: Angkel isian responden

Daritabel tersebut dapat dipahami bahwa sebagian besar responden berpendidikan Sekolah Dasar, hal ini sesuai dengan keadaan pedesaan di Kabupaten Sleman yang mayoritas penduduknya masih berpendidikan Sekolah Dasar.

Deskripsi Data

Dari sebanyak 150 anggota sampel yang telah ditetapkan ternyata keseluruhan jawaban yang diberikan dapat memenuhi persyaratan, artinya seluruh angket (kuesioner) yang dibagikan dapat diisi sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan, jadi tidak ada angket yang tidak memenuhi PersYaratan.

Selanjutnya pada sub-bagian

ini

akan dideskripsikan karakteristik data penelitian yang berhasil dikumpulkan dari lapangan. [image:10.595.31.473.46.186.2] [image:10.595.32.462.289.454.2]
(11)

D at a Ting kat D ip e r b o I e hkannya Menge ta hui Manal e me n

Berdasarkan data empirik mengenai Tingkat D iperbolehkanny,a Mengetahui Manajemen

KUD ;-ang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, dapat diidentifikasi sebagai berikut: skor paling rendah yang dicapai responden adalah 18

(nilai

teoritisnya adaiah

l2),

sedangkan skor

paling tinggi yang dicapai oleh responden adalah 46 (nilai teoritisnya adalah 48).

Nilai

rata-rata

Tingkat Diperbolehkannya Mengetaliui Manajemen KUD adalatr 30,57; standar deviasi sebesar 5,23; maka nilai variannya ad alah 21,35.

Secara lebih rinci dan sistematis, distribusi frekuensi skor data Tingkat D iperbo lehkannya

Mengetahui Manajemen

KUD

berdasarkan pada standar deviasinya dapat disajikan dalam tabel [image:11.595.44.494.189.377.2]

berikut ini:

TABEL 7.

INTERVAI, FREKUENSI

NO.

STANDAI{ DEVIASI ANGKA

ABSOLIJT

RELA'IIF

5 l5

43

7l 9

1

0l 02

0l

04

05

06

>+2SD

+lS.D-+2SD

N4ean

-+

ISD

-l S

D - Mean -2 S D -

-l

S D

<-2SD

> 4 t.03 15,80 - 41.03

105?-iiRo

25.34 - 30.57

20,1 I - 25.34 < 20,1 t

i.ll

1.33 28,6',1 4'7,f3 6.00

4,6'7

IUMLAH 100.00

Sumber: ilngket isian responden

Dari

tabel tersebut

di

atas

terlihat

bahwa distrubusi data

Tingkat

D iperbolel.rkannya

Mengetahui Manajemen

KUD

cukup normal karena frekuensi skor data yang

tinggi

berkisar di

nilai

rerata. Sedangkan dari

nilai reratanya

terlihat bahwa skor data Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen KUD pada umumnya tinggr.

Data Tingkat Kemudahan Peloyanan

Berdasarkan data

empirik mengenai

Tingkat Kemudahan Pelayanan yang telah berhasil

dikumpulkan dari lapangan maka dapat diidentifikasi sebagai berikut: skor paling rendah yang telah dicapai responden adalah I 7 (nilai teoritisnya adalah I I ), sedangkan skor paling tingi yang

dicapai responden adalah 43

(nilai

teoritisnya adalah 48).

Nilai

rata-rata Tingkat Kemudahan Pelayanan adalah 28,57; standar deviasinya adalah 5,16; sedangkan nilai varianya sebesar 26,66.

Secara lebih

terinci

dan sistematis maka distribusi frekuensi skor data

Tingkat Kemudahan

Pelayanan berdasar pada standar deviasinya dapat disajikan dalam tabel berikut ini:

lurnal IDEA Edisi 5, Tahun l4l9l1999

120

(12)

TABEL

8.

INTFRVAI- FREKUENSI

No

STANDAR DEVIASI ANGI(4.

ABSOLUT

RELATIF

II

5 i5 62 l4 0r 02 03 04 05 06

>+2SD

+

ts.D-+2sD

Mean

-+ ISD

-l

S.D - Mean

-2SD

-.I

SD <-2SD

> 18,90 35,73 - 38,90

28-57 - 33,73

?3,41 - 28,57

18,25 - 23,41

< 18.25

1,33

16,6'l 41.34

9,3 3

2.00

JUMLAH r50 100,00

Dari tabel tersebut d i atas dapat dilihat bahwa distribusi data Tingkat Kemudahan Pelayanan cukup normal, karena frekuensi skor data yang tertinggi berkisar di

nilai

rerata. Sedangkan dari nilai reratanya terlihat bahwa skor data Tingkat Kemudahan Pelayanan umumnya cukup baik

Data Tingkut Penyabaran Informasi

Dengan mendasarkan diri pada kegiatan skoring yang dilakukan terhadap kuesioner Tingkat Penyebaran lnformasi yang didapat dari pengumpulan di lapangan, firaka dapat diidentifikasi sebagai berikut: skor paling rendah yang telah dicapai responden adalah 15 (nilai teoritisnya adalah 9), sedangkan skor paling tinggi yang dicapai oleh responden adalah 35 (nilai teoritisnya adalah 36) Nilai rata-rata Tingkat Penyebaran Informasi adalah 24,3 5; standar deviasi 3,55; dan nilai variannya sebesar 12,64.

Secara lebih detil dan sistematis maka distribusi frekuensi skor data Tingkat Penyebaran Informasi berdasarkan pada standar deviasinya dapat disajikan dalam tabel berikut in i:

TABEL

9.

INTERVAL FREKUENSI

STANDAR DEVIASI ANGKA

ABSOLUT

RELATIF NO 6 l5 46 61 9 1 0l 02 03 04 05 06 >+2S.D

+lSD-+2S.D

Mean

-+

I S.D

-l

SD - Mean -2 S.D -

-l

S.D

<-2SD

> 3l,4',1

27,91 - 3t,41 24,35 - 27,9t 20,79 - 24,35 t7 ,23 - 20,'19

< t1.23 4,00 10,00 30,67 44,61 6,00 4,6'7

JUMLAH 150 100,00

Sumber: Angket isian rcsPonden

Apabila

dilihat dari

tabel tersebut

di

atas dapat terlihat bahwa distribusi data Tingkat Penyebaran Informasi cukup normal, karena frekuensi skor data yang tertinggi berkisar dinilai

IUj.nal

lDH,

Edisi 5, Tahun l4l9l1999 [image:12.595.36.466.45.206.2] [image:12.595.33.463.399.591.2]
(13)

rerata. Sedangkan dari

nilai

reratanya terlihat bahwa skor data Tingkat Penyebaran Informasi

tumumnya cukup baik.

Dqtd Tingkat Partisipasi Anggota

Dengan mendasarkan pada data empirik mengenai Tingkat Partisipasi Anggota yang telah

berhasil dikumpulkan

dari lapangan maka dapat

dicapai responden adalah 32

(nilai

teoritisnya

adalah I 8), sedangkan skor paling tinggi yang dicapai oleh responden adalah 69 (n ilai teoritisnya

adalah 72). Nilai rata-rata Tingkat Partisipasi anggota adalah 47,95; standar deviasinya 8,09: dan

nr lai varrannya adalah 65,53.

Secara lebih terinci dan sistematis

maka

distribusi frekuensi skor data Tingkat Partisipasi anggota berdasarkan pada standar deviasinva dapat disajikan dalam tabel berikut ini:

TABEL

IO.

INTERVAI, FREKUENSI

NO

STANDAR DI]VIASI ANGKA

ABSOLUT

PROSENTASE

t.

-2

+l

SD

J

Mean

4

-I SD

J

.2 SD

6<

+2 SD

-

+2 SD

-

+lSD

- Mean

- -l

sD -2 SD

'

64,13 56.04 - 64. t3 41 .95 - 56,04 19.56 - 47.95 3t,47 - 39,56 < 3t,4'7

f

ll

i6 i4

20 1

8.67

37_34

36.00

13.33

1.3 3

100.00

Dengan melihat dari tabel tersebut

di

atas dapat diketalrui balrwa drstribusi data Tingkat Partisipasi anggota cukup nornral karena frekuensi skor data yang tinggi berkisar

dinilai

rerata. Sedangkan

dari

nilai

reratanya dapat diketahui bahwa skor data

Tingkat

Partisipasi anggota umumnya tinggi.

Pengujian Persyaratan Analisis

Dalam sub bab ini akan diuraikan hasil

uji

normalitas data sebagai saiah satu persyaratan diterapkannya teknik statistik korelatif, yang dalam hal ini adalah Korelasi Product Moment.

Uji

normalitas dilaksanakan dengan mengaplikasikan Forrnula Chi Kuadrat (X'?). Adapun prinsip yang digunakan adalah dengan menrbandingkan bentuk kurve yang dihasilkan oleh data

empirik

terhadap kurve normal starrdar, yang secara teknis caranya dengan membandingkan distribusi frekuensi kelornpok data ernpirik terhadap distribusi frekuensi data normal standar.

Secara konvensional batas kritis yang diaplikasi dalarn perhitungan statistik Xr tersebut di

atas adalah sebesar 5o%, arlinya apabila kurve data observasi (empirik\ tidak melanggar/rnelampau i batas kritis, maka distribusi datanya dianggap sebagai kurve normal, dem ikian pu la yang sebaliklva,

apabila kurve data observasi(ernpirik) melanggar/melarnpaui batas kritis rnaka distribusi datanya dianggap sebagai kurve yang tidak normal.

.lurnal IDEA Edisi 5. Tahun l4l9/ 1999

122

[image:13.595.41.475.199.375.2]
(14)

Uji Normalitas Duta Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manuiemen

Setelah data Data Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen diklasiflkasikan

berdasarkan pada nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi kernudian dilanjutkan dengan rnencali

koefisien Chi Kuadrat (X:) dengan cara menjumlah pembagian kuadrat selisih frekuensi

riil dengan

tiekuensi proporsi (fr - tp)r terhadap frekuensi proporsi (fp). Apabila diwujudkan dalam bentuk

persamaan, maka rum usnya adalah:

(fr

- fp)r

fp

Hasil perhitungan statistik in i, yaitu n ilai X'],, ,"". yang rterupakan komu latifdari nilai X'] per

klasifikasi, se lanj utkan dikonsultasi dengan n ilai X' dalam tabel untuk rrengetahu i seberapa besar

tarafsignifikansinya. Selanjutnya [rasil perhitungan statistik Chi Kuacirat untuk menguj i normalitas data Data Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen secara sistematis dan lebih rinci disajikan dalam tabel berikut:

Sr:lp INTERVAL

> +2 SD

+lsD

-

+2sD

Mean - +l SD

-l

SD

-

Mean -2

SD

-

.I

SD

< -2 SD

5

l5 4l

'71 9 7

3.12 20,39

5 r.19

5 r.19

)o 1a

3,12

1.5 8

-5,19 -8,19 19.8t

-l

l,l9

3, i8

2.50

67.08 392,44 129,11

12,82

o71 I,42 l.3t 7,61 6.36 3,15

TOTAL

Keterctngan S =

O-fp)

Dari perhitungan statistik Chi Kuadrat tersebut dihasilkan

nilai X'?hitung sebesar

21,24 (X?= 21,24).

Nilai X? hitung

ini lalu dikonsultasikan

dengan nilai X2,,0",untuk derajat kebebasan (BD/DF

:

5) sebesar I 1,07.

Nilai

X= n,,,"*ternyata lebi6 besar daripada nilai X'? di dalam tabel, atau dengan kata lain X']n r""" nyd rnelampaui batas kritis. Dari hasil analisis statistik ini dapatlah ditarik

kesimpulan bahwa Data Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen berdistribusi tidak

normal karena menyimpang dari distribusi normal standar. Dengan ungkapan lain distribusi Data

Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen adalah tidak normal. Ketidaknormalan data

ini menunjukkan bahwa meskipun uji statistik lebih lanjut tetap dapat dilakukan akan tetapi secara statistik kesimpulan penelitian yang menyangkut faktor Tingkat Diperbolehkannya Mengetahui Manajemen tidak dapat digeneralisasi kepada seluruh populasi.

Uji Normalitas Data Tingkat Kemudahan Pelayanan

Secara analogis

teknik

perhitungan statistik untLrk, rnenguji normalitas Data Tingkat

Diperbolehkannya Mengetalrui Manajemen seperti tersebut di atas juga diaplikasi untuk lnenghitung data tentang Tingkat Kemudahan Pelayanan. Adapun lrasil perhitungan statistik Chi Kuadrat untuk

mengLrji Normalitas Data Tingkat Kemudahan Pelayanan secara sistematis dan lebih terinci disaj ikan dalam tabel berikut:

lwnal IDEA Edrsi 5. Tahun l4l9l1999

(15)

INTERVAI, fp s2

s,.fp

> +2 SD

+l SD - +2SD N4ean

- +l

Sl)

-l

SD

-

Mean

,]SD

--I

SD

-: -2 SD

II

) 55 62 l4 3,42 20.39 5t.t9 5t I9

20.39

3.42

7,58 -t5.39

-3.8 r - t0.81

-6.39 -0.42

57,46 236,85

| 4,52

I t6,86

40.83 0.113 r6.80 I 1.62 0.28 l.8rJ 2.00 0.05

IOTAL 0.00 I2.61

Ketcrangan:

,\:

(/r - /jt)

Dari perhitungan statistik Ch i Kuadrat tersebut dihasilkan nilai X: hitung sebesar 3 2,63

(Xl

-

32,63).

Nilai

X'? hitung

ini

lalu dikonsultasikan dengan

nilai

X'? tabel untuk derajat kebebasan

(DB

-

5) sebesar 1 1,07.

Nilai

X? h,,,"e ternyata lebih besar daripada

nilai

X'?di dalam tabel, atau dengau kata lain X: hitungnya nelampaui batas

kritis.

Dari hasil analisis statistik

ini

dapatlah ditarik kesimpulan bahwa Data Tingkat Kemudahan Pelayanan berdistribusi tidak nortnal karena nrenyirnpang

dari distribusi nortnal

standar. Dengan urgkapan

lain distribusi

Data Tingkat

Kemudahan Pelayanan adalah tidak nornral. Ketidaknormalan data tersebut menunjukkan meskipun

uji statistik

akan

tetap

dilanjutkan, uamun hasil dari uji tersebut hanya dapat dilakukan pada

sampel saja atau tidak dapat digeneralisasi dalam populasi

Uji Normalittts Data Tingkat Penyebaran Infornnsr

Demikian

juga

perliitungan

Chi

Kuadrat ini dilakukan untuk data Tingkat Penyebaran Irformasi. Adapun perhitungan statistik dengan menggunakan Chi Kuadrat untuk Data Tingkat

Penyebararr Informasi secara sisternatis dan Iebih rinci disajikarr dalam tabel berikut ini:

INTERVAL 1p S: S::ip

ri0

l5{).00

> +2 SD

+ISD.+2SD

Mean

-

+l

SD

-lSD -

Mean

.2 SD

-.ISD

< -2 St)

6

li

61 9 1 3.42

20.3 9

51.19 51.19 20.39 3.42 2.58 -5.39 -5.t9 r5.81 20.39 3.42 6.66 29.05 26-94 249,96 129.73 12.82 0.95 0.42 0.51 1.88 3.36 3.15

TOTAL 150.00 0.00 t0.87

Keterangan S=

(/i-rt,

Dari perhitungan statistik Chi Kuadrat tersebut dihasilkan nilai X2 hitung sebesar 10.87

(X!

= I0.87) Nilai Xr hitung

ini

lalu dikonsultasikan dengan

nilai

X'?tabel untuk derajat kebebasau

(DB

-

5) sebesar I 1.07

Nilai Xr hitung

ternvata lebih kecil daripada nilai

Xrdi

dalanr tabel- atau

dengan kata lain Xr hitungnya nrelampaui batas

kritis.

Dari hasil analisis statistik

int

dapatlah ditarik kesimpulan bahu,a Data Tingkat Peuyebaran Informasi berdistribusi tidak normal kareua tidak menvirrpang dari distribusi

ronnal

standar. Dengan

istilah

Iain distribusi Data Tingkat

lnfolmasi

norrral

Kenormalan data irri menjadikan data Tingkat Penyebaran Infonnasi telah

lumal IDEA Edisi 5- Tahun l4l9/1999

124

(16)

Melalui penelitian yang dilakukan

diKUD

"Godean" Kabupaten Sleman, diharapkan dapat

diketahui seberapa jauh keterbukaan di dalarn KUD tersebut.

Dalarn penelitian ini keterbukaan Manajemen digolongkan dalam tiga kategori pokok, yaitu:

-

Tingkat diperbolehkan anggota untuk rrengetahui manajemen KUD.

-

Tingkat kerrudahan pelayanan untuk mengetahui manajemen KUD.

-

Tingkat Penyebaran informasi tentang manajemen KUD.

Di dalarn kategori-kategori tersebut masing-rrasing dibagr lagi ke dalam item-item: bidang keuangau, perbekalan, personalia dan bidang perkantoran.

Pada

variabel

Keterbukaan Manajemen

yang

dilihat

nrelalui

sub-variatrel

"Tingkat

Diperboiehkannya Mengetahui Malajemen

KUD"

didapat hasil bahwa

nilai

rerata skornya dari perhitungan statistik dasar adalah 30,57 (dari range 12 - 48).

Nilai

ini kalau kemudian ditransfer

ke dalam SS dengan range 0,00

-

I0,00 didapat nilai 5,15. Dari nilai Tingkat Diperbolehkannya

Mengetahu i Manajemen KUD sebesar 5,15 bisa diinterpretasi bahwa Tingkat Diperbolehkannya

Mengetahui Manajemen KUD di KUD "Godean" ternyata masih kurang, dalam arti bahwa anggota

kurang diberi kesempalan seluas-luasnya untuk dapat mengetahui manajemen koperasi, atau dengan

kata lain pihak pengurus kurang konsisten menerapkan prinsip manajemen terbuka.

Pada sub-variabel "Tingkat Kemudahan Pelayanan" diperoleli hasil bahwa nilai rerata skor

dari perhitungan statistik dasar adalah 28,57 (dari range 1 1 - 44).

Nilai

ini kemudian kalau ditransfer

ke dalam SS dengan range 0,00

-

I 0.00 didapat n ilai 5,32. Dari nilai tersebut dapat diinterpretasi bahwa Tingkat Kemudahan Pelayanan bagi anggota yang ingin rnengetahui manajemen

KUD

adalah masih kurang,

hai

ini

berarti belum dirasakan oleh anggota bahwa untuk tnengetahui manajemen KUD, pengurus sudah memberi pelayanan yang baik.

Sedangkan untuk sub-variabel "Tingkat Penyebaran Informasi" didapat

nilai

rerata skor

sebesar 24,37 (dari range 9 - 36).

Nilai

ini kalau kemudian ditransfer ke dalarn SS dengan range

0,00

-

I 0,00 didapat nilai 5,69. Dari nilai tersebut dapat diinterpretasi bahwa Tingkat Penyebaran Informasi tentarrg rnanajemen KUD sedang-sedang saja, dalam arti segala macam informasi tentang

nanajenren

KUD

belum dapat diterima oleh anggota secara keseluruhan, atau dengan kata lain infonnasi tentang menejenren

KtlD

kurang diketahui oleh anggotanya.

Dan secara keseluruhan apabila ketiga sub-variabel tersebut digabung menjadi satu variabel

"Tingkat Keterbukaan Manajemen

KUD"

maka diperoleh

nilai

rerata skornya adalah 92 (dari

range 32

-

128).

Nilai

ini

kemudian kalau ditransfer ke dalarn SS dengan range 0,00

-

10.00

didapatkan nilai sebesar 6.25. Dari nilai Tingkat Keterbukaan sebesar 6,25 ini bisa diinterpretasi

bahwa Tingkat Keterbukaan Manajemen KUD "Godean" ternyata sedang-sedang saja, dalam arti tidak

tinggi

akan tetapi juga tidak rendah, Hal

ini

rnenunjukkan bahwa

KUD

"Godean" belurn

sepenuhnya menerapkan manajemen terbuka.

Analisis Tingkat Partisipasi Anggota dalam Kegiatan Pengembangan

Untuk

mengetalrui

seberapa

tinggi

Tingkat Partisipasi

anggota dalarn

kegiatan

Pengenrbangan KUD.juga masih diaplikasi statistik dasar guna mencari n ilai rerata datanya.

Nilai

rerata ini kenrudian ditransfer ke dalam SS untuk diinterpretasi

guna

nrendapatkan kesimpular

penelitian yang d ikehendaki. Adapun nilai rerata skor Tingkat Partisipasi d idapat dari perh itungan statistik dasar sebesar 47,96 (dari range l8 - 72).

Nilai

ini kalau kemudian ditransfer ke dalam SS

dengan range 0,00

-

I0,00 didapat

nilai

sebesar5,55-Dari nilaiTingkar Partisipasi sebesar5.55

ini bisa diinterpretasi bahwa Tingkat Partisipasi anggota

KUD

"Godean" ternyata masilr kurang, dalam arti anggota masih keiihatan apatis terhadap kegiatan pengembangan KUD.
(17)

Analisis

Korelatif

Analisis Korelasi Product Moment

Besarnya koefisien korelasi dari variabel Keterbukaan Manajemen

(X)

yang

terdiri

dari Tingkat diperbolehkannya al)ggota untuk mengetalrui lnanajemen

KUD,

Tingkat kemudahan pelayanan KUD dalam menanggapi anggota yang akan mengetahui manajemen KUD, dan Tingkat Penyebaran Informasi tentang manajemen oleh

KUD;

terhadap Partisipasi anggota dalam kegiatan pengernbangan

KUD

(Y)

dapat diketahui dari hasil penghitungan komputer sebagai berikut:

No. VARIABEL Xl

X2

X2

Y

r

xl

1.0000

2

X2

0,'t431

I.0000

3

X3

0,'145',7

0-'t941

1.000

4

Y

0,6807 0.6828 '7041

1.0000

Dari perhitungan

di

atas dapat dicocokkan dengan pengujian hipotesis, bahwa

jika

hasil positif rnaka menunjukkan indikasi terbuktinya hipotesis. Perhitungan selanjutnya adalah dengan menggunakan F test signifikasi untuk masing-masing variabel dengan menggunakan rumus:

r'?(n-n)

1-d

a.

Perhitungan signifikansi F,.,, untuk koefisien korelasi antara variabel

Xl

dengan Y adalah:

(0,68r), (r50

-

2)

(0.464)(148)

I

- (0,68r)r

68,672

=

=

128.129

0,5 36

1 - 0,464

Apabila

dibandingkan dengan harga

kritik

yang disyaratkan dalam tabel dalam

taraf

kepercayaan 959i' sebesar 3.91 maka didapatkan hasil

F,*

> F**,

maka antara Tingkat

d iperbolehkannya mengetahui manajemen KUD dengan Tingkat partisipasi anggota dalam

kegiatan pengembangan. ada hubungan yang signifikarr.

b.

Perhitungan signifikansi F,.., untuk koefisien korelasi antara variabel X2 dengan

Y

adalah:
(18)

( 0.68i )r (

150-:)

(0.464)(148.)

r -

(0,683)r

I

- 0,464

68,968

:

:

127.0t

0.534

Apabila dibandingkan dengan harga kritik yang dalarn tabel tingkat kepercayaan 9504 sebesar 3,91 rnaka didapat hasil F,.,, > F ,"*,. Dengan demikian antara Tingkat kemudahan pelavanan untuk mengetahui manajemen

KUD

denga Tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan pengembangan, ada hubungan yang signifikan.

c.

Perhitungan signifikansi F,.", Lrntuk koefisien korelasi antara variabel X3 dengan Y adalah:

(0,704):

(ls0

-

2)

(0,496) (148)

t-(0,704)?

1-0,496

73,412 =

-:

138,25 0,53 I

Apabila dibandingkan dengan harga

kritik

dalam tabel dengan tingkat kepercayaan 95Yo sebesar 3,91, maka didapat

hasil

F,*,

>

F.

Dengan demikian antara variabel Tingkat

penyebaran

informasi

dengan

Tingkat

partisipasi anggota

KUD

dalam

kegiatan pengembangan, ada hubungan yang signifikan.

Analisis Korelasi Berganda

Koefisien korelasi berganda atau majemuk adalah pengukur dari kemampuan menjelaskan sejumlah variabel secara bersama-sama (tidak secara terpisah). Dari perhitungan komputer diperoleh harga R = 0,7523. Selanjutnya dilakukan

uji

signifikansi dengan perhitungan sebagai berikut:

R'(N-(k+l)

F:

(r

- R,) (k)

(0,1523'(ts0

-

4)

(0,566) (148)

|

-

(0,7s23')(3)

(0,434) (3)

83,768

=

:

81,407

I,302

(19)

Hasil yang diperoleh apabila d ibandingkan dengan F ,"n., pada taraf signifikansi 5 0% ternyata

F h ,,,",. > F ,^h"r (81 ,40'1 > 2,43\. Dengan dern ik ian ketiga sub variabel (X) yang ada secara

bersama-sama mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel

Y.

Dengan kata

lain

Tingkat

diperbolehkannya mengetahui nranajernen KUD, Tingkat kemudahan pelayanan untuk mengetahui manajemen KUD dan Tingkat penyebaran informasi; secara bersama-sama berhubungan

positif

dengan Tingkat partisipasi anggota dalarr kegiatan pengembangar organisasi KUD; hal ini berarti

dapat d ijelaskan dengan ungkapan lain bahwa Tingkat keterbukaan rnanajemen KUD berhubungarr

positifdengan Tingkat partisipasi arggota dalarn kegiatan peugernbangar organisasi Dergan

teklik

korelasi ini juga dapat disimpulkan balrwa hubungan

positif berarti semakin

tinggi

Tingkat

keterbukaan marajenren

KUD

semakin tinggi pula Tingkat pafiisipasi anggota dalanr kegiatan pengembangan organisasi.

Anal i s is Koefi s ie n D e I cnn in qs

i

Setelah diketahui bahwa Keterbukaan manajemen berpengaruh terhadap Partisipasi anggota

dalam kegiatan pengembangan organisasi KUD, maka dapat dilanjutkan dengan pertanyaan sejaull

mana pengaruh dari variabel keterbukaan manajemen itu terhadap Partisipasi anggota.

Untuk keperluan inidipergunakan teknik analisis koefisien determinasi yang bertujuan untuk

melgetahui besanlya prosentase variabel terikat dipengaruhi oleh variabel lain secara bersama-sanra. Dari hasil perhitungan komputer mengenai koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar :

R':= 0,5753 atau 51,531,'. Sedangkan untuk nrengetahui besarnya pengaruh variabel lain yang

lidak diteliti digunakan rumus

I -

R'?

:

I

- 0,5753 :0.4241 . dengan demikian besarnya pengaruh

variabel Iain yang tidak

diteliti sebesar 0,4247

atau 42,2'7Vo

Anctl is is Re gyesi Berganda

Dengan analisis

ini

dapat diketahui besarnya pengaruh perubahan yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabelterikat. Dari perhitungan komputer dapat disajikan secara sistematis

dan rinci seperti tampak pada tabel berikut:

VAR

IABF]I,

KOI'FISIF]N REGRT]SI S'fANDAR ERROIi KOEF. RE(;RESI NII,AI

I

X] 0.425,i

0.348 r

0.7348

0. t 366

0. t5 t6 0.2210

i

I t5 2.296 3.126

Pengaruh variabel

Xl

tarhadap

){

Dari hasil perhitungan komputer diketalrui bahwa koefisien regresi

dari

Xl

sebesar 0,2455.

Hasil

uji

signifikansi

terhadap

koefisien regresi tersebut

menghasilkan

nilait

hitung sebesar 3.1 15. Apabila dibandingkan dengan

nilait

padatabel sebesar' I ,65 maka t hitung > ttabel (3,I 15

>

1,65), ini berartipengaruh dari variabel

Xl

terhadap Y adalah

signifikan

Dan apabila ingin diketahui seberapa besar pengaruh dari variabel

Xl

terhadap Y

dapat dilihat pada angka koefisien regresin-"-a. Koefisien regresi sebesar 0.4255 rnernberi arti bahwa

sub variabel Tingkat d iperbo leh kannva mengetahui mana.jernen KUD berPengaruh terhadap Tingkat panisipasi anggota dalanr kegiatan pengernbangan KUD sebesar 0,4255 atau 42.55%o: ini berarti setiap perubaharr

Tirgkat

oartisipasi alggota dalam kegiatan pengelnbangarr

KUD

100% maka Tingkat diperbolehkannya anggota untuk tnengetahui manalemen KUD akan berubah 42.55 prosen
(20)

Pcngaruh variabel .Y2 rerhadap I/- U ntuk variabe I X2 ini. dari hasil perhitungan kom puter didapat

nilai

koefisien regresi sebesar 0.3481. Hasil

uji

signifikansi terhadap koefisien regresi tersebut

rr.renghasilkan n ilai t hitung sebe sar 2,296. Apabila d iband ingkan dengan n ilai t tabel sebesar I .65

naka t,,,,,,^u > t,,0.,(2.296>

I,65),ini

berarti pengaruhdari variabel X2 terhadap Y adalah sign ifikan

Dan apabila ingin diketahui seberapa besar pengaruh dari variabel X2 terhadap

Y

dapat dilihat

pada angka koefisien regresinya.

Nilai

koefisien regresi sebesar 0.3481 rremberi arti bahwa sub

variabel Tingkat kemudahan pelayanan berpengaruh terhadap Tingkat partisipasi anggota dalam

kegiatan pengembangan KUD sebesar 0,348

I atau

34.81o%: ini berarti setiap perubahan Tingkat

partisipasi anggota dalam kegiatan pengernbangan

KUD

I 00% maka Tingkai ketnudahan pelayanarr

akan berubah

34,8l

prosen.

Pcnguruh vuriubel X3 rerhadap

{

Dem ikian j uga Llntuk variabel yang ketiga ini, setelah d ilaktrkan

dengan melalui perhitungan kornputer dapat diketahui bahwa

nilai

koefisien regresinya adalah

0.7348 Hasil uji signifikansiterhadap koefisien regresi tersebut menghasilkan

nilait

hitung sebesar

3,326. Apabila dibandingkan dengan nilai t pada tabel sebesar I,65 maka t hitung > t tabel (3,326

>

1,65),

ini

berarti pengaruh dari variabel X3 terhadap

Y

adalah

signifikan

Dan apabila ingin

diketahui seberapa besar pengaruh dari variabel X3 terhadap Y dapat dilihat pada nilai koefisien

regresirya. N ilai koefisien

regresi

sebesar 0,7348 memberi rrakna bahwa sub variabel Tingkat

penyebaran informasi berpengaruh terhadap Tingkat partisipasi anggota

KUD

dalarn kegiatan

pengembangan sebesar 0,7i48 atau 73,48%; ini berarti setiap penrbahan Tingkat partisipasi anggota

dalam kegiatan pengembangan

KUD

100% maka Tingkat penyebaran informasi akan berubah

73,48 prosen.

Anal is i s Ke te tapan P redi ks

i

Suatu prediksi dikatakan tepat apabila standar deviasi variabel tergantung lebih besar daripada

standard error

of

estimate.

Dari

hasil perhitungan komputer diketahui bahwa standard devaisi

variabel Y (Sy) = 8,0949, standard error of estimate Y (Sest) = 5,3 873; dengan demikian Sy > Sest

(8,0949

>

5,3873). Hal ini berarti terbukti tepat mengenai prediksi penelitian tentang pengaruh

keterbukaan manajemen terhadap partisipasi anggota dalam pengembangan KUD. Dengan demikian

hipotesis yang rnengatakar]: "Semakin terbuka manajemen dalam KUD (meliputi bidang keuangan'

kepegawaian, perkantoran dan perbekalan) akan dapat meningkatkan partisipasi anggota dalam

kegiatan pengembangan" dapat diterima.

Kesimpulan

dan Saran

Kesimpulan

Setelah

melalui

berbagai tahap penelitian dan dengan melakukan survey

di

lapangan,

penelitian mengenai pengaruh keterbukaan manajemen terhadap partisipasi anggota KUD dalam

pengembangan organisasi ini dapat rrengungkap beberapa hal:

l.

Tingkat keterbukaan manajemen pada KUD "Godean" ternyata masih sedang-sedang saja,

artinya tidak terlalu terbttka dan tidak terlalu tertutLrp.

2.

Tingkat partisipasi anggota KUD "Godean" dalam kegiatan pengembangan organisasi masih

kurang atau anggota masih apatis.

3.

Partisipasi anggota

KUD

"Godean" dalam kegiatan pengembangan organisasi dapat

ditingkatkan dengan semakin terbukanya kegiatan manajemen.

(21)

Saran-saran

Untuk memajukan

KUD,

di

samping usaha-usaha yang telah dilakukan, perlLr kiranya ditingkatkan mengenai:

I

.

Diperbolehkannya anggota untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan manajemel koperasi, hal ini sangat penting karena kita mengenal prinsip dari koperasi bahwa semua dari anggota oleh anggota dan untuk anggota.

2.

Kemudahan pelayanan terhadap anggota yang ingin rnengetahui manajemen koperasi.

3.

Penyarnpaian informasi kepada anggota sejelas rrungkin agar tidak menimbu lkan kecurigaan

pada anggota.

4.

Usaha-usaha dengan berbagai macam cara agar anggota dapat berpartisipasi

aktif

dalarn segala kegiatan KUD.

5.

Kondisi yang kodusifagar anggota rnempunyai gairah untuk ikut memiliki dan mempunyai rasa untuk mengembangkan koperasi.

REFERENSI

Aziz, Amien ( 1986), Dinamika Perkembangan Kelembagaan Koperasi, Prisma, Edisi Juli, LP3ES, Jakarta. Etzioni, Amitai (1969), Readings of A4odern OrganEdtnn,, Prantice Hall, Inc., Englewood Cliffs.New

Jersey.

Nasution, Muslim (1986), Peranan KUD dalam Pengembangan Desa. Prisma, Edisi Juli. LP3ES, Jakarta. Reksohadiprodjo, Soekanto ( 1984), Manajemen Koperasi, BPFE - UCM, Yogyakarta.

Sagimun MD (1985), Koperasi Indonesia,lnti Idayu Press, Jakarta.

Soedjono, Ibnoe ( 1986), Koperasi Sebagai Alat Kebijaksanaan Pemerintah dan Perkembangannya,Prisma, Edisi Juli, LP3ES, Jakarta.

Soebyakto, Harsono, dan Bambang Tri Cahyono (1983), Ekonomi Koperasi, Liberty, Yogyakana.. Sutarto ( I 991 ), Dasar-dasar Organrsasi, Cadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Syamsi, Ibnu (1992), Pokok-pokok Organisasi dan Manapmen, Bina Aksara, Jakarta.

Swasono, Sri Edi ( 1983), Koperasr di dalam Orde Ekonomi Indonesiq,Uniyersitas Indonesia Press, Jakarta-(1992), Kedaulatan Rakyat, Edisi 29 Desember.

(1993), Kedaulatan Rakyat, Edisi

I

Maret.

Gambar

TABEL I.NO DESA ANGCOTA KUD PROSENTASE
TABEL 5.ABSOLIJT PROSENTASE
TABEL 7.INTERVAI,
TABEL 8.INTFRVAI-
+2

Referensi

Dokumen terkait

Adalah Muhammad Quthb, saudara kandung Sayyid Quthb yang juga merupakan ulama terkemuka, mencoba meluruskan beberapa kesalahfahaman para pembaca yang tidak

Dari data dan grafik pemakaian bahan kimia diatas akan dilakukan peramalan kebutuhan bahan kimia untuk periode Januari-Desember 2015 dengan beberapa metode dan menghitung

Beberapa kelurusan dengan pola yang kuat dan tegas, terutama di timurlaut daerah penyelidikan, mempertegas keberadaan struktur-struktur berarah baratlaut-tenggara dan

Dari pemaparan diatas, penulis menyimpulkan bahwa fungsi Humas (Public Relations) di dalam suatu perusahaan adalah sebagai juru bicara yang memiliki kemampuan

kewenangan daerah yang diberikan instrument kalau dalam pengelolaan SDA oleh pemerintah daerah pasca otonomi daerah dilaksanakan sebagai upaya peningkatan PAD dan mempercepat

 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.  Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru

Di sisi yang lain, beberapa kebijakan, seperti penentuan harga listrik yang masih jauh di bawah harga keekonomiannya dan semakin besarnya alokasi anggaran subsidi listrik

Berdasarkan simulasi yang dilakukan, didapatkan hubungan antara tekanan feed terhadap persen recovery yang ditunjukkan pada Gambar IV.6. Hal ini sesuai dengan teori