• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. dasar yang digunakan oleh penulis antara lain :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. dasar yang digunakan oleh penulis antara lain :"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

9

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar/Umum

Dalam landasan teori, penulis akan membahas beberapa teori-teori yang berkaitan dengan judul skripsi “Strategi Humas PDAM Tirta Mangutama Dalam Mensosialisasikan Air Bersih Siap Minum (Studi Kasus Zona Air Minum Prima di Kabupaten Badung-Bali) Periode Oktober-Desember 2012”. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis antara lain :

2.1.1 Komunikasi

Menurut Hardjana dalam Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam (2012:35), secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum, kata depan yang artinya dengan atau bersamadengan dan kata units, kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communion yang dalam bahasa Inggris disebut dengan communion yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan gabungan, pergaulan atau hubungan. Karena untuk melakukan communion diperlukan usaha dan kerja. Kata communion dibuat kata kerja communicate yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Jadi

(2)

komunikasi berarti pemberitahuan pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.

Hoveland dalam Wiryanto (2004:6) mendefinisikan komunikasi, adalah: “The process by which an individual transmits stimuli to modify, the behavior of other individu”. (Komunikasi adalah proses dimana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain).

Harold D. Lasswell di dalam Wiryanto (2004:6-7) mengatakan bahwa cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan wenjawab pertanyaan berikut: “Who Says What In which Channel to Whom and With What Effect?” (Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana?)”.

Sedangkan Shannon dan Weaver dalam Wiryanto (2004:7) memberikan definisi bahwa “Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.

Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian suatu informasi dari pihak pertama yang disebut dengan sumber pesan, kepada pihak yang lain yang disebut penerima melalui sebuah saluran atau media perantara dengan tujuan tertentu yang dipengaruhi oleh gangguan yang ditimbulkan selama proses komunikasi berlangsung.

(3)

2.1.1.1 Tipe-tipe Komunikasi

Menurut Cangara (2003:30), komunikasi memiliki berbagai macam tipe antara lain:

1. Komunikasi dengan diri sendiri (Intrapersonal Communications) Proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu atau dengan kata lain berkomunikasi dengan diri sendiri.

2. Komunikasi antar pribadi publik (Interpersonal Communications) Proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka.

3. Komunikasi dengan publik (Public Communications)

Proses komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar jumlahnya.

4. Komunikasi Massa (Mass Communications)

Proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya missal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televise, surat kabar dan film.

(4)

2.1.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication sebagai kependekan dari mass media communication (komunikasi media masssa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communications atau communications diartikan sebagai salurannya yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication (Susanto dalam Wiryanto, 2004:69).

Dr. Jalaluddin Rakhmat dalam Dewabrata (2010:3) memberikan definisi komunikasi massa sebagai “jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak ataupun elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat”.

Menurut Little John, komunikasi massa adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimkannya ke publik. Melalui proses ini diharapkan sejumlah pesan yang dikirimkan akan digunakan dan dikonsumsi oleh audience (Nurudin, 2009:11).

Dari definisi komunikasi massa diatas, penulis menarik kesimpulan dengan sederhana bahwa komunikasi massa merupakan suatu proses komunikasi dengan mengkomunikasikan pesan tersebut melalui media massa pada sejumlah khalayak (audience).

(5)

2.1.2.1 Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita atau pesan, tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukaran data, fakta dan ide. Oleh karena itu Effendy (2003:27-28) menyebutkan fungsi komunikasi massa antara lain:

a. Informasi

Yaitu kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, penyebaran data, gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan, orang lain dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

b. Sosialisasi

Yaitu persediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertidak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di masyarakat.

c. Motivasi

Menjelaskan tujuan setiap masyarakat dalam cakupan jangka panjang ataupun jangka pendek untuk mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya serta mendorong individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

(6)

d. Perdebatan dan Diskusi

Yakni menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik.

e. Pendidikan

Yaitu pengetahuan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak dan pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

f. Memajukan Kebudayaan

Yakni penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas serta kebutuhan estetikanya.

g. Hiburan

Yaitu penyebarluasan sinyal, symbol, suara, citra, dan sebagainya untuk rekreasi kesenangan kelompok dan invidu.

h. Integrasi

Yakni menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.

(7)

Dari uraian fungsi komunikasi massa diatas, secara sederhana penulis menyimpulkan bahwa fungsi komunikasi massa adalah untuk menginformasikan suatu pesan yang mendidik kepada mayarakat melalui sosialisasi dengan memotivasi untuk mendorong orang menentukan pilihan dan keinginannya demi kepentingan bersama sehingga menimbulkan suatu feedback yang baik antara pihak yang berkepentingan.

2.1.2.2 Efek Komunikasi Massa

Effendy (2003:318-319) mengklasifikasikan efek komunikasi massa antara lain:

a. Cognitive Effect

Efek kognitif berhubungan dengan pikiran dan penalaran sehingga khalayak yang semula tidak tahu menjadi tahu dan yang tidak mengerti menjadi mengerti serta yang bingung dapat menjadi jelas. Contoh pesan yang menimbulkan efek kognitif antara lain berita, tajuk rencana, artikel, dan lainnya.

b. Personal Integrity

Kebutuhan untuk memperkuat kredibilitas seseorang, rasa percaya diri, stabilitas dan status. Bagaimana suatu tayangan dapat berpengaruh terhadap setiap individu.

Dari penjelasan singkat terkait dengan efek komunikasi massa diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa efek komunikasi yang diharapkan

(8)

dalam sosialisasi Zona Air Minum Prima adalah bahwa masyarakat yang semula tidak tahu mengenai informasi air bersih siap minum menjadi tahu dan dapat mengerti dengan jelas.

2.1.3 Humas (Public Relations)

Menurut Danandjaja (2011:1), istilah Public Relations yang ada dan dikenal pada saat sekarang ini secara sederhana disebut Hubungan Masyarakat atau disingkat dengan Humas.

Perkembangan Humas atau Public Relations sampai sekarang ini tidak terlepas dari dua orang bapak Public Relations, yaitu Ivy Letbetter Lee dan Edward L. Bernays. Kedua ilmuwan ini merupakan peletak dasar munculnya PR modern. Ivy Letbetter Lee atau Ivy Lee dianggap sebagai The Father of Public Relations karena mereka telah memikirkan dan mempraktikkan PR secara konsepsional dan berhasil mengembangkan PR sehingga kemudian dijadikan landasan oleh para cendekiawan PR untuk dijadikan sebagai objek studi ilmiah (Danandjaja, 2011:1).

Dewasa ini, terdapat banyak definisi Humas yang telah ditemukan untuk membantu kita memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai Humas. Diantaranya terdapat pula definisi yang dikemukakan para ahli atau organisasi terkait.

(9)

Definisi Humas atau Public Relations menurut Cutlip (2006:1): “Public Relations is the management function that establish and maintain mutually beneficial relationships between an organization and the publics on whom its success or failure depends”.

John E. Marston dalam Ruslan (2008:5) mendefinisikan Public Relations sebagai “Public Relations is planned, persuasive communication designed to influence significant public”. Public Relations merupakan suatu bidang yg memerlukan segi perencanaan yang matang (planned), sama dengan bidang periklanan yang memerlukan “komunisuasi” yaitu gabungan antara melakukan komunikasi dan sekaligus membujuk (persuasive).

Edward L. Berneys dalam Rumanti (2002:23) menyatakan bahwa Public Relations mempunyai 3 macam arti, yaitu sebagai berikut:

1. Memberi informasi kepada masyarakat.

2. Persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga, demi kepentingan kedua belah pihak.

3. Usaha mengintergrasikan sikap dan perbuatan antara lembaga dengan sikap atau perbuatan masyarakat dan sebaliknya.

(10)

Kotler dan Amstrong (2008:168) menyatakan bahwa Public Relations merupakan membangun hubungan baik dengan berbagai masyarakat perusahaan dengan memperoleh publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan dengan baik, dan mengenali atau menghadapi rumor dan kejadian yang tidak menyenangkan.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa Public Relations merupakan suatu fungsi manajemen dari organisasi yang dijalankan oleh seseorang atau dijalankan dengan bersama-sama (team work) yang berupaya secara khusus untuk mecapai tujuan perusahaan yakni kerjasama, saling pengertian dan saling menerima serta memelihara hubungan baik dengan publiknya sehingga terdapat suatu hubungan yang berkesinambungan dan saling menguntungkan antara perusahaan dengan publiknya.

2.1.3.1 Fungsi Humas (Public Relations)

Menurut Rumanti (2002:31), “Public Relations merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar mengenai organisasi atau perusahaan tersebut”.

(11)

Nova (2009:38) menjelaskan bahwa fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar-lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga organisasi.

Ruslan (2008:10) menyebutkan bahwa terdapat empat fungsi utama Public Relations antara lain:

1. Communicator

Sebagai juru bicara organisasi atau perusahaan, Public Relations berkomunikasi secara internsif melalui media dan kelompok masyrakat. Hampir semua teknik komunikasi antar personal (interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan, komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuasiver.

2. Relationship

Kemampuan PR membangun hubungan positif antara lembaga yang diwakilinya dan publik internal maupun eksternal. Relationship yang tidak harmonis berisiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, relationship juga berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan dan dukungan.

(12)

3. Backup Management

Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik, keuangan dan personalia demi terciptanya tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi.

4. Good Image Maker

Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas PR dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra organisasi atau perusahaan.

Dari pemaparan diatas, penulis menyimpulkan bahwa fungsi Humas (Public Relations) di dalam suatu perusahaan adalah sebagai juru bicara yang memiliki kemampuan untuk membina hubungan dari suatu proses komunikasi yang dilakukan secara tatap muka dalam melaksanakan kegiatan manajemen demi terciptanya tujuan pokok perusahaan dalam membangun citra yang baik.

(13)

2.1.3.2 Tujuan Humas (Public Relations)

Menurut Ruslan (2003:24), tujuan Public Relations adalah sebagai berikut :

1. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.

2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.

3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan Public Relations. 4. Efektif dalam membangun pengenalan merk dan pengetahuan merk. 5. Mendukung bauran pemasaran.

Sedangkan menurut Jefkins (2003:54) mendefinisikan tujuan Public Relations adalah sebagai berikut:

1. Mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.

3. Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapat pengakuan.

4. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.

5. Mendidik konsumen agar lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.

(14)

7. Menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari. 8. Menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan

perusahaan agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.

Secara keseluruhan dari tujuan-tujuan Humas yang telah dipaparkan diatas, penulis mengaitkan dengan penulisan tujuan Humas PDAM Tirta Mangutama dalam melakukan sosialisasi Zona Air Minum Prima antara lain:

a. Untuk menciptakan citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Menyebarkan cerita sukes yang telah dicapai perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapat pengakuan maksudnya disini adalah suksesnya Zona Air Minum Prima yang mendapat pengakuan langsung dari Bupati Badung-Bali dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

c. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas tidak hanya di daerah Kabupaten Badung-Bali saja melainkan seluruh masyarakat Bali hingga Indonesia mengetahui PDAM Tirta Mangutama.

d. Sosialisasi yang dilakukan adalah juga untuk mendidik konsumen agar lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk

(15)

perusahaan. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa agar masyarakat Kabupaten Badung-Bali mengerti memanfaatkan Zona Air Minum Prima dengan baik.

2.1.3.3 Kegiatan Humas (Public Relations)

Dalam praktek antara fungsi, tujuan dan bentuk kegiatan Public Relations saling berhubungan. Dengan demikian Danandjaja (2011:31-41) melalui bukunya Peranan Humas Dalam Perusahaan membagi bentuk kegiatan Humas (Public Relations) atas dua hal antara lain :

1. Public Relations Internal

Internal PR, dimaksudkan salah satu bentuk kegiatan dari Public Relations yang menitikberatkan kegiatannya ke dalam. Istilah ke “dalam” maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan dengan publik yang ada dalam instansi atau perusahaan tersebut.

Pengertian publik juga dalam hal ini dibatasi kepada pengertian sekelompok individu yang terlibat pada satu kegiatan, dan diikat oleh satu perhatian dan kepentingan guna mencapai satu tujuan. Oleh sebab itu publik dalam internal Public Relations ini dapat dilihat dalam beberapa bentuk yang terbatas, seperti:

a. Publik karyawan

(16)

c. Publik dari masing-masing departemen, biro atau unit-unit terkecil dalam perusahaan atau instansi tersebut.

2. Public Relations External

Eksternal Public Relations adalah salah satu bentuk dari kegiatan Public Relations yang ditujukan kepada publik yang berada diluar perusahaan atau instansi. Di dalam prakteknya, external PR ini bertujuan untuk mencari serta mendapatkan dukungan dari publik yang berada diluar perusahaan tersebut. Untuk memperoleh dukungan tersebut, maka diperlukan suatu sikap dari perusahaan dalam hal ini dimaksudkan kejujuran, sehingga dalam pelaksanaannya publik dapat mempercayai perusahaan tersebut. Pengertian kejujuran dalam hal ini dibatasi kepada pengertian, bahwa pihak perusahaan harus selalu memperhatikan kepentingan publik (Public Interest) disamping itu juga perusahaan jangan sekali-sekali meremehkan kepentingan publik dari kepentingan perusahaan.

Adapun kegiatan eksternal Public Relations antara lain: a. Hubungan dengan pers (Press Relations)

Merupakan salah satu bentuk kegiatan eksternal PR yang ditujukan kepada pihak pers. Kegiatan tersebut mencakup kepada usaha menyiapkan bahan untuk press release; mengadakan press interview dan press conference; mengadakan publisitas (publicity); mengadakan

(17)

press tour; menyelenggarakan dan mempersiapkan informasi bagi siaran radio dan televisi.

b. Hubungan dengan masyarakat (Community Relation)

Merupakan salah satu bentuk kegiatan eksternal PR yang ditujukan kegiatannya kepada usaha untuk menciptakan hubungan dengan masyarakat luas dan mempergunakan bentuk-bentuk komunikasi seperti : publicity, advertising, public speaking, exhibition, opinion leader meeting.

c. Hubungan dengan publik pelanggan (Customer Relations)

Merupakan salah satu bentuk kegiatan eksternal PR yang kegiatannya diarahkan kepada menciptakan hubungan kepada pemakai jasa atau publik konsumen. Jenis kegiatannya dilaksanakan dalam bentuk : publisitas, periklanan dan sales promotion.

d. Hubungan dengan pihak pemerintah (Government Relations)

Adalah salah satu bentuk dari kegiatan eksternal PR yang ditujukan kepada kegiatan menyelenggarakan hubungan dengan pihak pemerintahan.

Sedangkan menurut Cutlip dalam bukunya Effective Public Relations (2006:3) menjelaskan kegiatan Humas (Public Relations) antara lain:

1. Writing, menulis dan menuangkan ide serta gagasan ke dalam tulisan juga menciptakan citra perusahaan.

(18)

2. Media Relations, yakni berhubungan dengan pers.

3. Planning yaitu membuat special events, media events, dan fungsi manajemen.

4. Researching, meneliti tindakan dan opini yang mempengaruhi sikap dan kepercayaan publik.

5. Publicity (Publisitas) adalah kegiatan menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan organisasi kepada media.

6. Marketing Communication merupakan sekumpulan fungsi yang digunakan untuk membangun brand, seperti membuat brosur, sales literature, display rapat dan promosi.

7. Community Relations yakni membangun hubungan dengan komunitas sekitar.

8. Consumer Relations yaitu membangun hubungan dengan konsumen.

9. Employee Relations yaitu membangun hubungan dengan karyawan.

10. Government Affairs yaitu berhubungan dengan pemerintahan seperti legislator, regulator dan pemerintah lokal.

Dari beberapa pendapat ahli terkait dengan kegiatan Humas (Public Relations), penulis mengaitkan dengan kegiatan Humas PDAM Tirta Mangutama bahwa bentuk kegiatan sosialisasi Zona Air Minum Prima merupakan kegiatan eksternal Humas yaitu community relations

(19)

atau hubungan dengan masyarakat. Humas PDAM Tirta Mangutama dalam melakukan kegiatan sosialisasi ditujukan untuk menciptakan hubungan dengan masyarakat luas dengan menggunakan bentuk komunikasi berupa publicity (publisitas).

2.2 Teori-teori Khusus

2.2.1 Strategi Humas (Public Relations)

Chandler menyebutkan bahwa “Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai suatu tujuan.” (Rangkuti, 2006:3)

Menurut Kriyantono (2008:23-25), strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dalam bauran Public Relations, yang dapat disingkat menjadi PENCILS adalah sebagai berikut:

1. Publications

Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktifitas atau kegiatan-kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik.

2. Event

Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik.

(20)

3. News (menciptakan berita)

Menciptakan berita dan menyampaikan informasi kepada publik melalui press release, news letter, berita, bulletin dan lainlain.

4. Community Involvement

Mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Public Relations harus membuat program-program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya.

5. Inform or Image

Informasi yang diberikan Public Relations terhadap masyarakat harus menarik perhatian dan diharapkan memperoleh tanggapan berupa citra positif. Media adalah mitra abadi Public Relations. Media membutuhkan Public Relations sebagai sumber berita dan Public Relations membutuhkan media sebagai sarana penyebar informasi serta pembentuk opini publik.

6. Lobbying and Negotiation

Keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang PR. Tujuan lobbying adalah untuk mencapai kesepakatan atau memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.

7. Social Responsibility

Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktifitas PR menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat.

(21)

Dari pemaparan diatas, penulis menyimpulkan bahwa strategi Humas dalam mensosialisasikan air bersih siap minum Zona Air Minum Prima antara lain:

a. Publications yaitu setiap fungsi dan tugas Humas PDAM Tirta Mangutama menyelenggarakan atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktifitas atau kegiatan sosialisasi Zona Air Minum Prima adalah pantas untuk diketahui oleh publik. b. News yaitu Humas PDAM Tirta Mangutama menyampaikan

informasi kepada publik melalui press release, news letter dan flyer Zona Air Minum Prima.

c. Community Involvement yakni Humas mengadakan kontak langsung dengan masyarakat Kabupaten Badung dalam rangka program layanan air bersih yang diberikan oleh perusahaan. d. Inform or image yaitu informasi yang diberikan Humas PDAM

Tirta Mangutama diharapkan memperoleh tanggapan berupa citra positif.

2.2.2 Sosialisasi

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia sosialisasi adalah proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya (Surayin, 2003;569).

(22)

Soekanto (2009:59) mendefinisikan sosialisasi adalah suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana ia menjadi anggota.

Dari definisi sosialisasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa sosialisasi merupakan suatu kegiatan belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya melalui proses pendidikan dan pengajaran. Sosialisasi dalam penelitian ini lebih menekankan kepada keterkaitan seorang Humas (Public Relations) dalam mengkomunikasikan suatu berita atau informasi tentang suatu produk kepada khalayak sebagai target sasaran yang dituju.

2.2.3 Publisitas

Menurut Lesly dalam Iriantara dan Surachman (2008:190) publisitas (publicity) adalah penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media.

Cutlip dan Center dalam Iriantara dan Surachman (2008:190), menyatakan publisitas adalah penyebaran informasi secara sistematis tentang lembaga atau perorangan.

Publisitas adalah informasi dari sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi ini mempunyai nilai berita. Ini merupakan metode penempatan pesan di media yang tidak dikendalikan karena sumber berita

(23)

tidak membayar media itu untuk penempatannya (Cutlip, Center dan Broom dalam Iriantara, 2005:9)

Philip dan Herbert M. Baus dalam Ruslan (2008:60) menyebutkan bahwa publikasi merupakan tugas Public Relations atau Humas dalam menceritakan atau menyampaikan sebanyak mungkin pesan atau informasi mengenai kegiatan perusahaan kepada masyarakat luas.

Dari definisi publisitas yang telah dipaparkan di atas, penulis menyimpulkan bahwa publisitas merupakan bagian dari aktivitas kegiatan Public Relations yang berperan untuk menyebarluaskan informasi melalui berbagai media mengenai kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik.

2.2.3.1 Jenis-jenis Publisitas

Fraser P Seitel dalam Danandjaja (2011:122) membagi publisitas menjadi empat antara lain:

1. Features Publicity

Jenis publisitas yang memperkenalkan citra dan kesuksesan pribadi seseorang pimpinan atau lembaga mengenai produk atau jasa yang dihasilkan kepada publik, biasanya jenis publisitas ini menggunakan reporter lepas (freelance writers) dalam merancang siaran persnya. 2. Financial Publicity

Merupakan jenis publisitas yang secara khusus mempublikasikan informasi finansial secara actual kepada publik dengan tujuan untuk

(24)

menumbuhkan kepercayaan publik agar publik mau menggunakan layanan finansial yang ditawarkan.

3. Product Publicity

Adalah jenis publisitas media yang secara khusus memperkenalkan suatu produk kepada publik melalui media dengan tujuan untuk meningkatkan pemasaran.

4. Picture/Photo Publicity

Adalah jenis publisitas yang mempromosikan layanan dari suatu produk atau jasa kepada publik, dengan tujuan agar publik memahami serta mau menggunakan produk atau jasa yang diperkenalkan. Prinsip dasar publisitas ini mengambil dasar pemikiran dari pepatah kuno (the old maxim) yang mengatakan “a good photo is worth a thousand words’.

Sedangkan Kriyantono (2008:62) menyebutkan bahwa publisitas dibagi menjadi dua antara lain:

1. Publisitas Umum (Luas)

Mencakup semua informasi di media massa yang dicari dan ditulis oleh wartawan.

2. Publisitas Khusus (Sempit)

Adalah publisitas yang terbatas pada informasi tentang kegiatan informasi, secara sengaja ditulis dan dikirimkan untuk diliput atau dimuat di media.

(25)

Dari sifat publisitas, Kriyantono membagi lagi jenis klasifikasi publisitas yaitu:

a. Berdasarkan sumber, terdiri dari publisitas lisan dan publisitas tulisan. b. Berdasarkan dampak, terdiri dari publisitas positif dan publisitas

negatif.

c. Berdasarkan kejadian, terdiri dari publisitas yang direncanakan dan publisitas yang tidak direncanakan.

Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa jenis publisitas yang dilakukan oleh Humas PDAM Tirta Mangutama dalam mensosialisasikan Zona Air Minum Prima adalah publisitas umum. Selanjutnya penulis mengklasifikasikan berdasarkan sifat publisitasnya yaitu berdasarkan sumber merupakan jenis publisitas lisan dan publisitan tulisan; berdasarkan dampak adalah publisitas positif; dan berdasarkan kejadiannya merupakan publisitas yang direncanakan.

2.2.3.2 Dampak Publisitas

Sebagai salah satu kegiatan yang penting untuk dilakukan Humas, maka penting bagi kita untuk memahami dampak-dampak yang ditimbulkan dalam melakukan kegiatan publisitas.

(26)

Beckwith (2003:6) menyebutkan bahwa dampak dari publisitas antara lain:

a. Publisitas dapat membuat anda menjadi seorang ahli. b. Publisitas dapat menjual produk dan jasa.

c. Publisitas dapat mengedukasi. d. Publisitas dapat membentuk opini.

e. Publisitas dapat mencipatakan kredibilitas yang membuka kesempatan. Sedangkan menurut Doty (2003:73) dalam bukunya Publicity and Public Relations menyatakan bahwa dampak yang ditimbulkan dari publisitas yaitu :

a. Publisitas dapat mengembangkan citra produk dan perusahaan. b. Publisitas dapat menciptakan segmen pasar yang baru.

c. Publisitas dapat mempengaruhi keputusan sebelum membeli oleh para pembuat keputusan

(27)

2.3 Kerangka Teori

(28)

2.4 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran PDAM Tirta Mangutama

Hubungan Masyarakat (Humas)

Kegiatan Humas (Publicity)

Strategi Humas menggunakan metode PENCILS : 1. Publications 2. News 3. Community Involvement 4. Inform or Image (Sumber : Kriyantono (2008:23-25) Objek Penelitian

Masyarakat Kabupaten Badung-Bali

Memperkenalkan Zona Air Minum Prima

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran PDAM Tirta Mangutama

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian membuktikan bahwa persepsi siswa SMP Advent 01 Manado terhadap layanan sirkulasi di perpustakaan umum Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Manado perlu untuk

Siindrom nefro ndrom nefroti tik dapa k dapatt tter  er   j  jad adii karena perubahan s karena perubahan sttruk  ruk ttur ur g gllomeru omerullus us yang dapa.. yang

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah dibuat pada android smartphone dapat menerima data yang dikirim oleh mikrokontroler arduino,

Peraturan Menteri Agama Nomor 68 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor dan Ketua pada Perguruan Tinggi Keagamaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah (Berita

(3) Akad sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c atau huruf d digunakan antara pemberi kerja atau peserta dengan Dana Pensiun yang menyelenggarakan

Pada tahun 2010 penggunaan lahan domestik dalam sistem DAS Duriangkang diprediksi akan meningkat menjadi 1656,09 ha dan beban pencemar yang dihasilkan diprediksi sebesar 2804,45

Yang dimaksud dengan independen dalam ketentuan ini adalah bahwa setiap keputusan yang dibuat dan ditetapkan Badan Pengawas tidak dapat dipengaruhi dan terlepas dari pengaruh

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Interaksi Virtual dan Ekuitas Merek Nex Carlos Terhadap Minat Beli Pengikutnya di Instagram maka diperoleh hasil bahwa