• Tidak ada hasil yang ditemukan

buku modul Blok Elektif Terapi Komplementer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "buku modul Blok Elektif Terapi Komplementer"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Buku Panduan

Blok Elektif

Terapi Komplementer

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(4)

Buku Panduan

Blok Elektif

Terapi Komplementer

Penanggung Jawab Blok

Dr. dr. Titiek Hidayati M. Kes.

Tim Penyusun

dr. Ekorini Listiowati, MMR

DR. dr. Sagiran, Sp. B.,M. Kes

Dr. dr. Titiek Hidayati, M. Kes

dr. Pudjiatun, Sp. RM

Sri Tasminatun, S. Si., Apt, M. Sc.

Dra. Lilis Suryani, M. Kes

Dra. Yuningtyaswari, M. Kes

Departemen Yang Terlibat

Farmakologi

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Mikrobiologi

Histologi

PSKI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(5)

1

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ...

Daftar Isi ... 1

Gambaran Isi Blok ... 2

Topic Tree ... 3

Rencana Proses Pembelajaran ... 4

Panduan Tutorial ... 10

Skenario ... 14

Petunjuk Praktikum ... 18

(6)

2

GAMBARAN ISI

BLOK ELEKTIF TERAPI KOMPLEMENTER

Blok elektif adalah blok kedua tahun keempat pada kurikulum Problem Based Learning Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Salah satu pilihan di dalam

Blok Elektif ini adalah Terapi Kompelemter. Blok Elektif Terapi Komplementer

akan berjalan selama 5 minggu. Terdapat 4 skenario yang harus didiskusikan

oleh mahasiswa dalam 4 minggu. Setiap skenario didiskusikan dalam 2 kali

pertemuan. Blok Elektif Terapi Komplementer ini terdiri dari 2 skenario tentang

(7)

3

Complementary Therapy

Herbal Medicine Acupunture

Recognizing the Making of Herbal Medicine Material Economical Aspect of

Herbal Medicine Clinical test of Herbal

Medicine

Pre Clinical test Of Herbal Medicine Safety Test Contamination

Aspect Morphological Characteristics

& Medical Plants Phisiology The Function of Active

Composounds in Medical Plants

Concept & Herbal Medicine Development

Introduction to Medical Plants Simplise & Herbal

The Intervaction of Herbal & Herbal, Food& Other Medicine

The Use of Herbal Medicine in the case of promoting, preventing &

curating

Introduction to Acunpunture The History of

Acupunture The Benefit of

Acupunture Yin-Yang Philosophy

Acupoints Meridian

Neuro Acupunture: Basic Concepts : Brain Organ

Acupunture Acupunture in a

(8)

4

RENCANA PROSES BELAJAR MENGAJAR

KOMPETENSI BLOK

Di akhir Blok Elektif Terapi Komplementer ini, mahasiswa harus dapat :

1. Menjelaskan dan menganalisis penggunaan herbal medicine

2. Menjelaskan dan menganalisis penggunaan terapi akupunktur

A. Karakteristik Mahasiswa

Blok Terapi Komplementer adalah Blok Elektif bagi mahasiswa tahun keempat pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

B. Tujuan Pembelajaran

Di akhir Blok Elektif Terapi Komplementer ini, mahasiswa harus dapat :

1. Menjelaskan dan menganalisis penggunaan herbal medicine

2. Menjelaskan dan menganalisis penggunaan terapi akupunktur

C. Pra-syarat Ujian

Blok Elektif Terapi Komplementer adalah blok keduapuluh di Program Studi

Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang konsep dasar tentang herbal medicine dan terapi akupunktur.

Aktivitas pembelajaran wajib diikuti oleh mahasiswa sebagai pra syarat mengikuti ujian akhir blok, di mana minimal kehadiran mahasiswa dalam aktivitas pembelajaran adalah sebagai berikut :

(9)

5

D. Aktivitas Pembelajaran

Minggu 1 :

Topik Aktivitas Departemen Waktu

Pengantar Blok Kuliah Penanggungjawab

Blok

1

Konsep Herbal Medicine dan Perkembangannya

Kuliah Farmakologi 2

Karakteristik morfologi dan fisiologi Tanaman Obat

Kuliah Biologi - Histologi 2

Fungsi Senyawa Aktif Tanaman Obat

Kuliah Farmakologi 2

Aspek Kontaminasi (mikrobiologi, logam dll) dari Herbal Medicine

Kuliah Mikrobiologi 1

Tibb Nabawi Kuliah PSKI 1

Jenis Terapi Komplementer dan

Posisinya dalam Conventional Medicine

Kuliah Ilmu Kesehatan

Masyarakat

1

Pengenalan Tanaman Obat, Simplisia dan Bahan Herbal Medicine

Praktikum Farmakologi 2,5

Pengenalan Herbal Medicine Tutorial Tim Tutorial 2 x 2

Minggu 2 :

Topik Aktivitas Departemen Waktu

Safety Test (Kontaminasi dan toksikologi dari herbal medicine)

Kuliah Farmakologi 1

Pre clinical test dan

Clinical test herbal medicine

Kuliah Farmakologi 1

Interaksi antara herbal medicine, makanan dan obat-obatan

Kuliah Farmakologi 1

(10)

6 kasus promotif, preventif dan

kuratif

Aspek ekonomi dari herbal medicine

Kuliah Farmakologi 1

Gender Kuliah PSKI 1

Pengenalan pembuatan sediaan herbal medicine (infusa, ekstrak instan, dll)

Praktikum Farmakologi 2,5

Interaksi antara herbal dan herbal, makanan dan obat-obatan lainnya

Tutorial Tim Tutorial 2 x 2

Minggu 3 :

Topik Aktivitas Departemen Waktu

Pengenalan Akupunktur Kuliah IKM 1

Sejarah, aspek legal dan keuntungan terapi akupunktur. Filosofi Yin – Yang

Kuliah IKM 1

Titik-titik penting dalam akupunktur

Kuliah IKM 4

Neuro akupunktur : Otak – Organ dan akupunktur

Safety acupuncture

Kuliah IKM 2

Hipotesis terapi akupunktur : Penyakit – Terapi – Mekanisme

Kuliah IKM 2

Penggunaan terapi akupunktur (Evidence based medicine)

Kuliah IKM 2

Pengenalan titik-titik akupunktur 1 Skills Lab IKM 2

Terapi akupunktur pada nyeri bahu Tutorial Tim Tutorial 2 x 2

Minggu 4 :

Topik Aktivitas Departemen Waktu

Penggunaan akupunktur dalam kasus anestesi

Kuliah IKM 1

(11)

7 Pengenalan titik-titik akupunktur 1 Skills Lab IKM 2

Efektivitas terapi akupunktur (evidence based medicine)

Tutorial Tim Tutorial 2

Kunjungan ke industri jamu tradisional

Kunjungan Lapangan

Farmakologi 3

Minggu 5 :

Topik Aktivitas Departemen Waktu

Ujian skills lab OSCE

Ujian Praktikum Responsi

Ujian akhir blok MCQ

E. Fasilitas Pembelajaran

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan menyediakan beberapa fasilitas pembelajaran untuk membantu mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Fasilitas pembelajaran yang disediakan adalah :

a. 3 Amphitheatre untuk kegiatan perkuliahan, yang dilengkapi dengan computer/notebook & LCD projector, audio recorder, dan internet

b. 15 ruang tutorial untuk kegiatan diskusi kelompok kecil dengan kapasitas 12 – 15 mahasiswa per ruangan, yang dilengkapi dengan TV, DVD media player, CCTV, dan internet

c. 2 ruang skills lab d. 6 ruang laboratorium e. 1 perpustakaan fakultas

f. 1 laboratorium informatika dan multimedia g. hot-spot area

F. Penilaian

(12)

8 50% nilai MCQ

30 % nilai Tutorial

20 % nilai OSCE dan Praktikum.

Mahasiswa akan dinyatakan lulus blok, apabila memenuhi kriteria di bawah ini :

Nilai minimal MCQ adalah 60 Nilai minimal OSCE adalah 60

Nilai minimal dari skor akhir blok adalah 60

G. Sumber Pustaka

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional, DitWas. Obat Tradisional, DirJen POM, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

2. Kelompok Kerja Ilmiah, 1991, Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka, Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik, Kelompok Kerja Ilmiah, Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica, Jakarta.

3. Ritsschel, W. A. 1974, Laboratory Manual of Biopharmaceutics and Pharmacokinetiscs, Drug Intelegence Publications Inc. Cincinati.

4. Snell, K. and Mullock, B. (Editors), 11987, Biochemical Toxicology, a practical approach, IRL Press Limited, Oxford.

5. Sudarsono,Gunawan,D.,Wahyuono,S., Donatus,IA.,Purnomo, 2002, Buku tumbuhan Obat II, Hasil Penelitian,Sifat-sifat dan Penggunaan, PSOT-UGM Yogyakarta

6. Timbrell, J. A., 1985, Principle of Biochemical Toxicology, Taylor and Francis LTD, London.

7. US Food and Drug Administration Bureau of Food, 1982, Toxicological Principle for the Safety Assesment of Direct Food Additives and Color Aditives Used in Food,

FDA-USA.

8. Saputra K, 2003, Akupunktur Indonesia, Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupunktur, Surabaya.

(13)

9 10. Saputra K, 2000, Akupunktur Dalam Pendekatan Ilmu Kedokteran, Airlangga Press,

Surabaya.

11. Wahyuono,S. 2001. Kajian Farmakologi dan kimiawi disampaikan pada pelatihan Pengembangan Obat Tradisional melalui Kajian Etnobotani dan Budaya Lokal, PPOT-UMY Yogyakarta.

12. Jacob,T.,2001. Antropologi Pengobatan dan Pengobatan Integratif, disampaikan pada pelatihan Pengembangan Obat Tradisional melalui Kajian Etnobotani dan Budaya Lokal, PPOT-UMY Yogyakarta

13. Nurfina,A.N.,2003. Tanaman Obat sebagai penuntun penemuan obat dam sumber pendapatan di perguruan tinggi disampaikan pada Pidato Pengukuhan Guru Besar,

Universitas Negeri Yogyakarta

14. Neuro-Acupuncture Scientific Evidence of Acupuncture Revealed, Z. H. Cho, E. K. Wong, J. H. Fallon, Los Angeles, 2001J. H. Fallon, Los Angeles, 2001

15. Ditjen POM, 2000. Acuan sediaan Herbal, Dep Kes RI, Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta

H. Expert

(14)

10

PANDUAN TUTORIAL

BLOK ELEKTIF

(15)

11

PANDUAN TUTORIAL SEVEN JUMPS

Proses tutorial dalam Problem Based Learning (PBL) akan menggunakan tujuh langkah (seven jumps) sebagai panduan bagi tutor dan mahasiswa untuk mendiskusikan kasus/problem dari skenario. Tujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Clarifying unfamiliar terms 2. Problem definitions

3. Brainstorm

4. Analyzing the problem 5. Formulating learning issues 6. Self study

7. Reporting

1. Clarifying unfamiliar terms

Istilah-istilah dan konsep dalam skenario yang belum jelas, diklarifikasi, sehingga setiap anggota tutorial mempunyai pemahaman yang sama atas istilah dan konsep yang didiskusikan.

2. Problem definitions

Problem yang terdapat di dalam skenario didifinsikan menjadi satu atau lebih pertanyaan. Kelompok tutorial menyetujui bersama fenomena yang perlu dijelaskan sesuai dengan skenario yang dihadapi.

3. Brainstorm

Setiap anggota kelompok tutorial secara aktif mengemukakan pengetahuan awalnya tentang problem yang telah didefinisikan. Dalam proses ini akan muncul beberapa penjelasan singkat dan hipotesis yang mungkin. Semua pendapat anggota kelompok dikumpulkan tanpa melakukan analisis kritis atas hipotesis yang diajukan.

4. Analyzing the problem

Penjelasan singkat dan hipotesis yang terkumpul dalam langkah 3 didiskusikan secara mendalam dan dibuat dalam bentuk analisis yang tersistematika.

5. Formulating learning issues

Adanya keraguan, kekurangjelasan atau perbedaan pendapat pada langkah 4, diformulasikan dalam bentuk tujuan belajar yang menjadi dasar bagi anggota kelompok tutorial untuk belajar mandiri. Atau dengan kata lain, anggota kelompok mengumpulkan materi apa yang masih menjadi kelemahan dan isu-isu yang perlu dipelajari kelompoknya.

6. Self study

(16)

12

7. Reporting

Setelah laporan hasil belajar dari masing-masing anggota kelompok tutorial, mahasiswa mendiskusikan isu-isu pembelajaran berdasarkan sumber belajar yang telah dipelajari sebelumnya. Anggota kelompok tutorial melakukan sintesis apa yang mereka dapatkan dari berbagai sumber belajar.

Langkah 1 sampai dengan 5 dilaksanakan pada pertemuan pertama, setelah itu, mahasiswa melakukan belajar mandiri untuk mendapatkan jawaban atas isu pembelajaran yang telah disusun bersama. Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua.

Gambaran aktivitas mahasiswa dalam tutorial

Pertemuan Pertama

Langkah Deskripsi Ketua Sekretaris

1. Clarifying unfamiliar terms

Melakukan klarifikasi atas istilah yang belum jelas yang terdapat dalam skenario

 Mengajak anggota kelompok tutorial untuk membaca skenario

 Memeriksa apakah semua anggota kelompok tutorial sudah membaca skenario

 Memeriksa apakah ada istilah dalam skenario yang belum dimengerti  Menyimpulkan dan melangkah ke

langkah selanjutnya

 Membagi whiteboard menjadi tiga bagian  Mencatat istilah

dalam skenario yang masih kurang jelas atau belum

dimengerti

2. Problem definition

Grup tutorial mendefinisikan problem dalam skenario menjadi satu atau lebih pertanyaan

 Menanyakan kepada anggota apakah ada problem yang sesuai

 Mengatur kontribusi bagi tiap-tiap anggota kelompok

 Memeriksa apakah sertiap anggota kelompok puas dengan problem yang telah didefinisikan

 Menyimpulkan dan menuju langkah selanjutnya

 Mencatata problem yang dimunculkan oleh setiap anggota kelompok

 Mempersilahkan sertiap anggota kelompok untuk aktif satu per satu  Meringkas kontribusi pendapat dari

tiap-tiap anggota kelompok  Memacu setiap anggota kelompok

untuk terlibat aktif

 Membuat ringkasan pada akhir langkah brainstorm

 Meyakinkan bahwa analisis kritis dari setiap hipotesis ditunda untuk

dikemukan dalam langkah 4

 Membuat catatan yang jelas dan rapi atas semua

 Meyakinkan bahwa semua poin dalam brainstorm didiskusikan  Meringkas kontribusi pendapat dari

tiap-tiap anggota kelompok

 Membuat catatan yang jelas dan rapi atas semua

(17)

13 hipotesis didiskusikan

secara mendalam dan dianalisis secara sistematis dan

menghubungkan satu sama lain

 Menanyakan pertanyaan-pertanyaam dan memacu untuk diskusi mendalam  Menyakinkan bahwa diskusi

kelompok tidak keluar dari topik permasalahan

 Menstimulasi anggota kelompok untuk menemukan hubungan antar permasalahan

 Menstimulasi setiap anggota

kelompok untuk berpartisipasi aktif

kelompok

 Membuat bagan atau skema hubungan antar permasalahan atau topik diskusi

5. Formulating learning issues

Membuat daftar materi yang dirasakan masih kurang

dipahami oleh kelompok dan menentukan isu pembelajaran pada topik sesuai skenario

 Menanyakan kepada anggota kelompok, isu pembelajaran yang perlu diformulasikan

 Mengatur kontribusi dari setiap anggota kelompok

 Meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok merasa puas dan setuju dengan isu pembelajaran yang dicatat  Menyakinkan apakah semua hal yang

masih meragukan atau terdapat perbedaan pendapat antar anggota sudah didefinisikan sebagai isu pembelajaran

Step Description Chair Scribe

7. Reporting

Hasil belajar mandiri dilaporkan dalam pertemuan ini dan menjawab isu pembelajaran dalam diskusi kelompok

 Menyiapkan struktur pelaporan hasil belajar mandiri

 Membuat daftar sumber belajar yang digunakan oleh anggota kelompok  Mengulang semua isu pembelajaran dan

menanyakan apakah hasil belajar

mandiri dari tiap-tiap anggota kelompok  Meringkas kontribusi jawaban yang

dikemukakan oleh setiap anggota kelompok

 Menanyakan kepada anggota kelompok dan memacu untuk mendiskusikan dengan mendalam

 Menstimulasi anggota kelompok untuk menemukan hubungan antar topik  Memacu semua anggota kelompok

untuk ikut berperan aktif dalam diskusi  Menyimpulkan diskusi dari setiap isu

pembelajaran dengan sebuah ringkasan

 Membuat catatan yang jelas dan rapi atas semua

kontribusi anggota kelompok

(18)

14

SKENARIO BLOK ELEKTIF

TERAPI KOMPLEMENTER

SKENARIO 1

Saat ini terdapat banyak penjual jamu tradisional di tempat sekitar tempat

kita. Penjual jamu tersebut menggunakan tanaman obat seperti curcuma (Curcuma domestica), jahe (Zingiber officinale), sambiloto (Andrographis paniculata), mengkudu (Morinda citrifolia Linn) dan lain-lain sebagai bahan mentahnya. Penduduk di daerah anda bertugas tersebut, sering menggunakan jamu tersebut

apabila mereka sakit. Pemeritah Daerah setempat meminta anda untuk membina

penjual jamu tersebut sesuai dengan prinsip kedokteran berbasis bukti (evidence based medicine).

(19)

15

SKENARIO 2

Tuan X, usia 65 tahun mempunyai riwayat infark miocard, selalu kontrol rutin ke dokter dan mendapatkan terapi aspirin 160 mg, yang diminum 2 kali sehari. Akhir-akhir ini, dia merasa mudah lupa setelah mengerjakan sesuatu. Dia melihat sebuah

iklan yang menawarkan produk yang dapat meningkatkan daya ingat, yaitu ginko biloba dan obat tersebut dijual bebas. Tuan x merasa malu dengan kondisinya yang sering lupa, sehingga, dia mulai mengkonsumsi produk herbal tersebut sejak 2

minggu yang lalu. Pagi ini, laki-laki tersebut merasa pusing dan muntah-muntah.

Keluarganya membawanya ke rumah sakit dan berdasarkan hasil pemeriksaan,

dokter menemukan bahwa terdapat kelemahan anggota gerak sisi kiri. Pada

pemeriksaan CT-scan terdapat gambaran intracerebral bleeding

(20)

16

SKENARIO 3

Seorang wanita usia 30 tahun, bekerja sebagai staf administrasi mengunjungi klinik

akupunktur di sebuah rumah sakit. Wanita tersebut mengeluh bahwa dia menderita

sakit kepala yang kambuh-kambuhan yang dideritanya sejak sebulan yang lalu.

Wanita tersebut mengeluhkan sakit kepala dirasakan di sisi kanan dan diikuti

dengan rasa tegang atau kaku pada bahu kanan. Keluhan ini dirasakan bertambah

apabila dia merasa lelah, sulit tidur dan saat marah atau emosi

(21)

17

SCENARIO 4

In English

A 40 years old man has a low back pain since 3 months ago. The pain is relieved by

massage, but it increases again if he only has a very limited time to take a rest. The pain doesn’t spread to the lower extremities. Voiding and defecation are in normal limit. The patient has become a bus driver since 10 years ago. The patient wants to

have an acupuncture treatment, yet he still doubts about the effectiveness of

(22)

24

PETUNJUK

(23)

25

PETUNJUK

SKILLS LAB AKUPUNKTUR MEDIK

(24)

26

(25)

27

(26)

28

(27)

29

(28)

30

(29)

31

(30)

32

(31)

33

9. Meridian Jue Yin Tangan Pericard

(32)

34

(33)

35

(34)

36

12. Meridian Jue Yin Kaki Hati

KEGIATAN SKILLS LAB AKUPUNKTUR

1. Meridian Tay Yin Tangan ParuMeridian Tay Yin Tangan Paru

LU 9 Taiyuan Jurang Dalam (Great Abyss)

Pada lekuk ujung radial lipat melintang kulit volar pergelangan tangan dan tepi radial dari arteri radialis. Tegak lurus 0,2-0,3 cun.

Batuk, asma, hemoptysis, palpitasi, nyeri dada, nyeri pergelangan tangan. 12. titik Shu meredian Paru.

13. Titik Yuan meredian Paru. 14. Titik dominan pembuluh darah.

(35)

37

LI 4 Hegu Kumpulan lembah (Adjoining valleys)

Diantara Os Metakarpalis I dan II, pertengahan tepi radial Os metakarpalis II. Tegak lurus 0,5-1 cun.

Gangguan daerah wajah,mulut dan tenggorokan; sakit kepala, mata merah, epstaksis, sakit gigi. Gangguan abdomen; sakit perut dan konstipasi. Gangguan gynaecological ; amenorea, partus lama.

15. titik Yuan meredian Usus Besar 16. kontraindikasi pada wanita hamil

LI 11 Quchi Kolam berliku (Curved Pond)

Siku fleksi, pada lekuk diujung radial lipat melintang kulit siku. Tegak lurus 1-1,5 cun.

Penyakit panas, hypertensi, sakit kepala, hemiplegi, pembengkakan pada lengan, pruritus, urtikaria, menstruasi tidak teratur, nyeri abdominal, muntah, sakit tenggorokan.

- titik He meredian Usus besar.

3. Meredian Yang Ming Kaki Lambung

ST 35 Dubi Hidung anak sapi (The calf’s nose)

Pada lekuk setinggi tepi kaudal os patella, lateral dari lig. Patella (lebih jelas bila sikap lutut fleksi). Miring ke medial 0,5 – 1 cun.

Nyeri sendi lutut, hipestesi pada ekstremitas inferior, gangguan motorik sendi lutut pada fleksi dan ekstensi

ST 36 Zusanli Tiga mil di tungkai (The three miles in the leg)

3 cun dibawah Dubi (ST 35), pada garis penghubung Dubi dan Jiexi (ST 41) 1 jari fibular dari Krista tibialis. Tegak lurus 0,5 – 1,5 cun.

Gangguan system pencernaan nyeri lambung, distensi abdominal, mual, muntah, diare, konstipasi, desentri. Gangguan sepanjang meridian : paralisa ekstremitas inferior. Hipertensi, insomnia, pusing, ikterus dan pengeluaran ASI. Titik He meridian lambung

ST 44 Neiting Halaman dalam (Inner courtyard)

0,5 cun proksimal dari web antara jari kaki ke-2 dan ke-3. Tegak lurus 0,3 – 0,5 cun.

Tonsilitis, sakit gigi bagian atas, nyeri lambung, dismenorea, insomnia, sakit tenggorokan, konstipasi.

Titik Ying meridian lambung

4. Meridian Tai Yin Kaki Limpa

SP 3 Taibai Maha putih ( extreme white )

Posterior dan proximal dari persendian metafarso-falangealis, pada batas warna kulit terang dan gelap.

Tegak lurus 0,3-0,5 cun

Nyeri lambung, distensi abdominal, konstipasi, muntah. - titik Shu meridian Limpa

- titik Yuan meridian Limpa.

(36)

38

3 cun (4 jari) proximal prominens maleolus medialis, tepat di tepi posterior os tibia.

Tegak lurus 0,5-1 cun

Distensi abdominal, diarea, menstruasi tidak teratur, lekorea, prolapse utery, persalinan yang sukar, impotensi, atropi otot, gangguan motorik, paralasia extremitas inferior, vertigo.

- titik pertemuan meridian Limpa, Hati dan Ginjal.

5. Meridian Shao Yin Tangan Jantung

HT 4 Lingdao Jalan spiritual (Spiritual path)

Sikap tangan supinasi, pada tepi radial tendon muskulus fleksor karpi ulnaris, 1,5 cun proximal dari lipat melintang pergelangan tangan.

Tegak lurus 0,2-0,5 cun

Nyeri kardiak, nyeri spasmodic dari siku dan lengan, kehilangan suara mendadak. - titik Jing meridian Jantung

HT 5 Tongli Menembus ke dalam (penetrating inside)

Pada sisi radial dari tendon M. fleksor karpi ulnaris, 1 cun proximal lipat melintang pergelangan tangan.

Tegak lurus 0,3-0,5 cun

Palpitasi, sakit tenggorokan, nyeri pada pergelangan tangan dan siku. - titik Luo meridian Jantung

HT 6 Yinxi Penimbunan Yin (Yin accumulation)

Antara tendon M fleksor karpi ulnaris dan tendon M fleksor digitorium sublimes. 0,5 cun proximal lipat melintang pergelangan tangan.

Tegak lurus 0,2-0,5 cun

Nyeri kardiak, hysteria, keringat malam, hemoptysis, epitaxis, kehilangan suara mendadak.

- titik Xi meridian Lambung

HT 7 Shenmen Pintu jiwa (Spirit’s door)

Pada lekuk siku ulnar lipat pergelangan tangan, pada tepi radial dari tendon M karpi ulnaris.

Tegak lurus 0,3-0,5 cun

Nyeri kardiak, palpitasi, hysteria, amnesia, insomnia, mania, epilepsy, dementia, nyeri di daerah hipokondrium, rasa panas pada telapak tangan.

- titik Shu meridian Jantung - titik Yuan meridian Jantung

5. MERIDIAN TAI YANG TANGAN USUS KECIL

7. MERIDIAN TAI YANG KAKI KANDUNG KEMIH

BL40 Weizhong Perintah menengah (commanding center)

Pada pertengahan lipat melintang kulit poplietus, ditengah-tengah tendon M Biceps femoris dan tendon semimbranosus

Tegak lurus 0,5-1 cun

Nyeri pinggang bawah, sciatica, nyeri abdominal, gangguan motorik sendi panggul, kontraktur dari tendo di fossa poplitea, atropi otot, nyeri hipoesthesia dan gangguan notorik dari extremitas inferior, hemiplegi.

- titik He dari kandung kemih

(37)

39

Pada tengah-tengah batas distal M gastroknemeus, pada garis penghubung pertengahan lipat popliteus Weizhong (BL40) dan tendon achiles.

Tegak lurus 0,5-1,5 cun

Nyeri pinggang bawah, spasme M gastroeknemius, hemorhoid, paralisa extremitas inferior, prolapsus rectum

13. Meridian Shao Yin Kaki Ginjal

Ki 3 Taixi Aliran yang besar (the greta stream)

Diantara tendon akhiles dan Maleolus internus, setinggi bagian promunens dari maleolus unternus.

Tegak lurus 0,3-1 cun

Sakit tenggorokan, sakit gigi, tuli, tinnitus, pusing, asma. Menstruasi tidak teratur, insomnia, emisi nocturnal, impotensia.

- titik Shu meridian Ginjal - titik Yuan

Ki 7 Fuliu Arus yang berbalik (the returning current)

2 cun proximal (Ki3), pada tepi ventral dari tendon akhiles. Tegak lurus 0,3-1 cun

Distensi abdominal, edema, borborygmus, impotensia, emissi seminal, panas, anhidrosis, keringat malam.

- titik Jing dari meridian Ginjal.

9. MERIDIAN JUE YIN TANGAN PERICARDIUM

PC 6 Neiguan Gerbang dalam (inner gate)

2 cun proximal lipat pergelangan tangan, antara tendon M palmaris longus dan tendon M fleksor karpi-radialis.

Tegak lurus ke Waiguan (TH5) 0,5-1 cun.

Nyeri kardiak, palpitasi, sesak dada, nyeri di daerah hipokondrium, sakit lambung, mual, muntah, cegukan, gangguan mental, epilepsy, insomnia, penyakit panas, nyeri dan kontraktur pada siku dan lengan.

- titik Luo meridian Pericardium - titik istimewa dari meridian Yin Wei

PC 7 Daling Kuburan besar (the big tomb)

Di tengah-tengah lipat pergelangan tangan, antara tendon M palamaris longus dan tendon M fleksor karpi-radialis.

Tegak lurus 0,3-0,8 cun

Nyeri kardiak, palpitasi, nyeri lambung, muntah, gangguan mental, epilepsy, sesak dada, nyeri di daerah hipokondrium, kejjang, insomnia.

- titik Shu meridian pericardium

10. Meridian Shao Yang Tangan San Jiao

TE 4 Yangchi Kolam Yang (Yang pond)

Pada lipat pergelangan tangan bagian dorsal, dalam sebuah lekukan ulnar dari tendon M ekstensor digitorum komunis.

Tegak lurus 0,3-0,5 cun

Nyeri lengan, bahu,dan pergelangan tangan. Ketulian dan haus karena diabetes militus.

- titik Yuan

(38)

40

2 cun proximal Yangchi (TE 4) antara Os radius dan Os ulna, pada sisi radial tendon M ekstensor digitorum komunis.

Tegak lurus 0,5-1 cun

Penyakit panas, nyeri kepala satu sisi, ketulian, tinnitus, nyeri hipokondrium, gangguan motorik dan nyeri sendi pada extremitas superior.

- titik Luo

- titik istimewa meridian Yang Wei

11. Meridian Shao Yang Kaki Kandung Empedu

GB34 Yanglingquan Mata air di bukit Yang (The spring in the Yang mound)

Dalam sebuah lekukan ventrodistal dari caput fibula. Tegak lurus 0,8-1,5 cun. Hemiplegi, kelemahan, hipoestesi dan nyeri ekstremitas hipochondrium, pembengkakan dan nyeri lutut, nyeri hipocchondrium, rasa pahit di mulut, muntah, ikterus, kejang pada anak, nyeri lambung

GB39 Xuaanzhong Lonceng gantung (Suspended bell)

Tendon peroneus longus dan brevis, 3 cun proksimal maleolus eksternus, antara margo ventralis os fibula. Tegak lurus o,5-1 cun. Apoplexi, hemiplegi, nyeri leher, distensi abdominal, nyeri didaerah hipochondrium, atropi otot ekstremitas inferior, nyeri spastik dari kaki. Titik Dominan sumsum tulang

12. Meridian Jue Yin Kaki Hati

LR3 Taichong Serangan besar (big rush). Pada lekuk distal dari pertemuan basis Os metatarsal I dan II. Tegak lurus 0, 5 cun. Sakit kepala, pening, vertigo, hipertensi , insomnia, nyeri di daerah hipokondrium, kolik, biller, perdarahan uterus, retensio urine, kejang, schizoprenia. Titik Shu meridian hati dan titik Yuan meriadian hati.

MERIDIAN DU

GV 20 Baihui Ratusan Pertemuan (Hundred Meeting)

Pertemuan antara garis sagitalis medialis dengan garis yang menghubungkan kedua ujung kranial daun telinga

Miring ke belakang 0,3 – 0,5 cun

Sakit kepala, vertigo, tinitus, obstruksi hidung, koma, gangguan jiwa

GV 26 Renchong Selokan air / Pusat manusia (Water Ditch/central part of man)

Pada garis sagitalis medialis, pada sulkus nasolabialis medialis, pada 1/3 kranial jarak hidung dengan tepi bibir atas

Miring ke atas 0,2 – 0,3 cun

Shock, kolaps, sengatan matahari, koma, kejang pada anak

MERIDIAN REN

CV 12 Zhongwan Perut bagian tengah (Middle stomach)

Pada garis sagitalis medialis, 4 cun kranial umbilicus Tegak lurus 0,8 – 1,2 cun

(39)

41

CV 13 Shangwan Perut bagian atas (Upper stomach)

Pada garis sagitalis medialis, 5 cun kranial umbilikus Tegak lurus 0,8 – 1,2 cun

Nyeri lambung, distensi abdominal, mual, muntah

TITIK EKSTRA

EX HN 1 Sishenchong Empat titik yang terletak di verteks, 1 cun anterior, posterior dan lateral dari titik GV 20 (Baihui)

0,5 – 1 cun

Terapi utama : penenang

Indikasi : gangguan kepala, mental, insomnia, epilepsi, daya ingat, vertigo

FROZEN SHOULDER : Titik yang bisa dipilih :

GB 21 LI 15 LI 14

LI 11 SJ 14 SI 9

LI 4 ST 38 ST 36

GB 34

LOW BACK PAIN Titik yang bisa dipilih

BL 23 KI 3 BL 54

BL 58 BL 65 Du 26

TENSION HEADACHE Titik yang bisa dipilih

GB 20 GB 21 LR 3

LI 4 Yintang Taiyang

Bahui (bila nyeri di vertex)

MIGRAIN

Titik yang bisa dipilih Taiyang

GB 20 (Fengchi) LI 4 (Hegu)

TENNIS ELBOW Titik yang bisa dipilih

LI 11 (Quchi) LI 12 (Zhouliou)

GB 34 (yanglingquan) Ashi Point

NYERI PERGELANGAN TANGAN Titik yang bisa dipilih

LI 10 (shousanli) PC 5 (neiguan) Baxie

OA GENU

Titik yang bisa dipilih

ST 35 SP 9

LI 4 LR 3

(40)

42 Titik yang bisa dipilih

SI 3 (houxi) SI 7 (zhizheng) SJ 5 (waiguan)

GB 20 (Fengchi) BL 10 (Tianshu) Du 14 (Dazhui)

(41)

18

PETUNJUK

(42)

19

SEDIAAN HERBAL

Yang dimaksud sediaan herbal adalah sediaan obat tradisional yang dibuat dengan cara sederhana seperti infus, dekok dsb yang berasal dari simplisia. Sedangkan simplisia adalah bahan alamiah berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami pengolahan atau mengalami pengolahan secara sederhana serta belum merupakan zat murni, kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan.

Sejalan dengan kemajuan Iptek kefarmasian, saat ini sediaan herbal yang ada di pasaran tidak hanya berupa simplisia atau campuran simplisia, tetapi juga berupa hasil ekstraksi (disebut ekstrak) dan telah dilakukan standarisasi.

A. SIMPLISIA

Simplisia tumbuhan obat merupakan bahan baku proses pembuatan ekstrak baik sebagai bahan obat dan produk. Simplisia sebagai produk hasil pertanian atau pengumpulan tumbuhan liar mempunyai kandungan kimia yang belum tentu selalu ajeg (konstan) karena adanya variable bibit, tempat tumbuh, iklim, kondisi (umur dan cara) panen, serta proses pasca panen dan preparasi akhir.

Simplisia sebagai bahan kefarmasian harus memenuhi parameter mutu umum

suatu bahan (material) yaitu kebenaran jenis (identifikasi), kemurnian (bebas dari kontaminasi kimia dan biologi) serta aturan penstabilan (wadah, penyimpanan dan transportasi). Simplisia diupayakan memenuhi 3 paradigma seperti produk kefarmasian lainnya yaitu Quality-Safety-Efficacy (mutu-aman-manfaat).

(43)

20

B. EKSTRAK

Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan masa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga mamenuhi baku yang telah ditetapkan.

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair. Simplisia yang diekstraksi mengandung senyawa aktif yang dapat larut dan senyawa yang tidak dapat larut seperti serat,karbohidrat,protein dan lain-lain. Dengan diketahuinya senyawa aktif yang dikandung simplisia akan mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang

tepat.

PROSES PEMBUATAN EKSTRAK

1. Pembuatan serbuk simplisia

Proses awal pembuatan ekstrak adalah tahapan pembuatan serbuk simplisia kering (penyerbukan).

2. Cairan pelarut

Cairan pelarut dipilih yang baik (optimal) untuk senyawa kandungan yang berkhasiat atau yang aktif. Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada pemilihan cairan penyari :

a. selektifitasnya

b. kemudahan bekerja dan proses dengan cairan tersebut c. ekonomis

d. ramah lingkungan e. keamanannya. 3. Separasi dan pemurnian

Tujuan tahap ini adalah menghilangkan/memisahkan senyawa yang tidak dikehendaki semaksimal mungkin tanpa berpengaruh pada senyawa aktifnya.

(44)

21 5. Pengeringan ekstrak

6. Rendemen

Adalah perbandingan antara ekstrak yang diperoleh dengan simplisia awal.

METODE EKSTRAKSI

A. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut

1. Cara Dingin 1.1. Maserasi

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar.

1.2. Perkolasi

Adalah Ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak).

2. Cara Panas 2.1. Refluks

Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna.

2.2. Soxhlet

Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.

2.3. Digesti

Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada

temperatur yang lebih tinggi dari suhu ruangan, umumnya 40-50 0C.

(45)

22 Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air , selama waktu tertentu (15-20 menit).

2.5. Dekok

Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama (>= 30 menit) dan temperatur sampai titik didih air.

B. Destilasi uap

Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandungan menguap (minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia) dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran.

C. Cara ekstraksi lain

1. Ekstraksi berkesinambungan 2. Superkritikal karbondioksida 3. Ekstraksi Ultrasonik

4. Ekstraksi energi listrik

Praktikum Herbal terdiri dari 2 bagian yaitu :

1. Pengenalan herbal, sediaan herbal dan pembuatan sediaan herbal 2. Kunjungan ke Industri Herbal

Praktikum I

Tujuan : mahasiswa mampu menyebutkan beberapa tanaman obat, bagian-bagian tanaman yang mempunyai efek farmakologi

Alat dan bahan :

a. Berbagai bagian tanaman obat b. Berbagai simplisia

Jalannya praktikum:

(46)

23

Praktikum II

Tujuan : mahasiswa mengenal berbagai metode pembuatan sediaan herbal dan berbagai sediaan herbal yang telah disediakan (jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka).

Alat dan bahan :

a. Alat-alat ekstraksi b. Serbuk simplisia c. Etanol 96 % d. Ekstrak

e. Berbagai sediaan herbal (jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka). Jalannya Praktikum :

Mahasiswa melihat demonstrasi proses penyarian tanaman obat dan mengamati berbagai sediaan herbal (jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka).

Praktikum III

Tujuan : mahasiswa dapat melihat dan mempelajari proses pembuatan sediaan herbal di industri obat tradisional

Referensi

Dokumen terkait

2016 di Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta, ada hubungan antara kondisi fisik lingkungan jenis lantai, jendela kamar tidur, dan pencahayaan alamiah dengan kejadian tuberkulosis

Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada tanggal 21 November 2016 oleh peneliti di Rumah Sakit Jiwa Arif Zainudin Surakarta perawat di ruang akut yang berjumlah 5

Novel menurut penulis adalah suatu karya yang diciptakan melalui pengalaman pribadi dalam kehidupan manusia yang dituangkan ke dalam tulisan kemudian diolah sedemikian rupa

(i).. Untuk membuat penerapannya mudah, tabel-tabel fungsi biasanya menyerta- kan beda-beda kedua yang diperlukan.. Algoritma Polinom Beda terbagi Newton.. Buat tabel beda terbagi

Dari hasil capaian tujuan, apabila dirata-rata dari 16 tujuan, maka nilainya adalah 114,04%, dengan nilai terendah 92,48% yaitu tujuan “menempatkan optimalisasi pemanfaatan aset atau

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan persamaan product moment didapat nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,74. Signifikansi perbedaan hasil belajar

14 Starblue Merupakan tipe kenari warna hasil persilangan kenari coklat hitam dengan kenari merah yang menghasilkan warna bulu menjadi biru keabuan dan memiliki

tawakkal (menyerahkan diri kepada Allah Swt sepenuhnya) dan tingkat ridha akan mudah dicapai. Tingkatan-tingkatan ini adalah jalan perantara kepada kelezatan dan