Buku Panduan
Blok Elektif
Terapi Komplementer
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Buku Panduan
Blok Elektif
Terapi Komplementer
Penanggung Jawab Blok
Dr. dr. Titiek Hidayati M. Kes.
Tim Penyusun
dr. Ekorini Listiowati, MMR
DR. dr. Sagiran, Sp. B.,M. Kes
Dr. dr. Titiek Hidayati, M. Kes
dr. Pudjiatun, Sp. RM
Sri Tasminatun, S. Si., Apt, M. Sc.
Dra. Lilis Suryani, M. Kes
Dra. Yuningtyaswari, M. Kes
Departemen Yang Terlibat
Farmakologi
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Mikrobiologi
Histologi
PSKI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
1
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ...
Daftar Isi ... 1
Gambaran Isi Blok ... 2
Topic Tree ... 3
Rencana Proses Pembelajaran ... 4
Panduan Tutorial ... 10
Skenario ... 14
Petunjuk Praktikum ... 18
2
GAMBARAN ISI
BLOK ELEKTIF TERAPI KOMPLEMENTER
Blok elektif adalah blok kedua tahun keempat pada kurikulum Problem Based Learning Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Salah satu pilihan di dalam
Blok Elektif ini adalah Terapi Kompelemter. Blok Elektif Terapi Komplementer
akan berjalan selama 5 minggu. Terdapat 4 skenario yang harus didiskusikan
oleh mahasiswa dalam 4 minggu. Setiap skenario didiskusikan dalam 2 kali
pertemuan. Blok Elektif Terapi Komplementer ini terdiri dari 2 skenario tentang
3
Complementary Therapy
Herbal Medicine Acupunture
Recognizing the Making of Herbal Medicine Material Economical Aspect of
Herbal Medicine Clinical test of Herbal
Medicine
Pre Clinical test Of Herbal Medicine Safety Test Contamination
Aspect Morphological Characteristics
& Medical Plants Phisiology The Function of Active
Composounds in Medical Plants
Concept & Herbal Medicine Development
Introduction to Medical Plants Simplise & Herbal
The Intervaction of Herbal & Herbal, Food& Other Medicine
The Use of Herbal Medicine in the case of promoting, preventing &
curating
Introduction to Acunpunture The History of
Acupunture The Benefit of
Acupunture Yin-Yang Philosophy
Acupoints Meridian
Neuro Acupunture: Basic Concepts : Brain Organ
Acupunture Acupunture in a
4
RENCANA PROSES BELAJAR MENGAJAR
KOMPETENSI BLOK
Di akhir Blok Elektif Terapi Komplementer ini, mahasiswa harus dapat :
1. Menjelaskan dan menganalisis penggunaan herbal medicine
2. Menjelaskan dan menganalisis penggunaan terapi akupunktur
A. Karakteristik Mahasiswa
Blok Terapi Komplementer adalah Blok Elektif bagi mahasiswa tahun keempat pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
B. Tujuan Pembelajaran
Di akhir Blok Elektif Terapi Komplementer ini, mahasiswa harus dapat :
1. Menjelaskan dan menganalisis penggunaan herbal medicine
2. Menjelaskan dan menganalisis penggunaan terapi akupunktur
C. Pra-syarat Ujian
Blok Elektif Terapi Komplementer adalah blok keduapuluh di Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang konsep dasar tentang herbal medicine dan terapi akupunktur.
Aktivitas pembelajaran wajib diikuti oleh mahasiswa sebagai pra syarat mengikuti ujian akhir blok, di mana minimal kehadiran mahasiswa dalam aktivitas pembelajaran adalah sebagai berikut :
5
D. Aktivitas Pembelajaran
Minggu 1 :
Topik Aktivitas Departemen Waktu
Pengantar Blok Kuliah Penanggungjawab
Blok
1
Konsep Herbal Medicine dan Perkembangannya
Kuliah Farmakologi 2
Karakteristik morfologi dan fisiologi Tanaman Obat
Kuliah Biologi - Histologi 2
Fungsi Senyawa Aktif Tanaman Obat
Kuliah Farmakologi 2
Aspek Kontaminasi (mikrobiologi, logam dll) dari Herbal Medicine
Kuliah Mikrobiologi 1
Tibb Nabawi Kuliah PSKI 1
Jenis Terapi Komplementer dan
Posisinya dalam Conventional Medicine
Kuliah Ilmu Kesehatan
Masyarakat
1
Pengenalan Tanaman Obat, Simplisia dan Bahan Herbal Medicine
Praktikum Farmakologi 2,5
Pengenalan Herbal Medicine Tutorial Tim Tutorial 2 x 2
Minggu 2 :
Topik Aktivitas Departemen Waktu
Safety Test (Kontaminasi dan toksikologi dari herbal medicine)
Kuliah Farmakologi 1
Pre clinical test dan
Clinical test herbal medicine
Kuliah Farmakologi 1
Interaksi antara herbal medicine, makanan dan obat-obatan
Kuliah Farmakologi 1
6 kasus promotif, preventif dan
kuratif
Aspek ekonomi dari herbal medicine
Kuliah Farmakologi 1
Gender Kuliah PSKI 1
Pengenalan pembuatan sediaan herbal medicine (infusa, ekstrak instan, dll)
Praktikum Farmakologi 2,5
Interaksi antara herbal dan herbal, makanan dan obat-obatan lainnya
Tutorial Tim Tutorial 2 x 2
Minggu 3 :
Topik Aktivitas Departemen Waktu
Pengenalan Akupunktur Kuliah IKM 1
Sejarah, aspek legal dan keuntungan terapi akupunktur. Filosofi Yin – Yang
Kuliah IKM 1
Titik-titik penting dalam akupunktur
Kuliah IKM 4
Neuro akupunktur : Otak – Organ dan akupunktur
Safety acupuncture
Kuliah IKM 2
Hipotesis terapi akupunktur : Penyakit – Terapi – Mekanisme
Kuliah IKM 2
Penggunaan terapi akupunktur (Evidence based medicine)
Kuliah IKM 2
Pengenalan titik-titik akupunktur 1 Skills Lab IKM 2
Terapi akupunktur pada nyeri bahu Tutorial Tim Tutorial 2 x 2
Minggu 4 :
Topik Aktivitas Departemen Waktu
Penggunaan akupunktur dalam kasus anestesi
Kuliah IKM 1
7 Pengenalan titik-titik akupunktur 1 Skills Lab IKM 2
Efektivitas terapi akupunktur (evidence based medicine)
Tutorial Tim Tutorial 2
Kunjungan ke industri jamu tradisional
Kunjungan Lapangan
Farmakologi 3
Minggu 5 :
Topik Aktivitas Departemen Waktu
Ujian skills lab OSCE
Ujian Praktikum Responsi
Ujian akhir blok MCQ
E. Fasilitas Pembelajaran
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan menyediakan beberapa fasilitas pembelajaran untuk membantu mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Fasilitas pembelajaran yang disediakan adalah :
a. 3 Amphitheatre untuk kegiatan perkuliahan, yang dilengkapi dengan computer/notebook & LCD projector, audio recorder, dan internet
b. 15 ruang tutorial untuk kegiatan diskusi kelompok kecil dengan kapasitas 12 – 15 mahasiswa per ruangan, yang dilengkapi dengan TV, DVD media player, CCTV, dan internet
c. 2 ruang skills lab d. 6 ruang laboratorium e. 1 perpustakaan fakultas
f. 1 laboratorium informatika dan multimedia g. hot-spot area
F. Penilaian
8 50% nilai MCQ
30 % nilai Tutorial
20 % nilai OSCE dan Praktikum.
Mahasiswa akan dinyatakan lulus blok, apabila memenuhi kriteria di bawah ini :
Nilai minimal MCQ adalah 60 Nilai minimal OSCE adalah 60
Nilai minimal dari skor akhir blok adalah 60
G. Sumber Pustaka
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional, DitWas. Obat Tradisional, DirJen POM, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2. Kelompok Kerja Ilmiah, 1991, Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka, Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik, Kelompok Kerja Ilmiah, Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica, Jakarta.
3. Ritsschel, W. A. 1974, Laboratory Manual of Biopharmaceutics and Pharmacokinetiscs, Drug Intelegence Publications Inc. Cincinati.
4. Snell, K. and Mullock, B. (Editors), 11987, Biochemical Toxicology, a practical approach, IRL Press Limited, Oxford.
5. Sudarsono,Gunawan,D.,Wahyuono,S., Donatus,IA.,Purnomo, 2002, Buku tumbuhan Obat II, Hasil Penelitian,Sifat-sifat dan Penggunaan, PSOT-UGM Yogyakarta
6. Timbrell, J. A., 1985, Principle of Biochemical Toxicology, Taylor and Francis LTD, London.
7. US Food and Drug Administration Bureau of Food, 1982, Toxicological Principle for the Safety Assesment of Direct Food Additives and Color Aditives Used in Food,
FDA-USA.
8. Saputra K, 2003, Akupunktur Indonesia, Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupunktur, Surabaya.
9 10. Saputra K, 2000, Akupunktur Dalam Pendekatan Ilmu Kedokteran, Airlangga Press,
Surabaya.
11. Wahyuono,S. 2001. Kajian Farmakologi dan kimiawi disampaikan pada pelatihan Pengembangan Obat Tradisional melalui Kajian Etnobotani dan Budaya Lokal, PPOT-UMY Yogyakarta.
12. Jacob,T.,2001. Antropologi Pengobatan dan Pengobatan Integratif, disampaikan pada pelatihan Pengembangan Obat Tradisional melalui Kajian Etnobotani dan Budaya Lokal, PPOT-UMY Yogyakarta
13. Nurfina,A.N.,2003. Tanaman Obat sebagai penuntun penemuan obat dam sumber pendapatan di perguruan tinggi disampaikan pada Pidato Pengukuhan Guru Besar,
Universitas Negeri Yogyakarta
14. Neuro-Acupuncture Scientific Evidence of Acupuncture Revealed, Z. H. Cho, E. K. Wong, J. H. Fallon, Los Angeles, 2001J. H. Fallon, Los Angeles, 2001
15. Ditjen POM, 2000. Acuan sediaan Herbal, Dep Kes RI, Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta
H. Expert
10
PANDUAN TUTORIAL
BLOK ELEKTIF
11
PANDUAN TUTORIAL SEVEN JUMPS
Proses tutorial dalam Problem Based Learning (PBL) akan menggunakan tujuh langkah (seven jumps) sebagai panduan bagi tutor dan mahasiswa untuk mendiskusikan kasus/problem dari skenario. Tujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Clarifying unfamiliar terms 2. Problem definitions
3. Brainstorm
4. Analyzing the problem 5. Formulating learning issues 6. Self study
7. Reporting
1. Clarifying unfamiliar terms
Istilah-istilah dan konsep dalam skenario yang belum jelas, diklarifikasi, sehingga setiap anggota tutorial mempunyai pemahaman yang sama atas istilah dan konsep yang didiskusikan.
2. Problem definitions
Problem yang terdapat di dalam skenario didifinsikan menjadi satu atau lebih pertanyaan. Kelompok tutorial menyetujui bersama fenomena yang perlu dijelaskan sesuai dengan skenario yang dihadapi.
3. Brainstorm
Setiap anggota kelompok tutorial secara aktif mengemukakan pengetahuan awalnya tentang problem yang telah didefinisikan. Dalam proses ini akan muncul beberapa penjelasan singkat dan hipotesis yang mungkin. Semua pendapat anggota kelompok dikumpulkan tanpa melakukan analisis kritis atas hipotesis yang diajukan.
4. Analyzing the problem
Penjelasan singkat dan hipotesis yang terkumpul dalam langkah 3 didiskusikan secara mendalam dan dibuat dalam bentuk analisis yang tersistematika.
5. Formulating learning issues
Adanya keraguan, kekurangjelasan atau perbedaan pendapat pada langkah 4, diformulasikan dalam bentuk tujuan belajar yang menjadi dasar bagi anggota kelompok tutorial untuk belajar mandiri. Atau dengan kata lain, anggota kelompok mengumpulkan materi apa yang masih menjadi kelemahan dan isu-isu yang perlu dipelajari kelompoknya.
6. Self study
12
7. Reporting
Setelah laporan hasil belajar dari masing-masing anggota kelompok tutorial, mahasiswa mendiskusikan isu-isu pembelajaran berdasarkan sumber belajar yang telah dipelajari sebelumnya. Anggota kelompok tutorial melakukan sintesis apa yang mereka dapatkan dari berbagai sumber belajar.
Langkah 1 sampai dengan 5 dilaksanakan pada pertemuan pertama, setelah itu, mahasiswa melakukan belajar mandiri untuk mendapatkan jawaban atas isu pembelajaran yang telah disusun bersama. Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua.
Gambaran aktivitas mahasiswa dalam tutorial
Pertemuan Pertama
Langkah Deskripsi Ketua Sekretaris
1. Clarifying unfamiliar terms
Melakukan klarifikasi atas istilah yang belum jelas yang terdapat dalam skenario
Mengajak anggota kelompok tutorial untuk membaca skenario
Memeriksa apakah semua anggota kelompok tutorial sudah membaca skenario
Memeriksa apakah ada istilah dalam skenario yang belum dimengerti Menyimpulkan dan melangkah ke
langkah selanjutnya
Membagi whiteboard menjadi tiga bagian Mencatat istilah
dalam skenario yang masih kurang jelas atau belum
dimengerti
2. Problem definition
Grup tutorial mendefinisikan problem dalam skenario menjadi satu atau lebih pertanyaan
Menanyakan kepada anggota apakah ada problem yang sesuai
Mengatur kontribusi bagi tiap-tiap anggota kelompok
Memeriksa apakah sertiap anggota kelompok puas dengan problem yang telah didefinisikan
Menyimpulkan dan menuju langkah selanjutnya
Mencatata problem yang dimunculkan oleh setiap anggota kelompok
Mempersilahkan sertiap anggota kelompok untuk aktif satu per satu Meringkas kontribusi pendapat dari
tiap-tiap anggota kelompok Memacu setiap anggota kelompok
untuk terlibat aktif
Membuat ringkasan pada akhir langkah brainstorm
Meyakinkan bahwa analisis kritis dari setiap hipotesis ditunda untuk
dikemukan dalam langkah 4
Membuat catatan yang jelas dan rapi atas semua
Meyakinkan bahwa semua poin dalam brainstorm didiskusikan Meringkas kontribusi pendapat dari
tiap-tiap anggota kelompok
Membuat catatan yang jelas dan rapi atas semua
13 hipotesis didiskusikan
secara mendalam dan dianalisis secara sistematis dan
menghubungkan satu sama lain
Menanyakan pertanyaan-pertanyaam dan memacu untuk diskusi mendalam Menyakinkan bahwa diskusi
kelompok tidak keluar dari topik permasalahan
Menstimulasi anggota kelompok untuk menemukan hubungan antar permasalahan
Menstimulasi setiap anggota
kelompok untuk berpartisipasi aktif
kelompok
Membuat bagan atau skema hubungan antar permasalahan atau topik diskusi
5. Formulating learning issues
Membuat daftar materi yang dirasakan masih kurang
dipahami oleh kelompok dan menentukan isu pembelajaran pada topik sesuai skenario
Menanyakan kepada anggota kelompok, isu pembelajaran yang perlu diformulasikan
Mengatur kontribusi dari setiap anggota kelompok
Meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok merasa puas dan setuju dengan isu pembelajaran yang dicatat Menyakinkan apakah semua hal yang
masih meragukan atau terdapat perbedaan pendapat antar anggota sudah didefinisikan sebagai isu pembelajaran
Step Description Chair Scribe
7. Reporting
Hasil belajar mandiri dilaporkan dalam pertemuan ini dan menjawab isu pembelajaran dalam diskusi kelompok
Menyiapkan struktur pelaporan hasil belajar mandiri
Membuat daftar sumber belajar yang digunakan oleh anggota kelompok Mengulang semua isu pembelajaran dan
menanyakan apakah hasil belajar
mandiri dari tiap-tiap anggota kelompok Meringkas kontribusi jawaban yang
dikemukakan oleh setiap anggota kelompok
Menanyakan kepada anggota kelompok dan memacu untuk mendiskusikan dengan mendalam
Menstimulasi anggota kelompok untuk menemukan hubungan antar topik Memacu semua anggota kelompok
untuk ikut berperan aktif dalam diskusi Menyimpulkan diskusi dari setiap isu
pembelajaran dengan sebuah ringkasan
Membuat catatan yang jelas dan rapi atas semua
kontribusi anggota kelompok
14
SKENARIO BLOK ELEKTIF
TERAPI KOMPLEMENTER
SKENARIO 1
Saat ini terdapat banyak penjual jamu tradisional di tempat sekitar tempat
kita. Penjual jamu tersebut menggunakan tanaman obat seperti curcuma (Curcuma domestica), jahe (Zingiber officinale), sambiloto (Andrographis paniculata), mengkudu (Morinda citrifolia Linn) dan lain-lain sebagai bahan mentahnya. Penduduk di daerah anda bertugas tersebut, sering menggunakan jamu tersebut
apabila mereka sakit. Pemeritah Daerah setempat meminta anda untuk membina
penjual jamu tersebut sesuai dengan prinsip kedokteran berbasis bukti (evidence based medicine).
15
SKENARIO 2
Tuan X, usia 65 tahun mempunyai riwayat infark miocard, selalu kontrol rutin ke dokter dan mendapatkan terapi aspirin 160 mg, yang diminum 2 kali sehari. Akhir-akhir ini, dia merasa mudah lupa setelah mengerjakan sesuatu. Dia melihat sebuah
iklan yang menawarkan produk yang dapat meningkatkan daya ingat, yaitu ginko biloba dan obat tersebut dijual bebas. Tuan x merasa malu dengan kondisinya yang sering lupa, sehingga, dia mulai mengkonsumsi produk herbal tersebut sejak 2
minggu yang lalu. Pagi ini, laki-laki tersebut merasa pusing dan muntah-muntah.
Keluarganya membawanya ke rumah sakit dan berdasarkan hasil pemeriksaan,
dokter menemukan bahwa terdapat kelemahan anggota gerak sisi kiri. Pada
pemeriksaan CT-scan terdapat gambaran intracerebral bleeding
16
SKENARIO 3
Seorang wanita usia 30 tahun, bekerja sebagai staf administrasi mengunjungi klinik
akupunktur di sebuah rumah sakit. Wanita tersebut mengeluh bahwa dia menderita
sakit kepala yang kambuh-kambuhan yang dideritanya sejak sebulan yang lalu.
Wanita tersebut mengeluhkan sakit kepala dirasakan di sisi kanan dan diikuti
dengan rasa tegang atau kaku pada bahu kanan. Keluhan ini dirasakan bertambah
apabila dia merasa lelah, sulit tidur dan saat marah atau emosi
17
SCENARIO 4
In English
A 40 years old man has a low back pain since 3 months ago. The pain is relieved by
massage, but it increases again if he only has a very limited time to take a rest. The pain doesn’t spread to the lower extremities. Voiding and defecation are in normal limit. The patient has become a bus driver since 10 years ago. The patient wants to
have an acupuncture treatment, yet he still doubts about the effectiveness of
24
PETUNJUK
25
PETUNJUK
SKILLS LAB AKUPUNKTUR MEDIK
26
27
28
29
30
31
32
33
9. Meridian Jue Yin Tangan Pericard
34
35
36
12. Meridian Jue Yin Kaki Hati
KEGIATAN SKILLS LAB AKUPUNKTUR
1. Meridian Tay Yin Tangan ParuMeridian Tay Yin Tangan Paru
LU 9 Taiyuan Jurang Dalam (Great Abyss)
Pada lekuk ujung radial lipat melintang kulit volar pergelangan tangan dan tepi radial dari arteri radialis. Tegak lurus 0,2-0,3 cun.
Batuk, asma, hemoptysis, palpitasi, nyeri dada, nyeri pergelangan tangan. 12. titik Shu meredian Paru.
13. Titik Yuan meredian Paru. 14. Titik dominan pembuluh darah.
37
LI 4 Hegu Kumpulan lembah (Adjoining valleys)
Diantara Os Metakarpalis I dan II, pertengahan tepi radial Os metakarpalis II. Tegak lurus 0,5-1 cun.
Gangguan daerah wajah,mulut dan tenggorokan; sakit kepala, mata merah, epstaksis, sakit gigi. Gangguan abdomen; sakit perut dan konstipasi. Gangguan gynaecological ; amenorea, partus lama.
15. titik Yuan meredian Usus Besar 16. kontraindikasi pada wanita hamil
LI 11 Quchi Kolam berliku (Curved Pond)
Siku fleksi, pada lekuk diujung radial lipat melintang kulit siku. Tegak lurus 1-1,5 cun.
Penyakit panas, hypertensi, sakit kepala, hemiplegi, pembengkakan pada lengan, pruritus, urtikaria, menstruasi tidak teratur, nyeri abdominal, muntah, sakit tenggorokan.
- titik He meredian Usus besar.
3. Meredian Yang Ming Kaki Lambung
ST 35 Dubi Hidung anak sapi (The calf’s nose)
Pada lekuk setinggi tepi kaudal os patella, lateral dari lig. Patella (lebih jelas bila sikap lutut fleksi). Miring ke medial 0,5 – 1 cun.
Nyeri sendi lutut, hipestesi pada ekstremitas inferior, gangguan motorik sendi lutut pada fleksi dan ekstensi
ST 36 Zusanli Tiga mil di tungkai (The three miles in the leg)
3 cun dibawah Dubi (ST 35), pada garis penghubung Dubi dan Jiexi (ST 41) 1 jari fibular dari Krista tibialis. Tegak lurus 0,5 – 1,5 cun.
Gangguan system pencernaan nyeri lambung, distensi abdominal, mual, muntah, diare, konstipasi, desentri. Gangguan sepanjang meridian : paralisa ekstremitas inferior. Hipertensi, insomnia, pusing, ikterus dan pengeluaran ASI. Titik He meridian lambung
ST 44 Neiting Halaman dalam (Inner courtyard)
0,5 cun proksimal dari web antara jari kaki ke-2 dan ke-3. Tegak lurus 0,3 – 0,5 cun.
Tonsilitis, sakit gigi bagian atas, nyeri lambung, dismenorea, insomnia, sakit tenggorokan, konstipasi.
Titik Ying meridian lambung
4. Meridian Tai Yin Kaki Limpa
SP 3 Taibai Maha putih ( extreme white )
Posterior dan proximal dari persendian metafarso-falangealis, pada batas warna kulit terang dan gelap.
Tegak lurus 0,3-0,5 cun
Nyeri lambung, distensi abdominal, konstipasi, muntah. - titik Shu meridian Limpa
- titik Yuan meridian Limpa.
38
3 cun (4 jari) proximal prominens maleolus medialis, tepat di tepi posterior os tibia.
Tegak lurus 0,5-1 cun
Distensi abdominal, diarea, menstruasi tidak teratur, lekorea, prolapse utery, persalinan yang sukar, impotensi, atropi otot, gangguan motorik, paralasia extremitas inferior, vertigo.
- titik pertemuan meridian Limpa, Hati dan Ginjal.
5. Meridian Shao Yin Tangan Jantung
HT 4 Lingdao Jalan spiritual (Spiritual path)
Sikap tangan supinasi, pada tepi radial tendon muskulus fleksor karpi ulnaris, 1,5 cun proximal dari lipat melintang pergelangan tangan.
Tegak lurus 0,2-0,5 cun
Nyeri kardiak, nyeri spasmodic dari siku dan lengan, kehilangan suara mendadak. - titik Jing meridian Jantung
HT 5 Tongli Menembus ke dalam (penetrating inside)
Pada sisi radial dari tendon M. fleksor karpi ulnaris, 1 cun proximal lipat melintang pergelangan tangan.
Tegak lurus 0,3-0,5 cun
Palpitasi, sakit tenggorokan, nyeri pada pergelangan tangan dan siku. - titik Luo meridian Jantung
HT 6 Yinxi Penimbunan Yin (Yin accumulation)
Antara tendon M fleksor karpi ulnaris dan tendon M fleksor digitorium sublimes. 0,5 cun proximal lipat melintang pergelangan tangan.
Tegak lurus 0,2-0,5 cun
Nyeri kardiak, hysteria, keringat malam, hemoptysis, epitaxis, kehilangan suara mendadak.
- titik Xi meridian Lambung
HT 7 Shenmen Pintu jiwa (Spirit’s door)
Pada lekuk siku ulnar lipat pergelangan tangan, pada tepi radial dari tendon M karpi ulnaris.
Tegak lurus 0,3-0,5 cun
Nyeri kardiak, palpitasi, hysteria, amnesia, insomnia, mania, epilepsy, dementia, nyeri di daerah hipokondrium, rasa panas pada telapak tangan.
- titik Shu meridian Jantung - titik Yuan meridian Jantung
5. MERIDIAN TAI YANG TANGAN USUS KECIL
7. MERIDIAN TAI YANG KAKI KANDUNG KEMIH
BL40 Weizhong Perintah menengah (commanding center)
Pada pertengahan lipat melintang kulit poplietus, ditengah-tengah tendon M Biceps femoris dan tendon semimbranosus
Tegak lurus 0,5-1 cun
Nyeri pinggang bawah, sciatica, nyeri abdominal, gangguan motorik sendi panggul, kontraktur dari tendo di fossa poplitea, atropi otot, nyeri hipoesthesia dan gangguan notorik dari extremitas inferior, hemiplegi.
- titik He dari kandung kemih
39
Pada tengah-tengah batas distal M gastroknemeus, pada garis penghubung pertengahan lipat popliteus Weizhong (BL40) dan tendon achiles.
Tegak lurus 0,5-1,5 cun
Nyeri pinggang bawah, spasme M gastroeknemius, hemorhoid, paralisa extremitas inferior, prolapsus rectum
13. Meridian Shao Yin Kaki Ginjal
Ki 3 Taixi Aliran yang besar (the greta stream)
Diantara tendon akhiles dan Maleolus internus, setinggi bagian promunens dari maleolus unternus.
Tegak lurus 0,3-1 cun
Sakit tenggorokan, sakit gigi, tuli, tinnitus, pusing, asma. Menstruasi tidak teratur, insomnia, emisi nocturnal, impotensia.
- titik Shu meridian Ginjal - titik Yuan
Ki 7 Fuliu Arus yang berbalik (the returning current)
2 cun proximal (Ki3), pada tepi ventral dari tendon akhiles. Tegak lurus 0,3-1 cun
Distensi abdominal, edema, borborygmus, impotensia, emissi seminal, panas, anhidrosis, keringat malam.
- titik Jing dari meridian Ginjal.
9. MERIDIAN JUE YIN TANGAN PERICARDIUM
PC 6 Neiguan Gerbang dalam (inner gate)
2 cun proximal lipat pergelangan tangan, antara tendon M palmaris longus dan tendon M fleksor karpi-radialis.
Tegak lurus ke Waiguan (TH5) 0,5-1 cun.
Nyeri kardiak, palpitasi, sesak dada, nyeri di daerah hipokondrium, sakit lambung, mual, muntah, cegukan, gangguan mental, epilepsy, insomnia, penyakit panas, nyeri dan kontraktur pada siku dan lengan.
- titik Luo meridian Pericardium - titik istimewa dari meridian Yin Wei
PC 7 Daling Kuburan besar (the big tomb)
Di tengah-tengah lipat pergelangan tangan, antara tendon M palamaris longus dan tendon M fleksor karpi-radialis.
Tegak lurus 0,3-0,8 cun
Nyeri kardiak, palpitasi, nyeri lambung, muntah, gangguan mental, epilepsy, sesak dada, nyeri di daerah hipokondrium, kejjang, insomnia.
- titik Shu meridian pericardium
10. Meridian Shao Yang Tangan San Jiao
TE 4 Yangchi Kolam Yang (Yang pond)
Pada lipat pergelangan tangan bagian dorsal, dalam sebuah lekukan ulnar dari tendon M ekstensor digitorum komunis.
Tegak lurus 0,3-0,5 cun
Nyeri lengan, bahu,dan pergelangan tangan. Ketulian dan haus karena diabetes militus.
- titik Yuan
40
2 cun proximal Yangchi (TE 4) antara Os radius dan Os ulna, pada sisi radial tendon M ekstensor digitorum komunis.
Tegak lurus 0,5-1 cun
Penyakit panas, nyeri kepala satu sisi, ketulian, tinnitus, nyeri hipokondrium, gangguan motorik dan nyeri sendi pada extremitas superior.
- titik Luo
- titik istimewa meridian Yang Wei
11. Meridian Shao Yang Kaki Kandung Empedu
GB34 Yanglingquan Mata air di bukit Yang (The spring in the Yang mound)
Dalam sebuah lekukan ventrodistal dari caput fibula. Tegak lurus 0,8-1,5 cun. Hemiplegi, kelemahan, hipoestesi dan nyeri ekstremitas hipochondrium, pembengkakan dan nyeri lutut, nyeri hipocchondrium, rasa pahit di mulut, muntah, ikterus, kejang pada anak, nyeri lambung
GB39 Xuaanzhong Lonceng gantung (Suspended bell)
Tendon peroneus longus dan brevis, 3 cun proksimal maleolus eksternus, antara margo ventralis os fibula. Tegak lurus o,5-1 cun. Apoplexi, hemiplegi, nyeri leher, distensi abdominal, nyeri didaerah hipochondrium, atropi otot ekstremitas inferior, nyeri spastik dari kaki. Titik Dominan sumsum tulang
12. Meridian Jue Yin Kaki Hati
LR3 Taichong Serangan besar (big rush). Pada lekuk distal dari pertemuan basis Os metatarsal I dan II. Tegak lurus 0, 5 cun. Sakit kepala, pening, vertigo, hipertensi , insomnia, nyeri di daerah hipokondrium, kolik, biller, perdarahan uterus, retensio urine, kejang, schizoprenia. Titik Shu meridian hati dan titik Yuan meriadian hati.
MERIDIAN DU
GV 20 Baihui Ratusan Pertemuan (Hundred Meeting)
Pertemuan antara garis sagitalis medialis dengan garis yang menghubungkan kedua ujung kranial daun telinga
Miring ke belakang 0,3 – 0,5 cun
Sakit kepala, vertigo, tinitus, obstruksi hidung, koma, gangguan jiwa
GV 26 Renchong Selokan air / Pusat manusia (Water Ditch/central part of man)
Pada garis sagitalis medialis, pada sulkus nasolabialis medialis, pada 1/3 kranial jarak hidung dengan tepi bibir atas
Miring ke atas 0,2 – 0,3 cun
Shock, kolaps, sengatan matahari, koma, kejang pada anak
MERIDIAN REN
CV 12 Zhongwan Perut bagian tengah (Middle stomach)
Pada garis sagitalis medialis, 4 cun kranial umbilicus Tegak lurus 0,8 – 1,2 cun
41
CV 13 Shangwan Perut bagian atas (Upper stomach)
Pada garis sagitalis medialis, 5 cun kranial umbilikus Tegak lurus 0,8 – 1,2 cun
Nyeri lambung, distensi abdominal, mual, muntah
TITIK EKSTRA
EX HN 1 Sishenchong Empat titik yang terletak di verteks, 1 cun anterior, posterior dan lateral dari titik GV 20 (Baihui)
0,5 – 1 cun
Terapi utama : penenang
Indikasi : gangguan kepala, mental, insomnia, epilepsi, daya ingat, vertigo
FROZEN SHOULDER : Titik yang bisa dipilih :
GB 21 LI 15 LI 14
LI 11 SJ 14 SI 9
LI 4 ST 38 ST 36
GB 34
LOW BACK PAIN Titik yang bisa dipilih
BL 23 KI 3 BL 54
BL 58 BL 65 Du 26
TENSION HEADACHE Titik yang bisa dipilih
GB 20 GB 21 LR 3
LI 4 Yintang Taiyang
Bahui (bila nyeri di vertex)
MIGRAIN
Titik yang bisa dipilih Taiyang
GB 20 (Fengchi) LI 4 (Hegu)
TENNIS ELBOW Titik yang bisa dipilih
LI 11 (Quchi) LI 12 (Zhouliou)
GB 34 (yanglingquan) Ashi Point
NYERI PERGELANGAN TANGAN Titik yang bisa dipilih
LI 10 (shousanli) PC 5 (neiguan) Baxie
OA GENU
Titik yang bisa dipilih
ST 35 SP 9
LI 4 LR 3
42 Titik yang bisa dipilih
SI 3 (houxi) SI 7 (zhizheng) SJ 5 (waiguan)
GB 20 (Fengchi) BL 10 (Tianshu) Du 14 (Dazhui)
18
PETUNJUK
19
SEDIAAN HERBAL
Yang dimaksud sediaan herbal adalah sediaan obat tradisional yang dibuat dengan cara sederhana seperti infus, dekok dsb yang berasal dari simplisia. Sedangkan simplisia adalah bahan alamiah berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami pengolahan atau mengalami pengolahan secara sederhana serta belum merupakan zat murni, kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan.
Sejalan dengan kemajuan Iptek kefarmasian, saat ini sediaan herbal yang ada di pasaran tidak hanya berupa simplisia atau campuran simplisia, tetapi juga berupa hasil ekstraksi (disebut ekstrak) dan telah dilakukan standarisasi.
A. SIMPLISIA
Simplisia tumbuhan obat merupakan bahan baku proses pembuatan ekstrak baik sebagai bahan obat dan produk. Simplisia sebagai produk hasil pertanian atau pengumpulan tumbuhan liar mempunyai kandungan kimia yang belum tentu selalu ajeg (konstan) karena adanya variable bibit, tempat tumbuh, iklim, kondisi (umur dan cara) panen, serta proses pasca panen dan preparasi akhir.
Simplisia sebagai bahan kefarmasian harus memenuhi parameter mutu umum
suatu bahan (material) yaitu kebenaran jenis (identifikasi), kemurnian (bebas dari kontaminasi kimia dan biologi) serta aturan penstabilan (wadah, penyimpanan dan transportasi). Simplisia diupayakan memenuhi 3 paradigma seperti produk kefarmasian lainnya yaitu Quality-Safety-Efficacy (mutu-aman-manfaat).
20
B. EKSTRAK
Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan masa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga mamenuhi baku yang telah ditetapkan.
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair. Simplisia yang diekstraksi mengandung senyawa aktif yang dapat larut dan senyawa yang tidak dapat larut seperti serat,karbohidrat,protein dan lain-lain. Dengan diketahuinya senyawa aktif yang dikandung simplisia akan mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang
tepat.
PROSES PEMBUATAN EKSTRAK
1. Pembuatan serbuk simplisia
Proses awal pembuatan ekstrak adalah tahapan pembuatan serbuk simplisia kering (penyerbukan).
2. Cairan pelarut
Cairan pelarut dipilih yang baik (optimal) untuk senyawa kandungan yang berkhasiat atau yang aktif. Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada pemilihan cairan penyari :
a. selektifitasnya
b. kemudahan bekerja dan proses dengan cairan tersebut c. ekonomis
d. ramah lingkungan e. keamanannya. 3. Separasi dan pemurnian
Tujuan tahap ini adalah menghilangkan/memisahkan senyawa yang tidak dikehendaki semaksimal mungkin tanpa berpengaruh pada senyawa aktifnya.
21 5. Pengeringan ekstrak
6. Rendemen
Adalah perbandingan antara ekstrak yang diperoleh dengan simplisia awal.
METODE EKSTRAKSI
A. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut
1. Cara Dingin 1.1. Maserasi
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar.
1.2. Perkolasi
Adalah Ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak).
2. Cara Panas 2.1. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna.
2.2. Soxhlet
Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
2.3. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada
temperatur yang lebih tinggi dari suhu ruangan, umumnya 40-50 0C.
22 Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air , selama waktu tertentu (15-20 menit).
2.5. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama (>= 30 menit) dan temperatur sampai titik didih air.
B. Destilasi uap
Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandungan menguap (minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia) dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran.
C. Cara ekstraksi lain
1. Ekstraksi berkesinambungan 2. Superkritikal karbondioksida 3. Ekstraksi Ultrasonik
4. Ekstraksi energi listrik
Praktikum Herbal terdiri dari 2 bagian yaitu :
1. Pengenalan herbal, sediaan herbal dan pembuatan sediaan herbal 2. Kunjungan ke Industri Herbal
Praktikum I
Tujuan : mahasiswa mampu menyebutkan beberapa tanaman obat, bagian-bagian tanaman yang mempunyai efek farmakologi
Alat dan bahan :
a. Berbagai bagian tanaman obat b. Berbagai simplisia
Jalannya praktikum:
23
Praktikum II
Tujuan : mahasiswa mengenal berbagai metode pembuatan sediaan herbal dan berbagai sediaan herbal yang telah disediakan (jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka).
Alat dan bahan :
a. Alat-alat ekstraksi b. Serbuk simplisia c. Etanol 96 % d. Ekstrak
e. Berbagai sediaan herbal (jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka). Jalannya Praktikum :
Mahasiswa melihat demonstrasi proses penyarian tanaman obat dan mengamati berbagai sediaan herbal (jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka).
Praktikum III
Tujuan : mahasiswa dapat melihat dan mempelajari proses pembuatan sediaan herbal di industri obat tradisional