• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOORDINASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOORDINASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Bagan Alur Penelitian
Tabel 1. Luas Wilayah Kabupaten Bantul Berdasarkan Kecamatan
Tabel 2. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas yang Bekerja menurut          Jenis Lapangan Usaha  dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bantul, Tahun 2013
Tabel 3.   Produksi Melinjo di Kabupaten Bantul, 2012-2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada rantai pasok nanas Bogor di Kecamatan Cijeruk, terdapat 10 saluran pemasaran dengan anggota rantai pasok yang terdiri atas petani, pedagang pengumpul desa,

Dalam Rantai Nilai Agribisnis Labu terdapat pelaku atau aktor yang berperan yaitu petani, tengkulak, pedagang pengumpul, pedagang pengumpul level kecamatan,

Selain itu ada kerupuk jagung, g eplak jahe, instan empon-empon (jahe dan kunyit) dan kripik pare. Untuk emping garut dan emping melinjo dikerjakan oleh anggota di rumah

Aktivitas pertukaran yang dilakukan pedagang pengumpul yaitu pembelian melinjo dari petani atau dari para tengkulak yang datang langsung di pasar, selain itu

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis alur distribusi supply chain bawang merah di Kota Medan (2) Menganalisis peranan, aktor/pelaku dan alternatif skenario

Koordinasi diantara petani, tengkulak, distributor dan pedagang sangat penting untuk mewujudkan kelancaran supply chain. Di Kota Medan koordinasi yang ada terbatas

Aliran informasi pada performa rantai pasok (Supply Chain) kopi Arabika di Kecamatan Rumbia mulai dari agroindustri ke pedagang besar kemudian ke pedagang

59 Pengolahan Kripik Tortilla Jagung di Desa Bantul, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Peter Lee, Yosia Dyas Kurniawan, Kevin Hendrawan, Vincensius