• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa Indonesia.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahasa Indonesia.docx"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillahirabbil’alamin, Segala puji bagi Allah, atas Rahmat dan Karunia-Nya Penyusun diberi kemampuan untuk menyelesaikan makalah tentang Penulisan Unsur Serapan dan Pemakaian Tanda Baca ini sampai selesai.

Ucapan Salam dan Keselamatan kepada Rasulullah SAW, para Sahabat dan Sahabiah, yang garis hidupnya telah memberikan teladan yang tak habis-habisnya untuk ditelaah. Semoga kita cukup diberi keberuntungan hidup yang penuh Rahmat dengan meneladani para teladan terbaik dari seluruh Umat tersebut.

Dalam makalah ini Penyusun akan membahas tentang Penulisan Unsur Serapan dan Pemakaian Tanda Baca yang meliputi beberapa kasus yang harus diperhatikan dalam penyesuaian ejaan kata serapan, pemakaian tanda baca titik, tanda baca koma, tanda baca titik koma, tanda baca titik dua, tanda baca kurung, dan lain sebagainya.

Dalam penyusunan makalah ini Penyusun banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman – teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam penyelesaian makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan terselesaikannya makalah Penulisan Unsur Serapan dan Pemakaian Tanda Baca ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Makassar, 28 September 2016

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ...

i ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. Latar Belakang Masalah ... 1

2. Rumusan Masalah ... 1

3. Tujuan Penulisan ... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 2

1. Penulisan Unsur Serapan ... 2

A. Penyesuaian Ejaan Kata Serapan ... 2

2. Penulisan Tanda Baca ... 3

A. Tanda Titik ... 3

B. Tanda Koma ... 4

C. Tanda Titik Koma ... 5

D. Tanda Titik Dua ... 6

E. Tanda Hubung ... 7

F. Tanda Pisah ... 7

G. Tanda Elipsis ... 8

H. Tanda Tanya ... 8

I. Tanda Seru ... 8

J. Tanda Kurung ... 9

K. Tanda Kurung Siku ... 9

L. Tanda Petik ... 10

M. Tanda Petik Tunggal ... 10

N. Tanda Garis Miring ... 11

O. Tanda Apostrof ... 11

BAB III PENUTUP ... 13

1. Simpulan ... 13

(3)
(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Kaidah bahasa Indonesia di antaranya meliputi ejaan, kaidah penggunaan dan penulisan huruf, penggunaan tanda baca, penulisan kata, penulisan unsur serapan, serta pelafalan huruf. Ejaan yang berlaku di Indonesia sekarang dinamakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), yang selama ini penggunaannya sering tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Pemahaman tentang ejaan sangat penting karena dibuatnya kaidah dalam berbahasa Indonesia tentunya untuk memberi batasan penggunaan bahasa.

Pada masa perkuliahan sangat sering melakukan pembuatan karya tulis baik itu makalah, laporan-laporan, proposal, skripsi maupun thesis, yang membutuhkan kemampuan penulisan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, khususnya berbagai persoalan yang akan dibahas dalam makalah ini. Hal-hal yang dimaksud adalah pemakaian huruf dan penulisan kata pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana menggunakan penulisan unsure serapan yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan ?

2. Bagaimana menggunakan tanda baca yang baik dan benar sesuai Ejaan Yang Disempurnakan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui cara cara penulisan unsur serapan maupun pemakaian tanda baca sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan.

2. Mahasiswa dapat menerapkan dalam pembuatan laporan-laporan, makalah, karya tulis, dan skripsi yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.

(5)

BAB II PEMBAHASAN

1. PENULISAN UNSUR SERAPAN

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris. Dilihat dari taraf penyerapannya ada tiga macam kata serapan, yaitu:

(1) Kata asing yang sudah diserap sepenuhnya ke dalam bahasa Indonesia, misalnya: kab, sirsak, iklan, perlu, hadir, badan, waktu, kamar, botol, sekolah, dan ember.

(2) Kata asing yang dipertahankan karena sifat keinternasionalannya, penulisan dan pengucapan masih mengikuti cara asing. Misalnya shuttle cock, knock out, time out, check in, built up, complete knock down, fitnes, chip, server, web, linux, microsoft word, gigabyte, dan lain-lain.

(3) Kata asing yang berfungsi untuk memperkaya peristilahan, ditulis sesuai dengan EYD. Misalnya komputer (computer), kalkulasi (calculation), matematika (mathematic), infiltrasi (infil-trasio), influensa (influenza), bisnis (bussines), dan karakter (character).

A. Penyesuaian Ejaan Kata Serapan

(6)

Kata Asing acceleration

Kata Baku akselerasi

Kata Asing hydraulic

Kata Baku hidraulik

acceptor akseptor iatrogenic iatrogenik

acculturation akulturasi iota iota

aerodynamics aerodinamika materiaal material

aquarium akuarium orthography ortografi

athlete atlet orthopne ortopne

barrier barier orthosthatic ortostatik

carrier karier pharmachology farmakologi

caustic kaustik physiology fisiologi

charisma karisma quorum kuorum

chronic kronik quality kualitas

dystocia distocia scleritis skleritis

exclusivme ekslusif trailer trailer

fanatiek fanatik yeast yeast

gorghum gorgum yoghuurt yoghurt

(7)

2. PEMAKAIAN TANDA BACA a. Tanda Titik (.)

Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh : Saya suka makan nasi. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.

b. Tanda Koma (,)

Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pembilangan. Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.

Penggunaan yang salah : Saya membeli udang, kepiting dan ikan. c. Tanda Titik Koma (;)

Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.

Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga. d. Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh:

- Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

- Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.

e. Tanda Hubung (-)

Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan. Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.

f. Tanda Pisah ( -,– )

(8)

g. Tanda Elipsis (...)

Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, misalnya untuk menuliskan naskah drama. Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.

h. Tanda Tanya (?)

Tanda tanya dipakai pada akhir tanya. Contoh: - Kapan ia berangkat?

- Saudara tahu, bukan? i. Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.Contoh:

- Alangkah mengerikannya peristiwa itu! - Bersihkan meja itu sekarang juga!

- Sampai hati ia membuang anaknya! Merdeka j. Tanda Kurung ((...))

Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan. Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.

k. Tanda Kurung Siku ([...])

Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.

l. Tanda Petik (“...”)

Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh:

- "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"

- Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."

m. Tanda Petik Tunggal („...‟)

(9)

Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Contoh: No. 7/PK/1973, Jalan Kramat III/10, tahun anggaran 1985/1986

o. Tanda Penyingkat (Apostrof)(„)

Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh: Ali 'kan kusurati. ('kan = akan) Malam 'lah tiba. ('lah = telah) 1 Januari '88 ('88 = 1988) Sebaiknya bentuk ini t i d a k d i p a k a i dalam teks prosa biasa.

BAB III PENUTUP

(10)

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah.Dilihat dari taraf penyerapannya, penulisan unsur serapan ada tiga, yaitu: kata asing, kata asing yang dipertahankan karena sifat keinternasionalannya, dan kata asing yang berfungsi untuk memperkaya. Penggunaan tanda baca sangat berarti dalam bahasa tulisan, terutama dalam penulisan karya ilmiah sangat penting untuk diperhatikan. Banyak pengguna bahasa yang kurang mengindahkan kaidah tanda baca, sehingga tulisan yang disusunnya tidak mencapai sasaran. Adanya penggunaan tanda baca yang tepat dapat membantu pembaca memahami tulisan dengan tepat.

B. S a r an

(11)
(12)

1 5

(13)

5

(14)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Di sisi lain karena tidak fanatik dan dipicu pemahaman terhadap agama warga tidak semua mendalam, kesibukan sehari-hari ‘ditelan’ aktivitas ekonomi (pedagang, petani,

Penelitian dilakukan dengan mengambil data klien dari perusahaan otsourching di wilayah Semarang, selanjutnya data dimodelkan dalam bentuk peta graf Hamilton menggunakan

Respons kebijakan moneter dari BI atas kejutan pada inflasi makanan tersebut hanya bertujuan untuk menjaga stabilitas inflasi non-makanan sehingga tidak terja- di tekanan kedua

digunakan untuk mengatur lebar tampilan awal browser sesuai dengan lebar device yang

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kemiskinan di

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA

tingkat partisipasi politik masyarakat Kecamatan Kelam Permai, 2) Apa yang menjadi kendala dalam partisipasi politik pada masyarakat Kecamatan Kelam Permai, 3) Upaya

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa