• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN THINK PAIR SHARE PADA SUB MATERI POKOK KINGDOM ANIMALIA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN THINK PAIR SHARE PADA SUB MATERI POKOK KINGDOM ANIMALIA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

DENGAN THINK PAIR SHARE PADA SUB MATERI POKOK KINGDOM ANIMALIA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN

T A H U N P E M B E L A J A R A N 2 0 1 5 / 2 0 1 6

Oleh:

Dimas Nuari Surya 4123141023

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Dimas Nuari Surya dilahirkan di Medan pada tanggal 14 Januari 1995. Ayah

bernama Dr. Edy Surya, M.Si dan Ibu bernama Swasni dan merupakan anak kedua dari

dua bersaudara. Tahun 1999 penulis masuk TK Eka Dian Ekawati di Medan. Tahun

2000 penulis melanjutkan sekolah dasar di Budisatria dan lulus pada tahun 2006. Tahun

2006 melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 27 Medan dan lulus pada tahun 2009. Tahun

2009 penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 11 Medan dan lulus pada tahun

2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas

(4)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

DENGAN THINK PAIR SHARE PADA SUB MATERI POKOK KINGDOM ANIMALIA KELAS X SMA NEGERI 11

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Dimas Nuari Surya (4123141023)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dengan Think Pair Share pada sub materi pokok Kingdom Animalia kelas X SMA Negeri 11 Medan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dimana populasinya adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari sepuluh kelas dengan jumlah siswa 398 orang. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara random (random sampling). Dua kelas sebagai sampel yaitu kelas X9 sebagai kelas Make a Match dan X10 sebagai kelas Think Pair Share. Kelas Make a Match berjumlah 39 siswa dan Think Pair Share 39 siswa sehingga sampel berjumlah 78 siswa. Instrumen yang digunakan berupa soal pilihan berganda sebanyak 25 soal kognitif yang digunakan berupa soal pretes dan postes. Rata-rata hasil belajar kelas Make a Match sebesar 80,21 dengan standard deviasi 8,36 lebih tingggi dibanding kelas Think Pair Share sebesar 76,31 dengan standar deviasi 7,81 dengan perbandingan rata-rata Make a Match : Think Pair Share = 1,1 : 1. Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji t menunjukkan nilai thitung = 2,131 dan ttabel = 1,991 pada

taraf signifikan (α = 0,05) dengan db = n1 + n2  2 = 76. H0 diterima jika thitung lebih kecil daripada Ha. Berdasarkan kriteria tersebut penelitian ini menolak H0 dan menerima Ha. Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dengan Think Pair Share pada sub materi pokok Kingdom Animalia Kelas X SMA Negeri 11 Medan.

(5)

iv

THE COMPARISON OF STUDENT’S LEARNING OUTCOMES TAUGHT BY COOPERATIVE LEARNING MODELS MAKE

A MATCH TYPE WITH THINK PAIR SHARE TYPE ON ANIMAL KINGDOM SUB MAIN SUBJECT

GRADE X OF SMA NEGERI 11 MEDAN ACADEMIC YEAR 2015/2016

Dimas Nuari Surya (4123141023)

ABSTRACT

This research aims to know the comparison of student’s learning outcomes taught by cooperative learning models Make a Match and Think Pair Share type on Animal Kingdom sub main subject in grade X of SMA Negeri 11 Medan. This research was an experiment design where the population was all students of grade X consist of ten class totaling 398 students. The research sampe was taken by using random sampling. Two class sample were X9 as Make a Match class and X10 as Think Pair Share class. It was obtained 39 students in X9 and 39 students in X10 totaling 76 students as sample. The instrument of research was multiple choice test consist of 25 numbers cognitive test using in pretest and post-test. The learning outcomes for Make a Match class have mean 80,21 with deviation standard 8,36 is higher than Think Pair Share class have mean 76,31 with deviation standard 7,81 with comparison of increase mean Make a Match : Think Pair Share = 1,1 : 1. The result of hypothesis test using t test showed tcount = 2,131 and ttable = 1,991 on significance level 0,05 with db = n1 + n2  2 = 76. H0 accepted if tcount smaller than ttable. Based on criteria H0 was rejected and accepted Ha. So, there was significance difference of student’s learning outcomes taught by cooperative learning models Make a Match and Think Pair Share type on Animal Kingdom sub main subject in class X of SMA Negeri 11 Medan.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan

berkah-Nya yang memberikan kesehatan, kesabaran, kelancaran, dan

bimbingan-Nya kepada penulis sehingga penelitian dapat diselesaikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dengan Think Pair Share

Pada Sub Materi Pokok Kingdom Animalia Kelas X Sma Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini secara khusus penulis

mengucapkan terima kasih kepada : Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si, selaku dosen

pembimbing skripsi dengan kebaikan hatinya meluangkan waktunya, sabar dalam

membimbing dan memberikan pengarahan serta nasehat, sehingga penulis mampu

menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis

ucapkan kepada Drs. Tri Harsono, M.Si, Dr. Tumiur Gultom, SP, MP,

Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan, motivasi, dan saran-saran mulai dari perencanaan penelitian sampai

dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis

sampaikan kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku dosen pembimbing

akademik yang selalu memberikan motivasi kepada penulis, Bapak dan Ibu dosen

serta pegawai di jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis

selama perkuliahan dan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada Bapak Drs. K. Lumbantoruan, M.Pd selaku kepala sekolah

SMA Negeri 11 Medan dan Ibu Supraba Ika Sari, S.Pd, S.Si, M.Pd selaku guru

biologi di SMA Negeri 11 Medan yang mendukung dan memberikan motivasi

(7)

vi

Teristimewa kepada Ayahanda Dr.Edy Surya, M.Si dan Ibunda tercinta Swasni

yang begitu ikhlas, tulus dan sabar membimbing penulis, begitu kuat dan tabah

membiayai perkuliahan penulis dengan tidak henti-hentinya memanjatkan doa

kepada Allah SWT demi kesehatan, kemudahan kelancaran dan kesuksesan

penulis. Serta kepada kakak saya Ayu Kurniasih terima kasih atas doa dan

motivasi yang begitu kuat ditujukan kepada penulis dalam perkuliahan dan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Martina Nainggolan,

Nurlaizar Andriani, Siska Deviyanti, Silvia Adriani, Salmon H.P Silalahi dan

Rizal M Matondang yang selalu memberikan motivasi, masukan, doa yang tulus

kepada penulis mulai dari awal masuk hingga akhir perkuliahan. Terima kasih

kepada para sahabat (Dedi Irwanto, Khaidir Wijaya, Najamuddin P Sitopu, dan

Rizki Kurniawan) yang saling berjuang, mendukung, dan saling mendoakan dari

awal perkuliahan hingga penyusunan skripsi masing-masing. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada teman seperjuangan kelas Biologi Dik C 2012

yang tidak pernah terlupakan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari segi

isi, penulisan, maupun kualitasnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran

dan kritik yang bersifat membangun untuk sempurnanya skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya

ilmu pendidikan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Medan, 27 Juni 2016

Penulis

(8)

vii DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Riwayat Hidup Abstrak Abstract Kata Pengantar Daftar isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran i ii iii iv v vii ix x xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 1.7.

Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Defenisi Operasional 1 5 5 6 6 7 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. 2.1.1. 2.1.2. 2.1.3. 2.1.3.1. 2.1.3.2. 2.1.3.3. 2.1.4. 2.1.5. 2.1.6. 2.1.6.1. 2.1.6.2. 2.1.6.3. 2.1.6.4. 2.1.6.5. 2.1.6.6. 2.2. 2.2.1. 2.2.2. Kerangka Teoritis Pengertian Belajar Hasil Belajar Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Kooperatif

Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif Langkah Pembelajaran Kooperatif

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Kingdom Animalia

Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata) Pisces Amphibia Reptilia Aves Mammalia Rumusan Hipotesis Hipotesis Penelitian Hipotesis Statistik 9 9 10 11 12 14 14 15 16 18 19 20 24 26 28 31 35 35 35

BAB III. METODE PENELITIAN

(9)

viii 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6. 3.7. 3.7.1. 3.7.2. 3.7.3 3.7.4. 3.8. 3.8.1. 3.8.2. 3.8.3. 3.9. 3.10. 3.11.

Populasi dan Sampel Variabel Penelitian

Rancangan/Desain Penelitian Prosedur Penelitian

Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data Validitas Tes

Reliabilitas Tes Taraf Kesukaran Soal Daya Pembeda Soal Teknik Analisis Data Uji Normalitas Populasi Uji Homogenitas Populasi Uji Hipotesis

Ketuntasan Hasil Belajar Perorangan Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal Tingkat Penguasaan Materi Siswa

36 36 37 37 39 39 40 40 42 43 44 45 46 46 47 47 48

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1. 4.1.1.1. 4.1.1.2. 4.1.2. 4.1.2.1. 4.1.2.2. 4.1.2.3. 4.1.3. 4.1.3.1. 4.1.3.2. 4.2. Hasil Penelitian

Deskripsi Data Hasil Penelitian Deskripsi Nilai Pretes Siswa Deskripsi Nilai Postes Siswa Uji Persyaratan Analisis Data Uji Normalitas

Uji Homogenitas Uji Hipotesis

Deskripsi Parameter yang Diukur

Ketuntasan Belajar Secara Perorangan dan Klasikal Tingkat Penguasaan Materi Siswa

Pembahasan 49 49 49 50 51 51 52 53 54 54 55 57

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. 5.2. Kesimpulan Saran 62 62

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3.

Tabel 4.4.

Tabel 4.5. Tabel 4.6.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Rancangan Penelitian

Kisi-kisi Soal

Kriteria Indeks Reliabilitas Soal Bentuk Reliabilitas dan Prosedurnya Deskripsi Perbandingan Nilai Pretes Siswa Deskripsi Perbandingan Nilai Postes Siswa

Hasil Uji Normalitas Data Penelitian Kelas Make a Match (MaM)

Hasil Uji Normalitas Data Penelitian Kelas Think Pair Share (TPS)

Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis

Perbandingan Peningkatan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar

15 37 39 41 42 49 50 51

52

53 54

(11)

xi DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Lampiran 10. Lampiran 11. Lampiran 12. Lampiran 13. Lampiran 14. Lampiran 15. Lampiran 16. Lampiran 17. Lampiran 18. Lampiran 19. Lampiran 20. Lampiran 21. Lampiran 22. Lampiran 23. Lampiran 24. Lampiran 25. Lampiran 26. Lampiran 27. Silabus

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Soal Tes Hasil Belajar

Kunci Jawaban

Soal-Soal pada Model Pembelajaran Tipe Make a Match Lembar Kerja Siswa (LKS) Tipe Think Pair Share Tabulasilasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Perhitungan Validitas Tes

Perhitungan Reliabilitas Tes

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Tabulasi Daya Beda Soal

Perhitungan Daya Pembeda Soal Data Hasil Belajar Siswa

Perhitungan Rata – rata, Standard Deviasi dan Varians Hasil Belajar

Uji Normalitas Data Penelitian Uji Homogenitas Data Penelitian Pengujian Hipotesis

Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Make a Match (X1) pada Postes

Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Think Pair Share (X2) pada Postes

Ketuntasan Belajar Secara Peseorangan dan Klasikal Tingkat Penguasaan Materi Siswa

Dokumentasi Penelitian

Tabel Harga r Product Moment

Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors Tabel Normal Kurva Standar

Tabel NiIai untuk Distribusi t

Tabel Nilal Persentil untuk Distribusi F

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Gambar 2.2. Gambar 2.3.

Gambar 2.4. Gambar 2.5.

Gambar 2.6.

Gambar 2.7.

Gambar 2.8.

Gambar 2.9.

Gambar 4.1.

Gambar 4.2.

Struktur dan Anatomi Tubuh Ikan Bertulang Keras Tipe Sisik Pisces (ikan)

Contoh Agnatha: (a) Myxine sp (hagfish) dan (b) Petromyzon marinus (lamprey laut)

Contoh Chondrichthyes, Squalus acanthias (ikan hiu) Contoh Osteichthyes, (a) Osteoglossum bicirrhosum (ikan arwana) dan (b) Chanos chanos (ikan bandeng)

Contoh Amphibia, (a) Ichthyophis glutinosus (salamander cacing), (b) Plethodon glutinosus (salamander berlendir), dan (c) Hyla caerula (katak pohon)

Contoh Reptil, (a) Sphenodon punctatus (tuatara), dan (b) Heosemys spinosa (penyu berduri)

Contoh Aves, (a) Mycteria leucocephala (bangau), (b) Aptenodytes forsteri (penguin kaisar), dan (c) Struthio camelus (burung unta)

Contoh Mammalia: (a) Desmodus rotundus (kelelawar penghisap darah) dan (b) Megaleia rufa (kangguru merah raksasa).

Jumlah Siswa dalam Penguasaan Materi Siswa secara Perorangan

Perbandingan Persentasi Kelas Eksperimen MaM dan TPS dalam Penguasaan Materi Siswa secara Klasikal

21 21 22

23 24

26

28

30

34

56

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan (Hamid, 2009). Menurut

Auliyawati dalam Hamid (2009), pendidikan pada tiap tingkatan bertujuan untuk

menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan kemampuan untuk

melanjutkan tingkatan pendidikan ketingkat selanjutnya. Salah satu usaha untuk

mewujudkan kemampuan siswa tersebut adalah meningkatkan penguasaan materi

yang diajarkan.

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di dalam sebuah pembelajaran

terjadi komunikasi yang terarah antara guru sebagai pendidik dan siswa sebagai

peserta didik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

sebelumnya. Guru memegang peranan penting untuk keberhasilan seorang siswa

dalam menerima pelajaran yang disampaikan. Seorang guru harus memperhatikan

tingkat kemampuan siswa karena tidak semua siswa memiliki kemampuan yang

sama dalam menangkap ilmu yang diberikan. Dengan demikian seorang guru

dituntut untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar

agar tercapai tujuan pembelajaran yang sejalan dengan kemampuan yang dimiliki

siswa (Hamid, 2009).

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa

ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rata-rata

hasil belajar peserta didik yang masih sangat memprihatinkan. Pada umumnya hal

ini disebabkan oleh metode mengajar yang digunakan guru masih bersifat

konvensional. Proses pembelajaran saat ini masih memberikan dominansi guru

(14)

2

mandiri melalui proses pemikirannya sendiri. Metode ini membuat siswa sering

merasa bosan dalam mengikuti pelajaran (Trianto, 2009).

Pembelajaran dengan ceramah atau presentasi menyebabkan guru menjadi

pusat sumber utama pengetahuan, sehingga siswa tidak dapat mengembangkan

pola berpikirnya, cenderung menerima hal yang diberikan guru, padahal siswa

memiliki pengetahuan dasar. Kurang maksimalnya aktivitas siswa, berimbas pada

hasil belajar yang kurang maksimal pula. Pengelolaan kelas dan pemilihan metode

pembelajaran dipandang sebagai suatu usaha yang sangat penting dan mendapat

prioritas oleh guru. Upaya yang dilakukan adalah memberi peluang pada siswa

untuk melaksanakan kegiatan yang kreatif dan terarah antara lain dengan metode

kooperatif karena metode tersebut dapat meminimalkan dimensi pebelajaran

Teacher Centerd Content Oriented (TCCO) dan menekankan pada dimensi

pembelajaran Student Centered Learning (SCL) (Sakti, et.al., 2008).

Proses pembelajaran yang baik adalah yang dapat menciptakan suasana proses

pembelajaran yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah antara guru dengan

peserta didik. Salah satu alternatif untuk memperbaiki proses pembelajaran yang

monoton adalah dengan pemilihan model pembelajaran kooperatif yang tepat.

Menurut Artz dan Newman dalam Miftahul (2011), pembelajaran kooperatif

adalah small group of learners working together as a team to solve a problem,

complete a task, or accomplish a common goal (kelompok kecil siswa yang

bekerja sama dalam satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan

sebuah tugas, atau mencapai suatu tujuan bersama). Jadi, pembelajaran kooperatif

memberikan peran yang penting bagi siswa, sehingga konsep-konsep tidak hanya

diperoleh dari guru, tapi diperoleh dari diskusi dalam kelompok kecil untuk

bertukar pikiran antar siswa dalam menyelesaikan masalah.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match dikembangkan oleh Curran

pada 1994. Model ini merupakan pembelajaran aktif untuk mendalami atau

melatih materi yang telah dipelajari. Setiap siswa menerima satu kartu. Kartu itu

dapat berisi pertanyaan dan dapat berisi jawaban. Selanjutnya mereka mencari

pasangan yang cocok sesuai dengan kartu yang dipegang. Sedangkan model

(15)

3

Lyman pada 1981 yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.

Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir

secara mandiri kemudian menggabungkan hasil pemikiran dengan pasangannya

dan membagikan hasil pemikiran tersebut dengan seluruh siswa.

Menurut Chandra, dkk (2011), dalam penelitiannya mengenai pengaruh metode

pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa

menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara model

pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan model pembelajaran yang

konvensional. Dimana hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match lebih baik daripada pembelajaran konvensional atau

ceramah. Hal ini dapat diketahui dari peningkatan hasil belajar siswa yaitu 6,65

menjadi 8,08.

Sedangkan Berutu (2011), dalam penelitiannya mengenai penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share menyatakan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih efektif meningkatkan hasil

belajar siswa bila dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hal

tersebut dapat diketahui dari ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan telah

tercapai dengan persentase ketuntasan yaitu sebesar 85.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru biologi di SMA Negeri 11

Medan bahwa pada umumnya siswa kurang tertarik mengikuti pelajaran biologi

disertai dengan hasil belajar biologi siswa kelas X yang masih kurang

memuaskan. Hasil ulangan harian dan ujian semester menunjukkan bahwa hanya

sekitar 75 siswa yang mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Hal ini

disebabkan oleh pemilihan model pembelajaran yang kurang bervariasi. Salah

satu contoh model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran

langsung atau Direct Instruction (DI) dimana saat guru menerangkan siswa hanya

mendengar dan mencatat sehingga tidak terlihat interaksi antar siswa dalam kelas

yang membuat kondisi kelas bersifat individual.

Model-model pembelajaran kooperatif sangatlah beragam, diantaranya Jigsaw,

STAD, Role Playing, Make a Match, Think Pair Share, dan lain-lain. Namun tidak

(16)

4

biologi. Jika dilakukan perbandingan dua model pembelajaran terhadap suatu

materi biologi akan menunjukkan peningkatan hasil belajar yang berbeda. Oleh

karena itu, perlu diperhatikan kesesuaian antara model pembelajaran dengan materi

yang akan diajarkan. Seperti halnya antara model pembelajaran kooperatif tipe

Make a Match dan Think Pair Share.

Pada model pembelajaran kooperatif hasil belajar siswa tidak langsung

terpengaruh, aktivitas siswa yang mempengaruhi secara langsung dalam

pembelajaran kooperatif karena siswa yang sebelumnya besifat individual. Tidak

adanya interaksi siswa dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor

dari rendahnya hasil belajar siswa, selain faktor keluarga, ekonomi, lingkungan,

minat siswa, kecakapan sosial, dan lain-lain. Hanya saja dalam penilitian ini

aktivitas belajar siswa tidak diteliti karena dibutuhkan waktu yang tidak sebentar

untuk meneliti model pembelajaran kooperatif. Maka dari itu dalam penelitian ini

tidak meneliti ranah afektif (aktivitas siswa) karena singkatnya waktu penelitian

yang dilakukan, hanya ranah kognitif saja (tes hasil belajar) yang dilakukan di

dalam penelitian ini untuk melihat perbandingan kedua model kooperatif tipe Make

a Match dan Think Pair Share.

Model pembelajaran tipe Make a Match atau bertukar pasangan merupakan

teknik belajar yang memberi kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan orang

lain. Merupakan teknik mencari pasangan kartu sambil belajar (bertukar informasi)

satu siswa ke beberapa siswa mengenai suatu konsep atau topik dalam semua mata

pelajaran dan tingkatan usia anak didik. Model pembelajaran tipe Think Pair Share

merupakan model pembelajaran yang bertujuan untuk mempermudah dalam

pengelolaan informasi, komunikasi, dan mengembangkan cara berpikir siswa

dalam mengikuti pembelajaran.

Sesuai karakteristik dari masing-masing model pembelajaran kooperatif tipe

Make Match dan Think Pair Share, kedua metode tersebut menciptakan

pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, mengurangi tingkat kejenuhan,

mampu memberikan motivasi, dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Selain itu

model-model pembelajaran tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam

(17)

5

dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, dilakukan penelitian eksperimen

yang menggunakan dua model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, mengenai kaitan antara hasil belajar siswa yang

erat hubungannya dengan kesesuaian dan ketepatan penggunaan model

pembelajaran terhadap suatu materi, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang perbandingan dua model pembelajaran dengan judul, “Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dengan Think Pair Share pada Sub Materi Pokok

Kingdom Animalia Kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran

2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka ada beberapa masalah yang dapat

diidentifikasi, yaitu:

1. Hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 11 Medan masih rendah karena

penggunaan model pembelajaran konvensional seperti ceramah dengan

bantuan powerpoint yang monoton sehingga membuat siswa jenuh belajar

biologi.

2. Pemilihan model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga membuat

siswa kurang berminat mengikuti pelajaran biologi.

3. Masih rendahnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa

kurang antusias yang pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar biologi

siswa.

1.3. Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match dengan think pair share pada sub materi pokok

Kingdom Animalia kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran

(18)

6

2. Hasil belajar yang akan diukur digunakan tes pada ranah kognitif.

3. Ruang lingkup penilitian tidak membahas aktivitas siswa hanya kepada hasil

tes sebelum dan setelah poses pembelajaan.

1.4.Rumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah maka disusun rumusan masalah, rumusan

permasalahan yang penulis buat adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada sub materi pokok

Kingdom Animalia kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran

2015/2016?

2. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada sub materi pokok

Kingdom Animalia kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran

2015/2016?

3. Bagaimana perbandingan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dan tipe

Think Pair Share pada sub materi pokok Kingdom Animalia kelas X SMA

Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match pada sub materi pokok Kingdom Animalia

kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share pada sub materi pokok Kingdom Animalia

kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

3. Perbandingan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan

(19)

7

Pair Share pada sub materi pokok Kingdom Animalia kelas X SMA Negeri

11 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kemampuan

menggunakan model Make a Match dan model Think Pair Share untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menggunakannya untuk

pembelajaran biologi khususnya pada pokok bahasan Kingdom Animalia.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk dapat mempertimbangkan model

pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran biologi dan meningkatkan

sistem pembelajaran di kelas khususnya bidang studi biologi sehingga

permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi oleh siswa dan guru dapat

diselesaikan.

3. Menjadi bahan perbandingan bagi peneliti lanjut yang ingin meneliti topik

yang sama.

1.7.Defenisi Operasional 1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup bidang

kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2009). Adapun hasil belajar dalam

penelitian ini pada ranah kognitif siswa dalam pembelajaran Biologi adalah hasil

ujian yang diukur dengan tes pilihan ganda. Ranah kognitif banyak dinilai oleh

para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam

menguasai isi bahan pembelajaran. Ranah kognitif juga dapat dijadikan sebagai

acuan keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang ingin dicapai dalam

pembelajaran.

2. Kingdom Animalia

Kingdom animalia merupakan organisme eukariotik (memiliki membran inti

(20)

8

sehingga hidup sebagai organisme heterotrof (membutuhkan makanan dari

lingkungannya), dan dapat menggerakkan tubuh untuk mencari makan atau

mempertahankan diri dari musuh. Peneliti membatasi bahasan kingdom animalia

pada materi hewan bertulang belakang (Vertebrata). Hewan vertebrata dapat

dibagi menjadi dua superkelas, yaitu: pisces (kelas Agnatha, Condrichthyes,

Osteichthyes) dan tetrapoda (kelas Amphibia, Reptilia, Aves dan Mamalia).

3. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran/konsep yang lebih luas

meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk – bentuk yang lebih

dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Dalam pembelajaran ini guru menetapkan tugas dan pertanyaan – pertanyaan serta menyediakan bahan – bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan

masalah yang dimaksud (Suprijono, 2009). Peneliti menggunakan dua jenis

metode pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini, yaitu metode Make A Macth

dan metode Think Pair Share. Model pembelajaran make a match atau mencari

pasangan dikembangkan oleh Currran dalam Miftahul (2009). Penerapan model

ini, siswa harus mencari pasangan atau mencocokkan kartu yang merupakan

jawaban atau soal dengan batas waktu yang telah ditentukan. Model pembelajaran

think pair share merupakan salah satu variasi belajar dalam diskusi kelas. Guru

memilih menggunakan think pair share untuk membandingkan tanya jawab

kelompok keseluruhan dan diharapkan siswa menemukan struktur dari

(21)

62 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan:

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match pada sub materi pokok Kingdom Animalia di

kelas X di SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah

80,21 dengan standard deviasi 8,36 dan varians sebesar 69,85.

2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share pada sub materi pokok Kingdom Animalia

di kelas X di SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah

76,31 dengan standard deviasi 7,81 dan varians sebesar 60,96.

3. Perbandingan hasil belajar diperoleh dari perbandingan rata-rata hasil belajar

siswa yaitu 80,21 : 76,31 (1,1 : 1). Model pembelajaran kooperatif tipe Make

a Match memiliki hasil lebih tinggi dibandingkan Make a Match pada sub

materi pokok Kingdom Animalia di kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun

Pembelajaran 2015/2016.

5.2. Saran

1. Kepada guru-guru biologi untuk mencoba menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match pada pembelajaran biologi

2. Bagi calon guru biologi agar senantiasa menyesuaikan penggunaan model

pembelajaran dengan jenis materi yang diajarkan.

3. Karena populasi dalam penelitian ini sangat terbatas, maka perlu dilakukan

penelitian lanjutan yaitu dilakukan pada semua tingkatan kelas dengan

(22)

63

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, H., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Make a Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012, Pustaka FKIP Satya Wacana, Salatiga.

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bina Aksara, Jakarta.

Berutu, M., (2011), Efektivitas Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) pada Sub Materi Pokok Sel Hewan dan Sel Tumbuhan di Kelas XI IPA SMA Negeri I Stabat T.P 2010/2011, Skripsi, Pustaka UNIMED, Medan.

Chandra, Mulyono, H., dan Chumdari, (2011), Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Make a Match Terhadap Hasil Belajar IPS Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi, Pustaka FKIP USM, Surakarta.

Darmawati, Arnentis, Sri Iryani, (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make a Match untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Negeri 10 Pekanbaru Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal Biogenesis, Vol 9, No. 2: 1-13.

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung.

Djamarah, (2011), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hamid, Z., (2009). Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Penguasaan Materi Sistem Persamaan Linier dua Variabel pada Siswa MTs Limboro Kecamatan Serang Barat Kabupaten Serang Barat. Skripsi (http://slideshere.net/ guest06a4b9d/skripsi-zainul-hamid-motivasi-belajar).

Irnaningtyas, (2014), Biologi Untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran, Penerbit Media Persada, Medan.

Karmana, (2014), Biologi untuk SMA Kelas XI, Penerbit Grafindo Media Pratama, Bandung.

Manurung, N.F., (2011), Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dan Think Pair Share Pada Submateri Pokok Sistem Ekskresi di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mandoge T.P. 2010/2011, Skripsi, Pustaka UNIMED, Medan.

(23)

64

Miftahul, H., (2011), Cooperatif Learning : Metode, Teknik, Struktur, dan Penerapan, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Masrikhah, R., (2014), Make a Match Cooperative Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Protista pada Siswa SMA, Jurnal Bioma, Vol. 3, No. 2, Oktober 2014.

Ningtyas, A.D., Eka Suhardi, Nandang Hidayat, (2012), Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing Reciprocal dengan Make a Match Reciprocal di SMP Negeri 2 Ciawi, ejournal.unpak.ac.id/download, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pakuan Bogor.

Paramita, I., Nur Rahayu Utami, Wiwi Isnaeni, (2012), Penggunaan Model Cooperative Learning Type Make-A-Match terhadap Hasil Belajar Sistem Gerak, Unnes Journal of Biology Education, Vol 1, No. 3.

Rusman, (2011), Model-model Pembelajaran, Penerbit Rajawali Persada, Jakarta.

Rohendi, D., Waslaluddin, dan Sri, P.A., (2010), Penerepan Cooperative Learning Tipe Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), Vol 3: 11-15.

Sakti, H., Yusmilarso, Sofwan, D. R. A., Arifin, M., (2008), Peningkatan Mutu Proses Pembelajaran dengan Interactive Skill Station (online). (http://www.puslijaknov.org, diakses 2 Februari 2016).

Septriana, N dan Budi, H., (2006), Penerapan Think Pair Share (TPS) dalam Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi, Jurnal Pendidikan Inovatif, Vol 2: 47-50.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suprijono, (2009), Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi Paikem, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Suryosubroto, (2009), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

(24)

65

http://commons.wikimedia.org. (Diakses 22 Februari 2016)

http://www.britannica.com. (Diakses 22 Februari 2016)

http://www.photolib.noaa.gov. (Diakses 22 Februari 2016)

http://www.glerl.noaa.gov. (Diakses 22 Februari 2016)

http://www.marinelife.noaa.gov. (Diakses 23 Februari 2016)

http://animaldiversity.org. (Diakses 23 Februari 2016)

http://www.flickr.com. (Diakses 24 Februari 2016)

http://www.waza.org. (Diakses 24 Februari 2016)

Gambar

Tabel Harga r Product Moment Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors Tabel Normal Kurva Standar

Referensi

Dokumen terkait

dapat menyelesaikan naskah tugas akhir dengan judul Prarancangan Pabrik.. Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas 40.000 Ton

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kelayakan dari aspek lingkungan dan tekno-ekonomi dari proses produksi yang telah dikembangkan pada penelitian terdahulu..

Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Dari analisis terhadap teks yang ditampilkan Solopos dapat diketahui bagaimana netralitas media dalam kampanye pilgub. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

NGKAP KANAN.. Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Uji Coba Tutupan Ijuk dan Karung Goni pada Pengoperasian Bubu Tambun di Perairan Kepulauan Seribu” adalah

Skripsi yang berjudul “OPTIMASI FORMULASI SEDIAAN LEPAS LAMBAT TABLET TEOFILIN DENGAN MATRIKS ETIL SELULOSA (EC) DAN HIDROKSIETIL SELULOSA (HEC) DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui pengaruh metode latihan soal- soal dalam pembelajaran akuntansi keuangan terhadap prestasi belajar siswa, (2)

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kegiatan ekonomi masyarakat dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) dan