• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT BERMATRIKS POLIESTER TAK JENUH DENGAN FILLER SERAT BATANG PISANG).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT BERMATRIKS POLIESTER TAK JENUH DENGAN FILLER SERAT BATANG PISANG)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

P E M B U A T A N D A N K A R A K T E R I S A S I K O M P O S I T BERMATRIKS POLIESTER TAK JENUH DENGAN

FILLER SERAT BATANG PISANG

Oleh:

Riris Yana Devi Manihuruk NIM 4112240009 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala kasih dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Adapun judul skripsi ini adalah “Pembuatan dan Karakterisasi Komposit

bermatriks Poliester Tak Jenuh dengan Filler Serat Batang Pisang”.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari

pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara

lain Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang

telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Bapak Drs. Khairul

Amdani, M.Si selaku Dosen Penguji I, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D

selaku Dosen Penguji II dan Bapak Drs. Nurdin Siregar, MS selaku Dosen

Penguji III, yang telah memberikan kritikan dan masukan demi penyempurnaan

skripsi ini. Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si, selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang memberikan bimbingan dan nasehat selama masa perkuliahan dan

telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Dan kepada Kak Nana selaku

admin Jurusan Fisika yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan

berkas. Penghargaan juga diberikan kepada Bapak Edi Suratno selaku Laboran

Laboratorium Kimia Polimer USU yang telah memberikan kesempatan dan

saran-saran untuk melakukan penelitian di Laboratorium Kimia Polimer, Bapak Ilham

Aulia selaku teknisi Laboratorium Teknik Mesin USU yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran selama penelitian berlangsung. Dan kepada

Kementrian Pendidikan Tinggi (Dikti) atas bantuan pendidikan Bidik Misi yang

penulis peroleh selama mengikuti perkuliahan,

Ucapan terima kasih dan teristimewa penulis sampaikan kepada orang tua

(4)

banyak memberikan kasih sayang, doa, motivasi serta semangat baik berupa

materil maupun moril. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kakak,

abang, adik, dan keponakan saya Eva Junita br Manihuruk, S.P, Devi Tio

Manihuruk, Sastra Sihaloho, Mona Lusia br Manihuruk, S. Kpm, Adi Saputra

Manihuruk, Santa Prima Sari br. Manihuruk, dan Viola Tiorida br. Haloho yang

tiada henti memberikan doa, motivasi dan semangat kepada penulis. Ucapan

terima kasih juga penulis sampaikan kepada partner istimewa penulis Fredrich

Launard Sihotang yang memberikan doa, masukan, dan semangat kepada penulis.

Demikian pula penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh rekan di

UK-KMK St. Martinus terkhusus Gelora Teater (Bang Willy, Kak Albina, Graciana,

Kak Helen, dll). Kepada teman-teman kost yang turut memberikan dukungan

khususnya Morina, Deslina, Putri dll. Dan kepada seluruh teman-teman Fisika

Nondik 2011 yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian,

memberikan motivasi dan saran.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam meyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa dan redaksi, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini

(ririsyanadevi@ymail.com). Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih,

semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Maret 2015

(5)

iii

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT BERMATRIKS POLIESTER TAK JENUH DENGAN FILLER

SERAT BATANG PISANG)

Riris Yana Devi Manihuruk ( 4112240009) ABSTRAK

Penelitian ini menitikberatkan pada pemanfaatan serat batang pisang sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan papan komposit. Penggunaan serat batang pisang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi fraksi massa dan orientasi serat terhadap karakteristik komposit polimer. Matriks yang digunakan adalah

polyester tak jenuh (Unsaturated Polyester Resin) dengan katalis Methyl Ethyl Ketone Peroxida (MEKPo) sebesar 1% dari massa Polyester. Sampel dibuat dengan komposisi antara matriks dengan filler dengan perbandingan: (100:0), (99,5:0,5), (99:1), (98,5:1,5), dan (98:2). Karakterisasi yang dilakukan meliputi pengujian mekanik (uji lentur dan uji tarik) dan pengujian termal (uji kemampuan nyala). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan serat batang pisang sebagai pengisi komposit polimer dapat memberikan peningkatan sifat mekanis dan termal. Dari hasil pengujian mekanik diperoleh kuat tarik tertinggi sebesar 181,64 kgf/cm2 pada komposisi (98,5 : 1,5)% orientasi serat searah dan yang memiliki kuat lentur terbesar adalah serat searah dengan komposisi (99,5:0,5)% yaitu sebesar 119,22 kgf/cm2. Sedangkan untuk kemampuan nyala, penambahan serat tidak memberikan hasil yang optimal, namun komposisi yang bernilai cukup baik yaitu (98,5:1,5)% yaitu sebesar 0,0418 mm/detik. Secara keseluruhan serat dengan orientasi searah adalah pengisi yang memberikan pengaruh positif pada sifat mekanis dan termal komposit. Fraksi massa yang memberikan nilai optimal secara keseluruhan pengujian adalah komposisi (98,5:1,5)%

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Batasan Masalah 4

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Tujuan Penelitian 5

1.5. Manfaat Penelitian 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Polimer 7

2.1.1. Polimer berdasarkan asalnya 8

2.1.2. Polimer Berdasrkan sifat termalnya 9

2.1.3. Polimer berdasarkan reaksi pembentuknya 10

2.2. Komposit 12

2.2.1 Klasifikasi Komposit 13

2.2.2 Komposit Serat (Fiber Komposit) 14

2.2.3 Faktor yang mempengaruhi Performa Komposit 16

2.3. Komposit Matriks Polimer 18

2.4. Matriks 21

2.4.1. Resin Poliester 22

(7)

vii

2.4.1.2 Ketahanan Kima dan ketahanan terhadap UV 25

2.5.Filler 26

2.5.1. Serat Batang Pisang 28

2.5.1.1 Analisis Sifat Kimia dan komposisi SBP 29

2.5.1.2 Analisis Sifat Fisis dan Morfologi SBP 30

2.6. Interface dan Interphase 31

(8)

3.6.2. Prosedur Percobaan pengujian lentur 47

3.6.3. Prosedur Pengujian Ketahanan nyala 47

3.7. Diagram Alir Penelitian 48

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengujian

4.1.1. Sifat Mekanik Komposit Polimer

4.1.1.1 Uji Kekuatan Tarik 49

4.1.1.2. Uji Kekuatan Lentur 50

4.1.2. Sifat Termal

4.1.2.1. Uji Kemampuan Nyala 51

4.2. Pembahasan

4.2.1. Sifat Mekanik Komposit Polimer

4.2.1.1 Uji Kekuatan Tarik 51

4.2.1.2. Uji Kekuatan Lentur 54

4.2.2. Sifat Termal

4.2.2.1. Uji Kemampuan Nyala 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 60

5.2. Saran 61

DAFTAR PUSTAKA 62

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sifat beberapa kayu 19

Tabel 2.2. Standar sifat mekanik kayu berdasarkan SNI 03-2105-2006 20

Tabel 2.3. Beberapa Sifat Resin 23

Tabel 2.4. Spesifikasi UPR Yukalac 157®BQTN-EX 23

Tabel 2.5. Perbandingan serat alam dengan serat sintetis 28

Tabel 2.6 Sifat beberapa serat alam 29

Tabel 2.7 Sifat kimia komposisi serat batang pisang 26

Tabel 2.8 Sifat fisis dan morfologi serat batang pisang 27

Tabel 3.1. Alat yang digunakan 41

Tabel 3.2. Komposisi bahan 42

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Kuat Tarik 48

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Kuat Lentur 52

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Molekul monomer dan Polietilen 10

Gambar 2.2 Reaksi Kondensasi Nylon 11

Gambar 2.3 Struktur Polyester hasil sintesis daripropylene glycol, maleic anhydride,danpthalic anhydride polyester 22 Gambar 2.4 Reaksicrosslinkantara katalis dengan rantai polyester 23

Gambar 2.5 Ilustrasi antarmuka serat dengan matriks 32

Gambar 2.6 Kurva Tegangan dan Regangan 35

Gambar 2.7 Uji tarik STM D 638M 36

Gambar 2.8 Alat uji tarik UTM 36

Gambar 2.9 Skema Uji kekuatan lentur 37

Gambar 2.10 Skema alat kerja uji Nyala 39

Gambar 3.1. Bentuk sampel uji tarik sesuai standar ASTM D 638 45

Gambar 3.2. Bentuk sampel uji lentur sesuai standar ASTM D 790 45

Gambar 3.3. Bentuk sampel uji nyala sesuai standar ASTM D 635 45

Gambar 3.4. Diagram alir penelitian 47

Gambar 4. 1 Hubungan antara fraksi massa dan orientasi serat dengan 49

Kuat Tarik

Gambar 4.2 Hubungan antara massa dengan regangan serat acak dan

Searah 50

Gambar 4.3 Hubungan antara Massa dan Modulus Elastisitas Serat acak

dan searah 51

Gambar 4.4 Grafik hubungan antara massa serat dan kuat lentur serat

acak dan searah 53

Gambar 4.5 Hubungan antara massa dengan defleksi serat acak dan searah 54

Gambar 4.6 Hubungan massa serat dengan modulus elastisitas 55

Gambar 4.7 Hubungan Massa dan Kemampuan Nyala serat acak dan

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin persetujuan dosen PS 62

Lampiran 2 : Surat izin penelitian dan keterangan 63

Lampiran 3 : Perhitungan pengujian 69

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan data statistik Kehutanan (2009) bahwa hingga tahun 2009

sesuai dengan ijin usaha yang diberikan, produksi hutan tanaman mencapai 18,95

juta m3 (HTI) dan 0,09 juta m3 (Perhutani). Sedangkan produksi hutan alam dari

HPH hanya mencapai 4,86 juta m3 dan dari IPK sejumlah 6,62 juta m3. Padahal

kebutuhan kayu nasional yang disampaikan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Kehutanan Tahun 2006–2025, mencapai 64 juta m 3

per tahun (Anonim,

2001). Kondisi tersebut mengakibatkan adanya ketimpangan yang tinggi antara

ketersediaan produksi kayu dengan kebutuhan kayu nasional.

Teknologi komposit merupakan teknologi hijau dengan menggunakan

material serat alam (Natural Fiber). Tuntutan teknologi ini disesuaikan juga dengan keadaaan alam yang mendukung untuk pemanfaatannya secara langsung.

Komposit diartikan sebagai kombinasi antara dua material atau lebih yang

berbeda bentuknya, Komposisi kimianya dan tidak saling melarutkan antara

materialnya dimana material yang satu berfungsi sebagai penguat dan material

yang lainnya berfungsi sebagai pengikat untuk menjaga kesatuan unsur-unsurnya.

Komposit berpenguat serat banyak diaplikasikan pada alat- alat yang

membutuhkan perpaduan dua sifat dasar yaitu kuat namun juga ringan. Bahan

komposit memiliki banyak keungulan, diantaranya berat jenisnya rendah kekuatan

yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih

murah.Bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu komposit partikel

(13)

2

Batang pisang merupakan limbah dari tanaman pisang yang telah ditebang

untuk diambil buahnya dan merupakan limbah pertanian potensil yang belum

banyak pemanfaatannya. Beberapa penelitian telah mencoba untuk

memanfaatkannya antara lain untuk papan partikel dan papan serat (Rahman,

2006).

Serat batang pisang merupakan jenis serat yang berkualitas baik, dan

merupakan salah satu bahan potensial alternatif yang dapat digunakan sebagai

filler pada pembuatan komposit bermatriks Poliester tak jenuh. Batang pisang sebagai limbah dapat dimanfaatkan menjadi sumber serat agar mempunyai nilai

ekonomis.

Rahman (2006) menyatakan bahwa perbandingan bobot segar antara

batang, daun, dan buah pisang berturut-turut 63, 14, dan 23%. Batang pisang

memiliki bobot jenis 0,29 g/cm3 dan kandungan lignin 33,51% . Dari

perbandingan tersebut maka akan diperoleh batang segar sebanyak 14,939 juta ton

pada tahun yang sama.

Tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung dari serat yang

digunakan karena tegangan yang diberikan pada komposit pertama diterima oleh

matriks dan diteruskan ke serat, sehingga serat akan menahan beban sampai beban

maksimum. Oleh karena itu, serat harus mempunyai tegangan tarik dan modulus

elastisitas yang lebih tinggi daripada matriks penyusun komposit (Vlack, 1995).

Dilihat dari anatomi seratnya, batang pisang memiliki potensi untuk

dikembangkan menjadi bahan baku produk papan komposit. Pernyataan ini juga

didukung oleh Lisnawati (2000) yang menyatakan bahwa batang pisang

mempunyai potensi serat yang berkualitas baik, sehingga merupakan salah satu

alternatif bahan baku potensial untuk pembuatan papan partikel dan papan serat.

Kondisi ini mengharuskan segera dilakukannya pencarian sumber daya baru yang

mampu mensubstitusi kegunaan kayu, salah satunya adalah melalui

pengembangan teknologi papan tiruan. Pembuatan papan tiruan pada prinsipnya

bertujuan untuk memanfaatkan limbah, baik itu yang berasal dari limbah kayu

maupun limbah pertanian dan perkebunan. Bahan serat non kayu cocok digunakan

(14)

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh papan serat dibandingkan dengan produk

papan tiruan lainnya adalah strukturnya homogen, menghasilkan permukaan

papan yang halus dan licin, permukaan pinggiran yang kuat, bisa diukir dan

dibentuk seperti kayu asalnya (solid), tahan abrasi dan tidak mudah retak/pecah.

Sifat fisis dan mekanis papan komposit dipengaruhi oleh sifat bahan serat,

penambahan bahan penolong dan perekat serta proses pengolahan papan serat itu

sendiri. Penambahan perekat sintetik yang dapat bercampur dengan air diharapkan

dapat menambah kekuatan papan. Selain jenis kayu atau bahan ber-lignosellulosa

yang digunakan, sifat serat juga dipengaruhi oleh perlakuan sebelum atau saat

proses pemisahan serat (pulping). Pada pemanfaatan serat batang pisang perlu ada perlakuan sebelum serat batang pisang dicampur dengan bahan lain. Perlakuan

dengan alkali (NaOH) diharapkan dapat berpengaruh terhadap komposit yang

dihasilkan, karena fungsi alkali dapat menghilangkan lignin yang ada (Muiz,

2005).

Ketersediaan bahan baku kayu di alam mulai berkurang, maka tidak

menutup kemungkinan dikembangkan produk papan komposit dari limbah

pertanian (agrobased- composite) dengan kualitas yang sama dengan bahan baku

kayu. Limbah batang pisang merupakan salah satu alternatif bahan baku yang

murah dan mudah diperoleh. Pemberian perlakuan alkali pada bahan berlignin

selulosa mampu mengubah struktur kimia dan fisik permukaan serat.

Matriks merupakan unsur pendukung lainnya dalam pembuatan komposit.

Matriks didefenisikan sebagai bahan yang wujudnya cair yang digunakan untuk

membalut dan menyatukan filler tanpa bereaksi secara kimia dengan filler

tersebut. Jenis matriks yang digunakan dalam penelitian ini adalah resin

Unsaturated Polyester Resin (UPR). Resin polyester merupakan salah satu resin termoset yang mudah diperoleh, selain harganya murah resin polyester ini juga mempunyai kemampuan berikatan dengan serat alam tanpa menimbulkan reaksi

dan gas, tahan terhadap asam, daya tahan terhadap impak, dan pembuatannya

relative mudah. Resin ini juga mempunyai karateristik yang khas yaitu dapat

diwarnai, transparan, dapat dibuat kaku dan fleksibel, tahan air, cuaca dan bahan

(15)

4

tergantung partikel resin dan keperluannya. Penambahan resin polyester ini dimaksudkan untuk meningkatkan ikatan (mechanical bonding) antara serat dan matriks maupun penyusun komposit lainnya. Peningkatan kekuatan komposit

serat alam dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan memberikan perlakuan

kimia serat atau dengan penambahancoupling agent.

Pada penelitian sebelumnya, (Sriwita,D , Astuti, 2014) membahas

mengenai pengaruh orientasi dan fraksi massa pada polimer komposit dengan

filler serat nanas (ananas comocus) dan matriks polyester diperoleh hasil Nilai kuat tarik dan kuat tekan untuk komposit dengan orientasi serat searah lebih tinggi

daripada orientasi serat acak. Nilai kuat tarik maksimum diperoleh pada komposit

dengan penambahan serat 0,2 g sebesar 723,36 N/cm2 dan nilai kuat tekan pada

komposit dengan penambahan serat 1,5 g sebesar 1768,13 N/cm2.

Selain itu juga penelitian mengenai pembuatan papan komposit, (

Supratiningsih, 2012) membahas mengenai pengaruh serbuk serat batang pisang

terhadap sifat mekanik komposit PVC-CaCO3 diperoleh hasil Sifat mekanis

komposit PVC-CaCO 2 3 mempunyai berat persatuan luas antara 4,55 5,90

kg/m , bobot isi 1,50 1,99 g/cm3, kekuatan tarik 67,56 79,03 kg/cm2,

kekerasan 55,00 - 66,66 shore D, penyerapan air 0,963,32 %, kuat lentur 118,99

–165,09 kg/cm2, titik nyala 0,03 - 0,08 inc/detik, kerapatan air baik (tidak terjadi

tetesan) dan kemampuan digergaji dan dipaku baik (tidak cacat/retak).

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk menguji pengaruh

penggunaan filler serat batang pisang pada komposit polimer dengan matriks

polyesterterhadap sifat mekanik dan ketahanan nyala komposit berdasarkan fraksi massa dan orientasi serat. Adapun judul penelitian ini adalah “Pembuatan dan Karakterisasi Komposit bermatriks Poliester Tak Jenuh dengan Filler Serat Batang Pisang”.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka

dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

(16)

2. Matriks yang digunakan adalah MatriksUnsaturated Polyester Resin (UPR);

3. Katalis yang digunakan adalah katalis MEKPO (Methyl Ethyl Keton Peroksida);

4. Sifat bahan yang diukur adalah sifat mekanik (kuat tarik dan kuat lentur) dan

kemampuan nyala ;

5. Perendaman serat batang pisang dilakukan dengan NaOH 5 % ;

6. Serat divariasikan dengan orientasi searah dan acak;

7. Variasi perbandingan massa filler dengan matriks adalah (100:0) gr, (99,5:0,5)

gr, (99:1) gr, (98,5:1,5) gr dan (98:2) gr.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah sifat mekanik dan kemampuan nyala kompositpolyesterdengan menggunakanfillerserat batang pisang?

2. Bagaimanakah pengaruh fraksi massa serat batang pisang terhadap sifat

mekanik dan kemampuan nyala komposit bermatriks polyester?

3. Bagaimanakah pengaruh orientasi serat terhadap sifat mekanik dan kemampuan

nyala komposit bermatrikspolyester?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui sifat mekanik dan kemampuan nyala komposit bermatriks

polyesterdenganfillerserat batang pisang;

2. Mengetahui pengaruh fraksi massa serat batang pisang terhadap sifat mekanik

komposit bermatrikspolyester;

3. Mengetahui pengaruh orientasi serat batang pisang terhadap sifat mekanik

(17)

6

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Memperoleh informasi mengenai potensial serat batang pisang yang dapat

menghasilkan suatu bahan baru yang bermanfaat dan berkualitas;

2. Diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian- penelitian berikutnya yang

bertujuan lebih pada pengembangan komposit khususnya yang menggunakan

serat alam lainnya dengan komposisi yang lebih variatif untuk mendapatkan

material komposit, sesuai dengan sifat yang diinginkan;

3. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang memanfaatkan serat alam

(18)

Anonim.,( 2001), Technical Data Sheet , Justus Kimia Raya.

ASTM D-638, ASTM D-790, dan ASTM D-635., (1990), Standard and Literature References for Composite Materials, 2nd, American Society for Testing Material, Philadelphia, PA.

Azizah, U., (2004), Polimer, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional., Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional, (2006), Standar Nasional Indonesia (SNI),. SNI-03-2105-2006., Tentang Syarat Mekanis Papan Komposit, Indonesia, Jakarta.

Bagir, A dan Pradana, G,E., (2010), Pemanfaatan Serat Eceng Gondok sebagai Bahan Baku Pembuatan Komposit, FT, Universitas Diponegoro.

Budinsky,K.G.,(2003), Engineering Material Properties and Selection, PrenticeHall, New Jersey.

Hadi, B.K., Mekanika Struktur Komposit. Departemen Pendidikan Nasional, Bandung.

Hakim, L. dan Febrianto, F., (2005), Karakteristik Fisis Papan Komposit dari Serat Batang Pisang dengan Perlakuan Alkali., Penomena : Forestry Science Journal, Vol.1, No.1, April 2005, ISSN 18296343.

Hull, D., (1981)., An Introduction to Composite Material, University of Cambridge, New York.

Kollman, F. J. P. and Cote, W. A., (1975), Principle of Wood Science Technology, Volume II. Wood Based Material, Springer-Verlag., New York.

(19)

63

Muiz, A., (2005), Pemanfaatan Batang Pisang (Musa sp) Sebagai Bahan Baku Papan Serat., Skripsi, Fakultas Kehutanan, IPB, Bogor.

Nurmalita., (2001), Pengaruh Fraksi Volume Serat dan Lama Perendaman Alkali Terhadap Kekuatan Impak Komposit Serat Aren-Poliester., Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, Vol.4, No.1.

Rahman, H., (2006), Pembuatan Pulp dari Batang Pisang Uter (Musa Paradisiaca Linn. Var uter) Pascapanen dengan Proses Soda., Skripsi, Fakultas Kehutanan, UGM, Yogyakarta.

Schwart, M.M., (1984), Composite Material Handbook, Mc Graw-Hill Book Co., New York

Sijabat, R., (2009), Pengaruh NaOH Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Sifat Mekanik Papan Partikel, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Sirait, D.H., (2010), Material Komposit, Erlangga, Jakarta.

Sriwita, D. dan Astuti., (2014), Pembuatan dan Karakterisasi Sifat Mekanik Bahan Komposit Serat Daun Nenas-Poliester ditinjau dari Fraksi Massa dan Orientasi Serat, Vol.3, No.1, Januari 2014, ISSN 2302-8491.

Supratiningsih., (2012), Pengaruh Serbuk Serat Batng Pisang sebagai Filler terhadap Sifat Mekanis Komposit PVC-CaCO3, Balai Besar Kulit, Karet

dan Plastik, Yogyakarta.

Surdia, T. dan Saito, S., (2000), Pengetahuan Bahan Teknik, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana sifat fisis dan sifat mekanik papan komposit yang dihasilkan dari campuran serat batang pisang dan serat kulit durian

Pemanfaatan Komposit Hybrid Sebagai Panel Pintu Rumah Serat Bulu Ayam (Chicken Fearther) dan Serat Ijuk (Arenga Pinnata) Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Thermal

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT PALEM SARAY DENGAN MATRIKS

Untuk mengetahui sifat fisis serat palem saray sebagai penguat komposit. Untuk mengetahui aplikasi dari komposit serat palem saray

Hasil perlakuan terhadap serat batang waru sebagai penguat material komposit polyester dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan alternatif bahan baku pembuatan

Karakteristik Termoplastik Polietilena dengan Serat Batang Pisang Sebagai Komposit untuk Bahan Palet Kayu, Thesis,

Apakah serat kulit durian dapat digunakan sebagai penguat pada papan komposit. dengan

Bahan komposit pada umumnya terdiri dari dua unsur, yaitu serat ( fiber ).. sebagai bahan pengisi dan bahan pengikat serat-serat tersebut yang