• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI BAHAN TERHADAP KARAKTERISTIK INDERAWI MINUMAN SERBUK INSTAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L) YANG DIBUAT DENGAN TEKNIK BLENDING DAN FILTRASI BASAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI BAHAN TERHADAP KARAKTERISTIK INDERAWI MINUMAN SERBUK INSTAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L) YANG DIBUAT DENGAN TEKNIK BLENDING DAN FILTRASI BASAH"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

1

BLENDING DAN FILTRASI BASAH

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Prodi Pendidikan Tata Boga

oleh Arum Agrianic

5401410007

JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

PENGESAHAN

Telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Panitia Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris,

Dra. Wahyuningsih, M. Pd Dra. Sri Endah W, M. Pd

NIP. 196008081986012001 NIP.196805281993032001

Penguji I Penguji II

Dr. Atiek Zahrulianingdyah, M. Muhammad Ansori, S. TP. M. Pd

NIP. 195412051983032011 NIP. 197804102005011001

Penguji III/ Pembimbing

Ir. Bambang Triatma , M. Si

(3)

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Perbedaan Komposisi Bahan Terhadap Karakteristik Inderawi Minuman Serbuk Instan Daun Sirsak (Annona Muricata L) Yang Dibuat Dengan Teknik Blending Dan Filtrasi Basah disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi ataupun kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis diperguruan tinggi manapun.

Semarang, Januari 2015 Penulis

(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Do your best at any moment that you have”

“Do whatever you like, act now, and be consistent!!”

Skripsi ini akan saya persembahkan untuk: 1. Papa, Mama tercinta

2. Seseorang yang selalu mendukungku tanpa kenal lelah

3. Sahabat-sahabatku tersayang

4. Rekan seperjuanganku mahasiswa Tata Boga angkatan 2010

(5)

v

ABSTRAK

Agrianic, Arum. 2014. “ Pengaruh Perbedaan Komposisi Bahan Terhadap

Karakteristik Inderawi Minuman Serbuk Instan Daun Sirsak (Annona Muricata L)

Yang Dibuat Dengan Teknik Blending Dan Filtrasi Basah”. Skripsi, Teknik Universitas Negri Semarang. Dosen Pembimbing Ir. Bambang Triatma. M.Si,

Kata Kunci : minuman serbuk instan, daun sirsak

Minuman serbuk instan adalah minuman yang berupa serbuk yang terbuat dari bahan buah-buahan, rempah-rempah, biji-bijian, dan daun dapat langsung diminum dengan cara diseduh dengan air matang baik dingin maupun panas. Daun sirsak memiliki khasiat yang luar biasa dapat membunuh sel kanker yang mematikan dengan cara kerja yang sangat efektif dan optimal tanpa merusak sel-sel pada organ tubuh lainnya.

Tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan yang berbeda terhadap karakteristik inderawi serbuk daun sirsak instan dengan menggunakan metode blending dan filtrasi basah ditinjau dari aspek warna, rasa, aroma dan tekstur. 2). Untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan pada serbuk daun sirsak instan dengan metode blending dan filtrasi basah terhadap kesukaan masyarakat yang ditinjau dari aspek warna, rasa, aroma dan tekstur. 3). Untuk mengetahui kandungan zat antioksidan pada minuman serbuk instan hasil eksperimen.

Objek dalam penelitian ini adalah minuman serbuk instan daun sirsak pada unit sampel minuman serbuk instan dengan tiga perlakuan perbedaan komposisi bahan gula dan air (260 g : 155 ml), (275 g : 140 ml), dan (290 g : 125ml). Desain eksperimen yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (Completely Randomized Design). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbedaan komposisi bahan gula dan air (260 g : 155 ml), (275 g : 140 ml), dan (290 g : 125ml). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah karakteristik minuman serbuk instan sari daun sirsak. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah teknik pembuatan yang sama. Teknik analisis data uji inderawi menggunakan analisis varian klasifikasi tunggal dilanjutkan uji Tukey, sedangkan uji kesukaan menggunakan analisis deskriptif presentase. Analisis hasil penilaian objektif dilakuakan dengan uji laboratorium.

Berdasarkan analisis varians klasifikasi tunggal diketahui ada perbedaan kualitas inderawi minuman serbuk instan daun sirsak dengan menggunakan teknik blending dan filtrasi basah pada aspek Aroma Fhitung 9,21 > Ftabel 3,17, aspek rasa Fhitung 23,91 > Ftabel 3,171, aspek warna Fhitung 3,74 > Ftabel 3,17 dan tidak ada pengaruh pada aspek tekstur bentuk serbuk (BS) Fhitung 0,11 <Ftabel 3,17 dan aspek tekstur kelarutan dalam air (KDA) Ftabel 0,35 < Fhitung 3,17 . Hasil uji laboratorium aktivitas antioksidan

Sampel G260gA155ml (komposisi bahan gula 260 g dan air 155 ml) dengan ativitas 54,27%

2, sampel G275gA140ml (komposisi bahan gula 275 gram dan air 140 ml) dengan aktivitas

52,41% 3). sampel G290g A125ml (komposisi bahan gula 290 gram dan air 125 ml) dengan

aktivitas 50,62% 4). pada uji kesukaan masing-masing sampel (G260gA155ml, G275gA140ml, dan

G290g A125ml) presentasinya 74,45%, 76,2%, dan 62,25% .

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang senantiasa tercurah kepada saya, sehingga penulis mendapatkan kemampuan untuk menyelesaikan skripsi dengan judul ” PENGARUH PERBEDAAN

KOMPOSISI BAHAN TERHADAP KARAKTERISTIK INDERAWI

MINUMAN SERBUK INSTAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L) YANG DIBUAT DENGAN TEKNIK BLENDING DAN FILTRASI BASAH.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa saran, bimbingan, maupun petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terimakasih ini penulis tujukan kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

2. Ketua Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Universitas Negeri Semarang. 3. Ir. Bambang Triatma, M.Si, Dosen pembimbing yang telah memberikan

arahan, bimbingan, saran, dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu.

5. Serta semua pihak yang telah memberi motivasi dan bantuan moril maupun materil hingga selesainya skripsi ini.

(7)

vii

bersifat membangun, demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca. Terimakasih.

Semarang, Januari 2015 Penulis

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1Landasan Teori ... 11

2.1.1 Tinjauan tentang tanaman sirsak ... 11

2.1.2 Tinjauan tentang buah sirsak ... 12

2.1.3 Tinjauan tentang daun sirsak ... 14

2.1.4 Tinjauan tentang minuman serbuk instan ... 15

2.1.5 Bahan untuk membuat minuman serbuk instan ... 16

2.1.6 Peralatan yang digunakan untuk membuat minuman serbuk Instan ... 23

2.1.7 Cara membuat minuman serbuk instan ... 24

2.1.8 Kualitas minuman serbuk instan ... 27

(9)

ix

2.3 Hipotesis ... 34

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1Metode Penentuan Objek Penelitian ... 34

3.1.1 Objek Penelitian ... 34

3.1.2 Variabel Penelitian ... 34

3.1 Metode Pendekatan Penelitian ... 35

3.2.1 Desain eksperimen ... 35

3.5.3 Analisis varian klasifikasi tunggal... ... 55

3.5.4 Uji tukey... ... 56

3.5.5 Analisis deskriptif prosentase ... ... 57

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ... 60

4.1.1 Uji prasyarat ... 60

4.1.2 Hasil uji inderawi minuman serbuk instan daun sirsak ... 62

4.1.3 Hasil kesukaan minuman serbuk instan hasil eksperimen... ... 79

4.1.4 Hasil Kandungan gizi minuman serbuk instan daun sirsak... ... 83

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... .. 84

(10)

x

4.2.2 Pembahasan pengaruh komposisi bahan terhadap kesukaan

masyarakat... 90

4.2.3 Pembahasan pengaruh komposisi bahan terhadap kandungan antioksidan minuman serbuk instan daun sirsak ... 91

BAB 5 PENUTUP 5.1Simpulan ... 92

5.2Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 94

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kandungan zat gizi buah sirsak (setiap 100 gram) ... 13

2.2 Kekuatan sitoksik dari beberapa tanaman buah keluarga annonacea ... 14

2.3 Komposisi kimia gula pasir ... 23

2.4 Syarat mutu minuman serbuk tradisional... 30

3.1 Layout rancangan acak lengkap ... 38

3.2 Daftar bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman serbuk Instan daun sirsak ... 39

3.3 Nilai-nilai pada tiap kriteria uji inderawi ... 44

3.4 Rumus uji bartlett ... 54

3.5 Rumus analisa varian klasifikasi tunggal ... 55

3.6 Interval presentase uji kesukaan ... 59

4.1 Homogenitas Sebaran data inderawi minuman serbuk instan daun sirsak ... 62

4.2 Normalitas Sebaran data inderawi minuman serbuk instan daun sirsak ... 63

4.3 Frekuensi presentase, rerata dan simpangan baku skor tekstur bentuk (BS) dari minuman serbuk instan daun sirsak... 65

4.4 Frekuensi presentase, rerata dan simpangan baku skor tekstur Kelarutan dalam air (KDA) dari minuman serbuk instan daun sirsak .... 67

4.5 Frekuensi, presentase, rerata dan simpangan baku skor aroma Dari minuman serbuk instan daun sirsak ... 69

4.6 Frekuensi, presentase, rerata dan simpangan baku skor rasa Dari minuman serbuk instan daun sirsak ... 71

4.7 Frekuensi, presentase, rerata dan simpangan baku skor warna Dari minuman serbuk instan daun sirsak ... 73

(12)

xii

4.9 Ringkasan data hasil uji tukey pada indikator tekstur bentuk serbuk

(BS) berdasarkan perhitungan analisis klasifikasi tunggal ... 76 4.10. Ringkasan data hasil uji tukey pada indikator tekstur bentuk serbuk

(KDA) berdasarkan perhitungan analisis klasifikasi tunggal ... 77 4.11. Ringkasan data hasil uji tukey pada indikator aroma

berdasarkan perhitungan analisis klasifikasi tunggal ... 88 4.12. Ringkasan data hasil uji tukey pada indikator rasa

berdasarkan perhitungan analisis klasifikasi tunggal ... 79 4.13. Ringkasan data hasil uji tukey pada indikator warna

berdasarkan perhitungan analisis klasifikasi tunggal ... 80 4.14. Skor rata-rata kriteria hasil uji inderawi minuman serbuk instan

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema pembuatan minuman temulawak instan ... 28 2.2 Skema kerangka berfikir ... 33 3.2Skema pembuatan minuman serbuk instan daun sirsak ... 42 4.1Diagram pengaruh komposisi bahan terhadap skor tekstur bentuk

serbuk (BS) dari minuman serbuk daun sirsak ... 66 4.2Diagram pengaruh komposisi bahan terhadap skor tekstur kelarutan

Dalam air (KDA) dari minuman serbuk daun sirsak ... 67 4.3Diagram pengaruh komposisi bahan terhadap skor Aroma dari

minuman serbuk instan daun sirsak ... 71 4.4Diagram pengaruh komposisi bahan terhadap skor rasa dari

minuman serbuk instan daun sirsak ... 72 4.5Diagram pengaruh komposisi bahan terhadap skor warna dari

minuman serbuk instan daun sirsak ... 74 4.6Grafik pengaruh komposisi bahan terhadap kesukaan masyarakat

pada minuman serbuk instan daun sirsak ditinjau dari aspek tekstur

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar nama calon panelis yang mengikuti tahap wawancara ... 96

2. Formulir wawancara ... 97

3. Data hasil wawancara calon panelis ... 100

4. Daftar nama calon panelis Lolos tahap wawancara ... 102

5. Formulir penyaringan calon panelis ... 103

6. Rekapitulasi Hasil Seleksi Calon Panelis Tahap Penyaringan ... 105

7. Daftar nama calon panelis lolos tahap Penyaringan ... 110

8. Daftar nama calon panelis yang mengikuti tahap pelatihan ... 111

9. Formulir pelatihan calon panelis ... 112

10.Rekapitulasi hasil seleksi calon panelis tahap pelatihan (Validitas) ... 114

11.Rekapitulasi hasil seleksi calon panelis tahap evaluasi kemampuan (Reliabilitas) ... 118

12.Daftar nama calon panelis lolos tahap pelatihan ... 124

13.Daftar nama calon panelis yang mengikuti uji inderawi ... 125

14.Formulir penilaian uji inderawi ... 126

15.Tabulasi data hasil uji inderawi ... 128

16.Normalitas data ... 131

17.Homogenitas data ... 132

18.Hasil analisis varian dengan SPSS 19 ... 133

19.Daftar nama panelis tidak terlatih yang mengikuti uji kesukaan ... 141

20.Formulir penilaian uji kesukaan ... 143

21.Data hasil uji kesukaan ... 144

22.Hasil uji laboratorium ... 146

23.Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman serbuk instan daun sirsak ... 145

(15)

1

Dalam bab ini berisi tentang : Alasan pemilihan judul, rumusan masalah, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. Pendahuluan dimaksudkan untuk mengantarkan pembaca dalam memahami garis besar tentang isi skripsi.

1.1 Latar Belakang

Sirsak merupakan tanaman yang banyak dijumpai di daerah pedesaan yang biasanya tumbuh di pekarangan rumah. Tanaman sirsak memiliki nama spesies

Annona muricata linn, merupakan salah satu tanaman dari kelas Dicotyledonae, keluarga Annonaceae dan genus Annona. Sirsak merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun jika kondisi air tanah terpenuhi selama pertumbuhannya.

(16)

menganggap banyak masyarakat belum mengetahui khasiat daun sirsak yang bermanfaat untuk kesehatan, sehingga daun sirsak tidak dimanfaatkan melainkan buahnya yang dikonsumsi.

Eka Hasnawati, ( 2012 : 39) pada sebuah study di Purdue University dalam hasil sebuah penelitiannya membuktikan bahwa daun sirsak memiliki khasiat yang luar biasa dapat membunuh sel kanker yang mematikan dengan cara kerja yang sangat efektif dan optimal tanpa merusak sel-sel pada organ tubuh lainnya. Sirsak dapat menghambat perkembangan dari sel kanker dan mematikan bakteri dan virus penyebab kanker, terutama sel kanker seperti prostat, pankreas dan paru-paru.

Minuman instan adalah minuman yang dapat langsung diminum dengan cara diseduh dengan air matang, baik dingin maupun panas. Minuman serbuk instan adalah minuman yang berupa serbuk yang terbuat dari bahan buah-buahan, rempah-rempah, biji-bijian, dan daun dapat langsung diminum dengan cara diseduh dengan air matang baik dingin maupun panas. Minuman instan yang biasa diperdagangkan umumnya dibuat dari buah-buahan yang kaya akan rasa, rempah-rempah yang mengandung zat cukup tinggi, misalnya yang kita sering sering lihat atau beli yaitu minuman instan jahe.

(17)

itu juga akan memberikan nilai jual dari daun sirsak yang mempunyai khasiat sebagai obat sekaligus minuman yang menyehatkan.

Dalam pembuatan minuman instan ini, ada beberapa faktor yang

mempengaruhi antara lain pemilihan bahan, pemasakan, dan pengkristalan. Gula pasir

dalam pembuatan minuman serbuk instan berpengaruh sebagai bahan pengkristal

selain berfungsi sebagai pemanis dan air dalam pembuatan minuman serbuk instan

juga berpengaruh sebagai bahan pemasakan dalam pengambilan ekstrak dari bahan yang digunakan yaitu daun sirsak.

Dalam uji coba atau pra eksperimen pembuatan minuman serbuk instan daun sirsak yang pernah dilakukan, dengan menggunakan gula kurang dari 260 g dan air lebih dari 155 ml menghasilkan minuman serbuk instan dengan rasa manis yang kurang, kristal-kristal yang dihasilkan agak lembab, sedangkan uji coba menggunakan gula lebih dari 290 g dan air kurang dari 125 g menghasilkan minuman serbuk instan dengan rasa sangat manis dan warna yang kurang menarik. Pra eksperimen pembuatan minuman serbuk instan daun sirsak juga menghasilkan minuman beraroma dan berasa langu hal itu disebabkan karena karakteristik daun sirsak yang mempunyai aroma dan rasa yang langu. Sehingga diperlukan penambahan suatu bahan untuk memperbaiki aroma dan rasa.

(18)

dahak (mukolitik), peluruh kencing (diuretik), peluruh keringan dan membantu proses pencernaan.

Sebelum ini sudah ada penelitian dengan topik serupa tetapi metode pembuatannya secara perebusan daun utuh sehingga diduga kandungan zat antioksidan yang terambil tidak maksimal. Oleh sebab itu dalam penelitian ini pembuatan produk menggunakan teknik blending yaitu proses pengahancuran bahan menggunakan alat yaitu blender dilanjutkan proses filtrasi (penyaringan) yang diharapkan menghasilkan produk dengan kandungan antioksidan lebih tinggi.

Dari penjabaran latar belakang di atas, maka mendorong peneliti mencoba menggunakan daun sirsak dengan tambahan jeruk nipis sebagai bahan pembuatan minuman serbuk instan dengan teknik blanding dan filtrasi basah yang sesuai dengan judul :“Pengaruh Perbedaan Komposisi Bahan Terhadap

Karakteristik Inderawi Minuman Serbuk Instan Daun Sirsak (Annona

Muricata L) yang Dibuat dengan Teknik Blending dan Filtrasi Basah ”

1.2 Rumusan Masalah

permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh perbedaan komposisi bahan terhadap karakteristik inderawi minuman serbuk daun sirsak instan yang dibuat dengan teknik blending dan filtrasi basah yang ditinjau dari aspek tekstur bentuk serbuk (BS), tekstur kelarutan dalam air (KDA), aroma, rasa dan warna

(19)

daun sirsak yang dibuat dengan teknik blending dan filtrasi basah yang ditinjau dari aspek tekstur bentuk serbuk (BS), tekstur kelarutan dalam air (KDA), aroma, rasa dan warna

3. Berapakah kandungan zat antioksidan yang terdapat dalam minuman serbuk instan daun sirsak hasil eksperimen.

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai permasalahan diatas, maka penelitin ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan komposisi bahan terhadap

karakteristik inderawi minuman serbuk instan daun sirsak yang dibuat dengan teknik blending dan filtrasi basah ditinjau dari tekstur bentuk serbuk (BS), tekstur kelarutan dalam air (KDA), aroma, rasa dan warna 2. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan komposisi bahan terhadap

karakteristik minuman serbuk instan daun sirsak yang dibuat dengan teknik blending dan filtrasi basah terhadap kesukaan masyarakat yang ditinjau dari aspek tekstur bentuk serbuk (BS), tekstur kelarutan dalam air (KDA), aroma, rasa dan warna.

3. Untuk mengetahui kandungan zat antioksidan pada minuman serbuk instan daun sirsak hasil eksperimen.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini perlu diteliti karena memiliki beberapa manfaatnya, adapun manfaat penelitian ini adalah :

(20)

2. Menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan daun sirsak yang mempunyai khasiat dan dapat dijadikan olahan yang bermanfaat untuk dikonsumsi.

3. Sebagai bahan pustaka dalam pengembangan keanekaragaman minuman instan dijurusan teknologi jasa dan produksi.

4. Mengenalkan prodak baru yang menyehatkan dan bisa dijadikan minuman pendukung kesembuhan penyakit yang digunakan pada mata kuliah makanan

khusus.

1.5 Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam memahami isi penelitian dengan judul “Pengaruh Perbedaan Komposisi Bahan Terhadap Karakteristik Inderawi Minuman Serbuk Instan Daun Sirsak (Annona Muricata L) yang Dibuat dengan Teknik Blending dan Filtrasi Basah ”, maka peneliti memandang perlu untuk memberikan penegasan sebagai berikut :

1.5.1 Pengaruh

(21)

1.5.2 Komposisi bahan

Komposisi bahan merupakan susunan bahan-bahan yang akan dibuat menjadi suatu makanan atau minuman tertentu. Komposisi bahan yang dimaksud adalah komposisi bahan dalam pembuatan minuman serbuk instan daun sirsak dengan perbedaan komposisi bahan gula dan air ( 260 g : 155 ml), (275 g : 144 ml), dan ( 290 g : 125 ml).

1.5.3 Karakteristik Inderawi

Karakteristik inderawi merupakan sifat karakteristik bahan pangan dengan mempergunakan indera manusia termasuk indera penglihatan, pembau, perasa, peraba dan pendengar (Bambang Kartika dkk, 1988 : 9). Karakteristik inderawi yang dimaksud adalah proses pengambilan data inderawi minuman serbuk instan daun sirsak yang menggunakan indera manusia yaitu indera penglihatan, pembau, perasa, peraba dan pendengar. 1.5.4 Serbuk instan

Serbuk menurut Poerwadarminta (1996:927) adalah barang yang lumat atau berbutir-butir yang halus (seperti tepung, abu dan bubuk). Instan adalah langsung (tanpa dimasak lama) dapat diminum atau dimakan. Serbuk instan yaitu barang berbutir-butir yang halus yang langsung dapat diminum dengan cara diseduh dengan air matang baik dingin maupun panas.

1.5.5 Daun sirsak (Annona muricata L)

(22)

yang sudah tua biasanya dipilih daun nomor empat atau lima sampai urutan daun di belakangnya. Gunakan daun sirsak yang diambil dari pekarangan rumah atau kebun karena cenderung memiliki tingkat poopulasi atau timbal lebih rendah dibandingkan dengan pohon sirsak yang ditaman dipinggir jalan (Zuhud, 2011:25).

1.5.6 Blending

Proses penghancuran bahan dengan menggunakan alat, yang disebut dengan blender. Pemblenderan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan kecepatan 3000 rpm selama ± 3-4 menit.

1.5.7 Filtrasi

Filtrasi adalah proses penyaringan. penyaringan dalam penelitian ini menggunakan penyaring dengan kerapatan mencapai 40 mesh untuk mendapatkan hasil ekstrak daun sirsak.

Berdasarkan penegasan istilah di atas, pengertian seluruh judul skripsi adalah : melakukan kegiatan yang berupaya membuat percobaan yang bersifat bebas dengan membuat serbuk daun sirsak instan menggunakan perbedaan komposisi bahan dengan teknik blending dan filtrasi basah sebagai minuman yang berguna untuk kesehatan.

1.6 Sistematika Skripsi

(23)

1.6.1 Bagian Awal

Pada bagian ini berisi halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian pendahuluan skripsi ini berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam mencari bagian yang terpenting dengan cepat dan memahami isi skripsi.

1.6.2 Bagian Isi

Terdiri atas lima bab yaitu pendahuluan, landasan teori, hipotesis, metodologi penelitian, hasil penelitian, dan penutup.

1. Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi.

2. Bab II : Landasan Teori dan Hipotesis

Pada bab ini memaparkan landasan teori yang digunakan sebagai landasan berfikir dan sebagai pegangan dalam melaksanakan penelitian. Landasan teori yang akan diuraikan meliputi tinjauan tentang minuman serbuk instan, tinjauan tentang daun sirsak, tinjauan tentang bahan tambahan lainya dalam pembuatan minuman serbuk instan, dilanjutkan dengan kerangka berfikir dan hipotesis.

3. Bab III : Metode Penelitian

(24)

4. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasannya. 5. Bab V : Penutup

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. 6. Bagian Akhir

Bagian akhir dari skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran.

1). Daftar pustaka menyajikan daftar buku dan literatur lain yang digunakan dalam penelitian.

(25)

BAB 2

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

Bab ini menguraikan landasan teori yang menjadi dasar dalam melakukan kegiatan penelitian, kerangka berpikir, dan hipotesis. Landasan teori berisikan teori-teori yang berfungsi sebagai pendukung dalam melaksakan penelitian. hipotesis merupakan jawaban atau pernyataan yang masih bersifat sementara dan perlu dibuktikan kebenarannya melalui penelitian dengan menggunakan metodologi penelitian.

Beberapa hal yang menjadi bahan acuan dalam penelitian ini adalah tinjauan tentang tanaman sirsak, tinjauan tentang sirsak, tinjauan tentang daun sirsak, tinjauan tentang minuman serbuk instan dan bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman serbuk instan, kerangka berfikir dan hipotesisis.

2.1.1 Tinjauan Tentang Tanaman Sirsak

Menurut Santoso ( 2008 : 25 ) Tanaman sirsak dapat tumbuh baik di segala jenis tanah, asal cukup mengandung humus, dengan pH 5,5 – 6,5. Ketinggian lahan yang dikehendaki 50-100 m dpl, curah hujan 2000-2500 mm/tahun, dan temperatur 25-320 C. Tanaman dengan perakaran kuat ini juga cocok untuk konservasi tanah dan air. Namun, tanaman sirsak tidak tahan terhadap genangan air.

Menurut Zuhud (2008:44) setiap bagian pohon sirsak (soursop) memiliki khasiat yang berbeda-beda dan berpotensi sebagai zat sitoksik (zat racun), berbeda dengan tanaman buah pada umumnya, manfaat sirsak bagi kesehatan tidak hanya

(26)

terletak pada daging buahnya. Namun khasiat sirsak tersebar ke bagian daun, biji, kulit batang, akar dan bunga.

2.1.2 Tinjauan tentang buah sirsak

Menurut Zuhud (2011:44) bentuk buah sirsak tidak beraturan ada yang bulat, ada juga yang lonjong bahkan bengkok seperti telur. Kulit buah sirsak dilengkapi dengan duri-duri lunak berwarna hijau. Sirsak yang masih muda kulitnya berwarna hijau, setelah matang warnanya menjadi hijau kehitaman, ukuran buah sirsak cukup besar, hingga mencapai 20-30 cm dengan bobot mencapai 2,5 kg.

Menurut WP (2008), Sirsak, nangka belanda, atau durian belanda (Annona muricata L.) adalah tumbuhan berguna yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Di berbagai daerah Indonesia dikenal sebagai nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka walanda (sirsak sunda), nangka buris atau nangkelan (Madura), srikaya jawa (Bali), boh lona (Aceh), durio ulondo (Nias), durian betawi (Minangkabau), serta jambu landa (di lampung, “nangka belando” (palembang ). Penyebutan “ belanda dan variasinya menunjukan bahwa sirsak ( dari bahasa Belanda zuurzak, berarti "kantung asam"). Adapun beberapa jenis sirsak yang telah dibudidayakan yaitu Sirsak biasa, sirsak ratu, sirsak mandalika, dan sirsak bali.

Klasifikasi ilmiah : Kerajaan : Plantae

Ordo : Magnoliales

(27)

Genus : Annona

Spesies : A. Muricata

Tabel 2.1 kandungan zat gizi buah sirsak (setiap 100 gram)

Komposisi zat gizi Jumlah

Energi Sumber : Departemen RI, 1996 (Zuhud, 2011:45)

(28)

2.1.3 Tinjauan tentang Daun Sirsak

2.1.3.1 Karakteristik daun sirsak

Menurut Zuhud ( 2011 : 46 ) Daun sirsak merupakan daun yang memiliki panjang 6-18 cm, lebar 3-7 cm, bertekstur kasar, berbentuk bulat telur terbalik bentuk eliptik, ujungnya lancip pendek, daun bagian atas mengilap hijau dan gundul pucat kusam di bagian bawah daun, berbentuk lateral saraf. Daun sirsak memiliki bau tajam menyengat dengan tangkai daun pendek sekitar 3-10 mm. 2.1.3.2 Kandungan senyawa daun sirsak

Daun sirsak ternyata mengandung banyak manfaat untuk bahan pengobatan herbal, dan untuk menjaga kondisi tubuh. Dibalik manfaatnya tersebut ternyata tak lepas dari kandungannya yang banyak mengandung acetogenins, annocatacin, annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol,

caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid, muricapentocin. Kandungan senyawa ini merupakan senyawa yang banyak sekali manfaatnya bagi tubuh, bisa sebagai obat penyakit atau untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

2.1.3.3 Manfaat daun sirsak bagi kesehatan

Sebuah studi yang dilakukan Catholic University, Korea Selatan dan dimuat dalam The Journal of Natural Product menyebutkan, daun sirsak lebih hebat 10.000 kali lipat dibandingkan adrimycin dan kemoterapi. Adrimycin merupakan jenis obat yang digunakan untuk penyembuhan kanker darah (Leukimia), Prostat, Paru-paru, dan pankreas.

(29)

sirsak untuk pengobatan berdasarkan letak atau nomor daun. Namun agar mudah pilih saja daun sirsak yang tidak terlalu muda. Biarkan pucuk daun yang sirsak tetap tumbuh dan berkembang biak. Penelitian di Amerika lebih menganjurkan untuk menggunakan daun sirsak yang tua. Biasanya dipilih daun nomor empat atau lima sampai urutan daun di belakangnya. Gunakan daun sirsak yang diambil dari pekarangan rumah atau kebun karena cenderung memiliki tingkat poopulasi atau timbal lebih rendah dibandingkan dengan pohon sirsak yang ditaman dipinggir jalan.

2.1.4 Tinjauan tentang minuman serbuk instan

Minuman serbuk instan adalah minuman yang berupa serbuk atau butiran halus dibuat dari bahan rempah-rempah katau buah-buahan tau biji-bijian atau daun. Minuman serbuk instan dapat disajiakan cepat dengan cara diseduh dengan air matang baik dingin maupun panas ( Prasetyo 2003:7 dalam anariawati 2009). Dengan demikian minuman serbuk instan merupakan minuman yang praktis karena mudah dalam penyajianya, yaitu hanya menambahkan air matang baik dingin maupun panas dengan diaduk sebentar sudah mendapatkan minuman siap saji dan siap untuk dinikmati dalam waktu yang relatif singkat.

Minuman serbuk instan sudah banyak diperdagangkan, bahan dasar dan rasa yang beraneka ragam, misalnya yang berasal dari empon-empon yaitu dengan merek dagang jahe instan, dari buah-buahan dengan merek dagang nutrisari, dan dari biji dengan merek dagang kopi abc, dan dari daun dengan merek teh sisri.

(30)

2.1.5 Bahan untuk membuat minuman serbuk instan

Semua bahan yang dipakai dalam pembuatan minuman serbuk instan adalah berupa bahan dasar dan bahan tambahan serta gula pasir dan air.

a. Bahan dasar minuman serbuk instan

Minuman serbuk instan dapat dibuat dari bahan dasar yang dapat dibuat minuman serbuk instan dan dijelaskan menjadi empat kelompok , yaitu empon-empon, buah-buahan, biji-bijian dan daun ( Prasetyo 2003:7 dalam anariawati 2009). Empon-empon yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar minuman serbuk instan antara lain empon-empon, misalnya temu lawak, kencur, jahe, lempuyang dan

kunyit atau kunir. Penambahan bahan seperti beras pada kencur yang mempunyai

kandungan karbohidrat yang tinggi dengan tujuan sebagai penambah tenaga,

penambahan cabai lempuyang yang mempunyai yang mempunyai aroma wangi

dengan rasa yang pahit dan sedikit pedas yang bermanfaat sebagai penambah nafsu

makan dan mengobati kurang darah, penambahan asam jawa pada kunyit yang

mempunyai kandungan pektin dan vitamin C dengan tujuan untuk menyegarkan

tubuh. Buah-buahan, misalnya mangga, apel, leci, jeruk manis, nanas, melon dan

buah-buahan lainya.

Buah-buahan yang baik adalah buah-buahan yang matang di pohon, dipilih

yang tidak layu atau busuk agar kesegaran dan khasiat dari buah-buahan tersebut

masih tetap. Buah-buahan dalam pembuatan minuman serbuk instan yang sudah

banyak diperdagangkan baik di toko, pasar dan swalayan dengan merek dagang

nutrisari. Pengolahan buah-buahan dalam minuman serbuk instan biasanya tanpa

penambahan bahan lain karena rasa dan aromanya sudah khas dari buah-buahan

(31)

Biji-bijian misalnya, biji kopi. Kopi yang dipilih adalah kopi yang sudah tua,

sebelum di olah kopi harus dijemur hingga benar-benar kering sehingga akan

dihasilkan kopi bubuk yang berkualitas baik dan beraroma harum. Pengolahan kopi

sebagai minuman serbuk instan biasanya ditambahkan bubuk susu sapi atau bubuk

krimer yang dikenal dengan nama kopi 3 in 1 yang artinya 3 jenis bahan (kopi, susu

atau krimer dan gula) dalam satu kemasan yang siap disajikan dengan cepat, dikenal

dengan merek dagang antara lain kopi ABC, nescafe dan kopi torabika susu.

Daun-daunan sebagai bahan dasar minuman serbuk instan misalnya, daun teh. Khasiat yang dimiliki oleh minuman teh bersal dari kandungan kimia yang terdapat dalam daun teh. Pada proses pelayuan terjadi peningkatan kandungan

tehin sehingga menghasilkan aroma yang sedap. Sedangkan pada proses pengeringan, terjadi penghentian aktivitas enzim sehingga terbentuk rasa, warna, dan aroma yang spesifik. Daun teh yang dipilih adalah daun teh yang masih muda, lalu dijemur hingga kering sehingga daun teh tersebut dapat dimanfaatkan sebagai minuman serbuk instan berkualitas baik. Minuman serbuk instan yang menggunakan bahan daun teh dapat bervariasi aroma dan rasanya ditambahkan dengan bahan lain misalnya buah mangga, melon, jeruk dan lainya yang dikenal dengan merek dagang MariTea, bahkan ada yang ditambahkan dengan bunga melati dengan merek dagang Teh Sisri.

(32)

kumpulan senyawa aktif yang berpotensi sebagai sitoksik atau racun yang berguna untuk kesehatan ( Zuhud 2011 : 9 ). Sejak berabad-abad silam, daun sirsak dan bagian pohon sirsak lainnya telah dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Penelitian tentang manfaat dan khasiat acetogenins juga banyak dilakukan di berbagai negara. Pemaparan berikut merupakan hasil penelitian mengenai khasiat dan manfaat acetogenins untuk menumpas berbagai penyakit, salah satunya menumpas penyakit seperti kanker atau berfungsi sebagai anti kanker. Jenis kanker juga bermacam-macam, tetapi jenis kanker yang paling sering terjadi adalah kanker paru-paru, payudara, prostat, usus, dan serviks (leher rahim).

Hingga saat ini, kanker dikenal sebagai penyakit paling ditakuti karena proses penyembuhan dan pengobatannya yang memerlukan biaya sangat mahal selain akibat yang ditimbulkan sangat fatal. Penyembuhan kanker secara medis biasanya ditangani dengan kemoterapi, operasi, dan radioterapi. Daun sirsak yang mudah didapatkan dengan harga yang sangat murah ternyata memiliki kegunaan yang luar biasa, untuk pencegahan penyakit kanker dan dalam beberapa penelitan menunjukan bahwa daun sirsak lebih hebat 10.000 kali lipat dibandingkan kemoterapi (Hasnawati, 2012:39).

b. Jeruk Nipis

(33)

Natalegawa ( 2010 : 34 ) Jeruk nipis atau sering disebut jeruk nipis (Sunda), jeruk pecel (Jawa), dan jeruk dhurga (Madura), bukanlah tanaman asli Indonesia. Jeruk nipis diduga berasal dari kawasan Asia Tenggara, terutama dataran Cina. Dari kawasan ini kemudian menyebar luas ke berbagai daerah diseluruh wilayah Indonesia. Dewasa ini jeuk nipis telah ditanam di berbagai daerah di seluruh wilayah nusantara, sehingga seolah-olah meupakan tanamn lokal (asli) Indonesia.

Biasanya jeruk nipis ditanam di pekarangan atau di kebun, dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur, asalkan mudah meneruskan air dan mendapat sinar matahari penuh. Buahnya berbentuk bulat sampai bulat telur, diameter 2,5 – 5 cm, berkulit tipis tanpa benjolan, berwarna hijau yang akan menjadi kuning jika matang, rasanya asam. Bijinya banyak, kecil-kecil, licin, bulat telur sungsang. Air buahnya digunakan sebagai penyedap masakan, minuman, penyegar, bahan pembuat asam sitrat, membersihkan karat pada logam, atau kulit yang kotor. Selain itu, dapat digunakan sebagai obat tradisional maupun campuran jamu (Natalegawa, 2010 : 35 )

Dalam sistematik tumbuhan ( taksonomi ), jeruk nipis diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae ( tumbuh-tumbuhan ) Devisi : Spermatophya ( tumbuhan berbiji) Sub devisi : Angiospermae ( berbiji tertuutp ) Kelas : Dicotyledonae ( biji berkeping dua)

Ordo : Rutales

(34)

Genus : Citrus

Spescies : Citrus aurantifoliaSwingle

Dewasa ini belum banyak jenis atau varietas jeruk nipis hasil mutasi alam atau rekayasa manusia sebagaimana terjadi pada jenis-jenis jeruk lainya. Meskipun demikian berkat kemajuan teknologi dibidang pertanian, telah dihasilkan jeruk nipis tanpa biji (non-biji). Oleh karena itu, ragam plasma nutfah jeruk nipis dapat dikelompokan ke dalam dua jenis dapat dikelompokkan ke dalam dua jeruk, yaitu terdiri atas :

1. Jeruk nipis berbiji

Ciri-ciri jeruk nipis berbiji antara lain buahnya berukuran kecil, berbij, dan habitus tanaman relatif kecil ( pendek ).

2. Jeruk nipis non-biji

Ciri-ciri jeruk nipis non-biji antara lain buahnya berukuran lebih besar dari pada jeruk nipis berbiji, tidak mengandung biji ( triploid ), dan habitus tanaman relatif besar ( tinggi ).

Jeruk nipis memiliki potensi besar untuk didayagunakan dalam tatanan kehidupan manusia. Ditelaah dari nilai atau aspek sosial, jeruk nipis amat berguna bagi pembangunan lingkungan hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat ( kesmas) maupun perbaikan gizi penduduk.

(35)

Jeruk nipis mengandung minyak terbang limonene dan linalool. Selain itu juga mengandung flafonoid, seperti poncirin, hesperidine, rhoifoloin dan

naringin. Buah masak mengandung synephrine dan N-methyltyramine. Disamping itu juga mengandung asam sitrat, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1 dan C. Buah jeruk nipis dapat digunakan untuk pengobatan :

1. Influeza, batuk

2. Lendir di tenggorokan 3. Demam, panas dan malaria 4. Melangsingkan badan 5. Ketombe

6. Menambah stamina 7. Haid yang tidak teratur

c. Gula pasir

Menurut Hidayat, ( 2005 : 15) Gula pasir adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa, yaitu gula yang diperoleh dari bit atau gula tebu.

(36)

Tabel 2.3 Komposisi kimia gula pasir Sumber : Thorpe, 1974 dalam Kumalaningsih, (2005 : 17)

Gula pasir yang digunakan dalam pembuatan minuman serbuk instan adalah gula yang berwarna putih bersih. Penambahan gula pasir dalam pembuatan minuman instan adalah sebagai pemanis bahan pengkristal.

d. Air

Menurut Fathonah, ( 2005 : 71 ) air adalah salah satu kebutuhan pokok bagi kelangsungan hidup manusia. Air yang dapat digunakan dalam pengolahan makanan minimal harus memenuhi syarat air yang dapat diminum.

Adapun syarat-syarat air yang dapat diminum:

1. Bebas dari bakteri berbahaya serta bebas dari ketidak murnian kimiawi 2. Bersih dan jernih

3. Tidak berwarna dan tidak berbau

4. Tidak mengandung bahan tersuspensi (penyebab keruh) 5. Menarik dan menyenangkan untuk diminum.

(37)

2.1.6 Peralatan yang digunakan untuk membuat minuman serbuk instan

Serbuk instan dapat dibuat dengan menggunakan peralatan sederhana yang terdapat dalam rumah tangga maupun peralatan yang modern yang terdapat dalam perusahaan. Peralatan-peralatan tersebut diantaranya yaitu:

1) Timbangan

Yaitu alat yang digunakan untuk menimbang semua bahan minuman serbuk instan, kecuali bahan cair.

2) Gelas ukur

Yaitu alat yang digunakan untuk mengukur bahan pembuatan minuman serbuk instan yang berupa cairan.

3) Waskom plastik

Yaitu yang digunakan untuk wadah bahan dasar dan bahan pendukung minuman serbuk instan.

4) Alat penyaring dan pengayak

Alat penyaring disini ada dua jenis yaitu dari kain yang gunanya untuk menyaring sari daun sirsak yang telah dihaluskan, dan ayakan dari bahan seng untuk mengayak hasil dari kristal agar diperoleh serbuk instan yang kehalusannya sama.

5) Kompor

Yaitu pesawat yang digunakan untuk memasak minuman serbuk instan 6) Wajan

(38)

7) Pengaduk Kayu

Yaitu alat untuk mengaduk pada saat proses pengolahan. 8) Alat penghalus (Blender)

Yaitu alat untuk menghaluskan hasil pemasakan yang berupa gumpalan gumpalan gula dan ekstrak daun sirsak.

9) Sealer

Yaitu alat untuk memberi tutup atau menyegel pengemas minuman serbuk instan.

2.1.7 Cara membuat minuman serbuk instan

Menurut Sutrisno Kuswara et al (2012) resep dasar minuman serbuk instan dari bahan temulawak adalah sebagai berikut :

Temulawak 5000 gram

Gula pasir 10000 gram Daun pandan 6 gram

Air 5000 ml

Bahan untuk membuat minuman serbuk instan temulawak mudah didapatkan, cara pembuatanya sangat sederhana yaitu menggunakan peralatan rumah tangga dengan beberapa tahapan yaitu :

2.1.7.1proses pengolahan

1. Pembuatan sari temulawak

(39)

Dihancurkan dengan blender kecepatan 3000 rpm (tombol kecepatan 2)

Didiamkan selama 5 menit agar pati mengendap 2. Pemanasan disertai pengadukan

Pemanasan awal sari temulawak dan daun pandan

Setelah volume larutan mencapai ¼ bagian dari awal, gula pasir dimasukan

Gunakan api sedang dengan suhu maksimal 1100C 3. Pendinginan disertai pengadukan

Aduk terus hingga teksturnya menyerupai dodol dan timbul buih-buih lalu api kecilkan perlahan tanpa henti diaduk dengan suhu 750C.

4. Pembentukan kristal

Selama proses pendinginan, tak lama kemudian terbentuk kristal-kristal tetap diaduk.

5. Pengayakan dan pengecilan kristal

Pengadukan secara kontinu, api kompor dipadamkan setelah terbentuk kristal seluruhnya.

Pengayakan dilakukan pada serbuk temulawak instan dengan saringann 80 mesh. Serbuk yang tidak lolos ayakan dipisahkan dengan serbuk yang lolos ayakan.

(40)

6. Pengayakan kembali

Serbuk temulawak yang telah halus diayak kembali menggunakan saringan 80 mesh lalu setelah lolos seluruhnya disatukan kembali dengan serbuk temulawak yang telah lolos ayakan diawal.

2.1.7.2 Proses pengemasan

1. Serbuk temulawak ditimbang masing-masing 20 gram, dikemas menggunakan aluminium foil berukuran panjang 8 cm dan lebar 6 cm.

(41)

Gambar 2.1 Skema pembuatan minuman temulawak instan Sumber : ( Sutrisno Koswara, 2012 : 5)

2.1.8 Kualitas minuman serbuk instan

Kualitas minuman serbuk instan dapat ditinjau melalui empat aspek yang dinilai berdasarkan panca indera yaitu aroma, rasa, warna dan rasa.

1. Kualitas minuman serbuk instan ( Sucipto Suharso, 1998 : 54 dalam anariawati 2009) ditinjau dari aspek inderawi meliputi tekstur bentuk serbuk

Sortasi

pencucian

penimbangan (1000 gram)

pengirisan

penghancuran (blender)kecepatan 3000 rpm

pengendapan, 5 menit

pembentukan kristal

Pengecilan ukuran kristal (blender) kecepatan 3000 rpm, 30 detik pendinginan 750C dan pengadukan

pemanasan disertai dengan pengadukan

Pengayakan 80 Gula pasir, garam, daun

pandan

Pengemasan

(42)

(BS), tekstur kelarutan dalam air (KDA), rasa, aroma dan warna adalah sebagai berikut :

(1) Tekstur (bentuk serbuk)

Tekstur dalam bentuk serbuk adalah tidak menggumpal dan kering, jika digoyangkan didalam kemasan terdengar bunyi srek-srek.

(2) Tekstur (kelarutan dalam air)

Tekstur dalam air adalah serbuk sangat cepat larut jika ditambahkan air, yaitu hanya dengan satu sampai dua kali adukan sesudah bisa larut.

(3) Rasa

Umumnya rasanya manis dan rasa khas sesuai dengan bahan dasar yang digunakan serta sedikit rasa lain yang berasal dari bahan yang ditambahkan. Misalnya minuman serbuk instan dari jeruk nipis yang mempunyai rasa masam dan manis.

(4) Aroma

Umumnya beraroma sesuai dengan aroma khas bahan yang digunakan. Misalnya minuman serbuk instan dari jeruk nipis yang mempunyai aroma khas jeruk nipis dan aroma manis khas gula.

(5) Warna

Umumnya sesuai dengan bahan dasar yang digunakan. Misalnya minuman serbuk instan jeruk nipis yang mempunyai warna hijau muda.

(43)

Kualitas minuman serbuk instan ditinjau dari SNI telah disahkan oleh pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DEPERINDAG) yang ditentukan dalam Standar Nasional Indonesia SNI-NO-01-4320-1996, yaang tertera pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.4 Syarat mutu minuman serbuk tradisional

NO KRITERIA UJI SATUAN PERSYARATAN

(44)

2.2 Kerangka Berfikir

Minuman serbuk instan daun sirsak merupakan produk olahan yang berbahan dasar daun sirsak. Pada umunya minuman serbuk instan berbahan dasar buah-buahan, rempah-rempah, biji-bijian dan daun.

Pada sebuah study di Purdue University dalam hasil sebuah penelitiannya membuktikan bahwa daun sirsak memiliki khasiat yang luar biasa dapat membunuh sel kanker yang mematikan dengan cara kerja yang sangat efektif dan optimal tanpa merusak sel-sel pada organ tubuh lainnya. Sirsak dapat menghambat perkembangan dari sel kanker dan mematikan bakteri dan virus penyebab kanker, terutama sel kanker seperti prostat, pankreas dan paru-paru. Tidak menutup kemungkinan daun lain dapat dipilih untuk digunakan sebagai bahan dasar minuman serbuk instan, misalnya daun sirsak, daun sirsak yang digunakan adalah daun sirsak yang masih utuh bentuknya dan masih segar, dan dipilih daun yang tua dengan urutan daun empat atau lima karena mempunyai kandungan gizi yang cukup banyak dan biarkan daun yang masih muda untuk tumbuh.

(45)

Untuk menghasilkan minuman serbuk instan yang berkualitas dalam pembuatannya yang berbahan dasar daun sirsak dengan perbedaan komposisi bahan gula dan air (260 g dan 155 ml), (275 g dan 140 ml), dan (290 g dan 125ml), dari tiga variasi perbedaan komposisi bahan dalam perbedaan mutu dari setiap produk yang dihasilkan. Perbedaan mutu terjadi meliputi kualitas indrawi dan kandungan antioksidan yang terdapat di minuman serbuk instan daun sirsak. Dapat diketahui pengaruh perbedaan komposisi bahan yang paling tepat untuk mendapatkan minuman serbuk instan daun sirsak dengan kualitas terbaik, selain itu dapat mengetahui daya terima masyarakat terhadap minuman serbuk instan yang dihasilkan. maka dilakukan penilaian minuman serbuk instan dengan menggunakan uji inderawi, uji kesukaan, dan uji laboratorium.

(46)

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir Daun sirsak

Perbedaan komposisi bahan gula dan air yaitu (260 gram dan 155 ml), (275 gram dan 140 ml), dan( 290 gram dan 125 ml).

Pengaruh perbedaan komposisi bahan terhadap karakteristik inderawi minuman serbuk instan daun sirsak yang dibuat dengan teknik blending dan filtrasi basah

(47)

2.3 HIPOTESIS

Hipotesis adalah sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian ( Sugiyono, 2012 : 84 ). Berdasarkan teori yang diatas, maka dianjurkan hipotesis sebagai berikut:

2.3.1 Hipotesis Kerja (Ha)

Ada pengaruh perbedaan komposisi bahan gula dan air (260 g dan 155 ml), (275 g dan 140 ml), dan (290 g dan 125ml), terhadap kualitas minuman serbuk instan daun sirsak hasil eksperimen.

2.3.2 Hipotesis Nol (Ho)

(48)

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara atau strategi yang digunakan dalam kegiatan penelitian, sehingga pelaksanaan penelitian dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah. Hal-hal yang akan dibahas dalam metode penelitian ini adalah metode penentuan objek penelitian, metode pendekatan penelitian, metode pengumpulan data, alat pengumpulan data, dan metode analisis data.

3.1 Metode Penentuan Objek Penelitian

3.1.1 Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah minuman serbuk instan daun sirsak pada unit sampel minuman serbuk instan dengan tiga perlakuan perbedaan komposisi bahan gula dan air (260 g : 155 ml), (275 g : 140 ml), dan (290 g : 125ml).

3.1.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian ( Suharsimi arikunto, 2013 : 161 ). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol.

3.1.2.1Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbedaan komposisi bahan gula dan air (260 g : 155 ml), (275 g : 140 ml), dan (290 g : 125ml).

(49)

3.1.2.2Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah karakteristik minuman serbuk instan sari daun sirsak ditinjau dari karakteristik tekstur bentuk serbuk (BS), tekstur kelarutan dalam air (KDA), aroma, rasa, dan warna, tekstur kelarutan dalam air (KDA), aroma, rasa, dan warna, tingkat kesukaan masyarakat serta kandungan antioksidan minuman serbuk instan daun sirsak.

3.1.2.3Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang mempengaruhi hasil penelitian dan harus dikendalikan agar tidak mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel kontrol adalah teknik pembuatan yang sama.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang dikendalikan (Sugiyono, 2013 : 107). Dalam eksperimen ini dilakukan percobaan pembuatan minuman serbuk instan menggunakan daun sirsak dengan perbedaan komposisi bahan gula dan air (260 g : 155 ml), (275 g : 140 ml), dan (290 g : 125ml).

3.2.1 Desaian eksperimen

(50)

semestinya diperoleh sehingga akan membawa kepada analisis obyektif dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas ( Sugiyono, 1994:1).

Desain eksperimen yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (Completely Randomized Design) yang merupakan rancangan paling sederhana jika dibandingkan dengan rancangan-rancangan lainya. Dalam rancangan-rancangan ini tidak dapat lokal control, sehingga sumber keragaman yang diamati hanya perlakuan dan galat. Oleh karena itu, rancangan acak lengkap umumnya digunakan untuk kondisi lingkungan, alat, bahan dan media yang homogen (Ali Kemas, 1993). Rancangan acak lengkap ini menggunakan 3 perlakuan dengan 3 kali pengulangan. Pengacakan dilakuakan saat pengambilan sampel tiap unit saat akan dilaksanakan pengambilan data. Rancangan acak lengkap digunakan untuk mendapatkan hasil yang objektif tanpa memandang variabel yang mempengaruhi, semua sampel mempunyai kesempatan yang sama. Berikut unit unit percobaan mempunyai simbol sebagai berikut :

A = Menggunakan komposisi bahan gula 260 g dan air 155 ml B = Menggunakan komposisi bahan gula 275 g dan air 140 ml C = Menggunakan komposisi bahan gula 290 g dan air 125 ml

(51)

Tabel 3.1 Layout Rancangan acak lengkap

C3 A2 B1

A3 B3 C1

B2 C2 A1

Keterangan :

Angka 1,2,3 = menunjukan ulangan ke -1, ke -2, dan ke-3,

A = Menggunakan komposisi bahan gula 260 g dan air 155 ml B = Menggunakan komposisi bahan gula 275 g dan air 140 ml C = Menggunakan komposisi bahan gula 290 g dan air 125 ml

Hasil ekperimen akan diuji melalui penelitian subjektif yaitu uji inderawi yang akan dianalisa dengan menggunakan Analisi varian (ANAVA) untuk mengetahui bentuk hubungan matematis antara variabel bebas dan variabel terikat, dan diuji dengan uji kesukaan untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat pada minuman serbuk instan hasil eksperimen serta dilakukan uji kimiawi untuk mengetahui kandungan zat antioksidan pada minuman serbuk instan hasil eksperimen. Ekperimen dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan artinya dalam pembuatan minuman serbuk instan dengan perbedaan komposisi bahan gula dan air (260 g : 155 ml), (275 g : 140 ml), dan (290 g : 125ml), peniliti melakukan percobaan 3 kali dengan bahan dasar yang sama dan dilakukan secara acak. Pengulangan ini dilakukan agar diperoleh hasil yang maksimal, objektif, standar, dan dapat dipertanggungjawabkan.

3.2.2 Pelaksanaan Eksperimen

(52)

3.2.2.1Tempat Eksperimen

Eksperimen pembuatan serbuk daun sirsak instan dilakukan di laboratorium TJP Lantai 3 kampus E7 Universitas Negeri Semarang.

3.2.2.2Waktu Eksperimen

Waktu eksperimen pada bulan Oktober 2014 3.2.2.3Persiapan Eksperimen

Persiapan eksperimen merupakan langkah awal yang dilakukan untuk memulai suatu eksperimen sehingga akan memperlancar dan mempermudah dalam pelaksanaan eksperimen. Tahap-tahap dalam persiapan eksperimen adalah sebagai berikut.

1. Persiapan bahan

Tujuan dari persiapan bahan adalah untuk pada saat eksperimen pembuatan serbuk daun sirsak instan, bahan yang dibutuhkan sudah tersedia dan siap digunakan. Adapun bahan yang perlu dipersiapkan dalam eksperimen pembuatan serbuk daun sirsak instan dengan perbedaan komposisi bahan yang berbeda dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini

Tabel 3.2 Daftar bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman serbuk instan daun sirsak

(53)

2. Persiapan Alat

Persiapan alat ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses eksperimen pembuatan serbuk instan daun sirsak. Peralatan yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini dipilih yang kondisinya baik, bersih, kering sehingga siap untuk digunakan. Peralatan yang digunakan dalam eksperimen ini yaitu kompor, panci, waskom, blender, saringan (kain), gelas ukur, wajan cekung, sendok kayu, timbangan dan ayakan.

3. Tahap-tahap eksperimen a. Tahap persiapan

1. Disiapkan semua peralatan dan sarana pendukung yang diperlukan dalam pembuatan serbuk daun sirsak instan.

2. Siapkan bahan yang diperlukan dalam pembuatan sebuk daun sirsak instan, ditimbang, dilanjutkan dengan pencucian bahan dan penirisan. b. Tahap Pelaksanaan

1. Daun sirsak dipotong kecil-kecil

2. Jeruk nipis diperas lalu ambil airnya sebanyak 10 gram.

3. Daun sirsak dan air jeruk nipis dicampur dan diblander dengan kecepatan 3000 rpm dan disaring dengan kain bersih guna memperoleh ekstrak daun sirsak yang jernih.

(54)

perapian sambil terus dilakukan pengadukan agar tidak terjadi karamelisasi.

5. Gumpalan kristal dihacurkan menggunakan blender dengan kecepatan 3000 rpm sampai berbentuk butiran halus.

6. Butiran-butiran tersebut kemudian diayak menggunakan alat pengayak dengan lolos ayakan 40 mesh agar kehalusan sama.

c. Tahap Penyelesaian

(55)

41 Pemotongan

Di peras dan diambil airnya

Tahap

Pelaksanaan

Diblender dengan kecepatan 3000 rpm ± 3 menit lalu disaring

Ampas Filtrat

Dimasak dengan suhu 110 0 C selama 30 menit

Kristal

Dihancurkan dengan blender Bahan

Daun Sirsak Jeruk nipis Air Gula

Dicuci Dicuci

Gambar 3.2 . Skema Pembuatan minuman serbuk instan daun sirsak Diayak 40 mesh

Ditimbang dan dikemas rapat

Tahap

(56)

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi penilaian subyektif dan penilaian objektif.

3.3.1 Metode Penilaian Subyektif

Alat indera yang digunakan dalam penilaian subyektif yaitu : indera penglihatan, indera penciuman, indera peraba, dan indera perasa. Hasil penilaian inderawi kemudian dianalisis secara statistik agar hasil penilaianya tidak bersifat subyektif sehingga data yang diperoleh menjadi valid atau dapat dipercaya. Pengujian subyektif untuk mengetahui kualitas inderawi dan tingkat kesukaan masyarakat terhadap serbuk daun sirsak instan dilakukan dengan dua cara, yaitu uji inderawi dan uji organoleptik.

3.3.1.1Uji Inderawi

(57)

Tabel 3.3 Nilai-nilai pada tiap kriteria uji inderawi

Kriteria Skor Interval

Rata-rata

Kriteria

Tekstur Bentuk Serbuk (BS)

1. Tidak menggumpal, sangat kering 2. Tidak menggumpal, kering 3. Tidak menggumpal, agak lembab 4. Tidak menggumpal, lembab

skor 4

Tekstur Kelarutan dalam Air (KDA)

1. Sangat cepat larut

1. Sangat tajam aroma bahan 2. Tajam aroma bahan 3. Cukup tajam aroma bahan 4. Tidak tajam aroma bahan

(58)

3.3.1.2 Uji Organoleptik

Uji organoleptik merupakan pengujian yang penilaianya berdasarkan kesukaan, panelisnya umumnya tidak melakukan penginderaan berdasarkan kemampuan dalam uji inderawi (Kartika dkk, 1998 : 44 ). Sehingga disini dimaksudkan bahwa uji organoleptik merupakan pengujian dimana panelis mengemukakan respon suka atau tidak suka terhadap sifat produk hasil eksperimen yang diuji yaitu kualitas minuman serbuk instan daun sirsak yang dibuat dengan perbedaan komposisi bahan yaitu gula dan air (260 g dan 155 ml), (275 g dan 140 ml), dan (290 g dan 125ml).

Pengujian dilakukan tanpa latihan sebelum pengujian, pengujian dilakukan ditempat terbuka. Kriteria penilaian dalam uji organoleptik atau uji kesukaan ini menggunakan teknik skoring. Rentangan skor suka yang digunkan adalah 5 – 1 dengan pengulasan sebagai berikut :

a. Sangat suka : 5

b. Suka : 4

c. Cukup suka : 3 d. Kurang suka : 2 e. Tidak suka : 1

3.3.2 Metode penilaian obyektif

(59)

daun sirsak instan hasil eksperimen. Pengujian tersebut dilakukan di laboratorium UNIKA Fakultas teknologi pangan, Semarang.

Pada pengumpulan data ini digunakan kode-kode untuk memberikan keterangan dari masing-masing sampel sebagai berikut :

531 = minuman serbuk instan daun sirsak dengan perbedaan komposisi bahan gula dan air ( 260 g : 155 ml )

642 = minuman serbuk instan daun sirsak dengan perbedaan komposisi bahan gula dan air ( 275 g : 140 ml )

761 = minuman serbuk instan daun sirsak dengan perbedaan komposisi bahan gula dan air ( 290 g : 125 ml )

Berikut ini adalah prosedur yang digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan : 1. Sampel ditimbang 0,5 gram lalu diekstrak dengan 5 ml metanol selama 2

jam

2. Ekstrak diambil 0,1 ml dan reaksikan dengan 3,9 ml larutan DPPH 6x10-5 mol/L (2,9 mg DPPH dalam 100 ml metanol selam 30 menit dengan Absorbans t = 0 dan t = 30 dan panjang gelombang 515 nm, metanol digunakan sebagai blanko.

3. Aktivitas antioksidan terukur sebagai % discoloration dengan rumus % discoloration = (1-(At=3/At= 0) x 100

At 30= sampel dan At 0 = blanko (DPPH + metanol).

3.4 Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada uji inderawi adalah instrumen yang dalam hal ini adalah panelis agak terlatih dan untuk uji kesukaan menggunakan panelis tidak terlatih.

(60)

3.4.1 Panelis Agak Terlatih

Panelis agak terlatih digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dari kualitas sampel yang dilakukan melalui uji inderawi dengan indikator warna, aroma, rasa dan tekstur. Panelis agak terlatih merupakan kelompok dimana anggotanya merupakan hasil seleksi yang akan menjalankan latihan secara kontinyu dan lolos pada evaluasi kemampuan (Kartika, dkk, 1988 : 17 ).

Panelis agak terlatih digunakan untuk uji inderawi terdiri dari 15-25 orang yang dipilih berdasarkan ketentuan yang harus dipenuhi untuk menjadi panelis agak terlatih. Syarat menjadi panelis agak terlatih merupakan ketentuan yang harus dipenuhi panelis untuk melakukan penilaian. Adapun ketentuan-ketentuan tersebut adalah :

1. Mengetahui sifat sensorik dari contoh makanan 2. Mengetahui cara penilaian inderawi

3. Panelis mempunyai kepekaan yang tinggi 4. Telah dilatih sebelum pengujian

5. Instrumen valid dan reliabel. ( Bambang Kartika, 1988 : 25 ).

Panelis agak terlatih yang digunakan dalam penelitian ini adalah panelis yang sudah mengikuti proses wawancara, penyaringan, dan pelatihan yaitu sebanyak 19 mahasiswa yang lolos dalam urutan tahap penyeleksian uji inderawi produk makanan sebagai calon panelis.

(61)

reliabel adalah panelis yang dapat menunjukan kepekaan dan ketlitian serta memiliki keajegan dalam menilai suatu produk pada waktu yang berbeda.

Salah satu syarat untuk mendapatkan panelis agak terlatih adalah instrumen (panelis) mempunyai kepekaan dan konsistensi yang tinggi dengan kata lain valid dan reliabel. Untuk memenuhi validitas dan realiabilitas instrumen, maka dilakukan seleksi panelis dengan 4 tahap seleksi panelis sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara dapat dilaksanakan dengan tanya jawab atau kuesioner untuk mengetahui latar belakang calon panelis tarmasuk kesehatannya (Rahayu, 1997: 10). Wawancara dilakukan dengan pengisian kuesioner. Dalam penelitian ini calon panelis yang ikut wawancara sebanyak 34 orang. Peneliti membicarakan gambaran umum tentang pengujian yang akan dilaksanakan termasuk kecocokan waktu pengujian. Calon panelis diminta mengisi kuesioner yang mencakup beberapa hal yaitu pengalaman, umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, jenis makanan yang disenangi dan tidak disenangi dan kegemaran merokok.

(62)

b. Penyaringan

Calon panelis yang diterima melalui seleksi wawancara dilanjutkan ke tahap penyaringan. Tahap penyaringan perlu dilaksanakan untuk mengetahui

keseriusan, keterbukaan, kejujuran, dan rasa percaya diri, kesantaian, kepekaan umum dan khusus serta pengetahuan umum calon (Rahayu, 1997: 11).

Calon panelis yang lolos tahap wawancara sebanyak 29 orang. Pada tahap penyaringan ini calon panelis diberikan kesempatan untuk memberikan penilaian terhadap 4 sampel minuman serbuk instan daun sirsak dengan kriteria yang berbeda dari masing-masing sampel, yang dilakukan 4 kali pada waktu yang berbeda. Data hasil penilaian dihitung menggunakan range method. Dalam range method, setiap calon panelis diuji kemampuannya dalam memberikan penilaian pada satu seri sampel yang bervariasi. Kemampuan memberikan penilaian secara tepat akan terlihat dari pengujian ini sehingga dapat diketahui calon–calon mana yang berpotensi, tidak berpotensi dan calon- calon yang perlu menjalani latihan secara kontinyu. Hasil penilaian dianalisis menggunakan “Range Method”. Jika , maka validitas calon panelis memenuhi persyaratan untuk ditingkatkan dengan latihan

Jika , maka validitas calon panelis tidak memenuhi persyaratan untuk ditingkatkan dengan latihan.

(63)

c. Latihan (training)

Dari tahap penyaringan, maka dapat ditentukan calon-calon yang lolos tahap tersebut dan dapat segera mengikuti tahap selanjutnya berupa tahap latihan (training). Calon panelis yang ikut dalam tahap latihan sebanyak 23 orang. Menurut Kartika (1988:25) tujuan dilakukan latihan adalah :

1. Menyesuaikan atau membiasakan masing–masing individu pada tata cara pengujian.

2. Meningkatkan kemampuan masing-masing individu untuk mengenal dan mengidentifikasi sifat-sifat inderawi yang diuji.

3. Meningkatkan sensitivitas dan daya ingat masing-masing individu sehingga hasil pengujian lebih tepat dan konsisten.

4. Melatih agar ada pengertian yang sama tentang sifat-sifat yang akan dinilai, kriteria dan metode pengujian yang digunakan, serta memperkecil perbedaan masing–masing penguji dalam memberikan penilaian.

Dalam latihan ini dilakukan 6 kali pengujian, setelah tahap latihan dilakukan, maka di hitung validitas dan reliabilitas instrumen.

1. Validitas Instrumen

(64)

a. Validitas internal

Validitas internal adalah upaya untuk memperoleh instrumen dapat dilihat kondisi internal panelis berupa faktor dari dalam diri panelis, diantaranya kesehatan panelis, kemampuan panca indera dan kesediaan panelis dalam mengenali produk, untuk mengetahuinya dilakukan wawancara secara tidak langsung dengan membagi kuisoner kepada calon panelis, jika panelis tersebut kesehatanya cukup baik, bersedia menjadi panelis, mempunyai panca indera yang normal khususnya panca indera yang digunakan dalam melakukan penelitian, mengenal produk dengan baik. Syarat panelis agak terlatih yang lolos wawancara, apabila total skor dalam angket 75% dari ideal 100%, jumlah panelis yang lolos pada tahap wawancara dapat mengikuti tahap selanjutnya yaitu validitas isi.

b. Validitas Isi

Validitas isi adalah suatu upaya untuk mendapatkan instrumen berdasarkan pada penguasaan materi atau penilaian. Validasi isi dlam penelitian ini dapat dimiliki jika seseorang panelis mempunyai kemampuan memiliki kualitas suatu produk sebuk daun sirsak instan yang meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur dengan baik dan benar.

(65)

berbeda pada waktu berbeda. Dalam hasil penilaian dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut :

Range jumlah

Jika ≥ 1, maka calon panelis diterima

Jumlah range

Range jumlah

Jika ≤ 1, maka calon panelis ditolak

Jumlah range

( Bambang Kartika, 1988 : 24 )

2. Realibilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2013 : 173) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk menentukan panelis yang memenuhi syarat sebagai instrumen yang valid dan reliabel maka diadakan evaluasi kemampuan dngan tujuan untuk menentukan panelis yang dapat digunakan untuk pengujian sampel minuman serbuk instan daun sirsak. Data yang diperoleh dari hasil tersebut dianalisis mnggunakan range method dengan ketentuan jika dalam ranfe > 60 % berarti calon panelis dapat dilakukan menjadi panelis agak terlatih, sedangkan panelis yang total skor range < 60 %, berarti calon panelis tidak dapat diandalkan menjadi panlis tidak terlatih ( Bambang Kartika, 1988 : 22).

3.4.2 Panelis Tidak Terlatih

(66)

melaksanakan uji kesukaan mempergunakan panelis tidak terlatih minimal 80 orang. (Kartika, dkk, 1988 : 32).

Panelis tidak terlatih yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di daerah desa Wirasaba, kec. Bukateja, Kab. Purbalingga dan desa Sekaran, kec. Gunung Pati, Kab. Semarang sebanyak 80 orang.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan cara atau teknik yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh. Analisis data dilakukan secara sistematis agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Analisi data bertujuan untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian atau pembuktian hipotesa. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis varians klasifikasi tunggal (ANAVA) dan analisis deskriptif presentase digunakan untuk uji organoleptik atau uji kesukaan. Namun sebelum data dianalisis dengan analisis varians klasifikasi tunggal (ANAVA) maka perlu dilakukan uji prasyarat hipotesis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data setiap sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode liliefors karena jumlah sampel ≤ 30, dengan langkah-langkah yang diungkapkan oleh Sudjana (2002:466) yaitu seperti berikut ini :

Gambar

Tabel
Tabel 2.1 kandungan zat gizi buah sirsak (setiap 100 gram)
Tabel 2.3 Komposisi kimia gula pasir
Gambar 2.1 Skema pembuatan minuman temulawak instan Sumber : ( Sutrisno Koswara, 2012 : 5)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggambarkan persepsi siswa terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan guru, bagaimana proses pelaksanaan di dalam kelas XI, pengembangan metode

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa pengendalian sosial yang dilakukan oleh guru di SMAN 1 Mempawah sudah terjalin

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang institusional repository perguruang tinggi negeri yang ada di Jawa Timur sebagai wadah untuk intelektual civitas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembingkaian berita pada surat kabar Jawa Pos dan Kompas dalam berita tentang kritik Tokoh Lintas Agama terhadap

Dengan mengucapkan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatNya, sehingga Laporan Penelitian Hibah Bersaing tahap

(hubungan darah/semenda dengan Termohon/Tergugat/ advokat atau ada kepentingan langsung atau tidak langsung dengan perkara yang sedang diperiksa). Menangguhkan biaya

Dikarnakan masih ada perawat yang merespon pasien lambat, kurang interaksi, kualitas pelayanan jasa yang diberikan perawat kepada pasien masih dirasa kurang oleh