• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Restoran Pizza Hut Setiabudi Medan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Restoran Pizza Hut Setiabudi Medan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RESTORAN PIZZA HUT SETIABUDI MEDAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGGAN

PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

RATNA KUSUMANINGRUM 110521012

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RESTORAN PIZZA HUT SETIABUDI MEDAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan restoran Pizza Hut Setiabudi Medan yang terdiri dari bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan untuk mengetahui dan menganalisis dimensi kualitas pelayanan dominan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan sampel sebanyak 100 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan regresi linier berganda. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory dan hipotesis di uji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan nilai x yaitu 5%.

Hasil penelitian membuktikan bahwa daya tanggap, jaminan, bukti fisik, empati dan kehandalan secara simultan berpengaruh signifikan dan positif terhadap loyalitas mahasiswa. Secara parsial variabel kehandalan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas mahasiswa, variabel empati berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap loyalitas, sedangkan variabel bukti fisik, jaminan, daya tanggap tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan mahasiswa.

Berdasarkan hasil penelitian juga ditemukan bahwa dimensi kualitas pelayanan berdasarkan kehandalan yang dominan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Artinya mahasiswa telah mampu memahami bahwa loyalitas yang dirasakan ditentukan oleh pemberian pelayanan yang sesuai dengan kemampuan dalam pengetahuan, keahlian, kemandirian, penguasaan dan profesionalisme kerja oleh pegawai itu sendiri.

(3)

ABSTRACT

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RESTORAN PIZZA HUT SETIABUDI MEDAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

The researched aimed to know and analyzed the affected dimension of service quality consist of tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy toward loyality by student of Management Faculty and to know and analyzed the dimension of service quality toward loyality by student of Faculty Economy University Of North Sumatera.

The population in this research is student of Faculty Economy and the sample are 100 respondents. Methods of data analysis used is descriptive method and multiple linear regression. Type of the research which is use is the explanatory research and result of hypothesis is 5% for x point has been checked with multiple linear regression.

The result of research to found that tangible, responsiveness, reliability, assurance, and empathy in simultaneous affected positive significant toward loyality by student. In partial, reliability has a positive significant, emphaty have a positive but no significant and tangible, assurance, responsiveness have not a positive influence and no significant for student‟s loyality.

Based on the result of research also showed that the dimension of service quality based on reliability which dominant affected toward loyality by student of Faculty Economy University Of North Sumatera. That mean the consumer able to understand that the satisfaction appointment by service which suitable to knowledge, competence, autonomy, capable and professionalism of own official.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah, hikmah dan

pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Ucapan terima kasih yang begitu besar untuk kedua orang tua yang saya sayangi

Drs. Sumitro, Msc dan Ny. Suyatni atas doa, nasehat, perjuangan dan

dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai saat ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan,

nasihat dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan penghargaan dan ucapan terima ksih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar, MEc.Ac selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadali SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen dan Ibu

Dra. Marhayanie, MSi selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Frida Ramadini, SE, MM selaku Ketua Program Studi serta selaku dosen

pembaca penilai dan Ibu Dra. Friska Sipayung M.Si selaku Sekretaris

Program Studi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

4. Bapak Liasta Ginting, SE, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Kepada kakak saya Indah Puspitasari, S.Pt dan abang saya Arief Prasetyo,

(5)

6. Untuk teman-teman Winda, Tami, Windi, Nani, Vinanda, Grace, Ruth, Jenni,

Ningsih, dan terkasih Ridho Yota Yunanda terimakasih atas segala bantuan,

dukungan, doa, dan semangat yang sudah memotivasi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini semoga kita semua sukses di hari depan.

7. Kepada teman-teman dan keluarga yang tidak dapat penulis tuliskan satu per

satu, atas doa dan dukungannya kepada penulis.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan peneliti lainnya, serta penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.

Medan, Oktober 2013

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 7

1.3.Tujuan Penelitian ... 7

1.4.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 Kualitas Pelayanan ... 9

2.1.1 Pengertian Kualitas ... 9

2.1.2 Pengertian Jasa atau Pelayanan ... 9

2.1.3 Pengertian Kualitas Pelayanan ... 10

2.1.4 Dimensi Kualitas Pelayanan ... 11

2.2 Loyalitas Pelanggan ... 13

2.2.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan ... 13

2.2.2 Tingkatan Loyalitas Pelanggan ... 14

2.2.3 Jenis-Jenis Loyalitas ... 18

2.2.4 Strategi Peningkatan Loyalitas Pelanggan ... 20

2.3 Penelitian Terdahulu ... 21

2.4 Kerangka Konseptual ... 22

2.5 Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1.Jenis Penelitian ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan ... 41

4.1.1 Sejarah Pizza Hut Indonesia ... 41

(7)

4.1.3 Organisasi Perusahaan ... 43

4.1.4 Produk-Produk Pizza Hut ... 47

4.2. Hasil Penelitian ... 50

4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 51

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 68

4.2.3 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 75

4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 78

4.2.5 Koefisien Determinasi ... 82

4.2.6 Pembahasan ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90

5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Saran ... 91

(8)

DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul Halaman

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 27

3.2 Skala Pengukuran Likert... 29

3.3 Uji Validitas Variabel ... 33

3.4 Uji Reliabilitas ... 34

4.1 Daftar Produk Pizza Hut Indonesia ... 47

4.2 Kolmogorov-Smirnov Test ... 52

4.3 Uji Glejser ... 54

4.4 Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 55

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk/Angkatan ... 57

4.7 Pendapat Responden Terhadap Variabel Bukti Fisik (X1) ... 59

4.8 Pendapat Responden Terhadap Variabel Kehandalan (X2) ... 60

4.9 Pendapat Responden Terhadap Variabel Daya Tanggap (X3) ... 61

4.10 Pendapat Responden Terhadap Variabel Jaminan (X4) ... 62

4.11 Pendapat Responden Terhadap Variabel Empati (X5) ... 63

4.12 Pendapat Responden Terhadap Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) ... 64

4.13 Analisis Regresi Linier Berganda ... 66

4.14 Hasil Uji F ... 69

4.15 Hasil Uji t ... 71

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Karakteristik Jasa ... 10

2.2 Dimensi Loyalitas ... 17

2.3 Hubungan Dimensi Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas Pelanggan ... 17

2.4 Bagan Kerangka Konseptual ... 23

4.1 Produk Pizza Hut Indonesia ... 49

4.2 Gambar Logo Pizza Hut Indonesia ... 49

4.3 Histogram Uji Normalitas ... 50

4.4 Plot Uji Normalitas ... 51

(10)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RESTORAN PIZZA HUT SETIABUDI MEDAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan restoran Pizza Hut Setiabudi Medan yang terdiri dari bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan untuk mengetahui dan menganalisis dimensi kualitas pelayanan dominan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan sampel sebanyak 100 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan regresi linier berganda. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory dan hipotesis di uji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan nilai x yaitu 5%.

Hasil penelitian membuktikan bahwa daya tanggap, jaminan, bukti fisik, empati dan kehandalan secara simultan berpengaruh signifikan dan positif terhadap loyalitas mahasiswa. Secara parsial variabel kehandalan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas mahasiswa, variabel empati berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap loyalitas, sedangkan variabel bukti fisik, jaminan, daya tanggap tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan mahasiswa.

Berdasarkan hasil penelitian juga ditemukan bahwa dimensi kualitas pelayanan berdasarkan kehandalan yang dominan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Artinya mahasiswa telah mampu memahami bahwa loyalitas yang dirasakan ditentukan oleh pemberian pelayanan yang sesuai dengan kemampuan dalam pengetahuan, keahlian, kemandirian, penguasaan dan profesionalisme kerja oleh pegawai itu sendiri.

(11)

ABSTRACT

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RESTORAN PIZZA HUT SETIABUDI MEDAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

The researched aimed to know and analyzed the affected dimension of service quality consist of tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy toward loyality by student of Management Faculty and to know and analyzed the dimension of service quality toward loyality by student of Faculty Economy University Of North Sumatera.

The population in this research is student of Faculty Economy and the sample are 100 respondents. Methods of data analysis used is descriptive method and multiple linear regression. Type of the research which is use is the explanatory research and result of hypothesis is 5% for x point has been checked with multiple linear regression.

The result of research to found that tangible, responsiveness, reliability, assurance, and empathy in simultaneous affected positive significant toward loyality by student. In partial, reliability has a positive significant, emphaty have a positive but no significant and tangible, assurance, responsiveness have not a positive influence and no significant for student‟s loyality.

Based on the result of research also showed that the dimension of service quality based on reliability which dominant affected toward loyality by student of Faculty Economy University Of North Sumatera. That mean the consumer able to understand that the satisfaction appointment by service which suitable to knowledge, competence, autonomy, capable and professionalism of own official.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Jasa pelayanan yang dilakukan hampir di seluruh perusahaan dari tahun ke

tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

ini dapat dilihat dari semakin banyak perusahaan yang menerapkan sistem

manajemen pelayanan untuk dijalankan oleh seluruh karyawannya. Jasa pelayanan

biasanya berhubungan dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri

makanan khususnya restoran. Perusahaan yang bergerak dalam industri jasa

makanan tidak hanya harus memperhatikan kualitas produk saja tetapi kualitas

pelayanan yang disajikan pada konsumen juga harus diperhatikan. Kualitas

pelayanan di bidang jasa restoran adalah salah satu pemikiran yang sering

digunakan oleh pelanggan dalam menilai kualitas restoran tersebut, disamping cita

rasa dan kualitas makanan, kualitas pelayanan dan kinerja yang baik dari para

karyawan juga sangat menunjang kepuasan pelanggan.

Kepuasan pelanggan sangat mempengaruhi perilaku pelanggan khususnya

loyalitas pelanggan yang terwujud dalam keinginan membeli ulang serta

merekomendasikan pada orang lain. Beberapa restoran berupaya memberikan

pelayanan yang baik dan berkualitas melalui beberapa cara misalnya dengan

mendesain sajian menu menarik dan berbeda dengan pesaing, menciptakan

suasana yang menjamin kenyamanan pengunjung, menjaga kebersihan, cara

menyajikan makanan dengan baik, menetapkan harga yang sesuai, menciptakan

(13)

pelanggan dan mendesain interior yang menarik. Upaya-upaya ini dirancang agar

pelanggan memperoleh gambaran tentang penciptaan nilai dari perusahaan

dibandingkan dengan pesaing, dengan harapan dapat meningkatkan kepuasan

pelanggan dan memiliki ikatan emosional yang tinggi terhadap perusahaan,

sehingga perusahaan akan dapat membangun loyalitas sejati pada diri pelanggan.

Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas

pelayanan yang memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan untuk

menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan

perusahaan. Ikatan emosional semacam ini memungkinkan perusahaan untuk

memahami dengan teliti harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Dengan

demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan kepuasan

pelanggan berkontribusi pada terciptanya loyalitas pelanggan. Adapun kualitas

pelayanan dinilai dari kehandalan atau kemampuan memberikan pelayanan sesuai

dengan yang dijanjikan, daya tanggap dengan memberikan pelayanan dengan

cepat dan tepat, merupakan jaminan yang diberikan pihak perusahaan sehingga

pelanggan bisa memberikan kepercayaan, empati atau perhatian dari kualitas yang

telah diberikan.

Kualitas pelayanan adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, dan lingkungan yang memenuhi atau memiliki harapan

dengan lima dimensi utama yakni realibilitas (realibility), daya tanggap

(responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan bukti fisik

(tangibles) (Lupiyoadi, 2001:148). Kelima dimensi dari kualitas pelayanan

(14)

rasa puas sehingga berdampak pada terciptanya loyalitas pelanggan yang akan

membuat para konsumen menjadi pelanggan setia perusahaan tersebut.

Sering terlupakan namun paling penting yang seharusnya dilakukan oleh

seluruh perusahaan yang menyediakan layanan jasa, yaitu dengan meningkatkan

„Kualitas Pelayanan‟ para karyawan terhadap para konsumen yang datang ke

restoran tersebut. Kualitas selalu berfokus pada pelanggan, pelayanan jasa dapat

dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan. Kualitas

pelayanan jasa berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, jika perusahaan

memiliki produk dan pelayanan yang berkualitas maka dengan sendirinya

pelanggan akan loyal terhadap perusahaan tersebut.

Loyalitas pelanggan adalah kunci sukses bagi perusahaan, tidak hanya

dalam jangka pendek, tetapi menjadi keunggulan bersaing yang berkelanjutan.

Pelanggan yang loyal tidak akan mudah terpengaruh atau berpindah ke

perusahaan yang lain, pelangaan yang loyal senantiasa akan melakukan pembelian

ulang serta merekomendasikan perusahaan penyedia layanan jasa tersebut kepada

orang lain, karena di picu akan adanya rasa puas, senang, dihargai, dan dimengerti

oleh para penyedia jasa. Loyalitas pelanggan akan senantiasa timbul pada para

pelanggan apabila apa yang dibutuhkannya disediakan oleh perusahaan. Ketetapan

pilihan perusahaan untuk menjadi pelanggan setia perusahaan yang

mengedepankan kualitas pelayanan yang baik, akan memberikan manfaat yang

besar bagi perusahaan sehingga operasional perusahaan akan berjalan lancar serta

perusahaan mampu bertahan di persaingan pasar yang semakin ketat saat ini.

(15)

tertentu, namun terdapat juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi terciptanya

loyalitas konsumen terhadap perusahaan penyedia jasa khususnya restoran. Pada

dasarnya secara keseluruhan konsumen akan senantiasa loyal pada sebuah produk

perusahaan, tidak hanya semata-mata karena faktor harga maupun promosi yang

mempengaruhinya, unsur – unsur yang membentuk pelayanan yang berkualitas

merupakan perpaduan dari kualitas manusia yang dicerminkan oleh perilaku atau

sikap pribadi dalam berinteraksi dengan para tamu dan keterampilan atau keahlian

yang merupakan penguasaan unsur-unsur teknik dan prosedur yang berkaitan

dengan tugas pekerjaannya.

Sebagai contoh jenis restoran yang diteliti oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah restoran cepat saji. Pizza Hut adalah salah satu restoran cepat saji yang

menyediakan menu makanan khas Italia, dan produk utamanya adalah pizza,

selain itu juga terdapat produk makanan lain seperti spageti, pasta, salad dan lain

sebagainya. Pizza hut bersaing secara ketat dengan restoran cepat saji lainnya

yang menyediakan menu utama ayam goreng atau fried chicken dan yang paling

dominan menjadi pesaing Pizza Hut adalah KFC. Meskipun menu makanan yang

disajikan KFC berbeda dengan Pizza Hut, namun keduanya sama-sama masuk

kedalam jenis restoran cepat saji yang saling bersaing untuk mendapatkan

konsumen dan menciptakan pelanggan yang loyal. Meskipun KFC terlihat lebih

ramai didatangi konsumen dan menurut lembaga survey dari data akuratnya pada

www.surveyone.co.id menyebutkan KFC adalah restoran cepat saji dengan

peringkat pertama sebagai restoran terpopuler. Meskipun demikian pihak Pizza

(16)

loyal. Menurut pengamatan peneliti, KFC mampu dijangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat karena KFC juga menyediakan paket makanan pelengkap dengan

harga hanya Rp 5000.- atau sering disebut paket Goceng sehingga dapat dijangkau

seluruh lapisan konsumen termasuk lapisan menengah ke bawah, hal tersebut

merupakan salah satu faktor pendukung yang menjadikan KFC sebagai restoran

cepat saji terpopuler. Pizza Hut memang menetapkan harga tidak sama seperti

pihak KFC yang relatif murah. Harga yang ditawarkan cenderung lebih mahal

namun sebanding dengan kualitas rasa produk makanan yang diberikan oleh pihak

Pizza Hut. Pizza Hut juga memiliki sistem paket hemat yang sering disebut

Sensasi Delight, yang rata-rata harganya lebih terjangkau. Pihak Pizza Hut selama

bersaing di pasar yang semakin ketat, lebih mengutamakan pada landasan utama

yaitu kualitas pelayanan sebagai pedoman mendapatkan para konsumen dan

menciptakan konsumen yang loyal. Apabila kualitas pelayanan yang diberikan

baik dan dapat memuaskan seluruh konsumen yang datang berkunjung maka

pembelian ulang pun akan terjadi dan pada akhirnya konsumen menjadi loyal.

Oleh karena itu pihak Pizza Hut menerapkan Standard Mutu Kualitas

Pelayanan yang harus dijalankan oleh seluruh karyawan Pizza Hut saat melayani

konsumen. Dapat diambil contoh untuk standard waktu yang ditetapkan oleh

Pihak Pizza Hut, batas makanan disajikan atau batas paling lama pesanan

konsumen datang untuk siap disajikan adalah selama 15 menit. Selain itu standard

pelayanan karyawan Pizza Hut terhadap konsumen dapat dilihat dari sikap

keramahtamahan karyawan saat melayani konsumen mulai dari mengucapkan

(17)

keseluruhannya dilakukan secara ramah oleh karyawan Pizza Hut. Standard

kualitas pelayanan yang lainnya dapat dilihat dari adanya paket pesan antar atau

delivery, sehingga dapat memudahkan konsumen tetap dapat menikmati sajian

lengkap Pizza Hut.

Dari sekian banyak outlet Pizza Hut yang ada, peneliti memilih Pizza Hut

Setiabudi, yang beralamat di jalan SetiaBudi No. 203 Tanjungrejo Medan. Alasan

utama peneliti memilih Pizza Hut Setiabudi untuk diteliti karena Pizza Hut

Setiabudi Medan berlokasi di daerah yang padat penduduk dan perumahan, berada

di jalan lintas yang cukup ramai dilalui masyarakat, dekat dengan universitas dan

sekolah-sekolah. Dan mahasiswa Fakultas Ekonomi USU yang dipilih peneliti

untuk dijadikan responden atas penelitian ini karena para mahasiswa USU

khususnya Fakultas Ekonomi sering berkunjung ke Pizza Hut Setiabudi. Lokasi

restoran yang tidak jauh dari kampus membuat mahasiswa FE USU memilih

Pizza Hut menjadi salah satu alternatif favorit untuk memanjakan lidah mereka

dengan hidangan khas Italia yang menggugah selera. Dan para mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah melakukan pembelian

berulang lebih dari dua kali, tempatnya juga membuat mereka nyaman dengan

interior yang bagus dan yang paling utama pelayanan yang diberikan cukup

memuaskan para konsumen sehingga konsumen merasa puas melakukan

pembelian produk Pizza Hut, selain itu juga peneliti ingin melihat tingkat kualitas

pelayanan yang disajikan pihak Pizza Hut Setiabudi Medan.

Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya,

(18)

Pengaruh Kualitas Pelayanan Restoran Pizza Hut Setiabudi Medan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dan hasil penelitian

pendahulu, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

Apakah kualitas pelayanan restoran Pizza Hut Setiabudi Medan yang terdiri dari bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsibility), jaminan (assurance) dan empati (emphaty) berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas

pelayanan Pizza Hut Setiabudi Medan yang terdiri dari bukti fisik (tangible),

keandalan (reliability), daya tanggap (responsibility), jaminan (assurance) dan

empati (emphaty) terhadap loyalitas pelangggan pada mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

(19)

Memberikan informasi yang berguna bagi pihak Pizza Hut Setiabudi

Medan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan sehingga tercipta

loyalitas pelanggan.

2. Bagi Penulis

Selain sebagai syarat menyelesaikan pendidikan, juga untuk melatih diri

melakukan penelitian, berfikir ilmiah dan menambah wawasan di bidang

manajemen pemasaran dan melatih penulis untuk dapat menerapkan

teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan.

3. Bagi Pihak lain

Diharapkan penelitian ini dapat memperluas pengetahuan serta dapat

menambah wawasan mengenai manajemen pemasaran pada umumnya dan

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas Pelayanan

2.1.1 Pengertian Kualitas

Menurut American Society for Quality Control (dalam Laksana, 2008:89)

kualitas adalah keseluruhan ciri dan sifat dari suatu produk atau pelayanan yang

berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan

atau yang tersirat. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, yang

memenuhi keinginan pelanggan, dengan memberikan kepuasan atas penggunaan

produk. Kualitas selalu berfokus pada pelanggan. Produk dihasilkan untuk

memenuhi keinginan pelanggan sehingga suatu produk dapat dikatakan

berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan, selain itu kualitas

bersumber dari dua sisi, produsen dan konsumen. Produsen menentukan

persyaratan atau spesifikasi kualitas, sedangkan konsumen menentukan kebutuhan

menetukan kebutuhan dan keinginan. Pedefenisian akan akurat jika produsen

mampu menerjemahkan kebutuhan dan keinginan atas produk ke dalam produk

yang dihasilkan.

2.1.2 Pengertian Jasa atau Pelayanan

Pelayanan menurut Kotler (dalam Laksana, 2008:85) adalah setiap

tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,

yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

(21)

dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat

intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan tertentu”.

Jadi yang dimaksudkan dengan pelayanan adalah suatu aktivitas atau tindakan

yang tidak berwujud yang ditawarkan dari suatu perusahaan kepada para

pelanggannya. Karakteristik jasa menurut Kotler (dalam Laksana, 2008:87)

dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu dapat disajikan dalam gambar

sebagai berikut:

Sumber: Modifikasi Kotler (dalam Laksana, 2008:87) Gambar 2.1 Karakterisktik Jasa 2.1.3 Pengertian Kualitas Pelayanan

Menurut Zeithmal et. al (1990:19) (dalam Fajar Laksana (2008:88),

Kualitas pelayanan dapat di defenisikan sebagai kualitas pelayanan yang diterima

konsumen dinyatakan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan

konsumen dengan tingkat persepsi mereka. Salah satu model kualitas pelayanan

yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model ServQual

(Service Quality) seperti yang dikembangkan oleh Passuraman, Zeithmal, dan

Berry seperti yang dikutip oleh Lupiyoadi (2001:147) dalam serangkaian

penelitian mereka terhadap enam sektor jasa, reparasi, peralatan rumah tangga,

kartu kredit, asuransi, sambungan telepon jarak jauh, perbankan ritel, dan pialang

sekuritas. ServQual (Service Quality) dibangun atas adanya perbandingan dua Service

1. Pure Tangible Goods 2. Tangible Goods with Accompaning Service 3. Major Service

(22)

faktor utama yaitu persepsi pelanggan atas pelayanan yang nyata mereka terima

(perceived service)

2.1.4 Dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut Lupiyoadi (2001;148-149), dimensi kualitas pelayanan ada 5 dimensi

antara lain:

1. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak ekternal. Penampilan dari

kemampuan sarana dan prasarana perusahaan yang diberikan oleh pemberi

jasa, yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang dan lain sebagainya)

perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta

penampilan pegawainya.

2. Reliability atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan dalam

memberikan pelayanan seusai yang dijanjikan secara akurat dan terpecaya.

Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan

waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sifat

yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

3. Responsiveness yaitu ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat pada

pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan

konsumen menunggu tanoa alasan yang jelas menyebabkan persepsi

(23)

4. Assurance atau jaminan dan kepastian, yaitu pengetahuan

kesopansantunan, dan kemampuan seluruh para pegawai untuk

menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri

dari beberapa komponen antara lain komunikasi (communication),

kredibiltas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence)

dan sopan santun (countersy).

5. Empaty yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual

atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya

memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan

memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan secara spesifik,

serta memiliki suatu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

Keseluruhan dimensi tersebut harus dijalankan dengan strategi yang baik

sehingga dapat mencapai keseluruhan tujuan yang diharapkan dan hasilnya akan

membawa perusahaan pada pencitraan yang baik dimata para konsumen. Menurut

Parasuraman (dalam Laksana 2008:102), menekankan bahwa yang paling kuat

mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah faktor kehandalan, artinya dari dimensi

kualitas pelayanan, maka yang paling dominan mempengaruhi loyalitas pelanggan

adalah dimensi kehandalan, yaitu meliputi:

1. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

untuk memberikan pelayanan.

2. Pelayanan yang diberikan simpatik dan menenangkan

3. Pelayanan yang diberikan dapat diandalkan

(24)

5. Perhitungan transaksi keuangan yang akurat

6. Data yang disajikan dapat diteliti ulang dan diperiksa

Masalah pelayanan pada dasarnya bukan merupakan suatu hal yang rumit,

namun apabila hal ini kurang diperhatikan dapat menimbulkan hal-hal yang rawan

karna hal ini relatif bersifat sangat sensitif. Pelayanan sangat bergantung dari

kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan, hal ini memberikan

gambaran bahwa kualitas pelayanan meliputi kemampuan pegawai yang

memberikan pelayanan kepada konsumen. Kemudian untuk lingkungan fisik dari

tempat pekerjaan yang harus selalu diperhatikan karena sangat berpengaruh

terhadap kualitas pelayanan secara keseluruhan dan ketepatan pelayanan

merupakan faktor penentu dalam menilai kualitas pelayanan. Sistem pelayanan

harus didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang memadai dan etika atau tata

krama. Sedangkan tujuan memberikan pelayanan adalah untuk memberikan

kepuasan pelanggan, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

2.2 Loyalitas Pelanggan

2.2.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan

Dalam pengertian sehari-hari pelanggan adalah orang-orang yang

kegiatannya membeli atau menggunakan suatu produk, baik barang atau pun jasa

secara terus menerus. Pelanggan atau pemakai suatu produk adalah orang-orang

yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan-

perusahaan bisnis. Dilihat dari segi perbaikan kualitas, defenisi pelanggan adalah

(25)

standar kualitas pelayanan tertentu. Secara garis besarnya terdapat tiga jenis

pelanggan, yaitu pelanggan internal, pelanggan perantara, dan pelanggan eksternal.

Pelanggan loyal adalah aset perusahaan. Loyalitas pelanggan memiliki peran

penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan

kinerja keuangan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hal ini

menjadi alasan utama bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan

mereka. Usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal tidak bisa dilakukan

sekaligus, tetapi melalui beberapa tahapan, mulai dari mencari pelanggan potensial

sampai memperoleh partners. Loyalitas pelanggan memiliki peran penting

dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan

kinerja keuangan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hal ini

menjadi alasan utama bagi sebuah perusahaan untuk menarik dan mempertahankan

mereka. Usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal tidak bisa dilakukan

sekaligus, tetapi melalui beberapa tahapan mulai dari mencari pelanggan

potensial sampai memperoleh partners. Menurut Oliver (dalam Ratih Hurriyati

(2010:129) mengungkapkan defenisi loyalitas pelanggan adalah komitmen

pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan

pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang

meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran memiliki potensi untuk

menyebabkan perubahan perilaku.

2.2.2 Tingkatan Loyalitas Pelanggan

Menurut Niegel Hill (dalam Ratih Hurriyati (2010:132), loyalitas

(26)

1. Suspect

Meliputi semua orang yang diyakini akan membeli

(membutuhkan) barang/jasa, tetapi belum memiliki informasi

tentang barang/jasa perusahaan.

2. Prospect

Adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan jasa tertentu,

dan mempunyai kemampuan untuk membelinya. Pada tahap ini,

meskipun mereka belum melakukan pembelian tetapi telah

mengetahui keberadaan perusahaan dan jasa yang ditawarkan

melalui rekomendasi pihak lain (word of mouth).

3. Customer

Pada tahap ini, pelanggan sudah melakukan hubungan transaksi

dengan perusahaan, tetapi tidak mempunyai perasaan positif

terhadap perusahaan, loyalitas pada tahap ini belum terlihat.

4. Clients

Meliputi semua pelanggan yang telah membeli barang/jasa yang

dibutuhkan dan ditawarkan perusahaan secara teratur, hubungan

ini berlangsung lama, dan mereka telah memiliki sifat retention.

5. Advocates

Pada tahap ini, clients secara aktif mendukung perusahaan dengan

memberikan rekomendasi kepada orang lain agar mau membeli

(27)

6. Partners

Pada tahap ini telah terjadi hubungan yang kuat dan saling

menguntungkan antara perusahaan dengan pelanggan, pada tahap

ini pula pelanggan berani menolak produk/jasa dari perusahaan

lain.

Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci sukses, tidak hanya dalam jangka

pendek, tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal ini karena loyalitas

pelanggan memiliki nilai strategis dan merupakan ikatan yang kuat bagi

perusahaan. Berdasarkan pengertian yang ada, bahwa loyalitas pelanggan

merupakan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan atau suatu produk tertentu

dengan disertai tindakan membeli kembali dan pelanggan konsumen bersedia

mengembangkan hubungan kembali.

Menurut Zeithmal (dalam Fajar Laksana,2008:185) terdapat empat dimensi

dari loyalitas pelanggan yaitu :

 Word of Mouth Communications

 Purchase Intentions

 Price Sensivity

(28)

Sumber : Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran (2008:185) Gambar 2.2

Dimensi Loyalitas

Kualitas pelayanan jasa memiliki hubungan yang erat dengan loyalitas

pelanggan. hal ini dikemukakan dalam penelitian menurut Zeithmal (dalam Fajar

Laksana,2008:187). Kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang erat dan

digambarkan dalam kerangka pemikiran berikut :

Sumber : Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran (2008:187) Gambar 2.3

(29)

Loyalitas pelanggan sangat penting artinya bagi perusahaan yang ingin

menjaga kelangsungan hidup usahanya maupun keberhasilan usahanya, loyalitas

pelanggan merupakan tiket menuju sukses bisnis, loyalitas merupakan fungsi dari

kepuasan pelanggan, rintangan pengalihan, dan keluhan pelanggan. Pelanggan

yang puas akan dapat melakukan pembelian ulang pada waktu yang akan datang

dan memberitahukan kepada orang lain apa yang dirasakan.

Menurut (Jill Griffin, 2002) pelanggan yang loyal adalah orang yang :

1. Melakukan pembelian berulang secara teratur

2. Membeli antar lini produk dan jasa

3. Mereferensikan kepada orang lain

4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing/ tidak mudah

terpengaruh oleh bujukan pesaing.

Bila seseorang merupakan pelanggan yang loyal maka ia akan

menunjukkan perilaku pembelian berulang yang tidak kurang dari dua kali.

Pembelian berulang tersebut dapat didorong akan adanya hal penting yang

menjadi syarat konsumen tersebut menjadi loyal, yaitu keterikatan (attachment)

yang tinggi terhadap produk atau jasa tertentu, keterikatan dapat dikatakan paling

tinggi apabila pelanggan memiliki preferensi yank kuat akan produk atau jasa

tertentu dan dapat secara jelas membedakannya dari produk-produk pesaing.

2.2.3 Jenis-jenis Loyaitas

Adapun jenis-jenis loyalitas yang timbul akibat adanya keterikatan

pelanggan dengan produk yang dikonsumsinya (menurut Jill Griffin,2003:22-24),

(30)

1. Tanpa loyalitas

Beberapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk atau

jasa tertentu, keterikatannya rendah dengan tingkat pembelian berulang

yang rendah menunjukkan tidak adanya loyalitas.

2. Loyalitas lemah

Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang

tinggi, pelanggan ini akan membeli karena kebiasaan. Dengan kata lain,

faktor nonsikap dan faktor situasi merupakan alasan utama membeli.

3. Loyalitas Tersembunyi

Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat pembelian

berulang yang rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi, bila pelanggan

memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi dan bukan pengaruh

sikap yang menentukan pembelian berulang.

4. Loyalitas premium

Jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada tingkat

keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian yang berulang yang juga

tinggi. Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut, seseorang akan

bangga karena menemukan dan menggunakan produk tertentu dan senang

membagi pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga. Para pelanggan

ini menjadi pendukung vokal produk atau jasa tersebut dan selalu

(31)

2.2.4 Strategi Peningkatan Loyalitas Pelanggan

Beberapa strategi meningkatkan loyalitas pelanggan antara lain:

1. Berikan produk yang berkualitas serta bebas dari kerusakan ataupun

kecacatan saat sampai di tangan pelanggan.

2. Berikan kualitas pelayanan yang ramah, ketepatan waktu penyampaian

serta menggunakan sistem yang mudah dipahami para pelanggan.

Sehingga para pelanggan tidak merasa kesulitan dengan pelayanan yang

diberikan.

3. Fokus pada kepentingan atau pencapaian kepuasaan pelanggan sehingga

produk serta pelayanan yang diberikan dapat memenuhi harapan

pelanggan.

4. Memperhatikan harga produk maupun biaya pelayanan yang sesuai dengan

kondisi pasar saat ini, serta sesuaikan dengan nilai produk atau jasa yang

ditawarkan. Karena pelanggan akan membandingkan antara biaya yang

dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dari suatu produk.

5. Berikan jaminan keamanan dari produk maupun pelayanan yang diberikan

sehingga para pelanggan percaya dengan produk ataupun jasa yang

ditawarkan dan akan terus menjadi pelanggan setia perusahaan.

Mempertahankan pelanggan lebih sulit daripada mendapatkan pelanggan

baru oleh sebab itu pelanggan yang loyal harus dipertahankan agar tidak

berpindah menjadi pelanggan pesaing. Loyalitas dapat terbentuk apabila

pelanggan merasa puas dengan merek atau tingkat layanan yang diterima, dan

(32)

diperlukan dalam loyalitas pelanggan. Maka dari itu perusahaan harus

menyadari metode mana yang tepat digunakan dalam loyalitas pelanggan.

2.3 Penelitian Terdahulu

Deddy Azwarsyah (2011) dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Stockist Center K-Link Medan”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas

pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada Stockist Center K-Link Medan.

Hasil yang diperoleh dari analisis regresi linier berganda terhadap

variabel-variabel kualitas jasa yang terdiri dari bukti fisik (X1), keandalan (X2), daya

tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5), sebagai variabel independen

dan kepuasan pelanggan (Y) sebagai variabel dependen. variabel yang

mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y)

adalah variabel Kehandalan (X2), sedangkan variabel bukti langsung (X1) dan

variabel empati (X5) juga memiliki pengaruh terhadap loyalitas pelanggan (Y)

namun tidak begitu signifikan karena nilai signifikan. Alat analisisnya adalah

uji T, uji F dan koefisien Determinan (

Catrin Novrista Harni(2013) dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Kualitas Pelanggan Pada PT. PLN (PERSERO) Area Lubuk Pakam.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis seberapa besar

pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangible), keandalan

(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati

(emphaty) terhadap tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan PT. PLN

(33)

kualitas pelayanan yang meliputi bukti fisik (tangibles), keandalan

(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati

(emphaty) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan. Melalui pengujian koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai R = 0,761 artinya terdapat hubungan yang erat antara kualitas pelayanan

terhadap kepuasan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Area Lubuk Pakam

yaitu sebesar 76,1%. Hasil analisis data dengan uji signifikansi secara parsial

menyatakan bahwa variabel bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), daya

tanggap (responsiveness) tidak berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kepuasan pelanggan. Variabel jaminan (assurance) dan empati

(emphaty) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan.

2.4 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama

dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan

jaringan hubungan antara variabel yang secara logis diterangkan dan

dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui

proses wawancara, observasi dan survei literatur (Kuncoro,2003:44). Dalam

kaitannya dengan loyalitas pelanggan, kualitas pelayanan yang baik mampu

menciptakan rasa puas di dalam benak pelanggan sehingga para pelanggan

tidak akan berpindah kepada produk lain. Sekaligus akan merekomendasikan

perusahaan kepada orang lain termasuk relasi. Dalam konsep penetapan

(34)

menciptakan pelanggan yang loyal sehingga pada akhirnya akan memberikan

keuntungan pada perusahaan berupa profit untuk kelangsungan

operasionalnya. Dari gambar 2.4 dapat dikategorikan bahwa loyalitas

pelanggan akan tercipta dengan baik dan terus ada pada pelanggan yang sudah

loyal jika dimensi kualitas pelayanan yaitu Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2),

Daya Tanggap (X3), Jaminan (X4), Empati (X5),menunjukkan variabel terikat

(Y) loyalitas pelanggan sangat dipengaruhi dari keberhasilan variabel-variabel

bebasnya (X). Ketidakpuasan akan timbul jika harapan dan keinginan

konsumen tidak sesuai dengan kualifikasi pelayanan yang diterimanya. Secara

sistematik kerangka berpikir dalam penulisan ini dapat digambarkan dalam

(35)

2.5 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan peneliti sebelumnya, maka yang menjadi hipotesis dari penelitian ini

adalah kualitas pelayanan restoran Pizza Hut Setiabudi Medan yang terdiri dari

bukti fisik (tangible), keandalan (reliability) daya tanggap (responsiveness),

jaminan (assurance), dan empati (emphaty) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang

mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih. Selain itu juga

menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan varibel terikat

(menunjukkan masalah sebab-akibat) (Arikunto, 35: 2003).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

yang berlokasi di Jalan Prof. T.M Hanafiah SH Kampus USU Medan dengan

menjadikan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sebagai

sampel penelitian dan produk yang diteliti adalah Pizza Hut yang berlokasi di

Jalan Setiabudi No. 203 Tanjung Rejo Medan. Waktu Penelitian ini dimulai dari

Bulan Juli 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Dependen (Y) adalah Loyalitas Pelanggan

b. Variabel Independen (X) terdiri atas Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2),

(37)

3.4 Defenisi Operasional

Defenisi Operasional akan menuntun peneliti untuk memenuhi unsur

penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel.

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah

a. Variabel Bebas (X)

Kualitas Pelayanan

Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat

keunggulan tersebut untuk memenuhi harapan pelanggan. kualitas

pelayanan dibagi menjadi 5 sub variabel, antara lain

1. Bukti fisik (X1)

Wujud nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.

2. Kehandalan (X2)

Kemampuan restoran atau rumah makan untuk memberitahukan

pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat & terpercaya

dan ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

3. Daya Tanggap (X3)

Kesigapan karyawan Pizza Hut bersedia untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat dan tepat pada pelanggan dan

dengan penyampaian informasi yang jelas.

4. Jaminan (X4)

Kemampuan pegawai untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan

kepada perusahaan

(38)

Perhatian tulus dan komunikasi yang baik yang diberikan perusahaan

kepada pelanggan.

b. Variabel Terikat (Y)

Loyalitas Pelanggan

Kesetian pelanggan terhadap Pizza Hut Setiabudi Medan karena rasa

puas yang timbul setelah merasakan pelayanan yang diberikan oleh

Pizza Hut Setiabudi Medan, bahkan pelanggan pun akan melakukan

pembelian ulang dan memberitahukan pelayanan baik yang didapat

dari Pizza Hut Setiabudi Medan kepada orang lain.

Tabel 3.1

Sub Variabel Indikator Skala

(39)
(40)

dan

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan

(Sugiyono, 2007:86). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai

berikut :

Sumber: Situmorang dan Lufti (2012:6)

(41)

a. Populasi

Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen

unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan (Ginting dan

Situmorang, 2008:128). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara angkatan 2009 sampai 2012.

b. Sampel

Sampel adalah himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2009:118).

Menurut Supramono (2003:62) untuk menentukan jumlah dari populasi yang

tidak diketahui dapat menggunakan alternatif formula sebagai berikut:

Dimana:

n = Jumlah Sampel

Z α = Nilai table Z berdasarkan nilai α

bila α = 0,05 maka Zα = 1,67

bila α = 0,10 maka Zα = 1,96

P = Ekstimator proporsi populasi

Q = 1-P

D = Tingkatan Kesalahan yang dapat ditoleransi

Hasil studi penjajakan terhadap 30 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara, diketahui 25 (83,33%) orang mahasiswa pernah

melakukan pembelian di Pizza Hut Setiabudi Medan. Jika menggunakan tingkat

signifikan sebesar 0,05 dan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi sebesar 5%

(42)

n = 92,79 100

Berdasarkan hasil tersebut sampel dibulatkan menjadi : 100 orang

Metode penarikan sampel yang dipakai adalah incidental sampling, yaitu

pengambilan sampel berdasarkan kebetulan bagi siapa saja yang bertemu dengan

peneliti dan dianggap sesuai untuk dijadikan sumber data dan dijadikan sampel

(Sugiyono,2003)

3.7 Jenis Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu:

a. Data Primer menurut Kuncoro (2003:136) adalah data yang dikumpulkan dari

sumber-sumber asli. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil

kuesioner yang telah dibagikan peneliti kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

b. Data Sekunder menurut Kuncoro (2003:136) adalah data yang telah

dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder ini diperoleh melalui studi

pustaka, internet, majalah, televisi,baliho dan surat kabar.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini ialah:

a. Daftar Pertanyaaan (questionnaire)

Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang disusun oleh

peneliti yang berisikan pertanyaan tentang variabel kualitas pelayanan dan

loyalitas pelanggan, kemudian pertanyaan tersebut diberikan kepada

(43)

b. Wawancara (interview)

Pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada

responden

c. Studi Pustaka/ dokumentasi

Mengumpulkan dan mempelajari informasi yang bersumber dari

buku-buku, jurnal, majalah dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Untuk mendukung analisis regeresi dilakukan uji validitas dan uji

reliabilitas. Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan

kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu

alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya.

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah

didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan menggunakan

kuesioner sebagai alat ukur. Uji Validitas ini dilakukan pada 30 orang

mahasiswa/mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara diluar

sampel.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi

16.00, dengan kriteria sebagai berikut:

1). Jika maka pertanyaan dinyatakan valid

(44)

Berdasarkan survei, kuesioner diberikan kepada 30 responden yang diacak

secara random untuk menguji valid atau tidaknya seluruh pertanyaan yang

digunakan dalam kuesioner yaitu variabel kualitas pelayanan.

Tabel 3.3

Sumber: Pengelolaan Data SPSS 16, 09 September 2013

Berdasarkan tabel diketahui bahwa 18 butir pernyataan yang diajukan

oleh penulis terhadap responden adalah valid sehingga layak untuk

(45)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari

pengukurannya yaitu instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama menghasilkan data yang sama (Situmorang,dkk

2008:30).

Uji Reliabilitas dilakukan pada 30 orang mahasiswa/mahasiswi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara diluar sampel.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.00.

Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan

realibilitasnya dengan cara sebagai berikut:

1). Jika positif atau > dari maka pertanyaan reliebel.

2). Jika negatif atau < dari maka pertanyaan tidak reliebel.

Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang, dkk, 2008:179) butir

pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

reliabilitasnya dengan Kriteria sebagai berikut :

a. Menurut Ghozali nilai Cronbach‟s Alpha > 0,60

b. Menurut Kuncoro nilai Cronbach‟s Alpha > 0,80

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha Jumlah Pertanyaan

.882 18

Sumber: Hasil pengelolaan SPSS 16, 09 September 2013

Berdasarkan tabel diketahui bahwa koefisien alpha dengan tingkat

(46)

dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut reliabel dan dapat disebarkan kepada

responden untuk dapat dijadikan sebagai instrument penelitian ini.

3.10 Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan

menggunakan Analisis Inferensial (kuantitatif). Dimana dalam analisis tersebut

dengan menggunakan paket program SPSS versi 16.00. Analisis data dilakukan

dengan bantuan Metode Regresi Linear Berganda, tetapi sebelum melakukan

analisis regresi linear berganda digunakan uji asumsi klasik yang meliputi uji

normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokesdastisitas

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regeresi,

dependen variabel dan independen variabel keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

pendekatan grafik fan pendekatan statistik yaitu Kolmogrov Smirnov. Dengan

menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas

nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang,dkk

2008:55).

b. Uji Heteroskedastisistas

Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

(47)

varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama dan ini yang

seharusnya terjadi maka dikatakan homoskedasitas. Jika varians tidak sama

dikatakan terjadi heteroskedasitas (Situmorang,dkk 2008:63).

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk menguji variabel independen yang

satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan

secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat

dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui

program SPSS.

Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1, atau nilai VIF

< 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, dkk 2008: 104).

3.11 Teknik Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Metode Analisis Deskriptif

Ginting dan Situmorang (2008) menyatakan penelitian deskriptif bertujuan

membuat lukisan/deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi

atau daerah tertentu secara sistematik, faktual dan teliti. Metode deskriptif

merupakan metode yang digunakan dengan mengumpulkan data dan menganalisa

data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang

pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan mahasiswa Manajemen Ekstensi

(48)

b. Metode Analisis Statistik

Untuk melihat hubungan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat,

penulis menggunakan analisis :

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi Linier Berganda yaitu regresi yang memiliki satu variabel

dependen dan lebih dari satu variabel independen (Nugroho, 2005;43). Analisis

regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel

bebas (bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati) terhadap variabel

terikat (loyalitas pelanggan). Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini

memakai bantuan SPSS 16,00 for Windows. Adapun model persamaan yang

digunakan yaitu:

Y = a+ + + + + + e

Dimana:

Y = Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty)

a = Konstanta

= Koefisien regresi berganda

= Bukti Fisik

= Kehandalan

= Daya Tanggap

= Jaminan

= Empati

(49)

2. Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai

uji statistiknya berada didalam daerah kritis. Sebaliknya, disebut tidak signifikan

bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana diterima. Dalam analisis

regresi, terdapat langkah-langkah pengujian ketepatan:

a. Uji secara serempak/simultan (Uji-F)

Uji ini menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

: = =0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

: ≠ ≠0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Nilai akan dibandingkan dengan nilai . Kriteria pengambilan

keputusannya, yaitu:

diterima jika pada α = 5%

diterima jika pada α = 5%

b. Uji secara parsial (Uji-t)

Pengukuran tes dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara individu

(50)

secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh

secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat

dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α).

Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka

variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih

kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh

terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah :

: = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari bukti langsung,

kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati secara parsial tidak berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu loyalitas pelanggan.

: ≠ 0, artinya variabel bebas terdiri dari bukti langsung, kehandalan,

daya tanggap, jaminan dan empati secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat yaitu loyalitas pelanggan.

Selanjutnya, nilai akan dibandingkan dengan nilai aka kriteria

pengambilan keputusan:

diterima jika pada α = 5%

diterima jika pada α = 5%

c. Pengujian Koefisien Determinan )

Koefisien determinan (R²) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan

paling baik dalam analisis regresi, dimana hal yang ditunjukkan oleh besarnya

koefisiensi determinasi (R²) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien determinasi (R²)

(51)

dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat

dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Selain itu koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui presentase

(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan 4.1.1 Sejarah Pizza Hut Indonesia

Pizza Hut berdiri di Indonesia kali pertama tahun 1984 yaitu Pizza Hut

Djakarta Theater. Selanjutnya disusul oleh Pizza Hut Pondok Indah tahun 1985

dan Pizza Hut Tebet 4 tahun 1987 di bawah PT. Trijaya Pelangi. Sementara itu,

PT. Sarimelati Kencana (PT. SMK) berdiri tanggal 16 Desember 1987. PT. SMK

saat itu merupakan bagian dari Ponderosa Group yang hampir semua bergerak di

bidang restoran. Pada tahun 1994, PT. Trijaya Pelangi bergabung dengan PT.

Sarimelati Kencana dengan membawa serta ketiga restoran Pizza Hut-nya. PT.

SMK pertama kali berpusat di Djakarta Theater, kemudian Kemayoran. Hingga

saat ini kantor pusat atau yang dikenal sebagai Support Center bertempat di

Gedung Graha Mustika Ratu Lantai 8-9, Jalan Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta.

Pada tahun 1997, Pizza Hut memperoleh sertifikat halal dari LPPOM MUI setelah

melalui pengujian yang ketat dan memakan waktu yang cukup lama. Hingga saat

ini sertifikat halal tetap dipertahankan dengan berkomitmen untuk selalu

menghasilkan produk yang halal guna memberikan kenyamanan, keamanan, serta

kepuasan konsumen terutama bagi konsumen muslim. Selain memperoleh

sertifikat halal, PT. SMK juga telah memperoleh sertifikat HACCP dan telah

menerapkan good manufacturing practices (GMP) dalam proses produksinya.

Sebagai restoran Pizza, Pizza Hut Indonesia memposisikan dirinya sebagai mid

casual dining restoran terkemuka yang menawarkan pengalaman yang tak

(53)

restoran yang melayani dine-in, take away, dan delivery service. Saat ini Pizza

Hut melebarkan sayapnya dengan memiliki restoran dengan konsep baru „delivery

service‟ yang berbeda dengan delivery service yang dimiliki sebelumnya. Konsep

baru tersebut adalah PHD by Pizza Hut. Hingga saat ini restoran PHD terus

berkembang di wilayah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Saat ini restoran Pizza

Hut sudah mencapai lebih dari 180 outlet dengan jumlah karyawan lebih dari

9000 orang termasuk dengan support center.

4.1.2 VISI, MISI, DAN NILAI PIZZA HUT

Visi dan misi Pizza Hut Indonesia dirangkum dalam satu kalimat, yaitu “To be Indonesia’s leading mid casual dining restaurant, offering great

experience, and the best pizza meal at affordable value”. Pizza Hut Indonesia

memiliki visi untuk menjadi yang terunggul pada tingkat restoran kelas menengah

di Indonesia yang dicapai lewat misi menawarkan kenyamanan suasana yang

terbaik dan menyajikan pizza terbaik dengan harga yang terjangkau. Budaya yang

diterapkan oleh Pizza Hut yaitu : memberi salam, ramah, memberikan pelayanan

terbai, customer mania, kerja keras, rapi, sopan, smart, mandiri, dapat bekerja

sama dalam team work. Pizza Hut juga memiliki nilai-nilai organisasi yang

dijadikan sebagai dasar dalam menjalankan organisasi serta membangun relasi

dengan pelanggan, mitra usaha, dan pemegang saham. Keempat nilai tersebut

antara lain :

1. Integritas, yaitu jujur dalam berpikir dan bekerja, dapat dipercaya, tulus, dan

bersikap profesional saat berhubungan dengan rekan kerja, pelanggan, dan para

(54)

2. Keunggulan, yaitu melakukan pekerjaan yang lebih dari sekedar panggilan

tugas dan melakukan lebih dari apa yang diharapkan. Setiap personil harus

berjuang untuk perbaikan dan teliti dalam segala hal serta harus menjalankan

tugas dengan rela dan menghadapi segala tantangan yang ada untuk mencapai

standar yang tertinggi.

3. Pertumbuhan Usaha, yaitu mengembangkan diri dan memperoleh keuntungan

dengan cara menjadi “casual dining restaurant” yang terbaik. Personil harus

berjuang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, berbagai

keterampilan dan belajar bersama dengan rekan kerja sehingga bisa berkembang

bersama, baik secara individu maupun organisasi.

4. Keuntungan, yaitu sedapat mungkin memberikan keuntungan kepada para

pemegang saham dengan pengawasan dan peningkatan usaha penjualan

4.1.3 ORGANISASI PERUSAHAAN

Sistem organisasi sangat diperlukan untuk pengaturan tugas, tanggung

jawab, dan wewenang dalam perusahaan. Struktur organisasi restoran Pizza Hut

dapat dilihat pada Lampiran 1. Berikut ini dijabarkan uraian singkat mengenai

beberapa departemen di PT. Sarimelati Kencana serta gambaran pengaturan tugas

dan tanggung jawab-nya masing-masing.

1. Purchasing

Departemen ini bertanggung jawab menyusun sistem pembelian untuk

ingredient/bahan baku import dan lokal yang dapat menjamin konsistensi

Gambar

Gambar 2.1 Karakterisktik Jasa
Gambar 2.3 Hubungan Dimensi Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas Pelanggan
gambar 2.4 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan berdasarkan analisis regresi berganda uji validitas menunjukan bahwa nilai f hitung lebih kecil dari f tabel (146,8 &lt; 199,5 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya

[r]

Sikap remaja terhadap perilaku seksual tidak setuju dengan mengungkap rasa sayang tanpa adanya sentuhan fisik dan berhubungan seksual, sedangkan tindakan remaja dalam

Dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa maka dengan melalui tanya jawab, karna dengan melalui tanya jawab siswa menjadi aktif untuk berkomunikasi dan juga agar

MP3EI tahun ketiga (2018) Penelitianpenprinas MP3EI lebih difokuskan (1) terbitnya buku panduan wisata batik di Karanganyar, (2) kerja kemitraan dengan beberapa UKM, dan

PENGARUH ASOSIASI MEREK TERHADAP RESPON KONSUMEN PADA PRODUK TELKOMFLASH

pendidikan ibadah dalam keluarga terhadap kedisiplinan beragam siswa, pengaruh. pendidikan akhlak dalam keluarga terhadap kedisiplinan beragam

Students' and teachers' conceptions of the nature of science: A review of the research.. Views of nature of science questionnaire: toward valid and